DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · [email protected] LAMPIRAN I Surat Edaran...

59
 www.peraturanpajak.com [email protected] LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ..........................................................................(1) Nomor : ........,...19.... Sifat : Hal : Pemberitahuan Perluasan Pemeriksaan Yth ............................... .................................... .................................... (2) Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor, ...................... tanggal .............. (3), dengan ini diberitahukan bahwa mengingat SPT Tahunan PPh atas nama Wajib Pajak tersebut untuk tahun sebelumnya menyatakan rugi, maka perlu dilakukan perluasan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak : 1. Nama : ................................... (4) 2. NPWP : (5) 3. Alamat : ................................... (6) 4. Tahun Pajak : ................................... (7) 5. Jenis Pemeriksaan : ................................... (8) Demikian untuk dapat dimaklumi, Kepala Kantor NIP .................... (9) Tembusan, 1. Direktur Pemeriksaan pajak (10) 2. ................................ (11)

Transcript of DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · [email protected] LAMPIRAN I Surat Edaran...

Page 1: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

..........................................................................(1) Nomor : ........,...19.... Sifat : Hal : Pemberitahuan Perluasan Pemeriksaan Yth ............................... .................................... .................................... (2)

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor, ...................... tanggal .............. (3), dengan ini diberitahukan bahwa mengingat SPT Tahunan PPh atas nama Wajib Pajak tersebut untuk tahun sebelumnya menyatakan rugi, maka perlu dilakukan perluasan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak : 1. Nama : ................................... (4) 2. NPWP :

(5) 3. Alamat : ................................... (6) 4. Tahun Pajak : ................................... (7) 5. Jenis Pemeriksaan : ................................... (8) Demikian untuk dapat dimaklumi,

Kepala Kantor NIP .................... (9)

Tembusan, 1. Direktur Pemeriksaan pajak (10) 2. ................................ (11)

Page 2: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PETUNJUK PENGISIAN PEMBERITAHUAN PERLUASAN PEMERIKSAAN

(LAMPIRAN I) Angka 1 : Diisi dengan nama Unit Pelaksanaa Pemeriksaan Pajak. Angka 2 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP terkait atau Direktur Pemeriksaan Pajak. Angka 3 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak. Angka 5 : Diisi dengan NPWP Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 7 : Diisi dengan Tahun Pajak. Angka 8 : Diisi dengan jenis pemeriksaan sebelum perluasan: Pemeriksaan Rutin atau Keterkaitan Angka 9 : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan. Angka 10 : Diisi hanya apabila pemeriksaan dilakukan oleh Unit Pelaksanaan Pemeriksa Lengkap, selain

tenaga fungsional Kantor Wilayah DJP. Angka 11 : Apabila pemeriksaan dilakukan oleh : 1. KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait. 2. Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait. 3. Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP dan Karikpa terkait.

Page 3: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 2 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.........................................................................(1) Nomor : ................, 19 ..... Sifat : Segera Hal : Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan Yth. ............................... ...................................... ....................................(2)

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor : ..................... tanggal .................... (3), dengan ini diberitahukan bahwa jangka waktu penyelesaian pemeriksaan terhadap Wajib Pajak : 1. Nama : ................................... (4) 2. NPWP :

(5) 3. Alamat : ................................... (6) 4. Tahun Pajak : ................................... (7) 5. Batas Waktu Pemeriksaan : ................................... (8) diperpanjang sampai dengan tanggal ............ (9) dengan alasan .................. (10) Demikian untuk dapat dimaklumi.

Kepala Kantor NIP ...................(11)

Tembusan :

1. .................................(12)

Page 4: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PETUNJUK PENGISIAN PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEMERIKSAAN

(LAMPIRAN 2) Angka 1 : Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak. Angka 2 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP terkait atau Direktur Pemeriksaan Pajak. Angka 3 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. Angka 4 : Diisi dengan Nama Wajib Pajak Angka 5 : Diisi dengan NPWP Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak Angka 7 : Diisi dengan Tahun Pajak Angka 8 : Diisi dengan tanggal batas waktu pemeriksaan pajak Angka 9 : Diisi dengan tanggal batas waktu perpanjangan pemeriksaan pajak. Angka 10 : Diisi dengan alasan perpanjangan pemeriksaan pajak. Angka 11 : Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan Angka 12 : Apabila pemeriksaan dilakukan oleh : 1. KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait 2. Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait. 3. Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP.

Page 5: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 3 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

..............................................................................(1) Nomor : ................, 19 ..... Sifat : Lampiran : I (satu) Set Hal : Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan ......... (2) Yth. ............................... ...................................... ....................................(3) Sehubungan dengan Surat kami Nomor : ..................... tanggal .................... (4), perihal Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan atas nama Wajib Pajak tersebut di bawah ini : 1. Nama : ................................... (5) 2. NPWP :

(6) 3. Alamat : ................................... (7) 4. Tahun Pajak : ................................... (8) 5. Alasan Perpanjangan : ................................... (9) Dengan ini diberitahukan bahwa mengingat pemeriksaan terhadap Wajib Pajak tersebut belum selesai, maka kami mohon agar diberikan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pemeriksaan sampai dengan tanggal ........(10). Demikian untuk dapat dimaklumi.

Kepala Kantor NIP ...................(11)

Tembusan :

1. .................................(12)

Page 6: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PETUNJUK PENGISIAN PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEMERIKSAAN

(LAMPIRAN 3) Angka 1 : Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak. Angka 2 : Diisi dengan permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaian I atau II. Angka 3 : Diisi dengan Kepala Kanwil DJP terkait atau Direktur Pemeriksa Pajak. Angka 4 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak. Angka 6 : Diisi dengan NPWP. Angka 7 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 8 : Diisi dengan Tahun Pajak Angka 9 : Diisi dengan alasan permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pemeriksaan. Angka 10 : Diisi dengan tanggal penyelesaian pemeriksaan yang diminta. Angka 11 : Diisi dengan Nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan. Angka 12 : Apabila pemeriksaan dilakukan oleh : 1. KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait 2. Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait. 3. Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP

Page 7: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 4 Surat Edaran DirjenPajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.............................................................................(1) Nomor : ....................., 19 ..... Sifat : Lampiran : Hal : Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan ....... (2) Yth. ............................... ...................................... ....................................(3)

Sehubungan dengan Surat Saudara Nomor : ..................... tanggal .................... (4), Perihal Permohonan Perpanjangan jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan, dengan ini diberikan persetujuan terhadap Wajib Pajak : 1. Nama : ................................... (5) 2. NPWP :

(6) 3. Alamat : ................................... (7) 4. Pemeriksaan harus

diselesaikan selambat-lambatnya tanggal

: ................................... (8)

Demikian untuk dapat dilaksanakan.

Kepala Kantor NIP ...................(9)

Tembusan :

1. .................................(10)

Page 8: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PETUNJUK PENGISIAN PERSETUJUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN

PEMERIKSAAN PAJAK (LAMPIRAN 4)

Angka 1 : Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak. Angka 2 : Diisi dengan Persetujuan Perpanjangan jangka waktu penyelesaian I atau II. Angka 3 : Diisi dengan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak Angka 4 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian

Pemeriksaan Pajak. Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak. Angka 6 : Diisi dengan NPWP. Angka 7 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 8 : Diisi dengan batas tanggal Penyelesaian Pemeriksaan Pajak. Angka 9 : Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan. Angka 10 : Apabila pemeriksaan dilakukan oleh : 1. KPP, tembusan diisi dengan Direktur Pemeriksaan Pajak. 2. Karikpa, tembusan diisi dengan Direktur Pemeriksaan Pajak dan KPP terkait. 3. Kanwil, tembusan diisi dengan KPP terkait

Page 9: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 5 Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK .............................................................................(1)

Nomor : ....................., 19 ..... Sifat : Lampiran : Hal : Usul Pemeriksaan Khusus Yth. ............................... ...................................... ....................................(2)

Bersama ini disampaikan usul untuk melakukan Pemeriksaan Khusus terhadap Wajib Pajak : 1. Nama : ................................... (3) 2. NPWP :

(4) 3. Alamat : ................................... (5) 4. Tahun Pajak : ........................

(6) 5. Alasan Pemeriksaan : ................................... (7) Demikian untuk dapat dimaklumi.

Kepala Kantor NIP ...................(8)

Tembusan :

1. .................................(9)

Page 10: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PETUNJUK PENGISIAN USUL PEMERIKSAAN KHUSUS

(LAMPIRAN 5) Angka 1 : Diisi dengan nama Unit yang mengusulkan Pemeriksaan Khusus. Angka 2 : Diisi dengan : 1. Kepala Kantor Wilayah DJP apabila usul Pemeriksaan Khusus berasal dari KPP atau Karikpa. 2. Direktur Pemeriksaan Pajak apabila usul Pemeriksaan Khusus berasal dari Kantor Wilayah DJP. Angka 3 : Diisi dengan Nama Wajib Pajak. Angka 4 : Diisi dengan NPWP. Angka 5 : Diisi dengan Alamat Wajib Pajak. Angka 6 : Diisi dengan Tahun Pajak. Angka 7 : Diisi dengan Kode : 11. Adanya indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan; 12. Adanya pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000; 13. Adanya pengaduan masyarakat tidak melalui Kotak Pos 5000; 14. Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang

disampaikan Wajib Pajak tidak benar ; 15. Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak; Angka 8 : Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan. Angka 9 : Apabila Usul dibuat oleh : 1. KPP, diisi dengan tembusan kepada - KPP terkait 2. Karikpa, diisi dengan tembusan kepada - KPP terkait 3. Kantor Wilayah DJP, diisi dengan tembusan kepada - Karikpa terkait - KPP terkait

Page 11: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 6 Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK .............................................................................(1)

Nomor : ....................., 19 ..... Sifat : Lampiran : Hal : Persetujuan Melakukan Pemeriksaan Khusus Yth. ............................... ...................................... ....................................(2)

Sehubungan dengan surat .................... (3) Nomor ............ tanggal ................. (4) perihal Usul Pemeriksaan Khusus, dengan ini Saudara diminta untuk melaksanakan Pemeriksaan Khusus tehadap Wajib Pajak : 1. Nama : ................................... (5) 2. NPWP :

(6) 3. Alamat : ................................... (7) 4. Alasan Pemeriksaan : ........................

(8) Dengan ketentuan umum sebagai berikut : 1. Tahun Pajak yang diperiksa adalah tahun pajak ........................ (9) 2. Pemeriksaan harus diselesaikan selambat-lambatnya tanggal ..... (10) Demikian untuk dapat dilaksanakan

Kepala Kantor NIP ...................(11)

Tembusan :

1. .................................(12)

Page 12: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PETUNJUK PENGISIAN PERSETUJUAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN KHUSUS

(LAMPIRAN 6) Angka 1 : Diisi dengan nama Unit yang menyetujui Pemeriksaan Khusus; Kantor Wilayah DJP atau Direktur

Pemeriksaan Pajak. Angka 2 : Diisi dengan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Khusus. Angka 3 : Diisi dengan Kepala Unit yang mengusulkan Pemeriksaan Khusus. Angka 4 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Usul Pemeriksaan Khusus. Angka 5 : Diisi dengan Nama Wajib Pajak. Angka 6 : Diisi dengan NPWP Angka 7 : Diisi dengan Alamat Wajib Pajak. Angka 8 : Diisi dengan kode sebagaimana tercantum pada angka 7 Lampiran 5. Angka 9 : Diisi dengan tahun pajak. Angka 10 : Diisi dengan batas pemeriksaan harus diselesaikan; 1 Untuk KPP harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 bulan sejak diterbitkannya persetujuan

Pemeriksaan Khusus. 2 Untuk Kantor Wilayah DJP atau Karikpa harus diselesaikan dalam jangka waktu 4 bulan sejak

diterbitkannya persetujuan Pemeriksaan Khusus. Angka 11 : Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan. Angka 12 : Diisi dengan tembusan kepada : - Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Direktur Pemeriksaan Pajak

kepada Kepala Kantor Wilayah DJP, maka tembusan dikirimkan kepada Kepala Karikpa dan KPP terkait.

- Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Direktur Pemeriksaan Pajak Kepada Kepala Karikpa, maka tembusan dikirimkan kepada Kepala KPP dan Kantor Wilayah DJP terkait.

- Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Kepala kantor Wilayah DJP kepada Kepala Karikpa, maka tembusan dikirimkan kepada Direktur Pemeriksaan Pajak dan Kepala KPP terkait.

- Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah DJP kepada Kepala KPP, maka tembusan dikirimkan kepada Direktur Pemeriksaan Pajak dan Kepala Karikpa terkait.

Page 13: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 8 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN LENGKAP

TAHUN 1998

NO NAMA UNIT/KANTOR

PEMERIKSA PAJAK

KETUA KELOMPOK

KETUA TIM

ANGGOTA TIM

JUMLAH

STANDAR PRESTASI

PEMERIKSA

JUMLAH RENCANA

PEMERIKSAAN LENGKAP

1 KANTOR PUSAT 8 12 9 29 8 232 KANWIL I 1 2 6 9 8 72

2 BANDA ACEH 2 4 8 14 8 112 3 MEDAN SATU 2 9 21 32 8 256 4 MEDAN DUA 2 10 18 30 8 240 5 PEMATANG SIANTAR 1 4 10 15 8 120 JUMLAH 16 41 72 129 1032

KANWIL II 1 3 3 7 8 56 6 PADANG 1 5 8 14 8 112 7 PEKANBARU 2 5 14 21 8 168 8 BATAM 2 5 10 17 8 136

JUMLAH 6 18 35 59 472 KANWIL III 1 0 6 7 8 56

9 PALEMBANG 2 11 17 30 8 240 10 JAMBI 2 2 8 12 8 96 11 BENGKULU 2 5 8 15 8 120 12 BANDAR LAMPUNG 1 5 19 25 8 200

JUMLAH 8 23 58 89 712 KANWIL IV 2 3 7 12 7 84

13 JAKARTA SATU 6 22 34 62 7 434 14 JAKARTA DUA 6 21 27 54 7 378 15 JAKARTA TIGA 4 20 32 56 7 392 16 JAKARTA EMPAT 5 18 33 56 7 392

JUMLAH 23 84 133 240 1680 KANWIL V 3 9 18 30 7 210

17 JAKARTA LIMA 6 21 28 55 7 385 18 JAKARTA ENAM 7 18 32 57 7 399 19 JAKARTA TUJUH 5 15 33 53 7 371 20 JAKARTA DELAPAN 5 17 39 61 7 427

JUMLAH 26 80 150 256 1792 KANWIL VI 3 10 25 38 6 228

21 JAKARTA KHUSUS SATU 5 22 66 93 6 558 22 JAKARTA KHUSUS DUA 5 28 72 105 6 630

JUMLAH 13 60 163 236 1416 KANWIL VII 2 8 11 21 8 168

23 BANDUNG SATU 4 10 28 42 8 336 24 BANDUNG DUA 3 13 21 37 8 296 25 TANGERANG 4 10 24 38 8 304 26 BOGOR 3 11 20 34 8 272 27 CIREBON 3 2 8 13 8 104 28 KARAWANG 3 8 20 31 8 248

JUMLAH 22 62 132 216 1.728 KANWIL VIII 2 5 9 16 8 128

29 SEMARANG SATU 4 14 24 42 8 336 30 SEMARANG DUA 3 12 18 33 8 264 31 KUDUS 3 4 6 13 8 104

Page 14: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 8 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN LENGKAP

TAHUN 1999

NO NAMA UNIT/KANTOR

PEMERIKSA PAJAK

KETUA KELOMPOK

KETUA TIM

ANGGOTA TIM

JUMLAH

STANDAR PRESTASI

PEMERIKSA

JUMLAH RENCANA

PEMERIKSAAN LENGKAP

32 PEKALONGAN 2 5 9 16 8 128 33 SURAKARTA 3 10 16 29 8 232 34 YOGYAKARTA 2 6 17 25 8 200 35 PURWOKERTO 2 4 6 12 8 96

KANWIL VIX 4 5 8 17 8 136

36 SURABAYA SATU 5 11 26 42 8 336 37 SURABAYA DUA 5 12 18 35 8 280 38 SURABAYA TIGA 4 12 23 39 8 312 39 MALANG 2 12 15 29 8 232 40 MOJOKERTO 4 13 22 39 8 312 41 MADIUN 3 2 8 13 8 104 42 KEDIRI 0 3 8 11 8 88 43 JEMBER 1 6 18 25 8 200

28 74 146 250 2000 KANWIL X 1 3 4 8 8 64

44 PONTIANAK 1 7 13 21 8 168 45 PALANGKA RAYA 2 3 8 13 8 104 3 13 25 42 336

KANWIL XI 1 2 5 8 8 64 46 BALIKPAPAN 2 5 10 17 8 136 47 SAMARINDA 5 5 9 19 8 152 48 BANJARMASIN 3 6 12 21 8 168 11 18 36 65 520

KANWIL XII 1 0 6 7 8 63 49 UJUNGPANDANG 3 11 16 30 8 270

KANWIL XIII 1 2 5 8 8 72

50 MANADO 2 5 10 17 8 153 51 PALU 2 6 7 15 8 135

KANWIL XIV 0 2 4 6 8 54

52 DENPASAR 1 9 15 25 8 225 53 MATARAM 2 4 8 14 8 126 54 KUPANG 2 4 8 14 8 126

KANWIL XV 1 1 3 5 8 40

55 AMBON 2 9 6 17 8 136 56 JAYAPURA 2 5 10 17 8 136

JUMLAH TOTAL 197 593 1.183 1.943 14.576

Page 15: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 9 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN LENGKAP

TAHUN 1998

NO. UNIT/KANTOR KETUA KELOMPOK KETUA TIM

STANDAR PRESTASI

PEMERIKSA

RENCANA PEMERIKSAAN

1 TPW ACEH 1 5 4 20 2 TPW SUMUT 2 10 4 40 3 TPW SUMBAR 1 5 4 20 4 TPW RIAU 1 5 4 20 5 TPW JAMBI 1 5 4 20 6 TPW BENGKULU 2 10 4 40 7 TPW SUMATERA SELATAN 2 10 4 40 8 TPW LAMPUNG 1 5 4 20 9 TPW JAKARTA PARIPURNA I 6 36 4 144

10 TPW JAKARTA PARIPURNA II 5 25 4 100 11 TPW JAKARTA KHUSUS 7 30 4 120 12 TPW JABAR 4 15 4 60 13 TPW JATENG 3 15 4 60 14 TPW YOGYAKARTA 1 4 4 16 15 TPW JATIM 3 22 4 88 16 TPW KALBAR 2 5 4 20 17 TPW KALTIM 1 6 4 24 18 TPW KALSEL & KALTENG 2 6 4 24 19 TPW SULSEL 2 10 4 40 20 TPW SULUT 1 5 4 20 21 TPW BALI & NTB 1 4 4 16 22 TPW MALUKU 2 8 4 32 23 TPW IRJA 1 4 4 16 24 TPW NTT 1 4 4 16 25 TPW SULTENG 1 4 4 16

Jumlah Total 54 258 1.032

Page 16: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 10 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA

TAHUN 1998

NO NAMA UNIT/KANTOR JUMLAH

PEMERIKSA

PEMERIKSAAN

RUTIN KHUSUS TAHUN BERJALAN

JUMLAH

KANWIL I 1 KPP BANDA ACEH 13 359 0 0 359 2 KPP LHOK SEUMAWE 21 962 0 0 962 3 KPP MEULABOH 11 318 47 47 412 4 KPP BINJAI 33 467 59 59 585 5 KPP MEDAN BARAT 21 1610 50 50 1710 6 KPP MEDAN UTARA 17 289 65 65 419 7 KPP MEDAN TIMUR 33 1411 142 142 1695 8 KPP TEBING TINGGI 13 335 130 130 595 9 KPP KISARAN 18 322 66 66 454

10 KPP RANTAU PRAPAT 15 186 31 31 248 11 KPP PEMATANG SIANTAR 27 280 68 68 416 12 KPP PADANG SIDEMPUAN 19 405 76 76 557

KANWIL II

13 KPP BUKITTINGGI 18 446 30 30 506 14 KPP PADANG 19 497 40 40 577 15 KPP PEKANBARU 28 1071 20 20 1111 16 KPP DUMAI 28 600 61 61 722 17 KPP RENGAT 17 238 30 30 298 18 KPP TANJUNG PINANG 15 703 110 110 923 19 KPP BATAM 36 405 135 135 675

KANWIL III

20 KPP PALEMBANG UTARA 20 1358 140 140 1636 21 KPP PALEMBANG SELATAN 19 371 42 42 455 22 KPP JAMBI 13 721 72 72 865 23 KPP BANDAR LAMPUNG 13 4563 244 244 5051 24 KPP BENGKULU 18 292 83 83 458 25 KPP LUBUK LINGGAU 30 476 30 30 536 26 KPP BATU RAJA 8 513 36 36 585 27 KPP PANGKAL PINANG 16 537 74 74 685 28 KPP TANJUNG PANDAN 10 187 40 40 267 29 KPP METRO 12 170 95 95 360 30 KPP MUARA BUNGO 13 424 28 28 480

KANWIL IV

31 KPP JAKARTA MATRAMAN 31 205 20 20 245 32 KPP JAKARTA JATINEGARA 40 133 75 75 1483 33 KPP JAKARTA PULOGADUNG 36 506 44 44 594 34 KPP JAKARTA CAKUNG 35 181 33 33 247 35 KPP JAKARTA SETIABUDI 35 1536 39 39 1614 36 KPP JAKARTA TEBET 37 923 78 78 1079 37 KPP JAKARTA MAMPANG PRAPATAN 46 1395 40 40 1475 38 KPP JAKARTA KRAMAT JATI 25 1061 31 31 1123 39 KPP JAKARTA KEBAYORAN BARU 34 844 25 25 894

Page 17: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 10 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA

TAHUN 1998

NO NAMA UNIT/KANTOR JUMLAH

PEMERIKSA

PEMERIKSAAN

RUTIN KHUSUS TAHUN BERJALAN

JUMLAH

40 KPP JAKARTA KEBAYORAN LAMA 40 1032 45 45 1122 41 KPP JAKARTA CILANDAK 20 151 10 10 171 42 KPP JAKARTA PASAR MINGGU 27 345 30 30 405 43 KPP JAKARTA PENJARINGAN 44 1253 118 118 1489 44 KPP JAKARTA TANJUNG PRIOK 29 567 0 0 567 45 KPP JAKARTA KELAPA GADING 37 685 250 250 1185

JUMLAH 516 12.017 838 838 13.693 KANWIL V

46 KPP JAKARTA GAMBIR I 58 1370 157 157 1684 47 KPP JAKARTA GAMBIR II 33 625 75 75 775 48 KPP JAKARTA SAWAH BESAR 39 2066 80 80 2226 49 KPP JAKARTA KEMAYORAN 29 335 70 70 475 50 KPP JAKARTA CEMPAKA PUTIH 21 517 63 63 643 51 KPP JAKARTA MENTENG 36 1765 88 88 1941 52 KPP JAKARTA TANAH ABANG 45 869 100 100 1069 53 KPP JAKARTA SENEN 40 571 158 158 887 54 KPP JAKARTA PALMERAH 51 1342 0 0 1342 55 KPP JAKARTA TAMANSARI 54 1323 101 101 1525 56 KPP JAKARTA TAMBORA 33 1400 200 200 1800 57 KPP JAKARTA CENGKARENG 38 1096 0 0 1096 58 KPP JAKARTA KEBON JERUK 32 440 0 0 440

