Delphi Perulangan.fix
-
Upload
azus-el-clasico -
Category
Documents
-
view
160 -
download
13
Transcript of Delphi Perulangan.fix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap
seluruh aspek kehidupan manusia. Sehingga tidak perlu heran ketika masyarakat
mencoba hal-hal yang baru untuk menambah wawasan mereka, seperti :
menjelajahi internet, menguasai Microsoft office serta membuat program-program
yang sederhana maupun program yang rumit menggunakan bahasa
pemprograman. Biasanya para programer menggunakan bahasa pemprograman
yang mudah untuk membuat suatu program komputer. Banyak bahasa
pemprograman yang ada saat ini, diantaranya adalah bahasa pascal, C, C++,
Visual basic, Delphi, Java dan lain-lain.
Bagi para pemula, biasanya Delphi adalah bahasa yang tepat untuk di
pelajari karena Delphi memiliki beberapa keunggulan. Singkatnya, Delphi ialah
suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan
aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas,
kualitas, software development, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik
serta diperkuat dengan pemprogramannya yang terstruktur. Delphi menyediakan
object yang sangat kuat, canggih dan lengkap sehingga memudahkan pemrogram
dalam merancang, membuat dan menyelesaikan aplikasi database yang
diingginkan. Selain itu, Delphi juga dapat menanggani data dalam berbagai format
database, misalnya format MS-Access, SyBase, Oracle, FoxPro, Informix, DB2
dan lain-lain. Format database yang dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan
dBase. Secara umum, kemampuan Delphi adalah menyediakan komponen-
komponen dan bahasa pemrograman yang handal. Fasilitas pemrograman tersebut
dibagi dalam dua kelompok, yaitu object dan bahasa pemrograman. Secara
ringkas, object adalah salah satu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan
biasanya dapat dilihat (visual). Object biasanya dipakai untuk melakukan tugas
tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu. Oleh karena itu, pengulangan
digunakan untuk menjalankan satu atau beberapa pernyataan sebanyak beberapa
kali. Dengan kata lain, pengulangan memunkinkan kita untuk menjalankan
beberapa pernyataan hanya dengan menuliskan pernyataan tersebut satu kali saja.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah melakukan pengulangan
statement for…do,while…do dan repeat…until. Mengenal komponen memo dan
groupbox serta menggunakan fungsi format dengan baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perulangan pada Delphi
In any programming language must have known a looping or looping
mechanism. Looping here is very useful to control the program, especially if there
is a repetitive activity and there is even a certain condition in the loop. Repetition
is a way to repeat one or a set of commands until it reaches a certain state in
writing. Delphi programs sometimes do not need a program that is too long when
it only consist of the repetition of the previous program. An iterative process is a
process within a certain limit can be written briefly by using a looping (Neil,
2006).
Dalam bahasa pemrograman apapun pasti dikenal suatu mekanisme
looping atau perulangan. Looping disini sangat berguna sekali untuk mengontrol
jalannya program, terutama jika ada aktivitas yang berulang-ulang dan bahkan ada
suatu kondisi tertentu di dalam looping tersebut. Perulangan adalah suatu cara
untuk mengulang satu atau sekumpulan perintah sampai mencapai kondisi tertentu
Dalam penulisan program Delphi ada kalanya tidak membutuhkan program yang
terlalu panjang ketika hanya terdiri dari pengulangan dari program yang
sebelumnya. Proses pengulangan suatu proses dalam batas tertentu tersebut dapat
ditulis secara singkat dengan menggunakan looping. Pernyataan berulang
digunakan untuk melakukan pengulangan eksekusi pernyataan tertentu dengan
banyak pengulangan. Dalam pernyataan berulang ini terdapat suatu bilangan
penghitung pengulangan. Pengulangan akan berhenti sampai batas bilangan
tertentu. Bilangan batas ini bisa berupa konstanta atau variable. Hitungan
pengulangan bisa dilakukan maju atau mundur. Pada hitungan maju, bilangan
pengulang bertambah dari harga terkecil menjadi harga terbesar dan sebaliknya
pada hitungan mundur, bilangan pengulang berkurag dari harga terbesar menjadi
harga terkecil (Neil, 2006).
