Dermatitis Kontak
-
Upload
hercegovina -
Category
Documents
-
view
31 -
download
5
description
Transcript of Dermatitis Kontak
Dermatitis Kontak
Kelompok III:Hercegovina
Fauziah Adriyani
Defenisi
Dermatitis kontak adalah kondisi peradangan pada kulit yang disebabkan oleh faktor eksternal, substansi-substansi partikel yang berinteraksi dengan kulit (National
Occupational Health and Safety Commision, 2006).
Dermatitis Kontak
Dermatitis Kontak Alergik
Dermatitis Kontak Iritan
a) Dermatitis kontak iritan ditangan karena iritan sabun
b) Dermatitis kontak alergi logam nikel dipergelangan tangan
Dermatitis Kontak Iritan
efek sitotosik lokal langsung dari bahan iritan baik fisika maupun kimia, yang bersifat tidak spesifik, pada sel-sel epidermis dengan respon peradangan pada dermis dalam waktu dan konsentrasi yang cukup (Health and Safety Executive, 2004).
Defenisi
Etiologi
bahan yang bersifat iritan: bahan pelarut,
deterjen, minyak pelumas, asam alkali, serbuk kayu, bahan
abrasif, enzim, minyak, larutan garam
konsentrat, plastik berat molekul rendah
atau bahan kimia higroskopik.
Kelainan kulit
Faktor Iritan itu sendiri
faktor lingkungan
faktor individu
-perbedaan ketebalan kulit
-Ras-Jenis Kelamin-Penyakit Kulit
-Penyakit-penggunaan
obat-obatan :Obat
kemo
Patogenesis
Klasifikasi Derma Kontak Iritan
DKI
Akut Kronis
Biasanya satu kali kontak yang pendek dengan suatu iritan dengan konsentrasi
yang cukup
Dapat menghilang
secara spontan
Apabila terjadi kontak yang
berulang-ulang: dapat menyebabkan
fisura(kekeringan dan kemerahan),
gatal, nyeri
Kontak iritan yang berulang + faktor lain
kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal dan terjadi
likenifikasi, batas kelainan tidak tegas
Diagnosa
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
DIAGN
OSA
Pemeriksaan penunjang
Patch test
Kultur bakteri
Pemeriksaan IgE
Pemeriksaan koh
Menghilangkan inflamasi, rasa sakit saat kulit ditekan dan iritas
Mencegah pemaparan lebih lanjut pada agen iritan
Edukasi pada pasien mengenai metode untuk mencegah recurrent
Sasaran Terapi
Terapi Non Farmakologi
Pengunaan alat proteksi seperti baju pelindung,sarung tangan
Hindari beberapa substansi yang dpat menyebabkan respon iritasi pada kulit
Pencucian sesegra mungkin pada area yang terpapar agen iritan
Dermatitis kontak iritan
Penggunaan hidropel dan pelembab sebelum kontak dengan iritan
Upaya pengobatan DKI yang terpenting adalah menghindari pajanan bahan iritan, baik yang bersifat mekanik, fisis atau kimiawi serta menyingkirkan faktor yang memperberat. Bila dapat dilakukan dengan sempurna dan tanpa komplikasi, maka tidak perlu pengobatan topikal dan cukup dengan pelembab untuk memperbaiki kulit yang kering (Djuanda, 2003).
Terapi Non Farmakologi
a. Pendekatan terapi ICD tergantung keparahannya dan areanya yang terpapar substansi iritan, dapat dicuci dengan air yang bersih dan dibersihkan dengan sabun hipoalergenik ringan, ex : assepso.
b. Penggunaan kompres basah dengan astringent aluminium asetat untuk mendinginkan dan mengeringkan lesi.
c. Hidrokortison dan losion kalamin untuk meringankan rasa gatal.d. Anastesi dan Garam Srontium (Iritasi sensoris) Lidokain, prokain,
dan beberapa anastesi lokal yang lain berguna untuk menurunkan sensasi terbakar dan rasa gatal pada kulit yang dihubungkandengan dermatitis iritan oleh karena penekanan nosiseptor, dan mungkindapat menjadi pengobatan yang potensial untuk dermatitis kontak iritan
Terapi Farmakologi
e. KortikosteroidMK: menghambat mediator
inflamasi yang menyebabkan edema, deposit fibrin, dilatasi
kapiler, migrasi leukosit ke tempat radang, dan aktivitas fagositosis
Merek dagang: exabetin,
graflachlor, dextafen, dexclodan
Indikasi : alergi yang perlu direapi dengan
kortikosteroid
KI: tukak lambung, hipersensitivitas,
neonatus, bayi prematur, terapi inhibitor MAO
ES: otot lemas, miopati steroid,
kejang, gangguan saluran cerna hipokalemia
Dermatitis Kontak Alergen
Defenisi
Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe lambat terhadap bahan-bahan kimia yang kontak dengan
kulit dan dapat mengaktivasi reaksi alergi (National Occupational Health and Safety Commision, 2006).
