DEWAN PENGAWAS

35
DEWAN PENGAWAS UB-BLU DEWAS

description

DE W AS. DEWAN PENGAWAS. UB - BLU. PENGERTIAN BLU. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of DEWAN PENGAWAS

Page 1: DEWAN  PENGAWAS

DEWAN PENGAWAS

UB-BLU

DEWAS

Page 2: DEWAN  PENGAWAS

DEWASPENGERTIAN BLU

• BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas

2

Page 3: DEWAN  PENGAWAS

DEWASKARAKTERISTIK BLU

1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah (bukan kekayaan negara yang dipisahkan)

2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/ sebagian dijual kepada publik

3. Tidak bertujuan mencari keuntungan (laba)4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan

produktivitas ala korporasi5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung jawaban

dikonsolidasikan pada instansi induk6. Pendapatan & sumbangan dpt digunakan langsung7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Profesional Non-PNS8. Bukan sebagai subyek pajak

3

Page 4: DEWAN  PENGAWAS

DEWASKELEMBAGAAN PTN PK-BLU

4

NO. PEJABAT PENGLOLA BLU NAMA UNIT/PEJABAT PADA PTN

1.2.

3.

4.

5.

Pimpinan BLUPejabat Teknis

Pejabat Keuangan

Satuan pemeriksaan internDewan Pengawas

Rektor

• Fakultas/Jurusan• Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat• Biro • UPT• Unit teknis lainnya

Pejabat yang tugasnya relevan (PR II/ KaBAKP)

•Satuan Pengawas Intern (SPI)•Inspektorat Jenderal Kemdikbud

Dewan Pengawas

Page 5: DEWAN  PENGAWAS

DEWASSATKER BLU KEMDIKBUD

5

NO KODE

SATKER SATUAN KERJA TAHUN NO

KODE SATKER

SATUAN KERJA TAHUN

1 189946 UNIV. NEGERI YOGYAKARTA 2009 16 189899 UNIV.  JEND SUDIRMAN 20092 189815 UNIVERSITAS DIPONEGORO 2008 17 415009 UNIV. NEGERI MALANG 20083 189726 UNIVERSITAS PADJAJARAN 2008 18 414970 UNIV. NEGERI SURABAYA 20094 415310 UNIVERSITAS BENGKULU 2009 19 189822 UNIV. NEGERI SEMARANG 20085 415216 UNIVERSITAS HASANUDDIN 2008 20 415112 UNIVERSITAS SRIWIJAYA 20106 414964 I T S 2008 21 UNIVERSITAS TERBUKA 20117 415128 UNIVERSITAS LAMPUNG 2009 22 POLTEK NEGERI MALANG FEB'128 208962 UNIVERSITAS HALUOLEO 2010 23 UNIV.S SULT.A TIRTAYASA JAN'129 415165 UNIVERSITAS MULAWARMAN 2009 24 UNIV. TADULAKO APRL'12

10 415196 UNIVERSITAS GORONTALO 2009 25 UNIVERSITAS UDAYANA DES'1211 414989 UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2008 26 UNIV. NEGERI PADANG 201212 189882 UNIV.  SEBELAS MARET 2009 27 UNIVERSITAS MATARAM JUL'1213 189662 UNIV.  NEGERI JAKARTA 200914 415061 UNIVERSITAS ANDALAS 200915 415092 UNIVERSITAS RIAU 2010

1 UNIVERSITAS INDONESIA 5 USU2 UNIVERSITAS GAJAH MADA 6 UPI3 INSTITUT TEK. BANDUNG 7 UNAIR4 INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERGURUAN TINGGI BHMN

Page 6: DEWAN  PENGAWAS

DEWASStatus Kemandirian UB

• UB telah memperoleh status BLU no. 361/KMK.05/2008 tgl 17 Des 2008 dari Menkeu

• BLU: Pasal 68 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang mengatur Badan Layanan Umum (BLU) PP no. 23 Tahun 2005, tentang Pengelolaan

