DHP

download DHP

of 6

Transcript of DHP

PERSIAPAN UNTUK START-UPAturan Keselamatan harus ditinjau disetiap waktu Penyelesaian Mekanik Kegiatan berikut harus dilaksanakan dan dilengkapi, sebelumnya untuk beberapa kegiatan pre-comisi dan Start-Up. a) Instalasi yang sebenarnya dari unit dehydrasi adalah penting sekali untuk kesucsesan operasi. Instalasi suatu Level adalah sangan penting untuk memastikan operasi sebaiknya dari dalam dan pengendalian level. b) Pindahkan semua petikayu pen gapalan dan alat penguat (braces), cover flange dan alat perlindungan . Inventaris semua bagian . Laporkan bebarapa kekurangan atau kerusakan dengan segera. c) Instal kelengkapan pemasangan skid dan pastikan bahwa skid

GAMBARAN PROSES

1.

DEFINISI

1.1. Dehydrasi adalah proses pemindahan air dari material yang lain, Bab ini ditujukan untuk memindahkan uap air dari gas, khususnya gas alam yang berhubungan dangan thiethylene glycol (TEG). 1.2. Unit Dehydrasi didesain dan disediakan dan dibangun untuk pengiriman dehyderate gas sesuai dengan kondidisi desain. Decumen ini dimaksudkan untuk pelayanan buku pegangan dan membantu panduan dengan pemahaman pengoperasian unit ini. 1.3. Lebih memahami perlengkapan dan penerapan akan memberikan pengoperasian lebih efisiensi dan membuat pemecahan permasalahan operasi lebih mudah. Maksud muanual ini untuk menjelaskan desain dan karakteristik operasi unit ini, bagaimanapun juga harus dicatat oleh pembaca bahwa tanpa manual bisa meramalkan banyak kombinasi dari tekanan, temperature, kemungkinan kondisi pengoperasian selama operasi. Oleh karena itu pembaca disarankan bahwa pelayanan yang berpengalaman didudukan pada bagian tekhnis selama start-up dan pengoperasian unit sangat penting untuk kebijakan keamanan operasi. Manual ini dilengkapi dengan perabotan dengan maksud hanya sebagai informasi dan Allen Process System Limited tidak akan bertanggung jawab atas pemakaian unit ini, atau beberapa informasi mengandung sebagian atau semua bagian ini. 2. KANDUNGAN GAS DALAM AIR

2.1. Semua kapasitas gas menahan air dalam bentuk uap. Kebanyakan uap air yang bisa ditahan oleh Idial Gas hanya tergantung pada sistem temperature dan tekanan. Bagaimanapun juga, semenjak banyak gas ditemukan di dalam minyak, indurtsi gas menyimpang dari aturan idial gas, maksimum jumlah uap air yang dapat ditahan pada bebarapa temperatur dan tekanan khusus dengan bermacam komposisi. Ini terutama sekali dalam hal ketika aliran gas mengandung banyak jumlah gas asam (hydrogen sulphide dan carbon dioxide), 2.2. Maksimum uap air mengandung gas hydrocarbon ditunjukan dalam gambar 3.1.A. Garfik ini menunjukan pada suatu tekanan khusus dan temperatur maksimum jumlah air yang dikandung cairan (saturation). Jika kebanyakan air didalam kandungan gas dari kwalitas, ditunjukan dalam garafik, kelebihan air ini mengambarkan air bebas atau cairan liquid. Air bebas mungkin dipisahkan secara mekhanis dari gas. Air akan keluar berupa uap, bagaimanapun juga

melalaui percampuran dengan gas alam dan tidak dapat dipisahkan dengan sistem mekhanis tanpa merubah tekanan dan temperatur. 2.3. Beberapa sistem gas alam yang dikandung dalam sejumlah uap air ditunjukan diatas garafik kandung uap air, dikatakan dengan tanda yang dipenuhi (saturated) Ini maksudnya bahwa tiada lagi campuran uap air yang dapat keluar didalam gas pada sepesifik tekanan dan temperature. Dengan kata lain jika sistem yang sama gas alam mengandung sedikit uap air kemudian ini ditunjukan dalam grafik ini, dikatakan dengan tanda tanpa dipenuhi (unsaturated). Begitu gas bertemu dengan liquid air, sedikit dari air akan menguap dan bercampur dengan gas hingga menjadi penuh, dan mengandung sejumlah uap air yang ditunjukan dalam garafik. 3. PENCEGAHAN PEMBENTUKAN HYDRATE

