DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI STRATEGI …/Desain...Tawangmangu merupakan salah satu daerah ......
Transcript of DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI STRATEGI …/Desain...Tawangmangu merupakan salah satu daerah ......
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
SEBAGAI STRATEGI PERANCANGAN PROMOSI
UPACARA TRADISIONAL MONDOSIO DI DESA PANCOT,
TAWANGMANGU SEBAGAI ASET PARIWISATA BUDAYA
Indira Husna 1
Arief Iman Santoso, S.Sn 2, Esty Wulandari, S.Sos, M.Si 3
ABSTRAK
2011. Indira Husna. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Desain Komunikasi
Visual Sebagai Strategi Perancangan Promosi Upacara Tradisional Mondosio di Desa
Pancot, Tawangmangu sebagai Aset Pariwisata Budaya. Adapun permasalahan yang
dikaji adalah bagaimana mengenalkan Upacara Tradisional Mondosio melalui desain
komunikasi visual. Tawangmangu merupakan salah satu daerah wisata yang
mempunyai beragam tempat wisata diantaranya, yaitu Gerojogan Sewu, Taman
Balaikambang, Bumi Perkemahan Sekipan, dan Camping Lawu Resort. Selain
tersebut di atas, Tawangmangu khususnya Desa Pancot juga memiliki Upacara
Tradisional yang tidak kalah menarik sebagai obyek wisata. Upacara ini disebut
Upacara Tradisional Mondosio. Upacara Tradisional Mondosio ini terbentuk dari
cerita rakyat yang diyakini oleh masyarakat setempat sebagai warisan leluhur yang
harus dihormati dan dijalankan sesuai dengan tradisi yang sudah ada. Selain pesona
keindahan alamnya, berbagai hiburan dan prosesi ritual ditawarkan di upacara ini.
Oleh karena itu untuk memaksimalkan potensi yang ada perlu dibuat suatu
perancangan promosi untuk menyampaikan pesan maupun informasi mengenai
keberadaannya secara jelas dan efektif. Melakukan strategi promosi yang terarah
melalui media komunikasi visual yang komunikatf dan efektif akan mempercepat
terjadinya umpan balik dari konsumen. Dengan menggunakan nama Upacara
Tradisional Mondosio, diharapkan mampu menarik minat wisatawan untuk
menyaksikan acara, tentunya dengan bantuan media promosi baik media luar ruang,
media elektronik, media cetak, maupun media lini bawah.
1 Mahasiswi jurusan Deskomvis, Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan NIM C0705014 2 Arief Iman Santoso, S.Sn, sebagai pembimbing I 3 Esty Wulandari, S.Sos, M.Si, sebagai pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam potensi
wisata alam dan budaya. Letak geografis, kemolekan pesona alam, dan
keanekaragaman seni budayanya sudah menjadi salah satu keunggulan negara
kita. Keragaman upacara tradisional dan aura mistis tradisi ritualnyapun menarik
perhatian serius dan mengundang wisatawan manca negara, untuk menyibak
potensi dan menguak misterinya.
Tawangmangu merupakan salah satu daerah wisata yang terletak di lereng
Lawu sebelah barat. Beragam tempat wisata dapat ditemukan di kawasan ini
diantaranya, yaitu Gerojogan Sewu, Taman Balaikambang, Bumi Perkemahan
Sekipan, dan Camping Lawu Resort. Tempat-tempat wisata tersebut sudah tidak
asing lagi bagi wisatawan. Selain obyek wisata tersebut di atas, Tawangmangu
juga memiliki beragam tradisi, upacara tradisional, dan prosesi ritual yang tak
kalah menarik. Tradisi semacam ini belum pernah dikemas untuk dinikmati publik
sebagai salah satu keunggulan Tawangmangu selain tempat-tempat wisata
tersebut.
Tradisi, upacara tradisional, dan ritual semacam ini berawal dari folklor
yang ada di daerah tersebut. Folklor merupakan sebagian kebudayaan suatu
kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun di antara kolektif macam
apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan
maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Cerita rakyat merupakan salah satu jenis folklor lisan yang bentuknya memang
murni lisan.
Berawal dari cerita rakyat inilah terbentuk sebuah upacara tradisi yang
diyakini oleh masyarakat setempat sebagai warisan leluhur yang harus dihormati
dan dijalankan sesuai dengan tradisi yang sudah ada sejak dahulu. Upacara ritual
semacam ini patut untuk dijadikan salah satu aset kebudayaan yang dapat menarik
minat wisatawan. Para wisatawan lebih merasa tertarik untuk melihat langsung
salah satu bentuk aset budaya yakni upacara ritual dari pada hanya melihat wujud
konkretnya saja, seperti candi, situs, potensi alam dan lain sebagainya. Hal ini
menumbuhkembangkan wisata budaya yang berkaitan dengan cerita rakyat yang
ada.
Desa Pancot merupakan salah satu desa di kawasan Tawangmangu yang
mempunyai aspek historis yang cukup berpotensi menambah nilai budaya yang
patut dibudidayakan sebagai salah satu tempat wisata. Desa ini tidak hanya
menawarkan pesona keindahan alamnya saja. Beragam tradisi, upacara
tradisional, maupun prosesi ritualnya pun sebagai menu wisata khas yang tak
mungkin ditemukan dan di dapat di obyek wisata daerah lain. Namun begitu,
warga setempat hingga kini tetap menjunjung tinggi adat istiadat dan tradisi. Di
desa ini juga memiliki nilai historis tersendiri yang mendukung keberadaan situs-
situs yang berada di sana. Salah satu situs tersebut adalah Batu Gilang. Batu
Gilang merupakan batu peninggalan budaya yang berada di desa tersebut. Terletak
di tengah-tengah Desa Pancot. Batu inilah yang digunakan Putut Tethuka untuk
memusnahkan Prabu Boko. Berawal dari folklor inilah terbentuk Upacara
Tradisional Mondosio. Selain Batu Gilang juga ditemukan batu yang berlubang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kecil-kecil yang bentuknya menyerupai tempat untuk permainan dakhon. Atas
anggapan inilah batu tersebut dinamai Batu Dakhon. Keberadaan batu ini
dipercaya masyarakat setempat sebagai batu pedoman untuk meletakkan bibit saat
berlangsungnya proses penanaman. Proses peletakan antara bibit yang satu
dengan yang lain disesuaikan dengan letak lubang kecil-kecil yang terdapat pada
batu tersebut. Hal ini dipercaya untuk kesuburan tanaman yang akan ditanam.
Cerita rakyat Prabu Boko dan upacara tradisional yang berlangsung di
daerah sekitar situs wisata yang ada, dapat dikembangkan sebagai aset
pembangunan pariwisata budaya. Sampai saat ini, Upacara Tradisional Mondosio
berlangsung sesuai dengan kondisi seadanya tanpa ada kegiatan promosi untuk
menarik minat wisatawan sehingga hanya orang-orang tertentu yang mengetahui
adanya upacara tradisional ini bahkan masyarakat Karanganyar itu sendiri merasa
asing akan Upacara Tradisional Mondosio ini. Jika dilihat sangat disayangkan
apabila potensi wisata ini tidak di publikasikan pada masyarakat luas yang
sebenarnya apabila dirancang sedemikian rupa akan benar-benar dapat menarik
minat wisatawan untuk mengunjungi dan melihat upacara tradisional ini
berlangsung, hal inilah yang menjadi dasar pemilihan Desa Pancot sebagai lokasi
yang cukup beralasan untuk dikembangkan menjadi daerah wisata melalui media
Komunikasi Visual.
Berdasarkan pernyataan di atas, penulis ingin sekali mengangkat upacara
tradisional di Desa Pancot ini sebagai aset pariwisata budaya yang patut
dipamerkan melalui media promosi, maka penulis mengambil judul “DESAIN
KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI STRATEGI PERANCANGAN PROMOSI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPACARA TRADISIONAL MONDOSIO DI DESA PANCOT,
TAWANGMANGU SEBAGAI ASET PARIWISATA BUDAYA.”
B. Perumusan Masalah
Potensi wisata ini dibatasi oleh upacara tradisi dan peninggalan kebudayaan
yang ada di Indonesia. Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan tersebut
dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang strategi promosi yang tepat melalui media
komunikasi visual guna memperkenalkan Upacara Tradisional Mondosio?
2. Bagaimana memilih media promosi yang tepat untuk memperkenalkan
potensi wisata budaya yang terdapat di Desa Pancot melalui upacara
tradisionalnya?
C. Tujuan Perancangan
1. Merancang komunikasi visual guna memperkenalkan Upacara Tradisional
Mondosio sebagai aset pariwisata.
2. Memilih media promosi yang tepat untuk memperkenalkan potensi wisata
budaya yang terdapat di Desa Pancot melalui upacara tradisionalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Target Visual
Mengingat kebutuhan event produk hanya pada waktu pra event dan
eventnya saja maka target pencapaian karya yang direncanakan antara lain:
1. Stationery, meliputi:
1) Business Card (kartu nama)
2) Invitation (undangan)
2. Signage and identification
a. ID Card Panitia
b. T-shirt Panitia
c. Petunjuk arah di area event
d. Welcome Gate
3. Promotional Literatures
a. Flyer
b. Poster
c. Flag Chain
4. Advertising
a. Above the Line
1) Baliho
2) Spanduk Selamat Datang
3) Spanduk Tematis
4) Street banner
5) Umbul-umbul
6) Iklan Koran
7) Banner kanan kiri pos
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8) TVC
9) Web Banner
10) Iklan pada Facebook
b. Below the Line
1) Backdrop Event
2) X-Banner
E. Target Market dan Target Audience
1. Target Market (TM)
Target market disegmentasikan berdasarkan:
a. Segmen Demografi
1) Kelompok usia : 18-40 tahun
2) Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan
3) Klasifikasi golongan : semua kalangan masyarakat
4) Agama : semua agama
5) Pendidikan : SMP, SMA, PT
b. Segmen Geografi
Masyarakat di Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya seperti
Surakarta, Sukoharjo, Magetan, Sragen, Wonogiri, dan Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Target Audience (TA)
Secara Psikografi khalayak sasaran yang dituju adalah :
a. Orang-orang yang tertarik kepada kegiatan budaya dan upacara tradisional.
b. Orang-orang yang tertarik kepada peninggalan budaya dan tempat
bersejarah.
c. Orang-orang yang tertarik kepada seni, musik, arsitektur, dan cerita rakyat.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara mendalam (in depth interviewing) yang
dilakukan secara formal dan nonformal, suasana akrab, sifat pertanyaan yang
lentur dan ada jaminan keamanan informasi dengan narasumber sekaligus
masyarakat sekitar Desa Pancot yang mempunyai peranan penting dalam
pelaksanaan upacara tradisional tersebut.
