Dengan Pertimbangan Untuk Mengurangi Rugi

1
Dengan pertimbangan untuk mengurangi rugi-rugi daya selama proses penyaluran energi listrik, maka energi listrik disalurkan dengan menggunakan tegangan tinggi. Namun pemakaian tegangan tinggi ini menuntut adanya sistem isolasi yang baik. Salah satu isolasi yang umum digunakan pada peralatan tegangan tinggi adalah minyak trafo. Selain untuk mengisolasi, minyak juga berfungsi sebagai pendingin inti dan penghantar trafo. Namun penggunaan minyak trafo dalam jangka waktu yang lama, akan menurunkan kualitas minyak dalam mengisolasi, sehingga mengakibatkan kinerja trafo menjadi turun. Untuk itu diperlukan upaya meningkatkan kembali kekuatan isolasi dari minyak. Cara yang biasa digunakan adalah dengan melakukan perawatan pads minyak. Untuk mengetahui kualitas minyak trafo, salah satu caranya adalah dengan melakukan pengujian tegangan tembus. Setelah melakukan pengujian, nilai tegangan tembus minyak trafo bekas setelah perawatan nilainya lebih besar (194,5 kV/cm) daripada sebelum dilakukan perawatan (77 kV/cm). Namun nilai tegangan tembus minyak ini tetap lebih rendah dari pada minyak trafo murni (214,3 kV/cm). Meskipun demikian nilai tegangan tembus minyak trafo setelah perawatan tetap memenuhi standar PLN. Nilai tegangan tembus minyak trafo yang dilakukan di lab tegangan tinggi teknik energi POLBAN hasilnya lebih kecil dibandingkan dengan pengujian di PLN. Hal ini dikarenakan minyak yang diuji telah lama disimpan. Lama penyimpanan minyak juga berpengaruh karena akan menurunkan kekuatan isolasi dari minyak tersebut.

description

DENGAN PERTIMBANGAN

Transcript of Dengan Pertimbangan Untuk Mengurangi Rugi

Dengan pertimbangan untuk mengurangi rugi-rugi daya selama proses penyaluran energi listrik, maka energi listrik disalurkan dengan menggunakan tegangan tinggi. Namun pemakaian tegangan tinggi ini menuntut adanya sistem isolasi yang baik. Salah satu isolasi yang umum digunakan pada peralatan tegangan tinggi adalah minyak trafo. Selain untuk mengisolasi, minyak juga berfungsi sebagai pendingin inti dan penghantar trafo. Namun penggunaan minyak trafo dalam jangka waktu yang lama, akan menurunkan kualitas minyak dalam mengisolasi, sehingga mengakibatkan kinerja trafo menjadi turun. Untuk itu diperlukan upaya meningkatkan kembali kekuatan isolasi dari minyak. Cara yang biasa digunakan adalah dengan melakukan perawatan pads minyak. Untuk mengetahui kualitas minyak trafo, salah satu caranya adalah dengan melakukan pengujian tegangan tembus. Setelah melakukan pengujian, nilai tegangan tembus minyak trafo bekas setelah perawatan nilainya lebih besar (194,5 kV/cm) daripada sebelum dilakukan perawatan (77 kV/cm). Namun nilai tegangan tembus minyak ini tetap lebih rendah dari pada minyak trafo murni (214,3 kV/cm). Meskipun demikian nilai tegangan tembus minyak trafo setelah perawatan tetap memenuhi standar PLN. Nilai tegangan tembus minyak trafo yang dilakukan di lab tegangan tinggi teknik energi POLBAN hasilnya lebih kecil dibandingkan dengan pengujian di PLN. Hal ini dikarenakan minyak yang diuji telah lama disimpan. Lama penyimpanan minyak juga berpengaruh karena akan menurunkan kekuatan isolasi dari minyak tersebut.