DESAIN
description
Transcript of DESAIN
DESAINDESAIN
DalamDalam
Paradigma KualitatifParadigma Kualitatif
22
Memahami Memahami Desain KualitatifDesain Kualitatif
Pada paradigma kualitatif desain Pada paradigma kualitatif desain bersifat tidak terstruktur, tidak kaku, bersifat tidak terstruktur, tidak kaku, dan fleksibel. Selain data berharga, dan fleksibel. Selain data berharga, juga “percikan” data yang mencuat juga “percikan” data yang mencuat dan mencerdaskan sangat berarti dan mencerdaskan sangat berarti digunakan sebagai sumber informasidigunakan sebagai sumber informasi
Kekuatan paradigma kualitatif justru Kekuatan paradigma kualitatif justru terletak pada terletak pada InductiveInductive dan dan GroundedGrounded
33
FokusFokus paradigma kualitatif pada paradigma kualitatif pada fenomena tertentu yang memiliki fenomena tertentu yang memiliki internal validityinternal validity dan dan contextual contextual understandingunderstanding . Dan bukan pada . Dan bukan pada generalizabilitygeneralizability dan dan comparabilitycomparability seperti yang dianut pada paradigma seperti yang dianut pada paradigma kuantitatifkuantitatif
Karakteristik umumKarakteristik umum perbandingan perbandingan paradigma kuantitatif dan kualitatifparadigma kuantitatif dan kualitatif
Memahami Memahami Desain KualitatifDesain Kualitatif
4
PerbandinganPerbandinganKarakteristik Umum ParadigmaKarakteristik Umum Paradigma
KarakteristikKarakteristik Paradigma Paradigma SaintifikSaintifik
Paradigma Paradigma KualitatifKualitatif
UmumUmum
TeknikTeknik KuantitatifKuantitatif KualitatifKualitatif
Kriteria Kriteria KualitasKualitas
Kemantapan Kemantapan (rigor)(rigor)
RelevansiRelevansi
Sumber teoriSumber teori A prioriA priori Geounded (B.data)Geounded (B.data)
Pert. KausalitasPert. Kausalitas Bisakah x --- YBisakah x --- Y Apakah X --- Y Apakah X --- Y (SA)(SA)
Jen. Jen. pengetahuanpengetahuan
Prporsional Prporsional Proporsional & Proporsional & tacittacit
SikapSikap ReduksionisReduksionis EkspansionisEkspansionis
TujuanTujuan VerifikasiVerifikasi Penemuan Penemuan (discov.)(discov.)
5
KarakteristikKarakteristik Paradigma Paradigma KuantitatifKuantitatif
Paradigma Paradigma KualitatifKualitatif
MetodologiMetodologi
InstrumenInstrumen Kertas & PensilKertas & Pensil ManusiaManusia
WaktuWaktu Sebelum penelitianSebelum penelitian Sewaktu & Sewaktu & setelahsetelah
DesainDesain DipersiapkanDipersiapkan Muncul Muncul sendirinyasendirinya
Gaya (style)Gaya (style) IntervensiIntervensi SeleksiSeleksi
Latar (Setting)Latar (Setting) LabaoratoriumLabaoratorium AlamAlam
PerlakuanPerlakuan StabilStabil Bervariasi Bervariasi
Unit analitikUnit analitik VariabelVariabel PolaPola
Unsur Unsur kontekstualkontekstual
DikontrolDikontrol Inferensi yang Inferensi yang disengajadisengaja
66
Jenis Penelitian DalamJenis Penelitian DalamParadigma InduktifParadigma Induktif
Jenis penelitian dalam pendekatan induktif sangat tergantung pada keyakinan peneliti terhadap upaya untuk menjawab pertanyaan studiApakah jenis studi hanya ingin mengurai kejadian secara deksriptif (emik) atau uraian kejadian juga menggunakan kemampuan “tafsir” dari peneliti (etik)Kedua pilihan inilah yang menentukan apakah jenis studi deksriptif atau analitik
7
Salah satu pilihan akan sangat menentukan Salah satu pilihan akan sangat menentukan teknik pengumpulan datateknik pengumpulan data
