DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DALAM …
Transcript of DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DALAM …
DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA
VARIABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BARRU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH:
SERLI MARLINA
NIM. 105361106616
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
iii
iv
v
vi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Nama :
Nim :
Program Studi :
Judul Skripsi :
SURAT PERNYATAAN
SERLI MARLINA
105361106616
Pendidikan Matematika
Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika
dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel Siswa Kelas VIIISMP
Negeri 1 Barru
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini yang saya ajukan di depan tim
pengtes adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh
siapapun.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya
bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, November 2020
Yang Membuat Pernyataan
Serli Marlina
105361106616
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh
jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui ”
(QS. Al-Baqarah (2):216)
Jangan pernah berhenti berusaha dan berdoa ketika kita mengalami kegagalan
karena terkadang kegagalan adalah cara Allah SWT mengajari kita tentang arti
kesungguhan.
PERSEMBAHAN
“Kupersembahkan skripsi ini untuk Ayahanda Usman Dan Ibunda Darma,
saudaraku, dan seluruh keluargaku serta teman-teman seperjuanganku atas
dukungan, perhatian, pengorbanan dan doa tulus yang diberikan untuk menunjang
kesuksesanku dalam menggapai cita-cita.
vii
ABSTRAK
Serli Marlina, 2020. Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Dalam
Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Barru. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah
Makassar. Pembimbing I Muhammad Darwis M. dan Pembimbing II Erni
Ekafitria Bahar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman konsep
melalui pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal sistem
persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 1 Barru. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian
ini 3 orang siswa yang diperoleh dari hasil tes pemahaman konsep yang memiliki
kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini tes pemahaman konsep dan wawancara tidak testruktur. Ada
3 soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang digunakan untuk mengungkap
pemahaman konsep matematika siswa.Adapun penelitian ini mengacu pada
indikator pemahaman konsep-konsep matematika yang mendukung langsung
proses penyelesaian soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel meliputi:
(1)konsep variabel, koefisien dan konstanta (K1); (2)konsep persamaaan (K2);
(3)konsep persamaan linear dua variabel (K3); (4)konsep sistem persamaan linear
dua variabel (K4); (5) konsep operasi pada bilangan (K5); (6) konsep
penyelesaian (K6). Indikator dalam penelitian ini meliputi: menyatakan ulang
sebuah konsep (I1), memberi contoh dan bukan contoh(I2), menerapkan konsep
dalam pemecahan masalah(I3). Berdasarkan hasil analisis data tersebut,
menunjukkan bahwa subjek kategori tinggi dalam soal 1 (S1) untuk
konsepK1,K3,K4 semua indikator terpenuhi, untuk K2,K5,K6 hanya I3 terpenuhi.
Subjek kategori tinggi dalam soal 2 (S2) untuk konsep K3,K4 semua indikator
terpenuhi, K1 hanya I2 terpenuhi, K2 hanya I1 terpenuhi, sedangkan K5,K6 hanya
I3 terpenuhi. Subjek kategori tinggi dalam soal 3 (S3) untuk konsep K1,K2,K3
semua indikator terpenuhi, K4 hanya I2 tidak terpenuhi, sedangkan K5,K6 tidak
memenuhi semua indikator. Subjek kategori sedang dalam soal 1 (S1) untuk
konsep K3,K4 semua indikator terpenuhi, sedangkan K1,K2,K5,K6 hanya I3
terpenuhi. Subjek kategori sedang dalam soal 2 (S2) untuk konsep K1 semua
indikator terpenuhi, untuk K2,K5,K6 hanya I3 terpenuhi, sedangkan K3,K4 hanya
I2 yang memenuhi. Subjek kategori sedang dalam soal 3 (S3) untuk konsep
K1,K3,K4 semua indikator terpenuhi, untuk K2 hanya I3 terpenuhi, sedangkan
K5,K6 tidak memenuhi semua indikator. Subjek kategori rendah dalam soal 1
(S1) untuk konsep K3 memenuhi semua indikator, untuk K1,K2 hanya I3
terpenuhi, untuk K4 hanya I2 terpenuhi, sedangkan K5,K6 semua indikator tidak
terpenuhi. Subjek kategori rendah dalam soal 2 (S2) tidak memenuhi sama sekali
pemahaman terhadap konsep-konsep K1 sampai K6 sebab tak satupun indikator
yang terpenuhi, hal yang persis sama terjadi pula untuk soal nomor 3 (S3).
Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SPLDV
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika
Dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Barru”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Shalawat dan taslim semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad Saw yang merupakan suri tauladan atau contoh yang baik bagi umat
manusia hingga akhir zaman.
Penyelesaian ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari
semua pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya dan setinggi-tingginya kepada
Ayahanda tercinta Usman dan Ibunda tercinta Darma, yang telah memberikan
kasih sayang, doa, pengorbanan, nasehat, motivasi, dan dukungan yang tiada
hentinya dan tak ternilai harganya kepada penulis.
Selain itu, penulis hanturkan penghormatan dan penghargaan yang
setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada:
1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
ix
2. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd.,M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd., sebagai Sekretaris Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Ibunda Ikhbariaty Kautsar Qadry, S.Pd,. M.Pd., sebagai Penasehat
Akademik yang selalu memberi motivasi dan dukungan selama menempuh
perkuliahan,
6. Ayahanda Dr. Muhammad Darwis M, M.Pd. dan Ibunda Erni Ekafitria
Bahar, S.Pd., M.Pd., sebagai Pembimbing I dan II, yang dengan sabar
telah membimbing, menasehati dan memotivasi penulis selama menyusun
skripsi.
7. Ayahanda Dr. Muhammad Darwis M, M.Pd. dan Ayahanda Ma’rup, S.Pd.,
M.Pd., sebagai validator instrumen yang telah memberikan arahan dan
petunjuk terhadap instrumen penelitian.
8. Bapak/ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
yang telah memberikan begitu banyak ilmu selama menempuh
perkuliahan.
x
9. Bapak/ibu staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
melayani dengan penuh sabar demi kelancaran proses perkuliahan.
10. Bapak Drs. Muhammad Talha. M.Pd., sebagai Kepala SMP Negeri 1
Barru yang telah menerima dan memberi izin untuk melakukan penelitian.
11. Bapak H. Mansyur, S.Pd. dan Ibu Sudarmin, M.Pd., sebagai Guru Mata
Pelajaran Matematika SMP Negeri 1 Barru yang telah membantu peneliti
selama proses penelitian.
12. Siswa-siswi Kelas VIII.3 SMP Negeri 1 Barru yang telah bekerjasama
dalam pelaksanaan penelitian ini.
13. Teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan Matematika
angkatan 2016 terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berjuang keras
menjalani studi dalam suka dan duka serta saling memotivasi.
14. Saudara saya Irma Erfiana, Hadriasyah, Riki, yang selalu memberikan
motivasi dan pelajaran hidup.
15. Sahabat-sahabat dan orang terdekat saya Rahmat Risaldi, Rahmawati,
Rahmi Muliani, Aida Lestari, Sri Wahyuni, Ridha Santri, Putri Wulandari.
16. Seluruh pihak yang telah banyak memberikan kritik, saran, dan dukungan
selama ini, yang penulis tidak dapat menyebutkan namanya satu persatu
dalam skripsi ini.
Hanya Allah SWT yang dapat membalas semuanya.
Alhamdulillaahiladzi bini’matihi tatimushalihat(segala puji bagi Allah
yang dengan nikmat-Nya amal shaleh menjadi sempurna). Semoga semua
xi
bantuan, bimbingan dan kontribusi yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan ridho dan sekaligus sebagai catatan amal ibadah dari Allah SWT.
Aamiin Ya Robbal’Alamin . Selanjutnya penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritikan yang
bersifat membagun dari pembaca sangatlah diharapkan demi kesempurnaan
skripsi ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Makassar, November 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ...................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ......................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Batasan Istilah ............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 9
A. Kajian pustaka ............................................................................. 9
1. Deskripsi ............................................................................... 9
2. Pemahaman Konsep Matematika .......................................... 9
xiii
3. Indikator Pemahaman Konsep .............................................. 19
4. Sistep Persamaan Linear Dua Variabel ................................. 22
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 33
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 33
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ...................................................... 33
C. Prosedur Penelitian...................................................................... 34
D. Instrumen Penelitian.................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 36
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 37
G. Tes Keabsahan Data .................................................................... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 40
A. Hasil Pemilihan Subjek Penelitian .............................................. 40
B. Paparan Hasil Penelitian ............................................................. 43
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 108
BAB V PENUTUP ................................................................................. 187
A. Simpulan ..................................................................................... 187
B. Saran ............................................................................................ 194
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 195
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
Tabel 2.1 Contoh Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel...................21
Tabel 4.1 Daftar Skor Tes Pemahaman Konsep Matematika
Siswa Kelas VIII.3 SMP Negeri 1 Barru Kabupaten Barru.......44
Tabel 4.2 Subjek Penelitian Terpilih............................................................45
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Data 4 Dimensi.................................187
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
Gambar 4.1 Hasil Tes Subjek KT Pada Soal Nomor 1.........................46
Gambar 4.2 Hasil Tes Subjek KT Pada Soal Nomor 2.........................55
Gambar 4.3 Hasil Tes Subjek KT Pada Soal Nomor 3.........................63
Gambar 4.4 Hasil Tes Subjek KS Pada Soal Nomor 1.........................70
Gambar 4.5 Hasil Tes Subjek KS Pada Soal Nomor 2.........................79
Gambar 4.6 Hasil Tes Subjek KS Pada Soal Nomor 3.........................87
Gambar 4.7 Hasil Tes Subjek KR Pada Soal Nomor 1.........................97
Gambar 4.8 Hasil Tes Subjek KR Pada Soal Nomor 2.........................106
Gambar 4.9 Hasil Tes Subjek KR Pada Soal Nomor 3.........................109
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A. 1 Tes Pemahaman Konsep
A. 2 Kunci Jawaban Tes Pemahaman Konsep
A. 3 Pedoman Wawancara
LAMPIRAN B
B. 1 Hasil Tes Pemahaman Konsep
B. 1 Hasil Tes Pemahaman Konsep
LAMPIRAN C
C. 1 Administrasi
C. 2 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan ialah usaha sadar yang dicoba oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang
berlangsung di sekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, buat mempersiapkan
partisipan didik biar dapat memainkan peranan dalam berbagai zona hidup secara
cocok di masa yang hendak datang. Pendidikan ialah pemahaman- uraian belajar
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah
dan luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi
pertimbangan kemampuan- keahlian orang, biar dikemudian hari dapat
memainkan peranan hidup secara sesuai.
Pemahaman konsep merupakan kemampuan beberapa pembelajaran
pendidikan, dimana siswa tidak cuma memahami serta mengenali, namun sanggup
mengatakan kembali dalam bahasa yang gampang dipahami dan sanggup
mengaplikasikannya. Pemahaman konsep ialah bagian yang sangat berarti dalam
pendidikan matematika. Pada pendidikan matematika, partisipan didik dituntut
buat tingkatkan pemahaman konsep. Sebab, tanpa uraian partisipan didik tidak
bisa mengaplikasikan prosedur, konsep maupun proses dan partisipan didik tidak
paham ikatan ataupun korelasi apa yang dia pelajari dengan kehidupan nyata.
Dengan memahami konsep, partisipan didik hendak bisa menggolongkan serta
mengenali watak bagi konsep itu. Bagi Anderson (Hastuti, 2012:1) siswa
2
dikatakan menguasai apabila mereka dapat mengkonstruksikan arti dari pesan-
pesan pendidikan, baik bertabiat lisan, tulisan( Verbal) maupun grafis( non verbal)
yang di informasikan lewat pendidikan, novel ataupun layar pc. Tidak hanya itu,
terus menjadi besar uraian siswa terhadap konsep matematika serta kemampuan
modul hingga terus menjadi besar pula prestasi yang dicapai partisipan didik.
Berikut contoh pekerjaan siswa yang mengalami rendah kemampuan dalam
pemahaman konsep dalam indikator menyatakan ulang sebuah.konsep yaitu siswa
mengalami kesalahan dan salah satu kesalahannya yaitu dalam mendefinisikan
apa yang disebut dengan sistempersamaan linear dua variabel masih terbatas
detail dalam mengungkapkan konsepnya.
Berikut contoh pekerjaan siswa yang menunjukkan pemahamankonsep atas
indikator membericontoh dan bukancontoh dari suatukonsep yang masih belum
paham dan terjadi kesalahan pada saat memberikan sampel bentuk karena hanya
memberikan sampel satu persamaan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Barru di
kelas VIII, mendapatkan indikasi rendahnya kemampuan pemahaman konsep,
3
lebih-lebihjugadalampembelajaran. Siswa sedikitmemiliki keinginan dan
doronganterpandang dalam menyelesaikan soal pelajaransiswa tidak
berupayamenafsirkan rumus-rumus maupun sampel penyelesain soal yang ada
namunmengarah sekadar menghafalnya. Berhubungan atashal itu, dalammata
pelajaran matematika di kelas VIII SMP Negeri 1 Barru yang memiliki 20 siswa
masih ada separuh yang belum sanggupmenentukanmetode atau proses yang
pantas dalam mengerjakan soal sistem persamaan linear dua variabel, siswa belum
bisa mengaplikasikan konsep yang sudah diberikan dalam wujud soal cerita, siswa
hadapi kesusahan dalam mengerjakan soal yang cukup berlainan dari contoh serta
siswa sedikit paham dalam menampilkan permasalahan yang dikenal dalam soal
cerita.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran
matematika SMP Negeri 1 Barru menujukkan bahwa, sebagian. besar siswa
mengalami kendala di proses pembelajaran matematika pada materi sistem
persamaan linear dua variabel. Beberapa kendalanya ialah susah ketika
menyatakan ulang suatu konsep yang didalami akhirnya hasil belajar siswa tidak
penuhi sebab biasanya mereka tidak mendengarkan dikala guru memberitahukan
pelajaran serta sedikit yang aktif di pendidikan. Siswa hendak mengantarkan
anggapannya selepas diseleksi oleh guru serta tidak menanyakannya walaupun
realitasnya mereka belum menguasai serta pula siswa hadapi kesusahan kala
menyelesaikan soal yang berbeda dari contoh soal yang telah diberikan guru,
sebagian besar siswa cuma menghafalkan rumus tanpa menguasai data- data yang
diperlukan memakai data yang dikenal. Tidak hanya itu, bila diberikan soal cerita
4
dengan pengecoh, sebagian besar siswa terkecoh serta menyangka kalau seluruh
informasi yang diberikan pada soal wajib digunakan buat menyelesaikan
pemecahan. Akibatnya, menurunnya keterampilan pemahaman konsep
matematika siswa bisa diamati melalui hasil tesan ialah: dari 20 jumlah siswa
kelas VIII.2 ada 8 siswa mendapatkan angka di atas KKM serta 12 siswa
mendapatkan angka di bawah dari nilai. KKM, jelas siswa kelas VIII. 2 SMP
Negeri 1 Barru masih besar yang memperoleh angka di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimun( KKM) mata pelajaran matematika yakni dibawah 70 yaitu 12 siswa.
Perihal ini menunjukkan kalau pemahaman konsep di dalam mengerjakan soal
pada siswa belum bisa meski telah terdapat sebagian siswa yang pemahaman
konsepnya telah baik.
Adapun sebagian penelitian tentang analisis kesulitan pemahaman konsep
matematika siswa telah dilakukan oleh sebagian penelitian antara lain:( 1) Cita
Dwi Rosita, Laelasari, serta M. Subali Noto di Unswagati mahasiswa tingkatan 2
yang mengkaji tentang analisis keahlian pemahaman konsep matematis
mahasiswa dalam mata kuliah aljabar liner 1,( 2) Nurul Fadzillah serta Teguh
Wibowo pada tahun 2016 di SMP Wonosobo kelas VII yang mengkaji tentang
analisis kesusahanpemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP,( 3) Dwi
Setiawati di tahun 2015 di SMP Al- Huda Lampung Selatan yang mengkaji
tentang hasil model kerjasama Quantum Teaching serta Think Talk Write tentang
pemahaman konsep matematika
Bersumber pada penjelasan diatas hingga penulis tertarik melaksanakan
penelitian dengan judul“ Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika dalam
5
MenyelesaikanSoal Sistem Persamaan Linear DuaVariabel SiswaKelas VIII SMP
Negeri 1 Barru”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana deskripsi pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan
soal sistem persamaan linear dua variabel siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Barru?
C. Tujuan Penelitian
Bersumber dari rumusan permasalahan yang dikemukakan di atas, hingga
tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan pemahaman konsep matematika
dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Barru.
D. Manfaat Penelitian
Berikut merupakan manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yakni:
1. Manfaat Teoritis
Secara universal, hasil penelitian ini dimohon agar dapat memberikan
sumbangan pada mata pelajaran matematika paling utama dalam pemahaman
konsep matematika dalam materi sistem persamaan linear dua variabel
Secara Khusus, penelitian ini diharapkan sanggup memaksimalkan
pemahaman konsep serta hasil belajar matematika siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagisiswa:Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi
dalammeningkatkan dan mengembangkan pemahaman konsepnya di dalam
mengerjakan soal-soal sistem persamaan linear dua variabel
6
b. Bagi guru: Penelitian ini diharapkan mampu memberikan penjelasan atau
masukan perihal pemahaman konsep sehingga dapat meningkatkankualitas
pemahaman konsep dan hasil belajar matematika siswadalam proses
pembelajaran.
c. Bagi sekolah: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi positif
sehingga mampu meningkatkan kualitas sekolah sebagai lembaga pendidikan
masyarakat.
d. Bagi peneliti lain: Hasil penelitian ini diharapkan mampu digunakan sebagai
masukan atau bahan pembeda bagi yang melaksanakan penelitian sejenis
ataupun penelitian yang lebih luas.
E. Batasan istilah
Supaya tidak terjadi salah penafsiran mengenai istilah yang digunakan di
dalam penelitian ini, hinggaharus mengartikanbeberapa istilah yang ditemukandi
dalam judul penelitian sebagai berikut:
a. Deskripsi
Deskripsi dalam penelitian ini adalah memberikan penguraian maupun
penggambaran beserta kata-kata secara nyata dan mendalam tentang
pemahaman konsepdalam menyelesaikan soalsistem persamaan linear dua
variabel.
b. Pemahaman konsep matematika
Pemahaman konsep matematika dalam penelitian ini ialah
kemampuan siswa di dalam mendapatkan dan mendeskripsikan,
mengartikan, menafsirkan, dan meringkas suatu konsep matematika
7
berlandaskan pembentukan pengetahuannya sendiri diri, tidak sekedar
mengingat. Dalam pembelajaran, pertama siswa perlumengartikan konsep
matematika agarmampu mengerjakan soal dan mampu menerapkan
pembelajaran tersebutdalam kehidupan sehari-hari. Adapun indikator-
indikator dalam pemahaman konsep berdasarkan penelitian ini yaitu
menyatakan ulang sebuah konsep,memberi contoh dan bukan contoh,
menerapkan konsep dalam pemecahan.masalah.
c. Sistem persamaan linear dua variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel atau SPLDV yaitumempunyai
dua persamaan linear dua variabel, yang keduanya tak berdiri sendiri,
sehingga kedua persamaan cuma mempunyai satu pemecahan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Deskripsi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), deskripsi adalah penjabaran
atau penguraianmenggunakan kata-kata secara pasti dan mendalam.Menurut
Wijayanto (2014:15) menyatakan bahwa deskripsi adalah menguraikan atau
melukiskan.Adapun Syarif (2019: 8) menyatakan bahwa deskripsi ialahcara
pengerjaan data menjadi suatu yang mampu diutarakan secara tepat dan jelas
dengan maksud agar mampu dipahami oleh orang yang tidak langsung
mengalaminya sendiri.
Berlandaskan uraian tersebut, maka yang dimaksud deskripsi di dalam
penelitian ini ialah memberikan penguraian atau deskripsi dengan kata-kata secara
terperinci dan jelas tentang pemahaman konsep di dalam mengerjakan soal sistem
persamaan linear dua variabel.
2. Pemahaman Konsep Matematika
a. Hakikat pemahaman
Pemahaman berasal dari kata“ mengerti” yang berarti menguasai,
memahami. Dalam kamus universal bahasa indonesia“ pemahaman” berarti
permasalahan yang kita pahami dengan benar. Suharsimi(Abidin) melaporkan
pemahaman(comprehension) merupakan keahlian seseorang mempertahankan,
melainkan, menebak(estimates), memperlihatkan, memperluas, meyimpulkan,
10
mengeneralisasikan, berikan ilustrasi, mencantumkan kembali, serta
memprediksikan. Sadiman mengantarkan uraian yakni sesuatu keahlian seorang di
dalam menguasai, mendefinisikan, memaknakan serta melaporkan suatu dengan
metode tertentu menimpa pengetahuan yang sudah dia diterima. Bagi W. J. S
Poerwodarminto(Badriyah,2011), uraian berawal dari kata“ mengerti” yang
berarti mengerti benar tentang suatu perihal sebaliknya uraian merupakan proses,
perbuatan, metode menafsirkan suatu. Sebaliknya uraian merupakan jalur,
kegiatan, serta metode menafsirkan suatu. Serta belajar yakni metode menemukan
uraian. Seorang dikatakan menguasai benar atas suatu komentar bila sanggup
mengartikan kembali serta menarik simpulan tentang konsep tersebut.
Pemahaman merupakan keahlian seorang hendak mengenali ataupun
memahami suatu. Dengan kata lain, mengenali merupakan memahami hendak
suatu serta sanggup memadangnya dalam bermacam- macam aspek. Seorang
dikatakan memahami sesuatu perihal bilamana dia sanggup mengantarkan definisi
serta belajar perihal tersebut mengaplikasikan dengan kata- katanya sendiri.
Winkel(2004: 274) berkomentar kalau uraian meliputi keahlian buat memperoleh
iktikad serta batas dari apa yang sudah dipelajari.
Pemahaman makin besar satu tingkatan dari teks. Pemahaman memerlukan
keahlian menguasai iktikad ataupun batas dari sesuatu rancangan. Buat itu, hingga
diperlukan terdapatnya kaitan ataupun pertatutan antara rancangan serta iktikad
ataupun batas dari sesuatu konsep. Gardner(minggi, 2010: 31) berkomentar kalau
pemahaman merupakan sesuatu aspek di dalam belajar yang digunakan seperi
landasan memajukan model pendidikan dengan mendengarkan penanda uraian.
11
Anderson et almengemukakan understand is defined as construction the meaning
of instructional messages, including oral, written, and graphic communication.
Asumsi tersebut mengartikan kalau seorang dikatakan paham suatu bila mereka
bisa mengkonstuksi makna dari pesan- pesan petunjuk semacam komunikasi lisan,
tulisan, serta grafik. Seorang bisa menafsirkan sesuatu ilmu baru kala bisa
membentuk jalinan antara ilmu yang baru diintegrasikan tersebut dengan skema
kognitif yang telah terdapat. Sesi uraian seorang terhadap sesuatu konsep bisa
dilihat dari jenis- jenis uraian yang dimilikinya.
Bersumber pada Duffin serta Simpson(1997) uraian yakni pengetahuan dari
bentuk mental yang internal. Sebaliknya Sierpinska(2005) berkomentar kalau
uraian ialah sesuatu perihal yang jelas bagaikan pengalaman mental seorang yang
terpendam ataupun kegiatan kognitif yang belangsung dalam waktu yang lebih.
Dengan terdapatnya pemahaman memudahkan terbentuknya transfer ilmu(Hiebert
dalam Barmby et. angkatan laut(AL), 2009). Sampai pemahaman memerlukan
keahlian buat mengakses sebagian pengetahuan yang berarti(Shinkey, 2003).
Palinscar serta Brown(1984) berkomentar kalau uraian sanggup di pakai
secara konseptual, prosedural ataupun proses. Bagi Ghazali& Zakaria 2011),
siswa dengan sesi pengetahuan konseptual maupun menuntaskan permasalahan
yang mereka tidak sempat temui tadinya. Oleh sebab itu, reformasi di dalam
mengajar dibutuhkan buat menaikkan uraian konseptual siswa buat
meminimalkan pengaplikasian algoritma serta mengingat. Bagi Mousley(2004),
tujuan dari aktivitas mengajar yang sangat utama yakni membangun pemahaman
matematika siswa dikelas. Sebab pemahaman matematika sanggup meningkatkan
12
keaktifan siswa dalam menciptakan ide- ide matematika(Kalpatrick&
Swafford, 2002).
Tahun 1976 Richard Skemo menghubungkan hasil studinya tentang
pemahaman di dalam pembelajaran matematika. Dalam atikelnya yang
terkemuka,“ Relational Understanding and Instrumental Understanding”,(Skemp,
2005) menarangkan pengkategorian pemahaman bagaikan berikut:
1) Pemahaman instrumental
Pemahaman instrumental ialah pemahaman konsep yang silih dibagi
serta cuma hafal huruf dalam perhitungan teratur/ simpel. Dalam perihal ini
seorang semata- mata paham urutan penerapan ataupun algoritma. Pada
tingkatan ini sanggup dikatakan kalau seorang baru terletak di tahapan
ataupun ingat namun tidak ketahui kenapa perihal itu dapat serta bisa
terjalin dalam mengerjakan soal, seorang cuma sanggup membenarkan hasil
tetapi tidak bisa mengerjakan soal, seorang cuma sanggup membenarkan
hasil tidak bisa menarangkan kenapa hasilnya semacam itu. Contoh, seorang
sanggup menanggapi kalau hasil dari 7 x 11= 77, namun ia tidak bisa
menarangkan kenapa 7 x 11= 77.
2) Pemahaman relasional
Pemahaman relasional yakni sanggup mengaitkan suatu dengan
perihal yang lain secara pas serta menyadari tata cara yang dicoba. Pada sesi
ini, bagi Skemp, seorang tidak cuma semata- mata ketahui serta ingat
tentang suatu perihal, tetapi ia pula ketahui gimana serta kenapa perihal itu
bisa tercipta. Contohnya di dalam menampilkan nilai limit guna, seorang
13
tidak cuma sanggup menuliskan deretan fakta dengan pas namun pula bisa
menarangkan tiap langkah- langkah pembenarannya serta menarangkan
kenapa deretan fakta yang ditulisnya meyakinkan limit tersebut.
