Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

12
1 Demokrasi Pancasila: Perpaduan Antara Liberal dan Komunis? Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial (zoon politicon). Pendapat ini telah lama didengungkan oleh seorang filsuf zaman Yunani kuno yang bernama Aristoteles. Zoon politicon dapat diartikan secara bebas menjadi bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Dengan kata lain, manusia selalu membutuhkan orang lain. Dalam ide tentang zoon politicon, Aristoteles menambahkan konsep tentang keterlibatan dalam hidup sosial. Sebagai manusia yang hidup bermsyarakat, manusia harus terlibat aktif untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih baik. Dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang baik, maka diperlukan adanya tata politik dan tata ekonomi yang pas. Sebab dengan adanya tata politik dan tata ekonomi yang pas terciptalah tatanan masyarakat yang ideal. Menanggapi masalah perlunya tata ekonomi dan tata ekonomi yang pas, maka muncullah para pemikir dengan ide-idenya yang brillian menawarkan berbagai macam bentuk tata politik dan tata ekonomi yang ideal. Mereka pun seakan-akan saling bertarung sama lain guna mengklaim bahwa ide merekalah yang paling “benar”. Pertarungan ide tentang bagaimana seharusnya tata politik dan tata ekonomi terwujud konkrit dalam fenomena kehidupan masyarakat dalam konteks masyarakat sebagai bangsa atau negara. Sebagai sebuah negara, masyarakat pun menentukan mana tata politik atau tata ekonomi yang cocok untuk diterapkan dalam negaranya. Sebagai sebuah negara, Indonesia pun turut menentukan mana tata politik dan tata ekonomi yang pas bagi warga masyarakatnya. Tulisan ini secara khusus akan membahas tata politik dan tata ekonomi yang dijalankan di Indonesia. Menurut informasi yang didengar penulis dari masyarakat, tata politik dan tata ekonomi yang dijalankan di Indonesia merupakan semacam sintesis dari dua pemikiran ekstrim yang berbeda.

Transcript of Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

Page 1: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

1

Demokrasi Pancasila: Perpaduan

Antara Liberal dan Komunis?

Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial (zoon politicon). Pendapat ini telah

lama didengungkan oleh seorang filsuf zaman Yunani kuno yang bernama

Aristoteles. Zoon politicon dapat diartikan secara bebas menjadi bahwa

manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Dengan kata lain, manusia

selalu membutuhkan orang lain. Dalam ide tentang zoon politicon,

Aristoteles menambahkan konsep tentang keterlibatan dalam hidup sosial.

Sebagai manusia yang hidup bermsyarakat, manusia harus terlibat aktif

untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih baik.

Dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang baik, maka

diperlukan adanya tata politik dan tata ekonomi yang pas. Sebab dengan

adanya tata politik dan tata ekonomi yang pas terciptalah tatanan

masyarakat yang ideal. Menanggapi masalah perlunya tata ekonomi dan

tata ekonomi yang pas, maka muncullah para pemikir dengan ide-idenya

yang brillian menawarkan berbagai macam bentuk tata politik dan tata

ekonomi yang ideal. Mereka pun seakan-akan saling bertarung sama lain

guna mengklaim bahwa ide merekalah yang paling “benar”. Pertarungan

ide tentang bagaimana seharusnya tata politik dan tata ekonomi terwujud

konkrit dalam fenomena kehidupan masyarakat dalam konteks

masyarakat sebagai bangsa atau negara. Sebagai sebuah negara,

masyarakat pun menentukan mana tata politik atau tata ekonomi yang

cocok untuk diterapkan dalam negaranya.

Sebagai sebuah negara, Indonesia pun turut menentukan mana tata

politik dan tata ekonomi yang pas bagi warga masyarakatnya. Tulisan ini

secara khusus akan membahas tata politik dan tata ekonomi yang

dijalankan di Indonesia. Menurut informasi yang didengar penulis dari

masyarakat, tata politik dan tata ekonomi yang dijalankan di Indonesia

merupakan semacam sintesis dari dua pemikiran ekstrim yang berbeda.

