DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB...

12
Page 1 of 12 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI II DPR RI KE KANWIL BPN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TANGGAL 13 FEBRUARI 2020 I. PENDAHULUAN A. DASAR KUNJUNGAN KERJA Kunjungan Komisi II DPR RI ini adalah dalam rangka melaksanakan salah satu tugas dan fungsi Dewan, yaitu fungsi Pengawasan. Secara khusus Kunjungan Komisi II DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah ingin mendapatkan informasi mengenai salah satu program stategis Kementerian ATR/BPN yang berkaitan dengan Reforma Agraria terkait Legalisasi yaitu program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) yang pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 12 Tahun 2017 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia. Reforma Agraria merupakan suatu proses yang berkesinambungan berkenaan dengan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumber daya agraria, dilaksanakan dalam rangka tercapainya kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia (TAP MPR-RI No. IX/MPR/2001). Sebagaimana amanat TAP MPR-RI No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, yaitu: - Melaksanakan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (landreform) yang berkeadilan dengan memperhatikan kepemilikan tanah untuk rakyat. - Menyelesaikan konflik-konflik yang berkenaan dengan sumber daya agraria yang timbul selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang guna menjamin terlaksananya penegakan hukum dengan didasarkan atas prinsip-prinsip Pembaruan Agraria dan Pembaruan Sumber Daya Alam.

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 1 of 12

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI II DPR RI

KE KANWIL BPN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TANGGAL 13 FEBRUARI 2020

I. PENDAHULUAN

A. DASAR KUNJUNGAN KERJA

Kunjungan Komisi II DPR RI ini adalah dalam rangka melaksanakan salah satu tugas

dan fungsi Dewan, yaitu fungsi Pengawasan. Secara khusus Kunjungan Komisi II DPR

RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah ingin mendapatkan informasi mengenai

salah satu program stategis Kementerian ATR/BPN yang berkaitan dengan Reforma

Agraria terkait Legalisasi yaitu program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap)

yang pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala

Badan Pertanahan Nasional No. 12 Tahun 2017 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah

Sistematis Lengkap dan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 tentang Percepatan

Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia.

Reforma Agraria merupakan suatu proses yang berkesinambungan berkenaan dengan

penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumber daya

agraria, dilaksanakan dalam rangka tercapainya kepastian dan perlindungan hukum

serta keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia (TAP MPR-RI No.

IX/MPR/2001). Sebagaimana amanat TAP MPR-RI No. IX/MPR/2001 tentang

Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, yaitu:

- Melaksanakan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah (landreform) yang berkeadilan dengan memperhatikan

kepemilikan tanah untuk rakyat.

- Menyelesaikan konflik-konflik yang berkenaan dengan sumber daya agraria yang

timbul selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa

mendatang guna menjamin terlaksananya penegakan hukum dengan didasarkan

atas prinsip-prinsip Pembaruan Agraria dan Pembaruan Sumber Daya Alam.

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 2 of 12

Indonesia sudah 71 tahun merdeka, tanah tersertipikasi dan terdaftar yang sudah

diselesaikan baru 46 juta, sedangkan masih 60 persen lebih yang belum yang belum

selesai di seluruh Indonesia itu artinya ada sekitar 120 juta hektar tanah di seluruh

Indonesia yang harus disertifikasi.

PTSL atau sertifikasi tanah ini merupakan upaya pemerintah untuk menjamin

kepastian hukum atau hak atas tanah yang dimiliki masyarakat. Selain itu, sertifikat

tanah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk modal pendampingan usaha yang

berdaya dan berhasil guna bagi peningkatan kesejahteraan hidupnya.

Pelaksanaan kegiatan PTSL semakin hari semakin baik sejak dilaksanakan dari tahun

2017, PTSL terus menuai respon positif dari masyarakat. Targetnya meningkat dari

2017, targetnya 5 juta, lalu tahun 2018 naik menjadi 7 juta, serta saat tahun 2019

targetnya 9 juta, dan tahun 2020 ini meningkat menjadi 12 juta bidang

Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam

menjalankan salah satu tugas dan fungsi Dewan, yaitu fungsi pengawasan. Komisi II

DPR RI ingin mengetahui mengenai evaluasi pelaksanaan program PTSL di Provinsi

Nusa Tenggara Barat di tahun 2019 dan target pencapaian di tahun 2020.

