Desain Penelitian
-
Upload
iriel-kaconk -
Category
Documents
-
view
171 -
download
1
description
Transcript of Desain Penelitian
DESAIN PENELITIAN
Fitriyah Amin Daman
Bentuk penelitian
Menurut tujuannya Penelitian eksploratif Penelitian pengembangan Penelitian verifikatif
Menurut penerapannya Penelitian dasar Penelitian terapan
Menurut taraf penelitian Penelitian deskriptif Penelitian inferensial
Menurut sifatnya Penelitian korelasional Penelitian komparatif
Menurut desain penelitian Penelitian observasional Penelitian eksperimantal
DESAIN PENELITIAN
PENELITIAN OBSERVASIONAL
Penelitian observasional deskriptif Penelitian deskriptif bertujuan untuk
membuat gambaran tentang suatu keadaan. Ciri-ciri penelitian deskriptif :
Bersifat menyajikan suatu gambaran suatu keadaan
Tidak membutuhkan kelompok pembanding Tidak mencari penyebab suatu masalah Tidak membutuhkan hipotesis
Sensus/survey
Merupakan suatu metode penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu.
Metode survey tidak terdapat intervensi.
Studi kasus
Pada studi kasus, unit yang menjadi kelompok kasus dianalisa secara mendalam baik dari segi faktor risiko, reaksi dari unit kasus terhadap suatu perlakuan atau kejadian lain yang berkaitan dengan kasus tsb.
Ciri-ciri studi kasus : Penelitian kasus adalah penelitian yang
mendalam mengenai kasus yang hasilnya nanti merupakan gambaran lengkap dan terorganisir mengenai kasus yang dibahas.
Penelitian kasus dapat digunakan sebagai perintis bagi penelitian lanjutan.
Cenderung meneliti unit yang kecil.
Kelemahan studi kasus : Tidak memungkinkan adanya generalisasi. Hasilnya kurang objektif.
Penelitian observasional analitik Cross sectional Case control Cohort
Cross sectional
Variabel sebab diukur dan dikumpulkan secara stimultan, satu kali waktu dalam waktu yang bersamaan.
Langkah-langkah pada studi cross sectional1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan
hipotesis2. Mengidentifikasi variabel penelitian3. Menetapkan subjek penelitian4. Melakukan pengukuran faktor risiko dan efek5. Melakukan analisis
Kelebihan penelitian cross sectional
1. Relatif mudah, murah dan hasilnya cepat didapat
2. Tidak khawatir akan terjadi drop out pada sample.
3. Dapat dimasukkan kedalam tahapan pertama suatu penelitian kohort dan eksperimental
Kekurangan penelitian cross sectional
1. Sulit menetapkan mana yang merupakan sebab atau akibat karena pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada saat bersamaan
2. Memungkinkan terjadinya salah interpretasi hasil
3. Tidak bisa menggambarkan perjalanan suatu penyakit
4. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang terjadi
5. Memungkinkan terjadinya bias dalam penelitian
Case control
Merupakan suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana variabel bebas/faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retropektif.
Tahap-tahap penelitian case control
Identifikasi variabel-veriabel penelitian (bebas, tergantung)
Identifikasi objek penelitian (populasi, sample)
Identifikasi kasus Pemilihan subjek sebagai kontrol Melakukan pengukuran retrospektif untuk
menegtahui faktor risiko Melakukan analisis dengan membandingkan
antara variabel objek dengan variabel kontrol
Cara memilih kontrol yang baik : Memilih kontrol yang berasal dari populasi yang
sama Matching. Memilih kontrol yang memiliki karakter
yang sama dengan kelompok kasus.
Kelebihan penelitian case control1. Adanya kesamaan ukuran waktu antara
kelompok kasus dengan kelompok kontrol2. Dapat digunakan untuk meneliti kasus
penyakit yang jarang.3. Memungkinkan untuk mengidentifikasi
berbagai faktor risiko sekaligus4. Hasil penelitian lebih tajam krn adanya
pengendalian faktor risiko5. Tidak memerlukan waktu lama
dibandingkan cohort
Kekurangan penelitian case control
1. Terdapat risiko bias karena subjek penelitian harus mengingat kembali faktor risiko yang lalu.
2. Sulit memilih kontrol yang benar-benar sesuai dengan kelompok kasus.
3. Tidak dapat memberikan incidens rate.
Cohort
Paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek.
Dalam penelitian ini, paparan (exposure) diidentifikasi terlebih dahulu kemudian kita ikuti kedepan secara prospektif untuk mengetahui efeknya.
Terdapat 2 kelompok yaitu kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort
1. Identifikasi faktor risiko (paparan) dan efek
2. Menetapkan subjek penelitian
3. Memilih subjek dengan paparan (+).
4. Memilih subjek dengan paparan (-) sebagai kelompok kontrol
5. Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang telah ditentukan
6. Analisis
Kelebihan penelitian cohort
Paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek.
Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka risiko dari suatu waktu ke waktu.
Ada keseragaman dalam hal observasi pada kelompok terpajan maupun kelompok tidak terpajan.
Dapat menjelaskan perjalanan penyakit.
Kelemahan penelitian cohort
Membutuhkan waktu yang lama Memerlukan biaya yang mahal dan rumit Kurang efektif untuk kasus yang jarang
terjadi Kemungkinan adanya subjek penelitian yang
drop out
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Pendahuluan
Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang timbul akibat suatu perlakuan tertentu.
Ciri utama dalam penelitian eksperimen adalah adanya intervensi pada sampel.
Pada umumnya penelitian eksperimen hanya menggunakan jumlah sampel yang kecil.
Macam-macam penelitian eksperimen
Rancangan pra eksperimen (pre experimental designs)
Posttest Only Design
Karakteristik : Tidak terdapat kelompok kontrol Tidak dilakukan pengamatan sebelum dilakukan
intervensi Membutuhkan waktu yang relatif cepat Hasil observasi bersifat deskriptif
One Group Pretest Posttest
Karakteristik : Tidak memiliki kelompok kontrol sebagai
pembanding Dilakukan observasi pertama (pretest)
Static Group Comparison
Karakteristik : Memiliki kelompok kontrol Tidak dilakukan observasi pertama (pretest) Kelompok eksperimen diberikan intervensi
kemudian dilakukan observasi kedua (posttest) Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan
intervensi namun tetap dilakukan pengamatan kedua (posttest)
Rancangan eksperimen semu (quasi experimental designs)
Time series design
Tidak memiliki kelompok kontrol Pretest dan posttest dilakukan berkali-kali. Dapat meminimalkan pengaruh dari faktor
luar.
Control time series design
Terdapat kelompok kontrol Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-
sama mendapat perlakuan. Pretest dan posttest dilakukan lebih dari satu kali.
Non equivalent control group
Cocok dugunakan untuk evaluasi program pendidikan kesehatan atau pelatihan
Memiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Pengelompokan anggota sample tidak dilakukan secara acak.
Separate sample pretest posttest
Rancangan eksperimen sungguhan (true experimental designs)
Pretest-posttest with control group
Randomisasi Intervensi hanya dilakukan pada kelompok
eksperimen Pretest dan posttest dilakukan pada kedua
kelompok.
Randomized Salomon Four Group
Postest Only Control Group Design
Tidak dilakukan pretest karena kasus-kasus yang ada telah dirandomisasi.
Sulit menentukan besarnya perubahan akibat intervensi karena tidak adanya pretest
Sekian & Terima Kasih