Demam Korea Menjangkit Remaja

11
Demam Korea Menjangkit Remaja BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini budaya Korea atau K-pop begitu mewabah pada remaja di seluruh dun K-Pop tidak hanya soal musik, tapi lebih terasosiasikan K-Pop dengan semua budaya asal Korea. Budaya Korea sedang menjamur, bahkan cukup banyak menggeser budaya l seperti budaya barat dan Jepang atau J-Pop yang juga pernah menjangkit remaja dunia. Tentunya hal ini banyak memberikan dampak bagi pembentukan mental remaja Indones Para remaja seakan kehilangan jati dirinya dan lupa akan budayanya sendiri. memotivasi kami untuk membahas kecenderungan remaja dunia, terutama remaja Indonesia Korea yang menimbulkan demam dan sindrom Korea. B. Masalah / Topik Bahasan Kecenderungan remaja dunia mengagumi budaya Korea dengan berlebihan. C. Sistematika Penulisan Saat ini budaya Korea sangat mewabah di kalangan remaja dunia. Banyak remaja masa kin sangat terobsesi pada kebudayaan Korea sehingga melupakan kebudayaan bangsa sendiri b bisa dibilang telah kehilangan jati dirinya. Keadaan seperti ini tidak bisa dibiarkan harusnya ikut berusaha untuk menumbuhkan cinta akan budaya sendiri. D. Tujuan Penulisan 1. Memberi kesadaran remaja untuk mecintai kebudayaannya sendiri 2. Memberi kesadaran akan pentingnya batasan untuk mengagumi sesuatu. 3. Mendorong remaja untuk lebih selektif dalam menyerap budaya luar. BAB II. PEMBAHASAN Belakangan ini budaya Korea, yang di dalamnya adalah K-pop, K-drama, Korean styl lain-lain begitu mewabah, terutama di kalangan remaja dunia. Budaya barat y menjadi trendsetter telah tergeser, bahkan remaja dari negara barat sendiri pun tidak pengaruh budaya Korea. Sering kita menemukan teman-teman kita begitu terobsesi dengan Korea diantar tidak tahu perkembangan entertaiment Indonesia, justru mereka lebih mengikuti dengan perkembangan dunia entertaiment Korea, banyak dari mereka memiliki gaya fashio Korea, mempelajari tulisan dan bahasa Korea tapi tidak pernah mempelajari bahasa daer sendiri, di jejaring sosial seperti facebook pun banyak dari mereka yang mecantumkan kota di Korea Selatan sebagai kota tempat tinggal atau kota asalanya, bany menggunakan nama Korea untuk nama jejaring sosialnya, menggunakan foto aktor atau akt

Transcript of Demam Korea Menjangkit Remaja

Demam Korea Menjangkit Remaja BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini budaya Korea atau K-pop begitu mewabah pada remaja di seluruh dunia. K-Pop tidak hanya soal musik, tapi lebih terasosiasikan K-Pop dengan semua budaya asal Korea. Budaya Korea sedang menjamur, bahkan cukup banyak menggeser budaya lainnya, seperti budaya barat dan Jepang atau J-Pop yang juga pernah menjangkit remaja dunia. Tentunya hal ini banyak memberikan dampak bagi pembentukan mental remaja Indonesia. Para remaja seakan kehilangan jati dirinya dan lupa akan budayanya sendiri. Hal inilah yang memotivasi kami untuk membahas kecenderungan remaja dunia, terutama remaja Indonesia akan Korea yang menimbulkan demam dan sindrom Korea. B. Masalah / Topik Bahasan Kecenderungan remaja dunia mengagumi budaya Korea dengan berlebihan. C. Sistematika Penulisan Saat ini budaya Korea sangat mewabah di kalangan remaja dunia. Banyak remaja masa kini yang sangat terobsesi pada kebudayaan Korea sehingga melupakan kebudayaan bangsa sendiri bahkan bisa dibilang telah kehilangan jati dirinya. Keadaan seperti ini tidak bisa dibiarkan, segala pihak harusnya ikut berusaha untuk menumbuhkan cinta akan budaya sendiri. D. Tujuan Penulisan 1. Memberi kesadaran remaja untuk mecintai kebudayaannya sendiri 2. Memberi kesadaran akan pentingnya batasan untuk mengagumi sesuatu. 3. Mendorong remaja untuk lebih selektif dalam menyerap budaya luar.