JUMLAH 509 13.719 1.092 1.092 15.903 KANWIL VI

59 KPP PMA I 76 2168 0 0 2168 60 KPP PN & D 36 179 0 0 179 61 KPP BADORA 57 1583 0 0 1583 62 KPP PERS. MASUK BURSA 54 185 5 5 195

JUMLAH 223 4.115 5 5 4.125 KANWIL VII

63 KPP SERANG 11 368 50 50 468 64 KPP TANGERANG 46 1321 110 110 1541 65 KPP SERPONG 36 1007 111 111 1229 66 KPP CIBINONG 38 454 63 63 580 67 KPP BOGOR 37 538 115 115 768 68 KPP SUKABUMI 16 305 80 80 465 69 KPP CIANJUR 20 230 105 105 440 70 KPP KARAWANG 28 573 132 132 837 71 KPP BEKASI 30 896 150 150 1196 72 KPP PURWAKARTA 12 443 59 59 561 73 KPP CIREBON 28 1081 100 100 1281 74 KPP TASIKMALAYA 10 152 12 12 176 75 KPP CIMAHI 39 1261 25 25 1311 76 KPP BANDUNG TEGALLEGA 40 1236 84 84 1404 77 KPP BANDUNG KAREES 35 2273 60 60 2393 78 KPP BANDUNG CIBEUNYING 30 1215 145 145 1505 79 KPP BANDUNG BOJONAGARA 25 699 66 66 831

JUMLAH 481 14.052 1.467 1.467 16.986

Page 18: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 10 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA

TAHUN 1998

NO NAMA UNIT/KANTOR JUMLAH

PEMERIKSA

PEMERIKSAAN

RUTIN KHUSUS TAHUN BERJALAN

JUMLAH

KANWIL VIII 80 KPP MAGELANG 18 191 48 48 287 81 KPP KEBUMEN 6 320 1 1 322 82 KPP PATI 15 650 80 80 810 83 KPP SALATIGA 24 213 134 134 481 84 KPP KUDUS 21 596 60 60 716 85 KPP SEMARANG BARAT 30 748 44 44 836 86 KPP KLATEN 16 694 21 21 736 87 KPP SEMARANG SELATAN 27 659 106 106 871 88 KPP TEGAL 22 277 180 180 637 89 KPP YOGYAKARTA 24 1740 228 228 2196 90 KPP CILACAP 21 747 100 100 947 91 KPP PURWOKERTO 16 541 145 145 831 92 KPP SURAKARTA 27 1038 250 250 1538 93 KPP SEMARANG TIMUR 27 404 418 415 1240 94 KPP PEKALONGAN 16 115 50 50 215

KANWIL IX

95 KPP BOJONEGORO 16 295 101 101 497 96 KPP MOJOKERTO 24 363 51 51 465 97 KPP SIDOARJO 32 987 60 60 1107 98 KPP SURABAYA SUKOMANUNGGAL 28 593 122 122 837 99 KPP SURABAYA KREMBANGAN 29 864 228 228 1320

100 KPP SURABAYA GUBENG 23 762 140 140 1042 101 KPP SURABAYA TEGALSARI 29 1035 120 120 1275 102 KPP PAMEKASAN 16 236 215 215 666 103 KPP SURABAYA WONOCOLO 23 1361 201 201 1763 104 KPP SURABAYA GENTENG 29 972 143 143 1258 105 KPP GRESIK 28 450 350 350 1150 106 KPP MADIUN 23 225 50 50 325 107 KPP KEDIRI 49 687 10 10 707 108 KPP MALANG 22 504 143 143 790 109 KPP PASURUAN 17 552 15 15 582 110 KPP PROBOLINGGO 15 291 50 50 391 111 KPP JEMBER 21 495 115 115 725 112 KPP BANYUWANGI 18 222 146 146 514

KANWIL X

113 KPP PONTIANAK 27 1329 150 150 1629 114 KPP SINGKAWANG 18 238 75 75 388 115 KPP PALANGKARAYA 15 177 29 29 235 116 KPP SAMPIT 12 255 150 150 555

Page 19: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 10 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA

TAHUN 1998

NO NAMA UNIT/KANTOR JUMLAH

PEMERIKSA

PEMERIKSAAN

RUTIN KHUSUS TAHUN BERJALAN

JUMLAH

KANWIL XI 117 KPP BALIKPAPAN 22 448 37 37 522 118 KPP SAMARINDA 22 1100 132 132 1364 119 KPP BANJARMASIN 27 1336 315 315 1966 120 KPP TARAKAN 24 360 45 45 450

JUMLAH 95 3.244 529 529 4.302 KANWIL XII

121 KPP UJUNG PANDANG 36 1954 70 70 2094 122 KPP PARE-PARE 20 535 35 35 605 123 KPP PALOPO 17 428 45 45 518 124 KPP KENDARI 22 560 44 44 648

JUMLAH 95 3.477 194 194 3.865 KANWIL XIII

125 KPP MANADO 28 1390 45 45 1480 126 KPP GORONTALO 14 131 35 35 201 127 KPP PALU 23 430 44 44 518 128 KPP LUWUK 14 185 15 15 215

JUMLAH 79 2.136 139 139 2.414 KANWIL XIV

129 KPP DENPASAR 15 1844 1 1 1846 130 KPP SINGARAJA 14 384 0 0 384 131 KPP MATARAM 21 351 30 30 411 132 KPP BIMA 14 526 0 0 526 133 KPP KUPANG 13 521 55 55 631 134 KPP MAUMERE 13 730 50 50 830 135 KPP DILI 16 243 54 54 351

JUMLAH 106 4.599 190 190 4.979 KANWIL XV

136 KPP AMBON 17 784 51 51 886 137 KPP TERNATE 10 268 30 30 328 138 KPP SORONG 19 335 150 150 635 139 KPP JAYAPURA 15 523 61 61 645

JUMLAH 61 1.910 292 292 2.494 JUMLAH TOTAL 3.563 101.609 11.319 11.319 124.247

Page 20: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 7.1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-03/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

Wajib Pajak Badan Nomor : (i)

Tanggal : (ii) I. UMUM A. PENUGASAN PEMERIKSAAN 1. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak : Nomor Tanggal 2. Tim Pemeriksa : a. Ketua Kelompok (Supervisor) : (Nama/NIP) b. Ketua Tim : (Nama/NIP) c. Anggota Tim : 1. (Nama/NIP) 2. (Nama/NIP)

3. No. LP-2 :

4. Tahun Pajak :

5. Penugasan Pemeriksaan :

6. Kelompok SPT yang diperiksa :

7. Alasan Pemeriksaan :

8. Tanggal mulai pemeriksaan : 9. Tanggal selesai pemeriksaan : 10. Jam pemeriksaan : 11. Pemberitahuan Perpanjangan :

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan No. Surat Tgl. Surat Tgl. Jatuh Tempo Keterangan

Pemberitahuan Permohonan Pertama Permohonan Kedua B. IDENTITAS WAJIB PAJAK 1. Nama Wajib Pajak : 2. NPWP : 3. Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP : 4. Bentuk Usaha : 5. Alamat dan Nomor Telepon : a. Kantor Pusat/Tempat Usaha : b. Cabang (Perwakilan) : c. Pabrik (Unit Usaha Lain) : 6. Status Permodalan : [ ] PMA [ ] PMDN [ ] BUMN [ ] BUMN [ ] Swasta Lainnya 7. Status Badan : [ ] Pusat [ ] Tunggal [ ] Cabang [ ] BUT

8. Klasifikasi Lapangan Usaha : a. SPT :

Page 21: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

b. Pemeriksa :

......................

...................... 9. Jenis Pajak yang menjadi kewajiban : [ ] PPh Badan [ ] PPh Pasal 21 [ ] PPh Pasal 22 [ ] PPh Pasal 23 [ ] PPh Pasal 26 [ ] PPN/PPn BM [ ] PBB [ ] BPHTB 10. Penanggung Jawab - Nama : - Jabatan : - Alamat dan Nomor Telepon : 11. Pendirian a. Tanggal dan Tempat Pendirian : Akte Notaris : Nomor : b. Akta Perubahan (Terakhir) : Tanggal : Notaris : Nomor : Perihal/Tentang : 12. Permodalan dan Daftar Pemegang Saham a. Permodalan Modal Statuter : Rp. ............ terdiri .......... saham @ Rp ............. Modal ditempatkan : Rp...................... Modal disetor : Rp. ..................... b. Daftar Pemegang Saham

No. Nama dan NPWP Alamat

Jumlah saham yang dipegang

Saham Nilai

Nominal (Rp)

Prosentase Keterangan

13. Pengurus a. Dewan Direksi

No. Nama dan NPWP Jabatan Alamat Keterangan

b. Komisaris

No. Nama dan NPWP Jabatan Alamat Keterangan

C. PEMBUKUAN WAJIB PAJAK 1. Metode Pembukuan yang dipakai : [ ] Kas [ ] Akrual 2. Proses Pembukuan : [ ] Manual [ ] Electronic Data

Processing 3. Tahun Buku : Mulai ..............................s.d.......................

Page 22: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

4. Laporan Keuangan disusun/diaudit : [ ] Disusun sendiri [ ] Kantor Akuntan Publik : ............................................ Nama Akuntan : ............................................ No. Reg. : .......................... Pendapat Akuntan : ............................................ 5. Pendapat Pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak. ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. D. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN 1. Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan : [ ] Dilaksanakan sendiri [ ] Konsultan Pajak Nama Konsultan : No. Surat Izin Kerja : 2. Ketaatan Pemasukan SPT - SPT Tahunan : - PPh WP Badan [ ] Tepat Waktu Tgl ........ [ ] Tidak Tepat Waktu Tgl ........ [ ] Tidak Disampaikan Tgl ........ - PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu Tgl ........ [ ] Tidak Tepat Waktu Tgl ........ [ ] Tidak Disampaikan Tgl ........ - SPT Masa : - PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Disampaikan ........Bulan - PPN/PPn BM : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Disampaikan ........Bulan 3. Ketaatan pembayaran/setoran masa : - PPh Pasal 25 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak dibayar ........Bulan - PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak disetor ........Bulan - PPh Pasal 22 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak disetor ........Bulan - PPh Pasal 23 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak disetor ........Bulan - PPh Pasal 26 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak disetor ........Bulan - PPN/PPn BM : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak disetor ........Bulan 4. Tunggakan Pajak :

No. Nomor dan Tanggal skp dan STP Jumlah Tunggakan Tanggal Jauh Tempo

Tanggal Surat Keberatan

1. 2. 3. ... ...

5. Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu : a. No. LPP : b. Tanggal LPP : E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

Page 23: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

F. DAFTAR LAMPIRAN II. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN A. GAMBARAN KEGIATAN USAHA B. GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI 1. Pengendalian Intern 2. Sistem Akuntansi C. DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM

No. Nama Buku/Catatan/Dokumen yang dipinjam Keterangan 1. 2. 3. 4. .... ....