3) Pemahaman Konseptual
Pemahaman konseptual membentuk pada pemahaman terpadu serta
fungsional ide- ide matematika. Siswa yang mempunyai pemahaman
konseptual sanggup memandang ikatan di antara konsep serta prosedur serta
sanggup membagikan komentar buat menarangkan kenapa sebagian
kenyataan ialah akibat dari kenyataan yang lain. Mereka sudah
mengorganisasi ilmu mereka buat menekuni ide- ide baru dengan
menghubungkan ide- ide yang telah mereka tahu. Bagaikan contoh, bila
siswa diberi soal:“ tentukan seluruh nilai x dari persamaan x^2= 4”. Mereka
hendak menanggapi kalau nilai x yang memadai persamaan kuadrat tersebut
merupakan 2 serta- 2. Sebaliknya bila siswa yang belajar tanpa uraian,
mereka dapat melalaikan kalau- 2 pula ialah jawaban dari soal tersebut.
Dalam perihal ini konsep yakni arti ataupun makna sesuatu luapan buat
mencirikan konsep tersebut.
4) Pemahaman prosedural
Hiebert serta Lefevre(dalam White serta Mitchelmore, 1996)
mendeskripsikan pengetahuan prosedural bagaikan pengetahuan tentang
prosedur utama yang sanggup digunakan bila sebagian isyarat tertentu
dipaparkan. Sesuatu kata kunci buat prosedur- prosedur yang semacam itu
14
yakni kata" setelah" dalam penafsiran" setelah sesi ini diiringi dengan sesi
selanjutnya".
Dari pernyataan di atas bisa dikatakan kalau pengetahuan prosedural ialah
pengetahuan tentang urutan kaidah- kaidah, prosedur- prosedur yang digunakan
buat menuntaskan soal- soal matematika. Prosedur ini dicoba secara bertahap dari
statment yang terdapat pada soal mengarah pada sesi selesaiannya. Salah satu
karakteristik pengetahuan prosedural merupakan terdapatnya urutan langkah yang
hendak ditempuh" setelah sesuatu langkah hendak diiringi langkah selanjutnya".
b. Pemahaman Konsep Matematika
Konsep ialah ketentuan untuk proses- proses buat menuntaskan sesuatu
kasus. Konsep di dalam matematika umumnya diungkapkan lewat penafsiran
ataupun contoh- contoh. Penafsiran yang mendeskripsikan sesuatu konsep di
dalam matematika ialah rumusan perkata yang digunakan buat mendeskripsikan
konsep tersebut. Definisi perkata itu bisa berbeda- beda bergantung pada
ketentuan serta penghampiran yang digunakan dalam menarangkan konsep
tersebut. Terdapat sesuatu konsep yang dinyatakan atas simbol- simbol ataupun
istilah- istilah matematika, ada pula yang dinyatakan di dalam kalimat ataupun
perkata tiap hari yang artinya sudah jelas serta terdapat pula uraian sesuatu konsep
yang dinyatakan dengan perpaduan dari kedua metode tersebut.
Ausubel(dalam Dahar, 1988) melaporkan, kalau konsep sanggup diperoleh
dengan 2 sistem, ialah pembuatan konsep serta asimilasi konsep. Pembuatan
konsep bisa dilihat bagaikan belajar konsep- konsep konkret bagi Gagne(dalam
15
Dahar, 1988; dalam Hudojo, 1990), sebaliknya asimilasi konsep relevan dengan
menelaah konsep- konsep abstrak.
Pemahaman konsep merupakan keahlian beberapa modul pendidikan,
dimana siswa tidak cuma menguasai serta menekuni, tetapi bisa mengatakan pula
dalam bahasa yang mudah dipahami dan bisa mempraktekannya. Pemahaman
konsep yakni bagian yang amat berarti di dalam pendidikan matematika. Perihal
ini yang dinyatakan oleh Zulkardi dalam Oktiana Dwi Putra Herawati dkk, kalau
mata pelajaran matematika memfokuskan pada konsep. Maksudnya dalam
pendidikan matematika siswa butuh mengenali konsep matematika terlebih dulu
supaya sanggup mengerjakan soal- soal serta sanggup mengaplikasikan
pembelajaran di dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan Killpatrik dkk (Johnson, B. R., & Schneider, M.,2012)
“Conceptual understanding id comprehension of mathematical
conceptsoperations, and relations.” Artinya pemahaman konseptual ialah
pemahaman konsep-konsep matematika, operasi, dan hubungan. Sedangkan
menurut Hope (Hasnida, N & Effendi, Z., 2011) “conceptual mathematics
understanding is knowledge that involves a thorough understanding of underlying
and foundational concepts behind the algorithms performed in mathematics”
Maksudnya uraian konseptual matematika yakni keahlian yang mengaitkan uraian
yang utuh tentang konsep dasar serta dasar di balik algoritma matematika. Dalam
jurnalnya yang bertajukDeveloping conceptual And Procedural Knowledge Of
Mathematics. Bethany Rittle Johnson and Michael Scheider mengatakan bahwa
“This type of knowledge is sometimes also called conceptual understanding.”
16
Yang maksudnya wujud pengetahuan terkadang pula diucap uraian konseptual.
Bersumber pada statment tersebut bisa dinyatakan kalau uraian konseptual diucap
pula pengetahuan konseptual. Menurut Star (dalam Johnson, B. R., & Schneider.
M,. 2012). “The term conceptual knowledge has come to encompass not only what
id known (knowledge of concepts) but also one way that concepts can be known
(e.g. deeple and with rich connections).” Yang maksudnya sebutan pengetahuan
konseptual sudah tiba buat melingkupi tidak cuma apa yang dikenal(pengetahuan
tentang konsep) namun pula salah satu sesi yang sanggup dikenal(misalnya dalam
serta dengan koneksi yang kaya). Sedangkan menurut Hiebert dan LeFevre
(Khashan, K. H., 2014) “conceptual knowledge is in general an abstract
knowledge addressing the essence of mathematical principles and relations
among them.” Yang maksudnya pengetahuan konseptual pada biasanya uraian
abstrak menanggulangi esensi dari prinsip- prinsip matematika serta ikatan
diantara mereka. Bagi Mousad(Khashan, K. H, 2014).
“Conceptual knowledge is reflected through individual’s ability to produce
what could be considered examples and what couldn’t be considered examples of
concepts; use of shapes and graphics to express concepts; use of mathematical,
manual, technological, and intellectual processing; besides modeling concepts
and translating them into denotations and ideas explaning the mathematical
system through using codes, phrases, and relatioanships for conceptual
communication.”
Maksudnya pengetahuan konseptual tergambar lewat keahlian orang buat
melaksanakan apa yang dapat dikira contoh serta apa yang tidak dapat dikira
17
contoh konsep, pengaplikasian wujud serta grafis buat mengekpresikan konsep,
pengaplikasian matematika, manual, teknologi, serta pengelolaan intelektual, tidak
hanya pemodelan konsep serta mengartikannya ke dalam denotasi serta ide- ide
menarangkan sistem matematika lewat pemakaian kode, frase, serta ikatan
komunikasi konseptual.
Dari paparan tersebut, mampu disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman
konsep matematika mengharapkan siswa dapatmenggunakan atau
mengaplikasikan apa yang telah diketahuinyadi dalam kegiatan belajar. Jika siswa
sudah mendapatkan pemahaman yang baik, maka siswa tersebut siap
menyampaikan jawaban yang tepat atas penyataan-pernyataan atau masalah-
masalah di dalam belajar.
c. Pemahaman konsep sistem persamaan linear dua variabel dan beberapa
konsep yang terdekat atas konsep sistem persamaan linear dua variabel
bakal diamati melingkupi konsep-konsep sebagai berikut:
1) Konsep Variabel, Koefisien, Dan Konstanta
Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum
diketahui nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel
biasanya dilambangkan dengan huruf 𝑎, 𝑏, 𝑐, … . 𝑧.
Contoh : 5𝑥 + 2𝑦 = 25 maka variabelnya adalah 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦
Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan
dan tidak memuat variabel.
Contoh : 5𝑥 + 2𝑦 = 25 maka konstanta adalah 25
18
Koefisien pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari suku pada
bentuk aljabar
Contoh: 5𝑥 + 2𝑦 = 25 maka variabelnya adalah 5 𝑑𝑎𝑛 2
2) Konsep Persamaan
Suatu penjelasan matematika di dalam bentuk lambang yang
menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama. Persamaan ditulis dengan
tanda sama dengan (=), persamaan boleh digunakan untuk
mengemukakanpersamaan dua ekspresi yang terdiri dari satu atau lebih
variabel.
Contoh : 𝑥 + 3 = 5
3) Konsep Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan linear dua variabel ialah persamaan linear yang
mempunyai dua variabel, dengan derajat masing-masing variabel ialah satu.
Persamaan linear dua variabel mempunyai bentuk umum: 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
Contoh : 6𝑥 + 9𝑦 = 26
4) Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel atau dapat disingkat (SPLDV)
terdiri berdasarkan dua persamaan linear dua variabel, yang keduanya tidak
berdiri sendiri, sehingga kedua persamaan cuma memiliki satu pemecahan.
Contoh : 𝑥 + 𝑦 = 3 𝑑𝑎𝑛 2𝑥 − 3𝑦 = 1
5) Konsep Operasi Pada Bilangan
Operasi pada bilangan adalah operasi yang mengambil kalkulasi dari
sejumlah masukan ke nilai keluaran.konsep-konsep operasi hitung dasar
19
ialah konsep yang melandasi operasi hitung yang melingkupi perhitungan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian (Ruseffendi, dalam Roni, 2010:17)
Contoh :
5 + 4 = 9; 18 − 12 = 6; 2𝑥5 = 10; 200: 10 = 20
6) Konsep Penyelesaian
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), penyelesaian
ialahmetode, cara, perbuatan, menyelesaikan (dalam berbagai-bagai arti
seperti pemberesan)
3. Indikator Pemahaman Konsep
Pencapaian pemahaman konsep bisa diukur melalui indikator pemahaman
konsep. Darminto (Nurafni, dkk., 2018:177) menyatakan bahwa indikator
pemahaman konsep adalah sebagai berikut:
1) Menyatakan atau menjelaskan ulang sebuah konsep.
2) Mengklasifikasikan sifat-sifat tertentu.
3) Memberi contoh.
4) Merepresentasikan konsep.
5) Menggunakan konsep untuk menyelesaikan masalah.
Mengenai dalam penjelasan teknis Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas
Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 perihal rapor diuraikan
bahwa indikator siswa menafsirkan konsep matematika adalah mampu:
20
1) Menyatakan ulang sebuah konsep.
2) Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya.
3) Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep.
4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep.
6) Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu, dan
7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah.
Dari uraian tersebut, bahwa peneliti sekadar memilih 3 indikator
pemahaman konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dengan dasar
mengacu pada kondisi siswa pada sekolah tersebut yang sebagian besar siswa
dalam materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan wawancara bersama
guru matematika seperti yang telah di paparkan pada BAB I Pendahuluan. Dari
alasan ini, sehingga indikator yang digunakan di dalam penelitian ini
adalahsebagai berikut:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
2. Memberi contoh dan bukan contoh
3. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Contoh soal sistem persamaan linear dua variabel yang terkait dengan
indikator pemahaman konsep
21
Tabel 2.1 contoh soal sistem persamaan linear dua variabel
No Indikator
pemahaman konsep
Soal Dan Jawaban
1. Menyatakan ulang
sebuah konsep
Jelaskan apa yang dimaksud SPLDV?
Jawab: :
2. Memberi contoh dan
bukan contoh
Perhatikan persamaan-persamaan berikut:
a. 3𝑥 − 5𝑦+= 8
b. {2𝑥 + 𝑦 = 53𝑥 − 𝑦 = 5
}
Dari persamaan-persamaan diatas, yang
manakah merupakan contoh Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel? Jelaskan dasarnya!
Jawab:
3. Menerapkan konsep
dalam pemecahan
masalah
Tentukan penjelesaian dari SPLDV!
2𝑥 − 3𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝑥 + 4𝑦
= −2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑡𝑜𝑑𝑒 𝑠𝑢𝑏𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑖𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖
22
4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
a. Pengertian
Sistem persamaan linear dua variabel terdiri atas dua persamaan linear dua
variabel, yang keduanya tidak perpijak sendiri, sehingga kedua persamaan cuma
memiliki satu pemecahan.
Berikut ini adalah beberapa contoh SPLDV:
1. 𝑥 + 𝑦 = 3 𝑑𝑎𝑛 2𝑥 − 3𝑦 = 1
2. 5𝑥 + 2𝑦 = 5 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 4𝑦 − 21
3. 𝑥 = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑥 + 2𝑦 − 15 = 0
4. 𝑥 = 𝑦 + 6 𝑑𝑎𝑛 2𝑥 − 7𝑦 = −8
5. 5𝑥 + 4𝑦 + 7 = 0 𝑑𝑎𝑛 − 3𝑥 − 2𝑦 = 4
b. Metode
Sistem persamaan linear secara umum dinyatakan sebagai berikut:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑝
𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 = 𝑞
Berikut, sebagian tata cara penyelesaiannya:
23
Perkara dalam SPLDV yang hendak di selesaikan yakni:
Persamaan awal: 2𝑥 + 3𝑦 = 8
Persamaan kedua: 3𝑥 + 𝑦 = 5
Hendak ditetapkan nilai 𝑥 serta 𝑦 yang penuhi kedua persamaan di atas!
Penyelesaian diatas hendak dituntaskan dengan 3 Metode :
Metode Subtitusi
Buat menuntaskan kasus tersebut pada 2 persamaan yang diberikan dengan
memakai metode subtitusi. Terdapat sebagian langkah yang butuh dicoba buat
menuntaskan SPLDV. Berikut ini merupakan langkah- langkah menuntaskan
SPLDV dengan tata cara subtitusi:
1. Mengganti salah satu persamaan jadi wujud 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 ataupun 𝑥 = 𝑐𝑦 +
𝑑
2. Subtitusi nilai 𝑥 ataupun 𝑦 yang diperoleh pada langkah awal ke persamaan
yang yang lain.
3. Selesaikan persamaan buat memperoleh nilai 𝑥 serta 𝑦
4. Subtitusi nilai 𝑥 ataupun 𝑦 yang diperoleh pada langkah ketiga pada salah
satu persamaan buat memperoleh nilai dari variabel yang belum diketahui
5. Penyelesaiannya merupakan( 𝑥, 𝑦)
Bersumber pada kasus dalam SPLDV semacam pada 2 persamaan yang
sudah diberikan di atas:
• 2𝑥 + 3𝑦 = 8 persamaan( i)
• 3𝑦 + 𝑦 = 5 persamaan( ii)
Penyelesaian kasus dengan tata cara subtitusi:
24
Langkah 1: mengganti salah satu persamaan jadi wujud 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 ataupun 𝑥 =
𝑐𝑦 + 𝑑 mengganti persamaan( ii) ke dalam wujud 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏
3𝑥 + 𝑦 = 5 → 𝑦 = 5 − 3𝑥
Langkah 2: subtitusi 𝑦 = 5 − 3𝑥 ke persamaan 2𝑥 + 3𝑦 = 8
2𝑥 + 3( 5 − 3𝑥) = 8
Langkah 3: selesaikan persamaan sehingga diperoleh nilai 𝑥
2𝑥 + 3( 5 − 3𝑥) = 8
2𝑥 + 15 − 9𝑥 = 8
2𝑥 − 9𝑥 = 8 − 15
− 7𝑥 = − 7 → 𝑥 = 1
Langkah 4: subtitusi nilai 𝑥 = 1 pada persamaan 2𝑥 + 3𝑦 = 8( seleksi salah satu,
leluasa, hasilnya hendak sama)
2𝑥 + 3𝑦 = 8
2( 1) + 3𝑦 = 8
2 + 3𝑦 = 8
3𝑦 = 8 − 2
3𝑦 = 6 → 𝑦 = 2
Langkah 5: penyelesaian merupakan( 𝑥, 𝑦)
25
Hasil yang diperoleh 𝑥 = 1 serta 𝑦 = 2, jadi himpunan penyelesaiannya
merupakan {( 1, 2)}
Metode Eliminasi
Metode kedua buat menuntaskan SPLDV merupakan memakai tata cara
eliminasi. Tata cara ini merupakan melenyapkan salah satu variabel buat
memperoleh nilai dari satu variabel yang lain. Langkah- langkah menuntaskan
SPLDV dengan tata cara eliminasi:
1. Membandingkan salah satu koefisien dari variabel 𝑥 ataupun 𝑦 dari kedua
persamaan dengan metode mengalikan kontanta yang sesuai
2. Hilangkan variabel yang mempunyai koefisien yang sama dengan metode
meningkatkan ataupun mengurangkan kedua persamaan
3. Ulangi kedua langkah buat memperoleh variabel yang belum diketahui
4. Penyelesaian merupakan( 𝑥, 𝑦)
Hendak digunakan soal yang sama buat memandang proses pengerjaan
SPLDV dengan tata cara eliminasi. Perhatikan kembali kedua persamaan yang
digunakan pada tata cara subtitusi diatas
• 2𝑥 + 3𝑦 = 8 persamaan( i)
• 3𝑦 + 𝑦 = 5 persamaan( ii)
Penyelesaian kasus dengan tata cara eliminasi:
Langkah 1: Membandingkan salah satu koefisien dari variabel 𝑥 ataupun 𝑦 dari
kedua persamaan dengan metode mengalikan kontanta yang sesuai
26
2𝑥 + 3𝑦 = 8|𝑋1|2𝑥 + 3𝑦 = 8
3𝑥 + 𝑦 = 5|𝑋3|9𝑥 + 3𝑦 = 15
Langkah 2: hilangkan variabel yang mempunyai koefisien yang sama dengan
metode meningkatkan ataupun kurangi kedua persamaan
2𝑥 + 3𝑦 = 8|𝑋1|2𝑥 + 3𝑦 = 8
3𝑥 + 𝑦 = 5|𝑋3|9𝑥 + 3𝑦 = 15
− 7𝑥 = − 7
𝑥 = 1
Langkah 3: ulangi kedua langkah buat memperoleh variabel yang belum diketahui
2𝑥 + 3𝑦 = 8|𝑋3|6𝑥 + 9𝑦 = 24
3𝑥 + 𝑦 = 5|𝑋2|6𝑥 + 2𝑦 = 10
7𝑦 = 14
𝑥 = 2
Langkah 4: penyelesaian merupakan( 𝑥, 𝑦)
Hasil yang diperoleh 𝑥 = 1 serta 𝑦 = 2, jadi himpunan penyelesaiannya
merupakan {( 1, 2)}
27
Metode Gabungan( Subtitusi serta Eliminasi)
Tata cara gabungan ialah penggabungan langkah dari tata cara subtitusi serta
eliminasi. Tata cara eliminasi memiliki langkah dini yang lumayan gampang serta
pendek, sebaliknya tata cara subtitusi memiliki metode akhir yang baik. Kedua
tata cara tersebut digabungkan buat memudahkan pengerjaan.Langkah- langkah
menuntaskan SPLDV dengan tata cara gabungan:
1. Cari nilai salah satu variabel 𝑥 ataupun 𝑦 dengan tata cara eliminasi
2. Pakai tata cara subtitusi buat memperoleh nilai variabel kedua yang belum
diketahui
3. Penyelesaian merupakan( 𝑥, 𝑦)
Kembali hendak digunakan 2 persamaan yang sudah digunakan pada 2 tata
cara penyelesaian di atas.
• 2𝑥 + 3𝑦 = 8 persamaan( i)
• 3𝑦 + 𝑦 = 5 persamaan( ii)
Penyelesaian kasus dengan tata cara gabungan:
Langkah 1: mencari nilai x dengan tata cara eliminasi
2𝑥 + 3𝑦 = 8|𝑋1|2𝑥 + 3𝑦 = 8
3𝑥 + 𝑦 = 5|𝑋3|9𝑥 + 3𝑦 = 15
− 7𝑥 = − 7
𝑥 = 1
28
Langkah 2: subtitusi nilai x=1 pada persamaan 2𝑥 + 3𝑦 = 8
2𝑥 + 3𝑦 = 8
2( 1) + 3𝑦 = 8
2 + 3𝑦 = 8
3𝑦 = 8 − 2
3𝑦 = 6
𝑦 =6
3= 2
Langkah 3: penyelesaian merupakan ( 𝑥, 𝑦)
Hasil yang diperoleh 𝑥 = 1 serta 𝑦 = 2, jadi himpunan penyelesaiannya
merupakan{( 1, 2)}
c. Membuat model matematika dari permasalahan tiap hari yang mengaitkan
SPLDV
Contoh:
Ayo kita ikuti permasalahan harga pensil serta novel, ialah Yanita
membeli 2 pensil serta 2 novel dengan harga Rp. 14. 000, 00, sebaliknya
Reza membeli satu pensil serta 3 novel dengan harga Rp 17. 000, 00
Jawab:
Kita misalkan: Harga suatu pensil= 𝑝 rupiah
Harga suatu novel= 𝑏 rupiah
29
Diperoleh model matematika:
2𝑝 + 2𝑏 = 14. 000, 00
𝑝 + 3𝑏 = 17. 000, 00
Kita selesaikan sistem persamaan diatas dengan mengeliminasi 𝑝
2𝑝 + 2𝑏 = 14. 000, 00 𝑥 1 2𝑝 + 2𝑏 = 14. 000
𝑝 + 3𝑏 = 17. 000, 00 𝑥 2 2𝑝 + 6𝑏 = 34. 000
− 4𝑏 = − 20. 000
𝑏 = 5. 000
Subtitusikan 𝑏 = 5. 000 ke 𝑝 + 3𝑏 = 17. 000
𝑝 + 3. 5000 = 17. 000
𝑝 + 15. 000 = 17. 000
𝑝 = 2. 000
jadi, harga suatu pensil merupakan Rp. 2.000, 00 serta harga suatu novel
merupakan Rp. 5.000, 00
perhatikan tahapan- tahapan pengerjaan soal cerita:
1. Memastikan pemisalan dengan variabel yang cocok, misal 𝑥 serta 𝑦,
ataupun yang lain
2. Membuat model matematika( disini berbentuk SPLDV)
3. Menuntaskan model matematika( SPLDV)
4. Merumuskan himpunan penyelesaian yang diperoleh
30
B. Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian-penelitian yang relevan diperlukan untuk memudahkan
penulis dalam melakukan proses penelitian. Diantaranya penelitian-penelitian
yang relevan adalah sebagai berikut:
1. Nurul Fadzillah dan Teguh Wibowo dengan judul “Analisis kesulitan
pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP” Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa yang memiliki
keaktifan tinggi dalam memahami konsep pada mata pelajaran matematika
siswa kelas VII SMP di Kabupaten Wonosobo. Subjek penelitian diambil
dengan teknik purposive sampling sebanyak 3 orang siswa. Pemeriksaan
validitas data dilakukan dengan triangulasi metode. Analisis data dilakukan
melalui beberapa tahapan yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification.Berdasarkan hasil penelitian secara umum
analisis kesulitan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP
pada materi persamaan linear satu variabel dengan keaktifan tinggi adalah
sebagai berikut: (1) siswa masih mengalami kesulitan pada saat
menentukan model matematika sehingga siswa belum mampu untuk
mengajukan konsep secara representasi matematis,(2) siswa masih hadapi
kesusahan pada dikala mengaplikasikan konsep dengan memakai algoritma
yang pas, serta(3) siswa belum sanggup mengaitkan antara konsep yang
ada pada soal.
2. Cita Dwi Rosita, Laelasari, serta Meter. Subali Noto dengan judul“ Analisis
keahlian uraian konsep matematis mahasiswa pada mata kuliah aljabar
31
linear 1”. Penelitian ini bertujuan buat menganalisis ketercapaian tiap
penanda keahlian uraian matematis mahasiswa, menganalisis ketercapaian
ketuntasan uraian matematis mahasuswa dengan baik secara klasikal
ataupun individual, serta buat menganalisis ketuntasan uraian matematis
mahasiswa bersumber pada tingkat keahlian rendah, lagi, da besar. Hasil
penelitian didapatkan:(1) Tes keahlian uraian matematis(TKPM)
mahasiswa secara klasikal tidak menggapai ketuntasan serta nilai TKPM
mahasiswa yang menggapai lebih ataupun sama dengan 65 sebanyak 54,
38% dari totalitas mahasiswa;(2) ketercapaian pada tiap penanda soal
TKPM, cuma 3 penanda menggapai lebih dari ataupun sama dengan 70%,
sebaliknya 4 penanda yang lain kurang dari 70% dengan terendah
ketercapaian 50%;(3) terdapatnya perbandingan ketuntasan pada kelompok
mahasiswa bersumber pada tingkatan keahlian besar, lagi serta rendah
dimana tiap- tiap mendapatkan rata- rata 84, 7714; 65, 7500; 47, 1395.
Mahasiswa dengan tingkatan keahlian besar serta lagi menggapai
ketuntasan lebih dari 65, sebaliknya buat yang berkemampuan rendah
belum tuntas.
3. Dwi Setiawati dengan judul “pengaruh model kolaborasi Quantum
Teaching dan Think Talk Write terhadap pemahaman konsep Matematis
siswa kelas VIII SMP Al-Huda Lampung Selatan” (2015). Persamaan
dengan penelitian yang dicoba terletak pada hasil penelitian yang diperoleh
merupakan uraian konsep matematika. Perbandingan penelitian yang
32
dicoba merupakan penelitiann yang dicoba oleh Dwi Setiawati bersumber
pada sisi pengaruh sebaliknya penelitian ini bersumber pada analisis.
9
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif melalui pendekatan
kualitatif. Penelitian ini menggambarkan data kualitatif dan kemudian
dideskripsikan berbentuk kata-kata tertulis atau uraian dari subjek penelitian untuk
menciptakanpaparan yang mendetail serta mendalamatas pemahaman konsep di
dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel pada siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Barru.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Barru, Jl. Jend
Sudirman Sumpang Binangae, Kecematan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi
Selatan.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini yaitu siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Barru. Penentuan
subjek penelitian bersumber pada pemberian tes, selanjutnya skor dari pemberian
tes tersebut diurutkandari peringkat tinggi hingga rendah. Dari peringkat nilai
tersebut, peneliti selanjutnya memilih siswa-siswa yang masuk kategori tinggi,
kategori sedang, kategori rendah, serta berdasarkan rekomendasi guru.
