DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II....

30
DEWAN PIMPINAN PUSAT PERKUMPULAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT “PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA(LSM PENJARA INDONESIA)

Transcript of DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II....

Page 1: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

DEWAN PIMPINAN PUSAT

PERKUMPULAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

(LSM PENJARA INDONESIA)

Page 2: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

DAFTARISI

I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi LSM PENJARA INDONESIA

BAB I : NAMA, TEMPAT DAN KEDUDUKAN BAB II : AZAS DAN LANDASAN BAB III : MAKSUD DAN TUJUAN BAB IV : KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN BAB V : BENTUK SIFAT ORGANISASI BAB VI : STRUKTUR DEWAN PIMPINAN BAB VII : RAPAT-RAPAT DAN MUSYAWARAH BAB VIII : DEWAN PIMPINAN BAB IX : DEWAN PENASEHAT BAB X : PENGURUS BAB XI : KUORUM BAB XII : USAHA BAB XIII : SUMBER KEUANGAN BAB XIV : PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARAN ORGANISASI BAB XV : DEWAN PERTIMBANGAN BAB XVI : PENUTUP

IV. Anggaran RumahTangga(ART)Organisasi LSM PENJARA INDONESIA

BAB I : UMUM BAB II : ORGANISASI BAB III : KEANGGOTAAN BAB IV : PENGURUS, PENASEHAT DAN PEMBINA BAB V : DEWAN PENASEHAT BAB VI : KESEKRETARIATAN ORGANISASI BAB VII : PERATURAN KHUSUS BAB VIII : WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BAB IX : SANKSI – SANKSI ORGANISASI BAB X : JUMLAH PENGURUS BAB XI : KOMPONEN ORGANISASI BAB XII : LAMBANG BENDERA DAN ATRIBUT BAB XIII : PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH

TANGGA BAB XIV : LAIN – LAIN PENUTUP

Pasuruan, 04 April 2014

RUDI HARTONO Ketua Umum

SYAFI’I, SH Sekretaris Jenderal

Page 3: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

MUKADDIMAH

Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T kita panjatkan atas Rahmat dan Hidayahnya

yang telah dikaruniakan kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalani

kehidupan bermasyarakat yang majemuk, saling beriringan, saling mengisi, saling

bahu-membahu dalam rangka tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).Sebagai perwujudan dan cerminan dari kehidupan bermasyarakat yang

majemuk, telah diatur dalam UUD 1945 pasal-30 tentang Kewajiban BelaNegara

baik secara individu/perorangan maupun bersama-sama untuk turut serta

berperan aktif memelihara, melaksanakan dan mempertahankan tatanan

kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan dengan segala tekad dan

kemampuan menuju terwujudnya penyelenggaraan pembangunan yang

berkelanjutan dan berkesinambungan.Sebagai bangsa yang besar dengan secara

sadar, memiliki rasa tanggung jawab penuh dan turut ikut serta wajib membela

dan menegakkan keadilan yang merata bagi seluruh Rakyat Indonesia, serta

mempersatukan tekat kesatuan dan persatuan demi keutuhan Bangsa dan

Negara INDONESIA, merupakan bagian dari Imán yang dapat di aktualisasikan

dalam setiap peran kehidupan bermasyarakat dimanapun kita berada, serta

merupakan refleksi dari Undang Undang No.20 tahun 1982 pasal-2.Terdorong

oleh keinginan luhur untuk membentuk watak putra-putri bangsa, senantiasa

tanggap dan peduli terhadap keadialan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia,

serta menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara, dengan

penuh keikhlasan serta didasari rasa tanggung jawab sebagai warga Negara,

dalam rangka meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan yang

berkelanjutan, maka dengan memohon rahmat dan ridhonya, kami putra-putri

bangsa dengan ini membentuk organisasi kemasyarakatan Perkumpulann “

Lembaga Swadaya Masyarakat “ Pemantau Kinerja Aparatur Negara

Indonesia (LSM PENJARA INDONESIA)" yang diruba dan ditetapkan pada hari

Jum‟at tanggal 04 April 2014 Pukul 09.00 WIB Jl. KH. Mansyur No.01 Kel. Tembok

Rejo Kec. Purworejo Kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur Negara Indonesia

dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:

Page 4: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

DEKLARASI

TENTANG PERUBAHAN NAMA PEMBENTUKAN ORGANISASI

PERKUMPULAN

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA” ( LSM PENJARA )

Di rubah dan di Syahkan Menjadi:

PERKUMPULAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

( LSM PENJARA INDONESIA )

Bahwa bangsa Indonesia telah sampai pada era reformasi, dimana kebebasan

mengeluarkan pendapat, berserikat dan berkumpul sudah lazim dilakukan oleh

masyarakat, serta mendapat perlindungan sebagaimana termaktub dalam

Undang-undang, selama kebebasan tersebut tidak melanggar Hak Azasi orang

lain.

Bahwa maraknya pembentukan-pembentukan organisasi kemasyarakatan baik

bersifat nasional maupun kedaerahan adalah bukan sekedar euphoria saja, akan

tetapi hal ini merupakan kebutuhan bagi masyarakat untuk menyalurkan

aspirasinya dalam rangka turut serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa

dan Negara yang kita cintai ini.

Bahwa munculnya berbagai upaya-upaya untuk memisahkan diri dari kerangka

NKRI / Disintegrasi atas persatuan dan kesatuan serta keutuhan Bangsa dan

Negara, telah mendorong terbentuknya organisasi ini.

Bahwa segenap elemen masyarakat dengan kecintaaannya menghendaki

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan modal yang

tak terniiai dalam upaya menyatukan langkah dan arah dalam mengisi

pembangunan yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

Bahwa berdasarkan Visi dan Misi yaitu, menumbuhkan rasa cinta yang mendalam

terhadap bangsa dan negara, menanamkan jiwa menegakkan Supremasi Hukum

demi ke adilan, yang saat ini di rorong oleh para koruptor yang melanda Negara

ini, serta punya Jiwa Patriotisme dan Nasionalisme, mengajak segenap komponen

bangsa dan elemen masyarakat untuk menjaga keutuhan bangsa dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka atas dasar hal tersebut seria

dilandasi keinginan yang luhur serta niat yang tulus untuk turut serta berperan aktif

mengisi pembangunan bangsa dan negara, memberdayakan potensi-potensi

generasi muda penerus bangsa, serta berdasarkan hasil pertemuan berbagai

komponen bangsa serta elemen masyarakat, maka :

Page 5: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

ATAS BERKAT RAHMAT DAN RIDHO TUHAN YANG MAHA ESA

Pada hari Jum‟at Tanggal 04 April 2014 Pukul 09.00 WIB bertempat di Rumah Sederhana JL. KH.Mansyur No. 01 kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur, kami:

MENDEKLARASIKAN PERUBAHAN NAMA PENDIRIAN ORGANISASI: PERKUMPULAN

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA” Yang di Singkat

(LSM PENJARA) Untuk menuangkan dan menyatakan Perubahan Nama Organisasi Perkumpulan „‟Pemantau Kinerja Aparatur Negara„‟ (LSM PENJARA) di Syahkan menjadi nama Organisasi Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia ( LSM PENJARA INDONESIA) ini kedalam Akte Notaris dan penanda tanganan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dihadapan notaris, kami sepakat menunjuk dan memberi kuasa kepada :

