Dhimas h. Studi Kasus
-
Upload
nuii-ishaq -
Category
Documents
-
view
21 -
download
2
description
Transcript of Dhimas h. Studi Kasus
STUDI KASUS PASIEN
OBESITAS PADA PASIEN CAMPAK DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN
KELAPA GADING PERIODE
1 APRIL – 12 APRIL 2013
KELOMPOK 2
Dhimas Hartanto
110.2008.069
PEMBIMBING
Dr. Sugma Agung Prabowo, MARS
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA 2013
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan studi kasus “ OBESITAS PADA PASIEN CAMPAK
DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN KELAPA GADING “ periode 1 April – 12 April 2013 ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah
satu tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat bagian Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, April 2013
Pembimbing
Dr. Sugma Agung Prabowo, MARS
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur di ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan ridhoNya sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan
penerapan Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ilmu Kedokteran Keluarga
yang berjudul “ OBESITAS PADA PASIEN CAMPAK DENGAN
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN KELAPA GADING “ Periode 1 April – 12 April 2013 dapat
diselesaikan dengan baik.
Tujuan dari pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan Pendekatan
Kedokteran Keluarga ini adalah sebagai salah satu tugas dalam kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI periode 1 April – 4
Mei 2013.
Ucapan terima kasih kepada :
1. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku dosen pembimbing dan
koordinator kepaniteraan Kedokteran Keluarga yang telah membimbing dan
memberikan saran dan kritikan yang bermanfaat.
2. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, M. Kes selaku Kepala Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Citra Dewi, M. Kes sebagai Sekretaris Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. Prof. Dr. Hj. Qomariyah, RS, MS, PKK, DK, AIFM selaku guru besar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
5. dr. Fathul Jannah, MSi selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteraan Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3
7. dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
8. dr. Dini Widianti, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. Rifda Wulansari, S.P, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara yang telah
memberikan bimbingan dan data kepada kami demi kelancaran kegiatan Studi
Kasus Pasien ini.
11. Seluruh Rekan Sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusunnya laporan ini.
Mengingat masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
maka kritikan dan saran yang membangun sebagai perbaikan. Saya berharap
laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, April 2013
Penulis
4
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Salman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 14 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pegangsaan I RT 004/03, Rawa Teratai
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan : Pelajar
No. Rekam Medis : 727/09
Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
Tanggal berobat : 4 April 2013
BERKAS PASIEN
A. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 4 April 2013
1. Keluhan Utama
Demam naik turun sejak 4 hari sebelum masuk puskesmas.
2. Keluhan Tambahan
Ruam kemerahan pada seluruh tubuh.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk
puskesmas, demam dirasakan naik turun dan timbul terutama saat siang
hari. Pasien mengeluh batuk pilek sejak 4 hari yang lalu. Sudah 1 hari
terakhir terdapat ruam kemerahan diseluruh tubuh yang terasa gatal.
Keluhan bab mencret tidak ada, bak normal seperti biasa. Awalnya pasien
tidak mau memeriksakan penyakitnya ke puskesmas, tetapi karena pasien
merasa penyakitnya mengganggu aktifitas sekolahnya, akhirnya pasien
berobat ke puskesmas.
5
Ibu pasien juga mengeluhkan keadaan fisik pasien yang lebih
gemuk dari pada teman-teman sebayanya, ibu pasien takut keadaan fisik
pasien yang gemuk akan mengganggu aktifitas pasien sehari-hari nantinya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat sakit dengan keluhan yang sama
sebelumnya, dan tidak ada riwayat penyakit lain.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat penyakit dengan
keluhan yang sama dengan pasien .
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien saat ini berstatus sebagai pelajar kelas dua SMP, setiap hari
ibu pasien memberikan uang jajan sebesar Rp. 5.000,-. Uang jajan itu
pasien gunakan untuk membeli jajanan makanan dan minuman di
sekolahnya. Pasien tinggal bersama ibu dan ketiga kakaknya, ayah pasien
telah meninggal dunia pada tahun 2004 akibat kecelakaan kerja, dan tugas
sebagai kepala keluarga diambil alih oleh ibu pasien. Ibu pasien saat ini
sudah tidak bekerja dan tugas sebagai pencari nafkah diambil alih oleh
kakak kedua dan kakak ketiga pasien dengan total penghasilan sekitar Rp.
