Desain laboratorium
-
Upload
lucius-marbun -
Category
Documents
-
view
1.393 -
download
107
Transcript of Desain laboratorium
DESAIN LABORATORIUMMakalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah
Laboratorium Fisika I
Disusun Oleh :
Septiana Sari
(06101011030)
Dosen Pengasuh :
Dr. Sardianto MS, M.Si., M.Pd.
Drs. Imron Husaini, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012 / 2013
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt, penyusun telah dapat menyelesaikan makalah Laboratorium fisika I yang berjudul “Desain Laboratorium ” dengan tepat waktu.
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Laboratorium Fisika I, juga untuk membantu para pembaca khususnya mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon pendidik agar lebih mengetahui tentang desain dan fasilitas yang sebaiknya ada di dalam laboratorium. Dengan demikian, diharapkan para calon pendidik dapat melaksanakan tugasnya dan memahami desain dan fasilitas laboratorium yang baik dan benar.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Tim Dosen Pengasuh Mata Kuliah Laboratorium Fisika I, Bapak Dr. Sardianto MS, S.Pd., M.Pd., M.Si dan bapak Drs. Imron Husaini, M.Pd, kedua orangtua kami yang senantiasa memberikan dukungan dan nasihatnya, serta sahabat-sahabat kami tercinta keluarga besar Bugafis 2010 yang selalu memberikan dukungan serta semangatnya dalam penyusunan makalah ini.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala kritik, serta saran yang diberikan pembaca akan penyusun terima dengan kelapangan hati guna perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Palembang, 07 Oktober 2012
Penyusun
Laboratorium Fisika I Page 2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. 3
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ……….………………………………………………………. 4
I.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 5
I.3 Tujuan ………………………………………………………………………… 5
I.4 Manfaat ……………………………………………………………………….. 5
BAB II. PEMBAHASAN
II.1 Desain Laboratorium
1. Ruang – ruang dalam Laboratorium ………………………………………. 7
2. Instalasi Air ……………………………………………………………….. 13
3. Instalasi Listrik ……………………………………………………………. 14
4. Instalasi Gas ………………………………………………………………. 14
II.2 Fasilitas Laboratorium …………..…………………………………………… 15
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….. 25
III.2 Saran ………………………………………………………………………… 25
Laboratorium Fisika I Page 3
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 26
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting. Untuk meningkatkan mutu
pendidikan perlu adanya fasilitas – fsilitas pendukung untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Salah satunya adalah tersedianya laboratorium.
Laboratorium adalah tempat yang digunakan orang untuk menyiapkan
sesuatu atau melakukan kegiatan ilmiah. Fisika merupakan mata pelajaran
yang berhubungan dengan gejala alam. Fisika juga memiliki banyak konsep,
teori, hukum dari para ilmuwan terdahulu. Peranan laboratorium dalam
pendidikan fisika juga sangat penting yaitu dalam hal membantu siswa
dalam memahami konsep ,teori, ataupun hukum fisika. Laboratorium juga
berperan sebagai suatu tempat untuk memberikan kepastian atau
menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan
gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan
keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah
dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian. Hal ini
dapat berarti bahwa peranan atau fungsi laboratorium fisika sekolah adalah
sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah, atau sebagai salah satu
fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah, dan laboratorium
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai kompetensi siswa yang
menjadi tujuan proses pembelajaran fisika di sekolah. Dalam makalah ini
akan dibahas mengenai desain dan fasilitas laboratorium fisika sekolah.
