DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG · tentang Domisili Hukum yang menyebutkan bahwa: “...

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sukabumi http://www.pn-sukabumikota.go.id/dirputusan/

Disclaimer Bahwa putusan ini sudah ditandatangani oleh Majelis Hakim dan Panitera Pengganti. Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sukabumi berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini

dan akurat sebagai bentuk komitmen Pengadilan Negeri Sukabumi untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sukabumi melalui : Email : [email protected] Telp : (0266) 221074 (ext.108)

PP UU TT UU SS AA NN

NNoommoorr :: 2255//PPDDTT..GG//22001100//PPNN..SSMMII..

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG

MAHA ESA”

PPeennggaaddiillaann NNeeggeerrii SSuukkaabbuummii yyaanngg mmeennggaaddiillii ppeerrkkaarraa--ppeerrkkaarraa ppeerrddaattaa ppaaddaa ppeerraaddiillaann

ttiinnggkkaatt ppeerrttaammaa,, tteellaahh mmeennjjaattuuhhkkaann ppuuttuussaann sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt ddaallaamm ppeerrkkaarraa aannttaarraa ::

H SOLIHIN DAN HJ KOMARIAH

Bertempat Tinggal di Kp Ranca Bungur RT/Rw 11/02 Desa Cijurey Kec Gegerbitung Sukabumi,

Pekerjaan: Wiraswasta

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya: Eko Wahyu Widodo, SH , Roland M Hutabarat,SH

dari kantor “ Law Office EWW & Partners” beralamat JL Tebet Mas Indah IV No. E-7, Tebet

Jakarta Selatan.

Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 4 Desember 2010 yang didaftarkan di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Sukabumi dibawah Nomor: 70/SK/2010/PN.SMI tanggal 8 Desember 2010

Selanjutnya disebut sebagai………………..PENGGUGAT ;

MMEELLAAWWAANN ::

BBAANNKK RRAAKKYYAATT IINNDDOONNEESSIIAA ((ppeerrsseerroo)) TTbbkk.. CCaabbaanngg SSuukkaabbuummii

BBeerraallaammaatt:: JJll JJeennddrraall AA YYaannii NNoo.. 3388 SSuukkaabbuummii 4433113311..

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa :Fidji Muhammad Sobar, SH, Matius Suyono, Yudi Arlan, SH

dan Gatot Suprapto beralamat JL A Yani No. 38 Kota Sukabumi.

Berdasarkan surat kuasa No: B.5079-KC/VI/ADK/12/2010 tanggal 23 Desember 2010 yang

telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sukabumi Nomor: 75/SK/2010/PN.SMI

tanggal 23 Desember 2010 dan surat kuasa No: B.5206-KC/VI/ADK/12/2010 tanggal Desember




2010 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sukabumi Nomor:

01/SK/2011/PN.SMI tanggal 6 Januari 2011;

Selanjutnya disebut sebagai………………..TERGUGAT ;

PPEENNGGAADDIILLAANN NNEEGGEERRII TTEERRSSEEBBUUTT ;;

TTeellaahh mmeemmbbaaccaa ssuurraatt--ssuurraatt ppeerrkkaarraa yyaanngg bbeerrssaannggkkuuttaann ;;

TTeellaahh mmeenneelliittii ssuurraatt--ssuurraatt bbuukkttii ddaann mmeennddeennggaarr kkeetteerraannggaann ssaakkssii--ssaakkssii;;

TTeellaahh mmeennddeennggaarr kkeetteerraannggaann ppiihhaakk PPeenngggguuggaatt ddaann TTeerrgguuggaatt ;;

------------------------------------------------------------------------ TTEENNTTAANNGG DDUUDDUUKKNNYYAA PPEERRKKAARRAA :: --------------------------------------------

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa PPeenngggguuggaatt ddaallaamm ssuurraatt gguuggaattaannnnyyaa tteerrttaannggggaall 88 DDeesseemmbbeerr 22001100

yyaanngg tteerrddaaffttaarr ddii KKeeppaanniitteerraaaann PPeennggaaddiillaann NNeeggeerrii SSuukkaabbuummii ddiibbaawwaahh RReeggiisstteerr

NNoo..2255//PPddtt..GG//22001100//PPNN..SSMMII tteellaahh mmeennggeemmuukkaakkaann ppaaddaa ppookkookknnyyaa sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

1. Bahwa gugatan perbuatan melawan hukum ini, diajukan oleh Penggugat kepada tergugat

melalui Pengadilan Negeri Sukabumi sesuai dengan ketentuan didalam Perjanjian Kredit

Pertama, sebagaimana tersebut didalam Pasal 9, Akta Nomor 85, Notaris Tetu Suhartati,

SH, Notaris yang berdomisili hukum di Jl Jendral Sudirman No. 77 Sukabumi, tertanggal

23 Febuarai 1995 atau sebagaimana tersebut didalam akta-akta Adendum Restrukturisasi

yang selama ini ada dan disepakati oleh Penggugat dan Tergugat, misalnya tersebut

didalam akta Restrukturisasi Pasal 11, akta terakhir dari beberapa akta Adendum

Restrukturisasi Kredit, seperti tersebut didalam Akta Nomor 163 Notaris Bertha Sulle,SH

yang berdomisili di JL Raya Sukaraja Nomor 91 Sukabumi tertanggal 25 Agustus 2008

tentang Domisili Hukum yang menyebutkan bahwa:

“ untuk akta addendum Restrukturisasi Kredit ini dan segala yang berhubungan dengan

dan akibatnya, Bank dan Penerima Kredit memilih tempat tinggal hukum dikantor

kepaniteraan Pengadilan Negeri Sukabumi.




2. Bahwa pada tahun 1995, Penggugat mengajukan pinjaman kredit kepada tergugat Bank

Rakyat Indonesia cabang Sukabumi sebesar Rp. 20.000.000,- hingga Rp. 30.000.000,-

karena memang sebelumnya telah terjadi hubungan baik dan melihat kondite bagus serta

jaminan yang cukup, maka tergugat pun memberikan persetujuan pinjaman sebesar Rp.

150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), akan tetapi penggugat pada saat itu

menolak atau keberatan untuk mempergunakan dana sebesar itu, karena beranggapan

bahwa dana sebesar itu, karena beranggapan bahwa dana sebesar itu tidak akan terpakai

keseluruhannya, kemudian terjadi kesepakatan antara penggugat dan tergugat , bahwa

penggugat diizinkan hanya mempergunakan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta

rupiah) selain itu ada akibat berlanjut yang harus menjadi tanggugan dari penggugat

bahwa untuk sisa dana yang tidak terpakai tersebut penggugat harus menanggung denda

penalty sebesar Rp. 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) yang sudah dibayar oleh tergugat

kepada penggugat pada saat itu bersamaan dengan pelunasan pinjaman pokoknya, yang

sesuai dengan isi perjanjian harus sudah lunas pada tanggal 23 Febuari 1996.

3. Bahwa untuk menambah modal usaha, penggugat telah beberapa kali mengajukan

penambahan kredit kepada tergugat yang kemudian tergugat menyetujuinya, dimana

setiap kali dilakukan kesepakatan untuk penambahan kredit tersebut selalu dituangkan

dalam perjanjian kredit yang dibuat dihadapan notaris, isinya mengenai penambahan

plafon dan perpanjangan jangka waktu pengembalian kredit, penambahan jaminan asset

dengan hak tanggungan dilekatkan kepada tergugat dari ikatan Fiducia, maupun asuransi

untuk asset-asset yang dijaminkan, sehingga total kredit yang diterima penggugat menjadi

sebesar Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

4. Bahwa selain kesepakatan penambahan kredit yang diberikan tergugat kepada

penggugat, kedua pihak juga telah beberapa kali melakukan kesepakatan yang kemudian

dituangkan dalam Addendum perjanjian kredit yang dibuat oleh kemudian dituangkan

dalam addendum perjanjian kredit yang dibuat oleh Notaris untuk memperpanjang jangka

waktu pengembalian pinjaman penggugat kepada tergugat.

5. Bahwa untuk menjamin pengembalian kredit, penggugat telah meletakkan jaminan atas

harta benda tak bergerak milik Penggugat, yaitu:




1. Sebidang tanah hak milik nomor 138 atas nama H Solihin, terletak dipropinsi jawa

barat, kabupaten sukabumi, kecamatan gegerbitung, desa Cijurey Rt/Rw 11/02

kampung Rancabungur dengan luas 7.145 M2 (tujuh ribu seratus empat puluh lima

meter persegi) berikut bangunan diatasnya.

2. Sebidang tanah hak milik Nomor 157 atas nama Haji Solihin terletak di Kp.

Rancabungur, RT/RW 11/02 desa Cijurey kecamatan Gegerbitung Kabupaten

Sukabumi dengan luas 1.235 M2.

3. Sebidang tanah Hak Milik Nomor 89 atas nama H Solihin terletak di Kp Tegal Tengah

Rt/RW 11/02 desa KarangJaya Kecamatan Gegerbitung dengan luas 10.870 M2.

6. Bahwa pada tahun 2006 banjir besar terjadi dijakarta, beberapa ton beras dan beberapa

bagian yang berada ditempat pelanggan penggugat di Jakarta terendam air banjir, hingga

penggugat pada saat itu mengalami kerugian sampai sebesar Rp. 500.000.000,- (lima

ratus juta rupiah) diperparah lagi dengan tersendatnya pembayaran dari para pelanggan,

kondisi tersebut sudah penggugat sampaikan dan bicarakan dengan pihak tergugat yakni

Accounting Officer Bank Rakyat Indonesia Cabang Sukabumi.

7. Bahwa menurut perhitungan penggugat, sisa dana yang ada adalah sebesar Rp.

250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) yang pada saat itu terdiri dari beras yang

tersida didalam gudang penggugat, kemudian sisanya lagi oleh penggugat dipergunakan

untuk membuka toko kelontong beserta isinya, perputaran dari hasil usaha penjualan sisa

beras serta hasil usaha membuka toko kelontong tersebut, oleh penggugat dipergunakan

untuk membayar angsuran tunggakan kredit kepada tergugat, hingga sampai bulan maret

2008.

8. Bahwa kemudian pada tahun 2008 terbentuk akta addendum perjanjian Restrukturisasi

Kredit akta No. 16 dari Notaris Bertha Sulle, SH disukabumi tertanggal 10 April 2008 yang

isinya memasukkan beras yang ada didalam gudang dan seluruh isi toko kelontong milik

penggugat tersebut, oleh tergugat kemudian diikat didalam akta restrukturisasi kredit

sebagai bentuk jaminan fiducia (jaminan tambahan), sebagaimana tersebut didalam pasal

4 disebutkan bahwa:




“ guna menjamin lebih jauh utang/pinjaman penerimaan kredit kepada bank, baik karena

pokok, utang-utang, bunga-bunga, biaya-biaya, denda-denda danbeban lainnya maka

penerima kredit dan atau pemilik barang jaminan dengan ini menyerahkan jaminan

kepada bank berupa:

a. Agunan pokok berupa stock barang dagangan diikat fiducia dengan mengunakan form

pj.08 A, sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

9. bahwa dengan adanya kejadian banjir dijakarta tersebut, penggugat senantiasa proaktif

dan menjalin komunikasi secara rutin dengan pihak tergugat, untuk mencari solusi dari

pihak tergugat, hingga kemudian tergugat memutuskan bahwa penggugat harus

membayar angsuran sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) perbulannya kepada

tergugat, serta potongan pinjaman pokoknya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta

rupiah) pertahunnya.

10. Bahwa karena situasi perekonomian secara umum pada saat itu sangatlah lesu, yang

sangat berpengaruh dengan perputaran usaha penggugat disektor pertanian, usaha

penggugat semakin hari semakin berat, untuk setoran penggugat pembayaran Rp.

5.000.000,- (lima juta rupiah) perbulan pun hanya sanggup membayar untuk satu bulan,

selebihnya penggugat hanya sanggup membayar bunga Rp. 2.500.000,- (dua juta lima

ratus ribu rupiah) perbulan, angsuran baru berjalan 3 (tiga) bulan, penggugat telah

dipanggil lagi oleh tergugat untuk menaikkan pembayaran bunga pinjaman sebesar Rp.

2.750.000,- (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) itupun baru berjalan selama 3 s/d

4 bulan, pihak tergugat telah memanggil lagi penggugat untuk menaikkan pembayaran

bunga pinjaman menjadi sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulan ditambah

ditambah dengan melakukan pembayaran hutang pokok sebesar Rp. 50.000.000,- (lima

puluh juta rupiah) pada tahun 2009 dan sudah dilaksanakan.

11. Bahwa selama pelaksanaan perjanjian kredit, Penggugat selalu membayar angsuran

hutang (pokok + bunga), dengan cicilan angsuran sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta

rupiah) perbulan sambil menunggu untuk mendapatkan persetujuan rescheduling dan atau

restrukturisasi hutang dari tergugat, yang mana pembayaran angsuran tersebut telah




sesuai dengan apa yang diperjanjikan dalam Pasal 2 ayat 4 tentang syarat-syarat umum

perjanjian pinjaman dan kredit PT Bank Rakyat Indonesia (persero), meskipun

pembayaran tersebut banyaknya dibawah jumlah yang seharusnya dibayar sebagaimana

ditentukan dalam perjanjian.

12. Bahwa penggugat mengakui, selama ini proses negoisasi dan musyawarah berjalan,

namun banyak hal yang penggugat tanda tangani yang isinya atau maksudnya tidak

pernah dimengerti sama sekali oleh penggugat, bahkan sering sekali penggugat disodorin

oleh tergugat kertas kosong atau blanko kosong untuk ditandatangani oleh penggugat,

dan karena ketidak mengertiannya yang disertai dengan rasa ketakutan penggugat,

blangko kosong atau kertas kosong tersebut ditandatangani begitu saja oleh penggugat.

13. Bahwa terhadap pembayaran angsuran hutang (pokok + bunga) yang dibayarkan oleh

penggugat kepada tergugat, dengan cicilan angsuran sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta

rupiah) perbulan diatas, tergugat mengakui telah menerima pembayaran angsuran

tersebut yang kemudian dituangkan dalam rekapitulasi pembayaran hutang penggugat

kepada tergugat pertanggal 31 desember 2010 sebagaimana salinannya (print out) telah

diberikan kepada penggugat pada tanggal 13 januari 2011.

14. Bahwa oleh karena tergugat telah menerima dan mengakui pembayaran angsuran hutang

(pokok+bunga) yang dibayarkan oleh penggugat kepada tergugat, dengan cicilan

angsuran sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulan, maka berdasarkan aturan

kebiasaan dalam perjanjian kredit secara tidak langsung (diam-diam) tergugat telah

menyatakan persetujuannya atas permohonan restrukturisasi yang diajukan oleh

penggugat yaitu sebesar Rp. 3.000.000, (tiga juta rupiah) perbulan.

15. Bahwa pada tanggal 30 juli 2009 tergugat mengirimkan surat peringatan I kepada

penggugat yang isinya menegaskan agar penggugat dapat segera menyelesaikan

pembayaran atas seluruh tunggakan baik tunggakan pokok maupun bunga yang telah

jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh tergugat.

16. Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2009 tergugat mengirimkan surat peringatan II kepada

penggugat yang isinya sama dengan surat peringatan I yaitu menegaskan agar penggugat




dapat menyelesaikan seluruh kewajiban pembayaran baik tungakan pokok maupun

tungakan bunga dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh tergugat.

17. Bahwa pada tanggal 26 Agustus 2010 tergugat kembali mengirimkan surat peringatan

untuk yang ketiga kalinya kepada penggugat yang isinya sama dengan surat peringatan I

& II yaitu menegaskan agar penggugat dapat menyelesaikan seluruh kewajiban

pembayaran baik tunggakan pokok maupun tunggakan bunga dalam jangka waktu yang

telah ditetapkan oleh tergugat, dan menambahkan bahwa jika penggugat tidak

menyelesaikan kewajiban pembayaran tersebut maka tergugat mengambil kebijakan akan

melaksanakan parate eksekusi atas barang jaminan milik penggugat.

18. Bahwa penggugat masih berupaya untuk menyelesaikan kewajiban penggugat dengan

jalan musyawarah, dalam bentuk pengajuan Rescheduling hutang dan atau

Restrukturisasi hutang dengan pihak tergugat, tetapi tergugat keberatan atas usulan

penggugaat tersebut dan menyatakan usulan Rescheduling angsuran belum dapat

dipertimbangkan.

19. Bahwa pada tanggal 5 November 2010 tergugat mengirimkan surat pemberitahuan parate

eksekusi kepada penggugat yang isinya menyatakan bahwa penggugat dengan perantara

KPKNL akan melaksanakan lelang atas barang jaminan milik penggugat pada tanggal 24

November 2010, bertempat dikantor tergugat Jl Jendral A Yani No. 38 Sukabumi.

20. Bahwa Penggugat sebelum menerima surat pemberitahuan dari tergugat tersebut tidak

pernah mengetahui atau diberitahu bahkan diajak untuk melakukan penilaian atas asset-

asset yang akan dilelang oleh tergugat guna mendapatkan harga minimal dari asset-asset

tersebut.

21. Bahwa hingga saat gugatan ini diajukan oleh penggugat di Pengadilan Negeri, penggugat

belum mendapatkan adanya bukti-bukti dari pihak tergugat mengenai sertifikat hak

tanggungan dan bukti pemberitahuan dan pengumuman lelang di media masa (minimal 2

surat kabar) sebagai salah satunya syarat lelang.

22. Bahwa perbuatan tergugat seperti tersebut diatas adalah bertentangan dengan

keputusan Mahkamah Agung No: 3021/K/Pdt/1984 tanggal 30 Januari 1986 yaitu yang

menyatakan bahwa parate eksekusi yang dilakaukan berupa meminta persetujuan




pengadilan negeri meski didasarkan pada pasal 1178 (2) KUHPerdata adalah Perbuatan

Melawan Hokum.

23. Bahwa menurut hukum tergugat yang telah menimbulkan kerugian wajib

mempertanggungjawabkan ganti kerugian terhadap pihak penggugat, sebagaimana diatur

dalam Pasal 1365 Kuhperdata yang berbunyi: “ tiap perbuatan melanggar hukum yang

membawa kerugian kepada orang lain mewajibkan orang yang karena salahnya

menerbitkan kerugian itu tersebut.

24. Bahwa atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh tergugat penggugat

mengalami kerugian Immaterial yaitu penggugat menjadi tercemar dikalangan

teman/kolega pengusaha dan apabila kerugian Immateril dapat dinilai dengan ekonomi

dan hal ini dibenakan menurut hukum yaitu sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta

rupiah).

25. Bahwa penggugat mempunyai sangkaan yang beralasan tergugat akan ingkar dan lalai

untuk memenuhi isi keputusan hukum yang berkekuatan hukum tetap (Inkracht van

gewijsde) dalam perkara ini dan karenanya mohonlah pengadilan negeri sukabumi

menghukum tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,-

(lima juta rupiah) untuk setiap harinya kepada penggugat apabila ternyata tergugat lalai

memenuhi isi keputusan hukum yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde)

dalam perkara ini.

