DESKRIPSI, Screen, Scop

16
DESKRIPSI, SCREENING DAN SCOPING PROYEK JALAN TOL SEMARANG- SOLO Disusun untuk mata kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Dosen pengampu: Eram Tunggul P. , S.KM, M.Kes Oleh: 1. Laily Andriyanti 6411409085/ Rombel 04 2. Estydyah N 6411409087/ Rombel 04 3. Dina A 6411409088/ Rombel 04 4. Mustafidah 6411409089/ Rombel 04 5. Rizki Mardiansah 6411409091/ Rombel 04 6. Victa Sonia 6411409118/ Rombel 05 7. Annisa Rahayu 6411409123/ Rombel 05 8. Linda Riski Sefrina 6411409128/ Rombel 05 9. Ayu Andini 6450408134/ Rombel 05 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Transcript of DESKRIPSI, Screen, Scop

Page 1: DESKRIPSI, Screen, Scop

DESKRIPSI, SCREENING DAN SCOPING

PROYEK JALAN TOL SEMARANG- SOLO

Disusun untuk mata kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Dosen pengampu: Eram Tunggul P. , S.KM, M.Kes

Oleh:

1. Laily Andriyanti 6411409085/ Rombel 04

2. Estydyah N 6411409087/ Rombel 04

3. Dina A 6411409088/ Rombel 04

4. Mustafidah 6411409089/ Rombel 04

5. Rizki Mardiansah 6411409091/ Rombel 04

6. Victa Sonia 6411409118/ Rombel 05

7. Annisa Rahayu 6411409123/ Rombel 05

8. Linda Riski Sefrina 6411409128/ Rombel 05

9. Ayu Andini 6450408134/ Rombel 05

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

Page 2: DESKRIPSI, Screen, Scop

PEMBANGUNAN TOL SEMARANG-SOLO

A. DESKRIPSI KEGIATAN

Identitas Pemrakarsa

Nama lnstansi : PT TRANS MARGA JATENG

Alamat : Jl. Murbei Sumurboto Semarang, 50269, Indonesia

Penanggung Jawab : Ir. Danang Atmodjo, MT

Jabatan : Komisaris Utama

ldentitas Penyusun Studi AMDAL

Nama : PT. Osaka Maju Raya

Alamat : Jl. Pete Raya No. 09 Semarang

Penanggung Jawab : Prof. Budi Raharjo, ST, M.Kes

MAKSUD DAN TUJUAN PEMBANGUNAN TOL SEMARANG-SOLO

Jalan tol Semarang – Solo merupakan salah satu prioritas bagian program

Nasional pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Trans Java Toll Road) bersama

ruas jalan tol yang lain di Provinsi Jawa Tengah. Jalan tol Semarang – Solo

memiliki arti yang strategis bagi pengembangan jaringan jalan nasional secara

khusus di Jawa Tengah dan juga bagi perkembangan jaringan jalan dalam skala

regional.

Tujuan :

1. Untuk meningkatkan perekonomian Jawa Tengah dan menjadi akses

angkutan barang.

Bibit Waluyo, gubernur Jawa Tengah, menyatakan tol ini akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Tol ini juga memiliki fungsi strategis,

salah satunya karena menjadi penghubung Ungaran sebagai kawasan industri

dengan Semarang.

2. Untuk kepentingan umum/ masyarakat.

3. Untuk mempersingkat jarak tempuh Semarang-Solo.

Realisasi jalan tol Semarang-Solo sudah sangat mendesak, mengingat jalur ini

sangat padat sehingga saat ini dibutuhkan waktu tiga jam untuk jarak tempuh

Page 3: DESKRIPSI, Screen, Scop

Semarang-Solo sepanjang 101 km. Waktu tempuh Semarang-Solo lewat jalan

tol hanya 50 menit. Ini sangat efisien sehingga menguntungkan warga

masyarakat

4. Untuk memperlancar lalu lintas dan aksesbilitas orang, barang dan jasa di

daerah yang berkembang serta penghematan biaya perjalanan bagi pelaku

pergerakan.

LOKASI, SARANA DAN URAIAN KEGIATAN

Lokasi Pembangunan Tol Semarang-Solo melewati 6 kota, yaitu Kota

Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali, Kabupaten

Kartasura dan Kabupaten Karanganyar, dengan panjang 75,67 km.

