DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......Satu hari kira-kira kita bisa mengangkut 900.000...

52
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI VI DPR RI Tahun Sidang : 2019-2020 Masa Persidangan : IV Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT KAI dan Dirut PT Jasa Marga Hari, Tanggal : Selasa, 30 Juni 2020 Pukul : 10.38 WIB 13.27 WIB Sifat Rapat : Terbuka Tempat : Ruang Rapat Komisi VI DPR RI Gedung Nusantara I Lt.1 Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Ketua Rapat : Mohamad Hekal, MBA, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sekretaris Rapat : Dewi Resmini, S.E., M.Si., Kabag Sekretariat Komisi VI DPR RI Acara : Pendalaman terkait Pencairan Utang Pemerintah ke BUMN Tahun Anggaran 2020 Hadir : PIMPINAN: 1. Faisol Riza, S.S (F-PKB) 2. Gde Sumarjaya Linggih, S.E., M.AP. (F-PG) 3. Mohamad Hekal, MBA (F-Gerindra) 4. Martin Manurung, S.E., M.A. (F-Nasdem) ANGGOTA: FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 5. Adisatrya Surya Sulisto 6. Gilang Dhielafararez, S.H., LLM. 7. Sonny T. Danaparamita 8. Ir. Deddy Yevri Hanteru Sitorus M.A. 9. Dr. Evita Nursanty, M.Sc. 10. Sondang Tiar Debora Tampubolon 11. dr. H. Mufti A. N. Anam FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 12. Ir. H.M. Idris Laena, M.H. 13. Drs. Mukhtarudin

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ......Satu hari kira-kira kita bisa mengangkut 900.000...

  • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    RISALAH RAPAT KOMISI VI DPR RI

    Tahun Sidang : 2019-2020

    Masa Persidangan : IV

    Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT KAI dan Dirut PT Jasa Marga

    Hari, Tanggal : Selasa, 30 Juni 2020

    Pukul : 10.38 WIB – 13.27 WIB

    Sifat Rapat : Terbuka

    Tempat : Ruang Rapat Komisi VI DPR RI Gedung Nusantara I Lt.1 Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

    Ketua Rapat : Mohamad Hekal, MBA, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI

    Sekretaris Rapat : Dewi Resmini, S.E., M.Si., Kabag Sekretariat Komisi VI DPR RI

    Acara : Pendalaman terkait Pencairan Utang Pemerintah ke BUMN Tahun Anggaran 2020

    Hadir

    : PIMPINAN: 1. Faisol Riza, S.S (F-PKB) 2. Gde Sumarjaya Linggih, S.E., M.AP. (F-PG) 3. Mohamad Hekal, MBA (F-Gerindra) 4. Martin Manurung, S.E., M.A. (F-Nasdem) ANGGOTA: FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 5. Adisatrya Surya Sulisto 6. Gilang Dhielafararez, S.H., LLM. 7. Sonny T. Danaparamita 8. Ir. Deddy Yevri Hanteru Sitorus M.A. 9. Dr. Evita Nursanty, M.Sc. 10. Sondang Tiar Debora Tampubolon 11. dr. H. Mufti A. N. Anam

    FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 12. Ir. H.M. Idris Laena, M.H. 13. Drs. Mukhtarudin

  • 2

    2

    Undangan

    14. Lamhot Sinaga 15. Doni Akbar, S.E. 16. Trifena M. Tinal, B.Sc.

    FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA) 17. Khilmi 18. Andre Rosiade 19. Ir. H. La Tinro La Tunrung 20. Muhammad Husein Fadlulloh, B.Bus., M.M., MBA.

    FRAKSI PARTAI NASDEM (F-NASDEM) 21. Drs. H. Nyat Kadir 22. H. Subardi, S.H., M.H. 23. Zuristyo Firmadata, S.E., M.M 24. Muhammad Rapsel Ali

    FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (F-PKB) 25. Ir. H. M. Nasim Khan 26. Tommy Kurniawan 27. Drs. H. Mohammad Toha, S.Sos., M.Si. 28. Siti Mukaromah, S.Ag., M. AP

    FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (F-PD) 29. DR. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. 30. H. Anton Sukartono Surrato, M.Si. 31. Hj. Melani Leimena Suharli 32. Putu Supadma Rudana, MBA FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (F-PKS) 33. Amin AK, M.M. 34. Drs. Chairul Anwar, Apt. 35. Hj. Nevi Zuairina FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (F-PAN) 36. Daeng Muhammad, S.E., M.Si.

    FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (F-PPP) 37. H. Ach. Baidowi, S.Sos., M.Si. 38. Elly Rachmat Yasin IJIN 1. Darmadi Durianto (Matriks) 2. Nusron Wahid (Matriks) 3. Dr. Supratman Andi Agtas, SH, MH 4. Edhie Baskoro Yudhoyono, M.Sc 1. Dirut PT KAI , Didiek Hartantyo beserta jajaran. 2. Dirut PT Jasa Marga, Subakti Syukur beserta jajaran.

  • 3

    3

    Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (MOHAMAD HEKAL, MBA) :

    Yang terhormat Anggota Komisi VI DPR RI dan selamat datang kami ucapkan kepada Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Saudara Didiek Hartantyo, kedua Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk saudara Subakti Syukur beserta para jajarannya.

    Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan Rapat Dengar Pendapat secara fisik dan virtual Komisi VI DPR RI dengan PT Kereta Api dan PT Jasa Marga pada hari ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Selanjutnya dalam rangka rapat-rapat pada masa tatanan kehidupan normal dan berdasarkan Pasal 254 Ayat (4) Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang tata tertib menyebutkan semua jenis rapat DPR dihadiri oleh Anggota kecuali dalam keadaan tertentu yakni keadaan bahaya, kegentingan yang memaksa, keadaan luar biasa, keadaan konflik bencana alam dan keadaan tertentu lain yang memastikan adanya urgensi nasional rapat dapat dilaksanakan secara virtual dengan menggunakan teknologi dan komunikasi.

    Selanjutnya bagi Anggota yang hadir secara virtual maka daftar hadir dapat dilakukan secara elektronik melalui Aplikasi Zoom. Sesuai keputusan Rapat Pimpinan DPR RI tanggal 17 Juni 2020 tata cara rapat Komisi pada masa new normal yang diikuti oleh Bapak Ibu Anggota Komisi VI sebagai berikut:

    1. Rapat fisik virtual agar lebih efisien dan efektif maksimal 4 jam; 2. Rapat dihadiri secara fisik dengan komposisi Anggota maksimal 60%

    dari jumlah Anggota Komisi atau Badan sesuai dengan komposisi jumlah suara fraksi secara proporsional;

    3. Rapat dihadiri secara fisik dengan komposisi mitra kerja tidak melebihi 30 orang, masih dalam batasan ini;

    4. Peliputan pelaksanaan Rapat Komisi dilakukan oleh TVR Parlemen dan Media lain dapat mendapat beritanya melalui TVR Parlemen;

    5. Alur Rapat: a. Pembukaan; b. Presentasi singkat oleh BUMN; c. Pertanyaan Anggota, tanggapan BUMN, kemudian tanggapan balik

    bila ada, lalu tanggapan akhir; dan d. Kesimpulan; dan e. Penutupan. Adapun rapat RDP dilakukan secara virtual dan fisik dan hasil

    kesimpulan ini mengikat untuk Komisi VI DPR RI dan PT KAI dan PT Jasa Marga. Bapak, Ibu yang kami muliakan,

    Menurut laporan dari Sekretariat, Komisi VI telah hadir secara fisik dan virtual 15 Anggota namun dari 8 fraksi hingga melebihi separuh dari jumlah fraksi dan kita memenuhi kuorum fraksi sebagaimana ditentukan dalam Pasal 281 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, maka dengan ini Rapat RDP kita buka dan saya nyatakan terbuka untuk umum, dapat disetujui? Oke.

  • 4

    4

    (RAPAT DIBUKA PUKUL 10.38 WIB)

    Dan coba kita targetkan untuk rapat selesai jam 12 ya sementara ini

    tergantung teman-teman di sini semua jam 12.

    (RAPAT:SETUJU) Selanjutnya kami dapat sampaikan bahwa diantara BUMN yang

    mendapatkan pencairan utang Pemerintah adalah PT KAI sebagai pelunasan tagihan kompensasi pemerintah atas penugasan public service obligation dan PT Jasa Marga Tbk sebagai piutang lembaga manajemen aset negara atas pembebasan lahan pembangunan jalan tol.

    Untuk itu kami persilahkan kepada Dirut KAI dulu untuk memberikan penjelasan. Silakan. DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Terima kasih Bapak Pimpinan.

    Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang saya hormati Bapak Pimpinan Komisi VI DPR Republik Indonesia, Para Anggota Komisi VI DPR Republik Indonesia baik yang hadir di ruangan ini maupun yang mengikuti secara virtual, Selamat pagi, dan Salam sejahtera buat kita semua,

    Bapak Pimpinan kami akan menyampaikan mengenai pendalaman pencairan hutang Pemerintah kepada PT Kereta Api Indonesia yang terkait dengan public service obligation. KETUA RAPAT: Pak mungkin boleh perkenalan dulu ya dengan Direksi yang baru semua. DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO): Baik Pak Pimpinan.

    Jadi Pak Pimpinan saya sendiri Didiek Hartantyo, saya dilantik pada tanggal 8 Mei sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN Nomor 142 tanggal 8 Mei 2020. saya sebelumnya sebagai Direktur Keuangan, Pak Pimpinan jadi mungkin sudah berapa kali bertemu dengan Pak Pimpinan dan seluruh komisi VI DPR.

    Di sebelah kami ada Pak Maqin Norhadi yang bersangkutan adalah Direktur Niaga atau kalau di Kereta Api dikenal dengan D1 Pak. Jadi beliau ini yang mengurusi angkutan penumpang maupun angkutan barang ya. Jadi

  • 5

    5

    yang mencari sumber-sumber pendapatan. Di sebelahnya adalah Pak Handy Purnama beliau adalah EVP atau CDD untuk Cost Consolidation yang menangani untuk PSO ini Pak Pimpinan.

    Jadi Bapak Pimpinan dan para Anggota Komisi VI DPR RI. PT Kereta Api Indonesia pada tahun 2019 ini mengangkut sekitar 429 juta penumpang dalam waktu satu tahun. Mayoritas adalah penumpang angkutan commuter ya Kereta Commuter Indonesia yang beroperasi di Jakarta Raya dan sekitarnya. Satu hari kira-kira kita bisa mengangkut 900.000 sampai 1 juta penumpang dalam kondisi normal. Rekor kita capai di Bulan April 2019 itu kita angkut 1.154.000 penumpang. Nah kemudian mungkin Sekretariat bisa sharing mengenai presentasi kami nanti kami akan gunakan untuk bahan paparan kepada Pak Pimpinan maupun para Anggota Komisi VI sekalian. Bapak Pimpinan sekalian,

    Sesuai dengan Pasal 153 Undang-Undang Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007 maka untuk pelayanan kelas ekonomi dalam hal tarif angkutan yang ditetapkan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 Ayat (2) huruf A lebih rendah dari pada tarif yang dihitung oleh Penyelenggara Sarana Perkeretaapian. Penyelenggara Sarana Perkeretaapian ini adalah PT Kereta Api Indonesia berdasarkan pedoman penetapan tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah, sehingga selisihnya ini menjadi tanggung jawab Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam bentuk kewajiban pelayanan publik atau public service obligation. Nah siklus di dalam tahunan maka dimulai dari perencanaan dan persiapan di mana kami berunding atau melakukan pertemuan-pertemuan dengan Ditjen Kereta Api dalam menetapkan kira-kira volume penumpang untuk tahun mendatang ini tumbuh berapa persen.

    Kemudian kami juga melihat biaya-biaya operasi yang kami rencanakan sesuai dengan RKAP. Nah kemudian apabila sudah sepakat maka kami akan berkontrak antara Ditjen Perkeretaapian dengan PT Kereta Api Indonesia. Nah, karena yang menyelenggarakan kereta commuter itu anak perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia, maka khusus untuk PSO ini kami berkontrak kepada setelah berkontrak dengan Ditjen Kereta Api kami berkontrak dengan anak perusahaan kami PT KCI untuk melakukan sub untuk penyelenggaraan PSO-nya.

