DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

144

Click here to load reader

Transcript of DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

Page 1: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG PROMOSI

PASAR KLITHIKAN NOTOHARJO

SEMANGGI

OLEH:

MUHAMMMAD KHOIRUL SHOLIH

NIM: K3203025

TUGAS AKHIR

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG PROMOSI

PASAR KLITHIKAN NOTOHARJO

SEMANGGI

OLEH :

MUHAMMAD KHOIRUL SHOLIH

K3203025

TUGAS AKHIR

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana

pendidikan.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si

NIP. 19650521 199003 1 003 NIP. 19730906 200501 1 001

Adam Wahida, S.Pd, M.Sn

Page 4: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Muhammad Khoirul Sholih. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

SARANA PENUNJANG PROMOSI PASAR KLITHIKAN NOTOHARJO

SEMANGGI . Tugas Akhir, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011. Tujuan perancangan ini adalah: Merancang komunikasi visual yang berfungsi

sebagai media promosi Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang menarik dan komunikatif beserta pemilihan media promosinya yang efektif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi cuplikan (sampling), pengamatan langsung (observasi), wawancara dan dokumentasi. Metode anialisis ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Konsep perancangan komunikasi visual dalam promosi perpaduan antara tradisional dan modern, mengutamakan penekanan melalui unsur fotografi yang difungsikan sebagai penarik perhatian audience, serta memakai layout dan desain yang simple.

Berdasarkan segmentasi pasar, identifikasi pesaing, keunggulan produk maka hasil perancangan ini dapat diperoleh media promosi komunikasi visual sebagai berikut: (1) Billboard: difungsikan untuk membangun citra serta memberi petunjuk kepada masyarakat tentang pasar Klithikan Notoharjo Semanggi di Surakarta melalaui gambar dan pesan yang ditempatkan di titik-titik strategis. (2) Iklan surat kabar: sesuai dengan segmentasi geografis promosi dilakukan melalui surat kabar Solopos dan Joglosemar. (3) Stand Banner: berupa media iklan cetak ditempatkan di pinggir-piggir jalan strategis kota Surakarta. (4) Branding mobile: ialah promosi yang merupakan iklan bergerak ditempatkan pada badan bus dan angkuta yang memiliki daya edar luas (5) Papper Bag: sebagai media promosi fungsional pembungkus produk atau barang yang dapat dipakai berulang-ulang dan dibawa kemana-mana (6) karcis Parkir: merupakan media promosi sebagai iklan bergerak dengan tampilan desain yang memberikan citra atau identitas yang jelas. (7) Penunjuk Arah: media luar ruang yang sifatnya memberikan informasi arah atau petunjuk ke pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. (8) Papan Informasi: media luar ruang yang memberikan informasi letak kios di dalam pasar berdasarkan jenis barang dagangannya. (9) Papan Nama Pasar: berupa gapura sebagai tanda pengenal yang membangun citra pasar. (11) Papan Nama Kios: tanda pengenal untuk menunjukkan identitas kios-kios pedagang di Klithikan Notoharjo semanggi. (12) Merchandise berupa Stiker: merupakan media promosi yang memiliki penempatan fleksibel dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang dan difungsikan sebagai cindera mata. (11) Stationary: berupa kartu nama, amplop, kop surat berfungsi sebagai identitas yang berhubungan dengan surat-menyurat.

Page 6: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Q.S.

Al-Baqarah : 286).

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. Alam Nasyrah : 6).

Page 7: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan kepada :

Kedua orang tuaku

yang telah membesarkan, membimbing,

mendoakan, dan selalu mendukung ananda hingga

akhir.

Adik dan kakak.

Teman-teman.

Almamater.

Page 8: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan sesmesta alam penulis panjatkan kehadirat-Nya,

atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dan baik spirituil

maupun materiil. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Suparno, M. Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Tjahjo Prabowo, M. Sn. selaku Ketua Program Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si. Selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan sampai terselesaikannya tugas akhir ini.

5. Bapak Adam Wahida, S.Pd, M. Sn. Selaku pembimbing II yang dengan sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga tugas akhir ini dapat

terselesaikan.

6. Bapak Drs. Edi Kurniadi, M. Pd. selaku Pembimbing Akademik.

7. Wiwiek Dwi Hesti, S.Sos, selaku Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta yang telah membantu mendapatkan ijin kepada penulis

untuk mengadakan penelitian.

8. Jackson Antonius Napitupulu, S.E, M.Si selaku Kepala Humas Badan Informasi

dan Komunikasi Surakarta yang telah bersedia menjadi narasumber.

9. Suranto, selaku Lurah pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang telah

memberikan ijin dan data-data yang sangat dibutuhkan penulis.

Page 9: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

10. Bapak Ari Wibowo selaku staf kantor DLLAJ yang telah bersedia menjadi

narasumber.

11. Anang, mayas, endah,Indri, Totok, Heru, Ibnu, Salamun, Bagio dan seluruh staff

dan karyawan kantor pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu.

12. Rudi, Timan, Pak Bos, agung, Solichin, Aan, pedagang klithikan Sepeda motor

yang telah memberikan informasi kepada penulis.

13. Joko Widodo, Pak Yatno pengelola parkir pasar Klithikan Notoharjo yang

membantu penulis memperoleh data dan sekaligus menjadi narasumber.

14. Seluruh mahasiswa Seni Rupa FKIP UNS.

15. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu

terlaksananya penciptaan karya Tugas Akhir. Semoga segala amal baik tersebut

mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Surakarta, 27 April 2011

Penulis

Page 10: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

MOTTO .............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

C. Batasan Ruang Lingkup Perancangan .............................................. 8

D. Tujuan Perancangan ......................................................................... 9

E. Manfaat Perancangan ....................................................................... 9

F. Metode Perancangan ......................................................................... 10

G. Prosedur Perancangan ....................................................................... 13

BAB II. LANDASAN PERANCANGAN ........................................................... 14

A. Kajian Teori ...................................................................................... 14

1. Desain Komunikasi Visual ..................................................... . 14

2. Media ...................................................................................... . 23

3. Sign System .............................................................................. . 24

4. Tinjauan Promosi .................................................................... . 34

5. Tinjauan Periklanan................................................................. . 36

Page 11: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

6. Pasar Klithikan ........................................................................ . 47

B. Keadaan Umum Pasar Klithikan Notoharjo ..................................... 51

1. Sejarah Pasar Klithikan Notoharjo ........................................... 51

2. Struktur Organisasi Pasar Klithikan Notoharjo ........................ 57

3. Letak Geografis dan Kondisi Fisik Pasar Klithikan Notoharjo 58

4. Promosi Yang Pernah Dilakukan ............................................. 60

C. Identifikasi Pesaing / Kompetitor ..................................................... 68

D. Analsis SWOT .................................................................................. 76

E. Konsep Perancangan ......................................................................... 78

1. Analisis Masalah ...................................................................... 78

2. Persepsi Konsumen .................................................................. 78

3. Keunggulan Produk .................................................................. 79

4. Harapan Konsumen .................................................................. 79

5. Positioning ............................................................................... 80

F. Strategi Kreatif .................................................................................. 82

1. Strategi Konsep ........................................................................ 83

2. Strategi Visual .......................................................................... 84

G. Visualisasi ......................................................................................... 84

1. Visual ....................................................................................... 84

2. Copywriting .............................................................................. 94

BAB III. PROSES PERANCANGAN .................................................................. 98

A. Media ................................................................................................ 98

1. Media Cetak ............................................................................. 98

a. Stationary ............................................................................. 99

1). Kartu Nama .................................................................... 99

2). Kop Surat ....................................................................... 99

3). Amplop ........................................................................... 99

2. Media Promosi out door ........................................................... 100

Page 12: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

1). Billboard……………………………………………………… 100

2). Iklan Surat Kabar ........................................................... 101

3). Stand Banner .................................................................. 101

4). Branding Mobile ............................................................ 102

5). Papper Bag ..................................................................... 102

6). Karcis Parkir ................................................................... 103

3. Media promosi penanda (Sign System) .................................... 103

1). Penunjuk Arah ................................................................ 103

2). Papan informasi

3). Papan Nama Pasar .......................................................... 104

.............................................................. 104

4). Papan Nama Kios .......................................................... 104

4. Merchandise ........................................................................... ... 105

1). Stiker ............................................................................. 105

BAB IV. DESKRIPSI KARYA ............................................................................. 106

A. Stationary .......................................................................................... 106

1. Kartu Nama ............................................................................... 106

2. Kop Surat .................................................................................. 107

3. Amplop ...................................................................................... 108

B. Media Promosi out door ................................................................... 109

1. Billboard ................................................................................... 109

2. Iklan Surat Kabar ...................................................................... 112

3. Stand Banner ............................................................................. 113

4. Branding Mobile ....................................................................... 117

5. Papper Bag ................................................................................ 118

6. Karcis Parkir .............................................................................. 120

C. Media promosi penanda (Sign System) ............................................ 121

1. Penunjuk Arah ........................................................................... 121

2. Papan informasi ......................................................................... 123

Page 13: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

3. Papan Nama Pasar ..................................................................... 125

4. Papan Nama Kios ..................................................................... 128

D. Merchandise ...................................................................................... 129

1. Stiker ......................................................................................... 129

BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 130

A. Simpulan .......................................................................................... 130

B. Saran ................................................................................................. 130

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 132

LAMPIRAN ........................................................................................................... 134

Page 14: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jumlah PKL di Kawasan Monumen ’45 Banjarsari ............................. 2

Tabel 2. Perbandingan Tingkat Pendapatan di Pasar Lama dan di Pasar Baru

Dari 55 Pedagang .................................................................................. 4

Tabel 3. Data Jumlah Pengguna Parkir Pasar Klithikan Notoharjo Tahun 2008 6

Tabel 4. Data Jumlah Pengguna Parkir Pasar Klithikan Notoharjo Tahun 2010 6

Tabel 5. Batasan Ruang Lingkup Perancangan .................................................. 8

Tabel 6.Perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix ...................................... 37

Tabel 7. Kombinasi jenis huruf antara judul dan naskah .................................... 43

Tabel 8. Jumlah PKL Monumen Banjarsari Berdasarkan Dagangannya ........... 53

Tabel 9. Daftar Paguyuban Jumlah PKL Monumen Banjarsari ......................... 54

Tabel 10. Analisis SWOT ................................................................................... 76

Page 15: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Prosedur Perancangan .............................................................. 13

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi ..... 62

Gambar 3. Iklan surat kabar .................................................................................. 64

Gambar 4. Baliho Klithikan Notoharjo ................................................................. 65

Gambar 5. Karcis Parkir Klithikan Notoharjo ...................................................... 65

Gambar 6. Billboard ............................................................................................. 66

Gambar 7. Spanduk ............................................................................................... 67

Gambar 8. Tanda Pengenal Dinding ..................................................................... 68

Gambar 9. Papan Nama Kios Klithikan Notoharjo .............................................. 68

Gambar 10. Spanduk Klithikan Pakuncen ............................................................ 70

Gambar 11. Brosur / Flyer Kios Klithikan Pakuncen ........................................... 70

Gambar 12. Kupon Berhadiah Klithikan Pakuncen .............................................. 70

Gambar 13. Stand Banner Klithikan Pakuncen .................................................... 71

Gambar 14. Papan Nama Pasar Klithikan Pakuncen ............................................ 71

Gambar 15. Neon Box Papan Nama Blok Klithikan Pakuncen…………………. 72

Gambar 16. Papan Informasi Klithikan Pakuncen ................................................ 72

Gambar 17. Rambu-Rambu Klithikan Pakuncen .................................................. 72

Gambar 18. Neon Box Matahari Singosaren Plasa ............................................... 73

Gambar 19. Website MCC .................................................................................... 74

Gambar 20. Banner MCC ..................................................................................... 74

Gambar 21. Iklan Surat Kabar MCC .................................................................... 75

Gambar 22. Anatomi Elemen Logo Klithikan Notoharjo ..................................... 90

Gambar 23. Proses Penciptaan Logogram Klithikan Notoharjo ........................... 91

Gambar 24. Logo Pemkot Solo ............................................................................. 96

Gambar 25. Logo Dinas Pariwisata ...................................................................... 96

Page 16: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Gambar 26. Kartu Nama ....................................................................................... 106

Gambar 27. Kop Surat .......................................................................................... 107

Gambar 28. Amplop .............................................................................................. 108

Gambar 29. Billboard Vertikal dan Media Placement-nya ................................. 109

Gambar 30. Billboard Horisontal dan Media Placement-nya .............................. 110

Gambar 31. Surat Kabar dan Media Placement-nya ............................................ 112

Gambar 32. Stand Banner ..................................................................................... 114

Gambar 33. Konstruksi Stand Banner dan Media Placement-nya ....................... 115

Gambar 34. Branding Mobile ............................................................................... 117

Gambar 35. Papper Bag ....................................................................................... 118

Gambar 36. Konstruksi Papper Bag ..................................................................... 119

Gambar 37. Karcis Parkir ..................................................................................... 120

Gambar 38. Penunjuk Arah dan Konstruksinya ................................................... 121

Gambar 39. Media Placement Penunjuk Arah ..................................................... 122

Gambar 40. Papan Informasi ................................................................................ 123

Gambar 41. Konstruksi Papan Informasi dan Media Placement-nya ................... 124

Gambar 42. Papan Nama Pasar Klithikan Notoharjo ........................................... 125

Gambar 43. Konstruksi Papan Nama Pasar Klithikan Notoharjo ......................... 126

Gambar 44. Media Placement Papan Nama Pasar Klithikan Notoharjo .............. 127

Gambar 45. Papan Nama Kios dan Media Placement-nya ................................... 128

Gambar 46. Stiker………………………………………………………………… 129

Page 17: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Runtuhnya Orde Baru ditandai oleh merosotnya kepercayaan rakyat

Indonesia terhadap presiden yang berkuasa pada saat itu karena telah memerintah

secara otoriter, menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri dan

melanggengkan kekuasaan dengan praktek KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme),

hingga menyebabkan Bangsa Indonesia jatuh ke dalam situasi krisis moneter.

Krisis moneter membawa dampak buruk bagi perekonomian Indonesia.

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar menyebabkan harga-harga

membumbung tinggi. Bahan-bahan pokok keperluan hidup sehari-hari bukan saja

mahal harganya tetapi sulit didapatkan di pasar. Rakyat kecil adalah bagian

terbesar yang menanggung derita paling parah akibat krisis tersebut. Penderitaan

rakyat makin dirasakan dengan maraknya kasus pemutusan hubungan kerja oleh

perusahaan dan pabrik-pabrik kepada karyawannya, membuat sebagian penduduk

tidak memperoleh mata pencaharian.

Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia memaksa sebagiaan besar

penduduk harus ikut menciptakan sumber pendapatan mereka sendiri. Upaya

sebagian penduduk menghasilkan pertumbuhan cepat yang disebut pedagang kaki

lima (PKL). PKL yang tidak menuntut jenjang pendidikan formal yang tinggi

dianggap sebagian masyarakat sebagai sektor yang mampu menyerap angkatan

kerja pengangguran ditengah krisis dalam waku relatif singkat PKL menjamur di

kota-kota Indonesia.

Surakarta sebagai kota perdagangan yang ramai dikunjungi masyarakat

bisnis dan konsumen yang berlalu-lalang datang dan pergi dengan kesibukan

kegiatan ekonominya, menjadikan PKL tumbuh sangat subur di kota tersebut.

Berbagai tempat strategis di kota Surakarta digunakan pedagang kaki lima secara

liar untuk berdagang. Tempat-tempat yang dahulu dilarang untuk berjualan seperti

pinggir jalan, jalur lambat, trotoar-trotar jalan dan taman-taman kota dijadikan

tempat berdagang para PKL, hampir tidak ada ruang publik yang tersedia.

Page 18: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Keberadaan PKL di kota Surakarta yang menempati tempat terlarang

menimbulkan dampak negatif, seperti: gangguan lalulintas, gangguan

keseimbangan hubungan sosial, penurunan kualitas lingkungan dan gangguan

ketertiban umum, sehingga menyebabkan kota Surakarta semakin tampak

semrawut, kumuh dan tidak tertib.

Terkait dengan visi pengembangan kota Surakarta yang akomoditif

terhadap iklim investasi, keberadaan PKL di kota Surakarta secara liar jelas tidak

mendukung visi tersebut, karena untuk menciptakan iklim investasi haruslah

didukung dengan tatanan lingkungan yang aman, tertib, rapi, bersih, sehat serta

adanya kepastian hukum dalam berusaha, sehingga para investor tidak enggan

menanamkan modal usahanya di kota Solo. Maka dari itu Pemerintah Kota

Surakarta menempatkan masalah penataan pedagang kaki lima sebagai prioritas

paling utama yang harus segera dilaksanakan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Surakarta 2005-2010 (Solopos, 30 Agustus 2006).

Program penataan PKL dimulai Pemerintah Kota Surakarta dari kawasan

Monumen ’45 Banjarsari yang merupakan basis hunian PKL terbesar di kota

Surakarta. Berdasarkan data dari Kantor PKL Surakarta, jumlah PKL di kawasan

Monumen ’45 Banjarsari dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Jumlah PKL di Kawasan Monumen ’45 Banjarsari

No Lokasi Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

Jl. Tarakan

Jl. Raden Saleh

Jl. Samsurizal

Jl. Trenggono

Jl. Tanibar

Jl. Nias dan Jl Samsurizal Barat

Monumen ’45 bagian tengah

Stabelan

80 orang

38 orang

41 orang

34 orang

37 orang

92 orang

172 orang

495 orang

Jumlah 989 orang

(Sumber : Solopos, 8 Agustus 2005).

Page 19: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Pemerintah Kota Surakarta dalam penataan PKL di kawasan Monumen ’45

Banjarsari dilakukan dengan cara yang manusiawi dan bertanggungjawab, yaitu

dilakukan dengan menggunakan konsep ekonomi kerakyatan. PKL tidak dilihat

sebagai “momok” melainkan sebagai sebuah potensi ekonomi yang perlu

diberdayakan. Langkah terbaik yang dilakukan Pemerintah Kota Surakarta untuk

memberdayakan PKL adalah dengan cara relokasi (pemindahan) PKL ke wilayah

kecamatan Semanggi dan membangunkan pasar sebagai tempat mereka

berdagang.

Program Pemerintah Kota Surakarta dalam pembangunan pasar di wilayah

Semanggi untuk memberdayakan PKL disambut positif oleh para PKL, sehingga

pada tanggal 23 juli 2006 berhasil dilaksanakan relokasi PKL dari kawasan

Monumen ‘45 Banjarsari ke pasar baru yang diberi nama ”pasar Klithikan

Notoharjo”. Relokasi PKL tersebut dilaksanakan dengan prosesi kirab budaya

bernuansa Jawa, melibatkan para pejabat Pemerintah Kota Surakarta diikuti oleh

seluruh PKL dan disaksikan oleh warga kota Surakarta.

Para PKL Setelah menempati pasar Klithikan Notoharjo Semanggi sudah

tidak lagi menyandang statusnya sebagai pedagang kaki lima namun berubah

menjadi pedagang pasar seperti pada umumnya (saudagar pasar), karena

Pemerintah Kota Surakarta telah memberikan secara gratis kepada para PKL Surat

Hak Penempatan (SHP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar

Perusahaan (TDP) dan Kartu Tanda Pengenal Pedagang (KTPP) kepada para PKL

sebagai legalisasi atau syarat untuk menempati pasar Klithikan Notoharjo yang

sah.

Atas keberhasilan Pemerintah Kota Surakarta dalam memindahkan PKL

kawasan Monumen ‘45 Banjarsari ke pasar Klithikan Notoharjo Semanggi,

Walikota Surakarta Ir. Joko Widodo sebagai pemrakarsa pemindahan tersebut

mendapatkan setifikat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)

dengan kategori ”perpindahan komunitas PKL dengan jumlah terbanyak tanpa

menimbulkan konflik yang dilakukan dengan Kirab Budaya.

Berbagai pujianpun diberikan kepada Walikota Joko Widodo atas

keberhasilannya dalam merelokasi PKL di kawasan Monumen ‘45 Banjarsari ke

Page 20: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. Diantaranya pujian datang dari Gubernur

Jawa Tengah Mardiyanto dan Menteri Koperasi Suryadarma Ali yang menyatakan

bahwa program penataan dan penertiban PKL di sekitar Monumen Banjarsari

dengan cara relokasi ke pasar Klithikan Notoharjo merupakan solusi yang tepat.

Apa yang dilakukan Pemerintah Kota Surakarta tersebut dapat menjadi contoh

positif dalam penanganan PKL di Indonesia.

Kepopuleran walikota Surakarta Joko Widodo sejak saat itu memang terus

meningkat, namun sayangnya hal itu tidak terjadi juga dengan kondisi

perkembangan pengoperasian pasar Klithikan Notoharjo. Pada awal

pengoperasiannya, pasar Klithikan Notoharjo mengalami masalah sepinya

pengunjung yang datang ke pasar tersebut. Keadaan tersebut mengakibatkan para

pedagang pasar Klithikan Notoharjo mengalami penurunan pendapatan yang

drastis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hanung Widhieatmaka pada

tahun 2007, perpindahan pasar dari kawasan Monumen “45 Banjarsari ke pasar

Klithikan Notoharjo Semanggi berpengaruh terhadap hasil pendapatan yang

mereka peroleh, yang mana pendapatan mereka rata-rata turun hampir 50 persen

seperti yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 2. Perbandingan Tingkat Pendapatan di Pasar Lama dan di Pasar Baru Dari 55 Pedagang

Pendapatan Pedagang Pasar Lama Pasar Bru

Rata-rata

pendapatan kotor

selama 1 hari

Perpedagang Rp.

170.000,00

Rp.

65.000,00

Keseluruhan Rp.

215.000,00

Rp.

120.000,00

Pendapatan Bersih Rp.

35.000,00

Rp.

17.000,00

Rata-rata

pendapatan kotor

selama 1 minggu

Perpedagang Rp.

775.000,00

Rp.

455.000,00

Keseluruhan Rp.

915.000,00

Rp.

510.000,00

Page 21: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pendapatan Bersih Rp.

190.000,00

Rp.

90.000,00

Rata-rata

pendapatan kotor

selama 1 Bulan

Perpedagang Rp.

1.850.000,00

Rp.

775.000,00

Keseluruhan Rp.

1.900.000,00

Rp.

815.000,00

Pendapatan Bersih Rp.

420.000,00

Rp.

225.000,00

(Sumber : Hanung Widhieatmaka, 2007 : 43)

Rendahnya pendapatan yang diperoleh sebagian besar pedagang pasar

Klithikan Notoharjo membuat mereka sulit bertahan berdagang di pasar tersebut.

