Detektor Dan Alarm
-
Upload
komenk-mantanteroris -
Category
Documents
-
view
37 -
download
3
Transcript of Detektor Dan Alarm
DETEKTOR DAN
ALARM
KELOMPOK 4
Nama Kelompok :
1.
Pendahuluan
Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang tidak dikehendaki. Peristiwa kebakaran dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, baik kerugian material maupun kerugian jiwa yang ditimbulkan. Setiap proses kebakaran selalu timbul adanya proses konversi energi dan perubahan material. Konversi energi dapat menghasilkan aliran panas dan menyebabkan kenaikan temperatur pada suatu tempat walaupun jauh dari pusat kebakaran.
Sedangkan hasil proses perubahan material suatu kebakaran adalah adanya asap gas yang berupa partikel-partikel kecil. Kemajuan teknologi elektronika sangat cocok untuk tugas penyediaan sistem alarm yang peka dan efektif . Dari pengertian di atas maka dibuat suatu rangkaian yang dapat mendeteksi adanya asap,gas,atau panas yang terjadi pada suatu kebakaran . Apabila itu terdeteksi oleh pengindera maka rangkaian akan aktif untuk membunyikan alarm. Alat tersebut dipasang pada tempat-tempat yang beresiko terjadi kebakaran.
LATAR BELAKANG
Salah satu kendala/kesulitan dalam mengatasi kasus kebakaran karena tindakan pemadaman dilakukan setelah kebakaran besar. Kemajuan teknologi menghasilkan suatu rekayasa sistem deteksi dan alarm kebakaran yang secara otomatis akan bekerja dan memberitahukan kepada operator dalam bentuk cahaya lampu ataupun bel sehingga awal kebakaran dapat diketahui dan segera dapat diambil langkah penanganan secara cepat dan tepat.
DASAR HUKUM
Peraturan Perundangan yang berhubungan dengan sistem deteksi dan alarm kebakaran kebakaran adalah sebagai berikut :
1. UU No.1 th 1970 ttg keselamatan kerja
2. Peraturan khusus EE mengenai perusahaan-perusahaan, pabrik dan bengkel-bengkel dimana bahan-bahan yang mudah terbakar dibuat, dipergunakan ataupun dikerjakan
3.Peraturan khusus K mengenai pabrik-pabrik dan tempat-tempat dimana bahan-bahan yang dapat meledak diolah dan dikerjakan
4.Peraturan menteri tenaga kerja no. Per 02/Men 1983 ttg instalasi alarm kebakaran otomatik
DETEKSI KEBAKARAN
Detektor adalah suatu alat yang digunakan untuk mengindera terjadinya bahaya kebakaran dan menyampaikan isyarat sedini mungkin hingga dapat dilakukan penanggulangan serta pemadaman secepatnya. Hal ini sangat berguna untuk mencegah timbulnya kerugian yang lebih besar baik jiwa, harta maupun lingkungan. (SNI 03-3985-2000).
Detektor ada 4, yaitu :
1. Detektor asap (smoke detektor) : detektor yang bekerjanya berdasarkan terjadinya akumulasi asap dalam jumlah tertentu. Ada 2 type yaitu :
a. Detektor asap optik digunakan untuk mendeteksi pada kebakaran yang menghasilkan asap tebal
b. Detektor asap ionisasi digunakan untuk mendeteksi asap kebakaran yang terdiri dari partikel kecil yang biasa terjadi pada kebakaran yang sempurna
Penempatan dan jarak pemasangan detektor asap harus disesuaikan dengan:
Bentuk dan permukaan langit-langit
Tinggi langit-langit
Bentuk,wujud,susunan dan isi ruangan
Sistem ventilasi
Detektor asap sedapat mungkin dipasangdekat dengan bahan yang akan diproteksi
Dan jarak antar detektor asap maksimum 12m didalam ruang efektif dan 18m didalam ruang sirkulasi.
Setiap kelompok atau zona detektor harus dibatasi maksimum 20 buah detektor asap yang dapat melindungi ruangan 1000m2 luas lantai.
Pemasangan detektor asap harus memenuihi syarat sbb:
Berkas sinar yang membentuk bagian suatu sistem dari detektor asap jenis optik harus dilindungi terhadap kemungkinan timbulnya alarm palsu.
Elemen peka cahaya dari detektor asap jenis optik harus ditempatkan sedemikian rupa atau diberi perisai sehingga bila ada sinar dari manapun datangnya selain dari sumber yang dikehendaki tidak berpengaruh terhadap bekerjanya detektor .