    Nah kemudian berikutnya adalah pelaksanaan. Didalam pelaksanaan ini yang kami lakukan monitoring dari jumlah penumpang dan penerimaan daripada pendapatan tiket ya. Kemudian sesuai dengan pelaksanaan kami melakukan pelaporan dan penagihan kepada Pemerintah dalam hal ini Ditjen Kereta Api. Nah kemudian atas dasar laporan dan penagihan itu maka dilakukan verifikasi jadi dilakukan verifikasi kami duduk dengan tim daripada DJKA kami lapor setiap bulan ya sehingga berdasarkan laporan dan penagihan kami ini dilakukan verifikasi bersama. Nah baru pada saat setelah verifikasi disepakati maka ada pencairan dana PSO sesuai dengan realisasi yang kita jalankan jumlah penumpang maupun tarifnya sehingga turun lah pendapatan PSO dari Pemerintah. Jadi pada saat kita jualan tiket penumpang itu melakukan perjalanan kami menerima pendapatan tiket. Nah setelah ini kami laporkan dilakukan verifikasi baru dilakukan pencarian oleh Pemerintah, ini rata-rata memakan waktu 2 bulan sampai 3 bulan. Nah kemudian dilakukan evaluasi setelah selesai dalam satu tahun. Nah kemudian setelah

  • 6

    6

    1 tahun ini dilakukan audit ya audit oleh BPK dalam rangka penyelenggaraan PSO ini karena PSO ini bersumber dari APBN. Nah kemudian masuklah ke siklus tahun berikutnya menjadi usulan tahun berikutnya, jadi siklus tahunannya seperti ini. Bapak,Ibu sekalian,

    Didalam perhitungan PSO berikutnya di halaman berikutnya, maka proses atau flowchart daripada yang prosesnya adalah sebagai berikut. Yang pertama adalah GAPEKA, GAPEKA itu adalah Grafik Perjalanan Kereta Api itu singkatan GAPEKA itu adalah Grafik Perjalanan Kereta Api ini yang akan menentukan berapa jumlah perjalanan kereta api yang bisa dilaksanakan oleh seluruh perjalanan kereta api baik kereta api jarak jauh maupun kereta commuter yang beroperasi di Jakarta dan sekitarnya. Nah atas dasar GAPEKA ini maka ini akan terdiri dari beberapa karakteristik kereta apinya:

    1. Stamformasi inilah jumlah kereta di dalam satu rangkaian; 2. Jumlah tempat duduk ini akan sesuai dengan stamformasi, jadi kalau

    keretanya misalnya masing-masing itu isinya 100 maka tempat duduk itu masing-masing kereta 100 apabila stamformasinya 9 Kereta Api berarti satu rangkaian ada 900 tempat duduk;

    3. Jarak tempuhnya ini Km; 4. Waktu tempuhnya satuannya jam, menit; 5. KM KA, jadi KM KA ini untuk mengukur perjalanan kereta api; dan 6. Gross Ton KM ini untuk mengukur barang.

    Nah kemudian atas dasar karakteristik kereta api ini, maka kita akan

    menyusun biaya operasi yang terdiri dari: 1. Biaya modal, penyusutan; 2. Biaya operasi; dan 3. Biaya perawatan sarana

    Nah penyusunan biaya ini berdasarkan PM 17 Tahun 2018 dari

    Kementerian Perhubungan. Jadi ada PM 17 ini mengatur mengenai biaya operasi yang bisa dimasukkan dengan tarif kemudian jika penetapan tarifnya itu dilakukan berdasarkan PM 17/2018 ini. Nah atas dasar biaya inilah maka kita akan mendapatkan biaya per Nama KA. Jadi setiap kereta api yang kita jalankan ini ada biayanya. Nah dengan margin 10% maka ini akan jadi tarif kereta api tarif keekonomian. Nah tarif keekonomian maka ini akan dibandingkan dengan tarif Pemerintah sesuai dengan PM 35/2016 dan PM 27 tahun 2017. Jadi antara tarif keekonomian dan tarif Pemerintah ini ada selisih, nah makanya ini akan menjadi selisih tarif dikalikan dengan volume penumpang inilah jumlah PSO yang akan menjadi dikontrakkan. Jadi inilah flowchart daripada penentuan besaran PSO yang dilakukan setiap tahun. F-PDIP (dr. H. MUFTI A. N. ANAM): Izin Pimpinan.

    Mohon izin Pimpinan saya mau tanya sedikit. Pak yang menentukan tarif ini siapa? Pertama. Terus kemudian yang kedua, subsidi dari yang diberikan Pemerintah dari setiap tiket itu berapa sih dari ini?

  • 7

    7

    DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Jadi Pak dokter untuk tarif. Tarif keekonomian ..... Kereta Api yang menentukan Kereta Api. Jadi kita hitung besaran di operasi plus margin 10%. Nah kemudian Pemerintah ini kan menghendaki tarif subsidi. Jadi misalnya nih dari Bogor ke Jakarta Kota, tarif keekonomian kami Rp12.000.-. Nah kemudian Pemerintah menghendaki tiket kepada publik itu Rp6.000,- sehingga Rp6.000,- inilah yang menjadi tarif PSO, iya Rp6.000,-. Tapi bukan minta setengahnya Pak dokter, kalau Pemerintah menghendaki tiket itu Rp8.000 ya berarti tarif ..... Rp4.000. Nah ini setiap tahun ditinjau oleh kami bersama Ditjen Kereta Api. Nah untuk tarif kereta PSO itu besarnya ditetapkan oleh Pemerintah, kami tidak bisa menetapkan tarif kepada penumpang. Jadi karena Pemerintah mengambil konsekuensi kalau Pemerintah menetapkan harga lebih rendah berarti subsidinya lebih besar gitu. Jadi kereta-kereta PSO itu 1 tahun itu kereta apa saja itu ditetapkan Pak. Jadi rata-rata kan kereta-kereta lokal yang mengangkut para penumpang kelas ekonomi. Nggak ada, nggak ada, hanya tarif Commuter dan lokal saja. Kalau Pak dokter ingin tahu kuota lokal itu misalnya ada Jogja-Solo, Bandung-Rancaekek. Jadi kalau bawa Anggota Komisi VI ini pengen melihat betapa kereta api mengangkut golongan ekonomi lemah ini sangat banyak. Jadi dari 429 juta yang kita angkut itu lebih daripada 390 itu kelas ekonomi. Itu Pak dokter. Jadi setelah ada tarif kereta api oleh Pemerintah nah selisih tarif karena, pada saat kita beroperasi yang kita terima adalah tarif yang dari masyarakat. Nah kemudian setelah berjalan nanti bulanannya kita menagih tarif PSO itu kepada Pemerintah. Ada beberapa kereta yang dapat subsidi, tapi khusus-khusus kelas ekonomi.

    F-PDIP (dr. H. MUFTI A. N. ANAM):

    Pimpinan sebentar. Dari biaya Rp6.000 itu sudah termasuk margin Pak ya?

    DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Masih 10%.

    F-PDIP (dr. H. MUFTI A. N. ANAM): Sudah ya termasuk ya. Terima kasih. KETUA RAPAT:

    Jadi begini saja Pak. Nanti mungkin dikasih saja daftarnya mana line-line yang pakai PSO supaya teman-teman tahu komplitnya ya. Siapa tahu mau nyoba gitu kan. DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Nanti kami kirim ke Sekretariat Pak biar ........

  • 8

    8

    KETUA RAPAT:

    Teman-teman senang mau pakai PSO mungkin. Untuk nyoba gitu kan. DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Siap. Tapi berangkat dari Senen Pak dokter, kita atur. KETUA RAPAT:

    Ada kereta ke Padang nggak Pak, ini. Oke dilanjut, lanjut presentasinya. DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Kalau di Padangnya ada Pak tapi tidak dari sini Pak. F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Pak Hekal dulu Pak Hekal, nanti laporan. DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Baik. Pak Pimpinan dan Bapak, Ibu Anggota DPR Komisi VI yang saya hormati,

    Di halaman berikut ini Bapak Pimpinan ini adalah mengenai nilai kontrak PSO ya kewajiban pelayanan publik yang terkait dengan kekurangan Pembayaran utang Pemerintah yaitu tahun 2015, 2016, dan 2019 ya. Jadi Bapak, Ibu sekalian yang disubsidi itu bukan hanya kereta jarak dekat tetapi juga kereta api antar kota ya. Jadi yang nomor satu adalah kereta api antar kota di mana yang A itu kereta jarak jauh, kemudian B itu jarak sedang, dan C itu kereta api lebaran. Jadi Bapak, Ibu sekalian didalam penyelenggaraan operasi lebaran itu memang ada beberapa penambahan kereta api yang terkait dengan subsidi juga. Jadi untuk kereta api antar kota ini tahun 2015 seperti itu ini untuk jarak jauh ini nilainya Rp119 miliar, 2016 naik menjadi Rp124 miliar, kemudian di 2019 ini turun menjadi Rp69 miliar. Nah ini kalau kita di jarak sedang ini juga bervariasi dari Rp130 miliar di tahun 2015 menjadi Rp139 miliar di tahun 2016. Namun di tahun 2019 naik menjadi Rp230 miliar. Kereta api lebaran dari Rp10 miliar di tahun 2015 menjadi Rp2,7 miliar 2016, dan 2019 hanya Rp2,4 miliar, silakan.

    Nah kalau itu tidak ada selisih hutang Pemerintah Pak. Jadi yang kami sampaikan disini adalah yang ada selisih hutang Pemerintah ya. Kemudian KA Perkotaan Bapak, Ibu sekalian jarak dekat bervariasi. Nah ini di tahun 2019 nilainya naik menjadi Rp635 miliar, KRD ini menjadi Rp82 miliar dan Kereta Api Commuter KRL ini tahun 2019 nilainya Rp1,3 triliun ya. Ini yang saya sampaikan tadi Bapak, Ibu sekalian untuk Kereta Api Commuter inilah penumpangnya tiap hari itu 900.000 sampai 1 juta penumpang.

  • 9

    9

    Jadi kami mengundang Bapak, Ibu sekalian kalau nanti ada kesempatan kami sekarang setiap Senin pagi itu melakukan posko di stasiun-stasiun yang keberangkatan. Jadi Pak Andre kalau kami itu Senin pagi itu sering di Bogor, Bekasi, Cilebut, Citayam, Bojong Gede, sama Rangkas ya. Itu kereta pertama itu jam 04.02 WIB. Nah bisa dibayangkan masinisnya siap kerja jam berapa, yang menyiapkan kereta siap jam berapa. Jadi memang kami jam kerja Kereta Api itu 24/7 ya. Jadi round lock ini kami melakukan perjalanan sehingga selalu siap sedia. Dan kenapa setiap Senin pagi kami posko karena setiap minggu selalu ada peningkatan jumlah penumpang sekarang ini ya. Jadi kalau normal itu kan penumpang sekitar 900.000 sampai satu juta. Nah kondisi sekarang pada awal-awal pandemi ini turun menjadi 180.000, sekarang ini sudah mendekati 300.000 dengan adanya relaksasi PSBB.

    Nah kami menjalankan protokol Covid ya sesuai dengan arahan gugus tugas percepatan penanganan covid di mana isi daripada kereta ini sekarang hanya 35%. Jadi yang biasa normal itu 200 penumpang dalam satu kereta, sekarang ini dalam kondisi awal itu hanya 60 penumpang. Jadi petugas kami itu akan menghitung 60 orang masuk dalam satu kereta sesuai dengan map yang kita berikan, tempat duduk kita berikan seperti ini Bapak, Ibu sekalian, kemudian berdiri juga dengan demikian totalnya 60. Kalau lebih dari 60 maka akan kita dorong ke kereta berikutnya. Nah apa yang terjadi? karena jumlah penumpang ini melebihi kapasitas karena kalau mereka ini kan maunya jadwal itu sama antara jam 4 sampai jam 8 pagi itu luar biasa antriannya. Nah kami di stasiun pun juga melakukan seperti itu physical distancing. Kemudian juga kami menyiapkan wastafel-wastafel di tempat-tempat strategis, kemudian wajib memakai masker, kemudian juga hand sanitizer juga di mana-mana. Kemudian pengaturan jaga jarak itu di seluruh area itu kami lakukan. Jadi Bapak, Ibu sekalian kalau ingin melihat silakan mau ke Bogor, mau ke Citayam, di apa namanya Cilebut maupun Bojong Gede, Bekasi, Rangkas kita lakukan. Dan kami melakukan evaluasi bersama Pak Dirjen Kereta Api, Pak Menteri Perhubungan dari waktu ke waktu sehingga harapan kami Bapak, Ibu sekalian dengan adanya apa namanya peningkatan apa namanya pelayanan kami harapkan semakin lama semakin di relaksasi sehingga antrian jumlah penumpang ini kita bisa atur lebih baik lagi. KETUA RAPAT: Pak Dirut, klarifikasi saja. Apakah angka-angka yang Bapak paparkan ini angka nilai hutang atau nilai kontrak? DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Nilai kontrak. KETUA RAPAT: Nilai kontrak ya, jadi bukan hutang ya?

  • 10

    10

    DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Jadi ini nilai kontrak. KETUA RAPAT:

    Iya yang hutangnya menyusul. Nah kemudian kalau kayak tadi Bapak bilang itu ada spacing sesuai dengan PSBB atau new normal itu artinya Bapak harus menghitung ulang tadi angka ya termasuk margin biaya itu kan?

    DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Betul Pimpinan. Jadi pada saat kami berkontrak ini Pak ini kan sudah ada berapa

    jumlah penumpangnya. Nah kalau penumpangnya hanya 300.000 ya berarti kan harus ada dihitung kembali karena secara di operasi penumpangnya mau satu juta, mau 300.000 kalau kita mengoperasikan perjalanan 900 perjalanan, sama. Jadi inilah yang nanti kami akan segera duduk dengan Kementerian Perhubungan untuk perhitungan ini.

