DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · keberuntungan dan kesuksesan karena kami meyakini...
Transcript of DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · keberuntungan dan kesuksesan karena kami meyakini...
Nomor : RISALAHDPD/SIPUR-6/XI/2018
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
-----------
RISALAH
SIDANG PARIPURNA KE-6
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2018-2019
I. KETERANGAN
1. Hari : Senin
2. Tanggal : 12 November 2018
3. Waktu : 13.00 WIB - Selesai
4. Tempat : R. Rapat Nusantara V
5. Pimpinan Rapat : 1. DR (HC) Oesman Sapta (Ketua DPD RI)
2. Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. Nono Sampono, M.Si.
(Wakil Ketua DPD RI)
3. Prof. Dr. Ir. Hj. Darmayanti Lubis (Wakil Ketua DPD RI)
4. Drs. H. Akhmad Muqowam (Wakil Ketua DPD RI)
6. Acara : 1. Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2018-2019;
2. Pidato Pembukaan pada Awal Masa Sidang II DPD RI
Tahun Sidang 2018-2019;
3. Laporan Kegiatan Anggota DPD RI di Daerah Pemilihan.
7. Hadir : Orang
8. Tidak hadir : Orang
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 1
II. JALANNYA SIDANG:
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Baik. Izin, Ibu dan Bapak sekalian, kita akan mulai Rapat Paripurna kita pada siang
hari ini.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Pertama-tama marilah kita bersyukur pada Tuhan Yang Mahakuasa yang atas
anugerah-Nya kita semua masih diberi kesehatan sehingga kita semua dapat hadir dalam
Rapat Paripurna yang ke-6. Sebelum memulai Sidang Paripurna DPD RI, marilah kita
menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan kepada yang terhormat Anggota DPD
serta seluruh hadirin kami mohon berdiri untuk bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia
Raya.
PEMBICARA: PADUAN SUARA DAN PESERTA SIDANG
Indonesia tanah airku.
Tanah tumpah darahku.
Disanalah aku berdiri.
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku.
Bangsa dan Tanah Airku.
Marilah kita berseru.
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku.
Hiduplah negriku.
Bangsaku Rakyatku semuanya.
Bangunlah jiwanya.
Bangunlah badannya.
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negeriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
SIDANG DIBUKA PUKUL 13.00 WIB
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 2
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Hadirin kami mohon untuk duduk kembali.
Ibu-ibu dan Bapak sekalian, berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh
Sekretariat Jenderal, sampai saat ini telah hadir 45 orang dari 132 orang dan yang lain satu
orang bertugas, izin 18 orang, kemudian sakit 4 orang. Sehingga secara keseluruhan, ada 68
orang. Jadi Pak Ajiep, 45 ditambah 18, 63 tambah 1, 64, kemudian tambah 4, 68. Saya ikut
Ibu dan Bapak sekalian, alternatif pertama bahwa secara fisik itu 45, kemudian yang tugas 1,
yang izin 18, yang sakit ada 4.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULAWESI SELATAN)
Interupsi, Pimpinan.
Yang dimaksud kuorum sesungguhnya itu fisik.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Yang dimaksud?
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULAWESI SELATAN)
Kuorum itu fisik. Fisiknya sesungguhnya.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Baik.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULAWESI SELATAN)
Karena itu mohon ditunda barang….
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Baik, terima kasih. Berdasarkan Pasal 265 bahwa rapat ini belum memenuhi kuorum.
Oleh karena itu, diskors sampai dengan jam 2 waktu Indonesia bagian DPD.
KETOK 2X
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Sidang Dewan yang mulia, skors kita cabut.
KETOK 1X
SIDANG DISKORS
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 3
Sesuai dengan laporan dari Setjen, Anggota yang hadir dan telah menandatangani
daftar hadir sejumlah 65 orang, izin 19, sakit 4, tugas 1. Dengan demikian, maka kuorum dan
kita....
Sidang Dewan yang mulia, sebelum memasuki agenda Sidang Paripurna kali ini,
kami ingin menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas tragedi jatuhnya pesawat Lion
Air JT-160 Boing 737 Max 8 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada tanggal 29 Oktober 2018
yang lalu di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa (Allah SWT) agar semua korban jatuhnya pesawat tersebut mendapatkan tempat di sisi-
Nya dan kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kesabaran dan kekuatan untuk
menghadapinya.
Selain itu, perlu kami sampaikan pula bahwa pada hari Jumat tanggal 9 November
2018 yang lalu telah dilakukan pelantikan Sekretaris Jenderal DPD RI beserta Deputi Bidang
Administrasi dan Deputi Bidang Persidangan oleh Pimpinan DPD RI sebagai berikut. Saya
minta untuk berdiri. Sekretaris Jenderal DPD RI dijabat oleh saudara Dr. Reydonnyzar
Moenek, M.Devt.M.. Ini kalau di Komite I sudah bukan orang asing lagi, sebelumnya ini
wakil rektor. Berikutnya adalah Deputi Bidang Administrasi DPD RI adalah Saudara Adam
Bachtiar, S.H., M.H., barang baru stok lama. Deputi Bidang Persidangan DPD RI dijabat
oleh Saudari Ir. Septi Ramsyati, M.M. Kita berharap dengan semua telah dilantiknya
sekretaris jenderal dan dua orang deputi tersebut kiranya dapat lebih meningkatkan kinerja
guna mendukung tugas dan wewenang lembaga DPD RI.
Sidang Dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari ini
mempunyai tiga agenda pokok, yaitu:
1. Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2018-2019;
2. Pidato pembukaan pada awal Masa Sidang II DPD RI Tahun Sidang 2018-2019;
3. Laporan kegiatan Anggota DPD RI di daerah pemilihan.
Mengawali Sidang Paripurna ini, kami mengajak kita semua untuk berdoa bagi
kelancaran pelaksanaan tugas-tugas seluruh Anggota DPD RI ke depan dan dalam rangka
memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah. Untuk itu, dimohon Saudara Drs. H.
Muhammad Idris S., Senator dari Provinsi Kalimantan Timur untuk memimpin doa.
PEMBICARA: Drs. H. MUHAMMAD IDRIS S. (KALIMANTAN TIMUR)
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Sebelum kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wataala, kepada yang beragama selain
agama Islam dimohon dengan hormat berdoa menurut agama dan keyakinanya masing-
masing, bagi kita yang beragama islam mari kita mulai dengan membaca ummul Qur’an.
[MEMBACA ALFATIHA]
Bismillahirahmanirahim.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Tak Pilih kasih, Maha Penyayang Tidak
Pandang Sayang.
Kami mohon Ya Allah, jadikan kami semua hamba-hamba-Mu yang selalu
mendapatkan kasih sayang dari pada-Mu. Allahumma Ya Allah Yang Mahatahu apa yang
ada di benak hati kami, Maha Mendengar apa yang kami pinta dan kami mohon, Maha
Menyaksikan segenap hamba-Mu yang ada di majelis ini.
[BAHASA ARAB]
SKORS DICABUT
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 4
Mohon Ya Allah Engkau berkenan menjadikan seluruh rangkaian acara Sidang
Paripurna DPD RI ke-6 Tahun Sidang 2018-2019 sebagai kegiatan yang Engkau rahmati,
Engkau berkahi.
Allahummaftahlana fainnaka khairul fatihin.
Ya Allah kami mohon kehadirat-Mu bukakanlah pintu-pintu kemudahan, pintu-pintu
keberuntungan dan kesuksesan karena kami meyakini sebaik-baik pembuka pintu kemudahan
dan kesuksesan adalah milik-Mu Ya Rabb. Mohon Ya Allah, anugerahi kepada kami
ketenangan hati, kejernihan berpikir memperhatikan dan memahami pidato pembukaan
Pimpinan DPD RI Masa Sidang ke-2 Tahun Sidang 2018-2019 sebagai pertimbangan
rujukan dan kegiatan kelembagaan ke depan.
Allahumma Ya Allah Yang Mahakuasa dan Mahaperkasa, kami bersyukur hari ini Ya
Allah Engkau kumpulkan kami kembali dengan saudara-saudara kami setelah melaksanakan
berbagai aktivitas kegiatan di seluruh Republik Indonesia. Untuk itu Ya Allah, berikan
kemudahan bagi kami semuanya untuk menyelesaikan dan mencari solusi dari berbagai
tantangan dan rintangan berbagai persoalan yang ada di daerah kami. Karena hanya dengan
hidayah petunjuk-Mu semata kepada kami, persoalan dan masalah itu akan bisa kami
selesaikan.
[BAHASA ARAB]
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Waalaikumsalam.
Terima kasih Drs. H. Muhammad Idris Senator dari Provinsi Kalimantan Timur yang
sudah memandu doa buat kita semua.
Sidang Dewan yang mulia, pada pembukaan masa sidang ini disampaikan beberapa
catatan penting terkait dengan kondisi bangsa kita saat ini. Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610
Boeing 737 Max 8 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada tanggal 29 Oktober 2018 yang lalu di
Tanjung Pakis, Karawang Jawa Barat perlu mendapat perhatian kita bersama. Bisnis industri
penerbangan di samping berorientasi komersial tentu juga harus mengedepankan unsur
keselamatan. Tiket murah bukan berarti mengabaikan sistem safety-nya. Kemajuan industri
penerbangan nasional sangat tergantung kepada kepercayaan publik akan keselamatan
terbangnya. Majunya bisnis penerbangan nasional secara langsung tentu dapat pula
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. DPD RI berharap kepada pemerintah selaku
regulator agar senantiasa selalu mengawasi industri penerbangan nasional kita. Sudah
saatnya diberlakukan audit berkala, baik kepada pilot, kopilot, staf pendukung, maupun
setiap pesawat yang akan diterbangkan sehingga diharapkan kejadian yang menimpa Lion
Air JT 610 tersebut tidak terulang kembali. Kita berharap melalui Komite II khususnya agar
kiranya dapat pula melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun
2009 tentang penerbangan. Pengawasan dari DPD RI sangat diperlukan guna memastikan
pelaksanaan undang-undang tersebut dan perbaikan terhadap sistem penerbangan nasional.
Selain itu, DPD RI juga prihatin dan turut menyampaikan duka yang sedalam-
dalamnya atas eksekusi mati terhadap TKI Tuti Tursilawati asal Majalengka tanggal 29
Oktober 2018 yang lalu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemerintah RI. DPD RI
mendukung pemerintah untuk melakukan protes keras kepada pemerintah Kerajaan Arab
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 5
Saudi. DPD RI melalui Komite III diharapkan agar secara terus-menerus melakukan
pengawasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia atau (TKI) di luar negeri. DPD RI
berpandangan bahwa perlu ada peningkatan dalam pengawasan terhadap proses
keberangkatan TKI ke luar negeri, PJTKI-nya dan penempatannya di luar negeri, serta
monitoring terhadap hal-hal yang terkait, saya ulangi, hal-hal yang terjadi terkait dengan
nasib TKI di luar negeri. Pemerintah diharapkan juga dapat memberikan peningkatan
pelatihan-pelatihan terhadap TKI yang dikirim keluar negeri sehingga memenuhi kriteria dan
standar yang sesuai dengan negara tujuan. DPD RI berharap tidak ada lagi TKI yang
dihukum mati dan tentu saja hal tersebut merupakan bagian dari tugas negara untuk
melindunginya.
Di samping itu, DPD RI juga mengimbau kepada semua pihak yang terkait dengan
pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dinyatakan Polri sebagai bendera
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Garut, Jawa Barat agar tetap tenang. Proses hukum mesti
dijunjung tinggi di negara ini. Hendaknya semua elemen masyarakat tetap menjaga
kondusifitas di tengah-tengah masyarakat, apalagi menjelang proses pesta demokrasi Pemilu
dan Pilpres 2019. Ke depan diharapkan agar kita semua lebih peka lagi terhadap apa yang
terjadi di masyarakat dan turut berperan sesuai kewenangan yang kita miliki. DPD RI
berharap agar tercipta rasa saling hormat menghormati antarsesama kelompok dan tidak
saling curiga-mencurigai yang justru hanya memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Kerukunan inter dan antar umat beragama mesti dipelihara sebagai potensi bagi bangsa ini
untuk lebih maju lagi.
Sidang Dewan yang mulia, sehubungan dengan pelaksanaan tugas di masing-masing
Alat Kelengkapan DPD untuk menjadi perhatian kita bersama di masa sidang ini. Diharapkan
seluruh alat kelengkapan dapat memaksimalkan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan
seluruh rangkaian tugas-tugas yang telah diagendakan. Secara garis besar akan diulas sebagai
berikut.
1. Komite I
Pada Masa Sidang II ini, Komite I akan melakukan finalisasi RUU usul inisiatif
DPD RI tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Selain itu Komite I
juga akan melakukan pembahasan bersama dengan DPR RI dan pemerintah terkait
dengan RUU tentang Daerah Kepulauan dan RUU tentang Masyarakat Hukum Adat.
Diharapkan kedua RUU tersebut betul-betul dikawal pada saat pembahasan di DPR
agar supaya ada jaminan keberpihakan terhadap masyarakat dan daerah.
Di bidang pengawasan, Komite I akan melanjutkan pembahasan pengawasan atas
pelaksanaan Undang-Undang Otsus, Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentang
Otsus Papua dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Di
samping itu, Komite I juga akan melakukan inventarisasi materi RUU tentang
Pengembangan Daya Saing Daerah. Diharapkan RUU ini dapat menggali potensi
daerah yang lebih, saya ulangi, yang ada demi kemajuan dan daerah itu sendiri.
2. Komite II
Komite II akan melakukan pembahasan pandangan dan pendapat DPD RI
terhadap RUU BUMN. Diharapkan dengan adanya RUU BUMN ini akan segera
mengatasi kelemahan yang ada di BUMN sehingga betul-betul menjadi lebih mandiri,
profesional, dan akuntabel.
Di samping itu, Komite II juga akan melakukan pengawasan atas pelaksanaan
Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Diharapkan pengawasan
DPR RI tersebut berkontribusi terhadap perbaikan sistem penerbangan nasional.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 6
3. Komite III
Pada Masa Sidang II ini, Komite III akan melakukan inventarisasi materi RUU
Perubahan Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
dan inventarisasi materi RUU Perubahan Undang-Undang No. 40 tentang
Kepemudaan. Diharapkan kedua RUU tersebut mendorong kualitas sumber daya
manusia bangsa ini untuk menjadi lebih baik lagi. Selain itu, Komite III juga akan
melanjutkan pembahasan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang No. 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
4. Komite IV
Pada Masa Sidang II ini Komite IV akan melanjutkan penyusunan pandangan dan
pendapat terhadap RUU dari DPR atau pemerintah terkait RUU tentang Konsultan
Pajak. Selain itu, Komite IV juga akan melakukan review terhadap APBN 2019.
Di bidang pengawasan, Komite IV akan melakukan pengawasan atas pelaksanaan
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional dan pengawasan atas kebijakan BUMD dan BUMDes dalam Undang-
Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang No.
6 Tahun 2014 tentang Desa. Diharapkan hasil pengawasan tersebut dapat
meningkatkan kinerja BUMD dan BUMDes di daerah. Di samping itu, Komite IV
akan melakukan pembahasan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK Semester
I Tahun 2018.
Di samping program komite yang telah disebutkan tadi, alat kelengkapan DPD RI
lainnya untuk masa sidang ini juga diharapkan dapat menyusun agenda yang realistis.
Masa Sidang II akan berlangsung dari tanggal 12 November sampai 20 Desember
2018, termasuk sidang dan rapat di Jakarta. Kami mengimbau agar setiap alat
kelengkapan dapat menggunakan waktu Masa Sidang II secara efektif dan efisien.
Sidang Dewan yang mulia sebelum kita memasuki agenda penyampaian laporan
Anggota DPD RI di daerah pemilihan, terlebih dahulu kita akan mendengarkan laporan dari
PPUU terkait Prolegnas Prioritas 2019. Untuk itu kami persilakan kepada pimpinan atau
wakil dari PPUU untuk menyampaikan laporannya.
PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (KETUA PPUU DPD RI)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Om swastiastu.
