DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · keberuntungan dan kesuksesan karena kami meyakini...

44
Nomor : RISALAHDPD/SIPUR-6/XI/2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2018-2019 I. KETERANGAN 1. Hari : Senin 2. Tanggal : 12 November 2018 3. Waktu : 13.00 WIB - Selesai 4. Tempat : R. Rapat Nusantara V 5. Pimpinan Rapat : 1. DR (HC) Oesman Sapta (Ketua DPD RI) 2. Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. Nono Sampono, M.Si. (Wakil Ketua DPD RI) 3. Prof. Dr. Ir. Hj. Darmayanti Lubis (Wakil Ketua DPD RI) 4. Drs. H. Akhmad Muqowam (Wakil Ketua DPD RI) 6. Acara : 1. Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2018-2019; 2. Pidato Pembukaan pada Awal Masa Sidang II DPD RI Tahun Sidang 2018-2019; 3. Laporan Kegiatan Anggota DPD RI di Daerah Pemilihan. 7. Hadir : Orang 8. Tidak hadir : Orang

Transcript of DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · keberuntungan dan kesuksesan karena kami meyakini...

Nomor : RISALAHDPD/SIPUR-6/XI/2018

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA KE-6

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2018-2019

I. KETERANGAN

1. Hari : Senin

2. Tanggal : 12 November 2018

3. Waktu : 13.00 WIB - Selesai

4. Tempat : R. Rapat Nusantara V

5. Pimpinan Rapat : 1. DR (HC) Oesman Sapta (Ketua DPD RI)

2. Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. Nono Sampono, M.Si.

(Wakil Ketua DPD RI)

3. Prof. Dr. Ir. Hj. Darmayanti Lubis (Wakil Ketua DPD RI)

4. Drs. H. Akhmad Muqowam (Wakil Ketua DPD RI)

6. Acara : 1. Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2018-2019;

2. Pidato Pembukaan pada Awal Masa Sidang II DPD RI

Tahun Sidang 2018-2019;

3. Laporan Kegiatan Anggota DPD RI di Daerah Pemilihan.

7. Hadir : Orang

8. Tidak hadir : Orang

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 1

II. JALANNYA SIDANG:

PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik. Izin, Ibu dan Bapak sekalian, kita akan mulai Rapat Paripurna kita pada siang

hari ini.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Pertama-tama marilah kita bersyukur pada Tuhan Yang Mahakuasa yang atas

anugerah-Nya kita semua masih diberi kesehatan sehingga kita semua dapat hadir dalam

Rapat Paripurna yang ke-6. Sebelum memulai Sidang Paripurna DPD RI, marilah kita

menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan kepada yang terhormat Anggota DPD

serta seluruh hadirin kami mohon berdiri untuk bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia

Raya.

PEMBICARA: PADUAN SUARA DAN PESERTA SIDANG

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negeriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

SIDANG DIBUKA PUKUL 13.00 WIB

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 2

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)

Hadirin kami mohon untuk duduk kembali.

Ibu-ibu dan Bapak sekalian, berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh

Sekretariat Jenderal, sampai saat ini telah hadir 45 orang dari 132 orang dan yang lain satu

orang bertugas, izin 18 orang, kemudian sakit 4 orang. Sehingga secara keseluruhan, ada 68

orang. Jadi Pak Ajiep, 45 ditambah 18, 63 tambah 1, 64, kemudian tambah 4, 68. Saya ikut

Ibu dan Bapak sekalian, alternatif pertama bahwa secara fisik itu 45, kemudian yang tugas 1,

yang izin 18, yang sakit ada 4.

PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULAWESI SELATAN)

Interupsi, Pimpinan.

Yang dimaksud kuorum sesungguhnya itu fisik.

PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)

Yang dimaksud?

PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULAWESI SELATAN)

Kuorum itu fisik. Fisiknya sesungguhnya.

PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik.

PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULAWESI SELATAN)

Karena itu mohon ditunda barang….

PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih. Berdasarkan Pasal 265 bahwa rapat ini belum memenuhi kuorum.

Oleh karena itu, diskors sampai dengan jam 2 waktu Indonesia bagian DPD.

KETOK 2X

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Sidang Dewan yang mulia, skors kita cabut.

KETOK 1X

SIDANG DISKORS

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 3

Sesuai dengan laporan dari Setjen, Anggota yang hadir dan telah menandatangani

daftar hadir sejumlah 65 orang, izin 19, sakit 4, tugas 1. Dengan demikian, maka kuorum dan

kita....

Sidang Dewan yang mulia, sebelum memasuki agenda Sidang Paripurna kali ini,

kami ingin menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas tragedi jatuhnya pesawat Lion

Air JT-160 Boing 737 Max 8 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada tanggal 29 Oktober 2018

yang lalu di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha

Esa (Allah SWT) agar semua korban jatuhnya pesawat tersebut mendapatkan tempat di sisi-

Nya dan kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kesabaran dan kekuatan untuk

menghadapinya.

Selain itu, perlu kami sampaikan pula bahwa pada hari Jumat tanggal 9 November

2018 yang lalu telah dilakukan pelantikan Sekretaris Jenderal DPD RI beserta Deputi Bidang

Administrasi dan Deputi Bidang Persidangan oleh Pimpinan DPD RI sebagai berikut. Saya

minta untuk berdiri. Sekretaris Jenderal DPD RI dijabat oleh saudara Dr. Reydonnyzar

Moenek, M.Devt.M.. Ini kalau di Komite I sudah bukan orang asing lagi, sebelumnya ini

wakil rektor. Berikutnya adalah Deputi Bidang Administrasi DPD RI adalah Saudara Adam

Bachtiar, S.H., M.H., barang baru stok lama. Deputi Bidang Persidangan DPD RI dijabat

oleh Saudari Ir. Septi Ramsyati, M.M. Kita berharap dengan semua telah dilantiknya

sekretaris jenderal dan dua orang deputi tersebut kiranya dapat lebih meningkatkan kinerja

guna mendukung tugas dan wewenang lembaga DPD RI.

Sidang Dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari ini

mempunyai tiga agenda pokok, yaitu:

1. Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2018-2019;

2. Pidato pembukaan pada awal Masa Sidang II DPD RI Tahun Sidang 2018-2019;

3. Laporan kegiatan Anggota DPD RI di daerah pemilihan.

Mengawali Sidang Paripurna ini, kami mengajak kita semua untuk berdoa bagi

kelancaran pelaksanaan tugas-tugas seluruh Anggota DPD RI ke depan dan dalam rangka

memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah. Untuk itu, dimohon Saudara Drs. H.

Muhammad Idris S., Senator dari Provinsi Kalimantan Timur untuk memimpin doa.

PEMBICARA: Drs. H. MUHAMMAD IDRIS S. (KALIMANTAN TIMUR)

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Sebelum kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wataala, kepada yang beragama selain

agama Islam dimohon dengan hormat berdoa menurut agama dan keyakinanya masing-

masing, bagi kita yang beragama islam mari kita mulai dengan membaca ummul Qur’an.

[MEMBACA ALFATIHA]

Bismillahirahmanirahim.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Tak Pilih kasih, Maha Penyayang Tidak

Pandang Sayang.

Kami mohon Ya Allah, jadikan kami semua hamba-hamba-Mu yang selalu

mendapatkan kasih sayang dari pada-Mu. Allahumma Ya Allah Yang Mahatahu apa yang

ada di benak hati kami, Maha Mendengar apa yang kami pinta dan kami mohon, Maha

Menyaksikan segenap hamba-Mu yang ada di majelis ini.

[BAHASA ARAB]

SKORS DICABUT

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 4

Mohon Ya Allah Engkau berkenan menjadikan seluruh rangkaian acara Sidang

Paripurna DPD RI ke-6 Tahun Sidang 2018-2019 sebagai kegiatan yang Engkau rahmati,

Engkau berkahi.

Allahummaftahlana fainnaka khairul fatihin.

Ya Allah kami mohon kehadirat-Mu bukakanlah pintu-pintu kemudahan, pintu-pintu

keberuntungan dan kesuksesan karena kami meyakini sebaik-baik pembuka pintu kemudahan

dan kesuksesan adalah milik-Mu Ya Rabb. Mohon Ya Allah, anugerahi kepada kami

ketenangan hati, kejernihan berpikir memperhatikan dan memahami pidato pembukaan

Pimpinan DPD RI Masa Sidang ke-2 Tahun Sidang 2018-2019 sebagai pertimbangan

rujukan dan kegiatan kelembagaan ke depan.

Allahumma Ya Allah Yang Mahakuasa dan Mahaperkasa, kami bersyukur hari ini Ya

Allah Engkau kumpulkan kami kembali dengan saudara-saudara kami setelah melaksanakan

berbagai aktivitas kegiatan di seluruh Republik Indonesia. Untuk itu Ya Allah, berikan

kemudahan bagi kami semuanya untuk menyelesaikan dan mencari solusi dari berbagai

tantangan dan rintangan berbagai persoalan yang ada di daerah kami. Karena hanya dengan

hidayah petunjuk-Mu semata kepada kami, persoalan dan masalah itu akan bisa kami

selesaikan.

[BAHASA ARAB]

Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Waalaikumsalam.

Terima kasih Drs. H. Muhammad Idris Senator dari Provinsi Kalimantan Timur yang

sudah memandu doa buat kita semua.

Sidang Dewan yang mulia, pada pembukaan masa sidang ini disampaikan beberapa

catatan penting terkait dengan kondisi bangsa kita saat ini. Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610

Boeing 737 Max 8 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada tanggal 29 Oktober 2018 yang lalu di

Tanjung Pakis, Karawang Jawa Barat perlu mendapat perhatian kita bersama. Bisnis industri

penerbangan di samping berorientasi komersial tentu juga harus mengedepankan unsur

keselamatan. Tiket murah bukan berarti mengabaikan sistem safety-nya. Kemajuan industri

penerbangan nasional sangat tergantung kepada kepercayaan publik akan keselamatan

terbangnya. Majunya bisnis penerbangan nasional secara langsung tentu dapat pula

mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. DPD RI berharap kepada pemerintah selaku

regulator agar senantiasa selalu mengawasi industri penerbangan nasional kita. Sudah

saatnya diberlakukan audit berkala, baik kepada pilot, kopilot, staf pendukung, maupun

setiap pesawat yang akan diterbangkan sehingga diharapkan kejadian yang menimpa Lion

Air JT 610 tersebut tidak terulang kembali. Kita berharap melalui Komite II khususnya agar

kiranya dapat pula melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun

2009 tentang penerbangan. Pengawasan dari DPD RI sangat diperlukan guna memastikan

pelaksanaan undang-undang tersebut dan perbaikan terhadap sistem penerbangan nasional.

Selain itu, DPD RI juga prihatin dan turut menyampaikan duka yang sedalam-

dalamnya atas eksekusi mati terhadap TKI Tuti Tursilawati asal Majalengka tanggal 29

Oktober 2018 yang lalu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemerintah RI. DPD RI

mendukung pemerintah untuk melakukan protes keras kepada pemerintah Kerajaan Arab

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 5

Saudi. DPD RI melalui Komite III diharapkan agar secara terus-menerus melakukan

pengawasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia atau (TKI) di luar negeri. DPD RI

berpandangan bahwa perlu ada peningkatan dalam pengawasan terhadap proses

keberangkatan TKI ke luar negeri, PJTKI-nya dan penempatannya di luar negeri, serta

monitoring terhadap hal-hal yang terkait, saya ulangi, hal-hal yang terjadi terkait dengan

nasib TKI di luar negeri. Pemerintah diharapkan juga dapat memberikan peningkatan

pelatihan-pelatihan terhadap TKI yang dikirim keluar negeri sehingga memenuhi kriteria dan

standar yang sesuai dengan negara tujuan. DPD RI berharap tidak ada lagi TKI yang

dihukum mati dan tentu saja hal tersebut merupakan bagian dari tugas negara untuk

melindunginya.

Di samping itu, DPD RI juga mengimbau kepada semua pihak yang terkait dengan

pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dinyatakan Polri sebagai bendera

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Garut, Jawa Barat agar tetap tenang. Proses hukum mesti

dijunjung tinggi di negara ini. Hendaknya semua elemen masyarakat tetap menjaga

kondusifitas di tengah-tengah masyarakat, apalagi menjelang proses pesta demokrasi Pemilu

dan Pilpres 2019. Ke depan diharapkan agar kita semua lebih peka lagi terhadap apa yang

terjadi di masyarakat dan turut berperan sesuai kewenangan yang kita miliki. DPD RI

berharap agar tercipta rasa saling hormat menghormati antarsesama kelompok dan tidak

saling curiga-mencurigai yang justru hanya memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Kerukunan inter dan antar umat beragama mesti dipelihara sebagai potensi bagi bangsa ini

untuk lebih maju lagi.

Sidang Dewan yang mulia, sehubungan dengan pelaksanaan tugas di masing-masing

Alat Kelengkapan DPD untuk menjadi perhatian kita bersama di masa sidang ini. Diharapkan

seluruh alat kelengkapan dapat memaksimalkan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan

seluruh rangkaian tugas-tugas yang telah diagendakan. Secara garis besar akan diulas sebagai

berikut.

1. Komite I

Pada Masa Sidang II ini, Komite I akan melakukan finalisasi RUU usul inisiatif

DPD RI tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Selain itu Komite I

juga akan melakukan pembahasan bersama dengan DPR RI dan pemerintah terkait

dengan RUU tentang Daerah Kepulauan dan RUU tentang Masyarakat Hukum Adat.

Diharapkan kedua RUU tersebut betul-betul dikawal pada saat pembahasan di DPR

agar supaya ada jaminan keberpihakan terhadap masyarakat dan daerah.

Di bidang pengawasan, Komite I akan melanjutkan pembahasan pengawasan atas

pelaksanaan Undang-Undang Otsus, Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentang

Otsus Papua dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Di

samping itu, Komite I juga akan melakukan inventarisasi materi RUU tentang

Pengembangan Daya Saing Daerah. Diharapkan RUU ini dapat menggali potensi

daerah yang lebih, saya ulangi, yang ada demi kemajuan dan daerah itu sendiri.

2. Komite II

Komite II akan melakukan pembahasan pandangan dan pendapat DPD RI

terhadap RUU BUMN. Diharapkan dengan adanya RUU BUMN ini akan segera

mengatasi kelemahan yang ada di BUMN sehingga betul-betul menjadi lebih mandiri,

profesional, dan akuntabel.

Di samping itu, Komite II juga akan melakukan pengawasan atas pelaksanaan

Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Diharapkan pengawasan

DPR RI tersebut berkontribusi terhadap perbaikan sistem penerbangan nasional.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 6

3. Komite III

Pada Masa Sidang II ini, Komite III akan melakukan inventarisasi materi RUU

Perubahan Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia

dan inventarisasi materi RUU Perubahan Undang-Undang No. 40 tentang

Kepemudaan. Diharapkan kedua RUU tersebut mendorong kualitas sumber daya

manusia bangsa ini untuk menjadi lebih baik lagi. Selain itu, Komite III juga akan

melanjutkan pembahasan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang No. 24

Tahun 2011 tentang BPJS.

4. Komite IV

Pada Masa Sidang II ini Komite IV akan melanjutkan penyusunan pandangan dan

pendapat terhadap RUU dari DPR atau pemerintah terkait RUU tentang Konsultan

Pajak. Selain itu, Komite IV juga akan melakukan review terhadap APBN 2019.

Di bidang pengawasan, Komite IV akan melakukan pengawasan atas pelaksanaan

Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional dan pengawasan atas kebijakan BUMD dan BUMDes dalam Undang-

Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang No.

6 Tahun 2014 tentang Desa. Diharapkan hasil pengawasan tersebut dapat

meningkatkan kinerja BUMD dan BUMDes di daerah. Di samping itu, Komite IV

akan melakukan pembahasan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK Semester

I Tahun 2018.

Di samping program komite yang telah disebutkan tadi, alat kelengkapan DPD RI

lainnya untuk masa sidang ini juga diharapkan dapat menyusun agenda yang realistis.

Masa Sidang II akan berlangsung dari tanggal 12 November sampai 20 Desember

2018, termasuk sidang dan rapat di Jakarta. Kami mengimbau agar setiap alat

kelengkapan dapat menggunakan waktu Masa Sidang II secara efektif dan efisien.

Sidang Dewan yang mulia sebelum kita memasuki agenda penyampaian laporan

Anggota DPD RI di daerah pemilihan, terlebih dahulu kita akan mendengarkan laporan dari

PPUU terkait Prolegnas Prioritas 2019. Untuk itu kami persilakan kepada pimpinan atau

wakil dari PPUU untuk menyampaikan laporannya.

PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (KETUA PPUU DPD RI)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Om swastiastu.

Sesuai dengan kesepakatan rapat Panitia Musyawarah 12 November 2018, maka pada

Sidang Paripurna hari ini PPUU akan menyampaikan hasil kesepakatan Prolegnas Prioritas

tahun 2019. Berdasarkan ketentuan Pasal 168 ayat (7) Tatib DPD yang menyebutkan bahwa

PPUU menyampaikan Prolegnas yang telah disepakati dan ditetapkan oleh DPR kepada

Sidang Paripurna DPD. Oleh karena itu, Pimpinan dan Sidang Dewan yang terhormat dapat

kami sampaikan hasil kesepakatan rapat tripartit pembahasan Prolegnas antara Baleg DPR,

PPUU DPD RI, dan Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 23, 24, dan 29 Oktober

sebagai berikut.

1. Penyusunan Prolegnas Prioritas 2019 didasarkan pada evaluasi dan capaian kerja

kinerja legislasi Prolegnas Prioritas tahun 2018.

2. Hasil capaian kinerja legislasi 2018 adalah bahwa dari 50 RUU pada Prolegnas

Prioritas tahun 2018, hanya 5 RUU yang sudah disahkan menjadi undang-undang dan

2 RUU akan masuk dalam tahap harmonisasi di Baleg DPR. Terdapat 43 RUU dari

Prolegnas 2018 yang belum dibahas.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 7

Selanjutnya Sidang Dewan yang terhormat, untuk mengisi kuota RUU Prioritas

Tahun 2019, DPD mengusulkan 6 RUU, DPR 20, dan pemerintah 5 rancangan undang-

undang. Disepakati bahwa untuk Prolegnas Prioritas tahun 2019 cukup menambah 12 RUU

baru dan melanjutkan 43 RUU yang belum selesai di tahun 2018. Sehingga jumlah Prolegnas

Prioritas tahun 2019 adalah 55 rancangan undang-undang. Adapun 12 RUU tambahan yang

disepakati, yaitu terdiri dari 7 RUU dari DPR, 4 dari pemerintah, dan 1 dari DPD, yaitu RUU

tentang Bahasa Daerah. Selain itu, juga disepakati 2 RUU usulan DPD masuk dalam prioritas

pembahasan 2019, yaitu RUU tentang Penanggulangan Bencana akan dibahas lebih lanjut

oleh Baleg DPR dan RUU tentang Perlindungan Varietas Tanaman. Muatan materinya akan

dimasukkan ke dalam Rancangan Undang-Undang tentang Budidaya Tanaman yang saat ini

tengah dibahas oleh Komisi IV DPR RI. Hasil kesepakatan rapat tripartit tersebut di atas

telah disampaikan dan ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR tanggal 31 Oktober sebagai

Prolegnas Prioritas tahun 2019.

Selanjutnya Pimpinan yang kami hormati, Sidang Dewan yang terhormat, ketentuan

Pasal 171 Tatib DPD menyatakan bahwa penyebarluasan Prolegnas di lingkungan DPD

kepada masyarakat dilakukan oleh PPUU. Penyebarluasan setelah penetapan Prolegnas

dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah.

Untuk itu, kami harapkan hasil kesepakatan tripartit perlu disosialisasikan ke daerah oleh

PPUU pada Tahun Sidang 2019 di masa yang akan datang. Kegiatan sosialisasi kesepakatan

Prolegnas memiliki nilai politis yang cukup strategis bagi DPD mengingat Prolegnas

merupakan instrumen perencanaan program pembentukan undang-undang yang disusun

secara terencana, terpadu, dan sistematis. Pada pembahasan Prolegnas perlu diketahui bahwa

DPD diberikan peranan optimal sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi No. 92 PPUU-

10/2012, dan dari perspektif tersebut dapat dilihat bahwa posisi DPD dalam percaturan

sistem ketatanegaraan saat ini tidak lagi dipandang sebelah mata. Terakhir ketika rapat

tripartit untuk menyetujui pembahasan lebih lanjut Rancangan Undang-Undang Daerah

Kepulauan, dari 10 fraksi yang hadir, 9 fraksi menyatakan sangat mendukung dan 1 fraksi

agak abu-abu. Karena ini tahun politik, saya tidak bisa menyampaikan fraksi mana itu yang

abu-abu ya.

Oleh karena itu, Pimpinan dan Sidang Dewan yang terhormat, dukungan terhadap

eksistensi dan dorongan pelaksanaan tugas-tugas konstitusional DPD sudah menjadi satu

keharusan. Dalam hal ini kami mengharapkan Pimpinan DPD dapat berdiri paling depan

guna menyosialisasikan hasil-hasil kerja DPD ke daerah-daerah. Ke depan barangkali ini

menjadi prioritas utama supaya pendulung itu digeser sedikit ke tengah supaya orientasi kita

tidak lagi semata-mata studi referensi, Saudara-saudara. Sehubungan dengan hal tersebut,

kami mendorong adanya alokasi anggaran Pimpinan DPD dan PPUU dalam rangka

sosialisasi kesepakatan Prolegnas, selain perlu penyesuaian anggaran harmonisasi undang-

undang.

Demikian Pimpinan Sidang Dewan yang terhormat, laporan PPUU yang dapat kami

sampaikan pada Sidang Paripurna hari ini. Atas perhatian Pimpinan dan Anggota Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om shanti shanti shanti om.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 8

Tertanda Pimpinan, Jakarta 12 November 2018.

1. John Pieris, Ketua.

2. Wakil Ketua: Nofi Candra.

3. Wakil Ketua: Eni Sumarni.

4. Wakil Ketua: Yasin Welson Lajaha.

Terima Kasih.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Pimpinan PPUU Prof. John Pieris yang telah menyampaikan

laporannya. Kita berharap RUU yang berasal dari DPD RI betul-betul dibahas secara matang

dan selanjutnya direspon oleh DPD RI. Yang lalu, dari 10 kita dapat 2, sekarang dari 12

dapat 1. Jadwalnya tidak ketemu karena PPUU tidak hadir, jadi ya ini biar diketahui oleh kita

semua.

Sidang Dewan yang mulia, Pimpinan telah menerima surat dari Provinsi Papua terkait

dengan perubahan keanggotaan alat kelengkapan DPD RI tanggal 12 November 2018. Dalam

surat tersebut, disampaikan pergantian keanggotaan BAP yang semula atas nama Bapak

Edison Lambe diganti menjadi Bapak Pdt. Carles Simaremare, S.Th. M.Si. Apakah kita dapat

menyetujui? Setuju.

Terima kasih.

KETOK 2X

Selanjutnya, memenuhi ketentuan Pasal 13 Huruf (a) dan Pasal 35 Huruf (c) Tata

tertib DPD RI, kegiatan Anggota DPD di daerah yang diwakilinya dilakukan dalam rangka

memenuhi kewajiban Anggota DPD RI untuk menyerap, menghimpun, menampung, dan

menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah. Untuk selanjutnya, dilaporkan dalam

Sidang Paripurna setiap awal masa sidang. Perlu diingatkan sesuai dengan kesepakatan

bahwa waktu penyampaian laporan masing-masing provinsi maksimal 5 menit. Kiranya

laporan yang akan disampaikan agar dapat lebih dipadatkan dan cukup garis besarnya saja

dan secara lebih lengkap agar diserahkan kepada pimpinan sebagai lampiran yang tidak

terpisahkan dari laporan yang dibacakan.

Untuk itu pada kesempatan pertama, kami persilakan wakil dari, ya matahari terbit

dari timur, jadi kita mulai dari timur saja. Maluku Utara tetapi kosong, selanjutnya silakan

Papua.

PEMBICARA : Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th., M.Si. (PAPUA)

Laporan kegiatan Anggota DPD RI provinsi di daerah pemilihan pada tanggal 19

Oktober sampai dengan 11 November 2018.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Om swastiastu.

Namo buddhaya.

Salam kebajikan.

Mohon maaf saya harus mungkin bacakan karena ini edisi pertama, nanti yang lain

bisa langsung serahkan langsung.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang

Mahakuasa, oleh karena rahmat dan limpahan anugerahnya kita bisa menjalankan kegiatan

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 9

kita di daerah pemilihan masing-masing pada tahun 2018 dengan lancar dan baik dari tanggal

19 Oktober sampai 11 November yang baru kita lewati.

Yang kami hormati Pimpinan dan seluruh Anggota DPD RI dan Bapak Sesjen dan

seluruh Deputi dan seluruh hadirin dan wartawan yang mungkin mengikuti kegiatan Sidang

Paripurna ini. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja ke daerah pemilihan

adalah dalam rangka penyerapan pengumpulan aspirasi masyarakat dan daerah menjalankan

fungsi pengawasan sesuai dengan bidang dan tugas pada alat kelengkapan, relevansi dengan

tugas dan fungsi masing-masing Anggota DPD RI sesuai dengan konstitusi.

Komite I

Selain belum terselesaikannya masalahan sosial, ekonomi, politik, hukum,

pendidikan, dan kesehatan bagi masyarakat menengah ke bawah di Papua saat ini, kebutuhan

pangan, sandang, papan yang layak juga menjadi masalah tersendiri di daerah-daerah

pedalaman Papua. Belum terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat tersebut, maka kami

selaku Senator Papua mengusulkan agar kebijakan maupun program pemerintah pusat serta

pemerintah daerah lebih didasarkan pada kebutuhan masyarakat bawah yang lebih

membutuhkan saat ini agar menuntaskan belenggu kemiskinan serta kesenjangan sosial.

Komite II, komite saya.

Permintaan masyarakat khususnya pelintas jalan trans Jayapura-Wamena di mana

jalan ini sebenarnya sudah bisa dilalui kendaraan, kalau dulu dari Jayapura ke Wamena sulit

dijalani atau jalan kaki bisa satu bulan, tetapi hari ini sudah bisa tembus sebenarnya satu hari

satu malam kendaraan darat dari Ibukota Jayapura sampai Wamena itu sudah bisa kendaraan

darat. Akan tetapi, pihak aparat dan pihak perusahaan yang mengerjakan jalan tersebut sering

menutup jalan sehingga harga-harga barang yang selama ini sudah sempat turun di Wamena,

sekarang jadi tidak menentu karena sering ditutup jalan tersebut. Untuk itu, dimohonkan

kepada Pimpinan DPD RI memberi perhatian khusus guna fungsionalnya jalan ini sesegera

mungkin karena ini menjadi jalan urat nadi, urat nadi pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan-

kebutuhan yang sangat mendesak di daerah pegunungan.

Mengenai BBM satu harga, masyarakat banyak mengeluhkan terbatasnya kuota yang

diberikan pemerintah dan Pertamina sehingga BBM satu harga sering hanya berlaku satu atau

hanya dua hari saja dalam sebulan. Sesuai rencana pemerintah untuk program Papua Terang

tahun 2019, sepertinya ini sulit diwujudkan karena hingga akhir bulan Oktober yang lalu,

program ini hampir tidak terlihat gerak-geriknya ke arah yang didengungkan oleh

pemerintah, khususnya PLN. Kuota subsidi BBM di Kabupaten Jayawijaya, Wamena,

diharapkan supaya PT Pertamina segera menambah, mengingat jumlah penduduk dan

pertumbuhan pembangunan yang sudah semakin signifikan di daerah pegunungan Papua.

Mengacu dari program pemerintah pusat, khususnya Bapak Presiden Jokowi tentang program

tol laut, namun hingga masih sampai saat ini pengguna jasa pelabuhan mengeluhkan terkait

lamanya waktu masa tunggu bongkar muat barang dari kapal-kapal pengakut kontainer yang

berdampak pada tingginya biaya bagi semua barang-barang yang masuk lewat pelabuhan

Jayapura.

Komite III

Perlunya kerja sama yang intim antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten,

dan para pemuda mahasiswa-mahasiswi di Provinsi Papua dalam mengembangkan program

pembangunan di Papua dengan melibatkan pemuda sebagai motor penggerak utama. Hal ini

mengaktifkan inisiatif dan kreatif pemuda, juga mengurangi tingkat pengangguran di Papua.

Berikut masih Komite III, Dinas Pemuda dan Olahraga di Provinsi Papua wajib aktif dalam

pemberdayaan organisasi kepemudaan di Provinsi Papua.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 10

Komite IV

Usulan peningkatan UKM untuk peningkatan ekonomi kerakyatan dan BUMD di

Kabupaten Kerong belum berjalan maksimal. Usulan otsus segera dievaluasi sebab sampai

saat ini rakyat Papua masih hidup di bawah garis kemiskinan dan ketertinggalan dalam

berbagai aspek kehidupan. Berikut masih Komite IV, usulan bahwa program peningkatan

ekonomi masyarakat belum sepenuhnya berjalan. Perlu evaluasi total dalam bidang

pemberdayaan dan keberpihakan kepada masyarakat sebagai objek pembangunan. Dan,

masih banyak lagi yang mungkin kami akan lampirkan seluruhnya.

Sekian penyampaian kami.

Tertanda empat anggota:

Pdt. Carles Simaremare B-125.

Mesakh Mirin B-126.

Yanes Murib B-217.

Edison Lambe B-128.

Sekian dan terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Pdt. Carles Simaremare yang sudah membacakan laporan dari Papua.

Tampilannya agak berubah, lebih slim, ini pengikutnya Ibu Yuni ini. Lanjut Papua Barat

dipersilakan.

PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, S.H., M.M. (PAPUA BARAT)

Laporan kegiatan Anggota DPD RI Provinsi Papua Barat dalam rangka penyerapan

aspirasi masyarakat dan daerah pada masa kegiatan di daerah pemilihan tanggal 19 Oktober

sampai dengan 11 November 2018, disampaikan pada Masa Sidang Paripurna DPD RI ke-6

Senin 12 November 2018. Bapak/Ibu Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia yang kami hormati, Saudara-saudara Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia, dan hadirin yang berbahagia.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Shalom.

Om swastiastu.

Namo buddhaya.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

perkenanan dan ridho-Nya kita bersama dapat menghadiri Sidang Paripurna pada hari ini.

Izinkanlah kami atas nama Anggota DPD RI dari Provinsi Papua Barat menyampaikan

laporan kegiatan DPD RI di daerah pemilihan dalam rangka penyerapan aspirasi masyarakat

dan daerah. Pada kegiatan ini, kami Anggota DPD RI dari Provinsi Papua Barat berbagi

tugas sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Dalam kegiatan tersebut melakukan

pertemuan dengan Pemerintah Daerah, DPRD, organisasi masyarakat, akademisi masyarakat,

unsur pemuda perempuan dan unsur tokoh-tokoh adat.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 11

Komite I

Terkait dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Undang-Undang Pokok

Agraria. Masyarakat di Distrik Mariat sampai hari ini belum bisa melakukan pengurusan

peningkatan status kepemilikan tanahnya disebabkan karena wilayah itu masih masuk dalam

kawasan hutan. Masyarakat yang berurusan dengan pihak Badan Pertanahan Nasional dalam

rangka pengurusan hak milik bidang tanah pemukiman dan lahan pertanian membutuhkan

waktu yang lama disebabkan karena terbatasnya petugas pertanahan dikarenakan BPN saat

ini lebih fokus perhatian untuk mengejar target-target pengurusan PTSL dari kementerian.

Terkait Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda, memberikan

apresiasi kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri yang mediasi

penyelesaian konflik letak ibu kota Kabupaten Maybrat dan menghadiri upacara perdamaian

adat di ibu kota Kabupaten Maybrat. Pemerintah Kabupaten Maybrat dan masyarakat juga

menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dan DPD terkait usulan calon DOB Kabupaten

Maybrat Sau. Masyarakat dan daerah mendesak pemerintah agar dapat merealisasikan dua

RPP sebagai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Penataan Daerah dan

Desain Besar Penataan Daerah.

Terkait Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, penyelenggara dan

pihak pemerintah terus melakukan koordinasi untuk menyelesaikan masalah DPT yang

belum selesai terkait dengan masih dijumpainya sejumlah data ganda sehingga saat ini

sedang dilakukan pencermatan untuk menghasilkan DPT HP. Terkait dengan sonasi

pemasangan APK dalam rangka, belum adanya sosialisasi dengan baik sehingga masih

dijumpai partai politik dan calon legislasi beserta Pemilu masih salah menempatkan APK di

sonasi yang tidak direkomendasikan.

Komite II

Masukan terkait Komite II, Komite II terdapat 11 poin.