Zat kimia: Parafenilendiamin, bahan pembersih rumah tangga, formal dehid, cat
rambut
Alergen
tumbuh-tumbuhan. 90% dari populasi mengalami sensitisasi terhadap tanaman dari genus
Toxicodendron, misalnya poison ivy, poison oak dan
poison sumac. Toxicodendron mengandung urushiol yaitu suatu campuran dari highly
antigenic 3- enta decyl cathecols
Patologi
Patologi
Sesintisasi
Elisitasi
Sesintisasi
Hapten (Antigen lengkap)
Alergen +Antibodi
Terjadi sensitifias yang sama
diseluruh kulit tubuh
Masuk ke sirkulasi
Berdiferensiasi dan berpoliferasi membentuk sel T yang
tersensitisasi secara spesifik dan sel memori
Antigen ini dipersentasikan
oleh APC ke Sel T
Ditangkap oleh Antigen
Pressenting Cells (APC), mkrofag, dendrosit, sel
langerhans
Berpenetrasi kedalam epidermis
Masuk ke kelnjar getah being
Berlangsung 2-3 minggu
Hipersensitifitas tipe IV
Patologi
Patologi
Timbul pajanan ke-2 dari antigen yang
sama
Vasodilatasi pada kapiler dan
permiabilitas meningkat
Lepas histamin Sel mast dan makrofag teraktifasi
ICAM-1 langsung berekasi dengan limfosit
T dan leukosit serta mensekresikan
euikasinoid
INF dan Gamma merangsang keratinosid
membentuk ICAM-1
Merangsang INF Gamma
Merangsang sel T untuk menskresikan
IL-2
Sel langerhans mensekresikan IL-1
Eritema, edema vasikular DKA
Elisitasi
a. Melindungi area yang terpapar selama fase akut ruam.b. Mencegah gatal dan garukan yang berlebihan yang dapat
memicu membukanya luka dan berpotensi menyebabkan infeksi kulit sekunder.
c. Mencegah penyebaran dermatitis dengan cara menjaga akumulasi debris vesikel.
Sasaran terapi
Terapi non Farmakologi
Mencegah terjadinya ruam
Pencucian sesegra mungkin pada area yang terpapar
Dermatitis kontak alergi
Antihistamin / antipruritus
topikal, contohnya :
chlorpeniramin, dipenhidramin
atau anti pruritus(calamin,
camfor)
Astringen, contohnya :zinc oxida, zinc asetat,
natrium bikarbonat
Kortiko steroid topikal,
contohnya: prednison,
prednisolon, betametason
Terapi Farmakologi
Untuk dermatitis kontak alergik yang ringan, atau dermatitis akut yang telahmereda (setelah mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik), cukup diberikan
kortikosteroid topikal.
Kortikosteroid Topikal
MK: menghambat mediator inflamasi yang menyebabkan edema, deposit
fibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit ke tempat radang, dan aktivitas
fagositosis
Merek dagang: desoksimetason, ester betamason,
alklometason dipropionat
Indikasi : radang kulit yang bukan disebabkan oleh infeksi, dermatitis kontak, gigitan serangga, dan eksim
skabies
KI: lesi akibat bakteri, jamur, virus, rosasea, plak psoriasis dengan sebaran
yang luas
ES: penekanan adrenal dan cushing
symndrome
ANTIHISTAMIN/ AH1
Membatasi dan menghambat histamin1 sewaktu reaksi antigen antibodi terjadi sehingga mencegah
edema, dan terjadi penurunan permiabilitas kapiler
Indikasi : AH1 berguna untk pengobtan simptomatik berbgai penyakit alergi dan mabuk
perjalanan
KI: Infeksi saluran nafas bawah, neonatus, glaukoma
Efek samping : sedasi, gangguan saluran cerna, efek anti muskarinik, hipotensi, kelemahan otot,
tinnitus
Sediaan beredar : Aficitom, Alermax, Allergen, Ce Te Em, Chlorpeniramin
Dosis : Dewasa 3 – 4 kap/hariAnak0,35 mg /Kg/bb/ hari dalam 4 dosis bagi
Perhatian : hamil, retensi urin akibat hipertropi fostfat, hindari berkemudi kendaraan