Dhd

8
Gelstat Jumat, 29 November 2013 Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD adalah istilah populer kependekan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hiperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Istilah ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) juga dikenal dengan singkatan ADD (attention deficit disorder) atau hyperkinetic disorder. Diperkirakan jenis gangguan ini sudah ada sejak lama, bahkan ciri gangguan ini mirip sekali seperti yang pernah digambarkan oleh Hippocrates (460-370 SM). Istilah Attention Deficit Disorder (ADD) pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1980an dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) III edisi ketiga yang menjadi panduan psikiatris. Pada tahun 1994 istilah tersebut diganti menjadi ADHD dengan pembagian tiga tipe gangguan; tipe hiperaktif-impulsif, tipe gangguan atensi, dan kombinasi antara keduanya. Istilah ini merupakan istilah yang sering muncul pada dunia medis yang belakangan ini gencar pula diperbincangkan dalam dunia pendidikan dan psikologi. Istilah ini memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan secara Internasional mencakup disfungsi otak, dimana individu mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat prilaku, dan tidak mendukung rentang perhatian mereka. Jika hal ini terjadi pada seseorang anak dapat menyebabkan berbagai kesulitan belajar, kesulitan berprilaku, kesulitan sosial, dan kesulitan-kesulitan lain yang kait mengkait. Jadi jika didefiniskan secara umum ADHD menjelaskan kondisi anak- anak yang memperlihatkan simtim-simtom (ciri atau gejala) kurang kosentrasi, hiperaktif, dan impulsif yang dapat menyebabkan

description

adhd

Transcript of Dhd

Page 1: Dhd

Gelstat

Jumat, 29 November 2013

Attention Deficit Hyperactivity Disorder

ADHD adalah istilah populer kependekan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hiperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Istilah ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) juga dikenal dengan singkatan ADD (attention deficit disorder) atau hyperkinetic disorder. Diperkirakan jenis gangguan ini sudah ada sejak lama, bahkan ciri gangguan ini mirip sekali seperti yang pernah digambarkan oleh Hippocrates (460-370 SM). Istilah Attention Deficit Disorder (ADD) pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1980an dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) III edisi ketiga yang menjadi panduan psikiatris. Pada tahun 1994 istilah tersebut diganti menjadi ADHD dengan pembagian tiga tipe gangguan; tipe hiperaktif-impulsif, tipe gangguan atensi, dan kombinasi antara keduanya.

Istilah ini merupakan istilah yang sering muncul pada dunia medis yang belakangan ini gencar pula diperbincangkan dalam dunia pendidikan dan psikologi. Istilah ini memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan secara Internasional mencakup disfungsi otak, dimana individu mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat prilaku, dan tidak mendukung rentang perhatian mereka. Jika hal ini terjadi pada seseorang anak dapat menyebabkan berbagai kesulitan belajar, kesulitan berprilaku, kesulitan sosial, dan kesulitan-kesulitan lain yang kait mengkait.

Jadi jika didefiniskan secara umum ADHD menjelaskan kondisi anak-anak yang memperlihatkan simtim-simtom (ciri atau gejala) kurang kosentrasi, hiperaktif, dan impulsif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka. Gangguan ADHD mengidap sebagian besar pada anak-anak terutama pada anak laki-laki (dengan perbandingan 3 kali lebih banyak dibandingkan anak perempuan), namun demikian gangguan ADHD terdapat juga pada usia remaja dan orang dewasa. Biasanya pada anak-anak yang mengidap ADHD tidak akan hilang sampai ia menjelang dewasa, sekitar 60% anak-anak ADHD akan membawa simtom ADHD sampai ia dewasa. Diagnosa ADHD pada orang dewasa dilakukan dengan hati-hati, hal ini disebabkan adanya gejala-gejala serupa dengan depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan atau kesulitan dalam belajar (learning disability).

Gangguan ADHD merupakan permasalahan yang kompleks bagi mereka yang terlibat di dalamnya, individu yang terlibat secara langsung dengan ADHD akan menemui pelbagai kesulitan dengan gejala yang ditunjukkan oleh ADHD. Bila tanpa dijaga dan dibimbing dengan baik, beresiko kecelakaan, terlibat dalam penyalahgunaan obat, gagal di sekolah, munculnya perilaku anti sosial dan tindakan kejahatan. Sementara bila orang-orang sekitarnya mendukung dengan metode yang tepat, dapat mengurangi resiko seperti tersebut diatas atau bahkan dapat menumbuhkan kreativitas. ADHD berhubungan erat dengan kecemasan, gangguan berbicara

Page 2: Dhd

atau mendengar, kesulitan belajar, gangguan obsessive-compulsive(OCD), dan permasalahan perilaku seperti conduct disorder atau oppositional defiant disorder (ODD).