Berdasarkan hasil tes tersebut ditentukan masing-masing siswa yang bakal
diwawancarai, satu orang tersebut mewakili siswa berkemampuan Tinggi (T),
34
berkemampuan Sedang (S), dan berkemampuan Rendah (R). Siswa yang akan
diwawancarai diseleksiberlandaskan cara mereka menyelesaikan tes pemahaman
konsep matematika, penilaian lainnya ialahpertimbangan dari guru berdasarkan
kemampuan siswa dalam berhubung dan memaparkan pendapat baik secara lisan
maupun tulisan.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi 3 Tahap
ialah tahap persiapan, tahap penerapan serta tahap akhir. Tiap- tiap Tahap
dijabarkan sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Saat sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dulu melaksanakan
persiapan sebagai berikut:
a. Memohon izin kepada Kepala SMP Negara 1 Barru.
b. Melaksanakan Observasi Pra penelitian.
c. Menyusun rancangan instrumen penelitian terdiri dari instrumen soal tes serta
pedoman wawancara.
d. Melaksanakan validasi pada instrument soal tes uraian konsep matematika.
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam sesi ini, peneliti melakukan penelitiansebagai berikut.
a. Membagikan soal tes uraian konsep matematika kepada calon subjek
penelitian.
b. Menganalisis informasi yang diperoleh pada soal tes uraian konsep
matematikabuat memastikan calon subjek penelitian.
35
c. Melaksanakan wawancara menimpa tes yang diberikan ialah soal padamateri
sistem persamaan linear dua variabel.
3. Tahap Akhir
Sehabis melaksanakan penelitian, berikutnya yang hendak dicoba
merupakan menganalisis informasi lewat reduksi informasi, penyajian informasi,
serta penarikan kesimpulan.
D. Instrumen penelitian
1. Tespemahaman konsep matematika
Tespemahaman konsep yang digunakan merupakan berbentuk soal
penjelasan yang terdiri dari 3 nomor.Tes tersebut diberikan kepada subjek
penelitian dengan tujuan buat mengenali pemahaman konsep siswa dalam
menuntaskan soal. Supaya item- item tes pemahaman konsep ini layak buat
digunakan pada penelitian ini hingga dicoba validasi instrumen. Validasi
instrumen berkaitan dengan kesanggupan perlengkapan penelitian dalam
mengukur item soal yang sepatutnya, maksudnya tes tersebut wajib sanggup
mengatakan pemahaman konsep matematika siswa bersumber pada indikator
pemahaman konsep konsep. Validasi dimaksudkan buat memperoleh evaluasi
serta pertimbangan dari sebagian orang pakar dalam bidang pembelajaran
matematika. Sehabis melaksanakan validasi, hingga bisa dikatakan kalau tes
tersebut sudah penuhi validitas serta layak untuk digunakan.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berisi beberapa panduan yang bertujuan menelusuri
serta mengklasifikasi jawaban siswa secara mendalam. Wawancara dilakukan buat
36
mengumpulkan informasi berbentuk perkata yang ialah ungkapan secara lisan
tentang kesulitanpemahaman konsep matematika sesuaiindikator. Pedoman
wawancara bertujuan untuk mengungkap jawaban tertulis siswa ialah konsep
variabel, koefisien serta konstanta(K1), konsep persamaan(K2), konsep
persamaan linear dua variabel(K3), konsep sistem persamaan linear dua
variabel(K4), konsep operasi pada bilangan(K5), konsep penyelesaian(K6),
tentang pemahaman konsep lewat penyelesaian permasalahan matematika siswa
E. Teknik pengumpulan data
Ada pula teknik pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan:
1. Teknik Tes Pemahaman Konsep Matematika
Teknik tespemahaman konsep dalam penelitian ini ialah metode
pengumpulan informasi dengan metode membagikan serangkaian tugas berbentuk
tes tertulis berupa penjelasan dengan materiSPLDV yang diberikan kepada subjek
yang diteliti supaya menemukan sesuatu jawaban ataupun nilai, yang setelah itu
digunakan buat mengenali pemahaman konsep siswa dalam menuntaskan soal.
Pada tahap penerapan tespemahaman konsep, siswa dikumpulkan pada satu
tempat/ kelas yang tidak banyak tersendat oleh kegiatan siswa yang lain, sehingga
siswa yang terpilih sebagai subjek pada penelitian ini bisa memusatkan pikirannya
seluruhnya pada tes yang lagi mereka hadapi. Siswa disiapkan waktu yang cukup
tanpa membuka buku dengan harapan mereka tidak merasa terbebani sebab
waktu, sehingga mereka bisa mengoptimalkan kemampuannya buat menuntaskan
tes tersebut. Pengawasan dilakukanagar siswa tidak melakukan kecurangan
37
sepanjang pengerjaan seperti bertanya kepada teman yang terdapat di sekitarnya,
perihal ini dilakukaagar pengambilan datanya bisa optimal.
2. Teknik Wawancara
Dalam penelitian ini, maksud mengadakan wawancara merupakan untuk
mengkonfirmasi serta memverifikasi jawaban yang sudah diberikan subjek
penelitian pada tes tertulis sehingga bisa membagikan data lebih lanjut tentang
pemahaman konsep dalam menuntaskan soal. Metode wawancara yang digunakan
ialah wawancara tidak terstruktur. Wawancara dicoba dengan memakai hp
bagaikan perlengkapan perekam sehingga hasil wawancara menampilkan
keabsahan informasi serta bisa diorganisir dengan baik untuk berikutnya
dianalisis. Wawancara diberikan kepada 3 subjek yang terpilih ialah 1 orang siswa
yang berkemampuan tinggi, 1 orang siswa yang berkemampuan sedang serta 1
siswa yang berkemampuan rendah yang sudah mengerjakantes tertulis soal,
dimana wawancara dicoba secara satu persatu ataupun secara bergantian sehingga
peneliti lebih gampang mendeskripsikan pemahaman konsep siswa dalam
menuntaskan tiap butir soal yang diberikan. Namun, saat sebelum melaksanakan
wawancara siswa di informasikan kalau hasil wawancara tidak hendak pengaruhi
nilai mereka sehingga siswa tidak berada dalam tekanan serta diharapkan hendak
menanggapi persoalan sesuai dengan apa yang mereka tahu.
F. Teknik analisis data
Dalam penelitian ini sehabis informasi dikumpulkan, berikutnya dicoba
analisis data kualitatif memakai model Miles serta Huberman( Sugiyono, 2017:
246) bagaikan berikut:
38
1. Reduksi data (data redustion)
Reduksi data ialah aktivitas yang mangacu pada proses merangkumkan,
memilah hal- hal yang pokok, mengfokuskan pada hal- hal yang berarti, dicari
tema serta polanya. Dalam mereduksi data, tiap penelitian hendak dipimpin oleh
tujuan yang hendak dicapainya tujuan utama dalam penelitian kualitatif. Oleh
sebab itu, jika pepenelitian dalam melaksanakan penelitian menciptakan seluruh
suatu yang dikira asing, tidak diketahui, belum mempunyai pola, hingga perihal
seperti itu yang wajib dijadikan atensi untuk pepenelitian dalam melaksanakan
sesuatu reduksi data.
2. Pemaparan data ( data display)
Pemaparan data meliputi pengklasifikasian serta identifikasi informasi, ialah
menuliskan kumpulan informasi terorganisir serta tergolong sehingga
membolehkan buat menarik kesimpulan dari informasi tesebut.
3. Menarik kesimpulan( conclusion)
Dari hasil analisis informasi yang sudah dikumpulkan dan memverifikasi
kesimpulan tersebut serta apabila hasil pengumpulan informasi telah valid ataupun
layak buat untuk pepenelitian hingga pepenelitian berhak mengumpulkan
informasi kembali buat ditulis oleh peneliti.
G. Uji keabsahan data
Setelah dicoba analisis data, hingga dicoba tes keabsahan data supaya
mendapatkan informasi yang valid. Dalam penelitian ini dicoba triangulasi.
Triagulasi dimaksud bagaikan pemgecekan informasi dari bermacam sumber
39
dengan bermacam metode, serta bermacam waktu. Dengan demikian ada
triangulasi sumber, triagulasi metode serta triangulasi waktu.
Dalam penelitian ini, hendak dicoba pengujian keabsahan data dengan
memakai triagulasi waktu. Peneliti hendak mengecek keabsahan data yang
dikumpulkan dengan membagikan kembali tes dengan soal yang sama serta
wawancara pada waktu yang berbeda.
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab ini, hendak di paparkan data hasil penelitian menimpa uraian
konsep matematika dalam mengerjakan soal SPLDV pada Kelas VIII SMP
Negara 1 Barru. Informasi penelitian diperoleh lewat tes pemahaman konsep
matematika serta wawancara terhadap sebagian subjek penelitian. Subjek
penelitian merupakan siswa Kelas VIII.3 SMP Negara 1 Barru yang penuhi
kategori tinggi, sedang, serta rendah yang telah melakukan tes pemahaman konsep
yang terdiri atas 3 soal penjelasan bersumber pada indikator pemahaman konsep
matematika ialah: (1) menyatakan ulang sebuah konsep; (2) memberi contoh dan
bukan contoh;(3) menerapkan konsep dalam pemecahan masalah, dengan materi
sistem persamaan linear dua variabel serta berikutnya pedoman wawancara
digunakan buat mengenali secara mendalam tentang pemahaman konsep
matematika siswa dalam mengerjakan soal. Berikut ini dipaparkan hasil penelitian
yang sudah dicoba oleh peneliti, dalam pembahasan dibawah ini.
A. Hasil Pemilihan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Barru. Pemilihan subjek
dilakukan pada satu Kelas yaitu VIII.3 Kegiatan pengambilan data tes
pemahaman konsep di lakukan pada hari Kamis, 22 Oktober 2020 yang berjumlah
26 siswa. Adapun daftar siswa Kelas VIII.3 dan skor tes pemahaman konseppada
penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.1
41
Tabel 4.1 Daftar Poin Tes Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas
VIII.3 SMP NEGERI 1 BARRU Kabupaten Barru
No. Inisial Siswa Kategori Belajar Skor
1. AP Tinggi 96
2. NQB Tinggi 93
3. MR Sedang 77
4. AA Sedang 73
5. SR Rendah 60
6. FAM Rendah 53
7. IH Rendah 53
8. LGR Rendah 53
9. MA Rendah 53
10. PI Rendah 53
11. SI Rendah 53
12. SNI Rendah 53
13. RM Rendah 50
14. MH Rendah 46
15. AMA Rendah 43
16. AFM Rendah 43
17. RH Rendah 43
18. FN Rendah 40
19. AT Rendah 36
20. ADA Rendah 36
21. AAH Rendah 33
22. KNC Rendah 33
23. MFPA Rendah 33
24. NTA Rendah 26
25. SWA Rendah 26
26. TS Rendah 23
Bersumber pada hasil informasi skor tes pemahaman konsep matematika
siswa hingga diseleksi 1 subjek untuk masing-masing kategori. Penentuan subjek
mengacu pada nilai yang didapatkan tiap siswa dari tes pemahaman konsep
matematika, bisa berbicara dengan baik pada dikala mengantarkan ide/ gagasan
secara perkataan serta tertera, dan rela menjajaki keutuhan prosedur pengumpulan
42
informasi pada penelitian. Ada pula subjek penelitian terseleksi disajikan dalam
Table 4. 2
Tabel 4.2 Subjek Penelitian Terpilih
Kategori Inisial
Tinggi AP
Sedang MR
Rendah TS
Berdasarkan tabel diatas, pemilihan subjek penelitian yang berkategori
tinggi dengan inisial siswa AP dilakukan karena subjek mempunyai nilai skor 96
dengan pertimbangan karena subjek memiliki nilai tertinggi diantara subjek
lainnnya dan dapat berkomunikasi dengan baik saat mengemukakan pendapat/ide
secara lisan dan bersedia mengikuti keseluruhan proses pengumpulan data dalam
penelitian ini. Adapun pemilihan subjek yang berkategori sedang dengan inisial
MR dengan melihat skor siswa yaitu 77 disertai dengan petimbangan yang telah
dijelaskan sebelumnya, dan untuk subjek yang berkategori rendah dengan inisial
TS dengan melihat skor siswa yaitu 23 disertai dengan pertimbangan yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Untuk memudahkan dalam kegiatan wawancara, maka setiap petikan jawaban
dan dialog atau obrolan diberi kode tertentu. Untuk petikan dialog pewawancara
diberi kode P, sedangkan petikan dialog subjek diberi kode berdasarkan kategori.
Selanjutnya masing-masing dialog 1 digit setelahnya merupakan kode-kode
nomor soal yang dibahas, 2 digit di belakang baik pewawancara maupun subjek
merupakan kode urutan pertanyaan dan jawaban. Sebagai contoh untuk
pewawancara “P1-01” berarti kode petikan pertanyaan dari pewawancara untuk
43
soal tes pertama pada pertanyaan pertama. Begitu juga dengan subjek, contoh “S
KT1-02” berarti kode petikan jawaban dari pertanyaan kedua untuk soal tes
pertama.
B. Paparan Hasil Penelitian
Paparan data valid pemahaman konsep melalui penyelesaian masalah
matematika.
1. Gambaran Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada Soal Nomor 1
Gambar 4.1 Hasil Tes Subjek KT Pada Soal No. 1
Bersumberkan hasil aktivitas subjek KT di atas bisa dilihat bahwa subjek
KT mampu menyelesaikan soal dengan menuliskan hal-hal yang diketahui dan
yang ditanyakan, kemudian memisalkan harga sebuah kue donat, dan kue lapis
dengan variabel 𝑥, 𝑦 selanjutnya mengubah soal cerita ke dalam bentuk
matematika seperti 5𝑥 + 2𝑦 = 8.000, 2𝑥 + 3𝑦 = 5.400. Setelah di peroleh
44
persamaan 1 dan 2, selanjutnya mengeliminasi salah satu variabel . Terlihat subjek
KT mengeliminasi variabel 𝑥 ke persamaan satu dan dua sehingga dia
memperoleh 𝑦 = 1.000. Kemudian subjek KT mensubtitusi 𝑦=1000 ke satu
diantara persamaan untuk menentukan jumlah 𝑥, sehingga dia memperoleh 𝑥=
1.200 .Selanjutnya dicarilah harga 3 kue donat dia memperoleh dengan harga
3.600 dan 4 kue lapis dengan harga 4.000 sehingga dia memperoleh 3.600 + 4.000
= 7.600.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
variabel, koefisien dan konstanta.
P-06 Ok. yang manakah itu variabel, koefisien, dan konstanta?
SKT1-06 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=) seperti
2x+3y=5.400. variabel itu x dan y, koefisien 2 dan 3
sedangkan konstanta 5.400.
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek bisa
mendefinisikan konsep variabel, koefisien serta konstanta dengan kata- katanya
sendiri. ( SKT1- 06)
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
persamaan.
P-04 Bagaimana jika persamaan linear dua variabel dan yang
bukan persamaan linear dua variabel?
SKT1-04 Begini kak 5x+2y=8000 yang disebut dengan persamaan
45
linear dua variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) kalau
bukan kak misalnya 2x+21=76
P-05 Kenapa dikatakan persamaan linear dua variabel?
SKT1-05 Karena mempunyaidua variabel, koefiisien dan konstanta kakk
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
persamaan linear dua variabel.
P-04 Bagaimana jika persamaan linear dua variabel dan yang
bukan persamaan linear dua variabel?
SKT1-04 Begini kak 5x+2y=8000 yang disebut dengan persamaan
linear dua variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) kalau
bukan kak misalnya 2x+21=76
P-05 Kenapa dikatakan persamaan linear dua variabel?
SKT1-05 Karena mempunyaidua variabel, koefisien dan konstanta kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep persamaan linear dua variabel dengan
pendapatnya sendiri. (S KT1-05)
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
sistem persamaan linear dua variabel.
P-08 Bagaimana bentuk dari sistem persamaan linear dua variabel?
SKT1-08 Persamaan yang mempunyai dua persamaan linear dan dua
variable
46
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikankonsep sistem persamaan linear dua variabel sesuai
dengan pendapatnya sendiri. (S KT1-08)
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
operasi pada bilangan.
P-14 Kenapa pada persamaan 1 dikali 2 dan di persamaan 2 dikali
5?
SKTI-14 Karena kak mau di samakan x jadi di cari perkalian yang
dapat menyamakan nilai x sehingga persamaan 1 dikali dua
menghasilkan 10x dan persamaan 2 dikali 5 menghasilkan
juga 10x
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan.
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Bagaimana jika anda mengerjakan soal SPLDV ?
SKT1-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahui lalu yang apa yang di
tanyakan, setelah itu membuat pemisalan dan membuat model
matematikanya lalu tentukan metode apa yang akan di
gunakan apakah metode subtitusi, eliminasi atau gabungan
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan
prosedur dalam menyelesaikan soal. (S KT1-11)
47
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
variabel, koefisien dan konstanta.
P-06 Ok. yang manakah itu variabel, koefisien, dan konstanta?
SKT1-06 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=) seperti
2x+3y=5.400. variabel itu x dan y, koefisien 2 dan 3
sedangkan konstanta 5.400.
P-07 Ok. jika yang bukan termaksud variabel, koefisien dan
konstanta, yang mana?
SKT1-07 Misalnya variabel itu 1,2,3 , koefisien itu 4,5,6 sedangkan
konstanta itu 5x,4y
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mengatakan contoh variabel, koefisien dan konstanta (S KT1-06) dan
bukan contoh variabel, koefisien dan konstanta (S KT1-07).
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
persamaan.
P-03 Apa yang anda pahami tentang materi sistem persamaan linear
dua variabel?
SKT1-03 Sistem persamaan linear dua variabel itu kak yang terdiri dari
2 persamaan dan 2 variabel
P-04 Bagaimana jika persamaan linear dua variabel dan yang
bukan persamaan linear dua variabel?
SKT1-04 Begini kak 5x+2y=8000 yang disebut dengan persamaan
linear dua variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) kalau
bukan kak misalnya 2x+21=76
48
P-05 Kenapa dikatakan persamaan linear 2 variabel?
SKT1-05 Karena mempunyai 2 variabel, koefisien dan konstanta kak
P-06 Ok. yang manakah itu variabel, koefisien, dan konstanta?
SKT1-06 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=) seperti
2x+3y=5.400. variabel itu x dan y, koefisien 2 dan 3
sedangkan konstanta 5.400.
P-07 Ok. jika yang bukan termaksud variabel, koefisien dan
konstanta, yang mana?
SKT1-07 Misalnya variabel itu 1,2,3 , koefisien itu 4,5,6 sedangkan
konstanta itu 5x,4y
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh persamaan dan bukan contoh persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
persamaan linear dua variabel.
P-04 Bagaimana jika persamaan linear dua variabel dan yang
bukan persamaan linear dua variabel?
SKT1-04 Begini kak 5x+2y=8000 yang dimaksud dengan persamaan
linear dua variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) kalau
bukan kak misalnya 2x+21=76
P-05 Kenapa dikatakan persamaan linear dua variabel?
SKT1-05 Karena memiliki 2 variabel, koefisien dan konstanta kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh persamaan linear 2 variabel dan bukan contoh
persamaan linear 2 variabel. (SKT1-04)
49
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
sistem persamaan linear 2 variabel.
P-08 Bagaimana bentuk dari sistem persamaan linear 2 variabel?
SKT1-08 Persamaan yang mempunyai 2 persamaan linear dan 2
variable
P-09 Contohnya?
SKT1-09 5x+2y=8000
2x+3y=5.400
P-10 Jika yang bukan SPLDV?
SKT1-10 2x+8=5 , 3x+2y-4=23
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh sistem persamaan linear dua variabel (SKT1-09) dan
bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear dua variabel. (S KT1-10)
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
operasi pada bilangan.
P-14 Kenapa pada persamaan 1 dikali 2 dan di persamaan 2 dikali
5?
SKTI-14 Karena kak mau di samakan x jadi di cari perkalian yang
dapat menyamakan nilai x sehingga persamaan 1 dikali dua
menghasilkan 10x dan persamaan 2 dikali 5 menghasilkan
juga 10x
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh operasi pada bilangan dan bukan contoh operasi
pada bilangan. (SKS1-14)
50
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Bagaimana jika anda mengerjakan soal SPLDV ?
SKT1-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahui lalu yang apa yang di
tanyakan, setelah itu membuat pemisalan dan membuat model
matematikanya lalu tentukan metode apa yang akan di
gunakan apakah metode subtitusi, eliminasi atau gabungan
P-12 Pada nomor 1 metode apa yang anda gunakan?
SKTI-12 Metode gabungan kak
P-13 Bagaimanakah langkah-langkahnya?
SKT1-13 Pertama kak tuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalu
membuat pemisalan x dan y dengan kue donat dan kue lapis.
Kemudian ubah soal cerita ke bentuk matematika sehingga di
ketahui persamaan 1 5x+3y=8000 dan persamaan 2
2x+3y=5.400. setelah itu kak pilih salah satu variabel untuk
dieliminasi terlebih dahulu saya eliminasi variabel x kak
sehingga diperoleh y =1000, kemudian subtitusi y=1000 ke
salah satu persamaan untuk menentukan nilai x sehingga
diperoleh x=1.200. sehingga harga 3 kue donat + 4 kue lapis
diperoleh 7.600
P-14 Kenapa pada persamaan 1 dikali 2 dan di persamaan 2 dikali
5?
SKTI-14 Karena kak mau di samakan x jadi di cari perkalian yang
dapat menyamakan nilai x sehingga persamaan 1 dikali dua
menghasilkan 10x dan persamaan 2 dikali 5 menghasilkan
juga 10x
51
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mengatakan contoh konsep penyelesaian dari bilangan dan yang bukan
contoh konsep penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
variabel, koefisien konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem
persamaan linear dua variabel, operasi pada bilangan dan.penyelesaian dalam
pemecahan masalah.
P-11 Bagaimana jika anda mengerjakan soal SPLDV ?
SKT1-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahui lalu yang apa yang di
tanyakan, setelah itu membuat pemisalan dan membuat model
matematikanya lalu tentukan metode apa yang akan di
gunakan apakah metode subtitusi, eliminasi atau gabungan.
Setelah itu tentukan himpunan penyelesaiannya
P-12 Pada nomor 1 metode apa yang anda gunakan?
SKTI-12 Metode gabungan kak
P-13 Bagaimanakah langkah-langkahnya?
SKT1-13 Pertama kak tuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalu
membuat pemisalan x dan y dengan kue donat dan kue lapis.
Kemudian ubah soal cerita ke bentuk matematika sehingga di
ketahui persamaan 1 5x+3y=8000 dan persamaan 2
2x+3y=5.400. setelah itu kak pilih salah satu variabel untuk
dieliminasi terlebih dahulu saya eliminasi variabel x kak
sehingga diperoleh y =1000, kemudian subtitusi y=1000 ke
salah satu persamaan untuk menentukan nilai x sehingga
diperoleh x=1.200. sehingga harga 3 kue donat + 4 kue lapis
diperoleh 7.600
P-14 Kenapa pada persamaan 1 dikali 2 dan di persamaan 2 dikali
52
5?
SKTI-14 Karena kak mau di samakan x jadi di cari perkalian yang
dapat menyamakan nilai x sehingga persamaan 1 dikali dua
menghasilkan 10x dan persamaan 2 dikali 5 menghasilkan
juga 10x
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menerapkan konsep variabel, koefisien, konstanta, persamaan, persamaan
linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel dan mengubah soal ke
model matematika (S KT1-11) lalu menerapkannyake dalam pemecahan masalah.
(S KT1-13). Serta subjek mampu menerapkan konsep operasi pada bilangan
berdasarkan petikan wawancara pada (SKT1-14) dan konsep penyelesaian pada
petikan wawancara. (S KT1-13)
2. Gambaran Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada Soal Nomor 2
Gambar 4.2 Hasil Tes Subjek KT Pada Soal No. 2
Bersumberkan hasil pekerjaan subjek KT di atas bisa dilihat bahwa subjek
KT dapat menyelesaikan soal dengan mencantumkan hal-hal yang diketahui dan
53
yang ditanyakan, kemudian memisalkan bilangan kecil dan bilangan besar dengan
variabel 𝑥 dan 𝑦. Selanjutnya subjek mengubah soal cerita ke dalam bentuk
matematika seperti 𝑥 + 3𝑦 = 110, 4𝑥 + 𝑦 = 99, . Setelah memperoleh
persamaan 1 sampai 2 selanjutnya mengeliminasi variabel 𝑥 untuk memperoleh
nilai 𝑦 = 31, dan mengeliminasi variabel 𝑦 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 17.
Selanjutnya jika telah memperoleh nilai 𝑥 dan 𝑦 maka dijumlahkan sesuai yang
ditanyakan sehingga subjek memperoleh jumlah kedua bilangan kecil + bilangan
besar yaitu 31+17=48.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep variabel,
koefisien dan konstanta.
P-06 Apa alasan anda mengatakan x+3y=110 adalah persamaan
linear 2 variabel?
SKT2-06 Karena memiliki2 persamaan dan dua variabel kak
P-07 Apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKT2-07 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=)
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendeskripsikan konsep variabel, koefisien dan konstanta sesuai dengan
kata-katanya sendiri. (S KT2-05)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep persamaan.
P-01 Jelaskan apa itu SPLDV?
SKT2-01 Suatu sistem persamaan yang memiliki 2 persamaan dan
54
variabel yang ditandai dengan tanda (=)
P-02 Coba jelaskan mana itu yang ditandai dengan tanda sama
dengan
SKT2-02 Ini kak x+3y=110 (sambil menunjuk lembar jawaban)
P-03 Jika yang bukan persamaan, yang mana itu?
SKT2-03 Yang tidak ditandai dengan tanda (=) misalnya kak x+3y≥110
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-04 Bagaimana jika persamaan linear 2 variabel?
SKT2-04 Berarti kak yang mempunyai 2 persamaan linear dan 2
variabel
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep persamaan linear dua variabel. (SKT2-04)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-01 Jelaskan apa itu sistem persamaan linear 2 variabel?
SKT2-01 Suatu sistem persamaan yang memiliki 2 persamaan dan
variabel yang ditandai dengan tanda (=)
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefisinisikan konsep sistem persamaan linear dua variabel. (SKT2-01)
55
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT pada soal nomor 2 tentang
konsep operasi pada bilangan.
P-12 Pada saat mengeliminasi y hasilnya itu minus, tapi mengapa
pada hasil akhir nilainya berubah menjadi positif?
