Demam Berdarah - Tinjauan Pustaka

download Demam Berdarah - Tinjauan Pustaka

of 7

description

tata cara penulisan tinjauan pustaka, modul 2

Transcript of Demam Berdarah - Tinjauan Pustaka

Penyebab dan Gejala serta Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

Selvi GunawanMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Terusan Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510Korespondensi: Mobile 08176656733 / email: [email protected]

AbstrakPenyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang dibawa dan disebarkan oleh salah satu jenis nyamuk betina bernama Aedes aegypti. Sampai sekarang wabah penyakit demam berdarah masih dianggap sebagai salah satu wabah yang terus menyerang terutama pada negara-negara tropis maupun sub-tropis seperti negara Indonesia. Penyakit ini digolongkan ke dalam penyakit yang sulit di bedakan dengan penyakit lain, dan efek yang ditimbulkan cukup membahayakan untuk keselamatan manusia. Penyebab penyakit demam berdarah sendiri dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pejamu, pembawa penyakit dan lingkungan. Gejala demam berdarah yaitu demam tinggi mendadak, wajah kemerahan dan muncul kecenderungan pendarahan, mual-mual dan ruam. Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan pengasapan untuk nyamuk dewasa, abatisasi untuk larva, serta pemberantasan sarang nyamuk. Dikarenakan penyakit demam berdarah harus ditanganin secara tepat, maka masyarakat sendiri sebaiknya dapat lebih teliti dan jeli dalam mendeteksi penyakit ini. Meskipun wabah penyakit ini sudah menyerang bertahun-tahun dan disebut sebagai penyakit endemis, namun masyarakat masih saja tidak waspada. Kebiasaan dan kesadaran manusia yang kurang hidup bersih dan sehat seringkali memperkeruh permasalahan yang ada. Pemahaman yang kurang dan ketidak jelian dalam mendeteksi gejala sangatlah berpotensi meningkatkan resiko untuk sang penderita.Kata kunci: penyakit endemis, demam berdarah, Aedes aegyptiAbstractDengue fever is caused by dengue virus which is carried by one of the female mosquito name Aedes aegypti. Until now outbreaks of dengue fever is still regarded as one of the outbreaks that continue to attack, especially in the tropics and sub-tropical countries like Indonesia. The disease is classified into a disease that is difficult to be distinguished from other fever diseases, and the effect is quite dangerous to human safety. the causes of dengue fever itself is influenced by three factors, host, agent, and environment. Symptoms of dengue fever are suddenly high fever, facial redness and bleeding tendencies, nausea and rash. Prevention of dengue fever can be done by fogging for adult mosquitoes, abatization for larvae, and also mosquito nest eradication. Because of dengue fever should be treated appropriately, the people themselves should be more careful in detecting dengue fever disease. Although this disease has been attacked for years and already referred as endemic disease, but people still are not aware. the habits and consciousness of people that not healthy living often makes problems worsen. Lack of understanding in detecting the symptoms can be potentially to increase the risk to the patient.Keywords: endemic disease, dengue fever, Aedes aegyptiPendahuluanPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang merupakan suatu infeksi yang dapat berakibat fatal dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit ini tergolong penyakit yang sulit dibedakan dari penyakit demam yang lain. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD tidak menular melalui kontak manusia secara langsung, tetapi ditularkan melalui nyamuk Aedes aegyptibetina yang menyimpan virus dengue pada telurnya, selanjutnya akan menularkan virus tersebut ke manusia melalui gigitan. Sekali menggigit, nyamuk ini akan berulang menggigit orang lain, sehingga dengan mudah virus dengue dapat dipindahkan ke orang lain. Penyakit DBD sendiri adalah suatu masalah kesehatan masyarakat di sebagian daerah di Indonesia, atau dapat dikatakan sudah menjadi penyakit tahunan di Indonesia, oleh karena itu disebut penyakit endemis. Hampir setiap tahun di beberapa daerah yang biasanya pada musim penghujan dilanda penyakit DBD secara luar biasa. Sehingga melihat keadaan seperti itu, dibutuhkan pengetahuan yang lebih mengenai DBD dan cara pencegahannya.1 Area penulisan makalah ini mencakup faktor umum penyebab timbulnya penyakit DBD, gejala-gejalanya pada dewasa dan anak-anak serta upaya efektif untuk mencegah penyakit DBD. Makalah ini ditulis bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit DBD yang juga berhubungan dengan pola umum prilaku tidak sehat masyarakat Indonesia, dan disertai pencegahan serta gejala-gejalanya. Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan kepada masyarakat mengenai cara memberantas DBD dengan upaya-upaya yang efektif, dan juga dapat lebih jeli akan gejala-gejala DBD agar dapat meminimalkan resiko pada sang penderita.