    Nah ini yang kami sampaikan tingkatan ini adalah tingkatan yang sudah diaudit oleh BPK. Jadi kalau dilihat di sini Bapak, Ibu sekalian tahun 2015 nilai PSO-nya Rp1,5 triliun, tahun 2016 itu Rp1,8 triliun, dan tahun 2019 nilainya Rp2,3 triliun.

    Nah di halaman berikutnya Bapak, Ibu sekalian ini yang ditanyakan Pak Hekal tadi mengenai kekurangan pembayaran Pemerintah atas PSO kewajiban pelayanan publik tahun 2015, 2016, dan 2019. Jadi berdasarkan Perpres 124 Tahun 2015 Pasal 26 Ayat (2) hasil pemeriksaan terhadap penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik atau PSO sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dinyatakan bahwa Pemerintah telah membayarkan lebih kecil kepada Badan Usaha Penyelenggara, kekurangan pembayaran kepada Badan Usaha Penyelenggara tersebut diusulkan untuk dianggarkan dalam APBN dan atau APBN Perubahan. Bapak, Ibu sekalian,

    Untuk tahun 2015 yang dilakukan audit di tahun 2016 berdasarkan LHP Nomor 34 tanggal 1 Agustus 2016 maka Pemerintah dikatakan kurang bayar sebesar Rp108 miliar. Kemudian untuk PSO tahun 2016 yang dilakukan audit di tahun 2017 sesuai LHP Nomor 33 Tahun 28 Juli 2017 dinyatakan bahwa Pemerintah kurang bayar sebesar Rp2,22 miliar, sementara untuk tahun 2019 yang dilakukan audit tahun 2020 berdasarkan LHP tanggal 30 April 2020 maka Pemerintah dinyatakan kurang bayar sebesar Rp147,38 miliar. Jadi inilah nilai dari pada hutang Pemerintah yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik atau PSO untuk tahun 2015, 2016, dan 2019 yang sudah dinyatakan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK.

    Kemudian di halaman berikutnya Bapak, Ibu sekalian dampak pembayaran hutang Pemerintah kepada BUMN. Yang pertama adalah membantu likuiditas kereta api utamanya dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Sekedar ilustrasi saja Bapak, Ibu sekalian, sekarang ini kami hanya mengoperasikan sangat minim daripada angkutan kereta api bahkan

  • 11

    11

    sekarang ini kalau kita lihat persentase sekitar kita itu hanya sekitar 7% Pak Pimpinan. Jadi dalam kondisi normal kami itu tiap hari itu angkut melakukan penumpang itu bisa mendapatkan sekitar Rp23 miliar dalam satu hari, sekarang ini hanya sekitar Rp300-an juta atau Rp400 juta. Jadi memang ini kami lakukan berdasarkan stress test dan dampak itu mulai Bulan Maret pertengahan ya.

    F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

    .......

    DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Ini kebanyakan ini yang kita operasikan adalah kereta commuter dan

    lokal Pak Andre. Kita mencoba melakukan operasi kereta jarak jauh ya namun dengan syarat apa namanya sesuai protokol Covid Pak penumpang itu harus Rapid Test, Swab Test, SKM, itu belum belum belum apa belum menimbulkan minat untuk bepergian.

    F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

    .......

    DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO): Ya KRL dan kereta-kereta tadi yang Solo-Jogja, Bandung-Rancaekek,

    Surabaya-Jombang. Nah betul Pak, kalau memang misalnya ada orang tua sakit atau meninggal itu terpaksa mereka melakukan perjalanan.

    F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

    .......

    DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Ya Rapid Test sekarang bisa 14 hari ya sesuai SE 09 yang baru 14 hari, semula kan 3 hari.

    KETUA RAPAT: Oke kita berikan kesempatan selesaikan dulu ini.

    Silakan Pak. DIRUT PT KAI (DIDIEK HARTANTYO):

    Siap. Kemudian yang kedua Bapak, Ibu sekalian memberikan keyakinan

    bagi stakeholders kereta api, masyarakat, kreditur, mitra dan stakeholder lainnya akan kepastian kredibilitas utang Pemerintah sehingga ini bisa

  • 12

    12

    meningkatkan kepercayaan, kemudian kereta api ini tidak perlu mengajukan permohonan penghapusan piutang kepada para pemegang saham.

    Kami harapkan ini Bapak Pimpinan dan Bapak-bapak Anggota Bapak Ibu, Anggota DPR Komisi VI, semoga apa yang kami sampaikan ini bisa dilaksanakan dan harapan kami apa yang kita mohonkan mengenai pencairan hutang Pemerintah ini bisa dilaksanakan.

    Demikian Bapak Pimpinan. Terima kasih. Kami kembalikan.

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Oke, baik. Kita lanjut dengan PT Jasa Marga. Silakan Pak.

    DIRUT PT JASA MARGA (SUBAKTI SYUKUR): Terima kasih Bapak Pimpinan. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, dan Salam sejahtera untuk kita semuanya, Yang saya muliakan dan saya hormati. .......:

    Kameranya di geser kameranya.

    DIRUT PT JASA MARGA (SUBAKTI SYUKUR):

    Saya ulangi. Yang kami muliakan dan yang kami hormati Bapak Pimpinan dan juga para anggota Komisi VI DPR RI baik yang di ruangan ini maupun yang melalui video conference,

    Mungkin izinkan saya berkenal kami perkenalkan dulu Pak susunan Direksi Jasa Marga yang baru hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 11 Juni tahun 2020. Saya sendiri Subakti Syukur sebagai Direktur Utama sebelumnya saya dari Direktur Operasi, nah Direktur Operasi digantikan oleh Ibu Fitri Wiyanti. Kemudian saya didampingi oleh Direktur Pengembangan Usaha Pak Arsal Ismail, Pak Arsal ini namanya ada yang kembar itu Direktur Keuangan kita Donny Arsal. Jadi Pak Arsal ini kalau di kantor dipanggilnya Ismail karena namanya sama dengan Pak Donny Arsal.

  • 13

    13

    Dan Pak Donny Arsal sendiri sebagai Direktur Keuangan itu masih yang lama waktu itu Direktur Utamanya Ibu Desi. Kemudian juga Pak Mohammad Sofyan Masih yang lama Direktur Bisnis. Nah untuk Direktur Human Capital dan Transformasi itu Bapak Enkky Sasono yang sebelumnya adalah Direktur Utama Jasa Marga Bali Tol. Mungkin itu susunan Direksi yang baru, saya juga didampingi oleh CorSec PT Jasa Marga (Persero) Bapak Agus Setiawan mungkin sudah kenal sudah lama di Jasa Marga.

    Baik. Bapak, Ibu yang kami hormati.

    Izinkan saya menyampaikan pendalaman pencairan hutang pemerintah kepada BUMN terkait dana talangan tanah untuk pembangunan Jalan Tol di PT Jasa Marga (Persero). Sebagaimana ditayangkan realisasi dana talangan tanah ini menyangkut pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 kami cut off pada sampai dengan laporan tanggal 26 Juni tahun 2020. Jadi untuk pembebasan lahan di tahun 2016 sampai tahun 2020 itu pengeluaran dana dalam Rupiah yang sudah dikeluarkan oleh Jasa Marga melalui dana talangan ini ada sebesar Rp27.265.742.769.289,- sebagaimana ditayangkan itu di tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Kemudian yang sudah dibayarkan totalnya adalah Rp22.240.427.113.167,- ini yang sudah dibayarkan sehingga piutang yang masih outstanding itu pertahunnya tercantum yaitu tahun 2016 itu sekitar Rp112 miliar, kemudian tahun ada yang tahun 2017 sisa tahun 2017 yang belum terbayarkan ada yang 2018, 2019, sampai dengan 2020, total yang dibayarkan adalah Rp5.025.315.656.121,-.

    Selanjutnya status dana talangan tanah per tanggal 26 Juni sebagaimana ditayangkan di atas tadi sudah kami sampaikan bahwa yang dari realisasi dana talangan tanah yang sudah dibayarkan oleh kita oleh PT Jasa Marga sebesar Rp27 triliun lebih, total yang belum dikembalikan Pemerintah adalah sekitar Rp5 triliun. Nah ini yang sudah eligible artinya sudah melalui verifikasi BPKP dianggap lengkap oleh BPKP adalah Rp23 triliun lebih, kemudian yang uneligible sedang proses oleh verifikasi BPKP sekitar Rp3,8 triliun lebih. Nah kemudian setelah diverifikasi di level BPKB dilanjutkan lagi di tidak langsung dibayarkan oleh LMAN tapi diverifikasi ulang oleh LMAN. Nah dari total 23 yang eligible tersebut yang sudah dikembalikan oleh Pemerintah sebesar Rp22,24 dan seterusnya Rp22 triliun lebih, kemudian ada yang diverifikasi ulang oleh LMAN yang artinya belum dikembalikan oleh Pemerintah sebesar Rp1,195 triliun lebih.

    Nah memang disini yang uneligible sendiri itu ada dua yang dalam masih dalam proses verifikasi kembali oleh BPKP serta yang betul-betul yang uneligible yang harus dilengkapi ulang oleh BPJT yang sebagai yang meng-collect dokumen-dokumen setelah pembayaran maupun oleh BPN dan juga nanti harus diverifikasi ulang oleh BPKP. Jadi kemudian yang belum dikembalikan oleh Pemerintah yang sudah eligible tapi belum dikembalikan itu juga ada beberapa di sini menyangkut tanah kas desa, tanah APBN dan APBD ini sebesar Rp206 miliar itu menyangkut izin, dan juga ada tanah wakaf sebesar Rp8 miliar lebih itu juga menyangkut izin Kementerian Agama. Kemudian ada beberapa kekurangan dokumen oleh Pejabat Pembuat Komitmen yakni di dalam hal ini dari Kementerian PUPR dan BPN sebesar Rp728 miliar lebih. Kemudian sebetulnya ada yang sudah siap bayar disini

  • 14

    14

    artinya telah terdapat surat dari BPJT kepada LMAN dan dianggap verifikasi oleh BPKP dan oleh LMAN-nya sendiri sudah memenuhi yaitu Rp204 miliar lebih. Kemudian ada yang masih dalam proses melengkapi artinya dilengkapi kembali oleh BPJT kepada LMAN dan juga kepada BPKP sebesar Rp163 miliar dan ini ada juga yang lain-lain yang masih banyak masalah yaitu karena adanya tegakan tanah serta tanah hutan rakyat di atas tanah Pemerintah ini sebesar Rp46 miliar lebih.

    Di sini juga di tayangan ini kalau kita lihat itu ada cost of fund. Jadi beban cost of fund terhadap kreditur artinya yang berdasarkan pinjaman bunga pinjaman komersial yang harus dibayar oleh Jasa Marga itu sebesar Rp2,8 triliun lebih tetapi yang bisa dibayarkan oleh Pemerintah hanya Rp1,194 triliun lebih, ini menyangkut selisih bunga karena kita pinjam untuk dana talangan itu kita meminjam pinjaman komersial kemudian Pemerintah mengembalikan misalkan bunga BI 7-day Repo Rate sekitar 4,5 sampai 5%. Jadi itu ada selisih bunga sehingga ada Rp1,6 triliun lebih yang masih kondisinya masih belum belum apa belum terselesaikan.

    Nah di sini ada isu-isu dana talangan tanah yang sudah kami susun mohon ininya usulan untuk solusi dari kami dari permasalahan-permasalahan yang ada. Pertama tadi mengenai cost of fund. Jadi rate pinjaman dana talangan tanah kita yang kita lakukan dari pinjaman komersial Rate Komersialnya adalah 8,5 sampai 10,25%, sedangkan cost of fund Pemerintah artinya Pemerintah membayarkannya melalui BI 7-day repo rate hanya sekitar 4,5% sampai 5% selisih cost of fund yang menjadi beban badan. Jadi semua selisih cost of fund ini masih menjadi beban kita Badan Usaha Jasa Marga. Nah, disini kami coba melakukan usulan solusinya, dikarenakan Badan Usaha jalan tol hanya menyediakan dana talangan untuk tanah, sehingga seluruh biaya yang timbul artinya pokok dan biaya bunga akibat penyediaan dana talangan tanah menjadi tanggungan Pemerintah. Dan lanjutnya percepatan pengembalian cost of fund maksimum 1 bulan sejak penggantian dana talangan tanah. Selisih cost of fund kita usulkan diganti tunai atau diperhitungkan dalam investasi, itu yang untuk cost of fun.

    Kemudian untuk alokasi anggaran penggantian dana talangan tanah. Permasalahannya adalah anggaran dana talangan tanah dapat habis apabila ada percepatan pembangunan. Jadi kadang-kadang kita diminta cepat membangun menyelesaikan jalan tol dan butuh waktu lama untuk persetujuan tambahan anggaran dari Kementerian Keuangan. Usulan kami adalah alokasi anggaran bundling seluruh proyek apabila ada kekurangan dapat segera ditambahkan tanpa menunggu persetujuan Menteri Keuangan. Kemudian usulan berikutnya adalah pengalokasian anggaran yang memerlukan izin Menteri Keuangan hanya untuk plafon total pembebasan tanah seluruh jalan tol bukan kebutuhan per proyek sehingga adanya ada fleksibilitas penggunaan anggaran proyek. KETUA RAPAT: Yang informatif saja ya. F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE): Iya.

