DESAIN

25
DESAIN DESAIN Dalam Dalam Paradigma Paradigma Kualitatif Kualitatif

description

DESAIN. Dalam Paradigma Kualitatif. Memahami Desain Kualitatif. Pada paradigma kualitatif desain bersifat tidak terstruktur, tidak kaku, dan fleksibel. Selain data berharga, juga “percikan” data yang mencuat dan mencerdaskan sangat berarti digunakan sebagai sumber informasi - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of DESAIN

Page 1: DESAIN

DESAINDESAIN

DalamDalam

Paradigma KualitatifParadigma Kualitatif

Page 2: DESAIN

22

Memahami Memahami Desain KualitatifDesain Kualitatif

Pada paradigma kualitatif desain Pada paradigma kualitatif desain bersifat tidak terstruktur, tidak kaku, bersifat tidak terstruktur, tidak kaku, dan fleksibel. Selain data berharga, dan fleksibel. Selain data berharga, juga “percikan” data yang mencuat juga “percikan” data yang mencuat dan mencerdaskan sangat berarti dan mencerdaskan sangat berarti digunakan sebagai sumber informasidigunakan sebagai sumber informasi

Kekuatan paradigma kualitatif justru Kekuatan paradigma kualitatif justru terletak pada terletak pada InductiveInductive dan dan GroundedGrounded

Page 3: DESAIN

33

FokusFokus paradigma kualitatif pada paradigma kualitatif pada fenomena tertentu yang memiliki fenomena tertentu yang memiliki internal validityinternal validity dan dan contextual contextual understandingunderstanding . Dan bukan pada . Dan bukan pada generalizabilitygeneralizability dan dan comparabilitycomparability seperti yang dianut pada paradigma seperti yang dianut pada paradigma kuantitatifkuantitatif

Karakteristik umumKarakteristik umum perbandingan perbandingan paradigma kuantitatif dan kualitatifparadigma kuantitatif dan kualitatif

Memahami Memahami Desain KualitatifDesain Kualitatif

Page 4: DESAIN

4

PerbandinganPerbandinganKarakteristik Umum ParadigmaKarakteristik Umum Paradigma

KarakteristikKarakteristik Paradigma Paradigma SaintifikSaintifik

Paradigma Paradigma KualitatifKualitatif

UmumUmum

TeknikTeknik KuantitatifKuantitatif KualitatifKualitatif

Kriteria Kriteria KualitasKualitas

Kemantapan Kemantapan (rigor)(rigor)

RelevansiRelevansi

Sumber teoriSumber teori A prioriA priori Geounded (B.data)Geounded (B.data)

Pert. KausalitasPert. Kausalitas Bisakah x --- YBisakah x --- Y Apakah X --- Y Apakah X --- Y (SA)(SA)

Jen. Jen. pengetahuanpengetahuan

Prporsional Prporsional Proporsional & Proporsional & tacittacit

SikapSikap ReduksionisReduksionis EkspansionisEkspansionis

TujuanTujuan VerifikasiVerifikasi Penemuan Penemuan (discov.)(discov.)

Page 5: DESAIN

5

KarakteristikKarakteristik Paradigma Paradigma KuantitatifKuantitatif

Paradigma Paradigma KualitatifKualitatif

MetodologiMetodologi

InstrumenInstrumen Kertas & PensilKertas & Pensil ManusiaManusia

WaktuWaktu Sebelum penelitianSebelum penelitian Sewaktu & Sewaktu & setelahsetelah

DesainDesain DipersiapkanDipersiapkan Muncul Muncul sendirinyasendirinya

Gaya (style)Gaya (style) IntervensiIntervensi SeleksiSeleksi

Latar (Setting)Latar (Setting) LabaoratoriumLabaoratorium AlamAlam

PerlakuanPerlakuan StabilStabil Bervariasi Bervariasi

Unit analitikUnit analitik VariabelVariabel PolaPola

Unsur Unsur kontekstualkontekstual

DikontrolDikontrol Inferensi yang Inferensi yang disengajadisengaja

Page 6: DESAIN

66

Jenis Penelitian DalamJenis Penelitian DalamParadigma InduktifParadigma Induktif

Jenis penelitian dalam pendekatan induktif sangat tergantung pada keyakinan peneliti terhadap upaya untuk menjawab pertanyaan studiApakah jenis studi hanya ingin mengurai kejadian secara deksriptif (emik) atau uraian kejadian juga menggunakan kemampuan “tafsir” dari peneliti (etik)Kedua pilihan inilah yang menentukan apakah jenis studi deksriptif atau analitik