3.1. Akibat yang serius dari air didalam satuan Gas alam adalah pembentukan hydrate. Hydrate ini mempunyai banyak kombinasi dari gas alam dan air. Hydrate ini biasanya muncul dari salju atau finely crushed ice. Hydrat ini akan terbentuk didalam jalur pipa, khususnya pada penyempitan, dan belokan tajam (sharp bends) dan pengecilan atau penampungan gas. 3.2. Temperature hydrate ini dibentuk sedapat mungkin lebih tinggi dari titik beku air dan bermacam tekanan dan komposisi gas. Gambar 3.1.A. petunjuk yang mendekati tentang suatu pungsi dari Temperatur dan tekana dari formasi hydarate. Akibat dari komposisi kurva ini menunjukan pendekatan yang terbesar. Tapi nilai umum memepertimbangkan keamanan, Suatu pengecualiana ketika gas mengandung hydrogen sulphida, Temperatur yang membentuk hydrate ketika terdapat hydrogen sulphida bermacam macam, dengan konsentrasi hydrogen sulphida dan biasanya beberapa derajad lebih tinggi. Kadang-kadang lebih tinggi 7 C. Umumnya diakui bahwa hydrate akan terbentuk hanya ketika temperatur gas mendakati atau dibawah titik beku (dew point). Kemudian menjadi nyata mendekati penyisihan formasi hydrate adalah memindahkan uap air yang sesuai dari gas jadi hal ini tidak akan pernah dingin sesuai dengan titik beku (dew point). Pendekatan yang lain, yang dinilai dalam pengumpualan beberapa sistem, pemanasan gas yang sesuai akan menjaganya dari pendidinginan ke titik didih sebalum menjadi hydrate, atau proses sebaliknya. 4. DEHYDRASI DENGAN GLYCOL

4.1. Beberapa metode pemisahan (dehydrasi), kebanyakan mengunakan bahan pengering thriethylene glycol (TEG). Hasil penggunaan TEG kenyataan titik beku lebih tinggi, kecil memungkinkan kehilangan. Kosentrasi untuk regenerasi TEG lebih tinggi. Terutama perbedaan dalam komposisi temperature. Menurut teori komposisi temperatur TEG adalah 404 F (207C) sementara harga Glycol lebih murah. Kenyataan, reboiler tetap berjalan pada indikasi kelebihan temperatur dalam masa yang lama tanpa menampakan kehilangan glycol atau penurunan komposisi. 4.2. Akibat dari Kontak Kaadaan 4.2.1. Temperatur - batas penggunaan TEG untuk dehydrasi bertahan dari sisi efiensi pemisahan dan harga operasional. Temperatur untuk kontak lebih rendah, mebertambah kepekatan larutan, tepat guna dalam hal penurunan kadar air. Sangat nyata dalam hal pengurangan dehydrasi pada temperature dibawah 40F, begitu kentalan larutan bahwa melalui