Bentuk perulangan di bagi menjadi tiga yaitu (Alam, 2003):
1. FOR – TO – DO dan FOR – DownTo - DO
This is the most common loop type. For loops are executed a fixed number
of times, determined by a count. They terminate when the count is exhausted. The
count (loop) is held in a variable that can be used in the loop. The count can
proceed upwards or downwards, but always does so by a value of 1 unit. This
count variable can be a number or even an enumeration. Ini adalah bentuk looping
yang paling sering digunakan. Untuk loop akan dieksekusi sebanyak beberapa
kali yang ditentukan oleh hitungan. Mereka mengakhiri ketika menghitung habis.
Count (loop) diadakan di sebuah variabel yang dapat digunakan dalam loop.
Count dapat memproses ke atas atau ke bawah, tapi selalu melakukannya dengan
nilai 1 unit. Variabel count ini dapat beberapa kali angka atau beberapa kali
penghitungan (Neil,2006).
Perulangan for dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu (Martina,2004):
a. Perulangan For To Do
Bentuk umum dari perulangan dari for..to..do adalah:
Berikut ini adalah contoh penggunaan for..to..do dalam aplikasi. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buatlah aplikasi dengan cara klik menu File > New > VCL Forms
Application.
2. Letakkan dua komponen Label, satu komponen Button, dan satu
komponen Memo.
3. Lakukan pengaturan seperti pada Tabel berikut.
Komponen Aplikasi For...to...do
b. Perulangan For Downto Do
Perulangan ini sama dengan For To Do, namun arah counternya
sebaliknya yaitu turun kebawah (mundur/turun). Ketikkan contoh program berikut
pada tombol For Downto Do pada event On Click. Perbedaan antara to dan down
to adalah pada kondisi nilai awal dan akhir. Pada to nilai awal lebih kecil dari nilai
akhir, sedangkan pada down to nilai awal lebih besar dari nilai akhir. Perlu
diingat, bahwa variabel kendali harus dideklarasikan dengan tipe data integer.
2. Perulangan While Do
While loops are very similar to Repeat loops except that they have the exit
condition at the start. This means that we use them when we wish to avoid loop
execution altogether if the condition for exit is satisfied at the start. Loop
statement is commonly used when you do not know exactly how much you will
repeat the statement. The end of this loop in the specified by a condition. If the
conditions are not met then the recurrence will end. In other words, as long as the
conditions are met, the loop will be continued. Perulangan while sama seperti
perulangan repeat namun mereka mempunyai kondisi keluar saat memulai. Ini
artinya kita menggunakan mereka ketika kita berharap menghindari loop eksekusi
jika kondisi untuk keluar terpenuhi diawal. Pernyataan pengulangan ini biasanya
digunakan bila anda belum tahu pasti berapa banyak anda akan mengulang
pernyataan – pernyataan. Berakhirnya pengulangan ini di tentukan oleh suatu
kondisi. Bila kondisi sudah tidak terpenuhi maka pengulangan akan berakhir.
Dengan kata lain, selama kondisi masih terpenuhi, pengulangan akan terus
dilakukan (Neil,2006).
Bentuk umum dari perulangan ini adalah (Mangkulo,2005):
While kondisi do Perintah1 Perintah2 ....End;
Perulangan ini mirip dengan perulangan Repeat Until, tetapi
pengecekannya berada di awal sebelum melakukan proses yang berulang.
Perulangan ini berjalan selama kondisi pengecekan bernilai true. Jika kondisi telah
mempunyai nilai false maka perulangan tidak dilakukan lagi.
Jenis looping ini hampir sama dengan jenis looping repeat…until. Beda dari
kedua jenis looping ini adalah jika pada looping repeat…until dilakukan proses
dahulu baru dilihat syarat mengakhiri looping masih memenuhi atau tidak. Jika
memenuhi maka proses looping akan berhenti tapi kalau tidak maka looping akan
terus berjalan sedangkan pada jenis looping while…do syarat melakukan looping
diajukan terlebih dahulu jika memenuhi maka proses akan dilakukan tapi jika
tidak maka looping tidak dilakukan (Alam, 2003).