Berdasarkan data dari Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Surakarta pada tanggal 25

September 2008 atau selama dua tahun lebih sejak pengoperasian pasar Klithikan

Notoharjo, dari 1.005 total kios yang ada terdapat sebanyak 98 unit kios tutup,

893 kios rutin dibuka, sementara 50 unit dalam kondisi buka tutup, sedangkan

yang dicabut sebanyak 25 kios (http://www.solopos.com/berita.php?ct=9556,

diakses 1 Agustus 2008

Belum membaiknya pengoperasian pasar Klithikan Notoharjo juga

ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah pedagang yang menunggak pembayaran

retribusi pasar. Mereka terpaksa menunggak membayar retribusi karena minimnya

pendapatan yang diperoleh. Berdasarkan data yang berasal dari kantor pasar

Klithikan Notoharjo pada tanggal 11 Desember 2008 jumlah pedagang yang

menunggak membayar retribusi mencapai jumlah 104 pedagang sedangkan di

tahun 2010 sampai bulan April yang menunggak berjumlah 50 pedagang. Para

pedagang pasar Klithikan Notoharjo mengaku terpaksa menunggak membayar

retribusi karena memang hasil pendapatan yang ia peroleh terlalu sedikit atau pas-

pasan tidak mencukupi kebutuhan, bahkan ada yang harus rela menombok. Sesuai

dengan peraturan, bagi pedagang yang tidak dapat melunasi hingga waktu yang

telah ditentukan setelah mendapat surat peringatan kios yang mereka tempati

terpaksa disegel.

).

Page 22: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Rendahnya pendapatan yang diperoleh para pedagang pasar Klithikan

Notoharjo menunjukkan minimnya pengunjung yang datang ke pasar tersebut.

Minimya pengunjung pasar Klithikan Notoharjo dapat ditunjukkan dari jumlah

pengguna parkir di pasar Klithikan Notoharjo sebagaimana data yang penulis

ambil dalam dua periode yaitu di tahun 2008 dan tahun 2010 dengan sampel

masing-masing selama 7 hari saat beroperasinya pasar Klithikan Notoharjo.

Adapun hasil pengambilan data jumlah pengguna parkir tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. Data Jumlah Pengguna Parkir Pasar Klithikan Notoharjo Tahun 2008

No Hari Tgl Jumlah Karcis Parkir 1 Minggu 28-12-2008 1200 2 Senis 29-12-2008 1000 3 Selasa 30-12-2008 800 4 Rabu 31-12-2008 800 5 Kamis 01-01-2008 900 6 Jum’at 02-01-2008 900 7 Sabtu 03-01-2008 1000

Jumlah = 6600 Rata-rata perhari adalah 6600 : 7 = 943

(Sumber : Arsip, 2008)

Tabel 4. Data Jumlah Pengguna Parkir Pasar Klithikan Notoharjo Tahun 2010

No Hari Tgl Jumlah Karcis Parkir 1 Rabu 28-05-2010 914 2 Kamis 29-05-2010 891 3 Jum’at 30-05-2010 1200 4 Sabtu 31-05-2010 857 5 Minggu 01-06-2010 915 6 Senis 02-06-2010 1017 7 Selasa 03-06-2010 1028

Jumlah = 6822 Rata-rata perhari adalah 6822 : 7 = 975

(Sumber : Arsip, 2010)

Page 23: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Masalah yang sedang terjadi di pasar Klithikan Notoharjo apabila dibiarkan

berlangsung terus menerus akan menimbulkan ancaman yang sangat serius bagi

pedagang pasar Klithikan Notoharjo Semanggi maupun bagi Pemerintah Kota

Solo. Bukan tidak mungkin para pedagang akan meninggalkan tempat tersebut

dan memilih kembali berdagang di pinggir jalan sehingga pembangunan pasar

Klithikan Notoharjo Semanggi yang mengeluarkan biaya yang sangat besar akan

menjadi sia-sia.`Oleh karena itu sebagai salah satu solusi yang dapat dilakukan

untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah dengan mempromosikan

kembali pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.

Atas latar belakang tersebut diatas, penulis bermaksud untuk menyusun

suatu perancangan desain komunikasi visual yang dapat digunakan sebagai sarana

penunjang promosi untuk pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang selanjutnya

penulis angkat sebagai proyek tugas akhir.

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah, permasalahan-permasalahan yang

berkaitan dengan promosi pasar Klithikan Notoharjo Semanggi dirumuskan

sebagai berikut :

a. Bagaimana merancang desain komumikasi visual sebagai sarana penunjang

promosi pasar Klithikan Notoharjo Semanggi agar dapat meningkatkan jumlah

pengunjung pasar Klithikan Notoharjo Semanggi dan membangun citra pasar

Klithikan Notoharjo Semanggi yang lebih baik ?

b. Bagaimana memvisualisasikan desain komunikasi visual ke dalam media

promosi ?

c. Bagaimana memilih dan merancang penempatan media komunikasi visual

yang efektif dan tepat sasaran ?

Page 24: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Batasan Ruang Lingkup Perancangan

Tabel 5. Batasan Ruang Lingkup Perancangan

Kategori Spesifikasi Karakteristik

Lambang Logo Mencerminkan citra atau karakter khas

pasar Klithikan Notoharjo.

Sign system

Peunjuk Arah Berbentuk papan dengan gambar tanda

panah arah ke Klithikan Notoharjo.

Papan Informasi Berupa papan bertiang bertuliskan jenis

dagangan sebagai petunjuk lokasi kios.

Papan Nama Pasar Berbentuk gapura 3D, dengan papan

nama satu sisi.

Papan Nama Kios Berbentuk papan , bertuliskan nama

atau identitas kios

Stationary Kop surat, amplop. Bersifat 2D, dibuat dari kertas, Full cour

Media promosi

Iklan surat kabar Full colour, 2D, di surat kabar Solopos,

Joglosemar dan Suara Merdeka.

Billboard Full colour, 2D.

Mobile Branding Sticker, digital printing, full colour ,

merupakan iklan berjalan.

Stand Banner Full colour, 2D, digital printing

Paper bag Full colour, 3D, digital printing

Karcis Full colour, 2D, digital printing

Merchandise Stiker Sticker, digital printing, full colour

Page 25: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari strategi promosi dan periklanan Pasar Klithikan

Notoharjo Semanggi adalah kurang lebih dari jawaban rumusan masalah yang

diutarakan diatas, yakni :

a. Merancang desain komumikasi visual sebagai sarana penunjang promosi pasar

Klithikan Notoharjo Semanggi yang menarik dan komunikatif.

b. Memvisualisasikan desain komunikasi visual sebagai media promosi.

c. Memilih dan merancang penempatan media komunikasi visual yang efektif

dan tepat sasaran.

E. Manfaat Perancangan

Perancangan desain komunkasi visual sebagai promosi pasar Klithikan

Notoharjo Surakarta mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Praktis

1. Menjadikan pasar Klithikan Notoharjo Semanggi lebih dikenal oleh

masyarakat luas dengan citra yang lebih baik.

2. Menjadikan pasar Klithikan Notoharjo Semanggi lebih banyak dikunjungi

konsumen.

3. Menjadikan pedagang pasar Klithikan Notoharjo Semanggi memperoleh

laba penjualan yang lebih banyak sehingga mereka tetap berdagang di

pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.

b. Manfaat Teoritis

1. Menambah khasanah ilmu bagi dunia pendidikan yang dapat dipakai

sebagai bahan acuan bagi mahasiswa dalam menyusun perancangan tugas

akhir yang sejenis.

2. Perancangan ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk mempromosikan

pasar lain di Surakarta.

Page 26: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

F. Metode Perancangan

1. Metode Pengumpulan

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,

wawancara dan dokumentasi serta megingat begitu terbatasnya waktu, biaya, tenaga

dan begitu besar atau banyaknya sumber data maka penulis memutuskan untuk

menggunakan teknik cuplikan (sampling). Adapun penjelasan mengenai metode-

metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut :

Data

a. Cuplikan (Sampling)

Teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus proses bagi pemusatan

atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Cuplikan

berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis dari sumber data yang akan

digunakan dalam penelitian. ( HB. Sutopo, 2002 : 55-56).

Jenis teknik cuplikan yang dipilih penulis adalah ”purposive sampling”.

Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang penting yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti (HB. Sutopo, 2002 : 36).

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan

atau perilaku obyek sasaran (Abdurrahmat Fathoni, 2006 : 104).

Observasi dilakukan penulis dengan pengamatan langsung ke lokasi

pasar Klithikan Notoharjo Semanggi untuk memperoleh data tentang kondisi

pasar yang meliputi, kondisi bangunan, fasilitas, perilaku pedagang dan

pembeli, jenis barang dagangan dan lingkungan pasar Klithikan Notoharjo

Semanggi sekitar. Hasil observasi kemudian dicatat penulis untuk

memperkaya referensi yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan

promosi pasar Klithikan Notoharjo.

Observasi juga dilakukan penulis dengan menggunakan instrumen

observasi berupa kamera. Oleh karena itu dalam hal ini jenis observasi yang

dilakukan penulis tersebut adalah sejenis observasi sistematis. Observasi yang

dilakukan dengan menggunkan kamera menghasilkan gambar foto. Kemudian

Page 27: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

gambar foto tersebut sebagian dipilih untuk dijadikan penulis sebagai materi

iklan.

Adapun yang menjadi obyek observasi yang dilakukan penulis kurang

lebih sebagai berikut: bagian depan atau pintu gerbang pasar, kios atau tempat

berdagang pedagang dengan pembatasan minimal satu kios untuk tiap jenis

kelompok pedagang, pedagang dan pengunjung pasar dengan pembatasan di

satu kios pedagang dan lokasi fasilitas-fasilitas yang dimiliki pasar dan lokasi

kantor.

c. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya

jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak

yang mewawancarai dan jawaban datang diberikan oleh yang diwawancara

(Abdurrahmat Fathoni, 2006 : 105).

Wanwancara dilakukan untuk menggali informasi atau data yang lebih

mendalam tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan pasar Klithikan

Notoharjo, yaitu mengenai segmentasi pasar, target audience pasar dan usaha-

usaha yang pernah dilakukan untuk mengembangkan pasar Klithikan

Notoharjo Semanggi. Wawancara tersebut dilakukan kepada petugas

pengelola pasar, pengurus paguyuban pedagang, para pedagang dan

pengunjung pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. Wanwancara juga dilakukan

untuk mengetahui pendapat masyarakat mengenai pasar Klithikan Notoharjo.

d. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis. Dalam metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah-majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen

rapat, catatan harian dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006 : 158).

Dalam pengumpulan data dengan Metode dokumentasi ini penulis

mengambil dokumen berupa photo-photo, surat kabar dan media promosi

yang pernah dirancang dan arsip-arsip mengenai daftar jumlah pedagang

beserta jenis dagangannya, pengurus pasar Klithikan Notoharjo Semanggi dan

Page 28: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

inventaris pasar. Data yang diambil dapat digunakan sebagai bahan acuan

penyusunan promosi pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.

2. Metode

a. Metode Analisis Kualitatif

Analisis

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis dalam hal ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berwujud kata-kata dalam kalimat atau

gambar-gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka-angka atau

jumlah (H.B Sutopo, 1988 : 10). Metode ini dipilih karena lebih mudah

apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, dapat menyajikan secara

langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden dan lebih peka

serta lebih menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama

dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

b. Metode Analisis SWOT

Metode Analisis SWOT dimaksudkan untuk memeriksan dan

mennginventarisasi sebanyak mungkin kekuatan (strength), kelemahan

(weakness), kesempatan (oportunities) dan ancaman (threat) yang dimiliki

pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang digunakan sebagai dasar

pertimbangan untuk menemukan solusi untuk mengatasi masalah yang sedang

dihadapi di pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.

Metode analisis SWOT dirumuskan menjadi 4 (empat) elemen. Dua

elemen pertama, kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) adalah faktor

yang datang secara internal dari pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. Faktor-

faktor tersebut diantaranya meliputi fasilitas pasar, produk pasar, kondisi

lokasi, penggunaan teknologi dan pelayanan terhadap konsumen. Dua elemen

yang lain, kesempatan (opportunity) dan ancaman (threats) adalah faktor yang

datang dari luar (eksternal) pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang

diantaranya meliputi aspek ekonomi, kebijakan politik seputar pembagunan

pengembangan pasar, kondisi lingkungan dan masyarakat sosial sekitar pasar,

dan situasi ekonomi yang sedang terjadi.

Page 29: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

G. PROSEDUR PERANCANGAN

Bagan Prosedur Perancangan

Gambar 1. Bagan Prosedur Perancangan

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Ruang Lingkup Perancangan

Konsep tentang Bentuk/ Karakter

Penyusunan Konsep Perancangan

Konsep Tentang Isi Pesan

Pengembangan Perancangan Visual

Thumbnail

Final Design

Pengumpulan dan Analisis Data

Tujuan Perancangan Metode Perancangan

Tight Tissue

Page 30: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

LANDASAN PERANCANGAN

A. Kajian Teori

1. Desain Komunikasi

Garis memberikan arah dalam karya desain. Garis dapat memberikan kesan

gerak, tenang, tergantung, pemanfaatannya dalam desain. Kesan memanjang

atau melebar dapat diberikan melalui penampilan garis, tergantung

perletakannya pada desain. Kesan ini berkaitan dengan efek psikologis yang

ditimbulkannya. Unsur garis dapat membentuk gambar dua dimensi yang

Visual

a. Desain

Secara harfiah kata desain berasal dari bahasa Inggris “design” artinya

merencana atau merancang. Sedangkan “design” berasal dari bahasa latin

“designare” artinya memberi tanda batas.

Pemikiran tentang merancang atau mendesain telah muncul bersamaan dengan

adanya kehidupan di muka bumi, yakni ketika Adam dan Hawa diturunkan di muka

bumi. Ketika itu mereka berusaha untuk menciptakan sebuah pakaian untuk

menutup bagian yang “berbeda” dalam upaya meningkatkan derajat dan martabat

serta meningkatkan taraf hidupnya. Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi bahwa

desain selalu diawali dengan persoalan keinginan akan pemenuhan suatu kebutuhan.

Seiring berjalannya waktu manusia terus mempelajari dan mengembangkan

ilmu desain untuk mendesain sesuatu agar lebih sempurna sesuai dengan kebutuhan

dan kepuasan. Akhirnya teori-teori desainpun diperkenalkan oleh para ilmuwan

untuk kepentingan pendidikan.

Berikut adalah teori desain menurut Margana (2000 : 12-30) :

1. Unsur-unsur desain

a. Garis

14

Page 31: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

disebut bentuk kontur atau shape. Selanjutnya dapat berkembang membentuk

tiga dimensi yang disebut bentuk massa.

b. Bidang

Bidang dalam desain terbentuk oleh pemakaian garis, warna, dan lain-lain.

Pemanfaatan bidang dapat terdiri atas satu atau lebih kombinasi unsur-unsur

desain yang telah disebutkan di atas.

c. Bentuk

Bentuk merupakan penggambaran sesuatu obyek yang dapat terlihat oleh mata

kemudian kesannya dipindahkan pada bidang gambar melalui torehan, garis

warna dan lain-lain.

d. Warna

Warna dalam desain mempunyai tempat khusus terutama dalam kaitannya

dengan efek psikologis yang ditimbulkannya pada makhluk hidup terutama

manusia. Warna dapat menimbulkan kesan rasa hangat, dingin, atau

merupakan peringatan terhadap. Sesuatu bahaya. Warna bahan dapat

dikelompokkan menjadi: Warna pokok (primer), merah, kuning, biru. Warna

sekunder: jingga (orange), hijau, violet (ungu) dan warna tertier yaitu

campuran antara warna primer dengan warna sekunder.

e. Tekstur

Tekstur yaitu kualitas permukaan dari suatu benda. Kualitasnya tidak semata

dirasakan melalui rabaan, tetapi juga kejelasan (visual) memiliki kualitas taktil

(tactile quality)

f. Nada gelap terang

Gelap terang (light and shade) merupakan unsur desain yang perlu

dipertimbangkan dalam berbagai desain. Hal ini sangat penting terutama

dalam desain yang berkaitan dengan lingkungan, baik itu benda dalam

lingkungan atau lingkungannya sendiri. Dalam hal ini faktor pencahayaan

sangat menentukan baik pencahayaan alamiah maupun pencahayaan buatan.

Page 32: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Prinsip-prinsip desain

a. Proporsi dan perbandingan (proportion and scale)

Proporsi dan skala menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran bidang

dalam layout keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan perbandingan satu

bagian terhadap keseluruhan atau satu bagian dengan bagian yang lainnya.

b. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan merupakan kualitas dalam suatu ruang dan member rasa

tenang. Hal ini berhubungandengan kesan berat pada penglihatan. Dalam

menyusun benda atau menyusun unsur rupa. Faktor keseimbangan sangat

menentukan nilai artistic dari sebuah komposisi yang dibuat. Oleh karena

itu, penerapan keseimbangan diperlukan kepekaan perasaaan dari seorang

perancang.

c. Irama (ritme)

Irama adalah “gerak” atau “getaran” atau “denyut” yang beraturan. Untuk

lebih jelasnya irama merupakan untaian kesan gerak yang ditimbulkan oleh

unsure-unsur rupa yang dipadukan secara berdampingan dan secara

keseluruhan dalam suatu komposisi.

d. Penekanan, penguatan atau aksentuasi (emphasis)

Dalam desai, emphasis merupakan penarik perhatian atau pusat perhatian

(focus of interest). Penarik perhatian dapat berupa suatu unsur atau

kelompok unsur seperti bentuk, warna, garis dan lain-lain. Agar menjadi

pusat perhatian, unsure-unsur rupa tersebut dapat diubah warnanya,

ukurannya maupun cara meletakkannya.

e. Kesatuan atau keselarasan (unity/harmony)

Desain yang tidak mempunyai unsur pemersatu akan terlihat kacau, tetapi

tanpa keragaman (variety) juga menimbulkan desain menjadi kurang

menarik. Oleh karena unsur-unsur harus disusun secara menyatu agar

membentuk satu kesatuan yang memiliki nilai-nilai yang lebih dari jumlah

Page 33: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

elemennya sehingga terjelma sebuah bentuk karya desain yang menarik dan

memiliki makna.

b. Komunikasi

Menurut Kismiaji, kata komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari

komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu

media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris

communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama”

(dalam Bahasa Inggris: common). Kemudian komunikasi dianggap sebagai proses

menciptakan suatau kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan

pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan)

(http://islamicgraphicdesign.blogdetik.com, diakses 5 April 2010

).

Sedang menurut A Kurnia dan Edi Sudadi (1998 : 3) Istilah komunikasi berasal

dari bahasa latin “communicare” yang artinya memberitahukan, berpartisipasi,

menjadikan milik bersama. Sehingga dengan demikian komunikasi mengandung

maksud memberitahukan dan menyebar informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai

untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik

bersama (commoness).

Menurut Freddy Adiono Basuki dalam Pujiriyanto (2002 : 13), communication

atau komunikasi diartikan sebagai cara penyampaian pesan yang diwujudkan dalam

bentuk lambang-lambang sebagai paduan pikiran dan perasaan yang berupa ide,

gagasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara langsung/tatap

muka maupun tidak langsung melalui media dengaan tujuan mengubah sikap atau

perilaku.

Adapun pengertian komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung

menurut Edward Sapir dalam A Kurnia dan Edi Sudadi (1998 : 3-4) yang membagi

komunikasi menjadi dua macam jenis komunikasi tersebut adalah sebagai berikut :

Page 34: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1. Komunikasi langsung

Adalah komunikasi yang tidak menggunakan alat (media). Disebut pula dengan

istilah proses primer. Komunikasi ini berbentuk bahasa, gerakkan-gerakan yang

mempunyai arti khusus, aba-aba dan sebagainya.

2. Komunikasi tidak langsung

Adalah komunikasi yang menggunakan alat (media). Disebut juga proses

skunder. Dalam kegiatan proses skunder ini orang menggunakan mekanisme

untuk melipatgandakan jumlah penerima pesan ataupu untuk menghadapi

hambatan-hambatan seperti misalnya hambatan geografis dan sebagainya.

Komunikasi memiliki beberapa unsur, menurut B. Audrey Fisher unsur-unsur

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Komunikator

Komunikator adalah individu atau kelompok yang mengambil prakarsa dalam

mengadakan komunikasi dengan individu atau kelompok lain yang menjadi

sasarannya.

b. Komunikan

Komunikan adalah obyek sasaran dari kegiatan komunikasi, yaitu pesan-pesan

yang disampaikan oleh komunikator akan diterima oleh sasarannya, yaitu

komunikan.

c. Message

Unsur ini merupakan inti/ perumusan tujuan dan maksud dari komunikator

kepada komunikan. Unsur ini sangat menentukan dalam tercapainya kondisi

sukses suatu komunikasi. Message harus menyarankan sesuatu jalan untuk

memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok di mana kesadaran

pada saat ia digerakkan untuk memberikan respon yang dikehendaki.

d. Feedback

Feedback adalah arus umpan balik dalam rangka proses komunikasi. Di mana

arus umpan balik ini selalu diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang

yang melakukan kegiatan komunikasi, dalam arti feedback yang menyenangkan.

Page 35: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Di dalam proses komunikasi, feedback juga merupakan unsur yang penting,

karena memberikan kepada komunikator suatu informasi tentang bagaimana

komunikasi menginterpretasikan pesan yang diterimanya.

Menurut Teguh Meinanda feedback terdiri dari 4 jenis, yaitu:

1. Zero feedback

Yaitu feedback yang diterima komunikator dari komunikan, dimana komunikator

tidak dapat mengerti tentang apa yang dimaksud komunikan.

2. Positive feedback

Yaitu pesan yang dikembalikan komunikan kepada komunikator dapat

dimengerti dan mencapai persetujuan. Komunikan bersedia berpartisipasi

memenuhi ajakan seperti yang termuat dalam pesan yang diterimanya.

3. Neutral feedback

Yaitu feedback yang tidak memihak, artinya pesan yang dikembalikan oleh

komunikan kepada komunikator tidaklah relevan atau tidak ada hubungannya

dengan pesan atau masalah yang disampaikan komunikator kepada komunikan.

4. Negative feedback

Yaitu pesan yang dikembalikan oleh komunikan kepada komunikator tidaklah

mendukung (menentang), yang berarti terjadi kritikan dan kemarahan.

Dalam dunia Desain Komunikasi Visual juga menggunakan komunikasi untuk

menyampaikan pesan kepada khalayak. Dimana merupakan suatu tantangan

tersendiri dalam mengkomunikasikan suatu pesan dengan media periklanan yang

digunakan. Perancangan komunikasi visual / desain adalah suatu solusi yang tepat

dan salah satu sarana komunikasi yang efektif dalam proses dan kegiatan

berkomunikasi.

Agar komunikasi berhasil yakni dimengerti dan dapat merubah sikap, pendapat

dan tingkah laku orang lain, maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bahasa

Merupakan alat menerangkan dan mengungkapkan isi pesan yang akan

dikomunikasikan. Tanpa penguasaan bahasa komunikasi tidak akan berhasil.