Page 2: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

2

Dua pemikiran ekstrim tersebut adalah sistem liberal dan sistem komunis.

Perumusan tata politik dan tata ekonomi Indonesia tersebut nampaknya

tidak lepas dari konteks historisitas perjuangan bangsa Indonesia dalam

masa kemerdekaan. Para kaum intelektual saat itu berusaha merumuskan

tata politik dan tata ekonomi yang pas dalam konteks masyarakat

Indonesia yang multikultur. Sistem tata politik dan tata ekonomi yang

dicetuskan dinamakan sistem demokrasi pancasila.

Rumusan Masalah

Ada dua hal permasalahan yang diajukan oleh penulis berkaitan

dengan sistem demokrasi pancasila yang dijalankan Indonesia saat ini.

Pertama penulis ingin mengkaji pendapat umum yang ada, apakah tata

politik dan tata ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia sekarang ini

merupakan percampuran atau kombinasi antara dua sistem ekstrem yang

berbeda, yaitu liberal dan komunis? Permasalahan kedua yang diajukan

oleh penulis adalah sejauh mana efektifitas dari sistem demokrasi

pancasila?

Sistematika Penulisan

Sistematika tulisan ini adalah pertama-tama penulis ingin

memaparkan terlebih dahulu mengenai sistem liberal dan sistem komunis.

Lalu penulis coba menjelaskan sistem demokrasi pancasila yang

dijalankan di Indonesia, yang dikatakan sebagai percampuran antara dua

sistem liberal dan sistem komunis. Setelah itu penulis akan melakukan

analisis terhadap rumusan masalah yang diajukan. Dan kemudian

berusaha menyimpulkan pembahasan ini dalam satu paragraph yang

padat. Pada bagian berikutnya, penulis akan mulai masuk pada

pemaparan mengenai sistem liberal, sistem komunis, dan sistem

demokrasi pancasila.

Page 3: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

3

Landasan Teori

Sistem Liberal

Sistem politik dan ekonomi liberal erat kaitannya dengan

pandangan atau ide mengenai liberalisme. Ide mengenai liberalisme

sendiri dicetuskan oleh Adam Smith (1723-1790), yang dikemukakan

dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations.1 Dalam sejarahnya,

ide mengenai liberalisme ini merupakan semacam reaksi atas sistem

merkantilisme, yang berkembang pada abad ke-16.2 Pada abad 16,

beberapa negara Eropa melakukan ekspansi wilayah-wilayah politknya.3

Dari situ timbullah zaman penjajahan dan kemudian berkembanglah

sistem merkantilisme.4 Merkantilisme sendiri merupakan sistem

perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang meluaskan wilayah

politiknya.5 Sistem perdagangan tersebut adalah dengan menjual rempah-

rempah dari negara yang dikuasai sebagai komoditi ekspor.6 Demikianlah

sejarah dari munculnya pemikiran mengenai liberalisme yang

dikemukakan oleh Adam Smith.

“Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan

filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa

kebebasan adalah nilai politik yang utama.”7 Dari sini nampak bahwa

munculnya kata kebebasan, mengisyaratkan adanya sebuah

ketidakbebasan yang tentunya dikritik oleh Adam Smith. Ketidakbebasan

tersebut terkait erat dengan sistem perdagangan (sistem merkantilisme)

yang dilakukan beberapa negara Eropa. Melalui teorinya, Adam Smith

menyerukan idenya tentang liberalisme ekonomi. Dalam bukunya The

Wealth of Nations, Adam Smith menganjurkan perdagangan yang

sebebas-bebasnya antar negara-negara yang masing-masing punya

1 Ibid, hal. 180. 2 Ibid. 3 Ibid. 4 Ibid. 5 Ibid. 6 Ibid. 7 Lih, http://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme, diakses pada tanggal 12 April 2011, pada pukul 00.20.