2.500.000,- setiap bulannya.
7. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan di sekolahnya,
pasien juga mempunyai kebiasaan bermain dengan teman-temannya dari
pulang sekolah hingga sore hari. Pasien juga mempunyai kebiasaan makan
dengan porsi yang berlebih.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
2. Vital Sign
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Respirasi : 20 x/menit
6
- Nadi : 84 x/menit
- Suhu : 37,5oC
3. Status Gizi
- Berat badan : 65 kg
- Tinggi badan : 145 cm
- BB ideal : ( 145 – 100) – (10% x 65) = 38,5 kg
- Status Gizi(IMT) : 30.915 kg/m2
- Kesan : Obesitas kelas 1
4. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : normocephal
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), mata
berair dan kemerahan
Telinga : bentuk normal, tidak terdapat serumen
Hidung : septum tidak deviasi, terdapat sekret
Tenggorokan : tidak hiperemis
Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor
b. Leher : pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)
c. Thorak
Inspeksi : kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : fremitus taktil dan vokal simetris statis dan
dinamis, ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru, batas jantung normal
Auskultasi :vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-),
wheezing (-), bunyi jantung I dan II regular, murmur
(-), gallop (-)
d. Abdomen
Inspeksi : perut cembung, simetris
7
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen, shifting
dullness (-)
e. Ekstremitas : akral hangat, edema (-), sianosis (-)
f. Kulit : ruam kulit (+)
C. Rencana Pemeriksaan Penunjang
- Darah Lengkap
Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakterisktik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga(Ibu pasien)
Nama : Ny. Mursinah
Usia : 47 Tahun
b. Identitas ayah
Nama : Tn. Ismail (meninggal pada tahun 2004)
c. Identitas Anak
1. Nama : Nn. Indah
Usia : 30 tahun
2. Nama : Tn. Iman
Usia : 28 tahun
3. Nama : Nn. Yati
Usia : 22 tahun
4. Nama : Tn. Salman (pasien)
Usia : 14 tahun
8
d. Struktur komposisi keluarga
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No. Nama
Kedudukan
dalam
keluarga
Gender Umur
(tahun)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Tambahan
1. Ny. M Kepala
Keluarga
Perempuan 47 SD Tidak
bekerja
Ibu pasien
2. Tn. I
(Alm)
Ayah Laki-laki - SD - Ayah pasien
meninggal
tahun 2004
3. Nn. I Anak pertama Perempuan 30 SMA Tidak
bekerja
Kakak pasien
3. Tn. I Anak kedua Laki-laki 28 SMA Karyawan
swasta
Kakak pasien
4. Nn. Y Anak ketiga Perempuan 22 SMA Karyawan
swasta
Kakak pasien
5. Tn. S Anak
keempat
Laki-laki 14 SD Pelajar Pasien
9
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status Kepemilikan Rumah : milik sendiri
Daerah Perumahan : daerah padat penduduk
Karakteristik Rumah dan
Lingkungan
Kesimpulan
Luas rumah : 7 x 4 m2 Pasien tinggal dirumah kontrakan
seluas 7x4m2. Tidak memiliki halaman
dan tidak bertingkat. Ruangan rumah
terdiri dari 2 kamar berukuran 2x2m2 ,
kamar mandi, ruang keluarga, dan
kamar mandi. Rumah pasien dibangun
sendiri oleh pasien dan anaknya.
Rumah tinggal tidak bertingkat dan
memiliki jamban sehat dan tersedia air
bersih. Pasien tinggal berempat
bersama ibu dan kedua kakaknya.
Lingkungan rumah pasien merupakan
daerah padat penduduk dan tidak
dirawat dengan baik.