SKT2-12 Karena kak minus dikali minus sama dengan positif
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Dapatkah anda menjelaskan langkah-langkahnya?
SKT2-11 Pertama dituliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalui di
misalkan dan diubah ke bentuk matematika lalu kak
mengeliminasi variabel x dari persamaan satu dan dua
sehingga dihasilkan nilai 𝑦 = 31 selanjutnya mengeliminasi
variabel y persamaan 1 dan 2 sehingga diperoleh nilai x = 17.
Sehingga dapat ditentukan bilangan kecil= 17 dan bilangan
besar=31 dijumlahkan sehingga mendapat hasil 48
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan
prosedur pengerjaan soal. (SKT2-11)
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep variabel,
koefisien dan konstanta.
P-06 Apa alasan anda mengatakan x+3y=110 adalah persamaan
56
linear dua variabel?
SKT2-06 Karena mempunyai dua persamaan dan dua variabel kak
P-07 Apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKT2-07 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=)
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh variabel, koefisien, konstanta dan bukan contoh
variabel, koefisien, konstanta.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep persamaan.
P-01 Jelaskan apa itu SPLDV?
SKT2-01 Suatu sistem persamaan yang memiliki 2 persamaan dan
variabel yang ditandai dengan tanda (=)
P-02 Coba jelaskan mana itu yang ditandai dengan tanda sama
dengan
SKT2-02 Ini kak x+3y=110 (sambil menunjuk lembar jawaban)
P-03 Jika yang bukan persamaan, yang mana itu?
SKT2-03 Yang tidak ditandai dengan tanda (=) misalnya kak x+3y≥110
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh persamaan (SKT2-02) dan bukan contoh persamaan.
(SKT2-03)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-05 Bagaimana bentuk persamaan linear 2 variabel dan bukan?
SKT2-05 Misalnya x+3y=110, misalnya yang bukan x+1=4
57
P-06 Apa alasan anda mengatakan x+3y=110 adalah persamaan
linear dua variabel?
SKT2-06 Karena mempunyai dua persamaan dan dua variabel kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek dapat
mengatakan contoh persamaan linear dua variabel bukan contoh persamaan linear
dua variabel. (SKT2-05)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-08 Jadi bagaimana bentuknya itu?
SKT2-08 Misalnya kak x+3y=110 ; 4x+y=99 (sambil menunjuk lembar
jawaban)
P-09 Misalnya x+3=7 apakah SPLDV?
SKT2-09 Bukan kak, karena hanya mempunyai satu persamaan linear
saja
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh sistem persamaan linear dua variabel (SKT2-08)
dann bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear dua variabel. (SKT2-09)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep operasi
pada bilangan.
P-12 Pada saat mengeliminasi y hasilnya itu minus, tapi mengapa
pada hasil akhir nilainya berubah menjadi positif?
SKT2-12 Karena kak minus dikali minus sama dengan positif
58
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh operasi pada bilangan dan bukan contoh operasi
pada bilangan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep
penyelesaian.
P-10 Bagaimana Pada nomor 2 metode apa yang anda gunakan?
SKT2-10 Metode eliminasi juga kak
P-11 Dapatkah anda menjelaskan langkah-langkahnya?
SKT2-11 Pertama dituliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalui di
misalkan dan diubah ke bentuk matematika lalu kak
mengeliminasi variabel x dari persamaan satu dan dua
sehingga dihasilkan nilai 𝑦 = 31 selanjutnya mengeliminasi
variabel y persamaan 1 dan 2 sehingga diperoleh nilai x = 17.
Sehingga dapat ditentukan bilangan kecil= 17 dan bilangan
besar=31 dijumlahkan sehingga mendapat hasil 48
P-12 Pada saat mengeliminasi y hasilnya itu minus, tapi mengapa
pada hasil akhir nilainya berubah menjadi positif?
SKT2-12 Karena kak minus dikali minus sama dengan positif
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh penyelesaian pada bilangan dan bukan bukan contoh
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
variabel, koefisien, konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem
persamaan.linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian dari
pemecahan masalah.
59
P-08 Jadi bagaimana bentuknya itu?
SKT2-08 Misalnya kak x+3y=110 ; 4x+y=99 (sambil menunjuk lembar
jawaban)
P-09 Misalnya x+3=7 apakah SPLDV?
SKT2-09 Bukan kak, karena hanya mempunyai satu variabel saja
P-10 Bagaimana pada nomor 2 metode apa yang anda gunakan?
SKT2-10 Metode eliminasi kak
P-11 Dapatkah anda menjelaskan langkah-langkahnya?
SKT2-11 Pertama dituliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalu di
misalkan dan diubah ke bentuk matematika lalu kak
mengeliminasi variabel x dari persamaan satu dan dua
sehingga dihasilkan nilai 𝑦 = 31 selanjutnya mengeliminasi
variabel y persamaan satu dan dua sehingga dihasilkan nilai x
= 17. Sehingga dapat ditentukan bilangan kecil= 17 dan
bilangan besar=31 dijumlahkan sehingga mendapat hasil 48
P-12 Pada saat mengeliminasi y hasilnya itu minus, tapi mengapa
pada hasil akhir nilainya berubah menjadi positif?
SKT2-12 Karena kak minus dikali minus sama dengan positif
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek k
mampu menerapkan konsep variabel, koefisien, konstanta, persamaan, persamaan
linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel dan mengubah soal ke
bentuk model matematika (S KT1-11) dan menerapkannyake dalam pemecahan
masalah. (S KT1-13). Serta subjek mampu menerapkan konsep operasi pada
bilangan berdasarkan petikan wawancara pada (SKT1-12) dan konsep
penyelesaian pada petikan wawancara. (S KT1-11)
60
3. Gambaran Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada Soal Nomor 3
Gambar 4.3 Hasil Tes Subjek KT Pada Soal No. 3
Bersumberkan pekerjaan subjek KT di atas bisa dilihat bahwa subjek KT
mampu mencantumkan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan, kemudian
membuat model matematika seperti 3𝑥 − 𝑦 = 4, 3𝑥 + 𝑦 = 2, . Setelah diperoleh
persamaan 1 dan 2, selanjutnya mengeliminasi variabel 𝑥 untuk memperoleh nilai
𝑦 = 1, mengeliminasi variabel 𝑦 untuk memperoleh nilai 𝑦 = -1. Namun subjek
keliru pada saat membagi 2
−2 subjek memperoleh hasil 1. Sehingga himpunan
penyelesaiannya adalah {(1,1)} dan membuat jawaban subjek pada nomor 3 tidak
tepat.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep variabel,
koefisien dan konstanta.
P-07 Ada berapa komponen dalam suatu persamaan linear?
SKT3-07 Ada tiga kak, yaitu variabel, koefisien dan konstanta
61
P-08 Bisa jelaskan apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKT3-08 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=)
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep variabel, koefisien dan konstanta. (SKT3-08)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep persamaan.
P-03 Jelaskan maksudnya ditandai dengan tanda (=)
SKT3-03 Misalnya kak 3x-y=4. Tanda (=) itu yang disebut persamaan
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep persamaan dengan pendapatnya sendiri. (SKT3-
03)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-01 Apa yang anda ketahui di nomor 3
SKT3-01 Suatu persamaan linear dua variabel kak
P-02 Yang mana lagi itu yang di maksud dengan persamaan linaer
dua variabel?
SKT3-02 Suatu persamaan yang mempunyai dua persamaan dan 2
variabel yang di tandai dengan tanda (=)
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep persamaan linear dua variabel dengan kata-
katanya sendiri. (SKT3-02)
62
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-11 Ok. bagaimana jika SPLDV?
SKT3-11 Suatu persamaan yang terdiri dari 2 persamaan dan 2 variabel
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefisinikan konsep sistem persamaan linear dua variabel dengan
pendapatnya sendiri. (SKT3-11)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep operasi
pada bilangan.
P-14 Pada nilai y yaitu 2 dibagi -2 sama dengan y = 1, apakah telah
benar?
SKT3-14 Benar kakk
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
dapat mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. (SKT3-14)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Ok. bagaimana jika SPLDV?
SKT3-11 Suatu persamaan yang terdiri dari 2 persamaan dan 2 variabel
misalnya kak 3x-y=4 ; 3x+y=2 (sambil menunjuk lembar
jawaban)
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada nomor 3
SKT3-12 Metode eliminasi juga kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKT3-13 Pertama dituliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalui di
63
misalkan dan diubah ke bentuk matematika lalu kak
mengeliminasi variabel x dari persamaan satu dan dua
sehingga diperoleh nilai 𝑦 = 1 selanjutnya mengeliminasi
variabel y persamaan satu dan dua sehingga dihasilkan nilai x
= 1. Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah {(1,1)}
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan
prosedur dalam menyelesaikan soal. (SKT3-13)
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep variabel,
koefisien dan konstanta.
P-09 Bagaimana contohnya?
SKT3-09 Contohnya kak pada soal nomor 3 3x-y=4. Variabel itu x dan
y, koefisien itu 3 dan 1, dan konstanta itu 4
P-10 Kalau yang bukan?
SKT3-10 Misalnya 1,2,3 bukan variabel, 4,5,6 bukan koefisien karena
tidak ada variabel setelahnya dan 6x bukan konstanta.
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek dapat
mengatakan contoh konsep variabel, koefisien dan konstanta (SKT3-09) dan
bukan contoh variabel, koefisien dan konstanta. (SKT3-10)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep persamaan.
P-03 Jelaskan maksudnya ditandai dengan tanda (=)
SKT3-03 Misalnya kak 3x-y=4. Tanda (=) itu yang disebut persamaan
P-04 Jika bukan persamaan?
SKT3-04 Misalkan 3x-y≥4 ini bukan persamaan kakk
64
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu memberikan contoh persamaan (SKT3-03) dan bukan contoh persamaan.
(SKT3-04)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-05 Bagaimana persamaan linear 2 variabel?
SKT3-05 Misalkan ax+by=5
P-06 Jika yang bukan ?
SKT3-06 Contohnya kak 2p+2=9
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh persamaan linear dua variabel (SKT3-05) dan bukan
contoh persamaan linear dua variabel. (SKT3-06)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-11 Ok. bagaimana jika SPLDV?
SKT3-11 Suatu persamaan yang terdiri dari 2 persamaan dan dua
variable
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh sistem persamaan linear dua variabel dan bukan
contoh sistem persamaan linear 2 variabel. (SKT3-11)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep operasi
pada bilangan.
65
P-14 Pada nilai y yaitu 2 dibagi -2 sama dengan y = 1, apakah telah
benar?
SKT3-14 Benar kakk
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
dapat menyebutkan contoh operasi pada bilangan dan bukan contoh operasi pada
bilangan..
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KT tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Ok. bagaimana jika SPLDV?
SKT3-11 Suatu persamaan yang terdiri 2 persamaan dan 2 variabel
misalnya kak 3x-y=4 ; 3x+y=2 (sambil menunjuk lembar
jawaban)
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada nomor 3
SKT3-12 Metode eliminasi juga kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKT3-13 Pertama dituliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalui di
misalkan dan diubah ke bentuk matematika lalu kak
mengeliminasi variabel x dari persamaan satu dan dua
sehingga diperoleh nilai 𝑦 = 1 selanjutnya mengeliminasi
variabel y persamaan satu dan dua sehingga dihasilkan nilai x
= 1. Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah {(1,1)}
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh konsep penyelesaian dan bukn contoh konsep
penyelesain.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahn masalah
66
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
variabel, koefisien konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem
persamaan linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian dalam
menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKT3-13 Pertama dituliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalui di
misalkan dan diubah ke bentuk matematika lalu kak
mengeliminasi variabel x dari persamaan satu dan dua
sehingga dihasilkan nilai 𝑦 = 1 selanjutnya mengeliminasi
variabel y persamaan satu dan dua sehingga dihasilkan nilai x
= 1. Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah {(1,1)}
P-14 Pada nilai y yaitu 2 dibagi -2 sama dengan y = 1, apakah telah
benar?
SKT3-14 Benar kakk
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menerapkan konsep variabel, koefisien, konstanta, persamaan, persamaan
linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel dan operasi pada
bilangan dalam pemecahan masalah akan tetapi tidak tepat (SKT3-13). Serta
subjek mampu menerapkan konsep penyelesaian berdasarkan petikan wawancara
pada (SKT1-13) akan tetapi tidak tepat.
67
4. Gambaran Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KS Pada Soal Nomor 1
Gambar 4.4 Hasil Tes Subjek KS Pada Soal No. 1
Bersumberkan hasil pekerjaan subjek KS di atas bisa dilihat bahwa subjek
mampu menuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan kemudian
memisalkan sebuah kue donat dan kue lapis dengan variabel 𝑥 dan 𝑦, selanjutnya
mengubah soal cerita kdalam model matematika seperti 5𝑥 + 2𝑦 = 8.000,2𝑥 +
3𝑦 = 5.400. setelah itu ditentukan persamaan satu dan persamaan dua selanjutnya
mengeliminasi variabe 𝑥 pada persamaan satu dan persamaan dua sehingga dia
memperoleh 𝑦 =1.000. kemudian mengeliminasi variabel 𝑦 namun terlihat bahwa
subjek KS keliru saat membagi 13.500
11subjek memperoleh hasil 1.250 sehingga
himpunan penyelesaiannya {(1.000,1.250)} dan membuat jawaban subjek pada
nomor 1 tidak tepat.
68
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep variabel,
koefisien, dan konstanta.
P-04 Yang mana variabel, koefisien dan konstantanya?
SKS1-04 Variabelnya itu kak 1 dan 2 (berhenti berbicara)
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefiniskan konsep variabel, koefisien dan konstanta.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan.
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV
SKS1-02 SPLDV itu kak adalah suatu sistem persamaan yang memiliki 2
persamaan dan dua variable
P-03 Yang mana itu yang memiliki dua persamaan dan dua
variabel?
SKS1-03 Ini kak 5x+2y=8000 ; 2x+3y=5.400 (sambil menunjuk lembar
jawaban)
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-06 Jika disoal yang mana itu sistem persamaan linear variabel
dua dan sebutkan yang bukan termaksud?
SKS1-06 Ini kak (sambil menunjuk soal jawaban)
5x+2y=8.000
2x+3y=5.400
Yang bukan itu kak misalnya 5x+3=12
69
P-07 Jika hanya 5x+2y=8000 dikatakan apa?
SKS1-07 Dikatakan persamaan linear dua variabel kak
P-08 Kenapa dikatakan PLDV?
SKS1-08 Karena memiliki dua variable
P-09 Jika yang bukan PLDV?
SKS1-09 Misalnya kak 2x-2=7
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefiniskan konsep persamaan linear dua variabel dengan pendapatnya
sendiri. (SKS1-08)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-1 Masih ingat dengan materi SPLDV
SKS1-1 Masih kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV
SKS1-02 SPLDV itu kak adalah suatu sistem persamaan yang memiliki 2
persamaan dan dua variable
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefiniskan konsep sistem persamaan linear dua variabel dengan
pendapatnya sendiri. (SKS1-02)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep operasi
pada bilangan.
P-13 Apakah anda yakin dengan pembagian pada proses mencari
nilai x?
SKS1-13 Tidak kak (menunduk sambil senyum)
P-14 Paham mki cara mengeliminasi x?
70
SKS1-14 Paham kak, persamaan 1 dikali 2 sedangkan persamaan 2
dikali 5 dan akan menghasilkan 10x dan dapat dieliminasi
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep
penyelesaian.
P-10 Jika mendapatkan soal seperti nomor 1 bagaimana langkah-
langkah dalam menyelesaikannya?
SKS1-10 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefiniskan konsep penyelesaian dengan pendapatnya sendiri. Dimana
subjek hanya menjelaskan prosedur dalam menyelesaikan soal. (SKS1-10)
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep variabel,
koefisien, dan konstanta
P-04 Yang mana variabel, koefisien dan kontantanya?
SKS1-04 Variabelnya itu kak 1 dan 2 (berhenti berbicara)
P-05 Ok. contoh yang bukan variabel koefisien dan konstanta?
SKS1-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu x dan y
71
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh variabel, koefisien, konstanta (SKS1-04) dan bukan
contoh konsep variabel, koefisien, konstanta. (SKS1-05)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan.
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV
SKS1-02 SPLDV itu kak adalah suatu sistem persamaan yang memiliki 2
persamaan dan dua variable
P-03 Yang mana itu yang memiliki dua persamaan dan dua
variabel?
SKS1-03 Ini kak 5x+2y=8000 ; 2x+3y=5.400 (sambil menunjuk
lembaran jawaban)
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
dapat mengatakan contoh konsep persamaan dan bukan contoh konsep persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-06 Jika disoal yang mana itu sistem persamaan linear dua
variabel dan sebutkan bukan termaksud?
SKS1-06 Ini kak (sambil menunjuk soal jawaban)
5x+2y=8.000
2x+3y=5.400
Yang bukan itu kak misalnya 5x+3=12
P-07 Jika hanya 5x+2y=8000 dikatakan apa?
SKS1-07 Dikatakan persamaan linear dua variabel kak
P-08 Kenapa dikatakan PLDV?
SKS1-08 Karena memiliki dua variable
P-09 Jika yang bukan PLDV?
SKS1-09 Misalnya kak 2x-2=7
72
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek dapat
menyatakan contoh dari konsep persamaan linear dua variabel (SKS1-07) dan
bukan contoh dari konsep persamaan linear dua variabel. (SKS1-09)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-1 Masih ingat dengan materi SPLDV
SKS1-1 Masih kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV
SKS1-02 SPLDV itu kak adalah suatu sistem persamaan yang memiliki 2
persamaan dan dua variable
P-03 Yang mana itu yang memiliki dua persamaan dan dua
variabel?
SKS1-03 Ini kak 5x+2y=8000 ; 2x+3y=5.400 (sambil menunjuk lembar
jawaban)
P-04 Yang mana variabel, koefisien dan konstantanya?
SKS1-04 Variabelnya itu kak 1 dan 2 (berhenti berbicara)
P-05 Ok. contoh yang bukan variabel koefisien dan konstanta?
SKS1-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu x dan y
P-06 Jika disoal yang mana itu sistem persamaan linear dua
variabel dan sebutkan bukan termaksud?
SKS1-06 Ini kak (sambil menunjuk soal jawaban)
5x+2y=8.000
2x+3y=5.400
Yang bukan itu kak misalnya 5x+3=12
73
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh konsep sistem persamaan linear dua variabel bukan
contoh konsep sistem persamaan linear dua variabel. (SKS1-06)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep operasi
pada bilangan.
P-13 Apakah anda yakin dengan pembagian pada proses mencari
nilai x?
SKS1-13 Tidak kak (menunduk sambil senyum)
P-14 Paham mki cara mengeliminasi x?
SKS1-14 Paham kak, persamaan 1 dikali 2 sedangkan persamaan 2
dikali 5 dan akan menghasilkan 10x dan dapat dieliminasi
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh operasi pada bilangan dan bukan contoh operasi
pada bilangan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep
penyelesaian.
P-10 Jika mendapatkan soal seperti nomor 1 bagaimana langkah-
langkah dalam menyelesaikannya?
SKS1-10 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-11 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 1?
SKS1-11 Metode eliminasi kak
P-12 Bagaimana itu langkah-langkahnya?
SKS1-12 Pertama kak tulis apa yang diketahui, ditanyakan lalu
74
membuat pemisalan dan mengubah ke model matematika.
Kemudian eliminasi x dan y dengan menyamakan setiap simbol
yang sama, misalnya jika y yang ingin diketahui maka x yang
di samakan lalu di eliminasi. Dengan itu kita mendapatkan y =
1.000 kemudian variabel x yang ingin diketahui maka variabel
y yang disamakan lalu dieliminasi. Dengan itu kita
mendapatkan x=1.250
P-13 Apakah anda yakin dengan pembagian pada proses mencari
nilai x?
SKS1-13 Tidak kak (menunduk sambil senyum)
P-14 Paham mki cara mengeliminasi x?
SKS1-14 Paham kak, persamaan 1 dikali 2 sedangkan persamaan 2
dikali 5 dan akan menghasilkan 10x dan dapat dieliminasi
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
dapat menyebutkan contohh dannbukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Menerapkannkonseppdalammpemecahannmasalah
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
variabel, koefisien konstanta, persamaan, PLDV, SPLDV, operasi pada bilangan
dan penyelesaian dalam menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
P-06 Jika disoal yang mana itu sistem persamaan linear dua
variabel dan sebutkan yang bukan termaksud?
SKS1-06 Ini kak (sambil menunjuk soal jawaban)
5x+2y=8.000
2x+3y=5.400
Yang bukan itu kak misalnya 5x+3=12
P-12 Bagaimana itu langkah-langkahnya?
SKS1-12 Pertama kak tulis apa yang diketahui, ditanyakan lalu
75
membuat pemisalan dan mengubah ke model matematika.
Kemudian eliminasi x dan y dengan menyamakan setiap simbol
yang sama, misalnya jika y yang ingin diketahui maka x yang
di samakan lalu di eliminasi. Dengan itu kita mendapatkan y =
1.000 kemudian variabel x yang ingin diketahui maka variabel
y yang disamakan lalu dieliminasi. Dengan itu kita
mendapatkan x=1.250
P-13 Apakah anda yakin dengan pembagian pada proses mencari
nilai x?
SKS1-13 Tidak kak (menunduk sambil senyum)
P-14 Paham mki cara mengeliminasi x?
SKS1-14 Paham kak, persamaan 1 dikali 2 sedangkan persamaan 2
dikali 5 dan akan menghasilkan 10x dan dapat dieliminasi
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menerapkan konsep variabel, koefisien, konstanta, persamaan, persamaan
linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel, operasi pada bilangan,
dan penyelesaian dan mengubah soal ke dalam bentuk matematika (SKS1-06) dan
menerapkannyake dalam pemecahan masalah akan tetapi pada proses akhir subjek
keliru. (SKS1-12)
76
5. Gambaran Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KS Pada Soal Nomor 2
Gambar 4.5 Hasil Tes Subjek KS Pada Soal No. 2
Bersumberkan hasil pekerjaan subjek KS di atas, bisa dilihat bahwa subjek
KS tidak dapat membedakan hal-hal yang diketahui dan yang dimisalkan sehingga
nampak pada jawaban subjek yang diketahui kecil = 𝑥 dan besar = 𝑦. Subjek juga
tidak menuliskan apa yang ditanyakan. Subjek langsung menyelesaikan soal
dengan mengeliminasi persamaan 1 yaitu 11𝑥 + 3𝑦 = 110 dan persamaan 2 yaitu
4𝑥 + 𝑦 = 99 sehingga dia memperoleh nilai 𝑦 = 31 dan nilai 𝑥= 17. Sehingga
diketahui himpunan penyelesaiannya adalah 17 dan 31 kemudian dijumlahkan dia
memperoleh bahwa bilangan kecil ditambah bilangan besar adalah 48.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep variabel,
koefisien dan konstanta.
P-04 Yang mana disebut variabel,koefisien, dan konstanta?
SKS2-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=) seperti
77
11x+3y=110. variabel itu x dan y, koefisien 11 dan 3
sedangkan konstanta 110.
P-04 Kalau yang bukan?
SKS2-04 Misalnya kak yang bukan variabel itu 1,3,5 yang bukan
koefisien itu 2,4,6 dan yang bukan konstanta 2x,3x
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep variabel, koefisien dan konstanta dengan kata-
katanya sendiri. (SKS2-04)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan.
P-04 Yang mana disebut variabel,koefisien, dan konstanta?
SKS2-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=) seperti
11x+3y=110. variabel itu x dan y, koefisien 11 dan 3
sedangkan konstanta 110.
P-05 Kalau yang bukan?
SKS2-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu 1,3,5 yang bukan
koefisien itu 2,4,6 dan yang bukan konstanta 2x,3x
P-06 Ok. jika hanya memiliki satu persamaan disebut?
SKS2-06 Disebut PLDV
P-07 Misalnya yang bagaimana?
SKS2-07 11x+3=110
P-08 Jika yang bukan PLDV?
SKS2-08 Misalnya kak 2x+3y=28
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefenisikan konsep persamaan.
78
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-06 Ok. jika hanya memiliki dua variabel disebut?
SKS2-06 Disebut PLDV
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep persamaan linear dua variabel dengan
pendapatnya sendiri. (SKS2-06)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV?
SKS2-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKS2-02 Suatu sistem persamaan yang memiliki dua persamaan dan
dua variabel?
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear dua variabel pendapatnya
sendiri. (SKS2-02)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep operasi
pada bilangan.
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS2-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
79
dipahami
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 2?
SKS2-12 Metode eliminasi lagi kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS2-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil x =31
dan y =17 dan dijumlahkan mendapatkan 48
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefiniskan konsep operasi pada bilangan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS2-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan
prosedur dalam menyelesaikan soal. (SKS2-11)
II. Memberi contoh dan bukan contoh
80
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep variabel,
koefisien dan konstanta
P-04 Yang mana disebut variabel,koefisien, dan konstanta?
SKS2-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=) seperti
11x+3y=110. variabel itu x dan y, koefisien 11 dan 3
sedangkan konstanta 110.
P-05 Kalau yang bukan?
SKS2-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu 1,3,5 yang bukan
koefisien itu 2,4,6 dan yang bukan konstanta 2x,3x
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mengatakan contoh konsep variabel, koefisien, konstanta (SKS2-04) dan
bukan contoh konsep variabel, koefisien, konstanta. (SKS2-05)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep
persamaan.
P-03 Yang mana itu dua persamaan?
SKS2-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
11x+3y=110
4x+y=99
P-04 Yang mana disebut variabel,koefisien, dan konstanta?
SKS2-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=) seperti
11x+3y=110. variabel itu x dan y, koefisien 11 dan 3
sedangkan konstanta 110.
P-05 Kalau yang bukan?
81
SKS2-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu 1,3,5 yang bukan
koefisien itu 2,4,6 dan yang bukan konstanta 2x,3x
P-06 Ok. jika hanya memiliki satu persamaan disebut?
SKS2-06 Disebut PLDV
P-07 Misalnya yang bagaimana?
SKS2-07 11x+3=110
P-08 Jika yang bukan PLDV?
SKS2-08 Misalnya kak 2x+3y=28
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh persamaan dan bukan contoh persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-06 Ok. jika hanya memiliki dua variabel disebut?
SKS2-06 Disebut PLDV
P-07 Misalnya yang bagaimana?