Page 7: DESAIN

7

Salah satu pilihan akan sangat menentukan Salah satu pilihan akan sangat menentukan teknik pengumpulan datateknik pengumpulan data

Namun demikian, terdapat juga pandangan Namun demikian, terdapat juga pandangan bahwa teknik pengumpulan data untuk bahwa teknik pengumpulan data untuk kedua jenis penelitian itu sama, yaitu kedua jenis penelitian itu sama, yaitu prinsip triangulasiprinsip triangulasi

Triangulasi inilah yang memberikan Triangulasi inilah yang memberikan perbedaan “ciri” dari paradigma kuantitatif perbedaan “ciri” dari paradigma kuantitatif terutama untuk “validitas” dalam terutama untuk “validitas” dalam pengumpulan datapengumpulan data

Jenis Penelitian DalamJenis Penelitian DalamParadigma KualitatifParadigma Kualitatif

Page 8: DESAIN

88

Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data

Pengembangan Latar Studi

Memungkinkan Pengkajian lebih

mendalam

Kajian memungkinkan

peluang bagi pengamatan

berbagai proses

memungkinkan penentuan

kehadirannya sebagai peneliti

memungkinkan diperolehnya data

yang berkualitas dan kredibel

Page 9: DESAIN

99

Pengertian

• Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan

• Tujuan dilakukan wawancara untuk memperoleh

Page 10: DESAIN

10

WAWANCARA

(1)

Konstruksi

(2)

Rekonstruksi

(3)

Proyeksi

(4)

Verifikasi, pengecekan &

pengembangan

Page 11: DESAIN

11

Teknik WawancaraTeknik Wawancara

Konstruksi adalah keadaan yang terjadi Konstruksi adalah keadaan yang terjadi sekarang tentangsekarang tentang orang, aktivitas, orang, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dsb.kerisauan dsb.

Rekonstruksi adalah keadaan tersebut Rekonstruksi adalah keadaan tersebut berdasarkan pengalaman masa laluberdasarkan pengalaman masa lalu

Proyeksi adalah keadaan tersebut diharapkan Proyeksi adalah keadaan tersebut diharapkan terjadi pada masa yang akan datangterjadi pada masa yang akan datang

Verifikasi informasi (konstruksi, rekonstruksi Verifikasi informasi (konstruksi, rekonstruksi dan verifikasi) yang telah di dapat dan verifikasi) yang telah di dapat sebelumnyasebelumnya

Page 12: DESAIN

12

Teknik WawancaraTeknik Wawancara

Seidman (1991)Seidman (1991)Terdapat 3 rangkaian wawancaraTerdapat 3 rangkaian wawancara

1. Wawancara yang mengungkap konteks pengalaman partisipan

2. Wawancara yang memberikan kesempatan partisipan merekonstruksi pengalamannya, dan

3. Wawancara yang mendorong partisipan merefleksi makna dari pengalaman yang dimiliki

Page 13: DESAIN

1313

Teknik ObservasiTeknik Observasi

Pilihan observasi sangat ditentukan oleh tingkat keterlibatan peneliti yaitu:

3 derajat keterlibatan (Spredley, 1980)

Tanpa keterlibatan (Tanpa keterlibatan (no no involvementinvolvement))

Keterlibatan rendah (Keterlibatan rendah (lowlow))

Keterlibatan tinggi (Keterlibatan tinggi (highhigh))

Page 14: DESAIN

1414

Teknik ObservasiTeknik Observasi

Lima tingkat partisipasiLima tingkat partisipasi

1. Non participation2. Passive participation

3. Moderate participation4. Active participation

5. Complete participation

Page 15: DESAIN

15

Dalam

Penelitian Kualitatif

Page 16: DESAIN

16

Metode & Rancangan Metode & Rancangan GabunganGabungan

SEJARAH

1. Peneliti bersepakat menggunakan “Triangulation” untuk menyatakan kombinasi metodolgi dari studi tentang fenomena yang sama (Capbell & Fisk, 1959)

2. Untuk memperkuat alasaan “triangulation” maka peneliti yang dipelopori Green (1992) melengkapi dengan 5 alasan utama yaitu: (1) triangulasi mencari penyatuan hasil, (2) bersifat komplementer, (3) secara berangsur, (4) permulaan, dan (5) perluasan.

Page 17: DESAIN

17

3. Dalam sebuah penyeledikan terhadap 57 buah studi evaluasi ditemukan bahwa:

Apakah metode menentukan respon pertanyaan studi berbeda ?

