Deskripsi Wilayah Kabupaten

11
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kabupaten Sukoharjo 4.1.1 Geografis dan Administratif Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten terkecil kedua di Provinsi Jawa Tengah dengan luas 466,66 km 2 atau sekitar 1,43% luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak antara 110˚ 57’ – 110˚ 42’ Bujur Timur (BT) dan 7˚ 32’ - 7˚ 49’ Lintang Selatan (LS). Sesuai dengan letaknya, Kabupaten Sukoharjo beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan serta bertemperatur sedang, antara 24 ˚C hingga 29 ˚C. Sedangkan kelembaban udara berkisar antara 75% sampai dengan 92%. Secara topografi, Kabupaten Sukoharjo dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu daerah datar dan daerah yang miring. Daerah datar meliputi Kecamatan Kartasura, Baki, Gatak, Grogol, Sukoharjo, dan Mojolaban. Sedangkan daerah miring meliputi Kecamatan Polokarto, Bendosari, Nguter, Bulu, dan Weru. Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, Kabupaten Sukoahrjo relatif rendah. Daerah tertinggi di Kabupaten Sukoharjo berada di Kecamatan Bulu dengan ketinggian 693 mdpl sedangkan daerah terendah berada di Kecamatan Grogol dan Baki yaitu 89 mdpl.

Transcript of Deskripsi Wilayah Kabupaten

Page 1: Deskripsi Wilayah Kabupaten

BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

4.1 Kabupaten Sukoharjo

4.1.1 Geografis dan Administratif

Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa

Tengah. Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten terkecil kedua di Provinsi Jawa Tengah

dengan luas 466,66 km2 atau sekitar 1,43% luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Secara

geografis terletak antara 110˚ 57’ – 110˚ 42’ Bujur Timur (BT) dan 7˚ 32’ - 7˚ 49’ Lintang

Selatan (LS). Sesuai dengan letaknya, Kabupaten Sukoharjo beriklim tropis dengan dua

musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan serta bertemperatur sedang, antara 24 ˚C

hingga 29 ˚C. Sedangkan kelembaban udara berkisar antara 75% sampai dengan 92%. Secara

topografi, Kabupaten Sukoharjo dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu daerah

datar dan daerah yang miring. Daerah datar meliputi Kecamatan Kartasura, Baki, Gatak,

Grogol, Sukoharjo, dan Mojolaban. Sedangkan daerah miring meliputi Kecamatan Polokarto,

Bendosari, Nguter, Bulu, dan Weru. Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, Kabupaten

Sukoahrjo relatif rendah. Daerah tertinggi di Kabupaten Sukoharjo berada di Kecamatan Bulu

dengan ketinggian 693 mdpl sedangkan daerah terendah berada di Kecamatan Grogol dan

Baki yaitu 89 mdpl.

Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah terletak di antara

enam kabupaten/kota dan memiliki batas-batas wilayah, sebagai berikut:

1. Batas Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

2. Batas Timur : Kabupaten Karanganyar

3. Batas Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri

4. Baas Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten

Secara geografis, Kabupaten Sukoharjo berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) dan lima kabupaten/ kota di Jawa Tengah, yaitu: Kabupaten Karanganyar,

Wonogiri, Boyolali, Klaten, dan Kota Surakarta. Dengan letak geografis seperti di atas,

Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten dengan lokasi yang cukup strategis. Berbatasan

langsung dengan Kota Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalur utama yang

menghubungkan Solo dengan Jogja pun melewati Kabupaten Sukoharjo.

Page 2: Deskripsi Wilayah Kabupaten

Secara administratif Kabupaten Sukoharjo terdiri atas 12 kecamatan dengan 150 desa

dan 17 kelurahan dan angka tersebut tidak berubah sejak otonomi daerah yang diberlakukan

pada tahun 2001 Ibukota Kabupaten Sukoharjo adalah Kecamatan Sukoharjo.

4.1.2 Kependudukan

Kabupaten Sukoharjo dengan luas 466,66 km2 mempunyai jumlah penduduk

sebanyak 869.481 jiwa, dengan demikian setiap km2 rata-rata berpenduduk 1.863

jiwa. Dari 869.481 jiwa, 431.086 berjenis kelamin laki-laki sedangkan sisanya

sebanyak 438.395 berjenis kelamin perempuan. Terlihat di Kabupaten Sukoharjo

perempuan lebih banyak daripada laki-laki dengan sex ratio 98,33%. Pertumbuhan

penduduk Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2014 sebesar 0,67% dan sejak tahun 2001

pertumbuhan penduduk tidak pernah lebih dari 1% tiap tahunnya. Sedangkan pada

tahun 2014 jumlah keluarga sebanyak 255.160 Kepala Keluarga dan rata-rata setiap

keluarga terdiri dari 3 orang.