SKS2-07 11x+3=110
P-08 Jika yang bukan PLDV?
SKS2-08 Misalnya kak 2x+3y=28
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu membedakan contoh persamaan linear dua variabel (SKS2-07) dan bukan
contoh persamaan linear dua variabel. (SKS2-08)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-09 Ok. sekarang yang mana disini SPLDV dalam jawaban anda?
SKS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
82
11x+3y=110 (terdiam dan menunduk)
P-10 Dan sebutkan contoh yang bukan dikatakan SPLDV?
SKS2-10 Misalnya kak 2x+ (terdiam)
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh sistem persamaan linear dua variabel (SKS2-09) dan
bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear dua variabel. (SKS2-10)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep operasi
pada bilangan.
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS2-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 2?
SKS2-12 Metode eliminasi lagi kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS2-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil x =31
dan y =17 dan dijumlahkan mendapatkan 48
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
dapat mengatakan contoh operasi pada bilangan dan bukan contoh operasi pada
bilangan.
83
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS2-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 2?
SKS2-12 Metode eliminasi lagi kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS2-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil x =31
dan y =17 dan dijumlahkan mendapatkan 48
P-14 Ada kesulitan saat mengeliminasi x atau y?
SKS2-14 Kesulitan saat mencari perkalian yang dapat menyamakan
angkanya kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh penyelesaian dan bukan contoh penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KT tentang konsep
variabel, koefisien konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem
persamaan linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian dalam
menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
84
P-09 Ok. sekarang yang mana disini SPLDV dalam jawaban anda?
SKS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
11x+3y=110 (terdiam dan menunduk)
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS2-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil x =31
dan y =17 dan dijumlahkan mendapatkan 48
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mengubah soal ke dalam model matematika (SKS2-09) dan
menerapkannya ke dalam pemecahan masalah. (SKS2-13)
6. Paparan Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KS Pada Soal Nomor 3
Gambar 4.6 Hasil Tes Subjek KS Pada Soal Nomor 3
Berdasarkan hasil pekerjaan subjek KS di atas dapat dilihat bahwa subjek
mampu menuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan. Kemudian
menentukan persamaan 1 dan persamaan 2 seperti 3𝑥 − 𝑦 = 4 , 3𝑥 + 𝑦 = 2.
Kemudian mengeliminasi variabel 𝑥 terlebih dahulu sehingga subjek memperoleh
85
nilai variabel 𝑦 = 1 dan terlihat subjek KS tidak mampu menyelesaikan soal
dengan benar karena tidak mengeliminasi variabel 𝑦. Jadi subjek KS tidak dapat
menentukan himpunan penyelesaiannya.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep variabel,
koefisien dan konstanta.
P-04 Yang mana disebut variabel, koefisien dan konstanta?
SKS3-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel misalnya x dan y
Koefisien itu kak nilai yang ada di depan variabel misal 3 dan
1 sedangkan koefisien kak nilai setelah tanda sama dengan
misal 4 dan 2
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep variabel, koefisien dan konstanta dengan kata-
katanya sendiri. (SKS3-04)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan.
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKS3-02 Suatu sistem persamaan yang memiliki dua persamaan dan
dua variable
P-03 Yang mana itu dua persamaan?
SKS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3x-y=4
3x+y=2
P-04 Yang mana disebut variabel, koefisien dan konstanta?
SKS3-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel misalnya x dan y
86
Koefisien itu kak nilai yang ada di depan variabel misal 3 dan
1 sedangkan koefisien kak nilai setelah tanda sama dengan
misal 4 dan 2
P-05 Kalau yang bukan?
SKS3-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu 1,3,5 yang bukan
koefisien itu 2,4,6 dan yang bukan konstanta 2x,3x
P-06 Ok. jika hanya memiliki dua variabel disebut?
SKS3-06 Disebut PLDV?
P-07 Misalnya yang bagaimana?
SKS3-07 3x-y=4
P-08 Jika yang bukan PLDV?
SKS3-08 Misalnya kak 2x+3=28
P-09 Ok. sekarang yang mana disini SPLDV dalam jawaban anda?
SKS3-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3x-y=4
3x+y=2
P-10 Dan sebutkan contoh yang bukan dikatakan SPLDV?
SKS3-10 Misalnya kak 2x+ 4y=34
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-06 Ok. jika hanya memiliki dua variabel disebut?
SKS3-06 Disebut PLDV?
P-07 Misalnya yang bagaimana?
SKS3-07 3x-y=4
P-08 Jika yang bukan PLDV?
SKS3-08 Misalnya kak 2x+3=28
87
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep persamaan linear dua variabel dengan kata-
katanya sendiri.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV?
SKS3-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKS3-02 Suatu sistem persamaan yang memiliki dua persamaan dan
dua variable
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear dua variabel dengan kata-
katanya sendiri. (SKS3-02)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep operasi
pada bilangan.
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS3-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 3?
SKS3-12 Metode eliminasi lagi kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS3-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
88
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil y=1
P-14 Ada kesulitan saat mengeliminasi x atau y?
SKS3-14 Kesulitan saat mencari perkalian yang dapat menyamakan
angkanya kak . Pada saat mengeliminasi nilai y lama berpikir
dan tidak sempat menuliskan hasilnya kak karena waktu habis
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS3-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Dimana
subjek hanya menjelaskan prosedur dalam menyelesaikan soal. (SKS3-11)
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep variabel,
koefisien dan konstanta
P-04 Yang mana disebut variabel, koefisien dan konstanta?
89
SKS3-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel misalnya x dan y
Koefisien itu kak nilai yang ada di depan variabel misal 3 dan
1 sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda sama dengan
misal 4 dan 2
P-05 Kalau yang bukan?
SKS3-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu 1,3,5 yang bukan
koefisien itu 2,4,6 dan yang bukan konstanta 2x,3x
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh variabel, koefisien, konstanta (SKS3-04) dan
mampu menyebutkan bukan contoh variabel, koefisien dan konstanta. (SKS3-05)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan.
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKS3-02 Suatu sistem persamaan yang memiliki dua persamaan dan
dua variabel
P-03 Yang mana itu dua persamaan?
SKS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3x-y=4
3x+y=2
P-04 Yang mana disebut variabel, koefisien dan konstanta?
SKS3-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel misalnya x dan y
Koefisien itu kak nilai yang ada di depan variabel misal 3 dan
1 sedangkan koefisien kak nilai setelah tanda sama dengan
misal 4 dan 2
P-05 Kalau yang bukan?
SKS3-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu 1,3,5 yang bukan
koefisien itu 2,4,6 dan yang bukan konstanta 2x,3x
90
P-06 Ok. jika hanya memiliki dua variabel disebut?
SKS3-06 Disebut PLDV?
P-07 Misalnya yang bagaimana?
SKS3-07 3x-y=4
P-08 Jika yang bukan PLDV?
SKS3-08 Misalnya kak 2x+3=28
P-09 Ok. sekarang yang mana disini SPLDV dalam jawaban anda?
SKS3-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3x-y=4
3x+y=2
P-10 Dan sebutkan contoh yang bukan dikatakan SPLDV?
SKS3-10 Misalnya kak 2x+ 4y=34
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh persamaan dan bukan contoh persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep persamaan
linear dua variabel.
P-06 Ok. jika hanya memiliki dua variabel disebut?
SKS3-06 Disebut PLDV?
P-07 Misalnya yang bagaimana?
SKS3-07 3x-y=4
P-08 Jika yang bukan PLDV?
SKS3-08 Misalnya kak 2x+3=28
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh persamaan linear dua variabel dan bukan contoh
persamaan linear dua variabel.
91
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep sistem
persamaan linear dua variabel.
P-09 Ok. sekarang yang mana disini SPLDV dalam jawaban anda?
SKS3-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3x-y=4
3x+y=2
P-10 Dan sebutkan contoh yang bukan dikatakan SPLDV?
SKS3-10 Misalnya kak 2x+ 4y=34
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh sistem persamaan linear dua variabel (SKS3-09) dan
bukan contoh sistem persamaan linear dua variabel. (SKS3-10)
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep operasi
pada bilangan.
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS3-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 3?
SKS3-12 Metode eliminasi lagi kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS3-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil y=1
92
P-14 Ada kesulitan saat mengeliminasi x atau y?
SKS3-14 Kesulitan saat mencari perkalian yang dapat menyamakan
angkanya kak . Pada saat mengeliminasi nilai y lama berpikir
dan tidak sempat menuliskan hasilnya kak karena waktu habis
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh operasi pada bilangan dan bukan contoh konsep
operasi pada bilangan.
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KS tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS3-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 3?
SKS3-12 Metode eliminasi lagi kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS3-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil y=1
P-14 Ada kesulitan saat mengeliminasi x atau y?
SKS3-14 Kesulitan saat mencari perkalian yang dapat menyamakan
angkanya kak . Pada saat mengeliminasi nilai y lama berpikir
dan tidak sempat menuliskan hasilnya kak karena waktu habis
93
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh konsep penyelesaian dan bukan contoh konsep
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KS tentang konsep
variabel, koefisien konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem
persamaan linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian dalam
menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
P-09 Ok. sekarang yang mana disini SPLDV dalam jawaban anda?
SKS3-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3x-y=4
3x+y=2
P-10 Dan sebutkan contoh yang bukan dikatakan SPLDV?
SKS3-10 Misalnya kak 2x+ 4y=34
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS3-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 3?
SKS3-12 Metode eliminasi lagi kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS3-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil y=1
94
P-14 Ada kesulitan saat mengeliminasi x atau y?
SKS3-14 Kesulitan saat mencari perkalian yang dapat menyamakan
angkanya kak . Pada saat mengeliminasi nilai y lama berpikir
dan tidak sempat menuliskan hasilnya kak karena waktu habis
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mengubah soal ke dalam bentuk matematika (SKS3-09) dan
menerapkannya ke dalam pemecahan masalah namun tidak menyelesaikan semua
jawaban dengan benar, sehingga tidak memperoleh himpunan penyelesaiannya.
(SKS3-13)
7. Paparan Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KR Pada Soal Nomor 1
Gambar 4.7 Hasil Tes Subjek KR Pada Soal Nomor 1
Berdasarkan hasil pekerjaan subjek KR di atas dilihat bahwa subjek mampu
menuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan, kemudian memisalkan
sebuah kue donat dan kue lapis dengan variabel 𝑥 dan 𝑦, selanjutnya mengubah
soal cerita ke dalam model matematika seperti 5𝑥 + 2𝑦 = 8.000 , 2𝑥 + 3𝑦 =
95
5.400. Setelah itu subjek memperoleh persamaan 1 dan persamaan 2. Terlihat
pada saat mengeliminasi variabel x, persamaan 1 dikali dengan 2 diperoleh 10𝑥 +
4𝑦 = 16.000 dan persamaan 2 dikali dengan 5 diperoleh 10𝑥 + 15𝑦 = 27.000
sehingga nilai y = 1.000.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
variabel, koefisien dan konstanta.
P-03 Apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-03 Tidak tau kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep variabel, koefisien dan konstanta.
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
persamaan.
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV
SKR1-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKR1-02 Suatu sistem yang mempunyai dua persamaan dan dua
variable
P-03 Apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-03 Tidak tau kak
P-04 Yang mana dikatakan variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-04 1 dan 3 kak (terdiam)
P-05 Yang mana di sebut persamaan linear dua variabel?
SKR1-05 Ini kak (sambil menujuk soal)
5x+2y=8000
P-06 Kenapa dikatakan PLDV?
96
SKR1-06 Karena hanya memiliki dua variabel kak
P-07 Yang mana bukan contoh PLDV
SKR1-07 Misalnya kak 5x+7=8.000
P-08 Ok. bagaimana itu kalau SPLDV?
SKR1-08 Yang 2 persamaannya kak dan dua variabelnya
P-09 Contohnya?
SKR1-09 Misalnya kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
5x+2y=8000
2x+3y=5.400
P-10 Jika yang bukan contoh SPLDV?
SKR1-10 5x+2=8.000
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
persamaan linear dua variabel.
Kode Uraian
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV
SKR1-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKR1-02 Suatu sistem yang mempunyai dua persamaan dan dua
variable
P-03 Apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-03 Tidak tau kak
P-04 Yang mana dikatakan variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-04 1 dan 3 kak (terdiam)
P-05 Yang mana di sebut persamaan linear dua variabel?
SKR1-05 Ini kak (sambil menujuk soal)
5x+2y=8000
97
P-06 Kenapa dikatakan PLDV?
SKR1-06 Karena hanya memiliki dua variabel kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep persamaan linear dua variabel dengan kata-
katanya sendiri. (SKR1-06)
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
sistem persamaan linear dua variabel.
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV
SKR1-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKR1-02 Suatu sistem yang mempunyai dua persamaan dan dua
variable
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear dengan kata-katanya
sendiri. (SKR1-02)
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
operasi pada bilangan.
P-11 Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKR1-11 Pertama kak Menuliskan x= donat dan y =kue lapis kemudian
mengubah ke model matematika lalu dieliminasikan x sehingga
mendapatkan y = 1000
P-12 Kenapa tidak mencari nilai x nya?
SKR1-12 Karena kak beda lagi perkalian dan pengurangannya jadi
tidak saya pahami
98
P-13 Tidak pahamki mengeliminasi?
SKR1-13 Tidak kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan.
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKR1-11 Pertama kak Menuliskan x= donat dan y =kue lapis kemudian
mengubah ke model matematika lalu dieliminasikan x sehingga
mendapatkan y = 1000
P-12 Kenapa tidak mencari nilai x nya?
SKR1-12 Karena kak beda lagi perkalian dan pengurangannya jadi
tidak saya pahami
P-13 Tidak pahamki mengeliminasi?
SKR1-13 Tidak kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep penyelesaian.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
variabel, koefisien dan konstanta.
P-04 Yang mana dikatakan variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-04 1 dan 3 kak (terdiam)
99
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh variabel, koefisien, konstanta dan bukan contoh
variabel, koefisien, konstanta.
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
persamaan.
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV
SKR1-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKR1-02 Suatu sistem yang mempunyai dua persamaan dan dua
variable
P-03 Apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-03 Tidak tau kak
P-04 Yang mana dikatakan variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-04 1 dan 3 kak (terdiam)
P-05 Yang mana di sebut persamaan linear dua variabel?
SKR1-05 Ini kak (sambil menujuk soal)
5x+2y=8000
P-06 Kenapa dikatakan PLDV?
SKR1-06 Karena hanya memiliki dua variabel kak
P-07 Yang mana bukan contoh PLDV
SKR1-07 Misalnya kak 5x+7=8.000
P-08 Ok. bagaimana itu kalau SPLDV?
SKR1-08 Yang 2 persamaannya kak dan dua variabelnya
P-09 Contohnya?
SKR1-09 Misalnya kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
5x+2y=8000
2x+3y=5.400
P-10 Jika yang bukan contoh SPLDV?
SKR1-10 5x+2=8.000
100
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh persamaan dan bukan contoh persamaan.
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
persamaan linear dua variabel.
Kode Uraian
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV
SKR1-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKR1-02 Suatu sistem yang mempunyai dua persamaan dan dua
variable
P-03 Apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-03 Tidak tau kak
P-04 Yang mana dikatakan variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-04 1 dan 3 kak (terdiam)
P-05 Yang mana di sebut persamaan linear dua variabel?
SKR1-05 Ini kak (sambil menujuk soal)
5x+2y=8000
P-06 Kenapa dikatakan PLDV?
SKR1-06 Karena hanya memiliki dua variabel kak
P-07 Yang mana bukan contoh PLDV
SKR1-07 Misalnya kak 5x+7=8.000
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menyebutkan contoh persamaan linear dua variabel (SKR1-05) dan bukan
contoh persamaan linear dua variabel. (SKR1-07)
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
sistem persamaan linear dua variabel.
101
P-08 Ok. bagaimana itu kalau SPLDV?
SKR1-08 Yang 2 persamaannya kak dan dua variabelnya
P-09 Contohnya?
SKR1-09 Misalnya kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
5x+2y=8000
2x+3y=5.400
P-10 Jika yang bukan contoh SPLDV?
SKR1-10 5x+2=8.000
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek dapat
menyebutkan contoh sistem persamaan linear dua veriabel (SKR1-09) dan bukan
contoh sistem persamaan linear dua variabel. (SKR1-10)
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
operasi pada bilangan.
P-11 Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKR1-11 Pertama kak Menuliskan x= donat dan y =kue lapis kemudian
mengubah ke model matematika lalu dieliminasikan x sehingga
mendapatkan y = 1000
P-12 Kenapa tidak mencari nilai x nya?
SKR1-12 Karena kak beda lagi perkalian dan pengurangannya jadi
tidak saya pahami
P-13 Tidak pahamki mengeliminasi?
SKR1-13 Tidak kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh operasi pada bilangan dan bukan contoh operasi
pada bilangan.
102
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KR tentang konsep
penyelesaian.
P-11 Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKR1-11 Pertama kak Menuliskan x= donat dan y =kue lapis kemudian
mengubah ke model matematika lalu dieliminasikan x sehingga
mendapatkan y = 1000
P-12 Kenapa tidak mencari nilai x nya?
SKR1-12 Karena kak beda lagi perkalian dan pengurangannya jadi
tidak saya pahami
P-13 Tidak pahamki mengeliminasi?
SKR1-13 Tidak kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh penyelesaian dan bukan contoh penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Berikut disajikan petikan wawancara terhadap subjek KS tentang konsep
variabel, koefisien konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem
persamaan linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian dalam
menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
P-09 Contohnya?
SKR1-09 Misalnya kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
5x+2y=8000
2x+3y=5.400
P-10 Jika yang bukan contoh SPLDV?
SKR1-10 5x+2=8.000
P-11 Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan soal
103
SPLDV?
SKR1-11 Pertama kak Menuliskan x= donat dan y =kue lapis kemudian
mengubah ke model matematika lalu dieliminasikan x sehingga
mendapatkan y = 1000
P-12 Kenapa tidak mencari nilai x nya?
SKR1-12 Karena kak beda lagi perkalian dan pengurangannya jadi
tidak saya pahami
P-13 Tidak pahamki mengeliminasi?
SKR1-13 Tidak kak
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek
mampu menerapkan konsep variabel, koefisien, konstanta, persamaan, persamaan
linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua variabel dan dapat mengubah
soal ke bentuk matematika (SKR1-09) dan menerapkannya ke dalam pemecahan
masalah akan tetapi tidak tepat. (SKR1-11). SedangkanPada konsep operasi pada
bilangan dan konsep penyelesaian terlihat bahwa subjek tidak mampu menerapkan
konsep dalam pemecahan masalah. (SKR1-12)
8. Paparan Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KR
Gambar 4.8 Hasil Tes Subjek KR Pada Soal Nomor 2
Berdasarkan pekerjaan subjek, dapat dilihat bahwa subjek tidak menuliskan
jawaban pada lembar jawaban.
104
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KR tentang konsep variabel,
koefisien, konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem persamaan
linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian.
Kode Uraian
P-01 Apa yang anda ketahui pada soal nomor 2
SKR2-01 Tidak tau kak
P-02 Apa kesulitan yang anda alami?
SKR2-02 Saya tidak bisa memahami konteks soalnya kak karena
berbeda dengan nomor 1 tadi
Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa subjek
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep variabel, koefisien, konstanta, persamaan, persamaan
linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel, operasi pada bilangan
dan penyelesaian.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KR tentang konsep variabel,
koefisien, konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem persamaan
linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian.
Kode Uraian
P-01 Apa yang anda ketahui pada soal nomor 2
SKR2-01 Tidak tau kak
P-02 Apa kesulitan yang anda alami?
SKR2-02 Saya tidak bisa memahami konteks soalnya kak karena
berbeda dengan nomor 1 tadi
105
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh variabel, koefisien, konstanta,
persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel,
operasi pada bilangan dan penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KR tentang konsep variabel,
koefisien, konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem persamaan
linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian.
Kode Uraian
P-01 Apa yang anda ketahui pada soal nomor 2
SKR2-01 Tidak tau kak
P-02 Apa kesulitan yang anda alami?
SKR2-02 Saya tidak bisa memahami konteks soalnya kak karena
berbeda dengan nomor 1 tadi
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menerapkannya konsep variabel, koefisien, konstanta, persamaan,
persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel, operasi pada
bilangan dan penyelesaian dalam pemecahan masalah.
106
9. Paparan Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KR Pada Soal Nomor 3
Gambar 4.9 Hasil Tes Subjek KR Pada Soal Nomor 3
Berdasarkan pekerjaan subjek, dapat dilihat bahwa subjek KR hanya
menuliskan pada lembar jawaban yaitu persamaan 1 dan persamaan 2 dan tidak
menyelesaikan soal.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berikut di sajikan petikan wawancara subjek KR tentang konsep variabel,
koefisien, konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem persamaan
linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian.
Kode Uraian
P-01 Apa yang anda ketahui pada soal nomor 3
SKR3-01 Tidak tau kak
P-02 Disebut apa ini yang anda tuliskan di lembar jawaban (Sambil
menunjuk)
SKR3-02 Disebut sistem persamaan linear dua variabel kak
P-03 Apa itu SPLDV?
SKR3-03 Tidak tau kak
P-04 Yang mana itu variabel, koefisien dan konstantanya?
SKR3-04 Tidak saya tau juga kak
P-05 Apa kesulitan yang anda alami?
SKR3-05 Saya tidak tau harus menyelesaikannya bagaimana kak karena
107
Beda soalnya, bukan soal cerita lagi
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep variabel, koefisien konstanta, persamaan,
persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel, operasi pada
bilangan, dan penyelesaian.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Berikut di sajikan petikan wawancara subjek KR tentang konsep variabel,
koefisien, konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem persamaan
linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian.
Kode Uraian
P-01 Apa yang anda ketahui pada soal nomor 3
SKR3-01 Tidak tau kak
P-02 Disebut apa ini yang anda tuliskan di lembar jawaban (Sambil
menunjuk)
SKR3-02 Disebut sistem persamaan linear dua variabel kak
P-03 Apa itu SPLDV?
SKR3-03 Tidak tau kak
P-04 Yang mana itu variabel, koefisien dan konstantanya?
SKR3-04 Tidak saya tau juga kak
P-05 Apa kesulitan yang anda alami?
SKR3-05 Saya tidak tau harus menyelesaikannya bagaimana kak karena
Beda soalnya, bukan soal cerita lagi
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh variabel, koefisien, konstanta,
108
persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel,
operasi pada bilangan dan penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Berikut disajikan petikan wawancara subjek KR tentang konsep variabel,
koefisien, konstanta, persamaan, persamaan linear dua variabel, sistem persamaan
linear dua variabel, operasi pada bilangan dan penyelesaian.
Kode Uraian
P-01 Apa yang anda ketahui pada soal nomor 2
SKR2-01 Tidak tau kak
P-02 Apa kesulitan yang anda alami?
SKR2-02 Saya tidak bisa memahami konteks soalnya kak karena
berbeda dengan nomor 1 tadi
Bersumber pada petikan wawancara di atas, bisa dilihat kalau subjek tidak
mampu menerapkan konsep variabel, koefisien, konstanta, persamaan, persamaan
linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel, operasi pada bilangan
dan penyelesaian dalam pemecahan masalah.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini hendak dijawab pada BAB I ialah“ Bagaimana deskripsi
uraian konsepmatematika dalam menuntaskan soal sistem persamaan linear dua
variabel siswa kelas VIII SMP Negara 1 Barru?”
1. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Tinggi( KT) Pada Soal No 1
a. Pemahaman Konsep Variabel, Koefisien serta Konstanta Subjek Kategori
Tinggi( KT)
109
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep variabel,
koefisien serta konstanta menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan
soal dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
sanggup mendefinisikan konsep variabel, koefisien serta konstanta dengan
kata- katanya sendiri.( S KT1- 10)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi variabel, koefisien serta konstanta
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
pada soal no 1 tentang pemahaman konsep dalam membagikan contoh serta
bukan contoh dari konsep variabel, koefisien serta konstanta, menampilkan
kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengatakan contoh variabel,
koefisien serta konstanta( S KT1- 05) serta bukan contoh variabel, koefisien
serta konstanta.( SKS1- 06)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh variabel, koefisien, konstantaserta bukan contoh
variabel, koefisien, konstanta.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
110
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel,
koefisien serta konstanta ataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa
mengganti soal kedalam model matematika(SKT1-11)serta menerapkannya
ke dalam pemecahan permasalahan.( S KT1- 15)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep variabel, koefisien serta konstanta dalam
pemecahan permasalahan.
b. Pemahaman Konsep Persamaan Subjek Kategori Tinggi( KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata- katanya sendiri.( S KT1-
05)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi persamaan dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
111
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.(
SKT1- 06)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek bisa mengganti soal kedalam model matematika( S
KT1- 11)serta menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan.( S KT1-
15)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep persamaan dalam pemecahan permasalahan.
c. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Dua Variabel Subjek Kategori
Tinggi( KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan linear
112
dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan
benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.( S KT1- 09)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi persamaan linear dua variabel dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mengatakan contoh serta tidak sanggup mengatakan bukan
contoh.( SKT1- 08)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh persamaan linear dua variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan
linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal
kedalam model matematika( S KT1- 11)serta menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan.( S KT1- 15)
113
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
d. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear DuaVariabel Subjek
Kategori Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep sistem
persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.( S
KT1- 04)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear dua variabel
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam membagikan contoh serta bukan contoh
dari konsep sistem persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau
subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek sanggup mengatakan contoh ( SKT1- 11) serta
bukan contoh.( SKT1- 12).
114
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh sistem persamaan linear dua variabel serta bukan
contoh sistem persamaan linear dua variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear dua variabelataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mengganti soal kedalam model matematika( S KT1- 11)serta
menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan.( S KT1- 15)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep sistem persamaan linear dua variabel dalam
pemecahan permasalahan.
e. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan Subjek Kategori Tinggi( KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep operasi pada
bilangan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan
benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidaksanggup
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata- katanya sendiri.(
S KT1- 13)
115
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam membagikan contoh serta bukan contoh
dari konsep operasi pada bilangan, menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh operasi pada bilangan serta bukan
contoh operasi pada bilangan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh
operasi pada bilangan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada
bilangan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan
kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal kedalam
model matematika(SKT1- 11)serta menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan.(SKT1- 15)
116
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan
permasalahan.
f. Pemahaman Konsep Penyelesaian Subjek Kategori Tinggi( KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata- katanya sendiri.( S KT1-
13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi penyelesaian dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh penyelesaian serta bukan contoh penyelesaian.(
SKT1- 06)
117
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek bisa mengganti soal kedalam model matematika
serta menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan.( S KT1- 15)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep penyelesaian dalam pemecahan permasalahan.
