DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan...

99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN TEKNIK MENYIMPAN SISWA KELAS I SD NEGERI 3 PANJER KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: DIAH PUTRI LESTARI X7210024 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012

Transcript of DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan...

Page 1: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR

PADA OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN TEKNIK MENYIMPAN

SISWA KELAS I SD NEGERI 3 PANJER

KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

DIAH PUTRI LESTARI

X7210024

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 2: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Diah Putri Lestari

NIM : X7210024

Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/Pendidikan Guru Sekolah Dasar

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR

PADA OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN TEKNIK MENYIMPAN SISWA

KELAS I SD NEGERI 3 PANJER KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN

KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Oktober 2012

Yang membuat pernyataan

Diah Putri Lestari

Page 3: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR

PADA OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN TEKNIK MENYIMPAN

SISWA KELAS I SD NEGERI 3 PANJER

KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

DIAH PUTRI LESTARI

X7210024

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Guru Kelas,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 4: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

“Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi Penjumlahan Dengan Teknik

Menyimpan Siswa Kelas I SD Negeri 3 Panjer Kecamatan Kebumen

Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012”

Disusun oleh:

Nama : Diah Putri Lestari

NIM : X 7210024

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kebumen, Agustus 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Triyono, M.Pd

NIP 19551211 198403 1 001

Drs. Joharman, M. Pd

NIP 19560525 198003 1 003

Page 5: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

“Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi Penjumlahan Dengan Teknik

Menyimpan Siswa Kelas I SD Negeri 3 Panjer Kecamatan Kebumen

Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012”

Disusun oleh:

Nama : Diah Putri Lestari

NIM : X 7210024

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Jum’at

Tanggal : 12 Oktober 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M. Pd _______________ Sekretaris : Drs. Imam Suyanto, M. Pd _______________ Anggota I : Drs. Triyono, M. Pd. _______________ Anggota II : Dra. Joharman, M. Pd. _______________ Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

a.n Dekan

Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. rer.nat.Sajidan , M.Si

Page 6: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

ABSTRAK

Diah Putri Lestari. DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN TEKNIK MENYIMPAN SISWA KELAS I SD NEGERI 3 PANJER KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oktober 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan kesulitan yang dialami siswa dalam penjumlahan bersusun dengan teknik menyimpan, (2) mendeskripsikan cara mengatasi setiap jenis kesulitan belajar operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I SD Negeri 3 Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 17 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif. Prosedur penelitian melalui empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa dalam penjumlahan dengan teknik menyimpan adalah siswa belum memahami simbol dalam matematika, pemahaman nilai tempat, penggunaan proses yang keliru, perhitungan dan belum lancar dalam bahasa dan membaca. Cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa yaitu menggunakan media konkret agar lebih memahami nilai tempat, proses perhitungan dan hasil perhitungan serta latihan yang cukup dalam melakukan penjumlahan teknik menyimpan teknik menyimpan. Pada siklus pertama sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Serta pada siklus kedua terjadi dan siklus ketiga.

Simpulan dari penelitian ini adalah kesulitan yang dialami siswa dalam penjumlahan dengan teknik menyimpan yaitu siswa belum memahami simbol dalam matematika, pemahaman nilai tempat, penggunaan proses yang keliru, perhitungan dan belum lancar dalam bahasa dan membaca. Cara mengatasi kesulitan tersebut adalah menggunakan media konkret agar lebih memahami nilai tempat, proses perhitungan dan perhitungan serta latihan yang cukup dalam melakukan penjumlahan teknik menyimpan. Kata kunci: kesulitan belajar, penjumlahan teknik menyimpan.

Page 7: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

ABSTRACT Diah Putri Lestari. THE DESCRIPTION OF STUDY DIFFICULITY IN ADDITION OPERATION WITH THE TECHNIQUE OF SAFING FIRST GRADE STUDENT OF STATE ELEMENTARY SCHOOL THREE PANJER KEBUMEN SUBDISTRICT KEBUMEN REGENCY IN ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University in Surakarta. October 2012.

The purpose of this research is: (1) describe difficulty which is experienced by student in stacked addition whith the technique of saving, (2) describe the way of having evercome each kind of the study difficulty of addition operation with the technique of saving.

This research is “Classroom Action Research” (CAR). The research is done in three cycles, with each cycles consists of planning phase, action implementation, observation and reflection. The subject of research is the student of the first grade which numbers in 17 student consist of 9 male students and 8 female students. The technique of data collecting in this research is with observation, interview, and test. The validity of data uses triangulation technique. The analysis of data uses comparative descriptive analysis. The procedure of research passes trough four phases that is planning phase, action implementation phase, observation phase and reflection phase.

The result of research points out that difficulity which is experienced by the student in addtition with saving technique is the student has not understood symbol in mathematics the comprehension of place value, the use of wrong precess, calculation and has not been fluent in language and reading. The way of having overcome the study difficulty which the student experienced that is using concrete media in order to understand more plece value, calculation process and result of the calculation as well as enough exercise in doing saving technique addition. At first phase has pointed out raising. At second phase and raising againat third phases.

Conclusion from this research is the difficulty by the student in addition with the techniquenof saving that is they hasn’t understood the symbol mathematics, the comprehension of place value, the use of wrong process, calculation and has not been fluent in language and reading. The way of having overcome the above mentioned difficulty is using concrete media in order to understand more the value of place, calculation process and result of the calculation as well as enough exercise in doing addition with the technique of saving.

Key word: the study difficulty, addition the technique of saving.

Page 8: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

MOTTO

Kita tidak boleh kehilangan semangat. Semangat adalah stimulan terkuat untuk mencintai, berkreasi, dan keinginan untuk hidup lebih lama.

(Alexander A. Bogomoltz)

Page 9: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:

1. Ayah dan Ibu tercinta, kakak-kakak dan adikku tersayang. Doa kalian

selalu menyertaiku. Kalian semangatku.

2. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas dukunganmu padaku.

3. Teman-teman khususnya tim seperjuangan yang selalu membantu

dan memberiku semangat. Terima kasih kerjasamanya.

4. Almamater.

Page 10: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR

PADA OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN TEKNIK MENYIMPAN SISWA

KELAS I SD NEGERI 3 PANJER KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN

KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

binbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan

terima kasih kepada: Dekan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret.

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi S1 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Imam Suyanto, M.Pd., selaku Koordinator Pelaksana Program S1 PGSD

Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen.

5. Drs. Triyono, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Joharman, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Kepala SD Negeri 3 Panjer, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna

pengambilan data dalam penelitian.

8. Ibu Munfaikoh, A. Ma dan Bapak Bambang S.E.P, S.Pd Guru SD Negeri 3

Panje, yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

Page 11: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

9. Para siswa SD Negeri 3 Panjer yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam

pelaksanaan penelitian ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

Page 12: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………….……………………………...

HALAMAN PERNYATAAN......................................................................

HALAMAN PENGAJUAN..............................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................

HALAMAN ABSTRAK.......................................................................................

HALAMAN MOTTO.........................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………….……………………….. i

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… .

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………...

B. Rumusan Masalah ……………………………………………….

C. Tujuan Penelitian……………………………………..………….

D. Manfaat Penelitian…………...…………………………………..

BAB II LANDASAN TEORI………………….............................................

A. Tinjauan Pustaka……….………………………………………..

B. Penelitian yang Relevan ..............................................................

C. Kerangka Pemikiran……………….……………………………..

BAB III METODE PENELITIAN……………………………..……... 2

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………...………………...

B. Subjek Penelitian…….………………………………………….

C. Sumber Data.…………………………………………............... 3

D. Pengumpulan Data…………………………...................…

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

xii

xiv

xv

xvi

1

1

4

4

4

6

6

24

24

27

27

29

29

29

Page 13: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

E. Validitas Data…………………………………………………...

F. Teknik Analisis Data ………….......………………………...........

G. Indikator Kinerja Penelitian..........................................................

H. Prosedur Penelitian………………………………………………

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………….

A. Deskripsi Pratindakan...................................................................

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus............................................

1. Siklus I.....................................................................................

2. Siklus II......................................................................................

3. Siklus III....................................................................................

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus...................................

D. Pembahasan....................................................................................

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN..............................................

A. Kesimpulan.....................................................................................

B. Implikasi.........................................................................................

C. Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

LAMPIRAN..........................................................................................................

35

36

36

37

39

39

40

40

51

62

69

76

80

80

80

81

83

85

Page 14: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Alur Kerangka Pemikiran............................................................. 26

3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas................................................ 28

3.2 Bagan Prosedur Penelitian Menurut Arikunto, dkk..................... 38

4.1 Hasil Tes Siswa dari Siklus Pertama Sampai Siklus Ketiga........ 75

Page 15: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-kisi Penyusunan Lembar Observasi Guru............................ 34

3.2 Kisi-kisi Penyusunan Lembar Observasi Siswa........................... 34

3.3 Kisi-kisi Penyusunan Wawancara Siswa..................................... 35

4.1 Hasil Observasi Guru dari Siklus Pertama Sampai Siklus

Ketiga...........................................................................................

70

4.2 Hasil Observasi Siswa dari Siklus Pertama Sampai Siklus

Ketiga...........................................................................................

72

4.3 Hasil Tes Siswa dari Siklus Pertama Sampai Siklus

Ketiga...........................................................................................

74

\

Page 16: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus Pembelajaran.................................................................... 86

2 Skenario Pelaksanaan Tindakan Kelas......................................... 87

3 Lembar Observasi Guru............................................................... 89

4 Lembar Observasi Pengamatan Siswa......................................... 93

5 Lembar Wawancara Siswa.......................................................... 95

6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I............................... 96

7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II.............................. 111

8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III............................ 126

9 Daftar Persensi Siklus I................................................................ 136

10 Daftar Persensi Siklus II.............................................................. 137

11 Daftar Persensi Siklus III............................................................. 138

12 Analisis Hasil Evaluasi Siklus I................................................... 139

13 Analisis Hasil Evaluasi Siklus II.................................................. 142

14 Analisis Hasil Evaluasi Siklus III................................................ 145

15 Daftar Skor Hasil......................................................................... 147

16 Analisis Hasil Jawaban Siswa Siklus I........................................ 148

17 Analisis Hasil Jawaban Siswa Siklus II....................................... 155

18 Analisis Hasil Jawaban Siswa Siklus III...................................... 174

19 Analisis Jawaban Siswa Siklus I.................................................. 179

20 Analisis Jawaban Siswa Siklus II................................................. 184

21 Analisis Jawaban Siswa Siklus III............................................... 191

22 Sampel Lembar Wawancara Siswa.............................................. 193

23 Hasil Observasi Guru dari Siklus Pertama Sampai Siklus Ketiga...........................................................................................

194

24 Hasil Observasi Guru dari Siklus Pertama Sampai Siklus Ketiga...........................................................................................

195

25 Foto Pembelajaran Siklus I.......................................................... 196

26 Foto Pembelajaran Siklus II......................................................... 200

Page 17: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

27 Foto Pembelajaran Siklus III........................................................ 205

28 Surat Permohonan Ijin Penelitian................................................... 209

29 Surat Keterangan Penelitian........................................................... 210

Page 18: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada saat ini

semakin berkembang mendorong pemerintah untuk selalu meningkatkan mutu

pendidikan kearah yang lebih baik. Bisa dikatakan pendidikan yang maju akan

menghasilkan tenaga-tenaga yang ahli di semua ilmu. Pendidik diharapkan bisa

menciptakan suasana yang dapat membantu anak didik mengembangkan bakat

yang mereka punya.

Sekolah Dasar (SD) sebagai bagian dari pendidikan dasar merupakan

tempat dimana siswa untuk pertama kalinya belajar membaca, menulis dan

berhitung. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun

1989 tentang Sitem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan dasar adalah

memberikan bekal dasar pada siswa untuk mengembangkan kehidupannya

sebagai pribadi, umat manusia, serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti

pendidikan menengah (Suparno, 1999). Bekal dasar yang harus dimiliki bersifat

kokoh karena untuk dapat dikembangkan lebih lanjut di pendidikan menengah.

Siswa kelas I SD untuk pertama kalinya belajar membaca, menulis dan

berhitung. Pembelajaran matematika di kelas I SD mencakup tiga cabang yaitu

aritmetika, aljabar atau geometri (Abdulrrahman, 2008). Ilmu berhitung

merupakan bagian dari ilmu Matematika yang harus ditanamkan pada usia dini di

tingkat SD. Ilmu berhitung terutama tentang penjumlahan ada dua yaitu yang

penjumlahan tanpa teknik menyimpan dan penjumlahan dengan teknik

menyimpan. Mengenai penjumlahan dengan teknik menyimpan, Heruman

berpendapat “mengajarkan penjumlahan dengan teknik menyimpan tidaklah

semudah mengajarkan penjumlahan dengan tanpa menyimpan” (2008: 1).

Berdasarkan pengamatan guru dalam mengajarkan Matematika tentang

penjumlahan dengan teknik menyimpan di sekolah dasar, pembelajaran cenderung

terfokus pada hasil penjumlahan, tetapi kurang memperhatikan proses bagaimana

Page 19: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

siswa mengerjakan. Keberhasilan penjumlahan dengan teknik menyimpan hanya

berdasarkan kemampuan siswa dapat menjawab soal penjumlahan yang tersedia.

Guru menjelaskan penjumlahan dengan teknik menyimpan kemudian memberikan

pertanyaan dan ketika siswa mampu menjawab dengan serentak, guru

beranggapan semua siswa sudah tahu bagaimana proses pengerjaan dengan teknik

menyimpan. Pembelajaran lebih mengutamakan penyelesaian tanpa

memperhatikan cara siswa mengerjakannya.

Pada saat pembelajaran matematika berlangsung masih saja ada beberapa

siswa kelas I yang sibuk sendiri. Siswa terlihat tidak antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran Matematika. Mereka bermain sesuka hati dengan tidak

mengenal waktu bahkan ketika mereka dalam mengikuti pelajaran. Selain

bermain, ada anak yang mengobrol ataupun menggangu teman lain yang sedang

belajar. Hal ini yang membuat kegiatan belajar mengajar tidak efektif, sehingga

siswa tidak memahami materi penjumlahan dengan teknik menyimpan yang telah

disampaikan guru.

Berdasarkan pekerjaan rumah (PR) dan wawancara dengan siswa kelas I

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Panjer Kecamatan Kebumen diketahui bahwa

belajar siswa dalam matematika dengan teknik menyimpan juga masih sangat

rendah. Ini terbukti dari pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru hampir selalu

ada siswa kelas I yang tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya tersebut.

Kadangkala ada siswa kelas I yang hanya menyalin pekerjaan dari orang tuanya.

Jadi orang tua tidak mengajari anak tetapi mengerjakan pekerjaan rumah anaknya.

Hal ini yang membuat siswa kelas I SDN 3 Panjer semakin sulit memahami

operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Berdasarkan pengamatan peneliti sebagai guru kelas I SDN 3 Panjer,

siswa merasa kesulitan dalam belajar Matematika terutama pada materi

penjumlahan bersusun dengan teknik menyimpan. Kesulitan belajar siswa

diketahui dari kesalahan siswa adalah tidak menjumlahkan hasil akhir

penjumlahan pada saat melakukan operasi penjumlahan dengan teknik

menyimpan, dimana siswa tidak menjumlahkan dengan hasil penyimpanan.

Page 20: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dilihat dari kesalahan tersebut siswa kelas I belum memahami nilai tempat pada

suatu bilangan sehingga dalam operasi penjumlahan siswa merasa kesulitan.

Pemahaman nilai tempat suatu bilangan sangatlah penting dalam

pengerjaan operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan karena bisa

menjumlahkan bilangan-bilangan sesuai dengan nilai tempat bilangan itu. Sebagai

contoh bilangan dua angka yang mempunyai nilai tempat puluhan dan satuan

yaitu bilangan 14 dimana angka 1 menempati tempat puluhan dan 4 menempati

tempat satuan. Contoh soal 14 + 19, siswa seharusnya menjumlahan angka yang

menempati nilai tempat satuan yang juga harus dijumlahkan dengan angka yang

menempati nilai tempat satuan yaitu 4 + 9. Demikian juga untuk angka yang

menempati nilai tempat puluhan dengan angka yang juga menempati nilai tempat

puluhan yaitu 1 + 1. Siswa kelas I yang tidak memahami nilai tempat akan

menjumlahkan angka tanpa melihat nilai tempat dari angka yang telah mereka

jumlahkan. Sebagai contoh siswa telah menjumlahkan 4 dengan 9 yang hasilnya

13. Siswa tersebut menuliskan angka 3 kemudian melakukan penjumlahan

berikutnya 1 + 1 yang hasilnya 2 tanpa menjumlahkan kembali 1 puluhan dari

hasil penjumlahan satuan 4 + 9. Jadi jika dituliskan hasil dari 14 + 19 adalah 23.

Dengan memahami nilai tempat dari masing-masing angka pada suatu bilangan,

siswa diharapkan bisa menjumlahkan bilangan dengan cara bersusun dengan

teknik menyimpan.

Guru juga harus memilih metode serta media yang sesuai dalam

menyampaikan materi operasi hitung penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Pemilihan metode mengajar yang kurang tepat, media pembelajaran, ataupun

rendahnya minat siswa terhadap pelajaran matematika bisa dijadikan faktor

ketidakmampuan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dengan teknik

menyimpan. Perlu adanya usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Matematika tentang operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan, sehingga

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan

dengan teknik menyimpan.

Page 21: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Dari uraian di atas maka peneliti terdorong untuk melaksanakan

penelitian tindakan kelas dengan judul “Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi

Penjumlahan Teknik Menyimpan Siswa Kelas I SD Negeri 3 Panjer Kecamatan

Kebumen Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Kesulitan apa sajakah yang dialami siswa kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan

Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012 dalam penjumlahan

bersusun dengan teknik menyimpan?

2. Bagaimana cara mengatasi setiap kesulitan belajar operasi penjumlahan

dengan teknik menyimpan siswa kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan

Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian

ini adalah:

1. Mendeskripsikan kesulitan-kesulitan siswa dalam penjumlahan bersusun

dengan teknik menyimpan.

2. Mendeskripsikan cara mengatasi setiap jenis kesulitan belajar operasi

penjumlahan dengan teknik menyimpan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan memberi manfaat bagi berbagai

pihak, baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat dari penelitian tindakan

kelas yang dilakukan ini diantaranya:

Page 22: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian yang dilakukan, secara teoritis adalah guna

menambah wawasan yang lebih luas tentang kesulitan belajar yang dihadapi

siswa pada operasi penjumlahan bersusun dengan teknik menyimpan siswa

kelas I SD Negeri 3 Panjer Kecamatan Kebumen.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang akan muncul dari penelitian yang dilakukan

diantaranya adalah:

a. Bagi Peneliti

Mendapat pengalaman secara langsung tentang jenis-jenis

kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Matematika tentang

operasi hitung penjumlahan dengan teknik menyimpan.

b. Bagi Lembaga

Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah

khususnya penjumlahan dengan teknik menyimpan.

c. Bagi Guru

Melalui penelitian ini guru sedikit demi sedikit mengetahui

strategi pembelajaran matematika tentang operasi hitung penjumlahan

bersusun di kelas I.

d. Bagi Pembaca

Dapat menambah wawasan untuk meningkatkan pembelajaran

matematika mengenai operasi hitung penjumlahan bersusun dengan

pemahaman nilai tempat suatu bilangan.