  • 15

    15

    Pak kalau seluruh proyek itu bundling seluruh proyek itu misal, apakah proyek misalnya Probolinggo-Banyuwangi itu seluruh proyek atau memang perluas gimana Pak? DIRUT PT JASA MARGA (SUBAKTI SYUKUR):

    Jadi dalam satu periode kan ada proyek yang bersamaan, misalnya waktu itu kita ada 20 ruas nah itu di bundling keseluruhannya, begitu Pak. Waktu tahun 2016 itu kita dapat penugasan Pemerintah itu ada 12 ruas yang harus dibangun. Nah kita waktu itu membutuhkan dana sekitar Rp150-an triliun untuk pembangunan itu. Nah ini dana talangannya untuk tanahnya sendiri saya nggak hapal ya totalnya sebesar yang tadi Rp27 triliun untuk perluasnya yang tadi mungkin perlu ada detailnya lagi, nah itu maksudnya di bundling Pak, mungkin itu.

    Baik. Mohon izin, saya lanjutkan, sehingga apabila ada perubahan anggaran

    proyek, mekanisme perizinan cukup melalui satu pejabat level di bawah menteri terkait. Kemudian sertifikasi aset pembebasan tanah. Dokumen administrasi yang sudah lolos verifikasi BPKB artinya yang sudah eligible penggantiannya sering ditolak oleh LMAN karena dokumen tidak lengkap, artinya disini memang di Perpres yang lama yaitu Perpres 102/2016 itu setelah dokumen setelah kita membebaskan tanah kemudian dokumen lengkap di dikoleksi oleh BPKP eh oleh BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), kemudian diajukan pembayaran ke LMAN. Tetapi LMAN dalam memverifikasi menggunakan badan yaitu BPKP, setelah BPKP verifikasi lengkap diserahkan LMAN tapi LMAN diverifikasi ulang lagi. Nah ini tadi yang sebagaimana alur yang sudah kami sampaikan sehingga usulan kami dokumen yang tidak dapat dipenuhi diganti dengan sertifikat, diusulkan BPN mempercepat proses sertifikasi. Nah ini sepertinya nanti akan sudah ada koreksinya di Perpres 66 Tahun 2020, tapi aturan detailnya belum dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.

    Selanjutnya nomor 4 tadi mengenai tegakan atau bangunan atau garapan warga di atas tanah instansi/negara. Permasalahannya LMAN menolak penggantian dana talangan tanah tegakan atau bangunan atau garapan warga di atas tanah instansi/negara. Nah, di sini kami mengusulkan dilakukannya sertifikasi langsung oleh LMAN, jadi dari sertifikat itu sehingga bisa langsung dibayarkan dana talangan tanahnya.

    Kemudian ke-5, tanah kas desa dan tanah wakaf. Permasalahan terkendala lamanya penerbitan izin Pemda dan Kementerian Agama. Jadi disini beban bunga semakin bertambah. Usulan kami adalah percepatan penerbitan izin ke Pemda mengenai tanah kas desa dan izin Kementerian Agama mengenai tanah wakaf.

    Kemudian nomor 6 Penelitian Administrasi. Jadi.

    .......: Izin Pak mohon maaf. Mohon maaf Pimpinan.

    Nomor 5 itu sudah ada solusi di Omnibus Law kan Pak ya? Nomor 5 sudah terupdate-nya ya? Yang Nomor 5 yang solusi itu loh mengenai percepatan perizinan nanti ke depan kan kayak ya.

  • 16

    16

    DIRUT PT JASA MARGA (SUBAKTI SYUKUR):

    Siap Pak. Baik. Nomor 6 penelitian administrasi. Jadi double verifikasi tadi yang oleh

    LMAN, BPKP, serta dokumen persyaratan berbeda-beda. Jadi sering yang disampaikan menurut BPKP sudah lengkap tapi menurut LMAN belum lengkap mungkin ada, ada persepsi yang beda. Nah ini kami minta sebenarnya diatur lebih jelas persyaratan-persyaratannya sehingga pada saat verifikasi oleh satu pihak itu dengan parameter yang sama. Itu yang mengenai permasalahan-permasalahan serta usulan solusi dari kami.

    Kemudian ini ada beberapa pertanyaan pengalaman dari RDP yang lalu pada tanggal 22 Juni tahun 2020 kami coba di sini kami mencoba memberikan jawaban:

    1. Mohon dijelaskan underlying pembayaran hutang pemerintah tersebut untuk proyek/PSO/operasional usaha. Nah di sini underlying pembayaran hutang Pemerintah kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) adalah nota kesepahaman antara LMAN, BPJT, dan BUJT mengenai Pembayaran Dana Pengadaan Tanah Jalan Tol yang telah dibayarkan terlebih dahulu oleh Badan Usaha. Nota kesepahaman tersebut dibuat setiap tahun sesuai ketersediaan alokasi anggaran pada APBN. Kemudian terhadap pertanyaan yang kedua;

    2. Apakah proyek/PSO/Operasional usaha yang dibiayai oleh hutang pemerintah tersebut telah selesai dilaksanakan dan bagaimana progresnya? Progres pembangunan Jalan Tol BUJT Jasa Marga Group yang menerima pembayaran dana talangan tanah dari Pemerintah itu ada 16 dari 20 proyek kita yang sedang berjalan. Ini mungkin detailnya ada yang sudah beroperasi 100%, ada yang belum. Nah disini memang ada yang 0 itu adalah Jasamarga Probolinggo Banyuwangi ini masih berlangsung dalam tahap pembebasan lahan.

    Halaman berikutnya. 3. Bagaimana kondisi likuidasi perusahaan sebelum dan sesudah

    dilakukan pembayaran hutang pemerintah? Jadi dana yang digunakan untuk menalangi pembebasan tanah proyek jalan tol yang diperoleh dari penarikan pinjaman sehingga penerimaan dari pencairan dana talangan tanah dari pemerintah disebut akan langsung digunakan perseroan untuk melunasi fasilitas pinjaman tersebut. Dari sisi likuiditas, dengan berkurangnya pinjaman tersebut, maka pembayaran bunga juga akan berkurang sehingga dapat memperkuat kondisi likuiditas perseroan.

    4. Bagaimana dampak pembayaran hutang pemerintah terhadap kinerja perusahaan? Tentunya dengan penurunan utang Bank akibat telah dilunasi hutang Pemerintah kepada Jasa Marga maka beban bunga akan berkurang sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan terutama untuk menjalankan pembiayaan proyek-proyek pada ruas-ruas berikutnya karena biasanya kami sering dipanggil oleh Kementerian dan DPR untuk terus membangun yang ruas-ruas baru sesuai dengan yang di yang sudah diprogramkan oleh Pemerintah.

  • 17

    17

    Baik. Mungkin sementara itu dari kami PT Jasa Marga (Persero). Mohon maaf apabila ada kekurangan-kekurangan yang saya

    sampaikan. Wabillahi Taufiq Wal Hidayah. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Baik.

    Terima kasih atas pemaparannya. Kita lanjut langsung dengan daftar penanya. Kok sudah tahu sih nama

    pertama ini ada Saudara Mufti Anam ini. Silakan Pak Mufti. .......: Ketua. Saya informatif saja sedikit Ketua.

    Pak Dirut KAI nanti tolong masalah TKDN Pak ya. TKDN mesti diperbesar Pak karena kondisi kita sedang berat Menteri Perekonomian apa Menteri Keuangan menyampaikan bahwa defisit kita itu berat untuk dikembalikan selama 10 tahun ini. Jadi caranya mengobatinya adalah TKDN itu subsidi impor, terus kemudian ekspor kita, sama membangun bisnis pariwisata. Hanya 3 itu yang bisa kita menyelamatkan kita nanti dalam 10 tahun kedepan. Untuk itu tugas moral obligasi Bapak adalah dimeningkatkan TKDN Pak.

    Terima kasih Pak. KETUA RAPAT:

    Jadi itu bukan informatif, itu pesan, pesan Menko itu. Lanjut Pak Mufti, silakan.

    F-PDIP (dr. H. MUFTI A. N. ANAM): Bismillahirrahmanirrahim.

    Terima kasih Pimpinanku Pak Hekal yang fenomenal. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang terhormat Pak Dirut KAI, Dirut Jasa Marga dan seluruh jajaran yang hadir pada kesempatan pagi hari ini,

    Kami sungguh sangat mengapresiasi kerja keras panjenengan semua di tengah pandemi ini masih tetap bagaimana menghadirkan akses transportasi yang baik di tengah-tengah masyarakat begitu. Tapi tentu KAI ini saya punya sejarah panjang, Pak dulu ketika saya masih kecil kalau ke

  • 18

    18

    Jakarta naik kereta biar nggak bayar tiket harus duduk di kolong kursi dan sebagainya tapi sejak kepemimpinan Pak Jonan ini sudah tidak bisa dilakukan lagi begitu. Nah sampai hari ini kami merasa bahwa KAI ini seperti beyond Jonan begitu, jadi artinya kita melihat selama ini KAI ini KAI ya Jonan begitu. Nah harapan kami, kami berharap banyak dari panjenengan agar ke depan ada inovasi-inovasi baru Pak karena 4.0 ini kan memang tidak mudah masyarakat sekarang sudah mulai bergeser dari bagaimana mereka selama ini tergantung sama KAI sama kereta sekarang pesawat saja sudah sangat murah, kalau dulu dari Surabaya ke Banyuwangi ke kampung kami kita naik kereta selalu naik kereta. Tapi semenjak pesawat yang relatif murah waktu itu sekitar Rp400.000,- hampir sama dengan harga kereta orang lebih memilih naik pesawat. Dan kedepan mulai terdistribusi lagi masyarakat sekarang sudah mulai naik apa kendaraan online dan sebagainya.

    Nah harapan kami ke depan perlu ada langkah-langkah inovasi baru kami ingin tanya dari ke panjenengan apa sih inovasi yang akan jenengan lakukan selama kepemimpinan panjenengan ini? Karena kami optimis di bawah kepemimpinan panjenengan In Syaa Allah akan selalu ada inovasi-inovasi dan jenengan harus ada langkah baru biar kedepannya orang tidak melihat KAI sebagai Jonan lagi. Sampai hari ini di kepala kami kalau lihat KAI itu selalu tercium baunya Pak Jonan Pak padahal Pak Jonan sudah sangat lama sekali. Harapan kami nanti setelah jenengan selesai menjabat ini tercium nama panjenengan di situ begitu.

    Kemudian yang kedua terkait likuiditas. Kita ya apa tadi turut turut bersedih begitu di tengah likuiditas yang sangat tidak baik yaitu di angka 7% Pak ya itu. Kami jadi jadi berpikir gimana sih nasib anu apa masyarakat kita yang di sana yang kerja di sana Pak, apakah dirumahkan atau bahkan di PHK? Terus yang dirumahkan itu bagaimana? Jangan-jangan kita nggak tahu tiba-tiba banyak yang di PHK kita belum lihat itu belum cek ada beritanya itu kita kita perlu informasi dari panjenengan. Dari 7% kan artinya ada sekitar berapa tadi 93% yang tidak beroperasi. Nah tentu dampaknya banyak salah satunya terhadap tenaga kerja di KAI ini yang tidak sedikit. Nah harapan kami pesan kami yang utama mohon ini tetap dipertahankan Pak karena bagaimana pun mereka adalah penopang dari perekonomian. Kalau ini mereka di PHK mereka tidak bisa mengkonsumsi barang maka ekonomi juga tidak bergerak begitu. Formal, tadi jenengan menyampaikan salah satu kenapa ini tidak beroperasi adalah karena penerapan new normal yang cukup menyulitkan untuk bagaimana bisa transportasi tetap berjalan tapi tidak rugi kan begitu Pak kurang lebih. Nah kami ingin lihat apa sih langkah dari panjenengan menyambut new normal ini? Apakah ke depan kita membuat gerbong baru kan begini kan mubazir juga ibaratnya kan kereta begini, ada ada kursi kosong. Nah ini kedepan bagaimana sih apa inovasi dari panjenengan dan antisipasinya terhadap new normal ini agar tidak merugikan juga buat PT KAI ke depan begitu.

    Kemudian tentu perlu dilakukan efisiensi-efisiensi Pak. Harapan kami kedepan tidak boleh lagi KAI ini mengharapkan subsidi lagi dari Pemerintah, kita berharap banyak dari KAI karena ini kereta rakyat Pak semua orang merasakan semua orang pasti punya sejarah dari KAI. Saya saja pertama pacaran naik kereta Pak dari Surabaya ke Jakarta begitu. Jadi apa namanya banyak kenangan indah di dalam gerbong begitu. Nah harapan kami perlu menghadirkan tanpa ada subsidi dari Pemerintah perlu ada efisiensi-efisiensi

  • 19

    19

    agar bagaimana keterjangkauan terhadap Kereta ini bisa terwujud tanpa bantuan dari pemerintah.