1. KH. HASAN MA’RUF H 2. ISTIJAB, SH. M.Hum. M,Pd 3. RUDI HARTONO 4. SYAFI’I, SH 5. SUSENO RAHARJO, SE 6. VIKI ABO NURDIN, SE 7. YUDI MUSTOFA, SH 8. BAMBANG SULISTYONO, SH 9. WARIDA

Hal – hal yang berkenaan dalam kelanjutan Deklarasi ini akan ditindak lanjuti oleh Dewan Pendiri.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa Selalu melindungi dan senantiasa merestui kita semua

Pasuruan, 04 APRIL 2014 Yang melaksanakan dan melakukan Perubahan Nama Organisasi:

Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat

Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia (LSM PENJARA INDONESIA)

DEWAN PENDIRI

KH. HASAN MA’RUF H ISTIJAB, SH,M.Hum,M.Pd RUDI HARTONO

SYAFI’I, SH SUSENO RAHARJO, SE VIKI ABO NURDIN, SE

YUDI MUSTOFA, SH BAMBANG SULISTYO,SH WARIDA

Page 6: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

PRASETYA BHAKTI PERKUMPULAN LSM PENJARA INDONESIA

PERKUMPULAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

( LSM PENJARA INDONESIA)

1. Siap membela, mengamankan dan mengawal Pancasila dan UUD 1945.

2. Siap mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa demi tegaknya

Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Siap bersama-sama segenap elemen masyarakat dan Lemba-lemba lain yang

punya kesatuan Visi dan Misi, yang sama, ikut serta turut berperan aktif dalam

menegakkan Supremasi Hukum, demi terwujudnya Indonesia yang bersih dan

terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

4. Siap bersama-sama segenap komponen bangsa, ikut serta dan turut berperan

aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, demi terwujudnya keadilan yang

merata bagi seluruh Rakyat Indonesia.

5. Wajib menjunjung tinggi nilai-nilai Luhur Perjuangan Para Pahlawan Bangsa.

6. Siap menjaga nama baik Organisasi diseluruh Persada Tanah Air indonesia.

Page 7: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

DEWAN PIMPINAN PUSAT

PERKUMPULAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

(LSM PENJARA INDONESIA)

Page 8: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

ANGGARAN DASAR PERKUMPULAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT “PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

(LSM PENJARA INDONESIA )

BAB I NAMA, TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Pasal 1 Perubahan Nama Organisasi Kemasyarakatan ini bernama :

PERKUMPULAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA” disingkat dengan nama

(LSM PENJARA INDONESIA)

Pasal 2 TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” ( LSM PENJARA INDONESIA ).

1. Pada tingkat Nasional, berkedudukan dalam lingkup wilayah Negara Republik Indonesia

2. Pada tingkat Provinsi berkedudukan di wilayah hukum Daerah Provinsi. 3. Pada tingkat Kotamadya / Kabupaten berkedudukan di wilayah hukum

Daerah Kotamadya / Kabupaten. 4. Pada tingkat Kecamatan berkedudukan di wilayah hukum Kecamatan. 5. Pada tingkat Desa / Kelurahan berkedudukan d¡ wilayah hukum Desa /

Kelurahan. Pasal 3 WAKTU

Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia”(LSM Penjara Indonesia)di Rubah sekaligus di Deklarasikan pada hariJum‟at, Tanggal 04 April 2014Pukul 09.00 WIB untuk jangka waktu yang tidak ditentukan selamanya.

BABII

AZAS DAN LANDASAN Pasal 4 AZAS

Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia”(Lsm Penjara Indonesia)berazaskan PANCASILA.

Pasal 5

LANDASAN Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) berlandaskan UNDANG UNDANG DASAR 1945.

Page 9: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

BAB III MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 6 MAKSUD

1. Menampung aspirasi masyarakat serta lembaga-lembaga formal maupun non formal yang memiliki kesamaan arah dan pandangan.

2. Membangun kesadaran beragama, hukum, sosial kemasyarakatan serta melakukan pembelaan hak-hak masyarakat.

3. Secara proaktif melakukan pendidikan dan pemberdayaan sehingga terwujud kemakmuran masyarakat yang jujur, adil dan mandiri.

4. Pengembangan ekonomi masyarakat sehingga terwujud kemakmuran dan kesejahteraan

5. Menghimpun elemen-elemen masyarakat baik individu/perorangan maupun kelompok untuk bersatu padu bahu membahu dalam menegakkan Persatuan dan Kesatuan serta Keutuhan Bangsa dan Negara.

6. Bermitra dengan Lembaga-lembaga Negara / Institusi POLRI / TNI serta berbagai komponen bangsa serta elemen masyarakat dalam melaksanakan amanat yang terkandung dalam UUD 1945.

Pasal 7

TUJUAN 1. Tetap konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam membangun

Bangsa dan Negara 2. Memberikan Bantuan Hukum di luar dan di dalam pengadilan terhadap siapa

saja termasuk individu, Organisasi maupun kelompok, . 3. Menghimpun potensi masyarakat serta mempererat hubungan silaturahmi guna

meningkatkan mutu kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil, sejahtera. 4. Melestarikan sejarah bangsa dengan dibarengi akhlak yang mulia didalam

berbangsa dan bernegara. 5. Membangun citra kebersamaan dalam ke Bhinekaan Warga Negara Republik

Indonesia dalam Perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mencapai masyarakat sejahtera yang adil dan merata.

6. Mengamankan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 30 tentang Bela Negara.

7. Menyatukan Visi dan Misi warga masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, maupun golongan.

BAB IV

KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 8

KEANGGOTAAN Anggota Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) adalah setiap warga Negara Indonesia yang dengan niat tulus ikhlas serta dengan sukarela menjadi anggota dan memiliki Visi dan Misi yang sama.

Pasal 9

HAK ANGGOTA Setiap anggota Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) mempunyai Hak : 1. Hak untuk dipilih dan memilih.

Page 10: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

2. Hak bicara dan hak menyampaikan saran dan pendapat baik lisan maupun tulisan.

3. Hak untuk mengikuti kegiatan serta menikmati fasilitas yang dimiliki Organisasi.

4. Tiap anggota berhak memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA)

Pasal 10 KEWAJIBAN ANGGOTA

Setiap anggota Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) berkewajiban untuk: 1. Mentaati AD/ART dan Peraturan-peraturan Organisasi. 2. Menjunjung tinggi nama baik Organisasi. 3. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pasal 11

BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN Berakhirnya Keanggotaan Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) dikarenakan : 1. Mengundurkan diri 2. Meninggal dunia 3. Melakukan Penghianatan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI). 4. Merongrong kehidupan masyarakat, kewibawaan Organisasi, Bangsa dan

Negara.

