DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI … · dengan pendekatan konsep Modern Kontemporer,...
-
Upload
hoangkhanh -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
Transcript of DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI … · dengan pendekatan konsep Modern Kontemporer,...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY
DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER
( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh:
RINI TRI SUBEKTI
C0806027
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY
DI SURAKARTA
DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER
( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di Uji
Di hadapan Dewan Penguji
Disusun Oleh :
RINI TRI SUBEKTI
C0806027
Pembimbing I Pembimbing II
Drs.IF. B. Sulistyono. Sk, MT. arch Drs. Soepriyatmono, Msn.
NIP. 19621125 199303 1 001 NIP. 19560117 198811 1 001
Mengetahui,
Ketua jurusan Desain Interior
Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn
NIP. 19621221 199201 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada sidang Tugas Akhir
Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari Senin, Tanggal 26 Juli 2010
Penguji Jabatan Nama Ttd.
1. Ketua Sidang Drs. Ken Sunarko, M. Si 19511128 198303 1 001 2. Sekretaris Iik Endang Siti Wahyuningsih, SSn, M.Ds
19771027 200112 2 002 3. Penguji I Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT 19621125 199303 1 001 4. Penguji II Drs. Soepriyatmono, M. Sn 19560117 198811 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Dekan
Desain interior Fakultas Sastra dan Seni rupa
Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, MA NIP. 19621221 199201 1 001 NIP. 19530314 198506 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Rini Tri Subekti
NIM : C0806027
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir berjudul “ Desain
Interior Marketing Office Gallery di Surakarta dengan Pendekatan Konsep
Modern Kontemporer (Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area) “
adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal
yang bukan karya dalam bentuk Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi
(kutipan) dan ditunjukan dalam Daftar Pustaka.
Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana.
Surakarta,
Yang Membuat Pernyataan.
Rini Tri Subekti
NIM. C0806027
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Dia yang menjadikan bumi untukmu dengan mudah kamu
jalani, maka berjalanlah kamu pada beberapa penjurunya dan
makanlah rezeki Allah, dan kepada-Nya (kamu) berbangkit.
( QS. AL-MULUK : 15 ).
Janganlah kamu lemah dan janganlah kamu berduka cita,
sedang kamu orang-orang yang lebih tinggi jika kamu beriman.
(QS. ALI IMRAN : 139)
Kesuksesan bukan untuk dikejar tapi menjadikan kita tertarik
untuk berkarya.
(Penulis)
Kendala dan Hambatan bukan alasan untuk menjadikan kita
menyerah dan berputus asa, akan tetapi Kendala dan Hambatan
merupakan ujian awal yang menghantarkan kita kepada keberhasilan
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Laporan ini penulis persembahkan kepada :
1. Nenek dan Kedua orangtuaku yang
senantiasa tulus memberikan doa, cinta,
kasih sayang serta dukungan di setiap hari-
hariku.
2. Kakak, adik dan keponakanku yang selalu
memberikan dukungan dan canda tawa.
3. Teman-teman desain Interior yang selalu
memberikan semangat dan bantuannya.
4. Sahabat-sahabatku yang terus memberikan
saran dan semangat di setiap hari-hariku.
5. Jurusan Desain Interior Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Tiada kata terindah selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkah-Nya sehingga penulis
mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Tugas
Akhir dengan judul Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta
Dengan Pendekatan Konsep Modern Kontemporer dalam meyelesaikan Tugas
Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk
mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Drs. Sudarno, M. A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Rahmanu Widayat, M. Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas
Sastra dan Seni Rupa.
3. Drs. IF. B. Sulistyono Sk, MT. arch selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah
Tugas Akhir.
4. Drs. Soepriyatmono, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing II Mata Kuliah Tugas
Akhir.
5. Drs. Ken Sunarko, M. Si Selaku ketua Sidang Tugas Akhir.
6. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir dan
sekretaris sidang.
7. Silfia Mona Aryani, ST selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Bapak Shabirin yang telah membantu mengambilkan gambar kerja di kelas.
9. Keluargaku yang selalu memberikan do’a, dukungan dan kasih sayang
untukku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
10. Keluarga besar Wirya Diharja yang selalu memberikan do’a dan dukungan
untuk maju dan bersemangat.
11. Om Saryana terimakasih telah memudahkan perizinan untuk survey di
Summarecon Marketing Gallery.
12. Sahabatku Fara, Berry, Tychan, Rinta, Gina, Mbak Ngi, Mbak Nga, Cik Yen
terimakasih untuk pinjaman komputer, dukungan untuk optimis.
13. Citra, Mas Daddo, Mas Triya terima kasih untuk kiriman file-file yang
dibutuhkan dan tambahan ilmu untuk cad, 3dsmax dan photosopnya. Mbak
Ina dan Pak herry terima kasih atas bimbingan dan tambahan ilmu mengenai
pengetahuan bahan. Seluruh keluarga besar Interni Asia terimakasih atas
kepercayaannya dan bimbingannya selama KP.
14. Mas Ole, Mas Leon, Mas Ary, Hafidh, Mas Danang terimakasih telah
membantu servis laptop.
15. Mas Chandra terima kasih untuk les 3dsmax dan plot-plotan gambar kerjanya.
16. Teman-teman Interior, Rosa, Titik, Cecep, Nur, Mas Khrisna, Mas Adin, Mas
Syukron, Mas Arya, Ginar, Fahmi terimakasih atas bantuan Setting, banner
dan maket.
Tiada sesuatu apapun yang dapat penulis persembahkan selain do’a semoga
Allah SWT memberi imbalan sesuai dengan jasa dan keikhlasan amalnya, Amin.
Penulis menyadari Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membantu sehingga dapat
menyempurnakan penyusunan skripsi ini dari pembaca.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penulis
Rini Tri Subekti C0806027
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ABSTRAK
Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta dengan pendekatan konsep Modern Kontemporer, Desain Interior, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang terdiri dari : 1. Unit Penerimaan terdiri dari Front Office dan Area Lobby. 2. Unit Pameran terdiri dari area display maket, area display produk, area display brosur dan gallery proyek. 3. Unit Pemasaran terdiri dari Area konsultasi, Area kasir, dan ruang presentasi. 4. Unit Hiburan terdiri dari area lounge. 5. Unit perkantoran terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area Projek Desain, Area Projek Pemasaran, area Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior Library. Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu: 1. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?2. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung? 3. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar? 4. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang? Tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah dikenal oleh masyarakat. 2. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung. 3. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar. 4. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur. Sasaran yang ingin dicapai dalam Laporan Tugas Akhir ini, yaitu: Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara, 2. Observasi, 3. Populasi yang sangat membantu dalam penyelesaian desain ini. Lokasi Penelitian untuk mendukung karya desain dilakukan di beberapa tempat, seperti ; 1. Summarecon Marketing Gallery, 2. Solo Paragon, 3. Display Interior Interni Asia, 4. Marketing Office Rasuna Epicentrum. Dari analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan perancangan desain interior Marketing Office Gallery merupakan sebuah perkantoran swasta bersifat komersial yang bergerak dibidang marketing property dimana didalamnya terdapat ruang untuk kegiatan pameran dan promosi pengenalan bidang desain interior.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
ABSTRACT
Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Interior Design Marketing Office Gallery at Surakarta with The Approach Conception Modern Contemporary, Interior Design, The Letters And appearance Arts Faculty, Sebelas Maret Surakarta University. Design and act of planning Interior this Marketing Office Gallery includes interior range space facilities consist of : 1. Acceptation units consist of front office and lobby area. 2. Exhibition units consist of maquet display area, product display area, brochure display area and project gallery. 3. Marketing units consist of consultation area, cashier area, and presentation room. 4. Entertainment units consist of lounge area. 5. Office complex units consist of director room, manager room, project design area, marketing project area, administration area, meeting room and interior design library. Set of the problems will have discussed in this report, that is : 1. How do design and act of planning Interior Marketing Office Gallery incline to show off impression space system can be representative property department in order to easy knew by the society? 2. How do create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull? 3. How do create room situation comfortable and can interact with around the world? 4. How do manage room organizing system and circulation system good and arranged in order to obtain separate room be based on each room function? Discussion purpose in this end task are : 1. Create interior plan Marketing Office Gallery can be to show off impression space system representative property department in order to easy knew by the society. 2. Create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull. 3. Create room situation comfortable and can interact with around the world. 4. Separate room is based on each room function with manage room organizing system and circulation system good and arranged. The target wish reached in this end report, that is : The middle to the top group society in particular for the husband-wife installed, the family although for investment necessity. The method are used in this examination : 1. Interview, 2. Observation, 3. The population is very help in this design solution. The examination site for support the work design carried out at some place, such as : 1. Summarecon Marketing Gallery. 2. Solo Paragon. 3. Interni Asia’s Interior display. 4. Rasuna Epicentrum Marketing Office. From in the above analyses can pulled a conclusion that the design and act of planning interior design Marketing Office Gallery form a private office complex to have a commercialize character that move in marketing property department where in the depth is found space for exhibition activity and promotion of an introduction interior design department.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HAL
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
PERSETUJUAN…………………………………………………………... ii
PENGESAHAN…………………………………………………………… iii
PERNYATAAN…………………………………………………………… iv
MOTTO……………………………………………………………………. v
PERSEMBAHAN…………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. vii
ABSTRAKSI………………………………………………………………. ix
ABTRACT…………………………………………………………………. x
DAFTAR ISI……….………………………………………………………. xi
DAFTAR SKEMA BAGAN………………………………………………. xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xv
ABSTRAKSI………………………………………………………………. xvi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….………… 1
A. PROYEK…………………………………………….………….. 1
B. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………… 1
C. BATASAN MASALAH…………….……………………...…… 2
D. RUMUSAN MASALAH…………..…………………….………. 2
E. TUJUAN…………………………………………………….…… 3
F. SASARAN………………………………...……………………… 4
G. MANFAAT………………………..…………………………….. 4
H. METODE DESAIN……………………………………………... 5
I. SKEMA POLA PIKIR ………………………………………….. 11
J. SISTEMATIKA PENULISAN………………….……………… 11
BAB II KAJIAN OBYEK……………………………..…………………… 13
A. STUDI LITERATUR……………………………...…………… 13
1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran)……………………….. 13
2. Tinjauan Umum Office (Kantor).……………………………….. 13
3. Tinjauan Umum Gallery…………………………………………. 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
4. Tinjauan Umum Kota Surakarta……………………………… 19
5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery…… …………… 24
a. Pengertian ruang dan DI MOG …………………………… 24
b. Fungsi DI MOG ………………………………………….. 25
c. Kegiatan Pengelolaan……………………………………... 25
d. Pelaku Kegiatan ………………………………………….. 26
e. Aktivitas MOG ………………………………………….... 27
f. Fasilitas dan besaran ruang secara umum ………………… 32
g. Sistem Sirkulasi ………………………………………….. 37
h. Furniture …………………………………………………. 43
i. Elemen pembentuk ruang ………………………………… 43
j. Warna …………………………………………………….. 53
k. Organisasi ruang ………………………………………… 60
l. Interior Sistem …………………………………………… 61
m. Utilitas ………………………………………………….. 67
n. Sistem Keamanan ……………………………………….. 70
o. Tema Modern- Kontemporer ……………………………. 71
B. KAJIAN LAPANGAN…………………………………………. 73
1. Summarecon Marketing Galler………………………………... 73
2. Solo Paragon …..………………………………………….. …... 81
3. PT. Interni Tri Lintas Asi………………………………….. …... 87
4. Marketing Office Rasuna epicentrum …………………………... 91
BAB III ANALISIS DI MOG …………….………………………………… 96
A. ANALISIS JUDUL ……………..……………….……………... 96
A.1. Pengertian Judul …………….…………………………….… 96
A.2. Tema Perancangan ………………………………………….. 99
B. PROGRAMING………………………………………………… 100
B.1. Lokasi ………………………………………………………… 100
B.2. Potensi Lingkungan ……………………………...…………… 100
B.3. Status Kelembagaan ……………..…………………………… 102
B.4. Orientasi ……………………………………………………… 102
B.5. Struktur Organisasi …………………………………………… 103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
B.6. Sistem Operasional ………………………...………………… 108
B.7. Program kegiatan …………………………………………… 109
a. Kegiatan Obyek TA ……………………………………….. 109
b. Kegiatan manusia ………………………………………….. 111
B.8. Koleksi benda-benda inventaris ……………………………… 111
B.9. Fasilitas ruang ……………………………………………...… 112
B.10. Besaran ruang ……………………………………….……… 115
B.11. Sistem Organisasi ruang …………………………………… 121
B.12. Sistem Sirkulasi …………………………………….……… 122
B.13. Hubungan Antar ruang …………………………..………… 124
B.14. Zoning dan Grouping ……………………………………… 125
C. KONSEP DESAIN………………………………….…………… 128
1. Ide Dasar Desain………………………………………………. 128
2. Atmosfir Desain………………………………………………. 128
3. Desain Layout ………………………………………………… 129
4. Desain Pembentuk ruang …………………………………….. 129
a. Lantai……………………………………………..………... 129
b. Dinding……………………………………………….…… 130
c. Langit-langit………………………………………….……. 130
5. Desain Interior System…………………………………..……. 131
a. Pencahayaan………………………………………………. 131
b. Penghawaan………………………………………………. 133
c. Akustik……………………………………………………. 134
6. Desain Furniture……………………………………………… 135
7. Desain Elemen Estetis……………………………………….. 136
8. Skema Bahan dan Warna……………………………………. 136
9. Sistem Keamanan …………………………………………… 136
BAB IV KEPUTUSAN DESAIN…………………...…………………….. 138
A. Kesimpulan desain…………………….……………………… 138
B. Saran….……………….……………………………………… 140
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu………………………………... 63 Tabel 1.2 : Ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung…………………….. 64 Tabel 2 : Koleksi Benda Inventaris…………………………………………. 111 Tabel 3 : Fasilitas Ruang……………………………………………………. 112 Tabel 4 : Besaran Ruang…………………………………………………….. 115 Tabel 5.1 : Pembentuk Ruang Lantai…………………………………………. 130 Tabel 5.2 : Pembentuk Ruang Dinding……………………………………….. 130 Tabel 5.3 : Pembentuk Ruang Langit-langit…………………………………... 131 Tabel 6.1 : Tabel Pencahayaan………………………………………………… 133 Tabel 6.2 : Tabel Penghawaan.………………………………………………… 134 Tabel 6.3 : Tabel Akustik……………………………………………………… 135
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1 : Peta Kota Solo …………………………………………….… 22 Gambar 2.1 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis ……………... 33 Gambar 2.2 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Display ………………… 33 Gambar 2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal …...… 34 Gambar 2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik …….…… 35 Gambar 2.5 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Meja tulis dengan credenza 36 Gambar 2.6 : Besaran dan jarak ergonomik aula/hall ……………………… 36 Gambar 3 : Bentuk ramp yang direkomendasikan ……………………….. 69 Gambar 4.1 : Tampak depan Summarecon Marketing Gallery …...……….. 74 Gambar 4.2 : Tampak Front Office Summarecon Marketing Gallery..…….. 76 Gambar 4.3 : Tampak Meeting room Summarecon Marketing Gallery ..….. 76 Gambar 4.4 : Tampak Presentation room Summarecon Marketing Gallery .. 77 Gambar 4.5 : Tampak Area Lobby Summarecon Marketing Gallery …..….. 77 Gambar 4.6 : Tampak Area Hall Summarecon Marketing Gallery ….....….. 78 Gambar 4.7 : Tampak Area Cashier Summarecon Marketing Gallery …….. 78 Gambar 4.8 : Display Bedroom Modern-Tropis …...…………………...….. 79 Gambar 4.9 : Display Foyer Modern-Tropis …...……………..………...….. 79 Gambar 5.1 : Tampak Front Office Solo Paragon …...………………....….. 83 Gambar 5.2 : Area Cashier Solo Paragon …...………………….……....….. 84 Gambar 5.3 : Area Receptionist Solo Paragon …...………………....……... 84 Gambar 5.4 : Tampak Area Billingroom Solo Paragon …...…………....….. 85 Gambar 5.5 : Display Bedroom Solo Paragon …...………...…………...….. 85 Gambar 5.6 : Display Kitchenset Solo Paragon …...…………………....….. 86 Gambar 6.1 : Area penyimpanan kain & menjahit…...………………....….. 89 Gambar 6.2 : Area Receptionist …...…………………………………....….. 89 Gambar 6.3 : Display Acessories Curtain & foyer …...…………...…....….. 89 Gambar 6.4 : Display Fabric& diningroom …………………….…...….….. 89 Gambar 6.5 : Display Fabric …………………………………...…...….….. 89 Gambar 6.6 : Display Wallpaper ……………………………….…...….….. 89 Gambar 6.7 : Display Ruang rapat ………………….………….…...….….. 90 Gambar 6.4 : Display Brochure …………………………….….…...….….. 90 Gambar 7.1 : Tampak depan Rasuna Epicentrum ………………….….….. 92 Gambar 7.2 : Area Lobby Rasuna Epicentrum ……………….…….….….. 93 Gambar 7.3 : Area Outdoor Gallery Rasuna Epicentrum ……………...….. 93 Gambar 7.4 : Area makan outdoor Rasuna Epicentrum ……………….….. 94 Gambar 8 : Site denah lokasi ……………………………………………. 101 Gambar 9.1 : Bagan Sirkulasi lantai 1 ……………………………….……. 123 Gambar 9.2 : Bagan Sirkulasi lantai 2 ……………………………….……. 123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Gambar 10.1 : Zoning lantai 1 ………………………………..……….……. 126 Gambar 10.2 : Zoning lantai 2 ………………………………..……….……. 126 Gambar 10.3 : Grouping lantai 1 ……………………………..……….……. 127 Gambar 10.4 : Grouping lantai 2 …………………………………………… 128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR SKEMA BAGAN
Skema 1 : Model Analisis Interaktif …………………………………… 10 Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir DI MOG………………….………. 11 Skema 3.1 : Aktivitas Dewan Komisaris ………………………………… 27 Skema 3.2 : Aktivitas Direktur Utama …………………………………... 27 Skema 3.3 : Aktivitas Manajer Utama ………………………………..…. 28 Skema 3.4 : Aktivitas Sekretaris ………………………………………… 28 Skema 3.5 : Aktivitas Bagian Perencana ………………………………… 29 Skema 3.6 : Aktivitas Devisi Desain …………………………………….. 29 Skema 3.7 : Aktivitas Devisi Pemasaran ………………………………… 30 Skema 3.8 : Aktivitas Devisi Proyek …………………………………….. 30 Skema 3.9 : Aktivitas Devisi Keuangan …………………………………. 31 Skema 3.10 : Aktivitas Karyawan ………………………………………… 31 Skema 3.11 : Aktivitas Pengunjung ………………………………………. 32 Skema 3.12 : Aktivitas Barang ……………………………………………. 32 Skema 4 : Struktur Organisasi MOG …………………………………... 103 Skema 5.1 : Organisasi ruang Publik …………………………………….. 122 Skema 5.2 : Analisa Organisasi ruang penunjang ……………………….. 122 Skema 5.3 : Pola kegiatan pimpinan …………………………………….. 122 Skema 6.1 : Hubungan Antar Ruang Lantai 1 …………………………... 124 Skema 6.2 : Hubungan Antar Ruang Lantai 2 …………………………... 124
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN GAMBAR SKEMA POLA PIKIR LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI PEMASANGAN PINTUKACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI TANGGA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING KACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING GYPSUM LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN A-A’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN B-B’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN C-C’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN D-D’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN E-E’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN F-F’ LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE A LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE B LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE C LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE D LAMPIRAN GAMBAR DAFTAR FURNITURE LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF ARSITEKTUR SITE ASLI LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA RESEPTIONIST LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF SELASAR ATM LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA DISPLAY MAKET LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA OFFICE LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR AKSONOMETRI GABUNGAN LAMPIRAN GAMBAR FOTO MAKET
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. PROYEK
Merencana dan merancang desain interior Marketing Office Gallery di Surakarta.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap orang memerlukan pemenuhan akan kebutuhan hidupnya yang
digolongkan dalam kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer
merupakan kebutuhan pokok yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan
sifatnya wajib untuk dipenuhi meliputi kebutuhan akan papan, sandang dan
pangan. Kebutuhan akan papan lambat laun tidak hanya menjadi sebuah wadah
untuk tinggal dan berteduh saja namun juga menjadi jati diri (identity) dari
penggunanya untuk mengatakan kelas (class,status). Di dalam masyarakat Jawa
khususnya masyarakat Surakarta dalam proses pengerjaan suatu bangunan hanya
mengandalkan jasa tukang yang terkadang terjadi pembengkakan biaya yang tidak
terorganisasi dengan benar dan belum begitu mengenal peran penting desainer
interior dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi dalam proses
perencanaan dan perancangan bangunan.
Berdasarkan rencana umum tata ruang kotamadya dati II Surakarta pada
tahun 1993 sampai dengan tahun 2013 akan memfokuskan kegiatan yang
mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kotamadya Surakarta pada tahun
2013 yakni dengan penyediaan areal pusat pariwisata, pusat pengembangan
kebudayaan, olahraga, relokasi industri, perluasan dan pembangunan pendidikan,
pusat perdagangan, pusat perkantoran dan areal lingkungan perumahan. Kota
Surakarta yang sudah berkembang menjadi kota besar dan mapan juga
memerlukan fasilitas untuk kegiatan khusus yang berskala kota, terutama fasilitas
yang merupakan penjabaran dari TRI KRIDA UTAMA, komersial, perkantoran,
pendidikan, fasilitas sosial, hankam, industri dan perumahan yang berskala kota.