Penyebab Timbulnya Penyakit Demam BerdarahPenularan DBD ini dipengaruhi oleh interaksi tiga faktor, yaitu sebagai berikut:2Pejamu (Host)Pejamu (host) artinya adalah kelompok yang dapat terserang penyakit ini. Dalam kasus penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini, tentu ada beberapa hal yang mempengaruhi pejamu (host) ini mudah terserang penyakit DBD, diantaranya adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku, serta imunitas dan gizi. Membahas tentang pengetahuan, penyakit DBD ini sendiri dapat berakibat fatal akibat dari gejala dan tanda-tandanya yang sulit dibedakan dengan penyakit demam pada umumnya.1Sedangkan program yang dicanangkan oleh pemerintah biasanya adalah hanya mengenai peran masyarakat dalam pencegahan-pencegahannya. Pengetahuan yang kurang menyebabkan tindak-lanjut yang terkadang salah dan lambat. Masyarakat perlu diberikan penyuluhan khusus mengenai sosok penyakit DBD itu sendiri lebih dini. Ada kriteria klinis yang perlu diketahui oleh masyarakat terlebih di daerah endemik. Sehingga diharapakan masyarakat dapat menindak lanjuti kasus DBD ini lebih dini dan prevalensi penderita dapat ditekan.3Dalam faktor sikap dan perilaku, membahas perilaku manusia yang menyebabkan terjangkitnya dan menyebarnya DBD khususnya diantaranya adalah mobilitas dan kebiasaan masyarakat itu sendiri. Mobilitas yang dimaksud adalah saat ini dengan semakin bervariasinya kegiatan manusia membuat masyarakat untuk melakukan mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini yang mempercepat penularan DBD. Lalu kebiasaan yang dimaksud adalah sebagaimana masyarakat di Indonesia cenderung memiliki kebiasaan menampung air untuk keperluan sehari-hari seperti menampung air hujan, menampung air di bak mandi dan keperluan lainnya, yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Kebiasaan lainnya adalah mengumpulkan barang-barang bekas dan kurang melaksanakan kebersihan dan 3M PLUS.4 Dalam pengertian 3M PLUS, 3M adalah Menutup, Menguras, Menimbun, dan PLUS yang dimaksud adalah Memelihara ikan pemakan jentik; Menabur larvasida; Menggunakan kelambu pada waktu tidur; Memasang kasa; Menyemprot dengan insektisida; Menggunakan repellent; Memasang obat nyamuk dan memeriksa jentik berkala.5Terakhir faktor imunitas dan gizi membahas tentang dilihat secara umum dapat diterima bahwa gizi merupakan salah satu determinan penting respons imunitas. Penelitian epidemiologis dan klinis menunjukkan bahwa kekurangan gizi menghambat respons imunitas dan meningkatkan resiko penyakit infeksi.6 Perlu diketahui bahwa, tubuh memiliki imunitas terhadap suatu penyakit termasuk penyakit yang ditularkan nyamukAedes Aegyptiini. Dengan membangun pertahanan tubuh yang kuat maka akan semakin mudah tubuh melawan penyakit yang menyerangnya. Oleh karena itu menjaga vitalitas tubuh adalah cara terbaik agar kondisi DBD tidak semakin parah. Dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan beristirahat yang baik maka kemampuan untuk melawan virus dengue akan semakin meningkat. Dan sebaliknya asupan gizi yang rendah akan cenderung menghasilkan respons imunitas yang rendah.7Pembawa Penyakit (Agent)