D. MATERI YANG DIPERIKSA 1. Pemanfaatan Data. 2. Objek PPh Badan. a. Peredaran Usaha b. Harga Pokok Penjualan. c. Penghasilan Lain dari Luar Usaha. d. Pengurangan Penghasilan Bruto. 3. Objek PPh Pasal 21. 4. Objek PPh Pasal 22. 5. Objek PPh Pasal 23. 6. Objek PPh Pasal 26. 7. DPP PPN/PPn BM. 8. PBB. 9. BPHTB. 10. Kredit Pajak. 11. Kompensasi Kerugian. E. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN 1. Pemanfaatan data/alat keterangan. (KKP - Data) Pengujian bersumber dari : - KP Data - 9 - Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut. Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah : - Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau - Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya pajak terutang. 2. PPh Badan 2.1 Peredaran Usaha (KKP B-1) Pengujian bersumber dari : - Buku besar penjualan dan faktur penjualan - Arus piutang atau arus barang - Equalisasi Peredaran Usaha menurut PPh dengan Penyerahan menurut PPN - dan dokumen lainnya (PEB, Bill of Lading, dan Letter of Credit) Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Penjualan ekspor Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan

disebutkan indeks KKP-nya)

Page 24: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

2.2 Harga Pokok Penjualan (KKP B - 2) 2.2.1. Pembelian bahan baku (KKP B - 2 - 1) Pengujian bersumber dari : - Buku pembelian dan faktur pembelian. - Arus utang dan barang - dan dokumen lainnya (PIB) 2. 2.2. Persediaan (KKP B - 2 - 2) Pengujian bersumber dari : - Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya (saldo awal) - Kartu persediaan - Arus barang 2.2.3. Penyusutan (KKP B - 2 - 3) Pengujian bersumber dari : - Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya - Daftar aktiva - Bukti pembelian aktiva 2.2.4. Upah Langsung (KKP B - 2 - 4) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku besar biaya - Daftar gaji/upah 2.2.5. BPTL lainnya (KKP B - 2 - 5) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku besar biaya - Bukti pendukung lainnya Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Pembelian bahan baku dan pembantu

- Persediaan - Penyusutan - Upah langsung - Dan lain-lain

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 2.3. Pengurangan Penghasilan Bruto (KKP B - 3) 2.3.1. Biaya Penjualan (KKP B - 3 - 1) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank. - Buku Besar. - Bukti pendukung lainnya. Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Biaya Promosi - Biaya Pengepakan

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 2.3.2. Biaya Umum dan Administrasi (KKP B–3-2) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku Besar - Bukti pendukung lainnya.

Page 25: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Biaya Gaji Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 2.3.3. Biaya Umum dan Administrasi (KKP B - 3 - 3) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku Besar - Bukti pendukung lainnya. Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Biaya Bunga - Biaya administrasi bank - Kerugian dari

penjualan/pengalihan harta - Dan lain-lain

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya). 2.4. Penghasilan dari Luar Usaha (KKP B -4) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku Besar - Bukti pendukung lainnya. Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Bunga - Deviden - Royalti - Sewa - Keuntungan dari penjualan

pengalihan harta - Dan lain-lain.

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 3. PPh Pasal 21 (KKP E - 1) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa/Tahunan PPh Pasal 21 - Daftar gaji/upah - Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan) Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PPh Pasal 21 menurut Pemeriksa ............................................. Rp. Objek PPh Pasal 21 menurut SPT/WP ................................................ Rp. Koreksi ......................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 4. PPh Pasal 22 (KKP E - 2) Pengujian bersumber dari : - Buku Kas/Bank - Buku penjualan - Buku piutang - Uang muka pada pos neraca Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Page 26: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Objek PPh Pasal 22 menurut Pemeriksa ............................................. Rp. Objek PPh Pasal 22 menurut SPT/WP ................................................. Rp. Koreksi ......................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 5. PPh Pasal 23 (KKP E - 3) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa - Hutang lain-lain - Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan) Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PPh Pasal 23 menurut Pemeriksa ............................................. Rp. Objek PPh Pasal 23 menurut SPT/WP ................................................. Rp. Koreksi ......................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 6. PPh Pasal 26 (KKP E - 4) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa - Perjanjian perpajakan dengan negara lain (tax treaty). - Hutang lain-lain di pos neraca. - Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan) Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa ............................................. Rp. Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/WP ................................................ Rp. Koreksi ......................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 7. PPN/PPn BM (KKP E - 5) 7.1 PPN/PPn BM Dalam Negeri (KKP E - 5 - 1) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa PPN. - Buku kas/bank. - Buku penjualan dan pembelian - Faktur Pajak Keluaran dan Masukan - Buku piutang dan hutang. - Uang muka pada pos neraca. - Buku penghasilan lain-lain - Equalisasi peredaran usaha di PPh Badan Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

DPP PPN Keluaran - Retur penjualan

Jumlah DPP PPN Masukan

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 7.2. PPN Jasa Luar Negeri (KKP E- 5 – 2) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa PPN - Buku kas/bank. - Buku penjualan dan pembelian - Faktur Pajak Keluaran dan Masukan - Buku piutang dan hutang - Uang muka pada pos neraca. - Buku biaya Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi

Page 27: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

(Rp) (Rp)

- Royalty Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya) 8. PBB (KKP E - 6) Pengujian bersumber dari : - SPPT PBB - Buku kas/bank Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................... Rp. Objek PBB menurut SPPT ………………................................................... Rp. Koreksi ......................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya). 9. Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (KKP E - 7) Pengujian bersumber dari : - Buku kas/bank - Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan. - Daftar Aktiva - Bukti pendukung lainnya Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan adalah : Objek pengalihan hak atas tanah bangunan menurut Pemeriksa Rp. Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Wajib Pajak Rp. Koreksi ......................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya). 10.Kredit Pajak (KKP E – 8) Pengujian bersumber dari : - Surat Setoran Pajak (lembar kedua) - Bukti pemotongan/ Pemungutan - Konfirmasi kepada Bank Persepsi / PT Pos Indonesia Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

No. Jenis Pajak Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

1.

2. 3. 4. 5. 6.

7. 8.

PPh Badan : a. PPh Pasal 22 b. PPh Pasal 23 c. PPh Pasal 24 d. PPh Pasal 25 e. PPh Pasal 26 f. PPh Pasal 29 PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 26 PPN dan PPnBM a. Pajak Masukan Impor b. Pajak Masukan Dalam Negeri c. Pajak Masukan dari masa pajak yg tidak sama d. Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu e. Lain-lain f. Dikurangi pembayaran pendahuluan/ pengembalian

oleh BAPEKSTA PBB BPHTB

J u m l a h Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

dan disebutkan indeks KKP-nya). 11.Kompensasi kerugian (KKP E - 9) Uraikan kerugian yang masih boleh dikompensasikan dengan penghasilan tahun pajak yang sedang diperiksa

dengan memperhatikan surat ketetapan pajak atas kerugian tersebut. III. IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN

Page 28: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

A. IKHTISAR KOREKSI 1. Objek PPh Badan

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

J u m l a h

2. Objek PPh Pasal 21

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

J u m l a h

3. Objek PPh Pasal 22

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

J u m l a h

4. Objek PPh Pasal 23

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

J u m l a h

5. Objek PPh Pasal 26

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

J u m l a h

Page 29: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

6. Objek PPN/PPnBM

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

J u m l a h

7. Objek Pajak Bumi dan Bangunan

No. Objek Jenis Lokasi

SPPT SSP Penanggung Pajak

Jumlah 8. Objek Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan

No. Uraian Nilai Transaksi WP Pemeriksa

Koreksi

Jumlah B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA

No. Jenis Pajak Jumlah (Rp)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

PPh Badan PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 26 PPN dan PPnBM PBB BPHTB

Jumlah

C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG

1. PPh Badan Penghasilan Kena Pajak menurut SPT/WP Rp Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp ----------------------- Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp ============= Pengenaan Pajak (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku) : - ....% X Rp. ....................... = Rp - ....% X Rp. ....................... = Rp - ....% X Rp. ....................... = Rp ========== Jumlah Pajak Terutang Rp Kredit Pajak Rp --------------------- PPh lebih/kurang bayar Rp Sanksi bunga/kenaikan (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

Page 30: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

- Bunga : ....% X ............... bulan X Rp .......... Rp - Kenaikan: ....% X Rp .......... Rp ------------------- PPh yang masih harus dibayar Rp =========== 2. PPh Pasal 21 Dasar Pengenaan Pajak Rp PPh Pasal 21 yang terutang Rp PPh Pasal 21 yang dibayar Rp ------------------- PPh Pasal 21 lebih/kurang bayar Rp =========== Sanksi bunga/kenaikan (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) : - Bunga : ....% X ............... bulan X Rp .......... Rp - Kenaikan: ....% X Rp .......... Rp ------------------- PPH yang masih harus dibayar Rp =========== 3. PPh Pasal 22 Dasar Pengenaan Pajak Rp Pajak Terutang (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) : ...........% x Rp. ........... Rp PPh Pasal 22 yang dibayar Rp -------------------- PPh Pasal 22 lebih/kurang bayar Rp Sanksi bunga/kenaikan (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) : - Bunga ....% X ............... bulan X Rp .......... Rp - Kenaikan: ....% X Rp .......... Rp ------------------- PPh yang masih harus dibayar Rp =========== 4. PPh Pasal 23 Dasar Pengenaan Pajak Rp (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) : ...........% x Rp. ........... Rp Telah disetor Rp ------------------- PPh Pasal 23 lebih/kurang dibayar Rp Sanksi bunga/kenaikan (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) : - Bunga ....% X ............... bulan X Rp .......... Rp - Kenaikan: ....% X Rp .......... Rp -------------------- PPh Pasal 23 yang masih harus dibayar Rp =========== 5. PPh Pasal 26 Dasar Pengenaan Pajak Rp Pajak Terutang (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) : ...........% x Rp. ........... Rp Telah disetor Rp -------------------

Page 31: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PPh Pasal 26 lebih/kurang dibayar Rp Sanksi bunga/kenaikan (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) : - Bunga : ....% X ............... bulan X Rp .......... Rp - Kenaikan: ....% X Rp .......... Rp ------------------- PPh Pasal 26 yang masih harus dibayar Rp =========== 6. PPN/PPn BM PPN - Jumlah Penyerahan Kena Pajak : DPP a. Ekspor Rp b. Penyerahan yang PPN-nya ditunda, ditangguhkan, dan ditanggung Pemerintah dll. Rp c. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut : - dengan tarif umum 10% Rp - dengan tarif efektif ....% Rp --------------------- Jumlah Penyerahan Kena Pajak Rp ============ - Jumlah Pajak Keluaran DPP PPN a. Pajak Keluaran Seluruhnya : Rp Rp - dengan tarif umum 10% Rp Rp - dengan tarif efektif ....% Rp Rp b. Dikurangi retur penjualan Rp Rp c. Dikurangi Pajak Keluaran ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988 Rp Rp ---------------- ---------------- Pajak Keluaran yang harus dipungut Rp Rp ========= ========= - Kredit Pajak Pertambahan Nilai : DPP PPN a. Pajak Masukan Impor Rp Rp b. Pajak Masukan Dalam Negeri Rp Rp c. Pajak Masukan dari Masa Pajak yang tidak sama Rp Rp d. Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu Rp Rp e. Lain-lain Rp Rp f. Dikurangi pembayaran pendahuluan/ pengembalian oleh BAPEKSTA Rp Rp ---------------- ---------------- Jumlah Kredit PPN RP RP ========= ========= - Pajak yang kurang/lebih dibayar : a. Penyerahan Kena Pajak Rp b. Pajak Keluaran Rp c. Kredit PPN Rp ------------------ Pajak yang kurang/lebih dibayar Rp =========== d. Denda (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) : - .....% X ........ bulan X Rp Rp ------------------ Rp ------------------- PPN yang masih harus dibayar Rp ============ PPnBM - Penyerahan Dalam Negeri dan Ekspor : DPP a. Dikenakan tarif 0 % (Ekspor) Rp b. Dikenakan tarif 10% Rp c. Dikenakan tarif 20% Rp d. Dikenakan tarif 30% Rp e. Ditunda, ditangguhkan dan ditanggung Pemerintah Rp ---------------- Jumlah Penyerahan DN dan Ekspor Rp