(RUTRK kota Surakarta. BAPPEDA : II.12)
Untuk mendukung program pemerintah tersebut dan memajukan kota
Surakarta dengan pengenalan bidang desain interior, dibutuhkan suatu wadah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yang dapat menampung semua kebutuhan perencanaan dan perancangan
bangunan yang berskala kota. Hal ini bertujuan supaya masyarakat dapat
mengenal peran penting desain interior dan memudahkan pemilihan produk-
produk interior yang memiliki fasilitas unggul yang dapat disesuaikan dengan
budget pembangunan.
C. BATASAN MASALAH
Dalam perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini
dibatasi pada ruang lingkup kegiatan Marketing Office khususnya pada devisi
desain interior dan marketing. Adapun perencanaan dan perancangan interior
Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang
terdiri dari :
1) Unit Penerimaan : terdiri dari Front Office dan Lobby.
2) Unit Pameran : terdiri dari Area display maket, Area display produk,
Area display brosur dan Gallery proyek.
3) Unit Pemasaran : terdiri dari Area Konsultasi, Area Transaksi, dan
Ruang Presentasi.
4) Unit Hiburan : terdiri dari Area Lounge.
5) Unit Perkantoran : terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area
Projek Desain, Area Projek Pemasaran, Area
Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior
Library.
Perencanaan dan perancangan desain Interior Marketing Office Gallery dibatasi
dengan pemakaian luas bangunan + 1500 m2.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka
dapat diajukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
a. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office
Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat
mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?
b. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan
Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung?
c. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat
berinteraksi dengan alam sekitar?
d. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi
yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi
masing-masing ruang?
E. TUJUAN
Berkaitan dengan latar belakang dan batasan masalah yang telah
dirumuskan di atas maka perancangan dan perencanaan Marketing Office Gallery
ini bertujuan untuk :
a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat
menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah
dikenal oleh masyarakat.
b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing
Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung.
c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan
alam sekitar.
d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan
mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik
dan teratur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
F. SASARAN
Dalam perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery ini
memuat beberapa sasaran, antara lain:
a. Manusia
Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan
suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi. Mayoritas
pengunjung terdiri dari kaum dewasa dimana golongan ini telah
mengenal kebutuhan akan papan dan karya desain interior.
b. Rancangan property
Rancangan Property ini meliputi gambar kerja dari berbagai sudut
pandangan yang biasanya dikemas dalam bentuk 2 dimensi dan 3
dimensi dengan disertai oleh display maket (miniatur tiruan bangunan
dengan skala tertentu) yang dipamerkan pada area Hall.
c. Suasana
Suasana merupakan salah satu unsur yang penting karena dapat menjadi
daya tarik pengunjung untuk datang ke suatu tempat. Suasana yang ingin
ditampilkan adalah sebuah perancangan interior yang membawa suasana
diluar ruangan menjadi sesuatu yang terbingkai di dalam ruangan dan
begitu pula sebaliknya.
G. MANFAAT
Dalam perencanaan dan perancangan ini diharapkan dapat memberikan
manfaat yang berguna terutama bagi pihak-pihak sebagai berikut :
a. Bagi Pengunjung/Masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Mendapatkan pengetahuan mengenai perencanaan dan perancangan desain
interior dan solusi desain dengan budget yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Bagi Marketing Office Gallery
Mendapatkan investor-investor yang baru tanpa perlu mencari dan dapat
memberikan penjelasan mengenai bidang interior serta pentingnya
menggunakan jasa interior dalam membuat rancangan tempat tinggalnya.
c. Bagi Dunia Akademik
Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai segi penataan interior
dalam mewujudkan suatu kenyamanan, kelancaran dan keamanan serta
mendapatkan space untuk berlomba menciptakan karya-karya yang baru
agar dapat dipamerkan pada konsumen secara langsung.
d. Bagi Penulis
Mampu merancang sebuah kantor pemasaran yang memiliki gallery dan
fasilitas penunjang didalamnya yang mampu memenuhi unsur estetika,
tehnik, fungsi dan tingkat ergonomik serta akustik ruang.
H. METODE DESAIN
1. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh keakuratan data, perlu dilakukan survey penelitian
yang dilaksanakan pada beberapa Marketing Office Gallery dan display
show unit serta display produk-produk interior yang menunjang aktivitas
dalam desain ini. Dalam penelitian ini telah ditentukan beberapa tempat
sebagai lokasi penelitian, yaitu:
a. Summarecon Marketing Gallery
b. Solo Paragon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
c. Display Interior Interni Asia
d. Marketing Office Rasuna Epicentrum
2. Bentuk Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diajukan, dalam penelitian tersebut
peneliti lebih menekankan pada proses dan makna serta pengungkapan
informasi yang kualitatif dan tidak menekankan pada bentuk data berupa
angka maka digunakan bentuk penelitian deskripsi kualitatif, yaitu
“Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang
diamati”.(Bedgan dan John dalam Moleong, 1995: 3)
“Bahwa deskripsi mempersyaratkan suatu usaha dengan kesibukan pikir
untuk merumuskan objeknya yang sedang dipelajari”.
(H.B. Sutopo, 2002 : 74)
3. Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan
desain, Adapun sumber data yang diperlukan sebagai berikut:
a. Informan
Dengan bertanya langsung kepada yang bersangkutan (perwakilan dari
instansi/staff karyawan)
b. Jadwal/ susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut.
c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.
d. Foto-foto hasil survai dan buku-buku referensi serta bahan-bahan dari
internet yang menunjang dalam perancangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
4. Tehnik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data
diperoleh melalui tehnik :
a. Observasi
”Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
fenomena yang diselidiki”. (Sutrisno Hadi, 1992:136). ”Pada observasi
yang dilakukan dengan mendatangi lokasi. Peneliti ingin mengamati dan
mencatat hal yang berlangsung menurut apa adanya (kondisi aslinya),
maka ia sebaiknya jangan berbuat apapun atau membuat catatan dalam
jangka waktu tertentu”. (H. B. Sutopo, 2002 : 65-66). Mengadakan
pengamatan secara langsung tentang berbagai hal yang ada kaitannya
dengan obyek penelitian. Observasi dalam penelitian kualitatif sering
disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini dilakukan secara
formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi
penelitian yang sesuai dengan daftar masalah. Observasi ini juga
menggunakan alat Bantu observasi seperti alat pencatat, kamera serta alat
pendukung lainnya.
b. Wawancara
”Interview adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data tentang
permasalahan yang sedang diteliti secara langsung dengan dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara”. (Arikunto, 1998 : 126). Wawancara ini bersifat open
ended dan mendalam yang dilakukan secara informal, wawancara ini
dilakukan pada waktu dan konteks yang tepat, Metode ini untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
memperoleh data atau hal yang sifatnya tidak terungkap secara fisik.
(Sutrisno Hadi, 1985: 31). Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang
lentur tetapi dengan “pertanyaan yang semakin memfokus sehingga
informasi yang dikumpulkan cukup mendalam”.(H.B.Sutopo,1989: 31)
c. Kontek Analisa ( Analisa Dokumen )
Tehnik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari
dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.
d. Metode Dokumentasi
”Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, legger”. (Arikunto, 1998: 159). Metode ini peniliti terapkan
untuk memperoleh informasi mengenai teknik produksi dari awal sampai
akhir produksi dengan ikut serta dalam proses produksi dan menggunakan
alat untuk mendokumentasikan keadaan lokasi untuk menunjukkan
keadaan nyata lokasinya.
5. Tehnik Cuplikan
Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan yang digunakan bukanlah
cuplikan statistik atau yang biasa dikenal sebagai ”probability sampling”
yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan
menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan,
keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lainnya.
Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih
bersifat ”purposive sampling”, atau lebih tepat disebut cuplikan ”criterion-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
based selection”. Dengan hal ini peneliti akan memilih informan yang
dianggap paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam
memperoleh data. Cuplikan semacam ini cenderung sebagai ”internal
sampling” yang memberi kesempatan bahwa keputusan dapat diambil
begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai
apa yang sedang dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu
melakukan observasi yang tepat (time sampling), dan juga berapa jumlah
serta macam dokumen yang perlu ditelaah. Karena berbagai alasan maka
tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan
dapat diteliti. ”Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dengan
menggunakan cara-cara tertentu” (Arikunto, 2002: 109). Selain itu, sampel
juga dapat diartikan ”sebagian yang diambil dari populasi dengan
menggunakan cara-cara tertentu”(Sudjana, 1996: 161).
6. Validitas Data
Guna menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini
maka penelitian kualitatif ini menggunakan trianggulasi data dan
trianggulasi teori, dimana diharapkan dengan cara ini bisa menguju lebih
dalam tentang berbagai sumber data dan perspektif teori yang ada dan
diperoleh saat melakukan penelitian ini.
7. Analisa Data
Dalam penelitian ini analisa data ysng digunakan adalah dengan model
analisa interaktif. Semua dilakukan dalam bentuk interaksi pada tiga
komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
verivikasi. Aktivitas tersebut dilakukan dengan cara interaksi baik antar
komponennya atau dengan proses pengumpulan data sehingga membentuk
sebuah siklus, dimana peneliti bergerak sesuai dengan urutannya sehingga
data yang diperoleh tetap atau hanya bergerak pada ketiga komponen yang
dianalisis, sesudah pengumpulan data bergerak maka peneliti bergerak
pada tiga komponen tadi dengan menggunakan waktu yang masih tersisa
(H. B. Sutopo, 2002 : 91).
Gambar skema proses analisis interaktif:
Skema Bagan 1: Model Analisis Interaktif
( Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo, 2002 : 96 )
Pengumpulan data
Penarikan simpulan/verifikasi
Reduksi data Sajian data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
I. SKEMA POLA PIKIR
Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir Desain Interior Marketing Office Gallery.
(Sumber : analisa penulis 2010)
J. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam Desain Interior Marketing Office Gallery di
Surakarta ini adalah :
TAHAP I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah , batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
TAHAP II KAJIAN TEORI dan STUDI LAPANGAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Kajian Teori berisi tentang uraian tentang prinsip teori/ kajian
teoritis mengenai proyek Desain Interior Marketing Office Gallery
di Surakarta yang meliputi pembahasan teori tentang kantor
pemasaran dan gallery secara umum yang mencakup di dalamnya
pengertian, klasifikasi, pengertian besaran ruang, jenis ruang, pola
organisasi ruang, komponen pembentuk ruang, sistem interior,
serta pertimbangan desain.
Studi Lapangan berisi tentang hasil observasi di lapangan, sebagai
dasar atau acuan untuk mangkaji desain yang sesuai untuk sebuah
public space yang akan didesain. Segala keadaan yang berada di
lapangan memberi gambaran mengenai kondisi yang diharapkan
sesuai kebutuhan penggunanya. Data observasi yang diperoleh dari
lapangan mampu menjadi masukan dalam perencanaan maupun
sebagai bahan pembanding dan pengayakan bagi proses analisa
dari konsep Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta.
TAHAP III ANALISA DESAIN
Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari
kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan dasar
konsep perencanaan dan perancangan. Disini diuraikan tentang
ide/gagasan yang melatarbelakangi terciptanya perancangan desain
interior.
TAHAP IV KESIMPULAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa data , evaluasi konsep
perencanaan dan perancangan serta keputusan desain dari konsep
perencanaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB II
KAJIAN OBYEK TA
A. STUDI LITERATUR
1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran)
Pemasaran (Marketing) adalah
a. Suatu bentuk kegiatan yang menawarkan produk atau jasa tertentu agar
dapat menarik minat beli untuk khalayak umum. (Encarta Encyclopedia)
b. Segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. (Fajar Laksana. 2008. Manajemen
Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.)
c. “is a societal process by which individuals and groups obtain what they
need and want through creating, offering, and freely exchanging products
and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses social
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
(Kotler Philip. 1995. Marketing management, Analisis Planning,
Implementation and control, Prentice Hall).
2. Tinjauan Umum Office (Kantor)
Kantor adalah
a. Setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan
tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun
tempat itu diberikan. (Drs. Moekijat, 1989 : 16).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. An office is generally a room or other area in which people work, but may
also denote a position within an organization with specific duties attached
to it. (see officer, office-holder, official)
(www. en. Wikipedia. org)
Biasanya terdapat suatu ruang atau area lain dimana tempat orang-orang
bekerja, tetapi boleh juga menandakan suatu posisi di dalam suatu
organisasi dengan ‘spesifik’ tugas-tugas berkaitan dengan itu (misalnya :
petugas, office-holder, pejabat).
(www. en. Wikipedia. org)
c. Berasal dari bahasa Belanda Kantoor adalah sebutan untuk tempat dimana
suatu perniagaan atau perusahaan dijalankan sehari-hari.
(www. en. Wikipedia. org)
d. balai, gedung, rumah, ruang tempat tulis-menulis atau mengurus sesuatu
pekerjaan, perusahaan dan sebagainya.
( Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2001.)
e. sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
atau tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis ) dengan nama
apapun tempat itu diberikan.
( Drs. Moekijat, 1989 : 16)
Dalam Perancangan Solo Marketing Gallery tidak lepas dari keterkaitan
sebuah konteks mengenai ’Kantor’. Bagi masyarakat kita istilah kantor bukan
merupakan sesuatu hal yang asing untuk diperdengarkan akan tetapi merupakan
istilah yang sudah ladzim dimengerti, terutama seorang karyawan yang umumnya
bekerja di kantor. Dalam administrasi kantor disebutkan; kantor adalah setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha
(pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun tempat itu
diberikan. (Drs. Moekijat, 1989:16)
1) Pengertian kantor ditinjau dari dua segi yaitu :
a) Dari segi fisik
Yaitu kantor dalam arti sempit, kantor dalam bentuk luarnya atau
gedungnya, sehingga bersifat statis, kantor merupakan suatu tempat melaksanakan
suatu kegiatan tata usaha atau kegiatan yang bersifat tulis menulis. Disini
diberitahukan bahwa kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang, ruang
kerjanya menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tata usaha dan kegiatan-kegiatan
manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi.
(Dr. Ig. Wursanto,1987:24)
b) Dari segi aktifitas/kegiatan
Dalam hal ini mempunyai sifat dinamis, dalam arti didalamnya ada
pembagian tugas/pekerjaan yang merupakan salah satu asas dalam organisasi,
sehingga pengertian kantor adalah pusat pengolahan keterangan-keterangan,
tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna
kepentingan kantor. Tempat menyelesaikan pekerjaan tata usaha. (Dr. Ig.
Wursanto, 1987:24)
Di sini dapat diambil kesimpulan bahwa kantor adalah keseluruhan
gedung dalam ruang kerjanya yang menjadi tempat bagi aktifitas pelaksanaan
pekerjaan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas
resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi dengan melakukan pengolahan
keterangan-keterangan dan tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
segala sesuatu guna kepentingan kantor dan tempat pegawai menyelesaikan
pekerjaan tata usaha.
2) Fungsi Kantor
Untuk memenuhi konsep pengelolaan ruang kantor, maka perlu mengingat
kembali fungsi kantor yaitu sebagai proses informasi. Dalam kantor, informasi
mengalir seperti aliran bahan baku menjadi barang jadi di sebuah pabrik. Dalam
aliran tersebut perlu diketahui rute transportasinya, dimana waktu adalah
pertimbangan yang paling utama. Bagaimana ruang itu dirancang dan digunakan
akan mempengaruhi sifat, efisiensi dan produktifitas para pekerja. (Slamet
Soesanto.SE, 1995:55)
Hampir semua pegawai dalam kegiatan perekonomian yang maju bekerja
dalam ruang-ruang perkantoran. Pekerjaan perkantoran yang paling utama adalah
kegiatan penanganan informasi dan kegiatan pembuatan maupun pengambilan
keputusan berdasarkan informasi tersebut.
3) Kegiatan kantor
Organisasi perkantoran sebagai suatu sistem kerjasama dimana kelompok-
kelompok bagian kerja saling berhubungan. Hubungan-hubungan ini harus diatur
sedemikian rupa dalam mencapai tujuan organisasi. George Terry dalam bukunya
”Office Management and Control” yang oleh The Liang Gie merumuskan
pengertian itu sebagai berikut :
Pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan
pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai ciri untuk
meringkas banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi
tindakan control dari pimpinan. (The Liang Gie, 1964:23)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Berdasarkan keterangan di atas, hubungan-hubungan aktifitas kantor
hendaknya benar-benar direncanakan, selanjutnya segenap bentuk hubungan yang
terjadi dipolakan menjadi saluran yang jelas, pasti dan diketahui.
4) Manajemen ruang kantor
Manajemen ruang kantor melibatkan bentuk fisik dari suatu kantor,
khususnya desain kantor itu sendiri, kebutuhan organisasi termasuk lokasi
departemen, fasilitas-fasilitas khusus seperti ruang komputer, kebutuhan kantor
eksekutif, bentuk kerja, jumlah karyawan sekarang dan perkiraan dimasa datang,
termasuk perabot dan peralatan yang diperlukan. (Slamet Soesanto. SE, 1995:57)
Dalam Prinsip-prinsip ruang kantor ditekankan pada tata letak sebagai
faktor utama untuk mendapatkan efisiensi ruang. Berikut ini adalah pedoman
penyusunan tata letak ruang kantor menurut Slamet Soesanto. SE agar efisiensi
kerja dapat tercapai :
− Menjamin terselenggaranya komunikasi dan transportasi yang
mengalir secara garis lurus bukannya saling menyilang.
− Sebaiknya ruangan tidak dibagi lagi menjadi ruanngan kecil,
melainkan dibiarkan dalam ruangan lebar yang terbuka sifatnya.
Pengarahan dan pengendalian lebih mudah dipelihara, komunikasi
antar masing-masing karyawan bisa bersifat langsung dan
kemungkinan dalam pertukaran udara maupun dalam hal
penerangannya.
− Dinding penyekat hendaknya yang dapat dipindah-pindahkan. Untuk
ruang-ruang yang bersifat lebih pribadi, sebaiknya tidak menggunakan
dinding permanen sebagai penyekat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
− Ruangan hendaknya dibuat agar sehemat mungkin tanpa mengekang
tempat-tempat kerja individual.
− Bagian yang memerlukan kontak langsung dengan konsumen (Bagian
pembelian, penjualan, personalia) harus ditempatkan disuatu ruangan
yang memudahkan hubungan dengan konsumen atau masyarakat.
Sedangkan ruang-ruang yang membutuhkan terjaganya rahasia
perusahaan (akutansi, pemrograman, riset dan pengembangan) harus
dipindahkan dari jangkauan orang-orang yang tidak berkepentingan.
− Alokasi ruang didasarkan pada aliran-aliran tugas utama yang
berfungsi disekitar penyimpanan dokumen seperti pesanan pembelian,
faktur penjualan untuk bagian-bagian yang membutuhkan komunikasi
dengan departemen lain harus diletakkan berdekatan satu dengan yang
lainnya.
− Harus direncanakan peningkatan volume kerja, pedoman yang bisa
dipakai untuk meramal ini adalah dengan membandingkan kenaikan
rata-rata. Volume kerja di atas kenaikan tiap tahunnya.
3. Tinjauan Umum Gallery
Gallery adalah
a. Serambi, aula.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta Balai Pustaka, 2001)
b. Place for art exhibitions
maksudnya sebuah tempat dimana kegiatan dan karya kesenian
dipamerkan. terkadang difungsikan sebagai tempat yang menjual hasil-
hasil karya seni.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
c. enclosed walkway
maksudnya sebuah coridor, hall, atau ruangan tertutup yang
diperuntukkan bagi pengunjung didalam sebuah bangunan.
d. Long narrow room
maksudnya sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk tujuan tertentu
yang lebih signifikan.
e. Part of Theater
maksudnya area duduk yang tertata mengelilingi lantai utama dari
auditorium.
(Encarta Encyclopedia).
4. Tinjauan Umum Kota Surakarta
a. Sejarah Perkembangan Kota
Kota Solo yang juga salah satu merupakan kota besar di Jawa
Tengah. Yang mana berdekatan dengan kota - kota Semarang,
Jogjakarta, Madiun dan Surabaya. Dengan berbagai potensi di segala
bidang pada kota solo khususnya budaya dan posisi geografis yang
strategis serta memiliki fasilitas - fasilitas kota yang banyak, serta
jajanan khas kota solo berikut dengan menu kuliner nya yang beragam,
adalah merupakan salah satu daya pikat masyarakat luar untuk datang
berkunjung ke Kota Solo. Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa, baik
berwisata belanja, wisata ilmiah, wisata budaya dan spiritual maupun
wisata malam hari.
Kota Surakarta didirikan pada tahun 1745, ditandai dengan
dimulai pembangunan Keraton Mataram sebagai ganti keraton di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Kartasura yang hancur akibat pemberontakan orang-orang Tionghoa
melawan kekuasaan Pakubuwono (PB) II yang bertakhta di Kartasura
pada tahun 1742. Pemberontakan ini bahkan mengakibatkan PB II
menyingkir ke Ponorogo.