Dari grafik

piramida

penduduk di

atas menunjukkan bentuk kearah stasioner dimana jumlah penduduk pada setiap

kelompok umur hampir sama. Umur median penduduk di atas 31 tahun,

mengindikasikan bahwa struktur umur penduduk tergolong klasifikasi penduduk tua.

Komposisi penduduk Kabupaten Sukoharjo didominasi oleh penduduk usia produktif

(15-54 tahun) sebanyak 67,67 persen. Usia muda (0-14 tahun) sebanyak 24,07 persen

sedangkan usia lanjut (lebih dari 65 tahun) sebanyak 8,26 persen dengan rasio

ketergantungan (dependency ratio) sebesar 47,78 persen.

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Penduduk Menurut UmurSumber: Badan Pusat Statisik Kabupaten Bogor , 2014: 40

Page 3: Deskripsi Wilayah Kabupaten

4.1.3 Sosial

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten terkecil di Jawa Tengah,

tetapi Kabupaten Sukoharjo memiliki fasilitas yang lengkap untuk melayani

masyarakatnya. Namun dalam menyediakan fasilitas terjadi ketimpangan yang

cukup besar. Beberapa kecamatan yang dikategorikan sebagai kawasan perkotaan

memilki fasilitas yang cukup lengkap dibanding dengan kecamatan yang jauh dari

perkotaan, baik ibukota Kabupaten Sukoharjo maupun Kota Surakarta.

Di bidang pendidikan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun pelajaran 2013/2014

jumlah sekolah yang tercatat adalah sebanyak 695 unit yang terdiri dari 554

Sekolah Dasar, 82 Sekolah Menengah Pertama, dan 59 Sekolah Menangah Atas

dan yang sederajat. Perguruan Tinggi juga ada beberapa di Kabupaten Sukoharjo

dan yang paling besar adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Jenjang pendidikan penduduk Kabupaten Sukoharjo rata-rata tidak tamat SMP.

Hal tersebut terlihat dari besaran MYS (rata-rata lama sekolah) pada angka 8,41

tahun, dapat diartikan rata-rata penduduk Kabupaten Sukoharjo bersekolah selama

8 tahun atau hanya sampai SMP.

Dalam bidang kesehatan, Kabupaten Sukoharjo terus meningkatkan fasilits agar

kebutuhan kesehatan masyarakat dapat terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan

bidang kesehatan tersebut, di Kabupaten Sukoharjo tersedia rumah sakit sebanyak

Sembilan unit, balai pengobatan 54 unit, Bidan Praktik Swasta (BPS) 215 unit,

dan apotek sebanyak 181 unit. Selain itu juga tersedia 12 puskesma dan 57

puskesmas pembantu yang tersebar tiap-tiap kecamatan. Dokter dan tenaga medis

yang bertugas di puskesmas dan Dinas Kesehatan sebaanyak 742 orang.

Untuk sarana ibadah, Kabupaten Sukoharjo memiliki beberapa tempat ibadah

sesuai dengan agama yang dipeluk oleh penduduknya. Jumlah dari tempat ibadah

pada tahun 2014 adalah 2.959 buah yang terdiri dari 1.876 buah masjid dan 961

musholla/surau untuk memfasilitasi 827.023 jiwa pemeluk Islam. Terdapat 109

gereja untuk mewadahi 41.380 jiwa pemeluk Katolik dan Kristen. Untuk para

pemeluk agama Hindu yang berjumlah 499 jiwa terdapat 7 buah pura dan terdapat

6 buah wihara untuk 579 jiwa pemeluk agama Budha

4.1.4 Ekonomi

Perkembangan perekonomian dapat dilihat salah satunya dari besarnya Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB). Perekonomian Kabupaten Sukoharjo

Page 4: Deskripsi Wilayah Kabupaten

berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 24,26 trilyun rupiah atau

20,42 trilyun rupiah atas dasar harga konstan (tahun 2010 sebagai dasar

perhitungan). Kinerja perokonomian Kabupaten Sukoharjo mengalami

peningkatan yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai nominal PDRB baik atas

dasar harga berlaku maupun harga konstan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Sukoharjo lima tahun terakhir menunjukkan angka positif. PDRB atas dasar harga

konstan 2010 tahun 2014 meningkat sebesar 5,26 persen walaupun angka tersebut

lebih rendah dibanding laju pertumbuhan PDRB tahun 2013, yaitu sebesar 5,78

persen.