Page 32: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

========= - PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri: PPnBM a. Tarif 10% Rp b. Tarif 20% Rp c. Tarif 30% Rp d. Dikurangi retur penjualan Rp e. Dikurangi PPnBM Ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988 Rp --------------------- Jumlah PPnBM yang harus disetor Rp ============ - PPnBM atas Impor : DPP PPN a. Tarif 10% Rp Rp b. Tarif 20% Rp Rp c. Tarif 30% Rp Rp ------------------ ------------------- Jumlah PPnBM atas Impor Rp Rp ========== =========== - Jumlah yang kurang/lebih disetor : a. PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri Rp b. PPnBM atas Impor Rp ------------------- Jumlah PPnBM yang harus disetor Rp PPn BM yang disetor Rp ------------------- PPn BM yang kurang/lebih disetor Rp Denda : (tarif disesuaikan dengan ketentuan/ peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) : - .....% X ............... bulan X Rp Rp ------------------- Rp --------------------- PPn BM yang masih harus dibayar Rp ============ 7. PBB 8. BPTHB IV. KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN 1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN PPh Badan

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksa (Rp)

Koreksi (Rp)

Penghasilan Dari Usaha Penghasilan Dari Luar Usaha Penghasilan Bruto Pengurangan Penghasilan Bruto Penghasilan Neto Kompensasi Kerugian Penghasilan Kena Pajak PPh Terutang Kredit Pajak PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar

Page 33: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PPh Pasal 21

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksa (Rp)

Koreksi (Rp)

PPh Terutang Telah disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPh Pasal 22

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksa (Rp)

Koreksi (Rp)

PPh Terutang Telah disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPh Pasal 23

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksa (Rp)

Koreksi (Rp)

PPh Terutang Telah disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPh Pasal 26

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksa (Rp)

Koreksi (Rp)

PPh Terutang Telah disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPN/PPnBM Tahun ……. Masa ……..

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksa (Rp)

Koreksi (Rp)

Pajak Keluaran Pajak Masukan Kelebihan Bulan Lalu Kurang (lebih) bayar Telah dibayar Kurang Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPB Tahun ...... BPHTB Tahun ....... 2. DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

Page 34: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

3. USUL PEMERIKSA ...................,.....................19....... KETUA KELOMPOK KETUA TIM PEMERIKSA. (SUPERVISOR) ........................ ........................ NIP. NIP. ANGGOTA TIM PEMERIKSA, ........................ NIP. KEPALA KARIKPA/KAKANWIL/DIR RIKPA ........................ ........................ NIP. NIP.

Page 35: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

Wajib Pajak Badan (i) Diisi dengan Nomor LPP (ii) Diisi dengan tanggal penerbitan LPP BAB I A. PENUGASAN PEMERIKSAAN (1) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. (2) Diisi dengan Nama dan NIP dari a. Ketua Kelompok (Supervisor) b. Ketua Tim c. Anggota Tim (3) Diisi dengan Nomor Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP – 2) (4) Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa (5) Diisi dengan penugasan pemeriksaan berupa 01. Instruksi dari Direktur Jenderal Pajak 02. Instruksi atau persetujuaan dari Direktur Pemeriksaan Pajak. 03. Instruksi atau persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah DJP, serta semua penugasan pemeriksaan

rutin. (6) Diisi dengan Kelompok SPT Wajib Pajak yang diperiksa : 01. Lebih Bayar 02. Kurang Bayar 03. Rugi (Tidak Lebih Bayar) 04. Nihil. (7) Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan : 01. SPT Tahunan PPh WP Badan yang menyatakan lebih bayar. 03. SPT Tahunan PPh WP Badan yang menyatakan rugi (tidak lebih bayar). 04. SPT Tahunan PPh WP Badan yang menyatakan adanya kompensasi kerugian dari tahun-tahun

pajak sebelumnya yang belum pernah dilakukan pemeriksaan. 05. SPT PPh WP Badan untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan tahun buku yang

telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak. 06. Likuidasi, Penggabungan, Pemekaran dan Pengambilalihan Usaha. 07. Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya. 08. Data Prioritas. 09. Pemeriksaan untuk tujuan lain. 11. Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak Badan melakukan tindak pidana di bidang perpajakan. 12. Terdapat pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000. 13. Terdapat pengaduan masyarakat yang tidak melalui Kotak Pos 5000. 14. Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan

Wajib Pajak Badan tidak benar. 15. Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak. 21. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPh nya menyatakan lebih bayar 22. Wajib Pajak inti yang SPT Tahunan PPh nya menyatakan tidak lebih bayar 23. Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak intinya berdomisili di dalam wilayah wewenang Unit

Pelaksana Pemeriksaan Lengkap. 24. Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili di luar wilayah wewenang Unit Pelaksana

Pemeriksaan Lengkap. 31. Pemeriksaan Bukti Permulaan. 32. Pemeriksaan Lain-lain (8) Diisi dengan tanggal pemeriksaan mulai dilaksanakan, yaitu tanggal diserahkannya Surat Pemberitahuan

tentang Pemeriksaan Pajak kepada Wajib Pajak. (9) Diisi dengan tanggal diselesaikannya pemeriksaan. (10) Diisi dengan lamanya jam pemeriksaan. (11) Pada tabel yang tersedia diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan dan Permohonan

Perpanjangan jangka Waktu Pemeriksaan dan tanggal jatuh tempo pemeriksaan. BAB I B. IDENTITAS WAJIB PAJAK (1) Diisi dengan Nama Wajib Pajak. (2) Diisi dengan NPWP. (3) Diisi dengan Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP. (4) Diisi dengan bentuk usaha Wajib Pajak sesuai dengan Subjek Pajak sebagaimana dimaksud pada Pasal 2

(1) UU No.10/1994 sebagai contoh: PT, Firma, CV, Yayasan atau Koperasi. (5) Diisi dengan Alamat dan Nomor Telepon Wajib Pajak. (6) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Status Permodalan Wajib Pajak. (7) Diisi dengan memberi tanda (x) pada status Badan Wajib Pajak. (8) Diisi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sesuai dengan Kep-1444/PJ.24/1994 tentang

Klasifikasi Lapangan Usaha berdasarkan SPT WP dan berdasarkan hasil pemeriksaan, beserta penjelasannya.

(9) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Jenis Pajak yang menjadi kewajiban WP. (10) Diisi dengan Nama, Jabatan, Alamat dan No. Telp. Penanggung Jawab. (11) Diisi dengan Tanggal dan Tempat Pendirian, Nama Notaris, Nomor Akte dan Perubahannya. (12) Diisi dengan data Permodalan dan Daftar Pemegang Saham. (13) Diisi dengan data Pengurus yang terdiri dari Dewan Direksi dan Komisaris. BAB I C. PEMBUKUAN WAJIB PAJAK (1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Metode Pembukuan yang dipakai.

Page 36: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

(2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Proses Pembukuan yang digunakan Yang dimaksud dengan Manual adalah bila proses pembukuan tidak dilakukan secara otomatis, Sedangkan Electronic Data Processing bila proses pembukuan dilakukan secara otomatis.

(3) Diisi dengan tahun buku. (4) Diisi dengan pembuat Laporan Keuangan. (5) Diisi dengan pendapat pemeriksa tentang pembukuan Wajib Pajak. BAB I D. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN (1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan. (2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan Pemasukan SPT Wajib Pajak. (3) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan pembayaran/setoran masa pajak. (4) Diisi dengan Data Tungggakan Pajak Wajib Pajak. (5) Diisi dengan nomor dan tanggal LPP hasil pemeriksaan terdahulu. BAB I E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA Diisi dengan data dan informasi berdasarkan Alat Keterangan dan data pemotongan/pemungutan oleh

pihak ketiga. BAB I F.DATA LAMPIRAN Diisi dengan daftar lampiran penunjang Laporan Pemeriksaan Pajak. BAB II A.GAMBARAN KEGIATAN USAHA Diisi berdasarkan karakteristik kegiatan Wajib Pajak dimulai dari Penilaian atas KLU, Keadaan

Permodalan, Core Bisnis/Usaha Pokok, Proses Produksi (industri, jasa, dan perdagangan), Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan informasi perubahan kegiatan usaha.

BAB II B.GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI (1) Diisi dengan gambaran Sistem Pengendalian Intern yang digunakan Wajib Pajak dan penilaian pemeriksa

atas Sistem Pengendalian Intern tersebut. (2) Diisi dengan penjelasan mengenai sistem akuntansi dan pembukuan yang digunakan oleh Wajib Pajak

dan penilaian pemeriksa atas sistem akuntansi tersebut. BAB II C.DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM Diisi dengan Daftar Buku/Dokumen/Catatan yang dipinjam dalam rangka melakukan pemeriksaan

pos-pos dalam SPT Wajib Pajak. BAB II D. MATERI YANG DIPERIKSA Diisi dengan pos-pos yang diperiksa berdasarkan pos-pos yang terdapat dalam SPT Wajib Pajak dikaitkan

dengan pos-pos yang terdapat dalam pembukuan Wajib Pajak. BAB II E. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN Cukup jelas BAB III A. IKHTISAR KOREKSI Cukup jelas BAB III B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA Diisi dengan pajak yang telah dibayar/dipotong/dipungut menurut Pemeriksa. BAB III C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG Cukup jelas BAB IV 1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN Cukup jelas, sedangkan untuk bagian PBB dan BPHTB diisi dengan uraian penghitungan PBB dan BPHTB

menurut Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksi BAB IV 2. DATA DAN INFORMASI YANG DIPRODUKSI Diisi dengan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksaan berupa Alat Keterangan. BAB IV 3. USUL PEMERIKSA Diisi dengan usul pemeriksa untuk menerbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil pemeriksaan

dan ditandatangani oleh tim pemeriksa dan kepala kantor.

Page 37: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 7.2 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP) Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas Nomor : (i)

Tanggal : (ii) I. UMUM A. PENUGASAN PEMERIKSAAN 1. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak : Nomor Tanggal 2. Tim Pemeriksa : a. Ketua Kelompok (Supervisor) : (Nama/NIP) b. Ketua Tim : (Nama/NIP) c. Anggota Tim : 1. (Nama/NIP) 2. (Nama/NIP)

3. No. LP-2 :

4. Tahun Pajak :

5. Penugasan Pemeriksaan :

6. Kelompok SPT yang diperiksa :

7. Alasan Pemeriksaan :

8. Tanggal mulai pemeriksaan : 9. Tanggal selesai pemeriksaan : 10. Jam pemeriksaan : 11. Pemberitahuan Perpanjangan :

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan No. Surat Tgl. Surat Tgl. Jatuh Tempo Keterangan

Pemberitahuan Permohonan Pertama Permohonan Kedua B. IDENTITAS WAJIB PAJAK 1. Nama Wajib Pajak : 2. NPWP : 3. Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP : 4. Alamat dan Nomor Telepon a. Tempat Usaha/Pekerjaan Bebas : b. Tempat Tinggal : 5. Susunan Keluarga

No. Nama Tanggal Lahir (Umur) Pekerjaan Hubungan

Keluarga 6. Klasifikasi Lapangan Usaha

a. SPT :

b. Pemeriksa :

..........................

..........................