Keuangan BLU

Page 7: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS

Sejarah UB

Visi, Misi, Tupoksi UB

Kondisi UB Saat ini

Daya Saing Bangsa

PT – BHP

PPK-BLU

Syarat SubstantifSyarat Teknis

Syarat Administratif

Proposal dan Proses selama 5 tahun

Upaya UB dalam Peningkatan mutu layanan

7

PenguatanPendanaan

PenguatanLayanan Pendidikan

PenguatanPertanggung Jawaban

PenguatanTransparansi & Kinerja

PenguatanAset & Infrastruktur

PenguatanSarana & Prasarana

Disetujui

Disetujui Dirjen Dikti

Peningkatan Mutu Layanan

Page 8: DEWAN  PENGAWAS

Status hukum tidak terpisahStatus hukum terpisah

Kekayaan tidak dipisahkanKekayaan dipisahkan

Public Agency

[-] Kontrol pemerintah atas agen [entitas penyedia penyediaan layanan publik] [+]

Satuan Kerja BiasaSATKER PPK-BLU

Satuan Kerja BUMN

PERUMPERSERO

[+] Persaingan Usaha [-]Free Competition MonopolyPrivate Business Perum PPK-BLU Satker Persero

Karakteristik BLU

Page 9: DEWAN  PENGAWAS

9

LayananQuasi Public Goods

Kinerja Layanan Fleksibilitas Keuangan

BLU adalah agen pemberi layanan, dalam perikatan kontrak dengan Menteri/Ketua Lembaga. Dalam pelaksanaannya, Menteri/Ketua Lemga diwakili oleh Dewas

(Contratualisme, Separation of Providers & Purchaser)

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)•Kinerja Layanan•Kinerja Keuangan•Kinerja Manfaat

Manajemen Satker PPK-BLU

Dewan Pengawas

Menteri/Ketua Lembaga Menteri Keuangan

Perlunya Dewas BLU

Kontrak Performance

PelaporanPengawasan

Page 10: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS

Pasal 34 PP no. 23/2005

Pembinaan dan Pengawasan BLU

10

Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh Menteri K/L.

Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh Menteri Keuangan.

Untuk pelaksanaan pembinaan tersebut dibentuk Dewan Pengawas.

Dewan Pengawas dibentuk dengan keputusan Menteri K/L atas persetujuan Menteri Keuangan.

Page 11: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS

Pembinaan dan Pengawasan BLU

11

• Dewan Pengawas (Dewas) BLU adalah organ BLU yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLU.

• Dewan Pengawas melakukan pengawasan pengelolaan BLU yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU terhadap pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis (RSB), Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), RKA K/L, DIPA dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

PMK 109/PMK.05/2007

Page 12: DEWAN  PENGAWAS

DEWASTujuan Pembentukan Dewas

12

• Untuk menjamin agar kegiatan pemberian layanan umum satker BLU bersangkutan dapat dilaksanakan sesuai tujuan pembentukan BLU.

• Untuk menjamin agar fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU dapat dipertanggungjawabkan.

• Untuk menjamin agar semua kewajiban satker BLU dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.

• Sebagai fungsi kontrol masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan BLU

Page 13: DEWAN  PENGAWAS

DEWASSUSUNAN ANGGOTA DEWAS

Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS• Ketua - Universitas Brawijaya

Prof.Dr. Andi Pangerang Moenta, SH, MH, DFM • Anggota - Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud

Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M.Sc• Anggota - Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III Malang

Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA, Ak.• Anggota - Universitas Brawijaya

Prof. Masruchin Ruba’i, SH, MS• Anggota - Universitas Brawijaya

KepmenDikBud 091/P/2012

Page 14: DEWAN  PENGAWAS

PTIIK

Pimpinan Universitas

Unsur Penunjang Akademik

Unsur Pengendalian dan Pengawasan Internal

REKTOR

PR-I PR-II PR-III Dewan Pertimbangan

Unsur Penyelenggara Administrasi

Unsur Penyelenggara Akademik

Unit TIK

Fakultas/Program Lembaga

LPPM LP3FTPFPIKFKFTFPtFPFIAFEB

UB Press dan Percetakan

FMIPAFH

ProgramVokasi

PKHFIBFISIP

Dewan Pengawas

Unit JPC

Perpus-takaan

LSIH

Senat Universitas

BAAK BAKP BAUKBAK

SPIPJM Pascasarjana

Sekolah

PIDKKantorUrusan

Nternasional

RS Akademik dan Poliklinik

Unit LayananPengadaan (ULP)