I.2 Rumusan Masalah
Laboratorium Fisika I Page 4
1. Bagaimana desain laboratorium fisika sekolah yang benar ?
2. Apa saja fasilitas yang harus ada dalam laboratorium ?
3. Bagaimana instalasi air yang benar ?
4. Bagaimana instalasi listrik yang benar ?
5. Bagaimana instalasi gas yang benar ?
I.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat desain laboratorium fisika sekolah yang benar
2. Mahasiswa dapat menyebutkan fasilitas apa saja yang ada dalam laboratorium
3. Mahasiswa dapat mengetahui instalasi air yang benar
4. Mahasiswa dapat mengetahui instalasi listrik yang benar
5. Mahasiswa dapat mengetahui instalasi gas yang benar
I. 4 Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami desain laboratorium fisika sekolah yang benar
2. Mahasiswa mampu menyebutkan fasilitas apa saja yang ada dalam laboratorium
3. Mahasiswa mampu memahami instalasi air yang benar
Laboratorium Fisika I Page 5
4. Mahasiswa mampu memahami instalasi listrik yang benar
5. Mahasiswa mampu memahami instalasi gas yang benar
BAB II
PEMBAHASAN
Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau
menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala,
memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses,
membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah dalam memecahkan masalah
dan untuk melaksanakan penelitian. Fungsi laboratorium fisika sekolah adalah
sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah atau sebagai salah satu fasilitas
penunjang proses pembelajaran fisika disekolah. Agar fungsi utama itu dapat berjalan
dengan baik, maka laboratorium fisika sekolah sebaiknya memiliki fasilitas – fasilitas
ruangan untuk kegiatan proses pembelajaran fisika. Fasilitas ruangan laboratorium
fisika sekolah biasanya terdiri dari ruang praktikum, ruang guru, ruang persiapan dan
ruang peminjaman. Bentuk, ukuran, denah atau tata letak dan fasilitas diruangan
tersebut dirancang dengan baik, sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan baik
dan nyaman. Penataan ruangan yang baik juga memudahkan dalam akses dari
ruangan yang satu ke ruangan yang lainya, memudahkan pengontrolan, menjaga
keamanan alat – alat, dan memelihara keselamatan kerja.
Sebelum merancang atau membangun suatu ruang laboratorium, pihak
manajemen sekolah perlu mengadakan diskusi antara arsitek dengan guru yang
bersangkutan untuk mendapatkan masukan mengenai persyaratan yang perlu
dipertimbangkan bagi laboratorium yang akan dibangun. Pada awal perencanaan
pembangunan ruangan laboratorium, perlu ditentukan terlebih dahulu mengenai
konsep laboratorium yang akan digunakan, jenis ruang laboratorium, serta jenis dan
Laboratorium Fisika I Page 6
banyaknya alat dapat ditentukan setelah diputuskan konsep laboratorium yang akan
dipakai.
II.1 Desain Laboratorium
A. Ruang – ruang dalam Laboratorium
a. Ruang Praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium fisika
sekolah yang merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran fisika , proses
pembelajaran fisika di ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi,
praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di
praktiukum menuntut tempat yang lebih luas dibandingkan dengan kegiatan belajar
dikelas. Luas ruang praktikum lebih besar dari ruang kelas idealnya antara satu
setengah sampai dua kali luas ruang kelas.
Penyebab lebih luasnya ruanga laboratorium di banding kelas karena ruang
praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru
selama melakukan proses pembelajaran selain itu jugaagar siswa yang duduk
dibelakang dapat melihat bila sedang dilakukan demonstrasi di depan, atau kegiatan
siswa paling belakang mudah diawasi oleh guru.
Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berjalan
dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitas-fasilitas utama
sebagai berikut :
Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain),
instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas dan instalasi limbah.
Laboratorium Fisika I Page 7
Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja
demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari
penyimpanan alat – alat praktikum.
Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD.
Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja didalamnya, sebaiknya
ruang praktikum memiliki fasilitas – fasilitas sebagai berikut :
Ventilasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak
tertutup rapat, atau mungkin kipas angin.
Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka keluar
Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru
serta dapat teramati dari kedua ruangan tersebut. Selain itu juga di harapkan
antara ruangan guru dan ruang percobaan di beri pembatas kaca agar siswa dapat
selalu dalam pengawasan.
Kotak P3K. Untuk pertolongan pertama bagi yang mengalami cidera saatpercobaan
berlangsung. Terdiri dari : kassa, obat merah, plaster, dan sebagainya.