Tim Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat ini

berjumlah 11 orang anggota yang dipimpin oleh Yth. Bpk. H. Yaqut Cholil Qoumas

(Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi PKB dan anggota Tim terdiri dari:

NO. NO.

ANGGT N A M A KETERANGAN

1. A-219 Johan Budi S. Pribowo Anggota/F- PDIP

2. A-195 Drs. H. Heru Sudjatmoko, M.Si Anggota/F- PDIP

3. A-273 Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman,

MBA

Anggota/F- PG

4. A-302 Nusron Wahid Anggota/F- PG

5. A-71 Renny Astuti, SH., SPN Anggota/F-P Gerindra

6. A-366 Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh,

MM

Anggota/F-P Nasdem

7. A-30 H. Sukamto, SH Anggota/F-PKB

8. A-538 H. Agung Budi Santoso, SH,MM Anggota/F- PD

9. A-438 Dr. KH. Surahman Hidaya, MA Anggota/F- PKS

10. A-422 DR. Mardani, M. Eng Anggota/F- PKS

Tim Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI ini juga didampingi oleh Sekretariat Komisi

II DPR RI, Tenaga Ahli Komisi II DPR RI, TV Parlemen dan Pemberitaan DPR RI.

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 3 of 12

B. WAKTU KUNJUNGAN SPESIFIK

Kunjungan Kerja ini dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2020 dan telah

mengadakan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Staf Ahli

Menteri Kementerian ATR/BPN RI, Kepala Kanwil BPN Provinsi Nusa Tenggara Barat

dan seluruh Kepala Kantor Pertanahan Kab/Kota se Provinsi Nusa Tenggara Barat.

C. HASIL KUNJUNGAN

Sambutan H. Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Ketua Komisi II DPR RI

Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Panja Program Pelaksankaan Pendaftaran Tanah

Sistematis Lengkap (PTSL) Komisi II DPR RI di Provinsi Nusa Tenggara Barat

bertujuan untuk mengetahui target dan capaian PTSL tahun 2019 dan 2020 serta

evaluasinya. Selain itu, Kunspek Panja PTSL Komisi II DPR RI berupaya menggali

permasalahan-permasalahan terkait dengan pelaksanaan PTSL di Provinsi NTB antara

lain: Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Domu, Bima,

Mataram, Kota Bima, Sumbawa Barat dan Lombok Utara.

Untuk itu kepada para Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional di tingkat Provinsi

maupun tingkat kabupaten/kota dipersilahkan menyampaikan permasalahan yang

dihadapi di lapangan terkait pelaksanaan program PTSL kepada Komisi II DPR RI.

Kehadiran kami di Provinsi NTB hari ini memang sengaja untuk belanja masalah,

namun bukan bukan berarti mencari-cari masalah, dengan pengertian bahwa semakin

banyak masalah yang disampaikan bapak-bapak sekalian di sini, maka akan semakin

terbuka jalan dan alternatif solusi ke depan.

Para Anggota DPR di Komisi II dipersilahkan memberikan pertanyaan untuk

kemudian dijawab oleh bapak-bapak Kepala BPN yang hadir pada hari ini.

Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi NTB akan

menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020.

Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi NTB

1. Target PTSL 2019

PBT : 225.000 Bidang

SHAT : 165.000 Bidang

Optimalisasi anggaran kegiatan pengukuran berdampak pada perubahan/revisi target

PTSL. Revisi dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dengan hasil:

PBT : 276.850 Bidang

SHAT : 170.000 Bidang

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 4 of 12

Anggaran : Rp.111.515.328.000,-

Capaian PTSL 2019

Survei : 286.623 Bidang

Pemetaan : 250.074 Bidang

Puldadis : 170.001 Bidang

K1 (sertipikat) : 168.705 Bidang

K2 (sengketa) : 19 Bidang

K3.1 : 1.276 Bidang

K3.2 : 0 Bidang

K4 : 33.310 Bidang

Anggaran : Rp.107.298.857.412,-

2. Target PTSL 2020

PBT ASN : 169.800 Bidang

PBT PIHAK 3 : 60.000 Bidang

SHAT : 160.850 Bidang

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 5 of 12

3. Bentuk Sosialisasi Program PTSL

3.1 Koordinasi dengan Instansi Terkait

- Kejaksaan: penandatanganan perjanjian kerja sama.

