Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

4
 Architecture and design Selasa, 11 Januari 2011 DESAIN KANTOR BUPATI SIGI MELALUI PENERAPAN ARSITEK TUR POSTMODERN C. Arsitektur Postmodern Gerakan arsitektur modern dapat dipandang sebagai cara pandang, meminjam istilah Lyotard, “masyarakat industrial”. Kemudian dalam perkembangan baru muncul fenomena “masyarakat post- industrial” yang memiliki cara pandang yang mengalami perubahan paradigma yang dikenal sebagai paradigma posmodernisme. Arsitektur sebagai bagian dari kebudayaan fisik manusia ikut mengalami perubahan cara pandang, yang kemudian disebut sebagai “Postmodernisme arsitektur”. Jencks,1986 dalam Ikhwanudin,2005 menyatakan bahwa postmoderisme merupakan dialektika kritis terhadap ideology sebelumnya (modernisme). Posmodern adalah kombinasi teknik modern dengan sesuatu yang lainnya, temasuk bangunan tradisional, dengan demikian posmodernisme merupakan kritik dialogis dan sekaligus kelanjutan dari modernisme, dengan mengambil unsur- unsur positif seperti temuan bahan dan teknik konstruksi modern dan pemikiran fungsionalismenya. Namun keduanya diletakan secara proporsional. Jencks,1986 dalam Ikhwanudin,2005 menyatakan lebih lanjut bahwa Posmodern sebagai akhir dari worldview tunggal dan perang terhadap segala bentuk totalitas, resistensi terhadap penjelasan tunggal, penghargaan terhadap perbedaan dan penerimaan terhadap (karakter) regional, lokal dan khusus. Posmodernisme merupakan kelanjutan dari modernisme dan transendensi nya, sebuah aktivitas ganda, yang mengakui hubungan kompleks masa kini dengan paradigma dan worldview sebelumnya. Postmodern didefinisikan sebagai double coding yakni kombinasi teknik-teknik modern dengan yang lain, biasanya bangunan tradisional yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan kelompok minoritas tertentu, umumnya arsitek. 1. Langgam arsitektur posmodern a. Purna modern yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, dan identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa s ilam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari bagian dari perjalanan manusia. b. Neo modern, mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistic dan estetik yang dominan c. Dekontruksi, yang dikomunikasikan adalah: 1) Unsur–unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur. 2) Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen–elemen yang essensial maupun substansial. Sehingga dapat dikatakan bahwa: Arsitektur purna modern memiliki kepedulian yang besar pada masa lalu Arsitektur neo modern memiliki kepedulian yang besar pada masa kini. Arsitektur dekontruksi tidak mengikatkan diri pada salah satu dimensi. 2. Ciri – ciri umum arsitektur postmodern Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur po stmodern, Charles Jencks memberikan daftar ciri–ciri sebagai berikut: a. Ideological, yaitu suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis 1) Double coding of Style, bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu arsitektur modern dengan arsitektur lainnya. 2) Popular and pluralist, Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal. 3) Semiotic form, penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk–bentuk yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud. 4) Tradition and choice, merupakan hal–hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang. 5) Artist or client, mengandung dua hal pokok yaitu bersifat seni (intern) dan bersifat umum (extern), yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum. 6) Elitist and participative, lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern. 7) Piecemal, penerapan unsur–unsur dasar, secara sub–sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur– unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain–lain. 8) Architect, as representative and activist, arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan. b. Stylistic (ragam), gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan seb againya) yang khusus. Join this site with Google Friend Connect There are no members yet. Be the first! Already a member? Sign in Pengikut Cari Cari Blog Ini Izzat Arch ST Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia Catatan singkat yang mungkin bisa bermanfaat untuk kita semua Lihat profil lengkapku Mengenai Saya  2011 (2)  Januari (2) Teori Transformasi 1. Pengertian transformasi dala... DESAIN KANTOR BUPATI SIGI MELALUI PENERAPAN ARSITE... Arsip Blog 0  Lainnya Blog Berikut» Buat Blog  Masuk