2. Uraian Konsep Subjek Kategori Sedang(KS) Pada Soal No 1
a. Pemahaman Konsep Variabel, Koefisien serta Konstanta Subjek Kategori
Sedang( KS)
I. Menyatakan ulang suatu konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep variabel,
koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan
soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada tahap himpunan
penyelesaiannya. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjektidak
sanggup mendefinisikan konsep variabel, koefisien serta konstanta dengan
kata- katanya sendiri.
118
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi variabel, koefisien serta konstanta
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep variabel, koefisien serta konstanta,menampilkan kalau subjek
sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi
himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh variabel, koefisien, konstanta(
SKS1- 04) serta bukan contoh variabel, koefisien serta konstanta.( SKS1- 05)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh variabel, konstanta, koefisien serta bukan
contoh variabel, koefisien serta konstanta.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel,
koefisien serta konstanta ataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan
penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa
menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan hendak namun tidak
pas.( S KT1- 12)
119
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep variabel, koefisien serta konstanta dalam
pemecahan permasalahan.
b. Pemahaman Konsep Persamaan Subjek Kategori Sedang( KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut,
hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep
persamaan dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi persamaan dengan kata- katanya
sendiri
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan,menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan
penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
120
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep persamaan ataupun
algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau subjek
sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada
tahap himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek sanggup mengganti soal ke dalam wujud matematika(
SKS1- 06) bisa menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan hendak
namun tidak pas.( S KT1- 12)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep persamaan dalam pemecahan permasalahan.
c. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Dua Variabel Subjek Kategori
Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan linear
dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan
runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mendefinisikan
konsep dengan kata- katanya sendiri.( SKS1- 08)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi persamaan linear dua variabel dengan
kata- katanya sendiri.
121
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan linear dua variabel,menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada tahap
himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mengatakan contoh ( SKS1- 07) serta bukan.( SKS1- 09)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh persamaan linear dua variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep persamaan linear
dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut,
hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal ke dalam
wujud matematika( SKS1- 06) bisa menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan hendak namun tidak pas.( S KT1- 12)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep dalampemecahan permasalahan.
d. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear DuaVariabel Subjek
Kategori Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
122
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep sistem
persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada tahap
himpunan penyelesaiannya. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.(
SKS1- 02)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear dua variabel
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep sistem persamaan linear dua variabel,menampilkan kalau subjek
sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi
himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mengatakan contoh serta bukan contoh.( SKS1- 06)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh sistem persamaan linear dua
variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkankonsep sistem persamaan
123
linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut,
hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal ke dalam
wujud matematika( SKS1- 06) bisa menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan hendak namun tidak pas.( S KT1- 12)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
e. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan Subjek Kategori Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang suatu konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep operasi pada
bilangan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan
runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep pembedahan pada bilangan dengan kata- katanya
sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
124
konsep operasi pada bilangan,menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi
himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh operasi pada bilangan serta bukan
contoh operasi pada bilangan.( SKS1- 06)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh
operasi pada bilangan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep pembedahan pada
bilangan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan
kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak
pas pada tahap himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek sanggup mengganti soal ke dalam wujud matematika(
SKS1- 06) bisa menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan hendak
namun tidak pas.( S KT1- 12)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menerapkan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan
permasalahan.
f. Pemahaman Konsep Penyelesaian Subjek Kategori Sedang( KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
125
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut,
hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep
penyelesaian dengan kata- katanya sendiri.( SKS1- 10)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi penyelesaian dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian,menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan
penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh penyelesaian serta bukan contoh penyelesaian.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep penyelesaian
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
126
subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas
pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek sanggup mengganti soal ke dalam wujud matematika(
SKS1- 06) bisa menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan hendak
namun tidak pas.( S KT1- 12)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menerapkan konsep penyelesaian dalam pemecahan
permasalahan.
3. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Rendah(KR) Pada Soal No 1
a. Pemahaman Konsep Variabel, Koefisien serta Konstanta Subjek Kategori
Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep variabel,
koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep variabel, koefisien serta
konstanta dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi variabel, koefisien serta konstanta
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
127
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep variabel, koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek tidak
sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak sanggup mengatakan contoh variabel, koefisien
serta konstanta serta bukan contoh variabel, koefisien serta konstanta.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh variabel, koefisien serta konstanta serta
bukan contoh variabel, koefisien serta konstanta.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep variabel, koefisien
serta konstanta ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal ke
dalam model matematika(SKR1-09) serta menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas.( S KR1- 11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep variabel, koefisien serta konstanta dalam
pemecahan permasalahan.
b. Pemahaman Konsep Persamaan Subjek Kategori Rendah ( KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
128
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan, menampilkan
kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep
persamaan dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi persamaan dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan
soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep persamaan ataupun
algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau subjek tidak
sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek bisa mengganti soal ke dalam model matematika( SKR1-
129
09) serta menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan hendak namun
tidak pas.( S KR1- 11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep persamaan dalam pemecahan permasalahan.
c. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Dua Variabel Subjek Kategori
Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan linear
dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi persamaan linear dua variabel dengan
kata- katanya sendiri.
II. Berikan contoh serta bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 1
tentang uraian konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak
sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek sanggup mengatakan contoh serta bukan contoh.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh persamaan linear dua variabel.
130
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep persamaan linear
dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal ke
dalam model matematika( SKR1- 09) serta menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas.( S KR1- 11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
d. PemahamanKonsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Subjek
Kategori Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep sistem
persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear dua variabel
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
131
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep sistem persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek
tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek sanggup mengatakan contoh serta bukan contoh.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh sistem persamaan linear dua
variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkankonsep sistem persamaan
linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal ke
dalam model matematika(SKR1-09 serta menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas.( S KR1- 11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
e. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan Subjek Kategori Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang suatu konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep operasi pada
bilangan, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal
132
dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan, menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh operasi pada bilangan serta bukan
contoh operasi pada bilangan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh
operasi pada bilangan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep operasi pada
bilangan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan
kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal ke dalam model
matematika( SKR1- 09) serta menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan hendak namun tidak pas.( S KR1- 11)
133
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menerapkan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan
permasalahan.
f. Pemahaman Konsep Penyelesaian Subjek Kategori Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mendefinisikan
konsep penyelesaian dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi penyelesaian dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian, menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
134
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 1
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep penyelesaian
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal ke dalam model
matematika( SKR1- 09) serta menerapkannyake dalam pemecahan
permasalahan hendak namun tidak pas.( S KR1- 11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menerapkan konsep penyelesaian dalam pemecahan
permasalahan.
4. Pemahaman Konsep Kategori Tinggi(KT) Pada Soal No 2
a. Pemahaman Konsep Variabel, Koefisien serta Konstanta Subjek Kategori
Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep variabel,
koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan
soal dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
sanggup mendefinisikan konsep variabel, keofisien serta konstanta dengan
kata- katanya sendiri.( S KT2- 05)
135
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi variabel, koefisien serta konstanta
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep variabel, koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek
sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak sanggup memberi contoh variabel, koefisien serta
konstanta serta bukan contoh variabel, koefisien serta konstanta.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh variabel, koefisien serta konstanta serta
bukan contoh variabel, keofisien serta konstanta.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep variabel, koefisien
serta konstanta ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal
kedalam model matematika(SKT2-08)serta menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan.( S KT2- 11)
136
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep variabel, koefisien serta konstanta dalam
pemecahan permasalahan.
b. Pemahaman Konsep Persamaan Subjek Jenis Besar(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi persamaan dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mengatakan contoh persamaan( SKT2- 02) serta bukan contoh persamaan.(
SKT2- 03)
Bersumber pada hasil analisis diatas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
137
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep persamaan ataupun
algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau subjek
sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek bisa mengganti soal kedalam model matematikaserta
menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan.( S KT2- 11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep persamaan dalam pemecahan permasalahan.
c. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Dua Variabel Subjek Kategori
Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan linear
dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan
benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata- katanya sendiri.( S KT2-
04)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi persamaan linear dua variabel dengan
kata- katanya sendiri
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
138
konsep persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mengatakan contoh serta bukan contoh.( SKT2- 05)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh persamaan linear dua variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep persamaan linear
dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal
kedalam model matematika serta menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan.( S KT2- 11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
d. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Subjek
Kategori Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep sistem
persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara
139
subjek sanggup mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.( S
KT2- 01)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear dua variabel
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep sistem persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek
sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek sanggup mengatakan contoh ( SKT2- 08) serta bukan
contoh.( SKT1- 09)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh sistem persamaan linear dua
variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkankonsep sistem persamaan
linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal
kedalam model matematika serta menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan.( S KT2- 11)
140
Bersumber pada hasil analisis diatas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
e. Pemahaman Konsep OperasiPada Bilangan Subjek Kategori Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang suatu konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep operasi pada
bilangan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan
benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan, menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh operasi pada bilangan serta bukan
contoh operasi pada bilangan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh
operasi pada bilangan.
141
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep operasi pada
bilangan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan
kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal kedalam model
matematika serta mempraktikkan operasi perkalian ke dalam pemecahan
permasalahan.( SKT2- 12)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan
permasalahan.
f. Pemahaman Konsep Penyelesaian Subjek Kategori Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata- katanya sendiri.( S KT2-
11)
Bersumber pada hasil analisis diatas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi penyelesaian dengan kata- katanya
sendiri.
142
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh penyelesaian serta bukan contoh penyelesaian.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep penyelesaian
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
subjek sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek bisa mengganti soal kedalam model matematika
serta menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan.( S KT2- 11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep penyelesaian dalam pemecahan permasalahan.
5. Pemahaman Konsep Kategori Sedang(KS) Pada Soal No 2
a. Pemahaman Konsep Variabel, Koefisien serta Konstanta Subjek
KategoriSedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
143
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan runtut.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mendefinisikan
konsep variabel, koefisien serta konstanta dengan kata- katanya sendiri.(
SKS2- 04)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi variabel, koefisien serta konstanta
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep variabel, koefisien serta konstanta,menampilkan kalau subjek tidak
sanggup menuntaskan soal dengan runtut. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek sanggup mengatakan contoh variabel, koefisien serta
konstanta( SKS2- 04) serta bukan contoh variabel, koefisien serta konstanta(
SKS2- 05).
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh variabel, koefisien serta konstanta serta bukan
contoh variabel, koefisien serta konstanta.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep variabel, koefisien
144
serta konstanta ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan runtut.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal
ke dalam wujud matematika(SKS1- 09) bisa menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan.( SKS1- 13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
b. Pemahaman Konsep Persamaan Subjek Kategori Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan runtut.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi persamaan dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan,menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan
soal dengan runtut. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
145
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep persamaan ataupun
algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau subjek tidak
sanggup menuntaskan soal dengan runtut. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek sanggup mengganti soal ke dalam wujud matematika(
SKS1- 09) bisa menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan hendak
namun tidak pas.( SKT1- 13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep persamaan dalam pemecahan permasalahan.
c. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Dua Variabel Subjek Kategori
Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan linear
dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal
dengan runtut. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.( SKS2- 06)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi persamaan linear dua variabel dengan
kata- katanya sendiri.
146
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan linear dua variabel,menampilkan kalau subjek tidak
sanggup menuntaskan soal dengan runtut. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak sanggup membedakan contoh ( SKS2- 07) serta
bukan contoh.( SKS2- 08)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh serta bukan contoh persamaan linear dua
variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep persamaan linear
dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan runtut.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal
ke dalam wujud matematika( SKS1- 09) bisa menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas.( S KT1- 13).
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
147
d. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear dua Variabel Subjek
Kategori Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep sistem
persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan runtut. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.(
SKS2- 02)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear dua variabel
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep sistem persamaan linear dua variabel,menampilkan kalau subjek
tidak sanggup menuntaskan soal dengan runtut. Berikutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek tidak sanggup mengatakan contoh ( SKS2- 09) serta
bukan contoh.( SKS2- 10)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh serta bukan contoh sistem persamaan linear
dua variabel.
148
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam menerapkan konsep sistem persamaan
linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan runtut.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal
ke dalam wujud matematika(SKS1-09)bisa menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas.(SKT1-13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menerapkankonsep dalam pemecahan permasalahan.
e. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan Subjek Kategori Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep operasi pada
bilangan, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal
dengan runtut. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mendefinisikan konsep operasi pada bilangan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
149
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan,menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan runtut. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak sanggup mengatakan contoh operasi pada bilangan
serta bukan contoh operasi pada bilangan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh
operasi pada bilangan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada
bilangan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan
kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan runtut. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal ke dalam
wujud matematika(SKS1-09) bisa menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan hendak namun tidak pas.(SKT1-13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan
permasalahan.
f. Pemahaman Konsep Penyelesaian Subjek Kategori Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
150
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan runtut.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep penyelesaian.( SKS2- 11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi penyelesaian dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian,menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan
soal dengan runtut. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh penyelesaian serta bukan contoh penyelesaian.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan runtut. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mengganti soal ke dalam
151
wujud matematika( SKS1- 09) bisa menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan hendak namun tidak pas.( S KT1- 13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep penyelesaian dalam pemecahan
permasalahan.
6. Pemahaman Konsep Kategori Rendah(KR) Pada Soal No 2
a. Pemahaman Konsep Variabel, Koefisien serta Konstanta Subjek Kategori
Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep variabel,
koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan
jawaban. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mendefinisikan konsep variabel, koefisien serta konstanta dengan kata-
katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi variabel, koefisien serta konstanta
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh serta bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban.
152
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mengatakan contoh penyelesaian serta bukan contoh penyelesaian.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh variabel, koefisien serta konstanta serta
bukan contoh variabel, koefisien serta konstanta.
III. Mempraktikkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel,
koefisien serta konstanta ataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mempraktikkan konsep variabel, koefisien serta konstanta ke dalam
pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep variabel, koefisien serta konstanta
dalam pemecahan permasalahan.
b. Pemahaman Konsep Persamaan Subjek Kategori Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan,
menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban. Berikutnya ditelusuri
dari hasil wawancara subjek sanggup mendefinisikan konsep persamaan
dengan kata- katanya sendiri.
153
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi persamaan dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mengatakan contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomortentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep
persamaan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban. Berikutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mengaplikasikan konsep
persamaan ke dalam pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan
permasalahan.
154
c. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Dua Variabel Subjek Kategori
Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan linear
dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi persamaan linear dua variabel
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak
menuliskan jawaban. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak sanggup mengatakan contoh serta bukan contoh.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh serta bukan contoh persamaan linear dua
variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomor 2 tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep
155
persamaan linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mempraktikkan konsep ke dalam pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
d. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Subjek
Kategori Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep sistem
persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan
jawaban. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi konsep dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep sistem persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek
tidak menuliskan jawaban. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh serta bukan contoh.
156
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh serta bukan contoh sistem persamaan linear
dua variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomor 2 tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mempraktikkan konsep ke dalam pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep sistem persamaan linear dua variabel
dalam pemecahan permasalahan.
e. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan Subjek Kategori Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep operasi pada
bilangan, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban. Berikutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep
operasi pada bilangan dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan dengan
kata- katanya sendiri.
157
II. Memberi contoh serta bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan
jawaban. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mengatakan contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh operasi pada
bilangan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh
operasi pada bilangan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomortentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban. Berikutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mempraktikkan konsep operasi
pada bilangan ke dalam pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep pembedahan pada bilangan dalam
pemecahan permasalahan.
f. Pemahaman Konsep Penyelesaian Subjek Kategori Rendah( KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
158
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian,
menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban. Berikutnya ditelusuri
dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep
penyelesaian dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi penyelesaian dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 2
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian, menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mengatakan contoh penyelesaian serta bukan contoh penyelesaian.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomortentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak menuliskan jawaban. Berikutnya, ditelusuri
159
dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mempraktikkan konsep
penyelesaian ke dalam pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep penyelesaian dalam pemecahan
permasalahan.
7. Pemahaman Konsep Kategori Tinggi(KT) Pada Soal No 3
a. Pemahaman Konsep Variabel, Koefisien serta Konstanta Subjek Kategori
Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep variabel,
koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan
soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan
penyelesaiannya. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mendefinisikan konsep variabel, koefisien serta konstanta dengan kata-
katanya sendiri.( SKT3- 09)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi variabel, koefisien serta konstanta
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep variabel, koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek
160
sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi
himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mengatakan contoh variabel, koefisien serta konstanta(
SKT3- 10) serta bukan contoh variabel, koefisien serta konstanta.( SKT3-
11)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh variabel, koefisien serta konstanta serta bukan
contoh variabel, koefisien serta konstanta.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel,
koefisien serta konstanta ataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan
penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa
mengganti soal kedalam model matematika serta mempraktikkan ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas.( S KT3- 14)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep variabel, koefisien serta konstanta dalam
pemecahan permasalahan.
161
b. Uraian Konsep Persamaan Subjek Kategori Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang suatu konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut,
hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mendefinisikan konsep
persamaan dengan kata- katanya sendiri.( S KT3- 03)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi persamaan dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan
penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
sanggup mengatakan contoh persamaan(SKT3- 03) serta bukan contoh
persamaan.(SKT3- 04)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
III. Mempraktikkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan
162
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas
pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek bisa mengganti soal kedalam model matematika serta
menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan.( S KT3- 14)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep persamaan dalam pemecahan
permasalahan.
c. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Dua Variabel Subjek Kategori
Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan linear
dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan
runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup mendefinisikan
konsep dengan kata- katanya sendiri.( SKT3- 02)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi persamaan linear dua variabel dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
163
konsep persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi
himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh ( SKT3- 06) serta bukan contoh.(
SKT1- 07)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh persamaan linear dua variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan
linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut,
hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas.( SKT3- 14)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep dalam pemecahan permasalahan hendak
namun tidak pas.
d. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Subjek
Kategori Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep sistem
164
persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada tahap
himpunan penyelesaiannya. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.( S
KT3- 12)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi konsep sistem persamaan linear dua
variabel dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep sistem persamaan linear dua variabel,menampilkan kalau subjek
sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi
himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh serta bukan contoh.( SKT3- 12)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh serta bukan contoh sistem persamaan linear
dua variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
165
dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan
penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa
menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan hendak namun tidak
pas.( S KT1- 14)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
e. Uraian Konsep Operasi Pada Bilangan Subjek Kategori Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep operasi pada
bilangan, menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan
runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan penyelesaiannya.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata- katanya sendiri.(
S KT3- 15)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan,menampilkan kalau subjek sanggup
menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas pada
166
tahaphimpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak sanggup mengatakan contoh operasi pada bilangan
serta bukan contoh operasi pada bilangan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh
operasi pada bilangan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada
bilangan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan
kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak
pas pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak sanggup mempraktikkan operasi perkalian ke dalam
pemecahan permasalahan.( S KT3- 14)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep operasi perkalian ke dalam
pemecahan permasalahan.
f. Pemahaman Konsep Penyelesaian Subjek Kategori Tinggi(KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT tentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian,
menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut,
hendak namun tidak pas pada tahap himpunan penyelesaiannya. Berikutnya
167
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep
penyelesaian dengan kata- katanya sendiri.( S KT3- 14)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi penyelesaian dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian,menampilkan kalau subjek sanggup menuntaskan soal
dengan runtut, hendak namun tidak pas pada sesi himpunan
penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh penyelesaian serta bukan contoh konsep
penyelesaian.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KT pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
subjek sanggup menuntaskan soal dengan runtut, hendak namun tidak pas
pada sesi himpunan penyelesaiannya. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
168
wawancara subjek tidak sanggup mempraktikkan pembedahan perkalian ke
dalam pemecahan permasalahan.( S KT1- 14)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan
permasalahan.
8. Pemahaman Konsep Kategori Sedang(KS) Pada Soal No 3
a. Pemahaman Konsep Variabel, Koefisien serta Konstanta Subjek Kategori
Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KStentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep variabel,
koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mendefinisikan konsep variabel, koefisien serta konstanta
dengan kata- katanya sendiri.( SKT3- 04)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi variabel, koefisien serta konstanta
dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep variabel, koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek tidak
sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
169
wawancara subjek sanggup mengatakan contoh variabel, koefisien serta
konstanta( SKT3- 04) serta bukan contoh variabel, koefisien serta
konstanta.( SKT3- 05)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh variabel, koefisien serta konstanta serta bukan
contoh variabel, koefisien serta konstanta.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel,
koefisien serta konstanta ataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa
mengganti soal ke dalam model matematika( SKS3- 09) serta
menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan hendak namun tidak
pas.( SKT3- 13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep variabel, koefisien serta konstanta dalam
pemecahan permasalahan.
b. Pemahaman Konsep Persamaan Subjek Kategori Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KStentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar.
170
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi persamaan dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan
soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mengatakan contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal ke dalam model
matematika( SKS3- 09) serta menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan hendak namun tidak pas.( S KT3- 12)
171
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep persamaan dalam pemecahan
permasalahan.
c. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Dua Variabel Subjek Kategori
Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KStentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan linear
dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek sanggup
mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak
sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek sanggup mengatakan contoh serta bukan contoh.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh persamaan linear dua variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
172
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan
linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal ke
dalam model matematika( SKS3- 09) serta menerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas.( S KT3- 12)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
d. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Subjek
Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KStentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep sistem
persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek sanggup mendefinisikan konsep dengan kata- katanya sendiri.(
SKS3- 02)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup menyatakan ulang definisi dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
173
konsep sistem persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek
tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek sanggup mengatakan contoh ( SKS3- 09) serta
bukan contoh.( SKS3- 13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup memberi contoh serta bukan contoh sistem persamaan linear dua
variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear dua variabel ataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal
dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa
mengganti soal ke dalam model matematika( SKS3- 09) serta
menerapkannya ke dalam pemecahan permasalahan hendak namun tidak
pas.( S KT3- 13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
sanggup mempraktikkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
e. Uraian Konsep Operasi Pada Bilangan Subjek Kategori Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KStentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep operasi pada
bilangan, menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal
174
dengan benar. Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata- katanya
sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan, menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh operasi pada bilangan serta bukan
contoh operasi pada bilangan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh
operasi pada bilangan
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada
bilangan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan
kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal ke dalam model
175
matematika( SKS3- 09) serta menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan hendak namun tidak pas.( S KT3- 13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep operasi pada bilangan dalam
pemecahan permasalahan.
f. Pemahaman Konsep Penyelesaian Subjek Kategori Sedang(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KStentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian,
menampilkan kalau subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar.
Berikutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi penyelesaian dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian, menampilkan kalau subjek tidak sanggup
menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mengatakan contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
176
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KS pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian
ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan kalau
subjek tidak sanggup menuntaskan soal dengan benar. Berikutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek bisa mengganti soal ke dalam model
matematika( SKS3- 09) serta menerapkannya ke dalam pemecahan
permasalahan hendak namun tidak pas.( S KT3- 13)
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep penyelesaian dalam pemecahan
permasalahan.
9. Pemahaman Konsep Kategori Rendah(KR) Pada Soal No 3
a. Pemahaman Konsep Variabel, Koefisien serta Konstanta Subjek Kategori
Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang suatu konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep variabel,
koefisien serta konstantamenampilkan kalau subjek cuma menuliskan
persamaan 1 serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya,
177
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep
variabel, koefisien serta konstantadengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi variabel, koefisien serta
konstantadengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep variabel, koefisien serta konstanta, menampilkan kalau subjek cuma
menuliskam persamaan 1 serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mengatakan contoh variabel, koefisien serta konstantaserta bukan contoh
variabel, koefisien serta konstanta
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh variabel, koefisien serta konstantaserta
bukan contoh variabel, koefisien serta konstanta
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomor3 tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep
variabel, koefisien serta konstantaataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek cuma menuliskan persamaan 1
serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri dari
178
hasil wawancara subjek tidak sanggup mempraktikkan konsep variabel,
koefisien serta konstanta ke dalam pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep variabel, koefisien serta konstanta
dalam pemecahan permasalahan.
b. Pemahaman Konsep Persamaan Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan
menampilkan kalau subjek cuma menuliskan persamaan 1 serta persamaan 2
serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-
katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi persamaan dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan, menampilkan kalau subjek cuma menuliskam persamaan
1 serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mengatakan contoh
persamaanserta bukan contoh persamaan.
179
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh persamaan serta bukan contoh persamaan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomor3 tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep
persamaanataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan, menampilkan
kalau subjek cuma menuliskan persamaan 1 serta persamaan 2 serta tidak
menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
sanggup mempraktikkan konsep persamaan ke dalam pemecahan
permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep persamaan dalam pemecahan
permasalahan.
c. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Dua Variabel Subjek Kategori
Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep persamaan linear
dua variabel menampilkan kalau subjek cuma menuliskan persamaan 1 serta
persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep dengan kata-
katanya sendiri.
180
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek cuma
menuliskam persamaan 1 serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal.
Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mengatakan contoh serta bukan contoh.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh serta bukan contoh persamaan linear dua
variabel.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomor3 tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep
persamaan linear dua variabelataupun algoritma dalam pemecahan
permasalahan, menampilkan kalau subjek cuma menuliskan persamaan 1
serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek tidak sanggup mempraktikkan konsep ke dalam
pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep persamaan linear dua variabel dalam
pemecahan permasalahan.
181
d. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Subjek
Kategori Rendah(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep sistem
persamaan linear dua variabel menampilkan kalau subjek cuma menuliskan
persamaan 1 serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep
dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear dua
variabel dengan kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep sistem persamaan linear dua variabel, menampilkan kalau subjek
cuma menuliskam persamaan 1 serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan
soal. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup
mengatakan contoh serta bukan contoh.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh serta bukan contoh.