    Kemudian Jasa Marga yang kita lihat bahwa DER. DER-nya Jasa Marga kita lihat sudah tiga kali lipat Pak ya, ini sebuah sesuatu yang sangat membahayakan untuk perusahaan ini. Nah bagaimana sih, apa sih langkah-langkah inovasi dari panjenengan untuk menyelamatkan Jasa Marga ini Pak? Solusinya selama ini hanya divestasi, divestasi dan sebagainya. Nah ini kan sudah banyak jalan-jalan tol yang sudah di lepas sahamnya. Nah apakah ke depan untuk membayar hutang ini juga akan dilepas juga sahamnya Pak karena akhir tahun ini kan ada utang obligasi yang harus dibayarkan Rp5 triliun kalau nggak salah Pak ya Oktober Rp1 triliun, Desember Rp4 triliun. Nah ini apa langkah dari panjenengan? Apakah akan divestasi lagi? harapan kami perlu ada inovasi lain Pak selain divestasi karena kita melihat divestasi itu bukan sebuah kreativitas, bukan sebuah inovasi, semua orang bisa melakukan itu begitu.

    Nah itu harapan dari kami. Kurang lebihnya mohon maaf.

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam W|arahmatullahi Wabarakatuh.

    Jadi itu yang dipertanyakan saudara Mufti ini, kenangan indah di kereta api tapi yang terbayang mukanya Jonan. Jadi pesannya supaya kalau ingat kereta api itu Pak Didiek gitu kedepannya.

    Baik, lanjut kita dengan yang di zoom coba satu, Ibu Elly Rachmat Yasin. F-PPP (ELLY RACHMAT YASIN): Terima kasih Pimpinan. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pimpinan Komisi VI beserta seluruh Anggota Komisi VI, Dirut PT Kereta Api Indonesia juga PT Jasa Marga beserta jajaran,

    Tadi bersama-sama kita sudah dengarkan bagaimana pemaparan tentang pendalaman terkait pencairan utang tahun 2020 dan utang pemerintah yang akan dibayarkan kepada Kereta Api Indonesia tahun ini sekitar Rp300 miliar. Mungkin bisa dijelaskan apa saja bentuk subsidi dimaksud sehingga membengkak sebesar Rp300 miliar. Lalu sementara itu Kementerian Perhubungan dalam suatu kesempatan memberikan anggaran subsidi atau Public Service Obligation atau PSO yang tadi juga disampaikan yaitu angkutan kereta api tahun 2020 sebesar Rp2,67 triliun artinya meningkat 12,5% dari tahun sebelumnya, subsidi tersebut juga meliputi kereta antar kota dengan PSO sebesar Rp379,7 miliar, kereta api ekonomi jarak sedang sebesar Rp318,566 miliar, dan kereta api ekonomi lebaran

  • 20

    20

    mendapatkan alokasi sebesar Rp349,51 juta. Namun semenjak Bulan Maret sampai awal Juni kereta api berhenti beroperasi, berarti dana subsidi selama 4 bulan itu tidak terpakai karena semasa Covid awal-awal Covid-19 itu kereta api berhenti beroperasi. Sedangkan untuk kereta api KRL Jabodetabek subsidinya mencapai Rp1,55 triliun PSO ya KRL ini merupakan yang terbesar karena yang mempunyai 44 relasi dan dengan mobilitas tinggi melayani lebih banyak penumpang seperti tadi yang disampaikan dalam oleh Pak Direktur itu pelayanan Jabodetabek itu yang paling banyak. Akan tetapi selama WFH yang atau belajar bekerja di rumah atau belajar juga dari rumah dan pemberlakuan PSBB, Jabodetabek penumpang KRL menjadi berkurang drastis.

    Nah pertanyaannya adalah bagaimana status dana subsidi yang tidak terpakai tersebut? dikembalikan kepada Pemerintah atau dipergunakan sebagai PSO pada lain waktu? Kemudian di tahun 2019 terdapat pencabutan subsidi untuk beberapa rute kereta api. Namun anehnya PT KAI kereta api juga mengaku tidak menaikkan harga tiket ekonomi yang subsidinya telah dicabut tersebut. Pertanyaannya apa pertimbangannya pencabutan subsidi tersebut? Apa bedanya dengan rute yang saat ini masih memperoleh subsidi. Lalu darimana biaya pengganti subsidi yang sudah dihapus dengan harga tiket yang tetap sama? Hal tersebut seperti ini perlu kami tanyakan agar bisa dimengerti bagaimana manfaat PSO dalam perkeretaapian.

    Selanjutnya untuk Jasa Marga ya berdasarkan laporan keuangan 2019 di Jasa Marga tercatat memiliki total utang senilai Rp76,49 triliun yang terdiri dari Rp41,52 triliun kewajiban jangka pendek dan Rp34,96 triliun kewajiban jangka panjang. Lalu bagaimana Jasa Marga menjadi menjaga likuiditas ditengah seretnya arus kas penerimaan. Kita tahu pandemi yang mengakibatkan jalan tol sepi, liburan, dan akhir pekan sepi bahkan mudik lebaran pun sepi karena kemarin semua dilarang. Lalu bagaimana arus kas masuk dan yang keluar, bagaimana pula progres penyelesaian konstruksi jalan tol di tengah pemberlakuan PSBB di sejumlah wilayah? Sebagian ruas jalan tol dibangun Jasa Marga bersumber dari pendanaan bank yang total utang perbankan yang menjadi kewajiban Jasa Marga mencapai Rp35,27 triliun per akhir Desember 2019 jumlah itu terdiri dari Rp5,24 triliun utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang sebesar Rp30,03 triliun. Yang menjadi pertanyaan apakah Jasa Marga juga ikut memanfaatkan relaksasi kredit di tengah seretnya pendapatan bisnis jalan tol selama pandemi Covid-19 ini.

    Mungkin cukup itu saja. Terima kasih Pimpinan.

    Billahi Taufik Wal Hidayah. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Baik. Kita lanjut dengan yang sebelah kiri, Bapak Putu.

  • 21

    21

    F-PD (PUTU SUPADMA RUDANA, MBA):

    Baik. Terima kasih. Pimpinan Komisi VI yang saya hormati serta rekan-rekan Komisi VI, Yang juga saya hormati Pak Didiek dan Pak Subakti dari KAI dan Jasa Marga,

    Memang jika saya melihat kondisi saat ini itu betul-betul memukul kondisi industri transportasi yang sangat-sangat terpukul kita dengar adalah pas di udara Pak karena memang beban biaya terbesar itu adalah di penerbangan dan ini juga akan berdampak kepada transportasi di darat yang hari ini kita bahas yang berhubungan dengan KAI Kereta Api Indonesia dan juga dalam hubungan dengan Jasa Marga. Saya ketahui KAI ini sebenarnya betul-betul memiliki sejarah yang luar biasa, ada tiga hal utama yang harus dipikirkan : Pertama, bagaimana mengangkut penumpang dalam hal ini penumpang pekerja yang menjadi kegiatan rutin setiap hari. Yang kedua adalah penumpang yang dalam hubungan tourism atau berlibur yang memang sebetulnya sangat berpotensi besar tadi Pak Demer mengatakan bahwa sektor tourism kedepan akan luar biasa. Yang ketiga adalah pengangkutan barang. Dan memang 3 posisi ini harus seimbang secara proporsional, harus dipikirkan oleh KAI kedepan tentu pasca pandemic ini karena penumpang kan akan terbatas. Kita ketahui dari sektor pengangkutan penumpang karena pandemi ini otomatis tidak lagi bisa Bapak berpikir untuk mendapatkan seperti tahun lalu atau tahun sebelumnya dengan jumlah aset atau kereta yang dimiliki, sehingga memang saran kami, saran saya bagaimana melakukan diversifikasi ini kembali. Nah menurut Bapak bagaimana strategi Bapak Direktur dan jajaran untuk memposisikan ini menemukan titik ekuilibrium sehingga menemukan suatu profit yang optimum terhadap pengembangan KAI karena barang, transportasi penumpang, dan juga transportasi dalam hubungan tourism itu Pak karena kalau kita lihat pendapatan KAI kalau di KRL begitu besar Pak. Kalau saya lihat dari paparan tadi dari PSO kewajiban layanan publik itu lebih dari 50%, terus sekarang otomatis pada saat relaksasi PSBB ini otomatis tidak bisa optimum dan maksimal. Nah bagaimana Bapak mengantisipasi hal itu agar penumpang-penumpang yang ada di kawasan Jabodetabek ini akan terangkut juga pada saat nanti new normal sehingga apabila capacity penumpang itu akan muncul kembali bagaimana strategi Bapak untuk mengangkut karena dulu saya mendengar saya ingat permasalahan yang terjadi sewaktu relaksasi ke PSBB ini kondisi dimana-mana membludak Pak, ada juga yang memang seperti di ya waktu penerbangan di Soekarno-Hatta kondisi sampai membludak. Nah bagaimana antisipasi Bapak untuk mengatasi mengantisipasi hal ini karena memang hubungannya kita ketahui di sekitar ....... menuju Jakarta begitu besar pekerja-pekerja yang akan masuk ke Jakarta.

    Nah di sisi lain Pak saya melihat potensi tourism ini juga begitu besar saya sering berkeliling kebetulan di BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) pada saat berkunjung ke negara lain, bagaimana konsep mereka untuk mengelola perkeretaapian ini tidak hanya fokus kepada pengangkutan penumpang yang sifatnya mungkin pekerjanya, tapi lebih kepada struktur tourism atau pariwisata. Nah, ini sangat penting kedepan dilakukan karena

  • 22

    22

    memang dari PT KAI ini memiliki potensi yang besar. Saya sekarang melihat tren gaya hidup orang dari yang dulunya suka menggunakan mobil, motor, sekarang beralih Pak menggunakan sepeda, tapi itu justru potensi besar bagaimana Bapak membawa tren lifestyle itu kembali kepada kereta api. Tadi Pak Mufti sudah mengatakan bahwa beliau dulu pernah banyak melakukan nostalgia terjadi romantika waktu terjadi waktu beliau terdahulu. Tapi Bapak harus bisa mengangkat ini karena konsep tadi, penumpang pariwisata, penumpang dan barang ini harus secara konseptual Bapak pikirkan sehingga ke depan betul-betul KAI akan bangkit lagi karena kami sangat cinta Pak. Indonesia populasi di Jawa ini begitu besar, potensi marketnya besar sekali Pak. Jadi Bapak jangan berpikir ini gimana pasca pandemi tapi ini merupakan satu langkah kesempatan besar bagi KAI untuk bangkit apalagi sejarah itu Bapak sudah narasikan juga di berbagai museum yang Bapak PT KAI buat ada di Ambarawa, ada di Sawahlunto, juga ada di tempat lainnya, nah ini kami dukung Pak. Jadi Bapak menarasikan sejarah itu museum harus di support orang kembali ingin menggunakan transportasi ini karena tantangan transportasi udara sangat besar ambilah potensi ini Pak, jadi potensi untuk transportasi di darat. Makanya kami mendorong KAI juga mendukung museum-museumnya untuk menarasikan kemuliaan dan kegemilangan perkeretaapian di masa lalu dan memang koleksi-koleksinya begitu luar biasa.

    Hal lain juga Pak diluar kami melihat bagaimana KRL ini sudah harus Bapak melakukan konsep perubahan sekarang kan single deck Pak ....... sudah double deck, apakah Bapak memikirkan hal itu? Bagaimana konsepnya? Apakah single deck cukup apakah ke depan berpikir untuk melakukan double deck untuk kereta kita khususnya KRL-KRL ini Pak karena memang cara kita meningkatkan capacity atau dengan dengan pembatasan PSBB ini mungkin dengan double deck itu bisa membatasi orang tapi jumlah satu gerbong mungkin akan jadi sama seperti dahulu. Nah kira-kira bagaimana kira-kira itu langkah-langkah itu jika Bapak lihat dari Komisi yang saat ini perencanaan dari KAI.

    Nah yang satu lagi Pak tentang rapid test dan swab PCR swab untuk sekarang, apakah kota-kota mana saja kan Bapak ingin ada beberapa kota Pak? Apakah semua dengan rapid cukup ataukah ada PCR swab, terus nilai biayanya bagaimana? Apakah KAI juga menyediakan layanan gratis untuk khususnya apa namanya masyarakat kita yang membeli tiket ekonomi karena memang selama ini PCR, Swab, Rapid itu menjadi tantangan yang besar atau bagaimana solusi dari Bapak untuk ....... hal itu sehingga betul-betul nanti masalah kesehatan di kereta api kita akan tetap terjaga sehingga penumpang betul-betul merasa nyaman dan aman untuk bergerak atau menggunakan kereta api. Kira-kira itu Pak yang kereta api.