Gambar1. Nyamuk Aedes aegypti Betina1Agent adalah sesuatu yang bila ada atau tidak ada akan menimbulkan penyakit. Agent yang menyebabkan demam berdarah dengue tentunya adalah nyamukAedes aegypti betina (lihat gambar 1). Hanya nyamuk betina yang dapat menggigit dan menularkan virus dengue. Nyamuk ini umumnya menggigit di siang hari (09.00-10.00) dan sore hari (16.00-17.00). Nyamuk ini membutuhkan darah karena darah merupakan sarana untuk mematangkan telurnya. Virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk ini sendiri bersifat labil terhadap panas (termolabil). Ada 4 tipe virus yang menyebabkan DBD, yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Masing-masing virus dapat dibedakan melalui isolasi virus di laboratorium. Infeksi oleh salah satu tipe virus dengue akan memberikan imunitas yang menetap terhadap infeksi virus yang sama pada masa yang akan datang. Namun, hanya memberikan imunitas sementara dan parsial pada infeksi tipe virus lainnya. Bahkan beberapa penelitian mengatakan jika seseorang pernah terinfeksi oleh salah satu virus, kemudian terinfeksi lagi oleh tipe virus lainnya, gejala klinis yang timbul akan jauh lebih berat dan seringkali fatal. Kondisi ini yang menyulitkan pembuatan vaksin terhadap DBD.2Lingkungan (Environment)Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang memudahkan terjadinya kontak denganagent. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, nyamuk ini memang sedikit berbeda. Nyamuk ini hidup di lingkungan perumahan, dan menyukai tempat yang cenderung teduh, lembab, dan gelap. Sehingga dapat ditemukan di gantungan-gantungan baju, lipatan-lipatan gorden, dll. Nyamuk ini juga bertelur di genangan air yang justru bersih dan jernih yang terdapat dalam wadah-wadah bukan yang bersentuhan dengan tanah, seperti bak mandi, tempayan air, vas/pot bunga, dll. Sehingga lingkungan yang bersih tidaklah cukup untuk kasus DBD ini, diperlukan kemauan untuk menjaga agar tidak terdapat jentik-jentik nyamuk.1,2,5Musim hujan adalah musim paling banyak terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah ini, dikarenakan tentu saja saat musim penghujan, banyak air hujan yang tertampung di dalam wadah-wadah yang kemudian menjadi wadah juga bagi nyamuk untuk bertelur. Ditambah lagi, rata-rata nyamuk ini dapat mengeluarkan hingga 100 butir telur, dan untuk mencapai dewasa hanya dibutuhkan waktu 8 hari. Nyamuk ini juga tahan terhadap cuaca kekeringan hingga 1 bulan, sehingga ketidakwaspadaan dan ketidaktahuan ini yang dapat menyebabkan semakin merajalelanya DBD.2Gejala-gejala Penyakit Demam BerdarahTabel 1. Gejala-gejala Penyakit DBD Berdasarkan Derajat Masing-masing8DD/DBDDerajatGejala

DDDemam dengan diikuti 2 gejala berikut atau lebih; Sakit kepala, nyeri di area bola mata, nyeri otot, nyeri sendi

DBD1Mengalami ciri gejala diatas dan tes torniquet positif

DBD2Mengalami ciri gejala diatas dan pendarahan spontan

DBD3Mengalami ciri gejala diatas dan kegagalan sirkulasi (nadi lemah, hipotensi dan gelisah)

DBD4Adanya shock dan tekanan darah serta nadi yang tidak dapat dideteksi

DBD dibagi menjadi 5 level, yaitu level 0, 1, 2, 3 dan 4. Umumnya ditandai oleh demam yang tinggi mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, otot dan sendi, serta hilangnya nafsu makan. Selain itu juga adanya pendarahan spontan, nadi lemah, hipotensi, merasa gelisah, sampai pada level paling tinggi penderita akan merasa shock dan tekanan darah serta nadi yang tidak dapat dideteksi (lihat tabel 1). Gejala pada anak-anak dapat berupa demam ringan yang disertai ruam dan mual-mual. Demam tinggi bisa mencapai suhu 40-41C selama dua sampai tujuh hari, wajah muncul bintik-bintik merah walau tidak semua penderita menunjukkan gejala seperti ini, dan gejala lainnya yang menyertai demam berdarah ringan. Berikutnya dapat muncul kecenderungan pendarahan, seperti memar, hidung dan gusi berdarah, dan juga pendarahan dalam tubuh. Pada kasus yang sangat parah, mungkin berlanjut pada kegagalan saluran pernafasan, shock dan berakhir pada kematian.