Fasilitas pemadam kebakaran, seperti tabung sprai api (Fire Extinguisher)
Laboratorium Fisika I Page 8
b. Ruang Guru
Ruang guru di laboratorium adalah ruangan dimana tempat kerja bagi
penanggung jawab laboratorium dan guru yang melaksanakan proses
pembelajaran di laboratorium. Ruang ini sering dgunakan sebagai temapat
guru meletakan tugas laporan percobaan siswa, buku petunjuk KIT , tempat
khusus berbagai kerja lainya yang berkaitan dengan kegitan pembelajaran di
laboratorium.
Berikut ini merupakan desain ruang guru, diantaranya :
Ruang guru terdapat didalam laboratorium, dengan satu pintu masuk dan
keluar yang sama melalui ruang praktikum.
Ruang guru dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca
bening sehingga dari dalam ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang
terjadi di dalam ruang praktikum.
Ruang guru memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
Ruang guru juga memiliki fasilitas mebeler seperti :
Kursi dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih
Lemari atau rak buku
Laboratorium Fisika I Page 9
Lemari untuk keperluan administrasi
Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa yang akan diperiksa
oleh guru.
Dalam ruangan ini dapat dilaksanakan pekerjaan administrasi laboratorium
seperti :
• Inventarisasi alat – alat laboratorium
• Administrasi penggunaan alat – alat laboratorium
• Administrasi peminjaman alat – alat laboratorium
• Pengelolaan kegiatan laboratorium
Di dalam ruang guru juga dapat dilaksanakan pekerjaan akademik
laboratorium seperti :
• Merencanakan kegiatan laboratorium
• Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
• Memeriksa pekerjaan siswa
c. Ruang Persiapan
Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan perawatan
dan persiapan alat – alat laboratorium. Ruang ini diperkirakan akan
memerlukan lahan seluas 20% dari luas bangunan laboratorium. Ruang
Laboratorium Fisika I Page 10
persiapan berfungsi sebagai tempat guru/ petugas laboratorium melakukan
persiapan alat sebelum dilaksanakanya percobaan oleh siswa. Selain itu juga
ruang ini digunkan untuk uji coba kelayakan alat dan dijadikan ruang
perawatan alat-alat laboratorium yang baru saja digunakan atau
pembersihan alat-alat laboratorium.
Desain untuk ruang persiapan antara lain :
Bila sekolah atau laboratorium memliki petugas laboran, ruang persiapan juga
dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran.
Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang praktikum
dan ruang penyimpanan atau gudang.
Ruang persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding
berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau
laboran dapat melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang pratikum.
Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
Ruang persiapan juga memiliki fasilitas mebeler yang diantaranya :
Kursi dan meja kerja untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat
laboratorium
Lemari atau rak alat-alat
Loket peminjaman alat-alat
Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan
alat – alat laboratorium seperti :
• Memeriksa jumlah kelngkapan alat
Laboratorium Fisika I Page 11
• Memeriksa keadaan
• Memperbaiki
• Membersihkan
• Mengkalibrasi ulang
Di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan mempersiapkan alat –
alat yang akan digunakan untuk kegiatan laboratorium seperti pemeliharaan
dan perawatan, setting dan uji coba alat – alat laboratorium
d. Ruang Penyimpanan
Ruang penyimpanan barang di Laboratorium sering disebut gudang
laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat – alat yang
sedang tidak digunakan. Luas ruang penyimpanan /gudang hampir sama dengan luas
ruang persiapan. Gudang ini dimanfaatkan untuk tempat penyimpanan akhir dari alat-
alat laboratorium.
Desain untuk ruang penyimpanan antara lain :
Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang
persiapan
Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat – alat,
ruang penyimpanan atau gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk
dan keluar melalui ruang persiapan
Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi
udara yang memadai
Laboratorium Fisika I Page 12
Ruang penyimpanan memiliki fasilitas mebeler seperti :
• Macaam – macam lemari alat – alat dan bahan-bahan
• Macam – macam rak untuk alat – alat
Berikut ini merupakan desain laboratorium yang sesuai.