2. Observasi
Penulis secara langsung datang ke lapangan yaitu Desa Pancot untuk
mengamati, melihat lokasi serta situasi dan kondisi lapangan.
Observasi terlibat dan tak terlibat dilakukan terhadap peristiwa dan
tingkah
laku informan/ sumber data. Jenis observasi dilakukan sesuai kondisi
lapangan. Dalam observasi pendahuluan, peneliti melakukan observasi terlibat
sebagai penonton. Observasi dengan cara mengamati dan memahami artefak-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
artefak yang ada serta memahami fungsinya dalam ritual Upacara Tradisional
Mondosio.
3. Kuisioner
Kuisioner ini diberikan pada masyarakat sekitar Karanganyar dan para
wisatawan yang sedang berkunjung ke Tawangmangu, serta para target market
dan target audience yang menjadi sasaran untuk mengetahui data-data yang
diperlukan untuk membuat perancangan.
4. Dokumentasi
Penulis mendokumentasikan upacara tradisional tersebut melalui
dokumentasi foto dan video ketika upacara berlangsung. Dokumentasi dengan
cara merekam prosesi ritual, pelaksanaan upacara tradisional, dan artefak-
artefak yang ada di Desa Pancot
5. Kajian Pustaka
Penulis menggunakan sarana pustaka dari beberapa buku yang dapat
memperkuat hasil analisis ini, seperti majalah, buku-buku, situs internet yang
berhubungan langsung dengan bidang pariwisata terutama di daerah
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Desain Komunikasi Visual
Dalam pengertian awal, kata desain selalu mengandung penekanan pada
dihasilkannya gambar rencana (drawing) (Jonathan Sarwono, Hary Lubis, 2007:1).
Kata ‘desain’ berarti segala hal yang berkaitan dengan perancangan estetika, cita rasa,
serta kreativitas (Adi Kusrianto, 2007:12). Desain pada dasarnya adalah hasil
penyusunan pengalaman visual dan emosional dengan memperhatikan elemen-elemen
dan prinsip-prinsip desain yang dituangkan dalam satu kesatuan komposisi yang
mantap ( Pamudji Suptandar, Artini Kusmiati, Sri Pudji Astuti, 1997:3). Prinsip-
prinsip desain yang ikut menentukan yaitu:
1. Keseimbangan (balance)
Prinsip dasar dari komposisi yaitu keseimbangan paling mudah dikenal, atau
dilihat, bilamana suatu benda dengan berat sama atau diletakkan pada jarak yang
sama terhadap suatu sumbu khayal/maya, maka obyek yang ada pada kedua belah
sisi dari garis maya tampak seolah-olah berbobot sama. Prinsip ini juga
merupakan prinsip utama yang menghasilkan kesan tentang keteraturan. Bentuk
keseimbangan yang paling sederhana yaitu keseimbangan simetris yang terkesan
tidak resmi atau formal yang berarti sama dalam ukuran, bentuk, bangun, dan
letak dari bagian-bagian suatu obyek-obyek yang akan disusun disebelah kiri dan
kanan garis sumbu khayal. Sedang keseimbangan asimetris terkesan tidak resmi
atau informal, tetapi tampak lebih dinamis yang berarti garis, bentuk, bangun atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
massa yang tidak sama dalam ukuran, isi atau volume, diletakkan sedemikian rupa
sehingga tidak mengikuti aturan keseimbangan simetri, dan banyak digunakan
dalam desain modern atau kontemporer. Keseimbangan horizontal yaitu,
keseimbangan antara bidang bagian atas dan bidang bagian bawah diperoleh
dengan penggunaan keseimbangan horizontal.
2. Keserasian (harmony)
Yaitu prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan diantara bagian-bagian
suatu karya. Keserasian adalah suatu usaha dari berbagai macam bentuk, bangun,
warna, tekstur dan elemen-elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu
susunan komposisi yang utuh agar nikmat untuk dipandang.
3. Proporsi
Merupakan perbandingan antara satu bagian dari suatu obyek atau komposisi
terhadap bagian yang lain atau terhadap keseluruhan objek atau komposisi.
4. Skala
Yaitu ukuran relatif dari suatu obyek, jika dibandingkan terhadap obyek atau
elemen lain yang telah diketahui ukurannya.
5. Irama
Merupakan suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya
terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur dengan
diberi tekanan atau aksen ( Pamudji Suptandar, Artini Kusmiati, Sri Pudji Astuti,
1997:16-21).
Istilah komunikasi juga berarti ilmu yang bertujuan menyampaikan maupun
sarana untuk menyampaikan pesan (Adi Kusrianto, 2007:12). Pengertian kata
komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan
atau pertukaran pikiran. Jadi secara garis besarnya, dalam suatu proses komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran
atau pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima
pesan). Istilah komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dapat menyangkut banyak
hal, diantaranya:
1. Bahasa, misalnya komunikasi yang dilakukan dengan Bahasa Inggris, Bahasa
Mandarin, Bahasa Indonesia, dan bahasa lainnya.
2. Verbal, atau secara lisan, yaitu komunikasi yang dilakukan dengan cara berbicara
kepada satu sama lain.
3. Diskusi, bisa menjadi salah satu cara mengkomunikasikan pikiran kedua belah
pihak.
4. Media Massa, komunikasi juga merupakan sesuatu yang sering dihubungkan
dengan media massa (media yang disampaikan kepada orang banyak), seperti
koran, majalah, radio, dan tv sebagai sarana komunikasi massa. Bahkan akhir-
akhir ini, teknologi computer disebut juga “teknologi komunikasi dan informasi”,
misalnya lewat sarana internet, telepon seluler, dan satelit komunikasi.
5. Kode/Morse/Semaphore dll. Pada masa lalu, komunikasi sering menggunakan
kode, morse, semaphore, tanda jejak, dan tanda lalu lintas.
6. Body Language. Melalui bahasa tubuh, seseorang dapat mengomunikasikan
maksudnya, termasuk melalui senyuman, kedipan mata, lambaian tangan,
anggukan kepala, serta interaksi verbal lainnya.
7. Tulisan, tidak ketinggalan alat komunikasi yang saat ini masih dominan adalah
tulisan. Ada berbagai macam tulisan, mulai dari bentuk surat hingga grafiti di
tembok atau di jalanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Macam-macam Komunikasi :
1. Komunikasi Verbal/Lisan,
Yaitu komunikasi yang menggunakan pengucapan maupun bunyi-bunyian serta
telinga (pendengaran) sebagai sensasi dengar. Bahasa lisan, misalnya: Bahasa
Daerah, Bahasa Indonesia, Bahasa Prokem, Bahasa Gaul, dsb. Penggunaan bahasa
yang tepat sangat penting berkaitan dengan dunia periklanan, misalnya iklan
dengan sasaran kaum remaja yang tentunya menggunakan ungkapan-ungkapan
yang dapat diterima oleh mereka. Auditory/Voice, yaitu komunikasi menyangkut
bunyi-bunyian atau suara dan sebagainya. Contoh: dalam musik kita mengenal
musik dukacita yang membawakan “pesan” suasana duka, musik pernikahan
membawakan “pesan” khidmatnya suatu upacara pernikahan yang dianggap
sakral,dll. Selain itu, kita juga mengenal komunikasi suara dari bunyi jingle,
siulan, bedug masjid, lonceng gereja, mie tek-tek, es ting-ting, dsb.
2. Komunikasi Nonverbal yang merujuk pada tulisan
Yaitu komunikasi yang disampaikan secara visual lewat tulisan. Contoh: surat,
majalah, koran, dst.
3. Komunikasi Taktual
Yaitu komunikasi yang mempergunakan kulit sebagai sensasi rabaan. Sebagai
contoh, huruf Braile bagi kaum Tuna Netra, brosur atau sample yang memberikan
contoh tekstur kertas, serta tekstil maupun keramik.
4. Komunikasi Olfactory atau Gustatory
Komunikasi ini menggunakan hidung sebagai sensasi penciuman. Contohnya,
polisi yang memanfaatkan anjing sebagai pelacak, tester atau sample produk
minyak wangi yang berguna untuk menarik calon pembeli setelah mencium
baunya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Komunikasi Pengecap (Taste from Tongue)
Komunikasi ini mempergunakan lidah sebagai sensasi pengenal rasa. Contohnya,
produk minuman baru mempersilakan calon pembelinya untuk menebak, mana
yang lebih enak antara minuman yang biasa dikonsumsi dengan produk minuman
baru itu.
