di luar subyek; ada sesuatu yang transenden,...

14
BAB Hi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Di bidang pendidikan, menurut Guba ,dan Wolf, penelitian kualitatif seringkali disebut naturalistik karena peneliti tertarik menyelidiki peristiwa-peristiwa sebagaimana ter jadi secara alamiah (natural). Data dikumpulkan oleh orang- orang yang berperilaku secara wajar: berbicara, berkunjung melihat, makan,dansebagainya (Bogdan dan Biklen, 1982:3). Berikut ini dibahas metodologi penelitian yang digu nakan, dengan pokok-pokok sebagai berikut: (1) orientasi teoritik, (2) strategi penelitian, (3) sumber data, (4) subyek, (5) teknik pengumpulan data, (6) validitas data, dan (7) analisis data. A. Orientasi Teoritik Penelitian ini didasarkan pada ancangan fenomelogi. Ancangan fenomenologi menurut Edmund Husserl, memandang, obyek ilmu tidak terbatas pada yang empirik (sensual), tetapi mencakup fenomena yang tidak lain dari persepsi, Pemikiran, kemauan, dan keyakinan subyek tentang sesuatu di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disamping yang aposteriorik (Nung Muhadjir, 1989:21). 57

Transcript of di luar subyek; ada sesuatu yang transenden,...

Page 1: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

BAB Hi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Di bidang pendidikan, menurut Guba ,dan Wolf, penelitian

kualitatif seringkali disebut naturalistik karena peneliti

tertarik menyelidiki peristiwa-peristiwa sebagaimana ter

jadi secara alamiah (natural). Data dikumpulkan oleh orang-

orang yang berperilaku secara wajar: berbicara, berkunjung

melihat, makan,dansebagainya (Bogdan dan Biklen, 1982:3).

Berikut ini dibahas metodologi penelitian yang digu

nakan, dengan pokok-pokok sebagai berikut: (1) orientasi

teoritik, (2) strategi penelitian, (3) sumber data, (4)

subyek, (5) teknik pengumpulan data, (6) validitas data,dan (7) analisis data.

A. Orientasi Teoritik

Penelitian ini didasarkan pada ancangan fenomelogi.

Ancangan fenomenologi menurut Edmund Husserl, memandang,

obyek ilmu tidak terbatas pada yang empirik (sensual),

tetapi mencakup fenomena yang tidak lain dari persepsi,

Pemikiran, kemauan, dan keyakinan subyek tentang sesuatu

di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingyang aposteriorik (Nung Muhadjir, 1989:21).

57

Page 2: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

58

Menurut Bogdan dan Biklen (1982:31) bahwa: "Resear

ches in the phenomenological mode attempt to understand

the meaning of events and interactions to ordinary peoplein particular situasions".

Sejalan dengan penggunaan anfcangan fenomenologi,

maka di dalam penelitian ini berusaha mengungkapkan pan-

dangan-pandangan, persepsi-persepsi, dan perasaan-perasaan

subyek, melalui metode wawancara. Di samping itu pengamat-

an empirik dilakukan melalui teknik observasi partisipan.

B. Strategi Penelitian

Untuk memudahkan peneliti di dalam menentukan subyek

dan latar penelitian, maka digunakan strategi studi kasus

Menurut Bogdan dan Biklen (1982:58), studi kasus

adalah "a detailed examination of one setting, or one

single subject, or one single depository of documents, or

one particular event". Ary (1985:322-323) menjelaskan bah

wa dalam studi kasus, peneliti "attempts to examine an

individual or unit in depth. The investigator tries to

discover all the variables that are important in the

history or development of- the subject".

Penggunaan studi kasus dalam penelitian ini disebab

kan antara lain oleh alasan, seperti yang dikemukakan

oleh Yin, bahwa strategi studi kasus dipilih apabila me-

Page 3: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

59

libatkan pertanyaan-pertanyaan "bagaimana" atau "menga-

pa", apabila meneliti kurang menguasai jalannya peristiwa-

peristiwa dan apabila perhatian dipusatkan kepada gejala

masa kini di dalam suatu konteks kehidupan nyata (1987:14)

Studi kasus ini menggunakan desain kasus tunggal

(single, ease atlidi), dengan alasan bahwa studi ini merupa

kan kasus revelatori atau kasus pengungkapan. Menurut

Yin, situasi ini berlaku apabila seseorang peneliti

mempunyai kesempatan untuk mengamati dan menganalisis

suatu gejala yang sebelumnya tidak dapat dijangkau oleh

penelitian ilmiah (1987:51-52).

