di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3...

17
To Ado Re Marine Station and Waterfront Area di Kota Tidore Kepulauan Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Oleh: AMALIA SUBHA PRATIWI D 300 140 048 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3...

Page 1: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

To Ado Re Marine Station and Waterfront Area

di Kota Tidore Kepulauan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Oleh:

AMALIA SUBHA PRATIWI

D 300 140 048

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang
Page 3: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang
Page 4: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang
Page 5: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

1

To Ado Re Marine Station and Waterfront Area di Kota Tidore Kepulauan

Abstrak

Kota Tidore Kepulauan memiliki kawasan wisata terpadu yaitu Pantai Tugulufa

yang merupakan proyek pengembangan pantai yang berupa reklamasi pantai dan

lokasinya dekat dengan pusat aktivitas masyarakat. Pada laporan proyek

perubahan Diklatpim III Angkatan XIII Tahun 2016 yang menuliskan bahwa,

terumbu karang di pantai Tugulufa pada tahun 2015 menujukkan bahwa kondisi

terumbu karang rusak atau kritis, oleh karena itu pemerintah kota Tidore membuat

kegiatan menyusun proyek perubahan tentang membangun partisipasi masyarakat

dalam kegiatan rehabilitasi terumbu karang dan sekaligus menjaga kelestarian

pesisir. Pemerintah Tidore Kepulauan, meluncurkan Wisata Bahari dengan tema

“Feeding Fish” wisata berbasis konservasi di kawasan Pantai Tugulufa, Akan

tetapi menurut Dan Roberts (2018) Memberi makan ikan atau feeding fish di

sebuah cagar laut merupakan gangguan terhadap kehidupan laut dan ikan. Lokasi

Pantai Tugulufa sekarang tidak ditata dan diperhatikan. Maka dari itu, Pantai

Tugulufa dirancang dengan mempertimbangkan peraturan daerah dan kerusakan

alam, yang bermaksud untuk mengajak setiap pengunjung untuk menjaga alam.

Maka Pantai Tugulufa dirancang dengan adanya To Ado Re Marine Station and

Waterfront Area ini selain menyediakan sarana pendukung keperluan pariwisata,

olah raga dan kuliner juga terdapat bangunan laboratorium laut, juga bermaksud

untuk mengajak setiap pengunjung untuk menjaga alam. Fasilitas yang ada di To

Ado Re Marine Station and Waterfront Area adalah Banguan resto, toilet, kantor

pengelolah dan masjid yang di buat dengan material bambu dan juga terdapat

bangunan laboratorium yang bisa menjaga dan mengontrol terumbu karang yang

ada di lokasi tersebut. Maka tempat ini diharakan akan menjadi pusat perhatian

yang memiliki nilai komunikatif, kreatif serta inovatif.

Kata Kunci : pantai tugulufa, to ado re marine station and waterfront area,

bambu.

Abstract

Tidore Kepulauan City has an integrated tourist area, namely Tugulufa Beach

which is a coastal development project in the form of coastal reclamation and its

location is close to the center of community activities. In a report on the change of

Diklatpim III Project XIII 2016 project which wrote that, coral reefs on the

Tugulufa coast in 2015 showed that the condition of the coral reefs was damaged

or critical, the Tidore city government therefore made an activity to develop a

change project about building community participation in reef rehabilitation

activities coral and while maintaining the sustainability of the coast. The Tidore

Islands government launched Marine Tourism with the theme "Feeding Fish"

based conservation tourism in the Tugulufa Coast region, but according to Dan

Roberts (2018) Feeding fish or feeding fish in a marine reserve is a disruption to marine life and fish. The location of Tugulufa Beach is now not arranged and

cared for. Therefore, Tugulufa Beach is designed by considering regional

Page 6: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

2

regulations and natural damage, which intends to invite every visitor to take care

of nature. So Tugulufa Beach was designed with the To Ado Re Marine Station

and Waterfront Area besides providing supporting facilities for tourism, sports

and culinary needs, there is also a marine laboratory building, also intending to

invite every visitor to look after nature. The facilities in To Ado Re Marine

Station and Waterfront Area are building restaurants, toilets, management offices

and mosques made with bamboo materials and also there are laboratory buildings

that can maintain and control the coral reefs in that location. So this place is

expected to be the center of attention that has communicative, creative and

innovative values.