Page 4: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

4

kekhususan dalam hasil produksinya.8 “Hanya dengan pertukaran bebas

itu tercapai kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi seluruh dunia.”9

Ide liberalisme ekonomi yang semula merupakan kritik atas

penjajahan, kemudian dalam lingkup negara diartikan sebagai kegiatan

ekonomi bebas tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.1 0 Dari ide

dasar inilah kemudian tumbuh kapitalisme.1 1 Kapitaslime tumbuh subur

dalam liberalisme dikarenakan setiap individu memiliki kebebasan seluas-

luasnya untuk mengembangkan modalnya tanpa ada intervensi sedikit

pun dari pemerintah. Bahaya yang muncul dari sistem ini adalah

perekonomian pada akhirnya jatuh di tangan pemilik modal raksasa. Efek

negatif lain dari sistem ini adalah individu-individu yang tidak memiliki

modal dan tidak mampu bersaing semakin terbenam dalam lingkaran

kemiskinan. “Oleh karena itu, Adam Smith sering dinamakan bapak

kapitaslime, tetapi julukan itu kiranya kurang tepat, berhubung ia

memandang karya masyarakat sebagai sumber kemakmuran bukan

modal.”1 2 Demikianlah pemaparan mengenai sistem/paham liberalisme,

pada bagian berikutnya penulis akan mulai masuk pada pemaparan

mengenai sistem komunis.

Sistem Komunis

Sebagaimana sistem liberal muncul sebagai kritik atas sistem

merkantilisme, sistem komunis muncul sebagai kritik atas sistem liberal.

Sistem komunis berkembang pada awal abad 20 dan menjadi sistem sosial

tandingan atas sistem liberal.1 3 Sistem ini muncul atas carut-marutnya

praktek ekonomi yang dihasilkan dari sistem liberal. Sistem liberal dinilai

telah terbukti menghasilkan sistem ekonomi yang kapitalistis dan

individualistis. Sistem tersebut juga diklaim semakin menjauhkan diri dari

cita-cita yang diharapkan sejak semula, yaitu kemakmuran yang sebesar-

besarnya bagi seluruh dunia. Dengan bahasa yang lebih lugas terdapat 8 Dahler, Frans dan Budianta, Eka, Pijar Peradaban Manusia: Denyut Harapan Evolusi ,

Kanisius, Y ogy akarta, 2000, hal. 180. 9 Ibid. 1 0 Ibid. 1 1 Ibid. 1 2 Ibid. 1 3 Ibid, hal. 181.

Page 5: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

5

kontradiksi dalam sistem liberal.1 4 Sistem liberal terbukti tidak membuat

warga masyarakat yang menjalankannya menjadi makmur sebagaimana

diharapkan oleh pencetusnya, melainkan justru melahirkan kemiskinan

dan jurang kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya.

Sistem komunis lahir dari ideologi yang disebut dengan

komunisme. Ideologi ini dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels.

Mereka merumuskan teori mengenai komunisme sebagai sebuah analisis

pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi

kesejahteraan.1 5 Sebagaimana telah dijelaskan pada paragraph

sebelumnya, teori ini lahir karena munculnya kesenjangan sosial antara si

miskin dan si kaya. Si kaya (pemilik modal) menganggap si miskin (kaum

buruh dan pekerja tani) hanyalah bagian dari produksi. Dengan kata lain,

si miskin (kaum buruh dan pekerja tani) hanya dianggap sebagai “barang”

yang bisa diperlakukan dengan sewenang-wenang. Ideologi komunisme

muncul sebagai sebuah kritik dan budaya tandingan atas sistem liberal

yang dicetuskan oleh Adam Smith.

Dalam lingkup sistem negara, komunisme sama sekali menolak

paham liberalisme dimana sistem negara harus dijalankan dengan

perdagangan bebas tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Sistem

komunis melahirkan sistem baru dalam tata politik dan tata ekonomi

sebuah negara. Sistem komunis merupakan sebuah sistem dimana negara

memegang peranan utama sebagai pemilik kekayaan alam maupun

peralatan modal.1 6 Dalam sistem ini hak milik pribadi sangatlah dibatasi

dan setiap warga negara mendapat imbalan sesuai dengan

kebutuhannya.1 7

Dalam perkembangannya, sistem ini diadopsi dengan variasi cara

yang berbeda antara negara satu dengan negara lain. Negara-negara

komunis seperti Uni Soviet, Eropa timur sampai 1989, maupun Tiongkok

1 4Inspirasi ide diambil dari pendapat Obie De' Marsh pada blogny a (http://pengetahuan-

dunia-nobri.blogspot.com/2010/09/riway at-karl-marx-bapak-komunisme.html) diakses pada tanggal 12 April 2011, pada pukul 01.37 .