Dengan bantuan VOC, pemberontakan dapat ditumpas dan
Kartasura direbut kembali, tapi keraton sudah hancur dan dianggap
"tercemar". Sunan Pakubuwana II lalu memerintahkan Tumenggung
Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta komandan pasukan
Belanda J.A.B. van Hohendorff untuk mencari lokasi Ibukota Kerajaan
Mataram Islam yang baru. Maka dibangunlah keraton baru di Surakarta
(menurut pihak tertentu, nama asli adalah "Salakarta"), 20 km ke arah
tenggara dari Kartasura, pada 1745, di desa Sala di tepi Bengawan Solo.
Pembangunan kraton baru ini menurut catatan menggunakan bahan kayu
jati dari kawasan hutan di dekat Wonogiri (Alas Kethu) dan kayunya
dihanyutkan melalui sungai.
Berlakunya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan
Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta, dengan
rajanya PB III. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Kasultanan
Yogyakarta, dengan rajanya Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono
(HB) I). Keraton dan kota Yogyakarta mulai dibangun pada 1755,
dengan pola tata kota yang sama dengan Surakarta yang lebih dulu
dibangun.
Perjanjian Salatiga 1757 memperluas wilayah kota Solo, dengan
diberikannya wilayah sebelah utara keraton kepada pihak Pangeran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Sambernyawa (Mangkunagara I). Sejak saat itu, Solo merupakan kota
dengan dua sistem administrasi, yang berlaku hingga 1946, pada masa
Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Saat ini kota Surakarta berkembang menjadi kota besar yang
mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai pusat administrasi tingkat
regional, kota industri, kota perdagangan, pariwisata, budaya dan olahraga.
Perkembangan fisik dan kegiatannya telah melampaui batas wilayah
administrasi Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta yang merupakan
cikal bakal dan inti pertumbuhan kota Surakarta sekarang.
b. Keadaan Geografis
Surakarta (juga disebut Solo atau Sala) merupakan kota peringkat
kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Secara Astronomis Kota Solo
terletak diantara 110° 46’ - 110° 51’ Bujur Timur dan antara 7° 31’- 7°
35’ Lintang Selatan. Secara geografis Kota Solo terletak diantara dua buah
gunung yaitu Gunung Lawu dan Gunung Merapi, dan berada ditepi sungai
Bengawan Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gambar . 1 Peta Kota Solo
(Sumber : www.surakarta.go.id)
Wilayah administratif Kota Solo terletak di tengah wilayah eks
Karesidenan Surakarta, dengan batas wilayah: sebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Boyolali, sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Karanganyar, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan
Kabupaten Sukoharjo. Transportasi Kota Surakarta terletak di pertemuan
antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan
posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur
utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini.
c. Sosial dan Budaya
Berdasarkan Monografi kelurahan jumlah penduduk tahun 2003
sebanyak 555.395 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 273.516 jiwa dan
perempuan 281.879 jiwa. Penduduk berusia produktif sebanyak 336.354
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
jiwa dan yang berusia tidak produktif sebanyak139.148 jiwa. Jumlah dan
struktur penduduk seperti itu menunjukkan potensipangsa pasar dan
deferensiasi pasar yang cukup besar. Perbandingan jumlah penduduk
laki-laki dengan perempuan yang seimbang dan lebih dari 75%
penduduk berusia produktif, Kota Surakarta memiliki sumber daya
manusia yang potensial untuk menangani berbagai sektor. Bahasa daerah
yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa dialek Surakarta.
Dialek ini berbeda sedikit dengan dialek-dialek Jawa yang digunakan di
kota-kota lain seperti di Semarang maupun Surabaya.
Perbedaannya berupa kosakata yang digunakan, ngoko(kasar),
krama(halus)nya, dan intonasinya. Bahasa Jawa dari Surakarta
digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan internasional,
seperti di Suriname). Di Solo, juga terdapat salah satu sistem religi dan
kepercayaan kejawen memang mengajarkan agar seseorang
membiasakan laku spiritual seperti laku prihatin berjaga malam (Jawa:
lek-lekan). Dengan kebiasaan melakukan ritual lek-lekan, orang Jawa
meyakini sebagai sarana komunikasi transendental seorang makhluk
(jagad alit) dengan sang kholiq (jagad ageng) guna mencari
keharmonisan dan keselarasan hidup.
d. Sosio Kependudukan
Beberapa ciri, karakteristik dan sifat penduduk Surakarta pada
umumnya dapat diidentifikasikan dan patut dipertimbangkan dalam
perencanaan, antara lain adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
- Sebagian besar dipengaruhi oleh kebudaayaan dan kepercayaan Jawa
tradisional dan hanya sebagian kecil saja yang masih menganut paham
feodalis.
- Mempunyai jiwa seni dan dunia usaha.
- Senang makan, berekreasi.
- Pelan, tapi punya tujuan, bergerak maju dan pasti.
- Bertatakrama etis jawa yang masih kental.
e. Perekonomian Kota
Kegiatan perekonomian Kotamadya Surakarta, berdasar
perkembangan PDRB nya didominasi oleh sektor pemerintahan,
perdagangan, jasa dan industri. Sektor perbankan, walaupun belum
memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB, perkembangannya
mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini sejalan dengan perkembangan
sektor perdagangan. Walaupun demikian, masalah penyediaan lapangan
kerja masih merupakan tantangan bagi pemerintah daerah setempat. Sektor
industri, nampaknya berkembang terbatas pada industri kecil dan
kerajinan, karena industri besar sudah mulai berelokasi ke daerah
pinggiran (tidak termasuk wilayah kotamadya). Di samping sektor
ekonomi formal, sektor ekonomi informal mulai mendapat perhatian dari
pemerintah, dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti permodalan,
bimbingan dan fasilitas niaga.
5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery
a. Pengertian Ruang dan Desain Interior Marketing Office Gallery
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Desain Interior Marketing Office Gallery ini merupakan sebuah
perkantoran yang bergerak di bidang marketing property dan menyediakan
area pamer dan area promosi serta memfasilitasi pengunjung dengan
fasilitas hiburan. Marketing Office Gallery menawarkan kemudahan
kepada konsumen untuk bertransaksi secara langsung maupun tidak
langsung dan untuk lebih mengenal bidang property yang masih tabu
dikalangan masyarakat Surakarta dan sekitarnya.
b. Fungsi Desain Interior Marketing Office Gallery
Perancangan dan perencanaan Marketing Gallery ini bertujuan
sebagai suatu tempat yang menyediakan media pemasaran property yang
memudahkan masyarakat untuk ikut serta berinvestasi serta bertujuan
untuk memperkenalkan peran penting bidang desain interior kepada
masyarakat Surakarta. Sehingga hal ini menjadikan perkembangan kota
Surakarta menjadi kota yang modern tetapi di dalamnya terdapat
kebudayaan-kebudayaan masa lampau yang masih dilestarikan
keberadaannya untuk menjadikan Surakarta sebagai pusat pariwisata
internasional dapat dengan mudah terwujud.
c. Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan pengelolaan dalam Marketing Office Gallery, meliputi :
a. Administrasi umum, yaitu kegiatan yang menyangkut
administrasi secara umum.
b. Operasional, yaitu koordinasi antara pengunjung, koordinator,
dan pengelola.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c. Service dan maintenance, koordinasi teknis dan pelayanan dalam
bangunan.
d. Pelaku Kegiatan
Pengunjung Marketing Office Gallery dapat digolongkan menjadi beberapa
rentan usia yang terdiri dari :
1) Dewasa (Usia 20 – 49 tahun)
Usia dewasa dapat membedakan antara kesenangan, hoby,
pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang lain sehubungan dengan aktivitas
yang dilakukan. Rentan usia kerja yang salah satunya terdiri dari eksekutif
muda atau pengantin baru dimana mereka membutuhkan papan baru untuk
tempat tinggal dan merupakan sasaran utama Marketing Office Gallery
untuk menawarkan produk-produk interior serta target investasi property.
2) Orang Tua (50 tahun keatas)
Usia ini mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan
lingkungan dan lebih memfokuskan persiapankan diri untuk beristirahat
dari rutinitas kerja. Rentan Usia ini merupakan target investasi yang telah
matang dimana mereka berpikiran untuk mempersiapkan hari tua dengan
baik tanpa harus bekerja keras dengan ikut melakukan investasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
e. Aktivitas Marketing Office Gallery
1) Aktifitas Dewan Komisaris
Skema 3.1 : Aktviitas Dewan Komisaris
(Sumber : analisa penulis 2010)
2) Aktivitas Direktur Utama
Skema 3.2 : Aktviitas Direktur Utama
(Sumber : analisa penulis 2010)
Datang Ruang Meeting
Aktivitas : - mengecek kinerja karyawan. - Rapat kemajuan perusahaan. - Mendapatkan informasi
mengenai perkembangan proyek yang sedang dikerjakan.
Pulang Melihat Koleksi Gallery.
Datang Ruang Kerja
Ruang Meeting
Aktivitas : - Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari manajer
utama. - Menandatangani surat-surat
penting. - Rapat kemajuan perusahaan dan
bertanggung jawab kepada dewan komisaris.
- Menyeleksi beberapa ide gagasan proyek.
- Mengatur kerjasama dengan beberapa instansi terkait.
Istirahat
Melihat-lihat Gallery
Pulang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3) Aktivitas Manajer Utama
Skema 3.3 : Aktviitas Manajer Utama
(Sumber : analisa penulis 2010)
4) Aktivitas Sekretaris
Skema 3.4 : Aktviitas Sekretaris
(Sumber : analisa penulis 2010)
Pulang
Datang Ruang Kerja
Aktivitas : - Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari kepala
bagian perencanaan. - Rapat kemajuan perusahaan dan
bertanggung jawab kepada direktur utama.
- Terjun Langsung untuk mengecek keadaan proyek di lapangan.
Ruang Meeting
Istirahat
Mengecek kondisi proyek di lapangan
Pulang
Datang Ruang Kerja
Aktivitas : - Mengatur jadwal aktivitas
Direktur Utama&Manajer Utama - Melengkapi dan menyalin laporan
dari beberapa devisi. - Mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan direktur utama/manajer utama.
- Menghubungkan klien dengan direktur utama/manajer utama.
Ruang Direktur /Manager Utama
Istirahat
Ruang Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
5) Aktivitas Bagian Perencanaan
Skema 3.5 : Aktviitas Bagian Perencanaan
(Sumber : analisa penulis 2010)
6) Aktivitas Devisi Desain
Pulang
Datang Ruang Kerja
Aktivitas : - Mengecek kinerja devisi desain,
pemasaran, proyek dan keuangan. - Membuat laporan untuk
diserahkan kepada manajer utama - Rapat perkembangan proyek - Terjun Langsung untuk mengecek
keadaan proyek di lapangan. - Mengarahkan susunan display
gallery
Ruang Meeting
Istirahat
Mengecek kondisi proyek di lapangan
Mengarahkan susunan display gallery
Pulang
Datang Ruang Kerja
Aktivitas : - Membuat gambar kerja dan
maket proyek. - Mengkoordinir dan
bekerjasama dengan tukang di lapangan.
- Rapat membahas dan mendiskusikan alternativ desain
- Terjun Langsung untuk mengarahkan masalah-masalah proyek di lapangan.
- Mengarahkan susunan display gallery.
- Membuat desain-desain baru untuk diajukan ke direktur utama dan bagian perencanaan.
Ruang Meeting
Istirahat
Mengarahkan kondisi proyek di lapangan
Mengarahkan susunan display gallery
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Skema 3.6 : Aktviitas Devisi Desain
(Sumber : analisa penulis 2010)
7) Aktivitas Devisi Pemasaran
Skema 3.7 : Aktviitas Devisi Pemasaran
(Sumber : analisa penulis 2010)
8) Aktivitas Devisi Proyek
Skema 3.8 : Aktviitas Devisi Proyek
Pulang
Datang Ruang Kerja
Aktivitas : - Berinteraksi langsung dengan
pengunjung. - Membuat laporan pemasaran
yang diserahkan kepada manager utama.
- Rapat perkembangan tingkat pemasaran dan jumlah investasi.
- Melayani konsultasi pengunjung mengenai permasalahan perencanaan interior.
- Melayani transaksi investasi property.
- Memberikan informasi kepada pengunjung mengenai marketing office gallery dan proyek-proyek interior melalui powerpoint.
Ruang Meeting
Istirahat
Mengarahkan&Melayani
Pengunjung
Menyelenggarakan acara kegiatan
pemasaran
Pulang
Datang Ruang Kerja
Aktivitas : - Mengkoordinir dan mengarahkan
kinerja mandor dan tukang di lapangan.
- Membuat jadwal acuan penyelesaian proyek.
- Rapat perkembangan proyek dan masalah-masalah proyek di lapangan.
- Membuat kerjasama dengan beberapa instansi dalam hal pengadaaan material bangunan.
- berdiskusi dengan devisi desain mengenai pemakaian material bangunan.
Ruang Meeting
Istirahat
Memimpin proyek di lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
(Sumber : analisa penulis 2010)
9) Aktivitas Devisi Keuangan
Skema 3.9 : Aktviitas Devisi Keuangan.
(Sumber : analisa penulis 2010)
10) Aktivitas Karyawan
Skema 3.10 : Aktviitas karyawan
(Sumber : analisa penulis 2010)
Pulang
Datang Ruang Kerja
Aktivitas : - Membuat laporan keuangan untuk
diserahkan kepada Manager utama dan kepala bagian perencanaan.
- Mendata barang yang masuk dan keluar kantor.
- Rapat kondisi keuangan perusahaan dan hasil investasi property.
- Membuat kontrak perjanjian dengan instansi lain dalam hal bantuan permodalan.
Ruang Meeting
Istirahat
Ruang Kerja
Datang Ruang Kerja sesuai devisinya
Istirahat
Library Ruang Kerja sesuai devisinya Pulang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
11) Aktivitas Pengunjung
Skema 3.11: Aktivitas Pengunjung
(Sumber : analisa penulis 2010)
12) Aktivitas barang
Skema 3.12: Aktivitas Barang
(Sumber : analisa penulis 2010)
f. Fasilitas dan Besaran Ruang secara Umum
1) Lobby
Definisi Lobby adalah ruang yang secara operasional berhubungan
langsung dengan ruang tamu. ( Darsono Agustinus, 1992, hal 9 ).
Berfungsi sebagai ruang penerimaan tamu dan sebagai pusat informasi
mengenai Marketing Office Gallery.
Datang
Pulang
- Mendapatkan pelayanan informasi mengenai marketing office gallery dan pertimbangan perancangan interior.
- Berkonsultasi tentang perancangan interior dengan konsultan ahli.
- Melihat-lihat display gallery. - Menggunakan fasilitas lounge
sebagai fasilitas pemasaran. - Memperoleh pelayanan
kemudahan bertransaksi investasi property.
Mempergunakan Fasilitas-fasilitas yang disediakan
Barang
Service Ruang utilitas
Bongkar Muat Gudang Display Gallery
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Gbr.2.1 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis
( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
2) Area display maket
Area ini berfungsi sebagai tempat memajang miniatur proyek/maket
proyek dalam skala tertentu.
3) Area display produk
Area ini berfungsi sebagai tempat untuk memamerkan produk-produk
interior.
Gbr.2.2 : Besaran dan jarak ergonomik hubungan display
( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
4) Area display Brosur
Area ini berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi tambahan
mengenai promo proyek property dimana pada area ini terdapat banner-
banner dan leafleat dari perusahaan property.
5) Gallery Proyek (Hall)
Berfungsi sebagai aula untuk memamerkan proyek-proyek yang sedang
dikerjakan berupa maket dan gambar kerja serta baliho dalam sekala
tertentu.
Gbr.2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal
( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
6) Area Konsultasi
Berfungsi sebagai tempat untuk konsumen berkonsultasi dan mendapatkan
informasi mengenai permasalahan perancangan interior.
7) Area Transaksi
Berfungsi sebagai area pembayaran transaksi jual beli property secara
langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Gbr.2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik
( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
8) Ruang Presentasi
Berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan pembahasan mengenai suatu
proyek yang akan direncanakan dan sebagai tempat untuk memberikan
penjelasan yang mendetail kepada klien mengenai peran penting desain
interior.
9) Ruang Rapat
Berfungsi sebagai tempat untuk membicarakan mengenai proyek yang
sedang dikerjakan dan pembahasan mengenai permasalahan-permasalahan
masing-masing devisi.
10) Office Area
Berfungsi sebagai ruang kerja karyawan dimana setiap orang bekerja
berdasarkan masing-masing devisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Gbr.2.5 : Besaran dan jarak ergonomik meja tulis dengan credenza
( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
11) Stage
Berfungsi sebagai tempat mengadakan dan memfasilitasi kegiatan-
kegiatan pemasaran property.
Gbr. 2.6 Besaran dan jarak ergonomik sebuah aula/hall
( Sumber : Theatre Planning,1974 )
13) Lounge Area
Berfungsi sebagai area duduk untuk bersantai yang menyuguhkan
pertunjukan-pertunjukan musik dan didalamnya terdapat fasilitas bar
sebagai fasilitas penunjangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
14) Pantry
Bagian dari area untuk memasak dan mempersiapkan menu makanan dan
minuman bagi pengunjung ataupun karyawan.
15) Gudang
Gudang digunakan untuk menaruh dan mengatur proses kaluar-masuk
barang seperti buah dan sayur organic beserta segala peralatan.
16) Lavatory
Sebagai tempat atau fasilitas melakukan MCK.
g. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi merupakan pola hirarki yang berarti. Pola-pola alur
sirkulasi berupa:
1. Linier
Semua alur adalah linier. Alur yang lurus dapat menjadi unsur
pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Dicirikan
dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih.
Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau
terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang atau
membentuk kisaran (loop).
Kelebihan: Berfungsi sebagai penunjuk arah, menggambarkan gerak
pemekaran dan pertumbuhan karena jarak yang
menunjang.
Kekurangan: Bentuk ruang kurang vareatif tapi dapat memaxsimalkan
pencapaian ukuran luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2. Radial
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang
fungsional dan memudahkan pencapaian sepanajang titik-titik
tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung. Bentuk radial
memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah
pusat, titik bersama.
Kelebihan: Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan
dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah sesuai
dengan kebutuhan.
Kekurangan: Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas.
3. Spiral
Sebuah bentuk spiral adalah sesuatu alur yang menerus yang berasal
dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah.
Kelebihan: Dapat menerima yang berlaina ukurn bentuk, fungsi
tetapi berhubungan berdasarkan penempatan dan ukuran
visual seperti simetris atau sumbu.
Kekurangan: Tidak ada tempat utama yang terkandung di dalam
ruangan ini.
4. Grid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Bentuk grid ini terdiri dari dua set alur-alur sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar
atau kawasan-kawasan ruang segiempat.
Kelebihan: - Dapat memiliki hubungan bersama walaupun berbeda
ukuran, bentuk dan fungsi.
- Dapat mengalami perubahanbentuk yang lain dengan
cara pengurangan, penambahan kepadatan / dibuat
berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetapi
dipertahankan oleh kemampuan mengorganisasi
ruang.
Kekurangan: Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruangan
semua diatur oleh pola grid 3 dimensi/ bidang
sehingga sifatnya tidak fleksible.
( Ching, Francis, D. K. 1996. hal. 205-239)
5. Network
Suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.
6. Komposit
Suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur alur bisa dicapai dengan
membedakan skala, bentuk, dan panjangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Bentuk ruang sirkulasi:
1. Tertutup
Membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang
dihubungkan melalui pintu-pintumasuk pada bidang dinding.
2. Terbuka pada salah satu sisi
Untuk memberikan kontinuitas visual/ ruang dengan ruang-ruang yang
dihubungkan.
3. Terbuka pada kedua sisinya
Menjadi perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.
Dalam suatu ruang pasti memerlukan suatu pola sirkulasi. Pola sirkulasi
yang ada terbagi menjadi 2 jenis,yaitu:
1. Pola Sirkulasi Makro yaitu berpola radial terpusat
Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada
sebuah pusat, titik bersama.
Bentuk Radial terpusat ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:
Kelebihan: - Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan
dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah
sesuai dengan kebutuhan.
- Pusat kegiatan/ orientasi dengan efisien dan efek tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
- Menciptakan konfigurasi keseluruh ruang geometris
teratur dan simetris terhadap 2 sumbu atau lebih
Kekurangan: - Bentuk tidak teratur sehingga harus cukup untuk
mengumpulkan sejumlah ruang sekunder sekitarnya.
- Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas.
2. Pola Sirkulasi Mikro
Dalam pola sirkulasi ini terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Cara pencapaian
Dalam ruang gereja ini hanya terdapat ruang yang bersar sehingga
cara pencapaiannya dapat ditempuh dalam bentuk:
a. 1. Langsung
yaitu dengan cara menuju langsung kepusat kegiatan.
a. 2. Tersebar
Maksudnya di sini ialah saat menuju kesuatu ruang perlu
melalui banyak jalan, meskipun jalan yang ditempuh berbeda
tetapi tetap focus pada satu titik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
a. 3. Berputar
Cara ini dilakukan dengan mengintari seluruh bagian ruang
untuk dapat menuju ke pusat tujuan.
b. Jalan Mencapai
b. 1. Melewati ruang
b. 2. Menembus ruang
b. 3. Berakhir pada sebuah ruang
Secara umum kriteria sirkulasi yang benar ialah:
a. Efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan
b. Efisiensi penggunaan dan pemanfaatan luasnya lantai dan area yang
produktif
c. Fleksibilitas dalam gerak
d. Kemudahan untuk memperoleh sesuatu
e. Sesuai dengan standar ruang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
h. Furnitur
1) Ergonomik
Memiliki nilai keamanan dan kenyamanan sehingga manusia yang
menggunakan atau melakukan kegiatan terhadap furniture tersebut tidak
mengalami cidera.
