DEMAM BERDARAH

76
MINI RISET

Transcript of DEMAM BERDARAH

Page 1: DEMAM BERDARAH

MINI RISET

Page 2: DEMAM BERDARAH

A. LATAR BELAKANG

1. DBD merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan wabah dan kematian.

2. DBD masih sering muncul sebagai KLB (2012: 11 wilayah KLB)

3. Obat & vaksin DBD belum ada, sehingga satu-satunya cara untuk memberantas penyakit ini adalah dengan memberantas jentik dan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.

4. DBD terutama menyerang anak (<15tahun) namun saat ini terdapat kecenderungan menyerang orang dewasa.

5. Angka kematian (CFR) Jatim 2012: 1,44% (di atas target 1%) dan 21 Kab/ Kota CFRnya masih di atas 1%.

6. Manajemen Kasus maupun kesehatan masyarakat untuk DBD sering terlambat untuk ditangani.

7. Pelaksanaan Surveilans Kasus dan Surveilans Vektor belum terintegrasi dengan baik, bahkan cenderung belum berjalan optimal.

Page 3: DEMAM BERDARAH

Epidemiologi

a. Wabah pertama thn 1635 di kep Karibiab. Di Indonesia, pertama kali di Sby thn 1968c. Daerah transmisi tinggi, lebih sering

menyerang anakd. Penyakit ini sering tak terdiagnosis, jadi

sumber penularan di masyarakate. Faktor risiko: status imunologi, strain virus,

usia dan riwayat genetik

Page 4: DEMAM BERDARAH

KLBa. Kejadian Luar : Timbulnya atau

meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu (Sudoyo, 2006).

b. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.

Page 5: DEMAM BERDARAH

Kriteria tentang KLB Keputusan Dirjen No. 451/9

a. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal

b. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)

c. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).

d. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

Page 6: DEMAM BERDARAH

Wabah

Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka (UU No 4. Tahun 1984)

Insidensi

Insidensi mengacu pada frekuensi perkembangan penyakit yang baru dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Pada insidensi, angka yang dianggap masuk di dalamnya hanyalah kasus yang baru terjadi atau baru terdiagnosis di periode tersebut

Page 7: DEMAM BERDARAH

Prevalensi

Prevalensi mengacu pada saat ini jumlah orang yang menderita penyakit pada tahun tertentu. Jumlah ini termasuk semua orang yang mungkin telah didiagnosis pada tahun sebelumnya, serta pada tahun berjalan. Jumlah orang yang disembuhkan dari penyakit ini tidak termasuk dalam prevalensi.

Pandemi

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya dalam waktu singkat meningkat tinggi dan penyebarannya telah mencakup wilayah yang luas (Soegijanto, 2008).

Endemi

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya pada wilayah tertentu menetap dalam waktu lama berkenaan dengan adanya penyakit yang secara normal biasa timbul dalam suatu wilayah tertentu (Soegijanto, 2008).

Page 8: DEMAM BERDARAH

Etiologi• Virus dengue, genus Flavivirus, famili Flaviviridae, ukuran 50

nm, single stranded RNA• Virion bentuk kubus terbungkus sampul lipoprotein• Ada 4 serotipe : DEN1, DEN2, DEN3, DEN4 → vektor

nyamuk Aedes aegypti, dpt disebarkan A albopictus• Serotipe virus menimbulkan kekebalan serotipe sejenis• Infeksi salah satu serotipe tidak memberi kekebalan thd

serotipe lain (cross-imunity)

Page 9: DEMAM BERDARAH

• Nyamuk Aedes aegyptie nyamuk rumah, nyamuk Aedes albopictus nyamuk kebun/ nyamuk luar rumah. Warnanya sama terdapat gambaran zebra hitam putih.

• Jarak terbang perhari untuk nyamuk Aedes aegyptie 30 – 50 meter, untuk Aedes albopictus 400 – 600 m

• Habitat : di tempat yang gelap & lembab

• Kebiasaan : menggigit beberapa orang sekali beroperasi. Waktunya pagi & sore.

• Dari 1 ekor nyamuk ♀ dapat bertelur 400. Telur diletakkan di dinding tandon air. Meskipun tidak terdapat genangan air telur dapat bertahan bbrp mgg - bbrp bln.