1 5 Lih, http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme, diakses pada tanggal 12 April 2011, pada pukul 01.44. 1 6 Dahler, Frans dan Budianta, Eka, Pijar Peradaban Manusia: Denyut Harapan Evolusi, hal. 181. 1 7 Ibid.

Page 6: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

6

menerapkan sistem komunis secara ekstrim.1 8 Sedangkan di negara-

negara Eropa Barat, sistem sosialis-komunis yang dijalankan mengakui

adanya hak milik pribadi dan pasar bebas, asalkan memperhatikan

keadilan dan sarana-sarana pelayanan masyarakat yang tidak kaya

(adanya tunjangan pendidikan, tunjangan hari tua, dan lembaga-lembaga

kesehatan.1 9 Sosialisme gaya Eropa Barat pun menghargai asas-asas

demokrasi, sedangkan negara-negara komunis ekstrim merupakan

diktatur.2 0 “Indonesia terombang-ambing antara sistem kapitalisme,

sosialisme demokratis, dan komunisme.”2 1 Dan pada akhirnya

merumuskan sistem demokrasi pancasila yang tampaknya merupakan

sebuah sintesa atas ketiga sistem besar (sistem kapitalisme, sosialisme

demokratis, dan komunisme). Berikutnya penulis akan memaparkan

sedikit perspektif mengenai sistem demokrasi pancasila yang dijalankan

dalam negara Indonesia.

Demokrasi Pancasila

Pertama-tama penulis akan menjelaskan pengertian demokrasi

pancasila melalui penjelasan secara etimologis (bahasa). Demokrasi

berasal dari bahasa Yunani yaitu dari demos=rakyat dan cratos atau

cratein=pemerintahan atau kekuasaan.2 2 Dengan demikian demokrasi

berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Definisi mengenai

demokrasi secara lebih jelas dikemukakan oleh Abraham Lincoln:

government of the people, by the people, and for the people.2 3

(pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dengan

demikian, demokrasi pancasila dapat diartikan sebagai pemerintahan

yang berasal dari rakyat (dasar ontologis), oleh rakyat (dasar legitimasi),

dan untuk rakyat (dasar aksiologis) sebagai pemegang kedaulatan, dengan

didasarkan pada ideologi Pancasila (prinsip ketuhanan, kemanusiaan,

kesatuan, kedaulatan rakyat dan juga keadilan). 1 8 Ibid. 1 9 Ibid. 20 Ibid. 21 Ibid. 22 Lih, http://yanel.wetpaint.com/page/Filsafat+Pancasila, diakses pada tanggal 12 April

2011, pada pukul 02.51. 23 Ibid.

Page 7: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

7

Pelaksanaan demokrasi ini memiliki dua cara, yaitu demokrasi

langsung dan tidak langsung.2 4 Dalam demokrasi langsung, rakyat

seluruhnya dikutsertakan dalam permusyawaratan untuk menentukan

kebijakan dan mengambil keputusan.2 5 Sedangkan dalam demokrasi tidak

langsung dilaksanakan melalui sistem perwakilan.2 6 Jika dikaitkan dengan

hal tekhnis, maka demokrasi langsung sering kali sulit untuk dijalankan.

Jumlah rakyat yang banyak membuat sistem ini tidak berjalan dengan

efektif. Maka yang cenderung digunakan adalah sistem demokrasi tidak

langsung. Adanya sistem perwakilan membuat kinerja sistem

pemerintahan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Dalam arti, tidak

banyak membuang waktu dan tenaga. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa

Indonesia saat ini menjalankan sistem demokrasi tidak langsung.