2) Fungsional
Memiliki fungsi atau tujuan tertentu untuk setiap furniture dan
selain memiliki bentuk yang sangat stylist namun juga dapat memenuhi
kebutuhan pengguna.
3) Estetika
Memiliki unsur keindahan sehingga meningkatkan nilai dari
furniture itu sendiri. Karena keindahan menjadi daya tarik tersendiri untuk
sebuah furniture.
4) Material
Unsur material sangat mendukung terciptanya sebuah furniture
yang indah, kuat juga menyokong struktur atau dekat kaitannya dengan
tehnik. Sehingga pemilihan furniture yang tepat dapat membuat sebuah
furniture lebih indah dan memiliki daya tahan yang cukup panjang.
i. Elemen Pembentuk Ruang
Pada sebuah bangunan tentunya ada elemen-elemen pembentuk
ruangnya. Baik itu dinding, lantai, dan ceiling. Umumnya interior atau ruang
dalam adalah ruang yang dibatasi oleh adanya lantai, dinding dan langit-langit.
Jadi unsur pembentuk ruang dapat diartikan sebagai elemen-elemen yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
membatasi ruang secara fisik berbentuk lantai pada bagian bawah, dinding
pada begian samping dan langit-langit pada bagian atas.
Ruang-ruang interior dalam bangunan dibentuk elemen-elemen yang
bersifat arsitektur dari struktur dan pembentuk ruangnya, dinding, lantai dan
atap. Elemen-elemen tersebut memberi bentuk pada bangunan,
memisahkannya dari ruang luar, dan membentuk pola tatanan ruang-ruang
interior.
a. Lantai
Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan
langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban hidup atau bergerak.
Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang datang dari benda perabot,
manusia yang ada didalam ruang dan sebagainya. Sehingga lantai dituntut
selalu kuat memikul beban, kaku, dan tidak bergetar. Contoh bahan lantai
seperti: kayu, batu alam atau buatan, logam, beton dan sebagainya. Dalam
merencanakan lantai ruang pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
1) Fungsi Lantai
Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk
aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai
alas dari suatu ruang.
2) Sifat Lantai
Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.
Dimana lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang, yaitu
dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai.
Lantai dapat bersifat permanen maupun semi permanen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
3) Karakter Lantai
Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan
menggunakan bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna
yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai,
sehingga karakter lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas,
sempit, dan sebagainya.
4) Konstruksi Lantai
Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai
dipasang. Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak
menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang
berlebihan,dan sebagainya.
5) Macam Letak Lantai
a) Basement
Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka
digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah
tulangan lebih sedikit dari pada atas.
b) Ground Floor
Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan
lantai akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut,
maka di bawah lantai diberikan pengerasan. Biasanya
digunakan pasir untuk meratakan gaya yang tidak sama.
c) Upper Floor
Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban
lantai di atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua beban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
lantai disalurkan melalui kolom-kolom dan diteruskan pada
struktur bahannya.
Lantai dalam ruang pamer selain berfungsi menahan beban seperti
perabot, kursi penonton dan aktivitas audience, secara khusus lantai
mempunyai fungsi guna memberikan kondisi mendengar dan melihat (visual)
yang baik bagi audience.
Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu :
1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet.
Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi,
sbb:
a) Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan
bunyi.
b) Pada kondisi yang sama tumpukan potongan ( cut piles )
memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan
dengan tumpukan lembaran ( loop piles ).
c) Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam
tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah.
d) Makin kedap lapisan penunjang ( backing ), makin tinggi
penyerapan bunyi.
2) Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan
cor.
3) Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai
sebagai bahan lantai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4) Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan
lantai yang terbuat dari kayu.
Untuk mencapai suatu kenikmatan audio dan visual yang baik dalam
ruang pamer, dimana suatu pandangan tidak mendapat halangan yang
ditimbulkan oleh orang-orang yang duduk didepannya. Maka dalam
perancangan ruang pamer, kemiringan lantai dan trap perlu diperhatikan.
Untuk ruang pamer kecil (sekitar 80 orang) lantai bisa datar, tetapi untuk
ruang pamer yang besar haruslah berlantai miring (kemiringan maksimum
1:10) atau lantainya berjenjang, tergantung pada jarak pandang yang paling
memadai. Tiap jajaran kursi haruslah memiliki pertambahan tinggi yang sama,
minimum 60 dan median 125.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan lantai :
1.Fungsi lantai
2.Sifat lantai
3.Karakter lantai
4.Konstruksi lantai
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lantai ialah :
1. Keawetan
2. Daya tahan tumbuk
3. Daya tahan kimia
4. Daya tahan aus
5. Kedap air
6. Kelenturan dan kekenyalan
7. Kuat menahan beban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
8. Tidak licin dan tidak berisik
9. kedap air, kedap suara
10. Bukan penghantar panas
b. Dinding
Dinding adalah bidang datar yang vertikal yang membentuk ruang-
ruang di dalam bangunan, sebagai suatu unsur desain bidang dinding dapat
bersatu dengan lantai dan langit-langit. Jadi dinding sebagai penghubung yang
mempersatukan langit-langit dan lantai sehingga membentuk sebuah ruang.
Dinding pada suatu bangunan dapat sebagai dinding struktur dapat pula
sebagai pembatas saja, hal ini tergantung dari sistem struktur yang dipakai
dalam perencanaannya. Dalam merencanakan dinding perlu diperhatikan
beberapa hal yaitu :
Dinding pada Ruang Pamer, secara struktur dinding dibedakan menjadi:
1) Dinding struktur ( bearing wall )
Dinding jenis ini merupakan dinding yang mendukung sruktur di
atasnya, misalnya sebagai pendukung atau tumpuan atap atau
sebagai penumpu lantai ( pada bangunan bertingkat ).
2) Dinding non struktur/ partisi ( non bearing wall )
Pada bangunan yang menggunakan sistem non struktur kebebasan
peletakan dinding dan permukaan pada dinding dapat diatur
menurut kehendak perencana, karena tumpuan atap terletak pada
kolom-kolom pendukung. Dinding non bearing wall terdiri dari:
pasangan batu bata, pasangan batako, multipleks, asbes, plat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
alumunium, dan lain sebagainya. Beberapa dinding jenis ini,
diantaranya :
3) Party walls, adalah dinding pemisah antara dua bangunan yang
bersandar pada masing-masing bangunan.
4) Fire walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pelindung dari
pancaran kobaran api.
5) Certain or Panels walls, adalah dinding yang digunakan sebagai
pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton.
6) Partition walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pemisah
dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar,
dibedakan menjadi :
a) Partisi permanen, yaitu sistem partisi yang dibuat untuk
membagi ruang seperti halnya dinding struktural, tetapi tidak
membutuhkan pondasi karena hanya menahan beratnya sendiri.
b) Partisi semi permanen, yaitu sistem partisi buatan pabrik yang
mudah dibongkar sesuai lay out.
c) Partisi moveable, yaitu partisi yang dipakai pada hal-hal
dimana suatu ruang seringkali perlu di buka untuk
mendapatkan bentuk ruang satu lantai yang lebih luas.
Secara konstruksi ada tiga macam dinding, yaitu:
a) Dinding pemikul, ialah suatu dinding dimana dinding tersebut
menerima beban atap atau beban lantai, maka dinding berfunsi
sebagai struktur pokok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
b) Dinding penahan, ialah suatu dinding yang menahan gaya-gaya
horizontal. Biasanya dibuat untuk menjaga kemungkinan dari
pengaruh air, dingin, tanah.
c) Dinding pengisi, ialah suatu dinding yang fungsinya mengisi
bagian-bagian di antara struktur pokok.
2) Fungsi Dinding
Fungsi dinding ialah sebagai pemikul beban di atasnya, sebagai
penutup dan pembatas ruang, baik visual maupun akustik.
3) Sifat Dinding
Dinding dapat menentukan sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.
Misalnya dinding yang bersifat permanen maupun semi permanen
(dapat berubah-ubah).
4) Karakter Dinding
Dinding dapat membentuk karakter ruang, yaitu dengan pemilihan
bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana
ruang yang ingin dicapai. Penggunaan bahan dengan tekstur dan
warna yang spesifik dapat mengungkapkan bermacam-macam
ekspresi dan karakter, misalnya keras, lunak, kesan berat, atau
ringan dan sebagainya.
5) Bahan Penutup Dinding
Bahan penutup dinding ialah bahan buatan yang fungsinya sebagai
pelapis dinding dengan pemasangannya menempel pada dasar
dinding. Beberapa jenis bahan yang berfungsi sebagai penutup
dinding adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
a) batu : asbes, coraltex, marmer
b) kayu : papan, tripleks, bamboo, hardboard
c) metal : alumunium, tembaga, kuningan
d) gelas : kaca, cermin
e) plastik : fiberglass, folding door, dsb
f) cat : bermacam – macam cat tembok
g) kain : batik, sastra, dsb.
Untuk menghasilkan pemasangan yang tepat, perlu pengenalan
terhadap bahan yang akan digunakan. Setiap bahan yang berbeda mempunyai
konstruksi yang berbeda pula.
Dinding pada ruang serbaguna selain sebagai pembatas ruang juga
memiliki fungsi akustik. Ada beberapa penyerap panel yang dapat diterapkan
pada dinding ruang serbaguna, seperti panel kayu dan hardboard,
gypsumboard, pelat logam. Penyerap-penyerap panel ini sering dipasang pada
bagian bawah dinding. Bahan penyerap bunyi lainnya adalah resonator
berongga, resonator rongga individual, resonator panel berlubang. Permukaan
dinding memiliki pangaruh besar terhadap pencahayaan dan atmosfer pada
ruang pamer kecil. (Leslie L . Doelle . 1993 : 42 )
c. Ceiling
Dalam merencanakan dinding pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
1) Fungsi Langit-Langit
Langit-langit disamping mempunyai fungsi sebagai penutup ruang,
juga dapat dimanfaatkan untuk pengaturan udara panas, pengaturan
lampu dan elemen-elemen mekanikal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2) Penentuan Ketinggian
Penentuan ketinggian langit-langit disamping pertimbangan fungsi
langit-langit itu sendiri, dapat juga dilakukan berdasarkan
pertimbangan proporsi dari ukuran ruang (panjang, besar, tinggi).
Terlebih lagi jika ingin dibuat permainan langit-langit ( drop
ceiling ), canopy, pergola.
3) Bentuk Penyelesaian
Bentuk penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya, jika
sebagai ventilasi udara panas, maka bentuk lubang atau penurunan
langit-langit dapat dibentuk sesuai sebagaimana langit-langit itu
diselesaikan seperti bentuk-bentuk polos, rata, grid/berkotak-kotak,
garis geometrik/ lurus, berpola, sruktural.
4) Konstuksi Pemasangan
Konstruksi langit-langit perlu diperhatikan bagaimana
pemasangannya atau bagaimana menempel pada dinding, misal
dengan rangka kayu, besi, digantungkan, atau disangga. Perlu
diperhatikan juga konstruksi pemasangan bidang penutup langit -
langit.
Visual dan tampak permukaan pada langit-langit menjadi penting pada
penurunan tinggi ruang atau pada penaikan ceiling (misal pada Hall ). Pada
ruang pamer dan Hall langi-langit yang tinggi dianjurkan, untuk membantu
penyebaran cahaya dan untuk menghindari kontras cahaya. Langit-langit
haruslah dapat menghindari pemantulan cahaya dari benda-benda lain misal
proyeksi dan pencahayaan panggung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Rencana langit-langit meliputi :
1. Fungsi langit-langit
2. Penentuan ketinggian
3. Penentuan bentuk penyelesaian
4. Konstruksi pemasangan
5. Pengaturan pencahayaan atau lampu
6. Penempatan/pengaturan elemen mekanikal
Syarat-syarat Ceilling yang benar adalah:
a. Mudah dalam pemeliharaan
b. Dapat meredam suara
c. Tahan lembab
d. memberikan kesan terhadap suatu ruang.
j. Warna
Warna adalah suatu hal yang sangat vital, hubungan ini dikarenakan
warna membawa misi untuk masing-masing benda yang selalu ada warna
yang menyertai keberadaannya. Warna dapat membawa pesan psikologi
seseorang, entah perasaan takut, ragu-ragu, berani, tenang dan sebagainya.
Warna juga sering difungsikan sebagai alat untuk merekayasa suatu sehingga
tampak luas atau sempit. Warna juga dipengaruhi oleh cahaya, baik cahaya
alami ataupun cahaya buatan.
Warna mempengaruhi bentuk, ukuran, berat dan suhu serta ekspresi
karena membawa gagasan tentang symbol (C. Ray Smith, 1986, hal.150)
Adapun Pengertian Warna yaitu
a. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang
gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki
panjang gelombang 460 nanometer.
b. Warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna
primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi
tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100%
biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Ada empat warna utama yang bereaksi cepat terhadap pikiran, emosi,
tubuh, dan keseimbangan dari ketiganya yaitu warna merah, biru, kuning, dan
hijau. Disamping empat warna tersebut, ternyata beberapa warna
pendukungnya pun cukup berpengaruh.
Tiap warna memancarkan frekuensi gelombang yang berbeda-beda,
berinteraksi dengan kepribadian kita, dan menimbulkan reaksi tertentu
terhadap diri kita. Dalam dunia psikologi dikenal istilah asosiasi warna (colour
association), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sebuah
warna dengan emosi tertentu yang ditimbulkannya.
a. Merah
Kesan yang ditimbulkan dari warna merah dapat membangkitkan
energi, hangat, komunikatif, aktif, optimis, antusias dan bersemangat,
memberi kesan sensual dn mewah, meningkatkan aliran darah di dalam tubuh,
dan berkaitan dengan ambisi. Terlalu banyak warna merah dapat merangsang
kemarahan dan agresivitas.
Gradasi yang lebih muda adalah warna merah jambu ( pink )
merupakan warna yang hangat dan emosional namum juga lembut dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
menyenangkan, melambangkan kasih saying dan perasaan cinta namun juga
dapat berarti kekanak-kanakan.
b. Oranye
Mempunyai karakter yang mirip dengan warna warna merah tetapi
lebih feminine dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh
harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat, vitalitas dan kreativitas.
Dapat menimbulkan perasaan positif, senang, gembira dan optimis,
penuhenergi, bisa mengurangi perasaan depresi atau tertekan. Bila berlebihan
justru akan merangsang perilaku hiperaktif.
c. Kuning
Adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood, warna
yang penuh semangat dan vitalitas, komunikatif dan mendorong ekspresi diri,
memberi inspirasi, memudahkan berpikir secara logis dan merangsang
kemampuan intelektual ( cocok sebagai warna atau aksen di ruang belajar ).
Penggunaan yang kurang tepat akan menimbulakan kesan menakutkan.
d. Hijau
Selalu dikaitkan dengan warna alam yang menyegarkan,
membangkitkan energi dan mampu memberikan efek menenangkan,
menyejukkan, menyeimbangkan emosi. Warna ini elegan, menyembuhkan,
mendorong perasaan empati terhadap orang lain. Nuansa hijau dapat
meredakan strees, memberi rasa aman dan perlindungan, namun sayangnya
hijau juga dapat menimbulkan perasaan terperangkap.
e. Biru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Biru tidak lepas dari element air dan udara, berasosiasi dengan alam,
melambangkan keharmonisan, memberi kesan lapang. Pemakaian warna biru
dapat menimbulkan perasaan tenang, dan dingin, melahirkan perasaan sejuk,
tentram, hening dan damai, memberi kenyamanan dan perlindungan. Wara ini
juga diasosiasikan dengan kesan etnik, antic, country-style. Warna biru yang
kuat dapat merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi. Tapi
berhati-hatilah, karena terlalu biru bisa menimbulkan kelesuan.
f. Ungu
Warna ungu merupakan warna dekat dengan suasana spiritual yang
magis, mistis, danmampu menarik perhatian, oleh karena itu ungu banyak
digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga berkesan sensual, feminine,
antic, yang juga anggun, dan hangat. Ungu yang gelap dapat memancarkan
kekuatan, bisa menambah kekuatan intuisi, fantasi dan imajinasi, kreatif,
sensitive, memberi inspirasi, dan obsesif.
g. Cokelat
Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi dan stabil,
menghadirkan kenyamanan, memberikesan anggun dan elegan. Dapat
memberi keyakinan dan rasa aman, cokelat merupakan warna yang akrab, dan
menenangkan, bisa mendorong komitmen, namun juga bisa menjadi berat dan
kaku bila terlalu banyak.
h. Putih
Putih melambangkan kemurnian dan kepolosan, memberikan
perlindungan, ketentraman, kenyamanan dan memudahkan frefleksi. Namun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
terlalu banyak warna putih dapat menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku,
dan terisolir.
i. Hitam
Hitam merupakan warna kuat percaya diri, penuh perlindungan,
maskulin, elegan, megah, dramatis, dan misterius. Tapi hitam juga merupakan
warna lambing duka dan dapat menimbulkan perasaan tertekan.
j. Abu-abu
Merupakan warna yang bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan
seimbang. Selain itu warna abu-abu juga mengandung arti lamban, kuno,
lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau
seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik,
kendaraan, alat-alat dapur dan tentu saja rumah.
Setiap warna memberi kesan tersendiri. Perasaan hangat ditimbulkan
oleh warna-warana matahari, diantaranya warna kuning, merah, kuning
kemerahan, dan warna serumpun lainnya. Kesan dingin diperoleh dari warna-
warna musim dingin, yaitu biru, biru kehijauan, putih dan hitam. Warna-warna
muda musim semi seperti kuning muda, hijau daun muda, merah jambu, dan
coklat cerah memberi kesan hangat dan berjiwa remaja.
Warna musim gugur yang bercampuran abu-abu dan hitam terasa
tenang dan hangat. Kesan lain yang ditimbulkan oleh warna, adalah kesan
menonjol dan menjauh. Kesan dekat dan jauh dapat dimanfaatkan untuk
menimbulkan kesan ruang yang lebih luas atau lebih sempit, menonjolkan
atau mendesakkan dinding, langit-langit, atau perabot.
Beberapa cara dalam merancang skema warna interior antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
1. Warna-warna kuat seperti oranye dan gelap seperti hijau tua dan biru tua
secara persepsi cenderung memperkecil ruang, dan sebaliknya warna
lembut seperti beige dan terang seperti warna putih memberi perasaan
luas.
2. Warna-warna kuat seperti oranye dan kuning sebaiknya digunakan dalam
bidang-bidang yang relatif kecil dari suatu ruang. Bidang-bidang besar
sebaiknya menggunakan warna-warna lunak seperti broken white, beige
(coklat yang sangat muda).
Pembagian Warna
a. Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari
warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golngan warna primer
adalah merah, biru, dan kuning.
b. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan
proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna
merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu
adalah campuran merah dan biru.
c. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu
warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari
pencampuran warna kuning dan jingga.
d. Warna netral
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam
proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-
warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju
hitam.
e. Warna panas dan dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan
menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna
dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah.
Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara
warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi
warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya
menghasilkan efek hangat-sedang.
Penataan warna dalam ilmu arsitektur mempunyai berbagai macam
tujuan, yang muaranya adalah untuk menambah kesan estetika dari sebuah
bangunan atau ruangan. Warna dibagi manjadi tiga bagian yaitu warna primer,
sekunder dan tersier. Tujuan pemberian warna pada sebuah bangunan atau
ruangan antara lain yaitu agar :
• Menambah kesan luas, bisa didapatkan dengan menggunakan warna–
warna cerah. Berguna untuk ruang–ruang yang tidak begitu luas.
• Memperkecil kesan ruang, didapatkan dengan menggunakan warna–warna
gelap. Berguna untuk ruang yang terlalu luas.
• Sebagai vocal point, didapatkan dengan menabrakkan warna cerah dengan
warna gelap yang akan mengesankan sebuah kekontrasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
• Menimbulkan kesan minimalis, dengan cara menggunakan satu jenis
warna tertentu, atau maksimal tiga warna (putih, merah, hitam, silver atau
abu–abu, dll).
• Menimbulkan kesan etnik, dengan cara menggunakan warna–warna
natural (hijau, kuning dan coklat).
• Menimbulkan kesan klasik, dengan cara menggunakan warna dasar putih
atau krem.
• Menimbulkan kesan modern, dengan cara menggunakan warna–warna
paduan antara putih, biru, abu–abu, merah, dll.
k. Organisasi Ruang
Merupakan pengelompokan-pengelompokan ruang. Tujuannya untuk
memudahkan interaksi dan aktivitas orang dalam satu ruang.
Dikelompokan berdasarkan:
1. Sifat : daerah basah ( sifat-sifat yang ada airnya) dan daerah kering (
sifat-sifat yang tidak ada airnya )
Misalnya Dapur merupakan derah yang kering sedangkan kamar
mandi merupakan daerah yang basah.
2. Karakter kegiatannya : aktif ( mobilitas sangat tinggi ) dan yang
sifatnya pasif.
Misalnya pada rumah sakit harus dipisahkan antara ruang
administrasi, ruang tunggu dan ruang periksa.
3. Frekuensi : berhubungan sering dan bertentangan tapi sering
berhubungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
l. Interior Sistem
1. Pencahayaan
Pencahayaan terang adalah persyaratan untuk penglihatan manusia,
sebab dalam kegelapan tidak dapat meliha apa-apa, tetapi terang yang
berlebihan juga membuat silau mata. Oleh sebab itu dibuat daerah
maksimum dan minimum untuk melihat dengan sehat dan nikmat.