Sesuai dengan kesepakatan rapat Panitia Musyawarah 12 November 2018, maka pada
Sidang Paripurna hari ini PPUU akan menyampaikan hasil kesepakatan Prolegnas Prioritas
tahun 2019. Berdasarkan ketentuan Pasal 168 ayat (7) Tatib DPD yang menyebutkan bahwa
PPUU menyampaikan Prolegnas yang telah disepakati dan ditetapkan oleh DPR kepada
Sidang Paripurna DPD. Oleh karena itu, Pimpinan dan Sidang Dewan yang terhormat dapat
kami sampaikan hasil kesepakatan rapat tripartit pembahasan Prolegnas antara Baleg DPR,
PPUU DPD RI, dan Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 23, 24, dan 29 Oktober
sebagai berikut.
1. Penyusunan Prolegnas Prioritas 2019 didasarkan pada evaluasi dan capaian kerja
kinerja legislasi Prolegnas Prioritas tahun 2018.
2. Hasil capaian kinerja legislasi 2018 adalah bahwa dari 50 RUU pada Prolegnas
Prioritas tahun 2018, hanya 5 RUU yang sudah disahkan menjadi undang-undang dan
2 RUU akan masuk dalam tahap harmonisasi di Baleg DPR. Terdapat 43 RUU dari
Prolegnas 2018 yang belum dibahas.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 7
Selanjutnya Sidang Dewan yang terhormat, untuk mengisi kuota RUU Prioritas
Tahun 2019, DPD mengusulkan 6 RUU, DPR 20, dan pemerintah 5 rancangan undang-
undang. Disepakati bahwa untuk Prolegnas Prioritas tahun 2019 cukup menambah 12 RUU
baru dan melanjutkan 43 RUU yang belum selesai di tahun 2018. Sehingga jumlah Prolegnas
Prioritas tahun 2019 adalah 55 rancangan undang-undang. Adapun 12 RUU tambahan yang
disepakati, yaitu terdiri dari 7 RUU dari DPR, 4 dari pemerintah, dan 1 dari DPD, yaitu RUU
tentang Bahasa Daerah. Selain itu, juga disepakati 2 RUU usulan DPD masuk dalam prioritas
pembahasan 2019, yaitu RUU tentang Penanggulangan Bencana akan dibahas lebih lanjut
oleh Baleg DPR dan RUU tentang Perlindungan Varietas Tanaman. Muatan materinya akan
dimasukkan ke dalam Rancangan Undang-Undang tentang Budidaya Tanaman yang saat ini
tengah dibahas oleh Komisi IV DPR RI. Hasil kesepakatan rapat tripartit tersebut di atas
telah disampaikan dan ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR tanggal 31 Oktober sebagai
Prolegnas Prioritas tahun 2019.
Selanjutnya Pimpinan yang kami hormati, Sidang Dewan yang terhormat, ketentuan
Pasal 171 Tatib DPD menyatakan bahwa penyebarluasan Prolegnas di lingkungan DPD
kepada masyarakat dilakukan oleh PPUU. Penyebarluasan setelah penetapan Prolegnas
dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah.
Untuk itu, kami harapkan hasil kesepakatan tripartit perlu disosialisasikan ke daerah oleh
PPUU pada Tahun Sidang 2019 di masa yang akan datang. Kegiatan sosialisasi kesepakatan
Prolegnas memiliki nilai politis yang cukup strategis bagi DPD mengingat Prolegnas
merupakan instrumen perencanaan program pembentukan undang-undang yang disusun
secara terencana, terpadu, dan sistematis. Pada pembahasan Prolegnas perlu diketahui bahwa
DPD diberikan peranan optimal sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi No. 92 PPUU-
10/2012, dan dari perspektif tersebut dapat dilihat bahwa posisi DPD dalam percaturan
sistem ketatanegaraan saat ini tidak lagi dipandang sebelah mata. Terakhir ketika rapat
tripartit untuk menyetujui pembahasan lebih lanjut Rancangan Undang-Undang Daerah
Kepulauan, dari 10 fraksi yang hadir, 9 fraksi menyatakan sangat mendukung dan 1 fraksi
agak abu-abu. Karena ini tahun politik, saya tidak bisa menyampaikan fraksi mana itu yang
abu-abu ya.
Oleh karena itu, Pimpinan dan Sidang Dewan yang terhormat, dukungan terhadap
eksistensi dan dorongan pelaksanaan tugas-tugas konstitusional DPD sudah menjadi satu
keharusan. Dalam hal ini kami mengharapkan Pimpinan DPD dapat berdiri paling depan
guna menyosialisasikan hasil-hasil kerja DPD ke daerah-daerah. Ke depan barangkali ini
menjadi prioritas utama supaya pendulung itu digeser sedikit ke tengah supaya orientasi kita
tidak lagi semata-mata studi referensi, Saudara-saudara. Sehubungan dengan hal tersebut,
kami mendorong adanya alokasi anggaran Pimpinan DPD dan PPUU dalam rangka
sosialisasi kesepakatan Prolegnas, selain perlu penyesuaian anggaran harmonisasi undang-
undang.
Demikian Pimpinan Sidang Dewan yang terhormat, laporan PPUU yang dapat kami
sampaikan pada Sidang Paripurna hari ini. Atas perhatian Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om shanti shanti shanti om.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 8
Tertanda Pimpinan, Jakarta 12 November 2018.
1. John Pieris, Ketua.
2. Wakil Ketua: Nofi Candra.
3. Wakil Ketua: Eni Sumarni.
4. Wakil Ketua: Yasin Welson Lajaha.
Terima Kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih kepada Pimpinan PPUU Prof. John Pieris yang telah menyampaikan
laporannya. Kita berharap RUU yang berasal dari DPD RI betul-betul dibahas secara matang
dan selanjutnya direspon oleh DPD RI. Yang lalu, dari 10 kita dapat 2, sekarang dari 12
dapat 1. Jadwalnya tidak ketemu karena PPUU tidak hadir, jadi ya ini biar diketahui oleh kita
semua.
Sidang Dewan yang mulia, Pimpinan telah menerima surat dari Provinsi Papua terkait
dengan perubahan keanggotaan alat kelengkapan DPD RI tanggal 12 November 2018. Dalam
surat tersebut, disampaikan pergantian keanggotaan BAP yang semula atas nama Bapak
Edison Lambe diganti menjadi Bapak Pdt. Carles Simaremare, S.Th. M.Si. Apakah kita dapat
menyetujui? Setuju.
Terima kasih.
KETOK 2X
Selanjutnya, memenuhi ketentuan Pasal 13 Huruf (a) dan Pasal 35 Huruf (c) Tata
tertib DPD RI, kegiatan Anggota DPD di daerah yang diwakilinya dilakukan dalam rangka
memenuhi kewajiban Anggota DPD RI untuk menyerap, menghimpun, menampung, dan
menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah. Untuk selanjutnya, dilaporkan dalam
Sidang Paripurna setiap awal masa sidang. Perlu diingatkan sesuai dengan kesepakatan
bahwa waktu penyampaian laporan masing-masing provinsi maksimal 5 menit. Kiranya
laporan yang akan disampaikan agar dapat lebih dipadatkan dan cukup garis besarnya saja
dan secara lebih lengkap agar diserahkan kepada pimpinan sebagai lampiran yang tidak
terpisahkan dari laporan yang dibacakan.
Untuk itu pada kesempatan pertama, kami persilakan wakil dari, ya matahari terbit
dari timur, jadi kita mulai dari timur saja. Maluku Utara tetapi kosong, selanjutnya silakan
Papua.
PEMBICARA : Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th., M.Si. (PAPUA)
Laporan kegiatan Anggota DPD RI provinsi di daerah pemilihan pada tanggal 19
Oktober sampai dengan 11 November 2018.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Om swastiastu.
Namo buddhaya.
Salam kebajikan.
Mohon maaf saya harus mungkin bacakan karena ini edisi pertama, nanti yang lain
bisa langsung serahkan langsung.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang
Mahakuasa, oleh karena rahmat dan limpahan anugerahnya kita bisa menjalankan kegiatan
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 9
kita di daerah pemilihan masing-masing pada tahun 2018 dengan lancar dan baik dari tanggal
19 Oktober sampai 11 November yang baru kita lewati.
Yang kami hormati Pimpinan dan seluruh Anggota DPD RI dan Bapak Sesjen dan
seluruh Deputi dan seluruh hadirin dan wartawan yang mungkin mengikuti kegiatan Sidang
Paripurna ini. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja ke daerah pemilihan
adalah dalam rangka penyerapan pengumpulan aspirasi masyarakat dan daerah menjalankan
fungsi pengawasan sesuai dengan bidang dan tugas pada alat kelengkapan, relevansi dengan
tugas dan fungsi masing-masing Anggota DPD RI sesuai dengan konstitusi.
Komite I
Selain belum terselesaikannya masalahan sosial, ekonomi, politik, hukum,
pendidikan, dan kesehatan bagi masyarakat menengah ke bawah di Papua saat ini, kebutuhan
pangan, sandang, papan yang layak juga menjadi masalah tersendiri di daerah-daerah
pedalaman Papua. Belum terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat tersebut, maka kami
selaku Senator Papua mengusulkan agar kebijakan maupun program pemerintah pusat serta
pemerintah daerah lebih didasarkan pada kebutuhan masyarakat bawah yang lebih
membutuhkan saat ini agar menuntaskan belenggu kemiskinan serta kesenjangan sosial.
Komite II, komite saya.
Permintaan masyarakat khususnya pelintas jalan trans Jayapura-Wamena di mana
jalan ini sebenarnya sudah bisa dilalui kendaraan, kalau dulu dari Jayapura ke Wamena sulit
dijalani atau jalan kaki bisa satu bulan, tetapi hari ini sudah bisa tembus sebenarnya satu hari
satu malam kendaraan darat dari Ibukota Jayapura sampai Wamena itu sudah bisa kendaraan
darat. Akan tetapi, pihak aparat dan pihak perusahaan yang mengerjakan jalan tersebut sering
menutup jalan sehingga harga-harga barang yang selama ini sudah sempat turun di Wamena,
sekarang jadi tidak menentu karena sering ditutup jalan tersebut. Untuk itu, dimohonkan
kepada Pimpinan DPD RI memberi perhatian khusus guna fungsionalnya jalan ini sesegera
mungkin karena ini menjadi jalan urat nadi, urat nadi pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan-
kebutuhan yang sangat mendesak di daerah pegunungan.
Mengenai BBM satu harga, masyarakat banyak mengeluhkan terbatasnya kuota yang
diberikan pemerintah dan Pertamina sehingga BBM satu harga sering hanya berlaku satu atau
hanya dua hari saja dalam sebulan. Sesuai rencana pemerintah untuk program Papua Terang
tahun 2019, sepertinya ini sulit diwujudkan karena hingga akhir bulan Oktober yang lalu,
program ini hampir tidak terlihat gerak-geriknya ke arah yang didengungkan oleh
pemerintah, khususnya PLN. Kuota subsidi BBM di Kabupaten Jayawijaya, Wamena,
diharapkan supaya PT Pertamina segera menambah, mengingat jumlah penduduk dan
pertumbuhan pembangunan yang sudah semakin signifikan di daerah pegunungan Papua.
Mengacu dari program pemerintah pusat, khususnya Bapak Presiden Jokowi tentang program
tol laut, namun hingga masih sampai saat ini pengguna jasa pelabuhan mengeluhkan terkait
lamanya waktu masa tunggu bongkar muat barang dari kapal-kapal pengakut kontainer yang
berdampak pada tingginya biaya bagi semua barang-barang yang masuk lewat pelabuhan
Jayapura.
Komite III
Perlunya kerja sama yang intim antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten,
dan para pemuda mahasiswa-mahasiswi di Provinsi Papua dalam mengembangkan program
pembangunan di Papua dengan melibatkan pemuda sebagai motor penggerak utama. Hal ini
mengaktifkan inisiatif dan kreatif pemuda, juga mengurangi tingkat pengangguran di Papua.
Berikut masih Komite III, Dinas Pemuda dan Olahraga di Provinsi Papua wajib aktif dalam
pemberdayaan organisasi kepemudaan di Provinsi Papua.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 10
Komite IV
Usulan peningkatan UKM untuk peningkatan ekonomi kerakyatan dan BUMD di
Kabupaten Kerong belum berjalan maksimal. Usulan otsus segera dievaluasi sebab sampai
saat ini rakyat Papua masih hidup di bawah garis kemiskinan dan ketertinggalan dalam
berbagai aspek kehidupan. Berikut masih Komite IV, usulan bahwa program peningkatan
ekonomi masyarakat belum sepenuhnya berjalan. Perlu evaluasi total dalam bidang
pemberdayaan dan keberpihakan kepada masyarakat sebagai objek pembangunan. Dan,
masih banyak lagi yang mungkin kami akan lampirkan seluruhnya.
Sekian penyampaian kami.
Tertanda empat anggota:
Pdt. Carles Simaremare B-125.
Mesakh Mirin B-126.
Yanes Murib B-217.
Edison Lambe B-128.
Sekian dan terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Pdt. Carles Simaremare yang sudah membacakan laporan dari Papua.
Tampilannya agak berubah, lebih slim, ini pengikutnya Ibu Yuni ini. Lanjut Papua Barat
dipersilakan.
PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, S.H., M.M. (PAPUA BARAT)
Laporan kegiatan Anggota DPD RI Provinsi Papua Barat dalam rangka penyerapan
aspirasi masyarakat dan daerah pada masa kegiatan di daerah pemilihan tanggal 19 Oktober
sampai dengan 11 November 2018, disampaikan pada Masa Sidang Paripurna DPD RI ke-6
Senin 12 November 2018. Bapak/Ibu Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia yang kami hormati, Saudara-saudara Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, dan hadirin yang berbahagia.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Shalom.
Om swastiastu.
Namo buddhaya.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenanan dan ridho-Nya kita bersama dapat menghadiri Sidang Paripurna pada hari ini.
Izinkanlah kami atas nama Anggota DPD RI dari Provinsi Papua Barat menyampaikan
laporan kegiatan DPD RI di daerah pemilihan dalam rangka penyerapan aspirasi masyarakat
dan daerah. Pada kegiatan ini, kami Anggota DPD RI dari Provinsi Papua Barat berbagi
tugas sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Dalam kegiatan tersebut melakukan
pertemuan dengan Pemerintah Daerah, DPRD, organisasi masyarakat, akademisi masyarakat,
unsur pemuda perempuan dan unsur tokoh-tokoh adat.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 11
Komite I
Terkait dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Undang-Undang Pokok
Agraria. Masyarakat di Distrik Mariat sampai hari ini belum bisa melakukan pengurusan
peningkatan status kepemilikan tanahnya disebabkan karena wilayah itu masih masuk dalam
kawasan hutan. Masyarakat yang berurusan dengan pihak Badan Pertanahan Nasional dalam
rangka pengurusan hak milik bidang tanah pemukiman dan lahan pertanian membutuhkan
waktu yang lama disebabkan karena terbatasnya petugas pertanahan dikarenakan BPN saat
ini lebih fokus perhatian untuk mengejar target-target pengurusan PTSL dari kementerian.
Terkait Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda, memberikan
apresiasi kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri yang mediasi
penyelesaian konflik letak ibu kota Kabupaten Maybrat dan menghadiri upacara perdamaian
adat di ibu kota Kabupaten Maybrat. Pemerintah Kabupaten Maybrat dan masyarakat juga
menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dan DPD terkait usulan calon DOB Kabupaten
Maybrat Sau. Masyarakat dan daerah mendesak pemerintah agar dapat merealisasikan dua
RPP sebagai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Penataan Daerah dan
Desain Besar Penataan Daerah.
Terkait Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, penyelenggara dan
pihak pemerintah terus melakukan koordinasi untuk menyelesaikan masalah DPT yang
belum selesai terkait dengan masih dijumpainya sejumlah data ganda sehingga saat ini
sedang dilakukan pencermatan untuk menghasilkan DPT HP. Terkait dengan sonasi
pemasangan APK dalam rangka, belum adanya sosialisasi dengan baik sehingga masih
dijumpai partai politik dan calon legislasi beserta Pemilu masih salah menempatkan APK di
sonasi yang tidak direkomendasikan.
Komite II
Masukan terkait Komite II, Komite II terdapat 11 poin.
Komite III
Terkait dengan pengawasan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Kesehatan terdapat 5 poin. Kemudian pengawasan terkait Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2009 tentang Kepemudaan terdapat 4 poin. Terkait dengan Undang-Undang Nomor 13,
pengawasan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Lansia terdapat 5 poin.
Penyelenggaraan haji terdapat 4 poin.
Komite IV
Masukan Komite IV terdapat 5 poin.