Sistem demokrasi pancasila memiliki 5 ciri, yaitu rapat, mufakat,

gotong royong, hak mengadakan protes bersama dan hak menyingkir dari

kekuasaan raja absolut. 5 ciri ini seharusnya menjadi identitas dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan prinsip

dasar ini kita dapat menilai dan mengamati, apakah kebijakan-kebijakan

publik (politik dan ekonomi) yang diambil sudah mencerminkan semangat

dasar dari demokrasi pancasila ini? Ataukah malah bertentangan dengan

prinsip dasar ini? Pembahasan lebih mendalam akan hal ini akan

disinggung dalam bagian analisis.

Sehubungan dengan demokrasi pancasila, di Indonesia mengenal

juga istilah “masyarakat Madani” (civil society).2 7 Konsep civil society

pada hakekatnya merupakan satu cara untuk memahami relasi antara

individu dan negara yang melestarikan kebebasan

dan tanggungjawab.2 8 Ciri utama dari sistem ini adalah partisipasi yang

luas dari warganegara dalam mengambil keputusan publik dan penegakan

24 Ibid. 25 Ibid. 26 Ibid. 27 Ibid. 28Lih,

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:F3lNHdnRA2cJ:blog.unila.ac.id/handayani/files/2009/08/civ il-society -dan-masy arakat-madani.ppt+civil+society+adalah&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESh0Cx9n7 rz3Z-Grliz5y VY GmLGQECrsneFwN2KZsEbe8gTrJTrcIxZpaEY J-Dm-Wbi-

Page 8: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

8

prinsip rule of law.2 9 Adanya partisipasi publik mengandaikan adanya

kebebasan. Dan adanya prinsip rule of law mengandaikan adanya

tanggungjawab. Keduanya mencerminkan hakekat dari konsep civil

society. Demikianlah selayang pandang atas teori-teori mengenai tata

politik dan ekonomi. Pada bagian selanjutnya, penulis akan mulai masuk

pada analisis mengenai Indonesia.

Analisis

Demokrasi pancasila: Antara Liberal dan Komunis?

Secara kasat mata, tampaknya demokrasi pancasila merupakan

sistem yang sama sekali berbeda dengan sistem liberal dan komunis.

Sistem liberal cenderung mengagung-agungkan kebebasan dalam tata

politik dan ekonomi masyarakatnya. Sedangkan sistem komunis, lebih

memilih untuk menekan kebebasan warga masyarakatnya. Kedua sistem

tersebut terkesan tidak menyertakan partisipasi aktif warga masyarakat

dalam tata politik dan ekonomi sebagaimana dilakukan dalam sistem

demokrasi pancasila. Dengan demikian, demokrasi pancasila merupakan

sebuah sistem yang sama sekali berbeda dengan sistem liberal dan

komunis. Namun benarkah demikian?

Jika dicermati secara lebih mendalam, ternyata ada unsur-unsur

ideologi dalam sistem liberal dan komunis yang turut mewarnai sistem

demokrasi pancasila. Dalam sistem liberal contohnya, lebih menekankan

konsep mengenai civil society yang mana memiliki kemiripan dengan

konsep masyarakat madani yang terkandung dalam Ideologi Pancasila.

Namun demikian, selain memiliki kemiripan terdapat juga perbedaan

yang cukup mendasar. Berikut merupakan pemaparannya.

Konsep civil society yang diterapkan di Barat menekankan adanya

kebebasan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakatnya. Kebebasan

untuk mengatur kehidupannya sendiri, tanpa ada intervensi sedikit pun

D5xhw0V8PkZxCSRnsBgRpuy bH_goMSqmUS_wnV6WJMpjzkJUt7ZkZC0lnUfwS7 vTqNf3&sig=AHIEtbQM_kC5aqG1IT_DjJawVvGdn61mVg, diakses pada tanggal 12 April 2011, pada pukul 17 .43.

29 Lih, http://yanel.wetpaint.com/page/Filsafat+Pancasila, diakses pada tanggal 12 April 2011, pada pukul 18.02.

Page 9: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

9

dengan pemerintah. Sedangkan dalam demokrasi pancasila, kebebasan

juga diakui namun tidak secara ekstrim sebagaimana negara liberal.