FAKTOR PENYEBAB

Penyebab kemunculan ADHD tidak diketahui dengan pasti, orangtua dengan memiliki anak ADHD tidak perlu berkecil hati atau menyalahkan diri sendiri, hal terpenting untuk dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan pada anak agar ia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Orangtua juga selayaknya mencari informasi secara tepat mengenai pelbagai informasi mengenai ADHD, terapi, cara pengasuhan dan jenis obat-obatan yang mendukung dan pelatihan-pelatihan yang diperlukan. Saat ini sedang dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai fungsional lobus frontal pada anak-anak ADHD, kerusakan fungsi lobus frontal diyakini sebagai salah satu penyebab simtom ADHD muncul ―sementara fungsi bagian otak tersebut adalah sebagai kontrol perencanaan, pemecahan masalah, mengerti perilaku orang lain, dan mengatur impuls adalah hal-hal yang tidak dimiliki oleh penderita ADHD.Beberapa kemungkinan faktor penyebab kemunculan ADHD;

1) Genetik

Penyebab terbanyak dalam kasus ADHD adalah faktor genetika, sama halnya dengan beberapa jenis gangguan lainnya yang serupa. Menurut para ahli, penderita ADHD ditemukan kadar dopamine yang rendah dalam otak. Untuk saat ini sedang dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai jenis gen-gen yang terlibat dalam memproduksi kimia dopamine dalam otak seperti studi yang dilakukan oleh ADHD Molecular Genetics Network.2) Cedera kepala

Cedera kepala diperkirakan dapat memunculkan ADHD. Cedera kepala dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan berlebihan (menjadi racun) atau luka pada masa sebelum atau sesudah melahirkan. Para ahli memperkirakan kerusakan (luka) pada bagian lobus frontal ini dapat menjadi salah faktor kemunculan ADHD3) Makanan

Jenis makanan adiktif dan gula dapat memberikan perilaku tertentu pada anak-anak, para ahli meyakini bahwa jenis makanan adiktif dan gula (termasuk pelbagai manisan) dapat memperburuk kondisi ADHD dalam perilaku abnormal.Pada tahun 1982 para ahli telah membahas isu ini, dalam temuan mereka disebutkan bahwa sekitar 5% anak ADHD menunjukkan penurunan perilaku abnormal setelah melakukan diet gula, akan tetapi beberapa penelitian lainnya menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara ADHD dan gula.

Yang terpenting dalam beberapa penelitian tersebut para ahli menyimpulkan secara bersama kekurangan asam lemak omega-3 berhubungan erat dengan simtom ADHD. Omega-3 merupakan lemak yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan fungsi otak, kekurangan lemak ini memberikan kontribusi munculnya pelbagai penyimpangan seperti ADHD. Suplemen minyak ikan dapat mengurangi simtom-simtom ADHD yang muncul, beberapa anak menunjukkan kemajuan disekolah dengan meminum suplemen tersebut.

4) Lingkungan

Page 3: Dhd

Asap rokok mempunyai hubungan erat dengan ADHD, beberapa penelitian menunjukkan anak yang mengidap ADHD berhubungan erat dengan ibu yang merokok selama masa kehamilan, di duga nikotin dapat mengakibatkan hypoxia (kekurangan oksigen) pada janin yang pada akhirnya dapat membuat  bayi kekurangan suplai oksigen ke otak dan menimbulkan kerusakan. Penelitian ini berlanjut pada lingkungan sekitarnya yang dipenuhi dengan asap rokok atau ibu yang merokok pada masa sesudah melahirkan mempunyai hubungan erat dengan kemunculan ADHD pada anaknya.Penelitian (2006) yang dilakukan oleh Environmental Health Perspectives menemukan bahwa 4.704 anak-anak (usia 4-45 tahun) atau sekitar 4,2% penderita ADHD memiliki ibu yang merokok selama kehamilan mempunyai potensi berkembangnya ADHD yang lebih parah 2,5 kalinya dibandingkan dengan ibu yang tidak merokok semasa kehamilan. Faktor lainnya yang diduga berasal dari lingkungan yang dapat memunculkan ADHD pada anak adalah cat, beberapa jenis cat yang berbau menyengat atau cat dinding pada rumah yang sudah berumur. Saluran pipa yang berkarat juga mengandung toksik karat yang berbahaya.