Komite III

Terkait dengan pengawasan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

Kesehatan terdapat 5 poin. Kemudian pengawasan terkait Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2009 tentang Kepemudaan terdapat 4 poin. Terkait dengan Undang-Undang Nomor 13,

pengawasan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Lansia terdapat 5 poin.

Penyelenggaraan haji terdapat 4 poin.

Komite IV

Masukan Komite IV terdapat 5 poin.

Demikian laporan reses yang kami serahkan hari ini adalah bagian yang tidak

terpisahkan dengan seluruh laporan dari tugas-tugas Anggota DPD di daerah. Demikian.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Senator Jacob Esau Komigi, S.H., M.M., yang sudah membacakan

laporan dari Papua Barat. Berikutnya dipersilakan Provinsi Jambi.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 12

PEMBICARA: Hj. DARYATI UTENG S, S.E., M.M. (JAMBI)

Bismillahirahmanirrahim.

Laporan kegiatan di daerah pemilihan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

utusan Provinsi Jambi.

Senin 12 November 2018

1. M. Syukur, S.H., M.H.,

2. Hj. Daryati Uteng S, S.E., M.M.,

3. Dra. Hj. Juniwati T. Masjchun Sofwan, dan

4. Bapak H. Abu Bakar Jamalia.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih.

Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Yang saya hormati, saya banggakan Bapak Pimpinan, dan saya hormati dan

banggakan juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Yang terhormat

Bapak Sesjen Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia beserta staf dan hadirin yang

berbahagia. Pada kesempatan ini, kami Anggota DPD RI utusan Provinsi Jambi

mengucapkan selamat atas pelantikan Bapak Sesjen DPD RI Bapak Dr. Reydonnyzar

Moenek, M. Devt. M., betul tidak, Pak? Maaf kalau salah, kan sudah maaf, minta maaf. Di

sini juga kami ucapkan selamat kepada Deputi Bidang Persidangan, yaitu Ir. Sefti Ramsiaty,

M.M., dan juga kepada Deputi Bidang Administrasi Bapak Adam Bachtiar, S.H., M.H.,

betul? Ya terima kasih.

Sidang Paripurna yang mulia, Pimpinan, laporan saya akan bacakan sebahagian saja.

Pertama-tama, tentunya kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji dan syukur kehadirat

Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena atas limpahan karunia dan nikmat-Nya pada sore hari ini

kita bersama-sama dapat berkumpul dalam suasana yang penuh berkah dan rahmat pada

Sidang Paripurna ke-6 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia guna mendengarkan

dan menyampaikan laporan hasil kegiatan di daerah dari setiap provinsi. Salawat dan salam

mari kita persembahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Salallahu Alaihi

Wassalam yang telah membawa risalah kebenaran sehingga kita bisa seperti sekarang ini.

Mudah-mudahan yang di yaumil akhir nanti kita mendapat safaat beliau, Aamiin Ya rabbal

‘Alamin.

Hadirin yang terhormat, yang kami banggakan, berikut kami sampaikan hasil kegiatan

di Provinsi Jambi dari tanggal 19 Oktober 2018 sampai dengan 11 November 2018 yang

meliputi Komite I sampai Komite IV sebagai berikut.

Komite I

Terkait Komite I, pelaksanaan Pilkada 2018 Alhamdulillah telah selesai dan 2

kabupaten 1 kota kepada daerah yang sudah dilantik dan bersiap-siap untuk menghadapi

Pemilu serentak 2019. Selanjutnya, masyarakat di wilayah Tabir Raya menyampaikan

kepada pemerintah pusat mencabut moratorium dan segera mengesahkan pemekaran Tabir

Raya menjadi kabupaten. Merdeka!

Komite II

Terkait masalah harga sawit dan harga karet sangat menurun. Akhirnya masyarakat

mengeluh karena penghasilannya menurun. Selanjutnya juga mengenai masalah infrastruktur

jalan yang rusak berat sampai mobil saya tersangkut tiga jam di Kabupaten Sarolangun dan

Tanjung Jabung Barat. Betul, Pak, sampai diderek sama truk. Masalah banjir yang rutin di

Kabupaten Kerinci karena merupakan daerah aliran sungai yang sistem alirannya tentunya

harus diperbaiki.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 13

Komite III

Terkait Komite III, Masalah BPJS yang tak kunjung usai, masalahnya banyak.

Selanjutnya, masalah bantuan perbaikan gedung sekolah.

Komite IV

Sekarang terkait dengan Komite IV, sedikit lagi. Komite IV masyarakat, tentunya

masyarakat yang merupakan di beberapa wilayah desa berharap sosialisasi pelatihan

pendidikan dana desa agar menjadi efektif, bermanfaat, dan penggunaanya sesuai dengan

aturan. efektif. Beberapa desa, ya tidak apa-apa logat bahasa Sunda memang seperti itu.

Bbeberapa desa mempertanyakan kenapa dana desa turun 2018 ini dibanding dengan 2017,

padahal alokasi pemerintah klaimnya meningkat. Sekarang aspirasi dari saya sendiri, aspirasi

sebagai anggota, ini aspirasi sebagai anggota, bila ada dana SiLPA agar dapat dimanfaatkan

untuk ke dapil menyerap aspirasi masyarakat. Betul tidak? Kalau ada SiLPA diserahkan

kepada kita bersama untuk ke dapil, kunker.

Demikian yang dapat saya sampaikan.

Wabillahi taufiq walhidayah.

Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Ibu Hj. Daryati Uteng S, S.E., M.M., sudah membacakan laporan dari

Provinsi Jambi. Berikutnya dipersilakan.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA)

Maluku Utara, Pak Ketua, interupsi.

PIMPINAN RAPAT : Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Silakan.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA)

Baik Pak Ketua, terima kasih. Karena kebetulan kami juga sudah terlewati jadi saya

minta waktu sebentar. Terima kasih Pak Ketua.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua.

Baik teman-teman harap tenang, dan diam kalau bisa.

Pak Ketua, kebetulan kami dari Provinsi Maluku Utara semua belum menyampaikan

hasil laporan kegiatan reses karena masih berada di dapil, tetapi ini hal penting yang perlu

saya sampaikan pada Paripurna ini karena kalau hanya nantinya kemudian baru diberikan

tidak dalam Paripurna saya kira ini juga kurang terlalu tepat. Ini menyangkut hasil reses yang

kami lakukan. Di sana ada beberapa aspirasi, banyak aspirasi tetapi yang paling favorit, Pak

Ketua, saat ini yaitu menyangkut dengan harga kopra kelapa dalam khususnya, Pak Ketua.

Yang mana masyarakat petani Maluku Utara 90% adalah petani kelapa dalam dan saat ini

harga kelapa itu tidak sebanding dengan harga pekerjaannya sehingga banyak sekali petani

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 14

yang menyekolahkan anaknya pada tingkat universitas saat ini tidak bisa membiayai. Oleh

sebab itu dalam Paripurna ini, saya berharap, Pimpinan, kalau bisa dalam waktu dekat

Pimpinan dapat memfasilitasi kami melakukan pertemuan dengan beberapa kementerian

terkait sehingga untuk dapat menindaklanjuti apa yang saat ini menjadi aspirasi masyarakat.

Kalau itu tidak tercapai, maka kami dari khususnya petani kelapa dalam mengimbau kepada

pemerintah untuk memberikan subsidi bagi petani kelapa dalam.

Mungkin ini saya kira dapat saya sampaikan kesempatan ini dan laporan reses kami

akan ikutkan kemudian.

Terima kasih, Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih. Jadi tidak perlu laporan lagi ya. Berikutnya silakan Provinsi Aceh.

PEMBICARA: H. SUDIRMAN, S.Pd.I. (ACEH)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swastiastu.

Yang terhormat Pimpinan DPD RI bersama Wakil Ketua, yang terhormat Bapak

Sesjen dan jajarannya, yang terhormat seluruh Anggota DPD RI dan seluruh para hadirin-

hadirat, dan awak media. Berikut akan kami sampaikan laporan kegiatan Anggota DPD RI

asal Aceh. Mohon izin, Pimpinan, di sini mungkin kami menyampaikan beberapa rangkuman

saja dan seterusnya kami akan serahkan yang lengkapnya.

Komite I

Dari Komite I, berdasarkan penelusuran hasil reses Komite I ini bahwa tentang

pelaksanaan pemilu tahun 2019 di Aceh akan berlangsung damai dengan tingkat partisipasi

yang tinggi serta peserta pemilu yang semakin kompetitif. Kemudian berikutnya masih dari

Komite I DPD RI, isu tentang perbatasan, ini terkait klaim dari Sumatera Utara terhadap

empat pulau yang ada di Singkil, ada klaim empat pulau di Singkil oleh Sumut. Klaim

dilakukan sepihak atas empat pulau di perairan Aceh Singkil yang dilaporkan masuk rencana

zona pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah Sumatra Utara atau Sumut. Keempat pulau

tersebut, yaitu Pulau Mangkir besar, Mangkir kecil, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang. Klaim

ini dilakukan oleh Sumatera Utara. Nah ini sebelumnya sudah pernah diklaim pulau ini

masuk di zona Sumatera Utara di tahun 2017 dan itu sudah selesai sebenarnya dalam dialog

dan pertemuan pemerintah Aceh. Namun di tahun 2018 ini, mucul kembali dan hadir kembali

klaim serupa. Ini mohon kepada Pimpinan untuk menyelesaikanya. Ya harus ramai ini

memang. Aceh tidak mau ribut lagi, tetapi ya harus dihargai dong, ya kan. Jadi kalau begini

klaim-klaimnya, maka ini seperti membangunkan macan tidur lagi ini.

Komite II

Kemudian untuk Komite II DPD RI dalam pengawasan atas pelaksanaan Undang-

Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, pemerintah diharapkan bisa memberikan

perhatian untuk meningkatkan sarana dan infrastruktur pelayaran di daerah, khususnya

infrastruktur pelabuhan berdasarkan hasil pengawasan terhadap beberapa pelabuhan di

daerah ditemui masalah. Tidak maksimalnya operasional pelayaran, salah satunya pelabuhan

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 15

di Kabupaten Aceh Jaya di mana tidak maksimalnya karena sering tingginya ombak yang

menghantam hingga ke dermaga. Ini butuh penanganan dari pemerintah pusat juga.

Selain itu, pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009

tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ini kami temukan lemahnya pengawasan daripada

badan jalan sehingga jalan di daerah Kabupaten Aceh Tenggara banyak sekali yang

berlubang dan belum diperbaiki. Padahal, anggaran yang tersedia di perawatan jalan tersebut

mencapai Rp36 juta/km.

Terkait dengan bidang lingkungan hidup, ada permasalahan yang dihadapi oleh

masyarakat Beutung Ateuh Nagan Raya dan ini telah melahirkan gejolak di daerah sehingga

terjadi penolakan keras oleh masyarakat setempat dan berbagai unsur lain di Aceh,

khususnya LSM lingkungan hidup. Bahkan, terakhir DPR Aceh turut menolak dilakukanya

eksplorasi PT Emas Mineral Murni (EMM) di Beuteng Ateuh. Nah ini terkait dengan amdal

dan izin pertambangan yang dikeluarkan, sementara luas izin sebelumnya yang tersebut

adalah 3620 ha, sementara dalam izin yang dikeluarkan oleh kementerian, luasnya mencapai

10.000 ha. 10.000 ha ini telah mencakup lahan dan pemukiman warga sehingga di dalamnya

juga ada pesantren dan di dalamnya juga ada kuburan daripada ulama-ulama, dan ini telah

meresahkan masyarakat. Mohon Pimpinan bisa menjembatani ini, bila perlu bisa memanggil

kementerian terkait yang mana ini adalah merupakan zona penyanggah banjir. Dari

Kementerian Sosial juga sudah ditetapkan, dari Kementerian Pariwisata juga sudah

ditetapkan itu zona destinasi wisata dan di dalamnya ada sejarah tentang Cut Nyak Dien.

Tetapi, kalau ini diberlakukan luas wilayah 10.000 ha, zona ini akan berdampak semua. Ini

telah memunculkan konflik juga di daerah.

Komite IV

Kemudian untuk Komite IV, kurangnya tenaga auditor dan dana untuk operasional

auditor serta kendaraan operasional dan inspektorat tidak di bawah bupati/walikota dan harus

diangkat oleh gubernur. Yang pertama, auditor sangat minim, belum sebanding dengan dinas

yang akan diaudit. Mska, perlu penambahan tenaga auditor. Kemudian, perlu segera realisasi

uang untuk dana auditor 1% dari APBK sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Selanjutnya, kendaraan dinas untuk operasional sangat minim, perlu adanya penambahan.

Selanjutnya, inspektorat kabupaten/kota sebaiknya diangkat oleh gubernur dan untuk tingkat

gubernur sebaiknya diangkat oleh Mendagri agar setiap melakukan audit ada kemandirian.

Selanjutnya masih dari komite IV, untuk kelancaran proses penggunaan dana desa di

Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, pertama perlu ada pelatihan aparatur desa yang

berkesinambungan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dananya harus

disediakan oleh pusat. Kami meminta agar dana desa dapat untuk membeli tanah guna untk

membeli aset seperti took, rumah sewa, dan lain sebagainya.

Yang terakhir Pak Ketua, Bapak Pimpinan, dan Ibu Waka, ini permasalahan yang

mendera nelayan Aceh yang terdampar ke Myanmar. Ada enam orang dan sekarang menurut

berita mereka sudah ditangkap oleh Kepolisian Myanmar. Sampai sekarang kita belum

mengetahui bagaimana nasib mereka. Mohon kepada Pimpinan, kepada Ibu Waka, bisa

memfasilitasi ini. Kami ingin mengetahui bagaimana nasib mereka karena mereka itu adalah

nelayan yang terdampar dengan mesin boat mereka yang mengalami kerusakan. Jadi mereka

terdampar ke sana, mereka berlayar dari Aceh Timur mulai tanggal 31 Oktober yang lalu.

Mohon bisa dikomunikasikan dengan KBRI, Pak ketua dan Pimpinan.

Demikian hasil laporan kami, DPD RI asal pemilihan Aceh. Lebih dan kurang kami

mohon maaf.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 16

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Senator Sudirman dari Aceh, berikutnya dari Kepulauan Riau, di

persilakan.

PEMBICARA: HARIPINTO TANUWIDJAJA (KEPULAUAN RIAU)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Namo buddhaya.

Pimpinan dan rekan-rekan DPD RI yang saya hormati, Pak Sesjen beserta segenap

jajarannya yang kami hormati, Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua yang kami hormati.

Langsung saja beberapa pokok permasalahan yang kami kumpulkan dalam rangka reses kami

di Kepulauan Riau.

Komite I

Mengenai masalah administrasi kependudukan masih ada kendala-kendala untuk

pencetakan e-KTP, termasuk di wilayah Pulau Batam malah kondisinya terburuk. Masih

banyak masyarakat yang belum mendapatkan e-KTP karena permasalahan blanko dan lain-

lainnya. Untuk di daerah kepulauan, masalah kesulitan anggaran untuk mendata warga-warga

di pulau terpencil masih terjadi dan masih ada di daerah-daerah yang blank spot. Untuk itu,

perlu ada penanganan khusus.

Komite II

Kemudian untuk Komite II, masih ada beberapa pelabuhan yang telah berjalan

beberapa tahun melalui anggaran APBN, tetapi sampai sekarang masih belum dapat

difungsikan. Mohon ini dapat diselesaikan secepatnya agar supaya tidak menjadi mubazir.

Kemudian juga di Kepri terdapat sekitar 400 pulau yang berpenghuni di mana sangat

dibutuhkan dermaga rakyat yang representatif, tetapi saat ini untuk pembangunan melalui

dana DAK masih terkendala dengan petunjuk teknis DAK dari Kementrian Perhubungan.

Nah ini sangat diharapkan agar ini dapat diselesaikan segera. Kemudian, juga masalah

kewenangan pusat angkutan laut yang melaksanakan kegiatan angkutan antarpelabuhan

dalam wilayah Provinsi Kepri seharusnya bisa mengurusnya cukup di Pemprov Kepri.