Transcript of Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

Page 1: Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

7/21/2019 Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

http://slidepdf.com/reader/full/desain-kantor-bupati-sigi-melalui-penerapan-arsitektur-postmodern 1/4

Architecture and design

Selasa, 11 Januari 2011

DESAIN KANTOR BUPATI SIGI MELALUI PENERAPAN ARSITEK TUR POSTMODERN

C. Arsitektur Postmodern

Gerakan arsitektur modern dapat dipandang sebagai cara pandang, meminjam istilah Lyotard,

“masyarakat industrial”. Kemudian dalam perkembangan baru muncul fenomena “masyarakat post-

industrial” yang memiliki cara pandang yang mengalami perubahan paradigma yang dikenal

sebagai paradigma posmodernisme. Arsitektur sebagai bagian dari kebudayaan fisik manusia ikut

mengalami perubahan cara pandang, yang kemudian disebut sebagai “Postmodernisme arsitektur”.

Jencks,1986 dalam Ikhwanudin,2005 menyatakan bahwa postmoderisme merupakan dialektikakritis terhadap ideology sebelumnya (modernisme). Posmodern adalah kombinasi teknik modern

dengan sesuatu yang lainnya, temasuk bangunan tradisional, dengan demikian posmodernisme

merupakan kritik dialogis dan sekaligus kelanjutan dari modernisme, dengan mengambil unsur-

unsur positif seperti temuan bahan dan teknik konstruksi modern dan pemikiran

fungsionalismenya. Namun keduanya diletakan secara proporsional.

Jencks,1986 dalam Ikhwanudin,2005 menyatakan lebih lanjut bahwa Posmodern sebagai akhir dari

worldview tunggal dan perang terhadap segala bentuk totalitas, resistensi terhadap penjelasan

tunggal, penghargaan terhadap perbedaan dan penerimaan terhadap (karakter) regional, lokal dan

khusus. Posmodernisme merupakan kelanjutan dari modernisme dan transendensinya, sebuah

aktivitas ganda, yang mengakui hubungan kompleks masa kini dengan paradigma dan worldview

sebelumnya. Postmodern didefinisikan sebagai double coding yakni kombinasi teknik-teknik

modern dengan yang lain, biasanya bangunan tradisional yang bertujuan untuk berkomunikasi

dengan masyarakat dan kelompok minoritas tertentu, umumnya arsitek.

1. Langgam arsitektur posmodern

a. Purna modern yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, dan identitashistorikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui

bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari bagian dari perjalanan manusia.

b. Neo modern, mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai

elemen artistic dan estetik yang dominan

c. Dekontruksi, yang dikomunikasikan adalah:

1) Unsur–unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur.

2) Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen–elemen yang essensial maupun

substansial.

Sehingga dapat dikatakan bahwa:

Arsitektur purna modern memiliki kepedulian yang besar pada masa lalu

Arsitektur neo modern memiliki kepedulian yang besar pada masa kini.

Arsitektur dekontruksi tidak mengikatkan diri pada salah satu dimensi.

2. Ciri – ciri umum arsitektur postmodern

Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur postmodern, Charles Jencks memberikan daftarciri–ciri sebagai berikut:

a. Ideological, yaitu suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah

dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang

memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis

1) Double coding of Style, bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style,

yaitu arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.

2) Popular and pluralist, Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu,

tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal.

3) Semiotic form, penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk–bentuk yang tercipta

menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.

4) Tradition and choice, merupakan hal–hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau

disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.

5) Artist or client, mengandung dua hal pokok yaitu bersifat seni (intern) dan bersifat umum

(extern), yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.

6) Elitist and participative, lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuisseperti dalam arsitektur modern.

7) Piecemal, penerapan unsur–unsur dasar, secara sub–sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur–

unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain–lain.

8) Architect, as representative and activist, arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan

dan secara aktif berperan serta dalam perancangan.

b. Stylistic (ragam), gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus.

Join this site

with Google Friend Connect

There are no members yet.Be the first!