Page 10: DEMAM BERDARAH

SIKLUS HIDUP NYAMUK AEDES AEGYPTISIKLUS HIDUP NYAMUK AEDES AEGYPTI

( UMUR : 1 – 2 Bln )

2-3 hr

2-3 hr8-10 hr

2-3 hr

Page 11: DEMAM BERDARAH

•Bila tergenang air dalam 1 – 2 hari menetas menjadi larva (jentik). Umurnya 7 – 9 hari pupa (calon nyamuk, sayap mulai tumbuh), umurnya 2 – 3 hari. Lalu jadi nyamuk dewasa. Umur rata-rata nyamuk ♀ 8 – 15 hari, ♂ 6 hari kemudian akan mati sendiri

•Nyamuk menggigit mangsa pada siang hari (day bitting mosquito)

•Nyamuk terinfeksi virus dari penderita yang sedang dalam fase viremia

•Masa inkubasi selama 10-12 hari di dalam tubuh

•Puncak kasus : musim hujan (Desember– Maret)

Page 12: DEMAM BERDARAH

PATOGENESIS

PATOGENESIS DBD BELUM JELAS

Banyak teori: teori antigen-antibodi (virus antibodi compleks), teori Imunopatologi, teori infection Enhancing Antibody, teori mediator, teori apoptosis

Paling banyak dianut the secondary heterologous infection hypothesis atau the sequential infection hypothesis

12

Page 13: DEMAM BERDARAH
Page 14: DEMAM BERDARAH

Manifestasi infeksi virus dengue

Page 15: DEMAM BERDARAH

Infeksi virus dengue

Asimtomatik simtomatik

Demam berdarahDemam dengueDemam tidak spesifik

Tanpa perdarahan Dengan perdarahan

DBD tanpa syok DBD dengan syok

Page 16: DEMAM BERDARAH

Gejala• Gejala DB pada masa akut (hari ke-1, 2 dan 3)• Demam ditambah KLMNO (P)

1. Demam2. Kepala nyeri, pusing3. Lemah4. Mual (neg), muntah5. Nyeri Otot persendian 6. Perdarahan spontan jarang pada masa akut. (Kalau ada semisal : mimisan, bintik merah di kulit)

• Hati (liver/hepar) pada DB membesar sejak hari 1,2,3 dan paling besar 4,5,6 lalu menjadi normal kembali pada hari ke 7,8

Page 17: DEMAM BERDARAH

Demam

• Demam pada DB berkisar antara 2 – 7 hari. Sifat demam adalah demam tinggi lebih dari 38,5ºC

• Grafik demam pada DB. Masa inkubasi 9 hari (saat digigit nyamuk sampai timbul demam).

• Masa akut selama 3 hari.

• Masa kritis mulai hari ke-4,5,6.

• Masa penyembuhan hari ke 7 dst

Page 18: DEMAM BERDARAH

Diagnosis

• Kriteria WHO :- Klinik

Demam 2-7 hr, ↑ terus menerus & mendadak Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,

melena dll), tes tourniquet + Hepatomegali Shock/renjatan: nadi cepat dan lemah, tekanan nadi

menurun (< 20 mmHg) atau nadi tak teraba, kulit dingin dan gelisah

Page 19: DEMAM BERDARAH

………Kriteria WHO

- Laboratorium Trombositopenia <100.000/mm3

Hemokonsentrasi: Hct ↑ >20% dibandingkan fase konvalesen

Diagnosis : 2/> tanda klinik + lab

Dalam pelaksanaan sehari diagnosis klinis ditegakkan dengan : demam, manifestasi perdarahan, trombositopenia, hemokonsentrasi atau tanda kebocoran plasma lainnya seperti efusi, hipoalbuminemia dan ascites

Page 20: DEMAM BERDARAH

Test Rumple Leed

1. Diukur tekanan darah, misalnya 100/80 mmHg (artinya sistole 100 mmHg, diastole 80 mmHg)

2. Dicari angka tengah : disini 90 mmHg.3. Dipasang manset dalam posisi tekanan 90 mmHg selama 5 menit.4. Manset dilepas, dilihat apakah ada bintik-bintik merah di bagian

dalam tangan.5. Dihitung jumlah bintik merah dalam lingkaran berdiameter 2,8 cm6. Hasil positip bila jumlahnya ≥ 10 titik