BABV BENTUK DAN SIFAT ORGANISASI

Pasal 12 BENTUK ORGANISASI

Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) adalah Organisasi berbentuk Kesatuan dari : 1. Pusat 2. Daerah Provnsi 3. Cabang Kotamadya / Kabupaten 4. Anak Cabang Kecamatan 5. Ranting Desa / Kelurahan

Pasal 13

SIFAT ORGANISASI Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) adalah Organisasi Kemasyarakatan yang bersifat Nasional, yang berjiwa Peduli dengan keadilan demi tegaknya Supremasi Hukum dan Berjiwa kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 1. Profesional dan Mandiri 2. Independen dan tidak mengikat atau menyalurkan aspirasinya ke Partai Politik

manapun 3. Konsideran dengan Organisasi - Organisasi Kemasyarakatan yang

mempunyai sifat dan azas serta Visi dan Misi yang sama

Page 11: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

BABVI Pasal 14

STRUKTUR DEWAN PIMPINAN Pimpinan Organisasi Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) Di tingkat Nasional dinamakan Dewan Pimpinan Pusat disingkat (DPP). 1. Di tingkat Daerah Provinsí disebut Dewan Pimpinan Daerah disingkat (DPD ). 2. Di tingkat Daerah Kotamadya / Kabupaten disebut Dewan Pimpinan Cabang

disingkat (DPC). 3. Di tingkat Kecamatan disebut Pimpinan Anak Cabang disingkat (PAC). 4. Di tingkat Desa / Kelurahan disebut Pimpinan Ranting disingkat (PIRAN).

BABVII

RAPAT-RAPAT DAN MUSYAWARAH Pasal 15

1. Tingkat Nasional / DPP :

a. Rapat-rapat Pengurus b. Rapat Pleno Dewán Pimpinan Pusat c. Rapat Pleno Dewan Penasehat Pusat d. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) e. Musyawarah Nasional (MUNAS) f. Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) g. Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)

2. Tingkat Provinsi / DPD :

a. Rapat-rapat Pengurus b. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah. c. Rapat Pleno Dewan Penasehat Daerah. d. Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) Provinsi. e. Musyawarah Daerah (MUSDA) Provinsi. f. Musyawarah Kerja Daerah (MUKERDA) Provinsi. g. Musyawarah Daerah Luar Biasa (MUSDALUB) Provinsi.

3. Tingkat Kotamadya / Kabupaten / DPC:

a. Rapat-rapat Pengurus b. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang. c. Rapat Pleno Dewan Penasehat Cabang. d. Rapat Pimpinan Cabang (RAPIMCAB) KOTA/KAB. e. Musyawarah Cabang (MUSCAB) KOTA/KAB. f. Musyawarah Kerja Daerah (MUKERDA) KOTA/KAB. g. Musyawarah Cabang Luar Biasa (MUSCABLUB) KOTA/KAB.

4. Tingkat Kecamatan / PICAM : a. Rapat-rapat Pengurus. b. Rapat Pleno Pimpinan. c. Rapat Pleno Dewan Penasehat. d. Rapat Pimpinan Anaka Cabang (RAPIMANCAB) e. Musyawarah Anak Cabang (MUSANCAM) f. Musyawarah Kerja Anak Cabang (MUKERANCAB) g. Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa (MUSCAMLUB)

Page 12: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

5. Tingkat Desa / Kelurahan / PIRAN : a. Rapat-rapat Pengurus. b. Rapat Pleno Pimpinan. c. Rapat Pleno Dewan Penasehat. d. Rapat Pimpinan Ranting (RAPIMRAN). e. Musyawarah Ranting (MUSRAN). f. Musyawarah Kerja Ranting (MUKERAN). g. Musyawarah Ranting Luar Biasa (MUSRANLUB).

Pasal 16

WAKTU PENYELENGGARAAN RAPAT-RAPAT DAN MUSYAWARAH Musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah Provinsi, Musyawarah Cabang Kabupaten / Kotamadya, Musyawarah Kecamatan, Musyawarah Desa/Kelurahan diselenggarakan tiap 5 tahun sekali, diantara 2 (dua) Musyawarah Nasional sampai kelurahan ada pelaksanaan rapat-rapat kerja sekurang-kurangnya satu tahun sekali. 1. Musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah Provinsi, Musyawarah Cabang

Kabupaten / Kotamadya, Musyawarah tingkat Kecamatan, Musyawarah Ranting diselenggarakan tiap 5 tahun sekali.

2. Rapat-rapat tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kelurahan di adakan / di selenggarakan setiap waktu sekurang-kurangnya satu tahun sekali.

3. Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB), Musyawarah Daerah Luar Biasa (MUSDALUB) Provinsi, Musyawarah Cabang Luar Biasa ( MUSCABLUB ) Kabupaten/Kotamadya, Musyawarah Kecamatan Luar Biasa, Musyawarah Ranting Luar Biasa di adakan / diselenggarakan sesuai permintaan anggota di semua tingkatan masing-masing.

BAB VIII

DEWAN PIMPINAN Pasal 17

FUNGSI DEWAN PIMPINAN : 1. Meletakkan dasar-dasar Pedoman berorganisasi bagi anggota agar dapat

menjadi bagian yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat lúas pada umumnya.

2. Menampung dan menyalurkan aspirasi dari, oleh dan untuk anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya demi tercapainya tujuan-tujuan kearah perbaikan

3. Menjadi fasilitator penguatan peran rakyat dalam proses pengambilan / pengawasan kebijakan publik

4. Mendorong partisipasi rakyat membongkar masalah KKN yang terjadi dan melaporkan pelakunya

5. Menggalang kampanye publik guna mendesakkan reformasi hukum, politik dan birokrasi yang kondusif bagi pemberantasan KKN.

6. Menempa dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) anggota, agar dapat lebih siap bersaing dalam angkatan kerja.

7. Meningkatkan peran serta anggota dalam setiap kegiatan agar tercapai kemaslahatan dalam peri kehidupan di dalam masyarakat yang dinamis dan berkembang.

8. Menempatkan anggota sebagai pionir organisasi dalam menyikapi kehidupan sosial masyarakat.

Page 13: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

BAB IX Pasal18

DEWAN PENASEHAT

I. Dewan Penasehat Pusat 1. Dewan Penasehat Pusat memberikan Saran dan Nasehat kepada Dewan

Pimpinan Pusat dalam hal struktural dan fungsional 2. Dewan Penasehat Pusat memberikan Saran dan Nasehat yang bersifat

program kepada Dewan Pimpinan Pusat 3. Dalam memberikan arahan dan tujuan harus sesuai dengan AD/ART dan

AZAS serta LANDASAN organisasi.

II. Dewan Penasehat Daerah Provinsi 1. Dewan Penasehat Daerah Provinsi memberikan Saran dan Nasehat

kepada Dewan Pimpinan Daerah Provinsi dalam hal struktural dan fungsional.

2. Dewan Penasehat Daerah Provinsi memberikan Saran dan Nasehat yang bersifat program kepada Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.

3. Dalam memberikan arahan dan tujuan harus sesuai dengan AD/ART dan AZAS serta LANDASAN organisasi.

III. Dewan Penasehat Cabang Kotamadya / Kabupaten 1. Dewan Penasehat Cabang Kotamadya / Kabupaten memberikan Saran dan

Nasehat kepada Dewan Pimpinan Cabang Kotamadya / Kabupaten dalam hal struktural dan fungsional

2. Dewan Penasehat Cabang Kotamadya / Kabupaten memberikan Saran dan Nasehat yang bersifat program kepada Dewan Pimpinan Daerah Kotamadya / Kabupaten.