Namun demikian, terdapat juga pandangan Namun demikian, terdapat juga pandangan bahwa teknik pengumpulan data untuk bahwa teknik pengumpulan data untuk kedua jenis penelitian itu sama, yaitu kedua jenis penelitian itu sama, yaitu prinsip triangulasiprinsip triangulasi
Triangulasi inilah yang memberikan Triangulasi inilah yang memberikan perbedaan “ciri” dari paradigma kuantitatif perbedaan “ciri” dari paradigma kuantitatif terutama untuk “validitas” dalam terutama untuk “validitas” dalam pengumpulan datapengumpulan data
Jenis Penelitian DalamJenis Penelitian DalamParadigma KualitatifParadigma Kualitatif
88
Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data
Pengembangan Latar Studi
Memungkinkan Pengkajian lebih
mendalam
Kajian memungkinkan
peluang bagi pengamatan
berbagai proses
memungkinkan penentuan
kehadirannya sebagai peneliti
memungkinkan diperolehnya data
yang berkualitas dan kredibel
99
Pengertian
• Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan
• Tujuan dilakukan wawancara untuk memperoleh
10
WAWANCARA
(1)
Konstruksi
(2)
Rekonstruksi
(3)
Proyeksi
(4)
Verifikasi, pengecekan &
pengembangan
11
Teknik WawancaraTeknik Wawancara
Konstruksi adalah keadaan yang terjadi Konstruksi adalah keadaan yang terjadi sekarang tentangsekarang tentang orang, aktivitas, orang, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dsb.kerisauan dsb.
Rekonstruksi adalah keadaan tersebut Rekonstruksi adalah keadaan tersebut berdasarkan pengalaman masa laluberdasarkan pengalaman masa lalu
Proyeksi adalah keadaan tersebut diharapkan Proyeksi adalah keadaan tersebut diharapkan terjadi pada masa yang akan datangterjadi pada masa yang akan datang
Verifikasi informasi (konstruksi, rekonstruksi Verifikasi informasi (konstruksi, rekonstruksi dan verifikasi) yang telah di dapat dan verifikasi) yang telah di dapat sebelumnyasebelumnya
12
Teknik WawancaraTeknik Wawancara
Seidman (1991)Seidman (1991)Terdapat 3 rangkaian wawancaraTerdapat 3 rangkaian wawancara
1. Wawancara yang mengungkap konteks pengalaman partisipan
2. Wawancara yang memberikan kesempatan partisipan merekonstruksi pengalamannya, dan
3. Wawancara yang mendorong partisipan merefleksi makna dari pengalaman yang dimiliki
1313
Teknik ObservasiTeknik Observasi
Pilihan observasi sangat ditentukan oleh tingkat keterlibatan peneliti yaitu:
3 derajat keterlibatan (Spredley, 1980)
Tanpa keterlibatan (Tanpa keterlibatan (no no involvementinvolvement))
Keterlibatan rendah (Keterlibatan rendah (lowlow))
Keterlibatan tinggi (Keterlibatan tinggi (highhigh))
1414
Teknik ObservasiTeknik Observasi
Lima tingkat partisipasiLima tingkat partisipasi
1. Non participation2. Passive participation
3. Moderate participation4. Active participation
5. Complete participation
15
Dalam
Penelitian Kualitatif
16
Metode & Rancangan Metode & Rancangan GabunganGabungan
SEJARAH
1. Peneliti bersepakat menggunakan “Triangulation” untuk menyatakan kombinasi metodolgi dari studi tentang fenomena yang sama (Capbell & Fisk, 1959)
2. Untuk memperkuat alasaan “triangulation” maka peneliti yang dipelopori Green (1992) melengkapi dengan 5 alasan utama yaitu: (1) triangulasi mencari penyatuan hasil, (2) bersifat komplementer, (3) secara berangsur, (4) permulaan, dan (5) perluasan.
17
3. Dalam sebuah penyeledikan terhadap 57 buah studi evaluasi ditemukan bahwa:
Apakah metode menentukan respon pertanyaan studi berbeda ?
Apakah metode berbeda dijmpelementasikan dalam paradigma yang sama atau berbeda ?
Pada akhirnya memeriksa implementasi tersebut sevcara interkatif, indeependen, bersama atau beruutan.