Page 21: DEMAM BERDARAH

• Trombosit menurun mulai hari ke-4, terus turun pada hari ke-5 & 6, lalu akan naik mulai hari ke-7 & normal kembali hari ke-8

Page 22: DEMAM BERDARAH

Hemokonsentrasi ?- Hemokonsentrasi mulai terjadi pada hari ke-

4,5,6 dan membaik lagi pada hari ke-7, dan 8

Hematokrit Normal

Grafik Peningkatan Kekentalan Darah (Hematokrit meningkat = Hemokonsentrasi) mulai hari ke-4,5,6

Page 23: DEMAM BERDARAH

Klasifikasi DBD

• Derajat I : Demam, tes tourniquet (+)• Derajat II : Derajat I + perdarahan spontan kulit/ditempat lain• Derajat III : Kegagalan sirkulasi (nadi cepat & lembut, tekanan nadi<20mmHg/ hipotensi, kulit dingin, lembab, px gelisah)• Derajat IV : Shock berat (nadi tak teraba,

tekanan darah tak terukur, kesadaran ↓)

Page 24: DEMAM BERDARAH

Diff Diagnosa

• Malaria• Sepsis• Meningitis meningokok• ITP• Leukemia• ISK akut• Anemia aplastik• Demam chikunguya

Page 25: DEMAM BERDARAH

Pemeriksaan penunjang

• USG• Foto paru• Serologis: uji hambatan Hemaglutinasi, uji

Elisa Antidengue Ig M, tes dengue Blot• Isolasi virus

Page 26: DEMAM BERDARAH

Penatalaksanaan

• Prinsip : Istirahat Diet TKTP Cukup cairan : minimal cairan pengganti yg cukup utk

mempertahankan sirkulasi secara efektif selama periode kebocoran (24-48 jam) melalui per oral / infus

Cairan rekomendasi WHO : - Kristaloid : D5/RL, D5/RA, D5/Nacl 0,9% - Koloid : Dextran 40, plasma

Page 27: DEMAM BERDARAH

• Koreksi Elektrolit dan kelainan metabolit• Obat penenang: jarang digunakan• Oksigen• Transfusi darah• Diuresis• Antibiotika kalau ada komplikasi sepsis

Page 28: DEMAM BERDARAH

Segera Ke Rumah Sakit

Ada KKKKKK (6 K)

Ada gejala 1 K saja segera larikan ke rumah sakit Terutama hari ke-4,5,6 (jumlahnya sekitar 7-10%)

1. K – Kesadaran menurun, agak gelisah2. K – Kulit, kaki tangan anyes, lembab, dingin3. K – Kencing berkurang/ malahan tidak kencing selama 6

jam4. K – Kejang5. K – Kurang sekali makan minum, muntah terus menerus6. K – Keluar perdarahan (hidung, kulit, mulut, dubur)

Page 29: DEMAM BERDARAH

DBD derajat I atau II tanpa peningkatan Hct

Gejala klinis : Demam 2 – 7 Uji torniquet + atau perdarahan spontan

Lab : Ht tidak meningkat trombositopenia ringan

Penderita tidak dapat minum terus menerus

Penderita dapat minum beri minumBanyak 1-2 liter/hari atau sdm tiap 5 menitJenis dyamg dicium : air putih, the manisSirup, jusbuah, susu, oralit. Bila kejang beriObat antikonvulsi Pasang infus NaCl 0,9%

Dektrosa 5 %Tetesan tumah sesuai dg berat badanPeriksa Hb,Ht, trombosit siap 6-12 jam

Monitor gejala klinis & LabPerhatikan tanpa syokPalpasi hati tiap hari ukur diuresisSetiap hari awasi perdarahanPeriksa Hb,Ht trombosit tiap 6 -12

Perbaikan klinis dan Lab

PULANG

Ht naik dan atau trombositturun

Infus ganti ringer laktat(tetesan disesuaikan )