182
III. Menerapkan konsep alam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomor3 tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep dalam
pemecahan permasalahan, menampilkan kalau subjek cuma menuliskan
persamaan 1 serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mempraktikkan
konsep ke dalam pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep dalam pemecahan permasalahan.
e. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep operasi pada
bilangan menampilkan kalau subjek cuma menuliskan persamaan 1 serta
persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep operasi pada
bilangan dengan kata- katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan dengan
kata- katanya sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
183
konsep operasi pada bilangan, menampilkan kalau subjek cuma menuliskan
persamaan 1 serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mengatakan contoh
operasi pada bilangan serta bukan contoh operasi pada bilangan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh operasi pada bilangan serta bukan contoh
operasi pada bilangan.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomor3 tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek cuma menuliskan persamaan 1 serta persamaan 2
serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mempraktikkan konsep operasi pada bilangan ke
dalam pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep operasi pada bilangan dalam
pemecahan permasalahan.
f. Pemahaman Konsep Penyelesaian Subjek Kategoro Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KRtentang
pemahaman konsep dalam menyatakan ulang suatu konsep penyelesaian
menampilkan kalau subjek cuma menuliskan persamaan 1 serta persamaan 2
184
serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak sanggup mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-
katanya sendiri.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup menyatakan ulang definisi penyelesaian dengan kata- katanya
sendiri.
II. Memberi contoh dan bukan contoh
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal no 3
tentang pemahaman konsep dalam memberi contoh serta bukan contoh dari
konsep penyelesaian, menampilkan kalau subjek cuma menuliskan
persamaan 1 serta persamaan 2 serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak sanggup mengatakan contoh
penyelesaian serta bukan contoh penyelesaian.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup memberi contoh penyelesaian serta bukan contoh
penyelesaian.
III. Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Bersumber pada paparan informasi hasil tes subjek KR pada soal
nomor3 tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian ataupun algoritma dalam pemecahan permasalahan,
menampilkan kalau subjek cuma menuliskan persamaan 1 serta persamaan 2
serta tidak menuntaskan soal. Berikutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
185
subjek tidak sanggup mempraktikkan konsep penyelesaian ke dalam
pemecahan permasalahan.
Bersumber pada hasil analisis di atas, bisa disimpulkan kalau subjek
tidak sanggup mempraktikkan konsep penyelesaian dalam pemecahan
permasalahan.
186
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Data 4 Dimensi
Subjek (Kategori) Tinggi
Soal K1 K2 K3 K4 K5 K6
I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3
S1 √ √ √ − − √ √ √ √ √ √ √ − − √ − − √
S2 √ − √ − √ √ √ √ √ − − √ − − √ − − √
S3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ − √ − − − − − −
Subjek (Kategori) Sedang
Soal K1 K2 K3 K4 K5 K6
I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3
S1 − − √ − − √ √ √ √ √ √ √ − − √ − − √
S2 √ √ √ − − √ √ − √ √ − √ − − √ − − √
S3 √ √ √ − − √ √ √ √ √ √ √ − − − − − −
Subjek (Kategori) Rendah
Soal K1 K2 K3 K4 K5 K6
I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3
S1 − − √ − − √ √ √ √ √ − √ − − − − − −
S2 − − − − − − − − − − − − − − − − − −
S3 − − − − − − − − − − − − − − − − − −
Keterangan:
S1 : Soal 1 ; S2 : Soal 2 ; S3 : Soal 3
K1 : Konsep Variabel, koefisien, dan konstanta,
K2 : Konsep Persamaan,
K3 : Konsep Persamaan Linear Dua Variabel,
K4 : Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel,
K5 : Konsep Operasi pada Bilangan,
K6 : Konsep Penyelesaian
I1: : Indikator Menyatakan Ulang Sebuah Konsep
I2 : Indikator Memberikan Contoh Dan Bukan Contoh
I3 : Indikator Menerapkan Konsep Dalam Pemecahan Masalah
√ : Dipenuhi
− : Tidak Dipenuhi
187
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis pada BAB IV tentang konsep Varibael,
Koefisien dan Konstanta (K1), konsep Persamaan (K2), konsep Persamaan Linear
Dua Variabel (K3), konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (K4), konsep
Operasi pada Bilangan (K5) dan konsep Penyelesaian (K6), hingga dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Deskripsi pemahaman konsepsubjek Kategori Tinggi(KT)dalam
menuntaskansoal no 1
a. Indikator menyatatakan ulang sebuah konsep
Pemahaman subjek kategori tinggi(KT) ialah Indikator pertama
menyatakan ulang sebuah konsep, subjek sanggup melaporkan ulang definis
K1, K3, K4 dengan kata- katanya sendiri.
Tetapi subjek tidak sanggup melaporkan ulang definisi K2, K5 serta
K6.
b. Indikator memberi contoh dan bukan contoh
Pemahaman subjek kategori tinggi(KT) ialah pada indikator
keduamemberi contoh dan bukan contoh, subjek sanggup membagikan
contoh serta bukan contoh K1, K3 Serta K4.
Tetapi subjek tidak sanggup membagikan contoh serta bukan contoh
K2, K5, Serta K6.
188
c. Indikator menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Pemahaman subjek kategori tinggi(KT) ialah pada indikator ketiga
menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan, subjek sanggup
mengganti soal ke dalam model matematika serta menerapkanke dalam
pemecahan permasalahan.
2. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori tinggi(KT) dalam
menuntaskan soal no 2
a. Indikator menyatakan ulang sebuah konsep
Pemahaman subjek kategori tinggi(KT) ialah pada kategori pertama
menyatakan ulang suatu konsep, subjek sanggup melaporkan ulang definisi
K1, K3 Serta K4 dengan kata- katanya sendiri.
Tetapi subjek tidak sanggup melaporkan ulang definisi K2, K5 Serta
K6.
b. Indikator memberi contoh dan bukan contoh
Pemahaman subjek kategori tinggi(KT) ialah pada penanda kedua
berikan contoh dan bukan contoh, subjek sanggup membagikan contoh serta
bukan contoh K2, K3 Serta K4.
Tetapi subjek tidak sanggup membagikan contoh serta bukan contoh
K1, K5, Serta K6.
c. Indikator menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Pemahaman subjek kategori tinggi(KT) ialah pada indikator ketiga
menerapkan konsep dalam pemechan permasalahan, subjek sanggup
189
mengganti soal ke dalam model matematika serta menerapkanke dalam
pemecahan permasalahan.
3. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori tinggi(KT) dalam
menuntaskan soal no 3
a. Indikator menyatakan ulang sebuah konsep
Pemahaman subjek kategori tinggi(KT) ialah pada indikator pertama
menyatakan ulang sebuah konsep, subjek sanggup melaporkan ulang
definisi K1, K2, K3,K4 dengan kata- katanya sendiri.
Tetapi subjek tidak sanggup melaporkan ulang definisi K5 Serta K6.
b. Indikator memberi contoh dan bukan contoh
Pemahaman subjek kategori tinggi(KT) ialah pada indikator kedua
berikan contoh dan bukan contoh, subjek sanggup membagikan contoh serta
bukan contoh K1, K2 Serta K3.
Tetapi subjek tidak sanggup membagikan contoh serta bukan contoh
K4, K5, Serta K6.
c. Indikator menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Pemahaman subjek kategori tinggi(KT) ialah pada penanda ketiga
menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan, subjek sanggup
mengganti soal ke dalam model matematika danmenerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas dalam menuntaskan soal.
4. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori sedang(KS) dalam
menuntaskan soal no 1
a. Indikator menyatakan ulang sebuah konsep
190
Pemahaman subjek kategori sedang(KS) ialah pada indikator pertama
menyatakan ulang suatu konsep, subjek sanggup melaporkan ulang definisi
K3, K4 dengan kata- katanya sendiri.
Tetapi subjek tidak sanggup melaporkan ulang definisi K1, Persamaan
K2,K5 Serta K6.
b. Indikator memberi contoh dan bukan contoh
Pemahaman subjek kategori sedang(KS)ialah pada penanda kedua
berikan contoh dan bukan contoh, subjek sanggup membagikan contoh serta
bukan contoh K3, K4.
Tetapi subjek tidak sanggup membagikan contoh serta bukan contoh
K1, K2, K5, Serta K6.
c. Indikator menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Pemahaman subjek kategori sedang(KS) ialah pada indikator ketiga
menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan, subjek sanggup
mengganti soal ke dalam model matematika danmenerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan.
5. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori sedang(KS) dalam
menuntaskan soal no 2
a. Indikator menyatakan ulang sebuah konsep
Pemahaman subjek kategori sedang(KS) ialah pada indikator pertama
menyatakan ulang sebuah konsep, subjek sanggup melaporkan ulang
definisi K1, K3,K4 dengan kata- katanya sendiri.
191
Tetapi subjek tidak sanggup melaporkan ulang definisi K2,K5 Serta
K6.
b. Indikator memberi contoh dan bukan contoh
Pemahaman subjek kategori sedang(KS) ialah pada indikator kedua
berikan contoh dan bukan contoh, subjek sanggup membagikan contoh serta
bukan contoh K1.
Tetapi subjek tidak sanggup membagikan contoh serta bukan contoh
K2, K3, K4,K5, K6.
c. Indikator menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Pemahaman subjek kategori sedang(KS) ialah pada indikator ketiga
menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan, subjek sanggup
mengganti soal ke dalam model matematika danmenerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan.
6. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori sedang(KS) dalam
menuntaskan soal no 3
a. Indikator menyatakan ulang sebuah konsep
Pemahaman subjek kategori sedang(KS) ialah pada indikator pertama
menyatakan ulang sebuah konsep, subjek sanggup melaporkan ulang
definisi K1, K3,K4 dengan kata- katanya sendiri.
Tetapi subjek tidak sanggup melaporkan ulang definisi K2, K5 Serta
K6.
b. Indikator memberi contoh dan bukan contoh
192
Pemahaman subjek kategori sedang(KS) ialah pada indikator kedua
berikan contoh dan bukan contoh, subjek sanggup membagikan contoh serta
bukan contoh K1, K3,K4.
Tetapi subjek tidak sanggup membagikan contoh serta bukan contoh
K2, K5, Serta K6.
c. Indikator menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Pemahaman subjek kategori sedang(KS) ialah pada penanda ketiga
menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan, subjek sanggup
mengganti soal ke dalam model matematika danmenerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak pas dalam menuntaskan soal.
7. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori rendah(KR) dalam
menuntaskan soal no 1
a. Indikator melaporkan ulang sebuah konsep
Pemahaman subjek kategori rendah(KR) ialah pada indikator
pertamamenyatakan ulang sebuah konsep, subjek sanggup melaporkan
ulang definisi K4 dengan kata- katanya sendiri.
Tetapi subjek tidak sanggup melaporkan ulang definisi K1, K2, K3,
K5 Serta K6.
b. Indikator memberi contoh dan bukan contoh
Pemahaman subjek kategori rendah(KR) ialah pada indikator kedua
berikan contoh dan bukan contoh, subjek sanggup membagikan contoh serta
bukan contoh K4.
193
Tetapi subjek tidak sanggup membagikan contoh serta bukan contoh
K1, K2, K3, K5, Serta K6.
c. Indikator menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Pemahaman subjek kategori rendah(KR) ialah pada indikator ketiga
menerapkan konsep dalam pemecahan permasalahan, subjek sanggup
mengganti soal ke dalam model matematika danmenerapkannya ke dalam
pemecahan permasalahan hendak namun tidak menuntaskan soal dengan
benar.
8. Deskripsi pemahaman konsep subjekkategori rendah(KR) dalam
menuntaskan soal no 2 serta no 3
a. Indikator menyatakan ulang sebuah konsep
Pemahaman subjek kategori rendah(KR) ialah pada penanda awal
menyatakan ulang sebuah konsep, subjek tidak sanggup melaporkan ulang
definisi K1, K2, K3, K4, K5 Serta K6 dengan kata- katanya sendiri.
b. Indikator memberi contoh dan bukan contoh
Pemahaman subjek kategori rendah(KR) ialah pada penanda kedua
berikan contoh dan bukan contoh, subjek tidak sanggup membagikan contoh
serta bukan contoh K1, K2,K3, K4,K5 Serta K6.
c. Indikator menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Pemahaman subjek kategori rendah(KR) ialah pada penanda ketiga
mempraktikkan konsep dalam pemecahan permasalahan, subjek tidak
sanggup menerapkan konsep K1, K2, K3, K4, K5 Serta K6 dalam
pemecahan permasalahan.
194
B. Saran
Mengacu pada kesimpulan di atas hingga dapat di sarankan kepada:
1. Pengajar ataupun guru yang mengarahkan sistem persamaan linear dua
variabel hendaknya membagikan atensi serta motivasi ekstra untuk siswa
dengan uraian konsep matematika rendah pada dikala berhadapan dengan
sesuatu permasalahan matematika.
2. Untuk siswa, sebaiknya lebih terbiasa mengaitkan keahlian ataupun uraian
konsep matematika dalam tiap pemecahan permasalahan.
3. Peneliti berikutnya apabila mau melaksanakan penelitian yang sejenis
diharapkan lebih memperdalam apakah keahlian pemecahan permasalahan
menjajaki tingkatan uraian konsep siswa.
195
DAFTAR PUSTAKA
Evianti, Endar (2010-11-22). "Matematika Dasar: Operasi Matematika
Dasar". Matematika Dasar. Diakses tanggal 2020-08-12.
Fahrul, Usman. Sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP mata kuliah
kecakapan matematika semester II. Bandung : ITB, 2017
Fatqorhohman. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan
Bangun Datar. Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika. Vol. 4 No.2
Febriansyah. 2014. Analisis kesulitan siswa dalam memahami materi sistem
persamaan linear dua variabel di kelas X SMA. Vol.3, No.2
Fitriahlaelah Muh. Asri, Ruslan, Asdar. 2019. Deskripsi Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Ditinjau Dari Intensitas Penggunaan E-Learning Quipper
Video. Vol. 3. No. 2
Gasong, Dina. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. Penerbit Deepublish
Hernawan. Penggunaan Aplikasi Mobile Learning Berbasis HTML 5 Untuk
Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa Pada Kuliah Microbiologi Vol.15
No.2. 2017
Hudojo, Herman. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,
Malang: IKIP. 2005
Juliana, jafar. 2017. Pemahaman siswa terhadap sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV)
KBBI. 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (Online). Available at
(https://kbbi.web.id/deskripsi. Diakses pada tanggal 03 januari 2020)
KBBI. 2020. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (online). Available at
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/penyelesaian. Diakses pada tanggal 14
november 2020)
Khamidah, Luluk. 2017. Pemahaman Konseptual dan Pengetahuan Prosedural
Siswa Kelas VIII Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Prosiding SI MaNIs. Vol.1 No.1
Mafia.mafiaol.com.2013.pengertian koefisien, variabel, konstanta dan suku
(https://mafia.mafiaol.com/2013/06/koefisien-variabel-konstanta-dan-
suku.html. Diakses pada tanggal 14 november 2020)
196
Match. M. A. (2013). Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol. 2. No. 1.
Novitasari, Diana. 2016. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa.FIBONACCI. Vol.2
No.2
Novitasari. 2016. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Vol. 2. No. 2. 2016
Nurafni, Maitun, A. Hikmatul, K. 2018. Profil Pemahaman Konsep Teorema
Pythagoras Siswa Berdasarkan Perbedaan Gaya Kognitif Field Independent
dan Field. Vol. 3. No.2.
Nurul, Risma Auliya. 2016. Kecemesan Matematika Dan Pemahaman Matematis.
Vol.6. No.1
Paridjo. 2019. Analisis Kemampuan Pemacahan Masalah Mahasiswa Pendidikan
Matematika Ditinjau Dari Kesalahan Konseptual dan Prosedural. Vol. 1.
No. 1
Purwanto, Nanang. 2014. Pengantar Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu
Ramadhani, D. P, Dona, D. P, Achi, R. 2016. Pengaruh Pembelajaran Berbatuan
Geogebra Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Ditinjau dari Gaya
Kognitif.Al-jabar. Vol.7 No.1
Setya Budhi, Wono. Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta :
Erlangga, 2007.
Siti Mawaddah, Ratih Maryanti. 2016. Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa SMP dalam Pembelajaran Menggunakan Model
Penemuan Terbimbing (Discovery Learning). EDU-MAT. Vol.2 No.1
Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D. Bandung .
Alfabeta
Surahman, Dede. Pemahaman Konseptual dan Prosedural Materi Pertidaksamaan
Linear Satu Variabel Siswa Kelas VII SMP (Studi Kasus Di MTs.
Ushuluddin Singkawang)
Suraji, Maimunah, Sehatta Seragih. 2018. Analisis Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
SMP Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Suska
Journal Of Mathematics Education. Vol.4 No.1
Suraji. 2018. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Dan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Pada Materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Vol. 4. No. 1. 2018
196
Syarifah, Lailatus Lely. 2017. Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Pada
Mata Kuliah Pembelajaran Matematika SMA II. Vol. 10. No. 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN A
❖ TES PEMAHAMAN KONSEP
❖ PEDOMAN WAWANCARA
TES PEMAHAMAN KONSEP DALAM MENYELESAIKAN SOAL
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Barru
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok/Topik : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Petunjuk Pengerjaan Soal:
1. Berdoa sebelum mengerjakan soal.
2. Tulis nama dan nomor urut absen pada lembar jawaban yang telah disediakan.
3. Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakan.
4. Sebaiknya dahulukan soal yang Anda anggap mudah.
5. Dilarang menyontek, memberikan jawaban, dan bekerja sama dengan peserta
lain.
6. Periksa pekerjaan Anda sebelum mengumpulkannya.
1. Aldi pergi ke toko kue dan membeli 5 potong kue donat dan 2 potong kue lapis
dengan harga Rp.8.000,00. Di toko yang sama Satta membeli 2 potong kue
donat dan 3 potong kue lapis dengan harga Rp.5.400,00. Berapakah harga 3
potong kue donat dan 4 potong kue lapis?
2. Terdapat dua bilangan. Bilangan yang kecil ditambah dengan tiga kali bilangan
yang besar sama dengan 110. Empat kali bilangan kecil ditambah dengan
bilangan besar sama dengan 99.Berapa jumlah kedua bilangan itu?
3. Diketahui Sistem Persamaan {3𝑥 − 𝑦 = 43𝑥 + 𝑦 = 2
. Tentukanlah himpunan
penyelesaiannya!
ALTERNATIF JAWABAN SOAL TES
No.
Soal
Alternatif
Jawaban
Jawaban
Skor
1. Subtitusi
Diketahui:
5 kue donat dan 2 kue lapis seharga Rp.8000
2 kue donat dan 3 kue lapis seharga Rp.5.400
Ditanyakan:
3 kue donat dan 4 kue lapis?
Penyelesaian
Misalkan, 1 kue donat = 𝑥 dan 1 kue lapis = 𝑦
maka,
• 5 kue donat dan 4 kue lapis seharga Rp. 8.000
persamaannya adalah 5𝑥 + 2𝑦 = 8000
(persamaan 1)
• 2 kue donat dan 3 kue lapis seharga Rp. 5.400
persamaannya adalah 2𝑥 + 3𝑦 = 5400
(persamaan 2)
Sistem persamaan linear dua variabel yang
terbentuk adalah {5𝑥 + 2𝑦 = 80002𝑥 + 3𝑦 = 5400
maka kita ubah persamaan 1 menjadi 𝑥 =8000−2𝑦
5
Kemudian subtitusikan nilai x ke dalam persamaan
2, sehingga : 2𝑥 + 3𝑦 = 5400
2 (8000 − 2𝑦
5) + 3𝑦 = 5400
16000 − 4𝑦
5+ 3𝑦 = 5400 → (× 5)
16000 − 4𝑦 + 15𝑦 = 27000
16000 + 11𝑦 = 27000
2
1
2
3
Eliminasi
11𝑦 = 27000 − 16000
11𝑦 = 11000
𝑦 =11000
11
𝑦 = 1000
Kemudian subtitusikan 1000 ke persamaan 𝑥 =
8000−2𝑦
5
𝑥 =8000 − 2(1000)
5
𝑥 =8000 − 2000
5
𝑥 =6000
5
𝑥 = 1200
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
{1200,1000}
Dengan kata lain, harga 3 kue donat dan 4 kue lapis
yakni Rp. 3.600+ Rp. 4.000 = Rp. 7.600,00
Diketahui:
5 kue donat dan 2 kue lapis seharga Rp. 8.000
2 kue donat dan 3 kue lapis seharga Rp. 5.400
Ditanyakan:
3 kue donat dan 4 kue lapis?
Penyelesaian:
Misalkan, 1 kue donat = x dan 1 kue lapis = y
• 5 kue donat dan 4 kue lapis seharga Rp. 8.000
persamaannya adalah 5𝑥 + 2𝑦 = 8000
(persamaan 1)
• 2 kue donat dan 3 kue lapis seharga Rp. 5.400
persamaannya adalah 2𝑥 + 3𝑦 = 5400
(persamaan 2)
6
2
Gabungan
(Subtitusi
dan
Eliminasi)
Sistem persamaan linear dua variabel yang
terbentuk adalah {5𝑥 + 2𝑦 = 80002𝑥 + 3𝑦 = 5400
Dengan menggunakan metode eliminasi, kita
eliminasi variabel x dahulu, maka diperoleh:
5𝑥 + 2𝑦 = 8000 → |× 2| → 10𝑥 + 4𝑦 = 16000
2𝑥 + 3𝑦 = 5400 → |× 5| → 10𝑥 + 15𝑦 = 27000 -
−11𝑦 = −11000
𝑦 = 1000
Selanjutnya kita eliminasi variabel y. Maka
diperoleh:
5𝑥 + 2𝑦 = 8000 → |× 3| → 15𝑥 + 6𝑦 = 24000
2𝑥 + 3𝑦 = 5400 → |× 2| → 4𝑥 + 6𝑦 = 10800 -
11𝑥 = 13200
𝑥 = 1200
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
{1200,1000}
Dengan kata lain, harga 3 kue donat dan 4 kue lapis
yakni Rp. 3.600 + Rp. 4.000 = Rp. 7.600,00
Diketahui:
5 kue donat dan 2 kue lapis seharga Rp. 8.000
2 kue donat dan 3 kue lapis seharga Rp. 5.400
Ditanyakan:
3 kue donat dan 4 kue lapis?
Penyelesaian:
Misalkan, 1 kue donat = x dan 1 kue lapis = y
• 5 kue donat dan 4 kue lapis seharga Rp. 8.000
persamaannya adalah 5𝑥 + 2𝑦 = 8000
(persamaan 1)
• 2 kue donat dan 3 kue lapis seharga Rp. 5.400
persamaannya adalah 2𝑥 + 3𝑦 = 5400
(persamaan 2)
Sistem persamaan linear dua variabel yang
terbentuk adalah {5𝑥 + 2𝑦 = 80002𝑥 + 3𝑦 = 5400
Dengan menggunakan metode gabungan, kita pilih
salah satu variabel untuk dieliminasi terlebih
dahulu, adapun sebagai contoh kita eliminasi
variabel x terlebih dahulu maka diperoleh:
5𝑥 + 2𝑦 = 8000 → |× 2| → 10𝑥 + 4𝑦 = 16000
2𝑥 + 3𝑦 = 5400 → |× 5| → 10𝑥 + 15𝑦 = 27000 -
−11𝑦 = −11000
𝑦 = 1000
Selanjutnya subtitusikan y = 1000 ke salah satu
persamaan untuk menentukan nilai x
5𝑥 + 2𝑦 = 8000
5𝑥 + 2(1000) = 8000
5𝑥 + 2000 = 8000
5𝑥 = 8000 − 2000
5𝑥 = 6000
𝑥 =6000
5
𝑥 = 1200
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
{1200,1000}
Dengan kata lain, harga 3 kue donat dan 4 kue lapis
yaitu Rp. 3.600- Rp. 4.000 = Rp. 7.600,00
2. Subtitusi
Diketahui:
Bilangan kecil ditambah tiga kali bilangan besar
sama dengan 110
Empat kali bilangan kecil ditambah bilangan besar
2
sama dengan 99
Ditanyakan:
Bilangan kecil ditambah bilangan besar?
Penyelesaian:
Misalkan, bilangan kecil = x dan bilangan besar =
y. Maka,
• Bilangan kecil ditambah tiga kali bilangan besar
sama dengan 110, persamaannya adalah 𝑥 +
3𝑦 = 110 (persamaan 1)
• Empat kali bilangan kecil ditambah bilangan
besar sama dengan 99, persamaannya adalah
4𝑥 + 𝑦 = 99 (persamaan 2)
Sistem persamaan linear dua variabel yang
terbentuk adalah {𝑥 + 3𝑦 = 1104𝑥 + 𝑦 = 99
Dengan menggunakan metode subtitusi, maka kita
ubah persamaan 1 menjadi 𝑥 = 110 − 3𝑦
Kemudian subtitusikan nilai x ke persamaan 2,
sehingga
4𝑥 + 𝑦 = 99
4(110 − 3𝑦) + 𝑦 = 99
440 − 12𝑦 + 𝑦 = 99
−11𝑦 = 99 − 440
−11𝑦 = −341
𝑦 =−341
−11
𝑦 = 31
Kemudian subtitusikan nilai y = 31 ke persamaan
𝑥 = 110 − 3𝑦
𝑥 = 110 − 3(31)
𝑥 = 110 − 93
1
2
3
6
Eliminasi
𝑥 = 17
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {17,31}
Dengan kata lain, bilangan kecil ditambah bilangan
besar ialah 31+17=48
Diketahui:
Bilangan kecil ditambah tiga kali bilangan besar
sama dengan 110
Empat kali bilangan kecil ditambah bilangan besar
sama dengan 99
Ditanyakan:
Bilangan kecil ditambah bilangan besar?