Sumber Pencahayaan:
1.1. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami ini merupakan system pencahayaan yang
sederhana yaitu dengan mengandalkan sinar matahari pad siang hari.
Pencahayaan yang berasal dari cahaya matahari. Dapat lebih
memiliki keindahan tersendiri bila memiliki sky light yang didukung
iklim dan cuaca.
1.2. Pencahayaan Buatan
Artificial Lighting (pencahayaan buatan) merupakan suatu
sistem pencahayaan menggunakan sumber cahaya buatan, seperti:
a. Lampu Fluoresen, merupakan perubahan energi listrik menjadi
energi cahaya berlangsung dalam tingkat atom dan tidak disertai
dengan energi panas, biasanya lampu ini berbentuk pipa.
b.Lmpu pijar, terangnya berasal dari benda kawat yang panas
dimana sebagian energi berubah menjadi energi panas dan
sebagian lagi menampakan diri sebagai energi cahaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pencahayaan:
a. Kuat penerangan sumber cahaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
b. Distribusi cahaya
c. Refleksi dinding dan plafon
Menghitung kuat penerangan (E) adalah aliran cahaya per satuan luas.
A= luas permukaan
Kategori lampu listrik:
1. Lampu pijar
2. Lampu pelepasan gas (discharge)
terdiri dari:
a.Fluoresen
b.lampu natrium tekanan rendah (SOX)
c.lampu natrium tekanan tinggi (SON)
d.lampu merkuri tekanan tinggi
e.lampu metal halida
3. Electroluminescent
Artificial light sebagai pencahayaan tambahan / Permanent Supplementary
Artificial Lighting of Interiors (PSALI)
Fungsi:
a. Mendukung pencahayaan dalam ruangan yang tidak terjangkau
pencahayaan siang hari.
b. Digunakan bersama dg natural light untuk mereduksi terang gelap sumber
cahaya langit.
c. Menciptakan kondisi penerangan dalam ruang menurut aktifitas dan
kebutuhan.
luxAFE =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Perbandingan Penggunaan Lampu:
Jenis lampu Tipe Komponen/karakteristik Daya
( W )
Efikasi
( lm/W)
Umur
( h )
Penggunaan Khusus
Lampu
pelepasan
Gas
TL/Flourecent Gas Air Raksa tekanan
rendah
20 –
120
43 -75 1000 -
5000
Komersial/perkantoran
SON start 5 – 7 menit 70 –
1000
125 ±8000 Lampu sorot
Lampu pijar /
incandescent
Bulb ≤1000Filamen kawat
wolfrome, bola lampu, gas
≤
1000
12-22 1000 Taman , ruangan
Panel elektro
omg
Emisi bahan-bahan
dielektrik dengan serbuk
fluoresen
2,5 - 5 10.000-
20.000
Panel display/LCD
Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu
Untuk mencapai pencahayaan yang diinginkan ada beberapa system, yaitu:
1. Direch Lighting ( pencahayaan langsung )
Pencahayaan yang diarahkan langsung pada bidang yang dituju,
penerangan sebesar 90-100%.
2. Semi Direch Lighting ( pencahayaan tidak langsung )
Pencahayaan yang dipancarkan pada permukaan bidang tertentu,
penerangan sebesar 60-90% dan selebihnya untuk penerangan
pantul.
3. General Diffuse lighting ( pencahaan menyebar )
Pencahayaan yang penyebarannya diarahkan pada ceiling dan
permukaan bidang kerja dengan persentase sama.
4. Indirech lighting ( Pencahayaan tidak langsung )
Pencahayaan yang diarahkan ke atas ( ceiling atau dinding bagian
atas ) dengan penerangan sebesar 90-100% yang kemudian
dipantulkan keseluruh ruangan untuk mendapatkan cahaya diffuse.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
5. Semi Indirech lighting ( Pencahayaan semi tidak langsung )
Pencahayaan yang penerangannya diarahkan ke atas pada ceiling
atau dinding bagian atas dengan penerangan sebesar 60-90% sedang
sisanya untuk penerangan bidang kerja.
( Kaufman, John E, 1968, hal 10 )
Tabel ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung:
Jenis Gedung/ Ruang Iluminasi Keterangan
Pertokoan
Penerangan umum
Pameran Penjualan
Supermarket/ umum
Etalase I
Etalase II
100
500
500
500 – 1000
1000 – 2000
Warna cahaya sedang
Efek warna diatas 70
1. Di daerah perumahan
2. Di daerah pertokoan
Efek warna untuk etalase
85 - 100
Restoran / Fungtion Room
Meja makan
Fungtion room
Kantin
Bar
Musik stage
Dapur
100 / kurang
300 / kurang
200
20
200
200
Warna cahaya hangat
Efek cahaya diatas 70
Tabel1.2 ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung
2. Penghawaan
1) Alami
Disebut dengan Passive Building System, menggunakan potensi alam
yang ada untuk memperoleh kondisi udara yang nyaman.
2) Buatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Disebut dengan Active Building System, menggunakan alat bantu
(komponen teknologi) dalam mengkondisikan udara yang diingini.
Media penghawaan buatan :
1) Air Conditioning (AC), ada beberapa jenis sesuai cara pemasangan dan
sistem kerjanya, perlu pertimbangan yang matang dan perawatan yang
teliti agar tidak ada dampak Sick building syndrome.
Jenis-jenis AC :
a. AC WINDOWS, yaitu jenis pengkondisian udara paket yang dipasang
pada dinding menyerupai jendela.
b. AC SPLIT, jenis pengkondisian dengan pemisahan unit pengendalian
dan unit penyejuk.
c. AC SENTRAL, sistem pemasangan terpisah dengan kapasitas
penyejuk lebih besar
d. AC PAKET, sistem kerja tidak terpisah dengan kapasitas pendingin
yang besar
2) Exhaust Fan
3) Inhaust Fan
4) Fan: ceiling fan, stand fan, dll
2. Akustik
Desain Akustik Ruang dalam arsitektur merupakan perencanaan dan
perancangan ruang dengan memperhatikan sumber bunyi yang mengganggu
ruangan . Bunyi yang dihasilkan oleh banyak pantulan dan perilaku bunyi
yang lain dalam ruang akan dibawa secara makro ke dalam bangunan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
usaha untuk menanggulangi dampak bising yang ditimbulkan dipelajari dalam
akustik ruang.
Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bunyi diantaranya
dengan pemilihan bahan yang berstandar akustik yang baik. Misalnya
pemilihan barang yang kurang kepadatannya. Klasifikasi bahan penyerap
bunyi diantaranya:
1) Bahan Berpori
Karakteristik bahan berpori: penyerapan bunyi lebih efisien pada frekuensi
tinggi disbanding rendah, efisiensi akustiknya membaik dengan bertambah
tebalnya dan jarak dengan lapisan penahan.
Contohnya: papan fiber, mineral wood, selimut isolasi ( semacam jaringan
sel dengan pori-pori yang saling berhubungan ), plester lembut.
2) Penyerap Panel
Tiap bahan kedap yang dipasang pada lapisan penunjang yang padat tetapi
terpisah oleh suatu rongga udara, akan berfungsi sebagai penyerap panel
dan akan bergetar bila tertumbuk oleh gelombang bunyi dan akan
mengubahnya menjadi energi panas.
Contohnya: panel kayu, plastic board, ceiling, gypsumboard, lanatai kayu
plat.
3) Resonator Rongga
Resonator Rongga terdiri dari sejumlah udara yang dibatasi oleh celah
sempit dan dihubungkan dengan ruang sekitranya. Karakteistiknya adalah
menyerap bunyi pada frekuensi rendah yang sempit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Contohnya: Resonator Rongga Individual ( balok beton standar sound
blox), resonator berlubang, hard board msenite, lembaran baja/
alumunium, resonator celah ( batasan beton berongga khusus.
Pemilihan bahan dengan pertimbangan diluar segi akustik juga perlu
diperhatikan seperti:
1. Penampilan Bahan (ukuran tepi, warna, sambungan )
2. Daya tahan terhadap kebakaran, kelembapan, temperature dan kondensasi
ruang.
3. Biaya dan kemudahan instalasi
4. Mudah dalam perawatan
5. Kesatuan dengan elemen-elemen ruang
6. Keawetan, pemantulan cahaya dan berat/ tebal.
Jenis auditorium :
a. Auditorium untuk pertemuan, kriteria waktu dengung 0 – 1 detik,
idealnya 0,5detik.
b. Auditorium untuk pertunjukan seni, kriteria waktu dengung 1 – 2 detik,
ideal 1,5detik
c. Auditorium untuk multifungsi, memiliki penyelesaian interior yang
fleksibel untuk menjaga kualitas akustik pada setiap kegiatan yang
diselenggarakan. Model yang dapat digunakan sistem geser (sliding),
sistem gulung (rolling) dan sistem bongkar pasang (knockdown)
m. Utilitas
1) Ramp
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang kemiringan
tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan
tangga.
1.1 Persyaratan-persyaratan
a. Kemiringan tidak boleh melebihi 7◦, perhitingan kemiringan tersebut
tidak termasuk awalan atau akhiran ramp ( curb ramps landing ).
Sedangkan kemiringan suatu ramp ada yang di luar bangunan
maksimum 6◦.
b. Panjang mendatar dari satu ramp ( dengan kemiringan 7◦ ) tidak
boleh dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih
randah dapat lebih panjang.
c. Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm tanpa tepi pengaman dan
120 cm dengan tepi pengaman.
d. Muka datar ( bordes ) pada awal atau akhiran suatu ramp harus bebas
dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk
memutar kursi roda dengan ukuran minimum 160 cm.
e. Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki
tekstur sehingga tidak licin baik di waktu hujan.
f. Lebar tepi pengaman ramp ( low curb ) 10 cm, dirancang untuk
menghalangi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp.
g. Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga
membantu penggunaan ramp ssat malam hari.
h. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambatan ( handrail ) yang
dijamin kekuatannya dengan kegiatan yang sesuai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Gbr.3 : Bentuk Ramp yang direkomendasikan
2) Tangga
Fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang demham
mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan
lebar yang memadai.
1. Persyaratan
a. Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran
seragam.
b. Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60◦.
c. Tidak terdapat tanjakan yang berlubang, yang dapat membahayakan
pengguna tangga.
d. Harus dilengkapi dengan pegangan rambat ( handrail) minimum ada
satu sisi tangga.
e. Pegangan rambat harus mudah dipegang dengan ketinggian 65-80 cm
dari lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan
bagian ujungnya harus bulat atau dibelokan dengan baik kea rah
lantai dinding atau tiang.
Level istirahat
Level akhir
Level awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
f. Pegangan rambat harus ditambah panjangnya pada bagian ujung-
ujungnya atau puncak dan baguan bawah deng 80 cm.
n. Sistem Keamanan
Jenis keamanan sebagai berikut :
a. Satpam
Personal yang dianggap mampu bertanggung jawab atas keamanan
sebuah institusi dan dapat dipercaya.
b. Pintu Darurat
Memakai pintu otomatis dengan menggunakan system pintu darurat
pada pesawat dengan penggunaan airbag untuk penyelamatan.
c. Keamanan terhadap bahaya kebakaran
Pengertian Kebakaran ialah reaksi kimia ( reaksi oksidasi ) yang
berlangsung cepat dan memancarkan panas sinar.
Prinsip pemadaman kebakaran :
1. Membatasi bahan bakar ( starvation ), mengurangi hingga habis,
mengambil atau memindahkan.
2. Mengurangi konsentrasi oksigen ( oxygen dilution ), dilakukan
dengan cara mengurangi, memisahkan atau menghilangkan oksigen
dari lokasi kebakaran.
3. Mendinginkan ( cooling ), tujuannya mendinginkan adalah
menurunkan panas, akibatnya suhu benda terbakar turun sampai titik
nyala.
4. Pemadaman tuntas, memadamkan sampai tuntas tanpa sisa.
Sarana Pemadam Kebakaran :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Alat yang dipersiapkan untuk memadamkan kebakaran. Sarana ini dapat
dibedakan menjadi 3 tipe :
1. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )
2. Pemadam Api Bergerak
3. Sistem Pemadaman Api Tetap
Keterangan :
1. Alat Pemadam Api Ringan / APAR ( Portabel Fire Extinguisher )
Alat pemadam yang dapat dibawa dan mampu dipakai oleh satu
orang. Dipakai untuk memadamkan kebakaran kecil atau awal dari
suatu kebakaran. Melihat manfaatnya yang penting diharapkan setiap
orang/ khususnya yang menempati fasilitas public diharapkan bisa
menggunakannya.
2. Sistem Pemadam Api Bergerak
3. Sistem Pemadam Api Tetap
Merupakan suatu sistem peralatan pemadam api secara dini yang
dipasang secara tetap disuatu bangunan/lingkungan.
o. Tema Modern-Kontemporer
Penyebaran Arsitektur Modern dilatar belakangi oleh peranan
penting tiga orang arsitek dunia, yaitu Walter Gropius, Mies Van der
Rohe, dan Le Corbusier. Salah satu ide yang diperkenalkan Walter
Gropius adalah ide desain yang menonjolkan struktur (expressed
structure). Struktur tidak harus berupa dinding solid. Kemajuan tekhnologi
saat itu telah memungkinkan dinding digantikan dengan rangka baja atau
beton bertulang, sehingga dinding pengisi lebih tipis (antara 15 -20 cm,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
dulunya 30-40 cm atau lebih). Karya Le Corbusier ysng terkenal adalah
Villa Savoye (1929-1931) di Prancis. Bentuk massa utamanya berupa
kotak tega berwarna putih ditopang oleh kolom-kolom langsing yang
tampak jelasdi lantai dasar. Jajaran kolom beton bertulang ini menjelaskan
bahwa fasad dapat didesain seterbuka mungkin. Dinding struktur tidak
diperlukan lagi. Ruang dalam menjadi lebih terbuka tidak terganggu oleh
dinding struktur. Bentuk jendelanya tipikal dan berbentuk kotak berderet
sepanjang fasade membentuk bidang kaca horizontal. Sirkulasi tangga
berupa ramp dan tangga spiral. Sedangkan arsitektur Jerman Mies Van der
Rohe memperkenalkan sebuah desain dengan tampak fasad terbuka
dengan mengganti dinding massif dengan bidang kaca. Dalam proyek
rumah di Illinois, Amerika, Mies Van der Rohe membuat rumah seperti
sebuah kotak kaca. Transparan dan tampak ringan. Lantai dan plafonnya
seperti berdiri sendiri dan tak menyatu yang memiliki kaki-kaki karena
lantainya melayang di atas permukaan tanah. Kolom struktur dibawahnya
terekspose . Beban pelat lantai disalurkan ke kolom-kolom yang
mengelilingi layout pada jarak tertentu. Adapun karakteristik arsitektur
Modern, yaitu :
- Memiliki layout ruang terbuka dan lega.
- Bentuk ruang simpel dan menghilangkan detail-detail yang tidak penting.
- Form follow function, mengutamakan fungsi tidak hanya estetika saja.
- Bentuk pintu dan jendela tipikal.
- Dinding umumnya berwarna putih, warna lain digunakan special sebagai
daya tarik pada bangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
- Material bangunan memiliki perkembangan teknologi dan industry
terkini, misalnya baja, beton pra cetak,kaca, stainless Steel, aluminium,
panel komposit, dinding beton aerasi, atau bahan spandex (lembaran metal
bergelombang).
Arsitektur kontemporer berkembang antara tahun 1940-1980. Gaya
Kontemporer juga selalu diterjemahkan sebagai istilah arsitektur modern
(illustrated Dictionary of Architecture, Ernest Burden). Walau istilah
kontemporer sama artinya dengan Modern atau sesuatu yang bersifat
‘kekinian’, tetapi didalam desain seringkali dibedakan. Istilah ini
digunakan untuk menandai sebuah desain yang lebih maju, variatif,
fleksible, dan inovatif, baik secara bentuk atau tampilan, jenis material,
pengolahan material, maupun tekhnologi bangunannya. Desain
Kontemporer menampilkan gaya yang lebih baru. Adapun cirri-ciri
Arsitektur kontemporer, yaitu ;
- Menonjolkan bentuk yang unik (di luar kebiasaan), atraktif dan
kompleks.
- Permainan warna dan bentuk Menjadi modal menciptakan daya tarik
bangunan.
- Permainan tekstur sangat diutamakan.
B. STUDI LAPANGAN
1. Summarecon Marketing Gallery
a. Sejarah Singkat
Summarecon merupakan salah satu developer besar dalam bidang
property. Untuk mendukung pemasaran dalam bidang property dimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
segala bentuk kinerja perkantoran yang bersifat resmi dan semua aktivitas
yang langsung berhubungan dengan konsumen merupakan satu kesatuan
yang dipadukan. Maka, pada tahun 2008 berdirilah Summarecon
Marketing Gallery untuk mewadahi semua aktivitas dari PT. Summarecon
Agung, Tbk itu sendiri. Gaya Minimalis-Modern dipilih dalam desain
ruang-ruang dalam Summarecon Marketing Gallery ini.
b. Lokasi
Beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 42, Jakarta 13210.
Gambar.4.1 Tampak Depan Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
c. Fasilitas Summarecon Marketing Gallery
1. Lobby : fungsinya untuk menerima tamu dan pusat informasi juga
sebagai ruang tunggu dan menunggu.
2. Presentation room : fungsinya untuk mengadakan pembahasan
mengenai suatu proyek yang akan direncanakan.
3. Meeting room : fungsinya sebagai tempat untuk membicarakan
mengenai proyek yang sedang dikerjakan.
4. Cashier area : fungsinya untuk proses transaksi jual beli property.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
5. Consultation room : fungsinya sebagai tempat untuk konsumen
berkonsultasi dan mendapatkan informasi mengenai keunggulan dan
tingkat kelemahan proyek yang sedang dicanangkan.
6. Office Area : fungsinya sebagai ruang perkantoran dimana setiap
orang bekerja berdasarkan bidang keahliannya masing-masing.
7. Gallery : fungsinya sebagai aula untuk memamerkan proyek-proyek
yang sedang dikerjakan berupa maket dan gambar kerja dengan skala
tertentu.
8. Stage : fungsinya sebagai tempat untuk menempatkan grand piano
dimana berbagai pertunjukan-pertunjukkan musik biasanya digelar
untuk tujuan promosi property.
9. Lounge Area : fungsinya sebagai tempat santai yang disuguhkan
pertunjukkan-pertunjukan musik yang didalamnya terdapat fasilitas
bar sebagai fasilitas penunjangnya.
10. Star buck Area : fungsinya sebagai fasilitas penunjang yang
menyuguhkan coffee sebagai menu utamanya (dapat dikatakan
sebagai area untuk minum kopi).
11. Lavatory : sarana MCK atau membersihkan diri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Gambar.4.2 Tampak Front Office Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
Gambar.4.3 Tampak Meeting Room Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Gambar.4.4 Tampak Presentation Room Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
Gambar.4.5 Tampak Area Lobby Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Gambar.4.6 Tampak Area Hall Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
Gambar.4.7 Tampak Area Cashier Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Gambar.4.8 Display Bedroom Modern Tropis Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
Gambar.4.9 Display Foyer Modern Tropis Summarecon Marketing Gallery
(Sumber: PT. Summarecon, tbk)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
d. Elemen Pembentuk Ruang
- Lantai
Menggunakan keramik berukuran 1200x1200 mm keluaran wisma sejati.
- Dinding
Dinding bersifat non permanen dimana banyak digunakan partisi atau
dinding penyekat dan kaca-kaca dengan kombinasi digital printing.
- Ceiling
Bagian ruang exhibition dan penjualan menggunakan gypsum board
dengan finishing cat deluxe warna putih dan memakai barisol yang
dijadikan sebagai aksen.
- Interior System
Sistem pencahayaan pada Summarecon Marketing Gallery pada pagi
sampai sore hari memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui
kaca dan bukaan-bukaan pada bangunan. Sedangkan pada malam hari
menggunakan pencahayaan buatan antara lain down light 18 watt,
suspended lamp (custom), barisol dan neon box.
- Sistem penghawaan
Memanfaatkan penghawaan alami dan buatan yaitu dengan AC split dan
indoor unit (Standing floor type 60.000 btu/h, 200.000 btu/h dan 250.000
btu/h)
- Sistem Akustik
Sistem akustik banyak diterapkan di area exhibition dan lounge area
dengan menggunakan karpet serta menambahkan beberapa koleksi
tanaman yang diletakkan pada sudut ruangan sebagai aksen. Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
untuk barifer di luar ruangan dengan memanfaatkan vegetasi buatan
yang diatur sesuai dengan timgkat kebisingan yang ditimbulkan.
2. Solo Paragon
a. Sejarah singkat
Klien PT. Sunindo Gapura Prima
(Gapura Prima & Sun Motor Group)
Alamat Jl. Yosodipuro no. 135, Solo
Luas Lahan 41.350 m2
Luas Bangunan 99.043 m2
Arsitek Architect Indomegah
Struktur Davy Sukamta & Partners
Mekanikal & Elektrikal PT. Metakom Pranata
Manajemen Konstruksi PT. Tripanoto
Solo kota yang dikenal sebagai pusat budaya Pulau jawa. Untuk
menunjang perekonomian, pariwisata & perdagangan maka perlu sarana
Perbelanjaan, Sentra Bisnis, Rekreasi Entertainment dan High Rise
Apartemen yang memadai. Solo Paragon hadir untuk pertama kalinya,
areal terbesar, fasilitas terlengkap dan termodern.