Page 23: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Operasi Penjumlahan Teknik Menyimpan Siswa Kelas I Sekolah Dasar

a. Karakteristik Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar

Usia anak saat masuk sekolah dasar itu berbeda-beda. Berkaitan

dengan hal ini, Desmita menjelaskan bahwa usia rata-rata saat anak-anak

Indonesia memasuki sekolah dasar yaitu usia 6 tahun dan selesai di usia

12 tahun. Jika usia tersebut mengacu pada pembagian tahapan

perkembangan anak, usia anak sekolah berada pada dua masa

perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah yang berada pada usia 6

sampai 9 tahun, dan masa kanak-kanak akhir yaitu usia 10 sampai 12

tahun. Anak usia sekolah dasar memiliki karakreristik dimana mereka

senang bermain, bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang

merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Guru sekolah dasar

hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur

permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja ataupun

belajar dalam suatu kelompok, serta memberikan kesempatan anak terlibat

langsung dalam pembelajaran (2009).

Karakteristik siswa sekolah dasar menurut Bassett, Jacka, dan

Logan (1983) antara lain:

1) Anak secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik

akan dunia sekitar di sekeliling mereka.

2) Anak suka bermain dan lebih suka bergembira/riang.

3) Anak suka mengatur dirinya sendiri untuk menangani berbagai hal,

mengeksplorasi suatu situasi dan mencoba usaha-usaha baru.

4) Anak biasanya tergetar perasaanya dan terdorong untuk berprestasi

sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan

menolak kegagalan-kegagalan.

Page 24: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

5) Anak belajar secara efektif ketika mereka merasa puas denag situasi

yang terjadi.

6) Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan

mengajar anak-anak lainnya (Sumantri dan Permana, 1999).

Usia siswa memasuki SD yaitu antara 6 sampai 7 tahun dengan

karakteristik yang berbeda-beda pula. Mengenai tahap perkembangan

kognitif, Piaget menjelaskan bahwa usia 2 sampai 7 tahun merupakan

tahap pra-operasional dan usia 7 sampai 11 tahun merupakan tahap

konkret-operasional. Pada usia 2 sampai 7 tahun anak mulai

mempresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar.

Sedangkan usia 7 sampai 11 tahun, anak akan dapat berpikir secara logis

mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengkasifikasikan benda-

benda ke dalam bentuk yang berbeda.

Kelas I SD yang berusia antara 6 sampai 7 tahun sesuai dengan

tahap perkembangan kognitif yang telah dibagi oleh Piaget yaitu anak

kelas I SD berada pada tahap pra-operasinal dan mungkin sebagian siswa

kelas I SD berada pada tahap konkret-operasional. Pemikiran anak-anak

SD masuk dalam tahap konkret-operasional yaitu dimana aktivitas mental

anak terfokus pada objek-objek nyata ataupun pada kejadian-kejadian yang

pernah mereka alami (Desmita, 2009). Pada proses pembelajaran

matematika tentang penjumlahan dengan teknik menyimpan dilakukan

dengan benda-benda konkret, misalnya dengan menghadirkan sebuah

ataupun sekumpulan objek agar siswa lebih memahami penjumalahan

dengan teknik menyimpan. Mengajar matematika tentang operasi hitung

penjumlahan dengan teknik menyimpan yang tidak semudah dengan

operasi penjumlahan tanpa teknik menyimpan (Heruman, 2008).

Untuk pengenalan materi penjumlahan guru dapat menghadirkan

sekelompok benda seperti sebuah pensil, sebuah bola, dan sebuah buku

yang ditempatkan dalam satu tempat secara bersamaan dan digambarkan

sebagai sebuah himpunan, guru dapat menambahkan sebuah penggaris ke

Page 25: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dalam sekelompok objek tadi sebagai penjelasan dari proses penjumlahan.

Tahap yang telah dilakukan guru demikian disebut dengan tahap konkret.

Selanjutnya guru dapat melakukan tahap semikonkret yaitu dengan

menghadirkan gambar-gambar sebagai perwakilan objek pada tahap

konkret. Misalnya, guru menghadirkan gambar sebuah pensil, bola, buku,

dan penggaris.

Pembelajaran matematika dengan menggunakan benda konkret

ataupun semikonkret dilakukan guru agar siswa memahami konsep

penjumlahan dengan benar. Guru dalam mengajarkan matematika tentang

penjumlahan dengan teknik menyimpan harus memperhatikan kondisi

perkembangan siswa. Hal ini dilakukan mengingat perkembangan usia

yang berbeda di kelas I SD antara anak yang satu dengan anak yang

lainnya.

b. Pengertian Matematika

Matematika di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) di SD dijelaskan sebagai ilmu universal yang mendasari

perkembangan modern. Perkembangan pesat di bidang teknologi dilandasi

oleh perkembangan matematika di bidang aljabar, teori bilangan, analisis,

teori peluang dan sebagainya. Matematika sebagai ilmu dasar yang perlu

diberikan pada semua peserta didik dari sekolah dasar agar mereka mampu

berpikir logis, sistematis, kritif, dan kreatif. Kompetensi ini diperlukan

agar peserta didik memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan

memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu

berubah, tidak pasti, dan kompetitif sesuai dengan perkembangan ilmu dan

teknologi.

Page 26: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Tujuan pelajaran matematika di sekolah dasar dalam KTSP di SD

sebagai berikut:

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,

efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalan kehidupan

sehari-hari, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah (2007).

Berdasarkan uraian di atas pada dasarnya pembelajaran

matematika bertujuan menciptakan seseorang yang memiliki kemampuan

dalam berpikir logis, kreatif, dan komunikatif untuk memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari

Istilah Matematika menurut Ruseffendi (1991) yaitu bahasa

simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif,

ilmu tentang keteraturan, serta struktur yang terorganisasi, mulai dari

unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefiniskan, ke aksioma

atau postulat, dan akhirnya ke dalil. (Heruman, 2007: 1)

Mengenai pengertian matematika, Walle berpendapat, “

Matematika adalah ilmu tentang pola dan urutan” (2008:13). Mengerjakan

matematika sendiri diartikan menemukan dan mengungkap keteraturan

Page 27: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dari urutan yang kemudian memberikan arti. Pola yang dimaksudkan

contohnya 6 + 7 sama dengan 5 + 8 dan 4 + 9.

Matematika dijelaskan sebagai suatu bahan kajian yang memiliki

obyek abstrak yang dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu

kebenaran suatu konsep yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran

sebelumnya sudah diterima, sehingga kebenaran antar konsep dalam

matematika bersifat sangat kuat dan jelas. (Wahyudi, 2008).

Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa matematika adalah ilmu tentang pola dan urutan yang menemukan

dan mengungkap keteraturan dari urutan pola yang akhirnya memberikan

pengalaman belajar peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang

terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi dari apa yang

telah dipelajari.

Berkaitan dengan pengertian matematika, Abdulrrahman

memberikan penjelasan dalam hakikat matematika bahwa banyak orang

mempertukarkan antara matematika dengan aritmetika atau berhitung,

matematika sendiri cakupannya lebih luas dari aritmetika. Jadi aritmetika

merupakan bagian dari matematika. Bidang studi yang diajarkan di

sekolah dasar mencakup tiga cabang yaitu aritmetika, aljabar dan geometri

(2003). Hal tersebut sesuai dengan simpulan Naga (1980) yang

menyatakan bahwa aritmetika atau berhitung adalah pengetahuan tentang

bilangan. Aritmetika atau berhitung merupakan cabang dari matematika

yang berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan-bilangan nyata

dengan perhitungan mereka bersama menyangkut penjumlahan,

pengurangan, perkalian ataupun pembagian (Abdulrrahman, 2003)

Materi matematika yang diajarkan di kelas I SD semester I adalah

melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai 20. Pada semester II

adalah melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua

angka.

Page 28: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Pengertian bilangan bulat adalah seluruh bilangan yang terdiri

dari 0, bilangan positif dan bilangan negatif. Pada matematika di kelas I

bilangan bulat yang dikenalkan adalah bilangan positif. Bilangan positif

adalah semua bilangan yang berada di sebelah kanan titik nol. Contoh

bilangan positif yaitu 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya. (Saputra, 2009).

Pengertian bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang

tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3, ...}. Maka bisa juga dikatakan himpunan

bilangan asli ditambah 0 dan bilangan cacah harus bertanda positif

(Wikipedia, 2011).

Bilangan asli merupakan bilangan yang dimulai dari angka satu

(1) dan bertanbah satu. Pada garis deret ukur bilangan matematika di mulai

dari angka satu dan bertambah satu ke arah kanan, contoh bilangan asli

yaitu 1,2,3,4,5,...dan seterusnya (Ilmushare, 2011).

1) Operasi Hitung Bilangan

Operasi hitung bilangan terdiri dari penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian dan penarikan akar pemangkatan.

Belajar nilai tempat suatu bilangan adalah hal yang harus dilakukan

sebelum belajar pada operasi hitung bilangan.

Nilai suatu lambang-lambang yang digunakan menggunakan

aturan tempat, sehingga ada lambang yang sama tetapi menempati

tempat ataupun posisi yang berbeda. Suatu bilangan memiliki nilai

tempat pada setiap digit. Mengenai penjelassan digit pada bilangan,

Glover berpendapat, “ Digit (angka) adalah lambang-lambang 0, 1, 2, 3,

4, 5, 6, 7, 8, dan 9” (2006:19). Semakin banyak digit pada suatu

bilangan maka semakin banyak pula nilai tempatnya.

Bilangan yang terletak di depan digit dapat bernilai 10x lebih

besar ataupun lebih kecil dari digit berikutnya. Contoh 12 dimana angka

1 menempati tempat puluhan yang bernilai 10 dan angka 2 menempati

tempat satuan yang bernilai 2. Bilangan 44 yang mempunyai dua digit

Page 29: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

yang sama, tetapi keduanya memiliki nilai tempat yang berbeda, untuk

angka 4 yang terletak dibagian depan menempati tempat puluhan yang

bernilai 40 dan untuk angka 4 di bagian belakang menempati tempat

satuan yang bernilai 4.

Siswa yang memahami nilai tempat berarti siswa yang dapat

menjelaskan nilai tempat suatu bilangan. Sebagai contoh, siswa dapat

menjelaskan dari angka 14 dimana angka 1 menempati tempat puluhan

yang bernilai 10 dan angka 4 menempati tempat satuan yang bernilai 4.

Ataupun dengan contoh lain bilangan 33 yang mempunyai dua digit

yang sama, tetapi keduanya memiliki nilai tempat yang berbeda, siswa

dapat memahami perbedaan antara digit yang satu dengan digit yang

lainnya. Siswa dapat menjelaskan untuk angka 3 yang terletak dibagian

depan menempati tempat puluhan yang bernilai 30 dan untuk angka 3 di

bagian belakang menempati tempat satuan yang bernilai 3.

Mengenai pembelajaran matematika dijelaskan Muhsetyo

sebagai proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik

melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik

memperoleh kompetensi mengenai bahan matematika yang telah

dipelajari (2010).

Operasi hitung bilangan terdiri dari penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian. Operasi penjumlahan ada dua

yaitu penjumlahan tanpa teknik menyimpan dan penjumlahan dengan

teknik menyimpan. Operasi hitung pengurangan juga ada dua yaitu

pengurangan tanpa teknik meminjam dan pengurangan dengan teknik

meminjam.

Penjumlahan dan pengurangan bukan merupakan topik yang

sulit yang diajarkan di SD. Akan tetapi dalam mengajarkannya guru

harus menggunakan media dan metode yang sesuai dan benar agar

siswa dapat membangun dan menemukan sendiri teknik

penyelesaiannya. Serangkaian kegiatan guru dalam pembelajaran

Page 30: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

matematika yang benar terdiri atas penanaman konsep, pemahaman

konsep dan pembinaan ketrampilan, yang diberikan melalui alat peraga

sederhana tetapi tepat pada sasarannya sehingga konsep tersebut akan

lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. (Heruman, 2007).

Pengertian pnjumlahan dalam operasi hitung adalah proses

penggabungan dalam konsep himpunan, sedangkan pengurangan

diartikan sebagai proses pemisahan. (Muhsetyo, 2012).

Perkalian dan pembagian merupakan topik yang sulit untuk

dipahami oleh siswa. Perkalian pada prinsipnya sama dengan

penjumlahan secara berulang, kemampuan prasyarat yang harus

dimiliki siswa sebelum mempelajari perkalian adalah penjumlahan.

Pembagian sebagai lawan dari perkalian yang merupakan pengurangan

sampai habis. Kemampuan prasyarat yang harus dimiliki siswa dalam

mempelajari konsep pembagian adalah pengurangan dan perkalian.

(Heruman, 2007). Pada penelitian ini operasi hitung yang digunakan

adalah pada operasi hitung penjumlahan dengan teknik menyimpan

siswa kelas I SD Negeri 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Kebumen tahun ajaran 2011/2012.

a) Pengertian Penjumlahan

Mengenai pengertian penjumlahan Glover berpendapat,

“Penjumlahan (addition) adalah cara menemukan jumlah total dua

bilangan atau lebih” (2006: 4). Tanda “ + ” dalam penjumlahan

menunjukkan bahwa bilangan-bilangan tersebut dijumlahkan.

Contohnya jika menambahkan tiga kotak pada tumpukan lima kotak

ternyata diperoleh delapan kotak dari 5 + 3. Belajar penjumlahan

mungkin dilakukan dengan membilang yaitu memulai dari angka 5

kemudian meneruskan 3 kali, yang akhirnya menemukan bahwa

hasilnya adalah 8.

Page 31: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Definisi penjumlahan adalah jika A dan B himpunan yang

saling asing dengan n (A) = a dan n (B) = b, dimana a dan b

bilangan-bilangan asli, maka “a + b” (dibaca a plus b, atau jumlah a

dan b) adalah n (AUB) kita sebut c maka a + b = c dengan a disebut

bilangan yang ditambah atau tertambah, b disebut dengan penambah,

dan c disebut dengan jumlah. (Wahyudi, 2008).

Pengertian penjumlahan dijelaskan sebagai operasi yang

digunakan untuk menghitung jumlah. Dua kumpulan benda atau nilai

yang apabila disatukan maka nilai keduanya yang disebut dengan

jumlah. (Saputra, 2009).

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penjumlahan adalah

penambahan dua bilangan atau lebih menjadi satu yang

dilambangkan dengan a dan b antara himpunan yang mempunyai

anggota sebanyak a dengan himpunan sebanyak b anggota.

Pada materi penjumlahan di kelas I SD sesuai dengan KTSP

adalah penjumlahan sampai dengan dua angka. Penjumlahan sendiri

ada dua yaitu penjumlahan tanpa teknik menyimpan dan

penjumlahan dengan teknik menyimpan. Mengenai pembelajaran

matematika tentang penjumlahan dengan teknik menyimpan

Heruman menjelaskan bahwa “Mengajarkan penjumlahan dengan

teknik menyimpan tidak semudah mengajarkan penjumlahan dengan

tanpa teknik mneyimpan” (2008). Siswa harus memiliki kemampuan

menjumlahkan tanpa teknik menyimpan sebagai prasyarat dalam

mempelajari penjumlahan dengan teknik menyimpan.

b) Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan

Operasi penjumlahan sendiri ada dua yaitu penjumlahan

tanpa teknik meyimpan dan penjumlahan dengan teknik meyimpan .

Penjumlahan sebenarnya bukan termasuk topik yang sulit dalam

pembelajaran matematika di SD. Guru dalam mengajarkan materi

Page 32: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

penjumlahan harus menggunakan media dan metode yang sesuai

agar siswa dapat memahami dan menemukan sendiri teknik

penyelesaian materi yang telah diajarkan oleh guru.

Serangkaian kegiatan guru dalam pemberian konsep

matematika dengan benar terdiri atas penanaman konsep,

pemahaman konsep, dan pembinaan ketrampilan yang diberikan

melalui alat peraga sederhana tetapi penggunaannya tepat pada

sasaran, sehingga konsep tersebut agar lebih cepat dipahami dan

dimengerti oleh siswa. Penjumlahan dengan teknik menyimpan tidak

semudah dengan mengajarkan penjumlahan tanpa teknik

menyimpan. Siswa harus memiliki kemampuan dalam penjumlahan

tanpa teknik menyimpan untuk mempelajari penjumlahan dengan

teknik menyimpan. (Heruman, 2007).

Penjumlahan dengan teknik menyimpan diartikan sebagai

penambahan dari dua bilangan atau lebih menjadi satu yang

dilambangkan dengan a dan b antara himpunan yang mempunyai

anggota sebanyak a dengan himpunan sebanyak b anggota, dengan

langkah menjumlahkan satuan dengan satuan dan puluhan dengan

puluhan. Hasil dari penjumlahan satuan dengan satuan disimpan dan

ditambahkan dengan hasil dari penjumlahan puluhan dengan

puluhan. Cara lain yang dapat digunakan dalam penjumlahan dengan

teknik menyimpan adalah dengan mengubah bilangan yang akan

dijumlahkan dengan bilangan penjumlah dalam bentuk panjang,

kemudian langkah selanjutnya menjumlahkan dari belakang yaitu

satuan dengan satuan dan hasil dari penjumlahannya satuan dan

satuan ditambah dengan puluhan dan puluhan.

Pengerjaan penjumlahan dengan teknik menyimpan

contohnya:

Page 33: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Contoh soal 1: 1

2 7

3 5

6 2

Langkah 1

Jumlahkan satuannya, yaitu 7 + 5 = 12

Tulis 2 simpan 1 pada puluhan.

Langkah 2

Jumlahkan puluhannya, yaitu 1 + 2 + 3 = 6

Angka 1 didapat dari simpanan langkah 1.

Contoh soal 2: 1

1 8

6

2 4

Caranya :

Jumlahkan angka satuannya 8 + 6 = 14

Tuliskan angka 4, simpan angka 1

Jumlahkan angka puluhannya, termasuk angka 1

jadi 1 + 1 = 2

Jadi jumlah dari 18 + 6 = 24

Contoh soal 3:

26 + 18 = 44

Caranya :

26 + 18 = 44

20 6 10 8

20 + 6

10 + 8

30 + 14

30 + (10 + 4) = 44

2 6 Yang dijumlah

1 8 Penjumlah

4 4 Menyimpan

+

+

+

+

Page 34: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Pengerjaan penjumlahan dengan teknik menyimpan diatas

adalah pengerjaan penjumlahan dengan mengubah penjumlah dan

yang dijumlah ke dalam bentuk panjang sebelum dilakukan

penjumlahan.

2. Kesulitan Belajar Siswa

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan tingkah laku. Hal tersebut sesuai dengan

simpulan Skinner bahwa pada saat orang belajar, responnya menjadi lebih

baik, dan sebaliknya jika ia tidak belajar maka responnya akan menurun

(Ramayulis, 2010). Belajar resminya didefinisikan sebagai suatu perubahan

dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon.

Mengenai pengertian belajar Anni memberikan pendapat, “belajar

(learning) mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari

interaksi antara individu dengan lingkungannya” (2005: 3). Belajar mungkin

juga bisa bersifat pengurangan ataupun reduksi pengetahuan, perilaku atau

kepribadian yang tidak dikehendaki.