Jumlah penghuni dalam satu
rumah : 4 orang
Luas halaman rumah : tidak memiliki
halaman
Bertingkat : Tidak bertingkat
Lantai rumah dari : semen
Dinding rumah dari : batu bata
Jamban keluarga : ada
Tempat bermain : tidak ada
Penerangan listrik : 450 watt
Ketersediaan air bersih : ada
Tempat pembuangan sampah : ada
b. Kepemilikan barang-barang berharga
Keluarga pasien memiliki kendaraan sepeda motor kredit yang di
beli oleh kakak pasien dan belum lunas. Pasien juga memiliki TV
berukuran 14 inchi dan radio. Kakak pasien memiliki telepon genggam.
10
c. Denah rumah
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Tempat Berobat : Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
b. Asuransi/Jaminan Kesehatan : Kartu Jakarta Sehat
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehaatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Angkutan
Umum
Pasien berobat ke puskesmas dengan
menaiki angkutan umum dari
rumahnya, sekitar 30 menit. Tarif
berobat gratis. Untuk kualitas
pelayanan kesehatan dikatakan cukup
memuaskan.
Tarif pelayanan
kesehatan
Gratis
Kualitas pelayanan
kesehatan
Cukup
memuaskan
11
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan
An. S mempunyai pola makan yang teratur dengan porsi yang
berlebih. An. S dapat makan sebanyak tiga kali sehari dengan menu
makanan yang bervariasi. Ibu pasien selalu memasak sendiri makanan
setiap hari.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan An. S yang selalu ada setiap harinya ialah nasi dan
sayur. Disertai menu makanan lainnya seperti tahu, tempe, telur dan ayam
goreng, mi instan. Pola makan pasien tiga hari terakhir ialah :
- Tanggal 1 April 2013
Pagi : nasi, sayur sop, telur goreng
Siang : nasi, sayur sop, tempe goreng
Malam : nasi, mi instan
- Tanggal 2 April 2013
Pagi : nasi, telur goreng
Siang : nasi, ayam goreng
Malam : nasi, ayam goreng, mi instan
- Tanggal 3 April 2013
Pagi : nasi, telur goreng
Siang : nasi, ayam goreng
Malam : nasi, ayam goreng, telur goreng
Interpretasi Food recall
Melihat menu makanan pasien selama tiga hari terakhir dapat
disimpulkan bahwa konsumsi akan karbohidrat yang melebihi kebutuhan
serta kurang kebutuhan akan serat dan vitamin. Kebutuhan protein sudah
cukup, namun konsumsi akan minyak terlalu berlebih.
12
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
Pasien merasa penyakitnya mengganggu kegiatan sekolah sehingga
mendorong pasien untuk memeriksakan berobat ke puskesmas. Ibu pasien
sangat peduli terhadap kesehatan pasien dan ingin anaknya menjadi anak
yang sehat dan pintar. Saat ini keluarga pasien sudah memiliki Kartu
Jakarta Sehat, sehingga bisa mendapatkan pengobatan secara gratis.
b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
Setiap harinya kakak pasien mempunyai kesibukannya sendiri dan
terkadang kurang memperhatikan perkembangan dan kesehatan pasien.
Selain itu faktor jarak rumah pasien yang jauh dari puskesmas membuat
pasien merasa malas untuk berobat ke puskesmas.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) dimana terdiri
dari ibu (Ny. M), kakak pertama (Nn. I), kakak kedua (Tn. I), kakak ketiga
(Nn. Y) dan pasien (Tn. S) yang tinggal dalam satu rumah.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga An. S berada
pada tahapan siklus keluarga yang ke tujuh, yaitu keluarga orang tua usia
pertengahan (middle-anged family).
13
3. Family Map
C. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
C. Identifikasi Masalah
1. Masalah dalam organisasi keluarga
Pasien adalah anak ke empat dari empat bersaudara. Saat ini pasien
duduk di kelas dua SMP. Pasien memiliki dua orang kakak perempuan dan
satu orang kakak laki-laki. Pasien sangat dekat dengan ibunya. Ayah
pasien sudah meninggal dunia pada tahun 2004 akibat kecelakaan kerja.
Saat ini pasien tinggal serumah dengan ibu dan ketiga kakaknya. Untuk
14
Keterangan Gambar :
: laki-laki hidup : pernikahan
: perempuan hidup : keturunan
: laki-laki meninggal : tinggal serumah
: perempuan meninggal
: pasien
kebutuhan sehari-hari ditanggung oleh kakak kedua dan ketiga yang
bekerja sebagai karyawan swasta .