Informasi mengenai Solo Paragon untuk detailnya yakni sebagai berikut:
1) Konsep Mix Used Development pertama menggabungkan resort
apartement, citywalk and lifestyle mall.
2) Lokasi dengan luas terbesar yang terletak di jantung kota Solo seluas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
41.350 m2
3) Memiliki kemudahan dengan 3 akses masuk dari jalan utama, yaitu :
Jl. Slamet Riyadi, Jl Yosodipuro, Jl Dr. Cipto Mangunkusumo
4) Direncanakan oleh salah satu konsultan TOP 10 arsitek dunia, yaitu
Indo Megah yang telah mengerjakan proyek-proyek berkelas di
Indonesia
5) Dibangun oleh group Gapura Prima yang berpengalaman 20 tahun di
bisnis property seperti Apartemen Belagio di Mega Kuningan
jakarta, Apartemen Belezza Permata Hijau Jakarta, Apartemen
Majesty Bandung, Apartemen Setiabudi Bandung, Apartemen
Ciumbuluit Bandung, Solo Grand Mall, Pusat Grosir Solo, Bekasi
Trade Center, Jatinangor Town Square, Bandung Trade Center, dll
6) Bekerjasama dengan Group Sunindo Primaland yang sudah
berpengalaman di bidang perhotelan dengan memiliki Novotel Solo,
Ibis Hotel Solo, Grand Mecure Jogja, Novotel Semarang
7) 24 hours security (CCTV & Magnetic Card System)
8) Hak milik Strata Title, Sertifikat n0 46 & no 115
9) Smart investasi yang terus meningkat
10) Menggabungkan unsur Nature, Culture and Hi-tech
b. Lokasi
Beralamat di Jalan Yosodipuro No. 133 Solo, Jawa Tengah.
c. Fasilitas Solo Paragon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
1) Billingroom : berfungsi untuk menerima tamu dan pusat informasi
juga sebagai ruang tunggu dan menunggu.
2) Receptionist Area : sebagai tempat menerima tamu sebelum
memasuki billingroom, juga sebagai tempat informasi mengenai
brochure dan display maket.
3) Cashier Area : terdapat pada area billingroom sebagai tempat
pembayaran setelah transaksi jual beli telah disepakati.
4) Meeting Room : Sebagai tempat untuk mendiskusikan permasalahan-
permasalahan yang terjadi di seputar kantor dan proyek yang sedang
berjalan.
5) Office Area : Sebagai ruang perkantoran dimana setiap orang bekerja
sesuai dengan masing-masing devisi.
6) Lavatory : Sebagai sarana MCK atau toilet.
Gambar.5.1 Tampak Front Office Solo Paragon
(Sumber: Dokumen Pribadi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Gambar.5.2 Area Cashier
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.5.3 Area Receptionist
(Sumber: Dokumen Pribadi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Gambar.5.4 Area Billingroom
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.5.5 Display Bedroom
(Sumber: Dokumen Pribadi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Gambar.5.6 Display Kitchenset
(Sumber: Dokumen Pribadi)
d. Elemen Pembentuk Ruang
- Lantai
Menggunakan keramik berukuran 600 x 600 mm.
- Dinding
Bersifat permanent dari batu-bata dan menggunakan kaca transparan
pada area billingroom untuk dapat berinteraksi dengan suasana di luar
ruangan.
- Ceiling
Pada area billingroom menggunakan ceiling yang hanya ditutupi kain
putih sehingga pencahayaan tertutup dengan kain putih tersebut.
- Interior System
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Sistem pencahayaan pada Solo Paragon pada pagi sampai sore hari
memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui kaca dan bukaan-
bukaan pada bangunan. Sedangkan pada malam hari menggunakan
pencahayaan buatan antara lain down light 18 watt dan spot light.
- Sistem Penghawaan
Memanfaatkan penghawaan alami dan buatan yaitu dengan AC split.
- Sistem Akustik
Sistem akustik diterapkan di luar ruangan dengan memanfaatkan
vegetasi buatan yang diatur sesuai dengan tingkat kebisingan yang
ditimbulkan.
3. PT. INTERNI TRI LINTAS ASIA
a. Sejarah Singkat
Interni Asia berdiri pada tanggal 16 Agustus 1994 dipimpin oleh Ibu
Hireka Vitaya selaku Executive Chairman, Ibu Alinda G. Thohir selaku
Finance Director dan Ibu Elizabeth T. Thohir selaku Marketing Director.
Interni Asia memiliki badan konsultan perancangan interior yang diberi
nama PT. Figuramas Gubah Rancang yang bergerak di bidang Desain
Interior yang meliputi commercial, corporate, residential, apartment dan
hospitality. Interni Asia sendiri merupakan kontraktor dari PT.
Figuramas dan bergerak di bidang retail meliputi pengadaan fabric dan
wallpaper beserta asesoriesnya.
b. Lokasi
Jl Barito II/ 39 , Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12130 - indonesia.
Telp. (+62.21) 723 2650, Fax. (+62.21) 739 6121.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
c. Fasilitas Interni Asia
4) Gudang : berfungsi untuk meletakkan kain-kain import yang telah
stock list.
5) Area Jahit : berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan kain yang
akan di jahit dan sebagai tempat menjahit dan mengobras kain.
6) Receptionist Area : sebagai tempat menerima tamu yang ingin
melihat produk-produk dan koleksi wallpaper serta fabric Interni
Asia.
7) Area Display Produk : sebagai tempat untuk memamerkan beberapa
contoh karya interior interni asia.
8) Area Display Wallpaper : sebagai tempat untuk memajang beberapa
koleksi wallpaper dalam bentuk buku dan wall panel.
9) Area Display Fabric : sebagai tempat untuk memajang beberapa
koleksi fabric dalam bentuk buku dan wall panel.
10) Ruang Rapat : sebagai tempat untuk mendiskusikan beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan desain proyek.
11) Ruang Direktur : merupakan area kerja sekaligus library pimpinan.
12) Office Area : merupakan area kerja tim project dan bagian
administrasi.
13) Kitchen : merupakan tempat untuk menyiapkan minuman dan
makanan juga sebagai tempat istirahat karyawan saat jam istirahat
kantor.
14) Lavatory : Sebagai sarana MCK atau toilet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Gambar.6.1 Gambar 6.2 Area Penyimpanan Kain dan Menjahit Area Receptionist (Sumber: Dokumen Pribadi) (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.6.3 Gambar 6.4 Display Acessories Curtain & Foyer Display Fabric & Diningroom (Sumber: Dokumen Pribadi) (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.6.5 Gambar 6.6 Display Fabric Display Wallpaper (Sumber: Dokumen Pribadi) (Sumber: Dokumen Pribadi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Gambar.6.7 Gambar 6.8 Ruang Rapat Display Brochure (Sumber: Dokumen Pribadi) (Sumber: Dokumen Pribadi)
d. Elemen Pembentuk Ruang
- Lantai
Menggunakan Parquet, Marmer
- Dinding
Bersifat permanent dari batu-bata dan sebagian memakai konstruksi
gypsum.
- Ceiling
Menggunakan gypsum board dan list gypsum sebagai aksen.
- Interior System
Sistem pencahayaan pada PT. Interni Asia pada pagi sampai sore hari
memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk melalui kaca dan bukaan-
bukaan pada bangunan serta lampu spotlight pada area display produk,
fabric dan wallpaper. Sedangkan pada malam hari menggunakan
pencahayaan buatan antara lain down light 18 watt dan spot light.
- Sistem Penghawaan
Memanfaatkan buatan yaitu dengan AC split.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
- Sistem Akustik
Sistem akustik diterapkan dengan memasang wall to wall carpet pada
area office untuk mengurangi suara bising pada area kerja karena
membutuhkan tingkat mobilitas yang relatif tinggi.
4. Marketing Office Rasuna Epicentrum
a. Sejarah Singkat
Rasuna Epicentrum merupakan sebuah lifstyle superblok yang terletak di
Kuningan, Jakarta Selatan. Untuk mendukung kegiatan pemasaran,
dibangun sebuah kantor pemasaran yang representatif sekaligus sebagai
ruang pamer atau showunit produk-produk yang ditawarkan. Marketing
Office Rasuna Epicentrum kental akan nuansa ’high-tech’ dengan
didominasi material baja sebagai bahan utama dalam keseluruhan
bangunan. Marketing Office Rasuna Epicentrum terdiri dari 3 lantai dan
dikerjakan dalam kurun waktu 3 bulan yang diselaraskan dengan
rancangan Superblok Rasuna Epicentrum.
a. Lokasi
Marketing Office Rasuna Epicentrum terletak di kawasan superblok Jl.
HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan 12960.
b. Fasilitas
1. Gallery Proyek : sebagai area pamer desain produk Rasuna
Epicentrum yang terletak pada lantai dasar.
2. Ruang Maket Raksasa : sebagai tempat untuk memajang master plan
maket kawasan Rasuna Epicentrum yang terletak pada lantai dasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
3. Area Pengelola : merupakan perkantoran yang bertujuan untuk
memasarkan Rasuna Epicentrum terletak di lantai dasar.
4. Zona Outdoor : merupakan citywalk dan juga dimanfaatkan untuk
menyelenggarakan pameran terbuka sewaktu-waktu.
5. Show Unit Apartemen : sebagai tempat sampel desain apartemen
berdasarkan klasifikasi type terletak di lantai I.
6. Area Observasi : sebagai tempat untuk mengawasi proses konstruksi
kawasan Rasuna Epicentrum terletak di lantai II.
7. Area Servis : sebagai fasilitas penunjang untuk memfasilitasi
kebutuhan pengunjung.
Gambar.7.1 Tampak Depan Rasuna Epicentrum
(Sumber: Dokumen Pribadi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Gambar.7.2 Area Lobby Rasuna Epicentrum
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar.7.3 Area Outdoor Gallery
(Sumber: Dokumen Pribadi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Gambar.7.4 Area makan Outdoor
(Sumber: Dokumen Pribadi)
c. Elemen Pembentuk Ruang
- Lantai
Menggunakan marmer, granit, batu alam dan parquet.
- Dinding
Dikelilingi louvre dengan elemen plat besi persegi yang berwarna-warni
sesuai dengan spirit Rasuna Epicentrum yang ’fun & dynamic’.
- Ceiling
Menggunakan material alumunium composit panel dirancang dengan
bentuk oval yang elegan sebagai elemen terpenting dari bangunan.
- Interior System
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Sistem pencahayaan pada Marketing Office Rasuna Epicentrum pada
pagi sampai sore hari memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk
melalui kaca dan kisi-kisi pada bangunan. Sedangkan pada malam hari
menggunakan pencahayaan buatan antara lain down light dan spot light.
- Sistem Penghawaan
Memanfaatkan alami dengan perancangan kisi-kisi dan penghawaan
buatan yaitu dengan AC split.
- Sistem Akustik
Sistem akustik diterapkan dengan pemanfaatan area outdoor yang dapat
meredam bising serta kolam air buatan yang dapat meredam suara bising
dan panas cahaya matahari berlebih. Pendekatan ’secondary skin’ yang
berupa rangka dan plat besi dapat berfungsi sebagai kisi-kisi untuk
mengurangi intensitas cahaya matahari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
BAB III
ANALISIS DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY
A. ANALISIS JUDUL
A.1. Pengertian Judul
Pengertian dari judul “ Perancangan dan Perencanaan Desain Interior
Marketing Office Gallery di Surakarta” adalah sebagai berikut :
1. Perancangan adalah
a. Proses pembuatan, cara merencanakan atau merancangkan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka 1993, hal. 741).
b. Proses, cara, perbuatan merancang. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi
3. Jakarta: Balai Pustaka 1993, hal. 927 ).
2. Interior adalah
a. Ruang dalam suatu bangunan yang menggunakan tata kehidupan manusia
melalui media ruang. (Ensiklopedia Nasional Indonesia, jilid 7. Jakarta:
PT. Cipta Adi Pustaka 1991, hal. 197).
b. Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) di ruang
dalam gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3. Jakarta: Balai
Pustaka 1993, hal. 483).
c. Bagian dalam dari bangunan, apapun dan bagaimanapun bentuknya
bangunan, misalnya rumah, tempat tinggal, apartemen, hotel, perkantoran,
sampai pada bangunan rumah sakit sekalipun.
(Desain Interior. Jakarta: Djambatan 1999, hal 1).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
3. Kantor adalah
a. Setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan
tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun
tempat itu diberikan. (Drs. Moekijat, 1989 : 16).
b. An office is generally a room or other area in which people work, but may
also denote a position within an organization with specific duties attached
to it. (see officer, office-holder, official)
(www. en. Wikipedia. org)
Biasanya terdapat suatu ruang atau area lain dimana tempat orang-orang
bekerja, tetapi boleh juga menandakan suatu posisi di dalam suatu
organisasi dengan ‘spesifik’ tugas-tugas berkaitan dengan itu (misalnya :
petugas, office-holder, pejabat).
(www. en. Wikipedia. org)
c. Berasal dari bahasa Belanda Kantoor adalah sebutan untuk tempat dimana
suatu perniagaan atau perusahaan dijalankan sehari-hari.
(www. en. Wikipedia. org)
d. balai, gedung, rumah, ruang tempat tulis-menulis atau mengurus sesuatu
pekerjaan, perusahaan dan sebagainya.
( Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2001.)
e. sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
atau tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis ) dengan nama
apapun tempat itu diberikan.
( Drs. Moekijat, 1989 : 16)
4. Pemasaran (Marketing) adalah
a. Suatu bentuk kegiatan yang menawarkan produk atau jasa tertentu agar
dapat menarik minat beli untuk khalayak umum. (Encarta Encyclopedia)
b. segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. (Fajar Laksana. 2008. Manajemen
Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
c. “is a societal process by which individuals and groups obtain what they
need and want through creating, offering, and freely exchanging products
and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses social
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
(Kotler Philip. 1995. Marketing management, Analisis Planning,
Implementation and control, Prentice Hall).
5. Gallery adalah
a. Serambi, aula.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta Balai Pustaka, 2001)
b. Place for art exhibitions
maksudnya sebuah tempat dimana kegiatan kesenian dipamerkan dan
bahkan terkadang difungsikan sebagai tempat yang menjual hasil-hasil karya
seni.
c. enclosed walkway
maksudnya sebuah coridor, hall, atau ruangan tertutup yang
diperuntukkan bagi pengunjung didalam sebuah bangunan.
d. Long narrow room
maksudnya sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk tujuan tertentu
yang lebih signifikan.
e. Part of Theater
maksudnya area duduk yang tertata mengelilingi lantai utama dari
auditorium.
(Encarta Encyclopedia).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Jadi “ Perancangan dan perencanaan desain interior Marketing
Office Gallery” adalah suatu proses, pembuatan, merancang, merencanakan
desain ruang dalam suatu bangunan yang terdiri dari beberapa fasilitas dimana
fungsi utamanya yaitu sebuah perkantoran yang bergerak dibidang marketing
property yang menyediakan area pamer berupa furniture dan produk-produk
interior yang terdiri dari material lantai, accessories, gypsum, kaca, partisi,
wallpaper (berdasarkan survey di showroom PT. Interni Asia dan pameran
bahan bangunan majalah griya asri vol.9 no.09).
A.2. Tema Perancangan
Tema yang akan diangkat pada perancangan Marketing Office Gallery ini yaitu
tema “Glasses Frame” dengan penerapan gaya modern-kontemporer yang
dipadukan dengan sentuhan graphic design. Modern Kontemporer bersifat
kekinian serta dapat mewakili karakter dari bidang desain interior itu sendiri yaitu
terus mengadakan perubahan dengan menyesuaikan perkembangan kebudayaan
dan teknologi. Tema “Glasses Frame” merupakan perluasan intepretasi dari
istilah ‘gallery’ yang digunakan pada marketing office Gallery ini. dimana bila
diasumsikan pada sebuah gallery yang menampilkan karya seni lukisan salah
satunya ‘frame’ menjadi salah satu elemen penunjang yang penting
keberadaannya. istilah “Glasses Frame” ini dimaksudkan sebagai usaha untuk
membingkai bangunan secara visual sebagai suatu komposisi ruang luar dan
sebaliknya meminjam elemen view di luar menjadi komposisi terbingkai yang bisa
dinikmati dari dalam ruang, sehingga terjadi interaksi visual yang saling
mengikat. Adapun komposisi yang dibentuk tetap mengacu kepada langgam
arsitektur bangunan secara keseluruhan yaitu ‘modern style’.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Definisi atau pengertian Modern Kontemporer sebagai berikut :
1. Kontemporer, dari sisi etimologi bahasanya dapat diartikan sebagai 'yang
terkini', atau memiliki pengertian yang sama dengan 'modern'.
2. Sebuah karya arsitektur yang menghadirkan "kekinian" dalam menjawab
segala kebutuhan dan permasalahan yang ada dengan teknologi terbaru
yang telah hadir pada zaman ini.
3. Sebuah gaya arsitektur yang sudah tidak murni lagi karena terdapat
pencampuran dari berbagai macam langgam arsitektur.
Ciri arsitektur Modern Kontemporer :
1. Memiliki bagian muka bangunan yang luas dan halus, serta bentuk
geometris yang jelas yang sesuai dengan aliran fungsionalisme.
2. Menggabungkan berbagai pendekatan gaya yang berbeda untuk
menghasilkan arsitektural dengan gaya campuran yang halus.
3. Adanya pengadopsian dari berbagai langgam arsitektur yang meliputi
kesesuain iklim dan budaya.
4. Banyak menggunakan warna-warna natural, furniture yang digunakan
simple dan tetap menggunakan prinsip rasionalitas, efektifitas dan
efisiensi.
B. PROGGRAMING
B.1. Lokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Gambar.8 Site Denah Lokasi
(Sumber : analisa penulis 2009)
B. 2. Potensi Lingkungan
Alasan memilih lokasi tersebut adalah :
1. Pertimbangan Capaian
Lokasi strategis karena terletak di perempatan jalan ronggowarsito
dan jalan gajahmada yang menghubungkan jalan slamet riyadi dan jalan
yosodipuro serta berada sejalur dengan puro mangkunegaran yang
merupakan salah satu jalan central kota Surakarta sehingga mudah di capai
kendaraan dari arah manapun.
2. Pertimbangan Tekhnis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Lahannya cukup luas untuk area bangunan yang diperlukan dan
untuk area parkir dan merupakan lahan kosong. Saat ini merupakan lahan
yang dimiliki PT. Sritex.
3. Pertimbangan Lingkungan
Berdasarkan RUTRK tahun 1993-1013 kota Surakarta, wilayah ini
akan dikembangkan sebagai pusat perkantoran dan perdagangan untuk
mengurangi kepadatan bangunan di jalan Slamet Riyadi. Peran penting
dengan adanya Marketing Office Gallery akan memudahkan aktivitas
pembangunan di sekitar area ini yang mayoritas belum tertata dengan
benar. Masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi dan bahan
bangunan yang sesuai. Selain itu dengan memakai konsep modern
kontemporer ditengah-tengah situs kebudayaan Surakarta menjadikan nilai
tambah untuk menarik perhatian pengunjung.
B. 3. Status Kelembagaan
Status kelembagaan pada perencanaan dan perancangan desain
interior Marketing Office Gallery adalah lembaga atau usaha yang dimiliki
oleh pihak swasta single corporate yang bertujuan komersial namun
berada di bawah pengawasan Departemen Perindustrian dan perdagangan.
Usaha ini memberikan informasi akan peran penting pemanfaatan jasa
desain interior dalam merancang sebuah bangunan serta peluang
berinvestasi.
B. 4. Orientasi
Perencanaan dan perancangan lokasi Marketing Office Gallery ini
berfungsi untuk menampung suatu kegiatan yang mewadahi transaksi jual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
beli property dengan fasilitas yang mendukung yang memenuhi kelayakan
persyaratan sehingga kegiatan yang ada didalamnya dapat berlangsung
dengan baik. Orientasi di utamakan pada perencanaan dan perancangan
interior Area kantor dan area gallery proyek.
B. 5. Struktur Organisasi
Skema 4.1 : Struktur Organisasi Marketing Office Gallery di Surakarta
1.1. Deskripsi Pekerjaan
Setiap divisi memiliki tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang
berbeda – beda, antara lain :
1.1.1. President Director :
Preseident Director merupakan pimpinan utama dalam perusahaan
yang memimiliki tugas dan kewajiban untuk menjalankan visi, misi,
dan seluruh aktivitas ( koordinasi, integrasi, sinkronasi, simplifikasi,
pengaturan, dan pengawasan) yang ada dalam perusahaan. Di dalam
menjalankan tugasnya President Director dibantu oleh Managing
Director dan Finance Director serta Project Manager.
1.1.2. Managing Director
Bertugas dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang
bersangkutan dengan Retail Division dan Marketing Division. Didalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
menjalankan tanggung jawabnya pada Retail Division, Managing
Director dibantu oleh Project Manager dan empat orang staff dan
untuk Marketing Division dibantu oleh seorang Executive dan tiga
orang staff. Managing Director harus mempertanggung jawabkan
pekerjaannya kepada President Director.
1.1.3. Finance Director
Bertugas dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang
bersangkutan dengan purchasing, accounting dan HRD/ GA. Di dalam
menjalankan tanggung jawabnya tersebut Finance Director dibantu
oleh beberapa orang staff serta bertanggung jawab kepada President
Director.