3. Dalam memberikan arahan dan tujuan harus sesuai dengan AD/ART dan AZAS serta LANDASAN organisasi.

IV. Dewan Penasehat KecamatanPimpinan Anak Cabang 1. Dewan Penasehat Kecamatan memberikan Saran dan Nasehat kepada

Pimpinan Kecamatan dalam hal struktural dan fungsional. 2. Dewan Penasehat Kecamatan Pimpinan anak Cabang memberikan Saran

dan Nasehat yang bersifat program kepada Pimpinan Kecamatan. 3. Dalam memberikan arahan dan tujuan harus sesuai dengan AD/ART

dan AZAS serta LANDASAN organisasi.

V. Dewan Penasehat Ranting (Desa / Kelurahan) 1. Dewan Penasehat Ranting memberikan Saran dan Nasehat kepada

Pimpinan Ranting dalam hal struktural dan fungsional 2. Dewan Penasehat Ranting memberikan Saran dan Nasehat yang bersifat

program kepada Pimpinan Ranting. 3. Dalam memberikan arahan dan tujuan harus sesuai dengan AD/ART dan

AZAS serta LANDASAN organisasi.

Pasal19 PEMBINA

I. Dewan Pembina Pusat: 1. Diminta atau tidak diminta oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pembina

wajib memberikan pembinaan baik secara struktural maupun fungsional.

Page 14: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

2. Melakukan dan melaksanakan pembinaan pada Dewan Pimpinan Pusat secara langsung maupun tidak langsung pada skala prioritas

3. Menghadiri kegiatan yang di selenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

II. Dewan Pembina Daerah Provinsi: 1. Diminta atau tidak diminta oleh Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pembina

Daerah wajib memberikan pembinaan baik secara struktural maupun fungsional.

2. Melakukan dan melaksanakan pembinaan pada Dewan Pimpinan Daerah secara langsung maupun tidak langsung pada skala prioritas.

3. Menghadiri kegiatan yang di selenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah.

III. Dewan Pembina Cabang Kotamadya / Kabupaten 1. Diminta atau tidak diminta oleh Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pembina

Cabang wajib memberikan pembinaan baik secara struktural maupun fungsional.

2. Melakukan dan melaksanakan pembinaan pada Dewan Pimpinan Cabang secara langsung maupun tidak langsung pada skala prioritas.

3. Menghadiri kegiatan yang di selenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang.

IV. Dewan Pembina Kecamatan Pimpinan Anak Cabang 1. Diminta atau tidak diminta oleh Pimpinan Anak Cabang Kecamatan, Dewan

Pembina wajib memberikan pembinaan baik secara struktural maupun fungsional.

2. Melakukan dan melaksanakan pembinaan pada Pimpinan Kecamatan secara langsung maupun tidak langsung pada skala prioritas.

3. Menghadiri kegiatan yang di selenggarakan oleh Pimpinan Kecamatan.

V. Dewan Pembina Ranting 1. Diminta atau tidak diminta oleh Pimpinan Ranting, Dewan Pembina wajib

memberikan pembinaan baik secara struktural maupun fungsional. 2. Melakukan dan melaksanakan pembinaan pada Pimpinan Ranting secara

langsung maupun tidak langsung pada skala prioritas. 3. Menghadiri kegiatan yang di selenggarakan oleh Pimpinan Ranting.

BABX

PENGURUS Pasal 20

STRUKTUR PENGURUS I. Pengurus di tingkat Pusat terdiri dari:

1. Ketua Umum 2. Ketua I 3. Ketua II 4. Ketua III 5. Ketua IV 6. Sekretaris Jenderal 7. Sekretaris I 8. Sekretaris II 9. Bendahara Umum 10. Bendahara I 11. Bendahara II

Page 15: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

Jumlah 11 Orang Pengurus Harian ditambah 24 orang pengurus-pengurus Departemen, jumlah Pengurus pada tingkat Pusat (DPP) sebanyak-banyaknya 35 Orang atau sesuai kebutuhan. II. Pengurus Daerah Provinsi :

1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Wakil Ketua 4. Wakil Ketua 5. Wakil Ketua 6. Sekretaris Umum 7. Wakil Sekretaris 8. Wakil Sekretaris 9. Bendahara 10. Wakil Bendahara 11. Wakil Bendahara

Jumlah 11 Orang Pengurus Harian ditambah 22 orang pengurus-pengurus Bidang, jumlah Pengurus pada tingkat Provinsi (DPD) sebanyak-banyaknya 33 Orang atau sesuai kebutuhan. III. Pengurus Cabang Kotamadya / Kabupaten

1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Wakil Ketua 4. Wakil Ketua 5. Sekretaris 6. Wakil Sekretaris 7. Wakil Sekretaris 8. Bendahara 9. Wakil Bendahara

Jumlah 9 Orang Pengurus Harian ditambah 16 orang pengurus-pengurus Bagian, jumlah Pengurus pada tingkat Kotamadya / Kabupaten (DPD II) sebanyak-banyaknya 25 Orang atau sesuai kebutuhan. IV. Pengurus Kecamatan :

1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Wakil Ketua 4. Sekretaris 5. Wakil Sekretaris 6. Bendahara 7. Wakil Bendahara

Jumlah 7 Orang Pengurus Harian ditambah 8 orang pengurus-pengurus Seksi, jumlah Pengurus pada tingkat Kecamatan (PAC) sebanyak-banyaknya 15 Orang atau sesuai kebutuhan. V. Pengurus Ranting (Desa/Kelurahan):

1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris

Page 16: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

4. Wakil Sekretaris 5. Bendahara

Jumlah 5 Orang Pengurus Harian ditambah 8 orang pengurus-pengurus Sub-seksi, jumlah Pengurus pada tingkat Kelurahan (PIRAN) sebanyak-banyaknya 13 Orang atau sesuai kebutuhan.

BAB XI Pasal21

KUORUM 1. Musyawarah dan Rapat-rapat dinyatakan mencapai kuorum dan syah apabila

dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah peserta yang memiliki hak bicara dan suara.

2. Bilamana kuorum tidak tercapai maka musyawarah dan rapat-rapat dapat ditunda selama-lamanya 24 (dua puluh empat) jam.

3. Jika sesudah penundaan tersebut jumlah kuorum belum juga tercapai tétápi dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) jumlah peserta yang berhak hadir yang memiliki hak suara dan hak bicara, maka musyawarah dan rapat-rapat dapat di selenggarakan dan semua keputusan yang diambil dinyatakan syah dan mengikat.

4. Dalam musyawarah khusus dan atau luar biasa yang membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau Pembubaran Organisasi secara nasional, musyawarah khusus dan luar biasa nasional dinyatakan mencapai kuorum dan syah apabila dihadiri oleh lébih dari 2/3 (dua per tiga) peserta yang berhak hadir yang memiliki hak suara dan hak bicara.

Pasal 22

PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Keputusan-Keputusan yang diambil dalam Musyawarah dan Rapat-rapat

berdasarkan Musyawarah Mufakat suara peserta yang memilki hak suara dan bicara.

2. Keputusan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan dan diputuskan daJam Musyawarah Khusus dan atau luar biasa.

3. Keputusan dan Ketetapan pembubaran Organisasi pada Musyawarah Khusus dan atau luar biasa yang dihadiri oleh Dewan Pembina, Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah sekurang-kurangnya berjumlah 2/3 hak suara dari jumlah peserta yang ditetapkan.