Struktur Organisasi UB PK-BLU

LSSR LabBiosains

Unsur Penunjang Akademik

UnitBisnis

UNITKHUSUS

PIB-LAM

Page 15: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS

Page 16: DEWAN  PENGAWAS

DEWASUNIT BISNIS

• UB Hotel• Griya Brawijaya• UB Travel• Pengelola Parkir• Lab Biosains

• BSS• Pengelola Kantin• Poliklinik• RSA• UB Media• Gedung dan Sport Center

Page 17: DEWAN  PENGAWAS

DEWASKewajiban Dewas (1)

17

Menelaah RKA K/L dan RBA serta kebenaran pencantuman saldo awal dan saldo akhir pada RBA dan DIPA.

Menandatangani RBA selaku pihak yang mengetahui RBA.

Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/ Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai RSB dan RBA.

Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan jika terjadi gejala penurunan kinerja BLU.

Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan.

Page 18: DEWAN  PENGAWAS

DEWASKewajiban Dewas (2)

PMK 109/PMK.05/2007

Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLU kepada

pejabat pengelola BLU.

Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas kelayakan, kualitas, jumlah dan harga barang yang

dibeli.

Mengawasi dan memberikan nasehat pelaksanaan pengelolaan keuangan BLU dan kepatuhan terhadap

peraturan.

Page 19: DEWAN  PENGAWAS

DEWASKewajiban Dewas (3)

Memberikan persetujuan penghapusan secara bersyarat terhadap piutang BLU dengan jumlah lebih dari Rp.200 juta s.d. Rp.500 juta per penanggung utang.PMK 230/PMK.05/2009

Memberikan persetujuan atas pinjaman jangka pendek untuk peminjaman yang bernilai di atas 10% s.d. 15% dari jumlah pendapatan BLU TA sebelumnya yang tidak bersumber dari APBN dan hibah terikat.PMK 77/PMK.05/2007

Page 20: DEWAN  PENGAWAS

DEWASAkuntabilitas Dewas

MenteriDik Bud

DEWAS

UB - BLU

MenteriKeuangan

PengawasanTerhadap Kinerja, Kepatuhan dan Layanan

Laporan Pengawasan per Semester, Tahunan dan Ad Hoc

Laporan Pengawasan per Semester,

Tahunan dan Ad Hoc

Dewas menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Menteri Keuangan dan Menteri/Pimpinan Lembaga dalam forum pertanggung-jawaban tahunan (Perdirjen No. PER-08/PB/2008 pasal 3)

Page 21: DEWAN  PENGAWAS

DEWASLAPORAN DEWAS

• Laporan tertulis yang dibuat oleh Dewan Pengawas, yang berisi

penilaian tentang pengelolaan BLU oleh Pengelola BLU dengan cara membandingkan kriteria dalam Renstra, RBA, dan peraturan dengan pelaksanaannya.

Page 22: DEWAN  PENGAWAS

DEWASIsi Laporan Dewas

• Isi laporan Dewas sekurang-kurangnya memuat :

– Penilaian Renstra, RBA, dan pelaksanaannya– Penilaian kinerja pelayanan, keuangan, dan

lainnya– Penilaian ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan– Permasalahan dalam pengelolaan BLU dan

solusinya– Saran dan rekomendasi(Perdirjen No. PER-08/PB/2008 pasal 4)

22

Page 23: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

23

1.Rencana Strategis Bisnis (RSB)a) Dewas harus memastikan RSB yang ada masih berlaku/tidak

daluwarsa.b) Dewas harus memastikan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM)

sudah diadopsi ke dalam RSB.c) Dewas harus memastikan bahwa RSB sesuai dengan Renstra K/L

dan realistis untuk diwujudkan dalam jangka 5 tahun.d) Perubahan dalam RSB harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewas,

sebelum disampaikan kepada Menteri teknis dan Menteri Keuangan.

e) Dewas harus mengevaluasi target kinerja yang terdapat di dalam RSB dibandingkan dengan capaian pada tahun berjalan.