Demikian laporan reses yang kami serahkan hari ini adalah bagian yang tidak
terpisahkan dengan seluruh laporan dari tugas-tugas Anggota DPD di daerah. Demikian.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Jacob Esau Komigi, S.H., M.M., yang sudah membacakan
laporan dari Papua Barat. Berikutnya dipersilakan Provinsi Jambi.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 12
PEMBICARA: Hj. DARYATI UTENG S, S.E., M.M. (JAMBI)
Bismillahirahmanirrahim.
Laporan kegiatan di daerah pemilihan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
utusan Provinsi Jambi.
Senin 12 November 2018
1. M. Syukur, S.H., M.H.,
2. Hj. Daryati Uteng S, S.E., M.M.,
3. Dra. Hj. Juniwati T. Masjchun Sofwan, dan
4. Bapak H. Abu Bakar Jamalia.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih.
Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Yang saya hormati, saya banggakan Bapak Pimpinan, dan saya hormati dan
banggakan juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Yang terhormat
Bapak Sesjen Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia beserta staf dan hadirin yang
berbahagia. Pada kesempatan ini, kami Anggota DPD RI utusan Provinsi Jambi
mengucapkan selamat atas pelantikan Bapak Sesjen DPD RI Bapak Dr. Reydonnyzar
Moenek, M. Devt. M., betul tidak, Pak? Maaf kalau salah, kan sudah maaf, minta maaf. Di
sini juga kami ucapkan selamat kepada Deputi Bidang Persidangan, yaitu Ir. Sefti Ramsiaty,
M.M., dan juga kepada Deputi Bidang Administrasi Bapak Adam Bachtiar, S.H., M.H.,
betul? Ya terima kasih.
Sidang Paripurna yang mulia, Pimpinan, laporan saya akan bacakan sebahagian saja.
Pertama-tama, tentunya kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena atas limpahan karunia dan nikmat-Nya pada sore hari ini
kita bersama-sama dapat berkumpul dalam suasana yang penuh berkah dan rahmat pada
Sidang Paripurna ke-6 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia guna mendengarkan
dan menyampaikan laporan hasil kegiatan di daerah dari setiap provinsi. Salawat dan salam
mari kita persembahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Salallahu Alaihi
Wassalam yang telah membawa risalah kebenaran sehingga kita bisa seperti sekarang ini.
Mudah-mudahan yang di yaumil akhir nanti kita mendapat safaat beliau, Aamiin Ya rabbal
‘Alamin.
Hadirin yang terhormat, yang kami banggakan, berikut kami sampaikan hasil kegiatan
di Provinsi Jambi dari tanggal 19 Oktober 2018 sampai dengan 11 November 2018 yang
meliputi Komite I sampai Komite IV sebagai berikut.
Komite I
Terkait Komite I, pelaksanaan Pilkada 2018 Alhamdulillah telah selesai dan 2
kabupaten 1 kota kepada daerah yang sudah dilantik dan bersiap-siap untuk menghadapi
Pemilu serentak 2019. Selanjutnya, masyarakat di wilayah Tabir Raya menyampaikan
kepada pemerintah pusat mencabut moratorium dan segera mengesahkan pemekaran Tabir
Raya menjadi kabupaten. Merdeka!
Komite II
Terkait masalah harga sawit dan harga karet sangat menurun. Akhirnya masyarakat
mengeluh karena penghasilannya menurun. Selanjutnya juga mengenai masalah infrastruktur
jalan yang rusak berat sampai mobil saya tersangkut tiga jam di Kabupaten Sarolangun dan
Tanjung Jabung Barat. Betul, Pak, sampai diderek sama truk. Masalah banjir yang rutin di
Kabupaten Kerinci karena merupakan daerah aliran sungai yang sistem alirannya tentunya
harus diperbaiki.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 13
Komite III
Terkait Komite III, Masalah BPJS yang tak kunjung usai, masalahnya banyak.
Selanjutnya, masalah bantuan perbaikan gedung sekolah.
Komite IV
Sekarang terkait dengan Komite IV, sedikit lagi. Komite IV masyarakat, tentunya
masyarakat yang merupakan di beberapa wilayah desa berharap sosialisasi pelatihan
pendidikan dana desa agar menjadi efektif, bermanfaat, dan penggunaanya sesuai dengan
aturan. efektif. Beberapa desa, ya tidak apa-apa logat bahasa Sunda memang seperti itu.
Bbeberapa desa mempertanyakan kenapa dana desa turun 2018 ini dibanding dengan 2017,
padahal alokasi pemerintah klaimnya meningkat. Sekarang aspirasi dari saya sendiri, aspirasi
sebagai anggota, ini aspirasi sebagai anggota, bila ada dana SiLPA agar dapat dimanfaatkan
untuk ke dapil menyerap aspirasi masyarakat. Betul tidak? Kalau ada SiLPA diserahkan
kepada kita bersama untuk ke dapil, kunker.
Demikian yang dapat saya sampaikan.
Wabillahi taufiq walhidayah.
Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Ibu Hj. Daryati Uteng S, S.E., M.M., sudah membacakan laporan dari
Provinsi Jambi. Berikutnya dipersilakan.
PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA)
Maluku Utara, Pak Ketua, interupsi.
PIMPINAN RAPAT : Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Silakan.
PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA)
Baik Pak Ketua, terima kasih. Karena kebetulan kami juga sudah terlewati jadi saya
minta waktu sebentar. Terima kasih Pak Ketua.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua.
Baik teman-teman harap tenang, dan diam kalau bisa.
Pak Ketua, kebetulan kami dari Provinsi Maluku Utara semua belum menyampaikan
hasil laporan kegiatan reses karena masih berada di dapil, tetapi ini hal penting yang perlu
saya sampaikan pada Paripurna ini karena kalau hanya nantinya kemudian baru diberikan
tidak dalam Paripurna saya kira ini juga kurang terlalu tepat. Ini menyangkut hasil reses yang
kami lakukan. Di sana ada beberapa aspirasi, banyak aspirasi tetapi yang paling favorit, Pak
Ketua, saat ini yaitu menyangkut dengan harga kopra kelapa dalam khususnya, Pak Ketua.
Yang mana masyarakat petani Maluku Utara 90% adalah petani kelapa dalam dan saat ini
harga kelapa itu tidak sebanding dengan harga pekerjaannya sehingga banyak sekali petani
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 14
yang menyekolahkan anaknya pada tingkat universitas saat ini tidak bisa membiayai. Oleh
sebab itu dalam Paripurna ini, saya berharap, Pimpinan, kalau bisa dalam waktu dekat
Pimpinan dapat memfasilitasi kami melakukan pertemuan dengan beberapa kementerian
terkait sehingga untuk dapat menindaklanjuti apa yang saat ini menjadi aspirasi masyarakat.
Kalau itu tidak tercapai, maka kami dari khususnya petani kelapa dalam mengimbau kepada
pemerintah untuk memberikan subsidi bagi petani kelapa dalam.
Mungkin ini saya kira dapat saya sampaikan kesempatan ini dan laporan reses kami
akan ikutkan kemudian.
Terima kasih, Pak Ketua.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih. Jadi tidak perlu laporan lagi ya. Berikutnya silakan Provinsi Aceh.
PEMBICARA: H. SUDIRMAN, S.Pd.I. (ACEH)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om swastiastu.
Yang terhormat Pimpinan DPD RI bersama Wakil Ketua, yang terhormat Bapak
Sesjen dan jajarannya, yang terhormat seluruh Anggota DPD RI dan seluruh para hadirin-
hadirat, dan awak media. Berikut akan kami sampaikan laporan kegiatan Anggota DPD RI
asal Aceh. Mohon izin, Pimpinan, di sini mungkin kami menyampaikan beberapa rangkuman
saja dan seterusnya kami akan serahkan yang lengkapnya.
Komite I
Dari Komite I, berdasarkan penelusuran hasil reses Komite I ini bahwa tentang
pelaksanaan pemilu tahun 2019 di Aceh akan berlangsung damai dengan tingkat partisipasi
yang tinggi serta peserta pemilu yang semakin kompetitif. Kemudian berikutnya masih dari
Komite I DPD RI, isu tentang perbatasan, ini terkait klaim dari Sumatera Utara terhadap
empat pulau yang ada di Singkil, ada klaim empat pulau di Singkil oleh Sumut. Klaim
dilakukan sepihak atas empat pulau di perairan Aceh Singkil yang dilaporkan masuk rencana
zona pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah Sumatra Utara atau Sumut. Keempat pulau
tersebut, yaitu Pulau Mangkir besar, Mangkir kecil, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang. Klaim
ini dilakukan oleh Sumatera Utara. Nah ini sebelumnya sudah pernah diklaim pulau ini
masuk di zona Sumatera Utara di tahun 2017 dan itu sudah selesai sebenarnya dalam dialog
dan pertemuan pemerintah Aceh. Namun di tahun 2018 ini, mucul kembali dan hadir kembali
klaim serupa. Ini mohon kepada Pimpinan untuk menyelesaikanya. Ya harus ramai ini
memang. Aceh tidak mau ribut lagi, tetapi ya harus dihargai dong, ya kan. Jadi kalau begini
klaim-klaimnya, maka ini seperti membangunkan macan tidur lagi ini.
Komite II
Kemudian untuk Komite II DPD RI dalam pengawasan atas pelaksanaan Undang-
Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, pemerintah diharapkan bisa memberikan
perhatian untuk meningkatkan sarana dan infrastruktur pelayaran di daerah, khususnya
infrastruktur pelabuhan berdasarkan hasil pengawasan terhadap beberapa pelabuhan di
daerah ditemui masalah. Tidak maksimalnya operasional pelayaran, salah satunya pelabuhan
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 15
di Kabupaten Aceh Jaya di mana tidak maksimalnya karena sering tingginya ombak yang
menghantam hingga ke dermaga. Ini butuh penanganan dari pemerintah pusat juga.
Selain itu, pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ini kami temukan lemahnya pengawasan daripada
badan jalan sehingga jalan di daerah Kabupaten Aceh Tenggara banyak sekali yang
berlubang dan belum diperbaiki. Padahal, anggaran yang tersedia di perawatan jalan tersebut
mencapai Rp36 juta/km.
Terkait dengan bidang lingkungan hidup, ada permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat Beutung Ateuh Nagan Raya dan ini telah melahirkan gejolak di daerah sehingga
terjadi penolakan keras oleh masyarakat setempat dan berbagai unsur lain di Aceh,
khususnya LSM lingkungan hidup. Bahkan, terakhir DPR Aceh turut menolak dilakukanya
eksplorasi PT Emas Mineral Murni (EMM) di Beuteng Ateuh. Nah ini terkait dengan amdal
dan izin pertambangan yang dikeluarkan, sementara luas izin sebelumnya yang tersebut
adalah 3620 ha, sementara dalam izin yang dikeluarkan oleh kementerian, luasnya mencapai
10.000 ha. 10.000 ha ini telah mencakup lahan dan pemukiman warga sehingga di dalamnya
juga ada pesantren dan di dalamnya juga ada kuburan daripada ulama-ulama, dan ini telah
meresahkan masyarakat. Mohon Pimpinan bisa menjembatani ini, bila perlu bisa memanggil
kementerian terkait yang mana ini adalah merupakan zona penyanggah banjir. Dari
Kementerian Sosial juga sudah ditetapkan, dari Kementerian Pariwisata juga sudah
ditetapkan itu zona destinasi wisata dan di dalamnya ada sejarah tentang Cut Nyak Dien.
Tetapi, kalau ini diberlakukan luas wilayah 10.000 ha, zona ini akan berdampak semua. Ini
telah memunculkan konflik juga di daerah.
Komite IV
Kemudian untuk Komite IV, kurangnya tenaga auditor dan dana untuk operasional
auditor serta kendaraan operasional dan inspektorat tidak di bawah bupati/walikota dan harus
diangkat oleh gubernur. Yang pertama, auditor sangat minim, belum sebanding dengan dinas
yang akan diaudit. Mska, perlu penambahan tenaga auditor. Kemudian, perlu segera realisasi
uang untuk dana auditor 1% dari APBK sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, kendaraan dinas untuk operasional sangat minim, perlu adanya penambahan.
Selanjutnya, inspektorat kabupaten/kota sebaiknya diangkat oleh gubernur dan untuk tingkat
gubernur sebaiknya diangkat oleh Mendagri agar setiap melakukan audit ada kemandirian.
Selanjutnya masih dari komite IV, untuk kelancaran proses penggunaan dana desa di
Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, pertama perlu ada pelatihan aparatur desa yang
berkesinambungan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dananya harus
disediakan oleh pusat. Kami meminta agar dana desa dapat untuk membeli tanah guna untk
membeli aset seperti took, rumah sewa, dan lain sebagainya.
Yang terakhir Pak Ketua, Bapak Pimpinan, dan Ibu Waka, ini permasalahan yang
mendera nelayan Aceh yang terdampar ke Myanmar. Ada enam orang dan sekarang menurut
berita mereka sudah ditangkap oleh Kepolisian Myanmar. Sampai sekarang kita belum
mengetahui bagaimana nasib mereka. Mohon kepada Pimpinan, kepada Ibu Waka, bisa
memfasilitasi ini. Kami ingin mengetahui bagaimana nasib mereka karena mereka itu adalah
nelayan yang terdampar dengan mesin boat mereka yang mengalami kerusakan. Jadi mereka
terdampar ke sana, mereka berlayar dari Aceh Timur mulai tanggal 31 Oktober yang lalu.
Mohon bisa dikomunikasikan dengan KBRI, Pak ketua dan Pimpinan.
Demikian hasil laporan kami, DPD RI asal pemilihan Aceh. Lebih dan kurang kami
mohon maaf.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 16
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Sudirman dari Aceh, berikutnya dari Kepulauan Riau, di
persilakan.
PEMBICARA: HARIPINTO TANUWIDJAJA (KEPULAUAN RIAU)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Namo buddhaya.
Pimpinan dan rekan-rekan DPD RI yang saya hormati, Pak Sesjen beserta segenap
jajarannya yang kami hormati, Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua yang kami hormati.
Langsung saja beberapa pokok permasalahan yang kami kumpulkan dalam rangka reses kami
di Kepulauan Riau.
Komite I
Mengenai masalah administrasi kependudukan masih ada kendala-kendala untuk
pencetakan e-KTP, termasuk di wilayah Pulau Batam malah kondisinya terburuk. Masih
banyak masyarakat yang belum mendapatkan e-KTP karena permasalahan blanko dan lain-
lainnya. Untuk di daerah kepulauan, masalah kesulitan anggaran untuk mendata warga-warga
di pulau terpencil masih terjadi dan masih ada di daerah-daerah yang blank spot. Untuk itu,
perlu ada penanganan khusus.
Komite II
Kemudian untuk Komite II, masih ada beberapa pelabuhan yang telah berjalan
beberapa tahun melalui anggaran APBN, tetapi sampai sekarang masih belum dapat
difungsikan. Mohon ini dapat diselesaikan secepatnya agar supaya tidak menjadi mubazir.
Kemudian juga di Kepri terdapat sekitar 400 pulau yang berpenghuni di mana sangat
dibutuhkan dermaga rakyat yang representatif, tetapi saat ini untuk pembangunan melalui
dana DAK masih terkendala dengan petunjuk teknis DAK dari Kementrian Perhubungan.
Nah ini sangat diharapkan agar ini dapat diselesaikan segera. Kemudian, juga masalah
kewenangan pusat angkutan laut yang melaksanakan kegiatan angkutan antarpelabuhan
dalam wilayah Provinsi Kepri seharusnya bisa mengurusnya cukup di Pemprov Kepri.
Tetapi, berapa syahbandar hanya mengakui RPT atau Rencana Pola Trayek dari Dirjen
Perhubungan Laut. Nah ini masalah sengketa kewenangan. Kemudian, juga para nelayan dan
pemilik kapal-kapal kecil dengan ukuran di bawah 30 gt merasa kesulitan dengan beberapa
syahbandar yang untuk pengurusan pas kecil seharusnya itu gratis, tetapi diminta melalui
agen resmi, agen pelayaran resmi sehingga mengakibatkan adanya pungutan yang cukup
memberatkan kepada nelayan. Nah ini sementara di beberapa KSOP lain tidak dikenakan
aturan seperti ini. Kemudian mengenai masalah perhubungan udara, Bandara RHF di
Tanjung Pinang yang sudah mendapat penghargaan, tetapi masih ada pembangunan yang
terkendala mengenai masalah anggaran sehingga masih ada kendala untuk belum optimalnya
untuk landing dan take off.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 17
Komite III
Mengenai Komite III, ada mengenai perubahan aturan di BPJS sehingga contohnya
penanganan katarak yang berubah dari, wah katarak ini sulit ini, tetapi intinya masyarakat
yang dulu yang 618 bisa dibantu oleh BPJS untuk operasi katarak, tetapi sekarang harus
menunggu sampai kondisinya parah. Ini tentu masyarakat merasakan kesulitan. Kemudian
untuk ketersediaan puskesmas di Kota Batam, sangat jauh dari rasio yang ideal.