2. Masalah dalam fungsi biologis
Saat ini pasien didiagnosa menderita penyakit campak dimana
penyakitnya ini sudah mengganggu aktifitas sehari-hari pasien. Selain itu
status gizi pasien termasuk dalam obesitas kelas satu dimana hal ini
dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan pasien nantinya. Tidak ada
riwayat campak pada pasien sebelumnya, ini merupakan kali pertama
pasien terkena campak. Di keluarga juga tidak ada yang mengalami
keluhan yang sama seperti pasien.
3. Masalah dalam fungsi psikologi
Pasien dan keluarga tinggal dirumah sendiri di daerah padat
penduduk, tinggal bersama ibu dan ketiga kakaknya. Ayah pasien sudah
meninggal pada tahun 2004, dan sekarang ibu pasien yang menjadi kepala
keluarga, ibu pasien sangat memperhatikan kesehatan pasien. Untuk
pendapatan keluarga ditanggung oleh kakak pasien, karena kesibukannya
bekerja setiap hari kakak pasien kurang memperhatikan kondisi pasien.
4. Masalah dalam fungsi ekonomi
Pasien setiap hari diberi uang jajan sebesar 5.000 rupiah dan
digunakan untuk jajan saat disekolah. Ibu pasien sudah tidak bekerja, saat
ini tugas mencari nafkah diambil alih oleh kakak kedua dan kakak ketiga
pasien, dimana total pendapatan keluarga perbulan yaitu Rp. 2.500.000.
Pendapatan ini digunakan untuk kepeerluan sehari-hari seperti makan,
biaya sekolah pasien, membayar listrik dan kebutuhan lain.
5. Masalah lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk. Masalah kebersihan
lingkungan rumah kurang menjadi perhatian oleh keluarga pasien dan
masyarakat sekitar.
6. Masalah perilaku kesehatan
Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan disekolahnya, biasa
pasien membeli makanan goreng-gorengan dan minuman es. Jika pasien
sakit, pasien biasa mengkonsumsi obat-obatan warung yang diberi oleh
15
ibunya, jika belum sembuh juga, pasien baru mau memeriksakan
kesehatannya di puskesmas.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
Pasien datang berobat ke puskesmas dengan keinginan sendiri dan
dorongan ibu pasien, karena pasien merasa keadaannya akan mengganggu
aktifitasnya disekolah. Pasien memiliki harapan supaya penyakit campaknya
sembuh dan pasien bisa bersekolah seperti biasa. Pasien memiliki
kekhawatiran sakitnya tidak kunjung sembuh dan apabila berobat pasien takut
akan mengeluarkan biaya, karena pada awalnya ibu pasien kurang mengetahui
tentang program Kartu Jakarta Sehat.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik disimpulkan sebagai
berikut :
- Diagnosis kerja : Obesitas disertai dengan campak
- Dasar diagnosis : Keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk
puskesmas, demam dirasakan naik turun dan timbul terutama saat siang
hari. Pasien mengeluh batuk pilek sejak 4 hari yang lalu. Sudah 1 hari
terakhir terdapat ruam kemerahan diseluruh tubuh yang terasa gatal. Dari
hasil perhitungan IMT didapatkan hasil 30.915 kg/m2, kesan obesitas kelas
1.
3. Aspek Risiko Internal
Pasien tidak memiliki kelainan atau penyakit menurun dari orang tua
pasien, keluarga pasien kecenderungan mempunyai status gizi berlebih. Pola
makan pasien teratur tiga kali sehari tetapi porsi yang dimakan setiap kali
makan terlalu besar untuk pasien. Pasien memiliki kebiasaan jajan makanan
dan minuman sembarangan di sekolahnya, pasien juga mempunyai kebiasaan
bermain dengan teman-temannya dari pulang sekolah hingga sore hari. Pasien
diajarkan oleh ibunya agar selalu bersabar dalam menghadapi penyakit yang
16
dialaminya, dan ibu pasien mengajarkan untuk selalu berdoa kepada Allah
SWT agar diberi kesembuhan.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah
adanya dukungan dari ibu pasien dengan menyediakan makanan sehat dan
dorongan untuk berobat ke dokter bila pasien sakit. Pasien juga sekarang
memiliki kartu sehat untuk pengobatan. Faktor penghambat kesehatan pasien
yang berasal dari keluarga ialah kurangnya perhatian dari kakak pasien
terhadap penyakit pasien. Hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara
pasien dan kakak pasien yang sibuk dengan urusannya.