Page 24: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

24

2.Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)a) Dewas harus memastikan RBA berdasarkan pagu

indikatif/sementara dan pagu definitif telah dievaluasi dan disahkan olehnya sebelum dikirim kepada Menteri teknis.

b) Dewas mengevaluasi kesesuaian program/kegiatan dalam RBA yang akan dilakukan dengan RSB dan peraturan yang berlaku.

c) Dewas mengevaluasi penggunaan standar biaya, kesesuaian belanja antara RBA dan RKA satker, kelayakan belanja, dan hal-hal lain untuk memastikan efisiensi belanja telah dilakukan.

d) Dewas mengevaluasi target pendapatan yang akan dicapai dengan melihat progress PNBP yang telah dicapai oleh satker BLU dalam beberapa tahun terakhir.

Page 25: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

25

e) Dewas memberikan masukan/saran kepada pemimpin BLU apabila terdapat ketidakpatuhan terhadap alokasi belanja satker BLU.

f) Dewas membuat kertas kerja penelaahan RBA/Revisi RBA dan dapat memberitahukannya kepada Menteri teknis apabila terdapat indikasi pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku.

g) Dewas memonitor ketepatan waktu penyampaian RBA Definitif (7 hari kerja setelah tahun anggaran berjalan) kepada Kementerian Keuangan.

h) Dewas mengevaluasi efektivitas pelaksanaan RBA tahun sebelumnya dan dituangkan ke dalam laporan Dewas.

Page 26: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

26

3. Tarif Layanana. Dewas harus memastikan akuntabilitas seluruh pungutan kepada

masyarakat harus telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan. Sebagai catatan, saat ini baru Universitas Hasanuddin yang memiliki PMK tarif layanan.

b. Dewas mengevaluasi tarif layanan yang dikenakan agar memenuhi aspek kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi yang sehat. Tarif layanan yang ditetapkan tidak boleh terlalu mahal yang mengakibatkan tidak terjangkau oleh masyarakat, namun juga harus mempertimbangkan kelangsungan BLU untuk melayani masyarakat dan berinvestasi.

c. Dewas dapat mengevaluasi besaran tarif layanan yang dikenakan kepada masyarakat, dan menyarankan kepada pemimpin BLU untuk mengajukan perubahan tarif layanan kepada Menteri Keuangan.

Page 27: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

27

4. Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLUa. Dewas harus memastikan bahwa BLU minimal sekali dalam setiap

triwulannya telah mengajukan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) BLU kepada KPPN. Saat ini masih terdapat satker BLU yang belum menyampaikan SP3B BLU sesuai ketentuan.

b. Dewas harus menyampaikan bahwa ketepatan waktu penyampaian SP3B BLU merupakan salah satu indikator kinerja keuangan satker BLU.

c. Dewas dapat mengevaluasi efektivitas pelaksanaan SOP pengelolaan keuangan intern satker BLU dengan memperhatikan waktu penyampaian SP3B BLU.

d. Dewas dapat menilai kinerja satker berdasarkan pada penyerapan dana BLU dan pendapatan BLU yang diterima sesuai SP3B BLU.

e. Untuk belanja yang bersumber dari RM APBN, pertanggungjawabannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 28: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

28

5. Pengelolaan Kasa. Dewas harus memastikan satker BLU telah memiliki SOP Pengelolaan

Pendapatan dan Belanja BLU atas dana yang berasal dari PNBP.b. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU telah memiliki ijin

pembukaan rekening dari Menteri Keuangan (cq Kuasa BUN Pusat) atas Rekening Operasional BLU, Rekening Dana Kelolaan BLU, dan Rekening Pengelolaan Kas BLU yang dimiliki.

c. Dewas memberikan nasehat kepada satker BLU dalam hal uang yang mengendap dalam deposito (idle money) melebihi kebutuhan operasional dalam 6 bulan ke depan agar dapat digunakan untuk kepentingan belanja investasi atau hal lainnya yang berdaya guna.

d. Dewas mengingatkan kepada BLU bahwa dana idle hanya boleh diinvestasikan untuk jangka pendek (tidak lebih dari 12 bulan) pada instrumen yang aman dan tidak boleh digunakan untuk investasi jangka panjang tanpa seijin Menteri Keuangan.