Page 30: DEMAM BERDARAH

Cairan awal

RL/NaCL 0,9% atauRLD5 / NaCL 0,9 + D5, 7 Ml /kgBB

Monitor tanda vital / nilaiHt danTrombosit tiap 6 jam evaluasi 12-24 jam

perbaikan Tidak ada perbaikanGelisahDistress pernafasanFrekuensi nadi naikHt tetap tinggi atauTek. Nadi < 20 diuresis

Tidak gelisah, nadi kuat , tekanan darah stabilDiuresis cukup baik, ( 1 ml/kgBB )Ht turunKurang / tidak ada ( 2 kali pemeriksaan )

Tanda vital memburuk HtMeningkat

Tetesan dinaikkan 10-15ml/kg BB/jam

Tetesan dikurangi

Perbaikan Tetesan tetap dinaikkan5 ml/kg BB/jam

Perbaikan sesuaikan dg tetesan

IVFD stop pd 24-48 jamBila tanda vital / Ht stabil

Evaluasi 12-24 jam

Tanda vital tdk stabilHt turun

Transfusi darah segar10kg/BBperbaikan

Distres pernafasanHt naik

Koloid 20-30Mm/kgBB

Dengan peningkatan Hct > 20%

Page 31: DEMAM BERDARAH

DBD derajat III & IV

Oksigenasi ( berikan 0,2 – 4 l/mnt )Pengganti plasma segera ( cairan kristaloid isotonis ) RingerLaktat / NaCl 0,9% 20 ml/kgBB secepatnya ( bolus dlm 30 mnt )

Syok teratasi

Evaluasi 30mnt, apakah syok tertasi ?

Syok tdk teratasiPantau tanda vital tiap 10 mnt. Catat Keseimbangan cairan selama pemberian cairan i.v.

Kesadaran membaik, nadi terasa kuatTek. Nadi > 20 mmhg, tidak sesak nafas (stonis )Ekstremitas eksternal, diuresia cukup 1ml/kg/jam

Kesadaran menurnnNadi lembut / tdk terabaDistress pernafasan / stanosisKulit dingin dan lembabEkstremitas dinginPeriksa kadar gula darah

Cairan & tetesan disesuaikan

10 ml/kg/jam

Lanjutkan cairan 20 ml/kgBB/jamTambahkan : Koloid / plasmaDekstan/FPP10-20 (maks 30) ml/kg/BB/jam

Evaluasi ketat

Page 32: DEMAM BERDARAH

Lanjutan gambar bag II

Tanda vitalTanda perdarahanDiuresis Hb, Ht, Trombosit

Stabil dalam 24 jam

Tetesan 5 ml/kg/jam

Tetesa 3 ml/kgBB/jam

Infus stop tidakMelebihi 48 jamSetelah syok teratasi

Koreksi asidosis Evaluasi 1 jam

Syok teratasi

Syok belum teratasi

Ht tetap tinggi/naikHt turun

Koloid 20 ml/kgBBTransfusi darah segar 10 ml/kgBB dpt diulangSesuai dengan kebutuhan

Page 33: DEMAM BERDARAH

• Pemantauan : T,N,RR,t, kesadaran tiap 15’-30’ Hct tiap 4-6jam Trombosit tiap 6jam Plasma protein utk pemberian plasma Diuresis, bila <2cc/kgBB/jam → furosemid 1mg/kgBB Hepatomegali & nyeri epigastrium

Page 34: DEMAM BERDARAH

Komplikasi

• Shock• Efusi pleura• Asites• Ensefalopati dengue• Sepsis

Page 35: DEMAM BERDARAH
Page 36: DEMAM BERDARAH

PENGENDALIAN VEKTOR PENGENDALIAN VEKTOR

VEKTOR

MENURUNKAN FAKTOR RESIKO

PERKEMBANGBIAKAN

KEPADATAN

UMUR

MANUSIA

MEMUTUS MATA RANTAI

Page 37: DEMAM BERDARAH

1. METODE KIMIAWI1. METODE KIMIAWI

VEKTOR PRA DEWASAVEKTOR DEWASA

INSEKTISIDA

PERTIMBANGAN :

- Dampak Lingkungan

- Organisme bukan sasaran

SYARAT UNTUK DIPAHAMI :

