Demam.doc

3
Suhu Tubuh Normal Suhu inti merupakan suhu dari tubuh bagian dalam (“inti” dari tubuh) yang dipertahankan sangat konstan dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Bahkan seseoang dapat terpajan dengan suhu yang cukup rendah maupun suhu tinggi dalam udara kering, dan tetap dapat mempertahankan suhu inti yang hampir mendekati konstan. Mekanisme untuk pengaturan suhu tubuh menggambarkan sistem pengndalian yang dibuat dengan sangat baik. Suhu kulit, berbeda dengan suhu inti, dapat naik dan turun sesuai dengan suhu lingkungan. Suhu kulit merupakan suhu yang penting apabila sedang merujuk kepada kmampuan kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan. Suhu inti normal, rentangnya bila diukur per oral mulai dari di bawah 97 o F (36 o C) sampai lebih dari 99,5 o F (37,5 o C). Suhu inti normal rata-rata secara umum sekitar 98 o F dan 98,6 o F bila diukur secara oral, dan bila diukur secara rektal kira-kira 1 o F (0,6 o C) lebih tinggi. Suhu tubuh meningkat selama olahraga dan bervariasi pada suhu lingkungan yang ekstrim, karena mekanisme pengaturan suhu tidaklah sempurna. Bila dibentuk panas yang berlebihan di dalam tubuh karena kerja fisik yang melelahkan, suhu akan meningkat sementara sampai 101 o -104 o F. Sebaliknya, ketika tubuh terpajan dengan suhu yang dingin, suhu dapat turun sampai di bawah nilai 96 o F. Pengaturan Suhu Pengaturan suhu dikendalikan oleh keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan panas. Bila laju pembentukan panas di dalam tubuh lebih besar daripada laju hilangnya panas, panas akan timbul di dalam tubuh dan suhu tubuh akan meningkat. Sebaliknya, bila kehilangan panas lebih besar, panas tubuh dan

Transcript of Demam.doc

Page 1: Demam.doc

Suhu Tubuh Normal

Suhu inti merupakan suhu dari tubuh bagian dalam (“inti” dari tubuh) yang dipertahankan

sangat konstan dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Bahkan seseoang dapat

terpajan dengan suhu yang cukup rendah maupun suhu tinggi dalam udara kering, dan tetap dapat

mempertahankan suhu inti yang hampir mendekati konstan. Mekanisme untuk pengaturan suhu

tubuh menggambarkan sistem pengndalian yang dibuat dengan sangat baik.

Suhu kulit, berbeda dengan suhu inti, dapat naik dan turun sesuai dengan suhu lingkungan.

Suhu kulit merupakan suhu yang penting apabila sedang merujuk kepada kmampuan kulit untuk

melepaskan panas ke lingkungan.

Suhu inti normal, rentangnya bila diukur per oral mulai dari di bawah 97oF (36oC) sampai

lebih dari 99,5oF (37,5oC). Suhu inti normal rata-rata secara umum sekitar 98oF dan 98,6oF bila

diukur secara oral, dan bila diukur secara rektal kira-kira 1oF (0,6oC) lebih tinggi. Suhu tubuh

meningkat selama olahraga dan bervariasi pada suhu lingkungan yang ekstrim, karena mekanisme

pengaturan suhu tidaklah sempurna. Bila dibentuk panas yang berlebihan di dalam tubuh karena

kerja fisik yang melelahkan, suhu akan meningkat sementara sampai 101o-104oF. Sebaliknya, ketika

tubuh terpajan dengan suhu yang dingin, suhu dapat turun sampai di bawah nilai 96oF.

Pengaturan Suhu

Pengaturan suhu dikendalikan oleh keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan

panas. Bila laju pembentukan panas di dalam tubuh lebih besar daripada laju hilangnya panas, panas

akan timbul di dalam tubuh dan suhu tubuh akan meningkat. Sebaliknya, bila kehilangan panas

lebih besar, panas tubuh dan suhu tubuh akan menurun.

Pembentukan Panas Secara Umum

Pembentukan panas adalah produk utama metabolisme. Faktor-faktor yang menentukan laju

pembentukan panas/ laju metabolisme tubuh, antara lain: 1) laju metabolisme basal semua sel

tubuh; 2) laju metabolisme tambahan yang disebabkan oleh aktivitas otot, termasuk kontraksi otot

yang disebabkan oleh menggigil; 3) metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin

(dan sebagian kecil hormon lain, seperti hormon pertumuhan dan testosteron) terhadap sel; 4)

metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengruh epinefrin, norepinefrin, dan perangsangan

simpatis terhadap sel; dan 5) metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas

kimiawi di dalam sel sendiri, terutama bila suhu di dalam sel meningkat; 6) metabolisme tambahan

yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan makanan (efek termogenik

makanan).

Page 2: Demam.doc

Demam

Demam, yang berarti suhu tubuh di atas batas normal, dapat disebabkan oleh kelainan di

dalam otak sendiri atau oleh bahan-bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan-suhu.

Beberapa penyebab demam, biasanya meliputi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, tumor otak,

dan keadaan lingkungan yang berakhir dengan heatstroke.

Stadium Demam

Kedinginan, merupakan stadium demam di mana set point pusat pengatur suhu hipotalamus

tiba-tiba berubah dari nilai normal menjadi lebih tinggi dari nilai normal (akibat penghancuran

jaringan, zat pirogen, atau dehidrasi), biasanya dibutuhkan waktu selama beberapa jam agar suhu

tubuh dapat mencapai set point suhu yang baru. Dengan terjadinya peningkatan set point yang tiba-

tiba (misalnya 103oF), sementara suhu darah lebih rendah dari set point pengatur hipotalamus, akan

terjadi reaksi umum yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Selama periode ini, seseorang akan

menggigil dan merasa sangat kedinginan, walaupun suhu tubuhnya telah di atas normal. Demikian

juga, kulit menjadi dingin karena terjadi vasokonstriksi, dan orang tersebut gemetar. Menggigil

dapat berlanjut sampai suhu tubuh mencapai set point hipotalamus 103oF. Kemudian orang tersebut

tidak lagi menggigil tetapi sebaliknya tidak merasa dingin atau panas. Sepanjang faktor yang

menyebabkan set point yang meningkat pada pengatur suhu hipotalamus terus ada, suhu tubuh akan

diatur lebih kurang dengan cara yang normal, tetapi pada nilai set point suhu yang tinggi.

Krisis atau “kemerahan”, merupakan tahap bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi

dihilangkan, set point pada pengatur suhu hipotalamus akan turun ke nilai yang lebih rendah

mungkin bahkan kembali ke nilai normal. Dalam keadaan misalnya suhu tubuh masih 103oF, tetapi

hipotalamus berupaya untuk mengatur suhu sampai 98,6oF. Keadaan ini analog dengan pemanasan

yang berlebihan di area preoptik-hipotalamus anterior, yang menyebabkan pengeluaran keringat

banyak dan kulit tiba-tiba menjadi panas karena vasodilatasi di semua tempat. Perubahan yang tiba-

tiba dari peristiwa ini dalam penyakit demam dikenal sebagai “krisis” atau “kemerahan”. Pada masa

lampau, sebelum diberikan antibiotika, keadaan krisis selalu dinantikan, karena apabila hal ini

terjadi, dokter dengan segera mengetahui bahwa suhu pasien akan segera turun.