Page 36: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Penguasaan bahasa yang baik akan mampu meningkatkan pemahaman khalayak

(kapasitas untuk mengerti dan menerima apa yang diungkapkan) dan mengingat

(kemampuan untuk memanggil kembalidan menyusun kembali pikiran, konsep

atau informasi setelah periode tertentu) bukan memperhatikan dengan bahasa

apa komunikator berkomunikasi. Komunikasi akan berjalan dengan baik jika

menggunakan bahasa komunikan atau khalayak.

2. Kerangka referensi (frame reference)

Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan kepada komunikan

cocok atau sesuai dengan kerangka referensinya. Kerangka seseorang terbentuk

sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, sikap hidup, kesenangan,

cita-cita dan sebagainya.

c. Visual

Pengertian visual dalam kamus bahasa Inggris karya S. Wojowasito dan Tito

wasito W, kata visual diartikan sebagai: berdasarkan penglihatan; dapat dilihat;

kelihatan. Sedangaka menurut KBBI penerbit Balai Pustaka, kata visual diartikan:

dapat dilihat dengan indera penglihatan (mata); berdasarkan penglihatan.

Menurut A Kurnia dan Edi Sudadi (1998 : 3-4), yang dimaksud dengan visual

ialah hal-hal yang berhubungan dengan penglihatan (visi). Jadi berhubungan dengan

fungsi indera mata.

d. Desain Komunkasi Visual ( Desain Grafis)

Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa

komunikasi visual berupa pengolahan pesan pesan untuk tujuan sosial atau

komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau

kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang

disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan,

peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.

Page 37: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Pada prinsipnya desain komunikasi visual adalah perancangan untuk

menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa

bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat, terpola dan terpadu serta

estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran.

Elemen desain komunikasi visual adalah gambar/foto, huruf, warna dan tata letak

dalam berbagai media. baik media cetak, massa, elektronika maupun audio visual.

Desain Komunikasi Visual, yang awalnya dikenal dengan istilah Desain Grafis,

karena berawal dari seni grafis dan cetak. Namun seiring dengan perkembangan

media dan teknologi, istilah desain komunikasi visual lebih tepat untuk

memperluas cakupan ilmu dan wilayah kerja desainer grafis (A Kurnia dan Edi

Sudadi (1998 : 3-4

Di lingkup kerja professional, proses desain diawali dengan mempelajari apa

yang masalah klien, untuk kemudian memberikan solusi yang dibutuhkan. Setiap

proses dibuat dengan memvisualisasikan solusi-solusi tersebut. Dalam desain

komunikasi visual, output yang dihasilkan diharapkan dapat menyampaikan pesan

kepada audience tertentu, yang akan merespon pesan tersebut sesuai dengan tujuan

desainer (

).

Hal yang mempunyai maksud sama seperti diungkapkan Pujiriyanto (2002 :

11), bahwa desain grafis biasa juga disebut dengan istilah desain komunikasi visual,

dengan wilayah jelajah sangat luas, mulai dari perencanaan cover buku fiksi dan

nonfiksi berikut layout halaman isi, majalah, koran, tabloid, cover kaset, CD, VCD,

kalender, brosur, leaflet, katalog pameran, stationary, administration and sales kit,

sign system, web design, logo, corporate identity, peta lokasi, brandname, kemasan,

poster, chart, pembuatan berbagai ilustrasi hand drawing dan airbrush, serta

banyak lagi ragamnya.

e. Proses desain

http://oynrawkstar.multiply.Com/journal/item/98, diakses 5 April 2010

).

Page 38: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Berikut ini adalah proses perancangan desain komunikasi visual:

1. Merumuskan masalah dan menentukan pemecahan masalah

a. Pesan apa yang hendak disampaikan?

b. Kepada siapa pesan disampaikan?

c. Bagaimanakah pesan disampaikan?

d. Berapa budget yang dibutuhkan?

2. Melakukan riset

a. Riset subyek yang akan didesain, berkaitan dengan atribut subyek,

komparator maupun kompetitor.

b. Riset target komunikasi, berkaitan dengan demografis, psikografis, dan

geografis.

c. Dengan memahami subyek sebagai komunikator dan target komunikasi,

seorang desainer akan menemukan variabel-variabel yang akan digunakan

sebagai acuan strategi komunikasi visual.

3. Brainstroming Ide

Pada tahap ini, seorang desainer mengolah data yang didapat pada tahap 2,

sebagai materi untuk mendefinisikan keyword, yang kemudian dikembangkan

menjadi konsep visual.

Dimulai dengan ide-ide verbal yang kemudian dikembangkan menjadi ide-ide

visual dalam bentuk sketsa thumbnail, dan tahap berikutnya menjadi tight tissue

(comprehensive).

a. Thumbnail

Adalah gambar dari desainer secara garis besar dan kasar untuk

menvisualkan pendekatan layout tanpa detil yang menghabiskan waktu

(http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2007/jiunkpe-ns-s1-2007-

42402252-5494-ad_festival-chapter4.pdf, diakses 5 April 2010

).

Page 39: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Tight tissue (comprehensive)

Tight tissue adalah suatu bentuk visual dari ide pemikiran desainer yang

akan dipresentasikan kepada klien. Tight tissue hampir sama persis dengan

hasil akhir. Sebuah Tight tissue harus:

1. Jelas arah desainnya

2. Jelas layout dan komposisinya.

3. Mengikutsertakan gambaran image yang akan disertakan.

4. Berdiri sendiri tanpa memerlukan penjelasan dari sang desainer

Tight tissue menawarkan sebuah jawaban atau solusi terhadap masalah

desain yang dihadapi. Oleh karena itu sangatlah penting dalam

mempersiapkan Tight tissue sebaik mungkin dan se-representatif mungkin

sehingga benar-benar dapat dimengerti oleh klien

(http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2007/jiunkpe-ns-s1-2007-

42402252-5494-ad_festival-chapter4.pdf, diakses 5 April 2010

4. Menganalisa ide, menyesuaikan dengan tujuan desain

).

Proses menganalisa adalah melalui presentasi ide-ide yang telah dikembangkan.

Bisa melalui presentasi didalam kelas, atau melalui proses asistensi dengan

pembimbing. Dengan ini, akan terseleksi mana ide yang paling mendekati untuk

memecahkan masalah.

5. Mengimplementasikan desain

Desain komprehensif terpilih dieksekusi dalam bentuk prototype atau mock-up.

2. Media

Untuk mewujudkan suatu iklan yang dapat disaksikan ataupun didengar oleh

masyarakat luas, maka suatu proses periklanan memerlukan adanya suatu media yang

dapat menyampaikan “keberadaan” iklan tersebut. Media periklanan sendiri dapat

dikelompokkan menjadi dua yakni media lini atas (above the line) dan media lini

bawah (below the line) (Rhenald Kasali, 1992 : 23).

Page 40: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

a. Media lini atas

Merupakan media yang cenderung menjadi media primer, antara lain : iklan-iklan

yang dimuat dalam media cetak (koran, majalah, tabloid,dll), media elektronik

(televisi, radio, bioskop,dll) serta media luar ruang seperti billboard dan angkutan.

b. Media lini bawah

Merupakan media yang cenderung hanya mejadi media sekunder/pelengkap yang

antar lain terdiri dari direct mail, pameran, point of sale display material (poster,

banner, dll), kalender, agenda, gantungan kunci atau tanda mata.

3. Sign System

Tantangan untuk membuat sistem tanda adalah membuatnya dengan sederhana

namun dapat berbicara menyampaikan pesannya. Dapat berbicara lintas budaya

dengan kata lain sistem tanda harus mampu dimengerti oleh manusia dari latar

budaya yang berbeda. (

a. Sejarah Sign System

Sign system muncul sejak ribuan tahun yang lalu, simbol tersebut ada sejak

awal abad 20 karena pada saat itu simbol dianggap penting untuk menyamakan

persepsi di seluruh dunia agar dapat dimengerti secara universal. Pada tahun 1909,

di Paris diadakan konvensi pengguna kendaraan bermotor International yang

menghasilkan sistem tanda lalu lintas yang menunjukkan kondisi jalan berbahaya,

seperti sistem tanda untuk jalan yang berlubang, persimpangan jalan, jalan berliku-

liku, persimpangan jalan rel kereta api. Sistem itu diadopsi oleh beberapa Negara di

Eropa dan akhirnya diadopsi oleh beberapa Negara di dunia.

http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2006/ jiunkpe -ns-

s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf, diakses 5 Maret 2009)

b. Arti Sign System

Sign Communication Design adalah desain komunikasi lingkungan yang

mengatur informasi mengenai lingkungan seperti tanda-tanda yang memudahkan

orang untuk menguasai lingkungan yang bersangkutan.

Page 41: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Kategori Sign Communication Design dapat dibagi menjadi environment

(field), function (intention), and factor (media dan materials). Desain komunikasi

tanda termasuk di dalam environmental graphic design. Environmental graphic

design baru dikenal dan dirasa perlu oleh masyarakat selama kurang lebih dua

dekade, walaupun sebenarnya sign design telah menjadi tren lebih dari 80 tahun.

Environmental graphic design atau sign system adalah kumpulan dari tanda-

tanda / rambu-rambu (Signage) individual yang telah didesain untuk

mengidentifikasikan atau mengarahkan lalu lintas dan atau sebuah bangunan yang

kompleks atau berkelompok. Hal-hal yang menyangkut tanda sebagai sebuah sistem

harus berdasarkan elemen-elemen desain, seperti: bahan-bahan, bentuk-bentuk,

warna dan elemen desain lainnya.

Tanda adalah suatu bentuk dari komunikasi yang di dalam kehidupan modern

sangat diperlukan sebagai suatu sarana informasi yang efektif untuk memperlancar

kegiatan yang menyangkut masyarakat luas. Tanda-tanda tersebut seperti rambu-

rambu lalu lintas mengenai larangan, rambu peringatan, anjuran dan sebagainya.

Walaupun tanda-tanda itu sering dijumpai di jalan-jalan, namun dalam penerapan

dan penggunaannya tidak terbatas hanya di jalan-jalan saja, hal tersebut dapat

diaplikasikan di dalam gedung, toko-toko, rumah sakit, tempat hiburan, dan

sebagainya. Tanda-tanda tersebut pada dasarnya mengungkapkan makna aturan-

aturan yang merupakan standar internasional, sehingga akan mudah untuk dipahami

maksudnya oleh setiap orang di dunia. (http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/

2006 /jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf, diakses 5

Maret 2010

1. Tanda Petunjuk dan Informasi

)

c. Jenis-jenis Tanda (Signage)

Dalam sistem komunikasi visual (Sign System), Signage mengalami

perkembangan dan terdapat lima macam dasar dari jenis-jenis Signage dengan

kode-kode yang mudah untuk diingat, kelima jenis tanda tersebut adalah:

Page 42: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Tanda ini untuk membimbing pemakainya dengan menginformasikan di mana

suatu lokasi atau benda tersebut berada, juga disaat kantor-kantor atau toko-toko

yang sedang buka atau tutup, dan informasi-informasi lainnya.

2. Tanda Petunjuk Arah

Adalah tanda-tanda yang mencakup arah panah yang mampu mengarahkan

pemakainya menuju suatu tempat seperti sebuah ruangan, toko, jalan ataupun

fasilitas lain.

3. Tanda Pengenal

Tanda ini adalah suatu tanda untuk menunjukkan suatu identitas, seperti: sebuah

kantor, toko, suatu fasilitas, atau sebuah gedung.

4. Tanda Larangan dan Peringatan

Tujuan dari tanda ini adalah untuk menginformasikan kepada pemakai mengenai

apa yang tidak boleh dikerjakan atau dilarang dan untuk menginformasikan

bahwa si pemakai harus hati-hati, biasanya dinyatakan dengan simbol-simbol

atau dikombinasikan dengan kata-kata.

5. Tanda Pemberitahuan Resmi

Tanda ini menunjukkan informasi tentang pemberitahuan resmi dan agar tidak

dikacaukan dengan tanda-tanda petunjuk (orientation sign).

(http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259-

perpus_ukp-chapter2.pdf, diakses 5 Maret 2010)

d. Faktor-faktor Penting Dalam Membuat Tanda-tanda

Tiga elemen dasar dalam membuat tanda, yaitu: informasi, teknologi, dan

material. Bagan ini menunjukkan bagaimana cara memikirkan tanda-tanda dan

bagaimana tanda-tanda tersebut berhubungan dengan sociological dan

environmental factor.

Pertama-tama saat manusia bereaksi dengan kegiatan dan benda, manusia

membutuhkan informasi dan teknologi. Informasi digunakan oleh manusia untuk

berinteraksi dengan kegiatan. Sedangkan teknologi, sangat dibutuhkan manusia

Page 43: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

untuk menciptakan benda. Ketika benda digunakan untuk kegiatan, mereka menjadi

material dan mengalami perubahan informasi. Simbol mengacu pada gambaran

semiotik tentang inti dari tanda-tanda. Tanda-tanda memegang hubungan penting

antara manusia, kegiatan dan benda, dengan tiga faktor ini, sign adalah basic entity.

Saat membuat tanda-tanda dari sudut pandang fungsional, elemen-elemen dasar

yang membentuk tanda tersebut adalah informasi, material dan teknologi. Masing-

masing dari elemen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungan khusus antara

manusia, kegiatan dan benda.(http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2006/jiunkpe

-ns-s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf, diakses 5 Maret 2010).

e. Fungsi Sign System

Tiga fungsi dasar dari environtental graphic design adalah: untuk membantu

para pengguna untuk menguasai suatu tempat dengan cara mengidentifikasikan,

mengarahkan, dan menginformasikan tempat yang bersangkutan ke bentuk visual.

Ada tiga macam tanda, yaitu:

1. Identifying signs

menandai area- area dan tempat-tempat khusus seperti parkir, fasilitas-fasilitas

rekreasi dan taman.

2. Directional signs

mengarahkan orang ke tempat-tempat dan area-area tadi.

3. Decorative signs

seperti flags dan banner yang tidak mengarahkan atau mengidentifikasikan

pesan-pesan, tetapi untuk mempromosikan events, seasons, holidays atau hasil-

hasil, misalnya sports victories.

Dalam beberapa jenis bisnis, outdoor sign adalah kunci untuk menarik

konsumen. Perusahaan seperti motel, restoran, dan lain-lain harus memiliki sign

yang efektif untuk menarik pelanggan yang baru pertama kali melihat. Sementara

prinsip-prinsip desain yang umum yang harus diikuti, ada satu hal tambahan yang

Page 44: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sangat penting, tanda-tanda tersebut harus terlihat dari jarak jauh. Hal ini termasuk

penggunaan tipografi yang terbaca dari jarak jauh.

Sebuah sign system yang baik adalah lebih dari sekedar koleksi tanda yang

diletakkan saat dibutuhkan. Tanda terlihat lebih nyata terlihat, legible, akurat dan

dapat dipercaya, didesain dengan baik, dan meletakkan informasi di tempat yang

tepat, tetap untuk membimbing, menunjukkan dan menginformasikan orang saat

mereka melewati bangunan-bangunan dan ruang-ruang. Tujuannya adalah untuk

mempresentasikan informasi secara konsisten sehingga orang dapat belajar untuk

mencari tempat yang tepat, untuk mengenalnya secara mudah dan untuk

mengikutinya dengan percaya diri.

Secara umum, manusia membutuhkan informasi saat mengambil keputusan,

dalam pintu masuk dan pintu keluar, sepanjang koridor, dan pada persimpangan,

tangga, elevator, dan lain sebagainya. Sebuah tanda yang baik menyampaikan

persoalan yang penting dalam informasi. Tanda dapat membantu orang untuk

menemukan jalan dan memutuskan dengan mudah dan menyenangkan, untuk

bergerak tanpa kebingungan dari keputusan dan keputusan, dan memperhatikan

serta mengerti seluruh tanda peraturan dan informasi tentang kondisi tertentu.

(http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2006//jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259

-perpus_ukp-chapter2.pdf, diakses 5 Maret 2010).

f. Persyaratan atau Pedoman Membuat Tanda yang Baik

1. Copy Wording

a) Kata-kata yang digunakan untuk tanda-tanda harus benar-benar jelas, headline

dan teks harus konsisten, sesingkat mungkin, positif dan tidak abigu.

b) Sebisa mungkin hindari penggunaan singkatan.

c) Biasanya tidak menggunakan tanda baca, garis bawah, koma, titik dua.

2. Letterform

Page 45: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Huruf yang serif atau sanserif yang klasik, seperti Times atau Helvetica adalah

pilihan desain yang aman. Penggunaan bentuk huruf yang tidak biasa dan aneh

membuatnya sulit untuk dikenali dan dibaca.

3. Legibility

Artinya adalah bahwa bentuk huruf dapat dilihat dan dikenali dengan mudah. Hal

ini sangat penting dalam situasi tertentu yang membutuhkan kecepatan untuk

menangkap pesan yang ingin disampaikan, seperti petunjuk, tanda yang

mengarahkan pergerakan, seperti exit, warning, dan tanda-tanda penyelamat.

Mata harus dapat menangkap gambaran secara cepat. Hairline strokes tidak

dapat dilihat dari kejauhan dan mengurangi legibility. Bentuk di dalam huruf

harus tetap jelas. Huruf condense lebih legible daripada yang lebih lebar.

Pemilihan ketebalan-ketipisan, kekontrasan stroke dan proporsi juga penting.

Kata-kata dibaca dan dikenali sebagai satu kesatuan bentuk bukan dari bentuk

setiap hurufnya. Letterspacing harus dapat menciptakan irama visual yang

konsisten dari strokes dan spaces.

4. Colour and material

Warna adalah aspek penting dari lainnya dari desain tanda dan secara alamiah

tidak dapat dipisahkan dari material yang dipilih. Fungsi warna dalam

penandaan: warna dapat menciptakan suasana, warna dapat memberikan kesan

kesatuan atau kesan pembedaan, warna dapat mempersatukan gedung-gedung

yang berbeda ukuran, material atau gaya, dan juga dapat dapat digunakan sebagai

alat informasi dan alat pengkodean arah dan membedakan satu kategori

informasi dengan lainnya. Warna dapat memberikan kesan berat atau ringan. Dan

warna mengekspresikan karakter dari materialnya. Selain itu warna-warna

mempunyai makna-makna simbolis tertentu yang melekat padanya.

5. Size

Ukuran huruf harus sesuai dengan peran huruf dan tergantung dari lingkungan

tempat tanda itu nantinya akan diletakkan. Huruf yang besar harus optically

Page 46: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

balanced. Ukuran huruf berhubungan dengan unsur-unsur desain lain yang telah

ada seperti warna dan bentuk huruf.

6. Positioning

Posisi huruf harus benar dalam hubungannya dengan latar belakang dan juga

orang-orang yang akan membacanya. Orang biasanya melihat tanda sebagai

bagian dari lingkungan, kecuali jika tanda menyediakan informasi yang

dibutuhkan. Tanda-tanda harus diposisikan tanpa halangan dengan menggunakan

normal field of vision dari seseorang dan sight lines.

7. Normal Field of Vision

. Area di luar

sudut ini cenderung terlihat dengan detail yang sangat kurang. Walaupun

sebenarnya orang dapat memperbesar sudut pandang penglihatan mereka dengan

menggerakkan kepala, namun kebanyakan orang cenderung menolak melakukan

usaha ini.

8. Background

Dalam penandaan, latar belakang sebuah tanda atau sistem tanda adalah tiga

dimensi dan dapat memainkan peranan penting dalam desain. Latar belakang

bisa berupa sebuah lingkungan bangunan, lingkungan pedesaan, interior atau

eksterior. Desainer harus memperhatikan faktor-faktor lingkungan seperti langit,

ruangan, cahaya, pergerakan dan sebagainya.

9. Ambient Ligthting

Ambient Ligthting dalam sebuah lingkungan adalah pertimbangan penting

lainnya. Jika Ambient Ligthting berkurang maka kekontrasan antara latar

belakang dengan copy menjadi bertambah. Hal ini bisa dicapai dengan

memberikan warna yang terang pada copy dan warna gelap untuk background.

10. Plans

Plans berskala merupakan perlengkapan penting untuk desainer dan merupakan

bantuan bagi desainer. Ini memungkinkan desainer untuk melihat seluruh pola

dengan skala dan proporsi yang benar. Ini merupakan yang sangat besar dalam

Page 47: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

merencanakan perkiraan jarak dan posisi tanda secara akurat. Plans yang

dibutuhkan untuk merencanakan penandaan meliputi:

- A street plan,

menunjukkan hubungan antara gedung dengan jalan yang mengelilinginya.

- An exterior location plan

menunjukkan sirkulasi lalu lintas daerah luar.

- An interior plan

menunjukkan sirkulasi lalu lintas daerah internal.

- Floor plans

menunjukkan setiap lantai gedung.(http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2006

/ ns-s1-2006-42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf, 5 diakses Maret 2010

1. Merah : untuk tanda larangan dan bahaya

).

g. Dasar-dasar tentang Warna dalam Sign System

Warna merupakan satu faktor penting yang dapat menunjang sebuah tanda.

Simbol, logotype, dan warna adalah tiga elemen visual yang diperlukan dalam

menyusun sebuah tanda. Pemilihan warna yang tepat dapat membuat sebuah simbol

tampak lebih hidup dan lebih menarik untuk diamati, meningkatkan kesadaran, serta

memudahkan untuk diingat.

Simbol-tanda memiliki beragam bentuk, dan masing-masing memiliki warna

yang khusus. Bentuk dan warna dikombinasikan untuk menguatkan efektivitas

komunikasi. Arti dari tiap warna yang digunakan untuk tanda, sebagai berikut:

2. Hijau : untuk tanda gawat darurat, pertolongan pertama, dan proteksi kebakaran.

3. Kuning : untuk tanda perhatian dan hati-hati

4. Biru : untuk tanda perhatian/ hati-hati

5. Hitam : untuk simbol pada tanda yang menggunakan merah, kuning, juga suatu

tanda kewajiban.

6. Putih : untuk semua simbol dalam kelompok tanda-tanda lainnya, atau dapat

digunakan pada semua tanda di atas.

Page 48: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Dalam sebuah logo atau simbol warna dapat tampil sebagai representasi

simbolik dan dapat juga secara psikologis. Pada simbol yang bersifat persuasif,

warna tampil secara psikologis yang dapat mempengaruhi orang yang melihatnya,

sedangkan pada logo yang bersifat informatif warna tampil sebagai representasi

simbolik.(http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-

42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf, diakses 5 Maret 2010

a) Karakteristik Arsitektur Ruangan

)

h. Lokasi dan Letak Signage

Menurut lokasi penempatannya sign dibedakan menjadi dua, yaitu di dalam

ruangan dan di luar ruangan.