TIPE ADHD

Ada tiga tipe utama ADHD yakni tipe hiperaktif-impulsif, tipe gangguan atensi, dan kombinasi antara keduanya. Hal yang perlu diingat bahwa adanya kemungkinan setiap anak menunjukkan adanya gejala ADHD dalam perilakunya sehari-hari, hal ini bukanlah berarti bahwa anak tersebut secara langsung dapat dianggap mengidap gangguan ADHD, bila gejala-gejala yang ada terus berlanjut, maka barulah diperlukan kunjungan ke tenaga kesehatan profesional.

1) Tipe hiperaktif-impulsif

Tipe hiperaktif-impulsif berhubungan erat dengan self control pada anak, biasanya anak dengan tipe ini sangat sulit untuk duduk tetap, anak ini akan mengalami pelbagai permasalahan di sekolah. Secara awam anak dengan ADHD tipe ini tidak terdeteksi secara nyata, kebanyakan orang akan beranggapan bahwa anak tersebut mengalami permasalahan dengan minat, perhatian, tidak termotivasi, kurang berkonsentrasi, atau dianggap tidak disiplin. Tanda-tanda tersebut berlanjut pada adanya gangguan perilaku impulsif, tidak mampu berkonsentrasi, tidak mampu menjalin persahabatan, terlihat bingung dan sebagainya disekolah atau dirumahnya. Biasanya gangguan ADHD akan diketahui dikemudian harinya.Anak hiperaktif

Anak hiperaktif selalu terlihat penuh semangat dalam setiap gerakan dan perilakunya. Ia akan menyentuh segala sesuatunya yang terbersit dalam pikirannya, bermain atau berlari kesana-kemari dan berbicara setiap ada waktu. Anak hiperaktif kesulitan untuk diam, tidak bisa duduk atau mendengarkan, mungkin saja ia menggoyangkan badannya, berjalan kesana-kemari, menyentuh benda-benda, mencoret-coret dengan pensil. Anak hiperaktif selalu terlihat sibuk dan selalu mencoba melakukan sesuatu meskipun sudah pernah ia kerjakan sebelumnya.Anak impulsif

Anak impulsif terlihat seperti tidak mampu untuk mengontrol reaksi atau pikirannya sebelum melakukan pekerjaannya. Mereka sering berkata tanpa berpikir sebelumnya, pengungkapan emosi yang tidak terkendali, dan melakukan sesuatu tanpa memperhatikan dampak dan

Page 4: Dhd

konsekuensinya. Anak impulsif tidak sabar menunggu untuk melakukan keinginannya. Individu tipe ini termasuk remaja dan orang dewasa lbih memilih aktivitas-aktivitas tertentu yang mudah untuk mendapat penghargaan. Indikasi gangguan;- Berlari, memanjat atau tidak bisa diam, tidak mau duduk ketika ia diharapkan untuk diam

- Suka menyeletuk pembicaraan orang lain- Tidak menyukai antri atau menunggu giliran- Tidak menyukai aktivitas yang sifatnya tenang, misalnya perpustakaan- Suka menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan- Gelisah, melipat tangannya ke kakinya dan suka menggeliat ketika duduk- Pada orang dewasa; mudah merasa gelisah, berbicara terlalu banyak.

2) Tipe gangguan atensiAnak yang didiagnosa dengan tipe ini akan sulit fokus pada sesuatu atau akan cepat merasakan kebosanan dengan pekerjaan hanya dalam beberapa menit saja. Anak dengan tipe ini dapat melakukan pekerjaan yang tidak memerlukan konsentrasi penuh atau mudah untuk diselesaikan.

Permasalahan yang sering dihadapi adalah anak-anak ini sering lupa menulis pekerjaan yang semesti dilakukannya bahkan tak jarang mereka lebih memilih tidak bersekolah. Mereka sering lupa membawa buku pelajaran, salah memilih buku, hampir semua tugas (PR) yang ia kerjakan bersalahan. Hal ini membuatnya merasa tertekan dan frustrasi.