BAB II. PEMBAHASAN Belakangan ini budaya Korea, yang di dalamnya adalah K-pop, K-drama, Korean style dan lain-lain begitu mewabah, terutama di kalangan remaja dunia. Budaya barat yang selama ini menjadi trendsetter telah tergeser, bahkan remaja dari negara barat sendiri pun tidak terlepas dari pengaruh budaya Korea. Sering kita menemukan teman-teman kita begitu terobsesi dengan Korea diantaranya mereka tidak tahu perkembangan entertaiment Indonesia, justru mereka lebih mengikuti dan antusias dengan perkembangan dunia entertaiment Korea, banyak dari mereka memiliki gaya fashion ala Korea, mempelajari tulisan dan bahasa Korea tapi tidak pernah mempelajari bahasa daerahnya sendiri, di jejaring sosial seperti facebook pun banyak dari mereka yang mecantumkan beberapa kota di Korea Selatan sebagai kota tempat tinggal atau kota asalanya, banyak juga yang menggunakan nama Korea untuk nama jejaring sosialnya, menggunakan foto aktor atau aktris

Korea sebagai foto profilnya, banyak juga dari mereka yang lebih mengenal aktor atau aktris Korea idolanya daripada teman dekatnya sendiri, dan masih banyak lagi. Rupanya tidak hanya mempengaruhi gaya hidup remaja, tapi juga mempengaruhi dunia entertaiment Indonesia. Sekarang banyak aktris atau aktor pendatang baru Indonesia meniru gaya boyband dan girlsband Korea. Muncul pemuda Indonesia membentuk boyband dan girlsband dengan lipsinc dan menari ala K-Pop. Tidak hanya remaja Indonesia, seorang remaja dari Inggris yang sangat terobsesi drama Korea rela mempelajari bahasa Korea dan mengoperasi lidahnya menjadi lebih panjang agar dapt berdialek Korea dengan sempurna layaknya orang Korea asli. Ada lagi seorang remaja mengalami gangguan penglihatan dan hampir buta akibat kecanduan menonton drama Korea hingga selama 3 hari hanya tidur selama 3 jam. Banyak orang sangat menggemari bahkan terobsesi pada Korea karena mereka lebih melihat pada fisik para aktris dan aktor Korea yang memang sangat rupawan tanpa melihat sisi lain dari budaya dan gaya hidup warga Korea, terutama Korea Selatan. Jika kita menelaah lebih lanjut mengenai budaya, gaya hidup warga Korea, sebenarnya banyak sekali sisi negatif yang dimiliki. Banyak dari warga Korea, khususnya Korea Selatan yang mengoperasi plastik wajahnya, seperti membuat hidung lebih mancung dan mata lebih lebar. Bahkan hadiah lotre operasi plastik bisa mengalahkan hadiah liburan ke Hawai, dan banyak dari orang Korea menganggap operasi plastik merupakan hadiah ulang tahun terindah. Gaya hidup remaja Korea pun tidak baik. Mereka memiliki sifat rasisme, menganggap ras kulit hitam dan ras Asia Tenggara sebagai ras yang bodoh, kotor dan miskin. Banyak dari remaja Korea yang hanya bersedia berteman dengan orang yang satu ras, orang ras kulit putih (bangsa barat) dan mereka yang memilki wajah tampan, cantik serta modis. Jika dipikir lagi, alangkah mirisnya melihat remaja ras Asia Tenggara, khususnya remaja Indonesia yang sangat mengagumi dan terobsesi pada Korea, karena apa yang mereka kagumi sebenarnya sama sekali tidak menghargai mereka. Tapi di balik segala sisi negatif itu, Korea banyak memiliki sisi positif dan kelebihan di dunia entertaimenynya. Musik Korea atau yang biasa disebut K-Pop memiliki kualitas yang tinggi, lagunya benar-benar dapat membawa perasaan pendengar walau mungkin si pendengar sendiri tidak mengerti bahasanya. Apalagi ditambah dengan penampilan yang menarik dengan menari meodern. Dramanya pun sangat menarik, dapat membawa perasaan penonton serta mengandung nilai-nilai moral yang jelas, penyampaiannya pun ringan dan tidak membosankan, alur cerita dan tema cerita juga benar-benar sudah terkonsep. Fenomena banyaknya remaja yang terobsesi oleh budaya Korea dengan berlebihan sebenarnya bukanlah salah dari warga Korea yang telah meperkenalkan budayanya melalui dunia entertaimentnya yang mendunia. Kesalahan terutama terletak pada respon remaja dunia yang menerima kebudayaan itu tanpa selektif hingga terobsesi dan melupakan budayanya sendiri. Rasanya sangat miris ketika kita membicarakan remaja Indonesia yang sangat terobsesi oleh budaya Korea, dan melupakan budayanya sendiri. Padahal Indonesia memiliki budaya yang lebih kaya dan unik, dan terkenal ramah. Sebenarnya jika kita mau memperkenalkan budaya kita, budaya Indonesia, mungkin kita lebih sukses dari Korea , utamanya Korea Selatan. Sayangnya hal itu kemungkinan kecil sekali terjadi karena sekarang jarang sekali generasi muda Indonesia tidak antusias, tidak tahu dan tidak mecintai budaya negara sendiri. Harusnya generasi muda