Keywords: tugulufa beach, to ado re marine station and waterfront area, bamboo.

1. PENDAHULUAN

Kota Tidore Kepulauan memiliki sebuah kawasan wisata terpadu yang merupakan

proyek pengembangan pantai yaitu pantai Tugulufa menjadi salah satu pilihan

masyarakat untuk bersantai, olah raga, berenang, snorkeling dan mancing.

Terumbu karang di kawasan pantai Tugulufa pada tahun 2015 menujukkan bahwa

kondisi terumbu karang masuk dalam kategori rusak atau kritis. Oleh karena itu

pemerintah kota Tidore membuat satu kegiatan untuk menyusun proyek

perubahan tentang membangun partisipasi masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi

terumbu karang dan sekaligus menjaga kelestarian pesisir dimana kegiatan

feeding fish ini selain sebagai sarana baru wisata bahari juga ikut memberikan

kontribusi terhadap upaya melakukan konservasi (transplantasi karang). Pantai ini

menjadi ikon Kota Tidore Kepulauan. Ide dasar yang melatarbelakangi

perencanaan To Ado Re Marine Station and Waterfront Area ini selain

menyediakan sarana pendukung keperluan pariwisata, olah raga dan kuliner juga

terdapat bangunan laboratorium laut. Perancangan ini juga mempertimbangkan

peraturan daerah dan kerusakan alam, ide dasar ini bermaksud untuk mengajak

setiap pengunjung untuk menjaga alam. Banguan resto yang di buat dengan

kebanyakan memakai material bambu dan bentuk bangunan laboratorium yang

cukup unik dengan lokasi di Pantai Tugulufa ini diharapkan akan menjadi pusat

perhatian yang memiliki nilai komunikatif, kreatif serta inovatif.

1.1 Rumusan Permasalah

Bagaimana merancang To Ado Re Marine Station and Waterfront Area menjadi

pusat perhatian yang memiliki nilai komunikatif, kreatif serta inovatif?

Page 7: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

3

1.2 Tujuan

Tujuan dari perencanaan dan perancangan To Ado Re Marine Station and

Waterfront Area di Kota Tidore Kepulauan yaitu:

a. Merancang sebuah Restoran sebagai pusat kuliner khas Kota Tidore

Kepulauan dengan estetika arsitektur nusantara dengan menggunakan

material bambo.

b. Merancang sebuah Marine Station.

c. Merancang sebuah daerah tepian air atau waterfront area di Pantai Tugulufa

dengan baik.

1.3 Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

mempunyai hubungan dengan tata ruang, ungkap fisik bangunan serta struktur dan

utulitas bangunan.

2. METODE

Metode yang di pakai adalah Studi Observasi wilayah dan komprasi, Studi

Literatur dan Wawancara.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Site Terpilih

Site memiliki luas lahan 6,4 Ha yang sangat cukup dan dapat di kembangkan

untuk menunjang kepariwisataan bahari di Kota Tidore Kepualaun. Kawasan ini

memiliki banyak potensi bahkan kawasan ini memberi penghasilan terbesar di

antara kawasan wisata yang lain di Kota Tidore Kepulauan.

Gambar 1. Site

Sumber : Penulis, 16 September 2018

Page 8: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

4

Ketentuan yang ada pada lokasi tapak berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota

Tidore Kepulauan

a) GSB : setengan Ruang Milik jalan ditambah satu meter jika lebar ruang milik

jalan lebih dari 8 meter.

b) BCR/KDB : maksimum 40%

c) FAR/KLB : maksimal 50%

d) Arah tinggi bangunan diterapkan antara jangkauan 1-4 lantai.

e) Garis sempadan pantai sejauh 8 meter dari garis pasang tertinggi

3.2 Analisa Dan Konsep Makro

3.2.1 Konsep Kawasan (Makro)

1. Konsep To Ado Re Marine Station and Waterfront Area yaitu kelangsungan

segi ekonomi dan kelangsungan sosial dan budaya

2. Konsep Marine Station bangunan dengan fungsi laboratorium yang

merupakan pendukung kawasan tersebut yang dapat meningkatkan potensi

terumbu karang yang ada di Kota Tidore Kepulauan.