Page 38: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

7. Jenis Pajak yang menjadi kewajiban : [ ] PPh Orang Pribadi [ ] PPh Pasal 21 [ ] PPh Pasal 23 [ ] PPh Pasal 26 [ ] PPN/PPn BM [ ] PBB [ ] BPHTB 8. Permodalan : Modal Awal Rp. .............. Laba (Rugi) Rp. .............. Jumlah Rp. .............. Pengambilan Rp. .............. Modal Akhir Rp. .............. C. PEMBUKUAN / NORMA PENGHITUNGAN WAJIB PAJAK 1. Metode Pembukuan yang dipakai : [ ] Kas [ ] Akrual 2. Sistem Pembukuan [ ] Manual [ ] Electronic Data Processing 3. Tahun Buku : Mulai......................s.d. ...................... 4. Laporan Keuangan disusun/diaudit : [ ] Disusun sendiri [ ] Kantor Akuntan Publik : ........................................ Nama Akuntan : ........................................ No. Reg. : ......................... Pendapat Akuntan : ........................................ 5. Pendapat Pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak. ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... 6. Norma Penghitungan Penghasilan Neto : a. No. KLU b. ......... % Norma D. PEMBUKUAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN 1. Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan : [ ] Dilaksanakan Sendiri [ ] Konsultasi Pajak Nama Konsultan : No. Surat Izin Kerja : 2. Ketaatan Pemasukan SPT - SPT Tahunan : - PPh WP Orang Pribadi [ ] Tepat Waktu Tgl ………… [ ] Tidak Tepat Waktu Tgl ………… [ ] Tidak Disampaikan Tgl ………… - PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu Tgl ………… [ ] Tidak Tepat Waktu Tgl ………… [ ] Tidak Disampaikan Tgl ………… - SPT Masa : - PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Disampaikan ………… Bulan - PPN/PPn BM : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Disampaikan ………… Bulan 3. Ketaatan pembayaran/setoran masa : - PPh Pasal 25 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tepat Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Dibayar ………… Bulan - PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tepat Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Disetor ………… Bulan - PPh Pasal 23 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan

Page 39: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

[ ] Tidak Disetor ………… Bulan - PPh Pasal 26 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Disetor ………… Bulan - PPN/PPnBM : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan [ ] Tidak Disetor ………… Bulan 4. Tunggakan Pajak :

No. Nomor dan Tanggal Skp dan STP

Jumlah Tunggakan

Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal Surat Keberatan

1. 2. 3. .... ....

5. Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu : a. No. LPP : b. Tanggal LPP : E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA F. DAFTAR LAMPIRAN II. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN A. GAMBARAN KEGIATAN USAHA B. GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI C. DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM

No. Nama Buku/Catatan/Dokumen yang dipinjam Keterangan 1. 2. 3. 4. .... .... ....

D. MATERI YANG DIPERIKSA 1. Pemanfaatan Data 2. Objek PPh Orang Pribadi a. Peredaran Usaha b. Harga Pokok Penjualan c. Penghasilan dari Luar Usaha d. Pengurangan Penghasilan Bruto 3. Objek PPh Pasal 21 4. Objek PPh Pasal 23 5. Objek PPh Pasal 26 6. DPP PPN/PPnBM 7. PBB 8. BPHTB 9. Kredit Pajak. 10. Kompensasi Kerugian E URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

Page 40: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

1. Pemanfaatan data/alat keterangan. (KKP - Data) Pengujian bersumber dari : - KPL. Data – 9. - Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut. Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah : - Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau - Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya

pajak terutang. 2. PPh Orang Pribadi 2.1 Peredaran Usaha (KKP B-1) Pengujian bersumber dari : - Buku besar penjualan dan faktur penjualan - Arus piutang atau arus barang - Equalisasi peredaran usaha menurut PPh dengan penyerahan menurut PPN - dan dokumen lainnya (PEB, Bill of Lading, dan Letter of Credit) Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Penjualan ekspor Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

2.2 Harga Pokok Penjualan (KKP B - 2) 2.2.1. Pembelian bahan baku (KKP B - 2 - 1) Pengujian bersumber dari : - Buku pembelian dan faktur pembelian. - Arus hutang atau barang. - dan dokumen lainnya (PIB) 2.2.2. Persediaan (KKP B - 2 - 2) Pengujian bersumber dari : - Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya (saldo awal) - Kartu persediaan - Arus barang 2.2.3. Penyusutan (KKP B - 2 - 3) Pengujian bersumber dari : - Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya - Daftar aktiva - Bukti pembelian aktiva 2.2.4 Upah Langsung (KKP B - 2 - 4) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku besar biaya - Daftar gaji/upah 2.2.5. BPTL lainnya (KKP B - 2 - 5) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku besar biaya - Bukti pendukung lainnya Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Pembelian bahan baku dan pembantu

- Persediaan - Penyusutan - Upah langsung - Dan lain-lain

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 2.3. Pengurangan Penghasilan Bruto (KKP B - 3)

Page 41: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

2.3.1. Biaya Penjualan (KKP B - 3 - 1) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku Besar - Bukti pendukung lainnya. Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Biaya Promosi - Biaya Pengepakan

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku dan disebutkan indek KKP-nya) 2.3.2. Biaya Umum dan Administrasi (KKP B - 3 - 2) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku Besar - Bukti pendukung lainnya. Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Biaya gaji Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 2.3.3. Biaya Umum dan Administrasi (KKP B - 3 - 3) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku Besar - Bukti pendukung lainnya. Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Biaya Bunga - Biaya administrasi

bank - Kerugian dari

penjualan/ pengalihan harta - Dan lain-lain

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya). 2.4. Penghasilan dari Luar Usaha (KKP B - 4) Pengujian bersumber dari : - Kas/Bank - Buku Besar - Bukti Pendukung lainnya. Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Page 42: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Bunga - Deviden - Royalti - Sewa - Keuntungan dari

penjualan/pengalihan harta

- Dan lain-lain

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 3. PPh Pasal 21 (KKP E - 1) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa/Tahunan PPh Pasal 21 - Daftar gaji/upah - Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Orang Pribadi) Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PPh Pasal 21 menurut Pemeriksa ......................................... Rp. Objek PPh Pasal 21 menurut SPT/WP ............................................ Rp. Koreksi .................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 4. PPh Pasal 23 (KKP E - 2) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa - Hutang lain-lain. - Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Orang Pribadi). Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PPh Pasal 23 menurut Pemeriksa......................................... Rp. Objek PPh Pasal 23 menurut SPT/WP ........................................... Rp. Koreksi .................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya). 5. PPh Pasal 26 (KKP E - 3) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa - Perjanjian perpajakan dengan negara lain (tax treaty). - Hutang lain-lain di pos neraca. - Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Orang Pribadi). Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa ............................................. Rp. Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/WP ................................................ Rp. Koreksi ......................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 6 PPN/PPn BM (KKP E - 4) 61. PPN/PPn BM Dalam Negeri (KKP E - 4 - 1) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa PPN - Buku Kas/Bank. - Buku penjualan dan pembelian - Faktur Pajak Keluaran dan Masukan. - Buku piutang dan hutang. - Uang muka pada pos neraca. - Buku penghasilan lain-lain - Equalisasi dengan peredaran usaha di PPh Orang Pribadi. Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Page 43: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

DPP PPN Keluaran - Retur penjualan

Jumlah DPP PPN Masukan

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 6.2. PPN/Jasa Luar Negeri (KKP E - 4 - 2) Pengujian bersumber dari : - SPT Masa PPN - Buku kas/bank - Buku penjualan dan pembelian - Faktur Pajak Keluaran dan Masukan - Buku piutang dan hutang - Uang muka pada pos neraca. - Buku biaya Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

- Royalti - Biaya jasa, komisi

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 7. PBB (KKP E - 5) Pengujian bersumber dari : - SPPT PBB - Buku kas/bank Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PBB menurut Pemeriksa ...................................................... Rp. Objek PBB menurut SPPT.............................................................. Rp. Koreksi ..................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 8. Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (KKP E - 6) Pengujian bersumber dari : - Buku kas/bank - Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan. - Daftar Aktiva - Bukti pendukung lainnya Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan adalah : Objek pengalihan hak atas tanah bangunan menurut pemeriksa Rp. Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Wajib Pajak Rp. Koreksi ......................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 9. Kredit Pajak (KKP E – 7) Pengujian bersumber dari : - Surat Setoran Pajak (lembar kedua) - Bukti pemotongan/pemungutan - Konfirmasi kepada Bank Persepsi / PT Pos Indonesia Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

No. JENIS PAJAK Menurut Koreksi

Page 44: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Wajib Pajak Pemeriksa

1.

2. 3. 4. 5.

6. 7.

PPh Orang Pribadi : a. PPh Pasal 21 b. PPh Pasal 22 c. PPh Pasal 23 d. PPh Pasal 24 e. PPh Pasal 25 f. PPh Pasal 26 g. PPh Pasal 29 PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 26 PPN dan PPnBM a. Pajak Masukan Impor b. Pajak Masukan Dalam Negeri c. Pajak Masukan dari masa pajak

yg tidak sama. d. Kompensasi kelebihan PPN

bulan lalu e. Lain-lain f. Dikurangi pembayaran

pendahuluan/ pengembalian oleh BAPEKSTA

PBB BPHTB

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 10. Kompensasi kerugian (KKP E - 8) Uraikan kerugian yang masih boleh dikompensasikan dengan penghasilan tahun pajak yang

sedang diperiksa dengan memperhatikan surat ketetapan pajak atas kerugian tersebut. III. IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN A. IKHTISAR KOREKSI 1. Objek PPh Orang Pribadi

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

Jumlah

2. Objek PPh Pasal 21

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

Jumlah

3. Objek PPh Pasal 23

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

Jumlah

4. Objek PPh Pasal 26

No. Uraian Menurut Koreksi

Page 45: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

5. Objek PPN/PPnBM

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

Jumlah

6. Objek Pajak Bumi dan Bangunan

No. Objek Jenis Lokasi

SPPT SSP Penanggung Pajak

Jumlah

7. Objek Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan

No. Uraian Nilai Transaksi Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

Jumlah

B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA

No. Jenis Pajak Jumlah (Rp)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

PPh Orang Pribadi PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 26 PPN dan PPnBM PBB BPHTB

Jumlah C. PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG 1. PPh Orang Pribadi Penghasilan Kena Pajak menurut Wajib Pajak Rp Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp ---------------------- Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksaan Rp ============ Pengenaan Pajak (tarif Pasal 17 UU PPh 1983) : - 10% X Rp. ....................... = Rp - 15% X Rp. ....................... = Rp - 30% X Rp. ....................... = Rp ============== Jumlah Pajak Terutang Rp Kredit Pajak Rp --------------------- PPh kurang (lebih) bayar Rp Sanksi bunga/kenaikan: - Ps.13 (2) UU No.6 Tahun 1983 :

Page 46: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

2% X .......... bulan X Rp ........ Rp - Ps.13 (3) UU No.6 Tahun 1983 : ....... % X Rp ............. Rp ---------------------- PPh yang masih harus dibayar Rp ============== 2. PPh Pasal 21 Dasar Pengenaan Pajak Rp Pajak Terutang Rp PPh Pasal 21 yang terutang Rp PPh Pasal 21 yang dibayar RP ----------------------- PPh Pasal 21 kurang (lebih) bayar Rp ============= Sanksi bunga/kenaikan : - Ps 13 (2) UU No.6 Tahun 1983: 2% X ......... bulan X Rp ......... Rp - Ps 13 (2) UU No.6 Tahun 1983: ......% X Rp ........ Rp ---------------------- PPh yang masih harus dibayar Rp ============= 3. PPh Pasal 23 Dasar Pengenaan Pajak Rp Pajak Terutang Rp PPh Pasal 23 yang dibayar Rp ----------------------- PPh Pasal 23 yang kurang (lebih) bayar Rp Sanksi bunga/kenaikan - Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 : 2 % X ...... bulan X Rp ......... Rp - Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983 : ....... % X Rp ............ Rp ----------------------- PPh Pasal 23 yang harus dibayar Rp ============= 4. PPh Pasal 26 Dasar Pengenaan Pajak Rp Pajak Terutang Rp Telah disetor Rp ---------------------- PPh Pasal 26 kurang (lebih) bayar Rp Sanksi bunga/kenaikan - Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 : 2% X ....... bulan X Rp ........ Rp - Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983 ...... % X Rp .............. Rp --------------------- PPh Pasal 26 yang masih harus dibayar Rp ============ 5. PPN /PPn BM PPN - Jumlah Penyerahan Kena Pajak : DPP a. Ekspor Rp b. Penyerahan yang PPN-nya ditunda, ditangguhkan, dan ditanggung Pemerintah dll. Rp c. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut : - dengan tarif umum 10% Rp - dengan tarif efektif ....% Rp ---------------------- Jumlah Penyerahan Kena Pajak Rp =============