3. Perulangan Repeat Until
Konstruksi repeat digunakan untuk melakukan perulangan sampai suatu
kondisi terpenuhi. Berbeda dengan while yang melakukan pengecekan sebelum
pengulangan dilakukan, pengulangan jenis repeat melakukan pengecekan kondisi
setelah perulangan dilakukan. Perulangan ini bekerja sampai kondisi yang
diinginkan tercapai. Bentuk perulangan ini mempunyai pola sebagai berikut
(Mangkulo, 2005):
Perulangan repeat akan dilakukan sampai kondisi Until bernilai benar. Jadi
prinsipnya perulangan dilakukan selama kondisi bernilai salah dan akan berhenti
apabila kondisi bernilai benar. Setiap program yang memakai perulangan repeat
until minimal akan melakukan perulangan satu kali. Berlawanan dengan While,
yang akan memproses aksi hanya bila kondisi pengulangan bernilai true, pada
pengulangan Repeat, sistem akan memproses aksi selama kondisi_berhenti
bernilai false. Dengan demikian aksi pasti akan selalu diproses (minimal satu
kali). Pada tipe ini, pengulangan dapat terjadi terus-menerus (tidak pernah
Repeat Perintah1; Perintah2; ....Until Kondisi
berhenti), yaitu bila kondisi berhenti tidak pernah bernilai true. Pengulangan
Repeat .. Until hampir sama dengan pengulangan While .. Do dan biasanya
digunakan jika jumlah pengulangan belum dapat ditentukan pada saat program
ditulis. Perbendaannya, pernyataan Repeat .. Until dan While .. Do terletak pada
letak pengecekan kondisi. Jika pada pernyataan While .. Do kondisi dicek pada
awal blok pernyataan yang harus diulang, sedangkan pada pernyataan Repeat ..
Until, kondisi dicek pada akhir blok pernyataan yang harus diulang. Jenis looping
ini digunakan untuk looping dengan sampai dengan batas yang ditentukan setelah
pernyataan until (Jogiyanto, 2004).
2.1.1 Pengertian dan fungsi memo pada Delphi
Memo merupakan komponen yang sering digunakan dalam pembuatan
aplikasi. Memo menampilkan sebuah area pengeditan dimana user dapat
memasukan teks. Selain itu juga digunakan untuk memodifikasi beberapa baris
teks di dalamnya. Komponen yang dipakai untuk membuat button yang akan
dipakai untuk memilih pilihan di dalam aplikasi. Jika mengklik komponen button
tersebut maka suatu perintah atau kejadian akan dijalankan (Jogiyanto, 2004).
Memo merupakan kontrol yang dipakai sebagai tempat untuk mengisi
maupun untuk menampilkan data. Fungsinya hampir sama dengan edit box,
perbedaannya pada edit box teks yang dimasukkan dan ditampilkan hanya satu
baris saja, sedangkan pada memo dapat ditampilkan lebih dari satu baris. Dengan
memo user pengguna program aplikasi dapat mengisi data ke dalam program.
Selain itu memo juga dapat digunakan untuk menampilkan data pada user. Berikut
ini beberapa contoh properti dari memo yang sering dipakai pada program
aplikasi yaitu (Mangkulo, 2005):
Untuk beberapa contoh event memo yang sering dipakai pada program aplikasi adalah sebagai berikut (Mangkulo,2005):
Tampilan dari memo adalah sebagai berikut:
Memo digunakan sebagai tempat untuk melihat hasil perulangannya.
Komponen Memo umumnya digunakan untuk pemasukan data string yang bisa
menampung data dalam bentuk beberapa paragraf (banyak baris). Komponen ini
dapat kita samakan dengan Notepad. Isi dari komponen ini ada di properti Lines.
Memo merupakan kontrol yang dipakai sebagai tempat untuk mengisi maupun
menampilkan data (Neil, 2006).
