Demam rematik dan jantung rematik

4
BAB I PENDAHULUAN Demam reumatik dan penyakit jantung reumatik (PJR) telah lama dikenal. Demam rematik dan atau penyakit jantung reumatik eksaserbasi akut adalah suatu sindroma klinik penyakit akibat infeksi kuman Streptokokus B hemolitik grup A pada tenggorokan yang terjadi secara akut ataupun berulang dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu poliartritis migrans akut, karditis, korea, nodul subkutan dan eritema marginatum. Penyakit jantung reumatik adalah penyakit jantung sebagai akibat adanya gejala sisa (sekuele) dari demam reumatik, yang ditandai dengan terjadinya cacat katup jantung. Penyakit jantung reumatik adalah inflamasi yang dipicu reaksi autoimun terhadap infeksi streptokokus grup A. Dalam stadium akut, kondisi ini dapat menyebabkan karditis, termasuk inflamasi dari miokardium, endokardium, dan epikardium. Gejala kronis 1

description

Pendahuluan demam rematik dan jantung rematik

Transcript of Demam rematik dan jantung rematik

Page 1: Demam rematik dan jantung rematik

BAB I

PENDAHULUAN

Demam reumatik dan penyakit jantung reumatik (PJR) telah lama dikenal.

Demam rematik dan atau penyakit jantung reumatik eksaserbasi akut adalah suatu

sindroma klinik penyakit akibat infeksi kuman Streptokokus B hemolitik grup A

pada tenggorokan yang terjadi secara akut ataupun berulang dengan satu atau

lebih gejala mayor yaitu poliartritis migrans akut, karditis, korea, nodul subkutan

dan eritema marginatum. Penyakit jantung reumatik adalah penyakit jantung

sebagai akibat adanya gejala sisa (sekuele) dari demam reumatik, yang ditandai

dengan terjadinya cacat katup jantung.

Penyakit jantung reumatik adalah inflamasi yang dipicu reaksi autoimun

terhadap infeksi streptokokus grup A. Dalam stadium akut, kondisi ini dapat

menyebabkan karditis, termasuk inflamasi dari miokardium, endokardium, dan

epikardium. Gejala kronis dimanifestasi dengan adanya fibrosis vaskular, yang

akan mengakibatkan stenosis dan atau insufusiensi katup jantung (1).

Salah satu penyakit jantung didapat yang sering didapatkan adalah demam

reumatik akut (DRA) dan penyakit jantung reumatik. Demam reumatik jarang

sebelum usia 5 tahun dan setelah usia 25 tahun, penyakit ini paling sering

menyerang anak-anak dan remaja (2). Data di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS

Hasan Sadikin Bandung menunjukkan bahwa dalam kurun waktu sepuluh tahun

terakhir belum terdapat penurunan berarti kasus demam reumatik dan penyakit

jantung reumatik. Setiap tahunnya rata rata ditemukan 55 kasus dengan DRA dan

1

Page 2: Demam rematik dan jantung rematik

2

PJR. Diperkirakan prevalensi PJR di Indonesia sebesar 0,3-0,8 anak sekolah 5-15

tahun (3). DRA merupakan penyebab utama penyakit jantung didapat pada anak

usia 5 tahun sampai dewasa muda di negara berkembang dengan keadaan sosio

ekonomi rendah, lingkungan buruk, dan negara berkembang yang tidak ada

pemberian antibiotik pada faringitis (2, 4).

DRA adalah penyakit usia muda, terutama anak anak sebelum masa pubertas.

Usia tersering DRA adalah 6-15 tahun dimana pada hampir 50% kasus dite-

mukan antistreptolisin O lebih dari 200 U Todd, yang menunjukkan seringnya

infeksi berulang pada rentang umur ini. Insidensi jarang pada anak dibawah 5

tahun ataupun orang dewasa diatas 35 tahun. Sering nya infeksi berulang pada

masa remaja dan dewasa muda serta efek kumulatif dari infeksi berulang ini

diperkirakan menyebabkan penyakit jantung rematik DRA adalah penyakit usia

muda, terutama anak anak sebelum masa pubertas. Usia tersering DRA adalah 6-

15 tahun dimana pada hampir 50% kasus ditemukan antistreptolisin O lebih dari

200 U Todd, yang menunjukkan seringnya infeksi berulang pada rentang umur ini.

Insidensi jarang pada anak dibawah 5 tahun ataupun orang dewasa diatas 35

tahun. Sering nya infeksi berulang pada masa remaja dan dewasa muda serta efek

kumulatif dari infeksi berulang ini diperkirakan menyebabkan penyakit jantung

rematik (4).

Pada banyak populasi kejadian DRA dan PJR sering pada wanita dengan

alasan yang beraneka ragam, antara lain peningkatan paparan terhadap

streptokokus grup A melalui mengasuh anak, ataupun kurang nya akses terhadap

terapi pencegahan terhadap wanita pada kebudayaan tertentu (4).