1.1.4. Retail Division
1. Project Manager
- Merencanakan aktivitas penjualan produk.
- Mengorganisir tenaga-tenaga yang melaksanakan aktivitas
penjualan.
- Melaksanakan aktivitas penjualan.
- Mengontrol proses penjualan tersebut.
2. Sales
- Menawarkan berbagai produk yang ada kepada customer.
- Mencari custome.
- Menangani project berskala kecil yang terkait dengan bahan –
bahan yang tersedia di retail seperti pembuatan curtain, pillow
dll.
3. Tukang Jahit
- Melakukan pekerjaan penjahitan sesuai order yang diberikan
4. Tukang Pasang
- Melakukan instalasi di lapangan
1.1.5. Marketing Division
1. Executive
- Mengontrol aktivitas pemasaran produk desain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
- Mengambil keputusan terhadap pemasaran berbagai produk
desain
- Menentukan target proyek
- Mengatur pembagian tugas
2. Staff Marketing
- Mencari klien
- Mempromosikan produk – produk desain yang akan di
pasarkan
- Menangani proyek yang membutuhkan waktu cepat (short term
project)
1.1.6. Project Division
1. Head of Project Division
Dalam hal ini dipegang langsung oleh President Director,
yang bertugas :
- Mengatur dan mengawasi seluruh kinerja proyek.
- Mendistribusikan penanganan proyek – proyek kepada Project
Manager (pembagian tugas).
- Mengontrol desain yang dibuat oleh Project Manager.
- Mengontrol kualitas dari sebuah proyek.
- Menyusun target proyek kedepannya.
- Mencari peluang – peluang proyek – proyek yang mungkin
dapat ditangani
- Memimpin rapat yang berhubungan dengan desain dan proyek.
2. Project Manager
- Bertindak sebagai seorang desainer
- Membuat time schedule
- Menentukan konsep yang sesuai dengan keinginan klien
- Membuat desain dan mempresentasikan desain kepada klien
- Membuat gambar kerja
- Menyusun quotation
- Berkoordinasi dengan pihak – pihak yang terkait dengan
proyek seperti pihak arsitek, kontraktor, dan pekerja lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
- Mengawasi kinerja dilapangan
- Melakukan serah terima kepada klien.
3. Assistant Project Manager
- Membantu pekerjaan Project Manager.
4. 3D Artistic
- Memvisualisasikan desain yang telah dibuat ke dalam bentuk
3D untuk diprensentasikan kepada klien.
1.1.7. Purchasing
1. Staff of Purchasing
- Bertanggung jawab dalam hal pemesanan barang – barang dan
alat – alat perkantoran
2. Inventory
- Memantau kondisi stok barang - barang
- Melakukan pembelian atau mencari barang – barang yang tidak
ada di gallery.
3. Petugas Gudang
- Bertanggung jawab terhadap barang – barang yang tersimpan
di dalam gudang, baik secara quantitas maupun kualitas.
- Administrasi barang yang keluar dan masuk gudang.
1.1.8. Acounting
1. Head of Acounting
- Mengatur dan mengendalikan keungan perusahaan.
- Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap keuangan
perusahaan
2. Staff of Acounting
- Membuat pembukuan pengeluaran dan pemasukan perusahaan
- Melaporkan hasil pembukuan ke Head of Accounting.
- Meneliti kebenaran dokumen – dokumen keungan.
1.1.9. HRD/ GA
1. Head of HRD
- Bertanggung jawab terhadap administrasi kepegawaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
- Melakukan seleksi dan penempatan karyawan, memproses
promosi dan pemindahan karyawan.
- Pembinaan karier karyawan.
- Memantau disiplin karyawan.
2. General Assistant
- Membantu tugas - tugas Head of HRD.
3. Office Boy
- Bertugas membantu kegiatan yang berkaitan dengan urusan
rumah tangga perusahaan.
4. Driver
- Mengantar karyawan dan barang – barang.
- Memelihara kondisi kendaraan.
5. Security
- Menjaga keamanan kantor.
2. Standard Operating Procedure
Dalam menjalankan setiap proyek yang terdapat Standard Operating
Procedure ( SOP ) dari awal masuknya proyek hingga selesai. Standard
Operating Procedure ( SOP) adalah sebagi berikut :
a. Tahap Proposal
- Membuat riset mengenai apa keinginan dan kebutuhan klien
- Peninjauan awal lapangan.
- Negosiasi dengan klien ( proposal disetujui atau ditawar )
b. Tahap Preliminary Desain
- Penyusunan konsep dan proposed image design
- Apabila proposed image design dan konsep telah disetujui, Marketing
Office Gallery menunggu gambar dari kontraktor untuk lanjut ke
tahap berikutnya.
c. Desain Development
- Layout tata ruang
- Desain Plafond
- Desain pola lantai
- Penentuan titik lampu, saklar, stop kontak, dll ( ME plan )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
- Sketsa atau foto furniture terpilih.
- 3D perspektif
- Pemilihan material dan Color scheme board
d. Shop Drawing dan Estimasi
- Pembuatan gambar kerja
- Pembuatan JO ( Job Order) untuk curtain dan pillow.
- Penyusunan RAB
e. Pemesanan Material
- Setelah RAB disetujui, bagian purchasing melakukan pemesanan
material untuk kemudian diserahkan kepada tukang untuk dikerjakan
sesuai dengan JO
f. Supervisi
- Pengecekan lapangan secara berkala untuk mengawasi kinerja
kontraktor di lapangan.
B. 6. Sistem Operasional
Sistem operasional Marketing Office Gallery memakai waktu
operasional kerja sebagai berikut :
Senin – Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB
Sabtu & Minggu : 10.00 – 21.00 WIB
Sistem Operasional Solo Marketing Gallery memakai dua jam
kerja yaitu sift pagi dan sift malam. Adapun perincian pergantian
karyawan yaitu :
Senin – Jumat : Diisi oleh seluruh kegiatan perkantoran dan kegiatan
umum yang mendukung pemasaran serta melayani
konsultasi dan administrasi property.
Sabtu & Minggu : Kegiatan perkantoran tidak diadakan pada akhir pekan
ini kegiatan dikhususkan pada kegiatan launching
property dan menarik investor sebanyak-banyaknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
kegiatan umum seperti kegiatan entertainment banyak
terlihat selain itu pada hari ini Marketing Office Gallery
juga melayani administrasi property namun tidak
melayani konsultasi property.
B. 7. Program Kegiatan
a. Kegiatan Obyek TA
Program kegiatan yang diwadahi berupa:
1. Kegiatan Jasa
Kegiatan Jasa ini berupa pelayanan konsultasi mengenai
perencanaan dan perancangan interior yang dapat disesuaikan
dengan budget dan kebutuhan ruang yang diinginkan serta
memberikan jasa desain produk yang dapat dinikmati pengunjung.
Dengan adanya kegiatan konsultasi interior ini diharapkan
pengunjung menjadi tertarik untuk mengunjungi Marketing Office
Gallery ini.
2. Kegiatan informasi
Marketing Office Gallery mewadahi kegiatan yang
berhubungan informasi mengenai pemilihan dan penerapan
material yang tepat sesuai dengan fungsi pemakaian dan
karakteristiknya serta memberikan informasi mengenai
perkembangan kualitas desain interior yang selalu mengalami
perubahan. Dengan demikian masyarakat akan lebih mengenal
peran penting desain interior dan akan menaruh kepercayaan
perancangan pada Marketing Office Gallery.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
3. Kegiatan administrasi
Seperti pada institusi lainnya, administrasi memiliki peran
baik secara keuangan, managemen pemasaran dan lain sebagainya.
Kegiatan administrasi difokuskan pada kegiatan pendataan
kebutuhan produk yang keluar dan masuk kantor, jumlah klien
yang telah bergabung untuk berinvestasi serta kondisi keuangan
perusahaan dalam beberapa kurun waktu.
4. Kegiatan Edukasi
Merupakan sarana pembelajaran tentang penyuluhan,
perkenalan dan pembelajaran mengenai bidang desain interior
kepada para remaja yang akan berminat dan yang sedang menekuni
bidang ini. Serta memberikan pengetahuan kepada pengunjung
akan peran penting bidang desain interior dalam perencanaan.
5. Kegiatan Entertainment
Kegiatan ini berupa mendukung kegiatan pemasaran yaitu
dengan menggelar kegiatan launching produk rancangan desain
interior yang terbaru dari Marketing Office Gallery yang digelar
pada akhir pekan.
6. Kegiatan Perkantoran
Marketing Office Gallery merupakan kegiatan perkantoran
yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan desain
interior, pemasaran produk interior dan penerapan proyek desain
interior di lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
b. Kagiatan Manusia
Kegiatan manusia yang diadakan/ direncanakan dalam
perencanaan dan perancangan ini berupa:
1. Transaksi Jual beli produk interior.
2. Pameran Gallery karya-karya desain interior baik berupa karya 2-
dimensi maupun karya 3-dimensi.
3. Memberikan pelayanan konsultasi perancangan interior dengan
konsultan ahli.
4. Merupakan kegiatan perkantoran yang bergerak dibidang
perancangan interior dan pemasaran.
5. Mengadakan pertemuan/ seminar tentang peran penting desain
interior dalam perancangan.
B. 8. Koleksi benda-benda inventaris
No. furniture Fungsi
1. Meja resepsionis Sebagai meja menempatkan buku tamu dan
brosure perusahan.
2. Executive desk Sebagai meja kerja pimpinan dan
karyawan.
3. Kursi Sebagai alas duduk karyawan dan
pengunjung.
4. Filling Cabinet Untuk menyimpan file-file dan dokumen-
dokumen penting perusahaan.
5. Almari Untuk menyimpan buku-buku interior dan
buku-buku penting perusahaan.
6. Maquet display Untuk meletakkan maket perancangan
dalam skala tertentu.
7. Product display Untuk meletakkan produk-produk interior
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
yang akan dipamerkan.
8. LED screen Untuk mendukung kegiatan pemasaran
produk dan perusahaan.
9. Proyektor Untuk mendukung kegiatan presentasi.
10. White board Papan untuk mendukung kegiatan rapat dan
presentasi.
11. Sofa Sebagai alas duduk pengunjung dan
karyawan dalam keadaan santai.
12. Kitchen-set Sebagai tempat untuk mempersiapkan dan
membuat makanan dan minuman untuk
pengunjung dan karyawan.
13. Brochure display Sebagai tempat untuk meletakkan brosur-
brosur desain produk dan karya
perancangan.
Tabel.2 Koleksi benda-benda inventaris
(Sumber : analisa penulis 2009)
B. 9. Fasilitas Ruang
No. Ruang Pelaku Kegiatan Fasilitas
1. Front Office - Pimpinan
- Karyawan
- Pengunjung
- melakukan pemeriksaan keamanan.
- absen kehadiran bagi pimpinan dan
karyawan.
- meja security
- kursi
- security system
- finger print
- telepon
2. Lobby - Pimpinan
- Karyawan
- Pengunjung
Untuk pengunjung mendapatkan
sambutan, mengisi buku tamu,
mendapatkan pelayanan informasi.
- meja resepsionis
- barstool
- filling cabinet
- papan logo
perusahaan.
- Komputer
- telepon
3. Gallery
Proyek
- pimpinan
melakukan pengecekan display
gallery dan kondisi pemasarannya.
- display brosur
- wall display
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
- Staff
Marketing
- pengunjung
Melayani dan memberikan informasi
mengenai keunggulan produk-produk
yang ada pada gallery proyek.
melihat-lihat koleksi desain dan
mendapatkan informasi mengenai
desain marketing office gallery.
- display maket
- produk display
- LED screen
4. R.Konsultasi - Konsultan
Ahli
- Pengunjung
melayani pengunjung mengenai
solusi permasalahan perancangan desain
interior dan menghitungkan tafsiran
anggaran biaya.
mendapatkan pengarahan dan jalan
keluar mengenai permasalahan
perancangan desain interior.
- Meja Konsultasi
- Kursi
- Komputer
- logo Produk
- telepon
5. Lounge - Staff Admin
- Pengunjung
melayani pembayaran transaksi jual
beli secara langsung.
mendapatkan area duduk untuk
bersantai, melakukan pembayaran
transaksi jual beli secara langsung,
menikmati fasilitas entertainment yang
disediakan Marketing Office Gallery
- Meja Staff Admin
- Kursi
- Komputer
- Telepon
- Sofa
- Lounge Table
- Lounge chair
- Bar Table
- Bar Stool
-Rak
- Standing TV
backdrop
6. R.Presentasi - Staff
Marketing
- Pengunjung
memberikan informasi secara detail
mengenai desain karya Marketing
Office Gallery secara detail dalam
bentuk powerpoint.
mendapatkan informasi yang lebih
terperinci mengenai proyek
perancangan desain interior.
- glass board
- meja presentasi
- proyektor
- TV panel
- kursi
- meja
7. R.Rapat - Pimpinan
- Karyawan
- melakukan diskusi-diskusi membahas
mengenai permasalahan-permasalahan
yang dihadapi seputar proyek dan
- meja rapat
- kursi
- almari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
kondisi perusahaan. - glass board
- proyektor
8. R.Pimpinan - pimpinan - melakukan aktivitas pekerjaan kantor. - Executive desk
- almari
- kursi
- sofa
-filling cabinet
- komputer
9. Office Area - Karyawan - melakukan aktivitas pekerjaan kantor
sesuai devisinya masing-masing.
- executive desk
- kursi
- filling Cabinet
-komputer
10. Stage - Staff
Marketing
- Pengunjung
- Mengadakan kegiatan-kegiatan
promosi produk.
- Mendapatkan pelayanan entertainment
dan melihat acara launching produk.
- Soundsystem
- grand piano
- LED screen
11. Pantry - Karyawan - menyiapkan dan membuat makanan
dan minuman untuk pengunjung,
pimpinan dan karyawan.
- kitchen set
- meja
- Kursi
- Telepon.
12. R.Karyawan - Karyawan - melakukan persiapan sebelum kerja
dan bersantai sejenak dari pekerjaan
kantor.
- Kursi
- Meja
- Locker
13. Gudang - Karyawan - menyimpan dan mensortir barang
yang keluar masuk perusahaan.
- Mendata barang yang keluar dan
masuk.
- almari
- rak
14. Lavatory - Pimpinan
- Karyawan
-Pengunjung
- Sarana MCK - Closet
- Washtafel
Tabel.4 Fasilitas Ruang
(Sumber : analisa penulis 2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
B.10. Besaran Ruang
No. Ruang Kebutuhan Ruang Luas
1. Front Office Sirkulasi 4 orang = (1.25x4)+(1.25x4x25%)
= 5+1.25 = 6.25
Furniture :
- Meja Security : (2x0.9)x1= 1.8
- Kursi : (0.5x0.5)x2= 0.5
Total Furniture = 2.3
Toleransi = 25%x2.3= 0.575
Total Semua = 2.3+0.575 = 2.875
Jadi = 6.25 + 2.875 = 9.125
Toleransi Barang = 25% x 9.125 = 2.28125
Kebutuhan Ruang = 9.125 + 2.28125 = 11.40625 m²
11.4 m²
2. Lobby Sirkulasi 6 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%)
= 12.5 + 3.125 = 15.625
Furniture :
- Meja Resepsionis : (0.6x2.5)x1 = 1.5
- Barstool : (0.45x0.45)x2 = 0.405
- Filling Cabinet : (0.6x0.6)x4 =1.44
- Logo Perusahaan : (0.3x3.5)x1= 1.05
Total Furniture = 4.395
Toleransi = 25%x4.395= 1.09875
Total Semua = 4.395+1.09875 = 5.49375
Jadi = 15.625 + 5.49375 = 21.11875
Toleransi Barang = 25% x 21.11875 = 5.2796875
Kebutuhan Ruang = 21.11875+ 5.2796875
= 26.3984375 m²
26.4 m²
3. Gallery
Proyek
Sirkulasi 100 orang
= (1.25x100)+(1.25x100x25%)
= 125+31.25 = 156.25
Furniture :
- Display Brosur : (0.5x2.8)x2= 2.8
245.7 m²
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
- Wall Display 1: (0.1x6)x2= 1.2
- Wall Display 2 : (0.2x3)x2= 1.2
- Wall Display 3 : (0.3x3)x3= 2.7
- Display Maket 1 : (1.8x1.8)x3= 9.75
- Display Maket 2 : (2.5x2.5)x1= 6.25
- Display Produk 1 : (0.6x2)x2= 2.4
- Display Produk 2 : (0.5x2)x3= 3
- Display Produk 3 : (0.3x1.5)x4= 1.8
- LED screen : (0.3x2)x2= 1.2
Total Furniture = 32.3
Toleransi = 25%x32.3= 8.075
Total Semua = 32.3+8.075 = 40.275
Jadi = 156.25 + 40.275 = 196.525
Toleransi Barang = 25% x 196.525 = 49.13125
Kebutuhan Ruang = 196.525 + 49.13125
= 245.65625 m²
4. R.Konsultasi Sirkulasi 3 orang = (1.25x3)+(1.25x3x25%)
= 3.75+0.9375 = 4.6875
Furniture :
- Meja Konsultasi : (0.6x1.8)x1= 1.08
- Kursi Kerja: (0.6x0.6)x1= 0.36
- Kursi : (0.5x0.5)x2= 0.5
- Filling Cabinet : (0.6x0.6)x1= 0.36
Total Furniture = 2.3
Toleransi = 25%x2.3= 0.575
Total Semua = 2.3+0.575 = 2.875
Jadi = 4.6875 + 2.875 = 7.5625
Toleransi Barang = 25% x 7.5625 = 1.890625
Kebutuhan Ruang = 7.5625 + 1.890625
= 9.453125 m²
Kebutuhan untuk 3 ruang = 3x9.453125 m²
= 28.359375 m²
28.4 m²
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
5. Area
Lounge
Sirkulasi 60 orang = (1.25x60)+(1.25x60x25%)
= 75+18.75 = 93.75
Furniture :
- Sofa 1 : (2x0.8)x4= 6.4
- Sofa 2: (1x0.8)x36= 28.8
- Lounge Table = (0.5x1)x10= 5
- Meja Admin= (0.6x1.8)x1= 1.08
- Kursi Kerja= (0.6x0.6)x2= 0.72
- Bar Table= (0.6x3)x1= 1.8
- Bar Stool= (0.5x0.5)x6= 1.5
- Rak= (0.6x3)x1= 1.8
- Standing TV backdrop = (0.3x1)x2= 0.6
Total Furniture = 47.7
Toleransi = 25%x47.7= 11.925
Total Semua = 47.7+11.925 = 59.625
Jadi = 93.75 + 59.625 = 153.375
Toleransi Barang = 25% x 153.375 = 38.34375
Kebutuhan Ruang = 153.375 +38.34375
= 191.71875 m²
191.7 m²
6. R.Presentasi Sirkulasi 20 orang = (1.25x20)+(1.25x20x25%)
= 25+6.25 = 31.25
Furniture :
- Meja Presentasi : (0.6x0.6)x1= 0.36
- Tv Panel : (0.5x6)x1= 3
- Meja Audience: (0.8x0.8)x9= 5.76
-Kursi: (0.8x0.8)x27= 17.28
Total Furniture = 26.4
Toleransi = 25%x26.4= 6.6
Total Semua = 26.4+6.6 = 33
Jadi = 31.25 + 33 = 64.25
Toleransi Barang = 25% x 64.25 = 16.0625
Kebutuhan Ruang = 64.25 + 16.0625= 80.3125 m²
160.6 m²
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Kebutuhan 2 Ruang = 160.625
7. R.Rapat Sirkulasi 10 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%)
= 12.5+3.125 = 15.625
Furniture :
- Meja Rapat : (2x0.9)x1= 1.8
- Kursi : (0.6x0.6)x10= 3.6
- Almari : (0.6x3)x1= 1.8
- Filling Cabinet : (0.5x0.5)x4= 1
Total Furniture = 8.2
Toleransi = 25%x8.2= 2.05
Total Semua = 8.2+2.05 = 10.25
Jadi = 15.625 + 10.25 = 25.875
Toleransi Barang = 25% x 25.875 = 6.46875
Kebutuhan Ruang = 25.875 + 6.46875= 32.34375 m²
Kebutuhan 2 ruang= 64.6875
64.7 m²
8. R.Pimpinan Sirkulasi 3 orang = (1.25x3)+(1.25x3x25%)
= 3.75+0.9375 = 4.6875
Furniture :
- Executive desk : (2x0.9)x1= 1.8
- Kursi kerja: (0.6x0.6)x3= 1.08
- Almari : (0.6x2.5)x1= 1.5
- Sofa : (0.8x2)x1= 1.6
- side table : (0.6x0.6)x1= 0.36
- Filling Cabinet = (0.6x0.6)x2= 0.64
Total Furniture = 6.98
Toleransi = 25%x6.98= 1.745
Total Semua = 6.98+1.745 = 8.725
Jadi = 4.6875 + 8.725 = 13.4125
Toleransi Barang = 25% x 13.4125 = 3.353125
Kebutuhan Ruang = 13.4125 +3.353125
= 16.765625 m²
Kebutuhan 3 Ruang = 50.296875
50.3 m²
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
9. Office Area Sirkulasi 15 orang = (1.25x15)+(1.25x15x25%)
= 18.75+4.6875 = 23.4375
Furniture :
- Executive desk : (1.8x0.8)x15= 21.6
- Kursi : (0.6x0.6)x15= 5.4
- Filling Cabinet : (0.6x0.6)x15= 5.4
- Side Table : (0.6x0.6)x1= 0.36
- sofa : (1x0.8)x2= 1.6
Total Furniture = 34.36
Toleransi = 25%x34.36= 8.59
Total Semua = 34.36+ 8.59= 42.95
Jadi = 23.4375+ 42.95= 66.3875
Toleransi Barang = 25% x 66.3875 = 16.596875
Kebutuhan Ruang = 66.3875+ 16.596875
= 82.984375 m²
Kebutuhan 3 Ruang = 248.953125
249 m²
10. Stage Sirkulasi 10 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%)
= 12.5+3.125 = 15.625
Furniture :
- Sound system : (0.6x0.6)x4= 1.44
- Grand Piano : (1.2x1.2)x1= 1.44
- LED screen : (0.6x1)x2= 1.2
Total Furniture = 4.08
Toleransi = 25%x4.08= 1.02
Total Semua = 4.08+1.02 = 5.1
Jadi =15.625 + 5.1 = 20.725
Toleransi Barang = 25% x20.725 = 5.18125
Kebutuhan Ruang = 20.725+ 5.18125
= 25.90625 m²
25.9 m²
11. Pantry Sirkulasi 6 orang = (1.25x6)+(1.25x6x25%)
= 7.5+1.875 = 9.375
Furniture :
21.3 m²
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
- Kitchen set : (0.6x3)x1= 1.8
- Kursi : (0.5x0.5)x4= 1
- Meja : (0.8x1)x1= 0.8
- Almari es : (0.6x1)x1 = 0.6
- Side Table : (0.6x0.6)x1 = 0.36
- Sofa : (0.8x2)x1= 1.6
Total Furniture = 6.16
Toleransi = 25%x6.16= 1.54
Total Semua = 6.16+1.54 = 7.7
Jadi = 9.375 + 7.7 = 17.075
Toleransi Barang = 25% x 17.075= 4.26875
Kebutuhan Ruang = 17.075 + 4.26875
= 21.34375 m²
12. R.Karyawan Sirkulasi 8 orang = (1.25x8)+(1.25x8x25%)
= 10+2.5 = 12.5
Furniture :
- Locker : (0.5x3)x1= 1.5
- Kursi : (0.5x0.5)x8= 2
- Meja : (0.8x1)x2= 1.6
Total Furniture = 5.1
Toleransi = 25%x5.1= 1.275
Total Semua = 5.1+ 1.275= 6.375
Jadi = 12.5 + 6.375 = 18.875
Toleransi Barang = 25% x 18.875 = 4.71875
Kebutuhan Ruang = 18.875 + 4.71875= 23.59375 m²
23.6 m²
13. Gudang Sirkulasi 10 orang = (1.25x10)+(1.25x10x25%)
= 12.5+3.125 = 15.625
Furniture :
- Rak : (1.5x0.6)x5= 4.5
- Almari : (1.8x0.6)x2= 2.16
Total Furniture = 6.66
Toleransi = 25%x6.66= 1.665
30 m²
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Total Semua = 6.66+ 1.665= 8.325
Jadi = 15.625 + 8.325= 23.95
Toleransi Barang = 25% x 23.95= 5.9875
Kebutuhan Ruang = 23.95 + 5.9875= 29.9375 m²
14. Lavatory Sirkulasi 8 orang = (1.25x8)+(1.25x8x25%)
= 10+2.5 = 12.5
Furniture :
- Washtafel : (0.75x0.46)x3= 1.035
- Closet : (0.7x0.41)x4= 0.287
Total Furniture = 1.322
Toleransi = 25%x1.322= 0.3305
Total Semua = 1.322+0.3305 = 1.6525
Jadi = 12.5 + 1.6525= 14.1525
Toleransi Barang = 25% x 14.1525 = 3.538125
Kebutuhan Ruang = 14.1525 + 3.538125
= 17.690625 m²
Kebutuhan 2 Ruang = 35.38125
35.4 m²
TOTAL 1164.4
Tabel.4 Besaran Ruang
(Sumber : analisa penulis 2009)
B.11. Sistem Organisasi ruang
a. Organisasi Ruang Publik/ Utama
Lobby
ME
Gallery Proyek
Area Display Ruang Konsultasi
Front Office
Lounge area
Ruang Presentasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Skema 5.1 : Organisasi Ruang Publik
b. Organisasi Ruang Penunjang
Skema 5.2 : Analisa Organisasi Ruang Penunjang
c. Organisasi Ruang Pimpinan
Skema 5.3 : Pola Kegiatan pimpinan
B.12. Sistem Sirkulasi
Pola Sirkulasi yang direncanakan berupa pola sirkulasi langsung yang
menuju ketempat tujuan. Hal ini dimaksudkan agar efisien waktu dan tempat serta
pengunjung segera mendapatkan yang diinginkan. Alur yang lurus dapat menjadi
Lobby
R. Pimpinan
Lavatory R. Admin
R. Konsultasi R. Karyawan
ME
ME
Lobby
R. Pimpinan
R.Staff Karyawan
R.Rapat
Lavatory
Show Unit Display
Front Office
Front Office
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
unsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang.