3.2.2 Konsep Arsitektur Bambu

Konsep ini dipilih agar tidak menghilangkan kesan merusak alam dan memiliki

nilai seni yang tinggi . karena konsep ini dapat memunculkan hubungan antara

alam dan manusia, maka vegetasi lapangan olahraga di munculkan pada tapak.

3.3 Konsep Pengeolahan Tapak (Messo)

3.3.1 Analisis dan konsep klimatalogi

Analisa dan konsep Klimatologi bangunan bertujuan untuk mengetahui dan

menciptakan kenyaman ternal semaksimum mungkin.

a. Matahari

Konsep :

1) Memanfaatkan sinar matahari pagi yang baik sesuai dengan ruang yang

dibutuhkan

2) Menghindari sinar matahari pada siang hari dengan memanjangkan atap

agak ke bawah

3) Memanfaatkan cahaya matahari sebagai penerangan alami

Page 9: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

5

b. Angin

Konsep :

1) Memanfaatkan ketinggian bangunan untuk memaksimalkan maanfaat

angin.

2) Memebrikan bukaan yang cukup pada area tertentu

3) Memanfaatkan angin sebangai penghawaan alami.

Gambar 2. Konep klimatologi

Sumber: Analisa Penulis

3.3.2 Analisis dan Konsep View

Gambar 3. Konep klimatologi

Sumber: Analisa Penulis

3.3.3 Analisis dan konsep pencapaian

Analisa dan konsep pencapaian bertujuan untuk mengetahui pola pencapaian baik

menggunakan kendaraan pribadi maupun umum dengan menentukan titik akses

masuk lokasi maupun titik keluar lokasi.

Page 10: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

6

Gambar 4. Konep klimatologi

Sumber: Analisa Penulis

3.3.4 Analisi dan Konsep bangunan (mikro)

a. Analisi Zonasi Kawasan

Sumber : Analisa penulis, 2018

Gambar 5. Zonasi Kawasan

Sumber: Analisa Penulis

b. Kebutuhan Ruang

Tabel 1. Analisis besaran ruang Marine Station

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standar Luas

(m2)

R. Kepala Laboratorium 25

R. Rapat 80

R. Staff Laboratorium 30

Resepsionis 63

Mushola 61

Lavatory 30

Parkir

Kantor Pengelolah Lokasi Kawasan Pantai Tugulufa

To Ado Re Restaurant Marine Station

Taman Teater Sport

Page 11: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

7

R. Pengawasa / pos jaga 2 org 4

Luas Lantai 1 293

Flow 30% 88

Luas Total Lantai 1 381

Lab. Basah 120

Lab. Ekologi 120

Lab. Marine Biology 120

R. Persiapan 94

R. Penyimpanan Bahan

kimia Mudah terbakar 9

R. Penyimpanan Cairan

Asem 9

R. Penyimpanan Tabung

Gas 10

R. Cuci & Sterilisasi 38

Luas Lantai 2 482

Flow 30% 145

Luas Total Lantai 2 627

Lab. Kering 25

Lab. Fisika Oseanografi 25

Lab. Kompulasi 25

Lab. Optik 25

Lab. Marine Culture 25

Lab. Mikrobiologi/Alga 25

Lab. Bioteknologi 25

Lab. Fish Nutrition 25

Lab. Fisiologi Histologi 25

Lab. Kimia Oseanografi 25

R. Persiapan 282

R. Kultur Jaringan 9

R.Ultraflow Freezer 18

Luas Lantai 3 559

Flow 30% 168

Luas Total Lantai 3 727

Total Luas Bangunan 1.735

Sumber : Analisa Penulis, 16 September 2018

Tabel 2. Kebutuhan dan Besaran Ruang Restaurant

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standar Luas

Lobby dan Kasir 2 org 2,5 5

Dapur 50 50

R. Pelayan 20 org 1,5 30

Main Dining Room 200 org 2 400

R. Pengelola 4 org 1,5 6

Gudang Penyimpanan 15 15

Lavatory 12 org 20 100

Luas Lantai 1 606

Page 12: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

8

Flow 30% 182

Luas Total Lantai 1 787

Main Dining Room 100 org 2 200

Luas Lantai 2 200

Flow 30% 60

Luas Total Lantai 2 260

Total Luas Bangunan 1.047

Sumber : Analisa Penulis, 16 September 2018

Tabel 3. Kebutuhan dan Besaran Ruang Pengelolah dan mekanikal Elektrikal,

Ruang Maintenance dan Service

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standar Luas

Lobby/ R. Duduk/ R.

