DERMATITIS KONTAK

9
DERMATITIS KONTAK Yaitu inflamasi kulit superficial yang disebabkan oleh zat-zat dari luar (eksternal agent) yang menimbulkan sensitisasi atau toksik. Klasifikasi Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergika Dermatitis Foto Kontak, Terkena alergen akan menjadi dermatitis bila terkena sinar ultrafiolet Penyebab : Bahan Kimia ; Peptisida, logam, pewarna, obat-obatan, detergen, bahan organic, kosmetik. Mekanik ; Suhu, panas, uap air, udara dingin Tergantung dari penyebabnya, dermatitis kontak dibagi 2, yaitu: Dermatitis Kontak Iritan (DKI) Dermatitis kontak iritan dicetuskan dari paparan ke bahan yang toksin atau iritatif ke kulit manusia, dan tidak disebabkan reaksi alergi. Pada anak-anak, bahan iritan yang paling sering menyebabkan DKI adalah popok bayi. Hal ini akan menyebabkan keadaan yang dinamakan “diaper dermatitis”, reaksi kulit di daerah yang terpapar popok bayi yang disebabkan kontak terlalu lama dengan bahan kimia alami terdapat di air seni dan tinja. Selain itu dapat pula DKI terjadi di sekitar mulut karena kulit terpapar dengan makanan bayi ataupun air liur. Pada orang dewasa, DKI terjadi seringkali karena paparan sabun dan deterjen. Dermatitis Kontak Alergi (DKA) Dermatitis kontak alergi adalah reaksi kekebalan tubuh yang terjadi pada seseorang yang terlalu sensitif terhadap bahan kimia tertentu. Pada DKA, peradangan mungkin belum terjadi sampai 24 – 36 jam jam setelah kontak dengan bahan kimia tersebut. Bentuk alergi berbeda dari satu orang ke orang lain. Alergen (bahan yang menyebabkan alergi) yang biasa menjadi penyebab DKA adalah bahan kimia yang mengandung nikel yang banyak terdapat di jam tangan, perhiasan logam, resleting dan objek logam lainnya; neomisin pada antibiotik salep kulit;

description

referat

Transcript of DERMATITIS KONTAK

Page 1: DERMATITIS KONTAK

DERMATITIS KONTAKYaitu inflamasi kulit superficial yang disebabkan oleh zat-zat dari luar (eksternal agent) yang menimbulkan sensitisasi atau toksik.

KlasifikasiDermatitis Kontak IritanDermatitis Kontak AlergikaDermatitis Foto Kontak, Terkena alergen akan menjadi dermatitis bila terkena sinar ultrafiolet

Penyebab :Bahan Kimia ; Peptisida, logam, pewarna, obat-obatan, detergen, bahan organic, kosmetik.Mekanik ; Suhu, panas, uap air, udara dingin

Tergantung dari penyebabnya, dermatitis kontak dibagi 2, yaitu:Dermatitis Kontak Iritan (DKI)

Dermatitis kontak iritan dicetuskan dari paparan ke bahan yang toksin atau iritatif ke kulit manusia, dan tidak disebabkan reaksi alergi. Pada anak-anak, bahan iritan yang paling sering menyebabkan DKI adalah popok bayi. Hal ini akan menyebabkan keadaan yang dinamakan “diaper dermatitis”, reaksi kulit di daerah yang terpapar popok bayi yang disebabkan kontak terlalu lama dengan bahan kimia alami terdapat di air seni dan tinja. Selain itu dapat pula DKI terjadi di sekitar mulut karena kulit terpapar dengan makanan bayi ataupun air liur. Pada orang dewasa, DKI terjadi seringkali karena paparan sabun dan deterjen.Dermatitis Kontak Alergi (DKA)

Dermatitis kontak alergi adalah reaksi kekebalan tubuh yang terjadi pada seseorang yang terlalu sensitif terhadap bahan kimia tertentu. Pada DKA, peradangan mungkin belum terjadi sampai 24 – 36 jam jam setelah kontak dengan bahan kimia tersebut. Bentuk alergi berbeda dari satu orang ke orang lain. Alergen (bahan yang menyebabkan alergi) yang biasa menjadi penyebab DKA adalah bahan kimia yang mengandung nikel yang banyak terdapat di jam tangan, perhiasan logam, resleting dan objek logam lainnya; neomisin pada antibiotik salep kulit; potassium dikromat, bahan kimia yang sering terdapat pada sepatu kulit dan baju; latex pada sarung tangan dan pakaian karet.