26. Bahwa menggigat gugatan yang diajukan oleh penggugat telah sesuai dengan ketentuan

hukum yang berlaku dan bukti-bukti otentik yang tidak dapat disangkal lagi akan

kebenarannya maka sudah selayaknya dan sesuai dengan rasa keadilan agar majelis

hakim memberikan putusan dalam perkara aquo yang dapat dijalankan lebih dahulu

meskipun ada banding, kasasi maupun bantahan (uitvoerbaar bij vooraad).

27. Bahwa oleh karena tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum, telah patut dan

adil dihukum membayar ongkos-ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini.

Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas penggugat mohon agar majelis hakim pengadilan

negeri sukabumi yang memeriksa perkara ini untuk memberikan putusan sebagai berikut:




1. Mengabulkan gugatan penggugat.

2. Menyatakan tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedad).

3. Memerintahkan tergugat untuk membatalkan rencana parate eksekusi atas obyek jamian

dalam perjanjian kredit dengan cara pelelangan umum milik penggugat.

4. Memerintahkan kepada tergugat untuk menyerahkan semua akta-akta dan dokumen-

dokumen asli yang menjadi hak penggugat.

5. Memerintahkan kepada tergugat, untuk mengakui bahwa penggugat adalah debitur yang

benar memiliki etikat baik dan tidak pernah macet atau melakukan perbuatan wanprestasi

terhadap segala yang menjadi tanggung jawabnya selama ini sebagai debitur.

6. Menetapkan bahwa kejadian banjir dijakarta pada tahun 2006 tersebut adalah kejadian

force mejeur (bencana alam) yang mengakibatkan kerugian bagi penggugat.

7. Menetapkan bahwa hutang penggugat kepada tergugat adalah sebesar Rp. 644.000.000,-

(enam ratus empat puluh empat juta rupiah) dihitung dari angsuran selama ini kemudian

dipotong dari hutang pokok sebesar Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

8. Menyatakan bahwa tergugat secara diam-diam telah menyetujui permohonan restrukturisasi

pembayaran hutang penggugat kepada penggugat.

9. Menetapkan pembayaran angsuran hutang (pokok+bunga) yang harus dibayarkan oleh

penggugat kepada tergugat adalah sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulan.

10. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi Immaterial sebesar Rp. 100.000.000,-

(seratus juta rupiah) kepada penggugat sekaligus dan tunai.

11. Menghukum tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,-

(lima juta rupiah) sehari setiap tergugat lalai memenuhi isi putusan terhitung sejak putusan

diucapkan hingga dilaksanakan..

12. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu, meskipun ada verzet, banding

maupun kasasi (uitvoerbaar bijvoorraad).

13. Menghukum tergugat membayar perkara ini.

Apabila majelis hakim pengadilan negeri sukabumi berpendapat lain, mohon putusan yang

seadil-adilnya (ex aquo et bono).




Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk pihak

Penggugat hadir Kuasa Hukumnya, sedangkan untuk pihak Para Tergugat juga hadir Kuasa

Hukumnya dan selanjutnya Hakim Majelis yang menyidangkan perkara ini meminta kepada para

pihak untuk menempuh Mediasi sebagaimana yang diwajibkan didalam PERMA No. 01 Tahun

2008 tersebut, dan oleh karena para pihak menyerahkan seluruhnya kepada Hakim Majelis

yang menyidangkan perkara ini untuk menjalani proses mediasi tersebut, kemudian Hakim

Ketua Majelis menunjuk Hakim Sdr MARCHELLUS MUHARTONO, SH. sebagai Mediator

berdasarkan penetapan No:25/PDT.G/2010/PN.SMI tanggal 30 Desember 2010 yang akan

memfasilitasi perdamaian diantara para pihak yang bersengketa dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa setelah menjalani proses mediasi, mediator melaporkan kepada

Hakim Majelis dengan surat tertanggal 20 Januari 2010 bahwa proses mediasi telah gagal

karena tidak ada kesepakatan antara para pihak yang bersengketa didalam perkara ini dan para

pihak menyatakan agar persidangan dilanjutkan untuk menilai kebenaran bukti-bukti yang

mereka miliki, sehingga persidangan dilanjutkan dengan gugatan dibacakan, dan Kuasa

Penggugat sebelum gugatan dibacakan menyatakan bahwa gugatan ada perubahan yaitu:

perubahan gugatan perbaikan tertanggal 2 Febuari 2011 dan disertai dengan gugatan yang

sudah diperbaiki yaitu

Perbaikan kesalahan pengetikan yaitu:

- Dihalaman 6 tuntutan posita kalimat pembukaannya tertulis yakni “maka berdasarkan

hal-hal tersebut diatas Penggugat mohon agar majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta

Utara………..dst” seharusnya yang benar adalah: Maka berdasarkan hal-hal tersebut

diatas Penggugat mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sukabumi….dst.dst “

- Perbaikan kesalahan ketik yang dimuat didalam gugatan yang sudah diperbaiki pada

petitum No. 6 dimana tertulis “ menetapkan bahwa kejadian banjir di Jakarta pada tahun

1995 …..dst” yang diperbaikai” menetetapkan bahwa kejadian banjir di Jakarta pada

tahun 2006…..dst”

Penambahan 2 posita baru setelah No. 12 menjadi posita No. 13 & 14 yaitu:




13. Bahwa terhadap pembayaran angsuran hutang (pokok + bunga) yang dibayarkan oleh

penggugat kepada tergugat, dengan cicilan angsuran sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta

rupiah) perbulan diatas, tergugat mengakui telah menerima pembayaran angsuran

tersebut yang kemudian dituangkan dalam rekapitulasi pembayaran hutang penggugat

kepada tergugat pertanggal 31 desember 2010 sebagaimana salinannya (print out) telah

diberikan kepada penggugat pada tanggal 13 januari 2011.

14. Bahwa oleh karena tergugat telah menerima dan mengakui pembayaran angsuran

hutang (pokok+bunga) yang dibayarkan oleh penggugat kepada tergugat, dengan cicilan

angsuran sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulan, maka berdasarkan aturan

kebiasaan dalam perjanjian kredit secara tidak langsung (diam-diam) tergugat telah

menyatakan persetujuannya atas permohonan restrukturisasi yang diajukan oleh

penggugat yaitu sebesar Rp. 3.000.000, (tiga juta rupiah) perbulan.

Penambahan dalam petitum No. 8 & 9 yaitu:

8. Menyatakan bahwa tergugat secara diam-diam telah menyetujui permohonan

restrukturisasi pembayaran hutang penggugat kepada penggugat.

9. Menetapkan pembayaran angsuran hutang (pokok+bunga) yang harus dibayarkan oleh

penggugat kepada tergugat adalah sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulan.

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa tteerrhhaaddaapp gguuggaattaann PPeenngggguuggaatt tteerrsseebbuutt,, TTeerrgguuggaatt tteellaahh mmeennggaajjuukkaann

JJaawwaabbaann tteerrttaannggggaall 1144 FFeebbuuaarrii 22001111 yyaanngg sseelleennggkkaappnnyyaa bbeerrbbuunnyyii sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

DALAM EKSEPSI :

Gugatan yang diajukan Obscuur Libel (kabur)

1. Bahwa berdasarkan petitum pada butir 6 (enam) didalam surat gugatan, penggguat

memohon agar kejadian banjir dijakarta pada tahun 1995 ditetapkan sebagai kejadian

Force Majeur (bencana alam), sedangkan menurut posita butir 6 (enam) dijelaskan bahwa

pada tahu 2006 telah terjadi banjir besar dijakarta, sehingga menyebabkan penggugat

mengalami kerugian.




2. Bahwa dengan demikian gugatan yang diajukan penggugat antara posita dan petitum

telah terjadi pertentangan. Pada posita penggugat menyatakan bahwa secara fakta banjir

terjadi dijakarta tahun 2006 yang menyebabkan penggugat mengalami kerugian, akan

tetapi didalam petitumnya penggugat mohon agar kejadian banjir dijakarta tahun 1995

dijadikan sebagai bencana alam (force majeur) hal tersebut sangat bertentangan satu

sama lainnya dan tidak berhubungan sama sekali sehingga mengakibatkan gugatan

penggugat tidak jelas/kabur.

3. Bahwa keberatan penggugat adalah karena pelaksanaan lelang eksekusi hak

tanggungan atas barang jaminan SHM No. 157, SHM No. 238 dan SHM No. 89 atas nama

H Solihin. Dengan demikian petitum penggugat yang meminta penetapan kejadian banjir

dijakarta tahun 1995 sebagai Force Majeur sama sekali tidak berhubungan dengan pokok

perkara.

4. Bahwa dengan adanya pertentangan antara posita dan petitum dalam gugatan penggugat,

maka gugatan tersebut haruslah dinyatakan kabur/tidak jelas (Obscuur Libel) sehingga

gugatan tersebut harus dinyatakan ditolak dan dikesampingkan atau setidak-tidaknya

dinyatakan tidak dapat diterima.

Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas, terhadap gugatan penggugat yang mengandung

cacat formil, kaena gugatan penggugat kabur/tidak jelas (obscuur libel), maka demi tertibnya

hukum beracara yang berlaku, sudah seharusnya gugatan penggugat aquo dinyatakan ditolak

atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa apabila majelis hakim yang terhormat berpendapat lain, tergugat dengan ini

mengemukakan jawaban dalam pokok perkara sebagai berikut:

2. Bahwa dalam hal-hal yang telah dikemukakan dalam eksepsi mohon dianggap telah pula

dikemukakan dalam pokok perkara.

3. Bahwa tergugat menolak dengan tegas semua dalil-dalail yang dikemukakan oleh

penggugat, kecuali yang secara tegas diakui oleh tergugat.

4. Bahwa penggugat telah mengakui memiliki hutang kepada tergugat berdasar perjanjian

membuka kredit yang dijamin dengan tanah milik penggugat yang diikat dengan hak




tanggungan. Pengakuan yang demikian adalah sudah benar dan sesuai dengan bukti-

bukti hukum yang akan tergugat sampaikan dalam persidangan ini, oleh karenanya

dengan pengakuan tersebut tidak perlu dibuktikan lagi benar tidaknya hutang penggugat

kepada tergugat.

5. Bahwa untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya dengan ini tergugat

sampaikan kronologisnya sebagai berikut:

Untuk pertama kalinya penggugat mendapat fasilitas kredit berdasar akta perjanjian

membuka kredit notariil nomor: 85 tanggal 23 Febuari 1995 yang dibuat dihadapan tetu

suhartati, saarjana hukum, notaries dikabupaten sukabumi;

Selanjutnya atas perjanjian kredit tersebut telah dilakukan beberapa kali perpanjangan

dan juga penambahan kredit (suplesi) dan terakhir dengan akta addendum perjanjian

suplesi kredit No. 71 tanggal 29 Juni 2006 yang dibuat dihadapan Bertha Sulle, sarjana

hukum, notaries dikabupaten sukabumi. Menggigat penggugat kemudian mengalami

permasalahan dalam usahanya ybs mengajukan permohonan restrukturisasi kredit yang

dituangkan dalam akta addendum restrukturisasi kredit No 298 tanggal 29 Juni 2007 yang

dibuat dihadapan Bertha Sulle, sarjana hukum, notaries dikabupaten sukabumi.

Selanjutnya dengan akta addendum restrukturisasi kredit no. 16 tanggal 10 April 2008 dan

terakhir dengan akta addendum restrukturisasi kredit no: 163 tanggal 25 Agustus 2008

yang dibuat dihadapan Bertha Sulle, sarjana hukum. Notaries dikabupaten sukabumi

dengan sisa pokok pinjaman Rp. 750.000.000, (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

6. bahwa untuk menjamin pelunasan kredit dimaksud, Penggugat telah menyerahkan

sebagai agunan berupa:

a. tanah dan bangunan SHM No. 157/Cijurey an. H Solihin yang diikat dengan:

1. hak tanggungan peringkat I senilai Rp. 100.000.000,- berdasar sertifikat hak

tanggungan Nomor 672/2002;

2. hak tanggungan peringkat II senilai Rp. 50.000.000,- berdasar sertifikat hak


3. hak tanggungan peringkat III senilai Rp. 125.000.000,- berdasar sertifikat hak





b. tanah darat bangunan SHM No. 89/Cijurey an H Solihin yang diikat dengan hak

tanggungan peringkat I senilai Rp. 250.000.000,- berdasar sertifikat hak tanggungan

Nomor 1182/2005;

c. tanah darat SHM No. 138/Cijurey an H Solihin yang diikat dengan:

1. Hak Tanggungan Peringkat I senilai Rp. 115.000.000,- berdasar Sertifikat Hak

Tanggungan Nomor 212/1997;

2. Hak Tanggungan Peringkat II senilai Rp. 65.000.000,- berdasar Sertifikat Hak


3. Hak Tanggungan Peringkat III senilai Rp. 150.000.000,- berdasar sertifikat hak


4. Hak Tanggungan Peringkat IV senilai Rp. 50.000.000,- berdasar sertifikat hak


Dengan dijaminkannya SHM-SHM atas nama H. Solihin (Penggugat) tersebut membawa

akibat hukum bahwa SHM-SHM tersebut menjadi jaminan pelunasan kredit yang

dijaminnya. Dalam hal ini menjadi jaminan pelunasan kredit penggugat. Apabila ternyata

penggugat tidak dapat melunasi kewajibannya/wanprestasi maka agunan tersebut akan

dilelang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan hasilnya akan digunakan

untuk melunasi hutang tersebut;

7. Bahwa dalam perjalanannya, ternyata Penggugat tidak dapat memenuhi kewajibannya

untuk membayar hutangnya kepada tergugat (wanprestasi), sehingga kredit penggugat

tersebut menjadi macet;

8. Bahwa sebelum kredit macet tersebut diserahkan kepada Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang Bogor untuk dilakukan parate eksekusi tergugat telah memberikan

peringatan-peringatan kepada Penggugat melalui:

- Surat No.B.314/VI/ADK/07/2009 tanggal 30 Juli 2009;

- Surat No.B. 3970-KC/VI/ADK/10/2009 tanggal 06 Oktober 2009;

- Surat No.B. 3283-VI/ADK/VIII/2007, tanggal 26 Agustus 2010;




Yang pada intinya meminta kepada Penggugat untuk segera melunasi hutang-hutangnya

dan apabila tidak dilunasi maka tergugat akan melakukan parate eksekusi/lelang, akan

tetapi tidak pernah mendapat tanggapan dari Penggugat;

9. Bahwa dalam surat-surat peringatan tersebut tergugat juga sekaligus memberitahukan

kepada penggugat mengenai kewajiban pelunasan pinjaman pertanggal 26 Agustus 2010

dengan perincian sebagai berikut:

Pokok : Rp. 653.901.455,-

Bunga : Rp. 63.088.661,-

Jumlah : Rp. 716.990.116,-

10. Bahwa akan tetapi karena tidak ada penyelesaian dan itikad baik dari penggugat untuk

melunasi semua hutangnya kepada tergugat, selanjutnya dengan mendasarkan pada

ketentuan hukum yang berlaku penyelesaian kredit macet atas nama penggugat dilakukan

melalui parate eksekusi. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 6 UU No. 4 tahun

1996 tentang Hak Tanggungan Juncto janji untuk menjual atas kekuasaan sendiri (beding

van eigenmatiche verkoop) yang ada dalam akta pemberian hak tanggungan;

11. Bahwa tergugat menolak dengan tegas petitum penggugat pada butir 5 (lima) yang

menyatakan untuk memerintahkan kepada tergugat, untuk mengakui bahwa penggugat

adalah debitur yang benar memiliki itikad baik dan tidak pernah macet atau melakukan

perbuatan wanprestasi terhadap segala yang menjadi tanggung jawabnya selama sebagai

debitu;

12. Bahwa dalil penggugat yang demikian hanya memutarbalikkan fakta yang sebenarnya,

dimana untuk sampai dengan keputusan melakukan parate eksekusi barang jaminan milik

penggugat telah menempuh proses yang panjang, yang kesemuanya untuk

mengakomodir kepentingan pelawan hal ini terlihat dari:

a. Dipenuhinya restrukturisasi mengenai penjadwalan ulang kredit penggugat yang dapat

dibuktikan dengan adanya akta addendum restrukturisasi kredit. Restrukturisasi

hutang ini pada hakikatnya merupakan keringanan yang diberikan kepada debitur

dengan menjadwalkan kembali angsuran beserta memberikan keringanan atas bunga

dan penalty;




b. Setelah pelawan tidak dapat melaksanakan kewajibannya, sesuai perjanjian

restrukturisasi sehingga kredit menjadi macet, telah dilakukan penagihan-penagihan

langsung dan juga melalui surat-surat peringatan sesuai pada butir 8 (delapan) diatas,

tetapi tidk ada tanggapan dari penggugat;

13. bahwa berdasar fakta-fakta tersebut diatas, tidak ada alasan hukum apapun bagi

penggugat mendalilkan adanya niat baik dari penggugat;

14. bahwa dalam suatu perjanjian restrukturisasi, selalu tercantum adanya syarat batal

(recapture clause), yaitu bilamana debitur tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai

perjanjian restrukturisasi, maka kewajiban-kewajiban (termasuk jumlah hutang, denda,

penalty) kembali keperjanjian semula (sebelum restrukturisasi);

15. bahwa atas dasar ketentuan itulah, menggigat penggugat akhirnya tidak dapat

melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian restrukturisasi, maka segala kewajiban

penggugat kembali keperjanjian semuka sebelum dilakukan restrukturisasi;

16. bahwa dalil penggugat pada posita butir 11 (sebelas) adalah dalil yang keliru

dan Tergugat menolak secara tegas dalil tersebut. Penggugat menyatakan bahwa selama

pelaksanaan perjanjian kredit tetap membayar angsuran hutang baik itu pokok beserta

bunga sambil menunggu persetujuan rescheduling dan atau restrukturisasi hutang dari

tergugat, yang pembayaran angsuran tersebut telah sesuai dengan yang diperjanjikan

didalam pasal 2 ayat (4) tentang syarat-syarat umum perjanjian pinjaman dan kredit PT

Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk, meskipun pembayaran tersebut banyaknya

dibawah jumlah yang seharusnya dibayarkan sebagaimana dibayar ditentukan dalam

perjanjian. Dalil tersebut adalah salah dan tidak sesuai dengan fakta, sebab didalam

syarat-syarat umum perjanjian pinjaman dan kredit PT Bank Rakyat Indonesia (persero),

Tbk disebutkan dalam Pasal 2 ayat (4) sebagai berikut:

“Apabila jangka waktu pinjaman atau kredit telah berakhir sedangkan debitur belum

melunasi seluruh hutangnya kepada Bank, maka ketentuan tentang suku bunga, bunga

tambahan dan denda bunga yang telah diperjanjikan tetap berlaku”.

17. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas dalil penggugat adalah dalil yang salah dan tidak

sesuai dengan fakta hukum. Bila dilihat dari syarat-syarat umum perjanjian pinjaman dan




kredit PT Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk dalil Penggugat dapat dilihat dari Pasal 4

ayat (2), akan tetapi isinya juga tidak sesuai dengan dalil penggugat, isi pasal 4 ayat (2)

akan tetapi isinya juga tidak sesuai dengan dalil penggugat, isi pasal 4 ayat (2) syarat-

syarat umum perjanjian pinjaman dan kredit PT Bank Rakyat Indonesia (persero),Tbk

adalah sebagai berikut:

“Bank tetap akan menerima setiap pembayaran atas kredit yang telah jatuh tempo,

walaupun pembayaran tersebut banyaknya dibawah jumlah yang seharusnya dibayar

sebagaimana telah ditentukan dalam perjanjian.

Dalam hal demikian tidak berarti hal tersebut diatas dapat ditafsirkan bahwa Bank

menyetujui secara diam-diam menerima baik hal tersebut pengambil kredit tetap

berkewajiban membayar sebagaimana mestinya.

18. Bahwa dengan demikian dalil penggugat dalam posita butir 11 (sebelas) adalah salah dan

tidak sesuai dengan fakta hukum yang ada, sehingga harus ditolak dan dikesampingkan.

19. Bahwa berdasarkan adanya ralat dan penambahan surat gugatan penggugat tanggal 2

Pebuari 2011, Penggugat menambahkan dalilnya bahwa terhadap pembayaran angsuran

sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) perbulan, tergugat telah mengakui menerima

dan tergugat telah mengakui secara tidak langsung (diam-diam) dan menyatakan

persetujuannya.

20. Bahwa tergugat menolak dengan tegas dalil yang dikemukakan tergugat didalam surat

ralat dan penambahan surat gugatan tersebut. Bahwa sesuai dengan syarat-syarat umum

perjanjian pinjaman dan kredit PT Bank Rakyat Indonesia (persero) tbk dijelaskan dalam

pasal 4 ayat (2) bahwa bank (tergugat) akan tetap menerima setiap pembayaran atas

kredit walaupun pembayaaran tersebut banyaknya dibawah jumlah yang seharusnya

dibayar sebagaimana telah ditentukan dalam perjanjian.kreditnya. dalam hal demikian

tidak berarti hal tersebut, diatas dapat ditafsirkan bahwa Bank (tergugat) menyetujui

secara diam-diam menerima baik hal tersebut, pengambil kredit (penggugat) tetap

berkewajiban untuk membayar sebagaimana mestinya. Dengan demikian dalil dan petitum

penggugat didalam surat ralat dan penambahan surat gugatan adalah dalil yang tidak




berdasar pada fakta hukum yang ada sehingga sudah seharusnya ditolak dan

dikesampingkan.

21. Bahwa tergugat menolak dengan tegas dalil yang diajukan penggugat didalam posita

butir12 (dua belas), yang menyatakan bahwa selama proses negoisasi dan musyawarah,

penggugat sering kali diberikan kertas kosong dan balngko kosong untuk ditandatangani

pengguat, hal tersebut sangat rancu dan tidak jelas karena tidak disebutkan kertas kosong

dan balngko kosong mengenai apa ?? dengan demikia dall tersebut harus ditolak dan

dikesampingkan.

22. Bahwa untuk penentuan harga limit obyek lelang diserahkan penilaiannya oleh penjual

lelang, dalam hal ini adalah tergugat (vide PMK No.93/PMK.06/2010 tentang petunjuk

pelaksanaan lelang. Jadi untuk penilaian obyek lelang tergugat tidak perlu memberitahu

dan mengajak penggugat, penilaian obyek lelang tersebut tergugat telah menetapkan

berdasarkan penilaian agunan dan disesuaikan dengan NJOP terakhir, dengan demikian

tergugat menetapkan harga limit obyek lelang telah sesuai dengan prosedur dan

ketentuan yang berlaku.

23. Bahwa berdasarkan peraturan menteri Keuangan Nmor: 93/PMK.06/2010 tentang

petunjuk pelaksanaan lelang pada pasal 41 dijelaskan bahwa penjualan lelang wajib

didahului dengan pengumuman lelang yang dilakukan penjual lelang (tergugat) dan

penjual lelang harus menyerahkan bukti pengumuman lelang tersebut kepada pejabat

lelang. Pengumuman lelang tersebut dilaksanakan melalui surat kabar harian yang terbit

dikota/kabupaten tempat barang berada dan pengumuman tersebut telah dilakukan

tergugat sesuai dengan peraturan tersebut dan akan tergugat buktikan dalam pembuktian

perkara a quo, dengan demikian tidak ada ketentuan yang mewajibkan tergugat untuk

memberikan bukti-bukti pengumuman lelang telah dilakukan oleh tergugat kepada

penggugat. Untuk tanah obyek sengketa telah diikat secara nyata dan sempurna dengan

hak tanggungan dan juga akan dibuktikan oleh tergugat dalam pembuktian perkara a quo.

24. Bahwa dalil penggugat pada posita butir 20 (dua puluh) adalah salah dan keliru tergugat

menolak secara tegas dalil tersebut, bahwa pelaksanaan parate eksekusi yang dilakukan

tergugat didasarkan pada pasal 6 undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang hak




tanggungan atas tanah dan benda-denda yang berkaitan dengan tanah (parate eksekusi)

dan bukan didasarkan pada pasal 1178 ayat (2) KUHPerdata karena pasal 1178 tersebut

mengatur mengenai parate eksekusi untuk jaminan hipotik sedangkan untuk jaminan

tanah setelah terbitnya undang-undang No. 4 tahun 1996 tetnang Hak Tanggungan atas

tanah dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah harus diikat dengan hak

tanggungan.

25. Bahwa dengan demikian dalil penggugat tersebut sangat keliru dan tidak sesuai bila

diajukan dalam perkara a quo, maka sudah seharusnya dalil tersebut ditolak dan

dikesampingkan, sehingga tergugat tidak melakukan perbuatan melawan hukum dalam

pelaksanaan parate eksekusi atas tanah obyek sengketa karena eksekusi tersebut

didasarkan pasal 6 Undang-undang Nomor 4 tahun 1996.

26. Bahwa Penggugat mendalilkn bahwa tergugat telah melakukan perbuatan melawan

hukum, akan tetapi penggugat tidak dapat menjelaskan dan membuktikan adanya

perbuatan melawan hukum dan adanya kesalahan dari perbuatan tergugat, karena

perbuatan yang dilakukan tergugat dengan melakukan parate eksekusi atas tanah obyek

sengketa adalah suatu perbuatan yang telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang

berlaku. Dengan demikian tergugat tidak melakukan suatu perbuatan melawan hukum dan

semua dalil yang menyatakan bahwa Penggugat mengalami kerugian harus ditolak dan

dikesampingkan.

27. Bahwa dari fakta-fakta hukum yang ada tegas menunjukkan bahwa Penggugat adalah

debitur yang beritikad buruk, dengan mengajukan dalil-dalil yang sangat dipaksakan dan

dicari-cari. Fakta ini semakin memperjelas motif dari Penggugat, yaitu hanya bermaksud

menghalang-halangi upaya pelelangan jaminan kredit yang akan dilaksanakan oleh kantor

pelayanan kekayaan Negara dan lelang bogor.

28. Bahwa dari jawaban tersebut diatas jelas tidak ada satupun alasan maupun dasar hukum

untuk menyatakan tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum. Dengan

demikian seluruh posita dan petitum gugatan penggugat harus ditolak dan

dikesampingkan.

Maka:




Berdasarkan hal-hal dan dalil – dalil tersebut diatas, penggugat terlalu memaksakan diri dan

mencari-cari alasa yang sama sekali tidak mempunyai dasar hukum yang jelas dan

menunjukkan penggugat beritikad tidak baik. Oleh karena itu tergugat memohon kepada majelis

hakim pengadilan negeri pengadilan negeri sukabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus

perkara ini untuk menolak gugatan penggugat yang demikian atau setidak-tidaknya menyatakan

gugatan penggugat tidak dapat diterima.

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa PPeenngggguuggaatt tteellaahh mmeennggaajjuukkaann RReepplliikk tteerrttaannggggaall 22 MMaarreett 22001111 ddaann

TTeerrgguuggaatt tteellaahh mmeennggaajjuukkaann DDuupplliikk tteerrttaannggggaall 1177 MMaarreett 22001111 yyaanngg sseelleennggkkaappnnyyaa tteerrccaannttuumm

ddiiddaallaamm bbeerriittaa aaccaarraa ppeerrssiiddaannggaann iinnii ddaann mmeennjjaaddii ssaattuu kkeessaattuuaann ddiiddaallaamm ppuuttuussaann iinnii ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa uunnttuukk mmeenngguuaattkkaann ddaalliill--ddaalliill gguuggaattaannnnyyaa PPeenngggguuggaatt mmeennggaajjuukkaann

bbuukkttii ssuurraatt yyaaiittuu bbeerruuppaa ::

1. Photo copy Akta Notaris No. 85 tanggal 23 Febuari 1995 yang dibuat oleh Tetu

Suhartati, SH tentang Perjanjian Kredit.

Selanjutnya diberi tanda………………………………………………. P.1 ;

2. Photo copy Akta Notaris No. 112 tanggal 29 Pebuari 1996 yang dibuat oleh Tetu

Suhartati, SH Notaris di Sukabumi tentang Addendum Perjanjian Kredit.


3. Photo copy Akta Notaris No: 27 tanggal 5 Febuari 1997 yang dibuat oleh Tetu Suhartati,

SH tentang Addendum Perjanjian Kredit.


4. Photo copy Akta Notaris No: 150 tanggal 27 Febuari 1998 yang dibuat oleh Tetu

Suhartati, SH tentang Addendum Perjanjian Kredit.


5. Photo copy Akta Notaris No: 2 tanggal 1 Juni 1999 yang dibuat oleh Tetu Suhartati, SH

tentang Addendum Perjanjian Kredit.





6. Photo copy Akta Notaris No: 290 tanggal 22 Febuari 2000 yang dibuat oleh Tetu

Suhartati, SH tentang Addendum Perjanjian Kredit.


7. Photo copy Akta Notaris No: 26 tanggal 5 Febuari 2001 yang dibuat oleh Tetu Suhartati,

SH tentang Addendum Perjanjian Kredit.


8. Photo copy Akta Notaris No: 3 tanggal 5 Juli 2002 yang dibuat oleh Ummu Imama, SH

tentang Addendum Perjanjian Suplesi Kredit.


9. Photo copy Akta Notaris No: 15 tanggal 18 November 2002 yang dibuat oleh Ummu

Imama, SH tentang Addendum Perjanjian Suplesi Kredit.


10. Photo copy Akta Notaris No: 138 tanggal 2 Juli 2003 yang dibuat oleh Tetu Suhartati, SH

tentang Addendum Perjanjian Kredit.


11. Photo copy Akta Notaris No: 1 tanggal 1 Juli 2004 yang dibuat oleh Bertha Sulle, SH

tentang Addendum Perjanjian Perpanjangan Kredit.


12. Photo copy Akta Notaris No: 1 tanggal 5 Juli 2005 yang dibuat oleh Bertha Sulle, SH

tentang Addendum Perjanjian Perpanjangan Kredit.


13. Photo copy Akta Notaris No: 47 tanggal 24 November 2005 yang dibuat oleh Bertha

Sulle, SH tentang Addendum Perjanjian Suplesi Kredit.


14. Photo copy Akta Notaris No: 71 tanggal 29 Juni 2006 yang dibuat oleh Bertha Sulle, SH

tentang Addendum Perpanjangan dan Suplesi Kredit.


15. Photo copy Akta Notaris No: 298 tanggal 29 Juni 2007 yang dibuat oleh Bertha Sulle, SH

tentang Addendum Restrukturisasi Kredit.





16. Photo copy Akta Notaris No: 16 tanggal 10 April 2008 yang dibuat oleh Bertha Sulle, SH

tentang Addendum Restrukturisasi Kredit.


17. Photo copy bukti pembayaran angsuran bulan April 2011 ke nomor rekening 0092-

01500052150 atas nama Bank Rakyat Indonesia cabang Sukabumi sebesar Rp.

3.000.000,- (tiga juta rupiah).


18. Photo copy bukti pembayaran angsuran bulan Maret 2011 ke nomor rekening 0092-




19. Photo Copy bukti pembayaran angsuran bulan Febuari 2011 ke nomor rekening 0092-




20. Photo Copy bukti pembayaran angsuran bulan Januari 2011 ke nomor rekening 0092-




21. Photo Copy bukti pembayaran angsuran bulan Desember 2010 ke nomor rekening

0092-01500052150 atas nama Bank Rakyat Indonesia cabang Sukabumi sebesar Rp.

4.000.000,- (empat juta rupiah).


22. Photo Copy bukti pembayaran angsuran 26 November 2010 ke nomor rekening 0092-







23. Photo Copy bukti pembayaran angsuran bulan 9 November 2010 ke nomor rekening

0092-01047922507 atas nama Bank Rakyat Indonesia cabang Sukabumi sebesar Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah).


24. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Oktober 2010 ke nomor rekening 0092-




25. Photo Copy bukti pembayaran angsuran 26 November 2010 ke nomor rekening 0092-




26. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Juli 2010 ke nomor rekening 0092-




27. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Juni 2010 ke nomor rekening 0092-




28. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Mei 2010 ke nomor rekening 0092-




29. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Maret 2010 ke nomor rekening 0092-







30. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Januari 2010 ke nomor rekening 0092-




31. Photo Copy bukti pembayaran angsuran 28 Desember 2009 ke nomor rekening 0092-






12.400.000,- (dua belas juta empat ratus ribu rupiah).




37.600.000,- (tiga puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah).


34. Photo Copy bukti pembayaran angsuran November 2009 ke nomor rekening 0092-




35. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Oktober 2009 ke nomor rekening 0092-




36. Photo Copy bukti pembayaran angsuran September 2009 ke nomor rekening 0092-


2.775.000,- (dua juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah).





37. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Juni 2009 ke nomor rekening 0092-








39. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Febuari 2009 ke nomor rekening 0092-


2.650.000,- (dua juta enam ratus lima puluh ribu rupiah).


40. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Januari 2009 ke nomor rekening 0092-


2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).


41. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Desember 2007 ke nomor rekening 0092-


8.000.000,- (delapan juta rupiah).


42. Photo Copy bukti pembayaran angsuran September 2007 ke nomor rekening 0092-


18.000.000,- (delapan belas juta rupiah).




35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah).





44. Photo Copy bukti pembayaran angsuran 30 April 2007 ke nomor rekening 0092-


40.000.000,- (empat puluh juta rupiah).


45. Photo Copy bukti pembayaran angsuran 23 Aprili 2007 ke nomor rekening 0092-

01500052150 atas nama Bank Rakyat Indonesia cabang Sukabumi sebesar Rp. 20.000.

000,- (dua puluh juta rupiah).


46. Photo Copy bukti pembayaran angsuran Febuari 2007 ke nomor rekening 0092-


11.500.000,- (sebelas juta lima ratus ribu rupiah).


47. Photo Copy surat peringatan III (terakhir) Nomor: B.3283-VI/ADK/VIII/2010 tanggal 26

Agustus 2010 dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sukabumi.


48. Photo Copy surat pemberitahuan penyelesaian kredit Nomor: B479-VI/ADK/IX/2010

tanggal 25 November 2010.

Selanjutnya diberi tanda………………………………………………. P.48

49. Photo Copy surat keterangan Pendaftaran Tanah Kantor BPN Kabupaten Sukabumi No:

88/III/2011 Tanggal 11 Mei 2011.


50. Photo Copy surat keterangan Pendaftaran Tanah Kantor BPN Kabupaten Sukabumi No:

88/III/2011 Tanggal 11 Mei 2011.


51. Photo Copy surat keterangan Pendaftaran Tanah Kantor BPN Sukabumi No: 90/III/2011

Tanggal 11 Mei 2011.


52. Photo Copy Slip Penyetoran ke rekening BRI tanggal 8 Agustus 2011.





53. Photo Copy Slip Penyetoran ke rekening BRI tanggal 7 September 2011

Selanjutnya diberi tanda………………………………………………. P.53;

Photo copy surat-surat bukti P.I. s/d P.53 tersebut di atas oleh Majelis Hakim telah diteliti,

ternyata telah diberi meterai cukup, dan telah pula dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai

dengan aslinya kecuali P.8, P.9 ;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseellaaiinn mmeennggaajjuukkaann BBuukkttii--bbuukkttii ssuurraatt,, PPeenngggguuggaatt jjuuggaa tteellaahh

mmeenngghhaaddiirrkkaann 66 ((eennaamm)) oorraanngg ssaakkssii ddii bbaawwaahh ssuummppaahh,, yyaanngg ppaaddaa ppookkookknnyyaa mmeemmbbeerriikkaann

kkeetteerraannggaann sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt ::

1. Saksi YEYET SUKAYAT

- Bahwa saksi bekerja dengan H Solihin sudah kurang lebih 10 Th

- Bahwa saksi bekerja sebagai supir;

- Bahwa H Solihin dan istrinya Komariah mempunyai usaha penggilingan padi dan dagang

beras;

- Bahwa usaha H Solihin tersebut di Kp Ranca Bungur Sukabumi;

- Bahwa saksi tahu antara H Solihin dengan Bank BRi adalah masalah utang piutang;

- Bahwa saksi pernah mengantar beras ke bandung, Jakarta, Bogor dan bekasi;

- Bahwa sistim pembayaran usaha H Solihin yaitu setelah kirim beras pulangnya baru

dibayar dengan cek;

- Bahwa saksi yang selalu mengirim beras atas perintah H Solihin kecuali saksi sakit;

- Bahwa saksi mengirim beras dengan mengunakan truk Ps 100 engkel dengan kapasitas

47-48 Ton;

- Bahwa pada tahun 2006 pengiriman bandung saksi kirim beras kepada orangnya lupa

dan dikasih cek 20 juta sewaktu cek belum dicairkan sudah pesan lagi dan saksi kirim

kembali beras dan orang tersebut meminta cek lagi untuk dicairkan dan ternyata kabur;

- Bahwa kerugian dibandung kurang lebih Rp. 42.000.000,- sampai dengan Rp.

43.000.000,-;




- Bahwa ada kerugian yang lain yaitu pada tahun 2007 dengan pak anda tinggal

dipelabuhan ratu orangnya meninggal punya utang sebesar Rp. 40.000.000,- dan ahli

waris tidak mau menyelesaikan;

- Bahwa saksi pernah mengantar beras dengan pak anda kedaerah grogol dan

cengkareng ;

- Bahwa ada kerugian yang lain yang kecil-kecil sekitar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta

rupiah);

- Bahwa tahun 2005 ada mengirim beras juga dijakarta yaitu: Jakarta kota.