Already a member? Sign in

Pengikut

Cari

Cari Blog Ini

Izzat Arch ST

Palu, Sulawesi Tengah,Indonesia

Catatan singkat yangmungkin bisa bermanfaatuntuk kita semua

Lihat profil lengkapku

Mengenai Saya

 

2011 (2)

  Januari (2)

Teori Transformasi 1. Pengertiantransformasi dala...

DESAIN KANTOR BUPATI SIGIMELALUI PENERAPANARSITE...

Arsip Blog

0   Lainnya Blog Berikut» Buat Blog   Masuk

Page 2: Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

7/21/2019 Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

http://slidepdf.com/reader/full/desain-kantor-bupati-sigi-melalui-penerapan-arsitektur-postmodern 2/4

Pengertian gaya – gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman bentuk, cara, rupa

dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:

1) Hybrid Expression, penampilan hasil gabungan unsur–unsur modern dengan:

Vernacular

Local

 

Metaphorical

 

Revivalist

 

Commercial

 

Contextual

2) Complexity, hasil pengembangan ideology–ideology dan ciri–ciri post modern yang

mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat kompleks.

3) – Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih seksama.

Variable Space with surprise, perubahan ruang ruang yang tercipta akibat kejutan, misalnya: warna,

detail elemen arsitektur, suasana interior dan lain–lain.

Conventional and Abstract Form, kebanyakan menampilkan bentuk–bentuk konvensional dan

bentuk–bentuk yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artinya.

 

Eclectic, campuran langgam–langgam yang saling berintegrasi secara kontinu untuk menciptakan

unity.

 

Semiotic, arti yang hendak di tampilkan secara fungsi.

Varible Mixed Aesthetic Depending On Context

 

Expression on content and semantic appropriateness toward function. Gabungan unsur estetis dan

fungsi yang tidak mengacaukan fungsi.

Pro Or Organic Applied Ornament, mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya

ornamen.

 

Pro Or Representation, menampilkan ciri–ciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas arti dan

fungsi.

Pro-metaphor, hasil pengisian bentuk–bentuk tertentu yang diterapkan pada desain bangunansehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.

 

Pro-Historical reference, menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang menegaskan

ciri-ciri bangunan.

 

Pro-Humor, mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih menikmatinya.

 

Pro-simbolic, menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang dikehendaki

perancang.

c. Design ideas ( Ide-Ide Desain ), ide-ide desain adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian

ide-ide desain dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari

Arsitektur Post Modern.

1) Contextual Urbanism and Rehabilitation, kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan

suatu lingkungan urban.

2) Functional Mixing, gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan.

3) Mannerist and Baroque, kecenderungan untuk menonjolkan diri.

4) All Phetorical Means, bentuk rancangan yang berarti.

5) Skew Space and Extensions, pengembangan rancangan yang asimetris-dinamis.6) Ambiquity, menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih unity dalam fungsi.

7) Trends to Asymetrical Symetry, menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan keasimetrisan yang

seimbang.

8) Collage/Collision, gabungan atau paduan elemen-elemen yang berlainan.

Dalam arsitektur postmodern terdapat beberapa metode perancangan yang terbagi atas dua

kelompok yaitu pertama, metode perancangan utama dan metode perancangan pendukung.

Metode perancangan utama meliputi:

a. Representasi (metaphor dan simbolisasi ), Arsitektur didefinisikan sebagai representasi dari

sesuatu yang lain, meluas menuju bahasa, dimana metaphor arsitektur menjadi lazim. Jadi,

metaphor adalah bagian dari representasi. Arsitektur posmodern menerima penggunaan bentuk-

bentuk metaforik dan simbolik yang memberi peluang pemaknaan yang lebih kaya. Metafora adalah

teknik melihat suatu objek dengan kacamata objek lain,. Setiap orang akan melihat sebuah

bangunan dengan cara mencari hubungan dengan objek lain yang serupa dengan bangunan

tersebut.

Metafor adalah kiasan atau ungkapan bentuk pada bangunan yang diharapkan mendapatkantanggapan dari masyarakat yang menikmati atau memakainya.