Page 47: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

- Jumlah Pajak Keluaran DPP PPN a. Pajak Keluaran Seluruhnya : Rp Rp - Dengan tarif umum 10% Rp Rp - Dengan tarif efektif ....% Rp Rp b. Dikurangi retur penjualan Rp Rp c. Dikurangi Pajak Keluaran Ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988 Rp Rp ---------------- ---------------- Pajak Keluaran yang harus dipungut Rp Rp ========= ========= - Kredit Pajak Pertambahan Nilai : DPP PPN a. Pajak Masukan Impor Rp Rp b. Pajak Masukan Dalam Negeri Rp Rp c. Pajak Masukan Masa Pajak yang tidak sama Rp Rp d. Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu Rp Rp e. Lain-lain.............. Rp Rp f. Dikurangi pembayaran pendahuluan/pengembalian oleh BAPEKSTA Rp Rp --------------- ---------------- Jumlah Kredit PPN Rp Rp ========= ========= - Pajak yang kurang/lebih dibayar a. Penyerahan Kena Pajak Rp b. Pajak Keluaran Rp c. Kredit PPN Rp -------------- Pajak yang kurang/lebih dibayar Rp ======== d. Denda : - Pasal 13 (2) UU No.6/ 1983 Rp - Pasal 13 (3) UU No.6/ 1983 Rp - Pasal 13 (8) UU No. 8/1983 Rp ---------------- Rp -------------- PPN yang masih harus dibayar Rp ======== PPnBM - Penyerahan Dalam Negeri dan Ekspor DPP a. Dikenakan tarif 0% (Ekspor) Rp b. Dikenakan tarif 10% Rp c. Dikenakan tarif 20% Rp d. Dikenakan tarif 30% Rp e. Ditunda, ditangguhkan dan ditanggung Pemerintah Rp -------------- Jumlah Penyerahan DN dan Ekspor Rp ======== - PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri PPnBM a. Tarif 10% Rp b. Tarif 20% Rp c. Tarif 30% Rp d. Dikurangi retur penjualan Rp e. Dikurangi PPnBM Ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988 Rp ------------- Jumlah PPn BM yang harus disetor Rp ======== - PPn BM atas Impor : DPP PPN a. Tarif 10% Rp Rp b. Tarif 20% Rp Rp c. Tarif 30% Rp Rp -------------- -------------- Jumlah PPnBM atas Impor Rp Rp ======== ======== - Jumlah PPnBM yang kurang/lebih disetor : a. PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri Rp b. PPnBM atas Impor Rp -------------- Jumlah PPnBM yang harus disetor Rp PPn BM yang disetor Rp -------------------

Page 48: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PPn BM yang kurang/lebih disetor Rp Denda : - Pasal 13 (2) UU No.6/ 1983 Rp - Pasal 13 (3) UU No.6/ 1983 Rp - Pasal 13 (8) UU No.8/1983 Rp ------------------- Rp ----------------- PPn BM yang masih harus dibayar Rp ========== 6. PBB 7. BPTHB IV. KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN 1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN PPh Orang Pribadi

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksaan (Rp)

Koreksi (Rp)

Penghasilan Dari Usaha Penghasilan Dari Luar Usaha Penghasilan Bruto Pengurangan Penghasilan Bruto Penghasilan Neto Penghasilan Tidak Kena Pajak Penghasilan Kena Pajak PPh Terutang Kredit Pajak PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPh Pasal 21

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksaan (Rp)

Koreksi (Rp)

PPh Terutang Telah disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPh Pasal 23

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksaan (Rp)

Koreksi (Rp)

Pajak Terutang Telah disetor PPH Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar

Page 49: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PPh Pasal 26

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksaan (Rp)

Koreksi (Rp)

Pajak Terutang Telah Disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPN Tahun ……… Masa ……..

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksaan (Rp)

Koreksi (Rp)

Pajak Keluaran Pajak Masukkan Kelebihan Bulan Lalu Kurang (lebih) bayar Telah dibayar Kurang Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPB Tahun ...... BPHTB Tahun ....... 2. DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI 3. USUL PEMERIKSA ..................,...............19....... KETUA KELOMPOK KETUA TIM PEMERIKSA (SUPERVISOR) ------------------------- -------------------------- NIP. NIP. ANGGOTA TIM PEMERIKSA ------------------------- NIP. KEPALA KARIKPA/KAKANWIL/DIR.RIKPA ------------------------- -------------------------

NIP. NIP.

Page 50: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

WP Orang Pribadi Yang Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

(i) Diisi dengan Nomor LPP (ii) Diisi dengan tanggal penerbitan LPP BAB. I A. PENUGASAN PEMERIKSAAN (1) Diisi dengan Nomor Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. Diisi dengan Tanggal penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. (2) Diisi dengan Nama dan NIP dari a. Ketua Kelompok (Supervisor) b. Ketua Tim c. Anggota Tim (3) Diisi dengan Nomor Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP-2) (4) Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa (5) Diisi dengan penugasan, pemeriksaan berupa : 01. Instruksi dari Direktur Jenderal Pajak. 02. Instruksi atau persetujuan dari Direktur Pemeriksaan Pajak. 03. Instruksi atau persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah DJP, serta semua penugasan pemeriksaan

rutin. (6) Diisi dengan Kelompok SPT WP yang sedang diperiksa : 01. Lebih Bayar 02. Kurang Bayar 03. Rugi (Tidak Lebih Bayar) 04. Nihil. (7) Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan : 01. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan lebih bayar. 02. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang salah menggunakan Norma Penghitungan

Penghasilan Neto. 03. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan rugi (tidak lebih bayar). 04. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan adanya kompensasi kerugian dari

tahun-tahun pajak sebelumnya yang belum pernah dilakukan pemeriksaan. 05. SPT PPh Wajib Pajak Orang Pribadi untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan

tahun buku yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak. 06. Likuidasi, Penggabungan, Pemekaran dan Pengambilalihan Usaha. 07. Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya 08. Data Prioritas. 09. Pemeriksaan untuk tujuan lain. 11. Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi melakukan tindak pidana di bidang perpajakan. 12. Terdapat pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000. 13. Terdapat pengaduan masyarakat yang tidak melalui Kotak Pos 5000. 14. Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan

Wajib Pajak Orang Pribadi tidak benar. 15. Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak. 21. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPhnya menyatakan lebih bayar. 22. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPhnya menyatakan tidak lebih bayar. 23. Wajib pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili didalam wilayah wewenang Unit

Pelaksana Pemeriksaan Lengkap. 24. Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili di luar wilayah wewenang Unit Pelaksana

Pemeriksaan Lengkap 31. Pemeriksaan Bukti Permulaan. 32. Pemeriksaan lain-lain. (8) Diisi dengan tanggal pemeriksaan mulai dilakukan yaitu tanggal Wajib Pajak menerima Surat

Pemberitahuan Pemeriksaan. (9) Diisi dengan tanggal diselesaikannya pemeriksaan. (10) Diisi dengan lamanya jam pemeriksaan. (11) Pada tabel yang tersedia diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan dan Permohonan

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan dan tanggal jatuh tempo pemeriksaan. BAB I B. IDENTITAS WAJIB PAJAK (1) Diisi dengan Nama Wajib Pajak. (2) Diisi dengan NPWP (3) Diisi dengan Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP. (4) Diisi dengan Alamat dan Nomor Telepon Wajib Pajak. (5) Diisi dengan Daftar susunan keluarga yang menjadi tanggungan. (6) Diisi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sesuai dengan Kep-1444/PJ.24/1994 tentang

Klasifikasi lapangan Usaha berdasarkan SPT WP dan berdasarkan hasil pemeriksaan. Beserta penjelasannya.

(7) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Jenis Pajak yang menjadi kewajiban Wajib Pajak. (8) Diisi dengan Modal Awal ditambah Laba (Rugi) tahun yang bersangkutan, dikurangi pengambilan,

sehingga menghasilkan Modal Akhir. BAB I C. PEMBUKUAN/NORMA PENGHITUNGAN WAJIB PAJAK (1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Metode Pembukuan yang dipakai. (2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Sistem Pembukuan yang digunakan (3) Diisi dengan tahun buku. (4) Diisi dengan pembuat Laporan Keuangan.

Page 51: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

(5) Diisi dengan pendapat pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak. (6) Diisi dengan No.KLU dan % Norma Penghitungan bila WP menggunakan Norma Penghitungan. BAB I D. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN (1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan. (2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan Pemasukan SPT Wajib Pajak. (3) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan pembayaran/setoran masa pajak. (4) Diisi dengan Data Tunggakan Pajak Wajib Pajak. (5) Diisi dengan nomor dan tanggal LPP hasil pemeriksaan terdahulu. BAB I E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA Diisi dengan data dan informasi berdasarkan Alat Keterangan dan data pemotongan/pemungutan oleh

pihak ketiga. BAB I F. DAFTAR LAMPIRAN Diisi dengan daftar lampiran penunjang Laporan Pemeriksaan Pajak. BAB II A. GAMBARAN KEGIATAN USAHA Diisi berdasarkan karektiristik kegiatan Wajib Pajak dimulai dari Penilaian atas KLU. Keadaan Permodalan.

Core Bisnis/Usaha Pokok, Proses Produksi (industri jasa perdagangan). Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan informasi perubahan kegiatan usaha.

BAB II B. GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI Diisi dengan penjelasan mengenai sistem akuntansi yang digunakan oleh Wajib Pajak dan penilaian

pemeriksa atas Internal Control dalam sistem akuntansi tersebut. BAB II C. DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM Diisi dengan Daftar Buku/Dokumen/Catatan yang dipinjam dalam rangka melakukan pemeriksaan

pos-pos dalam SPT Wajib Pajak. BAB II D.MATERI YANG DIPERIKSA Diisi dengan pos-pos yang diperiksa berdasarkan pos-pos yang terdapat dalam SPT Wajib Pajak dikaitkan

dengan pos-pos yang terdapat dalam pembukuan Wajib Pajak. BAB III B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPUNGUT/DIPOTONG Diisi dengan kredit pajak menurut SPT Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksinya. BAB III C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG Cukup jelas BAB IV 1.PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN. Cukup jelas, sedangkan untuk bagian PBB dan BPHTB diisi dengan uraian penghitungan PBB dan BPHTB

menurut Wajib Pajak, menurut Pemeriksa jumlah koreksinya. BAB IV 2. DATA DAN INFORMASI YANG DIPRODUKSI Diisi dengan data informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksaan, berupa Alat Keterangan BAB IV 3. USUL PEMERIKSA Diisi dengan usul pemeriksa untuk menerbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil pemeriksaan

dan ditandatangani oleh tim pemeriksa dan kepala kantor.