Komite IV
Kemudian untuk Komite IV, potensi penerimaan daerah dari Labu Jangkar sampai
sekarang masih belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu peraturan pemerintah
yang merupakan turunan dari Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 mengenai Kewenangan
Pemerintah Daerah, pengelolaan laut mulai dari bibir pantai hingga 12 mil. Kami harapkan
dapat didesak secepatnya sehingga potensi pendapatan pemerintah daerah dapat segera
terealisasi.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Haripinto Tanuwidjaja dari Kepulauan Riau. Berikutnya dari
Provinsi Riau.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GHAFAR USMAN, M.M. (RIAU)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang terhormat Pimpinan selaku Pimpinan Sidang, selamat kepada Pak Sesjen dan
Deputi, yang saya muliakan rekan-rekan para Senator seluruh Indonesia, hadirin-hadirat yang
berbahagia. Laporan hasil kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat dari daerah Provinsi
Riau.
Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang kami hormati, hasil diskusi kami dengan berbagai
stakeholder, baik intelektual maupun pemda ternyata tugas pokok fungsi DPD itu adalah
memperjuangkan. Nah kata-kata memperjuangkan itu setelah melihat kamus bahasa
Indonesia dan kamus hukum, bukan hanya sekadar menyampaikan, tetapi menyelesaikan
sampai tuntas. Itu kesepakatan yang telah kita coba diskusi bersama, memperjuangkan
aspirasi daerah itu bukan sekadar menyampaikan, tetapi menyelesaikan secara tuntas. Nah
oleh karena itu, dapat beberapa hal yang kami sampaikan pada kesempatan ini.
Pertama, berharap kepada Pimpinan dan Sesjen untuk memfasilitasi pemerintah
daerah bersama DPD, baik di kantor DPD maupun di kantor-kantor yang memang sesuai
dengan aturan bahwa DPD bersidang di ibu kota. Ternyata DPD sampai hari ini kan belum
punya kantor, baru pinjaman kantor. Dengan demikian kalau kita bersidang di ibu kota
negara, boleh saja di ruang menteri, boleh saja di tempat lain karena berdasar undang-undang
bersidang di ibu kota, dan ternyata DPD sampai hari ini belum punya kantor. Oleh karena ,itu
kami berharap kiranya bahwa segala persoalan-persoalan yang terkait dengan persoalan
daerah dapat difasilitasi dengan menteri terkait.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 18
Contoh sekarang sangat memperihatinkan bahwa daerah pantai ada empat
kesengsaraannya. Pertama, harga getah yang sangat murah. Yang kedua, harga sawit yang
sangat murah. Yang ketiga, bahan pokok yang mahal. Yang keempat, abrasi yang telah
menghantam tempat ibadah, tempat pendidikan, bahkan rumah. Ternyata yang tinggal di
pantai adalah suku-suku laut yang memiliki kemiskinan yang sangat tinggi. Oleh karena itu,
karena perbatasan yang apabila mereka ke Malaysia, ternyata enak rasanya di Malaysia.
Infrastrukturnya lengkap, bahan pokoknya murah, ternyata hasilnya mahal. Terbalik dengan
negara kita. Oleh karena itu, kita perlu memberikan perhatian yang tinggi. Kiranya Pimpinan
dan Sesjen dapat memfasilitasi mempertemukan antara kementerian terkait dengan persoalan.
Contohnya abrasi, ternyata abrasi ini kami telah langsung kemarin ketemu dengan balai dan
ketemu dengan Pak Menteri, ternyata hasil pertemuan itu dapat memberikan suatu dorongan
kepada kementerian. Alhamdulillah Riau baru dapat setahun ini, yang dua tahun lalu belum
pernah dapat, 16 miliar. Tetapi, itu adalah sangat kecil dengan kondisi yang memang dialami
oleh masyarakat. Dan seterusnya kami juga berharap kepada Pak Sesjen dan Pak Menteri
kiranya pertemuan dengan tiga menteri: Menteri perdagangan, Menteri Pertanian, dan
Menteri Perindustrian, agar ada kebijakan khusus terhadap daerah-daerah perbatasan, adanya
kebijakan khusus lintas batas yang pernah dilakukan di Kalimantan Barat. Oleh karena itu,
kami juga berharap kiranya dapat diambil suatu kebijakan.
Selanjutnya, hal-hal yang menyangkut teknis kami akan sampaikan secara tertulis.
Dan sekali lagi, kami berharap kepada Pimpinan dan Sesjen dapat memfasilitasi hal-hal yang
memang tidak dapat diselesaikan di daerah, teapi harus penyelesaianya di tingkat pusat dan
kami selanjutnya akan membuat nota secara resmi, baik kepada Pimpinan Setjen maupun
komite terkait. Dan contoh yang telah kami lakukan bersama Komite II, kemarin kami
ketemu dengan kementerian, Alhamdulillah kementerian juga merespons bahwa DPD betul-
betul adalah wakil daerah dan wakil yang memperjuangkan kepentingan di tingkat pusat,
bukan hanya sekadar menyampaikan secara tertulis, bukan hanya laporan pada paripurna,
tetapi dapat menyelesaikan secara tuntas.
Demikian, Bapak dan Ibu yang kami hormati, secara lengkap akan kami sampaikan
kepada Pimpinan karena Paripurna ini adalah suatu sidang yang paling tinggi. Apabila di
Paripurna telah disampaikan dan disetujui berarti menjadi suatu kewajiban mutlak bagi
Pimpinan dan Sesjen dan bagi kita semua. Demikian dapat kami sampaikan.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Drs. H. Abdul Ghafar Usman, M.M. yang sudah membacakan laporan
dari Provinsi Riau. Berikutnya Provinsi Sumatera Barat.
PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMATERA BARAT)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang kami hormati Saudara Pimpinan DPD RI, Saudara Pimpinan Alat Kelengkapan,
Kepanitian, Pimpinan Kelompok DPD RI di MPR RI, Bapak Sesjen, Bapak Wakil dan Ibu,
Bapak Donny, Pak Adam, dan Bu Sefti selamat bergabung di DPD RI, dan khususnya
Anggota DPD RI yang saya hormati dan saya banggakan.
Pertama-tama, tentu kita telah mendengarkan tadi laporan-laporan dari berbagai
daerah dan sampailah saatnya laporan kami dari Sumatera Barat. Kami mohon maaf karena
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 19
tiga anggota dari Provinsi Sumatera Barat berhalangan untuk hadir, kurang sehat. Saya akan
membacakan laporan ini, mungkin tidak akan dibacakan semua, tetapi beberapa poin. Dan,
harapan kita semua tentu sama dengan apa yang disampaikan oleh Bapak dari Riau tadi dari
Pak Ghafar, yang paling penting itu adalah tindak lanjut dari apa yang kita sampaikan hari ini
karena dari Sidang Paripurna ke Sidang Paripurna sudah sangat banyak aspirasi-aspirasi atau
temuan-temuan yang kita sampaikan.
Bapak-bapak, Ibu-ibu yang kami hormati, saya mungkin hanya akan menyampaikan
mungkin beberapa persoalan pokok.
Komite I
Pertama, bidang Komite I. Komite I, yaitu Bapak Leonardy Harmainy. Pertama
mengenai sosial dan ketertiban umum. Ini mohon maaf ya Bapak-bapak, Ibu-ibu karena saya
membacakan ya ini mungkin tidak teratur. Kalau saya bacakan semua mungkin sampai sore
karena ini banyak sekali, jadi saya hanya ingin menyampaikan saja poin-poinnya. Persoalan
di Sumatera Barat:
Satu bidang politik, sebanyak 10 bupati dan walikota di Sumatera Barat
mendeklarasikan diri untuk mendukung Bapak Joko Widodo untuk kembali menjadi Presiden
Indonesia. Dukungan itu diberikan karena keberhasilan dan perhatian ke Sumatera Barat
dinilai besar. Ini mohon maaf, apakah ini bisa diberitakan atau tidak karena saya hanya
membacakan. Dan ini juga selain itu, walinagari se-Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat
menyatakan dukungan secara terbuka terhadap pasangan capres Joko Widodo dan Ma’ruf
Amin. Dukungan itu diberikan karena Jokowi dianggap berhasil membangun bangsa.
Kemudian bidang sosial dan ketertiban umum, sirine gempa dan tsunami, Sumatera
Barat khususnya Padang, Padang Pariaman, dan Mentawai itu adalah daerah-daerah yang
berpotensi seandainya terjadi gempa bumi berpotensi tsunami. Untuk itu, diharapkan sirine
dan alat-alat tanda lainnya untuk dapat selalu diaktifkan dan menjadi perhatian Sumatera
barat.
Kemudian permasalahan sosial, saya sebetulnya segan membacakan, tetapi nanti
kalau tidak saya bacakan, Pak Leo tadi menyampaikan kepada saya mohon dibacakan.
Perhimpunan Konselor VCT dan HIV AIDS Indonesia di Sumatera Barat dalam
penelitiannya menemukan pelaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT,
khususnya hubungan seksual antara sesama laki menjadi pemicu HIV tertinggi diSumatera
Barat. Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan terdapat 10.376 kasus
sampai Periode Januari sampai Maret 2018. Persentasi lelaki suka lelaki sebesar 28%. Mohon
maaf, Bapak-bapak, saya tidak akan bacakan karena saya juga ngeri bacanya ini terlalu apa,
tetapi artinya kita tidak menutup mata karena ini terjadi. Walaupun Sumatera Barat yang kita
kenal Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ternyata persoalan sosial tersebut
terjadi juga di sana, persoalan narkoba dan persoalan LGBT.
Komite II
Kehutanan dan Lingkungan Hidup, kita baru-baru ini dilanda banjir yang sangat hebat
sekali, malah sampai hari ini pun masih ada daerah-daerah yang belum bebas dari banjir
sehingga banyak infrastruktur yang rusak dan ini tentu memerlukan perhatian. Kalau daerah
mungkin tidak mampu, tentu pusat kita perlu harapkan bantuannya. Kemudian juga
pemerintah, khususnya Agam ini mempunyai persoalan tersendiri tentang Danau Maninjau,
yaitu pembersihan Danau Maninjau yang membutuhkan dana sekitar 1,4 triliun, sementara
APBD Agam tidak mencukupi dan APBD provinsi pun belum mampu menambahkan
anggaran tersebut, sehingga perlu mendapat dukungan dari pusat. Kemudian, ada satu titipan
kebetulan saya sendiri yang menghadiri ke sana, yaitu dari Dinas Tanaman Pangan Pertanian
Sumatera Barat. Sumatera Barat yang selama ini kita kenal salah satu penghasil beras, tetapi
berdasarkan hasil BPS tahun 2018, terjadi pengurangan lahan yang sangat besar sekali karena
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 20
BPS menghitung itu melalui satelit, tidak dikoordinasikan dengan Pemerintah Sumatera
Barat sehingga di Sumatera Barat merasa dirugikan. Untuk itu, harapan kami supaya harapan
dari pertanian Sumatera Barat, khususnya pemerintah Sumatera Barat untuk difasilitasi BPS
untuk melakukan ulang pemetaan tentang lahan tersebut.
Komite III
Yang terakhir dari Komite III, yaitu persoalan BPJS masih mempunyai beberapa
catatan-catatan juga dalam pelaksanaan BPJS di daerah. Dan untuk lengkapnya, Bapak/Ibu
sekalian, sudah ada di sini. Saya akan menyerahkan kepada Pimpinan. Mudah-mudahan dari
laporan-laporan tersebut dapat ditindak lanjuti.
Demikian saja yang dapat saya sampaikan.
Wabillahi taufik walhidayyah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih, Ibu Hj, Emma Yohana yang sudah menyampaikan laporan dari
Provinsi Sumatera Barat. Berikutnya adalah Provinsi Sumatera Utara.
PEMBICARA: DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., M.S.P. (SUMATERA
UTARA)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan dan Anggota DPD yang kami hormati. Puji syukur ke hadirat Allah
Subhanahu Wa Ta'ala, salawat dan salam ke haribaan Rasulullah Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam.
Hadirin yang berbahagia, izinkan kami menyampaikan laporan hasil reses di daerah
pemilihan Provinsi Sumatera Utara.
Komite II
Terutama ada masalah soal kelangkaan tabung gas 3kg yang beberapa hari terakhir
sangat sulit didapatkan di beberapa daerah di Medan.
Komite III
Kemudian untuk Komite III, pertama ada temuan pemotongan penerima manfaat
PKH Rp500.000 per 3 bulan yang tahun lalu diterima Rp319.000, tahun ini Rp266.000 dan
sampai hari ini belum didapatkan klarifikasi dan penjelasan dari pemerintah terkait
pemotongan dimaksud.
Kemudian, saya kira itu saja dua hal, lainnya kami serahkan.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih, Ustaz Dedi Iskandar Batubara yang sudah menyampaikan laporan dari
Sumatera Utara. Berikutnya, dari Bangka Belitung dipersilakan.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 21
PEMBICARA: BAHAR BUASAN, S.T., M.S.M., M.Sc. (BANGKA BELITUNG)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera.
Selamat sore.
Om swastiastu.
Namo buddhaya.
Yang terhormat Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang
terhormat Saudara-saudara Anggota DPD RI, yang terhormat Bapak Sesjen berserta
jajarannya, Sidang Paripurna DPD RI yang kami muliakan, hadirin yang berbahagia.
Pertama, saya mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya Sesjen dan Deputi
yang baru. Yang kedua, Kami mengucapkan turut berduka cita atas jatuhnya pesawat Lion
Air JT610 dari Jakarta ke Pangkal Pinang yang menelan 198 penumpang, 6 Anggota DPRD
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan 2 sekretariatnya. Rasa duka yang begitu mendalam
dari kami sebagai Anggota DPD RI dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Terima kasih kami sampaikan kepada Pimpinan Sidang Paripurna atas kesempatan
yang diberikan kepada kami Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, daerah
pemilihan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk menyampaikan laporan hasil
kunjungan daerah kami yang mulai sejak 19 oktober sampai sampai 11 November 2018.
Komite I
Untuk Komite I, fokus kepada pengawasan pelaksanaan tahapan Pemilu serentak
2019. Adapun rangkuman dari aspirasi yang disampaikan adalah tahapan Pemilu sebagai
dimaksud telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh Komisi Pemilihan
Umum. Ada tiga hal pokok yang perlu kami sampaikan:
1. Pentingnya bagi Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan penyisiran secara
mendalam atas potensi NIK ganda ataupun seorang memiliki NIK lebih dari 1 yang
mana daftar tersebut merupakan DP4 atau daftar potensi pemilih. Berdasarkan
masukan tersebut tanpa ada penyisiran mendalam atas data kependudukan tersebut,
maka selama itu pula polemik daftar pemilih akan terus terulang untuk setiap
tahunnya.
2. Perlunya pemerintah dan DPR memberikan kepastian atas penggunaan surat
keterangan pengganti e-KTP yang dapat dipergunakan sebagai pengganti KTP jika
ingin menggunakan hak pilih. Norma undang-undang menyebutkan bahwa yang
dapat dipergunakan adalah e-KTP. Untuk itu, diharapkan ada produk aturan yang
setara dengan undang-undang, apakah melalui fatwa MK agar surat keterangan
tersebut diakui dan sah dipergunakan sebagai pengganti e-KTP dalam menggunakan
hak pilih.
3. Perlu pemerintah memperhitungkan faktor geografis dalam pelaksanaan Pemilu,
termasuk di dalamnya distribusi dan pengamanan logistik Pemilu.