Metaphor dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1) Mentransfer referensi dari sebuah subjek ke subjek yang lain.

2) Mencoba melihat subjek seolah-olah sebagai sesuatu yang lain.

3) Memindahkan fokus penelitian dari satu area kosentrasi kedalam area kosentrasi yang lain.

4) Simbolisasi

b. Hybrid dan Both and adalah sebuah metode untuk menciptakan sesuatu dengan pola-pola lama

(sejarah), namun dengan bahan dan teknik baru. Dengan kata lain, menggabungkan bentuk-bentuk

tradisional dengan teknik modern. Dipihak lain Kurokawa mendefinisikan hybrid berarti

menggabungkan atau mencampur berbagai unsur terbaik dari budaya yang berbeda, baik antara

budaya masa kini dengan masa lalu (diakronik), atau antar budaya masa kini (sinkronik). Dengan

demikian hybrid menurut kurokawa berarti menerima penggunaan referensi majemuk (plural

references) yang lintas budaya dan sejarah. Kekayaan makna diciptakan dengan melakukan

manipulasi kode-kode referensi yang telah mapan dan memadukan atau menggabungkan kode-

kode referensi yang telah dimanipulasi tersebut dalam desain. Metode perancangan hybriddinyatakan oleh Jencks,1978 dalam ikhwanudin,2005 dengan hybrid language, yaitu “mix old

pattern and new technics or tradition and choice”, sedangkan Kurokawa,1991 dalam

Ikhwanudin,2005 menyatakannya sebagai hybridization dan Venturi,1966 dalam Ikhwanudin,2005

menyebut sebagai hybrid saja.

Metode hybrid dilakukan melalui tahapan-tahapan quotation, manipulasi elemen dan unifikasi atau

penggabungan. Metode ini memiliki kesamaan berfikir dengan metode both and versi Venturi yang

Page 3: Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

7/21/2019 Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

http://slidepdf.com/reader/full/desain-kantor-bupati-sigi-melalui-penerapan-arsitektur-postmodern 3/4

Diposkan oleh Izzat Arch ST di 22.57 

meliputi tatanan, fragmentasi dan infleksi dan juxtaposition atau superimposisi. Metode hybrid

berpikir dari elemen atau bagian menuju keseluruhan. Sebaliknya pada metode both and, berpikir

dilakukan dari keseluruhan menuju elemen atau bagian.

Tahapan metode hybrid adalah sebagai berikut :

1. Eklektik atau quotation

Eklektik artinya menelusuri dan memilih perbendaharaan bentuk dan elemen arsitektur dari massa

lalu yang dianggap potensial untuk diangkat kembali. Eklektik menjadikan arsitektur masa lalu

sebagai titik berangkat, bukan sebagai model ideal. Asumsi dasar penggunaan arsitektur masa lalu

adalah telah mapannya kode dan makna yang diterima dan dipahami oleh masyarakat. Di sisi lain,

quotation adalah mencuplik elemen atau bagian dari suatu karya arsitektur yang telah ada

sebelumnya.

2. Manipulasi dan modifikasi

Elemen-elemen atau hasil quotation tersebut selanjutnya dimanipulasi atau dimodifikasi dengan

cara-cara yang dapat menggeser, mengubah dan atau memutarbalikan makna yang telah ada.

Beberapa teknik manipulasi yaitu :

a) Reduksi atau simplifikasi

Reduksi adalah pengurangan bagian-bagian yang dianggap tidak penting. Simplifikasi adalah

penyederhanaan bentuk dengan cara membuang bagian-bagian yang dianggap tidak atau kurang

penting.

b) Repetisi

Repetisi artinya pengulangan elemen-elemen yang di-quotationkan, sesuatu yang tidak ada pada

referensi.

c) Distorsi bentuk

Perubahan bentuk dari bentuk asalnya dengan cara misalnya dipuntir (rotasi), ditekuk,

dicembungkan, dicekungkan dan diganti bentuk geometrinya.d) Disorientasi

Perubahan arah (orientasi) suatu elemen dari pola atau tatanan asalnya.

e) Disporsisi

Perubahan proporsi tidak mengikuti system proporsi referensi (model).

f) Dislokasi

Perubahan letak atau posisi elemen di dalam model referensi sehingga menjadi tidak pada

posisinya seperti model referensi.