2.1.2 Pengertian dan fungsi groupbox pada Delphi
Group Box merupakan sebuah kontainer yang dapat digunakan untuk
mengelompokkan komponen-komponen lain seperti Radio Button, CheckBox dan
komponen kontainer yang lain. Groupbox memiliki fungsi untuk mengelompokan
kontrol-kontrol yang ada pada form. Komponen ini digunakan untuk
mengelompokkan komponen lain yang sejenis misalnya checkbox, radiobutton,
dan lainnya. Beberapa property yang umumnya digunakan yaitu Caption,
menyatakan judul yang akan ditampilkan pada bagian atas groupbox (Alam,
2003).
GroupBox memiliki fungsi untuk mengelompokkan kontrol-kontrol yang
ada pada form. Selain itu, groupbox juga dapat membantu mengatur tampilan
form dan kontrol-kontrol pada form. GroupBox biasanya dipakai untuk membuat
membingkai dan mengelompokkan beberapa object. Groupbox yang digunakan
untuk mengelompokkan beberapa DBRRadiobutton. Fungsi format dipakai untuk
memperoleh data string dari suatu data numerik dengan format tertentu. Dengan
group box maka tampilan form pada suatu keadaan tertentu akan menjadi lebih
teratur. Selain itu salah satu fungsi dari group box adalah pada penggunaan radio
button. Pada satu form, radio button yang dapat dipilih hanya satu. Jika pada satu
form terdapat beberapa bagian, maka pada satu bagian tersebut dapat memilih satu
radio button (Jogiyanto, 2004).
(Jogiyanto, 2004).
2.1.3 Fungsi format pada Delphi
Function have usefulness which is nearly is equal to procedure meagrely
difference, that is function only giving one result, meaning if an function used by
hence function always calculate one value of variable ( in this case itself function
niai). Name of function, besides used by for call the function, is also considered to
be one variable. In function there no parameter of variable, all parameter
considered to be value parameter. All considered as by formal parameter of input
at the function with output is itself function name acting as variable. Format
function of dipai to get value of string of array data. Array data can in the form of
all kinds of data. Itself array is variable able to contain data gathering and defined
by as an data type used for the save of data element gathering which is have type
to is equal to homogeneous structure. Data array element type referred as with
type of basis. Array accessed pursuant to number massage or index. Operate for in
array cannot be conducted to a element. Operation able to be imposed to a array
element is equal to operation able to be imposed to bases type (Martina, 2004).
Fungsi mempunyai kegunaan yang hampir sama dengan prosedur dengan
sedikit perbedaan, yaitu fungsi hanya memberikan satu hasil, berarti jika suatu
fungsi digunakan maka fungsi selalu menghitung satu nilai variable (dalam hal ini
niai fungsi itu sendiri). Nama fungsi, selain digunakan untuk memanggil fungsi
tersebut, juga dianggap sebagai satu variable. Dalam fungsi tidak ada parameter
variable, semua parameter dianggap sebagai parameter nilai. Semua parameter
formal diperlakukan sebagai masukan pada fungsi tersebut dengan keluaran
adalah nama fungsi itu sendiri yang bertindak sebagai variable. Fungsi format
dipai untuk mendapatkan nilai string dari data array. Data array dapat berupa
bermacam-macam data. Array itu sendiri adalah variable yang dapat berisi
himpunan data dan didefinisikan sebagai suatu tipe data yang digunakan untuk
menyimpan himpunan elemen data yang bertipe sama dengan struktur homogen.
Tipe data elemen array disebut dengan tipe basis. Array diakses berdasarkan
nomor urut atau indeks. Operasi dalam array tidak dapat dilakukan terhadap
sebuah elemen. Operasi yang dapat dikenakan terhadap sebuah elemen array sama
dengan operasi yang dapat dikenakan terhadap tipe basis (Martina, 2004).