- Kepolisian: penandatanganan MoU.

- Rapat Koordinasi Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

3.2 Sosialisasi Melalui Media Massa dan Media Sosial

- Media Massa: TV lokal (Selaparang TV).

- Media Sosial: Facebook, Instagram, Youtube.

3.3 Penyuluhan di Setiap Lokasi PTSL

Melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat di setiap lokasi/desa/

kelurahan lokasi PTSL. BPN bersama pihak terkait melakukan sosialisasi SKB 3

Menteri (Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI, Menteri

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Menteri Dalam Negeri) pada saat kegiatan

Penyuluhan. Tindak lanjut dari SKB 3 Menteri tersebut adalah diterbitkannya

Peraturan Bupati di setiap kabupaten/kota di NTB.

4. Tindak Lanjut SKB 3 Menteri

No. Kabupaten/Kota Peraturan Bupati/ Walikota

1. Lombok Barat Belum terbit.

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 6 of 12

2. Lombok Tengah Belum terbit.

3. Lombok Timur - Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Biaya

Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di

Kabupaten Lombok Timur.

- Biaya maksimal per bidang sebesar Rp.35.000,- (tiga

puluh lima ribu rupiah).

4. Sumbawa - Peraturan Bupati Nomor 104 Tahun 2018 Tentang

Biaya Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis

Lengkap.

- Biaya Maksimal per bidang sebesar Rp.200.000,0 (dua

ratus ribu rupiah).

- Pada tahun 2018 biaya persiapan PTSL diakomodir

APBD.

5. Dompu - Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Biaya

Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.

- Biaya maksimal per bidang sebesar Rp.350.000,- (tiga

ratus lima puluh ribu rupiah).

6. Bima Belum terbit.

7. Kota Mataram - Belum terbit.

- Pada tahun 2018 biaya persiapan PTSL diakomodir

APBD.

8. Kota Bima Belum terbit.

9. Sumbawa Barat Belum terbit.

10. Lombok Utara Peraturan Bupati terkait Biaya Persiapan PTSL dicabut.

5. Ketersediaan Petugas Ukur

NO. NAMA KANTOR PERTANAHAN

SDM

Petugas Ukur (ASN)

Petugas Ukur (ASK)

Administrasi (Pemetaan dll)

1 KANWIL BPN NTB 5 23 4

2 KOTA MATARAM 4 8 8

3 LOMBOK BARAT 4 14 4

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 7 of 12

4 LOMBOK TENGAH 5 28 2

5 LOMBOK TIMUR 4 20 7

6 LOMBOK UTARA 5 9 2

7 SUMBAWA 3 9 4

8 SUMBAWA BARAT 5 2 1

9 DOMPU 4 10 4

10 KAB. BIMA 1 9 2

11 KOTA BIMA 2 2 1

JUMLAH 42 134 39

Catatan:

- Ada kerja sama dengan Asisten Surveyor Kadasteral dalam bentuk Perjanjian

Kerja

- Belum ada kerjasama dengan Balai Latihan Kerja

- Perlu penyelesaian pengukuran bidang kegiatan PTSL.

6. Kesiapan Pengumpulan Data Kegiatan PTSL

No. Pengumpulan Data Kegiatan

1.

FISIK

- Stok opname Buku Tanah, Surat Ukur dan Gambar

Ukur.

- Peta dasar/ cakupan peta dasar.

- Peta kawasan hutan, peta administrasi, Peta PBB, Peta

LP2B.

- Peta kerja.

a) Kesiapan SDM pengukuran/petugas ukur dan alat

ukur memadai dalam pelaksanaan pengumpulan

data fisik kegiatan PTSL;

b) Membuat kontrak kerja pengukuran dengan KJSKB

dan Pihak Kegita sebanyak 60.000 bidang.

2.

YURIDIS

- Merancang target pengumpulan data yuridis per hari,

per minggu, per bulan dalam jangka waktu yang

sudah ditetapkan sapai pada penyelesaian 100%.