BAB XII Pasal 23 USAHA

1. Mendirikan usaha Ekonomi berbentuk Lembaga Koperasi. 2. Mendirikan Lembaga Pendidikan dan Latihan, Kursus-kursus. 3. Mendirikan Lembaga Bantuan Hukum dan Lembaga Sosial. 4. Mendirikan Barisan KOGADE NASIONAL LSM PENJARA INDONESIA dalam

bentuk Komando Garis Terdepan Nasional LSM PENJARA disingkat KOGADNAS LSM PENJARA INDONESIA.

5. Mendirikan Barisan Srikandi-Srikandi LSM PENJARA INDONESIA disingkat.(SEMPI)

Page 17: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

BAB XIII Pasal 24

SUMBER KEUANGAN Guna mengoptimalkan operasional kegiatan dan kehidupan organisasi perlu ditetapkan sumber-sumber keuangan antara lain : 1. Usaha-usaha yang syah 2. Sumbangan dan atau bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat 3. Donatur tetap dan donator tidak tetap 4. luran Anggota

BAB XIV

PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 25

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAHTANGGA Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumáh Tangga dapat dilakukan atas permintaan 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah Provinsi dan Dewan Pimpinan Cabang Kotamadya / Kabupaten ditambah utusan Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan Musyawarah Luar Biasa Tingkat Nasional.

PasaI 26 PEMBUBARAN ORGANISASI

1. Pembubaran organisasi dapat dilakukan apabila Negara dalam keadaan darurat.

2. Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan mutlak kuorum pada musyawarah Khusus tingkat Nasional yang diadakan untuk itu.

BABXV Pasal27

DEWAN PERTIMBANGAN 1. Dewan Pertimbangan menentukan, memutuskan dan menetapkan segala hal

yang menyangkut kebijakan-kebijakan Organisasi Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) Anggota Dewan Pertimbangan terdiri dari 4 (empat.) orang Dewan Pendiri, yang termasuk diberi kuasa dalam Pendirian Organisasi Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) untuk maksud pada poin 1 tersebut diatas pasal 27.

BAB XVI

PENUTUP Pasal 28

ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar.

Pasal 29

BERLAKUNYA ANGGARAN DASAR Anggaran Dasar ini merupakan yang Kedua kali dibuat oleh Dewan Pendiri dan disosialisasikan kepada Daerah-daerah Provinsi, pemuka-pemuka masyarakat, tokoh-tokoh Pemuda, organisasi-organisasi massa serta di Deklarasikan pada hari Jum‟at tanggal 04 April 2014

Page 18: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

Dibuat di : Pasuruan

Pada Tanggal : 04 April 2014

PEMRAKARSA / PENDIRI PERKUMPULAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT “PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

(LSM PENJARA INDONESIA)

1. KH. HASAN MA’RUF H ( .................................... )

2. ISTIJAB, SH. M.Hum. M,Pd ( .................................... )

3. RUDI HARTONO ( .................................... )

4. SYAFI’I.SH ( .................................... )

5. SUSENO RAHARJO, SE ( .................................... )

6. VIKI ABO NURDIN, SH ( .................................... )

7. YUDI MUSTOFA, SH (....................................)

8. BAMBANG SULISTYO, SHSH (....................................)

9. WARIDA (.............................................)

Page 19: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

DEWAN PIMPINAN PUSAT

PERKUMPULAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

(LSM PENJARA INDONESIA)

Page 20: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART )

PERKUMPULAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

( LSM PENJARA INDONESIA )

BAB I Pasal I UMUM

1. Anggaran Rumah Tangga disingkat ART, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar (AD) Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia)

2. Anggaran Rumah Tangga merupakan peraturan-peraturan yang melengkapi Anggaran Dasar Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (LSM PENJARAINDONESIA).

Pasal 2

LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga Perubahan di buat dan disusun berdasarkan BAB

XVI Pasal 28 dari Anggaran Dasar Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) Yang Kedua kali di buat / di terbitkan.

BAB II

ORGANISASI Pasal 3

PERUBAHAN NAMA ORGANISASI 1. Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur

Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) di Deklarasikan Perubahan Nama Organisasi di Pasuruan pada hari Jum‟at Tanggal 04 April 2014 dihadapan para kader-kader Bangsa, Tokoh-tokoh Masyarakat se-bangsa dan se-tanah Air Indonesia.

2. Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) pada tingkat Pusat / Nasional segera melengkapi syarat administratif yang diperlukan, mendaftarkan pada Institusi Pemerintah Depkum dan HAM dan Depdagri/Kesbang.

3. Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) pada tingkat Pusat / Nasional dengan segenap kemampuan segera mensosialisasikan dan mempersiapkan pembentukan DPD, DPC dan seterusnya sampai pada tingkat Pimpinan Ranting.

Pasal 4

HUBUNGAN JENJANG STRUKTUR ORGANISASI Dewan Pimpinan Daerah Propinsi adalah sebagai pelaksana Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten / Kotamadya adalah sebagai peiaksana kebijaksanaan Dewan Pimpinan Daerah Propinsi yang bersangkutan dan selanjutnya sampai dengan kepada anggota.

Page 21: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

BAB III KEANGGOTAAN

Pasal 5 PENDAFTARAN KEANGGOTAAN

1. Anggota Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) adalah Anggota yang senang tiasa dalam ikut serta menumpas Pemberantasan Korupsi (KKN) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

2. Anggota Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) adalah setiap Warga Negara Indonesia sesuai amanat yang terkandung dalam pasal 30 UUD 1945 dan Undang Undang No.20 tahun 1982 pasal2 tentang Kewajiban Bela Negara.

3. Yang dimaksud keanggotaan : a. Anggota biasa b. Anggota Luar Biasa

Pasal 6

SYARAT-SYARAT ANGGOTA 1. Warga Negara Indonesia 2. Telahberusia 17 tahun yang dibuktikan dengan KartuTanda Penduduk/KTP 3. Mengajukan Permohonan menjadi anggota secara tertulis

Pasal 7

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA 1. Anggota mémpunyai hak dipilih dan memilih calon-calon pengurus diwilayahnya

sesuai daftar ke-anggotaannya. 2. Anggota berhak mendapatkan pendidikan, pelatihan yang diadakan organisasi. 3. Anggota wajib menjaga dan menjunjung tinggi nama baik organisasi, mengikuti

dan atau melaksakan kegiatan-kegiatan organisasi dalam wilayahnya demi kemaslahatan masyarakat.

4. Anggota harus memahami, mematuhi dan mentaati AD/ART Organisasi

Pasal 8 TANDA KEANGGOTAAN

1. Setiap Anggota, Pengurus, Penasehat dan Pembina wajib memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).

2. Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk anggota biasa (bukan Pengurus, Penasehat dan Pembina) dikeluarkan dan ditanda tangani oleh Pengurus di wilayahnya masing-masing.

3. Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk Pengurus, Penasehat dan Pembina Dewan Pimpinan Pusat dikeluarkan dan ditanda tangani oleh Ketua Umum.

4. Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk Pengurus, Penasehat dan Pembina Dewan Pimpinan Daerah Provinsi dikeluarkan dan ditanda tangani oleh Dewan Pimpinan Pusat.

5. Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk Pengurus, Penasehat dan Pembina Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kotamadya dikeluarkan dan ditanda tangani oleh Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.