-Jenis Insektisida

- Dosis

- Metode aplikasi

VEKTOR PRA DEWASAVEKTOR DEWASA

THERMAL FOG COLD FOG LARVASIDASI

Page 38: DEMAM BERDARAH

PENGENDALIAN VEKTOR DEWASA

THERMAL FOG COLD FOG

FOGGING ULV

SPCE SPRAY

Perlu Energi Panas

Perlu Energi Mekanik/ Tek.

dingin

Page 39: DEMAM BERDARAH

2. METODE BIOLOGI2. METODE BIOLOGI

PARASIT

PREDATOR

AGENT BIOLOGI

BAKTERI

TANAMAN

LAIN-LAIN

- Ikan pemakan jentik- Larva capung- Larva Toxoryncites- Mesocyclops

Romanomermes iyengeri

Basillus thuringensi israelensis

- Lavender- Rosmeri- Daun Sereh- Daun tembakau- Dll

Page 40: DEMAM BERDARAH

3. MANAJEMEN LINGKUNGAN 3. MANAJEMEN LINGKUNGAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

UPAYA

PENATAAN TANAMAN

TIDAK KONDUSIF SBG HABITAT

VEKTOR

PENATAAN PEMUKIMAN

PENATAAN SARANA AIR

BERSIH

KEBERSIHAN LINGKUNGAN

3 M

-Tidak Gelap- Tidak lembab

Page 41: DEMAM BERDARAH

4. PSN DBD 4. PSN DBD

3 M PLUS

3 M

Menguras

Mengubur

Mnutup

PLUS PRINSIP : Menghindari Gigitan Nyamuk

- Memasang kawat kasa

- Menghindari menggantung baju/ pakaian

- Pencahayaan/ ventilasi rumah yang cukup

- Tidur pakai kelambu

- Pakai obat pencegah gigitan nyamuk

- Dan lain-lain

Page 42: DEMAM BERDARAH

5. PENGENDALIAN VEKTOR TERPADU (Integrated Vektor Managemen/ IVM)

5. PENGENDALIAN VEKTOR TERPADU (Integrated Vektor Managemen/ IVM)

Pengendalian Vektor dengan melibatkan semua aspek dan institusi terkait,

diantaranya memperhatikan pola kehidupan nyamuk dan melibatkan lintas sektor dan

program terkait

Karena tidak ada hanya satu program saja yang paling baik, tetapi semua programm pasti

ada kelebihan dan kekurangan, kelebihan yang satu menutupi kekurangan

yang lain, disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-

masing daerah

Page 43: DEMAM BERDARAH

• Penting : waktu petugas menyemprot rumah anda, bukalah jendela & pintu lebar-lebar supaya sampai asap dapat masuk di sudut-sudut kamar

3. Abate– Obat ini ditaburkan di bak tandon air.– Air minum yang bak tandon diberi abate aman

utk diminum, utk mandi juga aman.– Berikan 1 sendok makan abate untuk bak

ukuran 1mx1mx1m atau 10 mg dalam 100 liter air. Jangan dikuras selama 1 bulan, karena obat itu melapisi dinding bak air sehingga kalau ada jentik, jentik akan mati

Page 44: DEMAM BERDARAH

NO KEGIATAN ENDEMIS SPORADIS POT/BEBAS KETR

1PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB)

+ +  -Petugas100 rmh / ds-Jumantik, kader dll

2BULAN BAKTI GERAKAN 3 M (BBGM)

+ + + Sebelum Musim Penularan

3PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)

+ + +- Setiap minggu / total KK- Jumantik- Pokja DBD

4 PENY. EPIDEMIOLOGI (PE) + + +-Semua kasus-20 rmh sekitar penderita-Lihat jentik dan cari pend lain

5 PENANGGULANGAN FOKUS (PF) + + + Hasil PE mendukung

6 LARVASIDASI SELEKTIF +     Rumah positip jentik

KEGIATANPENGENDALIAN IVM

Page 45: DEMAM BERDARAH

Stratifikasi Desa/kelurahan :

Kelurahan/Desa Endemis (Rawan I ) yaitu kelurahan/desa yang dalam 3 tahun terakhir, setiap tahun ada kasus DBD

Kelurahan/Desa Sporadis (Rawan I I ) yaitu kelurahan/desa yang dalam 3 tahun terakhir terdapat kasus DBD tetapi tidak setiap tahun.