5. Aspek Fungsional
Aktivitas menjalankan fungsi soSial memiliki skala 5 dimana pasien tidak
memiliki kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
E. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek
Personal
- Menjelaskan kepada pasien
bahwa penyakit campaknya
tidak berbahaya dan dapat
sembuh
- Menjelaskan kepada ibu
pasien tentang obesitas yang
diderita pasien yang nantinya
akan mengganggu aktivitas
pasien
- Menjelaskan kepada pasien
untuk mengurangi berat
badannya dengan makan
makanan yang sehat dengan
porsi yang cukup dan rajin
berolahraga
- Memberikan saran kepada
pasien untuk berkonsultasi
Pasien
dan ibu
pasien
Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
Pasien memahami
mengenai penyakitnya
dan mau menurunkan
berat badannya
17
ke bagian gizi di Puskesmas
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek
Klinik
- Memberikan terapi
simptomatik kepada pasien
yaitu anti piretik, antiviral
dan vitamin A
- Menjelaskan kepada pasien
agar makan rendah lemak
dan cukup kalori sesuai
dengan kebutuhannya yaitu
2100-2300 kalori perhari
- Menjelaskan kepada pasien
bahaya jajan sembarangan
- Merencanakan makanan
sehat yang dimakan pasien
dalam sehari berupa:
Nasi 3x100 gram (100 gram
= ¾ gelas nasi), daging/ikan
2,5x50 gram (50 gram =
potongan daging/ikan dengan
ukuran 6x5x2 cm),
tempe/tahu 4x25 gram (25
gram = potongan tempe
ukuran 4x6x1 cm/potongan
tahu ukuran 3x6x2,5 cm),
sayur 1,5x100 gram (100
gram = ½ mangkuk), buah
papaya/pisang 2x100 gram
(100 gram = potongan
papaya ukuran 2x15
cm/pisang ukuran 3x15 cm
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
Pasien sembuh dari
penyakit campaknya
dan status gizinya
berubah dari obesitas
menjadi normal. Dan
pasien dapat merubah
kebiasaannya untuk
tidak jajan sembarangan
lagi
Aspek
Risiko
Internal
- Memberikan saran kepada
pasien untuk mengurangi
porsi makannya dan
menghindari makanan yang
rendah lemak, juga dengan
olahraga teratur
- Memberikan saran kepada
pasien untuk tidak jajan
sembarangan
- Memberikan pengertian
kepada pasien agar lebih
bersabar mengahdapi
Pasien Pada saat
kunjugan
rumah
Pasien dapat lebih
menjaga porsi
makannya sesuai
dengan kebutuhan dan
dapat mengurangi
kebiasaan jajan
sembarangan
18
penyakitnya.
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek
Psikososial
keluarga
- Menjelaskan kepada keluarga
pasien mengenai penyakit
pasien
- Menganjurkan kepada ibu
pasien untuk dapat
membatasi porsi makan
pasien
- Menjelaskan kepada keluarga
pasien agar berobat bila ada
keluarganya yang sakit
- Memberikan pengertian
kepada kakak pasien untuk
dapat lebih memberika
perhatian kepada pasien
Ibu dan
kakak
pasien
Pada saat
kunjungan
rumah
Keluarga pasien lebih
memperhatikan dan
memberikan dukungan
kepada pasien
Aspek
Fungsional
Menyarankan pasien untuk
tetap melakukan olah raga dan
aktivitas sehari-hari seperti
biasa sesuai kemampuannya.