Indonesia dapat menerima budaya luar dengan selektif dan membawa sisi positif dari sana ke dalam negeri untuk mengembangkan kebudayaannya sendiri. Peran dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda Indonesia pada kebudayaan negara sendiri. Pertama peran dari keluarga, orang tua harus memberikan didikan dan menanamkan rasa cinta tanah air pada anak-anaknya, seperti memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Misalnya mengajak bermain dengan permainan tradisional Indonesia, mendaftarkan anak pada sanggar kesenian tradisional, salah satunya sanggar tari. Dengan begitu secara tidak langsung dapat mempengaruhi anak untuk terbiasa dan menjadi cinta pada budaya Indonesia. Lalu peran sekolah, guru wajib mendidik siswanya agar menjadi lebih cinta tanah air, cinta pada kebudayaannya sendiri dan memasukkan budaya Indonesia sebagai bahan pembelajaran siswa. Ketiga adalah peran masyarakat. Masyarakat hendaknya tetap menjaga kelestarian budaya Indonesia dan gaya hidup Indonesia yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari. Peran keempat adalah pemerintah. Peemerintah wajib mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan program-program untuk memperkenalkan budaya bangsa yang dapat menumbuhkan rasa cinta pada budaya sendiri dan rasa cinta tanah air. Sebenarnya di Indonesia sudah banyak usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak tersebut untuk membawa generasi muda bangsa ini untuk mecintai budaya sendiri. Namun itu akan siasia belaka jika tidak ada kesadaran dari diri sendiri dari generasi muda untuk mengembangkan budayanya sendiri agar lebih maju, agar lebih dikenal dunia dan membawa segala sisi positif dari luar yang dapat dimasukkan dalam budaya dalam negeri demi kemajuan budaya dan bangsa ini.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai generasi muda yang bermartabat dan berbudaya, seharusnya kita lebih menghargai budaya bangsa sendiri. Bukan malah mengidolakan, bahkan merasa iri akan kebudayaan dari negara lain. Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kebudayaan. Jika kita mau melestarikan dan mengidolakan kebudayaan-kebudayaan lokal kita, bukan mustahil bahwa kebudayaan bangsa kita akan lebih dikenal luas daripada kebudayaan-kebudayaan asing. B.Implikasi Setelah membaca makalah ini, kami berharap pembaca dapat lebih membuka diri terhadap budaya-budaya lokal di sekitar kita yang sebenarnya unik, menarik, dan pantas untuk dibanggakan. Kami juga berharap agar pembaca tidak terlalu melebih-lebihkan budaya asing yang sebenarnya belum tentu lebih baik daripada budaya bangsa sendiri. C.Saran - Adanya pemaksimalan usaha dari berbagai pihak untuk menumbuhkan rasa cinta pada budaya sendiri. - Dunia entertaiment Indonesia harusnya tidak terlalu banyak menampilkan tayangan hiburan dari luar negeri.