Tetapi, berapa syahbandar hanya mengakui RPT atau Rencana Pola Trayek dari Dirjen

Perhubungan Laut. Nah ini masalah sengketa kewenangan. Kemudian, juga para nelayan dan

pemilik kapal-kapal kecil dengan ukuran di bawah 30 gt merasa kesulitan dengan beberapa

syahbandar yang untuk pengurusan pas kecil seharusnya itu gratis, tetapi diminta melalui

agen resmi, agen pelayaran resmi sehingga mengakibatkan adanya pungutan yang cukup

memberatkan kepada nelayan. Nah ini sementara di beberapa KSOP lain tidak dikenakan

aturan seperti ini. Kemudian mengenai masalah perhubungan udara, Bandara RHF di

Tanjung Pinang yang sudah mendapat penghargaan, tetapi masih ada pembangunan yang

terkendala mengenai masalah anggaran sehingga masih ada kendala untuk belum optimalnya

untuk landing dan take off.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 17

Komite III

Mengenai Komite III, ada mengenai perubahan aturan di BPJS sehingga contohnya

penanganan katarak yang berubah dari, wah katarak ini sulit ini, tetapi intinya masyarakat

yang dulu yang 618 bisa dibantu oleh BPJS untuk operasi katarak, tetapi sekarang harus

menunggu sampai kondisinya parah. Ini tentu masyarakat merasakan kesulitan. Kemudian

untuk ketersediaan puskesmas di Kota Batam, sangat jauh dari rasio yang ideal.

Komite IV

Kemudian untuk Komite IV, potensi penerimaan daerah dari Labu Jangkar sampai

sekarang masih belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu peraturan pemerintah

yang merupakan turunan dari Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 mengenai Kewenangan

Pemerintah Daerah, pengelolaan laut mulai dari bibir pantai hingga 12 mil. Kami harapkan

dapat didesak secepatnya sehingga potensi pendapatan pemerintah daerah dapat segera

terealisasi.

Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Senator Haripinto Tanuwidjaja dari Kepulauan Riau. Berikutnya dari

Provinsi Riau.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GHAFAR USMAN, M.M. (RIAU)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat Pimpinan selaku Pimpinan Sidang, selamat kepada Pak Sesjen dan

Deputi, yang saya muliakan rekan-rekan para Senator seluruh Indonesia, hadirin-hadirat yang

berbahagia. Laporan hasil kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat dari daerah Provinsi

Riau.

Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang kami hormati, hasil diskusi kami dengan berbagai

stakeholder, baik intelektual maupun pemda ternyata tugas pokok fungsi DPD itu adalah

memperjuangkan. Nah kata-kata memperjuangkan itu setelah melihat kamus bahasa

Indonesia dan kamus hukum, bukan hanya sekadar menyampaikan, tetapi menyelesaikan

sampai tuntas. Itu kesepakatan yang telah kita coba diskusi bersama, memperjuangkan

aspirasi daerah itu bukan sekadar menyampaikan, tetapi menyelesaikan secara tuntas. Nah

oleh karena itu, dapat beberapa hal yang kami sampaikan pada kesempatan ini.

Pertama, berharap kepada Pimpinan dan Sesjen untuk memfasilitasi pemerintah

daerah bersama DPD, baik di kantor DPD maupun di kantor-kantor yang memang sesuai

dengan aturan bahwa DPD bersidang di ibu kota. Ternyata DPD sampai hari ini kan belum

punya kantor, baru pinjaman kantor. Dengan demikian kalau kita bersidang di ibu kota

negara, boleh saja di ruang menteri, boleh saja di tempat lain karena berdasar undang-undang

bersidang di ibu kota, dan ternyata DPD sampai hari ini belum punya kantor. Oleh karena ,itu

kami berharap kiranya bahwa segala persoalan-persoalan yang terkait dengan persoalan

daerah dapat difasilitasi dengan menteri terkait.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 18

Contoh sekarang sangat memperihatinkan bahwa daerah pantai ada empat

kesengsaraannya. Pertama, harga getah yang sangat murah. Yang kedua, harga sawit yang

sangat murah. Yang ketiga, bahan pokok yang mahal. Yang keempat, abrasi yang telah

menghantam tempat ibadah, tempat pendidikan, bahkan rumah. Ternyata yang tinggal di

pantai adalah suku-suku laut yang memiliki kemiskinan yang sangat tinggi. Oleh karena itu,

karena perbatasan yang apabila mereka ke Malaysia, ternyata enak rasanya di Malaysia.

Infrastrukturnya lengkap, bahan pokoknya murah, ternyata hasilnya mahal. Terbalik dengan

negara kita. Oleh karena itu, kita perlu memberikan perhatian yang tinggi. Kiranya Pimpinan

dan Sesjen dapat memfasilitasi mempertemukan antara kementerian terkait dengan persoalan.

Contohnya abrasi, ternyata abrasi ini kami telah langsung kemarin ketemu dengan balai dan

ketemu dengan Pak Menteri, ternyata hasil pertemuan itu dapat memberikan suatu dorongan

kepada kementerian. Alhamdulillah Riau baru dapat setahun ini, yang dua tahun lalu belum

pernah dapat, 16 miliar. Tetapi, itu adalah sangat kecil dengan kondisi yang memang dialami

oleh masyarakat. Dan seterusnya kami juga berharap kepada Pak Sesjen dan Pak Menteri

kiranya pertemuan dengan tiga menteri: Menteri perdagangan, Menteri Pertanian, dan

Menteri Perindustrian, agar ada kebijakan khusus terhadap daerah-daerah perbatasan, adanya

kebijakan khusus lintas batas yang pernah dilakukan di Kalimantan Barat. Oleh karena itu,

kami juga berharap kiranya dapat diambil suatu kebijakan.

Selanjutnya, hal-hal yang menyangkut teknis kami akan sampaikan secara tertulis.

Dan sekali lagi, kami berharap kepada Pimpinan dan Sesjen dapat memfasilitasi hal-hal yang

memang tidak dapat diselesaikan di daerah, teapi harus penyelesaianya di tingkat pusat dan

kami selanjutnya akan membuat nota secara resmi, baik kepada Pimpinan Setjen maupun

komite terkait. Dan contoh yang telah kami lakukan bersama Komite II, kemarin kami

ketemu dengan kementerian, Alhamdulillah kementerian juga merespons bahwa DPD betul-

betul adalah wakil daerah dan wakil yang memperjuangkan kepentingan di tingkat pusat,

bukan hanya sekadar menyampaikan secara tertulis, bukan hanya laporan pada paripurna,

tetapi dapat menyelesaikan secara tuntas.

Demikian, Bapak dan Ibu yang kami hormati, secara lengkap akan kami sampaikan

kepada Pimpinan karena Paripurna ini adalah suatu sidang yang paling tinggi. Apabila di

Paripurna telah disampaikan dan disetujui berarti menjadi suatu kewajiban mutlak bagi

Pimpinan dan Sesjen dan bagi kita semua. Demikian dapat kami sampaikan.

Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Drs. H. Abdul Ghafar Usman, M.M. yang sudah membacakan laporan

dari Provinsi Riau. Berikutnya Provinsi Sumatera Barat.

PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMATERA BARAT)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang kami hormati Saudara Pimpinan DPD RI, Saudara Pimpinan Alat Kelengkapan,

Kepanitian, Pimpinan Kelompok DPD RI di MPR RI, Bapak Sesjen, Bapak Wakil dan Ibu,

Bapak Donny, Pak Adam, dan Bu Sefti selamat bergabung di DPD RI, dan khususnya

Anggota DPD RI yang saya hormati dan saya banggakan.

Pertama-tama, tentu kita telah mendengarkan tadi laporan-laporan dari berbagai

daerah dan sampailah saatnya laporan kami dari Sumatera Barat. Kami mohon maaf karena

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 19

tiga anggota dari Provinsi Sumatera Barat berhalangan untuk hadir, kurang sehat. Saya akan

membacakan laporan ini, mungkin tidak akan dibacakan semua, tetapi beberapa poin. Dan,

harapan kita semua tentu sama dengan apa yang disampaikan oleh Bapak dari Riau tadi dari

Pak Ghafar, yang paling penting itu adalah tindak lanjut dari apa yang kita sampaikan hari ini

karena dari Sidang Paripurna ke Sidang Paripurna sudah sangat banyak aspirasi-aspirasi atau

temuan-temuan yang kita sampaikan.

Bapak-bapak, Ibu-ibu yang kami hormati, saya mungkin hanya akan menyampaikan

mungkin beberapa persoalan pokok.

Komite I

Pertama, bidang Komite I. Komite I, yaitu Bapak Leonardy Harmainy. Pertama

mengenai sosial dan ketertiban umum. Ini mohon maaf ya Bapak-bapak, Ibu-ibu karena saya

membacakan ya ini mungkin tidak teratur. Kalau saya bacakan semua mungkin sampai sore

karena ini banyak sekali, jadi saya hanya ingin menyampaikan saja poin-poinnya. Persoalan

di Sumatera Barat:

Satu bidang politik, sebanyak 10 bupati dan walikota di Sumatera Barat

mendeklarasikan diri untuk mendukung Bapak Joko Widodo untuk kembali menjadi Presiden

Indonesia. Dukungan itu diberikan karena keberhasilan dan perhatian ke Sumatera Barat

dinilai besar. Ini mohon maaf, apakah ini bisa diberitakan atau tidak karena saya hanya

membacakan. Dan ini juga selain itu, walinagari se-Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat

menyatakan dukungan secara terbuka terhadap pasangan capres Joko Widodo dan Ma’ruf

Amin. Dukungan itu diberikan karena Jokowi dianggap berhasil membangun bangsa.

Kemudian bidang sosial dan ketertiban umum, sirine gempa dan tsunami, Sumatera

Barat khususnya Padang, Padang Pariaman, dan Mentawai itu adalah daerah-daerah yang

berpotensi seandainya terjadi gempa bumi berpotensi tsunami. Untuk itu, diharapkan sirine

dan alat-alat tanda lainnya untuk dapat selalu diaktifkan dan menjadi perhatian Sumatera

barat.

Kemudian permasalahan sosial, saya sebetulnya segan membacakan, tetapi nanti

kalau tidak saya bacakan, Pak Leo tadi menyampaikan kepada saya mohon dibacakan.

Perhimpunan Konselor VCT dan HIV AIDS Indonesia di Sumatera Barat dalam

penelitiannya menemukan pelaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT,

khususnya hubungan seksual antara sesama laki menjadi pemicu HIV tertinggi diSumatera

Barat. Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan terdapat 10.376 kasus

sampai Periode Januari sampai Maret 2018. Persentasi lelaki suka lelaki sebesar 28%. Mohon

maaf, Bapak-bapak, saya tidak akan bacakan karena saya juga ngeri bacanya ini terlalu apa,

tetapi artinya kita tidak menutup mata karena ini terjadi. Walaupun Sumatera Barat yang kita

kenal Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ternyata persoalan sosial tersebut

terjadi juga di sana, persoalan narkoba dan persoalan LGBT.

Komite II

Kehutanan dan Lingkungan Hidup, kita baru-baru ini dilanda banjir yang sangat hebat

sekali, malah sampai hari ini pun masih ada daerah-daerah yang belum bebas dari banjir

sehingga banyak infrastruktur yang rusak dan ini tentu memerlukan perhatian. Kalau daerah

mungkin tidak mampu, tentu pusat kita perlu harapkan bantuannya. Kemudian juga

pemerintah, khususnya Agam ini mempunyai persoalan tersendiri tentang Danau Maninjau,

yaitu pembersihan Danau Maninjau yang membutuhkan dana sekitar 1,4 triliun, sementara

APBD Agam tidak mencukupi dan APBD provinsi pun belum mampu menambahkan

anggaran tersebut, sehingga perlu mendapat dukungan dari pusat. Kemudian, ada satu titipan

kebetulan saya sendiri yang menghadiri ke sana, yaitu dari Dinas Tanaman Pangan Pertanian

Sumatera Barat. Sumatera Barat yang selama ini kita kenal salah satu penghasil beras, tetapi

berdasarkan hasil BPS tahun 2018, terjadi pengurangan lahan yang sangat besar sekali karena

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 20

BPS menghitung itu melalui satelit, tidak dikoordinasikan dengan Pemerintah Sumatera

Barat sehingga di Sumatera Barat merasa dirugikan. Untuk itu, harapan kami supaya harapan

dari pertanian Sumatera Barat, khususnya pemerintah Sumatera Barat untuk difasilitasi BPS

untuk melakukan ulang pemetaan tentang lahan tersebut.

Komite III

Yang terakhir dari Komite III, yaitu persoalan BPJS masih mempunyai beberapa

catatan-catatan juga dalam pelaksanaan BPJS di daerah. Dan untuk lengkapnya, Bapak/Ibu

sekalian, sudah ada di sini. Saya akan menyerahkan kepada Pimpinan. Mudah-mudahan dari

laporan-laporan tersebut dapat ditindak lanjuti.

Demikian saja yang dapat saya sampaikan.

Wabillahi taufik walhidayyah.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih, Ibu Hj, Emma Yohana yang sudah menyampaikan laporan dari

Provinsi Sumatera Barat. Berikutnya adalah Provinsi Sumatera Utara.

PEMBICARA: DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., M.S.P. (SUMATERA

UTARA)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan dan Anggota DPD yang kami hormati. Puji syukur ke hadirat Allah

Subhanahu Wa Ta'ala, salawat dan salam ke haribaan Rasulullah Muhammad Shallallahu

Alaihi Wasallam.

Hadirin yang berbahagia, izinkan kami menyampaikan laporan hasil reses di daerah

pemilihan Provinsi Sumatera Utara.

Komite II

Terutama ada masalah soal kelangkaan tabung gas 3kg yang beberapa hari terakhir

sangat sulit didapatkan di beberapa daerah di Medan.

Komite III

Kemudian untuk Komite III, pertama ada temuan pemotongan penerima manfaat

PKH Rp500.000 per 3 bulan yang tahun lalu diterima Rp319.000, tahun ini Rp266.000 dan

sampai hari ini belum didapatkan klarifikasi dan penjelasan dari pemerintah terkait

pemotongan dimaksud.

Kemudian, saya kira itu saja dua hal, lainnya kami serahkan.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih, Ustaz Dedi Iskandar Batubara yang sudah menyampaikan laporan dari

Sumatera Utara. Berikutnya, dari Bangka Belitung dipersilakan.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 21

PEMBICARA: BAHAR BUASAN, S.T., M.S.M., M.Sc. (BANGKA BELITUNG)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Selamat sore.

Om swastiastu.

Namo buddhaya.

Yang terhormat Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang

terhormat Saudara-saudara Anggota DPD RI, yang terhormat Bapak Sesjen berserta

jajarannya, Sidang Paripurna DPD RI yang kami muliakan, hadirin yang berbahagia.

Pertama, saya mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya Sesjen dan Deputi

yang baru. Yang kedua, Kami mengucapkan turut berduka cita atas jatuhnya pesawat Lion

Air JT610 dari Jakarta ke Pangkal Pinang yang menelan 198 penumpang, 6 Anggota DPRD

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan 2 sekretariatnya. Rasa duka yang begitu mendalam

dari kami sebagai Anggota DPD RI dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Terima kasih kami sampaikan kepada Pimpinan Sidang Paripurna atas kesempatan

yang diberikan kepada kami Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, daerah

pemilihan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk menyampaikan laporan hasil

kunjungan daerah kami yang mulai sejak 19 oktober sampai sampai 11 November 2018.

Komite I

Untuk Komite I, fokus kepada pengawasan pelaksanaan tahapan Pemilu serentak

2019. Adapun rangkuman dari aspirasi yang disampaikan adalah tahapan Pemilu sebagai

dimaksud telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh Komisi Pemilihan

Umum. Ada tiga hal pokok yang perlu kami sampaikan:

1. Pentingnya bagi Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan penyisiran secara

mendalam atas potensi NIK ganda ataupun seorang memiliki NIK lebih dari 1 yang

mana daftar tersebut merupakan DP4 atau daftar potensi pemilih. Berdasarkan

masukan tersebut tanpa ada penyisiran mendalam atas data kependudukan tersebut,

maka selama itu pula polemik daftar pemilih akan terus terulang untuk setiap

tahunnya.

2. Perlunya pemerintah dan DPR memberikan kepastian atas penggunaan surat

keterangan pengganti e-KTP yang dapat dipergunakan sebagai pengganti KTP jika

ingin menggunakan hak pilih. Norma undang-undang menyebutkan bahwa yang

dapat dipergunakan adalah e-KTP. Untuk itu, diharapkan ada produk aturan yang

setara dengan undang-undang, apakah melalui fatwa MK agar surat keterangan

tersebut diakui dan sah dipergunakan sebagai pengganti e-KTP dalam menggunakan

hak pilih.

3. Perlu pemerintah memperhitungkan faktor geografis dalam pelaksanaan Pemilu,

termasuk di dalamnya distribusi dan pengamanan logistik Pemilu.