Pembangunan dibagi menjadi 5 seksi, yaitu:

1. Seksi I Semarang-Ungaran (16,3 km) yang sudah beroperasi sejak

diresmikan pada November 2011,

2. Seksi II Ungaran-Bawen (13,33 km),

3. Seksi III Bawen-Solo (18,2 km),

4. Seksi IV Solo-Boyolali (22,4 km),

5. Seksi V Boyolali-Karanganyar (11,1 km)

Jalur utama terbagi menjadi:

1. Tahap 1: Semarang-Bawen

a. Seksi 1 Semarang-Ungaran

a.1 Paket I : 3,525km

a.2 paket II : 4,950 km

a.3 Paket III : 5,625km

b. Seksi 2 Ungaran-Bawen

b.1 Paket IV : 3,900 km

b.2 Paket V : 3,825 km

b.3 Paket VI : 1,275 km

2. Tahap 2: Bawen – Solo

a. Bawen- Salatiga : 17,300 km

b. Salatiga- Boyolali : 24,500 km

c. Boyolali-Kartasura: 7,800 km

Page 4: DESKRIPSI, Screen, Scop

Daerah yang terkena tol Semarang-Solo:

1. Kota Semarang : Kecamatan banyumanik (Kelurahan Sumurboto,

Pedalangan, Pudakpayung, Padangsari, Jabungan, Gedawang, Untuk

Kecamatan Tembalang hanya di Kelurahan Kramas (Keputusan Gubernur

Jawa Tengah Nomor 620/25/2008 tentang Persetujuan Penetapan Lokasi

Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa di Provinsi Jawa Tengah, 2008).

2. Kabupaten Semarang : Kecamatan Ungaran, Bergas, Pringapus, Bawen,

Tuntang, Pabelan, Tengaran, Suruh, Susukan dan Kaliwungu.

3. Kota Salatiga : Kecamatan Sidorejo, Kecamatan Tingkir

4. Kabupaten Boyolali : Kecamatan Ampel, Kecamatan Boyolali,

Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Teras, Kecamatan Banyudono

5. Kabupaten Sukoharjo : Kecamatan Kartosuro

6. Kabupaten Karanganyar: Kecamatan Colomadu

Sarana yang dibangun

Jalan tol

Rest area di KM 22 yang memiliki sarana tempat parkir, ruang istirahat,

restoran cepat saji, pujasera, mushola, bengkel, minimarket, toilet, SPBU,

sarana informasi, telepon umum serta fasilitas yang menunjang lainnya.

Kegiatan yang dilakukan : Lalu lintas kendaraan

B. TAHAP PENAPISAN (SCREENING)

Penapisan atau screening merupakan kegiatan untuk memilih/ menyaring/

menapis rencana proyek manakah yang perlu dilengkapi dengan dokumen

AMDAL dan mana yang tidak. Agar tidak mengakibatkan bertambahnya

biaya, tenaga, waktu, dan birokrasi, maka prosedur penapisan harus disusun

sesederhana mungkin dengan tingkat keakuratan (kepercayaan) yang

maksimum. Metode dalam penapisan ada dua, yaitu penapisan bertahap dan

penapisan satu langkah. Dalam penyusunan AMDAL untuk kegiatan operasi

jalan tol Semarang-Solo ini menggunakan metode satu langkah. Berikut ini

bagan proses penapisan satu langkah:

Page 5: DESKRIPSI, Screen, Scop

Semua kegiatan

Kegiatan di luar daftar

Penapisan dengan daftar

Kegiatan masuk daftar

Wajib AMDAL Tidak perlu AMDAL (buat UKL &UPL)

Menurut bagan diatas dan dalam daftar Keputusan Menteri Lingkungan

Hidup RI No. 17 Tahun 2001 tentang kegiatan yang wajib dilengkapi dengan

AMDAL, pembangunan jalan tol termasuk didalamnya, pada bidang prasarana

wilayah. Sehingga pembangunan jalan tol Semarang-Solo ini termasuk

kegiatan yang wajib AMDAL.

C. TAHAP PELINGKUPAN (SCOPING)

Yang dimaksud dengan tahap pelingkupan adalah proses awal (dini) untuk

menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak besar dan

penting yang terkait dengan rencana usaha atau kegiatan. Proses pelingkupan

terdiri dari dua macam proses, yaitu Pelingkupan Dampak Penting dan

Pelingkupan Batas ( Pelingkupan batas dalam ruang dan Pelingkupan batas

dalam waktu).