Daftar Pustakabb.lintasberita.com duniaproduk.com kosmo.vivanews.com sosbud.kompasiana.com

K-popDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum Diperiksa

K-Pop

Sumber aliran

musik pop hip-hop R&B urban dance-pop new jack swing musik Korea UK garage 2-step

Sumber kebudayaan

1990-an dan awal 2000-an diKorea Selatan

Alat musikyang biasa digunakan

gitar gitar bass drum synthesizer sekuenser turntable sampler kibor mesin drum

Popularitas arus utama

populer di Korea Selatan sejak tahun 2000an, hingga ke Asia Tenggara

K-pop, kepanjangannya Korean Pop ("Musik Pop Korea"), adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus batas dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegandrungan akan musik K-Pop merupakan bagian yang tak terpisahkan daripada Demam Korea (Korean Wave) di berbagai negara.

Daftar isi[sembunyikan]

1 Sejarah 2 Artis musik pop Korea Selatan 3 Lihat pula 4 Pranala luar

[sunting]SejarahMusik pop Korea pra-moderen pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea. Penjajahan Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak bisa berkembang dan hanya mengikuti perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik pop barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukkan musik yang diadakan oleh pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi genre yang berbeda-beda, pertama adalah genre "oldies" yang dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang cukup digemari adalah musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang. Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun 1992 menandakan awal mula musik pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan aliran musik rap, rock, techno Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik lain seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini turut melahirkan banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang. Musik pop dekade 90-an cenderung beraliran dance dan hip hop. Pasar utamanya adalah remaja sehingga dekade ini muncul banyak grup teen idol yang sangat digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies, S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari kelompok musik ini sudah bubar dan anggotanya bersolo-karier. Pada tahun 2000-an pendatang-pendatang baru berbakat mulai bermunculan. Aliran musik R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC Mong,1TYM, Rain, Big Bang yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa artis underground seperti Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan warna musik kulit hitam tersebut. Musik rock masih tetap digemari di Korea ditambah dengan kembalinya Seo Taiji yang bersolo karier menjadi musisi rock serta Yoon Do Hyun Band yang sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme dan kecintaan terhadap negara. Musik techno memberi nuansa moderen yang tidak hanya disukai di Korea saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim Hyun-joong bahkan mendapat pengakuan di Cina dan Jepang. Musik balada masih tetap memiliki pendengar yang paling banyak di Korea. Musik balada Korea umumnya dikenal dengan lirik sedih tentang percintaan, seperti yang dibawakan oleh Baek Ji Young, KCM, SG Wannabe, dan sebagainya. Musik balada umumnya digemari karena sering

dijadikan soundtrack drama-drama televisi terkenal seperti Winter Sonata, Sorry I Love You, Stairway to Heaven dan sebagainya. Berbagai artis Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional seperti BoA yang menembus Jepang dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain seperti Rain,Se7en, Shinhwa, Ryu Shi-won, dan sebagainya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar musik di Jepang. Rain tercatat sebagai artis Asia pertama yang mengadakan konser internasional bertajuk RAINY DAY 2005 Tour, di Madison Square Garden.

Hallyu atau Korean Wave ("Gelombang Korea") adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya [1] pop Korea secara global di berbagai negara di dunia. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di [1] negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dankebudayaan Korea.Daftar isi[sembunyikan]