1. Sign di dalam ruangan (Interior Sign)

Pada area parkir yang jarang terdapat dinding dipergunakan sign yang

menggantung di langit-langit atau dapat dicat pada tiang yang rendah.

b) Fungsi Ruangan

Pada gang atau lorong,rak-rak seperti pada perpustakaan penempatan rambu

akan berfungsi dengan baik apabila digantung pada langit-langitatau dapat

ditempelkan pada sisi kanan dinding dan tingginya di atas kepala.

c) Objek Penghalang

Ada dua tipe penghalang pandangan terhadap rambu, yaitu bersifat permanen

dan non permanen. Yang bersifat permanen seperti dinding, tiang, eskalator,

dan objek lain yang kemungkinan mengganggu pandangan. Dan yang bersifat

non permanen seperti meja, kursi, lemari, tanaman hias, dan cermin.

d) Sudut Pandang

Sign harus sering terpasang pada sudut yang terbaca pada dua sisi atau tiga sisi

atau empat sisi sekaligus.

e) Hubungan sign dengan sign lain dalam satu gedung

Letak sign harus dihindarkan dari gangguan sign lain yang bisa menimbulkan

kerancuan dalam pemasangan pesan.

Page 49: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2. Sign di luar ruangan (Eksterior Sign)

Faktor dasar yang mempengaruhi penempatan sign diluar ruangan adalah:

a. Memperhitungkan sirkulasi atau arah lalu lintas operasional.

b. Gerakan lalu lintas dan pejalan kaki menuju lokasi penempatan sign.

c. Sign harus diletakkan pada alur lalu lintas yang mempunyai efektivitas dan

legibilitas yang maksimum.

d. Penghalang garis pandang yang bersifat sementara. Biasanya pejalan kaki atau

kendaraan yang lewat menghalangi pandangan.

e. Hubungan antara berbagai sign. Diluar ruang, kemungkinan ada banyak sign

yang tidak berhubungan dengan sign yang kita pasang.

f. Sign yang terlihat dari berbagai arah seperti pada penempatan jalan.

Sudut pandang normal yang dilihat pengamat. Ukuran sudut pandang

pengamat dengan sign harus tidak kurang dari 60° agar sign mudah dibaca.

.(http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-

42402073-4259-perpus_ukp-chapter2.pdf, diakses 5 Maret 2010

Bahan yang dipergunakan untuk sign tergantung pada lokasi penempatan sign

dan untuk sign di dalam ruangan tentu saja berbeda dengan sign di luar ruangan.

Hal ini disebabkan karena untuk penempatan di dalam suatu ruangan, sign akan

mempunyai suatu kelebihan seperti sign di dalam ruangan lebih aman dari coretan,

dan lebih terlindungi dari pengrusakan. Terutama dalam ruangan ber-AC, bahan

sign tersebut akan awet dan tahan lama jika difinishing dengan bahan yang tepat.

Bahan tersebut antara lain: kayu, triplek, laminasi dengan tekanan tinggi (formica,

micarta), logam (tembaga dan kuningan, aluminium, baja anti karat, baja), plastik

(acrylic, vinyl, fiberglass, polycarbonate), plastik laminasi, kaca, neon.

(

)

i. Bahan yang Dipergunakan untuk Signage

http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2006//jiunkpe-ns-s1-2006-42402073-4259

-perpus_ukp-chapter2.pdf, diakses 5 Maret 2010

).

Page 50: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. Tinjauan

a. Menyediakan informasi : Baik pembeli maupun penjual mendapat mafaat dari

fungsi informasional yang sanggup dilakukan oleh promosi

Promosi

Dalam Bukunya Manajemen Periklanan, Rhenald Kasali memberikan batasan

pengertian promosi berdasar atas asal kata yaitu promovere (promotion): to move

forward or advance, yang secara fungsional sasaran promosi adalah merangsang

pembelian di tempat. Jadi promosi dimaksudkan sebagai penjualan berupa display,

hadiah, kupon undian, dan lain-lain yang berlangsung dan disediakan di berbagai jalur

distribusi (Rhenald Kasali 1992: 10).

Promosi merupakan suatu bagian rangkaian kegiatan pemasaran suatu barang

yang dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan

membujuk mereka agar membeli, serta mengingatkan kembali konsumen lama agar

melakukan pembelian ulang.

Promosi mutlak dilakukan perusahaan, meskipun perusahaan itu bonafit atau

telah membentuk citranya di pasaran, apalagi bagi perusahaan yang baru berkembang

belum terbentuk citranya di pasaran, sebab melakukan promosi sangat penting dalam

memperkenalkan, menunjang dan mempertahankan kelangsungan usahanya.

Tujuan dari promosi menurut Henry Simamora dapat didefinisikan sebagai

berikut:

b. Merangsang permintaan : Para pemasar menginginkan konsumen membeli produk

mereka, mereka menggunakan promosi untuk memikirkan seperti itu.

c. Membedakan produk : Hal tersebut khususnya penting bagi produk yang secara

inheren tidak banyak berbeda dari kompetitor mereka.

d. Mengingatkan para pelanggan saat ini : Mengingatkan pelanggan akan manfaat-

manfaat dari produk perusahaan bisa mencegah dari berpaling kepada pesaing-

pesaing pada saat mereka memutuskan untuk mengganti produknya.

e. Membujuk para pengambil keputusan : Iklan di media cetak atau majalah tertentu

dapat mempengaruhi pengambil keputusan yang menjadi pelanggan media tersebut

Page 51: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

f. Menghadang pesaing : promosi dapat digunakan untuk menghadang upaya

pemasaran dari pesaing. Upaya promosional dirancang untuk saling melawan

kampanye periklanan satu sama lain. (Henry Simamora, 2000: 754).

Promosi dalam bidang penjualan (sales promotion) telah diterima secara luas

sebagai sebutan untuk kegiatan-kegiatan promosi yang bersifat khusus, biasanya yang

berjangka pendek, yang dilakukan di berbagai tempat atau titik-titik penjualan (point

of sales) atau titik pembelian (point of purchase).

Peran dari promosi adalah untuk mencari dan mendapatkan perhatian,

menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli serta

mengembangkan rasa ingin (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang

ditawarkan. Sedangkan tujuannya adalah memberi informasi seluas-luasnya pada calon

konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkan (persuasing) atau membujuk

konsumen agar mau membeli dan reminding yaitu mengingatkan konsumen tentang

adanya barang tertentu.

Dalam penyampaian penawaran barang atau jasa ini ada 4 kegiatan promosi

sesuai dengan unsur pemasaran yang dikenal dengan bauran promosi (promotion mix):

a. Advertising, menawarkan barang atau jasa dengan memasang iklan melalui medi-

media tertentu yang menjelaskan tawaran secara rinci.

b. Personal Selling, menawarkan barang atau jasa dengan cara menginformasikan

secara langsung / lisan pada calon konsumen.

c. Sales Promotion, menawarkan barang atau jasa dalam bentuk peragaan pameran,

demonstrasi, dan sebagainya.

d. Publicity, menawarkan barang atau jasa dengan menggunakan informasi komersial

secara langsung dan cuma-cuma dalam media massa (Rhenald Kasali 1992 : 10).

Page 52: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

5. Tinjauan Periklanan

Iklan merupakan media komunikasi grafis paling popular saat ini dan menjadi

media pemasaran paling potensial bagi siapapun. Kata iklan memang relatif sama

maknanya dengan reklame yang berasal dari bahasa Latin, re clamo. Re adalah

berulang-ulang sedangkan clamo berarti berseru. Iklan sendiri berasal dalam bahasa

Inggris, advertisement, sehingga di Indonesia sangat popular istilah advertising atau

periklanan.

Kata reklame yang selama ini dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah berasal

dari kata reclame/advertantie (Belanda), Werbung (Jerman), Re-Clamare (Perancis),

I’an (Arab) dan iklan (Indonesia) (Pujiriyanto, 2002 : 32).

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi

adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan

didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada

masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan

pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli

Orang masih sering menyamakan pengertian iklan dengan promosi. Pandangan

yang salah ini hendaknya jangan ditiru oleh mereka yang telah mempelajari konsep-

konsep pemasaran. Iklan adalah bagian dari promosi, Iklan (advertising) berasal dari

kata latin yaitu advertere yang sasaran iklan adalah mengubah jalan pikiran konsumen

untuk membeli. Sedangkan promosi (promotion) berasal dari kata promovere yang

sasarannya adalah merangsang pembelian di tempat (immediately stimulating purcase)

(Rhenald Kasali, 1992 : 9 -10).

Sebagai bagian dari bauran pemasaran, bersama-sama dengan komponen lainnya

dalam bauran promosi (personal selling, promosi penjualan, dan publisitas) iklan

bagaikan salah satu dari empat buah roda mobil. Ketiga roda lainnya adalah produk,

harga dan jalur distribusi. Jika salah satu roda tersebut kempis, maka ketiga roda

lainnya pun akan kehilangan fungsinya sebagai penggerak strategi pemasaran.

Berikut adalah perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix :

Page 53: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 6.perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix

MARKETING MIX PROMOTION MIX

Product

Price

Place

Promotion

Advertising

Personal Selling

Sales Promotion

Publicity

(Sumber : Rhenald Kasali, 1992 : 9 -10)

a. Hal-hal Yang diperhatikan dalam Pembuatan Iklan

Dalam pembuatan iklan ada beberapa hal yang harus dipahami oleh pengiklan

untuk mencapai keberhasilan dalam memperkenalkan produknya :

1. What (positioning).

Apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa.

2. Who (segmen pasar).

Siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan

psikografi.

3. How (kreatifitas).

Bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik menyukai, dan loyal.

4. Where (media dan kegiatan).

Dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang

cocok untuk daerah pasar tersebut.

5. When (penjadwalan).

Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan akan memerlukan waktu berapa lama.

6. How much (anggaran).

Seberapa jauh identitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk

membiayai kegiatan tersebut (Rhenald Kasali, 1995: 24).

Iklan yang baik juga harus memperhatikan rumus AIDCA, yang terdiri dari:

1. Attention (perhatian)

Page 54: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Sebuah iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, sebagai tindakan

kognitif untuk menanamkan kesadaran.

2. Interest (minat)

setelah perhatian berhasil direbut. Iklan menimbulkan minat ingin mengetahui

lebih jauh kepada calon pembeli untuk membaca dan mengikuti pesan-pesan

yang disampaikan, setelah perhatian berhasil direbut.

3. Desire (keinginan)

Iklan tersebut berhasil menggerakkan orang untuk memiliki atau menikmati

produk tersebut. Iklan harus Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli

dengan rangkaian kata-kata gembira melalui sebuah iklan

4. Conviction (rasa percaya)

Jika timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keragu-raguan,

benarkah produk atau jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang

dijanjikan iklannya? Pengalaman masa lalu serta kebiasaan iklan yang menipu

turut mempengaruhi keragu-raguan ini. Maka anda harus meyakinkan calon

pembeli agar tidak goyah lagi, jika anda yakin bahwa produk anda tawarkan

benar-benar bermutu, harganya cukup bersaing, dan dibutuhkan oleh orang

untuk melakukan sesuatu.

5. Action (tindakan)

Akhirnya untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan

suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa

harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom

terdekat, mengambil percontoh, menggangkat telepon, mengisi formulir

pesanan, atau setidak-tidaknya menyimpan dalam ingatan mereka sebagai

catatan untuk membelinya kelak.

b. Manfaat Iklan

Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan

oleh produsen kepada khalayak ramai. Iklan menjangkau berbagai daerah yang sulit

Page 55: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dijangkau secara fisik oleh produsen melalui berbagai macam media. Sekalipun

memerlukan biaya yang secara nominal besar jumlahnya, bagi produsen yang dapat

memanfaatkan kreatifitas dalam iklan yang tepat dapat menjadi murah.

Ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi.

Manfaat itu antara lain adalah sebagai berikut:

1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen

dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang pada gilirannya menimbulkan

adanya pilihan.

2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.

Sering dikatakan ”tak kenal maka tak sayang”. Iklan-iklan yang secara gagah

tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik

menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya

bonafid dan produknya bermutu.

3. Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya.

c. Jenis Iklan

Iklan memiliki beberapa jenis. Menurut Berkowitz dalam Kustadi Suhandang

(2005: 45) pada hakikatnya periklanan dapat dilakukan untuk berbagai tujuan

berbeda, namun tetap didasari oleh dua tipe subyeknya: produk dan institusi.

Berfokus pada penjualan barng dan jasa, iklan tipe produk ada tiga bentuk:

1. Pionering (perintisan)

Iklan ini biasanya digunakan untuk memperkenalkan produk baru dengan

menceritakan tentang produknya, dari apa produk itu biasa dibuat, dan dimana

dapat diperoleh. Kunci utama dari sasran pionering adalah memberitahukan

target pasar secara informatif. Iklan ini ditemukan untuk menarik perhatian,

meyakinkan, dimana efektifnya tergantung pada keputusan konsumen.

2. Competitive (persaingan)

Iklan ini biasanya memprom0osikan ciri-ciri khusus dan keuntungan

penggunaannyadari barang atau jasa yang ditawarkan . Sasaran pesannya adalah

Page 56: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

mengajak atau membujuk konsumen agar memilih jenis barangatastu jasa hasil

produksinya dibanding dengan hasil perusahaan saingannya. Perusahaan yang

menggunakan iklan kompetitive tersebut harus lebih dulu mengadakan riset

pasar dan pengujian yang menghasilkanunsur-unsur resmi yang bisa mendukung

tuntutan-tuntutannya.

3. Reminder (pengingatan kembali)

Iklan ini dibuat untuk memperkuat pengetahuan sebelumnyaakan suatu

produk.Iklan demikian tepat utuk menawarkan produk-produk atau jasa yang

telah mencapai posisi terkenaldan berda dalam tahap pemantapan

keberadaannya. Salah satu iklan yang dimaksud adalah penguatan, digunakan

untuk menjamin pemakai sehinggadapat menentukan pilihannya dengan benar.

Iklan Produk dilihat dari segi penampilannya diwujudkan dalam macam iklan

yang dikenal dengan sebutan sebagai berikut:

1. Price advertising

Adalah iklan yang tampil dengan lebih menonjolkan harga barang atau jasa

yang ditawarkan. Biasanya harga yang ditawarkan, selalu diakhiri dengan angka

untuk menunjukkan bahwa harga barang tersebut lebih murah. Seperti halnya

sebuah barang dihargai Rp. 999.000,- menunjukkan angka tidak mencapai satu

juta rupiah, padahal kita akan tetap mengeluarkan uang untuk membeli barang

tersebut satu juta rupiah.

2. Quality advertising

Adalah iklan yang tampil dengan menonjolkan mutu dari barang atau jasa yang

ditawarkan. Sebagai contoh iklan sebuah mobil tertentu melukiskan mutu mobil

tersebut nyaman, irit dan tangguh.

3. Brand advertising

Adalah iklan yang tampil dengan menonjolkan merk atau logo dari barang atau

jasa yang ditawarkan. Contoh iklan sandal tertentu yang menionjolkan logo

merk sandal yang kualitasnya lebih tinggi ketimbang harganya.

4. Prestige advertising

Page 57: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Adalah iklan yang tampil dengan menonjolkan prestise orang yang

menggunakan barang atau jasa yang ditawarkannya. Contoh iklan ponsel merk

tertentu menunjukkan betapa gagah dan berwibawanya orangyang memiliki dan

menggunakannya.

d. Elemen Iklan

Menurut Edi Sudadi (1994 : 31) elemen iklan yang lengkap meliputi: thema,

headline, subheadline, teks, ilustrasi, logo, slogan dan kupon.

1. Thema

Thema atau pokok pembicaraan, atau pokok uraian harus ditentukan terlebih

dahulu sebelum menyusun dan menentukan elemen-elemen iklan yang lain.

Ada beberapa macam thema yang dapat digunakan dalam penciptaan iklan,

diantaranya adalah humor, tentang sex, emosi (tentang perasaan), eksentrik

(aneh), kepahlawanan, kebajikan dll (Edi Sudadi, 1994 : 31-32).

2. Teks (copy)

Teks dituis harus sesuai dengan tema yang ditetapkan, dan merupakan alat

untuk menyampaikan pesan (message) dari produsen kepada konsumen.

Teks mempunyai bagian-bagian yaitu :

a. Headline (judul)

Di masa lalu headline merupakan rangkaian kalimat atau kta-kata

pendek dan headline ini seringkali berupa slogan. Sekarang ini, headlinne

seringklai berupa pernyataan yang terdiri dari sat kaliamt atau dua kalimat,

dan ditampilkan secara menyolok bahkan headline ini lebih mudah dilhat

daripada dibaca (Frank Jefkins, 1996 : 233).

Judul (headline) merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik

perhatian dan merupakan hal yang pertama kali yang dibaca. Judul mampu

mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi pesan atau

produk yang di dalamnya. Judul hendaknya ekspresif, mempertegas kata-

Page 58: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

katanya yang singkat dan berfungsi untuk mengkombinasikan watak sebuah

tulisan (Pujiriyanto, 2002 : 38).

Hal-hal yng harus diperhatikan dalam mendesain judul adalah :

• Bentuk huruf mendukung judul dan memancarkan watak tulisan

• Judul kontras dengan teks lainnya (warna, ukuran, bentuk)

• Tempatkan dalam frame atau bingkai

• Kata tidak perlu panjang, mudah terbaca.

• Tempatkan judul di tengah-tengah

• Hindari judul dengan huruf kapital semua.

• Bentuk visualisasi menunjang isi pesan seirama denagan isi dan maksud.

b. Subjudul (subheadline)

Subjudul merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan

makna atau arti daripada judul dan umumnya lebih panjang dari judulnya.

Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarahkan

pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body copy). Ukuran

huruf dalam subjudul biasanya lebih kecil dari judulnya.

Hal-hal yng harus diperhatikan dalam mendesain subjudul adalah :

• Subjudul serasi dan saling mendukung dengan judulnya.

• Hindari penempatan di bawah kolom.

• Jangan berlebih menggunakan materi visual, sesuaikan jenis huruf

dengan judul dan body copy-nya. Penempatan sebelah kiri lebih disukai.

• Gunakan tipe huruf yang kontras, misalnya tipe sans serif.

• Gaya dan ukuran huruf pada artikel dapat dideformasi dengan

memiringkan atau memperbesar1-3 kali.

• Subjudul dapat ditulis dengan lekukan atau indent posisi sebelah kiri.

• Gunakan garis dibawah atau diatas subjudul untuk kejelasan atau buatkan

frame.

• Gunakan warna berbeda dengan warna artikel.

• Tempatkan di kolom terpisah di samping atas, jangan di bawah artikel.

Page 59: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

• Susun unsur-unsur dengan posisi, proporsi, irama, latar belakang, pilihan

tipografi dalam kesatuan yang artistik ( Pujiriyanto, 2002 : 39)

c. Naskah (Bodycopy)

Naskah adalah kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan

yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam

mengambil sikap, berpikir dan bertindak lebih lanjut. Untuk iklan biasanya

naskah mengunggulka nilai positif dari produk. Naskah yang kreatif dapat

menampilkan fakta-fakta, bagan, daya tarik dari hal yang menyenangkan

artau menggelisahklan (isu-isu strategis). Penting sekali untuk menyusun

naskah yang menarik, bersahabat, dan meyakinkan. Secara kreatif bentuk

bodycopy dapat dikombinasdikan dengan gambar dengan berbagai bentuk.

Berikut panduan untuk mendisain artikel yang menghasilkan kombinasi

yang bagus.

Tabel 7. Kombinasi jenis huruf antara judul dan naskah

Kombinasi Tipe Huruf Judul-Naskah

Judul Naskah

• Uneverse Medium Condensed

• Caslon 3 (lower case)

• Helvetica

• Franklin Gothic

• Copperplate

• Palatino Italic

• Helvethica Medium Condensed

• Futura Medium

• Garamond

• Caslon 450

• Times New Roman

• Century Schoolbook

• Baskerville/New Baskervile

• Palatino

• Cheltenham

• Stymie Light

(Sumber : Pujiriyanto, 2002 : 39-40)

3. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam

komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai “bahasa universal” yang

dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata,

Page 60: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Ilustrasi (dalam hal ini termasuk pula foto, diagram, peta, grafik, dan tanda-

tanda) dapat mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna

daripada teks.

Fungsi ilustrasi dalam iklan adalah untuk (1) menarik perhatian, (2)

merangsang minat membaca keseluruhan pesan, (3) menonjolkan salah satu

keistimewaan produk, (4) menjelaskan suatu pernyataan, (5) memenangkan

persaingan dalam menarik perhatian pembaca diantara rentetan pesan lainnya

dalam suatu media yang sama, (6) menciptakan suatu suasana khas, (7)

mendramatisasi pesan, (8) menonjolkan suatu merk atau menunjang semboyan

yang ditampilkan, (9) mendukung judul iklan (Dendi Sudiana, 1986:37)

5. Logo

Kita perlu memahami apa yang sedang kita kerjakan supaya mendapatkan

hasi kerja yang optimal. Sebelum membuat logo kita perlu mengerti apa itu logo.

Begitu banyak istilah yang berbaur berkenaan dengan logo, karenanya diperlukan

suatu landasan pengertian agar mengerti tidak secara definitive, melainkan

pemahaman yang menyeluruh (Surianto Rustan, 2009 : 12).

Supaya mendapat pemahaman yang lengkap perlu diuraikan terlebih

dahulu istilah-istilah tersebut.

a. Entitas / Entity

Entitas adalah objek sebenarnya yang dimaksudkan. Contohnya Negara

Republik Indonesia adalah sebuah entitas yang diwakili oleh bendera merah

putih. Entitas berupa apa saja baik itu objek fisik maupun non fisik :

• Barang dan jasa

• Organisasi: perusahaan, lembaga, partai

• Manusia: pribadi maupun kelonpok

• Tempat: daerah, kota, Negara

• Konsep: ide, gagasan

• Pengalaman

• Peristiwa

Page 61: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b. Logotype

Asal kata logo dari bahasa Yunani logos, yang berarti kata, pikiran, akal budi.

Pada awalnya lebih dulu popular adalah istilah logotype, bukan logo. Pertama

kali istilah logotype muncul tahun 1810-1840, diartikan sebagai : tulisan

nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik

lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Jadi awalnya logotype elemen

tulisan saja. Pada perkembangannya orang membuatnya makin unik/ berbeda

satu sama lain. Mereka mengolah huruf itu, menambahkan elemen gambar,

bahkan tulisan dan gambar berbaur jadi satu, dan semua itu masih banyak

yang menyebutnya dengan istilah logtype. Fungsi logotype adalah:

• Identitas diri, untuk membedakan identitas milik orang lain

• Tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik orang

lain.

• Tanda jaminan kualitas

• Mencegah peniruan atau pembajakanan

c. Logo

Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937

dan kini istilah logo lebih popular daripada logotype. Logo biasa

menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-

lain.