- Bahwa saksi tahu ada banjir dijakarta akhir tahun 2006 atau pertengahan 2007 Dan

saksi tahu dari TV;

- Bahwa saksi pernah disuruh H Solihin untuk menagih hutang dipasar pagi jakarta kota

yaitu ditoko Budi Jaya pemiliknya namanya saksi tidak tahu;

- Bahwa saksi melihat sendiri ditoko budi jaya beras ada yang terendam banjir dan masih

sisa sekitar 2 kwintal yang kelihatan masih utuh dapi tidak bisa dijual lagi;

- Bahwa saksi tahu beras milik H Solihin karena ada tandanya atau mereknya;

- Bahwa saksi tidak tahu berapa jumlah pinjaman H Solihin kepada Bank BRI

- Bahwa usaha H Solihin mengalami kemunduran oleh karena beberapa sebab yaitu:

Banjir, tertipu dan kecelakaan;

- Bahwa saksi tahu H Solihin (penggugat) ada minta penjadwalan hutang setelah macet

yaitu mengenai bunga dan pokoknya;

- Bahwa H Solihin pernah mengangsur hutangnya kepada Bank BRI dan saat ini belum

lunas;

- Bahwa saksi tahu dari H Solihin bahwa Bank BRI pernah menagih hutangnya dan H

Solihin telah membayar hutang yaitu bunganya saja sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta

rupiah);

- Bahwa usaha H Solihin mengalami kemunduran pada tahun 2006 sampai dengan 2007;

- Bahwa H Solihin tidak ada usaha lainnya setahu saksi ada usaha sembako tapi yang

mengurusnya adalah anaknya;

2. Saksi MUCHTAR




- Bahwa saksi dengan H Solihin (penggugat) telah kenal lama kurang lebih 8 tahun

dimana ayah saksi adalah teman H Solihin;

- Bahwa saksi juga memiliki toko jual beras dimana beras tersebut dari H Solihin

(penggugat);

- Bahwa saksi yang menawarkan beras milik H Solihin ketoko-toko di jakarta.

- Bahwa apabila ada yang memesan beras saksi hanya menelepon H Solihin dan H

Solihin yang langsung mengirim beras tersebut kealamat toko yang memesan;

- Bahwa masalah pembayaran apa transfer atau pake cek saksi tidak tahu karena pembeli

langsung membayar dengan H Solihin;

- Bahwa saksi mendapat keuntungan sebesar Rp. 50 (lima puluh rupiah) per Kg;

- Bahwa yang biasa langanan yaitu toko Asean dan Amyong;

- Bahwa beras dikirim oleh H Solihin tidak pernah ada perjanjian akan tetapi dengan sistim

kekeluargaan/kepercayaan;

- Bahwa dengan toko amyong dan asean awalnya lancar dan baru pada tahun 2006

macet oleh karena ada banjir;

- Bahwa pada Maret 2006 toko asean dan amyong tersebut awalnya minta beras

dikembalikan karena terkena banjir kemudian saksi telpon H Solihin dan dijawab H

Solihin tidak bisa dikembalikan kecuali beras jelek;

- Bahwa awalnya toko asean akan mengangsur hutang tetapi sampai sekarang tidak

diangsur malah tokonya tutup;

- Bahwa hutang toko asean kurang lebih 15 Ton berasa seharga Rp. 60.000.000,- (enam

puluh juta rupiah);

- Bahwa saksi juga memiiki hutang sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah)

kepada H Solihin (Penggugat);

- Bahwa saksi menjaminkan mobilnya kepada H Solihin untuk hutang yang dimiliki oleh

saksi;

- Bahwa saksi tahu toko asean dan toko amyong tidak membayar hutangnya pada tahun

2008;




- Bahwa saksi ada pernah dengan H Solihin datang ketoko asean dan amyong akan tetapi

tokonya sudah tutup dan mereka hanya ngontrak;

- Bahwa saksi tidak pernah memberi cek kepada yeyet sukayat dari hasil pembayaran

toko beras akan tetapi toko langsung menghubungi H Solihin;

- Bahwa saksi tidak tahu modal usaha yang digunakan H Solihin berasal darimana;

- Bahwa saksi tidak tahu mengenai pinjaman dan jaminannya yang dilakukan H Solihin

dengan Bank Rakyat Indonesia;

- Bahwa saksi tahu dari H Solihin pada tahun 2009 ada kredit macet dengan Bank Rakyat

Indonesia;

- Bahwa setahu saksi banjir terjadi di Jakarta kota saja;

- Bahwa saksi saat ini masih mengorder beras sekitar 1,5 s/d 2 ton dan biasanya

memesan 5 ton;

- Bahwa usaha Penggugat setelah tahun 2006 mengalami penurunan oleh karena

penggugat sudah tidak mampu memenuhi pesanan beras dari pelanggan-pelanggan

saksi yang ada di Jakarta;

- Bahwa usaha lain dari Penggugat saksi tidak tahu;

3. Saksi ENANG

- Bahwa saksi kenal dengan Peggugat sejak tahun 2002;

- Bahwa saksi dengan Penggugat ada hubungan mengenai jual beli dedak;

- Bahwa saksi juga sebagai penghubung bagi tengkulak yang mau pinjam uang kepada

penggugat;

- Bahwa tengkulak minjam uang dengan penggugat tidak pake kwitansi;

- Bahwa usaha Penggugat maju semua masyarakat menjual padi ke penggugat;

- Pada bulan maret 2006 Penggugat usahanya mulai menurun;

- Bahwa sebab usaha menurun oleh karena beras yang dikirim oleh Penggugat ke jakarta

mengalami macet karena banjir dan tengkulak yang dipinjami duit juga tidak mau bayar

hutangnya;

- Bahwa dana macet yang digunakan tengkulak sebesar Rp. 130.000.000,- (seratus tiga

puluh juta rupiah);




- Bahwa saksi tahu dari masyarakat kalau ada masalah H Solihin (penggugat) dengan

Bank;

- Bahwa selain jual beras penggugat juga ada jual sembako;

- Bahwa saksi tidak tahu modal sembako tersebut dari siapa;

- Bahwa saksi tidak tahu berapa pinjaman penggugat dengan bank;

4. Saksi BO’I

- Bahwa saksi sudah kerja dengan penggugat kurang lebih 7 tahun;

- Bahwa saksi berhenti kerja dengan penggugat pada akhir 2006;

- Bahwa saksi datang hanya kalau ada kerjaan;

- Bahwa tugas saksi hanya mengantar beras ketempat tujuan;

- Bahwa pada tahun 2006 saksi ada kirim beras kedaerah Bandung, Jakarta, Ciawi dan

Lampung;

- Bahwa sistim pembayaran beras yang disepakati antara Penggugat dengan pelanggan-

pelanggan yaitu: terhadap beras yang telah dilakukan pengiriman, pembayarannya akan

dilakukan pada saat pengiriman berikutnya;

- Bahwa saksi dan supir yaitu sdr Agus pernah mengantar beras di Bandung kepada

orang namanya lupa tetapi ketika ditagih beras hilang dan uang.

- Bahwa kerugian dibandung kurang lebih 5 s/d 6 ton beras seharga Rp. 40.000.000,-

(empat puluh juta rupiah);

5. Saksi Bayhaqi Umar

-- Bahwa saksi adalah menantu dari Penggugat sejak tahun 1997;

-- Bahwa saksi selama ini bekerja di tasikmalaya;

-- Bahwa saksi mengetahui bahwa orang tua saksi (penggugat) ada mempunyai hutang di

Bank Rakyat Indonesia sejak tahun 1994 yang dimulai dari BRI Unit Geger Bitung lalu

pada tahun 1996 pindah ke BRI Cabang Sukabumi dengan hutang sebesar Rp.

50.000.000;

-- Bahwa sampai sekarang hutang Penggugat kepada BRI sebesar Rp. 750.000.000,-;

-- Bahwa sistim pembayaran hutang tersebut dimana ketika di unit per 9 bulan dan ketika di

BRI Cabang pertahun diperpanjangnya;




-- Bahwa hutang tersebut juga dijaminkan beberapa tanah milik penggugat di Cijurey dan

nilai agunan tersebut memiliki nilai lebih dari hutang penggugat;

-- Bahwa sekitar bulan maret 2006 penggugat mengalami kesulitan melakukan

pembayaran kepada BRI oleh karena usaha penggugat mengalami masalah

diantarannya masalah banjir dan masalah pengiriman barang yang macet kurang lebih

300-400 juta;

-- Bahwa pada tahun 2006 cicilan Penggugat terhadap Tergugat macet namun

pembayaran bunga masih terus dilakukan hingga tahun 2008;

-- Bahwa pada tahun 2006 tersebut penggugat telah melaporkan kepada BRI tentang

kemerosotan usaha penggugat namun oleh BRI tidak ada pembinaan dari perbankan

dan selama ini BRI hanya melakukan pengecekan 1 bulan sekali melalui mantri;

-- Bahwa oleh karena adanya masalah diusaha penggugat maka berpengaruh terhadap

pembayaran hutang kepada BRI dan saksi pernah diminta untuk menyelesaikannya

dengan BRI;

-- Bahwa saksi pernah mengajukan upaya Reschedulling kepada pihak BRI pada tahun

2008 berupa permohonan pembayaran jumlah angsuran kepada BRI yang diajukan 2,5

juta sampai dengan 3 juta;

-- Bahwa pembayaran uang sejumlah 3 juta tersebut disepakati secara lisan dengan BRI;

-- Bahwa penggugat telah mengangsur pembayaran sejumlah uang Rp. 3.000.000,- sejak

tahun 2008 sampai dengan saat ini yaitu bulan september 2011;

-- Bahwa pihak BRI ada melayangkan surat untuk melelang agunan milik penggugat akan

tetapi menurut penggugat belum ada surat peringatan terlebih dahulu;

-- Bahwa permohonan Rescheduling dari Penggugat telah ditolak oleh BRI sejak tahun

2009 namun Penggugat tidak ada menerima surat penolakan tersebut;

-- Bahwa saksi memiliki usaha sembako di Cianjur dimana istri saksi yang mengelolanya

bukan milik penggugat;

6. Saksi Agus

- Bahwa saksi pernah bekerja dengan penggugat pada tahun 2004 sampai dengan tahun

2007;




- Bahwa pada waktu itu usaha Penggugat yaitu memiliki pabrik pengilingan padi;

- Bahwa tugas saksi sebagai pengelola pabrik dan yang bekerja dipabrik tersebut kurang

lebih 15 orang;

- Bahwa usaha penggugat pada saat saksi kerja cukup maju namun pada tahun 2006

mulai menurun mengenai penyebabnya saksi tidak tahu;

- Bahwa saksi tidak tahun mengenai hutang penggugat dengan BRI;

- Bahwa saksi tidak tahu beras dikirim kemana dan bagaimana system pembayarannya;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa uunnttuukk mmeenngguuaattkkaann ddaalliill--ddaalliill bbaannttaahhaannnnyyaa TTeerrgguuggaatt tteellaahh

mmeennggaajjuukkaann ssuurraatt--ssuurraatt bbuukkttii sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt ;;

1. Photo copy Akta Perjanjian membuka Kredit Notariil Nomor: 85 tanggal 23 Febuai 1995

yang dibuat dihadapan Tetu Suhartati, sarjana hukum, Notaris di Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya diberi tanda………………………………………………….T.1.

2. Photo copy Akta Addendum Perjanjian Suplesi Kredit No. 71 tanggal 29 Juni 2006 yang

dibuat dihadapan Bertha Sulle, sarjana hukum, notaris di kabupaten sukabumi.

Selanjutnya diberi tanda………………………………………………….T.2 .

3. Photo copy Akta Addendum Restrukturisasi Kredit No. 298 tanggal 29 Juni 2007 yang


Selanjutnya diberi tanda………………………………………………….T..3 .

4. Photo copy Akta Addendum Restrukturisasi Kredit No. 16 tanggal 10 April 2008 yang



5. Photo copy Akta Addendum Restrukturisasi Kredit No. 163 tanggal 25 Agustus 2008

yang dibuat dihadapan Bertha Sulle, sarjana hukum, notaris di kabupaten sukabumi.


6. Photo copy Sertifikat Hak Tanggungan peringkat I (pertama) Nomor 672/2002 tanggal 28

November 2002.





7. Photo copy Sertifikat Hak Tanggungan peringkat II (kedua) Nomor 381/2003 tanggal 24

Juli 2003.


8. Photo copy Sertifikat Hak Tanggungan peringkat III (ketiga) Nomor 555/2006 tanggal 18

Juli 2006.



Desember 2005.



Maret 1997.


11. Photo copy Sertifikat Hak Tanggungan peringkat II (kedua) Nomor 372/2002 tanggal 17

Juli 2002.


12. Photo copy Sertifikat Hak Tanggungan peringkat III (ketiga) Nomor 382/2003 tanggal 24

Juli 2003.


13. Photo copy Sertifikat Hak Tanggungan peringkat IV (keempat) Nomor 556/2006 tanggal

18 Juli 2006.


14. Photo copy SHM No. 157/Cijurey an H Solihin.






17. Photo copy surat No. B. 314/VI/ADK/07/2009 tanggal 30 Juli 2009.





18. Photo copy surat No. B. 3970-KC/VI/ADK/10/2009 tanggal 6 Oktober 2009.


19. Photo copy surat No. B. 3283-VI/ADK/VIII/2007 tanggal 26 Agustus 2010.


20. Photo copy surat Nomor: B.4420-KC/VI/ADK/11/2010 tanggal 5 November 2010 kepada

Penggugat tentang pemberitahuan Parate Eksekusi.


21. Photo copy surat Nomor: B.4544-KC/VI/ADK/11/2010 tanggal 15 November 2010

kepada Penggugat tentang pemberitahuan Lelang dan permintaan untuk mengosongkan

obyek lelang.


22. Photo copy surat kantor cabang BRI Sukabumi Nomor: B.4085-KC/VI/ADK/10/2010

tanggal 20 Oktober 2010 tentang permohonan lelang hak tanggungan/parate eksekusi

an H Solihin kepada kantor pelayanan kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Bogor.


23. Photo copy surat kantor pelayanan kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Bogor Nomor:

S.Pen-414 M/KN.08/KNL.03/2010 tanggal 22 oktober 2010 tentang penetapan jadwal

lelang.


24. Photo copy pengumuman lelang pertama eksekusi hak tanggungan No.B.4105-

KC/VI/ADK/11/2010 tanggal 26 Oktober 2010.


25. Photo copy pengumuman lelang kedua Eksekusi Hak Tanggungan No.B.4280-

KC/VI/ADK/11/2010 tanggal 10 November 2010 di surat kabar Radar Sukabumi Hari

Rabu tanggal 10 November 2010 halaman 3.


26. Salinan Rekening Koran per tanggal 01-01-2009 s/d 14-07-2011 an H Solihin.





Surat-surat bukti ( T1 s/d T26) tersebut oleh Majelis Hakim telah diteliti, ternyata telah diberi

meterai cukup dan telah pula dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya,

sehingga dapat dijadikan alat bukti didalam perkara ini ;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa TTeerrgguuggaatt ddiiddaallaamm ppeerrssiiddaannggaann iinnii uunnttuukk mmeenngguuaattkkaann ddaalliillnnyyaa ttiiddaakk

mmeennggaajjuukkaann ssaakkssii ;;

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat melalui Kuasa Hukumnya masing-masing

pada hari persidangan tanggal 21 September 2011 telah menyampaikan Kesimpulannya dan

selanjutnya para pihak yang hadir dipersidangan menyatakan tidak mengajukan sesuatu lagi

dan mereka mohon adanya Putusan;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang

terjadi dipersidangan sebagaimana yang termuat didalam Berita Acara Persidangan dalam

perkara ini, dianggap telah termuat lengkap dan merupakan satu kesatuan dan ikut

dipertimbangkan pada Putusan ini;

-------------------------------------------------------------------- TTEENNTTAANNGG PPEERRTTIIMMBBAANNGGAANN HHUUKKUUMM :: ----------------------------------------

DDAALLAAMM EEKKSSEEPPSSII

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa TTeerrgguuggaatt tteellaahh mmeennggaajjuukkaann eekksseeppssii tteerrhhaaddaapp gguuggaattaann yyaanngg

ddiiaajjuukkaann oolleehh PPeenngggguuggaatt yyaanngg ppaaddaa ppookkookknnyyaa mmeennyyaattaakkaann sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt ::

- Bahwa berdasarkan petitum pada butir 6 (enam) didalam surat gugatan, penggguat

memohon agar kejadian banjir dijakarta pada tahun 1995 ditetapkan sebagai kejadian Force

Majeur (bencana alam), sedangkan menurut posita butir 6 (enam) dijelaskan bahwa pada

tahu 2006 telah terjadi banjir besar dijakarta, sehingga menyebabkan penggugat mengalami

kerugian.




- Bahwa dengan demikian gugatan yang diajukan penggugat antara posita dan petitum telah

terjadi pertentangan. Pada posita penggugat menyatakan bahwa secara fakta banjir terjadi

dijakarta tahun 2006 yang menyebabkan penggugat mengalami kerugian, akan tetapi

didalam petitumnya penggugat mohon agar kejadian banjir dijakarta tahun 1995 dijadikan

sebagai bencana alam (force majeur) hal tersebut sangat bertentangan satu sama lainnya

dan tidak berhubungan sama sekali sehingga mengakibatkan gugatan penggugat tidak

jelas/kabur.

- Bahwa keberatan penggugat adalah karena pelaksanaan lelang eksekusi hak tanggungan

atas barang jaminan SHM No. 157, SHM No. 238 dan SHM No. 89 atas nama H Solihin.

Dengan demikian petitum penggugat yang meminta penetapan kejadian banjir dijakarta

tahun 1995 sebagai Force Majeur sama sekali tidak berhubungan dengan pokok perkara.

- Bahwa dengan adanya pertentangan antara posita dan petitum dalam gugatan penggugat,

maka gugatan tersebut haruslah dinyatakan kabur/tidak jelas (obscuur libel) sehingga

gugatan tersebut harus dinyatakan ditolak dan dikesampingkan atau setidak-tidaknya

dinyatakan tidak dapat diterima.

Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas, terhadap gugatan Penggugat yang mengandung

cacat formil, karena gugatan Penggugat kabur/tidak jelas (obscuur libel), maka demi tertibnya

hukum beracara yang berlaku, sudah seharusnya gugatan penggugat a quo dinyatakan ditolak

atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut telah dibantah oleh Penggugat

sebagaimana termuat dalam Repliknya, yang pada pokoknya Penggugat menyatakan menolak

eksepsi dari Tergugat sebagai berikut:

- Bahwa gugatan Penggugat sudah cukup jelas karena Penggugat telah menguraikan

tentang kejadian/peristiwa dan menguraikan adanya hak dan hubungan hukum yang

menjadi dasar yuridis dari gugatan atau tuntutannya;

- Bahwa terhadap petitum pada butir 6 (enam) didalam surat gugatan penggugat adalah

tidak bertentangan dengan posita 6 (enam) surat gugatan Penggugat karena hal tersebut

hanyalah kesalahan dalam pengetikan yang mana penggugat tulis “tahun 1995” padahal

yang seharusnya adalah tahun 2006” dimana perubahan tersebut telah penggugat




sampaikan dalam persidangan tanggal 14 Febuari 2011 pada pengadilan negeri

sukabumi dan copynya telah penggugat sampaikan kepada tergugat. Dengan demikian

antara petitum pada butir 6 (enam) dengan posita butir 6 (enam) surat gugatan

penggugat tersebut tidak terjadi pertentangan;

- Bahwa mengenai eksepsi tergugat lainnya, penggugat merasa tidak perlu ditanggapi,

karena eksepsi tersebut hanya mengada-ada dan tidak disertai suatu dasar hukum yang

jelas, oleh karenanya eksepsi tersebut ditolak seluruhnya;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa tteerrhhaaddaapp eekksseeppssii TTeerrgguuggaatt tteerrsseebbuutt ddeennggaann mmeemmppeerrhhaattiikkaann RReepplliikk

ddaarrii PPeenngggguuggaatt ddaann DDuupplliikk ddaarrii TTeerrgguuggaatt,, mmaakkaa HHaakkiimm MMaajjeelliiss aakkaann mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaannnnyyaa

sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa eekksseeppssii ddaarrii TTeerrgguuggaatt ddaallaamm ppeerrkkaarraa iinnii tteerrnnyyaattaa bbuukkaannllaahh

mmeerruuppaakkaann eekksseeppssii tteennttaanngg kkeewweennaannggaann ppeennggaaddiillaann ((kkoommppeetteennssii aabbssoolluuttee mmaauuppuunn rreellaattiiff)),,

mmaakkaa oolleehh kkaarreennaa iittuu mmeennuurruutt HHaakkiimm MMaajjeelliiss aakkaann ddiippeerrttiimmbbaannggkkaann ddaann ddiippuuttuuss bbeerrssaammaaaann

ddeennggaann ppookkookk ppeerrkkaarraa ((VViiddee PPaassaall 113366 HHIIRR));;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseetteellaahh HHaakkiimm MMaajjeelliiss mmeemmppeellaajjaarrii mmaatteerrii eekksseeppssii ddaarrii tteerrgguuggaatt

tteerrsseebbuutt ddaann RReepplliikk ddaarrii PPeenngggguuggaatt sseerrttaa DDuupplliikk ddaarrii TTeerrgguuggaatt mmaakkaa mmaatteerrii eekksseeppssii ddaarrii

TTeerrgguuggaatt aaddaallaahh sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

11.. BBaahhwwaa ddiiddaallaamm ppoossiittaa PPeenngggguuggaatt mmeennyyaattaakkaann bbaahhwwaa sseeccaarraa ffaakkttaa bbaannjjiirr tteerrjjaaddii ddii

JJaakkaarrttaa ttaahhuunn 22000066 yyaanngg mmeennyyeebbaabbkkaann ppeenngggguuggaatt mmeennggaallaammii kkeerruuggiiaann,, ddaann

ddiippeettiiuummnnyyaa ppeenngggguuggaatt mmeemmoohhoonn aaggaarr kkeejjaaddiiaann bbaannjjiirr ddii jjaakkaarrttaa ttaahhuunn 11999955 ddiijjaaddiikkaann

sseebbaaggaaii bbeennccaannaa aallaamm ((FFoorrccee MMaajjeeuurr)) ddiimmaannaa mmeennuurruutt tteerrgguuggaatt ddiiddaallaamm eekksseeppssiinnyyaa aaddaa

ppeerrtteennttaannggaann aannttaarraa ppoossiittaa ddaann ppeettiittuumm ddiiddaallaamm gguuggaattaannnnyyaa sseehhiinnggggaa mmeennyyeebbaabbkkaann

gguuggaattaann ppeenngggguuggaatt ttiiddaakk jjeellaass//kkaabbuurr;;

22.. keberatan penggugat adalah karena pelaksanaan lelang eksekusi hak tanggungan atas

barang jaminan SHM No. 157, SHM No. 238 dan SHM No. 89 atas nama H Solihin,

dengan demikian petitum penggugat yang meminta penetapan kejadian banjir dijakarta




tahun 1995 sebagai Force Majeur sama sekali tidak berhubungan dengan pokok perkara

sehingga menyebabkan gugatan penggugat tidak jelas/kabur;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa bbeerrddaassaarrkkaann ffaakkttaa ddiiaattaass HHaakkiimm MMaajjeelliiss mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaannnnyyaa

sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt yyaaiittuu bbaahhwwaa ppeerrtteennttaannggaann ppeennuulliissaann ttaahhuunn ppaaddaa ppoossiittaa ddaann ppeettiittuumm ddiiddaallaamm

gguuggaattaann PPeenngggguuggaatt mmeennuurruutt HHaakkiimm MMaajjeelliiss ssiiffaattnnyyaa ccllaarriiccaall eerrrroorr yyaanngg ttiiddaakk mmeenngguubbaahh

ssuubbssttaannssii ddaarrii gguuggaattaann ppeenngggguuggaatt ddaann ddiiddaallaamm ppeerrkkaarraa iinnii PPeenngggguuggaatt tteellaahh mmeellaakkuukkaann

ppeerruubbaahhaann tteerrhhaaddaapp gguuggaattaannnnyyaa yyaanngg tteellaahh ddiissaammppaaiikkaann ddiiddaallaamm ppeerrssiiddaannggaann ttaannggggaall 22

FFeebbuuaarrii 22001111 ddaann llaammppiirraann gguuggaattaann hhaassiill ppeerrbbaaiikkaann tteerrsseebbuutt sseehhiinnggggaa eekksseeppssii mmaannaa hhaarruussllaahh

ddiittoollaakk;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa mmeennggeennaaii eekksseeppssii ddaarrii TTeerrgguuggaatt sseellaannjjuuttnnyyaa yyaaiittuu:: mmeennggeennaaii

kkeebbeerraattaann PPeenngggguuggaatt aaddaallaahh kkaarreennaa ppeellaakkssaannaaaann lleellaanngg eekksseekkuussii HHaakk TTaanngggguunnggaann aattaass barang

jaminan SHM No. 157, SHM No. 238 dan SHM No. 89 atas nama H Solihin, dengan demikian

petitum Penggugat yang meminta penetapan kejadian banjir di jakarta tahun 1995 sebagai

Force Majeur sama sekali tidak berhubungan dengan pokok perkara;

Menimbang, bahwa mengenai eksepsi sebagaimana tersebut diatas menurut Hakim

Majelis ternyata adalah sudah menyangkut pokok perkara, yang akan dipertimbangkan setelah

adanya pembuktian didalam perkara ini dengan demikian eksepsi mana haruslah ditolak;

DDAALLAAMM PPOOKKOOKK PPEERRKKAARRAA

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa mmaakkssuudd ddaann ttuujjuuaann gguuggaattaann PPeenngggguuggaatt aaddaallaahh sseebbaaggaaiimmaannaa

ddiiuurraaiikkaann ddii aattaass;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseeggaallaa sseessuuaattuu yyaanngg tteellaahh ddiippeerrttiimmbbaannggkkaann ddaallaamm eekksseeppssii,, mmaakkaa

sseeccaarraa mmuuttaattiiss mmuuttaannddiiss ddiiaannggggaapp tteerrmmaassuukk ddaallaamm ppeerrttiimmbbaannggaann ddii bbaawwaahh iinnii;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddaarrii hhaassiill JJaawwaabb JJiinnaawwaabb aannttaarraa PPeenngggguuggaatt ddaann TTeerrgguuggaatt,, mmaakkaa

ddiitteemmuukkaann hhaall--hhaall yyaanngg ddiiaakkuuii//ttiiddaakk ddiissaannggkkaall oolleehh ppaarraa ppiihhaakk bbeerrsseennggkkeettaa yyaaiittuu::




BBaahhwwaa PPeenngggguuggaatt mmeemmiilliikkii hhuuttaanngg kkeeppaaddaa tteerrgguuggaatt ddeennggaann ttoottaall ppiinnjjaammaann sseejjuummllaahh RRpp..

775500..000000..000000 ((ttuujjuuhh rraattuuss lliimmaa ppuulluuhh jjuuttaa rruuppiiaahh)) bbeerrddaassaarrkkaann PPeerrjjaannjjiiaann mmeemmbbuukkaa KKrreeddiitt

yyaanngg ddiijjaammiinn ddeennggaann ttaannaahh mmiilliikk PPeenngggguuggaatt yyaaiittuu::










Nomor 1182/2005;










Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum diatas bahwa pihak Penggugat dan

Tergugat masing-masing saling memberikan pengakuan sebagai fakta adanya hutang piutang

yang tertuang dalam bentuk Perjanjian Kredit ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka sesuai dengan Pasal 164

HIR Jo Pasal 174 HIR Jo Pasal 1923 KUHperdata, dimana pengakuan merupakan alat bukti

yang cukup, karenanya Hakim Majelis berpendapat bahwa adanya perikatan hutang piutang




antara Penggugat dan Tergugat kedalam perjanjian kredit, Penggugat sebagai penerima kredit

dan Tergugat sebagai pemberi kredit (Vide bukti surat P1 s/d P16 dan T1 s/d T5.).

Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim Majelis akan memperhatikan surat gugatan

Penggugat dan Jawab jinawab antara Penggugat dengan Tergugat di persidangan secara teliti,

maka Hakim Majelis berkesimpulan bahwa yang menjadi pokok perselisihan diantara

Penggugat dengan Tergugat adalah sebagai berikut:

11.. AAppaakkaahh bbeennaarr mmaacceettnnyyaa kkrreeddiitt PPeenngggguuggaatt kkeeppaaddaa TTeerrgguuggaatt ddiisseebbaabbkkaann oolleehh kkeeaaddaaaann

FFoorrccee MMaajjeeuurr ??

22.. AAppaakkaahh bbeennaarr TTeerrgguuggaatt tteellaahh mmeellaakkuukkaann ppeerrbbuuaattaann mmeellaawwaann hhuukkuumm ddiiddaallaamm mmeennjjuuaall

lleellaanngg sseennddiirrii ((PPaarraattee eekksseekkuussii)) tteerrhhaaddaapp JJaammiinnaann HHaakk MMiilliikk ppeenngggguuggaatt tteerrsseebbuutt ??

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa HHaakkiimm MMaajjeelliiss aakkaann mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaann ppookkookk ppeerrsseelliissiihhaann tteerrsseebbuutt

sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt ??

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddaallaamm ppeemmbbuukkttiiaann ppeerrkkaarraa ppeerrddaattaa,, HHaakkiimm MMaajjeelliiss tteerrlleebbiihh ddaahhuulluu

bbeerruuppaayyaa uunnttuukk mmeenneemmuukkaann kkeebbeennaarraann sseeccaarraa ffoorrmmaall yyaaiittuu mmeellaalluuii bbuukkttii--bbuukkttii tteerrttuulliiss ddaann bbaarruu

kkeemmuuddiiaann bbeerruuppaayyaa mmeennccaarrii kkeebbeennaarraann mmaatteerriiiill yyaaiittuu ddaarrii kkeetteerraannggaann ssaakkssii--ssaakkssii ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa PPeenngggguuggaatt mmeellaalluuii kkuuaassaa hhuukkuummnnyyaa uunnttuukk mmeenngguuaattkkaann ddaalliill

gguuggaattaannnnyyaa tteellaahh mmeennggaajjuukkaann bbuukkttii--bbuukkttii ssuurraatt ((PP11 ss//dd PP5533)) ddaann 66 ((eennaamm)) oorraanngg ssaakkssii yyaaiittuu ::

ssaakkssii YYaayyaatt SSuukkaayyaatt,, ssaakkssii MMuuhhttaarr,, ssaakkssii EEnnaanngg,, ssaakkssii BBooii,, ssaakkssii AAgguuss,, ssaakkssii BBaayyhhaaqqii UUmmaarr..

DDeemmiikkiiaann jjuuggaa uunnttuukk mmeenneegguuhhkkaann JJaawwaabbaannnnyyaa kkuuaassaa TTeerrgguuggaatt tteellaahh mmeennggaajjuukkaann bbuukkttii--bbuukkttii

ssuurraatt ((TT..11 ss//dd TT..2266)) aakkaann tteettaappii ddiiddaallaamm ppeerrkkaarraa iinnii TTeerrgguuggaatt//KKuuaassaannyyaa ttiiddaakk mmeennggaajjuukkaann

ssaakkssii--ssaakkssii;;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan penggugat disangkal oleh Tergugat maka

berdasarkan ketentuan Pasal 163 HIR Penggugat wajib untuk membuktikan dalil gugatannya :

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddiiddaallaamm GGuuggaattaannnnyyaa ppaaddaa ppookkookknnyyaa mmeenneerraannggkkaann bbaahhwwaa TTeerrgguuggaatt

ddiiddaallaamm mmeellaakkuukkaann ppeennjjuuaallaann lleellaanngg jjaammiinnaann hhaakk mmiilliikk ppeenngggguuggaatt tteellaahh mmeellaakkuukkaann ppeerrbbuuaattaann




mmeellaawwaann hhuukkuumm oolleehh kkaarreennaa:: mmaacceettnnyyaa kkrreeddiitt//kkeewwaajjiibbaann PPeenngggguuggaatt kkeeppaaddaa TTeerrgguuggaatt oolleehh

kkaarreennaa mmeennuurruunnnnyyaa uussaahhaa ppeenngggguuggaatt ddiisseebbaabbkkaann ppaaddaa ttaahhuunn 22000066 tteellaahh tteerrjjaaddii bbaannjjiirr bbeessaarr ddii

jjaakkaarrttaa yyaanngg ddaammppaakknnyyaa jjuuggaa ddiirraassaakkaann oolleehh PPeenngggguuggaatt yyaaiittuu bbeebbeerraappaa ttoonn bbeerraass ddaann

bbeebbeerraappaa bbaaggiiaann yyaanngg bbeerraaddaa ddii tteemmppaatt ppeellaannggggaann tteerreennddaamm bbaannjjiirr mmeennyyeebbaabbkkaann ppeenngggguuggaatt

mmeennggaallaammii kkeerruuggiiaann sseejjuummllaahh uuaanngg RRpp.. 550000..000000..000000,,-- ((lliimmaa rraattuuss jjuuttaa rruuppiiaahh)) sseehhiinnggggaa

mmaacceettnnyyaa kkrreeddiitt ppeenngggguuggaatt bbuukkaannllaahh ddiisseebbaabbkkaann kkaarreennaa kkeesseennggaajjaaaann mmeellaaiinnkkaann ppeerriissttiiwwaa

tteerrsseebbuutt mmeerruuppaakkaann kkeejjaaddiiaann FFoorrccee MMaajjeeuurr ((kkeeaaddaaaann mmeemmaakkssaa)) yyaanngg ddiiaallaammii PPeenngggguuggaatt;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseellaannjjuuttnnyyaa HHaakkiimm MMaajjeelliiss aakkaann mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaann tteerrlleebbiihh

ddaahhuulluu AAppaakkaahh mmaacceettnnyyaa kkrreeddiitt ppeenngggguuggaatt mmeerruuppaakkaann kkeejjaaddiiaann kkeeaaddaaaann mmeemmaakkssaa

((FFoorrccee MMaajjeeuurr)) ?? ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa yyaanngg ddiimmaakkssuudd kkeeaaddaaaann mmeemmaakkssaa aaddaallaahh ddiimmaannaa DDeebbiittuurr

tteerrhhaallaanngg uunnttuukk mmeellaakkuukkaann ppeellaakkssaannaaaann pprreessttaassiinnyyaa kkaarreennaa kkeeaaddaaaann ttiiddaakk tteerrdduuggaa ppaaddaa ssaaaatt

ppeellaakkssaannaaaann ddeebbiittuurr ttiiddaakk ddaallaamm kkeeaaddaaaann iittiikkaadd bbuurruukk ddaann ttiiddaakk ddaappaatt ddiimmiinnttaakkaann ppeerrttaanngggguunngg

jjaawwaabbaannnnyyaa bbaaiikk iittuu uunnttuukk mmeemmeennuuhhii ppeerrjjaannjjiiaann mmaauuppuunn ppeerrttaanngggguunngg jjaawwaabbaann uunnttuukk mmeemmbbaayyaarr

ggaannttii kkeerruuggiiaann ((VViiddee PPaassaall 11223377,, 11224444,, 11224455 ,, 11444444 KKUUHHPPeerrddaattaa));;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa kkeeaaddaaaann mmeemmaakkssaa ((FFoorrccee MMaajjeeuurr)) mmeenngghheennttiikkaann bbeekkeerrjjaannyyaa

ppeerriikkaattaann ddaann mmeenniimmbbuullkkaann bbeerrbbaaggaaii aakkiibbaatt yyaaiittuu::

11.. KKrreeddiittuurr ttiiddaakk ddaappaatt llaaggii mmeemmiinnttaa ppeemmeennuuhhaann pprreessttaassii..

22.. DDeebbiittuurr ttiiddaakk ddaappaatt llaaggii ddiinnyyaattaakkaann mmeellaakkuukkaann WWaannpprreessttaassii ddaann kkaarreennaannyyaa ttiiddaakk

ddiiwwaajjiibbkkaann mmeemmbbaayyaarr ggaannttii rruuggii..

33.. RReessiikkoo ttiiddaakk bbeerraalliihh kkeeppaaddaa ddeebbiittoorr..

44.. KKrreeddiittoorr ttiiddaakk ddaappaatt mmeennuunnttuutt ppeemmbbaattaallaann ppaaddaa ppeerrsseettuujjuuaann ttiimmbbaall bbaalliikk..

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa KKaauussaa ddaarriippaaddaa FFoorrccee MMaajjeeuurr aaddaallaahh sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

11.. KKaarreennaa sseebbaabb ttiiddaakk tteerrdduuggaa ..PPeemmbbuukkttiiaannnnyyaa ddiittaannggaann ddeebbiittuurr yyaanngg mmeennyyeebbaabbkkaann tteerrjjaaddiinnyyaa

kkeeggaaggaallaann ddaallaamm kkoonnttrraakk,, bbuukkaann tteerrmmaassuukk kkaatteeggoorrii




WWaannpprreessttaassii kkoonnttrraakk –– bbiillaa ddeebbiittuurr bbeerriittiikkaadd bbuurruukk,, mmaakkaa tteettaapp ddiimmiinnttaakkaann ppeerrttaanngggguunngg

jjaawwaabbaannnnyyaa

22.. KKaarreennaa kkeeaaddaaaann mmeemmaakkssaa ddeebbiittuurr ttiiddaakk mmeellaakkssaannaakkaann kkoonnttrraakk ..