Anak dengan tipe gangguan atensi akan mudah melamun, cepat panik atau bingung, lambat dan tidak luwes. Mereka juga kadang salah dalam mengartikan informasi yang diterimanya, sulit memahami atau mengerti penjelasan gurunya. Berbeda dengan tipe hiperaktif-kompulsif, anak tipe ini dapat diam dan tenang dalam melakukan pekerjaannya, namun tidak berarti bahwa ia benar-benar serius terlibat dengan pekerjaannya, bisa jadi anak tersebut tidak mengerti dengan tugas atau instruksi yang diberikan kepadanya. Indikasi gangguan;- Tidak dapat berkonsentrasi terhadap hal-hal kecil, banyak membuat kesalahan di sekolah atau aktivitas dalam kelompoknya- Mudah terganggu konsentrasi pada suara atau hal lainnya- Tidak dapat mengerti pada instruksi dan membuat banyak kesalahan, tidak menyelesaikan tugasnya- Mudah lupa pada alat-alat sekolah, misalnya pensil, buku- Kesulitan dalam mengatur aktivitas atau kegiatan penting lainnya- Perilaku tidak menunjukkan bahwa ia sedang mendengar atau memperhatikan dengan serius- Menghindari atau tidak menyukai hal-hal yang menyangkut dengan permasalahan mental seperti motivasi, menikmati atau terlibat dalam kegembiraan (enjoyable) dalam jangka waktu lama.

3) Tipe kombinasiTipe kombinasi merupakan kombinasi antara dua tipe hiperaktif-kompulsif dan gangguan atensi.

SIMTOMGejala ADHD dapat dilihat berdasarkan kategori ADHD pada anak-anak  dan ADHD pada orang dewasa.

TREATMENTBeberapa jenis obat mempunyai pengaruh buruk terhadap kesehatan, oleh karena itu pemberian

Page 5: Dhd

obat medis haruslah melalui pengawasan dokter. Tidak semua jenis obat cocok untuk setiap orang, beberapa jenis obat juga kadang tidak memberikan efek kepada anak, pergantian obat dilakukan biasanya seminggu kemudian bila dianggap tidak efektif melalui kontrol dokter.

a) MedikasiJenis stimulan berupa Ritalin (methylphenidate) atau Adderall, Dexedrine (sejenis amphetamine), jenis stimulant ini dianggap lebih baik dan memberi pengaruh positif pada anak dengan gangguan atensi, disamping itu efek dari obat tidak begitu buruk pada anak-anak.

Penggunaan obat-obatan medikasi untuk ADHD haruslah mempertimbangkan pelbagai resiko, ingatlah setiap obat-obat mempunyai pengaruh terhadap fungsi organ tubuh lainnya. Kebanyakan pengunaan obat-obatan tanpa pengawasan dokter secara ketat ditemukan pada remaja yang teradiktif dengan obat-obatan selama terapi, efek ini merupakan penggunaan obat untuk jangka panjang.

Beberapa dampak dari penggunaan obat-obatan ADHD jangka pendek;

- Kehilangan gairah dan semangat, diimbangi dengan makanan penuh gizi

- Insomnia, usahakan meminum obat lebih awal pagi hari

- Meningkatkan kegelisahan dan kecemasan

- Sakit kepala ringan

b) Psikoterapi

Behavior therapyTerapi ini berguna untuk meningkatkan kemampuan pada anak, pada terapi ini orangtua terlibat langsung dalam terapi, misalnya memberikan penghargaan terhadap perilaku yang positif yang ditujukkan oleh anak. Ketika anak mulai kehilangan kontrol, orangtua mengambil time out, dan menyuruh anak untuk diam di kursinya sampai ia menjadi tenang. Terapi juga mengajarkan orangtua teknik-teknik bersenang-senang dengan anak ADHD tanpa harus merasa tertekan.

Talk therapyTalk therapy akan membuat anak ADHD merasa menjadi lebih baik, mereka belajar mengungkapkan pikiran-pikiran yang mengganggu dan belajar mengendalikan emosi. Terapis akan berusaha membantu mengorganisir perubahan dan jadwal pekerjaan yang harus dilakukan oleh anak melalui pembicaraan kedua belah pihak

Social skills trainingDalam pelatihan ini anak belajar cara-cara menghargai dan menempatkan dirinya bersama dengan kelompok bermainnya. Pelatihan ini juga anak diajarkan kecakapan bahasa nonverbal melalui insyarat wajah, ekspresi roman, intonasi suara sehingga anak cepat tanggap dalam pelbagai situasi sosial.

Family support groupsMerupakan kelompok orangtua yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan ADHD untuk berbagi pengalaman. Kelompok ini juga saling menyediakan informasi bagi sesama anggotanya,

Page 6: Dhd

mengundang pembicara profesional untuk berbagi pengetahuan dalam menghadapi dan membesarkan anak-anak mereka

Diposkan oleh farah fajriyah di 02.27