6. Komunikasi Tubuh
Sejak jaman primitif, manusia telah menggunakan bahasa tubuh untuk
mengekspresikan suatu maksud. Dalam perkembangannya, kita dapat
mengelompokkan hal itu ke dalam beberapa kelompok:
a. Kinesika, studi gerakan tubuh dalam komunikasi nonverbal yang merujuk
pada sikap tubuh dan gerakan tubuh lainnya (untuk penderita Tuna Rungu).
b. Bahasa tubuh (Body Language), biasanya seseorang yang gelisah akan
menunjukkan gerakan-gerakan tubuh yang memperlihatkan gejala
kegelisahannya.
c. Disiplin Ilmu Kepribadian, kita banyak menjumpai ilmu untuk meningkatkan
citra kepribadian yang baik. Contohnya, Kursus Kepribadian John Robert
Power atau Personal Development dari Mekar Pribadi, dsb. Di dalam kursus
tersebut akan diajarkan bahwa suatu tata karma sikap tubuh menunjukkan
strata seseorang dalam kehidupan sosial.
d. Olah Tubuh dalam suatu peran, teknik peran dalam teater, pantomim, teknik
tarian, dll, yaitu dengan mengkomunikasikan suatu cerita maupun pesan
melalui olah tubuh.
7. Komunikasi Telepati
Komunikasi jenis ini menggunakan kekuatan pikiran untuk mempengaruhi pikiran
atau sugesti seseorang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Komunikasi Perilaku
Perilaku atau kebiasaan yang dilakukan seseorang merupakan sebuah informasi
penting mengenai orang itu.
9. Komunikasi menggunakan Teknologi
Teknologi yang terus berkembang telah membantu kita dalam berkomunikasi
jarak jauh. Contohnya: Radio, Telepon, Fax, Televisi,dll.
10. Komunikasi Visual
adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual
(yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu
yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan.
Kata visual berarti sesuatu yang dapat dilihat. Berikut istilah-istilah yang
berhubungan dengan visual:
a. Visual Language, yakni ilmu yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi,
yakni kegiatan menerjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk
visual.
b. Visualiser, yaitu orang yang pekerjaannya menangani masalah visual atau
mewujudkan suatu ide ke dalam bentuk visual dalam suatu proyek desain.
c. Visual Effect, yakni membuat efek-efek tipuan seolah-olah terjadi suatu
keadaan atau kejadian yang sulit dilakukan manusia.
d. Visual Information, adalah informasi melalui penglihatan.
e. Visual Litteracy, yaitu kumpulan atau daftar karya visual (Adi Kusrianto,
2007:3-12).
Sementara itu, proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi”
atau pesan-pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima
pesan sebagai komunikan, dalam proses komunikasi tersebut bertujuan (feedback)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak.
Sebelum komunikator mengirimkan pesan-pesan/informasi kepada pihak komunikan,
terlebih dahulu dalam proses komunikasi tersebut memberikan makna dalam pesan-
pesan tersebut (decode). Pesan tersebut diangkat oleh komunikan dan diberikan
makna sesuai dengan konsep yang dimilikinya (encode). Melalui transfer
informasi/pesan-pesan tersebut terjadi proses interpretasi, yaitu pihak komunikan
akan menafsirkan makna decode menjadi encode dari berbagai sudut pandangnya,
berasal dari kerangka pengalamannya dan kerangka referensinya, demikian seterusnya
(Rosady Ruslan, S.H, 1997:77-78).
Kita perlu untuk mengetahui apakah pesan yang kita kirimkan berhasil
mempengaruhi penerima, dengan mengubah atau memantapkan sikap, atau membuat
individu tersebut berperilaku dengan cara tertentu. Maka model proses komunikasi
adalah sebagai berikut:
model proses komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Secara akar Desain Komunikasi Visual merupakan salah satu cabang Seni Rupa
dan Seni Grafis, Namun, ada perbedaan yang cukup jelas antara Seni Rupa Murni
dengan Desain Komunikasi Visual. Konsep umum Seni Rupa Murni adalah suatu
ekspresi seni dari seorang perupa (secara subyektif) yang ingin disalurkan kepada
penikmat karyanya melalui kesamaan pandang maupun cita rasa, sedangkan DKV
adalah sebuah bidang studi yang mendasarkan pada tiga konsep utama (main
conceptual), yaitu:
1. Konsep berkomunikasi
2. Melalui ungkapan kreatif
3. Melalui berbagai media
Tujuan akhir dari ketiga konsep utama itu adalah justru berkomunikasi. Kedua konsep
berikutnya merupakan pendukung terjadinya komunikasi atau tersampaikannya pesan.
Jadi, jelaslah jika DKV justru berlaku sebaliknya, tidak boleh bersikap subyektif (Adi
Kusrianto, 2007).
Istilah desain komunikasi visual sendiri menurut definisinya adalah suatu
disipiln ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan
kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan atau gagasan secara visual
dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan
huruf, komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian
gagasan dapat diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima
pesan (Adi Kusrianto, 2007:2). Terkait dengan itu desain komunikasi visual
senantiasa berhubungan dengan penampilan rupa yang dapat diserap orang banyak
dengan pikiran maupun perasaannya. Rupa yang mengandung pengertian atau makna,
karakter serta suasana, yang mampu dipahami (diraba dan dirasakan) oleh khalayak
umum atau terbatas ( T. Sutanto, 2005:15-16). Keindahan Desain Komunikasi Visual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengandung unsur-unsur estetika yang terdiri dari : (1) garis; (2) bentuk; (3) warna;
(4) cahaya; (5) ruang; (6) tekstur; (7) keseimbangan; (8) keserasian; (9) proporsi; (10)
skala; (11) irama, disamping fungsi teknik dan pesan yang terkandung ( Pamudji
Suptandar, Artini Kusmiati, Sri Pudji Astuti, 1997:3)
B. Promosi dan Periklanan
1. Promosi
Promosi merupakan salah satu bagian dalam prinsip 4P pemasaran, yaitu
product (produk), place (tempat), price (harga), promotion (promosi). Promosi
mengacu pada setiap ‘intensif’ yang digunakan oleh produsen untuk memicu
transaksi (pedagang besar dan ritel) maupun konsumen untuk membeli suatu
merek serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Kata
‘intensif’ diatas adalah tambahan atas manfaat dasar yang diberikan oleh merk dan
untuk sementara dapat mengubah harga atau nilai yang dirasakan. Menurut
definisi diatas, promosi meliputi intensif yang dapat berupa bonus dan imbalan
yang dirancang untuk mendorong konsumen pemakai-akhir atau pelanggan
perdagangan membeli merek tertentu dengan lebih cepat, lebih sering dalam
jumlah yang lebih besar atau terlibat dalam beberapa perilaku lain yang akan
bermanfaat bagi pengecer atau produsen yang menawarkan promosi. Intensif-
intensif yang berupa undian, kupon, premi, dan sebagainya merupakan tambahan
bukan pengganti atas manfaat dasar yang biasanya diperoleh pembeli ketika
membeli produk atau jasa tertentu (Terence A. Shimp, 2001:111).
Dalam suatu promosi penjualan yang berorientasi pada perdagangan
mempunyai berbagai tujuan, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Untuk memperkenalkan produk-produk baru atau yang direvisi.
b. Untuk meningkatkan distribusi paket-paket atau ukuran baru.
c. Untuk menyelenggarakan persediaan eceran.
d. Untuk mempertahankan atau meningkatkan luas rak penyimpanan barang
(share of shelf space) produsen.
e. Untuk mendapatkan display di samping lokasi rak yang normal.
f. Untuk mengurangi kelebihan persediaan dan meningkatkan perputaran.
g. Untuk mencapai fitur produk dalam periklanan pengecer.
h. Untuk menghadapi aktivitas pesaing.
i. Untuk menjual sebanyak mungkin kepada konsumen akhir (Terence A.Shimp,
2001:147).
2. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu tahapan dari pemasaran (marketing). Unsur
periklanan masuk kedalam elemen promosi. Tanpa adanya periklanan, berbagai
produk barang atau jasa tidak akan dapat mengalir secara lancar ke para
distributor atau penjual, apalagi sampai ke tangan para konsumen atau
pemakainya. Iklan diakui sebagai alat yang efektif untuk memasarkan produk
(Jefkins, Frank, 1996:1-2).
Menurut Institut Praktisi Periklanan Inggris, periklanan didefinisikan
sebagai pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para
calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan
biaya yang semurah-murahnya (Jefkins, Frank, 1996:5).
Secara garis besar, iklan dapat digolongkan menjadi tujuh kategori pokok,
jenis-jenis iklan yakni:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Iklan Konsumen (Consumer Advertising)
Iklan konsumen ini mendasar pada macam-macam barangnya, macam-macam
barang tersebut dibagi menjadi dua macam barang yang umum dibeli oleh
masyarakat, yaitu barang konsumen (consumer goods), seperti bahan
makanan, shampoo, sabun dan sebagainya, serta barang tahan lama (durable
goods), misalnya bangunan tempat tinggal, mobil, perhiasan, dan sebagainya.
Bersama dengan jasa konsumen (consumer service), semua macam barang
tersebut diiklankan lewat media sesuai lapisan sosial (social grades) tertentu
yang hendak dibidik.
b. Iklan Antarbisnis (Business-to-business advertising)
Kegunaan iklan antarbisnis adalah mempromosikan barang-barang dan jasa
non-konsumen. Artinya, baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama
perusahaan.
c. Iklan Perdagangan (Trade Advertising)
Iklan perdagangan secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor,
padagang-pedagang kulakan besar, para agen, eksportir/importer, dan para
pedagang besar dan kecil. Barang-barang yang diiklankan itu adalah barang-
barang untuk dijual kembali
d. Iklan Eceran (Retail Advertising)
Karakteristik dan sifat-sifat iklan ini berada di antara iklan perdagangan dan
iklan barang konsumen. Iklan ini dibuat dan disebarluaskan oleh pihak
pemasok atau perusahaan/pabrik pembuta produk, dan iklan ini biasanya
ditempatkan di semua lokasi (toko, gerai penjualan) yang menjual produk tadi
kepada para konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Iklan Keuangan (Financial Advertising)
Secara umum, bisa dikatakan bahwa iklan keuangan meliputi iklan-iklan untuk
bank, jasa tabungan, asuransi, dan investasi. Kegunaan iklan ini adalah untuk
menghimpun dana pinjaman atau menawarkan modal, baik dalam bentuk
asuransi, penjualan saham, surat obligasi, surat utang atau dana pension.