33.. KKaarreennaa sseebbaabb ttiiddaakk tteerrdduuggaa aappaabbiillaa ppeerrbbuuaattaann tteerrsseebbuutt tteerrnnyyaattaa ddiillaarraanngg oolleehh uunnddaanngg--

uunnddaanngg,, ddeebbiittuurr ttiiddaakk tteerrkkeennaa kkeewwaajjiibbaann mmeemmbbaayyaarr ggaannttii rruuggii

MMeenniimmbbaanngg bbaahhwwaa KKllaassiiffiikkaassii FFoorrccee MMaajjeeuurr ddaarrii sseeggii ssaassaarraann aaddaallaahh sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

11.. FFoorrccee MMaajjeeuurr OObbjjeekkttiiff:: tteerrjjaaddii aattaass bbeennddaa yyaanngg mmeerruuppaakkaann oobbjjeekk kkoonnttrraakk,, ttiiddaakk

mmuunnggkkiinn llaaggii ddiippeennuuhhii ttaannppaa aaddaannyyaa kkeessaallaahhaann ddeebbiittuurr,, mmiissaallnnyyaa:: kkeebbaakkaarraann ddiisseebbuutt jjuuggaa

pphhyyssiiccaall iimmppoossssiibbiilliittyy

22.. FFoorrccee MMaajjeeuurr SSuubbjjeekkttiiff:: bbeerrhhuubbuunnggaann ddeennggaann kkeemmaammppuuaann aattaauuppuunn ppeerrbbuuaattaann

ddeebbiittuurr,, mmiissaallnnyyaa:: jjaattuuhh ssaakkiitt,, hhaarrggaa bbaahhaann nnaaiikk ddssbb..

mmeenniimmbbaanngg bbaahhwwaa kkwwaalliiffiikkaassii FFoorrccee MMaajjeeuurr ddaarrii sseeggii kkeemmuunnggkkiinnaann ppeellaakkssaannaaaann pprreessttaassii

ddaallaamm kkoonnttrraakk aaddaallaahh sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

11.. FFoorrccee MMaajjeeuurr aabbssoolluutt:: pprreessttaassii kkoonnttrraakk ssaammaa sseekkaallii ttiiddaakk ddaappaatt ddiillaakkuukkaann,, mmiissaallnnyyaa bbaarraanngg

mmuussnnaahh

22.. FFoorrccee MMaajjeeuurr rreellaattiiff:: ppeemmeennuuhhaann sseeccaarraa FFoorrccee MMaajjeeuurr rreellaattiiff:: ppeemmeennuuhhaann sseeccaarraa rreellaattiiff

mmaassiihh mmuunnggkkiinn ddiillaakkuukkaann,, wwaallaauuppuunn sseeccaarraa ttiiddaakk nnoorrmmaall,, mmiissaallnnyyaa::kkoonnttrraakk eekkssppoorr iimmppoorr

ddiillaarraanngg ddaann kkeemmuuddiiaann mmaassiihh bbiissaa ddiillaakkssaannaakkaann ddeennggaann ccaarraa ddiisseelluudduuppkkaann hhaall mmaannaa

ssaannggaattllaahh ssuulliitt ddaann ddiillaarraanngg hhuukkuumm;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ssyyaarraatt FFoorrccee MMaajjeeuurr ddaallaamm KKUUHHPPeerrddaattaa aaddaallaahh sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

11.. ttiiddaakk mmeemmeennuuhhii pprreessttaassii,,

22.. PPeerriissttiiwwaa ttiiddaakk tteerrdduuggaa ttiiddaakk ddaappaatt ddiippeerrttaanngggguunngg jjaawwaabbkkaann kkeeppaaddaa yyaanngg hhaarruuss

mmeellaakkssaannaakkaann pprreessttaassii,,

33.. ddiilluuaarr kkeessaallaahhaann ddeebbiittuurr,, yyaaiittuu bbuukkaann kkeejjaaddiiaann yyaanngg ddiisseennggaajjaa ddeebbiittuurr,, ddaann ttiiddaakk ddaallaamm

kkeeaaddaaaann bbeerriittiikkaadd bbuurruukk yyaanngg mmeennyyeebbaabbkkaann kkoonnttrraakk gguugguurr ddeemmii hhuukkuumm ddaann kkeeaaddaaaann

ddiikkeemmbbaalliikkaann sseeoollaahh--oollaahh ttiiddaakk ppeerrnnaahh ddiillaakkuukkaann sseerrttaa ttiiddaakk ddiiiijjiinnkkaann mmeennuunnttuutt ggaannttii rruuggii,,

tteettaappii rreessttiittuussii aattaauu qquuaannttuumm mmeerriitt mmaassiihh ddiimmuunnggkkiinnkkaann;;




MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddaarrii ppeennggeerrttiiaann FFoorrccee MMaajjeeuurr ddiiaattaass HHaakkiimm MMaajjeelliiss aakkaann

mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaann aappaakkaahh mmaacceettnnyyaa kkrreeddiitt PPeenngggguuggaatt tteerrmmaassuukk kkaattaaggoorrii FFoorrccee MMaajjeeuurr ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa bbeerrddaassaarrkkaann kkeetteerraannggaann ssaakkssii ddaarrii PPeenngggguuggaatt yyaaiittuu:: ssaakkssii YYaayyaatt

SSuukkaayyaatt,, ssaakkssii MMuuhhttaarr,, ssaakkssii EEnnaanngg,, ssaakkssii BBooii,, ssaakkssii AAgguuss,, ssaakkssii BBaayyhhaaqqii UUmmaarr mmeenneeggaasskkaann

bbaahhwwaa mmaacceettnnyyaa kkrreeddiitt ppeenngggguuggaatt oolleehh kkaarreennaa kkeeaaddaaaann bbaannjjiirr yyaanngg mmeellaannddaa JJaakkaarrttaa ppaaddaa

ttaahhuunn 22000066 ddiimmaannaa ppeenngggguuggaatt mmeennddeerriittaa kkeerruuggiiaann ddaann ddiippeerrppaarraahh llaaggii ddeennggaann tteerrsseennddaattnnyyaa

ppeemmbbaayyaarraann ddaarrii ppaarraa ppeellaannggggaann oolleehh kkaarreennaa ssyysstteemm ppeennjjuuaallaann bbaarraanngg ddeennggaann tteemmppoo ddaann

tteerrddaappaatt ttaaggiihhaann ppaaddaa tteennggkkuullaakk yyaanngg jjuuggaa mmaacceett sseehhiinnggggaa mmeennyyeebbaabbkkaann PPeenngggguuggaatt mmeerruuggii ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa aappaabbiillaa kkiittaa mmeelliihhaatt ddaarrii ppeerrttiimmbbaannggaann ddiiaattaass bbaahhwwaa mmaacceettnnyyaa kkrreeddiitt

PPeenngggguuggaatt bbuukkaann sseebbaaggiiaann bbeessaarr oolleehh kkaarreennaa bbaannjjiirr ddii JJaakkaarrttaa ppaaddaa ttaahhuunn 22000066 aakkaann tteettaappii

aaddaannyyaa kkeettiiddaakkmmaammppuuaann PPeenngggguuggaatt ddiiddaallaamm mmeennggeennddaalliikkaann bbiissnniissnnyyaa ddiimmaannaa PPeenngggguuggaatt ttiiddaakk

mmeellaakkuukkaann bbiissnniiss ddeennggaann mmaannaajjeemmeenn yyaanngg bbaaiikk hhaall mmaannaa bbiissaa kkiittaa lliihhaatt ddaarrii kkeetteerraannggaann ssaakkssii--

ssaakkssii sseebbaaggaaiimmaannaa ddiiuurraaiikkaann ddiiaattaass ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa aappaabbiillaa kkiittaa hhuubbuunnggkkaann ddeennggaann PPuuttuussaann MMaahhkkaammaahh AAgguunngg RRII NNoo::

440099KK//SSIIPP//11998833 ttaannggggaall 2255 OOkkttoobbeerr 11998844 aannttaarraa :: RRiiddaa SSuuaarrddaannaa ((PPeenngggguuggaatt)) mmeellaawwaann PPTT

GGlloorriiaa KKaallttiimm ((TTeerrgguuggaatt)) ddiimmaannaa TTeerrgguuggaatt LLaallaaii mmeennggiirriimm bbaarraanngg mmiilliikk PPeenngggguuggaatt oolleehh kkaarreennaa

KKaappaall TTeerrgguuggaatt TTeennggggeellaamm ddiisseebbaabbkkaann oommbbaakk bbeessaarr ddiimmaannaa ppaaddaa kkaassuuss iinnii mmeennuurruutt

MMaahhkkaammaahh AAgguunngg ttiiddaakk aaddaa uunnssuurr kkeellaallaaiiaann ddaann kkaappaall tteellaahh aaddaa iizziinn llaaiikk llaauutt ddaann ttiiddaakk aaddaa

kkeelleebbiihhaann mmuuaattaann sseehhiinnggggaa mmeennuurruutt MMaahhkkaammaahh AAgguunngg RRII bbaahhwwaa kkeeaaddaaaann yyaanngg ttiiddaakk ddaappaatt

ddiicceeggaahh oolleehh ssiiaappaappuunn aaddaallaahh mmaassuukk kkaattaaggoorrii FFoorrccee MMaajjeeuurr ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddaarrii ppeennggeerrttiiaann FFoorrccee MMaajjeeuurr sseebbaaggaaiimmaannaa PPuuttuussaann MMaahhkkaammaahh

AAgguunngg ddiiaattaass ddaann bbeerrddaassaarrkkaann kkeetteerraannggaann ssaakkssii--ssaakkssii ddaarrii ppeenngggguuggaatt sseebbaaggaaiimmaannaa ddiiuurraaiikkaann

ddiiaattaass yyaanngg mmeennyyaattaakkaann bbaahhwwaa kkeejjaaddiiaann bbaannjjiirr JJaakkaarrttaa ppaaddaa ttaahhuunn 22000066 bbuukkaann mmeennjjaaddii

ppeennyyeebbaabb uuttaammaa ddaarrii mmaacceettnnyyaa uussaahhaa ppeenngggguuggaatt oolleehh kkaarreennaa aaddaannyyaa kkeessaallaahhaann mmaannaajjeemmeenn

ddaarrii ppiihhaakk ppeenngggguuggaatt ddiiddaallaamm mmeennggeelloollaa bbiissnniissnnyyaa ddeennggaann ddeemmiikkiiaann kkeeaaddaaaann bbaannjjiirr ttaahhuunn 22000066

aaddaallaahh hhaannyyaa ssaallaahh ssaattuu ffaakkttoorr yyaanngg mmeennyyeebbaabbkkaann bbaannggkkrruuttnnyyaa PPeenngggguuggaatt aakkaann tteettaappii ffaakkttoorr

yyaanngg lleebbiihh bbeessaarr aaddaallaahh mmaassaallaahh kkeessaallaahhaann mmaannaajjeemmeenn ddiimmaannaa mmaassaallaahh mmaannaajjeemmeenn iinnii aaddaallaahh

aaddaannyyaa kkeellaallaaiiaann ddaarrii PPeenngggguuggaatt ddiiddaallaamm mmeennggeelloollaa bbiissnniissnnyyaa ddaann bbuukkaann kkeeaaddaaaann yyaanngg




ttiiddaakk ddaappaatt ddiicceeggaahh oolleehh ssiiaappaappuunn sseehhiinnggggaa mmaannaa aallaassaann PPeenngggguuggaatt bbaahhwwaa mmaacceettnnyyaa uussaahhaa

ppeenngggguuggaatt aakkiibbaatt aaddaannyyaa kkeeaaddaaaann FFoorrccee MMaajjeeuurr ttiiddaakk bbeerraallaassaann mmeennuurruutt hhuukkuumm sseehhiinnggggaa

mmeennuurruutt HHaakkiimm MMaajjeelliiss aallaassaann tteerrsseebbuutt hhaarruussllaahh ddiittoollaakk;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseellaannjjuuttnnyyaa HHaakkiimm MMaajjeelliiss aakkaann mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaann mmeennggeennaaii

aappaakkaahh TTeerrgguuggaatt ddiiddaallaamm mmeellaakkuukkaann pprroosseess PPaarraattee EEkksseekkuussii tteerrhhaaddaapp jjaammiinnaann ttaannaahh

mmiilliikk PPeenngggguuggaatt tteellaahh mmeellaakkuukkaann ppeerrbbuuaattaann mmeellaawwaann hhuukkuumm ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa PPaassaall 11336655 KKUUHHPPeerrddaattaa mmeennyyaattaakkaann ““ttiiaapp--ttiiaapp ppeerrbbuuaattaann mmeellaawwaann

hhuukkuumm,, yyaanngg mmeemmbbaawwaa kkeerruuggiiaann kkeeppaaddaa sseesseeoorraanngg llaaiinn,, mmeewwaajjiibbkkaann oorraanngg yyaanngg kkaarreennaa

ssaallaahhnnyyaa mmeenneerrbbiittkkaann kkeerruuggiiaann iittuu,, mmeennggggaannttii kkeerruuggiiaann tteerrsseebbuutt””;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseejjaakk ppuuttuussaann HHooggee RRaaaadd 3311 JJaannuuaarrii 11991199 ddaallaamm ppeerrkkaarraa

LLiinnddeennbbaauumm--CCoohheenn,, kkoonnsseepp ppeerrbbuuaattaann mmeellaawwaann hhuukkuumm tteellaahh bbeerrkkeemmbbaanngg.. SSeejjaakk iittuu tteerrddaappaatt 44

kkrriitteerriiaa ppeerrbbuuaattaann mmeellaawwaann hhuukkuumm ::

11.. BBeerrtteennttaannggaann ddeennggaann kkeewwaajjiibbaann hhuukkuumm ssiippeellaakkuu;;

22.. MMeellaannggggaarr hhaakk ssuubbyyeekkttiiff oorraanngg llaaiinn;;

33.. MMeellaannggggaarr kkaaiiddaahh ttaattaa ssuussiillaa;;

44.. BBeerrtteennttaannggaann ddeennggaann aassaass kkeeppaattuuttaann,, kkeetteelliittiiaann sseerrttaa ssiikkaapp hhaattii--hhaattii yyaanngg sseehhaarruussnnyyaa

ddiimmiilliikkii sseesseeoorraanngg ddaallaamm ppeerrggaauullaann ddeennggaann sseessaammaa wwaarrggaa mmaassyyaarraakkaatt aattaauu tteerrhhaaddaapp hhaarrttaa

oorraanngg llaaiinn;; ((bbaaccaa:: RRoossaa AAgguussttiinnaa,, PPeerrbbuuaattaann MMeellaawwaann HHuukkuumm,, CCeett..II--JJaakkaarrttaa:: PPrrooggrraamm

PPaassccaassaarrjjaannaa FFaakkuullttaass HHuukkuumm UUnniivveerrssiittaass IInnddoonneessiiaa,, 22000033,, HHaall 1133--1144));;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa aappaakkaahh tteeoorrii mmeellaawwaann hhuukkuumm ddiiaattaass ddaappaatt ddiitteerraappkkaann kkeeppaaddaa

TTeerrgguuggaatt kkeettiikkaa aakkaann mmeellaakkuukkaann PPaarraattee EEkksseekkuussii HHaakkiimm MMaajjeelliiss ppeerrttiimmbbaannggkkaann sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddiiddaallaamm ppeerrkkaarraa iinnii PPeenngggguuggaatt ddaann TTeerrgguuggaatt tteellaahh sseeppaakkaatt

mmeennggiikkaattkkaann ddiirriinnyyaa ddiiddaallaamm ssuuaattuu ppeerrjjaannjjiiaann kkrreeddiitt ddiimmaannaa PPeenngggguuggaatt sseebbaaggaaii DDeebbiittuurr ddaann

TTeerrgguuggaatt sseebbaaggaaii KKrreeddiittuurr ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa PPeenngggguuggaatt uunnttuukk ppeerrttaammaa kkaalliinnyyaa mmeennddaappaatt ffaassiilliittaass kkrreeddiitt

bbeerrddaassaarrkkaann aakkttaa ppeerrjjaannjjiiaann kkrreeddiitt NNoommoorr:: 8855 ttaannggggaall 2233 FFeebbuuaarrii 11999955 yyaanngg ddiibbuuaatt ddiihhaaddaappaann

NNoottaarriiss TTeettuu SSuuhhaarrttaattii,, NNoottaarriiss ddii SSuukkaabbuummii ddaann sseellaannjjuuttnnyyaa aattaass ppeerrjjaannjjiiaann kkrreeddiitt tteerrsseebbuutt tteellaahh




ddiillaakkuukkaann bbeebbeerraappaa kkaallii ppeerrppaannjjaannggaann ddaann jjuuggaa ppeennaammbbaahhaann kkrreeddiitt ((ssuupplleessii)) ddaann tteerraakkhhiirr

ddeennggaann aakkttaa aaddddeenndduumm ppeerrjjaannjjiiaann SSuupplleessii kkrreeddiitt NNoo.. 7711 ttaannggggaall 2299 JJuunnii 22000066 yyaanngg ddiibbuuaatt

ddiihhaaddaappaann NNoottaarriiss BBeerrtthhaa SSuullllee NNoottaarriiss KKaabbuuppaatteenn SSuukkaabbuummii ddeennggaann JJuummllaahh hhuuttaanngg ssaammppaaii

ddeennggaann ssaaaatt iinnii yyaaiittuu:: RRpp.. 775500..000000..000000,,-- ddeennggaann jjaannggkkaa wwaakkttuu ssaammppaaii ddeennggaann ttaahhuunn 22000066 ((vviiddee

bbuukkttii ssuurraatt PP11 ssaammppaaii ddeennggaann PP 1166 JJoo TT11 ss//dd TT55));;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddiiddaallaamm ppeerrjjaannjjiiaann ppookkookk tteerrsseebbuutt PPeenngggguuggaatt jjuuggaa tteellaahh mmeemmbbeerriikkaann

JJaammiinnaann bbeerruuppaa:: ((VViiddee BBuukkttii ssuurraatt PP11 ssaammppaaii ddeennggaann PP1166 JJoo bbuukkttii ssuurraatt TT1144 ss//dd TT..1166));;










Nomor 1182/2005;










MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa jjaammiinnaann yyaanngg ddiibbeerriikkaann PPeenngggguuggaatt tteerrsseebbuutt tteellaahh ddiiiikkaattkkaann sseeccaarraa

sseemmppuurrnnaa ddeennggaann HHaakk TTaanngggguunnggaann ddaann tteellaahh ddiiddaaffttaarrkkaann sseehhiinnggggaa mmeennjjaaddii jjaammiinnaann ppeelluunnaassaann




kkrreeddiittnnyyaa aappaabbiillaa tteerrnnyyaattaa PPeenngggguuggaatt wwaannpprreessttaassii ;; ((vviiddee bbuukkttii ssuurraatt TT..66 ssaammppaaii ddeennggaann