    Kalau Jasa Marga Pak memang permasalahan cost of fund ini menjadi hal utama dan besar. Dari sisi perusahaan jika kita lihat jika cost of fund ini tidak ditanggung oleh Pemerintah ini akan menjadi beban yang besar kepada Jasa Marga. Nah tentu memang harus ditemukan solusi. Nah Pimpinan mungkin ini juga Komisi VI juga berkepentingan disini bagaimana memberi support kepada Jasa Marga agar cost of fund ini tidak sepenuhnya menjadi beban Jasa Marga karena memang kalau kita lihat tentu permasalahan ini justru akan menambah beban hutang BUMN kita karena sekarang memang BUMN kita sedang disorot oleh Bank Dunia. Dan hutang BUMN itu sangat besar kalau tidak salah itu 6,5% dari PDB kita. Artinya memang kondisi kita

  • 23

    23

    sangat parah untuk bagaimana hutang-hutang BUMN, karena apa memang, memang negara Pemerintah sedang memberikan beban yang besar kepada BUMN kita. Nah, saya khawatir kedepan jika kondisi ini berlanjut dan terus-menerus kondisi keuangan BUMN akan berat, tagihan akan besar dan akhirnya ujung-ujungnya apa yang dilakukan Pemerintah tidak secara transparan menunjukkan kinerja keuangan daripada Pemerintah karena beban hutang semua diletakkan di BUMN.

    Nah Debt Equity Ratio dan sudah disampaikan juga oleh Pak Mufti kondisi Jasa Marga cukup parah di bawah daripada Pelindo dan Angkasa Pura yang di bawah Debt Equity Ratio-nya dibawah 1 tapi justru Jasa Marga begitu tinggi yaitu 3, diatas 3. ....... Ini jadi catatan penting bagaimana untuk posisi risiko Jasa Marga tapi saya lihat justru sahamnya juga sudah kembali artinya sudah kembali membaik sahamnya Jasa Marga. Nah tentu ada harapan dari masyarakat dan yang terpenting juga Pak kondisi-kondisi yang terjadi di lapangan kenyamanan, keselamatan dan juga bagaimana persiapan Jasa Marga untuk memperbaiki atau merevitalisasi atau meningkatkan pelayanan ....... yang dimiliki tentu harus dipikirkan secara maksimal dan baik. Nah yang terpenting juga memang saya lihat di pintu-pintu tol sekarang memang sepi, saya khawatir Jasa Marga sekarang mulai rileks tapi tentu nanti harus dipikirkan Pak bagaimana jika pada suatu saat nanti angkutan atau angkutan darat, kendaraan darat itu sudah mulai kembali masuk secara penuh di jalan raya atau di tol bagaimana antisipasi yang dilakukan oleh Jasa Marga untuk melakukan antisipasi terhadap hal ini karena penumpukan di tol itu sudah banyak. Hari ini saya baca di tol dari Tangerang menuju Jakarta sudah macet panjang Pak karena banyaknya kendaraan yang akan masuk ke Jakarta. Saya itu tol yang dekat Kebon Jeruk atau Taman Anggrek itu kira-kira sudah macet sekarang bagaimana antisipasi itu Pak? Beberapa titik sudah baik tapi banyak juga titik yang mengalami tantangan dan permasalahan. Dan yang satu lagi memang jadi catatan saya selalu Pak, bagaimana antisipasi penggunaan tol ini untuk mobil kendaraan kecil dan kendaraan besar atau truk Pak? Itu yang menjadi sering permasalahan agar diberikan kami pandangan tentang hal itu karena itu pun menyangkut kenyamanan dan keselamatan daripada masyarakat di jalan raya.

    Kira-kira itu Pimpinan. Terima kasih dan selamat siang.

    KETUA RAPAT:

    Selamat siang. Mungkin buat teman-teman karena ini daftar penanyanya semakin

    panjang kalau bisa waktunya dipersingkat, kita Nasim terakhir nanti. Lanjut dengan Bapak Rapsel Ali, silakan. F-P. NASDEM (MUHAMMAD RAPSEL ALI):

    Terima kasih Pimpinan.

    Yang saya hormati beserta rekan-rekan Komisi VI yang saya banggakan, Bapak Dirut Jasa Marga, Bapak Dirut KAI beserta segenap jajarannya,

  • 24

    24

    Saya ingin ke KAI dulu itu skema apa yang mau di gunakan Pak apa

    Pembayaran utang pemerintah atau dana talangan? skema yang dari kami setuju itu adalah skema penyertaan modal negara dan utang cairan utang pemerintah untuk dana talangan kami kurang setuju. Kami anggap kata talangan itu kurang mendidik, persepsi masyarakat itu sama saja dengan menalangi kerugian sehingga total loss. Saya minta ke direksi KAI supaya bisa lebih kreatif lagi mem-propose alternatif business plan-nya.

    Dan untuk berdua, Jasa Marga dan KAI. Kedepan saya mendorong agar kedua perusahaan ini KAI sama Jasa Marga bisa bersinergi, berkolaborasi membangun fasilitas infrastruktur transportasi darat misalnya Jasa Marga membangun tolnya terus di kiri kanannya itu ada kereta api di situ, terus setiap terminal itu dijadikan rest area begitupun sebaliknya rest area jadi terminal kereta. Saya kira dengan berkolaborasi, bersinergi itu profitabilitas perusahaan semakin tinggi.

    Demikian Pimpinan. Terima kasih.

    KETUA RAPAT:

    Baik, terima kasih. Bapak oh kita sambung lagi dengan yang di online coba Bapak Deddy

    Sitorus ada? F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.):

    Siap Pimpinan. Halo, Pimpinan. KETUA RAPAT: Siap, kedengaran Pak, lanjut. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.):

    Baik. Terima kasih Pimpinan. Wah ini Pimpinan asik nih jadi di zig-zag antara online dan nggak

    online. Mohon maaf saya tidak berani ke DPR karena kemarin kabar-kabar itu jadi harus jaga diri.

    Nah pertama pertanyaan saya ke Direktur KAI Pak. Pertama saya mau tanya strategi Bapak untuk utilisasi akses Pak karena banyak yang apa namanya mangkrak kalau menurut saya yang pertama yang banyak dikuasai berbagai pihak termasuk ....... KAI. Lalu yang kedua optimalisasi aset melalui kerjasama dengan swasta dan investor yang selama 5 tahun terakhir itu Pak jalan ditempat. Banyak juga kontrak kerjasama yang sampai sekarang saya belum jelas juntrungannya karena daerah-daerah yang ekonominya padat seperti Surabaya, Bandung, dan sebagainya termasuk Jakarta. Nah saya kira optimalisasi aset ini penting Pak untuk meningkatkan kemampuan perusahaan saya kira ...... investor yang akan tertarik dan ini juga akan apa

  • 25

    25

    namanya menggerakkan ekonomi ya. Mohon Pak jawabannya terhadap masalah ini strategi seperti apa ini dalam rangka optimalisasi yang ada.

    Yang kedua selama yang kemarin-kemarin itu masih ....... impor Pak tadi Pak Singgih menyatakan bahwa TKDN kita harus dinaikin. Saya ingin Pak supaya KAI ini bekerjasama dengan PT INKA ya supaya tidak hanya gerbong-gerbong yang terbatas tapi juga termasuk logonya Pak ya investasi berdua dan sebagainya, bagaimana nih supaya kalau penggunaan produk-produk INKA dan sebagainya ini bisa dalam jangka panjang dikembangkan Pak, mungkin bisa chip-in juga untuk apa namanya untuk RnD-nya Pak supaya kan lebih mudah peralatannya apa namanya perawatan dan sebagainya ini komitmennya. Saya ingin tanya dari KAI seperti apa dalam rangka membangun Sinergi antara PT KAI dan PT INKA. Saya kira mau apa namanya impor-imporan dan ......(suara terputus-putus) KAI Sumatera ya dari Banda Aceh sampai ke Merak gitu ya ini kapan Pak mau dikerjakan. Saya kira dengan adanya jalan tol saya kira pembebasan lahan tidak terlalu signifikan lagi, tinggal ikut jalan tol saja selesai Pak. Kalau menurut saya ini harus dipikirkan dan tidak ada salahnya dicari investor Pak untuk bersama-sama membangun itu karena selain terutama untuk mobilitas ......(suara terputus-putus) di sana yang apa namanya ...... seperti kereta api dan punya akurasi waktu. Nah yang .....(suara terputus-putus) KETUA RAPAT:

    Pak Deddy sudah tidak kedengaran lagi. Jadi terima kasih. Kita lanjut. Oh belum, masih. Mungkin koneksinya diperbaiki dulu Pak, ini nggak ada suaranya nih. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.):

    Oke, kalau sekarang gimana Pak?

    KETUA RAPAT: Oke, oke. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Halo, halo. KETUA RAPAT:

    Iya putus sambung Pak. Mungkin Bapak log out dulu nanti kalau sudah on lagi kita. Nah ini apa nih? Sebentar, sebentar jangan di-interupsi dulu. Halo, Pak Deddy kedengaran? F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Iya ini kedengaran, kedengaran gimana?

  • 26

    26

    KETUA RAPAT: Oke, diselesaikan karena ini saya rasa nggak nangkap pertanyaannya apa jadinya. Kalau bisa singkat saja Pak. F-PDIP (Ir. DEDDY YEVRI HANTERU SITORUS, M.A.): Iya, iya. Terakhir untuk Jasa Marga Pak. Ini kan kita tahu banyak Karya yang juga terlibat dalam pembangunannya ini. Apakah Jasa Marga tidak punya skenario untuk konsolidasi semua jalan tol ini Pak sehingga apa namanya nilai bisnisnya ini menjadi meningkat gitu. Saya lihat bahwa kayak Wastika Karya itu kan sudah terbebani dengan proyek pembangunan jalan tol dan angka sekarang harus dapat PMN untuk menyelesaikan Tol Sumatera. Ini seperti apa desain roadmap untuk jalan tol kita ke depan yang dipikirkan oleh Jasa Marga.

    Itu saja Pimpinan. Terima kasih.

    KETUA RAPAT:

    Baik, Terima kasih. Sekarang kita ke senior kita Bapak Daeng, silakan.

    F-PAN (DAENG MUHAMMAD, S.E., M.Si.):

    Terima kasih. Pimpinan yang saya hormati, Yang saya hormati jajaran PT KAI, Pak Dirut dan jajaran, Yang saya hormati PT Jasa Marga,

    Ini jajaran Direksi baru mudah-mudahan memberikan satu harapan, harapan baru buat KAI dan Jasa Marga ke depan.

    Saya tidak panjang lebar, saya ingin mengilustrasikan begini

    sebetulnya. Bicara KAI adalah akses transportasi publik yang saya dari kecil sudah menikmati Pak dan sekarang saya ketika lewat rumah abang dekat rumah saya jarang sekali rel kereta yang lewat sehingga sekarang pintu kereta itu jarang antri saya, artinya apa? Memang KAI sekarang lagi drop.

    Pertanyaannya satu Pak, ketika kondisi Covid sekarang ini sebetulnya memberikan pelajaran banyak buat kita untuk melakukan namanya perubahan mindset cara berpikir pengelolaan terhadap aset-aset dan Badan Usaha Milik Negara kita, ini penting dilakukan. Kita butuh para pemimpin di jajaran PT KAI dan Jasa Marga melakukan namanya inovasi, melakukan namanya kreativitas yang lebih karena Pak Presiden kemarin ngomong ngambek di Rapat Kabinet ini kondisi luar biasa jadi kerjanya pun harus kerja

  • 27

    27

    luar biasa, tapi kalau kerjanya biasa-biasa saja saya pikir ya sulit bagi bangsa ini untuk bangkit dalam keterpurukan seperti sekarang.

    Ada satu pertanyaan Pak buat KAI berkaitan dengan PSO misalnya, ini kan penugasan yang dilakukan oleh negara berkaitan dengan namanya pelayanan kewajiban pelayanan publik. Bapak dapat kontrak 2015 Rp1,5 Triliun, 2016 Rp1,8 Triliun, 2019 Rp2,3 Triliun. Pertanyaan saya satu Pak, ketika PSO ini dilakukan polarisasi yang dilakukan Pemerintah untuk memberikan anggaran atau memberikan subsidi terhadap KAI itu seperti apa, Kenapa? Karena berkaitan dengan cashflow KAI. Kalau Pemerintah misalnya tadi ketentuannya adalah ketika ada penugasan setelah dilakukan penugasan baru di audit oleh BPK apa lebih bayar atau kurang bayar kan begitu. Ternyata kurang bayar tadi ada kurang bayar berdasarkan sesuai LHP BPK 2015 ada Rp108 miliar, total-total bahkan di media Erick Thohir bicara bahwa ada Rp300 Miliar untuk KAI yang namanya piutang karena PSO kepada Pemerintah.

    Pertanyaan saya adalah Bapak tadi bicara tentang Perpres 124/2015 Pasal 26 Ayat (2) hasil pemeriksaan terhadap penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik (PSO) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dinyatakan bahwa Pemerintah telah membayarkan lebih kecil kepada badan usaha penyelenggara, kalau Pemerintah bayarnya lebih kecil, kekurangan pembayaran kepada badan usaha penyelenggara tersebut diusulkan, dianggarkan dalam APBN atau APBN Perubahan. APBN kapan Pak? kalau misalnya terhutang 2012 terus Pemerintah kewajibannya berdasarkan ini kan di APBN berikutnya atau di APBN perubahan? Nah kalau misalnya sekarang numpuk sampai Rp300 Miliar, berapa lama sebetulnya Pemerintah? Artinya Perpres ini pun tidak dijalankan oleh Pemerintah dengan baik, Pak. Kalau ini tidak dilakukan saya pikir ini apa namanya ya akses pelayanan publik kita yang sifatnya tadi Bapak bilang ini mayoritas digunakan oleh masyarakat kecil, ekonomi lemah, tapi kalau keberpihakan Pemerintah terhadap penyelesaian seperti ini saja tidak dilakukan dengan baik saya pikir keberpihakannya jadi life service Pak, manis di mulut pahit di hati gitu loh. Kok pelit amat sih untuk kepentingan rakyat, untuk kepentingan publik, kenapa Pemerintah tidak melakukan ini secara cepat.