Gejala

Dermatitis kontak biasanya hanya terjadi di tempat yang berkontak langsung dengan alergen, walaupun beberapa kasus yang berat dapat mengenai daerah di luar yang berkontak langsung atau meluas ke seluruh tubuh. Terkadang alergen berpindah dari jari tangan, sehingga daerah yang tidak terpikirkan akan terkena seperti daerah kelopak mata atau kemaluan.

Gejala dan tanda dematitis kontak antara lain:Bintik-bintik atau benjolan kemerahanGatal dan bengkakKeluar cairan dari kulit yang terkena atau timbul lenting-lenting dan bula pada kasus yang berat

· Kemerahan atau lenting pada kulit terbatas pada area yang terkena sajaPengobatan

Page 2: DERMATITIS KONTAK

Hal paling penting dalam pengobatan dermatitis kontak adalah mengidentifikasi penyebab iritasi dan kemudian menghindarinya. Bila hal ini dilakukan, dibutuhkan waktu dua sampai empat minggu untuk pemulihan iritasi dan kemerahan pada kulit.

Pada kasus ringan dan sedang, penghindaran bahan iritan (penyebab iritasi) dan penggunaan krim yang mengandung hidrokortison (kortikosteroid) dapat membantu mengurangi gatal dan kemerahan di kulit. Pada kasus yang berat, obat yang diminum jenis kortikosteroid dan antiradang diperlukan untuk mengurangi peradangan dan gatal.

Pencegahan

Pencegahan dermatitis kontak berarti menghindari berkontak dengan bahan yang telah disebutkan di atas. Strategi pencegahan meliputi:Bersihkan kulit yang terkena bahan iritan dengan air dan sabun. Bila dilakukan secepatnya, dapat menghilangkan banyak iritan dan alergen dari kulit.Gunakan sarung tangan saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga untuk menghindari kontak dengan bahan pembersih.Bila sedang bekerja, gunakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk menghindari kontak dengan bahan alergen atau iritan.

Pitiriasis Alba

Defenisi Pitiriasi alba merupakan suatu bentuk dermatitis yang tidak spesifik dan belum diketahui penyebabnya. Ditandai dengan adanya bercak kemerahan dan skuama halus yang akan menghilang serta meninggalkan area yang depigmentasi. Pitiriasis Alba, juga sering disebut pitiriasis simpleks, pitiriasis makulata, impetigo sikka, impetigo pitiroides.

EpidemiologiSecara goegrafis, pitiriasis alba dapat terjadi di setiap wilayah. Perbandingan yang

sama antara pria dan wanita dapat terkena pitiriasis alba. Pitiriasis alba pada umumnya terjadi pada umur 3-16 tahun (30-40%). Dan predileksinya dapat mengenai bagian tubuh mana saja, namun yang paling sering terjadi pada wajah dan ekstremitas.

EtiologiIdiopathy (Hingga saat ini belum diketahui penyebab yang pasti). Menurut pendapat para ahli diduga terdapat infeksi streptococcus, tetapi belum dapat dibuktikan. Atas dasar riwayat penyakit dan distribusi lesi diduga impetigo dapat merupakan faktor pencetus. Pitiriasis alba juga merupakan manifestasi dermatitis non-spesifik, yang belum diketahui penyebabnya. Ada beberapa ahli yang berpendapat, bahwa sabun dan matahari bukan merupakan faktor yang berpengaruh.