Diteliti tentang perbedaan dan persamaan metode untuk bentuk, asusmsi kekuatan, batasan dan bias
Kesimpulannya boleh menggabungkan 2 paradigma pada semua fase metodologis dan rancangannya.
18
Model-Model Model-Model Rancangan GabunganRancangan Gabungan
Premis:
1. Menguntungkan seorang peneliti ketika menggabungkan metode agar memhaami
lebih baik sebuah konsep yang sedang diuji
2. Dapat mempertimbangankan integrasi paradigma pada beberapa fase dalam
proses penelitian
3. Menggunakan rancangan “two-phase design”, “dominant –less dominan design”
dan “mixed-methodology design”.
19
Two-phase Design
1. Penelitia melaksanakan fase studi kualitatif dan fase kuantititif secara terpisah
2. Keunggulannya, dua para digma secara jelas terpisah, juga memungkinkan seorang peneliti menyajikan asumsi kedua paradigma dibelakang fase.
3. Kekurangannya, pembaca mungkin tidak melihat hubungan antara kedua fase tersebut.
20
Dominant–Less Dominan Design
1. Peneliti hanya menyajikan sebuah paradigma tunggal dan dominan dan hanya satu komponen dari keseleuruhan studi yang diambil dari paradigma alternatif
2. Keunggulannya adalah metode ini menggamabarkan para digma yang konsisten dalam studi dan menggunakan paradigma alternatif untuk mengunpulkan informasi secara detail hanya terhadap satu atau dua aspek dari studi
3. Kekurangannya adalah peneliti kualtitaif melihat pendekatan ini sebagai penggunaan secara salah paradigma kualitatif
21
Mixed-methodology Design
1. Peneliti mencampur aspek-aspek dari paradigma kuantitatif dan kualitatif pada semua atau banyak langkah metodologis dalam rancangan.
2. Keunggulannya, rancangan secara keseluruhan mencerminkan dengan baik sekali proses penelitian terhadap pengerjanaan kembali model pemikiran induktif dan deduktif dalam sebuah studi penelitian.
3. Kekurangannya, pendekatan ini memerlukan pengetahuan sempuran mengenai kedua paradigma tersebut sehingga peneliti dapat menyampaikan kombinasi metodologi yang tidak familiar bagi banyak peneliti.
22
Model dan Fase Model dan Fase RancanganRancangan
Model dan fase rancangan yang penting diperhatikan adalah:
• Pada penulisan pendahuluan desian studi harus diurai tentang pilihan metodologis.
• Penggunaan literatur dan teori harus jelas terhadap pilihan metode rancangan yang dipilih
• Pilihan metodologi harus tercermin pada pernyataan tujuan, perytanayaan dan hipotesis-
hipotesis studi
23
Untuk Pendahuluan
1. Pada pendahuluan rancangan two-phase design, peneliti harus memperkenalkan fase kuantitatif dan kualitatatif secara terpisah dan jelas
2. Pada pendahuluan untuk rancangan dominant –less dominan design, Peneliti cukup memperkenalkan kerangka kerja paradigma yang dominan
3. Pada pendahuluan mixed-methodology design, peneliti dapat saja menjelaskan salah satu paradigma dominan tetapi harus ditunjukkan secara eksplisitr bahwa studi didasarkan pada kedua paradigma .
24
Penggunaan Literatur Dan Teori
Dalam tinjauan kepustakaan harus terdapat literatur yang memperpuat pilihan metodologi
dalam kaitan dengan fokus masalah, pertanyaan dan tujuan studi
25
Pernyataan Tujuan, Pernyataan Tujuan, Pertanyaan dan Pertanyaan dan
HipotesisHipotesis1. Pada rangcangan “two-phase design” pernyataan tujuan,
pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis penelitian harus disajikan masing –masing dari kedua paradigma
2. Pada rancangan “dominant –less dominan design” pernyataan tujuan, pertanyaan dan hipotesis cukup disajikan pada paradigma dominan
3. Pada rancangan “mixed-methodology design”. Pernyataan, pertanyaan dan hipotesis dikembangkan dalam bentuk tiangulasi simultan atau triangulasi urutan.