Pengetian tentang belajar disimpulkan Gredler (1986) yaitu proses

yang dilakukan oleh manusia dalam upaya mendapatkan aneka ragam

kemampuan (competencies), ketrampilan (skills), dan sikap (attitudes)

(Winataputra, 2008). Hasil dalam belajar diperoleh secra bertahap mulai

dari masa bayi sampai masa tua melalui serangkaian proses belajar

sepanjang hayat. Rangkaian belajar dilakukan dalam bentuk keterlibatannya

dalam pendidikan formal ataupun nonformal. Belajar disini bisa diartikan

sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman pengetahuan, nilai dan

sikap serta ketrampilan.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian belajar adalah berusaha yang menghasilkan perubahan tingkah

laku dan aneka ragam kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, nilai dan

sikap kearah yang lebih baik.

Page 35: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b. Kesulitan Belajar Siswa

Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris

yaitu learning disability, learning artinya belajar dan disability artinya

ketidakmampuan, sehingga learning disability diartikan sebagai

ketidakmampuan belajar (Abdulrrahman, 2003). Penyebab kesulitan belajar

adalah faktor internal, yaitu adanya disfungsi neurologist, sedangkan

penyebab utama problema belajar adalah faktor eksternal, yaitu seperti

srategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak

membangkitkan motivasi belajar siswa, serta pemberian ulangan penguatan

yang tidak tepat.

Mengenai karakteristik anak berkesulitan belajar matematika yang

dijelaskan Lerner (1981) yaitu:

1) Gangguan Hubungan Keruangan

Konsep hubungan keruangan seperti atas-bawah, puncak-dasar,

jauh-dekat, tinggi-rendah, depan-belakang, dan awal-akhir pada

umumnya telah dikuasai anak pada saat mereka belum masuk SD.

Mereka memperoleh kemampuan tersebut dari komunikasi dengan

lingkungan sosial maupun melalui bebagai permainan. Anak sering

mengalami kesulitan dalam berkomunikasi serta lingkungan sosial tidak

mendukung untuk terjadinya komunikasi antarmereka. Adanya gangguan

keruangan menyebabkan anak mungkin tidak mampu merasakan jarak

antara angka-angka yang ada pada garis bilangan atau penggaris, anak

mungkin juga tidak tahu bahwa angka 3 lebih dekat ke angka 4 daripada

ke angka 6.

2) Abnormalitas Persepsi Visual

Anak yang mengalami abnormalitas persepsi visual akan

mengalami kesulitan jika mereka diminta untuk menjumlahkan dua

kelompok benda yang masing-masing terdiri dari lima dan empat

anggota. Anak tersebut akan menghitung satu per satu anggota tiap

kelompok sebelum menjumlahkannya. Anak abnormalitas persepsi visual

Page 36: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

juga sering tidak mampu membedakan bentuk-bentuk geometri, yang

akhirnya menyebabkan anak berkesulitan memahami berbagai simbol

dalam belajar matematika.

3) Asosiasi Visual-Motor

Anak sering tidak dapat menghitung benda-benda secara

berurutan sambil menyebutkan bilangannya ”Satu, dua, tiga, empat,

lima.” Anak mungkin baru memegang benda yang ketiga tetapi telah

mengucapkan “lima”, ataupun sebaliknya, mereka telah menyentuh

benda kelima tetapi baru mengucapkan tiga. Ini memberi kesan mereka

hanya menghafal bilangan tanpa memahami maknannya.

4) Perseverasi

Anak yang disebut perseverasi adalah anak yang perhatiannya

melekat pada suatu objek saja dalam jangka waktu yang relatif lama.

Anak mungkin pada mulanya pada mulanya dapat mengerjakan tugas

dengan baik, tetapi lama-lama perhatiannya melekat pada suatu objek

tertentu.

5) Kesulitan Mengenal dan Memahami Simbol

Anak berkesulitan dalam mengenal dan menggunakan symbol-

simbol matematika seperti +, -, =, >, <, dan seterusnya.

6) Gangguan Penghayatan Tubuh

Anak sulit memahami hubungan bagian-bagian dari tubuhnya

sendiri. Jika misalnya mereka diminta menggambar bagian tubuh orang,

mereka akan menggambar tubuh dengan bagian-bagian yang tidak

lengkap atau menempatkan bagian tubuh oada posisi yang salah.

7) Kesulitan dalam Bahasa dan Membaca

Anak yang mengalami kesulitan dalam membaca akan

mengalamu kesulitan dalam memecahkan masalah soal matematika yang

berbentuk cerita tertulis.

Page 37: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

8) Sekor PIQ Jauh Lebih Rendah daripada Sekor VIQ

Hasil tes intelegensi dengan menggunakan WISC (Wechesler

Intelegence Scale for Children) menunjukkan bahwa anak berkesulitan

belajar matematika memiliki sekor PIQ (Performance Intelegence

Quotient) yang jauh lebih rendah dari sekor VIQ (Verbal Intelegence

Quotient).

Kekeliruan umum yang dilakukan anak berkesulitan belajar

matematika antara lain:

1) Kekurangan Pemahaman Tentang Simbol

Anak tidak terlalu mengalami kesulitan saat menemui soal

matematika 4 + 3 =…, ataupun 8 – 5 =…, tetapi mereka akan merasa

kesulitan jika yang mereka temui 4 +… = 7, ataupun …+5 = 8.

2) Kekurangan Pemahaman Tentang Nilai Tempat

Anak yang belum memahami nilai tempat seperti satuan,

puluhan, ratusan,m dan seterusnya akan mengalami kesulitan pada

lambang bilangan basis bukan sepuluh. Anak juga mengalami kekeliruan

karena mereka lupa cara menghitung persoalan pengurangan dan

penjumlahan yang bersusun ke bawah, Pemahaman nilai tempat tidak

cukup untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tetapi anak juga

diberi latihan yang cukup.

3) Penggunaan Proses yang Keliru

Anak dalam mengerjakan soal ada juga yang menggunakan

proses yang keliru seperti: (1) mempertukarkan simbol-simbol, (2) dalam

mengerjakan soal jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa

memperhatikan nilai tempat, (3) semua digit ditambahkan, (4) Digit

ditambahkan dari kiri ke kanan dan tidak memperhatikan nilai tempat, (5)

Dalam menjumlahkan puluhan digabungkan dengan satuan, (6) Bilangan

yang besar dikurangkan dengan bilangan yang kecil tanpa

memeprhatikan nilai tempat, (7) bilangan yang dipinjam nilainyan sama.

Page 38: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4) Perhitungan

Anak yang mengalami kekeliruan dalam proses perhitungan

contonya ada anak yang belum mengenal baik konsep perkalian dan

mencoba menjawab soal perkalian tetapi jawabannya salah. Mereka

mengalami kekeliruan karena hafalan perkalian mereka yang salah.

5) Tulisan yang Tidak Dapat Dibaca

Anak dengan tulisan sendiri yang tidak bisa dibaca akan

mengalami kesulitan belajar karena mereka tidak mampu membaca

tulisannya sendiri dengan bentuk-bentuk huruf yang tidak tepat ataupuan

lurus tidak mengikuti garis (Abdulrrahman, 2003).

Siswa kelas I yang berkesulitan belajar belum tentu mereka tidak

mampu belajar, mungkin ada sebagian anak yang berkesulitan dalam hal

tertentu yang mangakibatkan mereka tidak siap untuk belajar matematika, atau

kadang ada juga yang menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit.

Anak yang berkesulitan belajar tidak bisa mencerna sesuatu yang abstrak,

maka itu harus dibuat konkret agar mereka bisa memahami. Selain itu anak

yang berkesulitan belajar matematika dikarenakan selama proses kegiatan

belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar siswa, metode

pembelajaran yang tidak menarik bagi siswa yang mengakibatkan siswa tidak

antusias selama mengikuti proses pembelajaran matematika.

Kesalahan dalam perhitungan penjumlahan dengan cara menyimpan

bisa diketahui dari cara melakukan perhitungan. Dari cara melakukan

perhitungan siswa kelas I SD belum memahami nilai tempat suatu bilangan.

Suatu bilangan mempunyai digit yang berbeda yang nantinya juga akan

memiliki nilai tempat yang berbeda untuk setiap digit. Untuk setiap digit dapat

berbeda nilainya tergantung letaknya dan nilainya dapat 10x lebih besar

ataupun lebih kecil dari digit berikutnya. Kesulitan dalam menentukan nilai

tempat suatu bilangan yang akhirnya mempengaruhi penjumalahan dengan

teknik menyimpan.

Page 39: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Pemahaman nilai tempat sangat membatu dalam operasi penjumlahan

dengan teknik menyimpan. Sebagai contoh ketika anak menjumlahkan 36 dan

28. Anak yang belajar penjumlahan dengan cara membilang untuk mencari

jumlah mungkin akan menggunakan benda-benda dan membilang seluruh

benda. Siswa yang telah mempelajari penjumlahan dengan pengetahuan yang

terbatas akan menulis dua baris dengan rata lalu mulai menjumlahkan 7 dan 8.

Siswa mungkin akan menuliskan 14 yang akhirnya memperoleh jawaban akhir

514. Ada juga siswa menuliskan hasil penjumlahan dari 7 dan 8 adalah 4, yang

sebenarnya hasilnya adalah 14. Siswa melakukan penjumlahan 3 dan 2. Angka

1 yang menempati tempat puluhan yang seharusnya disimpan tetapi lupa

menambahkan dengan angka 3 pada 36 dan angka 2 pada 28. Akhirnya siswa

akan menuliskan hasil penjumlahan dari 36 dan 28 adalah 54.

Pemahaman nilai tempat suatu bilangan sangat berpengaruh terhadap

penjumlahan dengan teknik menyimpan. Siswa selain memahami penjumlahan

dengan benar dalam penjumlahan dengan teknik menyimpan siswa juga harus

memahami nilai tempat suatu bilangan.

3. Pendidikan Remidial

Pendidikan dan pengajaran remidial sangatlah penting dilaksanakan di

sekolah. Pendidikan dan pembelajaran remidial dilaksanakan sebagai salah satu

sarana pengembangan mutu sumber daya manusia dan apabila pendidikan dan

pembelajaran remidial tidak dilaksanakan dengan baik maka akan semakin

bertambah siswa yang mengalami kesulitan belajar di sekolah, yang akhiranya

akan menambah beban tanggung jawab masyarakat sekelilingnya. Satuan

pelajaran dalam pendidikan dan pengajaran remidial mencakup: (1) perumusan

tujuan pembelajaran, (2) penentuan isi pelajaran, (3) penentuan srategi dan

metode pembelajaran, (4) sumber belajar, dan (5) alat-alat evaluasi (Wijaya,

2007).

Page 40: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Satuan pelajaran dalam pendidikan dan pengajaran remidial penjumlahan

dengan teknik menyimpan mencakup:

1) Perumusan Tujuan Pembelajaran

Peneliti merumuskan dan menentukan tujuan pembelajaran penjumlahan

dengan teknik menyimpan.

2) Penentuan Isi Pelajaran

Peneliti menyiapkan materi apa yang akan disampaikan tentunya yang

berhubungan dengan penjumlahan dengan teknik menyimpan seperti nama

bilangan, lambang bilangan, nilai tempat, menguraikan dalam bentuk

panjang serta pnjumlahan teknik menyimpan.

3) Penentuan Srategi dan Metode Pembelajaran

Peneliti setelah menyiapkan materi kemudian melanjutkan langkah

menentukan srtategi dan metode pembelajaran yang akan dilakukan.

Mengingat karakteristik anak kelas I yang masih dalam tahap

perkembangan dimana mereka belajar sambil bermain yang membuat

peneliti melakukan pembelajaran dengan langkah yang sesuai dengan

perkembangan anak.

4) Sumber Belajar

Peneliti menyiapkan sumber belajar yang mencakup materi, media

maupun sumber belajar lain yang sesuai dengan materi penjumlahan

dengan teknik menyimpan.

5) Alat-Alat Evaluasi

Peneliti juga menyiapkan alat-alat untuk evaluasi yang diharapkan dapat

membantu peneliti dalam menemukan kesulitan belajar ayng dialami anak

dalam penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Lingkungan fisik juga mempengaruhi siswa belajar. Ruangan kelas yang

digambarkan sebagai tempat berlindung dari cahaya teriknya matahari dan

hujan. Papan tulis, meja guru, meja siswa dan barang-barang yang mnungkin

diperlukan di dalam kelas diatur sedemikian rupa agar guru tidak menenui

Page 41: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

kesulitan dalam menanamkan disiplin siswanya dalam belajar. Guru tidak bisa

memaksa siswa untuk mempelajari sesuatu tetapi guru berperan sebagai

motivator siswa dalam belajar. Posisis guru dalam mengajar bisa sambil berdiri

ditengah-tengah, berjalan ataupun duduk diantara siswa, sehingga ia bisa

leluasa dalam memberi penjelasan. Lingkungan fisik harus disiapkan

sedemikian rupa sehinggadapat membantu terciptanya proses belajar yang

baikuntuk tercapainya sesuatu yang terbaik bagi dirinya (Wijaya, 2007).

B. Penelitian yang Relevan

Maryani (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Kesulitan Belajar

Matematika dan Remedial Teaching Pada Peserta Didik MIM Kranggan

Manisrenggo Klaten” menyatakan bahwa kesulitan belajar Matematika yang

dialami peserta didik MIM Kranggan, Manisrenggo beraneka macam, sesuai

dengan tingkatan kelas dan kompetensi dasar dari masing-masing dan teknik

remedial teaching yang diberikan oleh guru kurang bervariasi dan mengakibatkan

peserta didik mudah jenuh dalam mengikuti pelajaran Matematika.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mempunyai persamaan, yaitu

sama-sama meneliti kesulitan belajar dalam pembelajaran Matematika. Akan

tetapi, penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan subjek penelitian kelas I

SD Negeri 3 Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen.

C. Kerangka Pemikiran

Penjumlahan ada dua macam yaitu penjumlahan tanpa teknik menyimpan

dan penjumlahan dengan teknik menyimpan. Pembelajaran penjumlahan dengan

teknik menyimpan di kelas 1 dilakukan setelah siswa memahami penjumlahan

dengan tanpa menyimpan. Pemahaman nilai tempat juga sangat mempengaruhi

siswa dalam melakukan perhitungan penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Page 42: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Setelah siswa memahami nilai tempat suatu bilangan diharapkan tidak mengalami

kegagalan dalam perhitungan panjumlahan dengan teknik menyimpan.

Siswa kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen

yang berkesulitan belajar belum tentu mereka tidak mampu dalam belajar,

mungkin ada dari sebagian mereka yang merasa dalam hal tertentu yang

mangakibatkan mereka tidak siap untuk belajar matematika, atau kadang ada juga

yang menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit. Kesulitan belajar yang

dialami siswa pada operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan antara lain

siswa kurang memahami nilai tempat suatu bilangan, siswa kurang memahami

simbol dalam matematika, gangguan hubungan keruangan dimana siswa kurang

memahami bahwa angka 3 pada garis bilangan atau penggaris letaknya lebih dekat

dengan angka 4 daripada ke angka 6. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru

memberikan petunjuk pengerjaan adalah hal yang penting. Guru harus

menciptakan suasana yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Hal ini

dilakukan agar siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran

matematika terutama materi penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Penggunaan media maupun proses pembelajaran yang menarik sangat

berpengaruh dalam siswa memahami materi penjumlahan dengan teknik

menyimpan. Ini dilakukan agar siswa merasa antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran matematika dan tidak mengalami kesulitan dalam belajar

matematika tentang operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan. Peran guru

sangat penting, yaitu seorang guru harus memberikan pemahaman terlebih dahulu

nilai tempat suatu bilangan seperti tempat satuan, puluhan, ratusan maupun

ribuan. Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa memahami operasi penjumlahan

dengan teknik menyimpan terutama untuk bilangan dua angka. Selanjutnya

dengan siswa memahami nilai tempat suatu bilangan diharapkan siswa dapat

melakukan operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan dengan benar.

Pemahaman nilai tempat suatu bilangan harus dimengerti oleh siswa

sebelum melakukan penjumlahan dengan teknik menyimpan di SD Negeri 3

Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen pada semester II tahun ajaran

Page 43: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2011/2012. Pemahaman nilai tempat ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan

siswa dalam proses perhitungan penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Sehingga nantinya siswa yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam melakukan

penjumlahan dengan teknik menyimpan akan menjadi terampil dalam

perhitungannya.

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya, diperoleh alur

kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1: Alur Kerangka pemikiran

Kondisi Awal

Guru belum mengetahui langkah-langkah dalam pembelajaran dengan teknik menyimpan

Siswa mengalami kesulitan belajar penjumlahan dengan teknik menyimpan

Tindakan Pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

Kondisi Akhir

Siklus I Pembelajaran dengan materi nama bilangan, lambang bilangan, nilai tempat dan mengubah dalam bentuk panjang

Siklus III Pembelajaran dengan materi penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun pendek

Diduga dengan langkah yang tepat dapat mengatasi kesulitan belajar penjumlahan dengan teknik menyimpan

Siklus II Pembelajaran dengan materi penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun panjang

Page 44: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

(SDN) 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Lokasi ini dipilih

sebagai lokasi penelitian dikarenakan peneliti mengabdikan diri sebagai guru

bantu (GTT) di sekolah tersebut. Dengan harapan akan dapat mempermudah

dan memperlancar pelaksanaan penelitian dari tahap awal hingga akhir

penelitian.

SDN 3 Panjer merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar di

Desa Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Dilihat dari letaknya

SDN 3 Panjer terletak cukup strategis, yakni berada dekat dengan Kelurahan

Panjer, dan dengan cukup tersedianya sarana dan prasarana yang diharapkan

sangat mendukung rencana penelitian.

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2011/ 2012 seluruhnya

berjumlah 154 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas tidak merata,

karena di pengaruhi oleh jumlah pendaftar pada awal tahun ajaran baru. SDN 3

Panjer memiliki 6 rombongan belajar terdiri dari 1 kelas pada tiap-tiap

kelasnya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dimulai dari bulan September 2011, dari

saat mulai pengajuan judul penelitian sampai akhir nanti tahap final

pengolahan data penelitian. Waktu pelaksanaan tindakan di sekolah akan

dimulai pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012,

Pelaksanaan tindakan kelas akan dilaksanakan menyesuaikan jadwal

matematika yang ada di kelas I SD Negeri 3 Panjer, pelaksanaan berlangsung 2

jam pelajaran dengan setiap jam pelajaran dihitung 35 menit. Peneliti

Page 45: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

mengambil waktu pagi hari agar waktu memberikan keuntungan bagi siswa

dan guru karena pada jam-jam tersebut kondisi dan situasi kelas masih sangat

kondusif untuk dilaksanakan pembelajaran.