Jalan tol yang dibangun ini berada pada daerah patahan dan wilayah

dengan tanah yang labil, sehingga berpotensi besar terjadi pergerakan tanah

atau longsor. Penurunan level tanah di daerah Gedawang kemungkinan akan

kerap terjadi, mengingat daerah timbunan tanah setinggi 30 meter ini diapit

dua sungai besar yakni Sungai Kaligarang disisi barat dan Kali Pengkol di

sebelah timur. Daerah patahan paling ideal, sebagai daerah resapan air.

Gedawang hingga hutan wisata Penggaron selama ini, sebelum dibangun jalan

tol, merupakan daerah resapan dan kawasan hutan lindung, tempat sumber air

bagi Kota Semarang. Akibat pembangunan jalan tol ini, sebanyak 22 hektar

hutan lindung dan lebih dari 3.000.000 m² lahan pertanian di Jawa Tengah

akan hilang. Selain itu, pembangunan rute jalan tol banyak yang akan

mengorbankan sekolah.

Page 6: DESKRIPSI, Screen, Scop

1. Pelingkupan dampak penting

Pelingkupan dampak penting mencakup: identifikasi dampak penting,

evaluasi dampak potensial, pemusatan dampak penting, perumusan

lingkup dan kedalaman studi ANDAL.

A. Identifikasi dampak penting

Mengidentifikasi dampak lingkungan yang potensial akan timbul tanpa

memperhatikan besar/kecil dampak, positif/negatif dampak dan

penting tidaknya dampak.

Pembebasan lahan

Perubahan iklim yang tidak stabil

Kualitas udara terganggu

Kebisingan.

Kualitas dan resapan air yang terganggu

Perekonomian daerah meningakat

Struktur dan interaksi sosial masyarakat terganggu

Aktivitas anak sekolah menjadi terganggu

Terdapat beberapa daerah terisolir

Kemacetan pada pintu tol

Sampah yang menyebabkan pencemaran

Erosi (darat)

Vegetasi darat dan sungai

Hotel dan restaurant di Salatiga sepi pengunjung

Perekonomian di sekitar ruas jalan utama Semarang Solo terjadi

penurunan pendapatan

Efisiensi waktu tempuh Semarang-Solo, yang tadinya 3 jam

menjadi 50 menit

Kesehatan lingkungan

Kesehatan masyarakat

B. Evaluasi dampak potensial

Meniadakan dari daftar dampak potensial yang kurang relevan atau tidak

mengalami perubahan mendasar. Hasil: Daftar dampak penting hipotetis.

Page 7: DESKRIPSI, Screen, Scop

Pembebasan lahan

Perubahan iklim yang tidak stabil

Kualitas udara terganggu

Kebisingan.

Kualitas dan resapan air yang terganggu

Struktur dan interaksi sosial masyarakat terganggu

Aktivitas anak sekolah menjadi terganggu

terdapat beberapa daerah terisolir

Sampah yang menyebabkan pencemaran

Longsor karena tanah yang labil.

Vegetasi darat dan sungai

Timbulnya banjir lumpur di kabupaten Semarang

Perekonomian ruas jalan utama Semarang Solo terjadi penurunan

pendapatan

C. Pemusatan dampak penting

Pengelompokkan dampak penting hipotetis atas beberapa isu pokok dengan

langkah :

a. Dampak penting dikelompokkan berdasarkan kedekatan keterkaitannya

satu sama lain

Hasil: 2 – 3 Isu Pokok lingkungan yang merupakan hasil pengelompokan

dampak penting

b. Membuat urutan Isu Pokok menurut kepentingan ekonomi, sosial

maupun ekosistem

Hasil: Urutan Isu Pokok lingkungan

D. Perumusan lingkup dan kedalaman studi ANDAL

Page 8: DESKRIPSI, Screen, Scop

Dampak Potensial

Pembebasan lahan

Perubahan iklim yang tidak

stabil

Kualitas udara terganggu

Kebisingan.

Kualitas dan resapan air yang

terganggu

Perekonomian lokal

meningakat

Struktur dan interaksi sosial

masyarakat terganggu

Aktivitas anak sekolah

menjadi terganggu

terdapat beberapa daerah

terisolir

Kemacetan pada pintu tol

Sampah yang menyebabkan

pencemaran

Erosi (darat)

Vegetasi darat dan sungai

Hotel dan restaurant di

Salatiga sepi pengunjung

Perekonomian ruas jalan

utama Semarang Solo terjadi

penurunan pendapatan

Efisiensi waktu tempuh

Semarang-Solo, yang tadinya

3 jam menjadi 50 menit

Dampak Penting

Hipotesis

Pembebasan lahan

Perubahan iklim yang

tidak stabil

Kualitas udara terganggu

Kebisingan.