Page 22: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

6. Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk Pengurus, Penasehat dan Pembina Pimpinan Kecamatan dikeluarkan dan ditanda tangani oleh Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kotamadya.

7. Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk Pengurus, Penasehat dan Pembina Pimpinan Ranting dikeluarkan dan ditanda tangani oleh Pimpinan Kecamatan.

Pasal 9

PROSEDUR PENDAFTARAN ANGGOTA Prosedur Pendaftaran Anggota : 1. Pendaftaran Menjadi anggota dilakukan melalui Sekretariat Ranting, pada

tingkat Desa / Kelurahan, apabila Sekretariat Ranting belum terbentuk maka pendaftaran dilakukan pada Sekretariat Kecamatan, begitu seterusnya sampai pada tingkatan DPP.

2. Pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir yang dilampiri photo copy, indentitas Kartu Tanda Penduduk/KTP.

3. Anggota yang diterima, akan mendapat Kartu Tanda Anggota, yang dikeluarkan oleh wilayah masing-masing tingkatan yaitu Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah Provinsi, Dewan Pimpinan Cabang Kotamadya / Kabupaten, Pimpinan Kecamatan, Pimpinan Ranting (Desa/Kelurahan).

4. Formulir pendaftaran dan Kartu Tanda Anggota, Format dan bentuknya seragam diseluruh Indonesia yang dikeluarkan oleh wilayah masing-masing tingkatan yaitu Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah Provinsi, Dewan Pimpinan Cabang Kotamadya / Kabupaten, Pimpinan Kecamatan, Pimpinan Ranting (Desa/Kelurahan).

5. Penomoran dan Kode Kartu Tanda Anggota dibuat oleh wilayah masing-masing tingkatan yaitu Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah Provinsi, Dewan Pimpinan Cabang Kotamadya/Kabupaten, Pimpinan Kecamatan, Pimpinan Ranting(Desa/Kelurahan).

Pasal 10

SANKSI ANGGOTA 1. Pemberian sanksi dapat berupa :

a. Teguran atau peringatan tertulis. b. Pemberhentian sementara. c. Pemberhentian / dikeluarkan dari anggota.

2. Setiap anggota dapat dikenai sanksi apabila : a. Melakukan tindakah yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga. b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi. c. Menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diberikan

Organisasi. d. Tidak menjalankan Visi dan Misi sebagaimana mestinya sehingga merugikan

nama baik organisasi.. 3. Demi kemajuan Organisasi, rapat-rapat pleno dan atau musyawarah pengurus

dapat mengangkat Pengurus, Penasehat dan Pembina dari Tokoh-tokoh Masyarakat yang mampu dan bersedia mengabdi demi tegaknya Supremasi Hukum, di Negara Republik Indonesia yang bebas dari sarang Korupsi, (KKN)

4. Pengurus, Penasehat dan Pembina, dapat diberhentikan apabila melanggar kehormatan dan merongrong kewibawaan Organisasi.

5. Pengurus, Penasehat dan Pembina yang mengundurkan diri, harus mengajukan Surat Pernyataan tertulis perihal pengunduran dirinya.

Page 23: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

BAB V Pasal 11

DEWAN PENASEHAT 1. Dewan Penasehat terdiri sekurang-kurangnya 9 orang, yang ditetapkan dan

diputuskan dalam Musyawarah atau Rapat-rapat di semua tingkatan. 2. Dewan Penasehat membuat pernyataan kepada pengurus masing-masing

tingkatan, atas nama Penasehat sesuai azas organisasi dan direkomendasikan Pimpinan masing-masing tingkatan.

3. Anggota Dewan Penasehat diminta atau tidak diminta wajib memberikan nasehat dan saran kepada pengurus pada masing-masing tingkatan.

4. Dewan Penasehat dapat diberhentikan dikarenakan melanggar AD/ART, berhenti atas permintaan sendiri, berhenti dikarenakan meninggal dunia.

Pasal 12

DEWAN PEMBINA 1. Dewan Pembina terdiri sekurang-kurangnya 7 orang, yang ditetapkan dan

diputuskan dalam musyawarah atau rapat-rapat masing-masing tingkatan. 2. Dewan Pembina dapat memberikan baik langsung maupun tidak langsung

program-program pembinaan sesuai dengan perkembangan organisasi. 3. Dewan Pembina dapat diberhentikan dikarenakan melanggar AD/ART, berhenti

atas permintaan sendiri, berhenti dikarenakan meninggaldunia.

BABVI Pasal 13

KESEKRETARIATAN ORGANISASI Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) memiliki Sekretariat Organisasi yang disebut Sekretariat DPP pada tingkat Pusat, Sekretariat DPD pada tingkat Propinsi, Sekretariat DPCpada tingkat Daerah Kabupaten / Kotamadya seterusnya sampai pada tingkat Desa / Kelurahan dengan uraian tugas, jabatan dan wewenang sebagai berikut : Sekretariat Jenderal: 1. Sekretariat Jenderal bertanggung jawab kepada Dewan Pimpinan Pusat. 2. Sekretariat Jenderal bertugas melayani semua urusan Dewan Pimpinan Pusat,

Dewan Penasehat / Pembina. 3. Sekretariat Jenderal bertugas melaksanakan semua ketetapan dan tugas-tugas

harian yang dibebankan Dewan Pimpinan Pusat yang bukan merupakan Kebijaksanaan, mengelola segala urusan administrasi, manajemen, keuangan, harta benda organisasi, dan berbagai tugas kesekretariatan lainnya.

4. Sekretariat Jenderal berfungsi sebagai koordinator pelaksana harian semua kegiatan administrasi organisasi.

5. Seterusnya pada Sekretariat DPD , DPC, PAC dan PIRAN tugas dan tanggung jawab sesuai butir 1-4 pasal ini dan berlaku pada tingkatannya masing-masing.

BAB VII

PERATURAN KHUSUS Pasal 14

SEKRETARIAT JENDERAL

Sekretariat: 1. Sekretariat Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja

Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) DPP, DPD, DPC, PAC,

Page 24: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

PIRAN masing-masing dapat dipimpin oleh Sekretaris Executive (Direktur) yang ditunjuk untuk menangani segala kegiatan usaha-usaha organisasi.

2. Sekretariat Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) dipimpin oleh Sekretaris Jenderal yang dibantu oleh Sekretaris Executive (Direktur) yang Profesional dan bekerja penuh waktu.

3. Sekretaris Executive (Direktur) dapat mengangkat Anggota sekretariat sesuai dengan kebutuhan kerja atas rekomendasi dari Sekretariat Jenderal di tingkatan DPP dan Sekretariat Umum di tingkatan DPD Provinsi. DPC di tingkat Kota/Kab. PAC di tingkat Kecamatan PIRAN di tingkat Desa/Kelurahan

4. Pengangkatan dan pemberhentian Anggota Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) dilaksanakan sesuai aturan organisasi yang berada di kesekretariatan masing-masing tingkatan.