- Menyiapkan formulir daftar isian.

- Mengembangkan inovasi dalam rangka pencapaian

target.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 8 of 12

- Membuat SK Tim Kendali PTSL.

- Mengoptimalkan peran serta masyarakat, aparat desa,

Babinsa dan Babinkamtibmas serta potensi masyarakat

lainnya untuk secara aktif melakukan pengumpulan

data yuridis.

7. Optimalisasi Penanganan Konflik Dalam Kegiatan PTSL

- Melakukan identifikasi awal terkait obyek K2 dan K3 pada saat pemeriksaan

tanah.

- Menganjurkan penyelesaian dengan mediasi di dusun dan desa.

- Memasang pengumuman Data Fisik dan Yuridis di Desa, Dusun dan RT.

8. Penyerahan Sertipikat Hak Atas Tanah Dalam Kegiatan PTSL

- Sertipikat tanah wakaf diserahkan kepada Nadzir.

- Penyerahan sertipikat diberikan secara langsung kepada pemilik atau kuasanya.

9. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendukung Program PTSL, serta Pengelolaan

Warkah Berbasis Digital

- Ketersediaan alat ukur berteknologi sudah memadai.

- Alat digitalisasi/scanner/plotter/komputer belum memadai.

- Kapasitas ruangan kantor untuk bekerja dan megnelola warkah belum memadai.

- Pengelolaan warkah berbasis digital dalam proses persiapan pengembangan.

10. Hambatan dan Kendala PTSL Serta Upaya Penyelesaian

No. Hambatan Solusi

1. Belum jelas batas kawasan hutan Melakukan koordinasi dengan BPKH/Dinas

kehutanan.

2. Masih ada biaya yang dibebankan

kepada masyarakat oleh pemerintah

desa.

Melakukan koordinasi dengan pemerintah

desa.

3. Masih ada masyarakat tidak bersedia

sebagai peserta dalam program kegiatan

PTSL.

Melakukan pendekatan secara persuasif.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 9 of 12

4. Belum ada kebijakan dari Pemerintah

Daerah untuk memberikan keringanan

atau pembebasan BPHTB.

Mendorong adanya kebijakan untuk

keringanan atau pembebasan BPHTB.

Pertanyaan dan Tanggapan Anggota Komisi II DPR RI

1. H. Sukamto, SH/ A-30 (F-PKB)

Permasalahan tanah berkaitan dengan tata ruang, dan banyak tanah yang

seharusnya menjadi lahan persawahan berubah menjadi ali fungsi lahan,

sertipikat yang ganda, permasalahan hak guna hutan perkebunan.

2. Dr. KH. Surahman Hidayat, MA/ A-438 (F-PKS)

Jumlah Kategorisasi penyelesaian PTSL, dan tanah yang selesai disertipikasi

sebagai tanah wakaf, partisipasi masyarakat terhadap PTSL, apakah ada keluhan

masyarakat dipersulit dari sisi banyaknya persyaratan, lamanya waktu,

pungutan (biaya), sulitnya bertemu dengan pejabat atau juru ukur? Terbitnya

sertipikat butuh waktu berapa lama?

3. Dr. Mardani Ali Sera, M. Eng/ A-422 (F-PKS)

Apresiasi terhadap pencapaian PTSL lebih dari 100%. Perlu payung hukum

terhadap SKB, agar terhindar dari kriminalisasi. Kemudian masalah terkait Juru

Ukur, dan kerjasama dengan Surveyor Kadaster serta penyelesaian PTSL (K1-

K4). Kendala PTSL belum jelas batas Kawasan hutan, apakah permasalahan

hutan menjadi permasalahan di NTB?

4. Renny Astuti, SH., SPN/ A-71 (F-P Gerindra)

Bagaimana pelaksanaan SKB 3 Menteri selama kabupaten/kota belum

menerbitkan Perbup atau Perwalkot khususnya terhadap masyarakat tidak

mampu dan biaya tidak ditanggung pemerintah? Berapa biaya maksimal yang

harus dibayar masyarakat tidak mampu dengan belum terbitnya perbup dan

perwalkot?