Namun, bisa juga iklan tersebut hanya berupa pengumuman atau laporan
keuangan dari suatu perusahaan kepada publik yang salah satu tujuannya
untuk menunjukkan betapa solidnya keuangan perusahaan yang bersangkutan.
f. Iklan Langsung
g. Iklan Lowongan Kerja (Jefkins, Frank, 1996:39-56).
Strategi periklanan (advertising strategy) adalah apa yang dikatakan
pengiklan tentang suatu merek yang diiklankan. Strategi ini adalah formulasi
suatu pesan periklanan yang mengkomunikasikan keuntungan utama dari suatu
merek atau bagaimana merek tersebut dapat memecahkan masalah konsumen.
Formulasi suatu strategi periklanan mensyaratkan pengiklan untuk mengupayakan
langkah-langkah formal berikut ini, yang disebut program lima langkah :
a. Menspesifikasikan fakta kunci
b. Menyatakan masalah pemasaran utama
c. Menyatakan tujuan komunikasi
d. Mengimplementasikan strategi pesan yang kreatif
e. Membangun persyaratan arus perintah korporat/divisional (Terence A. Shimp,
2001:420).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Strategi periklanan sendiri melibatkan empat aktivitas utama, yaitu:
a. Menetapkan Tujuan
Tujuan periklanan adalah pernyataan spesifik tentang eksekusi
periklanan yang direncanakan dalam pengertian tentang apa yang khususnya
hendak dicapai oleh iklan tersebut. Tujuan ini didasarkan pada pada situasi
persaingan terkini, atau situasi yang akan diantisipasi dalam kategori produk
dan dalam masalah-masalah yang harus dihadapi oleh merk atau peluang-
peluang yang tersedia untuk diraih.
b. Memformulasi Anggaran
Anggaran periklanan adalah proses yang sederhana, yang
memungkinkan seseorang menerima alasan bahwa tingkat terbaik (optimal)
dari berbagai investasi adalah tingkat yang dapat memaksimalkan laba.
c. Menciptakan Pesan-pesan Iklan
d. Menyeleksi Media dan Alat Komunikasi Iklan.
(Terence A. Shimp, 2001:363).
3. Media
Media merupakan kata jamak dari medium, yaitu wahana untuk
menyampaikan pesan-pesan periklanan. Bentuknya sangat bervariasi, ada media
pers (koran, majalah), radio, televisi, media luar ruangan, penawaran lewat pos,
dan sebagainya. Kesemuanya disebut media, dan masing-masing, misalnya pers,
disebut medium. Namun istilah media juga sering digunakan untuk menggantikan
medium, meskipun yang dimaksud medium (satu jenis wahana saja) (Jefkins,
Frank, 1996:392). Dalam periklanan terdapat beberapa jenis media, diantaranya :
a. Media Lini Atas ( Above the Line Media )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Yaitu jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan,
contohnya tayangan iklan di media cetak, televisi, radio, bioskop, billboard,
dan sebagainya.
b. Media Lini Bawah ( Below the Line Media )
Yaitu jenis-jenis iklan yang tidak mengharuskan adanya komisi seperti iklan
pada pameran, brosur, lembar informasi, dan sebagainya.
c. Media Antar Lini ( Through the Line Media )
Yaitu media yang merupakan gabungan dari media lini atas dan lini bawah.
Biro iklan yang menanganinya biasa disebut through the line agencies atau
biro periklanan antar lini (Jefkins, Frank, 1996:28-29).
C. Upacara Tradisional
1. Upacara Tradisional
Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dari Wikipedia Indonesia,
ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia upacara tradisional merupakan suatu
bentuk usaha manusia baik untuk perorangan maupun kelompok untuk berusaha
mencari pengamanan diri dengan jalan mengadakan hubungan antara manusia
dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan kekuatan supranatural
dalam bentuk upacara tertentu.
Sumber informasi kebudayaan ialah upacara-upacara tradisional yang
sesungguhnya merupakan rangkaian lambang upacara yang tidak sekedar berfungsi
sebagai referensi akan tetapi juga sebagai stimuli of emotion. Upacara tradisional
secara universal pada asasnya berfungsi sebagai aktivitas untuk menimbulkan
kembali semangat kehidupan sosial antara warga masyarakat. Dikatakan pula
bahwa, kehidupan sosial dalam tiap masyarakat di dunia secara berulang, dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
interval waktu tertentu, memerlukan apa yang disebutnya “regenerasi” semangat
kehidupan sosial seperti itu . Hal ini disebabkan karena selalu ada saat-saat dimana
semangat kehidupan sosial itu menurun, dan sebagai akibatnya akan timbul
kelesuan dalam masyarakat
2. Cerita Rakyat
Istilah folklor diciptakan pada abad ke-19 untuk menunjuk dongeng
kepercayaan dan adat istiadat yang tidak tertulis dari kaum tani Eropa sebagai
lawan tradisi kaum elit yang terpelajar (Haviland, 1985:227). Folklor adalah
sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun
diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik
dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat
pembantu pengingat. Menurut Jan Harold Brunvand, seorang ahli folklor dari
Amerika Serikat, folklor dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar
berdasarkan tipenya:
a. Folklor lisan (verbal folklore)
b. Folklor sebagian lisan (setengah lisan)
c. Folklor bukan lisan (non verbal folklore)
Folklor lisan adalah folklor yang bentuknya memang murni lisan. Salah
satunya adalah cerita rakyat.
Cerita rakyat adalah suatu cerita yang pada dasarnya disampaikan oleh
seseorang kepada orang lain secara lisan. Tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa
dalam cerita itu dianggap pernah terjadi pada masa yang lampau atau merupakan
hasil rekaan semata-mata karena terdorong ingin menyampaikan pesan atau
amanat melalui cerita tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Menurut William R. Bascom, cerita prosa rakyat dapat dibagi dalam tiga
golongan besar, yakni:
a. Mite (myth), adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap benar-benar terjadi
serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohi oleh para dewa
atau makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain, dan terjadi pada
masa lampau,
b. Legenda (legend), adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri yang mirip
dengan mite, yakni dianggap pernah benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap
suci. Legenda ditokohi oleh manusia. Tempat terjadinya adalah di dunia, dan
waktu terjadinya belum terlalu lampau,
c. Dongeng (folktale), adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar
terjadi oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu
maupun tempat (Bascom, 1965b: 3-20).
D. Pariwisata Budaya
Pariwisata pada hakikatnya merupakan kegiatan perpindahan penduduk dari
suatu tempat ke tempat lain tetapi tidak untuk menetap melainkan akan kembali lagi
ke tempat asal dengan tujuan pokok untuk mencari kepuasan. Menurut F.W. Ogilvie,
kegiatan pariwisata (tourist-traffic) mencakup pengertian, kepergian seseorang dari
tempat asalnya untuk jangka waktu yang relatif singkat dengan pembelanjaan
kebutuhan selama perjalanan dibiayai dengan nafkah yang diperolehnya di tempat
asal.
Pariwisata budaya merupakan salah satu jenis pariwisata, ini dimaksudkan agar
perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau
ke luar negeeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara
hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seringnya perjalanan serupa ini disatukan
dengan kesempatan-kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan budaya,
seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan
yang bermotif kesejarahan dan sebagainya Jenis wisata budaya ini adalah jenis paling
populer bagi Indonesia. Bukti-bukti telah menunjukkan bahwa jenis inilah yang
paling utama bagi wisatawan luar negeri yang datang ke negeri ini dimana mereka
ingin mengetahui kebudayaan kita, kesenian kita dan segala sesuatu yang
dihubungkan dengan adat istiadat dan kehidupan seni budaya kita (Nyoman S Pendit,
2002:38).
Pemberlakuan Undang-undang Otonomi Daerah No. 22/1999 secara langsung
juga telah memberi harapan bagi tiap-tiap daerah untuk mengelola potensi sumber
daya yang dimilikinya, termasuk potensi pariwisata. Menempatkan pariwisata sebagai
pemicu perekonomian dan pembangunan di daerah merupakan bentuk kebijaksanaan.
Hal ini didasarkan pada berbagai kenyataan bahwa industri pariwisata dianggap
memiliki pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
KONSEP KREATIF PERANCANGAN
DAN PERENCANAAN MEDIA
A. Metode Perancangan
Upacara Tradisional Mondosio merupakan suatu rangkaian upacara tradisional
yang ada di Tawangmangu, yang mempunyai permasalahan pada kurangnya promosi
serta keberadaan upacara ini yang kurang diketahui oleh masyarakat di Kota
Karanganyar sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya promosi yang tepat dan menarik
dengan tujuan kegiatan promosi yang dilakukan mengena pada target audience.
Promosi yang dilakukan diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk
menyaksikan upacara tradisional ini sekaligus merawat potensi tradisi budaya
Indonesia sehingga secara otomatis mereka berperan serta dalam pengembangan
tradisi budaya yang ada di Indonesia dan Tawangmangu pada khususnya.
Perancangan berarti proses, cara, perbuatan dalam mengatur segala sesuatu atau
merencanakan sesuatu. Langkah awal perancangan adalah melakukan riset tentang
Upacara Tradisional Mondosio melalui wawancara, observasi lapangan, kuisioner,
dokumentasi, dan kajian pustaka. Setelah itu menganalisis data produk dan produk
kompetitor hingga mengenali karakteristik produk secara mendalam. Dari hasil
analisis, produk dapat diposisikan sesuai dengan karakter yang dimiliki (positioning),
kemudian dapat ditemukan USP (Unique Selling Proposition).