Banyak juga yang mengatakan logo adalah elemen gambar/ symbol pada

identitas visual. Untuk mengetahui apa itu logo, sebaiknya mengacu pada

istilah logotype diatas.

d. Logogram

Bila logotype adlah elmen tulisan pada logo, maka umumnya orang

beranggapan logogram adalah elemen gambar pada logo. Kemungkinan besar

istilah logogram ini telah mengalami perubahan mana dikarenakan kemiripan

kata dengan logotype.

Page 62: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Sebenarnya logogram adalah sebuah symbol tulisan yang mewakili sebuah

kata/makan. Contoh angka ‘1’ mewakili ‘satu’, ‘+’ mewakili ‘tambah’.

Fungsi: untuk mempersingkat penulisan sebuah kata, contoh ‘&’ untuk

menyingkat ‘dan’. Logogram sering disebut ideogram (symbol yang

mewakili sebuah ide / maksud).

e. Signature

Berasal dari bahas latin signare, yang berarti to mark, sign. Selain berarti

tanda tangan, signature secara umum juga berarti karakteristik / identitas /

ciri khusus yang diterapkan pada sebua objek. Logo merupakan signature

dari sebuah entitas.

Namun signature tidak terbatas hanya bersifat visual, yang bersifat audio /

suara /musik juga sering disebut signature. Contoh signature ini adalah

empat nada di akhir iklan prosesor intel.

Menurut Roy paul Nelson, penulis The Design of Advertising, dari segi

susunan bentuk suatu logo sebaiknya mengandung keaslian, mudah dibaca,

menggugah, cocok atau sesuai produk dan mudah diingat

Logo sangat efektif untuk mempromosikan produk atau jasa perusahaan

atau untuk melengkapi identitas dan memberikan jaminan bagi pihak–pihak yang

telah mengenal perusahaan. Sebuah sertifikat yang disertai dengan logo lembaga

tertentu dapat menimbulkan kepercayaan bagi konsumen karena adanya

pengakuan atas kualitas dari produk dari perusahaan atau lembaga tersebut

(Pujiriyanto, 2002 : 40-41).

Beberapa faktor yang biasanya dipertimbangkan dalam menetapkan rupa

logo atau merk dagang adalah: (1) sejarah (heraldic), (2) identitas atau kekhasan,

(3) asosiatif, (4) artistik, (5) komunikatif, (6) impresif, (7) simbolik.

Menurut Roy Paul Nelson (1977), dari sudut reka bentuk, suatu tanda

dagang seyogianya: (1) mengandung keaslian, (2) mudah terbaca, (3)

menggugah, (4) cocok dengan produknya, dan (5) mudah diingat.

Page 63: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Perhimpunan merk dagang AS mengurutkan daftar karakteristik merk

dagang yang digandrungi : ringkas, mudah dibaca dan diucapkan, mudah

disisipkan pada media manapun, tidak mengandung konotasi yang kurang

menyenangkan, cocok bagi ekspor, tidak sulit digambarkan, dan lembut.

6. Slogan (Keyword)

Yaitu kata–kata singkat, unik dan khas untuk mempopulerkan barang atau

jasa. Hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra perusahaan

(http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-42498034-

867-taste_chinese-chapter4.pdf, diakses 5 April 2010)

7. Kupon

Kupon bertujuan untuk memberikan servis pada komunikan atau pembeli

atau konsumen sebagai bonus yang menyenangkan. Biasanya berupa lembatran

yang diisi dengan nomor kupon dan tempat untuk menulis identitas pemegangya,

lengkap dengan alamatnya. Bagi yang beruntung dapat memenangkan hadiahnya

dan berhak menerima hadiahnya (A Kurnia dan Edi Sudadi, 1998 : 31).

6. Pasar

a. Pasar

Klithikan

Pasar dalam arti luas adalah suatu bentuk jual beli yang melibatkan

keberadaan produk barang atau jasa dengan alat tukar berupa uang atau alat tukar

lainnya sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah

pihak (http://www.budpar.go.id, 1 Agustus 2010).

Pasar dalam perekonomian menurut W.J. Stanton adalah sekumpulan orang

yang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja

(disposable income), kemauan untuk membelanjakannya

(http://www.budpar.go.id, diakses 1 Agustus 2010).

Di Indonesia pada prinsipnya pasar dapat dibedakan menjadi dua yaitu pasar

tradisional dan pasar modern.

Page 64: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1. Pasar tradisional

Pasar tradisional merupakan pasar yang belum menggunakan teknologi

dalam operasionalnya dan masih dikelola secara trdisional.

Biasanya pasar tradisional ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya

terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh

penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-

hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,

daging, kain, pakaian, jasa dan lain-lain. Pasar tradisional mulai ada sejak

adanya peradaban perdagangan di tanah air. Perkembangan pasar tradisional

berkembang sangat lambat, sehingga pola perdagangan tidak berubah dari abad

ke abad (http://id.wikipedia.org/wiki/pasar, diakses 1 Agustus 2010).

Macam-macam pasar tradisional adalah pasar induk, pasar wilayah, dan

pasar lingkungan.

• Pasar induk, adalah pasar yang didirikan pemerintah secara sebagai

prasarana utama yang mendistribusikan produk-produk kepada pedagang di

pasar wilayah. Biasanya jumlah pasar yang didirikan tidak banyak.

• Pasar wilayah, adalah pasar yag didirikan pemerintah daerah (Pemda)

sebagai pusat penampungan.

• Pasar lingkungan, adalah pasar yang letaknya berdekatan dengan daerah

pemukiman warga yang menyediakan produk sehari-hari.

2. Pasar Modern

Pasar modern merupakan pasar yang telah mengadopsi teknologi yang

dikelola secara modern. Pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi

secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam

barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara

mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.

Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah,

sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang

Page 65: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan atau

supermarket, minimarket, dan hypermarket.

b. Klithikan

Dalam kamus Basa Jawa (bausatra Jawa) “klithik” atau “Klithikan” artinya

adalah “kebutuhan padinan werna-werna” dalam bahasa Indonesia adalah

bermacam-macam kebutuhan sehari-hari.

Dalam bahasa Jawa, klithik terkadang ada yang mengartikannya kecil.

Sementara jika ditambah akhiran "an" menjadi Klithikan, maka orang akan

cenderung mengartikannya sebagai barang yang terpisah dari rangkaian semula

(http://www.suaramerdeka.com/harian/0504/06/slo12.htm, diakses 1 Agustus

2010).

kata “klithikan” mempunyai arti yang bermacam-macam namun yang lebih

mendasar dan cocok untuk pasar Klithikan Notoharjo adalah “barang bekas”,

sebagaimana yang diungkapkan beberapa pihak terkait di pasar Notoharjo berikut:

1. Pengertian Klithikan menurut Rudi, pedagang pasar Klithikan sekaligus ketua

paguyuban pedagang klithikan sepeda motor adalah “barang bekas”, hal tersebut

dapat dilihat hampir seluruh dagangan yang diperjual belikan di pasar Notoharjo

adalah barang bekas.

2. Pengertian Klithikan menurut Kepala Humas Badan Informasi dan Komunikasi

(BIK) Balaikota Surakarta Jackson Antonius Napitupulu, S.E, M.Si mengartikan

“Klithikan” dengan arti yang sama yaitu “barang bekas”, sebagaimana di

daerah Sumatera (padang Situbuan) orang-orang menyebutnya “loak” atau

“loakan”.

3. Arti dari “Klithikan” adalah barang bekas diperkuat Lurah pasar Klithikan

Notoharjo Suranto, yang mengatakan bahwa “Klithikan” adalah barang-barang

yang dijual di pasar Klithikan Notoharjo. Yaitu barang yang dimaksud adalah

barang bekas.

Page 66: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Terkadang “klithikan” didefinisikan dengan pengertian yang berbeda. Adapun

pengertian-pengertian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Adalah giring-giring kecil seperti suaran uang logam jatuh atau barang-barang

yang terbuat dari logam berukuran kecil yang jatuhnya dapat menimbulkan

suara “klithik” (Prawiroatmojo, 1993: 256 dalam Kompas, 11 juli 2009 : A).

2. Berasal dari kata “klithih” yang berarti mencari sesuatu hingga kemana-mana

(Partaatmaja, 1992:112 dalam Kompas, 11 juli 2009 : A).

3. Mencari sesuatu hingga kemana-mana atau mencari barang berukuran kecil

hingga kemana-mana yang berujung di pasar Klithikan (Handayaningsih, 2007

dalam Kompas, 11 juli 2009 : A).

4. Menurut staf kantor DLLAJ Ari Wibowo, “klithikan” adalah barang-barang

kecil yang menjadi suatu bagian dari spareparts (onderdil) mobil atau motor

yang umumnya terbuat dari besi atau aluminium atau lainnya.

c. Pasar Klithikan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan pengertian pasar klithikan adalah suatu

pasar tradisional yang memperjualbelikan barang bekas.

Kesimpulan tersebut diperkuat oleh pengertian yang bersumber dari Bambang

K Prihandono dalam Kompas (11 juli 2009 : A), bahwa pasar klithikan adalah pasar

barang-barang bekas atau menurut orang belanda disebut “twedehand markt”.

Kongkretnya pasar klithikan merupakan tempat pertemuan antara penjual barang

bekas (antik, kuno, atau lawas) dengan konsumennya (penikmat barang bekas).

Penjual akan bernegosiasi tentang profit barang yang akan dijual, sedangkan pihak

pembeli akan menawar dan mengomoditaskan dengan imajinasi serta memori yang

ada di pikirannya. Jadi, kesepakatan jual-beli merupakan bentuk perpadua antara

harga, imaji dan memori sehingga harga barang bekas tidak ada yang standar.

Semuanya tergantung pada proses negosiasi sehingga pasar klithikan ini menjadi

khas dan berbeda dengan pasar biasa.

Page 67: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

B. Keadaan Umum Pasar Klithikan Notoharjo

1. Sejarah Pasar Klithikan Notoharjo

a. Tumbuhnya Belantara PKL di kawasan Monumen ’45 Banjarsari

Kawasan yang sekarang dikenal sebagai Kawasan Monumen ’45 Banjarsari

dulunya adalah kawasan elite, tempat hunian para bangsawan Belanda, yang

kesohor sebagai Villa Park. Di wilayah ini terdapat pula sebidang tanah lapang,

yang kerapkali dimanfaatkan oleh para prajurit Mangkunegaran untuk berlatih

perang dan ketrampilan berkuda (Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:16).

Pada saat perjuangan merebut kemerdekaan, tempat ini digunakan sebagai

ajang pengaturan siasat pertahanan kota oleh Overste Slamet Riyadi, menjelang

masuknya (kembali) pasukan Belanda ke Kota Solo. Di sinilah kemudian meletus

peristiwa legendaris yang dikenal dengan Pertempuran Empat Hari di Solo.

Untuk mengenang heroismenya perjuangan rakyat Solo pada peristiwa

tersebut, Pemkot Surakarta membangun monumen di tempat itu pada 31 Oktober

1973. sedangkan peresmiannya dilakukan pada 10 November 1976 oleh Gubernur

Jawa Tengah (kala itu), Soepardjo Roestam.

Pembangunan Monumen’45 Banjarsari disamping bertujuan agar semangat

perjuangan para pelaku pertempuran itu bisa diwarisi dan diteruskan oleh generasi

mendatang juga sekaligus difungsikan sebagai ruang publik, tempat rekreasi yang

asri dan bersih teduh lantaran dinaungi rimbunnya dedaunan dan deretan pohon-

pohon besar yang tumbuh di sekitarnya sebagai ruang terbuka hijau, menjadi paru-

paru kota membuat Solo lebih sejuk, sekaligus sebagai wilayah resapan air.

Sampai menjelang tahun 1998, kawasan Monumen Banjarsari sudah menjadi

salah satu tempat favorit yang didatangi warga Solo untuk bersantai, berolahraga

bermain anak-anak maupun sekadar melepaskan penat, juga sekolah-sekolah yang

berada di sekitar menggunakannya untuk berolahraga bagi siswa-siswanya.

Saat itu sebenarnya sudah ada pedagang kaki lima, tetapi jumlahnya masih

sedikit hanya berupa gerobak dan beberapa lainnya tenda bongkar pasang (knock

down), namun pasca kerusuhan Mei 1998 di kawasan Monumen ’45 Banjarsari

Page 68: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

jumlah PKL mengalami pertambahan yang besar. Sejak itu keasrian dan kebersihan

kawasan tersebut seakan tergerus dengan cepat, berganti dengan kekumuhan yang

tak sedap dipandang, seperti tenggelam terlantar dalam belantara PKL.

Perkembangan PKL yang tak terkendali juga menimbulkan dampak samping

lainnya, yakni terjadinya kesemrawutan lalu-lintas di kawasan tersebut dan

menurunnya kualitas lingkungan, yang dampaknya tidak hanya dirasakan warga

sekitar kawasan, tetapi juga seluruh warga kota. Sebagai ruang terbuka hijau,

kawasan Monumen ’45 Banjarsari mestinya bisa menjadi paru-paru kota, sehingga

dapat membuat Solo lebih sejuk, sekaligus sebagai wilayah resapan air.

Berdasarkan hasil pendataan Kantor Pengelolaan Pedagang Kaki Lima (KP

PKL) Kota Surakarta per Desember 2005, setidak-tidaknya terdapat 989 pedagang

yang terdaftar disana. Mereka tergabung dalam 10 paguyuban.

Tabel 8. Jumlah PKL Monumen Banjarsari Berdasarkan Dagangannya

(Sumber : Arsip, 2007)

Jumlah & Komposisi PKL MonjariBerdasarkan Dagangannya

1. Alat mobil : 100 2. Alat motor : 222 3. Aki : 9 4. Ban : 20 5. Sandal/sepatu : 78 6. Helm : 25 7. Elektronik : 148 8. Makanan/minuman : 66 9. Alat pertanian/diesel : 15 10. Pakaian : 81 11. Handphone : 20 12. Alat bangunan : 35 13. Barang antic : 11 14. Las : 11 15. Cat : 8 16. Barang bekas : 64 17. Kaset CD : 29 18. Lain-lain : 47 Jumlah : 989

Page 69: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 9. Daftar Paguyuban Jumlah PKL Monumen Banjarsari

(Sumber : Arsip, 2007)

Warga Kota Solo umumnya merindukan kebahagian ketika dahulu dapat

menikmati kawasan Monumen Banjarsari sebagai ruang publik, tempat olahraga,

rekreasi yang bersih, asri, dan nyaman sehingga meminta Pemerintah Solo untuk

mengembalikan kawasan Monumen Banjarsari seperti fungsi peruntukan semula.

Selain itu, penataan PKL memang menjadi salah satu program prioritas

Walikota-Wakil Walikota, Jokowi-Rudy, dalam upaya untuk membuat Kota Solo

kembali Bersih, Sehat, Rapi dan Indah (Berseri). PKL disamping ditata dan

ditertibkan juga diberdayakan sebagai ekonomi kerakyatan yang dapat berkembang

dengan baik di Kota Solo.

Pemkot mempunyai dasar kuat untuk membersihkan Kawasan Monumen’45

Banjarsari dan PKL, karena keberadaan mereka tidak sesuai dengan peruntukan tata

ruang kota. Kawasan tersebut sebagai sebuah “situs” sejarah dan ruang publik, serta

merupakan wilayah resapan air dan ruang terbuka hijau, sehingga terganggunya

fungsi-fungsi tersebut juga akan menimbulkan persoalan lingkungan yang

berdampak luas bagi masyarakat dan Kota Solo.

Daftar Paguyuban & Jumlah PKL Kawsan Monumen ’45 Banjarsari No Nama Paguyuban Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Masyarakat Mandiri Masyarakat Mandiri Jl. Bali Pengin Maju Roda-2 PKL 2000 PKL Sumber Urip PKL Sumber Rejeki PKL Guyub Rukun A PKL Guyub Rukun B PKL Non Paguyuban

319 27 50 77 90

160 90 60 16

100 Jumlah : 989

Page 70: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Relokasi PKL ketempat lain dirasa Walikota Jokowi sebagai jalan terbaik. Hal

itu sama sekali bukan dimaksudkan umuk meminggirkan para PKL,namun justru

ingin memberikan kepastian dan kelangsungan usaha sekaligus rasa aman bagi

PKL. Apalagi di tempat yang baru nanti juga disediakan fasilitas usaha yang sangat

layak, sehingga diharapkan bisa meningkatkan usaha mereka.

b. Lintas Masa Kepemimpinan 3 Walikota

Wacana soal relokasi PKL Monumen Banjarsari sebenarnya sudah berlangsung

lama, dimulai dan masa kepemimpinan Walikota Imam Sutopo, Walikota-Wakil

Walikota Slamet Suryanto - J Soeprapto, hingga akhirnya ke masa kepemimpinan

Walikota-Wakil Walikota saat ini, Joko Widodo (Jokowi) - FX Hadi Rudyatmo

(Rudy) di penghujung tahun 2005 mengangkat kembali wacana relokasi PKL

Monumen’45 Banjarsari. Namun sebagian PKL menolak rencana Pemkot tersebut.

Bahkan sempat tercetus rencana untuk turun ke jalan. (Badan Informasi dan

Komunikasi, 2007:36).

Musyawarah untuk mewujudkan rencana relokasi antara pemkot dengan PKL

dilakukan berulang-ulang hingga sebagian besar PKL menyetujui untuk direlokasi

ke kawasan Semanggi. Walikota menegaskan relokasi justru akan menjamin

kepastian dan kelangsungan usaha mereka, sesuai konsep relokasi PKL

Monumen’45 didasari pemikiran bahwa PKL merupakan salah satu potensi

ekonomi yang dipunyai Kota Solo, yang keberadaannya tetap dipertahankan tanpa

harus mengabaikan aturan-aturan hukum yang ada serta kepentingan seluruh warga

Kota Solo.

Setelah melalui serangkaian pertemuan dan pembicaraan, menunjukkan hal

yang menggembirakan. Dari waktu ke waktu makin banyak PKL yang menyetujui

program relokasi. Bahkan Kepala Kantor Pengeloiaan PKL Kota Surakarta,

Bambang Santosa Wiyono, SH. MM, kepada wartawan, pada 12 Januari 2006,

mengatakan seluruh PKL Monumen’45 Banjarsari yang berjumlah 989 pedagang

telah mendaftarkan diri untuk direlokasi ke Semanggi.

Page 71: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

c. Pembangunan Pasar Klithikan

Pemkot telah menyiapkan lahan di Semanggi seluas 11.950 m2, untuk

pembangunan pasar Klithikan sebagai tempat relokasi PKL Monumen ’45

Banjarsari. Pasar dibangun dengan kios sebanvak 1.018 buah dengan tempat parkir

mobil, parkir sepeda motor, koridor, kantor pengelola, mushola dan lavatori (kamar

mandi & toilet umum) (Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:42).

Pemilihan Semanggi bukannya tanpa pertimbangan seksama, karena wilayah

ini ditunjang beberapa potensi, di antaranya sarana transportasi cukup lengkap,

adanya pusat-pusat kegiatan sebagai pemacu pertumbuhan kawasan, berupa pasar

besi, pasar ayam, pasar klithikan, pasar rakyat, rumah toko (ruko), subterminal dan

bongkar muat, perumahan, penginapan, hotel dan restoran, rumah sakit, serta

tempat ibadah. Di samping itu, Semanggi juga berada di kawasan pertumbuhan

wilavah perbatasan.

Jualan para PKL di tempat yang baru nantinya diyakini akan kerap laku karena

beberapa hal, yaitu citra usaha PKL (eks) Monumen’45 Banjarsari yang telah

terbentuk, harga yang lebih murah dibandingkan dengan di toko-roko, sarana

angkatan yang memadai (Angkutan, bus kota dan bus antar wilayah), sarana

kawasan memadai (jalan, sub terminal, penunjuk arah dan pusat kegiatan lainnya),

serta kenyamanan pembeli pun akan lehih baik ketimbang saat masih di Banjarsari.

d. Pengundian Kios Memberikan Keadilan Bagi Para PKL

Undian kios dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2006 di Pendapa Gede komplek

Balaikota Surakarta. Para PKL menempati kios sesuai zoning dan hasil undiannya

yang dilakukan oleh paguyuban pedagang, difasilitasi oleh Pemkot, rnenggunakan

metode dan ketentuan yang telah disepakati bersama. Seusai tahap pelaksanaan

undian, pedagang “diikat“ sebuah perjanjian tertulis agar mematuhi pembagian

zoning, hasil undian dan ketentuan lainnya yang berlaku mengenai pasar. Salah

satu hal penting dalam perjanjian itu adalah komitmen untuk tidak menjual atau

Page 72: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

mengalihkan hak penempatan kios yang menjadi jatahnya. (Badan Informasi dan

Komunikasi, 2007:61-62).

PKL Monumen ’45 yang direlokasi ke Pasar Klithikan NotoharjoSemanggi

oleh Pemkot diberi kemudahan mendapatkan Surat Hak Penempatan (SHP), Surat

Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) tanpa

membayar alias gratis.

e. Boyongan dengan Kirab Budaya

Tanggal 23 Juli 2006 Kota Solo digelar prosesi kirab budaya boyongan

pedagang kaki lima (PKL) dari Kawasan Monurnen ’45 Banjarsari menuju lokasi

yang baru di Semanggi, Pasar Kliwon, yang diberi nama “Klithikan Notoharjo”.

Rombongan kirab dilepas oleh Wakil Walikota Hadi Rudyatmo dengan upacara

sederhana dari Monumen ’45 Banjarsari.

Kirab Budaya Boyongan 989 PKL dari Kawasan Monumen ‘45 Banjarsari menuju pasar Klithikan Notoharjo dilakukan dengan nuansa Jawa. Sebagian besar peserta kirab berpakaian adat Jawa termasuk: Walikota dan Wakil Walikota, dan hadirnya kereta kuda serta barisan prajurit dari Keraton Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kirab terasa meriah, karena selain diikuti oleh para PKL, juga oleh rombongan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kora Surakarta, anggota DPRD Kota Surakarta, pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka), dan beberapa elemen masyarakat (Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:65-66). Boyongan PKL tersebut menandai akhir sebuah upaya panjang yang tidak saja

membutuhkan keuletan, kerja keras dan kesabaran yang luar biasa, tetapi juga

penuh lika-liku, karena sempat diwarnai penolakan para PKL dan tarik-ulur

berbagai kepentingan lainnya.

Setelah menjalani rute yang relah ditentukan, peserta kirab disambut dan

diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto di Pasar Klithikan

Notoharjo Semanggi. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyeraban surat

Page 73: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

kelengkapan izin usaha dan kunci secara simbolik oleh Walikota Jokowi kepada

perwakilan PKL.