Komite II

Untuk Komite II, dari aspirasi yang didapat adalah tentang pembangunan hibah jalan

daerah yang diberikan untuk Pulau Belitung, pelaksanaan dan pengawasan angkutan

perkotaan di daerah Bangka Belitung, proses pengelolaan buah-buahan yang berasal dari

kebun yang berada di Kepulauan Bangka Belitung, dan terkait pandangan tentang kecelakaan

pesawat Lion Air JT610 rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang yang baru saja terjadi.

Terus, harga lada, harga sawit, harga karet menurun sehingga perekonomian di Bangka

Belitung kurang menyenangkan.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 22

Komite III

Anggota DPD RI Komite III, rangkuman dari aspirasi yang didapat adalah tentang

pengawasan penyelenggaraan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS, khususnya

BPJS kesehatan yang dilakukan di Bangka Belitung tentang penyelenggaraan organisasi

kepemudaan di Bangka Belitung dan tentang pelaksanaan program kesejahteraan lanjut usia

di Provinsi Bangka Belitung.

Komite IV

Untuk Komite IV, dari aspirasi yang didapat adalah tentang pengawasan kebijakan

BUMD dan BUMDes, seperti di BUMDes Selinsing, pemanfaatan lahan reklamasi yang

dilakukan oleh PT Timah yang sudah bekerja sama dalam persiapan lahan dan bibit buah

sebanyak 400 macam, lalu berikut biaya perawatannya.

Pimpinan dan hadirin yang berbahagia, demikianlah laporan kegiatan reses tanggal 19

Oktober sampai 11 November 2018 di daerah kami.

Anggota DPD RI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung:

1. Bapak Drs. HA. Hudarni Rani, S.H. (B-33)

2. Bapak Herry Erfian, S.T. (B-34)

3. Bapak Tellie Gozelie, S.E. (B-35)

4. Saya sendiri Bahar Buasan, S.T., M.S.M., M.Sc. (B-36)

Sekian dan terima kasih.

Wabillahitaufik walhidayah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanti shanti shanti om.

Sekian dan terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Senator Bahar Buasan, S.T., M.S.M. yang sudah membacakan laporan

dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berikutnya, Provinsi Jawa Barat dipersilakan.

PEMBICARA: Ir. H. AYI HAMBALI, M.M. (JAWA BARAT)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak Pimpinan dan para Anggota DPD yang hadir, izinkan saya hanya menyerahkan

saja laporan ini, kecuali catatan beberapa hal, Pak. Yaitu, kita perlu mendesak pemerintah

untuk mencabut moratorium pembentukan daerah otonomi baru karena di Jawa Barat ini

sudah sangat mendesak, terutama DOB-DOB yang dulu pada periode sebelum Pak Jokowi

itu sudah disetujui oleh Presiden.

Terima kasih dan laporan akan saya serahkan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Waalaikumsalam.

Terima kasih Senator Ir. H. Ayi Hambali, M.M. yang sudah menyerahkan laporan

dan sedikit penyampaian secara lisan dari Provinsi Jawa Barat. Berikutnya, dipersilakan

Provinsi Jawa Tengah.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 23

PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. (JAWA TENGAH)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan yang saya hormati, Bapak sekalian, memenuhi aspirasi DPD dari Nusa

Tenggara Barat, maka saya hanya ingin menyampaikan laporan ini secara langsung dan tanpa

catatan sama sekali.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Waalaikumsalam.

Terima kasih Senator Dr. H. Bambang Sadono menyampaikan laporan dari Jawa

Tengah. Berikutnya, Provinsi Lampung.

PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Tabik pun.

Yang saya hormati Pimpinan, rekan-rekan yang saya banggakan, terkhusus kepada

Pak Donny dan Ibu Sefti dan Pak Adam yang telah diangkat menjadi pimpinan di sekretariat.

Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati, untuk Lampung ada dua isu strategis yang

akhir-akhir ini muncul sangat mencuat:

1. Terkait dengan masalah lahan ataupun pertanahan. Ada tiga kategori masalah tanah

yang sekarang ini sedang mencuat di Lampung

1) Terjadinya proses rurarisasi dan urbanisasi pada register-register di beberapa

kabupaten, yaitu register 38 di Lampung Timur, register 40 di Lampung Selatan,

kemudian register 43 di Lampung Mesuji, yaitu di daerah Moro-Moro. Ini

persoalannya bahwa hutan-hutan yang sudah dibikin masyarakat ini berubah

bentuk ya menjadi hutan manusia sekarang ini. Maka oleh karena itu, banyak

permintaan dari tokoh masyarakat maupun masyarakat yang sudah menempati

lahan-lahan register ini agar berubah dari hutan-hutan produksi menjadi tempat

pemukiman atau menjadi sebuah desa yang di mana saat ini faktanya bahwa di

daerah tersebut sudah ada jalan-jalan infrastruktur yang dibiayai oleh pemerintah,

bahkan kantor-kantor pemerintah berupa kepala desa, kantor-kantor kepala desa,

kemudian mesjid sekolah. Dan, ini juga harus menjadi perhatian kita, Bapak/Ibu

sekalian.

2) Menyangkut dengan masalah grondkaart di sepanjang rel kereta api di Lampung,

dari Bandar Lampung sampai dengan Kabupaten Way Kanan berbatasan dengan

Sumatera Selatan, Bapak/Ibu sekalian. Lahan grondkaart ini sebetulnya kita

sedang akan focus group discussion dengan beberapa ahli dari UI dan Gajah

Mada, serta Universitas Andalas, yang intinya grondkaart itu bukan merupakan

alas hak bagi PT KAI atau BUMN PT KAI untuk memiliki lahan tersebut.

Kemudian juga grondkaart itu tidak ada aslinya. Dan, saat ini PT KAI mengaku-

ngaku sebagai pemilik daripada lahan-lahan pinggir rel kereta api yang bahkan

bukan hanya 50m atau 100m, ada yang sampai 1km diakui, padahal rel kereta api

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 24

itu tidak lebih dari 1 meter. Dan, Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun

1960 juga mengamanatkan bahwa lahan-lahan negara yang bebas yang tidak

dipakai oleh pemerintah itu sebetulnya bisa disertifikasi oleh rakyat, sejauh

rakyat itu sudah menempati lebih dari 20 tahun di tanah tersebut. Kemudian, juga

Undang-Undang Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007 yang diperkuat juga

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 Ayat (58) itu jelas

disebutkan bahwa ruang milik kereta api itu hanya 6 meter kanan dan kiri, Pak

ketua. Nah oleh karenanya, ini juga harus menjadi perhatian kita karena rakyat ini

sudah menempati lahan-lahan grondkaart ini lebih daripada 20 tahun, bahkan

sudah mencapai 3 generasi, dari mulai kakek sampai ke cucu sekarang ini.

Terakhir, juga di Kota Bandar Lampung ada dua isu hak pengelolaan lahan: satu

dimiliki oleh pemerintah provinsi dan satu dimiliki oleh Pelindo pusat. Bahwa,

HPL-HPL itu muncul tanpa ada verifikasi sehingga terkena tanah-tanah atau pun

lahan rakyat yang sudah ada sertifikatnya. Ini menjadi persoalan serius bagi kita

semua yang masuk ke DPD.

3) Terakhir, tadi sama dengan Jawa Barat, yaitu masalah DOB, di Lampung ada 4

pengajuan DOB baru yaitu, 2 di Lampung Tengah, kemudian 1 di Lampung

Utara, dan 1 di Lampung Selatan. Untuk yang Lampung Tengah itu sudah

memenuhi kriteria 13 item yang harus dipenuhi, termasuk rekomendasi dari

gubernur dan pemerintah daerah kabupaten. Untuk yang dua, masih dalam proses

jalan, dan kita seyogyanya DPD terus melalui Komite I untuk bisa mendukung

proses percepatan dan mendesak pemerintah untuk meninggalkan moratorium

DOB.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Drs. H. Andi Surya Senator dari Lampung yang sudah membacakan

laporan dari Provinsi Lampung. Berikutnya dipersilakan Provinsi Bengkulu.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Siapa kita? Indonesia.

Pimpinan yang kami hormati, Pak Nono dan Ibu Prof., serta selamat Pak Donny,

Sesjen baru, dan Ibu Deputi, Pak Adam deputi yang baru. Selamat bertugas, kami doakan

sukses bersama DPD RI. Pada kesempatan yang sangat baik ini, izinkan kami menyampaikan

laporan hasil kerja di daerah kami yang diselenggarakan pada tanggal 19 oktober sampai

dengan 11 November 2018 di Provinsi Bengkulu.

Komite I sudah melaksanakan tugas dan hal-hal yang berkaitan dengan tugas,

masukan juga sudah kami sampaikan dirangkum di dalam laporan ini. Komite II juga sudah

melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan sebanyak 20 dan bahkan lebih dari 20 tempat

yang diselenggarakan di 10 kabupaten/kota. Komite III juga sudah melaksanakan tugas-tugas

yang diamanatkan kaitan dengan BPJS, kaitan dengan Undang-Undang No.40, Undang-

Undang No. 13 tentang Lansia, dan yang kaitan temuan dan aspirasi juga sudah kami

masukan dalam laporan ini. Komite IV juga sudah kami laksanakan, berkaitan dengan

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 25

pengawasan hasil ikhtisar BPK RI dan juga sudah kita koordinasikan dan komunikasikan

dengan semua pihak yang mana beberapa masukan sudah bisa kami selesaikan di daerah, ini

kami sampaikan langsung pada saat itu. Sedangkan untuk hal-hal yang belum bisa

diselesaikan di daerah, ini menjadi isu yang mungkin menjadi bagian kita bersama. Ada dua

isu yang mungkin perlu kami angkat berkaitan dengan pendataan persiapan pemilihan umum,

ini juga kita atasi. Dan di Bengkulu sekarang-sekarang ini sudah dilaksanakan juga proses

penerimaan pegawai negeri atau ASN. Nah ini, Pimpinan, ini perlu kami sampaikan semua

kabupaten/kota dan provinsi tidak bisa memenuhi kuota yang telah ditentukan karena passing

grade-nya terlalu tinggi. Kami mengusulkan kepada Pimpinan melalui DPD, karena semua

sarjana yang diterima itu berdasarkan lulusan perguruan tinggi. Nah, waktu pemrosesan

penerimaan perguruan tinggi dulu kan ada passing grade-nya begitu. Nah ini di daerah ini

hampir tidak mencapai 50% terpenuhi. Nah ini mungkin menjadi pemikiran kita bersama dan

saya lihat juga di tempat lain juga sama. Sedangkan lima tahun terakhir ini di semua provinsi

tidak ada penerimaan pegawai negeri. Kalau ini hanya bisa sampai 40% terpenuhi saja, ya ini

akan menjadi masalah tentang ASN kita. Kami mengharapkan DPD, khususnya komite dan

juga mungkin lembaga bisa melaksanakan rapat-rapat dengan kementerian Menpan RB untuk

mencari solusi dan kami menyarankan dari Bengkulu supaya setiap provinsi ini mempunyai

passing grade tersendiri. Seperti kita penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi, ini ada

perintis 1, perintis 2, dan perintis 3, dan juga ada batas yang memang diharapkan karena

sebagian besar ASN yang ikut di tes di daerah itu adalah lulusan di daerah. Nah ini tentunya

menjadi isu kita bersama dan semuanya mungkin Indonesia tidak bisa kita seragamkan, tetapi

kita samakan di dalam semangat kita untuk membangun ASN yang lebih baik dan

penerimaan pun lebih transparansi.

Itu yang pertama, nah yang kedua yang tentunya kaitan di daerah kami ada daerah

yang sampai sekarang belum selesai untuk menghadapi pemilihan umum. Nah ini yang

berkaitan dengan hak-hak pemilih, khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten

Lebong, ada daerah yang menjadi permasalahan terus kaitan dengan data pemilih dan juga

kesertaan pemilih, ini mohon untuk dapat diperhatikan sehingga berkaitan dengan persiapan

untuk Pemilu 2019 nanti dapat terselenggarakan dengan baik.

Terakhir, kami mendoakan semoga musibah yang terjadi di belahan daerah di

Republik Indonesia ini kiranya mendapat tentunya kemudahan dan juga mendapat

perlindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan juga kami dari Bengkulu sangat prihatin.

Ya mudah-mudahan ketabahan, keikhlasan, dan mungkin juga tentunya bagi kita untuk selalu

waspada terhadap musibah yang kita alami. Ini bisa mendapat menjadi perhatian kita

bersama dan kami mendoakan semoga semua korban kiranya selalu dalam kasih sayang

Tuhan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan bagi keluarga yang ditinggalkan akan sabar,

khususnya bagi saudara kami dari Provinsi Bangka Belitung. Kami juga ikut belasungkawa

yang sebesar-besarnya atas musibah jatuhnya kapal terbang, kalau kami bilang di Bengkulu

itu, jadi pesawat Lion Air yang beberapa waktu yang lalu, dan kami sekali lagi mendoakan

semoga semuanya karena ada hikmah di balik itu semua.

Selesai demikian, Bapak/Ibu hadirin sekalian yang dapat kami sampaikan. Kami atas

nama Anggota DPD dari Provinsi Bengkulu mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Kalau ada kesalahan kami mohon maaf.

Wabillahitaufik walhidayah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)

Pimpinan, saya tambah sedikit masalah grade. Pimpinan, Ghazali sebelah kiri.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 26

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Oh, silakan Pak Ghazali.

PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)

Ini masalah sangat besar saya lihat di Aceh kemarin. Di jalan saya banyak bertemu

dengan anak-anak muda yang habis selesai ikut tes pegawai negeri sipil. Rata-rata tidak lulus

semua, sedih karena grade-nya itu sangat tinggi. Maka, kita harapkan kepada pemerintah ke

depan, jangan disamakan grade seluruh Indonesia karena standar pendidikan tidak sama

sebenarnya. Ini jadi perhatian kita, bagus usulan Bang Ken.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Waalaikumsalam.

Terima kasih. Terima kasih Senator H. Ahmad Kanedi yang sudah membacakan

laporan dari Provinsi Bengkulu, kemudian juga diperkuat oleh Senator dari Aceh Saudara

Ghazali Abbas. Terima kasih untuk proses PNS. Berikutnya, dipersilakan dari Sumatera

Selatan.

PEMBICARA: SISKA MARLENI, S.E., M.Si. (SUMATERA SELATAN)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat petang.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Salam kebajikan.

Laporan kegiatan di daerah Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

Provinsi Sumatera Selatan Masa Sidang I Tahun Sidang 2018-2019, 19 Oktober-11

November 2018.

Yang kami hormati Saudara Pimpinan, yang kami hormati dan kami banggakan

Saudara Sesjen, Wasesjen, beserta jajaran. Selamat datang, Pak Donny. Kalau selama ini

menjadi mitra kami khusus Komite IV, sekarang menjadi supporting system di lembaga DPD

RI, selamat datang dan selamat bergabung. Rekan-rekan anggota DPD RI, rekan media,

hadirin dan hadirat yang kami banggakan.

Puji dan syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa dengan segala limpahan

rahmat serta karunia-Nya, pada kesempatan yang berbahagia ini kita diberikan hidayah,

diberikan kesempatan, juga nikmat sehingga kita diberikan kemudahan dalam melaksanakan

kegiatan bekerja di daerah pemilihan yang baru saja kita laksanakan, 19 Oktober hingga 11

November 2018.

Sidang Paripurna yang kami muliakan, dalam masa bekerja di daerah pemilihan di

Tahun Sidang 2018-2019, Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Sumatera Selatan menyerap

berbagai masukan, menyerap berbagai aspirasi, yang pada kesempatan ini mungkin nanti

pada beberapa poin saja yang saya sampaikan karena nanti laporan secara lengkapnya sudah

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 27

kami sampaikan dan sudah kami siapkan untuk nantinya kami serahkan setelah

menyampaikan poin ini.

Ada beberapa hal yang kami catat, yang kami tampung aspirasinya, terutama yang

berkaitan dengan tugas alat kelengkapan, baik dari Komite I, Komite II, III, dan IV. Izin

untuk kami menyampaikan, yang berkaitan dengan, aspirasi yang berkaitan dengan Komite I.