Penyelesaian:
Misalkan, bilangan kecil = x dan bilangan besar =
y. Maka,
• Bilangan kecil ditambah tiga kali bilangan besar
sama dengan 110, persamaannya adalah 𝑥 +
3𝑦 = 110 (persamaan 1)
• Empat kali bilangan kecil ditambah bilangan
besar sama dengan 99, persamaannya adalah
4𝑥 + 𝑦 = 99 (persamaan 2)
Sistem persamaan linear dua variabel yang
terbentuk adalah {𝑥 + 3𝑦 = 1104𝑥 + 𝑦 = 99
Dengan menggunakan metode eliminasi, kita
eliminasi variabel x dahulu, maka diperoleh:
𝑥 + 3𝑦 = 110 → |× 4| → 4𝑥 + 12𝑦 = 400
4𝑥 + 𝑦 = 99 → |× 1| → 4𝑥 + 𝑦 = 99 −
11𝑦 = 341
𝑦 = 31
Selanjutnya kita eliminasi variabel y, maka
2
Gabungan
(Subtitusi
dan
Eliminasi)
diperoleh:
𝑥 + 3𝑦 = 110 → |× 1| → 𝑥 + 3𝑦 = 110
4𝑥 + 𝑦 = 99 → |× 3| → 12𝑥 + 3𝑦 = 297 −
−11𝑦 = −187
𝑥 = 17
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {17,31}
Dengan kata lain, bilangan kecil ditambah bilangan
besar ialah 31+17=48
Diketahui:
Bilangan kecil ditambah tiga kali bilangan besar
sama dengan 110
Empat kali bilangan kecil ditambah bilangan besar
sama dengan 99
Ditanyakan:
Bilangan kecil ditambah bilangan besar?
Penyelesaian:
Misalkan, bilangan kecil = x dan bilangan besar =
y. Maka,
• Bilangan kecil ditambah tiga kali bilangan besar
sama dengan 110, persamaannya adalah 𝑥 +
3𝑦 = 110 (persamaan 1)
• Empat kali bilangan kecil ditambah bilangan
besar sama dengan 99, persamaannya adalah
4𝑥 + 𝑦 = 99 (persamaan 2)
Sistem persamaan linear dua variabel yang
terbentuk adalah {𝑥 + 3𝑦 = 1104𝑥 + 𝑦 = 99
Dengan menggunakan metode gabungan, kita pilih
salah satu variabel untuk dieliminasi terlebih
dahulu, adapun sebagai contoh kita eliminasi
variabel x terlebih dahulu, maka diperoleh:
𝑥 + 3𝑦 = 110 → 110|× 4| → 4𝑥 + 12𝑦 = 400
4𝑥 + 𝑦 = 99 → |× 1| → 4𝑥 + 𝑦 = 99 −
11𝑦 = 341
𝑦 = 31
Selanjutnya, subtitusikan y = 31 ke salah satu
persamaan untuk menentukan niali x,
𝑥 + 3𝑦 = 110
𝑥 + 3(31) = 110
𝑥 + 93 = 110
𝑥 = 110 − 93
𝑥 = 17
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {17,31}
Dengan kata lain, bilangan kecil ditambah bilangan
besar adalah 31+17=48
3. Subtitusi
Diketahui:
sistem persamaan 3𝑥 − 𝑦 = 43𝑥 + 𝑦 = 2
Ditanyakan:
himpunan penyelesaiannya?
Misal: 3𝑥 − 𝑦 = 43𝑥 + 𝑦 = 2
Penyelesaian:
• 3𝑥 − 𝑦 = 4 (persamaan 1)
• 3𝑥 + 𝑦 = 2 (persamaan 2)
Dengan menggunakan metode subtitusi, maka kita
ubah persamaan 2 menjadi 𝑦 = 2 − 3𝑥
Kemudian subtitusikan k ke dalam persamaan 1
sehingga:
3𝑥 − 𝑦 = 4
2
1
2
3
Eliminasi
3𝑥 − (2 − 3𝑥) = 4
3𝑥 − 2 + 3𝑥 = 4
6𝑥 − 2 = 4
6𝑥 = 4 + 2
6𝑥 = 6
𝑥 =6
6
𝑥 = 1
Kemudian subtitusikan 𝑥 = 1 ke persamaan 𝑦 =
2 − 3𝑥
𝑦 = 2 − 3(1)
𝑦 = 2 − 3
𝑦 = −1
Jadi himpunan penyelesaiannya (1,-1)
Diketahui:
sistem persamaan 3𝑥 − 𝑦 = 43𝑥 + 𝑦 = 2
Ditanyakan:
himpunan penyelesaiannya?
Penyelesaian:
Misal: 3𝑥 − 𝑦 = 43𝑥 + 𝑦 = 2
• 3𝑥 − 𝑦 = 4 (persamaan 1)
• 3𝑥 + 𝑦 = 2 (persamaan 2)
Dengan menggunakan metode eliminasi, kita
eliminasi variabel y dahulu, maka diperoleh:
3𝑥 − 𝑦 = 4
3𝑥 + 𝑦 = 2+
6𝑥 = 6
𝑥 =6
6
6
2
𝑥 = 1
Selanjutnya kita eliminasi variabel x, maka
diperoleh:
3𝑥 − 𝑦 = 4
3𝑥 + 𝑦 = 2-
−2𝑦 = 2
𝑦 =2
−2
𝑦 = −1
Jadi, himpunan penyelesaiaannya (1,-1)
Gabungan
(subtitusi
dan
eliminasi)
Diketahui:
sistem persamaan 3𝑥 − 𝑦 = 43𝑥 + 𝑦 = 2
Ditanyakan:
himpunan penyelesaiannya?
Penyelesaian:
Misal: 3𝑥 − 𝑦 = 43𝑥 + 𝑦 = 2
• 3𝑥 − 𝑦 = 4 (persamaan 1)
• 3𝑥 + 𝑦 = 2 (persamaan 2)
Dengan menggunakan metode gabungan, kita pilih
salah satu variabel untuk di eliminasi terlebih
dahulu, adapun sebagai contoh kita eliminasi
variabel y terlebih dahulu, maka diperoleh:
3𝑥 − 𝑦 = 4
3𝑥 + 𝑦 = 2+
6𝑥 = 6
𝑥 =6
6
𝑥 = 1
Selanjutnya subtitusikan x=1 ke salah satu
persamaan untuk menentukan nilai y
3𝑥 + 𝑦 = 2
3(1) + 𝑦 = 2
3 + 𝑦 = 2
𝑦 = 2 − 3
𝑦 = −1
Jadi, himpunan penyelesaiannya (1,-1)
Skor Maksimal 48
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍𝑿𝟏𝟎𝟎
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memandu
penelitian untuk mengungkap deskripsi pemahaman konsep subjek dalam
menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
I. Permasalahan
Bagaimana mengungkap deskripsi pemahaman konsep subjek penelitian
dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel?
II. Tujuan Wawancara
Mengungkap deskripsi pemahaman konsep subjek dalam menyelesaikan
soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
III. Metode
Wawancara tidak terstruktur
IV. Langkah Pelaksanaan Wawancara
1. Perkenalan antara peneliti dengan subjek yang akan diwawancarai,
serta menyepakati jadwal wawancara dengan tiap-tiap subjek
penelitian.
2. Menyiapkan lembar jawaban yang telah dikerjakan subjek. Lembar
jawaban tersebut bertujuan untuk mengungkap pemahaman konsep
subjek penelitian dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel.
3. Subjek diwawancarai berkaitan pemahaman konsep yang terdapat
didalam penyelesaian soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
yang diberikan dan didasari oleh indikator-indikator pemahaman
konsep.
V. Indikator Pemahaman Konsep Subjek Penelitian
Indikator pemahaman konsep yang digunakan sebagai kerangka acuan
menggolongkan pemahaman konsep subjek penelitian yang meliputi: (1).
Menyatakan ulang sebuah konsep; (2). Memberi contoh dan bukan contoh;
(3). Menerapkan konsep dalam pemecahan masalah
Selama wawancara berlangsung, pewawancara mencermati
bagaimana pemahaman konsep subjek melalui pemecahan masalah dalam
menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel. Pemahaman
siswa tentang konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan
beberapa konsep yang terdekat dengan konsep Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel akan diamati meliputi konsep-konsep sebagai berikut:
1. Variabel, Koefisien, Konstanta
2. Persamaan
3. Persamaan Linear Dua Variabel
4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
5. Operasi Pada Bilangan
6. Penyelesaian
Berdasarkan indikator yang telah disebutkan diatas, maka
pertanyaan-pertanyaan pokok yang akan digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan pertanyaan- pertanyaan yang sifatnya mengungkap
pemahaman konsep subjek adalah sebagai berikut:
1. Apa yang kamu pikirkan setelah membaca soal ini?
2. Bagaimana langkah-langkah yang kamu lakukan
dalammenyelesaikan soalini?
LAMPIRAN B
❖ HASIL TES PEMAHAMAN
KONSEP
❖ TRANSKIP WAWANCARA
TRANSKIP WAWANCARA SKT1
kode Uraian
P-1 pernahkah anda melihat bentuk soal seperti ini?
SKT1-1 Pernah kak
P-2 Soal bentuk apakah ini?
SKT1-2 Sistem persamaan linear dua variabel kak
P-03 Apa yang anda pahami tentang materi sistem persamaan linear
dua variabel?
SKT1-03 Sistem persamaan linear dua variabel itu kak yang terdiri dari
2 persamaan dan 2 variabel
P-04 Bagaimana jika persamaan linear dua variabel dan yang
bukan persamaan linear dua variabel?
SKT1-04 Begini kak 5x+2y=8000 yang dimaksud dengan persamaan
linear dua variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) kalau
bukan kak misalnya 2x+21=76
P-05 Kenapa dikatakan persamaan linear dua variabel?
SKT1-05 Karena memiliki 2 variabel, koefisien dan konstanta kak
P-06 Ok. yang manakah itu variabel, koefisien, dan konstanta?
SKT1-06 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=) seperti
2x+3y=5.400. variabel itu x dan y, koefisien 2 dan 3
sedangkan konstanta 5.400.
P-07 Ok. jika yang bukan termaksud variabel, koefisien dan
konstanta, yang mana?
SKT1-07 Misalnya variabel itu 1,2,3 , koefisien itu 4,5,6 sedangkan
konstanta itu 5x,4y
P-08 Bagaimana bentuk dari sistem persamaan linear dua variabel?
SKT1-08 Persamaan yang mempunyai dua persamaan linear dan dua
variabel
P-09 Contohnya?
SKT1-09 5x+2y=8000
2x+3y=5.400
P-10 Jika yang bukan SPLDV?
SKT1-10 2x+8=5 , 3x+2y-4=23
P-11 Bagaimana jika anda mengerjakan soal SPLDV ?
SKT1-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahui lalu yang apa yang di
tanyakan, setelah itu membuat pemisalan dan membuat model
matematikanya lalu tentukan metode apa yang akan di
gunakan apakah metode subtitusi, eliminasi atau gabungan.
Setelah itu tentukan himpunan penyelesaiannya
P-12 Pada nomor 1 metode apa yang anda gunakan?
SKTI-12 Metode gabungan kak
P-13 Bagaimanakah langkah-langkahnya?
SKT1-13 Pertama kak tuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalu
membuat pemisalan x dan y dengan kue donat dan kue lapis.
Kemudian ubah soal cerita ke bentuk matematika sehingga di
ketahui persamaan 1 5x+3y=8000 dan persamaan 2
2x+3y=5.400. setelah itu kak pilih salah satu variabel untuk
dieliminasi terlebih dahulu saya eliminasi variabel x kak
sehingga diperoleh y =1000, kemudian subtitusi y=1000 ke
salah satu persamaan untuk menentukan nilai x sehingga
diperoleh x=1.200. sehingga harga 3 kue donat + 4 kue lapis
diperoleh 7.600
P-14 Kenapa pada persamaan 1 dikali 2 dan di persamaan 2 dikali
5?
SKTI-14 Karena kak mau di samakan x jadi di cari perkalian yang
dapat menyamakan nilai x sehingga persamaan 1 dikali dua
menghasilkan 10x dan persamaan 2 dikali 5 menghasilkan
juga 10x
TRANSKIP WAWANCARA SKS1
Kode Uraian
p-1 Masih ingat dengan materi SPLDV
SKS1-1 Masih kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV
SKS1-02 SPLDV itu kak adalah suatu sistem persamaan yang memiliki 2
persamaan dan dua variabel
P-03 Yang mana itu yang memiliki dua persamaan dan dua
variabel?
SKS1-03 Ini kak 5x+2y=8000 ; 2x+3y=5.400 (sambil menunjuk lembar
jawaban)
P-04 Yang mana variabel, koefisien dan konstantanya?
SKS1-04 Variabelnya itu kak 1 dan 2 (berhenti berbicara)
P-05 Ok. contoh yang bukan variabel koefisien dan konstanta?
SKS1-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu x dan y
P-06 Jika disoal yang mana itu sistem persamaan linear dua
variabel dan sebutkan yang bukan termaksud?
SKS1-06 Ini kak (sambil menunjuk soal jawaban)
5x+2y=8.000
2x+3y=5.400
Yang bukan itu kak misalnya 5x+3=12
P-07 Jika hanya 5x+2y=8000 dikatakan apa?
SKS1-07 Dikatakan persamaan linear dua variabel kak
P-08 Kenapa dikatakan PLDV?
SKS1-08 Karena memiliki dua variabel
P-09 Jika yang bukan PLDV?
SKS1-09 Misalnya kak 2x-2=7
P-10 Jika mendapatkan soal seperti nomor 1 bagaimana langkah-
langkah dalam menyelesaikannya?
SKS1-10 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-11 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 1?
SKS1-11 Metode eliminasi kak
P-12 Bagaimana itu langkah-langkahnya?
SKS1-12 Pertama kak tulis apa yang diketahui, ditanyakan lalu
membuat pemisalan dan mengubah ke model matematika.
Kemudian eliminasi x dan y dengan menyamakan setiap simbol
yang sama, misalnya jika y yang ingin diketahui maka x yang
di samakan lalu di eliminasi. Dengan itu kita mendapatkan y =
1.000 kemudian variabel x yang ingin diketahui maka variabel
y yang disamakan lalu dieliminasi. Dengan itu kita
mendapatkan x=1.250
P-13 Apakah anda yakin dengan pembagian pada proses mencari
nilai x?
SKS1-13 Tidak kak (menunduk sambil senyum)
P-14 Paham mki cara mengeliminasi x?
SKS1-14 Paham kak, persamaan 1 dikali 2 sedangkan persamaan 2
dikali 5 dan akan menghasilkan 10x dan dapat dieliminasi
TRANSKIP WAWANCARA SKR1
Kode Uraian
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV
SKR1-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKR1-02 Suatu sistem yang mempunyai dua persamaan dan dua
variabel
P-03 Apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-03 Tidak tau kak
P-04 Yang mana dikatakan variabel, koefisien dan konstanta?
SKR1-04 1 dan 3 kak (terdiam)
P-05 Yang mana di sebut persamaan linear dua variabel?
SKR1-05 Ini kak (sambil menujuk soal)
5x+2y=8000
P-06 Kenapa dikatakan PLDV?
SKR1-06 Karena hanya memiliki dua variabel kak
P-07 Yang mana bukan contoh PLDV
SKR1-07 Misalnya kak 5x+7=8.000
P-08 Ok. bagaimana itu kalau SPLDV?
SKR1-08 Yang 2 persamaannya kak dan dua variabelnya
P-09 Contohnya?
SKR1-09 Misalnya kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
5x+2y=8000
2x+3y=5.400
P-10 Jika yang bukan contoh SPLDV?
SKR1-10 5x+2=8.000
P-11 Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKR1-11 Pertama kak Menuliskan x= donat dan y =kue lapis kemudian
mengubah ke model matematika lalu dieliminasikan x sehingga
mendapatkan y = 1000
P-12 Kenapa tidak mencari nilai x nya?
SKR1-12 Karena kak beda lagi perkalian dan pengurangannya jadi
tidak saya pahami
P-13 Tidak pahamki mengeliminasi?
SKR1-13 Tidak kak
TRANSKIP WAWANCARA SKT2
Kode Uraian
P-01 Jelaskan apa itu SPLDV?
SKT2-01 Suatu sistem persamaan yang memiliki 2 persamaan dan
variabel yang ditandai dengan tanda (=)
P-02 Coba jelaskan mana itu yang ditandai dengan tanda sama
dengan
SKT2-02 Ini kak x+3y=110 (sambil menunjuk lembar jawaban)
P-03 Jika yang bukan persamaan, yang mana itu?
SKT2-03 Yang tidak ditandai dengan tanda (=) misalnya kak x+3y≥110
P-04 Bagaimana jika persamaan dua variabel?
SKT2-04 Berarti kak yang mempunyai 2 persamaan linear dan 2
variabel
P-05 Bagaimana bentuk persamaan linear dua variabel dan bukan?
SKT2-05 Misalnya x+3y=110, misalnya yang bukan x+1=4
P-06 Apa alasan anda mengatakan x+3y=110 adalah persamaan
linear dua variabel?
SKT2-06 Karena mempunyai dua persamaan dan dua variabel kak
P-07 Apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKT2-07 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=)
P-08 Jadi bagaimana bentuknya itu?
SKT2-08 Misalnya kak x+3y=110 ; 4x+y=99 (sambil menunjuk lembar
jawaban)
P-09 Misalnya x+3=7 apakah SPLDV?
SKT2-09 Bukan kak, karena hanya mempunyai satu variabel saja
P-10 Bagaimana pada nomor 2 metode apa yang anda gunakan?
SKT2-10 Metode eliminasi kak
P-11 Dapatkah anda menjelaskan langkah-langkahnya?
SKT2-11 Pertama dituliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalu di
misalkan dan diubah ke bentuk matematika lalu kak
mengeliminasi variabel x dari persamaan 1 dan 2 sehingga
diperoleh nilai 𝑦 = 31 selanjutnya mengeliminasi variabel y
persamaan 1 dan 2sehingga diperoleh nilai x = 17. Sehingga
dapat ditentukan bilangan kecil= 17 dan bilangan besar=31
dijumlahkan sehingga mendapat hasil 48
P-12 Pada saat mengeliminasi y hasilnya itu minus, tapi mengapa
pada hasil akhir nilainya berubah menjadi positif?
SKT2-12 Karena kak minus dikali minus sama dengan positif
TRANSKIP WAWANCARA SKS2
Kode Uraian
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV?
SKS2-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKS2-02 Suatu sistem persamaan yang memiliki dua persamaan dan
dua variabel?
P-03 Yang mana itu dua persamaan?
SKS2-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
11x+3y=110
4x+y=99
P-04 Yang mana disebut variabel,koefisien, dan konstanta?
SKS2-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=) seperti
11x+3y=110. variabel itu x dan y, koefisien 11 dan 3
sedangkan konstanta 110.
P-05 Kalau yang bukan?
SKS2-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu 1,3,5 yang bukan
koefisien itu 2,4,6 dan yang bukan konstanta 2x,3x
P-06 Ok. jika hanya memiliki dua variabel disebut?
SKS2-06 Disebut PLDV
P-07 Misalnya yang bagaimana?
SKS2-07 11x+3=110
P-08 Jika yang bukan PLDV?
SKS2-08 Misalnya kak 2x+3y=28
P-09 Ok. sekarang yang mana disini SPLDV dalam jawaban anda?
SKS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
11x+3y=110 (terdiam dan menunduk)
P-10 Dan sebutkan contoh yang bukan dikatakan SPLDV?
SKS2-10 Misalnya kak 2x+ (terdiam)
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS2-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 2?
SKS2-12 Metode eliminasi lagi kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS2-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil x =31
dan y =17 dan dijumlahkan mendapatkan 48
P-14 Ada kesulitan saat mengeliminasi x atau y?
SKS2-14 Kesulitan saat mencari perkalian yang dapat menyamakan
angkanya kak
TRANSKIP WAWANCARA SKR2
Kode Uraian
P-01 Apa yang anda ketahui pada soal nomor 2
SKR2-01 Tidak tau kak
P-02 Apa kesulitan yang anda alami?
SKR2-02 Saya tidak bisa memahami konteks soalnya kak karena
berbeda dengan nomor 1 tadi
TRANSKIP WAWANCARA SKT3
Kode Uraian
P-01 Apa yang anda ketahui di nomor 3
SKT3-01 Suatu persamaan linear dua variabel kak
P-02 Yang mana lagi itu yang di maksud dengan persamaan linaer
dua variabel?
SKT3-02 Suatu persamaan yang mempunyai dua persamaan dan 2
variabel yang di tandai dengan tanda (=)
P-03 Jelaskan maksudnya ditandai dengan tanda (=)
SKT3-03 Misalnya kak 3x-y=4. Tanda (=) itu yang disebut persamaan
P-04 Jika bukan persamaan?
SKT3-04 Misalkan 3x-y≥4 ini bukan persamaan kak
P-05 Bagaimana persamaan linear dua variabel?
SKT3-05 Misalkan a+b=5
P-06 Jika yang bukan ?
SKT3-06 Contohnya kak 2p+2=9
P-07 Ada berapa komponen dalam suatu persamaan linear
SKT3-07 Ada tiga kak, yaitu variabel, koefisien dan konstanta
P-08 Bisa jelaskan apa itu variabel, koefisien dan konstanta?
SKT3-08 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel, koefisien itu nilai yang ada didepan variabel,
sedangkan konstanta kak nilai setelah tanda (=)
P-09 Bagaimana contohnya?
SKT3-09 Contohnya kak pada soal nomor 3 3x-y=4. Variabel itu x dan
y, koefisien itu 3 dan 1, dan konstanta itu 4
P-10 Kalau yang bukan?
SKT3-10 Misalnya 1,2,3 bukan variabel, 4,5,6 bukan koefisien karena
tidak ada variabel setelahnya dan 6x bukan konstanta.
P-11 Ok. bagaimana jika SPLDV?
SKT3-11 Suatu persamaan yang terdiri dari 2 persamaan dan dua
variabel
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada nomor 3
SKT3-12 Metode eliminasi juga kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKT3-13 Pertama dituliskan apa yang diketahui dan ditanyakan lalui di
misalkan dan diubah ke bentuk matematika lalu kak
mengeliminasi variabel x dari persamaan 1 dan 2 sehingga
diperoleh nilai 𝑦 = 1 selanjutnya mengeliminasi variabel y
persamaan 1 dan 2sehingga diperoleh nilai x = 1. Sehingga
himpunan penyelesaiannya adalah {(1,1)}
P-14 Pada nilai y yaitu 2 dibagi -2 sama dengan y = 1, apakah telah
benar?
SKT3-14 Benar kak
TRANSKIP WAWANCARA SKS3
Kode Uraian
P-01 Pernah kah anda mempelajari materi SPLDV?
SKS3-01 Pernah kak
P-02 Apa yang anda ketahui tentang materi SPLDV?
SKS3-02 Suatu sistem persamaan yang memiliki dua persamaan dan
dua variabel
P-03 Yang mana itu dua persamaan?
SKS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3x-y=4
3x+y=2
P-04 Yang mana disebut variabel, koefisien dan konstanta?
SKS3-04 Variabel itu kak lambang yang ada dipersamaan linear dua
variabel misalnya x dan y
Koefisien itu kak nilai yang ada di depan variabel misal 3 dan
1 sedangkan koefisien kak nilai setelah tanda sama dengan
misal 4 dan 2
P-05 Kalau yang bukan?
SKS3-05 Misalnya kak yang bukan variabel itu 1,3,5 yang bukan
koefisien itu 2,4,6 dan yang bukan konstanta 2x,3x
P-06 Ok. jika hanya memiliki dua variabel disebut?
SKS3-06 Disebut PLDV?
P-07 Misalnya yang bagaimana?
SKS3-07 3x-y=4
P-08 Jika yang bukan PLDV?
SKS3-08 Misalnya kak 2x+3=28
P-09 Ok. sekarang yang mana disini SPLDV dalam jawaban anda?
SKS3-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3x-y=4
3x+y=2
P-10 Dan sebutkan contoh yang bukan dikatakan SPLDV?
SKS3-10 Misalnya kak 2x+ 4y=34
P-11 Bagaimana langkah-langkah anda dalam menyelesaikan soal
SPLDV?
SKS3-11 Pertama kak tuliskan apa yang diketahu di soal, lalu apa yang
ditanyakan setelah itu misalkan dan ubah menjadi model
matematika. Lalu kerjakan sesuai dengan metode apa yang
dipahami
P-12 Metode apa yang anda gunakan pada soal nomor 3?
SKS3-12 Metode eliminasi lagi kak
P-13 Bagaimana langkah-langkahnya?
SKS3-13 Pertama kak dituliskan apa yang di ketahui dan apa yang
ditanyakan, kemudian lakukan pemisalan pada bilangan kecil
dan besar dengan x dan y lalu menjadikan model matematika
setelah itu eliminasi satu persatu x atau y dengan menyamakan
salah satu koefisiennya. Sehingga mendapatkan hasil y=1
P-14 Ada kesulitan saat mengeliminasi x atau y?
SKS3-14 Kesulitan saat mencari perkalian yang dapat menyamakan
angkanya kak . Pada saat mengeliminasi nilai y lama berpikir
dan tidak sempat menuliskan hasilnya kak karena waktu habis
TRANSKIP WAWANCARA SKR3
Kode Uraian
P-01 Apa yang anda ketahui pada soal nomor 3
SKR3-01 Tidak tau kak
P-02 Disebut apa ini yang anda tuliskan di lembar jawaban (Sambil
menunjuk)
SKR3-02 Disebut sistem persamaan linear dua variabel kak
P-03 Apa itu SPLDV?
SKR3-03 Tidak tau kak
P-04 Yang mana itu variabel, koefisien dan konstantanya?
SKR3-04 Tidak saya tau juga kak
P-05 Apa kesulitan yang anda alami?
SKR3-05 Saya tidak tau harus menyelesaikannya bagaimana kak karena
Beda soalnya, bukan soal cerita lagi
LAMPIRAN C
❖ ADMINISTRASI
❖ DOKUMENTASI
1. Dokumentasi pemberian tes
-
2. Dokumentasi wawancara
a. Subjek kategori tinggi
b. Subjek kategori sedang
c. Subjek kategori rendah
\
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Serli Marlina, lahir diGaressi Kabupaten Barru, pada
tanggal 14 Juni 1998. Anak ketiga dari empat
bersaudara dan merupakan buah cinta pasangan dari
Usman dan Darma.Penulis memulai jenjang pendidikan
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Negeri Garessi,
Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru dan tamat
pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke
jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Barru Kabupaten Barru dan
tamat pada tahun 2013. Kemudian pada tahun yang sama sampai pada tahun 2016
penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di
SMA Negeri 1 Barru Kabupaten Barru.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah
Makassar jurusan pendidikan matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pada tahun 2016 Program Strata Satu (S1). Pada tahun 2020, penulis
menyelesaikan masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar
dengan judul skripsi: “Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Dalam
Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Siswa Kelas VIII
Smp Negeri 1 Barru”.