1 Awal mula 2 Drama Korea 3 Film Korea 4 Pengaruh Hallyu di Indonesia

o

4.1 Pengaruh drama Korea

5 Referensi

[sunting]Awal

mula

Kegemaran akan budaya pop Korea dimulai di Republik Rakyat Cina dan Asia Tenggara mulai akhir [1] 1990-an. Istilah Hanliu (, Bahasa Korea:;Hallyu) diadopsi oleh mediaCina setelah album musik [1] pop Korea, HOT, dirilis di Cina. Serial drama TV Korea mulai diputar di Cina dan menyebar ke negaranegara lain seperti Hongkong, Vietnam, Thailand,Indonesia, Filipina, Jepang, Amerika Serikat, Amerika [1] Latin dan Timur Tengah. Pada saat ini, Hallyu diikuti dengan banyaknya perhatian akan produk Korea [1] Selatan, sepertimasakan, barang elektronik, musik dan film. Fenomena ini turut mempromosikan [1] Bahasa Korea dan budaya. Korea ke berbagai negara. Pemerintahan korea sendiri sangat mendukung dan memiliki peran dalam mewabahnya hallyu. Dukungan tersebut diwujudkan dengan menghindarkan diri dari gempuran industri entertaiment dari barat. Hal ini menjadikan orang korea sendirilah yang harus menciptakan produk-produk media massanya sendiri. Selain itu dukungan dari pemerintah juga diwujudkan melalui berbagai event seni seperti festival-festival film dan music bertaraf. Internasional. [sunting]Drama

Korea

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Drama Korea

Drama epik Dae Jang Geum.

Drama Korea merupakan penyebab dari mulainya Hallyu di berbagai negara. Warga Korea [1] Selatan suka menonton drama dan film dan mendengar musik. Perusahaan TV Korea mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi drama dan beberapa diantaranya yang mencetak kesuksesan, diekspor [1] ke luar negeri. Drama televisi yang memicu Hallyu antara lain, Winter Sonata, Dae Jang Geum,Stairway [1] to Heaven, Beautiful Days dan Hotelier. Fenomena ini turut mempromosikan Bahasa Korea dan budaya. Korea ke berbagai negara.[1] alur ceritanya yang kuat, genre yang bervariasi dan juga akting dari para pemeran yang dapat dengan mudah menangis secara natural menyebabkan banyak penduduk asia yang melihat drama korea menjadi terenyuh hatinya. Selain itu, cerita yang ditanmpilkan sesuai dengan budaya masyarakat asia pada umumnya, konsep mengenai cinta sejati, pengorbanan, dan konsep kehidupan lain yang tergambar dalam drama korea tidak bertentangan terlalu jauh dengan konsep kehidupan yang ada pada masyarakat asia pada umumnya. Faktor-faktor tersebut menjadikan drama korea lebih mengena bagi masyarakat asia dibandingkan dengan drama dari barat. [sunting]Film

[1]

Korea

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Film Korea Film Korea, bersama drama TV dan musik pop, merupakan produk utama Hallyu yang dinikmati tidak hanya di dalam negeri, namun juga di berbagai negara. Pada awalnya, film Hongkong mendominasi bioskop di Asia, namun dengan kehadiran Hallyu, mulai tersaingi oleh film [1] Korea. Film produksi Korea Selatan dikenal karena alur ceritanya yang kuat dan genre yang bervariasi [1] sehingga menarik banyak penonton. [sunting]Pengaruh

Hallyu di Indonesia

Seiring dengan drama Korea yang semakin diterima publik Indonesia, muncul pula kegemaran akan grup musik pria (boyband) seperti grup musik dari SM Entertainment, sepertiTVXQ dan Super [2] Junior. Penyanyi Rain mulai dikenal lewat serial drama Full House yang ditayangkan di stasiun [2] [2] televisi Indonesia. Sejak itu, penggemar K-pop dan drama Korea mulai umum dijumpai.