Gambar 1. Desain denah laboratorium fisika
Perlu diperhatikan, pada kenyataannya ukuran, jumlah, bentuk dan kualitas ruang –
ruang laboratorium disetiap sekolah berbeda – beda tergantung keadaan
sekolah masing – masing. Hal itu dapat terjadi misalnya karena laboratorium
didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di
Laboratorium Fisika I Page 13
sekolah. Akan tetapi, seandainya laboratorium dibangun baru ditanah
kosong, maka perencanaannya hendaklah memperhatikan perbandingan
yang proporsional antara ruang yang satu dengan ruang yang lainnya. Antara
setiap ruang yang dibuat hendaknya mudah saling mengakses selama
kegiatan di laboratorium berlangsung.
B. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan aktivitas
ilmiah seperti memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan
hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum,
rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan
metoda ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian. Di
dalam laboratorium selain terdapat beberapa ruangan dan instalasi, laboratorium juga
dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas tertentu untuk mendukung segala kegiatan-
kegiatan yang terjadi di laboratorium itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa
failitas yang terdapat di dalam laboratorium.
1. Instalasi Air
Kebutuhan instalasi air dalam laboratorium adalah untuk :
• Untuk keperluan proses pembelajaran yaitu eksperimen dan demonstrasi,
merawat dan memelihara alat-alat laboratorium yang dapat dibersihkan
dengan air, memelihara kebersihan laboratorium, dan untuk mencuci tangan.
• Komponen instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari sumbernya ke dalam
laboratorium, saluran air buangan (limbah), dan bak cuci lengkap dengan kran
airnya
Laboratorium Fisika I Page 14
• Bak cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang memerlukan, namun
hendaknya jauh dari lemari alat – alat yang tidak tahan terhadap kelembapan
dan dari stop kontak listrik. Biasanya bak cuci dipasang di ruang guru,
dibagian pinggir ruang praktikum, didekat meja demonstrasi, dan dapat juga
didekat meja praktikum. Bak cuci sebaiknya tidak perlu dipasang diruang
persiapan dan di gudang.
2. Instalasi Listrik
• Kebutuhan instalasi listrik dalam laboratorium adalah untuk :
• Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium yaitu di
ruang praktikum, di ruang guru, di ruang persiapan dan di ruang
penyimpanan atau gudang.
• Memfsilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi,
eksperimen dan penelitian, atau penggunaan OHP, LCD dan amplifier.
• Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium yaitu untuk
pemasangan mesin tik elektronik atau komputer.
• Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan kabel,
sikring, lampu, saklar, dan stop kontak, lebih baik kalau dilengkapi dengan
stabilizer.
• Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang pada langit-langit
ruangan, dinding ruangan, lantai, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja
persiapan.
Laboratorium Fisika I Page 15
3. Instalasi Gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk percobaan – percobaan yang
menggunakan kompor/pemanas bunsen seperti untuk memanaskan air dan
sebagainya. Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan
tabung gas LPG dan penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui pipa
instalasi gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke
kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan
instalasi udara yang cukup di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran
gas yang mungkin terjadi. Harus diingat bahwa kalau gas LPG maka gas itu
lebih berat dari udara sehingga lubang pembuangan kebocoran gas itu harus
dibagian bawah dinding atau cukup rendah.
Laboratorium sebaiknya berada di tempat yang mendapat cahaya matahari
yang cukup. Cahaya matahari penting untuk pengamatan yang lebih teliti karena
cahaya matahari lebih terang dari penerangan ruangan. Ruang laboratorium harus
dilengkapi ventilasi yang baik. Untuk keamanan, sangat dianjurkan agar adanya
saklar listrik dan keran terpusat untuk menghentikan semua aliran listrik atau gas bila
ada kecelakaan dalam menggunakan peralatan listrik maupun pembakar gas.
Laboratorium juga perlu memiliki peralatan keselamatan yang memadai. Untuk
meningkatkan taraf keselamatan dan keamanan di laboratorium, perlu dibuat
sejumlah peraturan yang diketahui, dipelajari, dan ditaati oleh semua yang terlibat
pekerjaan di dalam laboratorium.
4. Fasilitas Mebeler Laboratorium
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti meja,
kursi, lemari, rak dan sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama,
namun karena fungsi dan tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya
memiliki bentuk, ukuran, dan jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan
Laboratorium Fisika I Page 16
mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler
laboratorium dapat terdiri dari bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan loker,
seperti yang akan dikemukakan berikut ini.
a. Meja
Macam – macam meja di laboratorium adalah meja praktikum, meja demonstrasi,
meja persiapan dan meja tulis.