Memo Untuk menampilkan dan input data yang mempunyai kapasitas
lebih besar (lebih dari 1 baris). Parameter Value merupakan nilai yang akan
dikonversi. Parameter Precision menetapkan presisi nilai yang diberikan, nilainya
boleh 7 atau kurang untuk nilai bertipe Single, 15 atau kurang untuk nilai bertipe
Double dan 18 atau kurang untuk nilai bertipe Extended. Sedang parameter Digits
dan Format bersama-sama menentukan format nilai dalam tipe String. Format-
format nilai yang diijinkan dapat dilihat pada tabel berikut ini (Mangkulo,2005):
Format Definisi
ffGeneral
Format angka umum. Nilai dikonversi menggunakan format
‘titik’ atau format ilmiah. String hasil konversi menggunakan
format ‘titik’ jika jumlah digit di sebelah kiri tanda desimal
nilainya kurang dari atau sama dengan presisi yang ditetapkan,
dan jika nilainya lebih besar dari atau sama dengan 0,00001. Jika
tidak, String hasil konversi menggunakan format ilmiah, dan
parameter Digit menentukan jumlah digit minimum dalam
eksponensial (antara 0 sampai 4).
ffExponent
Format ilmiah. Nilai yang dikonversi ke dalam tipe String
berformat ‘-d,ddd..E+dddd’. String hasil konversi diawali
dengan tanda minus jika angkanya adalah negatif, dan satu digit
di depan tanda desimal. Jumlah digit sebelum eksponensial
diberikan dalam parameter Precision. Karakter eksponensial ‘E’
selalu diikuti dengan tanda minus atau plus dan sampai pada
empat digit. Parameter Digit menentukan jumlah digit minimum
dalam eksponensial (antara 0 sampai 4).
ffFixed
Format ‘titik’. Nilai yang dikonversi ke dalam tipe String
berformat ‘-ddd,ddd’. String hasil konversi diawali dengan tanda
minus jika angkanya adalah negatif, dan sedikitnya satu digit di
depan tanda desimal. Jumlah digit setelah tanda desimal
diberikan dalam parameter Precision, harus antara 0 sampai 18.
Jika jumlah digit di sebelah kiri tanda desimal nilainya lebih
besar atau sama dengan presisi yang ditetapkan, format yang
digunakan adalah format ilmiah.
ffNumber
Format angka. Nilai yang dikonversi ke dalam tipe String
berformat ‘-d.ddd.ddd,ddd’. Format ffNumber hampir sama
dengan format ffFixed kecuali String hasil konversi yang berisi
pemisah ribuan.
ffCurrency Format mata uang. Nilai yang dikonversi ke dalam tipe String
mewakili jumlah mata uang. Konversi dikendalikan oleh
variabel global CurrencyString, CurrencyFormat,
NegCurrFormat, ThousandSeparator, dan DecimalSeparator,
semuanya diinisialisaikan dalam format mata uang pada Control
Panel Window. Jumlah digit setelah tanda desimal diberikan
dalam parameter Digit, harus antara 0 sampai 18.
2.2 Contoh struktur program perulangan
Contoh program Perulangan For To Do (Jogiyanto, 2004):
Contoh program Perulangan While Do (Jogiyanto, 2004):
Contoh program Perulangan Repeat Until (Jogiyanto, 2004):
DAFTAR PUSTAKA
procedure TForm1.Button5Click(Sender: TObject);var i : integer;beginlistbox1.Clear;i:=0;While i<10 do begin i:=i+1; listbox1.Items.Add(inttostr(i)); end;end;
procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject);var i : integer;begini:=0;listbox1.Clear;repeat i:=i+1; listbox1.Items.Add(inttostr(i));until i=10end;
DAFTAR PUSTAKA
Alam, Agus. 2003. Mengolah DataBase dengan Borland Delphi. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Jogiyanto, H.M. 2004. Turbo Pascal. Yogyakarta: Andi Offset.
Mangkulo, Hengky Alexander. 2005. Membuat Aplikasi DataBase dengan
Delphi.Jakarta: Elex media Komputindo
Martina, Inge. 2004.Pemrogaman Visual Delphi.Jakarta: Elex Media
Komputindo
Neil, Moffatt. 2006. Delphi Programming. America: Octal Publishing.Inc.