Adapun jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan di kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Kebumen pada semester II tahun ajaran 2011/2012 adalah gambar berikut:

Kegiatan Penelitian Bulan Des

2011 Jan

2012 Feb

2012 Mrt 2012

Aprl 2012

Mei 2012

Jun 2012

Jul 2012

Agts 2012

Sep 2012

Okt2012

Nov 2012

1. Persiapan Penelitian a. Penyusunan Proposal b. Seminar Proposal c. Menyusun Instrumen d. Revisi Instumen e. Perijinan

2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I

- perencanaan - pelaksanaan - observasi - refleksi

b. Siklus II - perencanaan - pelaksanaan - observasi

- refleks

c. Siklus III - perencanaan - pelaksanaan - observasi

- refleks

3. Analisis Data dan Pelaporan

a. Analisis data (hasil tindakan tiap siklus)

b. Menyusun Laporan/ skripsi

c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan

pengiriman

Gambar 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Page 46: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan

Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 17 siswa,

terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Siswa kelas I ini kebanyakan

bertempat tinggal di sekitar lingkungan sekolah dengan keadaan ekonomi

keluarga yang berebeda-beda.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari tempat penelitian yaitu

arsip nilai matematika siswa kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan Kebumen,

Kabupaten Kebumen sebagai test awal/pretest, dan nilai hasil belajar pada saat

pelaksanaan tindakan, serta mengambil data dari buku, baik buku pelajaran

maupun buku pendukung lainnya, administrasi sekolah seperti daftar nilai dan

absensi siswa, teman sejawat guru di SDN 3 Panjer, Kecamatan Kebumen,

Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012, dan kepala sekolah SDN 3 Panjer,

Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012.

D. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Observasi

Observasi adalah pengamata. Hal ini sesuai dengan kesimpulan

Hadi (1986) yang menjelaskan bahwa observasi merupakan sesuatu proses

yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikologis, diantaranya yang terpenting adalah proses pengamatan dan

ingatan (Sugiono, 2009). Pengumpulan data dengan observasi digunakan

apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Page 47: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Mengenai pengertian pengamatan atau observasi (observation)

Arikunto berpendapat sebagai suatu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta

pencatatan secara sistematis (2009). Pengertian lain tentang bservasi adalah

kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapa jauh

efek tindakan mencapai sasaran. (Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2008).

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan.

Pengumpulan data dengan cara observasi secara langsung atau

dengan pengamatan langsung merupakan cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan

pengumpulan data (Nazir, 2005). Pengamatan yang dilakukan berkaitan

dengan penelitian yang telah dilaksanakan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian.

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengamati kesulitan belajar

siswa tentang operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan dan

mengetahui bagaimana pelaksanaan tindakan saat pembelajaran. Dalam

melakukan observasi, observer diberi pedoman yang berisi hal-hal yang

harus dilakukan.

b. Wawancara

Pengertian wawancara disimpulkan menurut Moleong sebagai

percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu

pewawancara (interviewer) sebagai orang yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberi jawaban atas pertanyaan itu

(2005). Wawancara dilakukan dengan bertanya kepada narasumber.

Page 48: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pengertian wawancara dijelaskan menurut Nazir (2005) sebagai

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

melakukan tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau

pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat

yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara

merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu

topik tertentu. (Sugiono, 2009).

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab

antara dua pihak yaitu pewawancara dan terwawancara sambil bertatap

muka untuk tujuan memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukanuntuk mengumpulkan data

tentang proses pembelajaran matematika dan hasil pembelajaran

matematika.

Untuk narasumber dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN 3

Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012,

kepala sekolah SDN 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen

tahun ajaran 2011/2012 dengan menanyakan hal-hal yang sekiranya perlu

untuk kepentingan penelitian dan berkaitan dengan pembelajaran

matematika di kelas I SD Negeri 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Kebumen tahun ajaran 2011/2012.

Wawancara ini digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar yang

dihadapi siswa kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Kebumen tahun ajaran 2011/2012 dalam mengikuti pembelajaran

matematika di kelas pada saat guru kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan

Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012 mengajar.

Page 49: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

c. Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui ataupun mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan

aturan yang telah dirtentukan. Pengerjaan tes tergantung petunjuk yang

diberikan seperti: melingkari salah satu huruf di depan pilihhan jawaban,

menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas atau suruhan,

menjawab secara lisan, dan sebagainya (Arikunto, 2009).

Pengertian tes yaitu seperangkat pertanyaan atau pernyataan atau

tugas yang harus direspon oleh testee sehingga menunjukkan karakteristik

kemampuan pada aspek tertentu. Tes tidak selalu menuntut jawaban lisan

atau tertulis, tetapi dapat berupa tindakan atau performance yang harus

ditunjukkan testee kepada tester sehingga tester memperoleh gambar otentik

tentang kemampuan satu aspek yang ingin diukur (Padmono, 2009).

Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang

benar ataupun salah. Berkaitan dengan pengertian tes yaitu sebagai sejumlah

pertanyaan yang membutuhkan jawaban, ataupun sejumlah pernyataan yang

harus diberikan tanggapan yang bertujuan untuk mengukur tingkat

kemampuan seseorang yang dikenai tes. (Rasyid, Mansur, 2009)

Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa tes merupakan

teknik pengumpulan data yang menggunakan sejumlah pertanyaan atau

pernyataan atau tugas untuk mengukur sesuatu sehingga menujukkan

kemampuan seseorang pada aspek tertentu.

Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang belajar

penjumlahan dengan teknik menyimpan SDN 3 Panjer, Kecamatan

Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini

menggunakan tes tertulis yang berisikan berapa pertanyaan yang berkaitan

dengan materi yang diujikan. Tes diberikan kepada siswa kelas I SDN 3

Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012.

Page 50: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Alat Pengumpulan Data

a. Instrumen Operasi Hitung Penjumlahan Dengan Teknik Menyimpan

1) Definisi Konsep

Penjumlahan dengan teknik menyimpan diartikan sebagai

penambahan dari dua bilangan atau lebih menjadi satu yang

dilambangkan dengan a dan b antara himpunan yang mempunyai

anggota sebanyak a dengan himpunan sebanyak b anggota, dengan

langkah menjumlahkan satuan dengan satuan dan puluhan dengan

puluhan. Hasil dari penjumlahan satuan dengan satuan disimpan dan

ditambahkan dengan hasil dari penjumlahan puluhan dengan puluhan.

Pengerjaan penjumlahan dengan teknik menyimpan dapat

menggunakan cara lain yaitu dengan mengubah bilangan yang akan

dijumlahkan dengan bilangan penjumlah dalam bentuk panjang,

kemudian langkah selanjutnya menjumlahkan dari belakang yaitu

satuan dengan satuan dan hasil dari penjumlahannya satuan dan satuan

ditambah dengan puluhan dan puluhan.

Penjumlahan dengan teknik menyimpan merupakan salah satu

jenis penjumlahan. Penjumlahan sendiri diartikan sebagai penambahan

dua bilangan atau lebih menjadi satu yang dilambangkan dengan a dan

b antara himpunan yang mempunyai anggota sebanyak a dengan

himpunan sebanyak b anggota.

Penjumlahan dengan tanpa teknik menyimpan harus dikuasai

sebelum belajar penjumlahan dengan teknik menyimpan. Penjumlahan

dengan tanpa teknik menyimpan merupakan dasar sebelum mempelajari

penjumlahan dengan teknik mnyimpan.

2) Definisi Operasional

Definisi operasional pembelajaran penjumlahan dengan teknik

menyimpan tercermin pada aspek dan indikator sebagai berikut:

a) Aspek penjumlahan dengan teknik menyimpan:

(1) Penjumlahan dengan teknik menyimpan

Page 51: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

(2) Pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

b) Indikator penjumlahan dengan teknik menyimpan

(1) Runtut

(2) Jelas

(3) Lancar

(4) Sesuai

Tabel 3.1. Kisi-kisi Penyusunan Lembar Observasi Guru

Variabel Indikator Nomor

Penjumlahan dengan teknik menyimpan

Materi penjumlahan dengan teknik menyimpan runtut

1

Materi penjumlahan dengan teknik menyimpan jelas

2, 3, 4

Kelancaran dalam pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

5, 6, 7, 8

Penggunaan metode yang sesuai dengan materi penjumlahan dengan teknik menyimpan

9

Penggunaan media yang sesuai dengan materi penjumlahan dengan teknik menyimpan

10

Tabel 3.2. Kisi-kisi Penyusunan Lembar Observasi Siswa

Variabel Indikator Nomor

Penjumlahan dengan teknik

menyimpan

Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

1

Siswa aktif mengikuti pembelajaran penjumlahan dengan menyimpan

2

Siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran dengan teknik menyimpan

3

Siswa dapat berkomunikasi dengan baik 4 Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik 5

Page 52: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

b. Instrument Kesulitan Belajar

1) Definisi Konsep

Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan untuk berusaha

(berlatih dsb) yang menghasilkan perubahan tingkah laku dan aneka

ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap . kearah yang lebih baik.

2) Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk mengetahui kesulitan

belajar. Wawancara oleh guru kepada siswa tentang hasil pekerjaan siswa

setelah selesai dikoreksi. Adapun kesulitan belajar tercermin pada aspek

dan indikator sebagai berikut:

a) Aspek kesulitan belajar:

(1) Kesulitan belajar

b) Indikator kesulitan belajar:

(1) Proses pengerjaan

Tabel 3.3. Kisi-kisi Penyusunan Wawancara Siswa

Variabel Indikator Nomor

Kesulitan Belajar

Nomor soal penjumlahan dengan teknik menyimpan yang mudah

1

Nomor soal penjumlahan dengan teknik menyimpan yang yang salah

2

Penyebab kesalahan dalam mengerjakan 3, 4 Pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan 5

E. Validitas Data

Validitas digunakan untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian

tentang kesulitan belajar tentang penjumlahan dengan teknik menyimpan siswa

kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen berdasarkan

kenyataan dari apa yang sedang diteliti ataupun dites. Agar memperoleh data yang

Page 53: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

valid, instrument yang digunakan juga harus valid. Peneliti menggunakan

instrument yang berupa lembar pengamatan observasi, wawancara, dokumentasi

hasil belajar siswa dan tes.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan selama melakuka pengumpulan data berlangsung

sampai pada akhir pengumpulan data. Data kuantitatif (berupa skor) dianalisis

dengan menggunakan analisis diskriptif komparatif, sedangkan data yang berupa

data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara menggunakan diskriptif

kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Data

selama penelitian dianalisis apa penyebab dari kesulitan belajar tentang

penjumlahan dengan teknik menyimpan siswa kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan

Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012, apakah itu penyebabnya

dari siswa atau dari guru dalam mengajar.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja merupakan uraian tentang petunjuk-petunjuk atau

tanda-tanda yang diharapkan muncul sebagai akibat wujud dari keberhasilan

dalam melakukan tindakan.

Tanda-tanda yang diharapkan sebagai wujud dari keberhasilan dalam

melakukan tindakan adalah sebagai berikut:

1. Sembilan puluh persen dapat menemukan kesulitan belajar yang dialami siswa

tentang penjumlahan dengan teknik menyimpan

2. Delapan puluh lima persen kesulitan siswa tentang penjumlahan dengan teknik

menyimpan dapat diatasi.

3. Delapan puluh persen dapat menemukan langkah-langkah mengatasi kesulitan

belajar siswa tentang operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan.

4. Delapan puluh persen tingkat kesulitan belajar siswa tentang operasi

penjumlahan dengan teknik menyimpan dapat berkurang.

Page 54: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

5. Delapan puluh persen kesalahan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan

dengan teknik menyimpan dapat teratasi.

6. Delapan puluh persen siswa yang dapat melakukan operasi penjumlahan

dengan teknik menyimpan dengan langkah yang tepat.

7. Delapan puluh persen siswa dapat mencapai ketuntasan belajar.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini meliputi empat tahap yaitu:

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun perencanaan tindakan

penelitian berdasarkan pada studi pendahuluan yaitu kapan waktu pelaksanaan

penelitian, bagaimana pelaksanaan penelitian, tindakan apa yang akan

dilakukan, membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai materi

yang akan disampaikan, menyiuapkan media pembelajaran yang dibutuhkan,

membuat soal, mempersiapkan lembar observasi, menghubungi rekan teman

sejawat untuk menjadi observer.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan sesuai dengan apa yang telah drencanakan

sebelumnya. Untu mengetahui kesulitan belajar yang terjadi saat pembelajaran

matematika tentang penjumlahan dengan teknik menyimpan, peneliti

menggunakan alat pengumpul data atau intrumen yang telah dibuat. Peneliti

menggunakan observasi guru dan siswa pada saat pembelajaran, wawancara

tentang hasil pekerjaan siswa setelah selesai dikoreksi dan tes dilakukan untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam menjumlahkan bilangan dengan teknik

menyimpan.

3. Tahap Observasi

Observasi dilasanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang

dilakukan. Pengumpulan data dengan cara observasi untuk mengumpulkan data

yang diperlukan dalam penelitian untuk mengetahui keadaan siswa kelas I SD

Negeri 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran

Page 55: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2011/2012 dalam proses pembelajaran matematika. Dalam melakukan

observasi, observer diberi pedoman yang berisi hal-hal yang harus dilakukan.

4. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan yang mengingat dan merenungkan

kembali tindakan yang telah dilakukan. Refleksi dibantu oleh seluruh anggota

peneliti untuk memahami situasi yang terjadi pada saat tindakan, persoalan

yang terjadi, serta timbulnya persoalan itu.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Arikunto, dkk. (2008: 16)

bahwa ada empat tahap yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,

(3) observasi/pengamatan, dan (4) refleksi. Empat tahapan yang dilakukan

penelitapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2. Bagan Prosedur Penelitian Menurut Arikunto, dkk.

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus II Refleksi

Pengamatan

?

Perencanaan

Page 56: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

SDN 3 Panjer terletak di Desa Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Kebumen. Lingkungan SDN 3 Panjer sangat mendukung dalam proses

pembelajaran karena terletak cukup strategis, yakni berada dekat dengan

Kelurahan Panjer, dan dengan cukup tersedianya sarana dan prasarana yang

diharapkan sangat mendukung rencana penelitian. Siswa SDN 3 Panjer pada tahun

ajaran 2011/2012 seluruhnya berjumlah 153. Terdiri dari 73 siswa laki-laki dan

79 siswa perempuan. Jumlah tersebut dibagi ke dalam 6 (enam) rombongan

belajar, yaitu kelas I, II, III, IV, V dan VI. Siswa SDN 3 Panjer rata-rata berasal

dari desa Panjer dan ada beberapa yang berasal dari desa lain dengan latar sosial

ekonomi yang berbeda.

Kelas yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas I SDN 3

Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012 yang

berjumlah 17 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Ruang

kelas I menghadap ke barat dengan pengaturan duduk siswa menghadap ke utara.

Dinding kelas bercat putih yang membuat ruang kelas menjadi terang. Kelas juga

dipasang ventilasi pada bagian atas kanan dan kiri dengan tujuan agar udara dalam

kelas selalu berganti dengan udara yang bersih dan membuat siswa nyaman dalam

belajar.

Siswa kelas I SDN 3 Panjer mengalami kesulitan dalam belajar

penjumlahan dengan teknik menyimpan. Hal ini dilihat dari hasil tes siswa dimana

dari 15 anak hanya 1 anak yang sudah dapat menuntaskan hasilnya, dengan nilai

tertinggi 100 dan nilai terendah adalah 0. Adapun kriteria ketuntasan minimal

kelas I SDN 3 Panjer adalah 66. Dari tes tersebut dapat dilihat bahwa pemahaman

siswa tentang penjumlahan dengan teknik menyimpan masih sangat rendah.

Banyak siswa yang merasa bingung dalam proses pengerjaan penjumlahan dengan

teknik menyimpan, entah itu dari langkah pengerjaan, perhitungan maupun

pemahaman nilai tempat pada suatu bilangan. Dari kesulitan yang dihadapi siswa

Page 57: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

tersebut peneliti mengambil tindakan-tindakan dalam upaya untuk mengatasi

kesulitan belajar yang dihadapi siswa.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan rumusan masalah

ataupun indikator yang telah ditentukan pada awal penelitian. Indikator yang

akan dicapai adalah semakin berkurangnya siswa yang mengalami kesulitan

belajar penjumlahan dengan teknik menyimpan dan adanya peningkatan

hasil belajar matematika tentang operasi hitung penjumlahan dengan teknik

menyimpan.

Peneliti melakukan perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan

rumusan masalah atau indikator yang telah ditentukan pada awal penelitian

ndalam bentuk rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksana

tindakan pada siklus pertama pertemuan pertama direncanakan akan

dilakukan oleh peneliti sendiri. Pada siklus pertama, peneliti memilih pokok

bahasan nilai tempat. Materi ini dipilih oleh peneliti sebagai dasar dari

materi penjumlahan dengan teknik menyimpan. Pokok bahasan yang telah

dipilih tersebut, peneliti membuat indikator yang ingin dicapai adalah siswa

dapat menentukan nilai tempat pada bilangan yang terdiri dari dua angka,

menentukan nilai tempat pada bilangan yang terdiri dari tiga angka,

menyebutkan lambang bilangan, dan menyebutkan nama bilangan.

Pembelajaraan derencanakan dengan alokasi waktu setiap pertemuan adalah

2 x 35 menit. Peneliti menyiapkan media yang akan digunakan dalam

pembelajaran seperti kartu angka yang rencananya akan digunakan pada

materi nama bilangan dan lambang bilangan, batang quisioner yang

direncanakan untuk materi bentuk panjang suatu bilangan dan teks lagu

“Satu Dua Tiga Empat”. Selain RPP dan media, peneliti juga

mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa pada saat pembelajaran.

Page 58: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Peneliti menghubungi rekan sejawat seperti Ibu Zubaedah, S. Pd, Ibu

Munfaikoh, A. Ma, dan Bapak Bambang S. E. P, S. Pd untuk menjadi

observer dalam mengumpulkan data untuk penelitian.

b. Pelaksanaan Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, setiap

pertemuan 2 x 35 menit. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran pada silkus

I adalah sebagai berikut:

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Maret

2012 pukul 07.35-08.45 di kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan Kebumen,

Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Pembelajaran dilakukan oleh

peneliti sendiri. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode

Talking Stick. Kegiatan yang dilakukan antara lain: (1) guru menunjukan

gambar angka kepada siswa, (2) bertanya jawab tentang lambang bilangan

yang dibawa, (3) bertanya jawab tentang nama bilangan, dan (4) melakukan

demonstrasi tentang cara mengubah ke bentuk panjang, (5) melakukan

penjelasan tentang nilai tempat. Pada tindakan pertama ini, peneliti

menggunakan media sesuai dengan media yang telah disiapkan yaitu teks

lagu “Satu Dua Tiga Empat”, kartu angka dan batang quisioner. Media teks

lagu digunakan untuk menarik perhatian siswa dalam belajar mengingat

peneliti melakukan penelitian di kelas I. Media kartu angka yang digunakan

peneliti dengan berbagai warna juga digunakan untuk lebih membuat siswa

lebih bersemangat dalam belajar dan memancing pengetahuan siswa tentang

nama bilangan dan lambang bilangan. Sedangkan media batang quisioner

digunakan peneliti untuk menngali pengetahuan siswa tentang nilai tempat

dan betuk panjang suatu bilangan. Peneliti juga menggunakan rekan sejawat

seperti Ibu Zubaedah, S. Pd, Ibu Munfaikoh, A. Ma, dan Bapak Bambang S.

E. P, S. Pd untuk menjadi observer. Observasi dilaksanakan pada saat

pembelajaran berlangsung.

Page 59: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Maret

2012 pada pukul 07.35-08.10 di kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan Kebumen,

Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Pembelajaran dilaksanakan

dengan menggunakan metode Talking Stick. Kegiatan yang dilakukan

antara lain: (1) guru menunjukan gambar angka kepada siswa, (2)

melakukan demonstrasi tentang cara mengubah ke bentuk panjang, (3)

melakukan penjelasan tentang nilai tempat, dan (4) bertanya jawab tentang

nama bilangan. Pada tindakan kedua ini, peneliti masih menggunakan

media sesuai dengan media yang telah disiapkan pada pertemuan pertama

yaitu teks lagu “Satu Dua Tiga Empat”, kartu angka dan batang quisioner.