Peristiwa yang langka itu, karena baru kali pertama ini ada “bedhol desa” PKL

yang melibatkan pedagang kaki lima dalam jumlah begitu banyak, yakni mencapai

989 pedagang yang dilakukan secara damai tanpa kekerasan, sehingga peristiwa

tersebut berhasil tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan

dari Muri tensebut disampaikan kepada Walikota Jokowi (sebagai pemrakarsa

pemindahan PKL dengan Jumlah terbanyak yang dilakulakukan dengan kirab

budaya) dan Wakil Walikota Rudy (yang mewakili Pemkot Solo sebagai

penyelenggara pemindahan PKL dengan jumlah terbanyak yang dilakukan dengan

kirab budaya) (Badan Informasi dan Komunikasi, 2007:75).

f. Pengoperasian Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi

Pada awal pengoprasian pasar, para pedagang belum menghasilkan pemasukan

yang setara dengan di tempat lama, karena kedua belah pihak, baik pembeIi maupun

penjual sama-sama masih menyesuaikan diri, terutama karena adanya perpindahan

lokasi berjualan, tetapi harapan untuk menuju hidup yang lebih baik mulai terlihat.

Pedagang lebih tenang, tak perlu lagi khawatir lagi digusur dan kehujanan,

status mereka pun naik, tidak lagi seorang pedagang kaki lima. Mereka sudah

menjadi pedagang pasar. Dalam istilah Walikota Solo Jokowi, para PKL eks

Monumen’45 Banjarsari kini telah menjadi saudagar-saudagar (Badan Informasi

dan Komunikasi, 2007:109).

2. Struktur Organisasi Pasar Klithikan Notoharjo

Layaknya di desa-desa atau di perkampungan struktur organisasi pasar

Klithikan Notoharjo Semanggi dikepalai oleh seorang “Lurah”. Lurah pasar

Klithikan Notoharjo Semanggi dibentuk oleh Pemerintah Kota Surakarta.

Sedangkan untuk melaksanakan tugasnya Lurah pasar Klithikan Notoharjo

Page 74: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Semanggi dibantu oleh staf-stafnya. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi

pasar Klithikan Notoharjo Semanggi :

3.

4.

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi (Sumber : Arsip, 2009)

3. Letak Geografis dan Kondisi Fisik Pasar Klithikan Notoharjo

Pasar Klithikan Notoharjo terletak di Jl. Silir di Kelurahan Semanggi, Kecamatan

Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

Kelurahan Semanggi merupakan kawasan pinggiran di kota Surakarta bagian

timur. Keberadaan pasar Klithikan Notoharjo di tempat tersebut kurang begitu

menguntungkan dibandingkan dengan tempat PKL lama di Banjarsar yang sangat

ramai karena berada tengah kota Surakarta. Berikut adalah batas-batas wilayah

Kelurahan Semanggi:

• Di sebelah timur : dibatasai oleh sungai Bengawan Solo yang merupakan batas

wilayah antara kota Surakarta dengan Kabupaten Sukoharjo.

• Di sebelah selatan : dibatasai oleh sungai Bengawan Solo yang merupakan

batas wilayah antara kota Surakarta dengan Kabupaten Sukoharjo.

• Di sebelah barat : Kelurahan Joyotakan, Kelurahan Joyosuran, Kelurahan Pasar

Kliwon dan Kelurahan Baluwarti.

• Di sebelah utara : Kelurahan Kedung Lumbu.

STAF KEBERSIHAN

STAF KEAMANAN

STAF ADMINISTRASI

TEKNISI LISTRIK

STAF PENARIK RETRIBUSI

ANGGOTA KEAMANAN

LURAH PASAR

Page 75: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Beberapa keuntungan pasar Klithikan Notoharjo menempati Kelurahan Semanggi

adalah adanya pusat kegiatan sebagai pemacu pertumbuhan kawasan Semanggi berupa

pasar ayam, pasar kambing, pasar besi, ruko, Sub terminal dan bongkar muat. Dengan

adanya pusat kegiatan sebagai pemacu pertumbuhan kawasan Semanggi tersebut

diharapkan pasar Klithikan Notoharjo cepat dikenal masyarakat.

Sedangkan keberadaan pasar Klithikan Notoharjo Semangi di kota surakarta adalah

suatu keuntungan yang penting, sebab Surakarta merupakan kota peringkat kesepuluh

terbesar (setelah Yogyakarta) yang terkenal dengan ramai akan bisnis perdagangannya

sehingga secara tidak langsung dapat memacu pertumbuhan di pasar Klithikan

Notoharjo. Saat ini Surakarta merupakan salah satu kota tujuan di Indonesia dengan

iklim ekonomi yang menjanjikan. Tahun 2008 kota Solo dinobatkan oleh Badan

Penanaman Modal (BPM) Jateng sebagai kota paling Pro Investasi se-Jawa Tengah.

Berikut adalah batas-batas wilayah kota Surakarta dengan daerah sekitarnya:

• di sebelah utara; Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali

• di sebelah timur; Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo

• di sebelah selatan; Kabupaten Sukoharjo dan

• di sebelah barat; Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.

Pasar Klithikan Notoharjo dibagun diatas tanah seluas 17. 276 m2

1. Kios ukuran 2×3 meter sebanyak 1.018 unit (sebagian bangunan berlantai dua)

, dengan

bangunan utama yang terbagi dalam 3 blok, yakni blok 1, 2 dan 3. Berikut ini

perincian bangunan yang terdapat di pasar Klithikan Notoharjo :

2. Mushola

3. Lavatori(kamar mandi & toilet umum)

4. Gedung kantor pengelola, ukuran: 8 × 4 meter

5. Koridor : 3 meter

6. Jalur hijau

7. Area parker dan Area bongkar muat

8. Jalan lingkar dalam pasar

9. Pintu utama dan pintu samping pasar

Page 76: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

4. Promosi Yang Pernah Dilakukan

Agar lokasi baru itu cepat dikenal masyarakat luas, pada saat-saat awal

pengoperasian pasar Klithikan Notoharjo Pemkot Surakarta melakukan upaya promosi

melalui berbagai media sebagai berikut:

1. Media masa (di media cetak maupun elektronik)

Gambar 3. Iklan Surat Kabar Klithikan Notoharjo

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009)

Iklan surat kabar di atas secara visual sangat sederhana, kurang adanya suatu

kekuatan yang menjadi daya tarik bagi pem baca. Penggunaan warna hitam putih dan

ukurannya yang terlalu kecil mempengaruhi faktor keterbacaan atau peluang

terbcanya kecil sekali. Dari segi intensitas terbitnya, iklan surat kabar di samping

sangat kurang karena hanya terbit sekali.

Page 77: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

2. Baliho

Gambar 4. Baliho Klithikan Notoharjo

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009)

Baliho di atas merupakan iklan untuk mempromosikan pasar Klithikan

Notoharjo yang baru dipindahkan dari Banjarsari yang sebelumnya berupa PKL.

Karena ukurannya yang besar, baliho tersebut mempunyai daya tarik yang sangat

kuat bagi siapa saja yang melewatinya walaupun ilustrasi dan warna yang

ditampilkan kurang menarik dan variatif. Untuk penempatannya, karena baliho ini

hanya dipasang ditengah kota sehingga jangkauan audience-nyapun kurang luas.

Alangkah baiknya jikalau baliho yang berjenis pioneering (perintisan) tersebut juga

dipasang di perbatasan kota di jalur protokolnya.

3. Karcis Parkir

Gambar 5. Karcis Parkir Klithikan Notoharjo

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2010)

Karcis parkir di atas layout-nya terlalu sederhana perlu ditata yang lebih

menarik dengan penambahan identitas pasar yang mencerminkan citra Klithikan

Notoharjo Semanggi seperti logo dan orrnamen.

Page 78: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4. Billboard

Gambar 6. Bilboard Klithikan Notoharjo

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009)

Billboard di atas terletak di jl. Kyai Mojo, merupakan iklan yang khusus

untuk mempromosikan produk hanphone pasar Klithikan Notoharjo beserta kartu

seluler flexi sebagai sponsornya. Secara visual Bilboard tersebut kurang memiliki

daya tarik bagi khalayak yang lewat, karena ukurannya relatif kecil dan tidak

adanya ilustrasi pendukung. Penggunaan font yang bentuknya terlalu rumit

menyebabkan pesan dari iklan sulit terbaca.

5. Iklan di dalam pasar pasar berupa banner (spanduk) dan nameboard (papan nama)

Gambar 7. Spanduk Kios Klithikan Notoharjo

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009)

Page 79: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Gambar 8. Tanda Pengenal Dinding Kios Klithikan Notoharjo

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009)

Gambar 9. Papan Nama Kios Klithikan Notoharjo

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009)

Iklan-iklan di dalam pasar umumnya berupa spanduk dan papan nama

dengan tampilan desain dan ukuran yang bermacam-macam, sehingga terkesan

berantakan (semrawut). Alangkah lebih baiknya apabila iklan-iklan yang berada di

dalam pasar ditata yang lebih rapi, dengan ukuran dan bentuk yang seragam serta

memiliki logo pasar.

2. Penyelenggaraan event-event khusus seperti lomba menggambar dan mewarnai

pada Hari Anak Nasional, sepeda santai atau fun bike dalam rangka ulang tahun

pasar klithikan Notoharjo yang pertama dan kedua.

C. Identifikasi Pesaing / Kompetitor

Kompetitor dipilih berdasarkan persaingan bentuk yaitu produk yang

memberikan jasa yang sama kepada pasar dengan membandingkan fasilitas yang

Page 80: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dipunyai serta karakteristik yang sama. Menurut Philip Kotler ada empat tingkat

persaingan, berdasarkan substitusi produk (1997 : 20) yaitu:

a. Persaingan merk

Terjadi apabila suatu erusahaan menganggap para pesaingnya adalah perusahaan

lain yang menawarkan produk dan jasa yang sama pada pelanggan dengan biaya

yang sama.

b. Persaingan Industri

Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua

perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.

c. Persaingan Bentuk

Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua

perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama.

d. Persaingan Generik

Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua

perusahaan yang bersaingan untuk mendapatkan rupiah yang sama.

Adapun yang dianggap menjadi pesaing atau kompetitor dari pasar Klithikan

Notoharjo adalah sebagai berikut :

1. Klithikan Pakuncen

Pasar Klitikan Pakuncen berada di Kota Yogya sejak 11 November 2007,

tergolong masih baru. Walaupun usianya lebih muda kurang lebih satu tahun

dibanding Klithikan Notoharjo Semanggi Pasar Klitikan Pakuncen perkembangan

sangat baik ramai pengunjung. Meskipun lebih kecil bangunan dan jumlah

pedagangnya namun memiliki fasilitas yang sama lengkap perbedaan yang tampak

jelas adalah klithikan Pakuncen buka sampai malam dan penataan dagangannya

yang masih tetap mempertahankan tradisionalnya yaitu lesehan.

Adapun kesuksesan pengoperasian pasar Klitikan Pakuncen tidak lepas dari

usaha Pemkot Yogya dalam mempromosikannya antara lain melalui:

Page 81: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

1. Publikasi radio

2. Pentas dangdut

3. Fun bike bersama Walikota Jogja

4. Spanduk

Gambar 10. Spanduk Klithikan Pakuncen

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2011)

5. Brosur / Flyer

Gambar 11. Brosur / Flyer Kios Klithikan Pakuncen

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2011)

6. Kupon pembelian undian berhadiah

Gambar 12. Kupon Berhadiah Klithikan Pakuncen

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2011)

Page 82: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

7. Stand banner

Gambar 13. Stand Banner Klithikan Pakuncen

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2011)

8. Sign System

a. Papan Nama

Gambar 14. Papan Nama Pasar Klithikan Pakuncen

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2011)

Page 83: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

b. Neon Box Papan Nama Blok

Gambar 15. Neon Box Papan Nama Blok Klithikan Pakuncen

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2011)

c. Papan Informasi

Gambar 16. Papan Informasi Klithikan Pakuncen

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2011)

d. Rambu-rambu

Gambar 17. Rambu-Rambu Klithikan Pakuncen

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2011)

Page 84: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

2. Matahari Singosaren Plasa Kios HP

Fasilitas dan keunggulan :

• Tempat Luas +/- 3400 m2

• Terdapat +/- 200 counter dan shop handphone dan aksesoris.

• Letak sangat strategis berada dalam satu bangunan dengan pusat perbelanjaan

Matahari Singosaren departemen store yang sangat ramai dikunjungi warga.

• Full Central AC, tersedia Hotspot.

• Bersih, terdapat Cleanning Service.

• Layanan One Stop shopping Cellular dan Computer.

Matahari Singosaren Plasa kios HP di Kota Surakarta dan kota sekitar telah

menjadi top branding, sangat populer dan salah satu perintisan tempat menjual dan

membeli HP, sehingga saat ini promosi dilakukan oleh pemilik kios sendiri-sendiri

dengan membuat iklan neon box papan nama yang dipasang diatas pintu kios.

Gambar 18. Neon Box Matahari Singosaren Plasa

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2009)

2. Matahari Communication Center (MCC)

a. Fasilitas dan keunggulan MCC :

• Tempat Luas 1600 m2 dengan koridor lebar nyaman untuk berbelanja.

• Letak yang sangat strategis berada dalam satu bangunan dengan pusat

perbelanjaan Matahari Singosaren departemen store yang sangat ramai

dikunjungi warga dan berada di tengah kota.

• Akses transportasi sangat baik, dilalui beberapa angkuta umum dan bus

• Bersih, terdapat Cleanning Service dan toilet yang kebersihannya terjaga.

• Full Central AC, tersedia Hotspot.

Page 85: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

• Terdapat 101 counter dan shop.

• Tersedia Cafe yang nyaman untuk berbisnis dengan harga terjangkau.

• Layanan One Stop shopping Cellular dan Computer.

b. Promosi yang dilakukan :

1. Website

Gambar 19. Website MCC

(Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2010)

2. Banner (spanduk)

Gambar 20. Banner MCC (Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2010)

Page 86: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3. Iklan Surat kabar

Gambar 21. Iklan Surat Kabar MCC (Dokumentasi oleh Muhammad Khoirul Sholih, 2010)

Page 87: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

D. Analsis SWOT

Tabel 10. Analisis SWOT

External Oportunities

a. Berada di kota Solo yang

merupakan kota perdagangan

yang selalu ramai dikunjungi

masyarakat dari luar kota.

b. Dilewati jalur transportasi

angkut-an umum dan mini

bus , meskipun masih baru.

c. Di tengah situasi krisis

keuangan global, perilaku

konsumen cenderung mencari

barang yang serba murah.

Threats a. Masih adanya PKL ilegal di

Solo yang menempati lokasi

strategis menjadi pesaing

serius.

b. Terjadi pelanggaran trayek

angkutan umum yang

mangkir tidak lewat di

depan pasar.

c. Anggapan sebagian

masyarakat tentang pasar

Klithikan sebagai pasar hasil

curian.

I n t e r n a l

Strength 1.Pemkot Solo sebagai

pengelola pasar me-miliki

alat pengatur dan

pengontrol yang lengkap

dan kuat dalam

pngoperasian dan pe-

ngembangan pasar ke

depan.

2.Produk yang sangat

bervariasi dan terjaga

ketersediaannya

memungkin-kan konsumen

berbelanja kebutuhanya

dalam satu atap (one stop

1,(a) Memasang iklan di pintu masuk

perbatasan kota Solo. 1,(b) Mengoptimalkan trayek

angkutan umum yang lewat di

depan pasar, dan menambahnya

jumlah trayek. 1,2,3,4,5,(c),(d)

Mengkampanyekan iklan pasar

Klithikan Notoharjo melalui

berbagai media secara gencar

dengan menonolkan keunggulan

pasar Notoharjo dalam visual

iklannya.

1,(a) Pemkot Solo hedaknya

merelokasi ke dalam zona yang

telah ditentukan untuk

diberdayakan. Penertiban

dengan sanksi yang tegas perlu

dilakukan terhadap PKL yang

melanggar aturan. 1,(b) Pemkot Solo hendaknya

mengontrol dan menertibkan

trayek angkutan umum yang

mangkir dari jalurnya dengan

sanksi yang tegas atau mencari

solusi dengan musyawarah

Page 88: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

shopping).

3.Harga produk relatif murah,

dapat ditawar.

4.Desain bangunan modern,

tertata rapi, bersih dan

cukup nyaman.

5.Fasilitas yang cukup

memadai, seperti : lahan

parkir dan koridor yang

luas, Masjid, warung

makan, dan sarana mandi

cuci kakus (MCK).

bersama. 1,(c) Mengadakan kampanye iklan

pasar klithikan Notoharjo

dengan menyertakan logo

Pemkot Solo sebagai

Baselinenya dapat memantap-

kan konsumen untuk membeli

di pasar tersebut.

Weakness 1. Tergolong pasar yang

usianya masih muda, belum

dikenal betul oleh

masyarakat luas.

2. Lokasi pasar yang kurang

strategis berada di pinggir

timur selatan kota Surakarta

yang agak jauh dari pusat

kota.

3. Tidak ada jaminan yang

pasti akan kualitas produk

atau barang dagangan.

4. Kurangnya keasadaran pe-

dagang akan ketaatan

peraturan pasar seperti

menjaga kebersihan dan

kerapian pasar.

1, (a),(d) Mengkampanyekan iklan pasar

Klithikan Notoharjo melalui ber-

bagai media secara gencar. 2, (b) Memanfaatkan alat transportasi

angkutan umum yang lewat

pasar Klithikan Notoharjo

sebagai media iklan berjalan

(mobile). 4, (d) Merancang system tanda yang

berisi perintah dan larangan

atau nasehat yang berkaitan

dengan ketaatan peraturan pasar.

1, (a) Mempertahankan dan mem-

perbaiki kualitas layanan,

produk, dan fasilitas pasar. 2, (b) Peningkatan hubungan kerja-

sama, menjalin komunikasi,

yang baik menyatukan visi

antara pihak pasar dan trayek

angkutan seperti menggunakan

alat transportasi angkutan

sebagai media iklan berjalan

pasar Notoharjo.

Page 89: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

E. Konsep Perancangan

1. Analisis Masalah

a. Analisis Masalah Umum

Masalah umum yang menjadi dasar perancangan media promosi periklanan

pasar Klithikan Notoharjo yaitu semenjak kepindahan PKL Banjarsari ke pasar

Klithikan Notoharjo para pedagang pasar Klithikan Notoharjo mengalami

penurunan pendapatan yang drastis. Meskipun pendapatan pedagang pasar

Klithikan Notoharjo sekarang telah mengalami perkembangan namun tidak

merata pada semua pedagang tersebut.

b. Analisis Masalah Khusus

Masalah khusus yang menjadi dasar perancangan media promosi periklanan

pasar Klithikan Notoharjo adalah masih kurangnya promosi pasar Klithikan

Notoharjo yang bersifat publikasi. Promosi pasar Klithikan Notoharjo selama ini

cenderung seadanya atau belum memenuhi kaidah ilmu desain komunikasi visual.

2. Persepsi Konsumen

Masyarakat kota Surakarta yang pada umumnya telah mengetahui adanya pasar

Klithikan Notoharjo meskipun tidak semuanya pernah mengunjungi pasar tersebut.

Sebagian dari mereka mengetahui tentang pasar tersebut ada yang dengan datang

langsung ke lokasi (konsumen), ada pula yang hanya dari perbincangan-perbincangan

orang atau teman saja, juga dari media masa, dan ada yang dari radio dan televisi.

Pasar Klithikan Notoharjo sebagaimana dahulu masih berupa PKL, tempat

tersebut dianggap sebagai penyedia berbagai barang kebutuhan dengan harga murah

(ekonomis) yang sangat membatu masyarakat kota Surakarta, khususnya bagi mereka

yang memiliki pengahasilan minimum. Letaknya yang strategis di pinggir-pinggir

jalan dan berada di tengah kota memanjakan konsumen dalam mencari barang yang

dibutuhkannya. Namun semenjak PKL Klithikan dipindah atau direlokasi ke pasar

Page 90: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

klithikan Notoharjo di daerah Semanggi para konsumen merasa malas karena

letaknya yang jauh di pinggiran kota.

Bagi masyarakat di luar kota Surakarta umumnya tidak tahu lokasi pasar dan

bagaimana keadaan sesungguhnya pasar klithikan Notoharjo yang telah dibangun

sekarang ini, mereka umumnya sekedar tahu namanya. Sehingga masyarakat di luar

kota Surakarta merupakan pasar sasaran (target market) pasar Klithikan Notoharjo

yang masih belum banyak tergarap.

3. Keunggulan Produk

Pasar Klithikan Notoharjo adalah tempat yang menjual barang bekas yang

terbesar, yang di bangun dengan desain modern. Meskipun tanpa AC namun pasar

tetap nyaman bagi kosumen karena dikelola dan ditata dengan rapi dan bersih tersedia

juga area parkir yang memadai dan terkoordinasi. Pasar klithikan Notoharjo

menawarkan produk yang sangat beragam memungkinkan konsumen dapat

berbelanja barang kebutuhannya dalam satu tempat (One Stop Shooping) barang

bekas serta dengan pedagang pasar yang berjumlah banyak memudahkan konsumen

melakukan melakukan penawaran untuk mendapatkan harga murah.

4. Harapan Konsumen

Konsumen yang datang ke pasar Klithikan Notoharjo mengharapkan pasar yang

telah baik tersebut dikelola dengan baik lagi. Karena banyaknya pedagang yang ada

di pasar Klithikan Notoharjo, maka harus diberi tanda petunjuk yang jelas agar

konsumen tidak kebingungan mencari arang yang dibutuhkannya. Kebersihan terus

dijaga agar kondisi pasar tetap nyaman.

Page 91: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

5. Positioning

Positioning merupakan upaya dan proses untuk menempatkan suatu produk,

merk perusahaan, individu atau apa saja yang dalam pikiran mereka yang diangggap

sebagai sasaran atau konsumennya (Rhenald Kasali, 1995: 157).

Positioning merupakan sebuah inti dari segala sesuatu yang diinginkan pengelola

pasar Klithikan Notoharjo agar dipikirkan, dirasakan dan dipercaya oleh khalayak

sasarannya mengenai produknya, dimana kita yakin konsumen akan dapat

membedakan produk milik kita dengan produk-produk sejenis di pasaran. Untuk itu

perlu ditampilkan citra tersendiri untuk menempati posisi tersendiri dibenak

konsumen.

Dalam hal ini, positioning dari pasar Klithikan Notoharjo Semanggi adalah

untuk menanamkan image dibenak target audience bahwa “pasar Klithikan

Notoharjo Semanggi merupakan pasar barang bekas yang besar dan lengkap serta

nyaman yang dikelola seperti pasar modern”.

a. Target Audience

Target Audience merupakan sasaran dari masyarakat yang ingin dituju dalam

mencapai tujuan periklanan yang diinginkan, yang mana masyarakat tersebut

memiliki susunan dan lapisan yang berbeda-beda. Lapisan masyarakat tertentu

yang ingin dicapai perhatiannya secara khusus melaui promosi periklanan inilah

yang dinamakan target audience.

Setiap perusahaan yang ingin maju selalu menetapkan target audience, baik

dalam mempromosikan produknya maupun dalam meluncurkan produk itu sendiri.