Manifestasi KlinisPada pitiriasis alba, sering dijumpai pada anak. Gejala-gejala yang tampak pada

pitiriasis alba, yaitu :Lesi berbentuk bulat, oval, atau plakat.Diameter bercak putihnya antara 1,5 – 2 cm.Bercak pada kulit berwarna merah muda atau sesuai warna kulit.Terdapat skuama halus pada lokasi bercak

Page 3: DERMATITIS KONTAK

Lokasi tersering biasa pada wajah, leher, lengan, punggung. Pada bagian wajah, lokasi tersering pada mulut,pipi, serta dahi.Lesi umumnya menetap, terlihat sebagai leukoderma setelah skuama menghilang.Kadang pasien mengeluhkan perasaan gatal dan panas (rasa terbakar).

HistopatologiPerubahan histopatologik ditemukan adanya akantosis ringan. Spongiosis dengan

hiperkeratosis sedang dan parakeratosis setempat. Tidak adanya pigmen disebabkan karena efek penyaringan sinar oleh stratum korneum yang menebal atau oleh kemampuan sel epidermal mengangkut granula pigmen melanin berkurang.

Pada pemeriksaan mikroskop elektron terlihat penurunan jumlah serta berkurangnya ukuran melanosom.

DiagnosisPemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis pitiriasis alba yaitu pemeriksaan tes kerokan kulit (tes KOH). Selain itu, dapat juga berdasarkan umur, skuama halus, dan distribusi lesi.

PenatalaksanaanPengobatan yang dapat diberikan, yaitu

Krim emolien, untuk mengurangi skuama.Preparat Ter, misalnya likuor karbones detergens dalam bentuk krim atau salap.(Setelah dioleskan harus banyak terkena sinar matahari).Topikal 1% hidrokortison, jika terjadi inflamasi ringan.

VITILIGO

DefinisiAdalah suatu kelainan kulit yang sering ditemukan di mana kulit kehilangan melanin karena terjadinya kerusakan pada sel melanosit yang memproduksi melanin.

EtiologiEtiologinya belum diketahui dengan jelas. Hanya banyak ahli yang menduga adanya keterlibatan sistem imun, neural dan ada juga ahli yang berpendapat bahwa sel melanosit tersebut (yang memproduksi melanin) menghancurkan dirinya sendiri. Tetapi sampai sekarang belum ada yang bisa mengetahui secara pasti etiologi dari vitiligo tersebut.

PatogenesisBerhubungan dengan ketidakjelasan etiologi dari vitiligo maka patogenesis dari vitiligo tersebut belum dapat dijelaskan dengan lebih rinci, hanya dikatakan ada 3 hipotesis mengenai etiologi dari vitiligo, yaitu :Hipotesis imunDengatakan bahwa terjadi penyimpangan pada sistem imunologik sehingga terjadi perusakan melanosit atau disfungsi melanosit.Hipotesis neuralDengatakan adanya bahan kimia mediator neurochemical yang merusak melanosit atau menghambat produksi melanin.Self destruction hypothesis

Page 4: DERMATITIS KONTAK

Dikatakan bahwa pada sintesis melanin terjadi suatu metabolit yang belum diketahui apa dan bagaimana bisa muncul sehingga menyebabkan hilangnya melanosit.Hingga saat ini tidak ada dari ketiga hipotesis ini yang memuaskan dan dapat dirinci dengan lebih jelas.

Gejala klinisVitiligo dapat mengenai semua usia, tetapi paling sering terjadi di usia 10-30 tahun. Vitiligo biasanya bermanifestasi sebagai bercak putih pada kulit di mana tempat predileksi tersering adalah bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, misalnya tangan, lengan, leher, bibir, wajah, tungkai, bisa juga mengenai ketiak dan organ genital, selain itu juga dapat mengenai membran mukosa mulut dan mata. Bercak putih pada vitiligo biasanya berbentuk sirkular, simetris, berbatas tegas dengan bentuk yang tidak beraturan. Selain pada tempat-tempat tersebut di atas juga dapat bermanifestasi pada rambut, misalnya dengan timbulnya rambut putih atau abu-abu di kepala pada orang dengan usia < 30 tahun, ataukah dapat juga dengan alis mata, bulu mata dan rambut di kulit semuanya berwarna putih. Vitiligo tidak memiliki gejala lain selain bercak putih tersebut. Orang dengan vitiligo memiliki fungsi kulit yang sama dengan orang normal, hanya saja pada orang dengan vitiligo daya tahan kulitnya terhadap matahari tidak sama dengan pada orang normal. Selain itu bercak putih pada vitiligo tidak disertai dengan gatal seperti pada tinea versicolor.