Kelebihan: Berfungsi sebagai penunjuk arah, menggambarkan gerak pemekaran
dan pertumbuhan karena jarak yang menunjang.
Kekurangan: Bentuk ruang kurang vareatif tapi dapat memaxsimalkan
pencapaian ukuran luas.
Gambar 9.1 Bagan Sirkulasi Lantai 1
(Sumber : analisa penulis 2010)
Gambar 9.2 Bagan Sirkulasi Lantai 2
(Sumber : analisa penulis 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
B.13. Hubungan Antar Ruang
BERHUBUNGAN LANGSUNG
BERHUBUNGAN TIDAK LANGSUNG
TIDAK BERHUBUNGAN
KETERANGAN :
Skema Bagan 6.1 Hubungan Antar Ruang Lantai 1
(Sumber : analisa penulis 2010)
BERHUBUNGAN LANGSUNG
BERHUBUNGAN TIDAK LANGSUNG
TIDAK BERHUBUNGAN
KETERANGAN :
Skema Bagan 6.2 Hubungan Antar Ruang Lantai 2
(Sumber : analisa penulis 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
B.14. Zoning & Grouping
Pada prinsipnya penentuan zoning dan grouping berdasarkan atas
pertimbangan sifat dari kegiatan dan kepentingannya. Untuk menentukan
kelompok dari suatu ruang yang harus diperhatikan adalah :
a. Sirkulasi pengunjung, pemain, tknisi dan pengelola.
b. Pola pencapaian aktifitas didalam ruang.
c. Tingkat kegunaan dan sifat ruang.
d. Tingkat privasi, keamanan dan kenyamanan.
Kriteria penentuan tersebut dengan pertimbangan
a. Zona Publik
1) Untuk umum
2) Mudah dicapai oleh pengunjung
3) Tingkat ketenangan rendah.
b. Zona Semi Privat
1) Mudah dicapai
2) Diperuntukkan bagi pemain dan teknisi
3) Tingkat ketenangan cukup
4) Efisiensi tinggi
c. Zona Privat
1) Digunakan bagi pengelola, pemain, dan tehnisi
2) Mudah dicapai oleh pengelola, pemain dan teknisi
3) Tingkat ketenangan tinggi
d. Zona Servis
1) Sebagai area pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
2) Mudah dicapai dari luar
3) Sebagai pendukung fasilitas utama
4) Mudah dalam pengawasan
5) Tidak menggunakan fasilitas utama
Gambar 10.1 Zoning Lantai 1
(Sumber : analisa penulis 2010)
Gambar 10.2 Zoning Lantai 2
(Sumber : analisa penulis 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Gambar 10.3 Grouping Lantai 1
(Sumber : analisa penulis 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Gambar 10.4 Grouping Lantai 2
(Sumber : analisa penulis 2010)
C. KONSEP DESAIN
1. Ide Dasar Desain
Ide dasar desain perencanaaan dan perancangan Marketing Office Gallery
ini muncul dari fakta bahwa dunia property khususnya bidang interior tidak begitu
populer dikalangan masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya. Adanya Marketing
Gallery yang memiliki fasilitas pendukung yang lengkap diharapkan mampu
membawa perubahan baru bagi kota Surakarta khususnya dalam pembangunan
dan tata letak kota agar kota Surakarta dapat mengikuti perkembangan dunia
property seperti di ibu kota Jakarta, Bali dan Surabaya namun tetap
mempertahankan nilai kebudayaan Surakarta yang telah melekat dan merupakan
ikon dari Kota Surakarta untuk menarik wisatawan. Gallery diadakan untuk
menarik rasa penasaran dan kekaguman pengunjung mengenai keindahan tata
letak ruang dan pertimbangan keuntungan yang didapat apabila berinvestasi.
2. Atmosfir Desain Interior
Penerapan ide dan tema desain akan nampak dalam atmosfer desain
berupa suasana yang akan ditampilkan. Desain pada Marketing Office Gallery
menerapkan suasana desain yang stylish dengan permainan warna-warna cerah
untuk memunculkan kesan fresh sehingga kegiatan perkantoran tidak cenderung
membosankan. Atmosfer desain pada area publik menerapkan desain suasana
yang dapat membingkaikan view diluar ruangan menjadi sesuatu yang terbingkai
dari dalam ruangan begitu juga sebaliknya. Perancangan desain Marketing Office
Gallery memakai material kaca, baja, stainlesstail, gypsum dengan memberi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
sedikit sentuhan graphic art untuk mendukung kegiatan promosi. Sedangkan
atmosfer desain pada ruang- ruang yang membutuhkan privasi memakai warna-
warna kontemporer yang bersifat fresh.
3. Desain Layout
Layout merupakan desain ruang yang mengatur posisi atau peletakan
ruang berdasarkan pengorganisasian ruang dan keterkaitan antar ruang yang
disertai dengan pengaturan perabot barang seperti furniture untuk sirkulasi
pengguna ruang.
4. Desain Pembentuk Ruang
a. Lantai
No Ruang Bahan Lantai
1 Front Office Lantai marmer 60x60cm warna putih.
Aksen :
Lantai granit 60x60cm berwarna hitam.
Keramik 30x30cm berwana kuning.
2 Lobby Lantai marmer 60x60cm berwarna krem
Aksen :
Lantai marmer 60x60cm berwarna orange
3 Gallery Proyek Lantai marmer 60x60cm berwarna krem
Lantai marmer 60x60cm berwarna coklat muda
Aksen :
Lantai marmer 60x60cm berwarna orange.
4 Ruang Konsultasi Lantai marmer ukuran 60x60cm warna putih.
5 Lounge Area Lantai marmer 60x60cm warna putih
Aksen :
Lantai granit 30x30cm berwarna hitam
6 R. presentasi Lantai wall to wall carpet warna merah
7 R. Rapat Lantai marmer 30x30cm warna putih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
8 R. Pimpinan Lantai marmer ukuran 60x60 cm warna putih
9 Office Area Lantai wall to wall carpet warna biru.
10 Stage Lantai parquet warna coklat muda.
11 Pantry Lantai marmer warna putih.
12 R. Karyawan Lantai Keramik ukuran 30x30cm warna putih
13 Gudang Lantai Keramik ukuran 30x30cm warna putih
14 Lavatory Lantai marmer ukuran 30x30cm warna putih dan
granit 30x30cm warna hitam. Tabel 5.1 : Pembentuk Ruang Lantai
b. Dinding
No Ruang Bahan Dinding
1 Front Office Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
2 Lobby Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
3 Gallery Proyek Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
4 Ruang Konsultasi Batu-bata finishing cat wana kuning
5 Lounge Area Struktur dinding Kaca Kombinasi digital printing
6 R. presentasi Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi
digital printing
7 R. Rapat Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi digital printing.
8 R. Pimpinan Batu-bata finishing cat warna putih
9 Office Area Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi
warna-warna primer.
10 Stage -
11 Pantry Batu-bata finishing cat warna putih
12 R. Karyawan Batu-bata finishing cat warna putih
13 Gudang Batu-bata finishing cat warna putih
14 Lavatory Batu-bata finishing cat warna putih kombinasi
digital printing. Tabel 5.2 : Pembentuk Ruang Dinding
c. Langit – Langit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
No Ruang Bahan Langit-langit
1 Front Office Kaca Transparan dan aluminium warna silver
2 Lobby Gypsumboard ukuran 9mm finishing cat warna
kuning, hijau, orange
3 Gallery Proyek - Gypsum board ukuran 9mm finishing cat warna
putih dan merah.
- Aksen :
Lumber ceiling warna coklat tua
4 Ruang Konsultasi Gypsumboard ukuran 9mm finishing cat warna
putih
5 Lounge Area - Gypsum board ukuran 9mm finishing cat warna
putih.
- Aksen :
Lumber ceiling warna coklat tua
6 R. presentasi Lumber ceiling warna coklat tua
7 R. Rapat Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
8 R. Pimpinan - Gypsum board ukuran 9mm finishing cat warna
putih.
- Aksen :
Lumber ceiling warna coklat tua
9 Office Area Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
10 Stage Lumber ceiling warna coklat tua
11 Pantry Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
12 R. Karyawan Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
13 Gudang Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih.
14 Lavatory Gypsumboard ukuran 9mm finishing warna putih. Tabel 5.3 : Pembentuk Ruang Langit-Langit
5. Desain Interior Systems
a. Pencahayaan
No Ruang Pencahayaan
1 Front Office Alami : Cahaya Matahari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
Buatan :
Down Light warna putih 15 Watt, Lampu TL.
Uplighting warna kuning
Spotlighting kuning
2 Lobby Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih9 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
Decorative Light
3 Gallery Proyek Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih15 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
Decorative Lighting
4 R.Konsultasi Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih9 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
5 Lounge Area Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih15 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
Decorative Lighting
6 R. Presentasi Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu
TL
Spotlight warna kuning
7 R. Rapat Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu
TL
8 R. Pimpinan Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
TL
9 Office Area Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 15 Watt, Lampu
TL
10 Stage Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih15 Watt, Lampu
TL, hanging Lamp
Spotlighting warna kuning
Decorative Lighting
11 Pantry Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu
TL, Hanging Lamp
12 R.Karyawan Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu
TL
13 Gudang Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt
14 Lavatory Alami : Cahaya Matahari
Buatan : Down Light warna putih 9 Watt, Lampu
TL Tabel 6.1 : Tabel Pencahayaan
b. Penghawaan
No Ruang Penghawaan
1 Front Office Alami : pintu.
Buatan : AC Central
2 Lobby Alami : pintu.
Buatan : AC Central
3 Gallery Proyek Alami : -
Buatan : AC central
4 R. Konsultasi Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Split
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
5 Lounge Alami : -
Buatan : AC Central, window AC
6 R. Presentasi Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
7 R. Rapat Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Split
8 R. Pimpinan Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Split
9 Office Area Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
10 Stage Alami : -
Buatan : AC Central, window AC
11 Pantry Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
12 R.Karyawan Alami : Ventilasi udara pintu.
Buatan : AC Central
13 R. Karyawan Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
14 Gudang Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central
15 Lavatory Alami : Ventilasi udara, pintu.
Buatan : AC Central Tabel 6.2 : Tabel Penghawaan
c. Akustik
No Ruang Akustik
1 Front Office Alami : pohon
Buatan : Kaca, Dinding
2 Lobby Alami : pohon
Buatan : Kaca, Dinding
3 Greenhouse Alami : pohon
Buatan : Kaca, Dinding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
4 Gallery Proyek Alami : pohon
Buatan : Kaca, Dinding
5 R. Konsultasi Alami : -
Buatan : Dinding,
6 Area Lounge Alami : Pohon
Buatan : Kaca, Dinding, Air, Kayu.
7 R. Presentasi Alami : Pohon
Buatan : Kaca, Dinding, Karpet, Kayu
8 R. Rapat Alami :-
Buatan : Kaca, Dinding
9 R. Pimpinan Alami : Pohon
Buatan : Kaca, Dinding, Karpet.
10 Office Area Alami : -
Buatan : Dinding, Kaca, Karpet.
11 Stage Alami : Pohon
Buatan : Kaca, Dinding, Air, Kayu.
12 Pantry Alami : -
Buatan : Dinding, Karpet
13 R. Karyawan Alami : -
Buatan : Dinding
14 Gudang Alami : -
Buatan : Dinding
15 Lavatory Alami : -
Buatan : Dinding Tabel 6.3 : Tabel Akustik
6. Desain Furniture
Perancangan Desain Interior Marketing Office Gallery menggunakan
Desain Furniture yang memakai standart furniture untuk kantor, untuk
furniture pada area publik mayoritas menggunakan stainlesstail dengan
perpaduan kayu dan kaca. Untuk Sofa memakai upholstry dengan warna-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
warna cerah yang dikombinasikan dengan warna hitam atau putih. Mayoritas
furniture memakai finishing cat duco dan HPL.
7. Desain Elemen Estetis
Dalam merancang desain interior baik dalam bentuk furniture, ceiling,
floor plan harus memperhatikan bahan, bentuk, ukuran standart yang mendukung
terbentuknya kesatuan (unity), penonjolan ( point of interest ) dan keseimbangan
(Balance). Hal ini dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna ruang interior
baik secara individu maupun kelompok.
8. Skema Bahan & Skema Warna
Pemilihan bahan dan warna dalam desain interior Marketing Office
Gallery ini memilih warna-warna yang fresh dan cerah untuk mewakili tema
kontemporer seperti : warna orange, kuning, merah, biru, hijau yang dipadukan
warna putih. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan berupa kaca, besi, baja,
stainlesstail, yang dipadukan dengan graphic design berupa pemasangan floor
graphic, wall banner serta modern art glass untuk mewakili tema modern.
9. Sistem Keamanan
Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan system :
a. Satpam yang berjaga 24 jam dengan sistem sift
b. Pemasangan Kamera pengintai/CCTV
c. Automatic Doors
d. Keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan disediakannya
tabung hidrant.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Selain system pengaturan fisik bangunan terhadap kenyamanan, yang
perlu diperhatikan juga yaitu mengenai dampak desain terhadap faktor keamanan,
seperti bahaya kejahatan, bencana dan kebakaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
BAB IV
KEPUTUSAN DESAIN
A. KESIMPULAN DESAIN
Perencanaan dan perancangan Desain Interior Marketing Office Gallery
ini merupakan sebuah perkantoran swasta bersifat komersial yang bergerak
dibidang property dimana didalamnya terdapat space untuk kegiatan pameran dan
promosi pengenalan bidang desain interior. Marketing Office Gallery memiliki
fasilitas-fasilitas pelayanan seperti gallery proyek untuk memamerkan produk-
produk desain interior baik berupa karya 2-dimensi maupun karya 3-dimensi,
ruang konsultasi untuk sarana berkonsultasi antara konsultan ahli dan klien dalam
menyelesaikan permasalahan proyek, Lounge area yang memiliki stage untuk
kegiatan promosi dan launching produk, ruang presentasi yang menyediakan
sarana informasi lengkap seputar perancangan desain interior. Desain
direncanakan akan berada di perempatan jalan Ronggowarsito dan jalan
Gajahmada di kota Surakarta sebab tempat sebab tampat ini sangat strategis dan
cukup komersial karena dekat dengan situs kebudayaan Surakarta dan 3 Hotel
besar di Surakarta.
Dalam desain Perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery
ini menerapkan konsep Modern Kontemporer. Unsur-unsur Stylish sangat
dominan dalam desain ini seperti kaca, Aluminium, Stainlesstail, Warna-warna
Cerah, Permainan Lampu.
Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan dan perancangan
Marketing Office Gallery adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat
menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah
dikenal oleh masyarakat.
b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing
Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung.
c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan
alam sekitar.
d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan
mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik
dan teratur.
Tema yang akan diangkat pada perancangan Marketing Office Gallery
ini yaitu tema “Glasses Frame” dengan penerapan gaya modern-kontemporer
yang dipadukan dengan sentuhan graphic design. Adapun karakteristik arsitektur
Modern, yaitu :
- Memiliki layout ruang terbuka dan lega.
- Bentuk ruang simpel dan menghilangkan detail-detail yang tidak penting.
- Form follow function, mengutamakan fungsi tidak hanya estetika saja.
- Bentuk pintu dan jendela tipikal.
- Dinding umumnya berwarna putih, warna lain digunakan special sebagai
daya tarik pada bangunan.
- Material bangunan memiliki perkembangan teknologi dan industry
terkini, misalnya baja, beton pra cetak,kaca, stainless Steel, aluminium,
panel komposit, dinding beton aerasi, atau bahan spandex (lembaran metal
bergelombang).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
Adapun cirri-ciri Arsitektur kontemporer, yaitu ;
- Menonjolkan bentuk yang unik (di luar kebiasaan), atraktif dan
kompleks.
- Permainan warna dan bentuk Menjadi modal menciptakan daya tarik
bangunan.
- Permainan tekstur sangat diutamakan.
B. SARAN
Perancangan dan Perencanaan Marketing Office Gallery diharapkan
mampu memberikan manfaat untuk memperluas pandangan dalam konsep
perencanaan dan perancangan interior sehingga dapat menyusun desain yang lebih
baik dan tepat sesuai latar belakang dan sasaran. Selain itu dapat mengembangkan
ide dan gagasan untuk merencanakan dan merancang suatu interior yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi dari ruang-ruang yang ada.
Perancangan dan Perencanaan Marketing Office Gallery diharapkan
mampu untuk memberikan sebuah masukan dan perubahan ke arah yang lebih
baik kedepannya dan bukan berarti karya ini adalah sempurna akan tetapi masih
memiliki kekurangan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada semua pihak.