TT..1133));;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa bbeerrddaassaarrkkaann ffaakkttaa--ffaakkttaa hhuukkuumm yyaanngg tteerruunnggkkaapp ddiippeerrssiiddaannggaann

sseebbaaggaaiimmaannaa tteellaahh ddiippeerrttiimmbbaannggkkaann oolleehh HHaakkiimm MMaajjeelliiss bbaahhwwaa PPeenngggguuggaatt ttiiddaakk ddaappaatt

mmeemmeennuuhhii kkeewwaajjiibbaannnnyyaa uunnttuukk mmeemmbbaayyaarr hhuuttaannggnnyyaa kkeeppaaddaa tteerrgguuggaatt sseejjaakk ttaahhuunn 22000066

bbuukkaann kkaarreennaa kkeeaaddaaaann mmeemmaakkssaa ((FFoorrccee MMaajjeeuurr)) aakkaann tteettaappii oolleehh kkaarreennaa aaddaannyyaa kkeessaallaahhaann

mmaannaaggeemmeenntt yyaanngg ddiillaakkuukkaann ppeenngggguuggaatt sseebbaaggaaiimmaannaa tteellaahh HHaakkiimm MMaajjeelliiss uurraaiiaakkaann ddiiaattaass

sseehhiinnggggaa mmaannaa mmeennuurruutt HHaakkiimm MMaajjeelliiss ddeennggaann mmeemmppeerrhhaattiikkaann ddaarrii ppeennggeerrttiiaann CCiiddeerraa JJaannjjii

sseebbaaggaaiimmaannaa ddiiaattuurr PPaassaall 11224433 KKUUHHPPeerrddaattaa ddiimmaannaa ddiitteeggaasskkaann bbaahhwwaa aappaabbiillaa sseetteellaahh

ddiippeerrjjaannjjiikkaann DDeebbiittuurr ttiiddaakk bbiissaa mmeelluunnaassii hhuuttaanngg ppookkookk mmaauuppuunn ttiiddaakk mmeemmbbaayyaarr bbuunnggaa yyaanngg

tteerruuttaanngg sseebbaaggaaiimmaannaa mmeessttiinnyyaa mmaakkaa KKrreeddiitt yyaanngg ddiibbuuaatt mmeennjjaaddii mmaacceett ddaann TTeerrgguuggaatt tteellaahh

mmeellaakkuukkaann WWaannpprreessttaassii ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseebbaalliikknnyyaa ddiiddaallaamm ppeemmbbuukkttiiaannnnyyaa PPeenngggguuggaatt mmeennyyaattaakkaann bbaahhwwaa

ddiiddaallaamm mmeerreessppoonn mmaacceettnnyyaa kkrreeddiitt tteerrsseebbuutt PPeenngggguuggaatt tteellaahh mmeennggaajjuukkaann ppeerrmmoohhoonnaann

kkeerriinnggaannaann kkeeppaaddaa BBaannkk RRaakkyyaatt IInnddoonneessiiaa ((tteerrgguuggaatt)) aakkaann tteettaappii sseellaalluu ddiittoollaakk oolleehh TTeerrgguuggaatt

ddaann PPeenngggguuggaatt aattaass kkeemmaammppuuaann yyaanngg aaddaa bbeerriittiikkaadd bbaaiikk uunnttuukk mmeelluunnaassii hhuuttaannggnnyyaa kkeeppaaddaa

tteerrgguuggaatt wwaallaauuppuunn ttiiddaakk sseessuuaaii ddeennggaann yyaanngg tteellaahh ddiippeerrjjaannjjiikkaann,, PPeenngggguuggaatt mmeellaakkuukkaann

ppeemmbbaayyaarraann aannggssuurraann kkrreeddiitt kkeeppaaddaa TTeerrgguuggaatt ((PPTT BBaannkk RRaakkyyaatt IInnddoonneessiiaa CCaabbaanngg SSuukkaabbuummii))

sseejjaakk bbuullaann FFeebbuuaarrii 22000077 ssaammppaaii ddeennggaann SSeepptteemmbbeerr 22001111;; ((VViiddee bbuukkttii ssuurraatt PP1177 ss//dd PP..5533));;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa tteerrhhaaddaapp mmaacceettnnyyaa KKrreeddiitt ddaarrii PPeenngggguuggaatt tteerrsseebbuutt TTeerrgguuggaatt tteellaahh

mmeellaakkuukkaann llaannggkkaahh--llaannggkkaahh gguunnaa mmeerreessppoonn ppeerrmmoohhoonnaann PPeenngggguuggaatt uunnttuukk mmeellaakkuukkaann

RReessttrruukkttuurriissaassii HHuuttaannggnnyyaa sseebbeelluumm ddiisseerraahhkkaann kkeeppaaddaa kkaannttoorr PPeellaayyaannaann KKeekkaayyaaaann NNeeggaarraa

ddaann lleellaanngg BBooggoorr,, ddiimmaannaa TTeerrgguuggaatt tteellaahh mmeemmbbeerriikkaann ffaassiilliittaass RReessttrruukkttuurriissaassii hhuuttaanngg yyaaiittuu

mmeennggeennaaii ppeennjjaaddwwaallaann uullaanngg kkrreeddiitt ddiimmaannaa RReessttrruukkttuurriissaassii hhuuttaanngg iinnii ppaaddaa hhaakkiikkaattnnyyaa

mmeerruuppaakkaann ppeennjjaaddwwaallaann kkeemmbbaallii aannggssuurraann bbeesseerrttaa mmeemmbbeerriikkaann kkeerriinnggaannaann aattaass bbuunnggaa ddaann

ppeennaallttyy ((vviiddee bbuukkttii ssuurraatt TT44 ssaammppaaii ddeennggaann TT 55));;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddaarrii bbuukkttii TT44 ddaann TT55 tteerrsseebbuutt tteellaahh tteerrnnyyaattaa bbaahhwwaa PPeenngggguuggaatt tteellaahh

ddiibbeerriikkaann kkeemmuuddaahhaann ddaann kkeerriinnggaannaann ddiiddaallaamm mmeelluunnaassii hhuuttaannggnnyyaa aakkaann tteettaappii PPeenngggguuggaatt ttiiddaakk




ddaappaatt mmeemmeennuuhhii kkeewwaajjiibbaannnnyyaa wwaallaauuppuunn TTeerrgguuggaatt tteellaahh mmeemmbbeerriikkaann kkeebbiijjaakkaann ddeennggaann

mmeemmbbeerriikkaann kkeerriinnggaannaann bbuunnggaa kkeeppaaddaa ppeenngggguuggaatt sseebbeessaarr 44 %% ddaann jjaannggkkaa wwaakkttuu ppeelluunnaassaann

hhuuttaannggnnyyaa;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseellaaiinn mmeemmbbeerriikkaann RReessttrruukkttuurriissaassii hhuuttaannggnnyyaa kkeeppaaddaa PPeenngggguuggaatt,,

TTeerrgguuggaatt jjuuggaa tteellaahh mmeemmbbeerrii kkeesseemmppaattaann kkeeppaaddaa PPeenngggguuggaatt aaggaarr mmeellaakkuukkaann ppeelluunnaassaann

hhuuttaannggnnyyaa sseelluurruuhh kkeewwaajjiibbaannaannyyaa ppeenngggguuggaatt ddaann aattaauu mmeellaakkuukkaann ppeenneebbuussaann bbaarraanngg jjaammiinnaann

aakkaann tteettaappii hhaall tteerrsseebbuutt ttiiddaakk ddiittaannggggaappii;; ((VViiddee bbuukkttii ssuurraatt TT..2200 ss//dd TT..2211));;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa HHaakkiimm MMaajjeelliiss sseellaannjjuuttnnyyaa aakkaann mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaann ppeemmbbuukkttiiaann

PPeenngggguuggaatt yyaanngg mmeennyyaattaakkaann PPeenngggguuggaatt tteettaapp bbeerriittiikkaadd bbaaiikk uunnttuukk mmeelluunnaassii hhuuttaannggnnyyaa ddeennggaann

sseellaalluu mmeennyyeettoorrkkaann uuaanngg kkeeppaaddaa BBRRII ((tteerrgguuggaatt)) tteerrhhaaddaapp ppeemmbbaayyaarraann tteerrsseebbuutt HHaakkiimm mmaajjeelliiss

mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaannnnyyaa sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt bbaahhwwaa aappaabbiillaa kkiittaa mmeelliihhaatt ddaarrii ppeemmbbaayyaarraann yyaanngg

ddiillaakkuukkaann oolleehh PPeenngggguuggaatt tteerrsseebbuutt bbaahhwwaa jjuummllaahh ppeemmbbaayyaarraann ddiillaakkuukkaann ddiibbaawwaahh yyaanngg

sseehhaarruussnnyyaa ddiibbaayyaarrkkaann oolleehh PPeenngggguuggaatt kkeeppaaddaa TTeerrgguuggaatt ddaann aappaabbiillaa kkiittaa hhuubbuunnggkkaann ddeennggaann

BBuukkttii ssuurraatt PP..11 ss//dd PP..1166 JJoo TT..11 ss//dd TT..55 kkhhuussuussnnyyaa ppaaddaa PPaassaall 44 aayyaatt ((22)) ssyyaarraatt--ssyyaarraatt uummuumm

ppeerrjjaannjjiiaann yyaaiittuu:: BBaannkk tteettaapp aakkaann mmeenneerriimmaa sseettiiaapp ppeemmbbaayyaarraann aattaass kkrreeddiitt yyaanngg tteellaahh jjaattuuhh

tteemmppoo,, wwaallaauuppuunn ppeemmbbaayyaarraann tteerrsseebbuutt bbaannyyaakknnyyaa ddiibbaawwaahh jjuummllaahh yyaanngg sseehhaarruussnnyyaa ddiibbaayyaarr

sseebbaaggaaiimmaannaa tteellaahh ddiitteennttuukkaann ddaallaamm ppeerrjjaannjjiiaann ddeennggaann ddeemmiikkiiaann mmeennuurruutt HHaakkiimm MMaajjeelliiss

PPeemmbbaayyaarraann yyaanngg ddiillaakkuukkaann oolleehh PPeenngggguuggaatt tteerrsseebbuutt ddiillaakkuukkaann oolleehh PPeenngggguuggaatt sseeccaarraa

sseeppiihhaakk ttaannppaa ppeerrsseettuujjuuaann ddaarrii TTeerrgguuggaatt ddeennggaann ddeemmiikkiiaann PPeenngggguuggaatt tteettaapp ttiiddaakk ddaappaatt

mmeellaakkssaannaakkaann kkeewwaajjiibbaannnnyyaa sseebbaaggaaii DDeebbiittuurr wwaallaauuppuunn PPeemmbbaayyaarraann tteerrsseebbuutt tteettaapp ddiiccaattaattkkaann

ddii rreekkeenniinngg KKoorraann mmiilliikk PPeenngggguuggaatt;; ((VViiddee bbuukkttii ssuurraatt TT..2266));;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa oolleehh kkaarreennaa kkeerriinnggaannaann yyaanngg ddiibbeerriikkaann oolleehh TTeerrgguuggaatt sseellaakkuu

KKrreeddiittuurr ttiiddaakk ddaappaatt ddiippeennuuhhii oolleehh PPeenngggguuggaatt mmaakkaa TTeerrgguuggaatt tteellaahh mmeemmbbeerriikkaann ppeerriinnggaattaann

tteerrttuulliiss kkeeppaaddaa PPeenngggguuggaatt uunnttuukk mmeennyyeelleessaaiikkaann hhuuttaannggnnyyaa yyaaiittuu:: ((vviiddee bbuukkttii ssuurraatt TT..1177 ss//dd

TT..1199))

11.. SSuurraatt NNoo.. BB..331144//VVII//AADDKK//0077//22000099 ttaannggggaall 3300 JJuullii 22000099;;

22.. SSuurraatt NNoo.. BB..33997700--KKCC//VVII//AADDKK//1100//22000099,, ttaannggggaall 66 OOkkttoobbeerr 22000099;;

33.. SSuurraatt NNoo.. BB..33228833--VVII//AADDKK//VVIIIIII//22000077 ttaannggggaall 2266 AAgguussttuuss 22001100;;




MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa bbeerrddaassaarrkkaann uurraaiiaann ppeerrttiimmbbaannggaann ddiiaattaass sseeccaarraa kkeesseelluurruuhhaann mmaakkaa

tteellaahh tteerrnnyyaattaa PPeenngggguuggaatt ttiiddaakk ddaappaatt mmeellaakkssaannaakkaann kkeewwaajjiibbaannnnyyaa sseebbaaggaaii DDeebbiittuurr

sseebbaaggaaiimmaannaa yyaanngg tteellaahh ddiippeerrjjaannjjiikkaann ((WWaannpprreessttaassii)) sseehhiinnggggaa TTeerrgguuggaatt sseellaakkuu KKrreeddiittuurr

mmeennggaajjuukkaann lleellaanngg EEkksseekkuussii HHaakk TTaanngggguunnggaann kkeeppaaddaa KKaannttoorr PPeellaayyaannaann KKeekkaayyaaaann NNeeggaarraa ddaann

LLeellaanngg ((KKPPKKNNLL)) BBooggoorr ;; ((VViiddee bbuukkttii ssuurraatt TT..2222 ss//dd TT..2255))..

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseellaannjjuuttnnyyaa HHaakkiimm MMaajjeelliiss aakkaann mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaann aappaakkaahh

ppeennggaajjuuaann lleellaanngg oolleehh TTeerrgguuggaatt tteerrhhaaddaapp HHaakk TTaanngggguunnggaann tteerrsseebbuutt mmeellaalluuii KKaannttoorr

PPeellaayyaannaann kkeekkaayyaaaann NNeeggaarraa ddaann LLeellaanngg BBooggoorr ttaannppaa mmeellaalluuii PPeennggaaddiillaann ((PPaarraattee

EEkksseekkuussii)) ddaappaatt ddiibbeennaarrkkaann ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa yyaanngg ddiimmaakkssuudd PPaarraattee EEkksseekkuussii aaddaallaahh ppeellaakkssaannaaaann eekksseekkuussii

ttaannppaa mmeellaalluuii bbaannttuuaann PPeennggaaddiillaann.. AAppaabbiillaa ddeebbiittuurr cciiddeerraa jjaannjjii,, kkrreeddiittoorr bbeerrhhaakk uunnttuukk mmeennjjuuaall

oobbyyeekk hhaakk ttaanngggguunnggaann aattaass kkeekkuuaassaaaann sseennddiirrii mmeellaalluuii ppeelleellaannggaann uummuumm mmeennuurruutt ttaattaa ccaarraa

yyaanngg ddiitteennttuukkaann ddaallaamm ppeerraattuurraann ppeerruunnddaanngg--uunnddaannggaann uunnttuukk ppeelluunnaassaann ppiiuuttaannggnnyyaa ddaarrii hhaassiill

ppeennjjuuaallaann tteerrsseebbuutt..

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa PPaarraattee eekksseekkuussii iinnii ddiiddaassaarrkkaann ddeennggaann PPaassaall 66 UUnnddaanngg--uunnddaanngg HHaakk

TTaanngggguunnggaann ddiimmaannaa bbeerrddaassaarrkkaann PPaassaall iinnii mmeenneennttuukkaann bbaahhwwaa aappaabbiillaa ddeebbiittuurr cciiddeerraa jjaannjjii,,

ppeemmeeggaanngg HHaakk TTaanngggguunnggaann ppeerrttaammaa mmeemmppuunnyyaaii hhaakk uunnttuukk mmeennjjuuaall oobbyyeekk HHaakk TTaanngggguunnggaann

aattaass kkeekkuuaassaaaann sseennddiirrii mmeellaalluuii ppeelleellaannggaann uummuumm sseerrttaa mmeennggaammbbiill ppeelluunnaassaann ppiiuuttaannggnnyyaa ddaarrii

hhaassiill ppeennjjuuaallaann tteerrsseebbuutt,, ddaann hhaakk mmeennjjuuaall tteerrsseebbuutt ddiiddaassaarrkkaann ppaaddaa jjaannjjii yyaanngg ddiibbeerriikkaann oolleehh

ppeemmbbeerrii hhaakk ttaanngggguunnggaann.. (( VViiddee PPaassaall 11117788 KKUUHHPPeerrddaattaa JJoo PPaassaall 11221111 KKUUHHppeerrddaattaa))..

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddiiddaallaamm ppeellaakkssaannaaaann eekksseekkuussiinnyyaa PPaassaall 66 mmeenneeggaasskkaann bbaahhwwaa

kkrreeddiittuurr mmeemmiilliikkii hhaakk uunnttuukk mmeennjjuuaall aattaass kkeekkuuaassaaaann sseennddiirrii ((eeiiggeennmmaacchhttiiggee vveerrkkoooopp)) ttaannppaa

mmeellaalluuii ppeennggaaddiillaann ddaann aappaabbiillaa kkiittaa mmeelliihhaatt ddaarriippaaddaa ppeennjjeellaassaann PPaassaall 66 UUUU HHaakk TTaanngggguunnggaann

tteerrsseebbuutt mmaakkaa ddiitteeggaasskkaann bbaahhwwaa hhaakk ppeemmeeggaanngg HHaakk TTaanngggguunnggaann uunnttuukk mmeennjjuuaall sseennddiirrii bbaarruu

mmeelleekkaatt aappaabbiillaa hhaall iittuu ddiippeerrjjaannjjiikkaann,, ddaann aappaabbiillaa ttiiddaakk ddiippeerrjjaannjjiikkaann mmaakkaa hhaarruuss mmeennggaaccuu

kkeeppaaddaa PPaassaall 222244 HHIIRR//PPaassaall 225566 RRbbgg ddiimmaannaa eekksseekkuussiinnyyaa hhaarruuss ddiimmiinnttaakkaann kkeeppaaddaa

PPeennggaaddiillaann nneeggeerrii;;




MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddiiddaallaamm PPaarraattee EEkksseekkuussii KKrreeddiittuurr bbeerrwweennaanngg uunnttuukk mmeennjjuuaall oobbyyeekk

HHaakk TTaanngggguunnggaann ttaannppaa mmeellaalluuii PPeennggaaddiillaann ddiimmaannaa HHaakk iinnii ttiimmbbuull oolleehh kkaarreennaa::

11.. KKaarreennaa GGrroossssee aakkttaa HHiippoottiikk//ccrreeddiittvveerrbbaanndd mmeemmppuunnyyaaii kkeekkuuaattaann eekksseekkuuttoorriiaall..

22.. KKaarreennaa aaddaannyyaa jjaannjjii uunnttuukk mmeennjjuuaall aattaass kkeekkuuaassaaaann sseennddiirrii,, ddiissiinnii kkrreeddiittoorr ddaappaatt mmeennjjuuaall

bbeennddaa jjaammiinnaann iittuu ddiimmuukkaa uummuumm aattaass ddaassaarr ppaarraattee eekksseekkuussii ddaann jjaannjjii uunnttuukk mmeennjjuuaall aattaass

kkeekkuuaassaaaann sseennddiirrii ddeemmiikkiiaann tteerrccaannttuumm ddaallaamm aakkttaa jjiikkaa ddiiddaaffttaarrkkaann ddaallaamm rreeggiisstteerr uummuumm

mmeemmppuunnyyaaii ssiiffaatt hhaakk kkeebbeennddaaaann..