Page 29: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

29

6. Pengelolaan BMNa. Dewas harus memastikan bahwa pengadaan barang/jasa yang

dilakukan telah memenuhi ketentuan Perpres 54/2010 jo. Perpres 70/2012 agar akuntabilitasnya dapat terjaga.

b. Dewas memberikan nasehat bahwa pemanfaatan BMN dapat dilakukan oleh BLU hanya dalam rangka tupoksi/menunjang tupoksi dan hasilnya merupakan PNBP BLU.

c. Dewas harus memastikan bahwa tarif layanan pemanfaatan BMN untuk menunjang tupoksi telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam PMK tarif layanan.

d. Dewas memberikan nasehat dalam rangka penghapusan barang inventaris yang dimiliki oleh BLU.

e. Dewas menjelaskan bahwa pemanfaatan BMN di luar tupoksi harus mendapatkan ijin dari Pengelola BMN.

Page 30: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

30

7. Pengelolaan Utanga. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP

Pengelolaan Utang yang baik.b. Dewas menyampaikan kepada BLU bahwa utang yang

diperbolehkan hanyalah utang jangka pendek (utang dagang) untuk kepentingan operasional satker BLU. Utang berupa pinjaman uang tidak diperkenankan.

c. Dewas menyampaikan bahwa utang jangka panjang tidak diperkenankan berasal dari bank umum, kecuali yang berasal dari BUN.

d. Dewas memberikan pertimbangan kepada BLU sebelum melakukan utang/pinjaman kepada pihak lain.

Page 31: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

31

8. Pengelolaan Piutanga. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP

Pengelolaan Piutang yang berisi mekanisme penentuan kualitas piutang.

b. Dewas harus memberikan persetujuan atas penghapusan piutang bersyarat BLU untuk nilai piutang Rp 200 s.d. 500 juta per individu.

c. Dewas harus menjelaskan bahwa penghapusan piutang bersyarat hanya menghapusbukukan piutang BLU, bukan menghapuskan hak tagih sehingga BLU tetap harus mengelola piutang dimaksud.

d. Dewas menyampaikan bahwa piutang yang diberikan dalam bentuk piutang dagang, bukan uang.

Page 32: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

32

9. Penilaian Kinerja Keuangan dan Layanana. Dewas harus mengawasi dan memberikan nasehat kepada

satker mengenai kinerja keuangan dan kinerja teknis/layanan BLU.

b. Kinerja keuangan BLU terdiri dari aspek keuangan (rasio kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, perputaran aset tetap, return of asset, return of equity, dan rasio belanja operasional terhadap pendapatan operasional) dan aspek kepatuhan (RBA definitif, laporan keuangan SAK, SP3B BLU, tarif layanan, sistem akuntansi, persetujuan rekening dan SOP).

c. Sementara kinerja layanan terdiri dari biaya pelayanan (cost of service), penggunaan (utilization), kualitas dan standar pelayanan (quality and standards), cakupan pelayanan (coverage), kepuasan (satisfaction).

Page 33: DEWAN  PENGAWAS

DEWAS10 Fokus Pengawasan DEWAS

33

10. Akuntansi dan Pelaporan Keuangana. Satker BLU harus memiliki sistem akuntansi BLU yang

ditetapkan oleh Menteri teknis.b.Dewas menjelaskan kepada satker BLU untuk

menyampaikan LK berdasarkan SAK dan SAP. LK SAK dihasilkan dari sistem akuntansi keuangan BLU, sementara LK SAP sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenai SAP.

c. Dewas dapat melakukan penilaian kinerja keuangan berdasarkan LK SAK dan memberikan nasehat bagi perbaikannya ke depan.

Page 34: DEWAN  PENGAWAS

DEWASCARA KERJA DEWAS UB

• Rapat Rutin dan Pleno Dewas• Rapat dengan Pejabat terkait dengan mekanisme Hearing dan

Presentasi• Review Laporan Keuangan, Hasil Temuan dan Tindak Lanjut Bid.

Non Akademik, Kinerja UB-BLU• Pembuatan Konsep Solusi Permasalahan BLU• Sosialisasi Hasil Temuan dan Konsep Solusi secara Rutin • Laporan ke Menteri Dikbud dan Menteri Keuangan• Membentuk Tim Pendamping (sementara belum ada Sekretaris

Dewas) untuk membantu penyediaan data, penyusunan SOP, Laporan, Review Laporan dsb.

• Kantor (Sekretariat) di Lantai 6 Rektorat UB

Page 35: DEWAN  PENGAWAS

Terima kasih

DEWAS