Komite II
Untuk Komite II, dari aspirasi yang didapat adalah tentang pembangunan hibah jalan
daerah yang diberikan untuk Pulau Belitung, pelaksanaan dan pengawasan angkutan
perkotaan di daerah Bangka Belitung, proses pengelolaan buah-buahan yang berasal dari
kebun yang berada di Kepulauan Bangka Belitung, dan terkait pandangan tentang kecelakaan
pesawat Lion Air JT610 rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang yang baru saja terjadi.
Terus, harga lada, harga sawit, harga karet menurun sehingga perekonomian di Bangka
Belitung kurang menyenangkan.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 22
Komite III
Anggota DPD RI Komite III, rangkuman dari aspirasi yang didapat adalah tentang
pengawasan penyelenggaraan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS, khususnya
BPJS kesehatan yang dilakukan di Bangka Belitung tentang penyelenggaraan organisasi
kepemudaan di Bangka Belitung dan tentang pelaksanaan program kesejahteraan lanjut usia
di Provinsi Bangka Belitung.
Komite IV
Untuk Komite IV, dari aspirasi yang didapat adalah tentang pengawasan kebijakan
BUMD dan BUMDes, seperti di BUMDes Selinsing, pemanfaatan lahan reklamasi yang
dilakukan oleh PT Timah yang sudah bekerja sama dalam persiapan lahan dan bibit buah
sebanyak 400 macam, lalu berikut biaya perawatannya.
Pimpinan dan hadirin yang berbahagia, demikianlah laporan kegiatan reses tanggal 19
Oktober sampai 11 November 2018 di daerah kami.
Anggota DPD RI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung:
1. Bapak Drs. HA. Hudarni Rani, S.H. (B-33)
2. Bapak Herry Erfian, S.T. (B-34)
3. Bapak Tellie Gozelie, S.E. (B-35)
4. Saya sendiri Bahar Buasan, S.T., M.S.M., M.Sc. (B-36)
Sekian dan terima kasih.
Wabillahitaufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
Sekian dan terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Bahar Buasan, S.T., M.S.M. yang sudah membacakan laporan
dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berikutnya, Provinsi Jawa Barat dipersilakan.
PEMBICARA: Ir. H. AYI HAMBALI, M.M. (JAWA BARAT)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak Pimpinan dan para Anggota DPD yang hadir, izinkan saya hanya menyerahkan
saja laporan ini, kecuali catatan beberapa hal, Pak. Yaitu, kita perlu mendesak pemerintah
untuk mencabut moratorium pembentukan daerah otonomi baru karena di Jawa Barat ini
sudah sangat mendesak, terutama DOB-DOB yang dulu pada periode sebelum Pak Jokowi
itu sudah disetujui oleh Presiden.
Terima kasih dan laporan akan saya serahkan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Waalaikumsalam.
Terima kasih Senator Ir. H. Ayi Hambali, M.M. yang sudah menyerahkan laporan
dan sedikit penyampaian secara lisan dari Provinsi Jawa Barat. Berikutnya, dipersilakan
Provinsi Jawa Tengah.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 23
PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. (JAWA TENGAH)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan yang saya hormati, Bapak sekalian, memenuhi aspirasi DPD dari Nusa
Tenggara Barat, maka saya hanya ingin menyampaikan laporan ini secara langsung dan tanpa
catatan sama sekali.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Waalaikumsalam.
Terima kasih Senator Dr. H. Bambang Sadono menyampaikan laporan dari Jawa
Tengah. Berikutnya, Provinsi Lampung.
PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Tabik pun.
Yang saya hormati Pimpinan, rekan-rekan yang saya banggakan, terkhusus kepada
Pak Donny dan Ibu Sefti dan Pak Adam yang telah diangkat menjadi pimpinan di sekretariat.
Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati, untuk Lampung ada dua isu strategis yang
akhir-akhir ini muncul sangat mencuat:
1. Terkait dengan masalah lahan ataupun pertanahan. Ada tiga kategori masalah tanah
yang sekarang ini sedang mencuat di Lampung
1) Terjadinya proses rurarisasi dan urbanisasi pada register-register di beberapa
kabupaten, yaitu register 38 di Lampung Timur, register 40 di Lampung Selatan,
kemudian register 43 di Lampung Mesuji, yaitu di daerah Moro-Moro. Ini
persoalannya bahwa hutan-hutan yang sudah dibikin masyarakat ini berubah
bentuk ya menjadi hutan manusia sekarang ini. Maka oleh karena itu, banyak
permintaan dari tokoh masyarakat maupun masyarakat yang sudah menempati
lahan-lahan register ini agar berubah dari hutan-hutan produksi menjadi tempat
pemukiman atau menjadi sebuah desa yang di mana saat ini faktanya bahwa di
daerah tersebut sudah ada jalan-jalan infrastruktur yang dibiayai oleh pemerintah,
bahkan kantor-kantor pemerintah berupa kepala desa, kantor-kantor kepala desa,
kemudian mesjid sekolah. Dan, ini juga harus menjadi perhatian kita, Bapak/Ibu
sekalian.
2) Menyangkut dengan masalah grondkaart di sepanjang rel kereta api di Lampung,
dari Bandar Lampung sampai dengan Kabupaten Way Kanan berbatasan dengan
Sumatera Selatan, Bapak/Ibu sekalian. Lahan grondkaart ini sebetulnya kita
sedang akan focus group discussion dengan beberapa ahli dari UI dan Gajah
Mada, serta Universitas Andalas, yang intinya grondkaart itu bukan merupakan
alas hak bagi PT KAI atau BUMN PT KAI untuk memiliki lahan tersebut.
Kemudian juga grondkaart itu tidak ada aslinya. Dan, saat ini PT KAI mengaku-
ngaku sebagai pemilik daripada lahan-lahan pinggir rel kereta api yang bahkan
bukan hanya 50m atau 100m, ada yang sampai 1km diakui, padahal rel kereta api
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 24
itu tidak lebih dari 1 meter. Dan, Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun
1960 juga mengamanatkan bahwa lahan-lahan negara yang bebas yang tidak
dipakai oleh pemerintah itu sebetulnya bisa disertifikasi oleh rakyat, sejauh
rakyat itu sudah menempati lebih dari 20 tahun di tanah tersebut. Kemudian, juga
Undang-Undang Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007 yang diperkuat juga
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 Ayat (58) itu jelas
disebutkan bahwa ruang milik kereta api itu hanya 6 meter kanan dan kiri, Pak
ketua. Nah oleh karenanya, ini juga harus menjadi perhatian kita karena rakyat ini
sudah menempati lahan-lahan grondkaart ini lebih daripada 20 tahun, bahkan
sudah mencapai 3 generasi, dari mulai kakek sampai ke cucu sekarang ini.
Terakhir, juga di Kota Bandar Lampung ada dua isu hak pengelolaan lahan: satu
dimiliki oleh pemerintah provinsi dan satu dimiliki oleh Pelindo pusat. Bahwa,
HPL-HPL itu muncul tanpa ada verifikasi sehingga terkena tanah-tanah atau pun
lahan rakyat yang sudah ada sertifikatnya. Ini menjadi persoalan serius bagi kita
semua yang masuk ke DPD.
3) Terakhir, tadi sama dengan Jawa Barat, yaitu masalah DOB, di Lampung ada 4
pengajuan DOB baru yaitu, 2 di Lampung Tengah, kemudian 1 di Lampung
Utara, dan 1 di Lampung Selatan. Untuk yang Lampung Tengah itu sudah
memenuhi kriteria 13 item yang harus dipenuhi, termasuk rekomendasi dari
gubernur dan pemerintah daerah kabupaten. Untuk yang dua, masih dalam proses
jalan, dan kita seyogyanya DPD terus melalui Komite I untuk bisa mendukung
proses percepatan dan mendesak pemerintah untuk meninggalkan moratorium
DOB.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Drs. H. Andi Surya Senator dari Lampung yang sudah membacakan
laporan dari Provinsi Lampung. Berikutnya dipersilakan Provinsi Bengkulu.
PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Siapa kita? Indonesia.
Pimpinan yang kami hormati, Pak Nono dan Ibu Prof., serta selamat Pak Donny,
Sesjen baru, dan Ibu Deputi, Pak Adam deputi yang baru. Selamat bertugas, kami doakan
sukses bersama DPD RI. Pada kesempatan yang sangat baik ini, izinkan kami menyampaikan
laporan hasil kerja di daerah kami yang diselenggarakan pada tanggal 19 oktober sampai
dengan 11 November 2018 di Provinsi Bengkulu.
Komite I sudah melaksanakan tugas dan hal-hal yang berkaitan dengan tugas,
masukan juga sudah kami sampaikan dirangkum di dalam laporan ini. Komite II juga sudah
melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan sebanyak 20 dan bahkan lebih dari 20 tempat
yang diselenggarakan di 10 kabupaten/kota. Komite III juga sudah melaksanakan tugas-tugas
yang diamanatkan kaitan dengan BPJS, kaitan dengan Undang-Undang No.40, Undang-
Undang No. 13 tentang Lansia, dan yang kaitan temuan dan aspirasi juga sudah kami
masukan dalam laporan ini. Komite IV juga sudah kami laksanakan, berkaitan dengan
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 25
pengawasan hasil ikhtisar BPK RI dan juga sudah kita koordinasikan dan komunikasikan
dengan semua pihak yang mana beberapa masukan sudah bisa kami selesaikan di daerah, ini
kami sampaikan langsung pada saat itu. Sedangkan untuk hal-hal yang belum bisa
diselesaikan di daerah, ini menjadi isu yang mungkin menjadi bagian kita bersama. Ada dua
isu yang mungkin perlu kami angkat berkaitan dengan pendataan persiapan pemilihan umum,
ini juga kita atasi. Dan di Bengkulu sekarang-sekarang ini sudah dilaksanakan juga proses
penerimaan pegawai negeri atau ASN. Nah ini, Pimpinan, ini perlu kami sampaikan semua
kabupaten/kota dan provinsi tidak bisa memenuhi kuota yang telah ditentukan karena passing
grade-nya terlalu tinggi. Kami mengusulkan kepada Pimpinan melalui DPD, karena semua
sarjana yang diterima itu berdasarkan lulusan perguruan tinggi. Nah, waktu pemrosesan
penerimaan perguruan tinggi dulu kan ada passing grade-nya begitu. Nah ini di daerah ini
hampir tidak mencapai 50% terpenuhi. Nah ini mungkin menjadi pemikiran kita bersama dan
saya lihat juga di tempat lain juga sama. Sedangkan lima tahun terakhir ini di semua provinsi
tidak ada penerimaan pegawai negeri. Kalau ini hanya bisa sampai 40% terpenuhi saja, ya ini
akan menjadi masalah tentang ASN kita. Kami mengharapkan DPD, khususnya komite dan
juga mungkin lembaga bisa melaksanakan rapat-rapat dengan kementerian Menpan RB untuk
mencari solusi dan kami menyarankan dari Bengkulu supaya setiap provinsi ini mempunyai
passing grade tersendiri. Seperti kita penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi, ini ada
perintis 1, perintis 2, dan perintis 3, dan juga ada batas yang memang diharapkan karena
sebagian besar ASN yang ikut di tes di daerah itu adalah lulusan di daerah. Nah ini tentunya
menjadi isu kita bersama dan semuanya mungkin Indonesia tidak bisa kita seragamkan, tetapi
kita samakan di dalam semangat kita untuk membangun ASN yang lebih baik dan
penerimaan pun lebih transparansi.
Itu yang pertama, nah yang kedua yang tentunya kaitan di daerah kami ada daerah
yang sampai sekarang belum selesai untuk menghadapi pemilihan umum. Nah ini yang
berkaitan dengan hak-hak pemilih, khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten
Lebong, ada daerah yang menjadi permasalahan terus kaitan dengan data pemilih dan juga
kesertaan pemilih, ini mohon untuk dapat diperhatikan sehingga berkaitan dengan persiapan
untuk Pemilu 2019 nanti dapat terselenggarakan dengan baik.
Terakhir, kami mendoakan semoga musibah yang terjadi di belahan daerah di
Republik Indonesia ini kiranya mendapat tentunya kemudahan dan juga mendapat
perlindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan juga kami dari Bengkulu sangat prihatin.
Ya mudah-mudahan ketabahan, keikhlasan, dan mungkin juga tentunya bagi kita untuk selalu
waspada terhadap musibah yang kita alami. Ini bisa mendapat menjadi perhatian kita
bersama dan kami mendoakan semoga semua korban kiranya selalu dalam kasih sayang
Tuhan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan bagi keluarga yang ditinggalkan akan sabar,
khususnya bagi saudara kami dari Provinsi Bangka Belitung. Kami juga ikut belasungkawa
yang sebesar-besarnya atas musibah jatuhnya kapal terbang, kalau kami bilang di Bengkulu
itu, jadi pesawat Lion Air yang beberapa waktu yang lalu, dan kami sekali lagi mendoakan
semoga semuanya karena ada hikmah di balik itu semua.
Selesai demikian, Bapak/Ibu hadirin sekalian yang dapat kami sampaikan. Kami atas
nama Anggota DPD dari Provinsi Bengkulu mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Kalau ada kesalahan kami mohon maaf.
Wabillahitaufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Pimpinan, saya tambah sedikit masalah grade. Pimpinan, Ghazali sebelah kiri.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 26
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Oh, silakan Pak Ghazali.
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Ini masalah sangat besar saya lihat di Aceh kemarin. Di jalan saya banyak bertemu
dengan anak-anak muda yang habis selesai ikut tes pegawai negeri sipil. Rata-rata tidak lulus
semua, sedih karena grade-nya itu sangat tinggi. Maka, kita harapkan kepada pemerintah ke
depan, jangan disamakan grade seluruh Indonesia karena standar pendidikan tidak sama
sebenarnya. Ini jadi perhatian kita, bagus usulan Bang Ken.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Waalaikumsalam.
Terima kasih. Terima kasih Senator H. Ahmad Kanedi yang sudah membacakan
laporan dari Provinsi Bengkulu, kemudian juga diperkuat oleh Senator dari Aceh Saudara
Ghazali Abbas. Terima kasih untuk proses PNS. Berikutnya, dipersilakan dari Sumatera
Selatan.
PEMBICARA: SISKA MARLENI, S.E., M.Si. (SUMATERA SELATAN)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat petang.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Salam kebajikan.
Laporan kegiatan di daerah Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Provinsi Sumatera Selatan Masa Sidang I Tahun Sidang 2018-2019, 19 Oktober-11
November 2018.
Yang kami hormati Saudara Pimpinan, yang kami hormati dan kami banggakan
Saudara Sesjen, Wasesjen, beserta jajaran. Selamat datang, Pak Donny. Kalau selama ini
menjadi mitra kami khusus Komite IV, sekarang menjadi supporting system di lembaga DPD
RI, selamat datang dan selamat bergabung. Rekan-rekan anggota DPD RI, rekan media,
hadirin dan hadirat yang kami banggakan.
Puji dan syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa dengan segala limpahan
rahmat serta karunia-Nya, pada kesempatan yang berbahagia ini kita diberikan hidayah,
diberikan kesempatan, juga nikmat sehingga kita diberikan kemudahan dalam melaksanakan
kegiatan bekerja di daerah pemilihan yang baru saja kita laksanakan, 19 Oktober hingga 11
November 2018.
Sidang Paripurna yang kami muliakan, dalam masa bekerja di daerah pemilihan di
Tahun Sidang 2018-2019, Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Sumatera Selatan menyerap
berbagai masukan, menyerap berbagai aspirasi, yang pada kesempatan ini mungkin nanti
pada beberapa poin saja yang saya sampaikan karena nanti laporan secara lengkapnya sudah
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 27
kami sampaikan dan sudah kami siapkan untuk nantinya kami serahkan setelah
menyampaikan poin ini.
Ada beberapa hal yang kami catat, yang kami tampung aspirasinya, terutama yang
berkaitan dengan tugas alat kelengkapan, baik dari Komite I, Komite II, III, dan IV. Izin
untuk kami menyampaikan, yang berkaitan dengan, aspirasi yang berkaitan dengan Komite I.
Komite I
Yang pertama, yaitu berkaitan dengan pengawasan dana desa dan juga tahapan
pemilu 2019. Yang pertama, adanya keterlambatan pencairan dana desa tahap 3 tahun 2018
ini di 13 kabupaten dan 1 kota Provinsi Sumatera Selatan. Ini disebabkan oleh adanya
keterlambatan pelaporan pembangunan tahap 2 APBDes. Selanjutnya, hal ini menyebabkan
pemerintah kabupaten, pemerintah kota, dan juga pemerintah desa perlu untuk menyesuaikan
kembali dengan peraturan menteri yang baru dikeluarkan pemerintah dan juga menyebabkan
perlunya lagi adanya penyesuaian sehingga hal-hal tersebut bisa untuk mengurangi
keterlambatan pencairan.