Tunggu 5 org 60 60

R. Mekanikal Elektrikal 15 org 2 30

R. peralatan 6

R. Staf 2 org 2 4

Bengkel 10

Loading Area 1 Truk

1 Mobil

6 x 3

4.5 x 2.5

18

11,25

R. Genset 20 20

Gudang 20 20

R. Bahan Bakar 20 20

R. Operator Listrik 20 20

R. Operator Mesin 20 20

R. Operator Pompa 20 20

Luas Lantai 1 259.25

Flow 30% 78

Luas Total Lantai 1 338

R. Rapat / diskusi 30 org 2 60

R. bag. Pengelolahan 15 org 2 30

R. bag. Pelayanan Umum 15 org 2 30

R. bag. Operasional 15 org 2 30

R. bag. Keuangan 15 org 2 30

R. bag. Wisata 15 org 2 30

R. maintenance dan

service 15 org 2 30

Luas Lantai 2 240

Flow 30% 72

Luas Total Lantai 2 312

Total Luas Bangunan 650

Sumber : Analisa

Tabel 4. Kebutuhan dan Besaran fasilitas di waterfront city

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standar Luas

Joging track 67 org 2 134

Tempat duduk (kursi

promanade) 50 org 0.6 30

Page 13: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

9

Kids Club 58 org 410

Coffe Shop 8 30 240

Volley pantai 28m x 13 368

Basket 1 30 30

Sepak Bola 8 x 15 120

Loker 20 0.8 16

Ganti pakain 3 org 4 12

Bilas 12 org 2 24

Pengawasan 2 org 4 8

Parkir Truk 3

mobil 3 x 6 54

R. Informasi 2 org 2 4

R. P3K 4 org 2 8

R. Petugas 3 org 2 6

Garasi Albulans 1

mobil 3 x 5 15

KM/WC 10 org 20 200

Luas Total Lahan 1.794

Flow 50% 897

Total 2.691

Sumber : Analisa Penulis, 16 September 2018

Tabel 5. Kebutuhan dan Besaran Ruang parkir

Kebutuhan Ruang Kapasita

s Flow Standar Luas

Parkir Umum

Parkir Motor

1.500 10% 2 orang, 1 motor = 1

m2 = 10%X1.500/2

= 75+(1.500X2) =

3.075

3.000

Parkir Mobil

1.500 30% 30 mobil, 6 orang =

30% x 1.500/6= 75 x

30 = 2.250+(25x5x3)

= 2.625

2.700

Luas Parkir Umum 5.700

Parkir Pengelolah

Parkir Motor 50

10% 2 orang, 1 motor = 1

m2 = 10%X50/2 =

2,5+(50X2) = 102,5

103

Parkir Mobil 20

30% 20 mobil, 6 orang =

30% x 20/6= 1 x 20

= 20+(25x5x3) =

395

395

Total Luas Parkir Pengelolah 498

Total Parkir 6.195

Sumber : Analisa Penulis, 16 September 2018

Page 14: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

10

Rekapitulasi Besaran Ruang

Tabel 6. Rekapitulasi Besaran Ruang

Besaran Bangunan

Restaurant 787

Marine Station 457

Besaran Ruang Pengelolah 429

Mekanikal Elektrikal, Ruang Maintenance dan Service 90

Total 1.763

Besaran Fasilitas

Fasilitas Waterfront City 2.691

Parkir 6.195

Total 4.669

Total semua 6432

Sumber : Analisa Penulis, 16 September 2018

Jumlah luasan bangunan di darat = 6.432 m, Sedangkan area lokasi perencanaan

di darat adalah 6,3 Ha. Sehingga luas tapak ini dapat di manfaatkan untuk ruang

usaha.

c. Konsep Arsitektur

Konsep arsitektur yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah

menggunakan konsep arsitektur ramah lingkungan dengan menekankan

penggunaan material bambu.

d. Gubahan Massa

1) Restaurant : Bangunan Restauran mengambil bentuk bangunan yang sangat

unik dengan 2 lantai.