Kualitas dan resapan air

yang terganggu

Struktur dan interaksi

sosial masyarakat

terganggu

Aktivitas anak sekolah

menjadi terganggu

terdapat beberapa daerah

terisolir

Sampah yang

menyebabkan

pencemaran

Longsor karena tanah

yang labil.

Vegetasi darat dan

sungai

Timbulnya banjir lumpur

di kabupaten Semarang

Perekonomian ruas jalan

utama Semarang Solo

terjadi penurunan

pendapatan

pendapatan

Isu Pokok

Penurunan Kualitas

lingkungan

Kebisingan.

Struktur dan interaksi

sosial masyarakat

terganggu

Timbulnya banjir

lumpur di kabupaten

Semarang

Perekonomian ruas

jalan utama Semarang

Solo terjadi penurunan

pendapatan

Page 9: DESKRIPSI, Screen, Scop

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo

kualitas udarakebisingan Kualitas dan resapan air Struktur dan interaksi sosial masyarakat tergangguair yang terganggu

Aktivitas anak sekolah menjadi terganggu

Sampah

Longsor Banjir lumpur di kabupaten Semarang

perekonomian melemah

Sikap Masyarakat Terhadap Proyek

Terdapat beberapa daerah terisolir

Hasil Proses Pelingkupan Bagan Alir Dampak Penting Hipotetik

Page 10: DESKRIPSI, Screen, Scop

2. Pelingkupan batas

a. Pelingkupan Batas dalam Ruang

- Batas Proyek

Proyek tol Semarang – Solo terbentang antara kota Semarang sampai kota

Solo. Panjang jalan tol ini adalah 75,7 km. Jalan tol Semarang-Solo dibangun

dengan lebar per lajurnya 3,6 meter, bahu luar jalan selebar tiga meter, bahu

dalam 1,5 meter, dan lebar median 5,5 meter. Dengan spesifikasi ini, lebar

jalan tol Semarang-Solo minimal mencapai 40 meter.

Panjang total Semarang-Ungaran 14,10 km, mulai dari daerah Tembalang-

Banyumanik-Ungaran. Dibagi menjadi 3 paket yaitu :

Paket I 3,525 km

Paket II 4,950 km

Paket III 5,625 km

Lebar laju lalu lintas dengan ukuran 3 lajur x 3,6m x 2jalur, dengan lebar

bahu luar 3,0 m dan lebar bahu dalam 1,5 m.

- Batas Ekologi

Page 11: DESKRIPSI, Screen, Scop

Proyek tol Semarang – Solo diperkirakan menyebabkan perubahan alami

yang mendasar mulai dari ruas jalan tol Srondol - Jatingaleh (Semarang)

hingga Sukoharjo- Karanganyar.

- Batas Sosial

Proyek tol Semarang – Solo dapat menimbulkan perubahan kehidupan social

ekonomi dan sosial budaya masyarakat disekitar jalan tol mulai Semarang

sampai Solo, seperti sebanyak delapan kepala keluarga (KK) atau 12 rumah

di Dukuh Bukuning, Desa Mudal, Kecamatan Boyolali dipastikan akan

terisolasi dan beberapa sekolah tergusur akibat proyek tol ini.

- Batas Administrasi

Proyek tol Semarang – Solo melalui 6 daerah kabupaten/kota yaitu Kota

Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali,

Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sukoharjo. Pembangunan tol

Semarang-Ungaran melewati Kota Semarang dan Kabupaten Semarang:

Kota Semarang yang meliputi Kecamatan Banyumanik (Kelurahan

Pedalangan, Padangsari, Gedawang, Sumur Boto), Kecamatan

Tembalang (Kelurahan Kramas)

Kabupaten Semarang, terdiri dari :

• Kecamatan Ungaran: Desa Susukan, Kalirejo, Sidomulyo,

Gedanganak, Leyangan

• Kecamatan Bergas: Desa Karangjati, Wringin Putih, Ngempon.

• Kecamatan Pringapus: Desa Derekan, Klepu.

b. Pelingkupan Batas dalam Waktu

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Ungaran mulai tahun 2009, dan diperkirakan

akan selesai pada tahun 2013. Proyek tol Semarang–Solo diperkirakan memiliki

masa konsesi selama 35 tahun (termasuk pembebasan lahan, kontruksi, dan

operasi).