Media tersebut digunakan karena materi yang diajarkan pada peretemuan

kedua pada siklus pertama massih sama. Observasi dilaksanakan pada saat

pembelajaran berlangsung oleh observer yang telah dipilih peneliti.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 Maret

2012, pada pukul 07.35-08.10 di kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan

Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Pembelajaran

dilaksanakan dengan menggunakan metode Talking Stick. Kegiatan yang

dilakukan antara lain: (1) guru menunjukan gambar angka kepada siswa, (2)

bertanya jawab tentang lambang bilangan yang dibawa, (3) melakukan

penjelasan tentang nilai tempat, dan (4) melakukan demonstrasi tentang cara

mengubah ke bentuk panjang, (5) bertanya jawab tentang nama bilangan,

dan bertanya jawab tentang lambang bilangan. Pada tindakan ketiga ini,

peneliti juga menggunakan media sesuai dengan media yang telah disiapkan

yaitu teks lagu “Satu Dua Tiga Empat”, kartu angka dan batang quisioner.

Observasi juga dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung oleh

observer yang telah dipilih peneliti sebelumnya.

c. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi terhadap guru sdan

siswa pada saat pembelajaran. Hasil observasi yang dilakukan oleh observer

mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam hal ini

Page 60: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

adalah peneliti yang meliputi penyampaian materi, kejelasan materi,

pengulangan materi penjumlahan, penggunaan bahasa dan tulisan mengenai

materi, kelancaran dalam pembelajaran, pengaktifan siswa dalam

pembelajaran, pemberian motivasi/penguatan pada saat pembelajaran,

membimbing siswa dalam pembelajaran, penggunaan metode sesuai dengan

pembelajaran, dan penggunaan media sesuai dengan pembelajaran. Peneliti

juga mengambil data dengan melakukan observasi pada siswa yang

dilakukan observer pada saat pembelajaran yaitu meliputi kesiapan siswa

dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran, kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa

dapat berkomunikasi dengan baik dan siswa memperhatikan pelajaran

dengan baik.

Hasil observasi guru dari tiga observer yang dipilih oleh peneliti

pada saat pembelajaran pertemuan pertama diperoleh rata-rata yaitu 2,9

(Lampiran 23 halaman 197). Sesuai dengan rencana observasi yang dibuat

peneliti didapat kesimpulan bahwa pembelajaran berjalan dengan cukup

baik. Hasil observasi siswa rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh

peneliti pada saat pembelajaran yaitu 2,6 (Lampiran 24 halaman 198).

Sesuai dengan rencana observasi yang dibuat peneliti didapat kesimpulan

bahwa siswa cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dalam

pelaksanaan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berjalan

dengan cukup baik dan kondisi siwa cukup antusias dalam mengikuti

pelajaran dan masih terlihat siswa yang bermain sendiri dengan temannya.

Hasil tes pada silkus I pertemuan pertama yaitu dari 15 siswa memperoleh

rata-rata 62,67 dengan 6 siswa sudah dapat menuntaskan hasil belajarnya

dan 9 siswa belum dapat menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi yang

diperoleh adalah 90, dan nilai terendahnya adalah 40 (Lampiran 15 halaman

149).

Page 61: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Peneliti juga melakukan analisis hasil jawaban siswa untuk tiap

soal. Untuk soal nomor satu ada 4 siswa yang melakukan kesalahan dalam

menjawab dengan 2 siswa belum paham tentang nama bilangan dan 2 siswa

belum lancar menulis. Soal nomor dua ada 7 siswa yang melakukan

kesalahan dalam menjawab dengan 4 siswa belum paham tentang nama

bilangan dan 3 siswa belum lancar menulis. Soal nomor tiga ada 2 siswa

yang melakukan kesalahan menjawab karena keduanya belum paham

tentang lambang bilangan. Soal nomor empat ada 6 siswa yang melakukan

kesalahan menjawab karena belum paham tentang lambang bilangan. Soal

nomor lima ada 2 siswa yang melakukan kesalahan menjawab karena belum

paham menguraikan dalam bentuk panjang. Soal nomor enam ada 2 siswa

yang melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 1 siswa belum paham

menguraikan dalam bentuk panjang dan 1 siswa belum paham menguraikan

bentuk panjang dan nilai tempat. Soal nomor tujuh ada 13 siswa yang

melakukan kesalahan dalam menjawab karena belum paham menguraikan

dalam bentuk panjang dan nilai tempat. Untuk soal nomor delapan ada 12

siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 3 siswa belum

paham menguraikan dalam bentuk panjang dan 9 siswa belum paham

neguraikan dalam bentuk panjang dan nilai tempat. Soal nomor Sembilan

dengan 4 siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab karena belum

paham tentang nilai tempat. Terakhir untuk soal nomor sepuluh dalam siklus

pertama pertemuan pertama ada 4 siswa yang melakukan kesalahan

menjawab karena belum paham tentang nilai tempat (Lampiran 19 halaman

181).

Hasil observasi guru rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh

peneliti pada saat pembelajaran pertemuan kedua yaitu 3,4 (Lampiran 23

halaman 197) dimana sesuai dengan rencana observasi yang dibuat peneliti

didapat kesimpulan bahwa pembelajaran berjalan dengan hasil yang baik.

Hasil observasi siswa rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh peneliti

pada saat pembelajaran yaitu 2,8 (Lampiran 24 halaman 198) dimana sesuai

Page 62: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dengan rencana observasi yang dibuat peneliti didapat kesimpulan bahwa

siswa cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pelaksanaan

pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembeljaran berjalan dengan baik

dan kondisi siswa cukup antusias dalam mengikuti pelajaran. Hasil tes pada

silkus I pertemuan kedua yaitu dari 15 siswa yang mengikuti tes

memperoleh rata-rata 70. Dari 15 siswa, 9 siswa sudah dapat menuntaskan

hasil belajarnya dan 6 siswa belum dapat menuntaskan belajarnya. Nilai

tertinggi yang diperoleh adalah 90, dan nilai terendahnya adalah 40

(Lampiran 15 halaman 149).

Peneliti juga melakukan analisis hasil jawaban siswa untuk tiap

soal. Untuk soal nomor satu ada 8 siswa yang melakukan kesalahan dalam

menjawab karena belum paham menguraikan dalam bentuk panjang. Soal

nomor dua ada 9 siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab dengan

8 siswa belum paham menguraikan dalam bentuk panjang dan 1 siswa

belum paham menguraikan dalam bentuk panjang terutama untuk angka

yang ditengah. Soal nomor tiga ada 3 siswa yang melakukan kesalahan

menjawab karena belum paham tentang nilai tempat. Soal nomor empat ada

4 siswa yang melakukan kesalahan menjawab karena belum paham tentang

nilai tempat. Soal nomor lima ada 2 siswa yang melakukan kesalahan

menjawab karena belum paham tentang nilai tempat. Untuk soal nomor

enam hanya ada 1 siswa yang melakukan kesalahan menjawab karena belum

paham tentang nilai tempat. Soal nomor tujuh ada 3 siswa yang melakukan

kesalahan dalam menjawab dengan 2 siswa belum paham tentang lambang

bilangan dan 1 siswa belum paham tentang lambang bilangan serta belum

lancar menulis. Soal nomor delapan ada 4 siswa yang melakukan kesalahan

dalam menjawab dengan 2 siswa karena belum paham tentang lambang

bilangan, 1 siswa belum lancar menulis dan 1 siswa belum paham lambang

bilangan dan belum lancar menulis. Soal nomor sembilan ada 6 siswa yang

melakukan kesalahan dengan 2 siswa yang belum paham tentang nama

bilangan, 1 siswa karena belum lancar menulis dan 2 siswa karena belum

Page 63: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

paham tentang nama bilangan dan belum lancar menulis. Untuk soal terkhir

pada silkus pertama pertemuan kedua ada 5 siswa yang melakukan

kesalahan dalam menjawab dengan 1 siswa belum paham tentang nama

bilangan, 1 siswa belum lancar menulis serta 3 siswa belum paham paham

tentang nama bilangan dan belum lancar menulis (Lampiran 19 halaman

183).

Hasil observasi rata-rata guru dari tiga observer yang dipilih oleh

peneliti pada saat pembelajaran pertemuan ketiga yaitu 3,5 (Lampiran 23

halaman 197) dimana sesuai dengan rencana observasi yang dibuat peneliti

didapat kesimpulan bahwa pembelajaran berjalan dengan hasil yang baik.

Hasil observasi siswa rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh peneliti

pada saat pembelajaran yaitu 2,8 (Lampiran 24 halaman 198) dimana sesuai

dengan rencana observasi yang dibuat peneliti didapat kesimpulan bahwa

siswa cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pelaksanaan

pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembeljaran berjalan dengan baik

dan kondisi siwa cukup antusias dalam mengikuti pelajaran. Hasil tes pada

silkus I pertemuan ketiga yaitu dari 15 siswa yang mengikuti tes

memperoleh rata-rata 75,63. Dari 15 siswa, 11 siswa sudah dapat

menuntaskan hasil belajarnya dan 4 siswa belum dapat menuntaskan

belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100, dan nilai terendahnya

adalah 40 (Lampiran 15 halaman 149).

Peneliti juga melakukan analisis hasil jawaban siswa untuk tiap

soal. Untuk soal nomor satu ada 2 siswa yang melakukan kesalahan karena

belum paham tentang nilai tempat. Soal nomor dua ada 6 siswa yang

melakukan kesalahan karena belum paham tentang nilai tempat. Soal nomor

tiga ada 2 siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab karena belum

paham menguraikan dalam bentuk panjang. Soal nomor empat ada 3 siswa

yang melakukan kesalahan dalam menjawab karena beluam paham

menguraikan dalam bentuk panjang. Soal nomor lima ada 5 siswa yang

melakukan kesalahan dalam menjawab karena belum paham tentang nilai

Page 64: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

tempat. Soal nomor enam ada 3 siswa yang melakukan kesalahan menjawab

karena belum paham tentang nilai tempat. Soal nomor tujuh ada 3 siswa

yang melakukan kesalahan dalam menjawab karena belum paham tentang

lambang bilangan. Soal nomor delapan ada 3 siswa yang melakukan

kesalahan dalam menjawab karena belum paham tentang lambang bilangan.

Untuk soal nomor Sembilan ada 4 siswa yang melakukan kesalahan dalam

menjawab dengan 3 siswa belum paham tentang nama bilangan serta 1

siswa belum paham tentang nama bilangan dan belum lancar menulis.

Untuk soal terakhir pada silkus pertama pertemuan ketiga ada 5 siswa yang

melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 4 siswa karena belum paham

tentang nama bilangan serta 1 siswa karena belum paham tentang nama

bilangan dan belum lancar menulis (Lampiran 19 halaman 185).

d. Refleksi

Tahap berikutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan

refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Refleksi siklus I dilakukan

peneliti dan observer pada akhir siklus I. Peneliti melakukan refleksi

terhadap proses pembelajaran pada tindakan pertama. Peneliti melakukan

langkah pembelajaran seperti menunjukan gambar angka kepada siswa,

bertanya jawab tentang lambang bilangan, bertanya jawab tentang nama

bilangan, melakukan demonstrasi mengubah ke bentuk panjang, dan

melakukan penjelasan tentang nilai tempat. Dari tindakan-tindakan yang

telah dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama belum mendapatkan

hasil yang memuaskan.

Hasil observasi yang dilakukan oleh observer mengenai proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam hal ini adalah peneliti yang

meliputi penyampaian materi, kejelasan materi, pengulangan materi

penjumlahan, penggunaan bahasa dan tulisan mengenai materi, kelancaran

dalam pembelajaran, pengaktifan siswa dalam pembelajaran, pemberian

motivasi/penguatan pada saat pembelajaran, membimbing siswa dalam

pembelajaran, penggunaan metode sesuai dengan pembelajaran, dan

Page 65: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

penggunaan media sesuai dengan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

berjalan dengan baik. Namun, ada hal yang harus dibenahi untuk pertemuan

kedua yaitu pengulangan materi pada saat pembelajaran. Dari hasil analisis

observasi guru diperoleh kesimpulan bahwa pengulangan materi yang telah

dilaksanakan guru hanya membuat beberapa siswa tertentu yang mampu

menguasai materi. Peneliti juga mengambil data dengan melakukan

observasi pada siswa yang dilakukan observer pada saat pembelajaran yaitu

meliputi kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa

dalam mengikuti pembelajaran, kesungguhan siswa dalam mengikuti

pembelajaran, siswa dapat berkomunikasi dengan baik dan siswa

memperhatikan pelajaran dengan baik. Selama proses pembelajaran siswa

juga masih ada yang perlu dibenahi lagi yaitu kesiapan siswa dalam proses

pembelajaran dan kesungguhan siswa selama mengikuti pelajaran. Dari

hasil analisis observasi siswa diperoleh kesimpulan bahwa selama proses

pembelajaran siswa tidak menyiapkan alat tulis dan tidak siap dalam

mengikuti pelajaran.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa setelah tindakan

pertama. Dari hasil wawancara dengan siswa, sebagian besar siswa merasa

kesulitan pada materi nama bilangan, lambang bilangan, menguraikan ke

dalam bentuk panjang dan nilai tempat terutama untuk bilangan yang

mempunyai angka 0 seperti 30, 50, 100, 103, 140 dan lain sebagainya.

Peneliti juga melakukan analisis hasil evaluasi siswa. Hasil tes pada silkus I

pertemuan pertama yaitu dari 15 siswa memperoleh rata-rata 62,67. Dari 15

siswa, 6 siswa sudah dapat menuntaskan hasil belajarnya dan 9 siswa belum

dapat menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90, dan

nilai terendahnya adalah 40. Dari hasil refleksi tersebut peneliti membuat

rencana untuk tindakan kedua.

Proses pembelajaran pada pertemuan kedua masih tidak terlalu

bebeda dengan pertemuan pertama. Materi yang diajarkanpun masih

mengenai nama bilangan, lambang bilangan, menguraikan ke dalam bentuk

Page 66: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

panjang dan nilai tempat. Peneliti dalam proses pembelajaran dengan teknik

menyimpan pada pertemuan kedua sedikit merubah langkah pembelajaran

yaitu: (1) guru menunjukan gambar angka kepada siswa, (2) melakukan

demonstrasi tentang cara mengubah ke bentuk panjang, (3) melakukan

penjelasan tentang nilai tempat, dan (4) bertanya jawab tentang nama

bilangan. Langkah ini diambil untuk mengatasi kesulitan belajar yang

dihadapi siswa pada saat tindakan pertama yaitu peneliti menemukan

kesulitan siswa pada bilangan yang mempunyai angka 0 seperti 30, 50.

90.108 dan sebagainya. Oleh karena itu peneliti melakukan langkah pertema

yaitu menguraikan kedalam bentuk panjang. Hal yang harus dibenahi pada

pertemuan pertama sudah menampakkan peningkatan, namun kejelasan

materi, penggunaan bahasa, pengaktifan siswa, pemberian motivasi,

penggunaan metode dan penggunaan media yang masih perlu dibenahi lagi

untuk pertemuan selanjutnya. Dari hasil analisis observasi guru diperoleh

kesimpulan materi pelajaran sudah jelas dan bisa dimengerti tetapi sebagian

siswa masih merasa kebingungan, penggunaan bahasa selama mengajar

sudah tepat, mudah dimengerti dan materi yang tertulis dengan jelas dan

tidak mudah dimengerti oleh siswa, kegiatan pembelajaran mengaktifkan

sebagian besar siswa, guru hanya memberi motivasi pada akhir

pembelajaran, penggunaan metode yang tidak mengaktifkan siswa, dan

penggunaan media yang sudah sesuai dengan materi tetapi tidak menarik

minat siswa untuk belajar. Hasil observasi siswa pada saat pembelajaran

yang perlu dibenahi lagi dalam tindakan pertama kesiapan siswa dalam

mengikuti pelajaran sudah menampakkan peningkatan dan kesungguhan

siswa dalam pembelajaran masih harus dibenahi lagi untuk tindakan

selanjutnya karena dari hasil analisis observasi siswa selama pembelajaran

sebagian kecil siswa dalam mengikuti pembelajaran tidak sambil bermain.

Hasil yang diperoleh ternyata siswa masih merasa kesulitan dalam

menguraikan kedalam bentuk panjang. Peneliti juga melakukan analisis

hasil evaluasi siswa. Hasil tes pada silkus I pertemuan kedua yaitu dari 15

Page 67: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

siswa yang mengikuti tes memperoleh rata-rata 70. Dari 15 siswa, 9 siswa

sudah dapat menuntaskan hasil belajarnya dan 6 siswa belum dapat

menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90, dan nilai

terendahnya adalah 40. Dari hasil refleksi tersebut peneliti membuat rencana

untuk tindakan ketiga

Proses pembelajaran pada pertemuan ketiga masih tidak terlalu

bebeda dengan pertemuan kedua. Materi yang diajarkanpun masih mengenai

nama bilangan, lambang bilangan, menguraikan ke dalam bentuk panjang

dan nilai tempat. Peneliti dalam proses pembelajaran dengan teknik

menyimpan pada pertemuan kedua sedikit merubah langkah pembelajaran

yaitu: (1) guru menunjukan gambar angka kepada siswa, (2) bertanya jawab

tentang lambang bilangan yang dibawa, (3) melakukan penjelasan tentang

nilai tempat, dan (4) melakukan demonstrasi tentang cara mengubah ke

bentuk panjang, (5) bertanya jawab tentang nama bilangan, dan baertanya

jawab tentang lambang bilangan. Langkah ini diambil untuk mengatasi

kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada saat tindakan kedua yaitu peneliti

menemukan kesulitan siswa menguraika kedalam bentuk panjang, peneliti

juga mulai mebuat variasi angka. Oleh karena itu peneliti melakukan

langkah pertema yaitu menjelaskan nilai tempat pada suatu bilangan. Hal

yang harus dibenahi pada pertemuan kedua sudah menampakkan

peningkatan, namun penggunaan bahasa, pengaktifan siswa, pemberian

motivasi, penggunaan metode dan penggunaan media yang masih perlu

dibenahi lagi untuk siklus selanjutnya. Penggunaan bahasa selama

pembelajaran sudah tepat, mudah dan materi yang tertulis tidak jelas dan

mudah dimengerti, guru hanya mengaktifkan sebagian besar siswa selama

pembelajaran, member motivasi pada akhir pembelajaran, penggunaan

metode yang sesuai tapi tidak mengaktifkan siswa dan penggunaan media

yang sesuai tapi tidak menarik perhatian siswa dalam belajar. Hasil

observasi siswa pada saat pembelajaran yang perlu dibenahi lagi dalam

tindakan kedua kesungguhan siswa dalam pembelajaran sudah menunjukkan

Page 68: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

peningkatan masih harus dibenahi lagi untuk siklus selanjutnya adalah

kesiapan siswa dalam belajar dimana siswa tidak menyiapkan alat tulis

dalam mengikuti pelajaran. Hasil yang diperoleh ternyata siswa masih

mengalami kesulitan dalam menguraikan kedalam bentuk panjang. Peneliti

juga melakukan analisis hasil evaluasi siswa. Hasil tes pada silkus I

pertemuan ketiga yaitu dari 15 siswa yang mengikuti tes memperoleh rata-

rata 75,63. Dari 15 siswa, 11 siswa sudah dapat menuntaskan hasil

belajarnya dan 4 siswa belum dapat menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi

yang diperoleh adalah 100, dan nilai terendahnya adalah 40. Dari hasil

refleksi tersebut peneliti membuat rencana untuk siklus kedua. Peneliti

membuat rencana pembelajaran penjumlahan teknik menyimpan dengan

cara bersususn panjang. Pada siklus pertama dari pertemuan pertama sampai

dengan pertemuan ketiga ada anak yang mengalami kesulitan belajar karena

anak tersebut belum lancar dalam bahasa dan membaca.Peneliti juga

menambah media rak nilai tempat untuk pembelajaran dalam siklus kedua

agar siswa lebih memahami nilai tempat, menguraikan bentuk panjang yang

nantinya akan membantu siswa dalam memahami penjumlahan teknik

meyimpan dengan bersusun panjang.

2. Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Peneliti melakukan perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan

rumusan masalah atau indikator yang telah ditentukan pada awal penelitian

ndalam bentuk rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksana

tindakan pada siklus kedua pertemuan pertama direncanakan akan dilakukan

oleh peneliti sendiri. Pada siklus kedua, peneliti memilih pokok bahasan

penjumlahan menyimpan dengan bersusun panjang. Materi ini dipilih oleh

peneliti sebagai dasar dari materi penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Pokok bahasan yang telah dipilih tersebut, peneliti membuat indikator yang

ingin dicapai adalah siswa dapat menggunakan nilai tempat dalam

Page 69: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

penjumlahan dan pengurangan. Pembelajaraan derencanakan dengan alokasi

waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Peneliti menyiapkan media

yang akan digunakan dalam pembelajaran seperti kartu angka yang

rencananya akan digunakan pada materi nama bilangan dan lambang

bilangan, batang quisioner yang direncanakan untuk materi bentuk panjang

suatu bilangan dan rak nilai tempat. Selain RPP dan media, peneliti juga

mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa pada saat pembelajaran.

Peneliti menghubungi rekan sejawat seperti Ibu Zubaedah, S. Pd, Ibu

Munfaikoh, A. Ma, dan Bapak Bambang S. E. P, S. Pd untuk menjadi

observer dalam mengumpulkan data untuk penelitian.

b. Pelaksanaan Siklus II

Siklus kedua dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, setiap

pertemuan 2 x 35 menit. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran pada silkus

II adalah sebagai berikut:

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 20 April

2012 pukul 09.00 - 10.10 di kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan Kebumen,

Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Pembelajaran dilakukan oleh

peneliti sendiri. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode

Talking Stick. Kegiatan yang dilakukan antara lain: (1) guru menunjukan

gambar angka kepada siswa, (2) bertanya jawab tentang lambang bilangan

yang dibawa, (3) bertanya jawab tentang nilai tempat, dan (4) penjelasan

tentang nilai tempat, (5) penjelasan tentang penjumlahan teknik menyimpan

dengan cara bersusun panjang. Pada tindakan pertama ini, peneliti

menggunakan media sesuai dengan media yang telah disiapkan kartu angka

dan batang quisioner. Media rak bilangan digunakan untuk menarik

perhatian siswa dalam belajar mengingat peneliti melakukan penelitian di

kelas I serta untuk lebih memudahkan siswa dalam belajar penjumlahan

teknik menyimpan dengan bersusun panjang. Peneliti juga menggunakan

rekan sejawat seperti Ibu Zubaedah, S. Pd, Ibu Munfaikoh, A. Ma, dan

Page 70: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Bapak Bambang S. E. P, S. Pd untuk menjadi observer. Observasi

dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 April

2012 pada pukul 07.35-08.10 di kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan Kebumen,

Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Pembelajaran dilaksanakan

dengan menggunakan metode Talking Stick. Kegiatan yang dilakukan

antara lain: (1) guru menunjukan gambar angka kepada siswa, (2) bertanya

jawab tentang lambang bilangan yang dibawa, (3) bertanya jawab tentang

nilai tempat, dan (4) penjelasan tentang nilai tempat, (5) penjelasan tentan

penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun panjang. Materi

yang diajarkan pada silkus kedua pertemua kedua lebih menekankan pada

penjumlahan dua angka dan satu angka maupun sebaliknya. Media yang

digunakan masih sama dengan media yang digunakan pada saat siklus

kedua pertemuan pertama yaitu kartu angka, batang quisioner dan rak nilai

tempat.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 27 April

2012, pada pukul 09.00 - 10.10 di kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan

Kebumen, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Pembelajaran

dilaksanakan dengan menggunakan metode Talking Stick. Kegiatan yang

dilakukan antara lain. Pada tindakan ketiga ini, peneliti juga menggunakan

media sesuai dengan media yang telah disiapkan yaitu kartu angka , batang

quisioner dan rak nilai tempat. Observasi juga dilaksanakan pada saat

pembelajaran berlangsung oleh observer yang telah dipilih peneliti

sebelumnya

c. Observasi

Observasi yang dilakukan masih sama pada siklus kedua yaitu

observassi guru dan siswa pada saat pembelajaran. Hasil observasi yang

dilakukan oleh observer mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru dalam hal ini adalah peneliti yang meliputi penyampaian materi,

kejelasan materi, pengulangan materi penjumlahan, penggunaan bahasa dan

Page 71: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

tulisan mengenai materi, kelancaran dalam pembelajaran, pengaktifan siswa

dalam pembelajaran, pemberian motivasi/penguatan pada saat pembelajaran,

membimbing siswa dalam pembelajaran, penggunaan metode sesuai dengan

pembelajaran, dan penggunaan media sesuai dengan pembelajaran. Peneliti

juga mengambil data dengan melakukan observasi pada siswa yang

dilakukan observer pada saat pembelajaran yaitu meliputi kesiapan siswa

dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran, kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa

dapat berkomunikasi dengan baik dan siswa memperhatikan pelajaran

dengan baik.

Hasil observasi guru dari tiga observer yang dipilih oleh peneliti

pada saat pembelajaran pertemuan pertama pada saat siklus kedua diperoleh

rata-rata yaitu 3,2 (Lampiran 23 halaman 197) dimana sesuai dengan

rencana observasi yang dibuat peneliti didapat kesimpulan bahwa

pembelajaran berjalan dengan baik. Hasil observasi siswa rata-rata dari tiga

observer yang dipilih oleh peneliti pada saat pembelajaran yaitu 3,0

(Lampiran 24 halaman 198) dimana sesuai dengan rencana observasi yang

dibuat peneliti didapat kesimpulan bahwa siswa cukup antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran berjalan dengan cukup baik dan kondisi

siswa antusias dalam mengikuti pelajaran. Hasil tes pada silkus II pertemuan

pertama yaitu dari 15 siswa memperoleh rata-rata 26,67 dengan 3 siswa

sudah dapat menuntaskan hasil belajarnya dan 12 siswa belum dapat

menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100, dan nilai

terendahnya adalah 0 (Lampiran 15 halaman 149).

Peneliti juga melakukan analisis hasil jawaban siswa untuk tiap

soal. Untuk soal nomor satu ada 10 siswa yang melakukan kesalahan dalam

menjawab dengan 3 siswa belum paham dalam perhitungan dalam kurung,

3 siswa kurang teliti dengan hasil akhir penjumlahan dengan tekinik

menyimpan, 3 siswa belum paham dalam mengerjakan dan perhitungan

Page 72: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dalam kurung dan 1 siswa belum paham dalam mengitung setelah

diuraiakan dalam bentuk panjang. Soal nomor dua ada 11 siswa yang

melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 3 siswa kurang teliti dalam

perhitungan, 2 siswa belum paham dalam menghitung setelah diuraikan

dalam bentuk panjang, 1 siswa belum paham menguraikan dalam bentuk

panjang, dan 4 siswa belum paham dalam mengerjakan penjumlahan teknik

menyimpan. Soal nomor tiga ada 10 siswa yang melakukan kesalahan

menjawab dengan 2 siswa kurang teliti dalam menghitung dan 10 siswa

belum paham dalam mengerjakan penjumlahan teknik menyimpan. Soal

nomor empat ada 12 siswa yang melakukan kesalahan menjawab karena

belum paham tentang lambang bilangan. Soal nomor lima ada 2 siswa yang

melakukan kesalahan dengan 2 siswa kurang teliti dalam mengitung dan 10

siswa belum paham dalam mengerjakan penjumlahan teknik menyimpan

(Lampiran 20 halaman 186).

Hasil observasi rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh

peneliti pada saat pembelajaran pertemuan kedua yaitu 3,4 (Lampiran 23

halaman 197) dimana sesuai dengan rencana observasi yang dibuat peneliti

didapat kesimpulan bahwa pembelajaran berjalan dengan hasil yang baik.

Hasil observasi siswa rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh peneliti

pada saat pembelajaran yaitu 3,0 (Lampiran 24 halaman 198) dimana sesuai

dengan rencana observasi yang dibuat peneliti didapat kesimpulan bahwa

siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pelaksanaan

pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembeljaran berjalan dengan baik

dan kondisi siswa antusias dalam mengikuti pelajaran. Hasil tes pada silkus

II pertemuan kedua yaitu dari 15 siswa yang mengikuti tes memperoleh

rata-rata 54. Dari 15 siswa, 6 siswa sudah dapat menuntaskan hasil

belajarnya dan 9 siswa belum dapat menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi

yang diperoleh adalah 100, dan nilai terendahnya adalah 0 (Lampiran 15

halaman 149).

Page 73: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Peneliti juga melakukan analisis hasil jawaban siswa untuk tiap

soal. Untuk soal nomor satu ada 7 siswa yang melakukan kesalahan dalam

menjawab dengan 5 siswa kurang teliti dengan hasil penumlahan teknik

menyimpan dan 2 siswa belum paham dengan perhitungsn penjumlahan

dengan teknik menyimpan. Soal nomor dua ada 8 siswa yang melakukan

kesalahan dalam menjawab dengan 1 siswa belum paham menguraikan

dalam bentuk panjang, 3 siswa belum paham tentang sifat pengelompokkan,

2 siswa kurang teliti dalam perhitungan penjumlahan teknik menyimpan,

dan 2 siswa belum paham dalam perhitungsn penjumlshsn teknik

menyimpan. Soal nomor tiga ada 9 siswa yang melakukan dengan 2 siswa

belum paham dalam menguraikan dalam bentuk panjang, 3 siswa kurang

teliti dengan hasil penjumlahan dengan teknik menyimpan, 2 siswa belum

paham sifat pengelompokan dan 2 siswa belum paham dalam perhitungan

penjumlahan teknik menyimpan dengan bersusun panjang. Soal nomor

empat ada 5 siswa yang melakukan kesalahan menjawab dengan 1 siswa

belum paham sifat pengelompokkan, 2 siswa belum paham dalam dalam

perhitungan penjumlahan teknik menyimpan dengan bersusun panjang, dan

2 siswa kurang teliti dengan hasil penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Soal nomor lima ada 8 siswa yang melakukan kesalahan menjawab dengan

2 siswa belum paham dalam menguraikan dalam bentuk panjang, 3 siswa

belum paham sifat pengelompokan, 1 siswa kurang teliti dengan hasil

penjumlahan dengan teknik menyimpan, dan 2 siswa belum paham dalam

perhitungan penjumlahan teknik menyimpan dengan bersusun panjang

(Lampiran 20 halaman 189).

Hasil observasi guru rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh

peneliti pada saat pembelajaran pertemuan ketiga yaitu 3,6 (Lampiran 23

halaman 197) dimana sesuai dengan rencana observasi yang dibuat peneliti

didapat kesimpulan bahwa pembelajaran berjalan dengan hasil yang sangat

baik. Hasil observasi siswa rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh

peneliti pada saat pembelajaran yaitu 3,4 (Lampiran 24 halaman 198)

Page 74: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

dimana sesuai dengan rencana observasi yang dibuat peneliti didapat

kesimpulan bahwa siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dalam

pelaksanaan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berjalan

dengan sangat baik dan kondisi siwa antusias dalam mengikuti pelajaran.

Hasil tes pada silkus I pertemuan ketiga yaitu dari 15 siswa yang mengikuti

tes memperoleh rata-rata 52. Dari 15 siswa, 8 siswa sudah dapat

menuntaskan hasil belajarnya dan 7 siswa belum dapat menuntaskan

belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100, dan nilai terendahnya

adalah 0 (Lampiran 15 halaman 149).

Peneliti juga melakukan analisis hasil jawaban siswa untuk tiap

soal. Untuk soal nomor satu ada 9 siswa yang melakukan kesalahan dengan

6 siswa belum paham sifat pengelompokan, 1 siswa belum paham dalam

menguraikan bentuk panjang, 1 siswa kurang teliti dengan hasil

penjumlahan dengan teknik menyimpan, dan 1 siswa belum paham dalam

perhitungan penjumlahan dengan teknik menyimpan bersusun panjang. Soal

nomor dua ada 8 siswa yang melakukan kesalahan dengan 5 siswa belum

paham sifat pengelompokan, 1 siswa belum paham dalam menguraikan

bentuk panjang, 1 siswa kurang teliti dengan hasil penjumlahan dengan

teknik menyimpan, dan 1 siswa belum paham dalam perhitungan

penjumlahan dengan teknik menyimpan bersusun panjang. Soal nomor tiga

ada 6 siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 2 siswa

belum paham menguraikan dalam bentuk panjang, 3 siswa belum paham

sifat pengelompokan, dan 1 siswa belum paham dalam perhitungan

penjumlahan dengan teknik menyimpan bersusun panjang. Soal nomor

empat ada 6 siswa yangyang melakukan kesalahan dalam menjawab dengan

2 siswa belum paham menguraikan dalam bentuk panjang, 3 siswa belum

paham sifat pengelompokan, dan 1 siswa belum paham dalam perhitungan

penjumlahan dengan teknik menyimpan bersusun panjang. Soal nomor lima

ada 5 siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 2 siswa

belum paham menguraikan dalam bentuk panjang, 4 siswa belum paham

Page 75: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

sifat pengelompokan, dan 1 siswa belum paham dalam perhitungan

penjumlahan dengan teknik menyimpan bersusun panjang, dan 1 siswa

kurang teliti dengan perhitungan penjumlahan dengan teknik menyimpan

(Lampiran 20 halaman 191).

d. Refleksi

Tahap berikutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan

refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Refleksi siklus II dilakukan

peneliti dan observer pada akhir siklus II. Peneliti melakukan refleksi

terhadap proses pembelajaran pada tindakan pertama. Peneliti melakukan

langkah pembelajaran seperti menunjukan gambar angka kepada siswa,

bertanya jawab tentang lambang bilangan, melakukan penjelasan tentang

nilai tempat dan melakukan demonstrasi penjumlahan teknik menyimpan

dengan cara bersusun panjang. Dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan

oleh peneliti pada pertemuan pertama belum mendapatkan hasil yang

memuaskan.

Hasil observasi yang dilakukan oleh observer mengenai proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam hal ini adalah peneliti yang

meliputi penyampaian materi, kejelasan materi, pengulangan materi

penjumlahan, penggunaan bahasa dan tulisan mengenai materi, kelancaran

dalam pembelajaran, pengaktifan siswa dalam pembelajaran, pemberian

motivasi/penguatan pada saat pembelajaran, membimbing siswa dalam

pembelajaran, penggunaan metode sesuai dengan pembelajaran, dan

penggunaan media sesuai dengan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

berjalan dengan baik. Namun, ada hal yang harus dibenahi untuk pertemuan

kedua yaitu penyampaian materi sudah runtut dan sebagian besar siswa

memahami materi, materi jelas dan sebagian siswa masih merasa

kebingungan, pengulangan materi sudah dilakukan tetapi hanya sebagian

siswa yang mampu menguasai materi, kelancaran pembelajaran yaitu

melalui pemilihan langkah pembelajaran yang tidak tepat, pengaktifan siswa

yang hanya mengaktifkan sebagian besar siswa, pemberian motivasi hanya

Page 76: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

di akhir pembelajarn, membimbing siswa saat pembelajaran tapi siswa

masih terlihat bingung dan penggunaan metode pada saat pembelajaran

yang tidak mengaktifkan siswa. Peneliti juga mengambil data dengan

melakukan observasi pada siswa yang dilakukan observer pada saat

pembelajaran yaitu meliputi kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran,

keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, kesungguhan siswa dalam

mengikuti pembelajaran, siswa dapat berkomunikasi dengan baik dan siswa

memperhatikan pelajaran dengan baik. Selama proses pembelajaran siswa

juga masih ada yang perlu dibenahi lagi yaitu siswa sudah menyiapkan alat

tuluis dan tidak siap dalam mengikuti pelajaran, sebagian besar siswa aktif

dalam mengikuti pelajaran, sebagian kecil siswa masih mengikuti pelajaran

dengan bermain, siswa sudah mampu menyerap materi dan tidaka mampu

menjawab pertanyaan dngan baik serta sebagian besar siswa tidak

memperhatikan pelajaran. Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa

setelah tindakan pertama. Dari hasil wawancara dengan siswa, sebagian

besar siswa merasa kesulitan pada materi menguraikan ke dalam bentuk

panjang dan nilai tempat terutama untuk penjumlahan teknik menyimpan

bersusun panjang antara 2 angka dengan 1 angka atau sebaliknya. Peneliti

juga melakukan analisis hasil evaluasi siswa. Hasil tes pada silkus I

pertemuan pertama yaitu dari 15 siswa memperoleh rata-rata 26,67. Dari 15

siswa, 3 siswa sudah dapat menuntaskan hasil belajarnya dan 12 siswa

belum dapat menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah

100, dan nilai terendahnya adalah 0. Dari hasil refleksi tersebut peneliti

membuat rencana untuk tindakan kedua.

Proses pembelajaran pada pertemuan kedua masih tidak terlalu

bebeda dengan pertemuan pertama. Materi yang diajarkanpun masih

mengenai nama menguraikan ke dalam bentuk panjang dan. melakukan

penjumlahan teknik meyimpan dengan bersususn panjang Peneliti dalam

proses pembelajaran dengan teknik menyimpan pada pertemuan kedua

sedikit merubah langkah pembelajaran yaitu: (1) guru menunjukan gambar

Page 77: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

angka kepada siswa, (2) melakukan tanya jawab tentang nilai tempat, (3)

penjelasan tentang nilai tempat, (4) melakukan penjelasan tentang cara

mengerjakan penjumlahan teknik meyimpan dengan bersusun panjang.

Langkah ini diambil untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa

pada saat tindakan pertama yaitu peneliti menemukan kesulitan siswa pada

penjumlahan menyimpan bersusun panjang antara 2 angka dan 1 angka atau

sebaliknya. Oleh karena itu peneliti melakukan penjumlahan dengan tenik

meyimpan bersusun panjang menggunakan rak nilai tempat. Hal yang harus

dibenahi pada pertemuan pertama sudah menampakkan peningkatan, namun

pengulangan materi, penggunaan bahasa, kelancaran pembelajaran,

pengaktifan siswa, pemberian motivasi, dan membimbing siswa saat

pembelajaran. Dari hasil analisis observasi guru diperolek kesimpulan

pengulangan materi pelajaran sudah dilaksanakan tetapi hanya sebagian

siswa yang mampu menguasai materi, penggunaan bahasa bisa dimengerti

dan materi tertulis tidak jelas dan tidak mudah dimengerti, kegiatan

pembelajaran lancar dan langkah pembelajaran tidak tepat dengan materi,

kegiatan pembelajarn mengaktifkan sebagian besar siswa, dan guru hanya

member motivasi pada akhir pembelajaran. Hasil observasi siswa pada saat

pembelajaran yang perlu dibenahi lagi dalam tindakan pertama kesiapan

siswa dalam mengikuti pelajaran sudah menyiapkan alat tulis dan tidak siap

mengikuti pelajaran, sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti

pembelajaran, sebagian kecil siswa dalam mengikuti pelajaran dengan tidak

sambil bermain, siswa sudah mampu meyerap materi dan tidak mampu

menjawab pertanyaan, serta sebagian kecil siswa tidak memperhatikan

pelajaran. Hasil yang diperoleh ternyata siswa masih merasa kesulitan dalam

melakukan penjumlahan teknik meyimpan antara 2 angka dan 1 angka.