sistem sukar mengalaimi kehilangan dalam pemindahan larutan liquid. Pada temperatur rendah busa glycol akan menjadi masalah yang besar menghasilkan banyak glycol yang hilang. Dengan kata lain, peningkatan temperatur akan meningkatkan tekanan uap larutan. ini berakibat lebih banyak kehilangan dan penguapan pada glycol dan gas yang keluar banyak mengandung uap air. 4.2.2. Tekanan baru saja didapkan indikasi dimana tanpa batas tekanan sepanjang sirkulasi aliran glycol sesuai dengan hasil yang didingini dalam menurunkan titik beku (dew point). 4.2.3. Konsentrasi Glycol - kosentrasi glycol 100% kemurni adalah penting untuk mendapatkan ketinggian nilai dew point. Ini adalah penyempurnaan (kepastian) pememliharan temperatur Reboiler. Kemurnian ini bisa lebih lanjut mempertinggi penggunaan stripping gas. Ini merupakan hubungan dengan bagian regenerasi glycol dengan gas kering (superheated - dry gas). 5. GAMBARAN UMUM PROSES PENGERINGAN DENGAN MENGGUNAKAN GLYCOL Bagaimana memahami proses bekerja, sesuai dengan diagram P&I AP01-98689001. 5.1.1. Semua sistem dehydrasi mempunyai maksud yang sama, bahwa menghubungkan gas dengan Glycol, memperoleh gas yang kering, mengembalikan Glycol ke sub-sistem regenerasi glycol, Stripping air dari glycol, meninggalkan lean glycol untuk dipompakan kembali ke Contact gas dan mengulangi proses. 5.1.2. Gas yang lembab masuk ke Glycol Contactor melalui pipa masuk dan lewat keatas melalui hamparan paket kostuksi baja stainless pada bagian atas betemu dengan lean glycol 5.1.3. Gas kering (dehydrate) keluar Glycol Contactor melalui bagian atas, melalui suatu demister pad yang mengankat beberapa entrained jatuhan glycol dari gas. 5.1.4. Glycol yang mengandung air dikumpulkan pada bagian bawah glycol contactor dan keluarnya diatur levelnya pada sistem regenerasi glycol. 5.1.5. Glycol yang mengandung air (rich glycol) dari glycol contactor mengalir melalui Reflux Coil pada bagian dalam dari Still Column. Rich glycol dipanaskan melewati kumparan (coil) (whilst bagian dari pengembunan dan uap glycol pada atas Still Column di bagian reflux) dan selanjutnaya masuk ke Flash Drum. 5.1.6. Didalam Flash Drum gas hydrocarbon larut dan Uap (dalam glycol) dilepaskan dengan pencahayaan dan keluar vessel dibawah pengontrol tekanan. Glycol dikumpulkan pada bagian bawah Drum, keluarnya diatur dengan level kontrol. Beberapa liquid hydrocarbon yang ada didalam glycol naik kepermukaan glycol, dan secara berangsur-angsur dari kedalaman lapisan sesuai, untuk kelebihannya dipisahkan pada ruangan yang terpisah, kelebihan ini di-drain melalui level kontrol LV-1712.

5.1.7. Rich glycol dari Flash Drum mengalir melalui satu dari dua Solid Filter yang bekerja dan siap mengangkat Solid, yang sebelumnya mengalir melalui Carbon Filter dimana sisa hydrocarbon (khususnya aromanya) telah hilang. 5.1.8. Rich glycol kemudian dipanaskan dalam Glycol Heat Exchanger (pertukaran panas) dengan keluran lean glycol (glycol bersih) yang panas sebelumnya telah memelewati Still Column. 5.1.9. Rich glycol yang panas mesuk ke Still Column pada titik hampir 2/3 bagian atas paket. Aliran glycol turunkebawah kedalam Glycol Reboiler dimana panasnya mencapai 400 F untuk menghilangkan sebagian air yang tersisa. 5.1.10. Glycol Reboiler dipanaskan dengan bahan bakar gas yang dibakar dari Firetube Burner. Dengan memelihara Glycol Reboiler pada temperatur 400 F ( 204 C), air dekendalikan dari penguapan glycol. Selanjutnya peningkatan kemurnian glycol dengan memasukkan fuel gas ke bagian bawah dari Reboiler melalui suatu pipa sparge. 5.1.11. Arus Lean glycol yang panas mengalir melewati suatu kawat weir didalam Reboiler ke bagian Surge dari Reboiler. 5.1.12. Bagian Surge unit penyedian isi Surge dan (static head) bagian muka untuk sedotan pumpa. 5.1.13. Aliran glycol yang panas dari Glycol Reboiler, melalui Glycol Heat Exchanger (dimana ini dipakai untuk panas pendahuluan preheat- rich glycol) dan kemudian mengalir kesalah satu pompa sirkulasi glycol. 5.1.14. Pompa Glycol bertugas dan persiapan awal dimana tekanan glycol dinaikkan mengatasi kehilangan tekanan dalam pipa dan tekanan Glycol Contaktor. Sebelum memasuki Contactor glycol lewat melalui Gas/Glycol Heat Exchanger, dimana dibutuhkan suhu dingin untuk dehydrasi, dengan demikian lengkap masalah proses. 6. KONTAMINASI GLYCOL Salah satu dari banyak masalah berhubungan dengan operasional dari sistem dehydrasi glycol adalah masalah kontaminasi glycol. Kontaminasi ini biasanya akibat dari penurunan pemeliharaan, meningkatkan kehilangan glycol dan mungkin membahayakan perlengkapan. Pada umumnya sumber kontaminasi adalah dari logam bundar (slug) dari hydrocarbon padat, pengetesan bahan kimia, air garam, lumpur pengeboran, kotoran. Partikel solid yang masuk dalam kerangka pada area glycol, dihilangkan dengan filter. Hydrokarbon padat mungkin disebabkan oleh busa dengan mengakibatkan kehilangan glycol melalui (terbawa) oleh busa tersebut. Suatu Glycol-Hydrocarbon disaring pada vessel (ada tiga pase Flash Drum) dan radioaktif filter carbon tergabung dalam suatu sistem penghilangan hydrocarbon padat dan aromanya. 7. PENGARATAN Pengaratan biasanya dapat Pengaratan biasanya berhubungan dengan keberadaan oksigen. Ini diakibatkan oleh formasi dari peroxides, aldehydes dan