Setelah matang dengan analisis produk, langkah selanjutnya adalah menggali
Target Market (TM) menjadi Target Audience (TA). TM dan TA adalah (calon)
konsumen yang menjadi sasaran penjualan produk, hanya saja TM merupakan data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mati yang tidak dapat diolah. Menyelami TA dapat dilakukan dengan berbagai riset
yang simple, murah, dan efisien tetapi hasilnya akurat. Yang terpenting adalah
mengenali karakter dan lifestyle. Dari serangkaian langkah tersebut dapat diketahui
consumer insight yang pada nantinya dapat menghasilkan bentuk promosi yang
diminati masyarakat/konsumen melihat permasalahan utama yang dihadapi adalah
lemahnya promosi dalam perayaan Upacara Tradisional Mondosio.
B. Konsep Kreatif
Konsep kreatif dapat diartikan sebagai terjemahan dari berbagai macam
informasi mengenai gaya desain dan karakteristik visual. Dalam konsep kreatif
diperlukan perencanaan yang matang mengenai gaya desain maupun bentuk pesan
yang ingin disampaikan sehingga dapat menghasilkan rancangan karya yang bagus
dan komunikasi yang efektif. Rancangan awal untuk materi iklan terdapat pada tata
letak atau lay out, sketsa, desain, dan sebagainya, sedangkan untuk pesan dapat
disampaikan dengan beberapa pendekatan komunikasi, seperti pendekatan rasional,
pendekatan emosional, pendekatan artistik, pendekatan kreatif. Perencanaan promosi
ini menggunakan pendekatan emosional dengan menggunakan kalimat/bahasa yang
lebih menarik sehingga mampu membangkitkan rasa penasaran untuk mengetahui
lebih lanjut dan pendekatan artistik dengan melalui daya tarik seni serta menampilkan
visual yang menarik perhatian dengan tetap memperhatikan landasan-landasan teori
yang ada. Pesan yang ingin disampaikan dalam promosi ini adalah menarik
masyarakat untuk menyaksikan Upacara Tradisional Mondosio sekaligus
memamerkan potensi wisata yang ada di Desa Pancot. Visualisasi yang akan
digunakan meliputi garis, ilustrasi, warna, dan tipografi namun dengan komposisi
yang pas dan tidak berlebihan sehingga terkesan modern dan elegan. Media yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dipilih adalah media cetak, karena media ini merupakan media yang efektif untuk
menjangkau sasaran dan dapat menampilkan gambar serta informasi yang lebih rinci,
selain itu informasi dari media cetak dapat disimpan untuk keperluan kemudian hari.
Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik, penting juga
menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA
yang terdiri dari :
1. Perhatian (Attention)
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca atau
pendengar, dengan pemilihan ilustrasi, tipografi, headline, serta warna yang sesuai
dengan karakter Upacara Tradisional Mondosio, dan memperkuat kalimat atau
bodycopy yang persuasif.
2. Minat (Interest)
Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu lebih jauh kepada pengunjung
dengan memunculkan ilustrasi atau gambar yang menarik sesuai dengan
karakteristik Upacara Tradisional Mondosio, dan diperkuat dengan penyusunan
bodycopy yang sifatnya menarik minat masyarakat.
3. Kebutuhan (Desire)
Menggerakkan keinginan masyarakat untuk menyaksikan event tahunan
Upacara Tradisional Mondosio sebagai salah satu tujuan wisata dengan
memberikan penawaran potensi budaya dan prosesi ritual yang menarik untuk
dikunjungi.
4. Rasa Percaya (Conviction)
Menciptakan keyakinan kepada masyarakat bahwa Upacara Tradisional
Mondosio merupakan event tahunan Kabupaten Tawangmangu yang kaya akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
budaya yang pantas dipamerkan dan dijadikan salah satu paket wisata
Tawangmangu.
5. Tindakan (Action)
Membujuk masyarakat agar menyaksikan Upacara Tradisonal Mondosio
(Rhenald kasali, 1992:83).
Adapun konsep strategi kreatif serta unsur-unsur pendukung desain secara
keseluruhan, yang meliputi :
1. Strategi Konsep
Ditengah persaingan bisnis yang semakin tinggi, dibutuhkan sebuah strategi
promosi supaya produk yang ditawarkan dapat bersaing dan diterima di
masyarakat. Promosi yang dilakukan harus menarik dan tepat, agar meningkatkan
nilai produk atau paling tidak mempertahankan citra produk yang sudah ada
dikalangan konsumen. Tentunya segala sesuatu yang akan diinformasikan atau
disampaikan tidak terlepas dari media yang terpilih. Perencanaan komunikasi
sebagai usaha terhadap rintisan ekspansi lewat media yang tepat, akurat, efisien,
dan menarik, membutuhkan analisis yang matang. Pemilihan media juga harus
disesuaikan dengan pola distribusi melalui segmentasi yang akan dituju.
Dari permasalahan tersebut, dituntut bagaimana kita dapat mempromosikan
Upacara Tradisonal Mondosio pada masyarakat luas melalui media yang tepat.
Melihat kenyataan bahwa pada saat ini persaingan bisnis khususnya media cetak
semakin ketat.
Promosi merupakan satu hal yang penting di dalam mengatasi suatu
persaingan. Promosi pemasaran juga bersifat persuasif atau membujuk konsumen
agar dapat menerima pesan yang disampaikan. Di sisi lain berhasil tidaknya suatu
promosi, tergantung pada suatu kemampuan dari iklan tersebut dalam menarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
minat dan perhatian suatu konsumen. Maka hal yang harus diperhatikan dalam
promosi pemasaran, yaitu pemilihan media yang tepat. Adapun strategi konsep
dalam perancangan promosi Upacara Tradisonal Mondosio, yaitu:
a. Memberikan informasi lebih lanjut tentang segala hal mengenai Upacara
Tradisonal Mondosio.
b. Membuat kesan yang menarik minat masyarakat dengan perancangan media
promosi melalui konsep Desain Komunikasi Visual.
c. Merancang desain promosi yang tepat untuk Upacara Tradisonal Mondosio
secara simple, informatif, persuasive, dan entertaining.
C. Standar Visual
1. Gaya Desain
Gaya desain yang digunakan adalah desain bernuansa tradisional mengingat
produk adalah Upacara Tradisional, namun desain divisualisasikan dengan gaya
dan layout modern dan simple. Karakter produk diperkuat dengan menonjolkan
ilustrasi icon/mascot bulu merak, kertas kardus yang terkesan lampau pada
warnanya, dan foto acara atau tokoh hiburan pada Upacara Tradisional
Mondosio. Ilustrasi icon dibuat bertemakan tradisional sesuai dengan karakter
produk. Disini icon merupakan ilustrasi bulu merak yang menjadi salah satu
properti dari Reog Pancot pada Upacara Tradisional Mondosio. Warna dominan
coklat kertas kardus yang terkesan lampau mengingat terjadinya Upacara
Tradisional Mondosio berasal dari cerita rakyat yang turun temurun, dan foto
acara. Sedangkan untuk warna logo emas merepresentasikan bahwa Upacara
Tradisional ini terkesan berharga dan mewah. Dengan perpaduan warna-warna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
alam, seperti: coklat muda, coklat tua, dan emas diharapkan dapat memperkuat
karakter dan image produk agar dapat menarik konsumen.
2. Isi Pesan
Pesan komunikasi dikemas dengan bahasa yang komunikatif, informatif,
rasional, dan emosional. Hal itu bertujuan agar pesan mudah diingat dan
menyentuh target audience sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan kemudian
tertarik untuk melihat Upacara Tradisional Mondosio.
Pesan komunikasi harus dapat mewakili konsep secara jelas, persuasif,
menarik perhatian, mudah diingat, dapat diterima (acceptable), dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Bentuk Pesan
Bentuk pesan merupakan visualisasi dari isi pesan. Ada dua macam bentuk
penyampaian pesan kepada sasaran, yaitu:
a. Pesan Verbal
Unsur verbal berfungsi untuk mempermudah pemahaman terhadap teks yang
dibuat. Ada beberapa aspek dalam unsur verbal, antara lain:
1) Headline (Judul Utama)
Headline merupakan kekuatan utama dari penyampaian pesan
komunikasi. Headline yang menarik, mudah diingat, persuasif, dan
inspired akan menarik perhatian dan mendapat tempat tersendiri di hati
wisatawan.
Berbentuk kalimat persuasif yang komunikatif. Mengarah pada
kehidupan wisatawan yang peduli kebudayaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Alasan penggunaan headline tersebut adalah untuk menarik
wisatawan melihat pelaksanaan Upacara Tradisional Mondosio sebagai
salah satu obyek wisata yang pantas untuk dikunjungi.
2) Sub Headline (Sub Judul)
Sub Headline merupakan penghubung antara headline dan bodycopy
(teks) yang mengembangkan gagasan dari headline. Sub Headline juga
bertindak sebagai penghubung antara iklan dengan unsur grafis.
3) Bodycopy (Teks)
Untuk mendukung judul maka diperlukan bodycopy yang berguna
untuk menjelaskan judul (headline) dan sub judul (sub headline). Uraian
pesan bertujuan dapat menyampaikan pesan sesuai dengan pesan
komunikasi yang sesuai dengan insight target audience.
Bodycopy yang digunakan meliputi:
a) Waktu pelaksanaan Upacara Tradisional Mondosio
Selasa, 26 Juli 2011
Pancot, Tawangmangu
b) Fasilitas
ATRAKSI: Reog Pancot, Gamelan dari Kebogiro Singonebak dan Ki
Bagio Manyarsewu, Pelepasan ayam nadzar, Penyiraman Batu Gilang.
c) Alamat Kantor Wisata Upacara Tradisional Mondosio
Desa Pancot, Kel. Kalisoro Kec. Tawangmangu.
Tawangmangu, Indonesia
Telp. (0271) 697181
4) Slogan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Slogan berfungsi meningkatkan citra/image merek di mata target
audience. Produk Upacara Tradisional Mondosio merupakan upacara adat
tradisi yang mempunyai target audience adalah orang-orang yang belum
tahu dan belum pernah menyaksikan Upacara Tradisional Mondosio, dan
wisatawan baik lokal maupun domestik yang sedang berkunjung ke daerah
Tawangmangu.