Komite I

Yang pertama, yaitu berkaitan dengan pengawasan dana desa dan juga tahapan

pemilu 2019. Yang pertama, adanya keterlambatan pencairan dana desa tahap 3 tahun 2018

ini di 13 kabupaten dan 1 kota Provinsi Sumatera Selatan. Ini disebabkan oleh adanya

keterlambatan pelaporan pembangunan tahap 2 APBDes. Selanjutnya, hal ini menyebabkan

pemerintah kabupaten, pemerintah kota, dan juga pemerintah desa perlu untuk menyesuaikan

kembali dengan peraturan menteri yang baru dikeluarkan pemerintah dan juga menyebabkan

perlunya lagi adanya penyesuaian sehingga hal-hal tersebut bisa untuk mengurangi

keterlambatan pencairan.

Lalu yang kedua, keterkaitan dengan pelaksanaan sekarang seleksi penyelenggara

pemilu, khususnya KPUD kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan yang masa

tahapannya itu dilaksanakan di masa kampanye dengan waktu yang juga tidak terlalu jauh

lagi dengan pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu, Pileg, dan Pilpres 2019 dalam waktu yang

cukup pendek ini dirasakan ada kekhawatiran dapat mengganggu proses tahapan pelaksanaan

Pemilu. Dan juga, bahwa untuk menghindari kegagapan penyelenggara dan untuk mengingat

kesinambungan tugas penyelenggara dalam Pemilu 2019, untuk bisa dipertimbangkan

sekiranya pada formasi yang baru, KPUD tetap mengakomodir 1 atau sampai dengan 2

anggota komisioner di komisioner yang baru.

Komite II

Selanjutnya Sidang Paripurna yang kami muliakan, aspirasi terkait Komite II yaitu

berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Lain. Ada hal yang menjadi catatan kami adalah kepada pemerintah diharapkan

dapat melakukan pembinaan dan juga pengawasan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Lain dengan memperhatikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan

para pengguna jalan pada jalur-jalur yang menjadi titik kerawanan. Diharapkan juga

pemerintah untuk menambah rambu-rambu lalu lintas untuk membantu, kelancaran, dan juga

keamanan lalu lintas, dan memberikan peraturan ataupun regulasi khususnya di wilayahnya.

Sedangkan terkait dengan angkutan batu bara, DPD RI juga mendukung pada

pemerintah daerah untuk melakukan pembatasan armada daripada pengangkutan batu bara

yang melintasi jalan-jalan umum sehingga selayaknya kepada para armada batu bara ini,

khususnya di Provinsi Sumatera Selatan untuk bisa dialihkan kepada jalur-jalur khusus untuk

transportasi pertambangan.

Komite III

Sidang Paripurna yang berbahagia, yang berkaitan dengan aspirasi di Komite III,

yaitu pengawasan dan pelaksanaan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggaraan Jaminan Sosial atau BPJS, khususnya BPJS Kesehatan. Ada beberapa

catatan di sini. Yang pertama, perlunya untuk lebih menegaskan bahwa BPJS di sini

memiliki tugas untuk membantu pemungutan daripada iuran premi guna untuk menjaga

kesinambungan daripada pelaksanaan program BPJS itu sendiri. Dan juga, termasuk perlunya

juga diharapkan kepada pemerintah untuk lebih melengkapi fasilitas dan sarana keterkaitan

dengan pelaksanaan program BPJS, mulai dari sarana infrastruktur bangunan sampai kepada

SDM yang memadai dalam memberikan pelayanan.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 28

Komite IV

Selanjutnya Sidang Paripurna yang berbahagia, kami juga menyerap aspirasi dari

Komite IV. Di sini yang pertama, yaitu yang berkaitan dengan hasil pengawasan atas

pelaksanaan UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005 hingga Tahun 2025. Catatan yang kami dapatkan adalah perlunya

adanya sinkronisasi berbagai peraturan sebagai referensi bagi pemerintah daerah dalam

menyusun rencana pembangunan di daerah sehingga rencana pembangunan di daerah

berjalan dengan baik dan tentunya mencerminkan pembangunan itu sesuai dengan yang

menjadi rencana pembangunan nasional.

Lalu yang kedua, hasil pengawasan kebijakan BUMD dan juga BUMDes atau

BUMDes dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Catatan yang kami dapat adalah

perlu koordinasi lintas kementerian atau instansi dalam membantu mengakselerasi

permodalan, khususnya untuk BUM Desa. Dan misalnya, yang kami bisa kami sampaikan

atau kami sarankan, misalnya adanya perhatian dari lembaga pengelola dana bergulir dari

kementerian, koperasi, dan UMKM sebagai salah satu jawaban atas permasalahan yang

berkaitan dengan akses permodalan di BUM Desa.

Selanjutnya juga masih berkaitan dengan ada kaitannya dengan dana desa karena

sekalian kami menerima aspirasinya, termasuk salah satunya aspirasi yang berkaitan dengan

The right man in the right place, keterkaitan dengan tenaga pendamping desa yang

diharapkan memberdayakan putra-putri terbaik dari masing-masing desa dengan asumsi

mereka memahami secara baik, apakah secara geografis, apakah secara topografis, dan

muatan lokal dari masing-masing desa yang beririsan langsung dengan kebutuhan

masyarakat desa. Dan jika ini tidak terpenuhi, baru kita bisa mengimpor dari daerah yang

lain. Termasuk juga, aspirasi yang sangat menguat dan masif adalah suara-suara dari para

penyelenggara program dana desa di tingkat desa dan perangkat desa untuk bisa juga ada

irisannya dari desa kepada kesejahteraan mereka sebagai pelaksana program dana desa

tersebut.

Itu beberapa catatan yang kami dapatkan selama kami melaksanakan kegiatan bekerja

di daerah pemilihan. Dan akhirnya, dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak

yang telah memberikan dukungan dalam kami menjalankan tugas di daerah pemilihan, kami

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga laporan ini dapat memberikan

manfaat bagi umat, bangsa, dan negara.

Akhirnya, kami Anggota DPD RI dapil Sumatera Selatan:

Bapak Hendri Zainuddin,

Ibu Hj. Asmawati,

Bapak Abdul Aziz, dan

Saya Siska Marleni

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Akhirul kalam wallahul muwafiq ila aqwamith thariq.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Merdeka.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih senator Siska Marleni dari Provinsi Sumatera Selatan. Berikutnya

dipersilakan dari Provinsi Jawa Timur.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 29

PEMBICARA: Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed. (JAWA TIMUR)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera untuk kita semuanya.

Yang terhormat Pimpinan DPD RI, yang saya hormati seluruh Anggota DPD RI, dan

juga saya hormati Sesjen dan seluruh jajarannya. Saya juga ingin menyerahkan secara

langsung, namun ada sedikit yang mungkin perlu saya sampaikan. Langsung saja untuk

Komite I.

Komite I

Masalah Pilkades yang berhimpitan dengan Pileg dan Pilpres. Di Jawa Timur cukup

banyak kepala desa yang berakhir di tahun 2018 atau awal tahun 2019 sehingga kalau

dilaksanakan Pilkades sesuai dengan jadwal, maka akan dekat sekali dengan pelaksanaan

Pileg atau Pilpres. Oleh sebab itu, saya berharap nanti dari Komite I bisa beraudiensi atau

rapat kerja dengan Kementerian Dalam Negeri agar segera diambil keputusan, diambil

kebijakan, apakah pelaksanaan Pilkades itu sebelum atau sesudah Pileg dan Pilpres. Kalau

dilaksanakan sebelum Pileg dan Pilpres, itu paling lambat di bulan Februari harus sudah

selesai karena jarak yang paling dekat adalah dua bulan.

Komite II

Untuk Komite II, sudah banyak sekali disampaikan. Masalah keselamatan

transportasi ini memang benar-benar menjadi hantu yang menakutkan,tetapi sangat

dibutuhkan. Oleh sebab itu, diharapkan dari melalui Komite II ini benar-benar bagaimana

untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas, baik udara, darat maupun laut.

Komite III

Masyarakat Jawa Timur sangat berharap kepada DPD untuk mendukung pembahasan

RUU tentang Pesantren. Ini mohon bagaimana agar DPD juga bersuara terhadap RUU

tentang Pesantren yang sedang menjadi pembahasan di DPR RI.

Komite IV

Yang terakhir untuk Komite IV, dana kelurahan yang akan diluncurkan tahun 2019

diharapkan benar-benar bisa direalisasikan dan tidak seharusnya diambilkan dari dana desa.

Rencana dana desa itu kan 73 triliun di 2019, tetapi karena ada permintaan, ada desakan, dan

sebagainya untuk dana kelurahan, akhirnya yang 3 triliun diambil untuk dibagikan ke

kelurahan. Nah oleh sebab itu, bagaimana Komite IV agar mengusahakan atau mengusulkan

agar dana desa itu tetap 73 triliun dan itu pun sebenarnya belum mencapai 10% sesuai

dengan amanat Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Seharusnya di tahun kemarin bahkan,

Undang-Undang Desa itu sudah mencapai 10% sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 6

Tahun 2014 tentang Desa.

Demikian laporan hasil reses dari Jawa Timur.

Terima kasih.

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 30

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Drs. H. Ahmad Budiono sudah membacakan laporan dari Jawa Timur.

Berikutnya, dari DIY.

PEMBICARA: Drs. H. HAFIDH ASROM (DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua.

Om swastiastu.

Pimpinan dan Anggota yang saya hormati, dan selamat datang kepada Pak Donny,

Pak Adam, dan Bu Sefti, selamat bekerja.

Selanjutnya, saya kira saya tidak adil kalau saya membacakan laporan ini karena

waktu sudah sore sehingga Alhamdulillah semua komite mulai I sampai dengan IV tidak

begitu ada yang sangat emergency sehingga bisa diatasi di tingkat kita masing-masing.

Demikian saya sampaikan.

Wabillahi taufik walhidayah.

Wallahul muwafiq ila aqwatih thariq.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Waalaikumsalam, terima kasih senator Drs. H. Hafid Asrom dari DIY. Berikutnya,

Provinsi Bali. Ya karena Bali kosong, berlanjut NTB.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NUSA TENGGARA BARAT)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak Pimpinan yang saya hormati. Saya akan menyampaikan langsung, Pak, cuma

ada satu poin yang ingin saya sampaikan sebagai sesuatu yang sangat urgent untuk di

Lombok, yaitu korban gempa. Sampai dengan hari ini, apa yang dijanjikan pemerintah untuk

rumah dan sebagainya itu belum terealisasi, Pak, jadi masyarakat menitipkan untuk mohon

peran DPD bisa membantu percepatan realisasi janji Bapak Presiden untuk membantu.

Karena sekarang sudah masuk musim hujan, mereka masih hidup di tenda-tenda, Pak.

Kemudian, sekolah, madrasah, tidak berjalan sama sekali, tidak berjalan sebagaimana yang

diharapkan, jadi tidak berjalan efektif. Karena gedung-gedung sekolah, madrasah, dan ini

juga semua hancur, Pak. Jadi sekali lagi, mohon melalui Pimpinan DPD untuk bisa

membantu menyegerakan pencairan janji Bapak Presiden untuk membantu itu.

Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Bapak Drs. H. Lalu Suhaimi Ismy sudah menyampaikan laporan dari

NTB, termasuk satu catatan penting, yaitu tentang bantuan bencana. Biar sekalian mungkin

dengan Palu ya. Setelah NTB, dipersilakan DKI Jakarta.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 31

PEMBICARA: Dr. ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si. (DKI JAKARTA)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan yang saya hormati dan Anggota Senator yang kami muliakan, dengan

mengucapkan bismillahirrahmanirrahim saya akan menyerahkan hasil reses dari Provinsi

DKI Jakarta.

Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Ustaz Dr. Abdul Azis Khafia sudah menyampaikan laporan dari DKI

Jakarta walaupun hanya foto saja di depan. Berikutnya, Kalimantan Barat.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALIMANTAN BARAT)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan DPD RI yang kami hormati, rekan-rekan Anggota, Sesjen beserta seluruh

jajaran. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami kepada forum ini, juga persoalannya

tidak jauh berbeda dengan yang lain, maka kami serahkan langsung kepada Pimpinan.

Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Senator Drs. H. Abdul Rahmi dari Kalimantan Barat sudah juga

menyampaikan laporannya, termasuk foto tadi. Berikutnya, dari NTT. Jadi terbalik, serahkan

dahulu baru dibaca.

PEMBICARA: Ir. ABRAHAM LIYANTO (NUSA TENGGARA TIMUR)

Serahkan dahulu baru baca, artinya singkat begitu. Hanya 1 menit.

Komite I

Yang pertama, Komite I ada permintaan dari Pemda Nusa Tenggara Timur, berharap

bahwa RUU tentang Kepulauan ini segera direalisasikan, Pak Ketua. Kebetulan Pak Wakil

Ketua juga sebagai koordinator daerah kepulauan.

Komite II

Yang kedua, Komite II ini menyangkut penyaluran bibit karena NTT kekeringan,

pada musim hujan ini sering bibit dan pupuk terlambat. Mohon perhatian DPD juga untuk

bisa memperjuangkan dan mempercepat supaya hal-hal seperti ini tidak terulang di setiap

tahun.

Komite III

Ketiga, dari Komite III. Pertama, ini soal Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Gubernur telah mengeluarkan instruksi moratorium, tenaga kerja dari NTT tidak boleh keluar

lagi, tetapi masih bertentangan dengan UU No. 39 Tahun 2004 dan juga UU No. 21 Tahun

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 32

2017. Sehingga, mohon perhatian juga pemerintah pusat, termasuk DPD menyikapi

persoalan trafficking yang terjadi di NTT ini.

Masih dalam Komite III, banyak orang miskin yang tidak terima program PKH. Ini

diakibatkan oleh salah mendata atau mungkin sengaja juga tidak tahu karena itu sudah

computerize. Ketika PKH ini direalisasikan, ternyata tetangga yang miskin tidak menerima

dan yang menerima karena sudah terdata dari tiga tahun yang lalu, itu mereka yang mampu

sebenarnya, bahkan keluarga yang sejahtera. Ini mohon perhatian juga bagaimana caranya

supaya hal tersebut tidak terulang dan diskriminasi terjadi.

Terakhir dari Komite III itu sama dengan tadi yang disampaikan dari Aceh, tes ASN

kali ini ada 7.000 yang mengikuti tes, yang lulus hanya 140 orang (2%), 98% nya tidak lulus.

Jadi hampir seluruh kabupaten protes, mengharapkan supaya passing grade untuk tes ASN

ini ditinjau kembali.

Komite IV

Dan yang terakhir, Komite IV itu menyangkut satker, balai yang selama ini

merencanakan proyek-proyek itu terkoordinasi di tingkat atau di Bali dan hampir tidak

memperhatikan atau tidak menguasai medan lapangan di daerah sehingga perencanaan ini

tidak efektif. Banyak proyek yang terbengkalai, tidak sesuai dengan perencanaan satker.

Dimohon mungkin satker-satker atau balai-balai ini tidak perlu dibentuk lagi atau dihapus

begitu. Hampir sebagian Indonesia Timur salah perencanaan ini karena balai-balai ini berada

di daerah lain dan tidak efektif untuk melihat kondisi yang sebenarnya.

Demikian yang saya laporkan. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Ya, terima kasih Senator Ir. Abraham Liyanto, Sulawesi Utara, khususnya untuk

RUU Daerah Kepulauan. Memang sekarang sudah sampai pada tahapan, sekadar informasi

buat kita, yang lalu, bulan lalu sudah ada pembahasan tripartit antara pemerintah, DPR,

dengan DPD. Infonya, hasil laporan dari Ketua Komite I Senator Benny Rhamdani bahwa

pihak DPR dan DPD tidak ada masalah. Persoalannya, di pemerintah masih minta waktu lagi

untuk pembahasan lanjutan. Saya kira itu informasinya, kita ikuti saja perkembangannya.

Silakan dari Sulawesi Utara.

PEMBICARA: Ir. STEFANUS B.A.N. LIOW (SULAWESI UTARA)

Sulawesi Utara, terima kasih, Pimpinan.

Pimpinan dan Anggota DPD yang kami hormati, Pak Sesjen, Bapak/Ibu Deputi, dan

seluruh jajaran kesetjenan, insan pers, hadirin yang kami hormati.