1. Meja Praktikum
Jenis dan ukuran meja kerja siswa berbeda di setiap sub bidang studi.
Kebanyakkan percobaan fisika dilakukan dengan posisi duduk sehingga meja
praktikum untuk percobaan fisika memiliki ketiggian sekitar 70 – 75 cm. Bahan
meja praktikum untuk percobaan fisika harus bebas dari bahan feromagnetik
seperti besi dan baja. Hal ini juga berlaku untuk meja demonstrasi guru.
• Untuk siswa melakukan praktikum atau kegiatan pembelajaran di
laboratorium.
• Satu meja untuk satu percobaan dan satu percobaan dapat dilakukan dua
sampai empat orang siswa.
• Ukuran meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar di kelas dengan atau
misalnya tinggi 75 cm, lebar 70 cm, dan panjang 120 cm.
• Dilengkapi dengan instalasi listrik
• Sebaiknya satu meja dipasang terpisah (jangan berimpit) dengan meja yang
lainnya.
Laboratorium Fisika I Page 17
Gambar 2. Meja Praktikum
2. Meja Demonstrasi
• Untuk guru melakukan demonstrasi atau kegiatan pembelajaran di
laboratorium.
• Dipasang dibagian depan ruang praktikum di depan papan tulis.
• Ukuran panjangnya kira-kira dua kali meja praktikum dengan lebar dan tinggi
yang sama atau bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm, dan panjang 200 cm.
• Delingkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak
• Di samping meja demonstrasi dapat dipasang bak cuci.
Laboratorium Fisika I Page 18
Gambar 3. Meja Demonstrasi
3. Meja Persiapan
• Untuk guru atau laboran untuk mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
untuk proses pembelajaran
• Di pasang di ruang persiapan
• Ukurannya kira-kira sama dengan meja demonstrasi
• Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak
Laboratorium Fisika I Page 19
4. Meja Tulis
• Untuk guru
• Dipasang di ruang guru di laboratorium
• Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada umumnya, lengkap dengan
laci-lacinya.
b. Kursi
Kursi di laboratorium dibedakan atas kursi biasa untuk guru dan kursi
praktikum untuk siswa melakukan percobaan atau mengikuti pembelajaran di
laboratorium.
• Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung dan tangan
• Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi tingginya sekitar 50 cm
dan tempat duduknya terbuat dari kayu berbentuk lingkaran dengan diameter
sekitar 25 cm
• Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak menimbulkan suara v=berisik
ketika digeser, bagian bawah (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi plastik,
kayu atau karet
Laboratorium Fisika I Page 20
Gambar 4. Kursi Praktikum
c. Lemari
Lemari di laboratorium terutama dapat dibedakan atas lemari alat, lemari buku, dan lemari administrasi.
1. Lemari Alat
Lemari alat dan bahan memiliki ketinggian standar, sekitar 180 – 195 cm
dengan kedalaman berkisar antara 30 – 40 cm. Lemari sebaiknya berkunci,
terutama lemari yang berisikan bahan – bahan berbahaya atau alat – alat yang
mahal harganya.
• Dibuat dan disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat laboratorium.
• Lemari alat di laboratorioum dibedakan atas lemari tinggi yang disimpan di
ruang penyimpanan, dan lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang
praktikum.
• Lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum, juga dapat
digunakan sebagai meja praktikum, misalnya untuk percobaan yang
menggunakan instalasi gas.
• Semua lemari laboratorium, terutama lemari alat-alat harus terbuat dari bahan
yang kuat untuk menahan beban yang cukup berat, sebaiknya tidak dari
partikel blok atau tripleks dan multiplek yang terlalu tipis.
Laboratorium Fisika I Page 21
• Agar tidak menyita tempat yang lebar, pintu lemari alat-alat biasanya berupa
pintu geser.
• Bagian depan lemari alat di ruang penyimpanan sebaiknya terbuat dari kaca,
agar mudah dilihat alat apa yang terdapat di dalamnya.