Kelurahan/Desa Potensial (Rawan I I I ) yaitu kelurahan/desa yang dalam 3 tahun terakhir tidak pernah ada kasus DBD, tetapi penduduknya padat, mempunyai hubungan transportasi yang ramai dengan wilayah yang lain dan presentase rumah yang ditemukan jentik lebih atau sama dengan 5%.

Kelurahan/Desa Bebas yaitu kelurahan/desa yang tidak pernah ada kasus DBD selama 3 tahun terakhir dan presentase rumah yang ditemukan jentik kurang dari 5%.

Page 46: DEMAM BERDARAH

Pelaksana : Petugas Puskesmas

Tujuan : Mengetahui potensi penularan & penyebaran

Lokasi : Lks penderita (radius 100 m)

Sasaran : Masy dan TPA

Alat : Termometer, senter, Form PECara : Wawancara, pemeriksaan

penderita dan pemeriks jentikPencatatan hasil

Page 47: DEMAM BERDARAH

PENANGGULANGAN FOKUS

Kegiatan pemberantasan nyamuk penular DBD dengan melakukan PSN DBD, larvasidasi, penyuluhan, pengasapan sesuai kriteria (hasil PE positif)

Tujuan

Untuk membatasi penularan DBD & mencegah terjadinya KLB dilokasi tempat tinggal penderita dan lingkungan sekitarnya

Page 48: DEMAM BERDARAH

Pelaksana : Kabupaten,Puskes, J UMANTI K

Tujuan : Membatasi penularan dan mencegah KLB

Lokasi : Lks penderita (radius 200 m)

Sasaran : Rumah & TTU

Alat : Swing Fog, Mesin ULVI nsek/ larv : Sesuai dosis

Cara : Fogging 2 siklus interval 1 minggu

Kegiatan : Penyul, PSN, Larvasida, Fogging

Page 49: DEMAM BERDARAH

PENANGGULANGAN KLB DBD

TUJUAN :

Membatasi penularan DBD, sehingga KLB yang terjadi tidak meluas ke

wilayah lain

Page 50: DEMAM BERDARAH

KEGIATAN PENANGGULANGAN KLB DBD

1. Pengobatan dan perawatan penderita (dirawat/dirujuk)

2. Pemberantasan vektor :

- Pengasapan : fogging / ULV

- PSN DBD

- Larvasidasi

3. Penyuluhan kesehatan masyarakat

4. Penilaian penanggulangan KLB

a. Penilaian Operasional (Coverage – rencana)

b. Penilaian Epidemiologi (dampak penanggulangan)

Page 51: DEMAM BERDARAH

PENANGGULANGAN DBDPENANGGULANGAN DBD

• HARUS MENDAPATKAN PERHATIAN KHUSUS.• PELAJARI PROTAP• YANG BERGERAK SEMUA STAF KHUSUSNYA :

– Kepala Puskesmas– Pengelola program– Promkes– Humas

Page 52: DEMAM BERDARAH

Prinsip penanggulanganPrinsip penanggulangan

• Promotif- Penyuluhan- Siaran keliling

• Preventif- Penggerakan masyarakat/PSN-3M- Abatisasi- PJB

• Kuratif - Pengobatan

Page 53: DEMAM BERDARAH
Page 54: DEMAM BERDARAH
Page 55: DEMAM BERDARAH

Penyebaran Kasus DBD di Kecamatan Sukorambi Periode Januari – April

2013

Page 56: DEMAM BERDARAH

Perkembangan Mingguan DBD di PKM Sukorambi th 2013

Page 57: DEMAM BERDARAH

Grafik Maksimum-Minimum DBD PKM Sukorambi

Page 58: DEMAM BERDARAH

Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Kecamatan Sukorambi

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pada bulan April 2013 terjadi KLB DBD di Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9

• Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal

• Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu

• berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)

Page 59: DEMAM BERDARAH

Lanjutan….• Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali

lipat atau lebih • dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,

hari, minggu, bulan, • tahun).• Jumlah penderita baru dalam satu bulan

menunjukkan kenaikan 2 kali lipat • atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-

rata perbulan dalam tahun • sebelumnya.