Sulawesi Utara secara fisik dihadiri 3, saya Stefanus Liow, Pak Marhany Pua, dan

Pak Fabian Sarundajang, kecuali Pak Benny Rhamdani izin karena ada di daerah, ada tugas

negara, beliau masih di Sulawesi Utara. Sekalipun sementara berproses dan itu merupakan

rancangan undang-undang inisiasi dari DPR RI, namun aspirasi dari Provinsi Sulawesi Utara

dipersilakan Rancangan Undang-Undang tentang Pesantren dan Pendidikan Agama. Tetapi,

untuk Pasal 69 dan 70 untuk tidak dimasukkan karena ada kecenderungan membirokrasikan

pendidikan nonformal, khususnya bagi pelayanan anak remaja dan katekisasi yang sudah ada

sejak lama dilakukan oleh lembaga gereja.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 33

Hal yang kedua mengenai CPNS, banyak peserta seperti yang sudah disampaikan

tadi, sehingga dimintakan kepada Pimpinan DPD RI dan Sesjen untuk kita mengeluarkan

sikap dengan meminta agar pemerintah mengevaluasi secara menyeluruh sistem seleksi

CPNS tahun 2018. Format CPNS tahun 2018 harus semuanya terisi karena sangat dibutuhkan

daerah. Untuk itu, diusulkan agar standar dapat disesuaikan dengan kualitas pendidikan dan

kebutuhan daerah masing-masing. Jadi masih ada beberapa bulan supaya dilakukan seleksi

kembali dan semua formasi yang telah diusulkan supaya terisi karena menjadi kebutuhan

daerah. Untuk ke depan, di samping sebelum seleksi, maka alangkah baiknya pemerintah

ataupun pemerintah daerah, bahkan PTN, PTS, melaksanakan matrikulasi atau pembekalan

khusus bagi calon peserta seleksi CPNS yang berkaitan dengan materi wawasan kebangsaan,

intelegensi umum, dan karakteristik pribadi.

Di mimbar ini juga, kami mohon Pimpinan DPD RI untuk memperjuangkan harga

kopra, cengkeh, dan pala sebagai salah satu komoditi unggulan provinsi Sumatera Utara yang

berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara, demikian juga

untuk berkedamaian daerah dan secara nasional.

Berkaitan dengan BPJS sebagaimana tugas dari Komite III, kami melakukan

pertemuan percakapan dengan pihak BPJS cabang Tondano yang meliputi 9 kabupaten/kota

dan rumah sakit, baik yang dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta

semuanya BPJS Kesehatan belum membayarkan klaim utang. Mungkin bagi rumah sakit

pemerintah dan pemerintah daerah, 2 atau 3 bulan tidak menjadi persoalan. Tetapi bagi

rumah sakit swasta, 2 atau 3 bulan akan menganggu pada pelayanan kesehatan sehingga

untuk mencegah dan mengantisipasi itu, beberapa rumah sakit swasta melakukan pinjaman

kepada pihak yang ketiga yang berakibat pada bunga bank. Sehingga mereka mengusulkan

alangkah baik itu dilakukan oleh pihak BPJS Kesehatan. Ketika kami melakukan pertemuan

dengan pimpinan BPJS kesehatan cabang Tondano yang melayani 9 kabupaten/kota, mereka

mengatakan regulasi pihak BPJS Kesehatan tidak diperbolehkan untuk utang. Oleh karena

ini, sistem memang harus diubah karena program JKN ini sudah baik, prioritas, dan penting.

Tinggal realisasinya yang sampai sekarang ini masih bermasalah. Sehubungan dengan

rencana Rancangan Undang-Undang perubahan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009

tentang Kepemudaan, di banyak kalangan dinas pemuda, ada tiga dinas kabupaten/kota yang

kami jumpai, organisasi kepemudaan memang perlu direvisi karena dianggap membatasi

ruang gerak pemuda untuk mengaktualisasi diri.

Demikian laporan dari Provinsi Sulawesi Utara.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Senator Marhany, maaf, Stefanus BAN Liow dari Sulawesi Utara.

Berikutnya, dipersilakan Provinsi Sulawesi Tengah

PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS. (SULAWESI TENGAH)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Shalom.

Om swatiastu.

Namo buddhaya

Bapak Pimpinan dan seluruh Anggota yang saya hormati, saya tidak akan

membacakan laporan ini karena sudah kami rinci secara jelas dalam laporan. Tetapi,

izinkanlah kami untuk atas nama Anggota DPD RI dari Sulawesi Tengah ingin mengucapkan

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 34

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan dan juga seluruh Anggota DPD yang

terhormat atas kepedulian dan bantuan terhadap tragedi bencana kemanusiaan di Palu, Sigi,

Donggala di mana dari pimpinan dan juga lembaga ini dan seluruh anggota telah

berkontribusi memberikan sumbangsih, memberikan bantuan yang meringankan beban

saudara-saudara kami yang terkena bencana. Satu hal yang ingin juga saya sampaikan bahwa

sampai hari ini distribusi bantuan itu belum merata. Masih banyak daerah belum menerima

bantuan sebagaimana telah disampaikan tadi dari Nusa Tenggara Barat. Maka, kami

harapkan juga lembaga ini, secara khusus Komite II akan mengawasi distribusi bantuan yang

menurut hemat kami cukup banyak pada saat ini, tetapi tidak terdistribusi dengan merata dan

masih banyak daerah seperti daerah pedalaman Kabupaten Sigi yang sampai hari ini juga

belum banyak tersentuh dengan bantuan. Hari ini para pengungsi menghadapi hujan lebat

yang sudah musim hujan di daerah sana dan juga ketiadaan akan sembako atau makanan

sehari-hari karena telah melewati tanggap darurat, sehingga hari ini kesulitan para pengungsi

adalah hujan dan juga bantuan untuk sembako.

Saya pikir ini, sekali lagi terima kasih banyak untuk Anggota Bapak/Ibu sekalian,

terima kasih juga kepada Pimpinan. Lebih kurangnya kami mohon maaf.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Senator dr. Delis Julkarson Hehi sudah membacakan laporan dari

Sulawesi Tengah. Berikutnya, Provinsi Banten.

PEMBICARA: K.H. AHMAD SADELI KARIM, L.C. (BANTEN)

Bismillahirrahmanirahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, para Senator dari seluruh Indonersia yang saya

hormati, saya banggakan, Sesjen dan Deputi dan seluruh jajaran kesetjenan. Alhamdulillah

bahwa hari ini kita dapat hadir untuk kembali bekerja setelah kita melaksanakan kunjungan

daerah selama kurang lebih 1 bulan. Saya mewakili teman-teman DPD dari Banten

menyampaikan salam kepada semuanya dan untuk laporan sudah kami tulis secara rinci dan

kami serahkan setelah muqodimah ini.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD

RI)

Terima kasih pada Pak Kiai Sadeli dari Banten sudah menyampaikan laporan.

Berikut, Provinsi Maluku silakan.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 35

PEMBICARA: NOVITA ANAKOTTA, S.H., M.H. (MALUKU)

Baik Pimpinan, kami akan menyerahkan, tetapi ada dua hal penting yang harus kami

sampaikan.

Pertama, terkait dengan RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan, ada aspirasi dari

daerah kami agar judul tersebut dapat diubah, yaitu Lembaga Pendidikan Keagamaan. Yang

kedua, terkait dengan konten yang sudah disampaikan oleh teman dari Provinsi Sulawesi

Utara pun kami sama. Kemudian, desentralisasi fiskal yang dijalankan saat ini untuk

mendongkrak kapasitas fiskal daerah karena rendahnya PAD di daerah-daerah kepulauan

Maluku. Karena itu, kebijakan investasi atau desentralisasi investasi di daerah kepulauan

harus ditingkatkan melalui arah baru dengan masuknya investasi melalui pemerintah pusat.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD

RI)

Terima kasih Bu Novita sudah menyampaikan laporannya. Berikut, Provinsi Sulawesi

Selatan silakan.

PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULAWESI SELATAN)

Terima kasih, Bu. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami akan menyerahkan

laporan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD

RI)

Terima kasih Pak Bahar Ngitung dari Sulawesi Selatan telah menyerahkan laporan.

Ya langsung dari Kalimantan Timur, Aji Mirza.

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALIMANTAN

TIMUR)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swatiastu.

Pimpinan yang saya hormati, para Anggota DPD RI, walaupun setiap provinsi tinggal

satu-satu orang, saya yakin yang tinggal ini adalah yang membacakan. Memang biasanya

begitu. Kemudian, kesetjenan serta jajaran yang saya hormati. Untuk mempersingkat waktu,

kami juga akan menyerahkan langsung, tetapi sebelumnya izinkan kami dari Kaltim pertama

untuk mengucapkan belasungkawa atas bencana yang terjadi, tidak hanya di Sulawesi

Tengah, tetapi juga terakhir mungkin di Kabupaten Mamasa, walaupun tidak ada korban

jiwa. Maka, ada aspirasi dari kami untuk Komite II DPD agar pada masa sidang ini juga

melakukan pengawasan terhadap Undang-Undang Penanggulangan Bencana karena

banyaknya proses penanganan pascabencana yang belum tuntas. Kemudian juga, kami juga

mengucapkan belasungkawa terhadap jatuhnya pesawat Lion Air dan mendorong agar

terjadinya sungguh-sungguh pada perbaikan pengecekan keselamatan penerbangan.

Mungkin itu dua hal, Pimpinan, yang ingin disampaikan. Kurang lebihnya mohon

maaf. Selebihnya ada pada laporan yang akan kami serahkan. Sekali lagi terima kasih

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 36

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD

RI)

Terima kasih pada Pak Aji Mirza dari Kalimantan Timur telah menyerahkan

laporannya. Ya dari Kalimantan Selatan, Pak Sofwat, silakan.

PEMBICARA: Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, S.H. (KALIMANTAN

SELATAN)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Ibu Pimpinan Sidang Paripurna, rekan-rekan Senator yang

berbahagia.

Laporan dari kegiatan tiap-tiap komite akan kami serahkan. Hanya yang perlu yang

ingin kami sampaikan, pertama adalah tidak semua kepala desa ini berminat atau ada

keinginan untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa karena ada kekhawatiran menjadi

tersangka korupsi. Saya kira ini perlu juga kita mencari data berapa desa yang sudah

membentuk BUMDes dan berapa desa yang belum membentuk karena memang tujuannya

baik itu BUMDes, tetapi kepala-kepala desa banyak yang masih ketakutan.

Kedua, di Kalimantan Selatan ini selain sumber daya alam, juga lahannya sangat luas

untuk perkebunan, pertanian, dan kehutanan. Untuk perkebunan atau pertanian, harga dan

saya kira sama juga dengan Sumatera, harga getah karet ini masih belum menguntungkan itu.

Nah ini bagaimana mungkin dengan para menteri ini bagaimana, sudah mungkin ada kali 10

tahun harga karet ini berkisar 1 kilonya itu antara sekitar Rp5.000, padahal dulu pernah

sampai Rp18.000 atau Rp12.000, sekarang hanya, sedangkan harga minyak bumi sudah

mulai naik, tetapi harga karet tidak naik-naik. Demikian juga harga kelapa sawit, di

Kalimantan banyak sekali ratusan ribu hektar kelapa sawit dan sekarang harganya jatuh dan

ini mengganggu juga perekonomian di Kalimantan.

Kemudian, mengenai adanya sertifikasi sertifikat gratis, tetapi ternyata sertifikat itu

hanya yang di kota-kota saja, padahal justru yang sangat diinginkan adalah sertifikat yang di

tanah-tanah pertanian, perkebunan begitu ya. Sampai saat ini Pak Presiden itu membagikan

sertifikatnya ya sertifikat di perkotaan saja, sedangkan untuk petani sebetulnya adanya

kepastian hukum karena apa? Karena di Kalimantan ini, banyak lahan-lahan yang sudah jadi

puskesmas, kantor kecamatan, sekolah SD, pasar, kantor kelurahan, kantor kepala desa,

ternyata masuk kawasan hutan. Kalau dipersoalkan dengan Kementerian Kehutanan,

Kementerian Kehutanan berpegang pada peta waktu zaman Hindia Belanda, zaman VOC,

padahal kondisinya sudah berbeda dengan ini. Ini perlu dipertimbangkan ya. Jadi yang sudah

menjadi wilayah kecamatan, kantor kepala desa, kok masih dianggap kawasan hutan terus.

Kemudian mengenai CPNS, penerimaan CPNS saya kira juga kita harus dari semua

aspek dilihatnya. Kita tahu bahwa APBD banyak yang 70% habis untuk belanja pegawai ya.

70% itu untuk belanja pegawai, jadi untuk kesejahteraan rakyatnya? Sekarang ada komputer,

ada IT yang sepuluh orang pekerjaan, dengan adanya komputer kan bisa satu orang. Nah jadi

memang kita harus berani untuk mengurangi jumlah pegawai ini. Saya setuju saja kalau

sekarang ketat ya supaya pegawai negeri kita ini cukup sedikit saja karena sekarang kan

sudah jamannya IT. Kemudian juga, tentang rencana pemerintah mau mengimpor jagung

kurang lebih 200.000 ton. Nah ini jadi resah dan gelisah para petani jagung di Kalimantan

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 37

ini. Harganya yang karena biasanya begini harga 3.000/kilo, tetapi begitu panen kalau panen

raya, apa lagi ada impor bisa jadi Rp300. Wwalaupun disubsidi pupuk, disubsidi bibit, tetap

rugi karena dari 3.000 jatuh menjadi 700. Mohon kepada pemerintah ditinjau ulang mengenai

rencana impor jagung.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD

RI)

Terima kasih kepada Pak H.M. Sofwat dari Kalimantan Selatan yang sudah

menyerahkan laporan, menyampaikan, dan menyerahkan laporan. Berikut, dari Kalimantan

Tengah ada Bapak Pendeta Rugas silahkan Pak Pendeta ow langsung, terima kasih Pak

Pendeta Rugas dari Kalimantan Tengah. Ya tinggal sedikit lagi tinggal 3. Dari Sulawesi

Barat, silakan Pak Marthen. Silakan, Pak.

PEMBICARA: PENDETA MARTHEN, M.Th. (SULAWESI BARAT)

Ibu Pimpinan dan Bapak/Ibu Anggota Dewan yang kami hormati dan kasihi,

perkenankan kami menyampaikan beberapa pokok laporan hasil reses.

Pertama, beberapa proyek di Sulawesi Barat yang dibiayai oleh APBN tidak banyak

manfaatnya karena banyak yang tidak selesai dan juga banyak yang baru beroperasi 1-2

tahun, lalu tidak bisa berfungsi. Dari masyarakat Sulawesi Barat mengharapkan

pengawasannya agak serius sehingga kualitas pembangunan di Indonesia ini sungguh-

sungguh bisa bermanfaat dan dinikmati oleh masyarakat pada masa akan datang.

Yang berikut, masyarakat Sulawesi Barat, terutama di beberapa kabupaten Sulawesi

Barat berharap supaya Pasal 69 dan 70 dari Rancangan Undang-Undang Pesantren dan

Pendidikan Keagamaan dicabut karena menurut mereka pendidikan sekolah minggu dan

katekisasi bukan penekanannya pada pendidikan, tetapi terutama pada peribadahan.

Yang berikut, kita prihatin bersama dengan bencana beruntun yang terjadi di bangsa

ini. Gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat, juga jatuhnya pesawat Lion Air. Di

Sulawesi Barat sekarang Kabupaten Mamasa masih ada sekitar 16.000 pengungsi karena

gempa bumi, tetapi tidak diurusi oleh pemerintah karena kerusakan bangunan tidak

signifikan, tetapi masyarakatnya mengungsi karena ketakutan karena gempa terus-menerus

sampai pada saat ini.

Itu pokok-pokok yang kami sampaikan. Selebihnya kami akan sampaikan secara

tertulis.

Sekian dan terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA DPD

RI)

Terima kasih Pak Pendeta Marthen dari Sulawesi Barat. Baik, berikut dari Provinsi

Gorontalo. Silakan, Pak.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 38

PEMBICARA: Drs. A.D. KHALY (GORONTALO)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak dan Ibu pimpinan DPD, yang saya hormati Bapak Sesjen dan

kedua Deputi yang baru dilantik. Banyak selamat, Pak. Rekan-rekan Anggota DPD yang

saya hormati. Perkenankan saya membacakan laporan singkat kegiatan DPD dapil Gorontalo

sebagai berikut.

Komite I

Sesuai peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 juncto

Peraturan Presiden RI Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun

2015-2019 disebutkan, antara lain ada tiga daerah tertinggal di Provinsi Gorontalo, yaitu

Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato, dan Kabupaten Gorontalo Utara. Dari hasil

pertemuan dengan beberapa pejabat di daerah, antara lain dengan Kepala Bapeda dan bupati,

kepala daerah, dijelaskan bahwa ada kecenderungan untuk mempertahankan kategori daerah

tertinggal karena dengan predikat itu, perhatian pemerintah pusat lebih besar dalam

menganggarkan dana perimbangan setiap tahun anggaran. Untuk itu, perlu pemerintah pusat

meninjau kembali penentuan kategori daerah tertinggal dan melakukan penyesuaian dengan

hasil benar-benar objektif pada setiap daerah tertinggal di Indonesia.