Selanjutnya, desain studi kasus ini memilih tipe

menghusus (ejnbjyideji). Yin (1987:53) mengatakan bahwa tipe

ini dipilih bila di dalam lingkup kasus tunggal, perhati

an juga diarahkan kepada suatu subunit atau subunit-sub-

unit. Di dalam penelitian ini, yang di- maksudkan dengan

subunit adalah anggota organisasi informal.

Page 4: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

60

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah : informan,

dokumen, dan rekaman data dari observasi partisipan.

1. Informan

Menurut Dimyati (1990:114), informan adalah "anggota

masyarakat penuh dan dapat menjadi responden terpercaya".

Dengan demikian maka informan adalah seseorang yang sub

yek penelitian yang dijadikan sumber data. Di dalam pene

litian ini, informan terdiri dari: pimpinan fakultas,

Pimpinan jurusan, anggota senat fakultas, dosen, dan pe

gawai ,tata-usaha.

Di samping informan, data juga diharapkan diperoleh

dari informan kunci (key. informsntg) Bogdan dan Biklen

mengatakan bahwa yang disebut informan kunci adalah "some

subject are more willing to talk, have a greater experi

ence in the setting, or are specially insightful about

what goes one" (1982:63). Informan kunci dalam penelitian

ini seperti: mantan pimpinan fakultas, pimpinan fakultas,

pemimpin informal, dan orang-orang tertentu yang mengeta-

hui latar penelitian.

Page 5: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

61

2. Dokumen

"Dokumen" menunjukkan suatu tulisan atau catatan tan

pa disiapkan secara khusus dalam menjawab permintaan

peneliti. Contohnya adalah : surat-surat, catatan harian,

naskah pidato, surat kabar, foto, riwayat kesehatan, danprasasti (Lincoln dan Guba, 1985:277).

3. Rekaman data berdasarkan observasi partisipan.

Rekaman data yaitu sejumlah catatan hasil pengamatan

dilapangan. Rekaman data berbentuk catatan lapangan(fieldnotfift), dan catatan harian pribadi penelti yang»enguraikan kegiatan-kegiatan peneliti selama melakukanpenelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan sejumlah teknik pengumpulan data, yaitu: observasi partisipan, wawancara kom-

prehensif (ifldfipJJi iDierYieHS.), dan pengakajian dokumen-dokumen.

Page 6: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

62

1) Obervasi partisipan (eaxiicipaoi ohsoxxaLlonl

Observasi partisipan dimaksudkan bahwa peneliti atau

observer berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari sub

yek dan situasi yang ingin dipahami, sebagaimana yangdialami subyek itu (Bogdan, 1982:3). *

Untuk itu maka dalam penelitian ini, peneliti ber

usaha berada pada latar penelitian selama jangka waktu

Pelaksanaan penelitian. Di dalam latar penelitian ini,Peneliti berusaha bergaul dengan subyek penelitian, ber-

bicara, sebagai seorang partisipan. Di samping itu, pene

liti juga bertindak sebagai observer, mengamati perilaku

subyek pada organisasi informal di Fakultas Teknik Universitas Bung Hatta Padang.

Untuk memudahkan pengumpulan data, digunakan catatan

lapangan seperti yang dicontohkan oleh Bogdan dan Biklen.

Catatan lapangan tersebut memuat antara lain: (1) halaman

Pertama yang memuat : waktu diadakannya penelitian, nama

pengamat, tempat, jumlah berkas catatan, dan judul kejadi-

an; (2) deskripsi kejadian yang diamati; dan (3) reflek-

si, yaitu perasaan, komentar, dan rencana penelitiselanjutnya (1982:89-90).