Oleh sebab itu dalam mempromosikan pasar Klithikan Notoharjo melalui media

komunikasi yang akan dirancang, sangat penting terlebih dahulu untuk mengetahui

dan mengenali siapa target audience yang ingin dituju. Adapun target audience

yang dituju dibagi menjadi dua yaitu:

Page 92: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

1. Primer

Masyarakat yang bertempat tinggal di Kotamadya Surakarta.

2. Skunder

Masyarakat yang bertempat tinggal di eks Kotamadya Surakarta atau diluar

sekitar Surakarta daiantaranya: Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri,

Sragen, klaten dan daerah di luar sekitar Surakarta lainya.

b. Segmentasi

1. Geografis

Segmentasi geografis adalah suatu penbagian pasar menjadi unit-unit

geografik seperti bangsa, Negara bagian, wilayah propinsi, dan kabupaten,

kota, RW dan sebagainya (Philip Kotler, 1999 : 379).

Adapun segmentasi geografis dari pasar Klithikan Notoharjo Semanggi

adalah sebagai berikut :

• Wilayah : Seluruh masyarakat Surakarta dan luar sekitar Surakarta

• Ukuran kota : Kota dan kabupaten

• Permukiman : perkotaan dan pedesaan

2. Demografis

Segmentasi demografi dalah suatu proses yang membagi pasar menjadi

kelompok-kelompok berdasarkan variable-variabel demografik seperti umur,

jenis kelamin, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan (Philip Kotler, 1999 :

381).

Adapun segmentasi demografi dari pasar Klithikan Notoharjo Semanggi

adalah sebagai berikut :

• Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

• Usia : 15 th keatas

• Pekerjaan : Tak terbatas

• Agama : Tak terbatas

Page 93: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

3. Psikografis

Pada segmentasi psikografis konsumen dibagi ke dalam kelompok-

kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup dan atau berbagai

ciri kepribadian (Philip Kotler, 1992 : 384).

• Kelas sosial : Menengah kebawah

• Gaya hidup : Gaya hidup yang sederhana hingga sedang, kurang peduli

penampilan.

• Kepribadian : Tidak terbatas

F. Strategi Kreatif

Menurut M. Suyanto, (2004 : 105) ”Pembentukan pesan tentang produk pada

prinsipnya merupakan manfaat utama yang ditawarkan merek sebagi pengembang

produk”. Agar informasi yang disampaikan tidak terjadi kesalahan penerimaan serta

agar mampu mengajak konsumen untuk tergerak mengikuti apa yang telah

disampikan dari promosi tersebut maka konsep desain yang di tawarkan harus jelas.

Strategi kreatif memfokuskan pada apa yang harus dikomunikasikan yang akan

memandu pengembangan seluruh pesan yang digunakan dalam kampanye periklanan.

Menurut M. Suyanto, 2004 : 106, strategi kreatif didasarkan pada beberapa

faktor yaitu :

a. Identifikasi audien sasaran

b. Masalah dasar, isu, atau peluang periklanan

c. Ide penjualan utama

d. Tema kampanye

e. Daya tarik

f. Gaya eksekusi yang digunakan

g. Informasi pendukung yang dibutuhkan dalam periklanan.

Page 94: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Adapun pendekatan yang digunakan untuk menentukan ide penjualan utama

dalam promosi ini antara lain menggunaka strategi kreatif unique selling proposition

dan strategi positioning.

a. Strategi unique selling proposition (USP)

Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak

dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang

dicari atau dijadikan alasan konsumen untuk mengunakan suatu produk tersebut.

Misal di Klithikan Notoharjo selain untuk membeli barang bekas juga dapat untuk

tempat hiburan karena tempatnya yang luas, rapi dan nyaman.

b. Strategi Positioning

Gagasan umum positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk

mendapatkan posisi mapan dalam benak konsumen. Merek yang telah memiliki

posisi mapan dalam benak menjadi faktor pengaruh yang kuat pada saat konsumen

memerlukan solusi. Misal Klithikan Notoharjo merupakan tempat untuk mencari

barang barang bekas yang besar, lengkap dan nyaman.

1. Strategi Konsep

Konsep perancangan komunikasi visual untuk promosi pasar Klithikan

Notoharjo yang ditawarkan bersifat efektif dan komunikatif, jelas dalam

penyampaian informasinya agar tidak ada kesalahan komunikasi pada calon

konsumen serta bersifat mengajak konsumen agar tergerak mengikuti apa yang telah

disampaikan. Disamping itu dalam perancangan komunikasi visual tersebut juga

menggabungkan unsur modern dengan unsur budaya lokal. Hal tesebut dimaksudkan

untuk mencitrakan pasar Klithikan Notoharjo yang didirikan dengan konsep pasar

tradisional yang bergaya modern. Pemakaian unsur modern bertujuan supaya tetap

dapat bersaing dengan kompetitornya sedangkan pemakaian unsur budaya

dimaksudkan untuk melestarikan budaya lokal (nguri-uri budaya daerah).

Page 95: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2. Strategi Visual

Strategi visual untuk promosi pasar Klithikan Notoharjo adalah menonjolkan

illustrasi dengan kekuatan fotografi yang difungsikan sebagai stimulus dan juga

menitik beratkan pada nilai kebentukan atau karakter-karakter budaya lokal Surakarta

dalam kerangka semangat membangun citra kota Solo sebagai pusat kebudayaan

Jawa serta penggunaan unsur-unsur copywriting dan layout yang tepat pada desain

iklan promosi pasar Klithikan Notoharjo.

G. Visualisasi

1. Visual

a. Layout

Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata ltak elemen-elemen

desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung

konsep/pesan yang dibawanya.

Me-layout adalah suatu salah satu proses/ tahapan kerja dalam desain.

Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout

pekerjanya. Namun definisi layaout dalam perkembangannya sudah sangat

meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang

mengatakan me-layout itu sama dengan mendesain.

Layout mempunyai 4 prinsip dasar :

1. Sequence (urutan)

Banyak yang menyebutnya hierarki / flow / aliran. Tugas seorang desainer

adalah menyampaikan pesan-pesan kepada target audience melalui suatu

karya grafis, besar kemungkinan tidak hanya memuat satu atau dua pesan

saja. Pesan-pesan tersebut di buat prioritas dan mengurutkan dari yang harus

dibaca pertama sampai ke yang boleh dibaca belakangan. Dengan adanya

sequence pembaca tidak kesulitan menagkap pesannya, karena pembaca

secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang kita inginkan.

Beberapa contoh sequence antara lain berbentuk huruf z, l, c terbalik dan i.

Page 96: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

2. Emphasis (penekanan)

Emphasis dapat diciptakan dengan berbagai cara, antara lain:

• Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen

layout lainnya pada halaman tersebut.

• Warna yang kontras / berbeda sendiri dengan ltar belakang dan elemen

lainnya.

• Meletakkan diposisi yang strategis atau yang menarik perhatian. Bila pada

umumnya, kebiasaan orang membaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke

kanan , maka posisi yang pertama dilihat orang adalah sebelah kiri atas.

• Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya.

Untuk selanjutnya informasi kedua yang harus dilihat pembca mempunyai

penekanan yang tidak sehebat informasi pertama, demikian pula informasi

ketiga, keempat dan seterusnya.

3. Balance (keseimbangan)

Pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian berat

yang merata bukan berarti seluruh bidang layout harus dipenuhi dengan

elemen. Tetapi lebih pada menghasilkan kesan keseimbangan dengan

menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dengan meletakkannya pada

tempat yang tepat. Tidak hanya pengaturan letak, tapi juga ukuran, arah,

warna dan atribut-atribut lainnya.

Ada dua macam keseimbangan suatu layout, yaitu : keseimbangan yang

simetris (symetrical balance/ formal balance) dan keseimbangan yang tidak

simetris (assymetrical balance/informal balance disususe).

Page 97: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

4. Unity (kesatuan)

Supaya sebuh layout memberi efek yang kuat bagi pembacanya, ia harus

mempunyai kesan unity. Sebagaimana layaknya kita kalau memakai pakaian :

celana atau rok dengan baju, sepatu dan ikat pinggang, satu sama lainnya

harus dipadu padankan apakah saling cocok atau tidak. Prinsipnya sama

dengan kesatuan antara elemen desain harus saling berkaitan dan disusun

secara tepat. Teks gambar, warna, ukuran posisi, style, dan lainnya.

Ada beberapa model layout iklan yang sering digunakan dalam mendesain:

1. Axial

Elememen-elemen iklan diletakkan berdasarkan sebuah

sumbu yang diletakkan pada posisi tertentu di halaman

iklan . Pada metode itu akan ditampakkan banyak

bidang kosong. Dan terkadang pemakaian unsur teks

lebih diutamakan untuk memerikan informasi yang

banyak secara tertulis degan sedikit gambar.

2. Group

Layout ini menggunakan sejumlah elemen berupa foto

yang diletakkan berkelompok dalam suatu titik

konsentrasi pandang di halaman iklan. Tujuannya

adalah untuk memberikan satu pusat perhatian.

3. Band

Elemen iklan dipasang membentang seperti sabuk,

tetapi letaknya membujur secara vertikal. Tipikal

tersebut memberikan blocking materi setinggi halaman

iklan. Sifat tipe ini adalah tegas dan kuat sehigga

meberikan kesan formal dan kaku.

Page 98: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

4. Path

Model ini menyebarkan materi, baik berupa foto

maupun teks secara zig-zag seluas halaman iklan.

Secara estetika model itu membuat mta pembaca cepat

capek, tetapi dalam trik tertentu halaman iklan itu

mendapatkan perhatian merata pada permukaan

halaman.

5. T

Walaupun ini termasuk model yang sudah kuno tetapi

ternyata model itu masih banyak yang menggunakan

karena dirasa masih efektif.

6. Z

Ide menggunakan model ini adalah untuk meratakan

perhatian di seluas permukaan halaman. Biasanya mode

ini digunakan dalam iklan-iklan ber-script latin yang

dibaca dari kiri ke kanan.

7. S

Layout ini merupakan kebalikan dari model Z, tetapi

dipergunakan bagi pembaca yang menggunakan script

non latin dan membacanya dari kanan ke kiri, misalnya

huruf arab.

Page 99: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

8. U

Pada mode ini elemen iklan dipasang mengikuti bentuk

huruf U.

9. Grid /Sistem Kolom

Model ini mirip dengan Axial, tetapi ukuran dan letak

elemen lebih memenuhi bidang iklan sehingga tidak

banyak bidang kosong.

10. Chekerboard/ Papan Catur

Maodel yang memasang elemen-elemen gambar/foto

secara rapi menyerupai kotak-kotak papan catur. Model

ini cocok dipergunakan untuk iklan yang banyak

memiliki elemen foto yang serupa.

b. Ilustrasi

Ilustrasi dicapai dengan teknik fotografi. Hasil fotografi yang digunakan

sebagi ilustrasi pada iklan promosi Klithikan Notoharjo harus menimbulkan

sensasi. Hal terseut mengingat bahwa iklan harus menarik perhatian, merangsang

minat pembaca keseluruhan pesan, menonjolkan keistimewaan produk,

menjelaskan suatu pernyataan, memenangkan persaingan dalam menarik

perhatian pembaca diantara rentetan pesan lainnya dalam suatu media yang sama,

Page 100: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

menciptakan suatu suasana khas, mendramatisasi pesan, menonjolkan suatu merk

atau menunjang semboyan yang ditampilkan dan mendukung judul iklan. Foto-

foto yang digunakn sebagai ilustrasi sebagian besar diambil melalui proses

fotografi langsung di Klithikan Notoharjo.

c. Logotype / Logo

Logo merupakan atribut paling utama yang terlihat secara fisik, seperti

layaknya wajah pada manusia. Melalui logo, tergambar semua atribut non fisik

lainnya sebagi jiwa dari entitas tersebut, yaitu : visi, dan misinya, corporate

value, corporate culture, dan seluruh kepribadiannya.

Untuk menyelaraskan dan mendukung visi kota Surakarta dalam

mewujudkan Surakarta sebagai kota budaya atau yang lebih populernya dalam

slogan wisatanya ”Solo The Spirit of Java”, dalam pembuatan logo Klithikan

Notoharjo ini akan mengangkat budaya lokal yang telah ada secara turun

temurun (local genius) dari budaya klasik Surakarta.

Salah satu bentuk kebudayaan Surakarta yang dapat membedakan dengan

budaya lain adalah dari ragam hiasnya yang contohnya dapat tampak dalam hal

bangunan, ukir-ukiran dan motif kain. Bentuk ragam hias setiap daerah memiliki

karakter atau ciri khusus sendiri-sendiri.

Ciri khusus ragam hias Surakarta menurut Lili Hartono (2006 : 58) adalah

bentuk daunnya yang ramping dan ikal melengkung ke dalam. Ciri khusus ragam

hias Surakarta tersebut oleh penulis dijadikan pedoman untuk memilih tipe huruf

(tipografi) CAC Saxon Bold untuk menyusun kata ”Klitikan Notoharjo” serta

dengan mengkombinasikan lengkungan-lengkungan sebagai logo Klithikan

Notoharjo.

Tipe huruf CAC Saxon Bold dengan karakter ramping dengan ujungnya

melengkung ke dalam sangat cocok dipakai untuk merancang logo Klithikan

Notoharjo karena mempunyai kesamaan ciri kusus dengan ragam hias Surakarta

sehingga dapat menampilkan kesan formal dan kesan budaya Surakarta.

Page 101: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

1. Anatomi Elemen Logo

Logo / Brand / Mark

Logogram / Picturemark Logotype / Wordmark

Gambar 22. Anatomi Elemen Logo Klithikan Notoharjo

2. Kajian Sumber Penciptaan Logogram Klithikan Notoharjo

( Klithikan Notoharjo)

( Klithikan) (Notoharjo)

Page 102: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

• Klithikan

• Notoharjo

• Klithikan Notoharjo

Transformasi dari interpretasi semantik

kata “klithikan” (barang bekas) yang

berarti barang yang telah dipakai

berulang-ulang atau penggunan ulang

suatu barang (reuse).

Mengambil dari inisial huruf depan

dari kata “Notoharjo” yaitu

ikon/lambang “N” yang dikombinasi

ragam hias khas Surakarta.

Page 103: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Gambar 23. Proses Penciptaan Logogram Klithikan Notoharjo

d. Warna

Pemilihan warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam

mendesain identitas visual, karean warna yang terpilih menjadi identitas visual

akan digunakan untuk menunjukkan identitas dari produk (identification marks)

yang selanjutnya akan selalu dipakai dalam setiap media visual. Oleh karena itu

dibutuhkan riset yang mendalam menyangkut beberapa bidang, antara lain

psikologi, budaya dan komunikasi.

Warna yang akan digunakan dalam pembuatan identitas Klithikan Notoharjo

ini adalah dominan warna coklat. Dalam psikologi warna, coklat dapat diartikan

natural, sehat, pertumbuhan, kesuburan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan

dibangunnya Klithikan Notoharjo untuk menumbuhkan kemakmuran masyarakat

Surakarta bagian timur selatan. Sesuai juga dengan arti kata yang terkandung

dalam nama pasar “Notoharjo”. “Noto” berarti menata, “harjo” berarti makmur

atau sejahtera.

Menurut filsafat Jawa dari pihak kraton, coklat adalah salah satu warna yang

dianggap sebagai tiga warna alam. Warna-warna alam inilah yang kemudian

selalu digunakan pada kain batik, dan sudah menjadi ciri khas warna batik

Surakarta. (http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-

42498146-909-gki_sangkrah-chapter5.pdf, diakses 5 Oktober 2010).

Atas dasar itulah warna dominan yang akan digunakan dalam pembuatan

identitas Klithikan Notoharjo ini adalah warna coklat. Adapun warna coklat

sebagai identitas Klithikan Notoharjo tersebut adalah:

Page 104: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

e. Tipografi

Perencanaan tipografi didasarkan pada pertimbangan gaya desain dan fungsi,

juga karakter huruf yang akan dipasang. Dalam pemilihan tipografi, perancangan

menggunakan jenis font yang bersifat tegas agar dapat terbaca dengan baik.

Pemilihan jenis font yang tepat merupakan pertimbangan utama yang perlu

diperhatikan dalam media desain, karakternya harus memiliki kekuatan sendiri

untuk mewakili karakteristik obyek dan pesan yang akan disampaikan. Font yang

tertera dibawah ini merupakan font yang akan digunakan di dalam perancangan

dan kemungkinan untuk merubah font agar terlihat menarik. CAC Saxon Bold

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

Jenis huruf ini termasuk dalam kategori huruf berkait (Serif) semi dekoratif

yang dicirikan dari kait di sebagian huruf dan juga terdapat pelengkungan ke

arah dalam pada ujungnya. Huruf ini dipakai dalam pembuatan logo sekaligus

headline karena karakternya ada kesesuaian dengan ragam hias Surakarta.

Sebagai serif huruf ini bersifat formal mengekspresikan organisasi dan sebagai

dekoratif sesuai dengan bentuknya bersifat anggun, halus, dan dinamis.

Benguiat Bk BT

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

Jenis huruf ini termasuk dalam kategori huruf berkait (serif) dengan ketebalan

yang kontras, bersifat formal dan anggun dan rapi. Huruf ini dipakai dalam

kalimat tagline (slogan) “Pasar barang bekas yang berkelas” dan naskah

bodycopy ”Nyaman pasare, Lengkap dagangane”.

Page 105: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

f. Identifikation Marks

Adalah suatu grafis pengikat yang di dalamnya terdapat elemen-elemen

desain yang selalu digunakan dalam rangkaian perancangan desain seperti logo,

slogan, warna dan lainnya dengan tujuan sebagai identitas agar targets market dan

target audiens mudah mengenali setiap media promosi klithikan Notoharjo.

Sedangkan di dalam perancangan ini Identifikation Marks yang digunakan

adalah logatype Klithikan Notoharjo. Hal ini dijadikan sebuah strategi untuk

menanamkan citra klithikan Notoharjo agar tetap dikenal kuat oleh masyarakat.

2. Copywriting

Copywriting adalah seni seni penulisan pesan penjualan. Copy iklan harus

didukung oleh bentuk kreatifitas lain seperti gambar, tipografi, dan mungkin juga

warna guna menghasilkan interprestasi copy iklan yang artistik dan memenuhi kaidah

tipografis. Copywriting terdiri dari headline, sub headline, bodycopy, slogan, serta

baseline yang semuanya itu saling memperjelas satu sama lain.

a. Headline (kepala Berita)

Headline merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan

merupakan hal yang pertama kali dibaca. Headline mampu mengarahkan pembaca

untuk lebih jauh mengetahui isi pesan atau produk yang ada di dalamnya.

Sedangkan fungsi headline sendiri berfungsi sebagai pusat perhatian / menarik

minat pembaca kemudian mengarahkan untuk mengikuti teks selanjutnya.

Headline yang digunakan untuk iklan ini adalah :

Page 106: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

b. Subheadline

Subheadline merupakan lanjutan keterangan dari headline yang menjelaskan

makna atau arti daripada headline. Subheadline juga disebut sebagai kalimat

peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah

(bodycopy). Subheadline yang digunakan untuk iklan ini adalah :

“Tetap berkelas dengan barang bekas” yang mengandung pesan mendorong

dan menumbuhkan kepercayaan diri dan penguatan kepada konsumen untuk

membeli barang bekas di Klithikan Notoharjo. Kata “berkelas“ menunjukkan

status kedudukan yang mantap atau sesuatu yang bernilai lebih dari sebelumnya

barang bekas yang hanya dijual oleh PKL pinggir jalan tidak tetata telah berubah

sebagai barang dagangan pasar resmi dan mewah, ditata rapi dan bersih di kios-

kios dalam pasar seperti pasar modern, sehingga tidak ragu atau tabu lagi

masyarakat untuk berkunjung dan membeli di Klithikan Notoharjo semanggi.

c. Bodycopy (Teks Inti)

1).

2). ” Pasar Tardisional Bergaya Modern Dengan Dagangan Super Lengkap dan

Murah Nyaman dan Layak Untuk Anda Kunjungi”.

3). 100% Murah, Alat Bangunan, Alat Pertanian, Kompresor

Page 107: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

4). Super Murah Sparepart Mobil & Service

5). Pusat Handphone, Kaset & CD Murah

6). Onderdil & Perlengkapan Sepeda Motor Paling Lengkap & Murah

7). Pusatnya Elektronik Murah

8). Tetap Berkelas Pakai Baang Bekas

9). Lengkap & Murah Alat Musik & Olahraga

Bodycopy adalah kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang

ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil

sikap, berpikir, dan bertindak lebih lanjut. Bodycopy pada perancangan

komunikasi visual ini berisi tentang keunggulan-keuggulan yang dimiliki

Klithikan Notoharjo.

d. Baseline

Merupakan unsur lain yang diletakkan di bagian bawah dari bidang

keseluruhan (biasanya dicantumkan nama perusahaan, brandname, dan bisa juga

slogan). Baseline yang digunakan dalam iklan ini adalah logo Pemkot Surakarta

disertai logo “the spirit of java”.

1. Logo Pemkot Surakarta

Gambar 24. Logo Pemkot Solo

2. Logo Semboyan Wisata Surakarta

Page 108: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Gambar 25. Logo Dinas Pariwisata

3. Alamat pasar Klithikan Notoharjo

Jl. Serang No. 5 Semanggi, Solo 57117, (0271) 642020

e. Tagline / Keywords (Slogan)

Tagline merupakan kata–kata singkat, unik dan khas untuk mempopulerkan

barang atau jasa. Hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra

perusahaan (http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-

42498034-867-taste_chinese-chapter4.pdf, diakses 5 Oktober 2010).

Menurut Nuradi dkk. (1996: 56) tagline adalah kalimat singkat sebagai penutup

teks inti yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi suatu iklan. Tagline ini

merupakan suatu ungkapan pendek berisi pesan yang padat dan mudah diingat.

Tagline ini bisa disamakan dengan slogan, atau jargon dalam iklan. Penggunaan

tagline ini adalah untuk memperkuat kemampuan iklan dalam mengeksekusi

(mencapai sasarannya) yaitu memengaruhi konsumen untuk menggunakan produk

yang diiklankan.

Adapun di dalam perancangan komunikasi visual ini, selain penempatannya

sebagai Subheadline kalimat “Pasar Barang Bekas Yang Berkelas” juga

difungsikan sebagai tagline. Tagline dibuat dengan kalimat singkat padat dan

mengangkat karakteristik Klithikan Notoharjo.

Page 109: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

BAB III

PROSES PERANCANGAN

A. Media

Jenis media promosi yang diproduksi secara umum biasanya

dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu media cetak dan media

elektronik. Sehingga pada pemilihan media agar menjadi promosi yang efektif

dan komunikatif harus didasarkan oleh sasaran dan selanjutnya pendekatan

melalui media yang telah ditentukan akan dipakai.

Yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah jangkauan,

frekuensi, dan pengaruhnya. Disamping itu harus dipertimbangkan pula biaya,

keunggulan, dan keandalannya untuk meraih perhatian sasaran yang dituju. (M.