[sunting]Pengaruh

drama Korea

Populernya drama Korea di stasiun televisi Indonesia terjadi setelah drama negara Asia lain [3] seperti Taiwan dan Jepang diputar. Berbagai stasiun televisi Indonesia mulai menayangkan drama produksi Korea [3] Selatan setelah RCTI yang mempelopori pemutaran drama Endless Love (Autumn in My Heart). Para sineas drama di Korea mulai menyadari daya jual drama Korea sangat tinggi di negara-negara [3] tetangganya sehingga produksi serial mereka menjadi komoditas ekspor. Puncaknya terjadi saat [3] serial Winter Sonata diputar di Jepang, Cina, Taiwan dan Asia Tenggara. Sejak saat itu istilah "Hallyu" [3] atau "demam Korea" muncul. Dari tahun 2002-2005 drama-drama Korea yang populer di Asia termasuk Indonesia antara lain Endless Love, Winter Sonata, Love Story from Harvard, Glass Shoes, Stairway to Heaven, All [3] In, Hotelier, Memories in Bali, dan Sorry I Love You yang merupakan serial drama melankolis. Drama komedi romantis muncul berikutnya, antara lain Full House,Sassy Girl Chun Hyang, Lovers in [3] Paris, Princess Hours, My name is Kim Sam-soon, My Girl, Hello Miss!, dan Coffee Prince. Genre drama berlatar belakang sejarah ikut mencetak rating tinggi, antara lain drama Dae Jang Geum, Queen [3] Seon Deok, Hwang Jini, hingga Jumong. Tahun 2008-2009, drama Korea yang banyak mendapatkan [3] perhatian adalah Boys Before Flowers (BBF). Rupanya wabah dari hallyu atau korean wave ini kemudian berdampak pada pariwisata. Lokasi syuting drama korea yang terkenal menjadi obyek pariwisata yang digemari para turis untuk dikunjungi. Tentu dengan semakin banyak turis yang mendatangi korea selain berimplikasi terhadap bertambahnya devisa negara juga dapat sekaligus lebih mendekatkan secara emosional antara korea dengan turis. Akan lebih banyak orang yang merasa dekat dengan negara korea dan pelan-pelan akan memunculkan rasa sense of belonging.

K-pop, singkatan dari Korean pop, adalah genre musik yang terdiri dari elektronik, hip hop, pop, rock, dan musik R & B yang berasal dari Korea Selatan. K-pop telah berkembang menjadi sebuah subkultur populer di kalangan remaja dan kaum muda di seluruh Asia. Begitu cepatnya perkembangan K-pop di dunia, K-pop secara pasti meraih popularitas juga di luar Asia, terutama di Amerika, Kanada, dan Australia. Pada tahun 2009, Wonder Grils menjadi penyanyi Korea yang berhasil memasuki chart U.S. Billboard Hot 100 dengan single mereka "Nobody". Banyak juga artis Korea yang bekerjasama dengan produser terkenal dunia, seperti Kanye West, Teddy Riley, Diplo, Rodney Jerkins, dan will.i.am.

Agen pencari bakat sepenuhnya mensubsidi dan mengawasi kehidupan dan karir para artis magang. Untuk melatih dan peluncuran artis baru, talent agency menghabiskan lebih dari $ 400,000 USD Untuk membentuk suatu girl group, boy band, ataupun artis solo, dibutuhkan pelatihan khusus (magang). Setelah melalui seleksi ketat untuk mencapai impian untuk menjadi idol, mereka dilatih secara intensif selama 2 tahun atau lebih. Latihan tersebut terdiri dari latihan vokal, koreografi tari, membentuk badan, dan mempelajari berbagai bahasa. Semua itu dilakukan beriringan dengan kegiatan sekolah formal. Dibalik ketenaran dan gemerlapnya industri K-pop, mungkin banyak yang tidak mengetahui sisi gelapnya. Setelah melalui kerja keras latihan bertahun-tahun, rekaman, konser, dan berbagai pekerjaan lainnya, kebanyakan artis K-pop ini ternyata tidak menghasilkan pendapatan yang memuaskan. Salah satu contohnya adalah gilr group RAINBOW. Setelah usaha keras, mungkin keluarga mereka kecewa seberapa kecil mereka akan dibayar. Management company mengakui bahwa setelah pemotongan berbagai macam biaya untuk produksi dan konser, hampir tidak ada bagian yang tersisa untuk para artis tersebut.

Saat ini, para artis semakin vokal untuk menyuarakan perubahan. Kontrak yang lama diperbaharui menjadi lebih fleksibel dan detail. Namun, untuk memproduksi K-pop membutuhkan biaya yang sangat tinggi, sehingga kontrak baru juga tidak memberikan dampak yang berarti. Di salah satu pasar musik digital terbesar dunia, beberapa website menjual lagu hanya dengan harga beberapa sen. Harga tersebut tidak ditentukan oleh artis, label rekaman, ataupun management company, tetapi ditentukan oleh kartel untuk memonopoli pasar. Mereka memasang harga begitu rendah untuk menghindari para saingan bisnis lainnya.