Dengan demikian konsep kebebasan menjadi persamaan antar keduanya,

walaupun dalam tataran praksisnya memiliki perbedaan yang mencolok.

Perbedaan tersebut lebih dikarenakan adanya pengaruh nuansa religius

yang cukup kental dalam masyarakat Indonesia. Dengan kata lain,

masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang berke-Tuhan-an sedangkan

dalam negara-negara Barat cenderung sekular. Melihat fakta itu, maka tak

heran jika prinsip Ketuhanan menjadi sila pertama dalam ideologi

pancasila.

Persamaan lain antara sistem liberal dan demokrasi pancasila

adalah adanya penegakan prinsip rule of law. Adanya prinsip rule of law

merupakan semacam aturan main bagi tiap-tiap individu yang bebas

dalam masyarakat liberal. Aturan main tersebut diadakan guna menjamin

adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban antar individu yang satu

dengan individu yang lain yang sama-sama memiliki kebebasan.

Demikianlah persamaan dan perbedaan yang penulis temukan antara

sistem liberal dengan demokrasi pancasila. Berikutnya penulis akan

masuk analisis antara sistem komunis dengan sistem demokrasi pancasila.

Secara kasat mata, sistem komunis sangat kontras dengan sistem

demokrasi pancasila. Jika dalam demokrasi pancasila kedaulatan negara

ada di tangan rakyat (dari, oleh, dan untuk rakyat), sistem komunis malah

kebalikannya. Pemerintahlah yang sepenuhnya berkuasa untuk mengatur

segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat dan

bernegara. Dengan kata lain, negara melakukan intervensi secara mutlak

terhadap kehidupan warga masyarakatnya. Warga masyarakat tidak diberi

ruang kebebasan sama sekali untuk menentukan cara dan jalan hidupnya

secara mandiri. Implikasi logis yang lain dari sistem komunis adalah

masyarakat tidak dapat menyalurkan aspirasinya terhadap pemerintahan.

Negara mutlak mendominasi hingga berbagai ranah kehidupan, baik yang

bersifat privat sekalipun. Dengan demikian, sistem demokrasi pancasila

sangat kontras dengan sistem komunis.

Page 10: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

10

Kendati terlihat sangat kontras, ternyata dalam demokrasi

pancasila terselip juga ideologi komunis. Sebagaimana telah disinggung

pada paragraph-paragraf sebelumnya, ideologi komunis menekankan

intervensi negara sehubungan dengan tata politik dan ekonomi. Ideologi

tersebut (komunis), tersirat dengan cukup jelas dalam pasal 33 UUD 45,

dimana negara melakukan intervensi terhadap cabang-cabang produksi

yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak.

“UUD 45, Pasal 33:

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup

orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan

prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,

kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi

nasional. ****)

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang -undang.

****)”30

Efektifkah Sistem Demokrasi Pancasila?

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa Indonesia menganut sistem

demokrasi tidak langsung. Sistem demokrasi ini dijalankan dengan sistem

perwakilan oleh wakil-wakil rakyat yang duduk dalam parlemen.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa dalam sistem demokrasi,

kedaulatan berada di tangan rakyat (dari, oleh, dan untuk rakyat). Dengan

demikian, setiap kebijakan yang diambil oleh Dewan Perwakilan Rakyat,

yang terkait dengan kehidupan dan kesejahteraan rakyat, harus senantiasa

berpijak dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Namun bagaimanakah yang terjadi di Indoensia? Sejauh penulis

amati, Dewan Perwakilan Rakyat belum menjalankan peran dan fungsinya

dengan baik. Kebijakan-kebijakan yang diambil justru sering kali tidak

berpihak pada kepentingan rakyat, melainkan demi kepentingan pribadi

atau kelompok semata. Hal itu tampak jelas dalam beberapa kasus yang

terjadi di Indonesia baru-baru ini. Ruang gerak KPK (Komisi

30 Lih, http://map-bms.wikipedia.org/wiki/UUD_45 , diakses pada tanggal 12 April 2011,

pada pukul 23.24. Tanda **** merupakan Perubahan Keempat terhadap isi UUD 45, y ang dilakukan pada tanggal 1 -11 Agustus 2002.