Peneliti juga melakukan analisis hasil evaluasi siswa. Hasil tes pada silkus I

pertemuan kedua yaitu dari 15 siswa yang mengikuti tes memperoleh rata-

rata 54. Dari 15 siswa, 6 siswa sudah dapat menuntaskan hasil belajarnya

dan 9 siswa belum dapat menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi yang

Page 78: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

diperoleh adalah 100, dan nilai terendahnya adalah 0. Dari hasil refleksi

tersebut peneliti membuat rencana untuk tindakan ketiga

Proses pembelajaran pada pertemuan ketiga masih tidak terlalu

bebeda dengan pertemuan kedua. Peneliti dalam proses pembelajaran

dengan teknik menyimpan pada pertemuan kedua sedikit merubah langkah

pembelajaran yaitu: (1) guru menunjukan gambar angka kepada siswa, (2)

bertanya jawab tentang nilai tempat, (3) melakukan penjelasan tentang sifat

pertukaran, dan (4) penjelasan tentang cara mengerjakan penjumlahan

teknik menyimpan dengan bersusun panjang. Langkah ini diambil untuk

mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada saat tindakan kedua

yaitu peneliti menemukan kesulitan siswa menjumlahkan 2 angka dengan 1

angka atau sebaliknya dan tentang sifat pertukaran. Oleh karena itu peneliti

melakukan langkah pertema yaitu menjelaskan sifat pertukaran. Hal yang

harus dibenahi pada pertemuan kedua sudah menampakkan peningkatan,

namun penggunaan bahasa, pengaktifan siswa, pemberian motivasi, dan

penggunaan metode. dibenahi lagi untuk siklus selanjutnya. Penggunaan

bahasa selama pembelajaran sudah tepat, mudah dan materi yang tertulis

tidak jelas dan mudah dimengerti, guru hanya mengaktifkan sebagian besar

siswa selama pembelajaran, memberi motivasi pada akhir pembelajaran, dan

penggunaan media yang sesuai tapi tidak menarik perhatian siswa dalam

belajar. Hasil observasi siswa pada saat pembelajaran yang harus dibenahi

lagi untuk siklus selanjutnya adalah keaktifan siswa dalam belajar dimana

sebagian besar siswa aktif, sebagian kecil siswa mengikuti pelajaran dengan

tidak sambil bermain, dan siswa mampu menyerap materi dan tidak mampu

menjawab pertanyaan dengan baik. Hasil yang diperoleh ternyata siswa

masih mengalami kesulitan dalam sifat pengelompokkan. Peneliti juga

melakukan analisis hasil evaluasi siswa. Hasil tes pada silkus II pertemuan

ketiga yaitu dari 15 siswa yang mengikuti tes memperoleh rata-rata 52. Dari

15 siswa, 8 siswa sudah dapat menuntaskan hasil belajarnya dan 7 siswa

belum dapat menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah

Page 79: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

100, dan nilai terendahnya adalah 40. Dari hasil refleksi tersebut peneliti

membuat rencana untuk siklus kedua. Peneliti membuat rencana

pembelajaran penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun

pendek.

3. Siklus III

a. Perencanaan Siklus III

Peneliti melakukan perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan

rumusan masalah atau indikator yang telah ditentukan pada awal penelitian

ndalam bentuk rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksana

tindakan pada siklus kedua pertemuan pertama direncanakan akan dilakukan

oleh peneliti sendiri. Pada siklus ketiga, peneliti memilih pokok bahasan

penjumlahan menyimpan dengan bersusun pendek. Materi ini dipilih oleh

peneliti sebagai dasar dari materi penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Pokok bahasan yang telah dipilih tersebut, peneliti membuat indikator yang

ingin dicapai adalah siswa dapat menggunakan nilai tempat dalam

penjumlahan dan pengurangan. Pembelajaraan derencanakan dengan alokasi

waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Peneliti menyiapkan media

yang akan digunakan dalam pembelajaran seperti kartu angka yang

rencananya akan digunakan pada materi nama bilangan dan lambang

bilangan, batang quisioner yang direncanakan untuk materi bentuk panjang

suatu bilangan dan rak nilai tempat. Selain RPP dan media, peneliti juga

mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa pada saat pembelajaran.

Peneliti menghubungi rekan sejawat seperti Ibu Zubaedah, S. Pd, Ibu

Munfaikoh, A. Ma, dan Bapak Bambang S. E. P, S. Pd untuk menjadi

observer dalam mengumpulkan data untuk penelitian.

b. Pelaksanaan Siklus III

Siklus kedua dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, setiap

pertemuan 2 x 35 menit. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran pada silkus

II adalah sebagai berikut:

Page 80: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 Mei

2012 pukul 07.35 - 08.10 di kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan Kebumen,

Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Pembelajaran dilakukan oleh

peneliti sendiri. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode

Talking Stick. Kegiatan yang dilakukan antara lain: (1) guru menunjukan

gambar angka kepada siswa, (2) bertanya jawab tentang niulai tempat, (3)

penjelasan tentang penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun

pendek. Pada tindakan pertama ini, peneliti menggunakan media sesuai

dengan media yang telah disiapkan kartu angka dan batang quisioner. Media

rak bilangan digunakan untuk menarik perhatian siswa dalam belajar

mengingat peneliti melakukan penelitian di kelas I serta untuk lebih

memudahkan siswa dalam belajar penjumlahan teknik menyimpan dengan

bersusun pendek. Peneliti juga menggunakan rekan sejawat seperti Ibu

Zubaedah, S. Pd, Ibu Munfaikoh, A. Ma, dan Bapak Bambang S. E. P, S.

Pd untuk menjadi observer. Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran

berlangsung.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 5 Mei 2012

pada pukul 07.35-08.10 di kelas I SDN 3 Panjer Kecamatan Kebumen,

Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Pembelajaran dilaksanakan

dengan menggunakan metode Talking Stick. Kegiatan yang dilakukan

antara lain: (1) guru menunjukan gambar angka kepada siswa, (2) bertanya

jawab tentang niulai tempat, (3) penjelasan tentang penjumlahan teknik

menyimpan dengan cara bersusun pendek. Materi yang diajarkan pada

silkus kedua pertemua kedua lebih menekankan pada penjumlahan dua

angka dan satu angka maupun sebaliknya. Media yang digunakan masih

sama dengan media yang digunakan pada saat siklus ketiga pertemuan

pertama yaitu kartu angka, batang quisioner dan rak nilai tempat.

c. Observasi

Observasi yang dilakukan masih sama pada siklus ketiga yaitu

observassi guru dan siswa pada saat pembelajaran. Hasil observasi yang

Page 81: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

dilakukan oleh observer mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru dalam hal ini adalah peneliti yang meliputi penyampaian materi,

kejelasan materi, pengulangan materi penjumlahan, penggunaan bahasa dan

tulisan mengenai materi, kelancaran dalam pembelajaran, pengaktifan siswa

dalam pembelajaran, pemberian motivasi/penguatan pada saat pembelajaran,

membimbing siswa dalam pembelajaran, penggunaan metode sesuai dengan

pembelajaran, dan penggunaan media sesuai dengan pembelajaran. Peneliti

juga mengambil data dengan melakukan observasi pada siswa yang

dilakukan observer pada saat pembelajaran yaitu meliputi kesiapan siswa

dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran, kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa

dapat berkomunikasi dengan baik dan siswa memperhatikan pelajaran

dengan baik.

Hasil observasi guru dari tiga observer yang dipilih oleh peneliti

pada saat pembelajaran pertemuan pertama pada saat siklus kedua diperoleh

rata-rata yaitu 3,7 (Lampiran 23 halaman 197) dimana sesuai dengan

rencana observasi yang dibuat peneliti didapat kesimpulan bahwa

pembelajaran berjalan dengan sangat baik. Hasil observasi siswa rata-rata

dari tiga observer yang dipilih oleh peneliti pada saat pembelajaran yaitu

3,2 (Lampiran 24 halaman 198) dimana sesuai dengan rencana observasi

yang dibuat peneliti didapat kesimpulan bahwa siswa cukup antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran berjalan dengan cukup baik dan kondisi

siswa antusias dalam mengikuti pelajaran. Hasil tes pada silkus III

pertemuan pertama yaitu dari 15 siswa memperoleh rata-rata 72 dengan 11

siswa sudah dapat menuntaskan hasil belajarnya dan 4 siswa belum dapat

menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100, dan nilai

terendahnya adalah 0 (Lampiran 15 halaman 149).

Peneliti juga melakukan analisis hasil jawaban siswa untuk tiap

soal. Untuk soal nomor satu ada 5 siswa yang melakukan kesalahan dalam

Page 82: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

menjawab dengan 1 siswa salah dalam perhitungan penjumlahan dengan

teknik meyimpan, 1 siswa belum paham tentang nilai tempat, 1 siswa

kekurangan pemahaman tentang simbol dan salah perhitungan, dan 2 siswa

menggunakan proses yang keliru. Soal nomor dua ada 3 siswa yang

melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 1 siswa kekurangan

pemahaman tentang simbol dan salah perhitungan, dan 2 siswa

menggunakan proses yang keliru. Soal nomor tiga ada 4 siswa yang

melakukan kesalahan menjawab dengan 1 siswa salah dalam perhitungan, 1

siswa kekurangan pemahaman tentang simbol dan salah perhitungan, dan 2

siswa menggunakan proses yang keliru. Soal nomor empat ada 5 siswa

yang melakukan kesalahan dengan 1 siswa salah dalam perhitungan

penjumlahan dengan teknik menyimpan, 1 siswa kekurangan pemahaman

tentang simbol dan salah perhitungan, dan 3 siswa menggunakan proses

yang keliru. Soal nomor lima ada 4 dengan 1 siswa kekurangan pemahaman

tentang simbol dan salah perhitungan, dan 3 siswa menggunakan proses

yang keliru (Lampiran 21 halaman 193).

Hasil observasi rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh

peneliti pada saat pembelajaran pertemuan kedua yaitu 3,8 (Lampiran 23

halaman 197) dimana sesuai dengan rencana observasi yang dibuat peneliti

didapat kesimpulan bahwa pembelajaran berjalan dengan hasil yang sangat

baik. Hasil observasi siswa rata-rata dari tiga observer yang dipilih oleh

peneliti pada saat pembelajaran yaitu 3,8 (Lampiran 24 halaman 198)

dimana sesuai dengan rencana observasi yang dibuat peneliti didapat

kesimpulan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembeljaran

berjalan dengan baik dan kondisi siswa antusias dalam mengikuti pelajaran.

Hasil tes pada silkus III pertemuan kedua yaitu dari 15 siswa yang

mengikuti tes memperoleh rata-rata 80. Dari 15 siswa, 12 siswa sudah dapat

menuntaskan hasil belajarnya dan 3 siswa belum dapat menuntaskan

Page 83: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100, dan nilai terendahnya

adalah 0 (Lampiran 15 halaman 149).

Peneliti juga melakukan analisis hasil jawaban siswa untuk tiap

soal. Untuk soal nomor satu ada 1 siswa yang melakukan kesalahan dalam

menjawab karena penggunaan proses yang keliru. Soal nomor dua ada 3

siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 1 siswa salah

perhitungan dalam penjumlahan dan 2 siswa karena penggunaan proses

yang keliru. Soal nomor tiga ada 3siswa yang melakukan dengan. Soal

nomor tiga ada 3 siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab dengan

1 siswa salah perhitungan dalam penjumlahan dan 2 siswa karena

penggunaan proses yang keliru. Soal nomor empat ada 3 siswa yang

melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 1 siswa salah perhitungan

dalam penjumlahan dan 2 siswa karena penggunaan proses yang keliru. Soal

nomor tiga ada 3siswa yang melakukan dengan. Soal nomor lima ada 6

siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab dengan 3 siswa belum

paham tentang nilai tempat, 1 siswa salah perhitungan dalam penjumlahan

dan 2 siswa karena penggunaan proses yang keliru (Lampiran 21 halaman

194).

d. Refleksi

Tahap berikutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan

refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Refleksi siklus III dilakukan

peneliti dan observer pada akhir siklus III. Peneliti melakukan refleksi

terhadap proses pembelajaran pada tindakan pertama. Peneliti melakukan

langkah pembelajaran seperti menunjukan gambar angka kepada siswa,

bertanya jawab tentang lambang bilangan, melakukan penjelasan tentang

nilai tempat dan melakukan demonstrasi penjumlahan teknik menyimpan

dengan cara bersusun pendek. Dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan

oleh peneliti pada pertemuan pertama belum mendapatkan hasil yang

memuaskan.

Page 84: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Hasil observasi yang dilakukan oleh observer mengenai proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam hal ini adalah peneliti yang

meliputi penyampaian materi, kejelasan materi, pengulangan materi

penjumlahan, penggunaan bahasa dan tulisan mengenai materi, kelancaran

dalam pembelajaran, pengaktifan siswa dalam pembelajaran, pemberian

motivasi/penguatan pada saat pembelajaran, membimbing siswa dalam

pembelajaran, penggunaan metode sesuai dengan pembelajaran, dan

penggunaan media sesuai dengan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

berjalan dengan baik. Namun, ada hal yang harus dibenahi untuk pertemuan

pertama yaitu pengulangan materi sudah dilakukan tetapi hanya sebagian

siswa yang mampu menguasai materi, penggunaan bahasa yang tepat dan

mudah dimengerti oleh siswa dan materi yang tertulistidak jelas dan mudah

dimengerti, pemberian motivasi hanya di akhir pembelajaran, dan

membimbing siswa saat pembelajaran tapi siswa masih terlihat bingung.

Peneliti juga mengambil data dengan melakukan observasi pada siswa yang

dilakukan observer pada saat pembelajaran yaitu meliputi kesiapan siswa

dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran, kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa

dapat berkomunikasi dengan baik dan siswa memperhatikan pelajaran

dengan baik. Selama proses pembelajaran siswa juga masih ada yang perlu

dibenahi lagi yaitu siswa sudah menyiapkan alat tulis dan tidak siap dalam

mengikuti pelajaran, sebagian kecil siswa dalam mengikuti pelajaran dengan

tidak bermain , siswa sudah mampu menyerap materi dan tidaka mampu

menjawab pertanyaan dengan baik serta sebagian besar siswa tidak

memperhatikan pelajaran. Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa

setelah tindakan pertama. Dari hasil wawancara dengan siswa, sebagian

besar siswa merasa kesulitan pada materi melakukan penjumlahan teknik

menyimpan bersusun pendek antara 2 angka dengan 1 angka atau

sebaliknya. Peneliti juga melakukan analisis hasil evaluasi siswa. Hasil tes

pada silkus I pertemuan pertama yaitu dari 15 siswa memperoleh rata-rata

Page 85: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

72. Dari 15 siswa, 11 siswa sudah dapat menuntaskan hasil belajarnya dan 4

siswa belum dapat menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh

adalah 100, dan nilai terendahnya adalah 0. Dari hasil refleksi tersebut

peneliti membuat rencana untuk tindakan kedua.

Proses pembelajaran pada pertemuan kedua masih tidak terlalu

bebeda dengan pertemuan pertama. Materi yang diajarkanpun masih

mengenai nama menguraikan ke dalam bentuk panjang dan. melakukan

penjumlahan teknik meyimpan dengan bersususn panjang Peneliti dalam

proses pembelajaran dengan teknik menyimpan pada pertemuan kedua

sedikit merubah langkah pembelajaran yaitu: (1) guru menunjukan gambar

angka kepada siswa, (2) melakukan tanya jawab tentang nilai tempat, (3)

melakukan penjelasan tentang cara mengerjakan penjumlahan teknik

meyimpan dengan bersusun pendek. Langkah ini diambil untuk mengatasi

kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada saat tindakan pertama yaitu

peneliti menemukan kesulitan siswa pada penjumlahan menyimpan

bersusun panjang antara 2 angka dan 1 angka atau sebaliknya dan pada sifat

pertukaran. Hal yang harus dibenahi pada pertemuan pertama sudah

menampakkan peningkatan, namun pengulangan materi, penggunaan

bahasa, kelancaran pembelajaran, pengaktifan siswa, pemberian motivasi,

dan membimbing siswa saat pembelajaran. Dari hasil analisis observasi

guru diperoleh kesimpulan pemberian motivasi pada akhir pembelajaran dan

membimbing siswa dengan baik dengan sebagian siswa masih terlihat

bingung. Hasil observasi siswa pada saat pembelajaran yang perlu dibenahi

lagi dalam tindakan kedua yaitu siswa sudah mampu meyerap materi dan

tidak mampu menjawab pertanyaan, serta sebagian kecil siswa tidak

memperhatikan pelajaran. Hasil yang diperoleh ternyata siswa masih merasa

kesulitan dalam melakukan penjumlahan teknik meyimpan antara 2 angka

dan 1 angka. Peneliti juga melakukan analisis hasil evaluasi siswa. Hasil tes

pada silkus I pertemuan kedua yaitu dari 15 siswa yang mengikuti tes

memperoleh rata-rata 80. Dari 15 siswa, 12 siswa sudah dapat menuntaskan

Page 86: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

hasil belajarnya dan 3 siswa belum dapat menuntaskan belajarnya. Nilai

tertinggi yang diperoleh adalah 100, dan nilai terendahnya adalah 0.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Peneliti setelah melakukan perbandingan hasil dari tindakan yang

dimulai dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui bagaimana pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, mengetahui

tingkat keberhasilan tindakan, dan hasil tes yang dilakukan peneliti dari siklus

pertama sampai dengan siklus ketiga. Pada siklus pertama peneliti melakukan tiga

tindakan, tiga tindakan untuk siklus kedua dan dua tindakan untuk siklus ketiga.

Siklus pertama peneliti melakukan pembelajaran tentang nama bilangan, lambang

bilangan, nilai tempat, dan menguraikan dalam bentuk panjang. Siklus kedua

peneliti melakukan pembelajaran tentang penjumlahan teknik menyimpan dengan

bersusun panjang. Siklus ketiga peneliti melakukan pembelajaran penjumlahan

teknik menyimpan dengan bersusun pendek.