Lalu yang kedua, keterkaitan dengan pelaksanaan sekarang seleksi penyelenggara
pemilu, khususnya KPUD kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan yang masa
tahapannya itu dilaksanakan di masa kampanye dengan waktu yang juga tidak terlalu jauh
lagi dengan pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu, Pileg, dan Pilpres 2019 dalam waktu yang
cukup pendek ini dirasakan ada kekhawatiran dapat mengganggu proses tahapan pelaksanaan
Pemilu. Dan juga, bahwa untuk menghindari kegagapan penyelenggara dan untuk mengingat
kesinambungan tugas penyelenggara dalam Pemilu 2019, untuk bisa dipertimbangkan
sekiranya pada formasi yang baru, KPUD tetap mengakomodir 1 atau sampai dengan 2
anggota komisioner di komisioner yang baru.
Komite II
Selanjutnya Sidang Paripurna yang kami muliakan, aspirasi terkait Komite II yaitu
berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Lain. Ada hal yang menjadi catatan kami adalah kepada pemerintah diharapkan
dapat melakukan pembinaan dan juga pengawasan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Lain dengan memperhatikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan
para pengguna jalan pada jalur-jalur yang menjadi titik kerawanan. Diharapkan juga
pemerintah untuk menambah rambu-rambu lalu lintas untuk membantu, kelancaran, dan juga
keamanan lalu lintas, dan memberikan peraturan ataupun regulasi khususnya di wilayahnya.
Sedangkan terkait dengan angkutan batu bara, DPD RI juga mendukung pada
pemerintah daerah untuk melakukan pembatasan armada daripada pengangkutan batu bara
yang melintasi jalan-jalan umum sehingga selayaknya kepada para armada batu bara ini,
khususnya di Provinsi Sumatera Selatan untuk bisa dialihkan kepada jalur-jalur khusus untuk
transportasi pertambangan.
Komite III
Sidang Paripurna yang berbahagia, yang berkaitan dengan aspirasi di Komite III,
yaitu pengawasan dan pelaksanaan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial atau BPJS, khususnya BPJS Kesehatan. Ada beberapa
catatan di sini. Yang pertama, perlunya untuk lebih menegaskan bahwa BPJS di sini
memiliki tugas untuk membantu pemungutan daripada iuran premi guna untuk menjaga
kesinambungan daripada pelaksanaan program BPJS itu sendiri. Dan juga, termasuk perlunya
juga diharapkan kepada pemerintah untuk lebih melengkapi fasilitas dan sarana keterkaitan
dengan pelaksanaan program BPJS, mulai dari sarana infrastruktur bangunan sampai kepada
SDM yang memadai dalam memberikan pelayanan.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 28
Komite IV
Selanjutnya Sidang Paripurna yang berbahagia, kami juga menyerap aspirasi dari
Komite IV. Di sini yang pertama, yaitu yang berkaitan dengan hasil pengawasan atas
pelaksanaan UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 hingga Tahun 2025. Catatan yang kami dapatkan adalah perlunya
adanya sinkronisasi berbagai peraturan sebagai referensi bagi pemerintah daerah dalam
menyusun rencana pembangunan di daerah sehingga rencana pembangunan di daerah
berjalan dengan baik dan tentunya mencerminkan pembangunan itu sesuai dengan yang
menjadi rencana pembangunan nasional.
Lalu yang kedua, hasil pengawasan kebijakan BUMD dan juga BUMDes atau
BUMDes dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Catatan yang kami dapat adalah
perlu koordinasi lintas kementerian atau instansi dalam membantu mengakselerasi
permodalan, khususnya untuk BUM Desa. Dan misalnya, yang kami bisa kami sampaikan
atau kami sarankan, misalnya adanya perhatian dari lembaga pengelola dana bergulir dari
kementerian, koperasi, dan UMKM sebagai salah satu jawaban atas permasalahan yang
berkaitan dengan akses permodalan di BUM Desa.
Selanjutnya juga masih berkaitan dengan ada kaitannya dengan dana desa karena
sekalian kami menerima aspirasinya, termasuk salah satunya aspirasi yang berkaitan dengan
The right man in the right place, keterkaitan dengan tenaga pendamping desa yang
diharapkan memberdayakan putra-putri terbaik dari masing-masing desa dengan asumsi
mereka memahami secara baik, apakah secara geografis, apakah secara topografis, dan
muatan lokal dari masing-masing desa yang beririsan langsung dengan kebutuhan
masyarakat desa. Dan jika ini tidak terpenuhi, baru kita bisa mengimpor dari daerah yang
lain. Termasuk juga, aspirasi yang sangat menguat dan masif adalah suara-suara dari para
penyelenggara program dana desa di tingkat desa dan perangkat desa untuk bisa juga ada
irisannya dari desa kepada kesejahteraan mereka sebagai pelaksana program dana desa
tersebut.
Itu beberapa catatan yang kami dapatkan selama kami melaksanakan kegiatan bekerja
di daerah pemilihan. Dan akhirnya, dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah memberikan dukungan dalam kami menjalankan tugas di daerah pemilihan, kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi umat, bangsa, dan negara.
Akhirnya, kami Anggota DPD RI dapil Sumatera Selatan:
Bapak Hendri Zainuddin,
Ibu Hj. Asmawati,
Bapak Abdul Aziz, dan
Saya Siska Marleni
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhirul kalam wallahul muwafiq ila aqwamith thariq.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Merdeka.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih senator Siska Marleni dari Provinsi Sumatera Selatan. Berikutnya
dipersilakan dari Provinsi Jawa Timur.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 29
PEMBICARA: Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed. (JAWA TIMUR)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera untuk kita semuanya.
Yang terhormat Pimpinan DPD RI, yang saya hormati seluruh Anggota DPD RI, dan
juga saya hormati Sesjen dan seluruh jajarannya. Saya juga ingin menyerahkan secara
langsung, namun ada sedikit yang mungkin perlu saya sampaikan. Langsung saja untuk
Komite I.
Komite I
Masalah Pilkades yang berhimpitan dengan Pileg dan Pilpres. Di Jawa Timur cukup
banyak kepala desa yang berakhir di tahun 2018 atau awal tahun 2019 sehingga kalau
dilaksanakan Pilkades sesuai dengan jadwal, maka akan dekat sekali dengan pelaksanaan
Pileg atau Pilpres. Oleh sebab itu, saya berharap nanti dari Komite I bisa beraudiensi atau
rapat kerja dengan Kementerian Dalam Negeri agar segera diambil keputusan, diambil
kebijakan, apakah pelaksanaan Pilkades itu sebelum atau sesudah Pileg dan Pilpres. Kalau
dilaksanakan sebelum Pileg dan Pilpres, itu paling lambat di bulan Februari harus sudah
selesai karena jarak yang paling dekat adalah dua bulan.
Komite II
Untuk Komite II, sudah banyak sekali disampaikan. Masalah keselamatan
transportasi ini memang benar-benar menjadi hantu yang menakutkan,tetapi sangat
dibutuhkan. Oleh sebab itu, diharapkan dari melalui Komite II ini benar-benar bagaimana
untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas, baik udara, darat maupun laut.
Komite III
Masyarakat Jawa Timur sangat berharap kepada DPD untuk mendukung pembahasan
RUU tentang Pesantren. Ini mohon bagaimana agar DPD juga bersuara terhadap RUU
tentang Pesantren yang sedang menjadi pembahasan di DPR RI.
Komite IV
Yang terakhir untuk Komite IV, dana kelurahan yang akan diluncurkan tahun 2019
diharapkan benar-benar bisa direalisasikan dan tidak seharusnya diambilkan dari dana desa.
Rencana dana desa itu kan 73 triliun di 2019, tetapi karena ada permintaan, ada desakan, dan
sebagainya untuk dana kelurahan, akhirnya yang 3 triliun diambil untuk dibagikan ke
kelurahan. Nah oleh sebab itu, bagaimana Komite IV agar mengusahakan atau mengusulkan
agar dana desa itu tetap 73 triliun dan itu pun sebenarnya belum mencapai 10% sesuai
dengan amanat Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Seharusnya di tahun kemarin bahkan,
Undang-Undang Desa itu sudah mencapai 10% sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 6
Tahun 2014 tentang Desa.
Demikian laporan hasil reses dari Jawa Timur.
Terima kasih.
Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 30
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Drs. H. Ahmad Budiono sudah membacakan laporan dari Jawa Timur.
Berikutnya, dari DIY.
PEMBICARA: Drs. H. HAFIDH ASROM (DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua.
Om swastiastu.
Pimpinan dan Anggota yang saya hormati, dan selamat datang kepada Pak Donny,
Pak Adam, dan Bu Sefti, selamat bekerja.
Selanjutnya, saya kira saya tidak adil kalau saya membacakan laporan ini karena
waktu sudah sore sehingga Alhamdulillah semua komite mulai I sampai dengan IV tidak
begitu ada yang sangat emergency sehingga bisa diatasi di tingkat kita masing-masing.
Demikian saya sampaikan.
Wabillahi taufik walhidayah.
Wallahul muwafiq ila aqwatih thariq.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Waalaikumsalam, terima kasih senator Drs. H. Hafid Asrom dari DIY. Berikutnya,
Provinsi Bali. Ya karena Bali kosong, berlanjut NTB.
PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NUSA TENGGARA BARAT)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak Pimpinan yang saya hormati. Saya akan menyampaikan langsung, Pak, cuma
ada satu poin yang ingin saya sampaikan sebagai sesuatu yang sangat urgent untuk di
Lombok, yaitu korban gempa. Sampai dengan hari ini, apa yang dijanjikan pemerintah untuk
rumah dan sebagainya itu belum terealisasi, Pak, jadi masyarakat menitipkan untuk mohon
peran DPD bisa membantu percepatan realisasi janji Bapak Presiden untuk membantu.
Karena sekarang sudah masuk musim hujan, mereka masih hidup di tenda-tenda, Pak.
Kemudian, sekolah, madrasah, tidak berjalan sama sekali, tidak berjalan sebagaimana yang
diharapkan, jadi tidak berjalan efektif. Karena gedung-gedung sekolah, madrasah, dan ini
juga semua hancur, Pak. Jadi sekali lagi, mohon melalui Pimpinan DPD untuk bisa
membantu menyegerakan pencairan janji Bapak Presiden untuk membantu itu.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Bapak Drs. H. Lalu Suhaimi Ismy sudah menyampaikan laporan dari
NTB, termasuk satu catatan penting, yaitu tentang bantuan bencana. Biar sekalian mungkin
dengan Palu ya. Setelah NTB, dipersilakan DKI Jakarta.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 31
PEMBICARA: Dr. ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si. (DKI JAKARTA)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan yang saya hormati dan Anggota Senator yang kami muliakan, dengan
mengucapkan bismillahirrahmanirrahim saya akan menyerahkan hasil reses dari Provinsi
DKI Jakarta.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Ustaz Dr. Abdul Azis Khafia sudah menyampaikan laporan dari DKI
Jakarta walaupun hanya foto saja di depan. Berikutnya, Kalimantan Barat.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALIMANTAN BARAT)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan DPD RI yang kami hormati, rekan-rekan Anggota, Sesjen beserta seluruh
jajaran. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami kepada forum ini, juga persoalannya
tidak jauh berbeda dengan yang lain, maka kami serahkan langsung kepada Pimpinan.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Drs. H. Abdul Rahmi dari Kalimantan Barat sudah juga
menyampaikan laporannya, termasuk foto tadi. Berikutnya, dari NTT. Jadi terbalik, serahkan
dahulu baru dibaca.
PEMBICARA: Ir. ABRAHAM LIYANTO (NUSA TENGGARA TIMUR)
Serahkan dahulu baru baca, artinya singkat begitu. Hanya 1 menit.
Komite I
Yang pertama, Komite I ada permintaan dari Pemda Nusa Tenggara Timur, berharap
bahwa RUU tentang Kepulauan ini segera direalisasikan, Pak Ketua. Kebetulan Pak Wakil
Ketua juga sebagai koordinator daerah kepulauan.
Komite II
Yang kedua, Komite II ini menyangkut penyaluran bibit karena NTT kekeringan,
pada musim hujan ini sering bibit dan pupuk terlambat. Mohon perhatian DPD juga untuk
bisa memperjuangkan dan mempercepat supaya hal-hal seperti ini tidak terulang di setiap
tahun.
Komite III
Ketiga, dari Komite III. Pertama, ini soal Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Gubernur telah mengeluarkan instruksi moratorium, tenaga kerja dari NTT tidak boleh keluar
lagi, tetapi masih bertentangan dengan UU No. 39 Tahun 2004 dan juga UU No. 21 Tahun
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 32
2017. Sehingga, mohon perhatian juga pemerintah pusat, termasuk DPD menyikapi
persoalan trafficking yang terjadi di NTT ini.
Masih dalam Komite III, banyak orang miskin yang tidak terima program PKH. Ini
diakibatkan oleh salah mendata atau mungkin sengaja juga tidak tahu karena itu sudah
computerize. Ketika PKH ini direalisasikan, ternyata tetangga yang miskin tidak menerima
dan yang menerima karena sudah terdata dari tiga tahun yang lalu, itu mereka yang mampu
sebenarnya, bahkan keluarga yang sejahtera. Ini mohon perhatian juga bagaimana caranya
supaya hal tersebut tidak terulang dan diskriminasi terjadi.
Terakhir dari Komite III itu sama dengan tadi yang disampaikan dari Aceh, tes ASN
kali ini ada 7.000 yang mengikuti tes, yang lulus hanya 140 orang (2%), 98% nya tidak lulus.
Jadi hampir seluruh kabupaten protes, mengharapkan supaya passing grade untuk tes ASN
ini ditinjau kembali.
Komite IV
Dan yang terakhir, Komite IV itu menyangkut satker, balai yang selama ini
merencanakan proyek-proyek itu terkoordinasi di tingkat atau di Bali dan hampir tidak
memperhatikan atau tidak menguasai medan lapangan di daerah sehingga perencanaan ini
tidak efektif. Banyak proyek yang terbengkalai, tidak sesuai dengan perencanaan satker.
Dimohon mungkin satker-satker atau balai-balai ini tidak perlu dibentuk lagi atau dihapus
begitu. Hampir sebagian Indonesia Timur salah perencanaan ini karena balai-balai ini berada
di daerah lain dan tidak efektif untuk melihat kondisi yang sebenarnya.
Demikian yang saya laporkan. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya, terima kasih Senator Ir. Abraham Liyanto, Sulawesi Utara, khususnya untuk
RUU Daerah Kepulauan. Memang sekarang sudah sampai pada tahapan, sekadar informasi
buat kita, yang lalu, bulan lalu sudah ada pembahasan tripartit antara pemerintah, DPR,
dengan DPD. Infonya, hasil laporan dari Ketua Komite I Senator Benny Rhamdani bahwa
pihak DPR dan DPD tidak ada masalah. Persoalannya, di pemerintah masih minta waktu lagi
untuk pembahasan lanjutan. Saya kira itu informasinya, kita ikuti saja perkembangannya.
Silakan dari Sulawesi Utara.
PEMBICARA: Ir. STEFANUS B.A.N. LIOW (SULAWESI UTARA)
Sulawesi Utara, terima kasih, Pimpinan.
Pimpinan dan Anggota DPD yang kami hormati, Pak Sesjen, Bapak/Ibu Deputi, dan
seluruh jajaran kesetjenan, insan pers, hadirin yang kami hormati.