Page 60: DEMAM BERDARAH

BAGAN PENANGGULANGAN FOKUS

-Penyuluhan-PSN-Fogging radius ± 200 m-Abatisasi

Ya

Ada pend DBD lain atau ada jentikdan ada pend. panas 3 org

Penyelidikan Epidemiologi

Penderita / Tersangka DBD

Tidak

-Penyuluhan-PSN

-Pem.Jentik-Penc. Penderitadi rmh pdrt & 20 rmh sktr

Page 61: DEMAM BERDARAH

Upaya Pencegahan dan penanganan DBD di Kecamatan Sukorambi

• Setiap kasus DBD yang terdiagnosis dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten dan Propinsi PE disimpulkan ada tidaknya kejadian KLB DBD.

• KLB DBD ditegakkan jika ada peningkatan jumlah kasus DBD dan Dengue Syok Sindrom (DSS) di suatu desa/kelurahan wilayah lebih luas, 2 kali lipat atau lebih atau lebih dalam kurun waktu 1 minggu/bulan dibanding minggu/bulan sebelumnya atau bulan yang sama tahun lalu.

Page 62: DEMAM BERDARAH

Kegiatan Penanggulangan KLB DBD di Kecamatan Sukorambi

• Mencatat identitas penderita/tersangka DBD di buku harian penderita DBD

• Menyiapkan PE• Petugas datang ke lurah atau kades di wilayah dengan

penderita DBD• Menanyakan ada tidaknya penderita panas dalam

kurun waktu 1 minggu sebelumnya• Memeriksa jentik di tempat penampungan air di dalam

dan di luar rumah (radius 20 rumah di sekitar kasus atau radius 100 meter dari rumah penderita)

• Hasil pemeriksaan jentik dicatat dalam formulir Penyelidikan Epidemiologi (PE)

Page 63: DEMAM BERDARAH

FORMAT PE KLB DEMAM BERDARAH DENGUE Tanggal Penyelidikan : Pukul :IDENTITAS KEPALA KELUARGA1. Nama :2. Umur : Th L / P3. Alamat :

RT : RW : Kel :Kec. : Kab./Kota :

4. Pekerjaan :Alamat Pekerjaan :

5. Hubungan dengan penderita :(diisi bila responden adalah orang-orang kontak)a. Hubungan sedarah serumah (orang tua, anak, saudara, bukan saudara)b. Hubungan tidak serumah (tetangga, teman kantor, teman sekolah, lainnya sebutkan , ………………………………

IDENTITIAS PENDERITA1. Nama :2. Umur : Th L / P3. Pekerjaan/sekolah :4. Alamat Pekerjaan/sekolah :C. RIWAYAT PENYAKIT1. Keluhan / gejala utama yang muncul :2. Kapan mulai muncul (tgl / jam) :3. Apa yang dilakukan saat timbul gejala pertama kali ? Sebutkan

a. …………………………………………………….b. …………………………………………………….c. …………………………………………………….

4. Gejala lain yang timbul :No NoGejalaKapanKondisi (baik/tetap/kurang)1.2.3.4.5.6.7.5. Saat sekarang ini sedang menderita sakit lain (yang sudah didiagnosis oleh tenaga medis) ?

a. Ya b. TidakBila Ya, sebutkan : …………………………………………………………………

6. Apakah ada anggota serumah juga menderita gejala serupa (tersangka DBD) ?a. Ada b. Tidak(Bila ada, lakukan pelacakan dengan form ini)

Page 64: DEMAM BERDARAH

C. SPESIMEN DIPERIKSA

* Ambil darah dari ujung jari teteskan ke “paper disc” hingga penuh. D. PEMERIKSAAN JENTIK

E. PENGOBATAN DAN KONDISI TERAKHIR1. Perawatan yang diberikan :

a. ……………………………………………..b. ……………………………………………..c. ……………………………………………..d. ……………………………………………..

2. Keadaan penderita saat ini :a. Sembuhb. Meninggal, tanggal ………c. Tetap

No Jenis Sampel diperiksa Hasil Laboratorium Keterangan1.2.3.4.5.6.7.

No Tempat Pemeriksaan Jentik Hasil Pemeriksaan KeteranganDalam Rumah Luar

Rumah

1..2.3.4.5.6.7.