DiagnosisAnamnesaRiwayat keluargasunburn atau trauma dalam 2 atau 3 bulan sebelum munculnya vitiligostres atau penyakit psikisprematur graying hair (sebelum usia 30 tahun)penyakit autoimun

Pemeriksaan Biopsi kulitPemeriksaan fungsi tiroid Pemeriksaan mata

PengobatanPengobatan vitiligo kurang memuaskan dan hasil dari pangobatan bervariasi pada tiap individu. Pengobatan yang biasanya diberikan yaitu :Medikamentosa psoralen fotokemoterapi bisa diberikan secara oral atau topikalOperasi

Pytriasis VersicolorI. Definisi

Pityriasis versicolor (PV) adalah penyakit jamur superfisial yang kronik, biasanya asimtomatik, disebabkan oleh Malassezia furfur berupa bercak dengan pigmentasi yang bervariasi pada umumnya mengenai badan 1. Bercak berwarna putih sampai coklat kehitaman. Terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit 2.

Page 5: DERMATITIS KONTAK

Pityriasis Versicolor adalah penyakit universal dan terutama di daerah tropis 2. Istilah versicolor mengacu pada akibat yang ditimbulkan jamur ini yaitu perubahan warna kulit tergantung dari kondisi kulit.

II. EtiologiM. furfur (sebelumnya dikenal dengan nama Pityrosporum ovale, P. orbiculare) adalah

jamur lipofilik yang normal terdapat pada keratin kulit dan folikel rambut. Jamur ini merupakan organisme oportunistik yang dapat menyebabkan pityriasis versicolor 1. Jamur ini membutuhkan asam lemak untuk tumbuh 4.

III. Faktor PredisposisiSuhu yang tinggi, kulit berminyak, hiperhidrosis, faktor herediter, pengobatan dengan

glukokortikoid, dan defisiensi imun. Pemakaian minyak seperti minyak kelapa merupakan predisposisi terjadinya PV pada anak-anak 1.

Faktor predisposisi lain adalah 6:1. Pengangkatan glandula adrenal2. Penyakit Cushing3. Kehamilan4. Malnutrisi5. Luka bakar6. Terapi steroid7. Supresi sistem imun8. Kontrasepsi oral9. Suhu Panas10. Kelembapan

IV. PatogenesisMalassezia berubah dari bentuk blastospore ke bentuk mycelial. Hal ini dipengaruhi oleh

faktor predisposisi. Malassezia memiliki enzim oksidasi yang dapat merubah asam lemak pada lipid yang terdapat pada permukaan kulit menjadi asam dikarboksilat. Asam dikarboksilik ini menghambat tyrosinase pada melanosit epidermis dan dapat mengakibatkan hipomelanosit 1. Tirosinase adalah enzim yang memiliki peranan penting dalam pembentukan melanin 9. Malassezia Furfur dapat menginfeksi pada individu yang sehat sebagaimana ia dapat menginfeksi individu dengan immunocompromised, misalnya pada pasien kanker atau AIDS.V. Gejala Klinis

Biasanya tidak ada keluhan (asimtomatis), tetapi dapat dijumpai gatal pada keluhan pasien. Pasien yang menderita PV biasanya mengeluhkan bercak pigmentasi dengan alasan kosmetik. Predileksi pitiriasis vesikolor yaitu pada tubuh bagian atas, lengan atas, leher, abdomen, aksila, inguinal, paha, genitalia 1.

Bentuk lesi tidak teratur, berbatas tegas sampai difus dengan ukuran lesi dapat milier, lentikuler, numuler sampai plakat. Ada dua bentuk yang sering dijumpai 8:

1. bentuk makuler: berupa bercak yang agak lebar, dengan squama halus diatasnya, dan tepi tidak meninggi.