Pada hari-hari pertama di lapangan, peneliti berusa

ha membangun hubungan baik dengan subyek, menjelaskan

keberadaan peneliti dan tujuan penelitian agar subyek

Page 7: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

63

i

tidak menaruh rasa curiga kepada peneliti. Semuanya itu

dimaksudkan agar peneliti dapat memperoleh data semaksi

mal mungkin.

Data yang dikumpulkan melalui observasi partisipan

adalah menyangkut: perilaku subyek dalam organisasi for

mal dan organisasi informal, pembicaraan di dalamkelompok

informal termasuk reaksi mereka terhadap suatu kebijakan

fakultas. Di samping itu juga diharapkan diperoleh data

mengenai pola-pola organisasi informal, proses pembuatan

keputusan, termasuk perilaku pembuat keputusan.

2) Wawancara

Teknik wawancara (interviews) digunakan untuk meng-

gali informasi dari subyek secara mendalam menyangkut

persepsi, perasaan, dan reaksi psikologis lainnya yang

dapat diungkapkan.

Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985: 342) bahwa

"one of the most important aspecs of the interview is its

flexibility". Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneli

tian ini menggunakan jenis wawancara yang bersifat terbu-

ka.

(open-ended) dan tidak terstruktur. Wawancara terbu-

ka, menurut Ary, et.al- (1985:342) "permits a free res

ponse from the subject rather than restricting the res-

Page 8: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

64

ponse to a choice from among stated alternatives".

Wawancara tidak terstruktur, menurut Arikunto (1989: 183)

merupakan pedomen wawancara yang hanya memuat garis besar

yang akan ditanyakan.

Data yang diperoleh dengan teknik wawancara, yaitu:

(1) alasan-alasan subyek terlibat dalam kelompok .informal

(2) isi pembicaraan, (3) sikap, persaan, dan reaksi peng-

ambil keputusan terhadap usul/ide bawahan, (4) proses

pengambilan keputusan, (5) dan perilaku subyek lainnya

dalam organisasi informal.

3) Pengkajian dokumen

Sebagaimana yang telah dibahas pada subbab "Sumber

Data", maka yang dimaksud dengan dokumen di dalam peneli

tian ini adalah:(1) riwayat pendidikan/riwayat hidup sub

yek, (2) surat-surat, (3) notulen rapat, (4) daftar nama

subyek, (5) rekaman foto atau vidio-film. (6) suratkabar,

dan (7) catatan lain yang relevan.

Untuk mengarahkan pengkajian dokumen, maka peneliti

sebelumnya membuat daftar data yang diperlukan.

Page 9: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

65

E. Sampel Penelitian

Sampel menurut Moore (1983:23) adalah "any subgroup

of a population". Di dalam penelitian ini pengertian sam

pel mengacu kepada subyek atau informan yang dipilih guna

memberikan informasi yang terpercaya. Dengan demikian, pe

nelitian ini tidaklah meneliti populasi, melainkan mene-

liti sejumlah sampel dengan menggunakan teknik tertentu.

Pemilihan sampel seperti ini didukung oleh pendapat

Northrop dan Kraemer (Kuhn dan Martorana, ed. 1982:47),

yakni : "we needed a sample that was small enough to

allow intensive field research at site and large enough

to enable us to make generalizations".

Untuk menentukan sampel, digunakan teknik sam- pling

purposif (purposive sampling), sampling internal (inter

nal sampling) , dan sampling waktu (time sampling

1. Sampling purposif

Teknik ini digunakan dengan cara mengambil subyek

bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 1989:

113). Tujuan yang dimaksukan disini ialah untuk mempero-

leh sebanyak mungkin informasi, bukan untuk memudahkan

generalisasi (Lincoln dan Guba, 1985; 202). Berdasarkan

pendapat tersebut, peneliti memilih subyek sebagai sumber

Page 10: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

66

data didasarkan atas sejauhmana subyek tersebut dapat

memberikan data sebanyak-banyaknya, namun tetap ter-

percaya.