Page 65: DEMAM BERDARAH

Format W1NomorKasus:

Usia Alamat JenisKelamin

Tanggal Onset(dd/mm/YY)

JenisSpesimen yang

diambil (*)

Terapi yang diberikan

KondisiSekarang

(**)

Diagnosis

Page 66: DEMAM BERDARAH

FORMAT MINGGUAN (W2)

Puskesmas/Pustu/Bidan*..................................................

Kecamatan ..................................................Kabupaten/Kota ……………….................................. Periode pelaporan: dari Minggu tgl

……/……/……..sampai Sabtu tgl ……/……/………. • Minggu Epidemiologi ke-: ..........•

Page 67: DEMAM BERDARAH

KODE SMS PENYAKIT JML KASUS BARU

A Diare Akut

B Malaria Konfirmasi

C Tersangka Demam Dengue

D Pneumonia

E Diare Berdarah

F Tersangka Demam Tifoid

G Jaundice Akut

H Tersangka DBD

J Tersangka Flu Burung pada Manusia

K Tersangka Campak

L Tersangka Difteri

M Tersangka Pertussis

N AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)

P Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies

Q Tersangka Antrax

R Demam yg tdk diketahui sebabnya

S Tersangka Kolera

T Kluster Penyakit yg tdk diketahui

U Tersangka Meningitis/Encephalitis

V Tersangka Tetanus Neaonatorum

W Tersangka Tetanus

X TOTAL (Jumlah kunjungan)**

Page 68: DEMAM BERDARAH

• Alur DataPeriode: Mingguan (Minggu-Sabtu) format laporan W2

• Pengiriman DataDari puskesmas ke kabupaten/kota data dikirim melalui SMS, HT, dll. Dari Kabupaten/Kota ke propinsi data dikirim melalui email. Dari Propinsi ke Pusat (Subdit Surveilans Epidemiologi) data dikirim melalui email.

• Pelaporan melalui SMS

Page 69: DEMAM BERDARAH

FOGGING / PENGASAPAN :

Mahal Racun Aturan ketat

(dosis, radius, waktu, cuaca)

Resisten Tetap PSN

Page 70: DEMAM BERDARAH

PSN3M+Gerakan

Page 71: DEMAM BERDARAH

GERAKAN PSNGERAKAN PSN

3 M3 M PLUSPLUS

- larvasidasi

- pelihara ikan

- repellant

- obat nyamuk bakar

- obat nyamuk semprot

- kawat kasa

- kelambu

- pakaian panjang

- dllTPA: Tempat Penampungan Air

Page 72: DEMAM BERDARAH

LARVASIDLARVASIDAA LARVASIDLARVASIDAA 1. Membunuh telur dan

jentik nyamuk2. Dilaksanakan setiap

tribulan bersamaan PJB & saat Penanggulangan Fokus

3. Larvasidasi selektif/ TPA sulit dikuras / sulit air

4. Menggunakan larvasida (Temephos, Altosid, Sumilarv)

Page 73: DEMAM BERDARAH

Penyuluhan

• Penyuluhan melalui media elektronik dan media cetak

• Penyuluhan di sekolah, tempat ibadah, tempat pemukiman, pasar, dsb

• Penyuluhan melalui Ketua RT/RW

Page 74: DEMAM BERDARAH

Pembahasan

• Pada grafik 2 disebutkan bahwa sebagian besar penderita DBD di Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember adalah usia sekolah yaitu anak usia sekolah antara 10-17 tahun

• Peran promotif yang dilakukan adalah siswa dilatih untuk memahami 3M dan mampu

mengaplikasikan di lingkungan rumah khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya.

• Peran selanjutnya adalah peran promotif diharapkan siswa mampu melakukan promosi baik di keluarga, masyarakat dan sekolah akan

bahaya serta pencegahan DBD

Page 75: DEMAM BERDARAH

PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk)

• Hambatan yang ada yaitu bahwa pemahaman/ pengetahuan masyarakat mengenai DBD belum cukup baik.

• menggelar Lomba Inovasi Upaya Penanggulangan DBD Tingkat Kecamatan Sukorambi,

• memasang stiker warna hitam bagi RW yang mmemiliki jentik nyamuk paling banyak

• kranisasi

Page 76: DEMAM BERDARAH

TERIMA KASIH