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Sukoharjo selama lima tahun terakhir

tidak mengalami perubahan yang cukup berarti. Perekonomian Kabupaten

Sukoharjo tahun 2014 masih didominasi tiga sektor utama, yaitu sektor industri

pengolahan. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor pertanian.

Sektor industri pengolahan masih merupakan sektor yang memberikan kontribusi

terbesar yaitu 30,07 persen dari total PDRB atas dasar harga konstan. Disusul

sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 28,86 persen dan sektor pertanian

di posisi ketiga dengan andil sebesar 17,57 persen serta sisanya disumbangkan

dari sektor-sektor lainnya.

PDRB per kapita penduduk Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar 15,98 juta rupiah

pertahun atas dasar harga berlaku. Hal ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu

sebesar 14,34 juta rupiah. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi masih belum dapat

dinikmati penduduk Kabupaten Sukoharjo secara merata, terlihat dari beasaran

gini rasio 0,34 yang mengindikasikan adanya ketimpangan tersebut.

Dilihat dari distribusi pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo juga

terjadi ketimpangan yang semakin melebar setiap tahunnya. Hasil perhitungan

metode Indeks Williamson menunjukkan ketimpangan pendapatan yang cukup

tinggi, sebesar 0,65. Angka tersebut lebih dibanding tahun 2012 yang sebesar 0,61

dan pada tahun 2011 adalah 0,57. Lebarnya ketimpangan tersebut disebabkan oleh

terjadinya pertumbuhan ekonomi yang tidak merata antar kecamatan sebagai

akibat dari pembangunan yang dilakukan serta perbedaan faktor sumber daya

alam dan sumber daya manusia masing-masing wilayah.

4.2 Kecamatan Grogol

4.2.1 Deskripsi Geografis dan Administrasi

Page 5: Deskripsi Wilayah Kabupaten

Kecamatan Grogol merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dengan luas

3000 hektar atau 6,43 persen dari luas wilayah Kabupaten Sukoharjo. Seluruh wilayah

Kecamatan Grogol berada di dataran dengan ketinggian berkisar antara 89-96 mdpl.

Wilayah Kecamatan Grogol meliputi lahan sawah seluas 934 hektar atau 33,03 persen

dan lahan bukan sawah seluas 2.066 hektar atau 66,97 persen, terdiri dari 1.742 hektar

lahan pekarangan, 73 hektar tegal/kebun dan lahan lainnya seluas 194 hektar. Kecamatan

grogol berbatasan langsung dengan Kota Surakarta. Secara administratif Kecamatan

Grogol terbagi dalam 14 desa dengan batas wilayah:

1. Batas Utara : Kota Surakarta

2. Batas Timur : Kecamatan Mojolaban dan Polokarto

3. Batas Selatan : Kecamatan Sukoharjo

4. Batas Barat : Kecamatan Baki

Kecamatan Grogol terdiri atas 14 desa yang meliputi 134 RW (Rukun Warga) dan 599

RT (Rukun Tetangga). Menurut klasifikasinya, semua desa di Kecamatan Grogol

Page 6: Deskripsi Wilayah Kabupaten

termasuk Desa Swakarya. Desa-desa yang berada di Kecamatan Grogol adalah Desa

Pondok, Parangjoro, Pandeyan, Telukan, Kadokan, Grorol, Madegondo, Langenharjo,

Gedangan, Kwarasan, Sanggrahan, Manang, Banaran, Cemani.

4.2.2 Kependudukan

Jumlah penduduk di Kecamatan Grogol adalah 108.649 jiwa yang demhan komposisi

54.570 laki-laki dan 54.079 perempuan. Terlihat jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan relative seimbang,ditunjukkan dengan sex ratio sebesar 100,91 yang berarti

bahwa pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat laki-laki sebanyak 101 orang.