BAB VIII Pasal 15

WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB PENGURUS 1. Membuat petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknik dalam kebijakan organisasi

pada masing-masing tingkatan. 2. Memberikan rekomendasi dengan surat keputusan pengangkatan dan

pemberhentian pengurus pada masing-masing tingkatan. 3. Memutuskan dan menetapkan komposisi personalia pengurus pada masing-

masing tingkatan. 4. Mengadakan evaluasi atau meninjau kembali kinerja pengurus pada masing-

masing tingkatan. 5. Memutuskan dan menetapkan Peraturan Organisasi. 6. Melaporkan kegiatan tahunan rapat-rapat, musyawarah-musyawarah, kerja

pada tingkatan yang lebih tinggi. 7. Menyelenggarakan Rapat-rapat Pimpinan (Rapimnas, Rapimda, Rapiancab,

Rapinac, Rapimran). 8. Menyelenggarakan musyawarah–musyawarah (Munas, Musda, Muscablub,

Musancab, Musran). 9. Menyelenggarakan musyawarah-musyawarah luar biasa (Munaslub, Musdalub,

Musancablub, Muscamlub, Musranlub).

Pasal 16 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT

1. Dewan Penasehat mempunyai tugas dan wewenang memberikan rekomendasi kepada Dewan Pimpinan dan Pimpinan pada masing-masing tingkatan, tentang pemberhentian anggota pengurus atau jabatan pengurus.

2. Memberikan saran dan nasehat didalam rapat-rapat pimpinan, musyawarah-musyawarah, serta kepada Ketua-ketua serta segenap jajaran pengurus pada masing-masing tingkatan.

3. Dewan Penasehat dapat memberikan sarán dan nasehat tentang pencalonan ketua-ketua atas usul dan pendapat anggota atau pengurus pada masing-masing tingkatan.

4. Dewan Penasehat dapat mengadakan rapat-rapat rutin bulanan dan tahunan.

Page 25: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

Pasal 17 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PEMBINA

1. Dewan Pembina dapat menerima dan merekomendasi usul dan pendapat anggota kepada Dewan Pimpinan, serta Pimpinan pada masing-masing tingkatan.

2. Memberikan dan merekomendasikan secara tertulis kepada Dewan Pimpinan, serta Pimpinan, saran dan pendapat tentang perkembangan organisasi.

3. Dapat mengadakan rapat-rapat rutin bulanan dan tahunan.

BAB IX Pasal 18

SANKSI-SANKSI ORGANISASI 1. Yang dimaksud Sanksi-Sanksi Organisasi adalah meliputi jabatan, perbuatan

yang disengaja atau tidak disengaja oleh Pengurus, Penasehat, Pembina dan Anggota.

2. Surat teguran secara tertulis oleh Pimpinan atas kesalahan atau perbuatan yang bersangkutan.

3. Surat Pemberhentian sementara baik jabatan atau keanggotaan. 4. Pemberhentian tetap setelah ada keputusan dalam musyawarah rapat-rapat

pada masing-masing tingkatan. 5. Surat Keputusan pemberhentian menjadi petikan pada seluruh wilayah Hukum

Indonesia.

BAB X Pasal 19

JUMLAH PENGURUS 1. Tingkat Nasional; Jumlah pengurus di tingkat Nasional 11 orang pengurus

harian di tambah 24 orang pengurus Departemen. 2. Tingkat Provinsi; Jumlah pengurus di tingkat Daerah Provinsi 11 orang

pengurus harian ditambah 22 orang pengurus Bidang. 3. Tingkat Kabupaten/Kotamadya; Jumlah pengurus tingkat Daerah Kabupaten /

Kotamadya 9 orang pengurus harían di tambah 16 orang pengurus Bagian. 4. Tingkat kecamatan; Jumlah pengurus tingkat Kecamatan 7 orang pengurus

harían di tambah 8 orang pengurus Seksi. 5. Tingkat Desa/kelurahan; Jumlah pengurus tingkat Desa/Kelurahan 5 orang

pengurus harían ditambah 8 orang pengurus Sub-seksi.

Pasal 20 SUSUNAN PENGURUS TINGKAT NASIONAL

Ketua Umum : 1 orang Ketua- ketua : 4 orang Sekretaris Jenderal : 1 orang Sekretaris-sekretarís : 2 orang Bendahara umum : 1 orang Bendahara-bendahara : 2 orang Jumlah : 11 orang DEPARTEMEN-DEPARTEMEN Departemen : 24 orang Jumlah maksimal seluruh Pengurus DPP : 33 orang

Page 26: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

Pasal 21 TINGKAT PIMPINAN DAERAH PROPINSI

Ketua : 1 orang Wakil Ketua : 4 orang Sekretaris : 1 orang Wakil sekretaris : 2 orang Bendahara : 1 orang Wakil Bendahara : 2 orang Jumlah : 11 orang BIDANG-BIDANG Bidang : 22 orang Jumlah maksimal seluruh Pengurus DPD : 33 orang

Pasal 22

CABANG TINGKATKOTAMADYA / KABUPATEN Ketua : 1 orang Wakil Ketua : 3 orang Sekretaris : 1 orang Wakil sekretaris : 2 orang Bendahara : 1 orang Wakil Bendahara : 1 orang Jumlah : 9 orang BAGIAN-BAGIAN Bagian : 16 orang Jumlah maksimal seluruh Pengurus DPC : 25 orang

Pasal 23

TINGKAT KECAMATAN / PAC Ketua : 1 orang Wakil Ketua : 2 orang Sekretaris : 1 orang Wakil sekretaris : 1 orang Bendahara : 1 orang Wakil Bendahara : 1 orang Jumlah : 7 orang SEKSI-SEKSI Seksi : 8 orang Jumlah maksimal seluruh Pengurus PAC : 15 orang

Pasal 24

TINGKAT DESA / KELURAHAN (RANTING) Ketua : 1 orang Wakil Ketua : 1 orang Sekretaris : 1 orang Wakil sekretaris : 1 orang Bendahara : 1 orang Jumlah : 5 orang SUB SEKSI Sub Seksi : 8 orang Jumlah : 13 orang

Page 27: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

BAB XI KOMPONEN ORGANISASI

Pasal 25 PEMBENTUKAN KOMPONEN ORGANISASI

Komponen Organisasi adalah bagian dari Organisasi, dibentuk dalam rangka memperkuat serta melengkapi kebutuhan Organisasi agar dapat mandiri dan Profesional. Yang termasuk komponen Organisasi adalah sebagai berikut: 1. Kogade Nasional (KOGADNAS) 2. Laskar Lsm Penjara Indonesia 3. Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) 4. Lembaga Hukum 5. Litbang 6. Srikandi LSM PENJARA INDONESIA(SEMPI) Komponen Organisasi yang belum díatur dalam AD/ART akan diatur kemudian melalui Peraturan-peraturan Organisasi yang tidak bertentangan dengan AD/ART.

Pasal 26

BRIGADE NASIONAL 1. Brigde Penjara Nasional adalah anggota Perkumpulan Lembaga Swadaya

Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia), yang dipilih, direkrut dan dilatih agar memiliki jiwa ksatria, disiplin yang tinggi, serta tanggap dan mempunyai tanggung jawab pada Organisasi pada khususnya,

2. Brigde Penjara Nasional Nasional sebagai anggota pilihan, dipersíapkan sebagai pioner Organisasi dalam melaksanakan dan menjalankan tugas-tugas dalam rangka kesatria berjiwa keadilan

3. Brigde Penjara Nasional Nasional adalah ujung tombak di segala lini dalam membantu masyarakat dan pemerintah disetiap kegiatan penanggulangan bencana.