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa bbeerrddaassaarrkkaann ppeerrttiimmbbaannggaann ddiiaattaass bbaahhwwaa kkeewweennaannggaann mmeennjjuuaall

bbaarraanngg jjaammiinnaann yyaanngg ddiiiikkaatt HHiippootteekk ppeerrttaammaa ((PPaassaall 11117788 KKUUHHPPeerrddaattaa)) ddaann HHaakk TTaanngggguunnggaann

ppeerrttaammaa ((PPaassaall 66 UUUUHHTT)) ddiiddaassaarrkkaann kkeeppaaddaa jjaannjjii yyaanngg mmeemmbbeerriikkaann kkeewweennaannggaann uunnttuukk mmeennjjuuaall

aagguunnaann mmeellaalluuii ppeelleellaannggaann.. OOlleehh kkaarreennaa iittuu ddaallaamm hhaall ddeebbiittuurr ttiiddaakk bbeerrsseeddiiaa mmeennyyeerraahhkkaann

ttaannaahh ddaann aattaauu bbaanngguunnaann kkeeppaaddaa ppeemmbbeellii lleellaanngg,, ppeennggoossoonnggaann ttaannaahh ddaann bbaanngguunnaann tteerrsseebbuutt

ddaappaatt ddiimmiinnttaakkaann llaannggssuunngg eekksseekkuussii kkeeppaaddaa PPeennggaaddiillaann NNeeggeerrii oolleehh ppeemmeennaanngg lleellaanngg.. ((VViiddee

PPaassaall 220000 aayyaatt ((1111)) HHIIRR))

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddiiddaallaamm pprroosseess ppaarraattee eekksseekkuussii yyaanngg tteellaahh ddiillaakkuukkaann oolleehh TTeerrgguuggaatt

sseebbaaggaaii uuppaayyaa ddaallaamm mmeellaakkuukkaann ppeennyyeelleessaaiiaann kkrreeddiitt mmaacceett sseebbeelluumm mmeellaakkuukkaann lleellaanngg

tteerrhhaaddaapp bbaarraanngg jjaammiinnaann mmiilliikk ppeenngggguuggaatt tteellaahh mmeellaalluuii pprroosseedduurr yyaanngg tteellaahh ddiitteettaappkkaann yyaaiittuu::

tteellaahh mmeemmbbeerriikkaann ppeerriinnggaattaann--ppeerriinnggaattaann ((vviiddee bbuukkttii ssuurraatt TT1177 ss//dd TT1199 ddaann jjuuggaa tteellaahh mmeemmbbuukkaa

kkoommuunniikkaassii uunnttuukk aaggaarr ssuuppaayyaa mmeemmbbeerrii kkeesseemmppaattaann kkeeppaaddaa PPeenngggguuggaatt aaggaarr mmeellaakkuukkaann

ppeelluunnaassaann hhuuttaannggnnyyaa sseelluurruuhh kkeewwaajjiibbaannaannyyaa ppeenngggguuggaatt ddaann aattaauu mmeellaakkuukkaann ppeenneebbuussaann

bbaarraanngg jjaammiinnaann aakkaann tteettaappii hhaall tteerrsseebbuutt ttiiddaakk ddiittaannggggaappii;; ((VViiddee bbuukkttii ssuurraatt TT..2200 ss//dd TT..2211)) ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa sseellaaiinn pprroosseedduurr yyaanngg ddiitteemmppuuhh sseebbaaggaaiimmaannaa ddiiuurraaiikkaann ddiiaattaass

TTeerrgguuggaatt mmeennggaajjuukkaann ppeerrmmoohhoonnaann lleellaanngg kkeeppaaddaa KKaannttoorr PPeellaayyaannaann KKeekkaayyaaaann NNeeggaarraa ddaann

lleellaanngg ((KKPPKKNNLL)) BBooggoorr ddaann tteellaahh mmeellaakkuukkaann ppeenneelliittiiaann aattaass kkeelleennggkkaappaann ppeerrssyyaarraattaann lleellaanngg

sseerrttaa mmeellaakkuukkaann ppeenngguummuummaann mmeellaalluuii KKoorraann RRaaddaarr SSuukkaabbuummii hhaall mmaannaa tteellaahh sseessuuaaii ddeennggaann

PPeerraattuurraann MMeenntteerrii KKeeuuaannggaann NNoommoorr ::9900//PPMMKK..0066//22001100 tteennttaanngg ppeettuunnjjuukk ppeellaakkssaannaaaann lleellaanngg;;

((VViiddee BBuukkttii ssuurraatt TT 2222 ss//dd TT..2255));;




MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa bbeerrddaassaarrkkaann ppeerrttiimmbbaannggaann tteerrsseebbuutt ddiiaattaass sseeccaarraa kkeesseelluurruuhhaann

mmaakkaa mmeennuurruutt HHaakkiimm MMaajjeelliiss gguunnaa aaddaannyyaa KKeeppaassttiiaann HHuukkuumm aattaass ppeellaakkssaannaaaann JJaammiinnaann

HHuuttaanngg ppeenngggguuggaatt yyaanngg tteellaahh mmaacceett tteerrsseebbuutt mmaakkaa uuppaayyaa TTeerrgguuggaatt ddeennggaann mmeellaakkuukkaann PPaarraattee

EEkksseekkuussii tteerrhhaaddaapp bbaarraanngg jjaammiinnaann mmiilliikk PPeenngggguuggaatt ddiimmaannaa pprroosseedduurr ppeellaakkssaannaaaann LLeellaanngg HHaakk

TTaanngggguunnggaann yyaanngg ddiillaakkuukkaann ttaannppaa MMeellaalluuii PPeennggaaddiillaann aaddaallaahh sseessuuaaii ddeennggaann kkeetteennttuuaann yyaanngg

bbeerrllaakkuu kkhhuussuussnnyyaa kkeetteennttuuaann PPaassaall 66 UUnnddaanngg--uunnddaanngg HHaakk TTaanngggguunnggaann ddiimmaannaa bbeerrddaassaarrkkaann

PPaassaall tteerrsseebbuutt ddiibbeerriikkaann hhaakk kkeeppaaddaa ppeemmeeggaanngg hhaakk ttaanngggguunnggaann ppeerrttaammaa uunnttuukk mmeennjjuuaall

ddiissaammppiinngg iittuu ppeennjjuuaallaann yyaanngg ddiillaakkuukkaann TTeerrgguuggaatt mmeellaalluuii lleellaanngg tteellaahh ddiippeerrjjaannjjiikkaann sseehhiinnggggaa

mmaannaa mmeennuurruutt HHaakkiimm MMaajjeelliiss llaannggkkaahh TTeerrgguuggaatt uunnttuukk mmeennjjuuaall lleellaanngg ttaannppaa mmeellaalluuii PPeennggaaddiillaann

NNeeggeerrii ddaappaatt ddiibbeennaarrkkaann;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddiiddaallaamm kkeessiimmppuullaannnnyyaa PPeenngggguuggaatt mmeennyyaattaakkaann bbaahhwwaa TTeerrgguuggaatt

ddiiddaallaamm mmeellaakkuukkaann PPaarraattee EEkksseekkuussii aaddaallaahh bbeerrtteennttaannggaann ddeennggaann PPuuttuussaann MMaahhkkaammaahh AAgguunngg

NNoo:: 33002211KK//PPddtt//11998844 ttaannggggaall 3300 JJaannuuaarrii 11998866 yyaanngg mmeennyyaattaakkaann bbaahhwwaa PPaarraattee EEkksseekkuussii yyaanngg

ddiillaakkuukkaann bbeerruuppaa mmeemmiinnttaa ppeerrsseettuujjuuaann ddaarrii PPeennggaaddiillaann NNeeggeerrii mmeesskkii ddiiddaassaarrkkaann ppaaddaa ppaassaall

11117788 ((22)) KKUUHHPPeerrddaattaa;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa tteerrhhaaddaapp kkeebbeerraattaann tteerrsseebbuutt HHaakkiimm MMaajjeelliiss mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaannnnyyaa

sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa ddeennggaann mmeelliihhaatt ssiissttiimm hhuukkuumm yyaanngg kkiittaa aannuutt bbaahhwwaa HHaakkiimm ttiiddaakk

tteerriikkaatt ddaann mmeennggiikkuuttii YYuurriisspprruuddeennssii tteerrsseebbuutt kkaarreennaa kkiittaa ttiiddaakk mmeennggaannuutt aazzaass ““TThhee bbiinnddiinngg

ffoorrccee ooff pprreecceeddeenntt”” sseebbaaggaaiimmaannaa ssiisstteemm hhuukkuumm AAnngglloo SSaaxxoonn ddaann ddeennggaann mmeelliihhaatt aassaass HHaakk

TTaanngggguunnggaann ddaarrii UUnnddaanngg--uunnddaanngg HHaakk TTaanngggguunnggaann ddiimmaannaa aassaass tteerrsseebbuutt yyaaiittuu mmuuddaahh ddaann

ppaassttii ppeellaakkssaannaaaann eekksseekkuussiinnyyaa sseehhiinnggggaa ppeerrlluu ddiibbeeddaakkaann eekksseekkuussii ggrroossssee aakkttaa hhiippoottiikk ddaann

ppeennggaakkuuaann hhuuttaanngg ddeennggaann hhuukkuumm ppaarraattee eekksseekkuussii ggaaddaaii ddaann hhiippoottiikk ppeerrttaammaa sseehhiinnggggaa

kkeetteennttuuaann PPaassaall 66 UUnnddaanngg--uunnddaanngg HHaakk TTaanngggguunnggaann mmeennuurruutt HHaakkiimm MMaajjeelliiss tteellaahh jjeellaass ddaann

mmeemmbbeerriikkaann hhaakk uunnttuukk mmeellaakkuukkaann ppaarraattee eekksseekkuussii ttaannppaa mmeellaalluuii ppeennggaaddiillaann nneeggeerrii;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa bbeerrddaassaarrkkaann ppeerrttiimmbbaannggaann--ppeerrttiimmbbaannggaann sseebbaaggaaiimmaannaa tteerrsseebbuutt

ddiiaattaass,, HHaakkiimm MMaajjeelliiss bbeerrkkeessiimmppuullaann oolleehh kkaarreennaa kkeewwaajjiibbaann--kkeewwaajjiibbaann PPeenngggguuggaatt ttiiddaakk

ddiillaakkssaannaakkaann mmaakkaa ppeerrjjaannjjiiaann kkrreeddiitt mmeennjjaaddii mmaacceett yyaanngg ddiisseebbaabbkkaann oolleehh ttiiddaakk bbaaiikknnyyaa ddiiddaallaamm




ppeennggeelloollaaaann uussaahhaannyyaa bbuukkaann ddiisseebbaabbkkaann oolleehh FFoorrccee MMaajjeeuurr sseehhiinnggggaa PPeenngggguuggaatt tteellaahh

mmeellaakkuukkaann WWaannpprreessttaassii oolleehh kkaarreennaa PPeenngggguuggaatt ttiiddaakk aaddaa iittiikkaadd bbaaiikk uunnttuukk mmeellaakkssaannaakkaann

ppuulluunnaassaann sseebbaaggaaii kkeewwaajjiibbaann mmeemmbbaayyaarr hhuuttaannggnnyyaa,, sseekkaalliippuunn PPeenngggguuggaatt tteellaahh ddiibbeerriikkaann

kkeesseemmppaattaann ddaann kkeerriinnggaannaann--kkeerriinnggaannaann bbuunnggaa ddaann jjaannggkkaa wwaakkttuu ppeemmbbaayyaarraann oolleehh tteerrgguuggaatt,,

kkaarreennaa iittuu ssuuddaahh mmeennjjaaddii kkeetteennttuuaann hhuukkuumm mmaannaakkaallaa tteerrjjaaddii WWaannpprreessttaassii mmaakkaa aagguunnaann

((jjaammiinnaann)) yyaanngg ddiiaagguunnkkaann sseebbaaggaaiimmaannaa tteellaahh ddiiiikkaattkkaann ddeennggaann HHaakk TTaanngggguunnggaann ddaann tteellaahh

tteerrbbiitt SSeerrttiiffiikkaatt HHaakk TTaanngggguunnggaann yyaanngg bbeerrnniillaaii EEkksseekkuuttoorriiaall sseehhiinnggggaa sseeppaattuuttnnyyaa mmeennuurruutt hhuukkuumm

jjaammiinnaann//aanngguunnaann aattaass hhuuttaanngg--hhuuttaanngg ddaappaatt ddiillaakkuukkaann ppeennjjuuaallaann sseeccaarraa uummuumm aattaauu ddiilleellaanngg

gguunnaa mmeelluunnaassii hhuuttaanngg ppeenngggguuggaatt yyaanngg ddiillaakkuukkaann ttaannppaa mmeellaalluuii PPeennggaaddiillaann aaddaallaahh PPeerrbbuuaattaann

yyaanngg tteellaahh sseessuuaaii ddeennggaann hhuukkuumm bbuukkaann mmeerruuppaakkaann ppeerrbbuuaattaann mmeellaawwaann hhuukkuumm ;;

MMeenniimmbbaanngg,, bbaahhwwaa bbeerrddaassaarrkkaann uurraaiiaann ppeerrttiimmbbaannggaann hhuukkuumm ddiiaattaass sseeccaarraa kkeesseelluurruuhhaann

mmaakkaa ppeenngggguuggaatt ttiiddaakk ddaappaatt mmeemmbbuukkttiikkaann ddaalliill--ddaalliill gguuggaattaannnnyyaa ddaann oolleehh kkaarreennaannyyaa

gguuggaattaann ppeenngggguuggaatt hhaarruussllaahh ddiittoollaakk ;;

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat dan bukti surat Tergugat selain dan selebihnya

yang tidak majelis pertimbangkan oleh karena tidak ada relevansinya dalam perkara ini

sehingga tidak majelis pertimbangkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat telah dinyatakan tidak melakukan perbuatan

melawan hukum dan juga Gugatan Penggugat telah ditolak untuk seluruhnya sehingga

Penggugat haruslah dinyatakan sebagai pihak yang kalah, maka Penggugat yang dihukum

untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;

MMeennggiinnggaatt ddaann mmeemmppeerrhhaattiikkaann kkeetteennttuuaann PPeerruunnddaanngg--uunnddaanngg yyaanngg bbeerrllaakkuu kkhhuussuussnnyyaa

PPaassaall––ppaassaall ddaallaamm HHIIRR,, sseerrttaa kkeetteennttuuaann--kkeetteennttuuaann hhuukkuumm llaaiinn yyaanngg bbeerrssaannggkkuuttaann;;

MM EE NN GG AA DD II LL II ::

DDAALLAAMM EEKKSSEEPPSSII

-- MMeennoollaakk EEkksseeppssii TTeerrgguuggaatt ;;

DDAALLAAMM PPOOKKOOKK PPEERRKKAARRAA




-- MMeennoollaakk GGuuggaattaann PPeenngggguuggaatt uunnttuukk sseelluurruuhhnnyyaa ;;

-- MMeenngghhuukkuumm PPeenngggguuggaatt uunnttuukk mmeemmbbaayyaarr bbiiaayyaa yyaanngg ttiimmbbuull ddiiddaallaamm ppeerrkkaarraa iinnii sseebbeessaarr

RRpp.. 114411..000000,,-- ((sseerraattuuss eemmppaatt ppuulluuhh ssaattuu rriibbuu rruuppiiaahh));;

DDeemmiikkiiaannllaahh ddiippuuttuusskkaann ddaallaamm rraappaatt ppeerrmmuussyyaawwaarraattaann HHaakkiimm MMaajjeelliiss PPeennggaaddiillaann

NNeeggeerrii SSuukkaabbuummii ppaaddaa hhaarrii SSeenniinn ttaannggggaall 2244 OOkkttoobbeerr 22001111 oolleehh KKaammii :: MMaarryyoonnoo,, SSHH..,,MMHHuumm

sseebbaaggaaii HHaakkiimm KKeettuuaa MMaajjeelliiss,, SSaallmmaann AAllffaarraassii,, SSHH..,,MMHH ddaann DDoonnyy DDoorrttmmuunndd,, SSHH..,,MMHH mmaassiinngg--

mmaassiinngg sseebbaaggaaii HHaakkiimm AAnnggggoottaa,, ppuuttuussaann mmaannaa ddiibbaaccaakkaann ddiimmuukkaa ssiiddaanngg yyaanngg tteerrbbuukkaa uunnttuukk

uummuumm ppaaddaa hhaarrii SSeellaassaa ttaannggggaall 11 NNoovveemmbbeerr 22001111 oolleehh kkeettuuaa mmaajjeelliiss tteerrsseebbuutt ddeennggaann

ddiiddaammppiinnggii oolleehh hhaakkiimm aannggggoottaa tteerrsseebbuutt ddeennggaann ddiibbaannttuu oolleehh TTaattaanngg MMaahhmmuudd,, SSHH sseebbaaggaaii

PPaanniitteerraa PPeennggggaannttii ppaaddaa PPeennggaaddiillaann NNeeggeerrii SSuukkaabbuummii ddaann ddiihhaaddiirrii KKuuaassaa TTeerrgguuggaatt ttaannppaa

hhaaddiirrnnyyaa kkuuaassaa hhuukkuumm PPeenngggguuggaatt ;;

HHAAKKIIMM--HHAAKKIIMM AANNGGGGOOTTAA

TTTTDD

SSAALLMMAANN AALLFFAARRAASSII,, SSHH,, MMHH..

TTTTDD

DDOONNYY DDOORRTTMMUUNNDD,, SSHH,, MMHH..

HHAAKKIIMM KKEETTUUAA

TTTTDD

MMAARRYYOONNOO,, SSHH,, MMHHuumm..

PPAANNIITTEERRAA PPEENNGGGGAANNTTII

TTTTDD

TTAATTAANNGG MMAAHHMMUUDD,, SSHH..




PPeerriinncciiaann bbiiaayyaa ::

-- PPeennddaaffttaarraann :: RRpp 3300..000000,,--

-- PPaannggggiillaann :: RRpp.. 110000..000000,,--

-- RReeddaakkssii :: RRpp.. 55000000,,--

-- MMaatteerraaii :: RRpp.. 66000000,,--

JJuummllaahh :: RRpp.. 114411..000000,,--

((sseerraattuuss eemmppaatt ppuulluuhh ssaattuu rriibbuu rruuppiiaahh))..

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG · tentang Domisili Hukum yang menyebutkan bahwa: “...

Documents

Transcript of DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG · tentang Domisili Hukum yang menyebutkan bahwa: “...