Contoh detektor pendeteksi asap WWW.GOOGLE.COM
2. Detektor panas (heat detektor) adalah detektor yang bekerjanya berdasarkan pengaruh panas (temperatur tertentu). Ada 3 type yaitu :
a. Detektor bertemperatur tetap yang bekerja pada suatu batas panas tertentu (fixed temperature)
b. Detektor yang bekerjanya mendasarkan kecepatan naiknya temperatur (rate of rise)
c. Detektor kombinasi yang bekerjanya berdasarkan kenaikan temperatur dan batas temperatur maksimum yang ditetapkan
3. Detektor nyala api adalah detektor yang bekerjanya berdasarkan radiasi nyala api. Ada 2 type yaitu :
a. Detektor nyala api ultra violet
b. Detektor nyala api infra merah
4. Detektor gas adalah detektor yang bekerjanya berdasarkan kenaikan konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang mudah terbakar
ZONA DETEKSI
Zona deteksi adalah suatu kawasan yang diawasi oleh satu kelompo detektor
WWW.GOOGLE.COM
Jenis Detektor sesuai fungsi ruangan
(Fixed
Temperature
)
(Rate of Rise)
/kombinasi BT
dan ROR
ASAP NYALA API GAS
Dapur Ruang Perjalanan
Garasi Mobil
Restoran
Ruang Sidang
Kamar Tidur
Ruang Generator
& Transpormer
Laboratorium
Kimia
Studio Televisi
Ruang Peralatan
Kontrol
bangunan
Ruang
Resepsionis
Ruang tamu
Ruang mesin
Ruang lift
Ruang pompa
Ruang AC
Tangga
Koridor
Lobby
Aula
Shaft
Perpustakaan
R PABX
Gudang
Gudang
material
yang mudah
terbakar
Ruang
kontrol
instalasi
peralatan
vital
Ruang
transformator/dies
el
Ruang yang berisi
gas yang mudah
terbakar
Detektor
Panel Indikator
Signa
l
alarm
FIRE FAULT
NORMAL
Detektor Signal
alarm
FIRE FAULT
NORMAL
GOOGLE.COM
PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN
Pemeliharaan dan pengujian tahunan antara lain meliputi :Memeriksa tegangan instalasi,memeriksa kondisi dan keberhasilan seluruh detektor serta menguji sekurang-kurangnya 20(dua puluh) % detektor dari setiap kelompok instalasi sehingga selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) tahun,detektor sudah teruji(UU K3)
ALARM
Alarm kebakaran adalah komponen dari sistem yang memberikan isyarat atau tanda adanya suatu kebakaran yang dapat berupa:
Alarm kebakaran yang memberikan tanda atau isyarat berupa bunyi khusus.
Alarm kebakaran yang memberikan tanda atau isyarat yang tertangkap oleh pandangan mata secara jelas.
Alarm lamp Graphic display, untuk mengetahui lokasi
kebakaran secara tepat
Instruksi Menaker Ins/11/BW97
• Harus dilengkapi dengan Ijin Pengesyahan, Dokumen Teknis seperti gambar pemasanan, Katalog dan petunjuk pemeliharaan
• Persyaratan hasil pemeriksaan terakhir, apakah syarat syarat telah dilaksanakan
• Lakukan Pemeriksaan Indikator pada Panel Kontrol, apakah dalam status Stand By
• Lakukan test fungsi perlengkapan pada Panel, apakah semua perlengkapan dan Indikator bekerja dengan baik. Dan apakah ada penandaan Zone Alarm
• Lakukan test fungsi kerja sistem dengan menaktifkan tombol manual dan detektor pada setiap Zone Alarm sambil mencocokan gambar pelaksanaan. Amati Konfirmasi indikasi lokal alarm dan indikasi pada panel pusat apakah berfungsi den sesuai dengan nomor Zonanya
• Lakukan Test open sirkuit dengan membuka resister rangkaian terakhir, amati konfirmasi pada panel, apakah ada indikasi Fault Alarm
• Amati apakah kekerasan suaran alarm dapat didengar pada jarak terjauh Zona tersebut
ALARM KEBAKARAN (FIRE ALARM SYSTEM)
Peralatan Alarm Kebakaran minimal harus
memiliki :
Bel Alarm/lonceng/sirine (sumber tenaga batere)
• Alat pengindera kebakaran.
Panel Control (lokal Panel dan central Panel dengan dilengkapi :
1.Fasilitas kelompok alarm
2.Sakelar penghubung/pemutus alarm
3.Fasilitas Penguji baterai dengan Voltmeter dan ampermeter
Syarat-syarat alarm
1.Mempunyai bunyi serta suara yang khas sehingga mudah dikenal sebagai alarm kebakaran.
2.Bunyi alarm tersebut mempunyai frekuensi kerja antara 500-1000 hz dengan tingkat kekerasan suara minimal 65 dB.
Panel Indikator kebakaran
Panel indikator kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang fungsinya untuk mengendalikan bekerjanya sistem dan terletak di ruang operator
Bel Alarm ada 2 macam
1.Alarm Kebakaran otomatis (Automatic Fire alarm System)
2.Alarm Kebakaran Manual (Manual Call Station/Manual Alarm)
(www.google)
SYSTEM ON
ALARM END OF LINE
RESISTOR
ALARM CIRCUIT
DETECTOR CIRCUIT
TO POWER SUPPLAY
KELEBIHAN ALARM
Dapat memberikan peringatan dini terhadap bahaya yang akan terjadi sehingga manusia dapat mengantisipasi dan meminimalisir korban jiwa maupun kerugian harta benda.
KELEMAHAN ALARM
Alarm merupakan alat yang mampu menyebabkan reaksi positif dan negatif pada manusia. Orang yang mendengar bunyi alarm yang nyaring dapat mengeluarkan reaksi panik dan menyelamatkan diri secara tidak rasional yang dapat membahayakan dirinya
PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN
Instalasi Alarm kebakaran otomatik harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian berkala mingguan, bulanan dan tahunan(UU K3)
Pemeriksaan dan pengujian mingguan meliputi : membunyikan alarm secara simulasi, pemeriksaan lonceng pemeriksaaan tegangan dan baterai(UU K3)
Pemeriksaan dan pengujian bulanan meliputi: menciptakan kebakaran simulasi, pemeriksaan lampu indikator, pemeriksaan sumber tenaga darurat, percobaan ganggguan terhadap sistem dan pemeriksaan kebersihan panel(UU K3)
MATUR
THANK
YOU