Slogan yang digunakan adalah “Pesona Budaya Karanganyar “.
b. Pesan Non Verbal
Berikut adalah yang termasuk pesan non verbal:
1) Logo
Logo bisa berupa simbol, tipografi, dan trademark. Jenis logo yang
digunakan dalam perancangan promosi Upacara Tradisional Mondosio
adalah perpaduan antara logotype (logo yang berupa tulisan) dengan
logogram (logo yang melibatkan simbol atau gambar).
Logo dirancang dengan mencerminkan jiwa brandnya sesuai
dengan karakteristik upacara tersebut.
Filosofi Logo
Suatu logo yang mencerminkan karakter upacara tradisional Dasar
Bentuk dan Nilai Visual Logo
Logo Upacara Tradisional Mondosio terdiri dari kesatuan logogram
dan logotype. Logogram berupa bulu merak yang merupakan rangkaian
dari ingredients (komposisi) Reog Pancot pada Upacara Tradisional
Mondosio beserta komponennya yang divisualisasikan dalam bentuk
vektor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Logotype Upacara Tradisional Mondosio menggunakan jenis font
decoratif yang memberikan kesan klasik/tradisional. Vivaldi memiliki
karakter yang simpel namun memberikan sentuhan klasik.
Penjelasan “Upacara Tradisional” dan “Pesona Budaya Karanganyar”
di set dengan font Arial Unicode. Typeface tersebut sangat efektif
karena memiliki tingkat readability (keterbacaan) yang tinggi.
a) Warna
(1) Cokelat Tua (C:45 M:84 Y:97 K:27)
Memberikan unsur classic (tradisional), mengingat produk adalah
upacara tradisional. Cokelat tua juga mencerminkan warna tanah
atau bumi.
(2) Cokelat Muda (C:0 M:60 Y:100 K:40)
Cokelat Muda ini merefleksikan kesan tradisional dan memberikan
nuansa natural yang modern.
Perpaduan kedua warna ini akan dikolaborasi sehingga menimbulkan
warna yang mendekati warna emas yang memberikan kesan berharga
dan mewah, merefleksikan berharganya Upacara Tradisional
Mondosio ini.
b) Graphic Standard Manual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(1) Configuration
(2) Color Guide
(3) Grid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(4) Scale
(5) Typography
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(6) Tagline
Color Guide
Typography
Arial Unicode MS
(7) Rules
(a) Ukuran minimum penggunaan logo Upacara Tradisional
Mondosio agar tetap jelas terbaca ditentukan sepanjang 50 mm
(5 cm).
(b) Untuk menjaga integritas logo, jarak minimum antara font satu
dengan font lainnya ditentukan dengan persegi di sekeliling
logo. Area di dalam persegi tidak boleh diganggu atau
ditempati dengan elemen grafis maupun teks.
(c) Jika terjadi keterbatasan media (cetak greyscale/hitam putih)
dan warna background menjadi hitam, maka warna logo dan
tagline diubah menjadi putih. Sebaliknya jika warna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
background menjadi putih, maka warna logo dan tagline diubah
menjadi hitam.
(d) Logo tidak boleh disusun secara menurun maupun diagonal.
(e) Logo tidak boleh digunakan sebagai elemen grafis.
(f) Logo merupakan satu kesatuan dari logotype dan logogram
yang tidak dapat dipisahkan.
2) Ilustrasi
Ilustrasi berfungsi untuk memperjelas atau menerangkan teks
(pesan) yang sekaligus memberikan daya tarik bagi target audience.
Persepsi produk yang ada atau yang akan ada di benak target audience
haruslah sesuai dengan karakteristik Upacara Tradisional Mondosio.
Perancangan ilustrasi menggunakan ilustrasi gambar bulu merak
dan juga menggunakan teknik fotografi produk melalui proses digital
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
imaging. Ilustrasi merupakan pesan non verbal yang memperjelas dan
mendukung pesan verbal.
Ilustrasi yang ditonjolkan (key visual) adalah foto kertas kardus,
bulu merak, foto reog, foto penari reog, dan foto hiburan acara lainnya.
Semua itu dikemas hingga memberikan kesan bahwa Upacara Tradisional
Mondosio merupakan Upacara Tradisional yang tercipta berdasarkan
cerita rakyat yang terjadi di desa tersebut.
3) Tipografi
Perancangan tipografi yang digunakan adalah yang mencerminkan
kesan klasik, simple dan modern, namun memiliki nilai artistic.
Adapun pilihan typeface yang digunakan adalah:
a) Vivaldi
Typeface jenis Vivaldi dipilih karena karkternya yang sesuai
dengan karakter produk tradisional serta memberikan kesan lampau.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
b) Arial Unicode
Typeface jenis Arial Uncode dipilih karena karakternya ringan,
simple dan memiliki tingkat keterbacaan (readability) yang tinggi.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
c) Trebuchet MS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Typeface jenis Trebuchet MS dipilih karena karakternya ringan,
simple dan memiliki tingkat keterbacaan (readability) yang tinggi.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
d) Impact
Typeface jenis Impact dipilih karena karakternya tegas,kokoh, dan
kuat. Font ini memiliki huruf ynag tebal sehingga mempermudah untuk
dibaca baik dalam jarak jauh.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
4) Warna
Warna merupakan salah satu unsur dalam menambah daya tarik
visual. Warna merupakan bahasa komunikasi tersendiri yang disampaikan
melalui indera penglihatan (seeing). Psikologi warna menjadi dasar
pertimbangan pemilihan warna di setiap media penyampaian pesan
komunikasi. Selain itu yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan warna
adalah insight dari target audience.
Warna yang digunakan dalam Upacara Tradisional Mondosio adalah
warna-warna alam yang natural, seperti: coklat tua dan coklat muda,
mengingat bahwa produk adalah upacara tradisional.
C:45 M:84 Y:97 K:27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Cokelat tua memberikan kesan tanah atau bumi.
C:0 M:60 Y:100 K:40
Cokelat muda merefleksikan kesan tradisional dan
memberikan nuansa natural yang modern.
5) Layout
Layout merupakan tata letak dalam penyampaian pesan komunikasi
(iklan). Susunan layout mempengaruhi antusiasme /ketertarikan target
audience pada saat mereka menerima pesan. Pemilihan layout
mencerminkan pola pikir komunikator (penyampai pesan) yang sedikit
banyak dapat mempengaruhi persepsi target audience terhadap image
produk. Pemilihan layout yang tepat dalam penyampaian pesan
komunikasi sangatlah penting karena dapat memudahkan target audience
untuk memahami pesan terkait dengan positive feedback yang diharapkan.
Layout desain yang digunakan dalam Upacara Tradisional Mondosio,
antara lain :
a) Mondrian Layout
Penyajian iklan yang mengacu pada bentuk-bentuk
square/landscape/portrait. Masing-masing bidangnya sejajar dengan
bidang penyajian serta memuat gambar/copy yang saling berpadu
sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.
b) Multipanel Layout
Satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual
dalam bentuk yang sama (square/double square semuanya).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Informal Balance Layout
Tata letak iklan yang ditampilkan elemen visualnya merupakan
suatu perbandingan yang tidak seimbang.
D. Pemilihan Media
Pemilihan media merupakan faktor penting dalam strategi promosi Upacara
Tradisional Mondosio. Melalui media yang tepat dan efisien, pesan dapat dengan
mudah menyentuh hati target audience. Dengan demikian pesan komunikasi dapat
diterima dengan baik dan memberikan feedback yang positif.
Media dikatakan layak dipakai, dalam arti: (Djito Kasilo, 2008: 81)
1. Paling kuat/dekat dengan kehidupan target audience.
2. Bisa menjalin sinergi (saling memperkuat) dengan media lain.
3. Realistis, sesuai kemampuan (waktu, tenaga, dan dana).
Mengingat bahwa Mondosio merupakan produk Upacara Tradisional, maka
pemilihan media diusahakan low budget tetapi tidak mengurangi nilai
estetika/keartistikan media-media itu sendiri. Selain itu perencanaan media didasarkan
pada kebutuhan produk yang terkait dengan branding dan promosi.
Perencanaan media-media untuk promosi Upacara Tradisional Mondosio terdiri
dari:
1. Stationery, meliputi:
a. Business Card (kartu nama)
Dirancang untuk memberikan identitas (contact person) owner dan tokoh
masyarakat desa dalam berbagai keperluan.
b. Invitation (undangan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dirancang untuk memberikan pemberitahuan kepada tamu khusus
mengenai event atau acara diadakannya Upacara Tradisional Mondosio.
2. Signage and identification
a. ID Card
Dirancang untuk memberikan identitas diri secara singkat, berisi nama
panitia acara beserta jabatan dalam panitia Upacara Tradisional Mondosio.
Digunakan pada saat Upacara Tradisional Mondosio berlangsung.
b. T-shirt
T-shirt dirancang untuk membedakan keberadaan Panitia acara dengan
pengunjung (target audience) pada saat Upacara Tradisional berlangsung.
Bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam mengenali panitia acara pada
saat mereka ingin menanyakan informasi mengenai acara.
c. Petunjuk arah di area launching
Dirancang untuk mempermudah pengunjung dalam menemukan tempat
berlangsungnya Upacara Tradisional Mondosio. Petunjuk arah ditempatkan
pada tiap tikungan jalan mengingat jalanan di Tawangmangu sendiri berkelok-
kelok sehingga ditiap tikungan dibutuhkan penunjuk arah untuk memudahkan
pengunjung untuk sampai tujuan.
d. Welcome Gate
Dirancang sebagai penanda telah sampai pada lokasi yang dituju dan
menjadi simbol eksistensi daerah tersebut.