asam organik (organic acid), demikian juga asam semut (formic acids) dan cuka (acetic acids). Level pH akan dipelihara sedikit diatas alkaline (diantara 7 dan 8,5). Keberadaan hydrogen sulphida dan karbon dioksida di dalam gas mungkin juga menyebabkan pengaratan pada baja pada bagian atas Still Column dimana uap air adalah penguapan yang panas, asam gas yang lembab dilepaskan, baja antikarat (stainless) digunakan didalam beberapa area. Sesuai dengan corrosion inhibitors, atau pengontrol penambahan pH bahan kimia, adalah penting untuk memelihara pH 7 sampai 8,5)

GAMBARAN DETAIL PENGOPERASIAN DAN MEMATIKAN 1. OPERASI NORMAL. 1.1. Glycol Contaktor dan Sitem Regenerasi didesain untuk operasi dengan interpensi (campur tangan) minimum, walaupun operasi dibawah keadaan normal. Operator yang bertugas sering memeriksa sebagian besar penyimpangan nilai parameter-parameter unit dari nilai yang diharapkan. 1.2. Nilai parameter operasi normala dapat dicek/periksa pada dekumen: P&I Diagram AP01-98689-001 Instrument Set Point Schedule. 1.3. Periksa Regulator dan Catatan harian operasi parameter adalah bagian yang penting dari operasi normal. Catatan tersebut (records) adalah panduan dalam mengindentifikasi masalah, kerusakan (troubleshooting) dan pemeliharaan. 1.4. Catatan harian dilengkapi dengan perubahan dasar dan yang penting termasuk data-data berikut;

Suhu dan Tekanan aliran gas Glycol Contactor; Suhu dan tekanan Flush Drum; Tekanan Differensial Solid Filter; Tekanan Differensial Carbon Filter; Suhu Glycol Reboiler; Level bagian Glycol Reboiler dan Surge; Suhu overhead Still Column; Tekanan dan arus discharge Pompa Sirkulasi Glycol

1.5. Tambahkan data-data berikut catatan-catatan ketentuan dasar (seperti catatan harian, mingguan):

Kandungan air gas keluar; Kemurnian dan pH Lean Glycol. .

Seandainya ada penyesuaian yang dibutuhkan pada proses kontrol, regolator, aliran Gas/Glycol, aturan berikut harus diikuti: (a) Perubahan diikuti oleh kebijakan personel dan dicatat didalam buku harian untuk refrensi mendatang. (b) Perubahan/penyesuaian dilakukan dengan PELAN dan penyetabilan sistem yang dibolehkan, sebelumnya telah dibuat perubahan/penyetelan selanjutnya. 2. ALIRAN GAS TURUN Dalam hal mati atau turun dari ketentutan aliran gas, kita tidak dianjurkan untuk mengecilkan aliran lean Glycol menuju Glycol Contactor. Pengecilan aliran Lean Glycol dapat mengakibatkan gas tidak ada pemisahan (dehydrate) untuk specifikasi dan meningkatkan waktu penye-start kembali ketika aliran gas naik.