5. Drs. H. Heru Sudjatmoko, Msi/ A-195 (F-PDIP)

Alangkah baiknya Pemda punya kebijakan bantuan sosial khusus untuk

pembiayaan bagi keluarga yang tidak mampu sehingga program PTSL dapat

berjalan. Perlu adanya keberpihakan kepada yang tidak mampu, bagi yang

lemah kemudian memiliki tanah bersertipikat sehingga harga ekonomi

meningkat, pemodal akan lebih mantap untuk membeli. Perlu adanya motivasi

kepada warga ketika tanah sudah bersertipikat jangan dijual.

6. Drs. Tjetjep Muchtar Soleh, MM/ A-366 (F-P Nasdem)

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 10 of 12

Menambah jumlah bidang tanah terdaftar, memperibaiki tanah bersertipikat,

menyelesaikan sengketa dan permasalahan yang ada. Yang sulit adalah

menyelesaikan permasalahan antarinstansi, seandainya PTSL dapat berjalan

terus apakah dapat menyelesaikan permasalahan tanah yang ada? PTSL salah

satu upaya untuk menyelesaikan permasalahan tanah. PTSL terus berlanjut agar

penyelesaian permasalahan tanah dapat diselesaikan dengan target.

7. H. Agung Budi Santoso, SH, MM/ A-538 (F-PD)

Memelihara dan merawat data sehingga tidak timbul permasalahan baru yang

menyebabkan sengketa tanah tidak selesai, data dicatat yang baik dalam bentuk

digital sehingga untuk daerah yang beririsan perbatasan kabupaten dapat saling

mengecek, masih banyak tanah yang double sertipikat.

8. Ir. H. Arsyadjuliandi Rahman/A-273 (F-PG)

PTSL di NTB tergambar cukup baik, pencapaian melebihi diharapkan

berpengaruh besar terhadap masyarakat setelah menerima sertipikat. PTSL

bertujuan baik untuk kepastian hukum dan pertumbuhan ekonomi. NTB

menjadi tempat banyak program pemerintah. Masih ada 5 Kab/kota Bupati

belum menindaklanjuti dengan Perbup. Diperlukan peta indikatif untuk PTSL

yang terganggu akibat persoalan kehutanan.

9. Johan Budi S. Pribowo/ A-219 (F-PDIP)

Persoalan tentang batas Kawasan hutan, apakah ada persoalan ketika PTSL

berkaitan dengan tanah-tanah BUMN missal di Jatim dengan PT KAI. Kenapa

masyarakat tidak bersedia ikut program PTSL? Terkait kuota PTSL, masyarakat

tidak memenuhi kuota yang ditetapkan BPN RI, sehingga PTSL tidak dapat

dilakukan di daerah tersebut.

Jawaban dan Tanggapan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi NTB

Belum terbitnya peraturan bupati sebagai kendala teknis. Permasalahan secara umum

di NTB sebagai Kawasan wisata, di luar PTSPL, hampir seluruh wilayah NTB punya

potensi besar terutama Lombok Barat dan Sumbawa. Yang menjadi persoalan terkait

pariwisata adalah investor yang ingin berinvestasi di NTB.

Ada mafia tanah yang ingin mengganggu pengembangan pariwisata. Sementara ini

sudah bekerjasama dengan Kapolda dan Kejati untuk memberantas mafia tanah di

Lombok Barat dan Lombok tengah. Dengan penanganan lintas sektor diharapkan bisa

mencegahnya. Selain itu juga terdapat spekulan tanah, yang sengaja membeli tanah tapi

tidak digunakan/dibangun. Di sisi lain, kasus-kasus pertanahan muncul karena pemilik

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 11 of 12

tanah tidak ada di tempat menyebabkan tanah menjadi terlantar, kemudian tanah

tersebut disewakan.

Permasalahan di lapangan yang sering muncul terkait redistribusi lahan akibat tidak

jelasnya batas wilayah tanah. Redistribusi lahan bisa dilakukan jika jelas status

tanahnya. Misalnya HGU bagi perusahaan yang tidak dilakukan perpanjangan, bisa

menjadi obyek landreform.

PTSL memiliki dua kegiatan PTSL, yaitu pertama tanah yang belum tersertifikat,

produknya K1, K2 dan K3, serta tanah absentee, tanah yang di luar batas kecamatan.