Sulawesi Utara secara fisik dihadiri 3, saya Stefanus Liow, Pak Marhany Pua, dan
Pak Fabian Sarundajang, kecuali Pak Benny Rhamdani izin karena ada di daerah, ada tugas
negara, beliau masih di Sulawesi Utara. Sekalipun sementara berproses dan itu merupakan
rancangan undang-undang inisiasi dari DPR RI, namun aspirasi dari Provinsi Sulawesi Utara
dipersilakan Rancangan Undang-Undang tentang Pesantren dan Pendidikan Agama. Tetapi,
untuk Pasal 69 dan 70 untuk tidak dimasukkan karena ada kecenderungan membirokrasikan
pendidikan nonformal, khususnya bagi pelayanan anak remaja dan katekisasi yang sudah ada
sejak lama dilakukan oleh lembaga gereja.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 33
Hal yang kedua mengenai CPNS, banyak peserta seperti yang sudah disampaikan
tadi, sehingga dimintakan kepada Pimpinan DPD RI dan Sesjen untuk kita mengeluarkan
sikap dengan meminta agar pemerintah mengevaluasi secara menyeluruh sistem seleksi
CPNS tahun 2018. Format CPNS tahun 2018 harus semuanya terisi karena sangat dibutuhkan
daerah. Untuk itu, diusulkan agar standar dapat disesuaikan dengan kualitas pendidikan dan
kebutuhan daerah masing-masing. Jadi masih ada beberapa bulan supaya dilakukan seleksi
kembali dan semua formasi yang telah diusulkan supaya terisi karena menjadi kebutuhan
daerah. Untuk ke depan, di samping sebelum seleksi, maka alangkah baiknya pemerintah
ataupun pemerintah daerah, bahkan PTN, PTS, melaksanakan matrikulasi atau pembekalan
khusus bagi calon peserta seleksi CPNS yang berkaitan dengan materi wawasan kebangsaan,
intelegensi umum, dan karakteristik pribadi.
Di mimbar ini juga, kami mohon Pimpinan DPD RI untuk memperjuangkan harga
kopra, cengkeh, dan pala sebagai salah satu komoditi unggulan provinsi Sumatera Utara yang
berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara, demikian juga
untuk berkedamaian daerah dan secara nasional.
Berkaitan dengan BPJS sebagaimana tugas dari Komite III, kami melakukan
pertemuan percakapan dengan pihak BPJS cabang Tondano yang meliputi 9 kabupaten/kota
dan rumah sakit, baik yang dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta
semuanya BPJS Kesehatan belum membayarkan klaim utang. Mungkin bagi rumah sakit
pemerintah dan pemerintah daerah, 2 atau 3 bulan tidak menjadi persoalan. Tetapi bagi
rumah sakit swasta, 2 atau 3 bulan akan menganggu pada pelayanan kesehatan sehingga
untuk mencegah dan mengantisipasi itu, beberapa rumah sakit swasta melakukan pinjaman
kepada pihak yang ketiga yang berakibat pada bunga bank. Sehingga mereka mengusulkan
alangkah baik itu dilakukan oleh pihak BPJS Kesehatan. Ketika kami melakukan pertemuan
dengan pimpinan BPJS kesehatan cabang Tondano yang melayani 9 kabupaten/kota, mereka
mengatakan regulasi pihak BPJS Kesehatan tidak diperbolehkan untuk utang. Oleh karena
ini, sistem memang harus diubah karena program JKN ini sudah baik, prioritas, dan penting.
Tinggal realisasinya yang sampai sekarang ini masih bermasalah. Sehubungan dengan
rencana Rancangan Undang-Undang perubahan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009
tentang Kepemudaan, di banyak kalangan dinas pemuda, ada tiga dinas kabupaten/kota yang
kami jumpai, organisasi kepemudaan memang perlu direvisi karena dianggap membatasi
ruang gerak pemuda untuk mengaktualisasi diri.
Demikian laporan dari Provinsi Sulawesi Utara.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Marhany, maaf, Stefanus BAN Liow dari Sulawesi Utara.
Berikutnya, dipersilakan Provinsi Sulawesi Tengah
PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS. (SULAWESI TENGAH)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom.
Om swatiastu.
Namo buddhaya
Bapak Pimpinan dan seluruh Anggota yang saya hormati, saya tidak akan
membacakan laporan ini karena sudah kami rinci secara jelas dalam laporan. Tetapi,
izinkanlah kami untuk atas nama Anggota DPD RI dari Sulawesi Tengah ingin mengucapkan
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 34
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan dan juga seluruh Anggota DPD yang
terhormat atas kepedulian dan bantuan terhadap tragedi bencana kemanusiaan di Palu, Sigi,
Donggala di mana dari pimpinan dan juga lembaga ini dan seluruh anggota telah
berkontribusi memberikan sumbangsih, memberikan bantuan yang meringankan beban
saudara-saudara kami yang terkena bencana. Satu hal yang ingin juga saya sampaikan bahwa
sampai hari ini distribusi bantuan itu belum merata. Masih banyak daerah belum menerima
bantuan sebagaimana telah disampaikan tadi dari Nusa Tenggara Barat. Maka, kami
harapkan juga lembaga ini, secara khusus Komite II akan mengawasi distribusi bantuan yang
menurut hemat kami cukup banyak pada saat ini, tetapi tidak terdistribusi dengan merata dan
masih banyak daerah seperti daerah pedalaman Kabupaten Sigi yang sampai hari ini juga
belum banyak tersentuh dengan bantuan. Hari ini para pengungsi menghadapi hujan lebat
yang sudah musim hujan di daerah sana dan juga ketiadaan akan sembako atau makanan
sehari-hari karena telah melewati tanggap darurat, sehingga hari ini kesulitan para pengungsi
adalah hujan dan juga bantuan untuk sembako.
Saya pikir ini, sekali lagi terima kasih banyak untuk Anggota Bapak/Ibu sekalian,
terima kasih juga kepada Pimpinan. Lebih kurangnya kami mohon maaf.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator dr. Delis Julkarson Hehi sudah membacakan laporan dari
Sulawesi Tengah. Berikutnya, Provinsi Banten.
PEMBICARA: K.H. AHMAD SADELI KARIM, L.C. (BANTEN)
Bismillahirrahmanirahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, para Senator dari seluruh Indonersia yang saya
hormati, saya banggakan, Sesjen dan Deputi dan seluruh jajaran kesetjenan. Alhamdulillah
bahwa hari ini kita dapat hadir untuk kembali bekerja setelah kita melaksanakan kunjungan
daerah selama kurang lebih 1 bulan. Saya mewakili teman-teman DPD dari Banten
menyampaikan salam kepada semuanya dan untuk laporan sudah kami tulis secara rinci dan
kami serahkan setelah muqodimah ini.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD
RI)
Terima kasih pada Pak Kiai Sadeli dari Banten sudah menyampaikan laporan.
Berikut, Provinsi Maluku silakan.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 35
PEMBICARA: NOVITA ANAKOTTA, S.H., M.H. (MALUKU)
Baik Pimpinan, kami akan menyerahkan, tetapi ada dua hal penting yang harus kami
sampaikan.
Pertama, terkait dengan RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan, ada aspirasi dari
daerah kami agar judul tersebut dapat diubah, yaitu Lembaga Pendidikan Keagamaan. Yang
kedua, terkait dengan konten yang sudah disampaikan oleh teman dari Provinsi Sulawesi
Utara pun kami sama. Kemudian, desentralisasi fiskal yang dijalankan saat ini untuk
mendongkrak kapasitas fiskal daerah karena rendahnya PAD di daerah-daerah kepulauan
Maluku. Karena itu, kebijakan investasi atau desentralisasi investasi di daerah kepulauan
harus ditingkatkan melalui arah baru dengan masuknya investasi melalui pemerintah pusat.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD
RI)
Terima kasih Bu Novita sudah menyampaikan laporannya. Berikut, Provinsi Sulawesi
Selatan silakan.
PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULAWESI SELATAN)
Terima kasih, Bu. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami akan menyerahkan
laporan.
PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD
RI)
Terima kasih Pak Bahar Ngitung dari Sulawesi Selatan telah menyerahkan laporan.
Ya langsung dari Kalimantan Timur, Aji Mirza.
PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALIMANTAN
TIMUR)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om swatiastu.
Pimpinan yang saya hormati, para Anggota DPD RI, walaupun setiap provinsi tinggal
satu-satu orang, saya yakin yang tinggal ini adalah yang membacakan. Memang biasanya
begitu. Kemudian, kesetjenan serta jajaran yang saya hormati. Untuk mempersingkat waktu,
kami juga akan menyerahkan langsung, tetapi sebelumnya izinkan kami dari Kaltim pertama
untuk mengucapkan belasungkawa atas bencana yang terjadi, tidak hanya di Sulawesi
Tengah, tetapi juga terakhir mungkin di Kabupaten Mamasa, walaupun tidak ada korban
jiwa. Maka, ada aspirasi dari kami untuk Komite II DPD agar pada masa sidang ini juga
melakukan pengawasan terhadap Undang-Undang Penanggulangan Bencana karena
banyaknya proses penanganan pascabencana yang belum tuntas. Kemudian juga, kami juga
mengucapkan belasungkawa terhadap jatuhnya pesawat Lion Air dan mendorong agar
terjadinya sungguh-sungguh pada perbaikan pengecekan keselamatan penerbangan.
Mungkin itu dua hal, Pimpinan, yang ingin disampaikan. Kurang lebihnya mohon
maaf. Selebihnya ada pada laporan yang akan kami serahkan. Sekali lagi terima kasih
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 36
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD
RI)
Terima kasih pada Pak Aji Mirza dari Kalimantan Timur telah menyerahkan
laporannya. Ya dari Kalimantan Selatan, Pak Sofwat, silakan.
PEMBICARA: Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, S.H. (KALIMANTAN
SELATAN)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat Ibu Pimpinan Sidang Paripurna, rekan-rekan Senator yang
berbahagia.
Laporan dari kegiatan tiap-tiap komite akan kami serahkan. Hanya yang perlu yang
ingin kami sampaikan, pertama adalah tidak semua kepala desa ini berminat atau ada
keinginan untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa karena ada kekhawatiran menjadi
tersangka korupsi. Saya kira ini perlu juga kita mencari data berapa desa yang sudah
membentuk BUMDes dan berapa desa yang belum membentuk karena memang tujuannya
baik itu BUMDes, tetapi kepala-kepala desa banyak yang masih ketakutan.
Kedua, di Kalimantan Selatan ini selain sumber daya alam, juga lahannya sangat luas
untuk perkebunan, pertanian, dan kehutanan. Untuk perkebunan atau pertanian, harga dan
saya kira sama juga dengan Sumatera, harga getah karet ini masih belum menguntungkan itu.
Nah ini bagaimana mungkin dengan para menteri ini bagaimana, sudah mungkin ada kali 10
tahun harga karet ini berkisar 1 kilonya itu antara sekitar Rp5.000, padahal dulu pernah
sampai Rp18.000 atau Rp12.000, sekarang hanya, sedangkan harga minyak bumi sudah
mulai naik, tetapi harga karet tidak naik-naik. Demikian juga harga kelapa sawit, di
Kalimantan banyak sekali ratusan ribu hektar kelapa sawit dan sekarang harganya jatuh dan
ini mengganggu juga perekonomian di Kalimantan.
Kemudian, mengenai adanya sertifikasi sertifikat gratis, tetapi ternyata sertifikat itu
hanya yang di kota-kota saja, padahal justru yang sangat diinginkan adalah sertifikat yang di
tanah-tanah pertanian, perkebunan begitu ya. Sampai saat ini Pak Presiden itu membagikan
sertifikatnya ya sertifikat di perkotaan saja, sedangkan untuk petani sebetulnya adanya
kepastian hukum karena apa? Karena di Kalimantan ini, banyak lahan-lahan yang sudah jadi
puskesmas, kantor kecamatan, sekolah SD, pasar, kantor kelurahan, kantor kepala desa,
ternyata masuk kawasan hutan. Kalau dipersoalkan dengan Kementerian Kehutanan,
Kementerian Kehutanan berpegang pada peta waktu zaman Hindia Belanda, zaman VOC,
padahal kondisinya sudah berbeda dengan ini. Ini perlu dipertimbangkan ya. Jadi yang sudah
menjadi wilayah kecamatan, kantor kepala desa, kok masih dianggap kawasan hutan terus.
Kemudian mengenai CPNS, penerimaan CPNS saya kira juga kita harus dari semua
aspek dilihatnya. Kita tahu bahwa APBD banyak yang 70% habis untuk belanja pegawai ya.
70% itu untuk belanja pegawai, jadi untuk kesejahteraan rakyatnya? Sekarang ada komputer,
ada IT yang sepuluh orang pekerjaan, dengan adanya komputer kan bisa satu orang. Nah jadi
memang kita harus berani untuk mengurangi jumlah pegawai ini. Saya setuju saja kalau
sekarang ketat ya supaya pegawai negeri kita ini cukup sedikit saja karena sekarang kan
sudah jamannya IT. Kemudian juga, tentang rencana pemerintah mau mengimpor jagung
kurang lebih 200.000 ton. Nah ini jadi resah dan gelisah para petani jagung di Kalimantan
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 37
ini. Harganya yang karena biasanya begini harga 3.000/kilo, tetapi begitu panen kalau panen
raya, apa lagi ada impor bisa jadi Rp300. Wwalaupun disubsidi pupuk, disubsidi bibit, tetap
rugi karena dari 3.000 jatuh menjadi 700. Mohon kepada pemerintah ditinjau ulang mengenai
rencana impor jagung.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD
RI)
Terima kasih kepada Pak H.M. Sofwat dari Kalimantan Selatan yang sudah
menyerahkan laporan, menyampaikan, dan menyerahkan laporan. Berikut, dari Kalimantan
Tengah ada Bapak Pendeta Rugas silahkan Pak Pendeta ow langsung, terima kasih Pak
Pendeta Rugas dari Kalimantan Tengah. Ya tinggal sedikit lagi tinggal 3. Dari Sulawesi
Barat, silakan Pak Marthen. Silakan, Pak.
PEMBICARA: PENDETA MARTHEN, M.Th. (SULAWESI BARAT)
Ibu Pimpinan dan Bapak/Ibu Anggota Dewan yang kami hormati dan kasihi,
perkenankan kami menyampaikan beberapa pokok laporan hasil reses.
Pertama, beberapa proyek di Sulawesi Barat yang dibiayai oleh APBN tidak banyak
manfaatnya karena banyak yang tidak selesai dan juga banyak yang baru beroperasi 1-2
tahun, lalu tidak bisa berfungsi. Dari masyarakat Sulawesi Barat mengharapkan
pengawasannya agak serius sehingga kualitas pembangunan di Indonesia ini sungguh-
sungguh bisa bermanfaat dan dinikmati oleh masyarakat pada masa akan datang.
Yang berikut, masyarakat Sulawesi Barat, terutama di beberapa kabupaten Sulawesi
Barat berharap supaya Pasal 69 dan 70 dari Rancangan Undang-Undang Pesantren dan
Pendidikan Keagamaan dicabut karena menurut mereka pendidikan sekolah minggu dan
katekisasi bukan penekanannya pada pendidikan, tetapi terutama pada peribadahan.
Yang berikut, kita prihatin bersama dengan bencana beruntun yang terjadi di bangsa
ini. Gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat, juga jatuhnya pesawat Lion Air. Di
Sulawesi Barat sekarang Kabupaten Mamasa masih ada sekitar 16.000 pengungsi karena
gempa bumi, tetapi tidak diurusi oleh pemerintah karena kerusakan bangunan tidak
signifikan, tetapi masyarakatnya mengungsi karena ketakutan karena gempa terus-menerus
sampai pada saat ini.
Itu pokok-pokok yang kami sampaikan. Selebihnya kami akan sampaikan secara
tertulis.
Sekian dan terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD
RI)
Terima kasih Pak Pendeta Marthen dari Sulawesi Barat. Baik, berikut dari Provinsi
Gorontalo. Silakan, Pak.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 38
PEMBICARA: Drs. A.D. KHALY (GORONTALO)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang terhormat Bapak dan Ibu pimpinan DPD, yang saya hormati Bapak Sesjen dan
kedua Deputi yang baru dilantik. Banyak selamat, Pak. Rekan-rekan Anggota DPD yang
saya hormati. Perkenankan saya membacakan laporan singkat kegiatan DPD dapil Gorontalo
sebagai berikut.
Komite I
Sesuai peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 juncto
Peraturan Presiden RI Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun
2015-2019 disebutkan, antara lain ada tiga daerah tertinggal di Provinsi Gorontalo, yaitu
Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato, dan Kabupaten Gorontalo Utara. Dari hasil
pertemuan dengan beberapa pejabat di daerah, antara lain dengan Kepala Bapeda dan bupati,
kepala daerah, dijelaskan bahwa ada kecenderungan untuk mempertahankan kategori daerah
tertinggal karena dengan predikat itu, perhatian pemerintah pusat lebih besar dalam
menganggarkan dana perimbangan setiap tahun anggaran. Untuk itu, perlu pemerintah pusat
meninjau kembali penentuan kategori daerah tertinggal dan melakukan penyesuaian dengan
hasil benar-benar objektif pada setiap daerah tertinggal di Indonesia.