2. bentuk folikuler: seperti tetesan air, sering timbul disekitar rambut.

Page 6: DERMATITIS KONTAK

VII. Diagnosa BandingVitiligo, pityriasis alba, postinflammatory hypopigmentation, tuberculoid leprosy

VIII. Diagnosis1.              Diagnosa ditegakkan dengan gejala klinis, penemuan klinis berupa makula, berbatas

tegas, bulat atau oval dengan ukuran yang bervarisasi.2.              Mikroskopi langsung. Kerokan kulit diambil dari bercak pityriasis versicolor, atau

dengan menggunakan cellotape yang ditempel pada bercak. Setelah diambil diletakkan di atas gelas objek kemudian ditetesi KOH 10-20% atau campuran 9 bagian KOH 10-20% dengan 1 bagian tinta Parker blueblack superchrome X akan lebih memperjelas pembacaan karena memberi tampilan warna biru yang cerah pada elemen-elemen jamur. Kemudian dipanaskan sebentar diatas lampu bunsen untuk memfiksasi, dan dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 40 kali 7.

- Hasil Positif: hifa pendek, lurus, bengkok (seperti huruf i.v.j) dan gerombolan spora budding yeast yang berbentuk bulat mirip seperti sphagetti with meatballs.

- Hasil Negatif: bila tidak ada lagi hifa, maka berarti bukan pitiriasis versicolor walaupun ada spora.

3.              Pemeriksaan dengan Wood's LampPenyakit kulit yang disebabkan oleh golongan Malassezia dapat dideteksi dengan lampu wood dimana akan timbul fluoresensi berwarna kuning keemasan.

.IX. Pengobatan

Topical agents. Karena koloni jamur ini pada permukaan kulit, maka pengobatan topikal sangat efektif. Lotion atau sampo Selenium sulfide (2.5%) dioleskan pada bercak selama 10-15 menit, kemudian dicuci, digunakan selama satu minggu. Sampo ketokonazol digunakan sama seperti selenium sulfide. Krim Azole (ketoconazole, econazole, micronazole, clotrimazole) dioleskan selama 2 minggu. Solusio Terbinafine 1% solution dioleskan selama 7 hari 1. Topikal Terbinafine efektif pada pitriasis versikolor, dengan penggunaan satu atau dua kali sehari selama dua minggu, terbukti dapat menyembuhkan dari penelitian terhadap lebih dari 80% pasien pitiriasis versikolor, tinea pedis, tinea corporis/cruris 5.

Systemic therapy. Ketokonazol termasuk kelas antijamur imidazoles. Ketokonazol bekerja dengan memperlambat pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi. Obat ini diminum satu kali sehari. Sediaan tablet ketokonazol adalah 200mg. Dosis Ketoconazole 400 mg (diminum satu jam sebelum beraktifitas). Fluconazole 400 mg. Itraconazole 400 mg 1. Adapun efek samping ketokonazol adalah nausea, dispepsia, sakit perut, dan diare.

Secondary profilactic.. Sampo ketokonazol digunakan satu atau dua kali seminggu. Selain itu juga dapat digunakan losion atau sampo selenium sulfide, Salicylic acid/sulfur bar Pyrithione zinc ketokonazol 400 mg peroral sebulan sekali 1.

Disamping pengobatan, penting juga memberikan edukasi atau nasehat kepada penderita agar 7:

- memakai pakaian yang tipis- memakai pakaian yang berbahan cotton- tidak memakai pakaian yang terlalu ketat.

X. Prognosis

Page 7: DERMATITIS KONTAK

Prognosis baik bila pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun, dan konsisten. Pengobatan harus diteruskan 2 minggu setelah fluoresensi negatif dengan pemeriksaan lampu wood dan sediaan langsung negatif.

Meskipun jamur telah dieradikasi dengan pengobatan, tetapi hipopigmentasi menetap selama beberapa minggu sampai melanosit memulai untuk memproduksi melanin lagi 6.