Page 11: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

11

Pemberantasan Korupsi) semakin dipersempit, sanksi yang ringan bagi

para koruptor, kasus skandal Bank Century yang tidak berujung pangkal,

import beras yang merugikan petani, dsb. Semuanya itu mengandaikan

adanya rekayasa politik yang terselubung.

Dan yang lebih memprihatinkan adalah adanya praktek kong-

kalikong antara partai satu dengan partai yang lain. Antara partai satu

dengan partai yang lain sibuk berkoalisi demi sebuah kekuasaan, dan

akibatnya partai yang menang harus memberi tempat basah bagi partai-

partai yang ada di belakangnya. Praktek kehidupan politik yang demikian

menggambarkan begitu carut-marutnya proses demokrasi yang berjalan di

negeri ini. Perlu usaha kritis yang kolektif untuk memikirkan ulang

mengenai tata politik dan ekonomi yang pas. Mengingat bahwa Indonesia

terombang-ambing dalam dua sistem raksasa, yaitu liberal dan komunis.

Satu hal yang menjadi catatan penting bagi penulis, yaitu sistem multi

partai harus juga dipikirkan ulang efektivitasnya. Mengingat sistem multi

partai tersebut merupakan penyebab utama stagnannya perjalanan politik

dan ekonomi bangsa ini. Demikianlah uraian analisis yang dapat disajikan

oleh penulis, setelah ini penulis akan berusaha untuk menyimpulkannya

dalam sebuah paragraph yang padat.

Kesimpulan

Tidak ada sesuatu hal yang ada tanpa penyebab, dasar, atau

pemicunya. Dengan kata lain, semua yang ada selalu merupakan proses

kontinuitas (proses aksi-reaksi) yang selalu berjalan dinamis. Liberalisme

muncul sebagai kritik atas Merkantilisme. Lalu sosialisme muncul juga

sebagai kritik atas liberalisme. Demokrasi pancasila bukan merupakan

suatu sistem politik dan ekonomi yang baru (fresh), melainkan sebuah

sintesis pemikiran antara sistem liberal dan komunis. Dan dalam

pelaksanaannya tampaknya terjadi keterombang-ambingan antara mau

menjadi negara liberal atau komunis.

Page 12: Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis

12

Acuan Sumber

Dahler, Frans dan Budianta, Eka, Pijar Peradaban Manusia:

Denyut Harapan Evolusi, Kanisius, Yogyakarta, 2000

Lih, http://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme, diakses pada

tanggal 12 April 2011, pada pukul 00.20.

Lih, http://pengetahuan-dunia-nobri.blogspot.com/2010/09/riway at-karl-marx-bapak-komunisme.html) diakses pada tanggal 12 April 2011, pada pukul 01.37 .

Lih, http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme, diakses pada tanggal 12 April 2011, pada pukul 01.44.

Lih, http://yanel.wetpaint.com/page/Filsafat+Pancasila, diakses pada tanggal 12 April 2011, pada pukul 02.51.

Lih, http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:F3lNHdnRA2cJ:blog.unila.ac.id/handay ani/files/2009/08/civ il-society -dan-masy arakat-

madani.ppt+civil+society+adalah&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESh0Cx9n7 rz3Z-Grliz5yVYGmLGQECrsneFwN2KZsEbe8gTrJTrcIxZpaEYJ-Dm-Wbi-D5xhw0V8PkZxCSRnsBgRpuy bH_goMSqmUS_wnV6WJMpjzkJUt7ZkZC0lnUfwS7 vTqNf3&sig=AHIEtbQM_kC5aqG1IT_DjJawVvGdn61mVg, diakses pada tanggal 12 April 2011, pada pukul 17 .43.

Lih, http://map-bms.wikipedia.org/wiki/UUD_45 , diakses pada tanggal 12

April 2011, pada pukul 23.24.