Yang kedua, netralitas pemerintah menghadapi penyelenggaraan Pemilu.
Independensi penyelenggara pemerintahan di tingkat pusat sampai ke desa perlu dijaga dan
ditegakkan secara konsekuen. Aparatul Sipil Negara (ASN) pada salah satu daerah kabupaten
di Provinsi Gorontalo merasa tertekan dengan adanya perintah kepala daerah tentang pakaian
sehari-hari ke kantor dan kegiatan olah raga diwajibkan menggunakan warna tertentu yang
identik dengan warna salah satu partai politik. Tidaklah pantas seorang kepala daerah sebagai
pembina politik di daerahnya tidak menunjukkan independensinya dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Rekomendasi, disarankan kepada Mendagri agar menegur dan membina
kepala daerah yang tidak independen dalam menghadapi Pemilu 2019.
Yang ketiga, dana kelurahan. Adanya program pemerintah pusat yang disampaikan
langsung oleh presiden dan Menteri Keuangan belum lama ini tentang dana kelurahan
menjadi harapan besar bagi semua aparat pemerintah Kelurahan di Provinsi Gorontalo agar
benar-benar diwujudkan mulai tahun anggaran 2019 ini. Di lain pihak, diharapkan pula agar
program dana kelurahan tersebut tidak dikaitkan dengan Pemilu 2019 atau bersifat polistis
karena kecemburuan pemerintah dan masyarakat kelurahan terhadap dana desa sudah sejak
lama disuarakan sejak berlakunya dana desa.
Yang berikut, perbatasan wilayah antara Provinsi Gorontalo dengan Provinsi
Sulawesi Tengah. Untuk kesekian kalinya, masalah batas wilayah khususnya antara
Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo dengan Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi
Tengah sangat mendesak untuk segera diselesaikan melalui fasilitasi pemerintah pusat cq
Menteri Dalam Negeri dinilai mendesak karena jika penyelesaian berlarut-larut akan
menimbulkan konflik horizontal antara rakyat di kawasan perbatasan tersebut. Rekomendasi,
kerja sama dan peran aktif antara Gubernur Sulawesi Tengah dan Gubernur Gorontalo yang
difasilitasi langsung oleh Menteri Dalam Negeri untuk segera menyelesaikan masalah
perbatasan kedua daerah tersebut.
Komite II
Lanjut dari Komite II, ada dua permasalahan, kami tidak sempat baca satu-persatu
karena mengingat waktu.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 39
Komite III
Kemudian dari Komite III yang diemban oleh Pak Abubakar Bahmid, ada tiga
aspirasi.
Komite IV
Kemudian yang terakhir dari Komite IV, ada tiga permasalahan yang selengkapnya
kami akan serahkan pada kesempatan ini kepada Ibu Pimpinan.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA
DPD RI)
Terima kasih, Pak, dari Gorontalo, Pak Drs. Khaly. Yang terakhir ini dari Sultra,
Sulawesi Utara ya Pak ya, eh Tenggara, salah saya. Ya Pak Ir. H. Abdul Jabbar Toba, silakan
Pak.
PEMBICARA: Ir. H. ABDUL JABBAR TOBA (SULAWESI TENGGARA)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, yang saya hormati Bapak-bapak dan Ibu
Anggota DPD RI, Pak Sesjen bersama jajarannya.
Saya ingin mengajak mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala sampai jam 5 ini kita masih diberikan nikmat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Mudah-mudahan hari ini Allah memberikan, merestui semua kegiatan-kegiatan kita.
Sulawesi Tenggara dalam melaksanakan reses dari tanggal 19 sampai dengan tanggal
19, dari 4 Komite ada 28 masalah dikemukakan. Masing-masing Komite I, 12; Komite II ada
7; Komite III ada 4; dan Komite IV, 5. Semuanya ini sudah tertulis, jadi saya kira tidak perlu
lagi saya bacakan dan akan saya serahkan kepada Pimpinan.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA
DPD RI).
Sudah selesai laporan dari semua provinsi. Bali, Provinsi Bali orangnya juga tidak
kelihatan, kosong ya. Jadi kembali saya serahkan kepada Waka I. Silakan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih, Ibu Prof. Darmayanti.
Sidang Dewan yang mulia, sebelum menutup sidang kali ini, akan disampaikan
sebuah informasi berkaitan dengan kegiatan kita. Nanti kalau sudah ditutup ada satu lagi,
tetapi di luar Sidang Paripurna. Yaitu, bahwa pelaksanaan Press Gathering DPD RI semula
akan dilaksanakan pada hari Jumat Tanggal 16 sampai dengan 18, 2018, namun
pelaksanaannya akan bersamaan dengan RDM (Regional Diplomatic Meeting), maka diundur
menjadi Kamis tanggal 6 sampai dengan Sabtu, 8 Desember 2018. Rencananya di Bali.
Sedangkan, untuk pelaksanaan Sidang Paripurna ke-7 dengan agenda laporan pelaksanaan
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 40
tugas alat kelengkapan, pengesahan keputusan DPD RI, dan penutupan Masa Sidang II
Tahun Sidang 2018-2019 akan dilaksanakan tanggal 20 Desember 2018.
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillah….
PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, S.H., M.M. (PAPUA BARAT)
Pimpinan, interupsi. Saya.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Papua Barat.
PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, SH, MM (PAPUA BARAT)
B-130.
Saya ingin melakukan konfirmasi kepada kesetjenan terkait dengan masa reses
beberapa waktu yang lalu, staf kesetjenan juga melakukan pengawasan terkait dengan
implementasi Undang-Undang Otsus Nomor 21 yang bertemu langsung dengan DPRD Papua
Barat. Ingin saya klarifikasi dan saya menolak dengan alasan apa pun staf kesetjenan
melakukan tugas-tugas Anggota Dewan di daerah. Saya ingin mendapatkan penjelasan,
apakah itu dilakukan atas perintah lembaga ini atau inisiatif sendiri dan dilakukan apa di
daerah Provinsi Papua Barat saja atau di seluruh provinsi di Indonesia?
Mohon penjelasan.
Demikian, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Saya dan Bu Darmayanti juga sama ya, bertanya tentang itu. Marilah kita dengarkan,
mungkin ada penjelasan dari kesetjenan.
PEMBICARA: REYDONNYZAR MOENEK (SEKRETARIS JENDERAL DPD RI)
Baik, terima kasih dan mohon izin berkenan, Bapak Pimpinan, terkait dengan hal-hal
yang berkenaan dengan dukungan data dan seterusnya, pengambilan data dan seterusnya,
lebih tepatnya ada pada posisi di Sekretariat Jenderal, dalam hal ini Pusat Kajian Data dan
seterusnya. Jadi untuk menjaga satu dan lain hal karena itu menyangkut
pertanggungjawaban, oleh karenanya lebih tepatnya itu ada di Sekretariat Jenderal terhadap
Pusat Kajian Data dan seterusnya. Mungkin itu yang dapat kami sampaikan.
Ibu Sefti, mungkin ada yang mau ditambahkan, silakan.
PEMBICARA: SEFTI RAMSIATY (DEPUTI PERSIDANGAN SETJEN DPD RI)
Seizin Pimpinan dan Pak Sesjen, kami informasikan bahwa Seketariat Jenderal
sebagai supporting system melalui Pusat Kajian Daerah dan Anggaran memang telah
melakukan semacam kajian dalam rangka supporting alat kelengkapan, khususnya kepada
Komite I dan terkait anggaran dengan Komite IV. Barangkali kami informasikan pula bahwa,
pusat-pusat kajian itu mengambil data saja, Pak, karena ini yang akan….
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 41
PEMBICARA: Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, S.H. (KALIMANTAN
SELATAN)
Interupsi, Pak. Yang bicarani mana orangnya, tolong ke Podium. Tidak, saya juga
tidak tahu siapa yang bicara ini, tolong di podiumlah.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Silakan di Podium saja.
PEMBICARA: SEFTI RAMSIATY (DEPUTI PERSIDANGAN SETJEN DPD RI)
Izin, Pimpinan, Pak Sesjen. Kami informasikan bahwa kebetulan Pusat Kajian Daerah
berada di bawah Deputi Persidangan dalam struktur organisasi yang baru. Fungsi dari tugas
Pusat Kajian Daerah dan Anggaran adalah sebagai supporting system, sebagai supporting
terkait kajian-kajian yang akan dilakukan oleh alat-alat kelengkapan, data-data yang akan
diberikan kepada alat kelengkapan.
Kami informasikan bahwa berdasarkan laporan, memang Pusat Kajian Daerah dan
Anggaran melakukan penggambilan data, Pak Jacob yang terhormat, ke Papua terkait data-
data otsus. Memang di dalam mekanismenya, kami akan melakukan pembenahan kembali
karena pada prinsipnya seluruh kajian-kajian akan dijadikan dasar oleh alat kelengkapan di
dalam melakukan kegiatan-kegiatan di alat kelengkapan. Kami mengambil contoh, misalnya
apabila akan melakukan kajian dan ini memang masih perlu ada pembenahan, Pak Jacob,
kami terus terang akan melakukan pembenahan terkait bagaimana mekanisme kebutuhan
kajian-kajian di alat kelengkapan dengan kajian-kajian yang dilakukan oleh Pusat Kajian
Daerah dan Anggaran. Jadi memang ke depan, kami akan mencoba di awal-awal tahun
anggaran kita akan mencoba membuat semacam kebutuhan alat-alat kelengkapan terkait
kajian-kajian apa yang dibutuhkan untuk mendukung kerja-kerja di alat kelengkapan.
Demikian, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya, ya akan diadakan pembenahan karena kalau menurut saya juga pribadi maaf,
rasanya agak aneh kalau berhubungan dengan anggota atau lembaga DPRD. Mungkin
dengan staf sekretariat lebih tepat kali ya, jadi dewan dengan, jadi tidak apple to apple.
Bagaimanapun juga walaupun itu konteks atau tingkat daerah, di sana juga anggota dewan itu
terpilih oleh rakyat, memiliki hak politik yang walaupun hanya tingkat daerah, tetapi hampir
sama dengan kita di sini.
Mungkin ada? Silakan.
PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, S.H., M.M. (PAPUA BARAT)
Ya saran kami itu koordinasilah dengan komite terkait, khususnya dengan anggota
dapil yang bersangkutan karena dengan demikian dianggap bahwa “anggota tidak melakukan
pengawasan itu”. Padahal, Komite I dalam masa sidang ini sudah melakukan tugas-tugas
pengawasan itu, baik di Papua maupun di Aceh.
Demikian, Pimpinan.
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 42
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Koordinasilah ya, dicatat ini ya.
PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)
Pak Ketua.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Silakan, Prof. John.
PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)
Sebelum ditutup saya ada empat poin penting.
Saya sesungguhnya ingin semua laporan itu dibaca karena ketika kita dilantik
menjadi senator itu kita harus mengetahui semua laporan itu. Saya tidak cukup mengetahui
Maluku saja, tetapi saya harus tahu Aceh, Papua, dan seterusnya. Ke depan bagaimana
caranya supaya daftar inventarisasi masalah itu dibuat sedemikian rupa oleh provinsi-
provinsi, lalu dikaji oleh staf kesetjenan, lalu penyampaian cuma formalitas mungkin dua
menit saja cukup. Sebab kalau begini saja, saya tidak yakin bahwa ke depan itu laporan-
laporan itu akan ditindaklanjuti dengan pemerintah. Itu satu.
Kedua, jadwal sidang DPD itu harus me-refer ke MD3 sama dengan DPR. Itu berarti
reses juga harus sama. Kemarin saya di SMS di-WA oleh PPUU untuk segera rapat tripartit,
saya ada di Pulau Saparua, Bung Nono, tidak bisa. Teman-teman lain juga sama tidak bisa
mewakili PPUU. Makanya, kita cuma loloskan satu RUU itu, yang rugi ya kita. Jadi ke
depan saya kira jadwal sidang itu harus sama. Memang karena kekuasaan membentuk
undang-undang ada pada DPR, kewenangan menentukan jadwal juga ada pada mereka, ya
kita ikuti saja, kita ikuti saja.
Kemudian, calon presiden saya kira DPD tidak masuk pada domain itu, tidak boleh.
Biarlah masyarakat, kita boleh mendengar saja, tetapi apa lagi political statement dari
lembaga ini keluar, saya menganggap bahwa itu harus dipertimbangkan dan tidak harus
seperti itu.
Aparatur Sipil Negara, saya kira negara ini tidak hadir atau gagal, gagal merawat
persatuan dan kesatuan. Kenapa banyak calon ASN di daerah-daerah provinsi Indonesia
bagian timur itu tidak lolos? Terus terang kita tahu bahwa 10 perguruan tinggi terbaik ada di
Pulau Jawa semua. Yang lain itu kelas-kelas kambing begitu loh. Ini yang membuat terjadi
disparitas sosial, disparitas kesempatan untuk menjadi ASN, dan dia bisa mengarah kepada
konflik yang besar ke depan, ya toh. Ini dibenahi dulu, muara ini dibenahi dulu. Ya
peningkatan kualitas perguruan-perguruan tinggi itu harus sama dengan di Jawa. Oleh sebab
itu di Komite IV, saya usul supaya kalau 2019 itu postur APBN itu 3.000 triliun, 1.000
digeser ke timur saja selesai, atau kita usulkan moratorium pembangunan infrastruktur besar
di Jawa dulu. Di Jawa itu jalan di bawah, jalan di atas itu berlapis-lapis. Di Kabupaten Seram
bagian timur sejak dunia ini diciptakan oleh Allah Yang Mahakuasa sampai sekarang ada
lima kali yang tidak ada jembatan. Saya men-chalenge Pimpinan untuk itu. Laporan ini
selesai dibaca, kita rumuskan, kita panggil menteri-menteri itu, kita kuliti mereka di situ.
Sorry kalau saya pakai bahasa aktivis itu karena saya besar pada lingkungan itu. Kalau pakai
bahasa-bahasa yang terhormat juga kayaknya agak sulit ya. Passion grade tidak boleh
SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019
SENIN, 12 NOVEMBER 2018 43
disamakan, harus perwilayah. Iya ini harus dibongkar total, kebiasaan lama ini harus
dibongkar total, Pak Ketua.
Saya masih menaruh harapan yang tinggi kepada Pak Nono, Ibu Darmayanti, Pak
Oso, dan Pak Muqowam untuk mendayung bahtera ini menuju pelabuhan yang kita tuju. Di
sanalah kita mencapai keadilan dan kemakmuran untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih.
PEMBICARA: Pdt. MARTHEN, M.Th. (SULAWESI BARAT)
Pimpinan, saya Marthen dari Sulawesi Barat.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Silakan.
PEMBICARA: Pdt. MARTHEN, M.Th. (SULAWESI BARAT)
Menarik apa yang dikatakan Prof. John. Khusus untuk penerimaan CPNS kemarin,
terus terang ini mengecewakan orang daerah. Kualitas pendidikan di daerah, perguruan tinggi
di daerah itu jauh di bawah pendidikan di Pulau Jawa. Orang daerah yang lulus itu hampir
tidak ada. Itu berarti yang akan ditempatkan ke daerah-daerah itu nanti pada umumnya orang
datang dari luar. Tidak apa-apa, yang penting mereka tinggal di sana dan membangun
masyarakat di sana. Persoalannya, mereka kalau datang ke sana hanya datang ambil SK dan
sesudah itu pergi. Akibatnya ialah pendidikan di daerah-daerah terpencil tidak akan maju
sampai, kita tidak tahu apakah Tuhan datang kembali. Terus terang ini masalah serius di
daerah karena yang lulus itu pada umumnya tidak ada orang daerah sehingga yang akan
datang mengurus daerah itu orang dari luar dan tidak akan bertahan lama karena mereka
cuma ambil SK. Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Pendeta.
Baiklah, ini kita catat semuanya masukan, sebagai masukan. Dan akhirnya, dengan
mengucapkan Alhamdulillahirabbil alamin Sidang Paripurna ke-6 ditutup.
Wabillahitaufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam Sejahtera Untuk Kita Semuanya
Om shanti shanti shanti om.
KETOK 3X
SIDANG DITUTUP PUKUL 17.15 WIB