Pencegahan Penyakit Demam BerdarahDilihat dari tingkat sering terjadinya dan tingkat resikonya yang dapat berujung pada kematian, penyakit demam berdarah perlu ada tindakan pencegahan. Pencegahan dimaksudkan untuk meminimalkan wabah penyakit demam berdarah. Upaya efektif untuk mencegah dan mengendalikan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya.9Pengendalian vektor dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan pengasapan untuk nyamuk dewasa dan abatisasi untuk larva, serta pemberantasan sarang nyamuk untuk menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk.10KesimpulanPenyakit DBD dapat digolongkan sebagai penyakit yang paling sering menjangkit di negara Indonesia, hal ini dikarenakan negara Indonesia merupakan negara tropis yang dimana sering terjadinya turun hujan dan menyebabkan banyak genangan air kotor serta suhu yang lembab. Penyakit DBD mudah menular walaupun bukan dengan kontak fisik, namun dengan serangga yaitu nyamuk Aedes aegypti betina yang menggigit pada siang dan sore hari. Selain faktor alam dan agen itu sendiri, ada juga faktor masyarakatnya sendiri yang kurang mengerti akan penyakit DBD khususnya pada faktof penyebab timbulnya, gejala DBD dan cara pencegahannya. Tingkat kewaspadaan dan kejelian masyarakat dirasa masih rendah, karena seringkali masyarakat menyepelekan tindakan-tindakan pencegahan penyakit DBD, sehingga semakin memperparah keadaan penderita penyakit DBD dan berujung pada kematian. Kebiasaan masyarakat yang lebih sering mengobati daripada mencegah, padahal sudah adanya upaya yang efektif untuk pencegahan penyakit demam berdarah ini, yaitu pengasapan untuk nyamuk dewasa, abatisasi untuk larva, serta pemberantasan sarang nyamuk.. Perlu adanya peningkatan akan kesadaran untuk mekakukan tindakan preventif yang bijaksana agar memperkecil resiko terjangkitnya penyakit DBD ini meningkat.

Daftar Pustaka1. Hastuti O. Demam berdarah dengue. Yogyakarta: Kanisius; 2008.2. Ginanjar G. Survival guide: Apa yang dokter anda tidak katakan tentang demam berdarah. Yogyakarta: B-first; 2008.3. Handrawan N. Cara mudah mengalahkan demam berdarah. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara; 2007.4. Kementrian Kesehatan RI. Informasi umum demam berdarah dengue. Diunduh dariwww.pppl.depkes.go.idpada tanggal 2 November 2013.5. Kusuma, MP. Inilah pengertian 3m plus yang sesungguhnya. 2010 Februari 21. Diunduh dari http://sobatsehat.com/2010/02/21/inilah-pengertian-3m-plus-yang-sesungguhnya/ pada tanggal 2 November 2013.6. Sagian A. Gizi, imunitas, dan penyakit infeksi. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/pada tanggal 2 November 2013.7. SatariH,MiliasariM.Demam berdarah. Jakarta: Puspa Swara; 2001.h.1-11.8. WHO. 1999. Guidelines for treatment of dengue fever or dengue haemorrhagic fever in small hopitals. New Delhi. Diakses dari http://www.who.int_ pada tanggal 5 November 2013. 9. Santoso, Budiyanto A. Jurnal kesehatan :Hubungan pengetahuan sikap dan perilaku (PSP) masyarakatterhadap vektor DBD di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ekologi Kesehatan 2006 Agustus;7(2):732-9.10. Suyasa ING, Putra NA, Aryanta IWR. Hubungan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat dengan keberadaan vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Ecotrophic 2008;3(1):1-6.

7