Jumlah penduduk Kecamatan Grogol merupakan yang terbanyak di anatara kecamatan-

kecamatan lain di Kabupaten Sukoharjo. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan

Grogol pada tahun 2014 sebesar 1,02 persen, lebih besar dibandingkan pertumbuhan

penduduk Kabupaten Sukoharjo yang sebesar 0,67 persen.

Sedangkan untuk kepadatan penduduk, Kecamatan Grogol merupakan kecamatan

terpadat nomor dua di Kabupaten Sukoharjo, setelah Kartasura. Tingkatan kepadatan

penduduk di Kecamatan Grogol adalah 3.622 jiwa tiap kilometer persegi. Desa Cemani

merupakan desa yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi yaitu 12.277 jiwa/km2,

sedangkan yang terendah adalah Desa Parangjoro sebesar 1.049 jiwa/km2.

4.2.3 Sosial

Kecamatan Grogol menunjang pendidikan dengan adanya sarana pendidikan yang

terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 45 unit, Sekolah Dasar sebanyak 45

unit, SMP sebanyak tiga unit, dan SMA sederajat sebanyak tiga unit. Sedangkan

sekolah agama yaitu Madrasah Ibtida’iyah sebanyak dua sekolah dan Madrasah

Tsanawiyah satu sekolah.

Dalam bidang kesehata, Kecamatan grogol terdapat satu unit puskesmas yang terletak

di Desa Madegondo, empat unit puskesmas pembantu, 12 unit rumah bersalin, serta

praktek dokter yang ada di 50 tempat. Tenaga kesehatan yang berada pada fasilitas

tersebut adlah 45 dokter umum, delapan dokter gigi, 60 bidan, dan 50 mantri kesehatan/

perawat.

Sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Grogol pada tahun 2014 terdiri dari 187

masjid, 88 langgar/ surau, 26 gereja, satu pura, dan empat vihara. Sedangkan jumlah

pemeluk agama pada tahun 2014, komposisinya adalah 96.355 orang memeluk agama

Islam. 6.280 beragama Kristen Protestan, 5.577 beragama Katholik, 195 beragama

Hindu, dan 242beragama Budha.

Page 7: Deskripsi Wilayah Kabupaten

Sarana perekonomian di Kecamatan Grogol pada tahun 2014 terdiri dari tiga pasar

umum, 790 toko, 756 kios/ warung, 29 restoran, 513 kedai makan, dan lima hotel.

4.2.4 Perhubungan

Kecamatan Grogol merupakan kecamatan yang letaknya sangat strategis. Kecamatan

Grogol bagian utara berbatasan langsung dengan Kota Surakarta sedangkan bagian

sselatan berbatasan dengan ibukota Kabupaten Sukoharjo, yaitu Kecamatan Sukoharjo.

Oleh karena itu sektor perhubungan merupakan sektor yang sangat vital. Dari total

panjang jalan di Kecamatan Grogol 402,80 km, sudah diaspal sebanyak 324,95 atau

80,67 persen. Sedangkan jalan diperkeras sebanyak 58,60 km (14,55 persen) dan jalan

tanah 19,25 km (4,78 persen).

4.2.5 Perekonomian

Perekonomian di Kecamatan Grogol sangat bergantung pada sekor industri pengolahan.

Sektor tersebut menyumbang 49,45 persen dari PDRB atas dasar harga konstan tahun

2014 dari total 1,54 trilyun rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga berlaku tahun

2014 Kecamatan Grogol adalah 3,93 trilyun rupiah. Kontribusi terbesar kedua adalah

sektor perdagangan, hotel, dan restoran yaitu sebesar 27,71. Laju pertumbuhan

ekonomi Kecamatan Grogol adalah 5,19.

PDRB per kapita penduduk Kecamatan Grogol adalah sebesar 36,38 juta rupiah

pertahun atas dasar harga berlaku, sangat lebih tinggi disbanding PDRB per kapita

Kabupaten Sukoharjo yang hanya 15,98 juta rupiah pertahun.

4.3 Kawasan Solo Baru

4.4 Arahan Ruang Area Penelitian

4.4.1 Arahan Ruang ...

4.4.2 Arahan Ruang Kec. Grogol dalam RTRW Kabupaten Sukoharjo

4.4.3 Arahan Ruang KAwasan Solo BAru dalam revisi RUTRK dan RDTRK

KEcamatan Grogol