Produk kedua adalah K4 yaitu merapihkan tanah di lokasi desa yang bersertifikat, data

diambil dari data spatial, data lapangan meliputi KW3, KW5 dan KW6, tapi belum

dilandingkan. Terkait dengan K3 di dalam laporan hasil kegiatan 2019, K3 ada

Kabupaten Bima dan Sumba Barat, hampir semua kabupaten memiliki data.

Biaya di desa/kelurahan lokasi PTSL, ada plafon misalnya di Lombok Timur 250 ribu.

Tapi prakteknya tidak sama, ada yang maksimal ada yang lebih rendah, tergantung

masyarakatnya. Ada yang dipungut ada yang tidak. Pungutan yang tidak wajar

menjadi masalah. Sumbawa Barat, K3 cukup banyak karena banyak pungutan di desa.

Masalah sertipikat double, sertipikat lama dengan pengukuran yang lama perlu

diperbarui. Sertipikat yang lama tanah mungkin tidak dikuasai pemiliknya, setelah 5

tahun sampai 10 tahun lamanya Kepala Desa berganti, berakibat pada penjualan tanah,

desa yang membuat surat. Panitia dan Kepala Desa tanda tangan, akhirnya terbit

sertipikat yang baru secara fisik. Akhirnya pemilik tanah yang terdahulu datang

dengan posisi pemilikan yang sama.

Tanah terlantar, banyak terindikasi terlantar dan sudah dimohonkan ke pusat untuk

mentepakan menjadi tanah terlantar. Memilih obyek yang lokasi sudah diitelantarkan

secara fisik, tidak ada niat membangun, sehingga kalau menggugat BPN dapat menang.

Tanah terlantar memerlukan langkah optimalisasi, yang dibuktikan dengan

pembangunan fisik sesuai dengan izin awal membangun, diikat dengan pernyataan

dalam waktu 2 tahun harus sudah membangun, atau tanahnya menjadi tanah terlantar

Kendala Pelaksanaan PTSL di Sejumlah Kabupaten/Kota di NTB

PTSL di Kabupaten Lombok Barat, masyarakat hanya dibebani dengan materai

dan patok batas tanah.

Target PTSL di Kota Mataram tahun 2021 sudah lengkap.

SKB 3 Menteri Kantor Pertanahan Sumbawa Barat, Bupati belum menerbitkan

Perda karena Bupati belum mendapat rekomendasi dari Mendagri. Masyarakat

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · menyampaikan capaian kegiatan PTSL NTB dan rencana aksi kegiatan PTSL 2020. Penjelasan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Page 12 of 12

keberatan ikut PTSL karena ada pungutan, kalau sudah bersertipikat maka sulit

untuk menjual sebagian dan kalau mau menjual banyak biaya, dan juga tanah

belum dibagi waris.

Digitalisasi data, BPN tidak mungkin melakukan scan warkah dalam jumlah

besar, diperluakan bantuan anggaran agar digitalisasi dapat dikerjasamakan

dengan pihak ketiga, kendala anggaran karena sekarang sudah digitalisasi.

PTSL di Sumbawa tanah seluas 660 Ha, 55% adalah kawasan hutan. Kordinasi di

lapangan masyarakat menyatakan aman, sudah diukur namun tidak dapat

disertipikatkan dari KLHK. Dari 65 desa, 70% berbatasan dengan Kawasan

hutan.

Di Kabupaten Bima 65-70% adalah Kawasan hutan, obyek PTSL di Batasan

Kawasan hutan. Percepatan PTSL wajib dilaksanakan dengan tidak mempersulit

pelaksanaan PTSL, meski belum ada peraturan Bupati.

PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara

Barat. Seluruh masukan yang disampaikan kepada Komisi II DPR RI menjadi masukan

dan catatan bagi Komisi II DPR RI dan akan disampaikan kepada Kementerian dan

Lembaga terkait yang menjadi mitra Komisi II DPR RI sesuai kewenangannya. Kepada

segenap pihak yang telah membantu terselenggaranya Kunjungan Spesifik ini, kami

ucapkan terima kasih.

Jakarta, Februari 2020

Ketua Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI

H. Yaqut Cholil Quomas

A-28