• Pintu lemari alat-alat harus dilengkapi dengan kunci yang menjamin keamaan
alat-alat di dalamnya.
• Alas tahapan lemari alat sebaiknya dapat dibongkar-pasang untuk
memudahkan penyimpanan alat-alat yang lebih tinggi dari tinggi tahap yang
tersedia.
Gambar 5. Lemari Alat
Laboratorium Fisika I Page 22
2. Lemari Administrasi
• Lemari administrasi adalah lemari yang digunakan untuk menyimpan segala
format administrasi laboratorium
• Lemari ini dapat dibuat dari kayu atau plat logam, dengan ukuran yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tempat.
• Jumlah lemari administrasi jangan terlalu banyak dibandingkan dengan
jumlah lemari alat.
• Lemari ini disimpan di ruang guru dan diberi kunci
Laboratorium Fisika I Page 23
Gambar 6. Lemari Administrasi
3. Lemari Buku
• Digunakan untuk menyimpan berbagai buku kepustakaan laboratorium
• Lemari ini sebaiknya berdinding kaca, dan tidak dikunci, agar setiap
pengguna laboratorium dapat menggunakan buku yang disimpan didalamnya.
• Lemari ini dapat disimpan di ruang guru.
Gambar 7. Lemari Buku
d. Rak
• Rak adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk menyimpan alat-alat.
• Alat-alat yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah alat-alat yang memiliki
kotak khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu memerlukan perlindungan dari
cuaca dan debu.
• Rak dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang persiapan dan di
ruang guru.
Laboratorium Fisika I Page 24
Gambar 8. Rak Alat-alat
e. Loker
• Loker siswa adalah lemari yang disediakan di laboratorium khusus untuk
menyimpan buku dan tas siswa di dalam laboratorium.
• Loker ditempatkan dibagian pinggir depan atau belakang ruang praktikum
• Loker di laboratorium biasanya dibuat hanya berupa kotak-kotak dari sekat-
sekat dan tahap-tahap tanpa pintu.
• Loker dapat dibuat dari bahan kayu dengan ukuran yang ideal untuk siswa
• Sebaiknya disediakan satu kotak untuk tiap satu siswa.
Laboratorium Fisika I Page 25
Gambar 9. Loker Siswa
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan ilmiah seperti
penelitian, demonstrasi, verifikasi dan sebagainya. Agar kegiatan pembelajaran di
Laboratorium Fisika I Page 26
dalam laboratorium berjalan dengan nyaman, maka perlu adanya desain laboratorium
yang sesuai. Sebuah laboratorium biasanya terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang
praktikum, ruang guru, ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Untuk ruang
praktikum terdapat dua pintu yaitu pintu keluar dan pintu masuk dengan daun pintu
yang mengarah keluar. Selain itu di dalam laboratorium juga perlu adanya beberapa
instalasi seperti instalasi air, instalasi listrik, dan instalasi gas. Fasilitas – fasilitas
yang ada di laboratorium terdiri dari beberapa meja seperti meja praktikum, meja
demonstrasi, meja persiapan, dan meja tulis. Terdapat pula kursi, beberapa lemari,
rak, dan loker siswa.
III.2 Saran
Sebaiknya laboratorium yang ada di sekolah lebih disesuaikan dengan desain
laboratorium yang benar serta di lengkapi dengan fasilitas – fasilitas laboratorium
yang memadai sehingga proses pembelajaran di dalam laboratorium maupun proses
penelitian dapat berjalan dengan baik dan nyaman.
Daftar Pustaka
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195801071986031-
SUTRISNO/Perkuliahan/Bahan_ajar/Laboratorium_Fisika_Sekolah_I/MODUL_LA
BORATORIUM_FISIKA_SEKOLAH_I.pdf (diakses tanggal 6 Oktober 2012)
Laboratorium Fisika I Page 27
http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html (diakses tanggal 6 Oktober 2012)
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suyitno-aloysius-drs-ms/tata-letak-alat-lab.pdf (diakses tanggal 6 Oktober 2012)
http://www.pudak-scientific.com/image/furnitur_laboratorium01%281%29.pdf (diakses tanggal 6 Oktober 2012)
Laboratorium Fisika I Page 28