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
Pasien dapat
meningkatkan kualitas
hidupnya
Analisa Kasus
1. Aspek Personal
Pasien datang berobat ke puskesmas dengan keinginan sendiri dan
dorongan ibu pasien, karena pasien merasa keadaannya akan mengganggu
aktifitasnya disekolah. Pasien memiliki harapan supaya penyakit
campaknya sembuh dan pasien bisa bersekolah seperti biasa. Pasien
memiliki kekhawatiran sakitnya tidak kunjung sembuh dan apabila berobat
pasien takut akan mengeluarkan biaya, karena pada awalnya ibu pasien
kurang mengetahui tentang program Kartu Jakarta Sehat.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik didapatkan
keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk puskesmas, demam dirasakan
naik turun dan timbul terutama saat siang hari. Pasien mengeluh batuk
pilek sejak 4 hari yang lalu. Sudah 1 hari terakhir terdapat ruam
19
kemerahan diseluruh tubuh yang terasa gatal. Dari hasil perhitungan IMT
didapatkan hasil 30.915 kg/m2, kesan obesitas kelas 1, dan direncanakan
untuk diberikan terapi antiviral, antipiretik, vitamin A dan merencanakan
untuk memberikan makanan yang sehat dengan porsi yang cukup berupa
nasi 3x100 gram (100 gram = ¾ gelas nasi), daging/ikan 2,5x50 gram (50
gram = potongan daging/ikan dengan ukuran 6x5x2 cm), tempe/tahu 4x25
gram (25 gram = potongan tempe ukuran 4x6x1 cm/potongan tahu ukuran
3x6x2,5 cm), sayur 1,5x100 gram (100 gram = ½ mangkuk), buah
papaya/pisang 2x100 gram (100 gram = potongan papaya ukuran 2x15
cm/pisang ukuran 3x15 cm.
3. Aspek Risiko Internal
Pasien tidak memiliki kelainan atau penyakit menurun dari orang
tua pasien, keluarga pasien kecenderungan mempunyai status gizi
berlebih. Pola makan pasien teratur tiga kali sehari tetapi porsi yang
dimakan setiap kali makan terlalu besar untuk pasien. Pasien memiliki
kebiasaan jajan makanan dan minuman sembarangan di sekolahnya, pasien
juga mempunyai kebiasaan bermain dengan teman-temannya dari pulang
sekolah hingga sore hari. Pasien diajarkan oleh ibunya agar selalu bersabar
dalam menghadapi penyakit yang dialaminya, dan ibu pasien mengajarkan
untuk selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberi kesembuhan. Rencana
yang akan dilakukan adalah memberikan penjelasan tentang bahaya jajan
makanan sembarangan, mengajarkan kepada pasien tentang pola hidup
sehat dengan makan makanan yang sehat dengan porsi yang cukup dan
rajin berolahraga.
4. Aspek Psikososial keluarga
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga
ialah adanya dukungan dari ibu pasien dengan menyediakan makanan
sehat dan dorongan untuk berobat ke dokter bila pasien sakit. Pasien juga
sekarang memiliki kartu sehat untuk pengobatan. Faktor penghambat
kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah kurangnya perhatian dari
20
kakak pasien terhadap penyakit pasien. Hal ini dikarenakan kurangnya
komunikasi antara pasien dan kakak pasien yang sibuk dengan urusannya.
Recana yang dilakukan adalah menjelaskan kepada keluarga pasien
tentang penyakit pasien agar keluarga dapat lebih paham dan dapat
merawat pasien dengan baik, memberi penjelasan kepada ibu pasien
tentang porsi makanan yang cukup sesuai kebutuhan pasien, memberikan
pengertian kepada kakak pasien agar lebih memperhatikan keadaan pasien,
untuk mempercepat kesembuhan pasien.
5. Aspek Fungsional
Aktivitas menjalankan fungsi sosial memiliki skala 5 dimana
pasien tidak memiliki kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari..
Dengan rencana pelaksanaan menyarankan pasien untuk tetap melakukan
olahraga dan ativitas sehari-hari seperti biasa sesuai kemampuan. Dengan
hasil yang diharapkan pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
G. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanacsionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam
21