Page 52: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Lampiran 7.3 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP) Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

Tidak Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas Nomor : (i) Tanggal : (ii)

I. UMUM A. PENUGASAN PEMERIKSAAN 1. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak : Nomor Tanggal 2. Tim Pemeriksa : a. Ketua Kelompok (Supervisor) : (Nama/NIP) b. Ketua Tim : (Nama/NIP) c. Anggota Tim : 1. (Nama/NIP) 2. (Nama/NIP)

3. No. LP-2 :

4. Tahun Pajak :

5. Penugasan Pemeriksaan :

6. Kelompok SPT yang diperiksa :

7. Alasan Pemeriksaan :

8. Tanggal mulai pemeriksaan : 9. Tanggal selesai pemeriksaan : 10. Jam pemeriksaan : 11. Pemberitahuan Perpanjangan :

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan No. Surat Tgl. Surat Tgl. Jatuh Tempo Keterangan

- Pemberitahuan - Permohonan Pertama - Permohonan Kedua B. IDENTITAS WAJIB PAJAK 1. Nama Wajib Pajak : 2. NPWP : 3. Alamat dan Nomor Telepon a. Kantor/Tempat Kerja : b. Tempat Tinggal : 4. Susunan Keluarga

No. Nama Tanggal Lahir (Umur) Pekerjaan Hubungan

Keluarga 5. Klasifikasi Lapangan Usaha

a. SPT :

b. Pemeriksa :

..........................

..........................

Page 53: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

6. Jenis Pajak yang menjadi kewajiban : [ ] PPh Orang Pribadi [ ] PPh Pasal 26 [ ] PBB [ ] BPHTB C. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN 1. Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan : [ ] Dilaksanakan sendiri [ ] Konsultan Pajak Nama Konsultan : No. Surat Izin Kerja : 2. Ketaatan Pemasukan SPT - SPT Tahunan : - PPh WP Orang Pribadi [ ] Tepat Waktu Tgl ........ [ ] Tidak Tepat Waktu Tgl ........ [ ] Tidak Disampaikan Tgl ........ 3. Ketaatan pembayaran/setoran masa: - PPh Pasal 25 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Dibayar ........Bulan - PPh Pasal 26 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan [ ] Tidak Disetor ........Bulan 4. Tunggakan Pajak :

No. Nomor dan Tanggal Skp dan STP Jumlah Tunggakan Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Surat Keberatan

1. 2. 3. ..... ..... 5. Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu : a. No. LPP : b. Tanggal LPP : D. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA E. DAFTAR LAMPIRAN II. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN A. GAMBARAN SUMBER PENGHASILAN WP B. MATERI YANG DIPERIKSA Pos-pos yang diperiksa

Cfm.SPT

Data, Dokumen, dan Catatan yang dipinjam Metode Pemeriksaan Keterangan

C. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN 1. Pemanfaatan data/ alat keterangan. (KKP – Data) Pengujian bersumber dari: - KP Data – 9. - Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.

Page 54: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah : - Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau - Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya

pajak terutang 2. PPh Orang Pribadi (KKP B-1) Pengujian bersumber dari : - - Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut

Wajib Pajak (Rp)

Pemeriksa (Rp)

Koreksi

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 3. PPh Pasal 26 (KKP E-1) Pengujian bersumber dari : - - Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa ......................................... Rp. Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/WP ........................................ Rp. Koreksi .................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 4. PBB (KKP E - 2) Pengujian bersumber dari : - SPPT PBB - Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PBB menurut Pemeriksa ................................................... Rp. Objek PBB menurut SPPT .......................................................... Rp. Koreksi .................................................................................. Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek PBB menurut Pemeriksa ...................................................... Rp. Objek PBB menurut SPPT ..................................................... Rp. Koreksi ..................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 5. Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (KKP E - 3) Pengujian bersumber dari : - Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan. - Bukti pendukung lainnya Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan : Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Pemeriksa Rp. Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Wajib Pajak Rp. Koreksi ................................................................................... Rp. Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) 6. Kredit Pajak (KKP E - 4) Pengujian bersumber dari : - Surat Setoran Pajak (lembar kedua) - Bukti pemotongan/pemungutan - Konfirmasi kepada Bank Persepsi/ PT Pos Indonesia Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Page 55: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

No. Jenis Pajak Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

1.

2. 3. 4.

PPh Orang Pribadi : PPh Pasal 26 PBB BPHTB

Jumlah Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya) III. IKHTISAR HASIL PEMERISAAN A. IKHTISAR KOREKSI 1. Objek PPh Orang Pribadi

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

Jumlah

2. Objek PPh Pasal 26

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

Jumlah

3. Objek Pajak Bumi dan Bangunan

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

Jumlah

4. Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

No. Uraian Menurut Wajib Pajak Pemeriksa

Koreksi

Jumlah

B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA

No. Jenis Pajak Jumlah (Rp)

1. 2. 3. 4.

PPh Orang Pribadi PPh Pasal 26 PBB BPHTB

Jumlah

Page 56: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

C. PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG 1. PPh Orang Pribadi Penghasilan Kena Pajak menurut SPT/WP Rp Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp -------------------- Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp ============ Pengenaan Pajak (tarif Pasal 17 UU PPh 1983) : - 10% X Rp. ....................... = Rp - 15% X Rp. ....................... = Rp - 30% X Rp. ....................... = Rp ============= Jumlah Pajak Terutang Rp Kredit Pajak Rp -------------------- PPh lebih/kurang bayar Rp Sanksi bunga/kenaikan : - Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 : 2% X ............... bulan X Rp .......... Rp - Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983: ....% X Rp .......... Rp -------------------- PPh yang masih harus dibayar Rp =========== 2. PPh Pasal 26 Dasar Pengenaan Pajak Rp Pajak Terutang Rp Telah disetor Rp ------------------- PPh Pasal 26 kurang (lebih) bayar Rp Sanksi bunga/kenaikan : - Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 : 2% X ............... bulan X Rp .......... Rp - Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983: ....% X Rp .......... Rp ------------------- PPh Pasal 26 yang masih harus dibayar Rp =========== 3. PBB 4. BPTHB IV. KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN 1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUMNYA DAN SESUDAH PEMERIKSAAN PPh Orang Pribadi

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksaan (Rp)

Koreksi (Rp)

Penghasilan Sehubungan Pekerjaan Penghasilan Lainnya Penghasilan Neto Pengurangan Tidak Kena Pajak Penghasilan Kena Pajak PPh Terutang Kredit Pajak PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar

Page 57: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PPh Pasal 26

URAIAN Menurut SPT (Rp)

Menurut Pemeriksaan (Rp)

Koreksi (Rp)

Pajak Terutang Telah Disetor PPH Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar PPB Tahun ...... BPHTB Tahun …… 2. DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI 3. USUL PEMERIKSA ..................,....................19....... KETUA KELOMPOK KETUA TIM PEMERIKSA, ------------------------- -------------------------- NIP NIP ANGGOTA TIM PEMERIKSA, -------------------------- NIP KEPALA KARIKPA/KAKANWIL/DIR. RIKPA ------------------------ --------------------------- NIP NIP

Page 58: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

WP Orang Pribadi Yang Tidak Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

(i) Diisi dengan Nomor LPP (ii) Diisi dengan tanggal penerbitan LPP BAB. I A. PENUGASAN PEMERIKSAAN (1) Diisi dengan Nomor Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. Diisi dengan Tanggal penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. (2) Diisi dengan Nama dan NIP dari a. Ketua Kelompok (Supervisor) b. Ketua Tim c. Anggota Tim (3) Diisi dengan Nomor Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP-2) (4) Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa (5) Diisi dengan penugasan, pemeriksaan berupa : 01. Instruksi dari Direktur Jenderal Pajak. 02. Instruksi atau persetujuan dari Direktur Pemeriksaan Pajak. 03. Instruksi atau persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah DJP, serta semua penugasan pemeriksaan

rutin. (6) Diisi dengan Kelompok SPT WP yang sedang diperiksa : 01. Lebih Bayar 02. Kurang Bayar 03. Rugi (Tidak Lebih Bayar) 04. Nihil. (7) Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan : 01. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan lebih bayar. 02. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang salah menggunakan Norma Penghitungan

Penghasilan Neto. 03. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan rugi (tidak lebih bayar). 04. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan adanya kompensasi kerugian dari

tahun-tahun pajak sebelumnya yang belum pernah dilakukan pemeriksaan. 05. SPT PPh Wajib Pajak Orang Pribadi untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan

tahun buku yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak. 06. Likuidasi, Penggabungan, Pemekaran dan Pengambilalihan Usaha. 07. Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya 08. Data Prioritas. 09. Pemeriksaan untuk tujuan lain. 11. Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi melakukan tindak pidana di bidang perpajakan. 12. Terdapat pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000. 13. Terdapat pengaduan masyarakat yang tidak melalui Kotak Pos 5000. 14. Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan

Wajib Pajak Orang Pribadi tidak benar. 15. Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak. 21. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPhnya menyatakan lebih bayar. 22. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan Pphnya menyatakan tidak lebih bayar. 23. Wajib pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili didalam wilayah wewenang Unit

Pelaksana Pemeriksaan Lengkap. 24. Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili di luar wilayah wewenang Unit Pelaksana

Pemeriksaan Lengkap 31. Pemeriksaan Bukti Permulaan. 32. Pemeriksaan lain-lain. (8) Diisi dengan tanggal pemeriksaan mulai dilakukan yaitu tanggal Wajib Pajak menerima Surat

Pemberitahuan Pemeriksaan. (9) Diisi dengan tanggal diselesaikannya pemeriksaan. (10) Diisi dengan lamanya jam pemeriksaan. (11) Pada tabel yang tersedia diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan dan Permohonan

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan dan tanggal jatuh tempo pemeriksaan. BAB I B. IDENTITAS WAJIB PAJAK (1) Diisi dengan Nama Wajib Pajak. (2) Diisi dengan NPWP (3) Diisi dengan Alamat dan Nomor Telepon Wajib Pajak. (4) Diisi dengan Daftar susunan keluarga yang menjadi tanggungan. (5) Diisi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sesuai dengan Kep-1444/PJ.24/1994 tentang

Klasifikasi lapangan Usaha berdasarkan SPT WP dan berdasarkan hasil pemeriksaan. Beserta penjelasannya.

(6) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Jenis Pajak yang menjadi kewajiban Wajib Pajak. BAB I C. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN (1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan. (2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan Pemasukan SPT Wajib Pajak. (3) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan pembayaran/setoran masa pajak. (4) Diisi dengan Data Tunggakan Pajak Wajib Pajak. (5) Diisi dengan nomor dan tanggal LPP hasil pemeriksaan terdahulu.

Page 59: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · info@peraturanpajak.com LAMPIRAN I Surat Edaran Dirjen Pajak No : SE-02/PJ.7/1998 Tanggal : 30 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK

 

www.peraturanpajak.com [email protected]

BAB I D. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA Diisi dengan data dan informasi berdasarkan Alat Keterangan dan data pemotongan/pemungutan oleh

pihak ketiga. BAB I E. DAFTAR LAMPIRAN Diisi dengan daftar lampiran penunjang Laporan Pemeriksaan Pajak. BAB II A. GAMBARAN SUMBER PENGHASILAN WAJIB PAJAK Diisi dengan gambaran sumber-sumber penghasilan Wajib Pajak. BAB II B. MATERI YANG DIPERIKSA Diisi dengan pos-pos yang diperiksa berdasarkan pos-pos yang terdapat dalam SPT Wajib Pajak

dikaitkan dengan data, dokumen dan catatan yang dipinjam dari Wajib Pajak serta Metode Pemeriksaan yang diterapkan.

BAB II C. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN Cukup jelas BAB III A. IKHTISAR KOREKSI Cukup jelas BAB III B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG Diisi dengan kredit pajak menurut SPT Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksinya. BAB III C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG Cukup jelas BAB IV 1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN Cukup jelas, sedangkan untuk bagian PBB dan BPHTB diisi dengan uraian penghitungan PBB dan BPHTB

menurut Wajib Pajak, menurut Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksinya BAB IV 2. DATA DAN INFORMASI YANG DIPRODUKSI Diisi dengan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksa, berupa Alat Keterangan BAB IV 3. USUL PEMERIKSA Diisi dengan usul pemeriksa untuk menerbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil pemeriksaan

dan ditandatangani oleh tim pemeriksa dan kepala kantor.