Suyanto, 2004 : 21).

Pemilihan media merupakan masalah mencari cara dengan biaya yang

paling efisien dan efektif untuk menyampaikan sebuah pembeberan yang

dikehendaki kepada khalayak sasaran.

1. Kebiasaan media yang disenangi khalayak sasaran.

(Philip Kotler, 1992: 293).

Perencanaan media adalah memilih media-media tertentu berdasarkan

beberapa variabel. Variabel yang terpenting adalah :

2. Produk yang memerlukan media tepat dalam hal peragaan, visualisasi,

penjelasan, keterpercayaan dan warna.

3. Suatu pesan memerlukan media yang tepat untuk dikomunikasikan dengan

benar kepada khalayak sasaran.

Setelah menentukan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, maka pada

perancangan ini akan menggunakan beberapa media dengan harapan dapat

memberikan informasi dan menjadi media komunikasi untuk menarik minat calon

konsumen.

Adapun media yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah sebagai

berikut :

98

Page 110: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

1. Media cetak adalah kumpulan berbagai media informasi yang dibuat

(diproduksi) dan disampaikan kepada khalayak sasaran (pembaca) melalui tulisan

atau (cetakan) dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dilihat dan dibaca

(Agus S. Madjadikara, 2004: 12).

Yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah jangkauan,

frekuensi, dan pengaruhnya. Disamping itu harus dipertimbangkan pula biaya,

keunggulan, dan keandalannya untuk meraih perhatian sasaran yang dituju. (M.

Suyanto, 2004 : 21).

Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-

pesan visual. (Rhenald Khasali, 1995: 165).

Media Cetak

Media cetak yang akan digunakan dalam perancangan promosi ini yaitu :

a. Stationary

1) Kartu Nama

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 5 cm x 8 cm

Page Layout : Horisontal

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Logo Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

2) Kop Surat

Software graphic : Corel Draw X4

Ukuran : 21.0 cm x 29.7 cm

Page Layout : Vertikal

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Logo Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

3) Amplop

Software graphic : Corel Draw X4

Ukuran : 19.0 cm x 10.0 cm

Page Layout : Vertikal

Page 111: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Logo Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

b. Media Promosi Out Door

1. Billboard

Billboard merupakan media luar ruang yang biasa ditempatkan pada area

strategis sperti jalur utama ataupun areal perkotaan, Pada perkembangannya,

muncul pula digital billboard berupa gambar atau running text yang

menggunakan listrik sebagai catu daya. Megatron dan videotron termasuk

dalam digital billboard yang berguna untuk membangun citra atau image serta

memberi petunjuk kepada masyarakat tentang iklan yang biasanya berisi

gambar dan pesan untuk menginformasikan suatu produk ataupun berupa

pemberitahuan kepada khalayak secara obyektif. Pemasangannya bisa

menggunakan struktur mandiri yang permanen, maupun menempel pada

konstruksi bangunan permanen. (http://organisasi.org/strategi-jenis-macam-

dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-

pemasaran. diakses 9 April 2010

Adapun teknis pengerjaan adalah :

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : Horisontal (5 x 10 m), Vertikal (3 x 6 m)

Page Layout : Vertikal & Horisontal

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Body Copy : Nyaman Pasare Lengkap Dagangane

Baseline : Alamat Pasar, Logo Pemkot Solo

Media Placement : dipasang pada titik-titik strategis

).

Page 112: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101 2. Iklan Surat Kabar

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 2/3 Halaman (30 x 17.5 cm)

Page Layout : Horisontal

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar dan Dagangan

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Kunjungi..Klithikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Body Copy : Pasar Tardisional Bergaya Modern Dengan

Dagangan Super Lengkap dan Murah Nyaman

dan Layak Untuk Anda Kunjungi

Baseline : Logo Pemkot Solo, Logo Dinas Pariwisata dan

Alamat Pasar: Jl. Serang No.5 Semanggi Solo

57117. (0271) 642020

Media Placement : Solopos, Joglosemar, Suara Merdeka

3. Stand Banner

Media promosi yang biasa ditempatkan di Luar ruangan di pinggir

sepanjang jalan umum di Surakarta.

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 70 cm x 140 cm

Page Layout : Vertikal

Bahan : MMT, Besi Pipa, Besi Ring

Teknik : Digital Printing, Cat Air Brush, Las listrik

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar dan Produk Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Body Copy : 1. 100% Murah, Alat Bangunan, Alat

Pertanian, Kompresor

Page 113: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

2. Super Murah Sparepart Mobil & Service

3. Pusat Handphone, Kaset & CD Murah

4. Onderdil & Perlengkapan Sepeda Motor

Paling Lengkap & Murah

5. Pusatnya Elektronik Murah

6. Tetap Berkelas Pakai Baang Bekas

7. Lengkap & Murah Alat Musik & Olahraga

Baseline : Logo Pemkot Solo, Logo Dinas Pariwisata

Media Placement : Pinggir Jalan Raya

4. Branding Mobile

Salah satu media yang dianggap efektif untuk transportasi dan menjadi

sesuatu yang menarik dan langsung terlihat oleh publik. Adapun yang akan

digunakan dalam promosi, tentu saja diharapkan akan menjadi sesuatu yang

efektif. Sedangkan pengerjaannya memakai :

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : Menyesuaikan Kendaraan Umum

Page Layout : Vertikal

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Body Copy : Nyaman Pasare Lengkap Dagangane

Baseline : Alamat Pasar, Logo Pemkot Solo

Media Placement : Bus dan Angkuta

5. Papper Bag

Merupakan media fungsional, untuk membungkus produk yang dibeli

sekaligus menyampaikan pesan kepada publik secara langsung. Cukup efektif

Page 114: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

dan praktis karena dapat sebagai benda pakai yang dipergunakan secara

berulang-ulang dan sekaligus sebagai iklan berjalan. Berikut pengerjaanya:

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 40 x 33.6cm, 35 x30 x 25.2cm, 25 x 21cm.

Page Layout : Vertikal

Bahan : Art Karton 260 gr

Teknik : Digital Printing

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Media Placement : Pembungkus Produk Pasar

6. Karcis Parkir

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 6 x 12 Cm

Page Layout : Vertikal

Bahan : HVS 60 gr

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Media Placement : Pintu Keluar Masuk Pasar

c. Media Promosi Penanda (Sign System)

1) Penunjuk Arah

Merupakan media luar ruang yang sifatnya memberikan informasi arah

atau petunjuk kesuatu tempat. Media ini biasa ditempatkan pada persimpangan

jalan ataupun jalan utama yang akan menuju kepada obyek.

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 40 x 120 cm

Page Layout : Horisontal

Page 115: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Teknik : Digital Printing, Cat Air Brush, Las listrik,

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Media Placement : pinggir jalan raya

2) Papan

Tanda untuk membimbing pengunjung dengan menginformasikan letak

kios berdasarkan jenis barang dagangan di masing-masing blok dalam pasar.

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 50 x 100 cm

Page Layout : Vertikal

Bahan : Stiker vinyl, Acrylic, Besi Pipa, Besi Plat

Teknik : Digital Printing, Cat Air Brush, Las listrik

Media Placement : Di dalam pasar

informasi

3) Tanda pengenal untuk menunjukkan identitas Klithikan Notoharjo

semanggi yang berbentuk gapura.

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 940 x 630 cm

Page Layout : Horisontal

Bahan : Besi pipa, besi siku, besi plat galvalum, besi beton

Teknik : Air Brush, Las Listrik

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Media Placement : Di dalam pasar bagian depan

Papan Nama Pasar

4) Tanda pengenal untuk menunjukkan identitas kios-kios pedagang di

Klithikan Notoharjo semanggi

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 50 x 100 cm

Papan Nama Kios

Page Layout : Vertikal

Page 116: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Bahan : Acrylic, Stiker vinyl

Teknik : Digital Printing

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Media Placement : Ditempel di dinding di atas kios pasar

d. Merchandise

Diberikan pada waktu pengunjung usai datang ke pasar bersamaan

memberikanh karcis sebagai kenang-kenangan sekaligus berfungsi sebagai

promosi secara tidak langsung, jadi konsumen yang baru saja mengunjungi Pasar

dapat menceritakan keberadaan Pasar Klitikan setelah habis berkunjung.

1) Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 10 x 20 cm

Page Layout : Horisontal

Bahan : Kertas Kwalite dan Trasign

Teknik : Digital printing cutting sticker

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Media Placement : Mobil, sepeda motor.

Stiker

Page 117: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

BAB IV

DESKRIPSI KARYA

a. Stationary

1) Kartu Nama

Gambar 26. Kartu Nama

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 5 cm x 8 cm

Page Layout : Horisontal

Teknik : Digital Printing

Bahan : Kertas Ivory 260 gr

Ilustrasi : Logo Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Media Placement : Dalam dompet, di meja kerja kantor

106

Page 118: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

2) Kop Surat

Gambar 27. Kop Surat

Software graphic : Corel Draw X4

Ukuran : 21.0 cm x 29.7 cm

Page Layout : Vertikal

Teknik : Digital Printing

Bahan : Kertas HVS 80 gr

Ilustrasi : Logo Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Page 119: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

3) Amplop

Gambar 28. Amplop

Software graphic : Corel Draw X4

Ukuran : 19.0 cm x 10.0 cm

Page Layout : Vertikal

Teknik : Digital Printing

Bahan : Kertas HVS 80 gr

Ilustrasi : Logo Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Page 120: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

b. Media Promosi out door

1. Billboard

Gambar 29. Billboard Vertikal dan Media Placement-nya

Adapun teknis pengerjaan adalah :

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : Horisontal (5 x 10 m) Vertikal (3 x 6 m)

Page Layout : Vertikal

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Body Copy : Nyaman Pasare, Lengkap Dagangane

Baseline : Jl. Serang No.5 Semanggi Solo 57117. (0271) 642020

Media Placement : dipasang pada titik-titik jalan yang strategis

Page 121: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Gambar 30. Billboard Horisontal dan Media Placement-nya

Page 122: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Billboard merupakan media luar ruang dengan waktu baca yang relatif

singkat. Hal ini dikarenakan penempatan media di pinggir jalan raya umum dianggap

lebih tepat dan semua kendaraan pribadi maupun umum yang melintas hanya sekilas

untuk membacanya, maka digunakan penekanan headline yang jelas guna

memberikan informasi secara cepat kepada audience. Desain billboard lebih banyak

menampilkan ilustrasi yaitu foto-foto tentang pasar Klitikan Notoharjo untuk menarik

perhatian publik, tanpa mengesampingkan keseimbangan bentuk layout dan isi pesan

untuk memberikan kejelasan informasi.

Adapun teknis pengerjaan adalah :

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : Horisontal (5 x 10 m) Vertikal (3 x 6 m)

Page Layout : Horisontal

Bahan : MMT

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Body Copy : Nyaman Pasare, Lengkap Dagangane

Baseline : Jl. Serang No.5 Semanggi Solo 57117. (0271) 642020

Media Placement : Dipasang pada titik-titik jalan yang strategis

Page 123: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

2. Iklan Surat Kabar

Gambar 31. Iklan Surat Kabar dan Media Placement-nya

Page 124: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 2/3 Halaman (30 x 17.5 cm)

Page Layout : Horisontal

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar dan Dagangan

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT, Times New Roman

Headline : Kunjungi..Klithikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Body Copy : Pasar Tardisional Bergaya Modern Dengan Dagangan Super

Lengkap dan Murah Sangat Nyaman dan Layak Untuk Anda

Kunjungi

Baseline : Logo Pemkot Solo, Logo Dinas Pariwisata dan Alamat Pasar:

Jl. Serang No.5 Semanggi Sol 57117. (0271) 642020

Media Placement : Solopos, Joglosemar, Suara Merdeka

3.Stand Banner

Page 125: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Gambar 32. Stand Banner

Page 126: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Gambar 33. Konstruksi Stand Banner dan Media Placement-nya

Page 127: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Media promosi stand banner ditempatkan di luar ruangan yaitu di pinggir-

pinggir jalan yang strategis di Surakarta. Sedangkan pengerjaannya memakai :

Software graphic : 70 cm x 140 cm

Page Layout : Vertikal

Teknik : Digital Printing, Cat Air Brush, Las listrik

Bahan : MMT, Besi Pipa, Besi Ring

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Body Copy : 1. 100% Murah, Alat Bangunan, Alat Pertanian, Kompresor

2. Super Murah Sparepart Mobil & Service

3. Pusat Handphone, Kaset & CD Murah

4. Onderdil & Perlengkapan Sepeda Motor Paling Lengkap &

Murah

5. Pusatnya Elektronik Murah

6. Tetap Berkelas Pakai Baang Bekas

7. Lengkap & Murah Alat Musik & Olahraga

Baseline : Logo Pemkot Solo, Logo Dinas Pariwisata

Media Placement : Pinggir Jalan Raya

Page 128: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

4. Branding Mobile

Gambar 34. Branding Mobile

Page 129: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Salah satu media yang dianggap efektif untuk transportasi dan menjadi

sesuatu yang menarik dan langsung terlihat oleh publik. Adapun yang akan

digunakan dalam promosi, tentu saja diharapkan akan menjadi sesuatu yang efektif.

Sedangkan pengerjaannya memakai :

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : Menyesuaikan Kendaraan Umum

Page Layout : Horisontal

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Foto Bangunan Pasar

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Body Copy : Nyaman Pasare Lengkap Dagangane

Baseline : Jl. Serang No.5 Semanggi Solo 57117. (0271) 642020

Media Placement : Bus dan Angkuta

5. Papper Bag

Gambar 35. Papper Bag

Page 130: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Gambar 36. Konstruksi Papper Bag

Merupakan media fungsional dan Praktis, untuk membungkus produk yang

dibeli sekaligus menyampaikan pesan kepada publik secara langsung. Berikut

pengerjaanya:

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 40 x 33.6cm, 35 x29.4cm, 30 x 25.2cm, 25 x 21cm.

Page Layout : Vertikal

Teknik : Digital Printing

Page 131: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Bahan : Art Karton 260 gr

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Media Placement : Pembungkus Produk

6. Karcis Parkir

Gambar 37. Karcis Parkir

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 6 x 12 Cm

Page Layout : Horisontal

Teknik : Digital Printing

Bahan : HVS 60 gr

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Subheadline : ” Pasar Barang Bekas Yang Berkelas”

Media Placement : Pintu Keluar Masuk Pasar

Page 132: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

c. Media promosi penanda (Sign System)

1. Penunjuk Arah

Gambar 38. Penunjuk Arah dan Konstruksinya

Page 133: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Gambar 39. Media Placement Penunjuk Arah

Merupakan media luar ruang yang sifatnya memberikan informasi arah atau

petunjuk kesuatu tempat. Media ini biasa ditempatkan pada persimpangan jalan

ataupun jalan utama yang akan menuju kepada obyek. Desain berdasarkan fungsi

utamanya yaitu sebagai penunjuk arah untuk mengarahkan publik ke suatu tempat

atau obyek agar tidak salah arah. Penempatan media ini sangatlah berpengaruh besar,

maka dengan didukung desain sign system yang baik dan penempatan yang tepat

dapat menjadi nilai tambah tersendiri dalam memberikan informasi kepada publik.

Software graphic : Corel Draw X4

Ukuran : 40 x 120 cm

Page Layout : Horisontal

Page 134: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Teknik : Cat Air Brush, Las listrik, Digital printing

Bahan : Stiker vinyl, Acrylic, Besi Pipa, Besi Siku, Besi

Plat, Beton

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Media Placement : Di dalam pasar bagian depan blok kios pasar

2. Papan informasi

Gambar 40. Papan Informasi Klithikan Notoharjo

Page 135: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Gambar 41. Konstruksi Papan Informasi dan Media Placement-nya

Page 136: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Tanda untuk membimbing pengunjung dengan menginformasikan letak kios

berdasarkan jenis barang dagangan pada masing-masing blok di dalam pasar.

Sedangkan pengerjaannya memakai :

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 50 x 100 cm

Page Layout : Vertikal

Bahan : Stiker vinyl, Acrylic, Besi Pipa, Besi Plat

Teknik : Digital Printing, Cat Air Brush, Las listrik

3. Papan Nama Pasar

Gambar 42. Papan Nama Pasar Klithikan Notoharjo

Page 137: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Tampak Depan Tampak Samping Tampak Depan Tampak Samping

Gambar 43. Konstruksi Papan Nama Pasar Klithikan Notoharjo

Page 138: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Gambar 44. Media Pacement Papan Nama Pasar Klithikan Notoharjo

Papan nama berbentuk gapura yang berfungsi sebagai tanda pengenal untuk

menunjukkan identitas Klithikan Notoharjo Semanggi

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 940 x 630 cm

Page Layout : Horisontal

Bahan : Besi pipa, besi siku, besi plat galvalum, besi beton

Teknik : Air Brush, Las Listrik

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Media Placement : Di dalam pasar bagian depan

Page 139: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

4. Papan Nama Kios

Gambar 45. Papan Nama Kios dan Media Placement-nya

Tanda untuk membimbing pengunjung dengan menginformasikan letak kios

berdasarkan jenis barang dagangan pada masing-masing blok di dalam pasar.

Page 140: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 50 x 100 cm

Page Layout : Vertikal

Bahan : Acrylic, Stiker vinyl

Teknik : Digital Printing,

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Media Placement : Ditempel di dinding di atas kios pasar.

d. Merchandise

Diberikan pada waktu pengunjung usai datang ke pasar bersamaan

memberikanh karcis sebagai kenang-kenangan sekaligus berfungsi sebagai promosi

secara tidak langsung, jadi konsumen yang baru saja mengunjungi Pasar dapat

menceritakan keberadaan Pasar Klitikan Notoharjo setelah habis berkunjung.

1. Stiker

Gambar 46. Stiker

Software graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X4

Ukuran : 10 x 20 cm

Page Layout : Vertikal

Bahan : Kertas Kwalite dan Trasign

Teknik : Digital printing cutting sticker

Typografi : Bell MT, CAC Saxon Bold, Benguiat Bk BT

Headline : Logo Klitikan Notoharjo

Media Placement : Mobil, sepeda motor.

Page 141: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Data yang sudah diperoleh dari hasil penelitian mengenai kondisi pasar

Klithikan Notoharjo Semanggi dijadikan acuan dalam proses perancangan

promosi. Secara mendasar gambaran tentang pasar dapat dirangkum dalam

beberapa uraian kalimat sebagai berikut :

1. Tutupnya sebagaian kios pedagang pasar Klithikan Notoharjo Semanggi

disebabkan karena kurangnya pengunjung yang datang ke pasar Klithikan

Notoharjo Semanggi.

2. Perkembangan pasar Klithikan Notoharjo Semanggi masih kurang dikenal masyarakat luas.

3. Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi berpotensi untuk lebih dikembangkan.

4. Kurangnya promosi berkelanjutan dan minimnya informasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai pasar Klithikan Notoharjo Semanggi, sehingga masih kurang mendapat apresiasi.

Berdasarkan kondisi dan gambaran umum di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan komunikasi visual sebagai media promosi yang dikerjakan umumnya melalui media cetak diharapkan mampu menjadi salah satu solusi terhadap kurangnya pengunjung pasar Klithikan Notoharjo Semanggi yang berdampak pada tutupnya sebagian kios pasar dan turunnya pendapatan pedagang pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada seluruh pihak terkait guna meningkatkan perkembangan pasar Klithikan Notoharjo Semanggi, seperti Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, pemda,dan masyarakat di pasar Klithikan Notoharjo Semanggi adalah : 1. Merancang suatu promosi secara sistematis, terarah dan berkelanjutan agar

tujuan perancangan tersebut dapat tercapai dengan baik.

130

Page 142: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

2. Pemkot Solo dan Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta lebih perhatian terhadap perkembangan pasar di Surakarta supaya bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas dan lebih meningkatkan kesejahteraan pedagang di pasar.

3. Pedagang dan masyarakat pasar Klithikan Notoharjo supaya lebih meningkatkan kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk lebih meningkatkan kenyamanan pengunjung pasar.

Page 143: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Fathoni, 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusuna Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Penerbit Andi

Agus S. Madjadikara. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ahmad Kurnia dan Edi Sudadi. 1998. Desain Komunikasi Visual II : S1/Semester IV/6 SKS/ BPK – FAK Sastra. Surakarta : UNS Press

Badan Informasi dan Komunikasi. 2007. Memboyong 989 PKL. Surakarta : Pemkot Surakarta

Dendi Sudiana. 1986. Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung : Penerbit Remaja Karya

Frank Jefkins. 1996. Periklanan. Jakarta : Erlangga

Hanung Widhiatmoko, 2007. Analisi Pengaruh Perpindahan Pedagang Kaki Lima Di Sekitar Monumen ’45 Bajarsari ke Pasar Notoharjo Semanggi Terhadap Pendapatan Pedagang. Skripsi.

Henry Simamora. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta : Salemba Empat

---------. 1999. Marketing. Jakarta : Erlangga

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991 : Jakarta : Balai Pustaka

Kustadi Suhandang. 2005. Periklanan. Bandung : Penerbit Nuansa

Lili Hartono. 2006. Materi Ajar Kegiatan Hibah Pengajaran Mata Kuliah Ragam Hias. Surakarta : UNS Press

Margana. 2000, Teori Desain. Surakarta : UNS Press

M. Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis Dalam Periklanan. Yogyakarta : Penerbit Andi

Muhammad Hisyam dan Taufik Abdullah, 2003. Krisis Masa Kini dan Orde Baru. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nuradi. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Philip Kotler. 1992. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Intermedia.

Philip Kotler. 1999. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

132

Page 144: DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PENUNJANG ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Pujiriyanto. 2002. Desain Grafis Komputer. Yogyakarta :Penerbit Andi

Renald Kasali. 1992. Managemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti

---------. 2005. Manajemen Periklanan. Jakarta : Penerbit Pustaka Grafiti

Suharsini Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

---------. 1990. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara. Surianto Rustan. 2008. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama

Sutopo, H.B. 1998. Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press

---------. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press

Wahyu Wibowo. 2003. Sihir Iklan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Surat Kabar Kompas, 11 juli 2009

Solopos, 8 Agustus 2005

Solopos, 30 Agustus 2006

Website

http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2007/jiunkpe-ns-s1-2007-42402252- 5494-ad_festival-chapter4.pdf, diakses

5 April 2010

http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-42498034-867-taste_chinese-chapter4.pdf

, diakses 5 April 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/pasar

, diakses 1 Agustus 2010

http://islamicgraphicdesign.blogdetik.com

, diakses 5 April 2010

http://organisasi.org/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-

produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran, diakses 9 April 2010

http://oynrawkstar.multiply.Com/journal/item/98, diakses

5 April 2010

http://www.budpar.go.id

, diakses 1 Agustus 2010

http://www.solopos.com/berita.php?ct=9556, diakses

1 Agustus 2008

http://www.suaramerdeka.com/harian/0504/06/slo12.htm, diakses 1 Agustus 2010