2. Sampling internal ,

Bogdan dan Biklen (1982:63) mengemukakan pengertian

sampling internal sebagai berikut :

By internal sampling we mean the decision you makeonce you have a general idea of what you arestudying, with whom to talk, what time of day toobserve, and how many documents and what kinds toreview.

Dengan mengacu kepada pendapat Gogdan dan Biklen

tersebut, maka sampling internal dilakukan pada saat pe

neliti berada di latar penelitian. Sumber-sumber informa

si dipilih sesuai dengan fokus studi yang ingin dikaji

lebih mendalam.

3. Sampling waktu

Sampling waktu yaitu, memilih waktu yang tepat untuk

mengumpulkan data pada latar penelitian (Bogdan Biklen

(1982:63). Di dalam penelitian ini pemilihan waktu

pengumpulan data, didasarkan atas apakah pada saat itu

terdapat kejadian-kejadian yang berhubungan dengan fokus

penelitian.

Page 11: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

67

F. Validitas Data

Agar data yang diperoleh terjamin validitasnya, maka

penulis menganggap perlu dilakukan trianggulasi. Smith

dan Glass (1987:275) mengatakan bahwa tri- anggulasi

adalah "... process of converging on a conclusion from

different point". Measor (Burgess, ed., 1985:73) mengemu

kakan bahwa trianggulasi merupakan upaya mengumpulkan da

ta dari sejumlah sumber yang berbeda dan menggunakan

metode yang bervariasi.

Denzin (Lincoln dan Guba, 1985:305) mengemukakan

empat cara melakukan trianggulasi, yaitu: (1) trianggula

si sumber data, (2) trianggulasi metodologi, (3) triang

gulasi .peneliti, dan (4) trianggulasi teoritik.

Tetapi khusus dalam penelitian ini, digunakan trianggulasi

sumber data dan trianggulasi metodologi.

Trianggulasi sumber data ditempuh melalui berbagai

sumber, antara lain: pimpinan fakultas, pimpinan jurusan,

anggota senat fakultas, dosen, dan pegawai tata-uasaha.

Trianggulasi metodologi dilakukan dengan menggunakan ber

bagai teknik untuk mengumpulkan informasi yang serupa.

Teknik pengumpulan data yang dimaksudkan, yaitu: observa

si partisipan, wawancara, dan dokumen.

Page 12: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

68

G. Analisa Data

Analisis data dilakukan selama dan setelah pengum

pulan data. Proses kegiatan ini menggunakan tahap-tahap

seperti yang dikemukakan oleh Miles( dan Huberman, sebagai

berikut :

1. Reduksi data (data reduction^

Reduksi data mengacu kepada proses menyeleksi, men-

fokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentrans-

formasikan data "mentah"yangtertulis pada catatan lapang

an .

2. Mempertunjukkan data (data display)

Pada tahap ini, sejumlah informasi dikumpulkan dan

diorganisasi agar memungkinkan penarikan kesimpulan hasil

penelitian.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi (connlnsinn

drawing/ verifikatir,n->

Pada tahap ini, peneliti menentukan apa arti infor

masi itu, keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi

yang memungkinkan, sebab-musabab, dan proposi-proposi.

(1984:21-22).

Page 13: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,

69

Pada tahap reduksi data, digunakan teknik penyandian

yang diformulasikan oleh Bogdan dan Biklen (1982:156-161),

yaitu: (1) sandi latar/konteks, (2) definisi sandi situa-

si, (3) perspektif subyek, (4) cara berpikir subyek me

ngenai orang dan obyek, (5) sandi proses, (6) sandi akti

vitas, (7) sandi peristiwa, (8) sandi siasat, (9) sandi

hubungan dan struktur sosial, dan (10) sandi metode.

Untuk memudahkan penyandian dan reduksi data,

digunakan teknik pengerjaan data dengan Colored Pencil

Approach (Bogdan, Juli 1990); data yang telah terkumpul,

disortir dengan menggunakan pinsil berwarna menurut

kategori sandi.

Page 14: di luar subyek; ada sesuatu yang transenden, disampingrepository.upi.edu/1214/6/T_ADPEN_8932110_Chapter3.pdfContohnya adalah :surat-surat, catatan harian, naskah pidato, surat kabar,