3. Promotional Literatures
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Flyer
Sebagai publikasi sekaligus sebagai remainder acara serta memberikan
informasi mengenai acara.
b. Poster
Sebagai publikasi sekaligus sebagai remainder acara serta
memberikan informasi mengenai acara.
c. Flag Chain
Sebagai penyemarak dan pelengkap saat Upacara Tradisional Mondosio
berlangsung sekaligus sebagai identitas produk.
4. Advertising
a. Above the Line
1) Baliho
Sebagai publikasi acara Upacara Tradisional Mondosio serta
memberikan informasi mengenai acara Upacara Tradisional Mondosio
tersebut.
2) Spanduk Selamat Datang
Berfungsi sebagai penanda selamat datang di acara Upacara
Tradisional Mondosio.
3) Spanduk Tematis
Sebagai publikasi Upacara Tradisional Mondosio serta memberikan
informasi mengenai acara Upacara Tradisional Mondosio tersebut.
4) Street banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berfungsi sebagai penanda tempat sekitar diadakannya acara Upacara
Tradisional Mondosio serta sebagai publikasi dan memberikan informasi
mengenai acara Upacara Tradisional Mondosio tersebut.
5) Umbul-umbul
Berfungsi sebagai penanda tempat sekitar diadakannya acara Upacara
Tradidional Mondosio serta sebagai publikasi acara Upacara Tradisional
Mondosio tersebut.
6) Iklan koran
Sebagai publikasi sekaligus sebagai remainder acara Upacara
Tradisional Mondosio serta memberikan informasi mengenai acara Upacara
Tradisional Mondosio tersebut.
7) Banner kanan kiri Pos masuk wilayah wisata Tawangmangu
Sebagai publikasi sekaligus sebagai reminder Upacara Tradisional
Mondosio serta memberikan informasi mengenai acara Upacara Tradisional
Mondosio tersebut.
8) TVC
Sebagai publikasi sekaligus sebagai remainder acara Upacara
Tradisional Mondosio serta memberikan informasi mengenai acara Upacara
Tradisional Mondosio tersebut.
9) Web Banner
Memberikan informasi mengenai acara Upacara Tradisional
Mondosio, web banner terhubung dengan website dalam satu paket wisata
Tawangmangu melalui web banner pengunjung dapat memperoleh
informasi mengenai acara.
10) Iklan pada Facebook
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Meledaknya facebooker merupakan latar belakang dirancangnya
media iklan melalui facebook. Iklan pada facebook berfungsi memberikan
informasi akan diadakannya Upacara Tradisional Mondosio yang terhubung
dengan website, melalui iklan facebook.
d. Below the Line
1) Backdrop acara
Sebagai center point sekaligus memberikan aksen pada penataan acara
saat Upacara Tradisional Mondosio berlangsung.
2) X-Banner
Berfungsi untuk identitas mengenai produk Upacara Tradisional
Mondosio.
E. Media Placement
Media Placement merupakan penempatan media penyampaian pesan pada
suatu kegiatan, keadaan/suasana, waktu, dan tempat. Di dalam suatu kegiatan,
keadaan, waktu, dan tempat terdapat titik-titik (point) untuk menyapa target audience.
Itulah yang biasa disebut Point of Contact (PoC). PoC berada/melekat dalam
kehidupan target audience, secara sistematis PoC berada pada consumers journey
(urutan kegiatan sehari-hari target audience dari mulai bangun tidur hingga tidur).
1. Stationery, meliputi:
a. Business Card (kartu nama)
Ditempatkan dalam setiap keperluan/aktivitas para tokoh masyarakat.
b. Invitation (undangan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Diberikan langsung kepada tamu khusus 1 minggu sebelum acara Upacara
Tradisional Mondosio dimulai.
2. Signage and identification
a. ID Card
Digunakan oleh seluruh panitia Upacara Tradisional Mondosio pada
saat upacara berlangsung.
b. T-shirt
Digunakan oleh panitia pada saat acara Upacara Tradisional Mondosio
berlangsung.
c. Petunjuk arah di area event
Ditempatkan di pinggir jalan setiap tikungan menuju tempat diadakannya
acara Upacara Tradisional Mondosio.
Gambar 14. Petunjuk arah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Welcome Gate
Ditempatkan di pintu masuk Desa Pancot.
Gambar 15. Welcome Gate
3. Promotional Literatures
a. Flyer
Diberikan melalui biro perjalanan, hotel, tempat-tempat di daerah obyek
wisata Tawangmangu, Dinas Pariwisata, bandara, serta para wisatawan yang
sedang berkunjung ke daerah tawangmangu mengingat target audience adalah
orang-orang yang belum tahu dan belum pernah menyaksikan Upacara
Tradisional Mondosio, dan wisatawan baik lokal maupun domestik yang
sedang berkunjung ke daerah Tawangmangu.
b. Poster
Ditempel pada dinding informasi biro perjalanan, hotel, tempat-tempat di
daerah obyek wisata Tawangmangu, Dinas Pariwisata, bandara, serta para
wisatawan yang sedang berkunjung ke daerah tawangmangu mengingat target
audience adalah orang-orang yang belum tahu dan belum pernah menyaksikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Upacara Tradisional Mondosio, dan wisatawan baik lokal maupun domestik
yang sedang berkunjung ke daerah Tawangmangu.
c. Flag Chain
Sebagai penyemarak dan pelengkap saat acara Upacara Tradisional
Mondosio berlangsung sekaligus sebagai identitas produk. Dipasang
mengelilingi pendopo dan pundhen tempat diadakannya Upacara Tradisional
Mondosio.
Gambar 16. Flag Chain
4. Advertising
a. Above the Line
1) Baliho
Dipasang 1 minggu sebelum acara Upacara Tradisional Mondosio
dimulai. Ditempatkan di pertigaan Taman Pancasila, pertigaan Desa Bangsri
Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar, dan di Jl. Lawu Km. 0,5 Desa
Sumokadu, Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 17. Baliho
2) Spanduk Selamat Datang
Dipasang 1 hari sebelum acara Upacara Tradisional Mondosio
dimulai. Ditempatkan di jalan memasuki Desa Pancot.
3) Spanduk Tematis
Dipasang 1 minggu sebelum acara Upacara Tradisional Mondosio
dimulai. Ditempatkan di pertigaan Taman Pancasila, pertigaan Jl Lawu KM
25 Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar, Jl Lawu No. 13 Tawangmangu,
Jembatan Pasar Wisata Tawangmangu Jl Raya Lawu No.65, dan pertigaan
pos masuk wisata Tawangmangu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 18. Spanduk Tematis
4) Street banner
Dipasang 1 minggu sebelum acara Upacara Tradisional Mondosio
dimulai. Ditempatkan di sepanjang jalan tiap 1 km mendekati Desa Pancot.
5) Umbul-umbul
Dipasang 3 hari sebelum acara Upacara Tradisional Mondosio
dimulai. Ditempatkan di sepanjang jalan memasuki pintu desa.
6) Iklan koran
Dipasang 3x dalam selang waktu seminggu sebelum acara Upacara
Tradisional Mondosio dimulai. Ditempatkan pada harian Solopos dan Radar
Solo.
7) Banner kanan kiri Pos masuk wilayah wisata Tawangmangu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dipasang 1 minggu sebelum acara Upacara Tradisional Mondosio
dimulai. Ditempatkan pada Welcome Gate di pos masuk wisata
Tawangmangu .
Gambar 19. Banner kanan kiri Pos masuk wilayah wisata Tawangmangu
8) TVC
Mulai diputar selama 1 minggu sebelum acara Upacara Tradisional
Mondosio dimulai. Direncanakan diputar di TA TV.
9) Web Banner
Dipublikasikan melalui media Internet pada website wisata
Karanganyar dengan alamat diparta.karanganyar.go.id
10) Iklan pada Facebook
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dipublikasikan melalui media Internet berdasarkan masa tenggang
sesuai perjanjian/pemesanan pada jasa/agency yang bersangkutan dan dapat
diperpanjang sesuai kehendak klien.
b. Below the Line
1) Backdrop launching
Sebagai center point sekaligus memberikan aksen pada penataan saat
acara berlangsung. Diletakkan di dinding diantara pundhen balai pathokan
dengan pundhen Batu Gilang yang terletak di depan pendopo/ pasar Pancot.
2) X-Banner
Diletakkan di ujung kanan dan kiri bagian depan ruangan Pundhen
Balai Pathokan.
F. Prediksi Biaya
Prediksi biaya media harus diperhitungkan agar tidak membengkak atau
melebihi anggaran dana yang dimiliki. Apabila anggaran mengalami perubahan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
keluar dari perencanaan semula, maka jalan terbaik adalah mengutamakan media
sesuai dengan keefektifitasannya.