2) Marine Station : Pada bangunan Marine Station ini mengambil bentuk dari

kerang yang di buat dua lantai mempunyai fungsi sebagai laboratorium.

3.3.5 Konsep Struktur dan Utilitas

a. Analisa Konsep Struktur

1) Struktur Rangka Bangunan

Bangunan Restaurant dan Marine Station memiliki struktur yang hampir sama

seperti halnya bangunan Green School di bali atau. Bangunan bambu umum

memiliki struktur rangka yang terdiri dari bambu Petung sebagai kolom dan

balok yang saling mengunci.

Page 15: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

11

Gambar 6. Potongan resto

Sumber : Penulis, 2018

2) Struktur Pondasi

Struktur pondasi merupakan bagian dari banguan yang paling mendasar. Pada

perancangan bangunan bambu struktur pondasi tiang.

Gambar 7. Pondasi bambu

Sumber : Penulis, 2018

3) Analisa Konsep Utilitas

Konsep utilitas pada kawasan ini ada kelistrikan, komunikasi, system pemadam

kebakaran, system transportasi dan yang paling sesial di sini adalah konsep

plumbing atau Air kotor karenasebelum di buang air akan diolah sehingga dapat

dibuang tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.

Gambar 8. Detail Utilitas

Sumber : Penulis, 2018

Page 16: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

12

3.3.6 Interior Dan Eksterior

Gambar 9. Eksterior Kawasan Gambar 10. Mata Burung

Sumber: Penulis, 2019 Sumber: Penulis, 2019

Gambar 11. Teater Gambar 12. Marine Station

Sumber: Penulis, 2019 Sumber: Penulis, 2019

Gambar 13. Kantor Pengelolah Gambar 14. Masjid

Sumber: Penulis, 2019 Sumber: Penulis, 2019

Gambar 15. Interior

Sumber: Penulis, 2019

4. PENUTUP

Perancangan To Ado Re Marine Station and Waterfront Area yang meliputi

Laboratorium Marine Station, Kantor Pengelolah, Toilet dan Tempat

Page 17: di Kota Tidore Kepulauaneprints.ums.ac.id/70449/9/fix NASKAH PUBLIKASI AMALIA SUBHA PRATIWI.pdf1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

13

penyebrangan antar pulau ini akan menjadi pusat perhatian yang memiliki nilai

komunikatif, kreatif serta inovatif.

DAFTAR PUSTAKA

Atmodjo, M.W. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi

Soekresno. 2000. Management Food and Beverage, Service Hotel. Jakarta:

Gramedia Pustaka.

Suyono, Joko. 2004. Food Service Management. Bandung: Enhaii Press.

Cousin, Foskett, Gillespie. 2002. Food and Beverage Managemen Second Edition.

Prentice Hall

Ellia Kristiningrum dan Febrian Isharyadi. 2018. Pemenuhan Persyaratan Standar

pengelolaan wisata selam rekreasi. Pusat penelitian dan pengembangan

standardisasi, badan standardisasi Nasional: Jakarta

Indarti, Fitri. Dwi. 2016. Museum Kopi di Banaran Kabupaten Semarang.

Universitas Nergi Semarang.

Fithrianan, Ledy. 2007. Penataan dan pengembangan kawasan pantai

Tanjungpendam di Kabupaten Belitung. Universitas Sebelas Maret

Aditama, AP. 2011. Resto dan Galery. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Sari, Arneta Monica. 2017. Restoran Apung di Pantai Marina Semarang.

Universitas Diponegoro Semarang

Wijayanti, Tanti. 2014. Undip Marine station Laboratory terpadu di karimunjawa.

Unviersitas Diponegoro Semarang

Alfanani, Hanif. 2015. Perancangan Balai LITBANG Kelautan dan Perikanan di

Kabupaten Gresik. Universitas Islam Negeri Malang 39