Peneliti melakukan perbandingan hasil observasi guru yang meliputi

materi disampaikan dengan runtut, kejelassan materi, penggulangan materi,

penggunaan bahasa dan tulisan mengenai materi, kelancaran dalam pembelajaran,

pengaktifan siswa, pemberian motivasi/penguatan, membimbing siswa,

penggunaan metode dan penggunaan media yang sesuai. Peneliti juga melakukan

perbandingan hasil observasi siswa selama pembelajaran yang meliputi kesiapan

dalam mengikuti pembelajaran, aktif mengikuti pembelajaran, sungguh-sungguh

dalam mengikuti pembelajaran, dapat berkomunikasi dengan baik, dan

memperhatikan pelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil observasi guru dari

siklus pertama sampai siklus ketiga diperoleh hasil dalam bentuk tabel berikut:

Page 87: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru dari Siklus Pertama Sampai Siklus Ketiga

No Proses pembelajaran

Siklus I II III

1 2 3 Rata-rata

1 2 3 Rata-rata

1 2 Rata-rata

1. Materi penjumlahan dengan teknik menyimpan disampaikan dengan runtut

3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

2. Kejelasan materi penjumlahan dengan teknik menyimpan

3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4

3. Pengulangan materi penjumlahan dengan teknik menyimpan

2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4

4.

Penggunaan bahasa dan tulisan mengenai materi penjumlahan dengan teknik menyimpan

3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3

5. Kelancaran dalam pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4

6. Pengaktifan siswa dalam pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

7.

Pemberian motivasi/penguatan pada saat pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

8. Membimbing siswa dalam pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3

9.

Penggunaan metode sesuai dengan pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

10.

Penggunaan media sesuai dengan pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4

Page 88: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Berdasarkan data diatas, pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dari

siklus pertama sampai dengan siklus ketiga mengalami peningkatan. Materi

penjumlahan dengan teknik menyimpan disampaikan dengan runtut dan seluruh

siswa memahami materi pada siklus pertama sampai dengan siklus ketiga.

Kejelasan materi penjumlahan dengan teknik menyimpan pada siklus pertama

sudah jelas dan bisa dimengerti dengan sebagian siswa masih merasa

kebingungan. Sedangkan kejelasan materi penjumlahan dengan teknik

menyimpan pada siklus kedua dan ketiga sudah jelas dan bisa dimengerti dengan

seluruh siswa merasa jelas dan tidak bingung. Pengulangan materi penjumlahan

dengan teknik menyimpan pada siklus pertama dan kedua sudah dilaksanakan

oleh guru namun hanya sebagian siswa yang mampu menguasai materi. Pada

siklus ketiga pengulangan materi dilakukan beberapa kali sehingga siswa

menguasai materi dengan baik. Penggunaan bahasa dan tulisan mengenai materi

penjumalahan dengan teknik menyimpan dari siklus pertama sampai dengan

siklus ketiga sudah menggunakan bahasa yang tepat, mudah dimengerti dan

materi yang tertulis tidak jelas dan tidak mudah dimengerti. Pembelajaran pada

siklus pertama sudah berjalan dengan lancar dan pemilihan langkah pembelajaran

sudah tepat. Pada siklus kedua kelancaran pembelajaran sudah lancar dan

pemilihan langkah pembelajaran tidak tepat dengan materi. Pembelajaran pada

siklus ketiga sudah berjalan dengan lancar dan pemilihan langkah pembelajaran

yang tepat dengan materi. Kegiatan pembelajaran pada siklus pertama dan kedua

mengaktifkan sebagian besar siswa, sedangkan pada siklus ketiga mengaktifkan

seluruh siswa. Motivasi/penguatan pada saat pembelajaran dari siklus pertama

sampai dengan siklus ketiga diberikan pada kegiatan akhir pembelajaran. Pada

siklus pertama peneliti membimbing siswa dengan baik sehingga seluruh siswa

menjadi jelas sedangkan pada siklus kedua dan ketiga sudah membimbing siswa

dengan baik dan sebagian siswa masih terlihat binggung. Pada siklus pertama

sudah menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan tidak mengaktifkan

siswa dalam pembelajaran. Pada siklus kedua dan ketiga penggunaan metode yang

sesuai dengan materi dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Penggunaan

Page 89: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

media pada siklus pertama sudah sesuai tetapi tidak menarik siswa dalam belajar,

sedangkan pada siklus kedua dan ketiga menggunakan media yang sesuai dengan

materi dan menarik minat siswa dalam belajar.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa dari Siklus Pertama Sampai Siklus Ketiga

No Aspek yang dinilai

Siklus I II III

1 2 3 Rata-rata

1 2 3 Rata-rata

1 2 Rata-rata

1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3,5

2.

Siswa aktif mengikuti pembelajaran penjumlahan dengan menyimpan

3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

3.

Siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran dengan teknik menyimpan

2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3,5

4. Siswa dapat berkomunikasi dengan baik

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5. Siswa memperhatikan pelajaran dengan baik 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3,5

Page 90: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Keantusiasan siswa selama pembelajaran dari siklus pertama sampai

dengan siklus ketiga seperti pada data diatas menalami peningkatan. Pada siklus

pertama siswa tidak menyiapkan alat tulis dan siap dalam mengikuti

pembelajaran. Pada silkus kedua siswa menyiapkan alat tulis dan tidak siap dalam

mengikuti pembelajaran, sedangkan pada siklus ketiga siswa menyiapkan alat

tulis dan siap dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus pertama dan kedua

sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan pada siklus

ketiga seluruh siswa aktif mengikuti pembelajaran. Pada siklus pertama, sebagian

besar siswa dalam mengikuti pembelajaran sambil bermain bersama teman. Pada

silkus kedua, sebagian kecil siswa dalam mengikuti pembelajaran tidak sambil

bermai, sedangkan pada siklus ketiga seluruh siswa sungguh-sungguh dalam

mengikuti pembelajaran. Dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga siswa

mampu menyeraop materi dan tidak mapu menjawab pertanyaan dengan baik.

Pada siklus pertama dan kedua sebagian kecil siswa tidak memperhatikan

pembelajaran dari guru, sedangkan pada siklus ketiga seluruh siswa

memperhatikan pembelajaran dari guru dengan baik.

Peneliti juga melakukan perbandingan hasil evaluasi siswa untuk

mengukur keberhasilan peneliti dalam pembelajaran dan mengetahui seberapa

banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar penjumlahan dengan teknik

menyimpan di kelas I SDN 3 Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen

Tahun Ajaran 2011/2012. Adapun hasil tes siswa dapat dilihat melalui tabel

dibawah ini:

Page 91: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 4.3 Hasil Tes Siswa dari Siklus Pertama Sampai Siklus Ketiga

Perbandingan Siklus

Pertemuan I II III I II III I II

Nilai tertinggi 90 100 100 100 100 100 100 100 Nilai terendah 40 0 20 0 0 0 0 20 Rata-rata 62,67 70 75,63 26,67 54 52 72 80 Nilai paling sering muncul

60 0 90 0 100 0 100 100

Ketuntasan 40% 20% 73% 20% 40% 53% 73% 80% Belum tuntas 60% 80% 27% 80% 60% 47% 27% 20%

Perolehan hasil tes siswa peneliti melakukan perbandingan nilai rata-rata

pada setiap pertemuan dari silkus pertama sampai dengan silkus ketiga. Siklus

pertama peneliti melakukan pembelajaran tentang nilai tempat, nama bilangan,

lambang bilangan, dan menguraikan dalam bentuk panjang. Dari tabel diatas rata-

rata hasil tes siswa pada siklus pertama untuk pertemuan pertama adalah 62,67,

pertemuan kedua 70 dan pertemuan ketiga 75,63. Dari siklus pertama sudah

menampakkan peningkatan hasil tes siswa. Siklus kedua peneliti melakukan

pembelajaran tentang penjumlahan teknik menyimpan dengan bersusun panjang.

Rata-rata hasil tes siswa untuk pertemuan pertama adalah 26,67, untuk pertemuan

kedua 54 dan untuk pertemuan ketiga adalah 52. Dari hassil tersebut siswa

mengalami kesulitan dalam penjumlahan teknik menyimpan.

Page 92: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Gambar 4.1 Hasil Tes Siswa dari Siklus Pertama Sampai Siklus Ketiga

Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar

siswa dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga mengalami peningkatan.

Ditandai dengan adanya peningkatan hasil rata-rata yang diperoleh siswa.

Peningkatan hasil rata-rata pada setiap pertemuan menandakan adanya perubahan

jumlah anak yang mengalami kesulitan belajar penjumlahan dengan teknik

menyimpan. Grafik rata-rata tes hasil tes siswa diatas dapat dilihat adanya

perolehan nilai rata-rata terendah pada siklus kedua pertemuan pertama, dimana

peneliti melakukan pembelajaran tentang penjumlahan teknik menyimpan dengan

bersusun panjang. Peneliti melakukan analisis jawaban siswa dan wawancara

terhadap siswa tentang penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun

panjang dan mendapatkan hasil bahwa siswa mengalami kesulitan pada proses

pengerjaan. Kesulitan yang dialami siswa karena dalam pengerjaan penjumlahan

teknik menyimpan dengan bersusun panjang siswa harus menguraikan ke dalam

bentuk panjang, melakukan penjumlahan teknik menyimpan dan melakukan

penjumlahan dengan cara pengelompokkan. Proses tersebut yang harus dipahami

siswa dalam melakukan penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun

0

20

40

60

80

100

I II III I II III I II

NILAI

PERTEMUAN DALAM SIKLUS

Rata-rata

Rata-rata

Page 93: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

panjang. Jika ada salah satu dari ketiga langkah tersebut yang belum dikuasai

maka siswa akan mengalami kesulitan dalam melakukan penjumlahan teknik

menyimpan dengan cara bersusun panjang.

D. Pembahasan

Peneliti melakukan pembahasan hasil dari penelitian yang telah

dilakukan untuk mengetahui kesulitan belajar tentang penjumlahan dengan teknik

menyimpan siswa kelass I SDN 3 Panjer Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012. Hal tersebut dapat diketahui melalui alat

unkur yang digunakan peneliti, yaitu: observasi, wawancara dan tes hasil belajar.

Pada siklus pertama pertemuan pertama peneliti melakukan pembelajaran

tentang nama bilangan, lambang bilangan, nilai tempat dan menguraikan dalam

bentuk panjang. Bedasarkan hasil observasi guru dan siswa pada saat

pembelajaran yang dilakukan peneliti dari siklus pertama sampai dengan siklus

ketiga mengalami peningkatan. Hal ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang

dilakukan peneliti semakin baik dan siswa juga semakin antusias mengikuti

pembelajaran. Kesulitan yang dialami siswa pada siklus pertama pertemuan

pertama adalah mengenai nama bilangan, lambang bilangan, nilai tempat,

menguraikan bentuk panjang untuk bilangan yang mempunyai angka nol baik

yang terletak dibelakang ataupun ditengah seperti 20, 30. 50. 80. 102, 140 dan lain

sebagainya. Peneliti melakukan permbelajaran pertemuan kedua peneliti

melakukan pembelajaran tentang nama bilangan, lambang bilangan, nilai tempat,

dan menguraikan dalam bentuk panjang terutama untuk bilangan yang

mempunyai angka nol. Siswa mengalami kesulitan mengenai nilai tempat dan

menguraikan bentuk panjang. Peneliti mengambil tindakan untuk pertemuan

ketiga dengan materi sama dengan bilangan yang lebih bervariasi. Hal ini

dilakukan peneliti untuk mengatasi kesulitan belajar nama bilangan, lambang

bilangan, nilai tempat dan menguraikan dalam bentuk panjang. Pada siklus

pertama ada siswa yang mengalami kesulitan karena belum lancar dalam

Page 94: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

membaca (lampiran 10 halaman 119). Hal itu sesuai dengan yang diuraikan

Jhonson dan Myklebust “Matematika pada hakikatnya adalah simbolis, kesulitan

dalam belajar mempengaruhi kemampuan anak di bidang matematika. Anak yang

mengalami kesulitan membaca juga akan mengalami kesulitan dalam

memecahkan soal matematika yang berbentuk cerita tertulis” (Abdurrahman,

2003: 261-262).

Hasil yang diperoleh pada siklus pertama menjadikan peneliti

melanjutkan penelitian pada siklus kedua dengan melakukan pembelajaran

penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun panjang. Wahyudin (2008)

berpendapat bahwa “Pada kanak-kanak dan kelas satu suatu himpunan

dikembangkan dengan objek-objek yang nyata” (hlm 10). Oleh karena itu,

peneliti juga menambah media rak nilai tempat dalam pembelajaran. Penggunaan

media rak nilai tempat dalam pembelajaran samgat membantu siswa dalam

melakukan penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun panjang. Pada

siklus kedua peneliti melakukan tiga tindakan. Kemungkinan siswa mengalami

kesulitan belajar pada penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun

panjang pada pertemuan pertama dan kedua yaitu siswa harus menguraikan ke

dalam bentuk panjang, melakukan penjumlahan teknik menyimpan dan

melakukan penjumlahan dengan cara pengelompokkan.

Penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun panjang pada

pertemuan ketiga adalah penjumlahan antara 2 angka dan 1 angka ataupun

sebaliknya. Selain itu juga peneliti mengajarkan operasi hitung dengan cara

pengelompokkan. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memahami penjumlahan

teknik menyimpan dengan cara bersusun panjang. Melihat kekeliruan kesalahan

yang dilakukan siswa pada siklus kedua pada yaitu anak belum memahami nilai

tempat dan menggunakan proses yang keliru dalam melakukan penjumlahan

teknik menyinpan dengan cara bersusun panjang. Hal itu sesuai dengan yang

diuraikan Abdurrahman bahwa “Anak mengalami kesulitan belajar matematika

sering mengalami kesulitan dalam mengenal dan menggunakan simbol-simbol

dalam matematika seperti +, -, =, <, > dan lain sebagainya” (2003: 261).

Page 95: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Peneliti melanjutkan penelitian pada siklus ketiga. Pada siklus ketiga,

peneliti melakukan dua tindakan dengan materi melakukan penjumlahan teknik

menyimpan dengan cara bersusun pendek. Media kartu bilangan, batang quisioner

dan rak nilai tempat juga masih digunakan dalam siklus ketiga. Peneliti

mengambil langkah pembelajaran dengan menunjukkan gambar angka,

melakukan tanya jawab tentang nilai tempat dan melakukan penjumlahan teknik

meyimpan dengan cara bersususn pendek. Analisis juga dilakukan pada silkus

ketiga untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Kesulitan belajar

yang dihadapi siswa yaitu melakukan penjumlahan teknik menyimpan dengan

cara bersusun pendek antara 2 angka dan 1 angka. Siswa mengalami kesulitan

dalam menjumlahkan dan dalam melakukan proses penjumlahan. Banyak yang

menggunakan proses yang keliru dimana ada siswa yang melakukan penjumlahan

tanpa memperhatikan nilai tempat dari bilangan yang dijumlahkan ataupun

melakukan penjumlahan teknik menyimpan tetapi bilangan yang telah dipinjam

tidak ditambahkan.

Peneliti melakukan tindakan kedua pada siklus ketiga dengan melakukan

penjumlahan penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun pendek

terutama penjumlahan antara 2 angka dan 1 angka. Kesalahan yang dilakukan

oleh siswa pada penjumlahan teknik menyimpan dengan cara bersusun pendek

diketahui agar dapat membantu siswa yang berkesulitan belajar matematika.

Kesulitan siswa dalam mengerjakan penjumlahan teknik menyimpan sesuai

dengan pernyataan “Kekurangan pemahaman tentang simbol, nilai tempat,

penggunaan proses yang keliru, perhitungan dan tulisan yang tidak dapat dibaca

merupakan kekeliruan unum yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas-

tugas dalam bidang studi matematika” (Abdurrahman, 2003: 262-263).

Page 96: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Penelitian dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga yang

dilakukan penelitisudah mulai menampakkan peningkatan. Pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti juga melihat kondisi yang dialami. Siswa yang mengalami

kesulitan dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga juga semakin berkurang.

Dimana pada siklus pertama siswa mengalami kesulitan pada bilangan yang

mempunyai angka nol, nilai tempat dan menguraikan dalam bentuk panjang. Pada

siklus kedua siswa mengalami kesulitan melakukan penjumlahan teknik

menyimpan dengan bersusun panjang terutama sifat pengelompokkan. Pada

siklus ketiga siswa mengalami kesulitan pada penjumlahan teknik menyimpan

dengan cara bersusun pendek antara 2 angka dan 1 angka ataupun sebaliknya.

Page 97: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdassarkan penelitian yang dilakukan daperoleh kesimpulan bahwa:

1. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam penjumlahan dengan teknik

menyimpan adalah siswa belum memahami simbol dalam matematika,

pemahaman nilai tempat, penggunaan proses yang keliru, perhitungan dan

belum lancar dalam bahasa dan membaca.

2. Cara mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa adalah menggunakan

media konkret agar lebih memahami nilai tempat, proses perhitungan dan

perhitungan serta latihan yang cukup dalam melakukan penjumlahan teknik

menyimpan teknik menyimpan.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti mendapatkan beberapa implikasi

sebagai berikut:

1. Teoritis

Secara teoritis, peneliti mendapatkan wawasan lebih luas mengenai

kesulitan belajar yang dialami siswa tentang operasi penjumlahan deoperasi

dengan teknik menyimpan serta cara mengatasi setiap jenis kesulitan belajar

yang dialami siswa.

2. Praktis

a) Pelaksanaan pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan yang

dilakukan dengan langkah yang tepat dapat mengatasi kesulitan belajar

penjumlahan dengan teknik menyimpan.

b) Guru dapat mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa setelah

mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa tentang penjumlahan

dengan teknik menyimpan.

Page 98: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

c) Jenis kesulitan yang dihadapi siswa secara dini tentang penjumlahan

dengan teknik menyimpan , guru dapat melakukan pembelajaran dengan

langkah yang tepat.

d) Penggunaan media yang konkret dalam pembelajaran perasi hitung

penjumlahan dengan teknik menyimpan dapat mengurangi banyaknya

siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam melakukan penjumlahan

dengan teknik menyimpan.

e) Pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan yang dilakukan

dengan langkah yang tepat dapat mengurangi kesulitan belajar dalam

melakukan penjumlahan dengan teknik menyimpan.

C. Saran

Adapun saran berdasarkan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a) Guru SDN 3 Panjer hendaknya dapat melakukan pembelajaran operasi

hitung penjumlahan dengan teknik menyimpan dengan langkah yang tepat

sehingga siswa dapat mengetahui langkah yang tepat dalam melakukan

operasi hitung penjumlahan dengan teknik menyimpan.

b) Jika guru mengetahui jenis kesulitan yang dialami siswa dan cara

mengatasi kesulitan siswa dalam melakukan operasi hitung penjumlahan

teknik menyimpan, maka akan mengurangi banyaknya siswa yang

mengalami kesulitan belajar dalam melakukan operasi hitung penjumlahan

teknik menyimpan.

2. Bagi Siswa

Agar siswa memperhatikan penjelasan guru dalam pembelajaran penjumlahan

dengan teknik menyimpan sehingga siswa tidak akan mengalami kesulitan

belajar dalam melakukan operasi hitung penjumlahan dengan teknik

menyimpan.

Page 99: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI …/Deskripsi...siswa kelas i sd negeri 3 panjer kecamatan kebumen kabupaten kebumen tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh: diah putri lestari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

3. Bagi Sekolah dan Dinas

a) Pihak sekolah dan dinas hendaknya membuat media yang dapat digunakan

dalam pembelajaran operasi penjumlahan dengan teknik mnyimpan.

b) Pihak sekolah dan dinas hendaknya mempraktikkan langkah pembelajaran

yang tepat tentang operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan untuk

mengurasi banyaknya siswa yang mengalami kesulitan belajar.