3. Penggabungan (kombinasi atau unifikasi)

Penggabungan atau penyatuan beberapa elemen yang telah dimanipulasi atau dimodifikasi ke

dalam desain yang telah ditetapkan ordernya.

Metode hybrid bertujuan untuk menyusun suatu makna dari kode-kode yang telah mapan dan

dimanipulasi sedemikian rupa sehingga maknanya berubah atau bergeser dari makna asalnya.

Metode hybrid memungkinkan terciptanya makna yang kaya karena berasal dari beberapa kode

yang telah mapan. Kode-kode yang memiliki makna yang mapan adalah kode-kode yang berasal

dari sejarah dan tradisi yang telah dipahami maknanya oleh masyarakat. Kode dari masa kinimenyangkut realitas kehidupan masa kini. Kode adalah bentuk dengan karakter , aturan, atau pola

tertentu. Apabila kode ini diubah karakter, bentuk aturan atau polanya, dengan tetap

mempertahankan esensinya, kode-kode tersebut telah mengalami pergeseran makna. Namun,

apabila perubahannya sampai mengubah esensinya, maknanya menjadi kabur, tidak mudah

dipahami.

Metode hybrid terdiri dari beberapa tahap yaitu quotations petikan langsung atau eklektik,

manipulasi elemen yang dipetik langsung dan kombinasi elemen-elemen. Ketiganya merupakan

urutan proses dan menjadi satu kesatuan. Perbedaan antara tiap elemen adalah sejauh mana

tingkat manipulasinya.

c. Kontekstual, Arsitektur postmodern adalah arsitektur yang kontekstual. Kontekstual didefinisikan

sebagai suatu doktrin yang menekankan pentingnya konteks dalam membangun makna, seperti

setting tempat bangunan diletakan, situsnya, karakter lingkungannya (burden,1988 dalam

ikhwanudin 2005).

Metode perancangan pendukung meliputi:a. Ornamen dan dekorasi, arsitektur postmodern menerima kehadiran ornament dan dekorasi.

Ornament adalah hiasan yang ditempelkan pada elemen struktural, sedangkan dekorasi adalah

hiasan yang diletakkan pada elemen-elemen nonstruktural.

b. Improvisasi, metode improvisasi bertujuan membantu mencapai kekayaan makna.

c. Kaya warna ( polychromy), arsitektur posmodern cenderung menggunakan warna yang kaya

(polychromi). Selain itu, tiap warna dapat memiliki nilai simbolis yang khas.

Berdasarkan uraian ciri-ciri umum arsitektur postmodern, terdapat hybrid Expression, sebagai salah

satu style bangunannya. Pada kasus ini, Penerapan style hybrid menampilkan hasil gabungan

unsur–unsur modern dengan bangunan tradisionalnya, yakni penggabungan bangunan adat Baruga

dan Lobo yang keduanya berada di Kabupaten Sigi dengan fungsi ruang yang mendekati fungsi

bangunan untuk peruntukan Kantor Bupati sebagai wadah pemaksimalan tata kerja pemerintahan.

Proses transformasi yang sesuai yang nantinya akan menghasilkan style hybrid yang tidak

sempurna sehingga makna dan bentuk bangunannya tidak terlalu disamarkan, mengingat bangunan

yang yang digunakan sebagai objek transformasinya adalah bangunan adat.

Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:

Page 4: Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

7/21/2019 Desain Kantor Bupati Sigi Melalui Penerapan Arsitektur Postmodern

http://slidepdf.com/reader/full/desain-kantor-bupati-sigi-melalui-penerapan-arsitektur-postmodern 4/4

Posting Lebih Baru Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:  Google Accou

Publikasikan 

Pratinjau

Poskan Komentar

Poskan Komentar

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.