Apakah metode berbeda dijmpelementasikan dalam paradigma yang sama atau berbeda ?

Pada akhirnya memeriksa implementasi tersebut sevcara interkatif, indeependen, bersama atau beruutan.

Diteliti tentang perbedaan dan persamaan metode untuk bentuk, asusmsi kekuatan, batasan dan bias

Kesimpulannya boleh menggabungkan 2 paradigma pada semua fase metodologis dan rancangannya.

Page 18: DESAIN

18

Model-Model Model-Model Rancangan GabunganRancangan Gabungan

Premis:

1. Menguntungkan seorang peneliti ketika menggabungkan metode agar memhaami

lebih baik sebuah konsep yang sedang diuji

2. Dapat mempertimbangankan integrasi paradigma pada beberapa fase dalam

proses penelitian

3. Menggunakan rancangan “two-phase design”, “dominant –less dominan design”

dan “mixed-methodology design”.

Page 19: DESAIN

19

Two-phase Design

1. Penelitia melaksanakan fase studi kualitatif dan fase kuantititif secara terpisah

2. Keunggulannya, dua para digma secara jelas terpisah, juga memungkinkan seorang peneliti menyajikan asumsi kedua paradigma dibelakang fase.

3. Kekurangannya, pembaca mungkin tidak melihat hubungan antara kedua fase tersebut.

Page 20: DESAIN

20

Dominant–Less Dominan Design

1. Peneliti hanya menyajikan sebuah paradigma tunggal dan dominan dan hanya satu komponen dari keseleuruhan studi yang diambil dari paradigma alternatif

2. Keunggulannya adalah metode ini menggamabarkan para digma yang konsisten dalam studi dan menggunakan paradigma alternatif untuk mengunpulkan informasi secara detail hanya terhadap satu atau dua aspek dari studi

3. Kekurangannya adalah peneliti kualtitaif melihat pendekatan ini sebagai penggunaan secara salah paradigma kualitatif

Page 21: DESAIN

21

Mixed-methodology Design

1. Peneliti mencampur aspek-aspek dari paradigma kuantitatif dan kualitatif pada semua atau banyak langkah metodologis dalam rancangan.

2. Keunggulannya, rancangan secara keseluruhan mencerminkan dengan baik sekali proses penelitian terhadap pengerjanaan kembali model pemikiran induktif dan deduktif dalam sebuah studi penelitian.

3. Kekurangannya, pendekatan ini memerlukan pengetahuan sempuran mengenai kedua paradigma tersebut sehingga peneliti dapat menyampaikan kombinasi metodologi yang tidak familiar bagi banyak peneliti.

Page 22: DESAIN

22

Model dan Fase Model dan Fase RancanganRancangan

Model dan fase rancangan yang penting diperhatikan adalah:

• Pada penulisan pendahuluan desian studi harus diurai tentang pilihan metodologis.

• Penggunaan literatur dan teori harus jelas terhadap pilihan metode rancangan yang dipilih

• Pilihan metodologi harus tercermin pada pernyataan tujuan, perytanayaan dan hipotesis-

hipotesis studi

Page 23: DESAIN

23

Untuk Pendahuluan

1. Pada pendahuluan rancangan two-phase design, peneliti harus memperkenalkan fase kuantitatif dan kualitatatif secara terpisah dan jelas

2. Pada pendahuluan untuk rancangan dominant –less dominan design, Peneliti cukup memperkenalkan kerangka kerja paradigma yang dominan

3. Pada pendahuluan mixed-methodology design, peneliti dapat saja menjelaskan salah satu paradigma dominan tetapi harus ditunjukkan secara eksplisitr bahwa studi didasarkan pada kedua paradigma .

Page 24: DESAIN

24

Penggunaan Literatur Dan Teori

Dalam tinjauan kepustakaan harus terdapat literatur yang memperpuat pilihan metodologi

dalam kaitan dengan fokus masalah, pertanyaan dan tujuan studi

Page 25: DESAIN

25

Pernyataan Tujuan, Pernyataan Tujuan, Pertanyaan dan Pertanyaan dan

HipotesisHipotesis1. Pada rangcangan “two-phase design” pernyataan tujuan,

pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis penelitian harus disajikan masing –masing dari kedua paradigma

2. Pada rancangan “dominant –less dominan design” pernyataan tujuan, pertanyaan dan hipotesis cukup disajikan pada paradigma dominan

3. Pada rancangan “mixed-methodology design”. Pernyataan, pertanyaan dan hipotesis dikembangkan dalam bentuk tiangulasi simultan atau triangulasi urutan.