    Nah pertanyaan saya tadi, kalau misalnya setelah audit BPK itu kewajiban Pemerintah di APBN kapan itu? 1 tahun setelah itu, 2 tahun, 3 tahun atau berapa tahun kalau misalnya Pemerintah tidak melakukan pembayaran secara tepat waktu sesuai dengan Perpres ini tadi yang dibilang kemarin Gus apa dari Golkar Nusron ada nggak cost of fund-nya, apa ditanggung sama KAI? sudah hutangnya apa piutangnya nggak dibayar-bayar sudah gitu bayar cost of fund-nya akibat dari keterlambatan pembayaran Pemerintah terhadap KAI. Itu juga sama saya tanyakan juga kepada Jasa Marga.

    Nah sekarang berkaitan dengan Jasa Marga saya selalu bicara konteks infrastruktur. Infrastruktur itu Pemerintah selalu bicara penting dan ujung buat masyarakat saya sepakat dengan itu Pak. Tapi pentingnya itu seperti apa, jangan sampai, saya melihat begini sekarang Jasa Marga seolah-olah mendapat penugasan dari Pemerintah untuk membangun infrastruktur sebanyak mungkin dapat kontrak dengan luas sekian banyak yang dilakukan oleh Jasa Marga setelah dilakukan karena ini ada kesan tanda petik ya, ini dibangun jalan tol tapi tidak menghitung nilai ekonominya Pak. Jalan tol dibangun panjang setelah itu tidak digunakan bahkan kendaraan yang masuk

  • 28

    28

    itu hanya sekitar 7 sampai 15% dari target yang dihitung oleh Jasa Marga ketika membangun awal jalan tol. Pas ketika ditanya saya pernah bertanya ada golongan kendaraan 1, 2, 3 sampai 5 berapa persen kendaraan golongan 4 sama golongan 5? itu hanya 5 sampai 7%, pernah sampai meningkat 15 sampai 20% ketika awal digratiskan. Artinya apa Pak? Jangan sampai karena ambisi infrastruktur ini dibangun tanpa menghitung nilai keekonomian setelah berapa lama Jasa Marga nggak tahan Pak karena ditagih hutang juga, ketika ditagih hutang investasi konsesi Jasa Marga ini dijual ke swasta bikin bebasin atas nama negara ke untuk kepentingan negara setelah itu diswastanisasikan dijual untuk karena tertekan harus kewajiban bayar hutang terhadap mitra-mitranya Jasa Marga.

    Ini pertanyaan saya adalah solusi apa yang Bapak lakukan ketika jajaran Direksi baru Jasa Marga ini tidak melakukan hal-hal yang sama gitu loh Pak? Kita penting infrastruktur karena saya pernah mencoba Pak dari sini ke Surabaya saja cepatnya minta ampun, tapi saya kayak bawa mobil kendaraan kayak pembalap sendirian. Jadi kalau malam apalagi nggak ada temannya kita Pak, artinya memang apa? Infrastruktur penting tapi harus dihitung betul nilai keekonomiannya seperti apa. Lakukan itu sesuai perkembangan wilayah sehingga betul-betul ketika ini tidak terlalu namanya apa ya long time investment apa hutangnya tidak jangka panjang gitu, makin jangka panjang hutang itu makin beban bunga ditanggung oleh Jasa Marga. Dan mudah-mudahan ketika penugasan-penugasan seperti itu Pemerintah juga memahami jangan sampai muncul namanya cost of fund tadi ditanggung oleh Jasa Marga, sudah punya utang tambah beban sudah gitu kena juga bunga hutang yang lainnya karena tadi persoalan itu.

    Ada pertanyaan terakhir Pak buat Jasa Marga. Berapa sih hutang Jasa Marga saat ini? Kedua, berapa total aset Jasa Marga saat ini? Ini Pak tolong di jawab.

    Terima kasih.

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Baik. Terima kasih. Sekarang Bapak Andre, ini sudah kebetan kayaknya tahu nih.

    F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

    Terima kasih Pimpinan. Yang saya hormati Bapak Mohamad Hekal, luar biasa Pimpinan saya datang pagi-pagi hari ini, Pak Faisol, dan Seluruh Anggota DPR RI yang saya cintai, dan juga Jajaran Direksi Pak Dirut Jasa Marga Dirut KAI dan seluruh jajarannya.

  • 29

    29

    Pertama kita mulai Jasa Marga dulu kali ya. Kalau ada Mufti tadi saya mau mulai KAI tapi Mufti keluar ya terpaksa saya mulai Jasa Marga. Terus terang berdasarkan data yang saya peroleh bahwa sepanjang 2019 ini Jasa Marga membukukan laba bersih Rp2,2 triliun relatif sama dengan perolehan tahun 2018 dan 2017 di kisaran Rp2,2 Triliun. Di pos pendapatan juga saya melihat terjadi peningkatan 12,1% menjadi Rp11 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp9,8 triliun dan sedangkan di pos ekuitas Jasa Marga juga meningkat 17% menjadi Rp23,2 Triliun. Sedangkan di ...... seperti yang di singgung tadi meningkat jadi Rp76,1 triliun dari tahun lalu Rp62,2 triliun yang tadi adapun rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to equity ratio (DER) itu sebesar 3,27 kali. Nah kita tahu saat ini Jasa Marga mengelola 33 ruas jalan tol dengan total panjang konsesi yaitu 1527 KM. Nah kalau kita mendengar keterangan Pak Dirut tadi bahwa memang PR Jasa Marga itu sebenarnya hutang ya Pak? Pimpinan, kita baca Jasa Marga akan mendapatkan pembayaran hutang Rp5 Triliun tapi sebenarnya kalau kita jujur kita membaca sebenarnya hutang pemerintah terhadap Jasa Marga itu ada Rp6 Triliun lebih. Jadi ada hal yang perlu menjadi perhatian Komisi VI DPR RI bahwa bagaimana kita memberikan solusi konkret kepada Jasa Marga agar perhitungan cost of fund ini bisa mendapat solusi konkret di Jasa Marga. Di satu sisi Pemerintah ya hanya membayar cost of fund-nya sesuai dengan repo rate BI yaitu 4,5 sampai 5%, sedangkan Jasa Marga berhutang untuk dana talangan tanah itu antara 8,5 sampai 10, 25%. Nah hitung-hitungannya betul Pak Dirut, ada Rp1 triliun lebih ya Pak Dirut yang sekarang menjadi dispute antara Pemerintah dengan Jasa Marga. Nah ini saya minta Pimpinan Komisi VI ini menjadi salah satu kesimpulan yang harus kita bahas jangan sampai ini menjadi beban Jasa Marga.

    Tadi saya mendengar presentasi dari Pak Dirut bahwa mereka sebenarnya sudah mengusulkan solusi-solusi konkret bagaimana menyelesaikan masalah ini. Mungkin ini bisa catatan bagi Pimpinan dan juga sekretariat untuk bisa memasukkan dalam kesimpulan karena terus terang beban Jasa Marga ini luar biasa total utang perbankan yang menjadi kewajiban Jasa Marga itu sampai akhir Desember 2019 itu yang saya hitung itu Rp35,27 triliun. Jadi terdiri dari Rp5,24 triliun hutang jangka pendek, dan jangka panjangnya Rp30,3 triliun, jadi memang ini perlu solusi konkret dari kita Pimpinan agar memang soal cost of fund ini memang menjadi catatan karena angkanya sangat besar Rp1 triliun lebih.

    Lalu yang kedua soal tadi bundling proyek yang disampaikan oleh Pak Dirut tadi ini juga perlu kita berikan catatan ya penting jangan sampai Jasa Marga diberikan percepatan apalagi saya dengar ini sebelah saya ini godfather Nasim Khan ini ngeluh-ngeluh ini, bagaimana ini proyek kampung dan Dapil beliau Probolinggo-Banyuwangi, Situbondo-Banyuwangi, pembebasan tanahnya bagaimana? Nah ini perlu juga menjadi catatan kita soal apa namanya anggaran DTT ini sehingga kedepan kita bisa merekomendasikan anggaran bundling proyek ini benar-benar bisa menjadi catatan kita agar kedepan Jasa Marga tidak mendapatkan beban akhirnya mereka kembali berhutang ke pihak ketiga dan mendapatkan beban lagi. Nah ini PR kita betul dari pembahasan seminggu ini saya melihat bahwa memang penyakit Pemerintah wabil khusus Menteri Keuangan ini memang hobi sekali berhutang ke BUMN. BUMN kita dibebankan tugas-tugas tapi Pemerintah melalui Menteri Keuangan hobinya tidak mau bayar sesuai dengan tahun anggaran yang berlaku. Seharusnya telah diaudit oleh BPK di tahun anggaran

  • 30

    30

    yang sama Menteri Keuangan membayar jangan sampai masalah ini terus diulur-ulur, katanya Menteri Keuangan terbaik, tapi yang ada bukan hanya berhobi berhutang ke luar negeri, Menteri Keuangan kita juga hobi hutang sama BUMN kita. Itu mungkin jadi sebagai catatan kepada Pimpinan agar Menteri BUMN kita juga jangan hobi berhutang kepada BUMN kita, itu untuk Jasa Marga. Dan juga saya harapkan Jasa Marga sekali lagi juga kalau bisa Pak kedepan untuk LMAN ini Pimpinan saya melihat kita melihat kan setelah di audit oleh BPK juga LMAN kembali memverifikasi. Ini perlu menjadi catatan kita juga kalau dua kali verifikasi tentu menambah proses yang berkepanjangan, itu soal Jasa Marga.

    Selanjutnya Pimpinan soal KAI saya ingin sampaikan soal KAI Bapak dan Ibu sekalian. Nah ini untuk sebenarnya Mufti ya, KAI itu bukan hanya Jonan ya karena terus terang saya mengapresiasi seluruh jajaran PT KAI ya karena mampu mendulang pendapatan Rp22,6 triliun pada tahun 2019 meskipun belum diaudit ya Pak, sudah. Jumlah ini naik 13,2% dari tahun 2018 yang sebesar Rp19,90 Triliun, Rp19,95 Triliun. Jadi ini Mufti seharusnya hadir bahwa KAI pasca Jonan itu terus tumbuh dan berkembang pendapatannya sekarang sudah Rp22,6 triliun. Nah saat ini memang penyumbang terbesar dari kenaikan pendapatan KAI masih berasal dari pendapatan penumpang kereta antar kota jumlahnya mencapai 19% dari total pendapatan. Nah saya ingin sampaikan Pak KAI ini ke depan ya dengan presentasi dari Pak Dirut tadi bahwa memang sama persis Pak permasalahan KAI itu sama dengan BUMN-BUMN yang lain bahwa Pemerintah kembali hobi berhutang ya untuk itu. Apalagi Pimpinan saya mendengar juga KAI ini kan karyawannya 48 ribu ya Pak? Berapa, 46.000 tidak di PHK ya tadi kan pertanyaannya Apakah dia di PHK? Saya mendengar dipastikan KAI tidak melakukan PHK 46.000, Bapak bayar gaji itu Rp130 miliar sebulan ya Pak kalau nggak salah, Rp250 miliar sebulan. Nah kan memastikan benar nggak jumlahnya. Nah Rp250 miliar sebulan dengan kondisi sekarang tentu harapan kita Pemerintah betul-betul bisa segera membayar hutang terhadap KAI.

    Nah harapan saya sekali lagi Pimpinan ini benar-benar menjadi kesimpulan rapat kita kedepan sekali lagi kita harus tegas dengan Menteri Keuangan yang katanya Menteri Keuangan terbaik jangan hobi hanya bukan hanya menerbitkan Surat Utang Negara tetapi juga hobi berhutang kepada BUMN-BUMN kita. BUMN-BUMN kita mendapat penugasan untuk PSO tapi juga dibebankan oleh hutang Pemerintah terhadap BUMN. Apalagi masalahnya juga sama cost of fund-nya tidak pernah dihitung oleh Pemerintah, Pertamina kemarin juga seperti itu, PLN juga seperti itu sekarang juga KAI dan Jasa Marga kita juga dengar seperti itu.