4. Brigde Penjara NasionalNasional adalah tenaga pengamanan Aset Organisasi, Masyarakat, Bangsa dan Negara.

Pasal 27

LASKAR PENJARA INDONESIA 1. Laskar Penjara Indonesia adalah anggota Perkumpulan Lembaga Swadaya

Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) yang tunduk dan taat pada AD/ART serta peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam Organisasi.

2. Anggota Laskar Penjara Indonesia dapat memakai atribuí organisasi yang diatur dalam AD/ART serta peraturan-peraturan Organisasi.

3. Laskar Penjara Indonesia adalah anggota yang siap menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan sikap organisasi.

Pasal 28

LEMBAGA SOSIAL MASYARAKAT Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) dibentuk demi tujuan ikut serta berperan aktif dalam membangun mental dan spiritual serta memperjuangkan dan menyuarakan kepentingan masyarakat pada umumnya, dan anggota pada khususnya.

Page 28: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

Pasal 29 LEMBAGA HUKUM

Lembaga Hukum Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) dibentuk sesuai kebutuhan organisasi, untuk mendampingi dan membantu anggota, dan masyarakat pada umumnya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan peradilan.

Pasal 30 LITBANG

LITBANG adalah lembaga pendidikan dan pelatihan dalam rangka memerangi kebodohan, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar menjadi masyarakat yang profesional dan mandiri.

Pasal 31

SRIKANDI LSM PENJARA INDONESIA 1. Srikandi LSM PENJARA adalah anggota-anggota wanita Perkumpulan

Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia), yang dipilih, direkrut dan dilatih agar menjadi wanita-wanita yang tangguh, dan mampu menjadi ujung tombak dalam memperjuangkan kaumnya serta ikut ambil bagian dan menyikapi kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Srikandi LSM PENJARAINDONESIA adalah kartini-kartini yang peduli pada kehidupan sosial masyarakat.

3. Srikandi LSM PENJARA INDONESIA menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita Indonesia.

BAB XII

LAMBANG BENDERA DAN ATRIBUT Pasal 32

LAMBANG LSM PENJARA INDONESIA Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) berbentuk, mempunyai arti serta makna yang dilampirkan dalam AD/ART (Lembar terakhir).

Pasal 33

BENDARA LSM PENJARA INDONESIA Dewan Pimpinan, Pimpinan pada tiap tingkatan Organisasi memiliki bendera LSM PENJARA INDONESIA yang sama bentuk dan warna serta ukurannya, adalah sebagai identitas organisasi.

BAB XIII Pasal 34

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Perubahan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat “Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia” (Lsm Penjara Indonesia) ditetapkan berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa.

Page 29: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

BAB XIV LAIN-LAIN PENUTUP

Pasal 35 LAIN-LAIN

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian oleh Dewan Pimpinan Pusat dalam suatu keputusan atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang dianggap perlu, sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Organisasi dan dapat di pertanggungjawabkan dalam Musyawarah Nasional.

2. Dalam hal terjadi penafsiran yang berbeda-beda maka menurut perlakuannya yang berlaku dan menjadi pegangan adalah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Pimpinan Nasional, Peraturan-peraturan Organisasi.

3. Apabila poin 2 tersebut diatas tidak dapat diambil suatu keputusan, maka Keputusan Dewan Pertimbangan adalah merupakan kebijakan terakhir, sesuai amanat BAB XV Pasal 27 Anggaran Dasar

Pasal 36

PENUTUP 1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini dibuat, disosialisasikan serta di

Deklarasikan untuk Kedua kalinya pada hari Jum‟at tanggal 04. April 2014 2. Agar setiap anggota dapat mengetahui, Dewan Pimpinan berkewajiban untuk

mengumumkan dan atau menyebarluaskan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini kepada anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Pasuruan, 04 April 2014

DEWAN PENDIRI

PERKUMPULAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

(LSM PENJARA INDONESIA)

KH. HASAN MA’RUF H ISTIJAB, SH. M.Hum. M,Pd RUDI HARTONO

SYAFI’I, SH SUSENO RAHARJO, SE VIKI ABO NURDIN, SE

YUDI MUSTOFA, SH BAMBANG SULISTYO,SH WARIDA

Page 30: DEWAN PIMPINAN PUSAT - LSM Penjara Indonesia – Ciptakan ... · DAFTARISI I. MUKADDIMAH II. Deklarasi Pembentukan perubahan Nama Organisasi LSM PENJARA III. Anggaran Dasar (AD) Organisasi

LAMBANG

PERKUMPULAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA” (LSM PENJARA INDONESIA)

ARTI DAN MAKNA LAMBANG PERKUMPULAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT “PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA”

(LSM PENJARA INDONESIA) Bentuk lambang PERKUMPULAN “LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA INDONESIA” disingkat “LSM PENJARA INDONESIA” yang selanjutnya di dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan disebut dengan LSM PENJARA INDONESIA memiliki arti sebagai berikut :

1. Tiga Bintang. Merupakan gambaran bahwa perlu menghormati pada orang-orang bijak, senior dan pemimpin,untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan agar negeri ini tidak terpecah belah, dan bagi setiap Warga Negara Indonesia wajib mematuhi peraturan-perundang-undangan yang berlaku, agar tetap memiliki kemerdekaan yang hakiki dan selalu diingatkan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuansi logis yang wajib dipertanggungjawabkan secara hukum.

2. TUGU MONAS DI TENGAH-TENGAH TIMBANGAN Merupakan gambaran tiang penyangga Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kinerja Apartur Negara Indonesia yang Bersifat Sekala Nasional dan di terimah di semua kalangan eleman masyarakat dan tidak memandang berbedaan suku/golongan

3. Tulisan LSM PENJARA INDONESIA di dalam Pelipit Warna MERAH Merupakan lambang ketegasan sikap serta kesetiakawanan berlembaga, loyalitas yang tinggi dan mampu menegakkan kebenaran dalam situasi sesulit apapun dan mempunyai jiwa pemberani demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.

4. Kotak Segi Lima. Merupakan wadah keseluruhan Anggota dan Pengurus LSM PENJARA INDONESIA yang diharapkan adalah merupakan pencerminan bersatu padunya seluruh aktifis LSM PENJARA INDONESIA dalam setiap situasi dan kondisi apapun.

5. Timbangan Lambang Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

6. Padi dan Kapas Merupakan Lambang Kehidupan, Kemakmuran dan Kesejahteraan bagi Seluruh Rakyat Indonesia

7. Akar Padi dan Kapas Merupakan simbol kekuatan baru LSM PENJARA INDONESIA yang sudah mengakar di seluruh Indonesia dan mempunyai komidmen yang kuat dalam melaksanakan tugas Lembaga yang sudah di tuangkan di AD/ART dan menjunjung tinggi nama Baik Organisasi

Warna lambang memiliki arti sebagai berikut: 1. Emas berarti Cemerlang, Jaya, Kemuliaan dan Kesucian. 2. Hitam dan Merah berarti Tegas, Berani dan Gigih. 3. Putih dan hijau berarti Perdamaian,Kemakmuran ke Agamisan Makna Lambang secara keseluruhan adalah menegakan nilai-nilai Ketegasan dan menolak segala bentuk KKN yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kebersamaan, Kesadaran serta Kemuliaan berdasarkan pada Kebenaran, persaudaraan dan Persatuan Bangsa.