Tabel Estimasi Biaya
No. Media Ukuran Jumlah Biaya (Rp) 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Business Card (kartu nama)
Invitation (undangan)
ID Card
T-shirt Panitia
Petunjuk Arah
Welcome Gate
Flyer
Poster
Flag Chain
Baliho
Spanduk Selamat Datang
Spanduk Tematis
Street Banner
Umbul-umbul
Iklan Koran
Banner kanan kiri pos
TVC
Web Banner
Iklan pada facebook
Backdrop Launching
X-Banner
8,9 x 5,5 cm
10 x 15 cm
9 x 13 cm
medium
100 x 50 cm
600 x 450 cm
14,5 x 21 cm
30 x 42 cm
21 x 30 cm
400 x 600 cm
5 x 1 m
5 x 1 m
80 x 120 cm
115 x 700
161 x 270 mm
150 x 150 cm
720 x 576 px
500 x 357 px
472 x 827 px
10 x 5 m
60 x 160 cm
100 buah
50 buah
20 buah
20 buah
10 buah
1 buah
1000 exp
500 exp
500 exp
3 buah
1 buah
5 buah
30 buah
30 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
100.000
175.000
20.000
800.000
300.000
750.000
500.000
1.000.000
750.000
5.000.000
100.000
1.150.000
675.000
1.690.500
3.400.000
90.000
2.000.000
250.000
500.000
1.000.000
100.000
JUMLAH 20.350.500
Sumber:
1. SDC
Jl. Dr. Rajiman 424 Laweyan,
Telp. 0271-728942
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
( Tanggal 18 April 2011)
2. Print World
Jln. Honggowongso 2A Solo
Telp. 0271 – 655857
(Tanggal 15 April 2011)
3. Solopos
Jl. Adi Sucipto 190 Solo
Telp. 0271-72481
(Tanggal 28 April 2011)
4. Sejati Digital Printing
Jln. Let. Jend. Suprapto 51 Solo
Telp. 0271 – 735651
(Tanggal 29 April 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
VISUALISASI KARYA
1. Business Card (kartu nama)
(depan)
(belakang)
Bahan : Art Carton 260 gr
Ukuran : 8,6 x 5,4 cm
Penempatan media : Rumah Kepala Desa, pada saat event
Ilustrasi : Logo, bodycopy, ilustrasi, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi
Visualisasi : Corel Draw 14 & Adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Undangan
cover isi
Bahan : Art Paper 260 gr
Ukuran : 10 x 15 cm
Penempatan media : Diberikan kepada para tamu undangan
Ilustrasi : Logo, headline, bodycopy, key visual, ilustrasi
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & Adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. ID Card
Bahan : Art Paper 260 gr
Ukuran : 9 x 13 cm
Penempatan media : Digunakan pada saat acara / event
Ilustrasi : Logo, headline, bodycopy, key visual, ilustrasi
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & Adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Kaos
Bahan : Kain Cotton
Ukuran : Medium
Penempatan media : Digunakan panitia pada saat acara / event
Ilustrasi : Logo, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14
Realisasi : Digital printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Petunjuk arah di area event
Bahan : MMT 300 GSM, triplek, bambu
Ukuran : 100 x 50 x 2 cm
Penempatan media : Ditempatkan di sepanjang jalan menuju tempat
berlangsungnya acara
Ilustrasi : Logo, bodycopy, key visual, ilustrasi
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & Adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital Printing (print outdoor)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Welcome Gate
Bahan : MMT 300 GSM, triplek, bambu
Ukuran : 600 x 450 x 2 cm
Penempatan media : Ditempatkan di depan pintu masuk gapura desa
Ilustrasi : Logo, bodycopy, key visual, ilustrasi
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & Adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital Printing (print outdoor)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Flyer
Bahan : Art Paper 150 gr
Ukuran : 15 x 21 cm
Penempatan media : Ditempatkan di biro perjalanan, hotel, tempat-
tempat di daerah obyek wisata Tawangmangu,
Dinas Pariwisata, bandara, dan diberikan kepada
wisatawan yang sedang berkunjung ke obyek
wisata di Karanganyar
Ilustrasi : Logo, headline, bodycopy, key visual, ilustrasi
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing (print outdoor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Poster
Bahan : Art Paper 150 gr
Ukuran : 30 x 42 cm
Penempatan media : Ditempelkan di tempat-tempat informasi, warung-
warung makan, dan tempat –tempat yang strategis
di Karanganyar
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & adobe Photoshop CS3
Realisasi : Cetak offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9. Flag chain
Bahan : Art Paper 230 gr
Ukuran : 21 x 30 cm
Penempatan media : Ditempatkan mengelilingi pendopo dan pundhen
tempat diadakannya acara
Ilustrasi : Logo, tagline, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10. Baliho
Bahan : MMT 340 gr
Ukuran : 400 x 600 cm
Penempatan media : Ditempatkan di pertigaan Taman Pancasila,
pertigaan Desa Bangsri Kec. Karangpandan Kab.
Karanganyar, dan di Jl. Lawu Km. 0,5 Desa
Sumokadu, Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar.
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11. Spanduk
Bahan : MMT 340 gr
Ukuran : 500 x 100 cm
Penempatan media : Ditempatkan di pintu masuk menuju Desa Pancot
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12. Spanduk Tematis
Bahan : MMT 340 gr
Ukuran : 500 x 100 cm
Penempatan media : Ditempatkan di pertigaan Taman Pancasila,
Jl. Lawu Km. 25 Kec. Karangpandan Kab.
Karanganyar, Jl Lawu No. 13 Tawangmangu,
Jembatan Pasar Wisata Tawangmangu Jl Raya
Lawu No.65, dan pertigaan pos masuk wisata
Tawangmangu.
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13. Street Banner
Bahan : MMT 340 gr, bambu
Ukuran : 80 x 120 cm
Penempatan media : Ditempatkan di setiap 1 km sepanjang jalan
menuju tempat berlangsungnya acara
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14. Umbul-umbul
Bahan : Kain Toyoci
Ukuran : 115 x 700 cm
Penempatan media : Ditempatkan di sepanjang jalan memasuki pintu
desa.
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & adobe Photoshop CS3
Realisasi : Sablon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15. Iklan koran
Bahan : CD Newsprint 48 gram
Ukuran : 161 x 270 mm (4 kolom x 270 mm)
Penempatan media : Harian Solopos
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & Adobe Photoshop CS3
Realisasi : Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16. Banner kanan-kiri Pos masuk Wisata Tawangmangu
Bahan : MMT 300 GSM
Ukuran : 150 x 150 cm
Penempatan media : Ditempatkan di kanan dan kiri Welcome
Gate masuk wisata Tawangmangu
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & Adobe Photosop CS3
Realisasi : Digital Printing (print outdoor)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17. TVC
Ukuran : 720 x 576 px
Penempatan media : TA TV
Ilustrasi : Logo, Tagline, Bodycopy, Key Visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS, Impact
Visualisasi : Corel Draw 14, Adobe Photoshop CS3, Adobe
Flash CS3, Adobe Premiere
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18. Web Banner
Ukuran : 500 x 357 px
Penempatan media : pada web wisata Karanganyar
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS, Impact
Visualisasi : Corel Draw 14, Adobe Photoshop CS3, Adobe
Flash CS3, Adobe Premiere
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19. Iklan pada Facebook
Ukuran : 472 x 827 px
Penempatan media : Facebook (Internet)
Ilustrasi : Logo, headline, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS, Impact
Visualisasi : Corel Draw 14, Adobe Photoshop CS3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20. Backdrop
Bahan : MMT 340 gr
Ukuran : 10 x 5 m
Penempatan media : Ditempatkan di dinding samping Pundhen
Ilustrasi : Logo, tagline, bodycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS, Impact
Visualisasi : Corel Draw 14 & adobe Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21. X-Banner
Bahan : Easy Banner 150 gr
Ukuran : 60 x 160 cm
Penempatan media : di depan Pundhen Balai Pathokan
Ilustrasi : Logo, tagline, bobycopy, key visual
Tipografi : Arial Unicode, Vivaldi, Trebuchet MS
Visualisasi : Corel Draw 14 & Adobe Photosop CS3
Realisasi : Digital printing (print outdoor)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upacara Tradisional Mondosio merupakan upacara tradisional yang belum
dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Upacara Tradisional Mondosio ini
merupakan salah satu bentuk upacara yang terdapat di daerah Tawangmangu
Kabupaten Karanganyar yang terkenal akan obyek pariwisatanya. Walau terkenal
dengan obyek pariwisatanya, masyarakat sekitar asing akan Upacara Tradisional
ini mengingat obyek wisata yang paling populer di Tawangmangu ini adalah
Gerojogan Sewu. Untuk dapat dikenal oleh masyarakat luas dibutuhkan strategi
promosi dengan perancangan visual identity Upacara Tradisional Mondosio
seperti logo, tagline, dan sangat diperlukan untuk membentuk identitas dari objek
yang di branding agar menjadi ciri khas tersendiri. Hal ini bertujuan untuk
membuat orang tertarik untuk menyaksikan objek yang ditawarkan karena bentuk
visual akan lebih mudah diingat. Selain itu pemilihan serta penempatan media
yang tepat untuk material promosi yang akan dibuat juga merupakan faktor
penting untuk keberhasilan promosi yang dilakukan. Bentuk desain, baik layout,
ilustrasi, maupun teks yang digunakan juga merupakan faktor yang
mempengaruhi ketertarikan seseorang akan suatu produk yang dipromosikan.
Dengan mengemas event Upacara Tradisional Mondosio melalui strategi
promosi tersebut pengunjung tidak hanya sekedar menyaksikan event tersebut,
melainkan dapat turut andil dalam salah satu acara yaitu memperebutkan ayam-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ayam nadzar yang diyakini masyarakat setempat merupakan ayam yang
membawa rizki bagi yang memilikinya.
B. Saran
1. Perlu adanya perancangan strategi promosi untuk mempublikasikan kepada
masyarakat luas akan adanya Upacara Tradisional Mondosio serta
perencanaan material promosi yang akan dibuat agar hasilnya maksimal.
2. Perlu adanya perencanaan dalam menentukan media placement seperti
penempatan baliho, spanduk, umbul-umbul, web banner, road sign, serta
material promosi yang lain agar promosi yang dilakukan dapat efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Jakarta : Andi
Djito Kasilo. 2008. Komunikasi Cinta. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia).
Haviland. 1985. Antropologi. Jakarta : Erlangga Jefkins, Frank. 1996 . Periklanan Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga
Jonathan Sarwono, Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi
Visual. Jakarta : Andi
Nyoman S. Pendit. 2006. Ilmu Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita
Pamudji Suptandar, Kusmiati R., Sri Pudjiastuti. 1997. Teori Dasar Desain
Komunikasi Visual. Jakarta : Djambatan
Rosady Ruslan. 1997. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Shimp, Terence A. 2001. Periklanan Promosi Jilid I Edisi kelima (Edisi terjemahan oleh : Revyani Sjahrial dan Dyah Anik Sari). Jakarta : Erlangga
WEBSITE
http//:www.perpustakaanonline.blogspot.com, Sabtu, 4 Desember 2010, 11.05
WIB