    Nah bicara soal TOD Pak saya tahu persis kita tahu persis beban Bapak berat ya kalau saya baca dari data saya yang masuk untuk LRT. LRT yang Bapak operasikan 50 tahun kedepan ya Bapak itu punya hutang sebesar Rp11,2 Triliun, Rp19,2 triliun ya ke 12 bank lokal dan asing untuk proyek LRT ini ya. Saya mau menanyakan Bagaimana solusi Bapak untuk LRT ini agar LRT ini bisa Bapak bisa mengembalikan hutangnya ya mengembalikan hutangnya dan juga bisa mengurangi beban hutang KAI, tapi saya yakin karena Bapak rata-rata ....... jajaran Direksi KAI ini adalah orang keuangan tentu punya solusinya. Tapi tolong jelaskan kepada kami bagaimana Bapak akan menghadapi hutang LRT ini karena ini bisnis baru bagi KAI ya meskipun kita tahu KAI pasti akan dapat biaya-biaya ya pengembangan kawasan tapi coba sampaikan kepada kami langkah-langkah

  • 31

    31

    atau roadmap Bapak untuk menyelesaikan hutang Rp19,2 triliun yang terjadi soal LRT.

    Mungkin itu saja Pimpinan yang ingin saya sampaikan. Lalu juga rencana KAI mendapatkan dana talangan Rp3,5 Triliun, tentu saya rasa Pemerintah sudah mengkaji hal ini dan wajar saja karena salah satu BUMN KAI ini adalah menopang untuk menggerakkan roda ekonomi bangsa saya rasa patut kita dukung, itu saja mungkin saya sampaikan. Ini PR besar penyakit Menteri Keuangan ini betul-betul harus jadi kesimpulan rapat kita Pimpinan, jangan hanya berhobi buka apa terbitkan Surat Utang Negara tapi juga hobinya berhutang sama BUMN.

    Terima kasih Pimpinan.

    KETUA RAPAT: Baik.

    Terima kasih.

    Nanti untuk dana talangannya KAI kita ada sesi tersendiri. Baik kita lanjut dengan Bapak Kiai Awi, silakan Pak. F-PPP (H. ACH. BAIDOWI, S.Sos., M.Si.):

    Terima kasih Pimpinan. Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pimpinan dan Anggota Komisi VI yang kami hormati, Jajaran Direksi Jasa Marga dan PT KAI yang kami hormati,

    Tadi persoalan struktur keuangan ya kita sebenarnya kasihan ya kalau melihat apa kewajiban-kewajiban Pemerintah yang belum terbayarkan. Kami tentu dari Komisi VI akan memberikan keputusan berupa dorongan politik lah karena memang itu yang bisa kami lakukan untuk membantu BUMN ini khususnya beban-beban dari Pemerintah tanggung jawab dari Pemerintah segera bisa ditunaikan. Kebetulan ini ada Jasa Marga dan PT KAI ini sama-sama bermain di transportasi darat sebenarnya ini saingan gitu, tetapi ya tinggal bagaimana pintar-pintarnya mencari peluang yang ada. Jasa Marga ketika diberi kepercayaan mengurusi jalan tol tentu pada sisi yang lain itu akan mengurangi pasar dari PT KAI. Contoh yang paling nyata ketika dulu Cipularang dibangun maka dampaknya penumpang kereta api dari Jakarta-Bandung berkurang. Begitu pun hari ini meskipun PT KAI diberikan tugas untuk membuka jalur, merevitalisasi jalur, tetapi dengan konteks penggunaan kendaraan yang makin banyak itu sama halnya dengan apa ya istilahnya ya memberikan harapan-harapan kosong gitu. Kita ambil contoh begini saja Pak, dengan tersambungnya Trans Jawa itu dari Jakarta ke Surabaya naik kereta itu 10 jam, naik mobil kondisi sama-sama normal nih dari Jakarta ke Surabaya sama bahkan lebih cepat, maka tentu masyarakat pengguna kendaraan ya akan memilih jalan darat apa mobil lebih cepat gitu. Ini tentu tantangan tentu anda harus ada inovasi-inovasi yang dilakukan dari PT KAI supaya tidak kalah bersaing ya salah satunya kereta cepat tapi juga lagi-lagi

  • 32

    32

    jangan hutang, kajian studinya harus jelas jangan seperti kereta cepat yang sekarang itu Pak, ya setelah dibangun di pancang banjir dan sekitarnya karena tidak didahului dengan kajian yang mendalam.

    Yang berikutnya ini masih dari PT KAI. 2 (dua) hari ini kita dikejutkan oleh pemberitaan nggak tahu saya yakin fakta di lapangan itu karena memang tipologinya seperti itu menumpuknya penumpang-penumpang di KRL khususnya di Jabotabek itu. Nah padahal kita ketahui saat ini masa pandemi begitu dan kita tahu kesulitannya dari PT KAI melalui anak perusahaannya PT KCJ akan sangat sulit karena penumpang di KRL itu pasti membludak karena saya dulu ya Roker juga Pak Rombongan Kereta gitu tahu lah kondisi lapangan seperti apa setengah Bonek juga gitu tapi nggak kalau kita bayar Pak. Jadi apalagi kami tidak ingin nanti di stasiun-stasiun ini justru muncul cluster-cluster baru seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu bahkan kemarin di pasar tradisional pun juga banyak yang terpapar. Hari ini Pak, kemarin kami ...... kemarin kami mendapat informasi bahwa sebagian Staf DPR itu ada yang reaktif itu ternyata penumpang KRL. Nah ini kan harus diantisipasi gitu loh.

    Yang berikutnya kalau kita melihat kondisi PT KAI di masa pandemi seperti ini ya kebetulan rumah saya juga dekat dengan jalur kereta Pak sampai rindu dengan bunyi kereta api itu, bahkan relnya sampai berkarat gitu Pak yang di Banyuwangi gitu Pak. Jadi relnya sampai berkarat gitu. Nah bagaimana ini kondisi kasihan juga apalagi di satu sisi PT KAI sudah berkomitmen untuk tidak mengurangi karyawan kami apresiasi itu tapi memang pintar-pintarnya PT KAI untuk menskenariokan bisnisnya ke depan apalagi kerugiannya kalau kita lihat ada penurunan pendapatan di Kuartal 1 sekitar Rp21 miliar sekian kalau nanti salah bisa di perbaiki atau ditanggapi juga, belum lagi ke depan ini pasti akan sangat berat dan juga kita nggak tahu sampai kapan ini pandemi Covid ini akan berakhir gitu, kalau 2 bulan lagi ya mungkin sudah bisa dihitung-hitung tapi kalau sampai setahun ke depannya makin berat lagi dari jajaran PT KAI.

    Selanjutnya terkait dengan Jasa Marga. Ada beberapa yang kami soroti dari presentasi terkait dengan jumlah data jalan tol yang sudah beroperasi dan semacamnya. Saya mulai dulu yang sudah beroperasi, membangun jalan tol itu jangan hanya dikebut konstruksinya cepat selesai sehingga bisa segera dimanfaatkan, tetapi dampak sosial dan dampak lingkungannya juga harus diperhatikan. Maka kita kaget misalkan ketika dulu baru diresmikan jalan tol disebutkan yang Ngawi-Kertosono-Kediri sudah banjir, ada yang longsor, itu kan apa? ini berarti ada Ada kajian yang kurang mendalam ketika sebelum melakukan konstruksi, yang terjadi apa Bapak-bapak? ya pasti yang disalahkan Pemerintah. Nah ini mumpung masih belum semuanya selesai yang seperti itu harus menjadi perhatian. Belum lagi kita bicara kondisi jalan tolnya sendiri misalkan di Trans Jawa, saya beberapa kali waktu lewat apa lagi musim hujan itu genangan airnya sangat banyak waktu di titik genangan air dan itu sangat membahayakan bagi pengendara, ya kalau ya boleh lah misalkan kita melihat bagaimana kondisi jalan tol atau kondisi serupa di beberapa negara yang sudah maju, ya belajarnya ke negara yang sudah maju jangan membandingkan dengan negara selevel atau bahkan di bawah kita, di belajarnya harus ke kondisi yang lebih baik.

    Yang berikutnya jalan tol yang belum ini Cinere-Serpong Jaya, konstruksi jalan tolnya saya lihat memang sudah banyak terselesaikan tetapi area pendukungnya seperti jembatan layangnya, jembatan

  • 33

    33

    penyeberangannya sudah dibangun berbulan-bulan pembebasan lahan di sekitarnya nggak selesai gitu, bukan, belum karena belum digunakan Pak. Contoh di sekitaran Pamulang dan Ciputat itu, itu jembatannya kalau di persoalan di ruas tolnya tidak ada masalah tetapi ya tidak bisa digunakan juga karena apa penyelesaian di sekitarnya itu belum tuntas, ini ada persoalan apa gitu, ini yang harus juga di tuntaskan.

    Yang terakhir ini tadi sama dengan Pak Andre mungkin juga nanti akan ditanyakan oleh Pak Nasim kaitannya dengan jalur tol ruas Probolinggo-Banyuwangi. Tadi disempatkan masih dalam tahap pembebasan lahan. Ini ada dua hal informasi yang kami terima. Pertama jalur tolnya Probolinggo melewati Situbondo ke Banyuwangi. Yang kedua ada informasi jalan tolnya dari Besuki belok ke Bondowoso dan masuk ke Banyuwangi, kalau salah satu diantara itu sudah diputuskan tinggal disampaikan. Tetapi ada problem ketika misalkan ada informasi lagi yang kami dapatkan jalan tol itu kalau melewati Situbondo itu melewati area latihan tempur, informasinya kalau ada latihan perang jalan tolnya ditutup, berarti bukan jalan bebas hambatan ini. Itu ada problem, problem lagi di situ gitu loh. Mungkin nanti lebih dijelaskan dan ditambahkan lagi oleh Pak Nasim selaku stakeholder disitulah luar biasa ini kita juga bisa amati persoalan ini gitu loh.

    Terima kasih Pak Ketua dan mohon maaf jajaran Direksi kalau kami meninggalkan ruangan ini bukan berarti kami meninggalkan rapat karena kami ..... virtual, jadi tetap dijawab. Terima kasih. Karena ada rapat di sebelah Pak ya, kurang lebihnya mohon maaf. Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Baik.

    Kita lanjut dengan Bapak Herman Khaeron. F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI): Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pak Hekal di monitor? Pak Hekal. KETUA RAPAT: Iya Pak lanjut Pak.

    Saya melihat Bapak dalam kendaraan menuju DPR nih. F-PD (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI):

    Terima kasih. Karena dengan sektor transportasi jadi saya juga di kendaraan

    bicaranya. Terima kasih atas kesempatan waktu dan selamat atas amanah kepada para Direksi baik PT Kereta Api maupun PT Jasa Marga (Persero).

  • 34

    34

    Dan saya singkat saja untuk Kereta Api. Saya minta data aset ya karena kalau saya kalau saya melihat banyak sekali jalan-jalan yang ex kereta api yang ex kereta api yang sampai saat ini terbengkalai itu statusnya bagaimana itu Pak Dirut ya karena kalau saya melihat sangat sayang ada jalan-jalan kecil yang dulunya bekas jalan kereta api. Apalagi di Madura, di Madura itu ya sepanjang dari mulai ujung Sampang sampai ke apa itu tuh Pak Awi Kabupaten ujung itu, itu ada bekas jalan kereta api yang tidak diperbolehkan.

    Yang kedua saya juga melihat sebetulnya apakah tidak lebih efisien ya angkutan-angkutan kontainer yang selama ini memenuhi di jalan raya bahkan bisa jadi ini menjadi aspek kemacetan karena kecepatan yang sangat apa namanya yang sangat rendah dan kemudian pada waktu saling berhimpitan ini mengakibatkan panjang sekali antrian ini sehingga apakah tidak sebaiknya angkutan-angkutan kontainer itu termasuk di kawasan-kawasan industri itu dibangun semacam apa namanya terminal-terminal atau stasiun-stasiun yang bisa mengangkut bisa me-loading ataupun unloading terhadap barang-barang ke baik yang dibutuhkan oleh kawasan industri maupun hasil produksi di kawasan industri karena ini saya lihat seperti contoh dulu. Kalau melihat dari jalur kereta api hampir di sepanjang jalur kereta api Pantura itu ada gudang-gudang pupuk bahkan kalau kita melihat ke Cikampek itu ada lintasan kereta api yang masuk ke pabrik Pupuk Kujang yang tentu dulu itu dipergunakan sebagai sarana transportasi. Sekarang kan sudah bagus sudah perbaikan direvitalisasi baik di stasiun maupun di jalur-jalur sudah menggunakan dua jalur, nah bagaimana yang tadi saya sampaikan aset yang ex jalur kereta api dahulu dan bagaimana merevitalisasi terhadap jalur-jalur yang termasuk merevitalisasi jalur bagi industri.

    Untuk Jasa Marga, pertama saya kira kalau melihat bangunan yang terbaru yang jalan tol elevated yang dari Jakarta-Karawang ini kok nggak rapih gitu ya, bagaimana cara pembuatannya sehingga sangat disayangkan gitu kalau kemudian satuan harganya sama bahkan mungkin lebih besar tapi hasilnya tidak optimal seperti itu. Nah sehingga kami berharap bahwa Jasa Marga betul-betul menjaga kualitas terhadap pembangunan jalan tol. Yang kedua saya tuh heran kadang-kadang, ini Jasa Marga ini pintu tolnya pindah-pindah melulu ya pernah ada di Bekasi, pindah ke Cikarang, sekarang pindah ke Cikampek, nanti pindah ke mana lagi saya tidak tahu. Yang pasti bahwa apakah tidak direncanakan seca