Yang kedua, netralitas pemerintah menghadapi penyelenggaraan Pemilu.

Independensi penyelenggara pemerintahan di tingkat pusat sampai ke desa perlu dijaga dan

ditegakkan secara konsekuen. Aparatul Sipil Negara (ASN) pada salah satu daerah kabupaten

di Provinsi Gorontalo merasa tertekan dengan adanya perintah kepala daerah tentang pakaian

sehari-hari ke kantor dan kegiatan olah raga diwajibkan menggunakan warna tertentu yang

identik dengan warna salah satu partai politik. Tidaklah pantas seorang kepala daerah sebagai

pembina politik di daerahnya tidak menunjukkan independensinya dalam penyelenggaraan

pemerintahan. Rekomendasi, disarankan kepada Mendagri agar menegur dan membina

kepala daerah yang tidak independen dalam menghadapi Pemilu 2019.

Yang ketiga, dana kelurahan. Adanya program pemerintah pusat yang disampaikan

langsung oleh presiden dan Menteri Keuangan belum lama ini tentang dana kelurahan

menjadi harapan besar bagi semua aparat pemerintah Kelurahan di Provinsi Gorontalo agar

benar-benar diwujudkan mulai tahun anggaran 2019 ini. Di lain pihak, diharapkan pula agar

program dana kelurahan tersebut tidak dikaitkan dengan Pemilu 2019 atau bersifat polistis

karena kecemburuan pemerintah dan masyarakat kelurahan terhadap dana desa sudah sejak

lama disuarakan sejak berlakunya dana desa.

Yang berikut, perbatasan wilayah antara Provinsi Gorontalo dengan Provinsi

Sulawesi Tengah. Untuk kesekian kalinya, masalah batas wilayah khususnya antara

Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo dengan Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi

Tengah sangat mendesak untuk segera diselesaikan melalui fasilitasi pemerintah pusat cq

Menteri Dalam Negeri dinilai mendesak karena jika penyelesaian berlarut-larut akan

menimbulkan konflik horizontal antara rakyat di kawasan perbatasan tersebut. Rekomendasi,

kerja sama dan peran aktif antara Gubernur Sulawesi Tengah dan Gubernur Gorontalo yang

difasilitasi langsung oleh Menteri Dalam Negeri untuk segera menyelesaikan masalah

perbatasan kedua daerah tersebut.

Komite II

Lanjut dari Komite II, ada dua permasalahan, kami tidak sempat baca satu-persatu

karena mengingat waktu.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 39

Komite III

Kemudian dari Komite III yang diemban oleh Pak Abubakar Bahmid, ada tiga

aspirasi.

Komite IV

Kemudian yang terakhir dari Komite IV, ada tiga permasalahan yang selengkapnya

kami akan serahkan pada kesempatan ini kepada Ibu Pimpinan.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA

DPD RI)

Terima kasih, Pak, dari Gorontalo, Pak Drs. Khaly. Yang terakhir ini dari Sultra,

Sulawesi Utara ya Pak ya, eh Tenggara, salah saya. Ya Pak Ir. H. Abdul Jabbar Toba, silakan

Pak.

PEMBICARA: Ir. H. ABDUL JABBAR TOBA (SULAWESI TENGGARA)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, yang saya hormati Bapak-bapak dan Ibu

Anggota DPD RI, Pak Sesjen bersama jajarannya.

Saya ingin mengajak mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa

Ta'ala sampai jam 5 ini kita masih diberikan nikmat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Mudah-mudahan hari ini Allah memberikan, merestui semua kegiatan-kegiatan kita.

Sulawesi Tenggara dalam melaksanakan reses dari tanggal 19 sampai dengan tanggal

19, dari 4 Komite ada 28 masalah dikemukakan. Masing-masing Komite I, 12; Komite II ada

7; Komite III ada 4; dan Komite IV, 5. Semuanya ini sudah tertulis, jadi saya kira tidak perlu

lagi saya bacakan dan akan saya serahkan kepada Pimpinan.

Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. DR. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA

DPD RI).

Sudah selesai laporan dari semua provinsi. Bali, Provinsi Bali orangnya juga tidak

kelihatan, kosong ya. Jadi kembali saya serahkan kepada Waka I. Silakan.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih, Ibu Prof. Darmayanti.

Sidang Dewan yang mulia, sebelum menutup sidang kali ini, akan disampaikan

sebuah informasi berkaitan dengan kegiatan kita. Nanti kalau sudah ditutup ada satu lagi,

tetapi di luar Sidang Paripurna. Yaitu, bahwa pelaksanaan Press Gathering DPD RI semula

akan dilaksanakan pada hari Jumat Tanggal 16 sampai dengan 18, 2018, namun

pelaksanaannya akan bersamaan dengan RDM (Regional Diplomatic Meeting), maka diundur

menjadi Kamis tanggal 6 sampai dengan Sabtu, 8 Desember 2018. Rencananya di Bali.

Sedangkan, untuk pelaksanaan Sidang Paripurna ke-7 dengan agenda laporan pelaksanaan

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 40

tugas alat kelengkapan, pengesahan keputusan DPD RI, dan penutupan Masa Sidang II

Tahun Sidang 2018-2019 akan dilaksanakan tanggal 20 Desember 2018.

Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillah….

PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, S.H., M.M. (PAPUA BARAT)

Pimpinan, interupsi. Saya.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Papua Barat.

PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, SH, MM (PAPUA BARAT)

B-130.

Saya ingin melakukan konfirmasi kepada kesetjenan terkait dengan masa reses

beberapa waktu yang lalu, staf kesetjenan juga melakukan pengawasan terkait dengan

implementasi Undang-Undang Otsus Nomor 21 yang bertemu langsung dengan DPRD Papua

Barat. Ingin saya klarifikasi dan saya menolak dengan alasan apa pun staf kesetjenan

melakukan tugas-tugas Anggota Dewan di daerah. Saya ingin mendapatkan penjelasan,

apakah itu dilakukan atas perintah lembaga ini atau inisiatif sendiri dan dilakukan apa di

daerah Provinsi Papua Barat saja atau di seluruh provinsi di Indonesia?

Mohon penjelasan.

Demikian, terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Saya dan Bu Darmayanti juga sama ya, bertanya tentang itu. Marilah kita dengarkan,

mungkin ada penjelasan dari kesetjenan.

PEMBICARA: REYDONNYZAR MOENEK (SEKRETARIS JENDERAL DPD RI)

Baik, terima kasih dan mohon izin berkenan, Bapak Pimpinan, terkait dengan hal-hal

yang berkenaan dengan dukungan data dan seterusnya, pengambilan data dan seterusnya,

lebih tepatnya ada pada posisi di Sekretariat Jenderal, dalam hal ini Pusat Kajian Data dan

seterusnya. Jadi untuk menjaga satu dan lain hal karena itu menyangkut

pertanggungjawaban, oleh karenanya lebih tepatnya itu ada di Sekretariat Jenderal terhadap

Pusat Kajian Data dan seterusnya. Mungkin itu yang dapat kami sampaikan.

Ibu Sefti, mungkin ada yang mau ditambahkan, silakan.

PEMBICARA: SEFTI RAMSIATY (DEPUTI PERSIDANGAN SETJEN DPD RI)

Seizin Pimpinan dan Pak Sesjen, kami informasikan bahwa Seketariat Jenderal

sebagai supporting system melalui Pusat Kajian Daerah dan Anggaran memang telah

melakukan semacam kajian dalam rangka supporting alat kelengkapan, khususnya kepada

Komite I dan terkait anggaran dengan Komite IV. Barangkali kami informasikan pula bahwa,

pusat-pusat kajian itu mengambil data saja, Pak, karena ini yang akan….

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 41

PEMBICARA: Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, S.H. (KALIMANTAN

SELATAN)

Interupsi, Pak. Yang bicarani mana orangnya, tolong ke Podium. Tidak, saya juga

tidak tahu siapa yang bicara ini, tolong di podiumlah.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Silakan di Podium saja.

PEMBICARA: SEFTI RAMSIATY (DEPUTI PERSIDANGAN SETJEN DPD RI)

Izin, Pimpinan, Pak Sesjen. Kami informasikan bahwa kebetulan Pusat Kajian Daerah

berada di bawah Deputi Persidangan dalam struktur organisasi yang baru. Fungsi dari tugas

Pusat Kajian Daerah dan Anggaran adalah sebagai supporting system, sebagai supporting

terkait kajian-kajian yang akan dilakukan oleh alat-alat kelengkapan, data-data yang akan

diberikan kepada alat kelengkapan.

Kami informasikan bahwa berdasarkan laporan, memang Pusat Kajian Daerah dan

Anggaran melakukan penggambilan data, Pak Jacob yang terhormat, ke Papua terkait data-

data otsus. Memang di dalam mekanismenya, kami akan melakukan pembenahan kembali

karena pada prinsipnya seluruh kajian-kajian akan dijadikan dasar oleh alat kelengkapan di

dalam melakukan kegiatan-kegiatan di alat kelengkapan. Kami mengambil contoh, misalnya

apabila akan melakukan kajian dan ini memang masih perlu ada pembenahan, Pak Jacob,

kami terus terang akan melakukan pembenahan terkait bagaimana mekanisme kebutuhan

kajian-kajian di alat kelengkapan dengan kajian-kajian yang dilakukan oleh Pusat Kajian

Daerah dan Anggaran. Jadi memang ke depan, kami akan mencoba di awal-awal tahun

anggaran kita akan mencoba membuat semacam kebutuhan alat-alat kelengkapan terkait

kajian-kajian apa yang dibutuhkan untuk mendukung kerja-kerja di alat kelengkapan.

Demikian, Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Ya, ya akan diadakan pembenahan karena kalau menurut saya juga pribadi maaf,

rasanya agak aneh kalau berhubungan dengan anggota atau lembaga DPRD. Mungkin

dengan staf sekretariat lebih tepat kali ya, jadi dewan dengan, jadi tidak apple to apple.

Bagaimanapun juga walaupun itu konteks atau tingkat daerah, di sana juga anggota dewan itu

terpilih oleh rakyat, memiliki hak politik yang walaupun hanya tingkat daerah, tetapi hampir

sama dengan kita di sini.

Mungkin ada? Silakan.

PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, S.H., M.M. (PAPUA BARAT)

Ya saran kami itu koordinasilah dengan komite terkait, khususnya dengan anggota

dapil yang bersangkutan karena dengan demikian dianggap bahwa “anggota tidak melakukan

pengawasan itu”. Padahal, Komite I dalam masa sidang ini sudah melakukan tugas-tugas

pengawasan itu, baik di Papua maupun di Aceh.

Demikian, Pimpinan.

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 42

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Koordinasilah ya, dicatat ini ya.

PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)

Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Silakan, Prof. John.

PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)

Sebelum ditutup saya ada empat poin penting.

Saya sesungguhnya ingin semua laporan itu dibaca karena ketika kita dilantik

menjadi senator itu kita harus mengetahui semua laporan itu. Saya tidak cukup mengetahui

Maluku saja, tetapi saya harus tahu Aceh, Papua, dan seterusnya. Ke depan bagaimana

caranya supaya daftar inventarisasi masalah itu dibuat sedemikian rupa oleh provinsi-

provinsi, lalu dikaji oleh staf kesetjenan, lalu penyampaian cuma formalitas mungkin dua

menit saja cukup. Sebab kalau begini saja, saya tidak yakin bahwa ke depan itu laporan-

laporan itu akan ditindaklanjuti dengan pemerintah. Itu satu.

Kedua, jadwal sidang DPD itu harus me-refer ke MD3 sama dengan DPR. Itu berarti

reses juga harus sama. Kemarin saya di SMS di-WA oleh PPUU untuk segera rapat tripartit,

saya ada di Pulau Saparua, Bung Nono, tidak bisa. Teman-teman lain juga sama tidak bisa

mewakili PPUU. Makanya, kita cuma loloskan satu RUU itu, yang rugi ya kita. Jadi ke

depan saya kira jadwal sidang itu harus sama. Memang karena kekuasaan membentuk

undang-undang ada pada DPR, kewenangan menentukan jadwal juga ada pada mereka, ya

kita ikuti saja, kita ikuti saja.

Kemudian, calon presiden saya kira DPD tidak masuk pada domain itu, tidak boleh.

Biarlah masyarakat, kita boleh mendengar saja, tetapi apa lagi political statement dari

lembaga ini keluar, saya menganggap bahwa itu harus dipertimbangkan dan tidak harus

seperti itu.

Aparatur Sipil Negara, saya kira negara ini tidak hadir atau gagal, gagal merawat

persatuan dan kesatuan. Kenapa banyak calon ASN di daerah-daerah provinsi Indonesia

bagian timur itu tidak lolos? Terus terang kita tahu bahwa 10 perguruan tinggi terbaik ada di

Pulau Jawa semua. Yang lain itu kelas-kelas kambing begitu loh. Ini yang membuat terjadi

disparitas sosial, disparitas kesempatan untuk menjadi ASN, dan dia bisa mengarah kepada

konflik yang besar ke depan, ya toh. Ini dibenahi dulu, muara ini dibenahi dulu. Ya

peningkatan kualitas perguruan-perguruan tinggi itu harus sama dengan di Jawa. Oleh sebab

itu di Komite IV, saya usul supaya kalau 2019 itu postur APBN itu 3.000 triliun, 1.000

digeser ke timur saja selesai, atau kita usulkan moratorium pembangunan infrastruktur besar

di Jawa dulu. Di Jawa itu jalan di bawah, jalan di atas itu berlapis-lapis. Di Kabupaten Seram

bagian timur sejak dunia ini diciptakan oleh Allah Yang Mahakuasa sampai sekarang ada

lima kali yang tidak ada jembatan. Saya men-chalenge Pimpinan untuk itu. Laporan ini

selesai dibaca, kita rumuskan, kita panggil menteri-menteri itu, kita kuliti mereka di situ.

Sorry kalau saya pakai bahasa aktivis itu karena saya besar pada lingkungan itu. Kalau pakai

bahasa-bahasa yang terhormat juga kayaknya agak sulit ya. Passion grade tidak boleh

SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI MS II TS 2018-2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 43

disamakan, harus perwilayah. Iya ini harus dibongkar total, kebiasaan lama ini harus

dibongkar total, Pak Ketua.

Saya masih menaruh harapan yang tinggi kepada Pak Nono, Ibu Darmayanti, Pak

Oso, dan Pak Muqowam untuk mendayung bahtera ini menuju pelabuhan yang kita tuju. Di

sanalah kita mencapai keadilan dan kemakmuran untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih.

PEMBICARA: Pdt. MARTHEN, M.Th. (SULAWESI BARAT)

Pimpinan, saya Marthen dari Sulawesi Barat.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Silakan.

PEMBICARA: Pdt. MARTHEN, M.Th. (SULAWESI BARAT)

Menarik apa yang dikatakan Prof. John. Khusus untuk penerimaan CPNS kemarin,

terus terang ini mengecewakan orang daerah. Kualitas pendidikan di daerah, perguruan tinggi

di daerah itu jauh di bawah pendidikan di Pulau Jawa. Orang daerah yang lulus itu hampir

tidak ada. Itu berarti yang akan ditempatkan ke daerah-daerah itu nanti pada umumnya orang

datang dari luar. Tidak apa-apa, yang penting mereka tinggal di sana dan membangun

masyarakat di sana. Persoalannya, mereka kalau datang ke sana hanya datang ambil SK dan

sesudah itu pergi. Akibatnya ialah pendidikan di daerah-daerah terpencil tidak akan maju

sampai, kita tidak tahu apakah Tuhan datang kembali. Terus terang ini masalah serius di

daerah karena yang lulus itu pada umumnya tidak ada orang daerah sehingga yang akan

datang mengurus daerah itu orang dari luar dan tidak akan bertahan lama karena mereka

cuma ambil SK. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL

KETUA DPD RI)

Terima kasih Pendeta.

Baiklah, ini kita catat semuanya masukan, sebagai masukan. Dan akhirnya, dengan

mengucapkan Alhamdulillahirabbil alamin Sidang Paripurna ke-6 ditutup.

Wabillahitaufik walhidayah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam Sejahtera Untuk Kita Semuanya

Om shanti shanti shanti om.

KETOK 3X

SIDANG DITUTUP PUKUL 17.15 WIB