Dehidrasi
-
Upload
putridunda -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of Dehidrasi
Putri Marissa Khadmillah Irianti Dunda
0401138419202
Gamma 2014
Kelompok A4
Dehidrasi adalah suatu kondisi tubuh yang abnormal di mana sel-sel tubuh
kekurangan cairan. Otot, organ, dan jaringan di dalam tubuh terdiri dari 70% air, dan air juga
sangat penting untuk berbagai proses tubuh.
Dehidrasi akan mengakibatkan banyak masalah dan gangguan bagi tubuh, seperti
gangguan dalam pembuangan toksin (racun), pengiriman nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh,
produksi energi, dan pelumasan sendi. Dehidrasi berat akan mempengaruhi sistem tubuh, dan
juga dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit. Sementara natrium dan kalium adalah
elektrolit yang berperan besar dalam proses-proses kritis tubuh, seperti untuk kenormalan
fungsi otot dan irama jantung. Dehidrasi berat bisa berkomplikasi serius dan mengancam
jiwa, seperti syok, koma bahkan kematian.
Dehidrasi dikategorikan menjadi tiga: ringan, sedang dan berat. Yang mana ketiganya
dikategorikan berdasarkan jumlah cairan yang hilang di dalam tubuh. Dehidrasi sedang
hingga berat bisa berubah menjadi kondisi darurat yang mengancam jiwa. Bayi, anak-anak,
atlet dan orang yang berusia lanjut sangat rentan terhadap dehidrasi dan komplikasinya,
meskipun dehidrasi dialami semua kelompok usia.
Gejala Dehidrasi
Gejala dehidrasi bervariasi pada tiap individu tergantung dari penyebabnya. Gejala
dehidrasi dapat muncul secara tiba-tiba (akut), seperti selama atau setelah sakit yang disertai
muntah atau diare berulang. Dehidrasi juga dapat berubah menjadi berkelanjutan (kronis),
seperti pada orang yang tidak minum cukup cairan karena khawatir akan inkontinensia
(ketidakmampuan dalam mengontrol air kemih).
Pada sebagian orang, terutama orang yang berusia lanjut, seringkali tidak menyadari
bahwa mereka mengalami gejala dehidrasi. Hal ini mungkin karena mereka tidak menyadari
atau merasakan gejalanya.
Gejala dehidrasi meliputi:
Bibir dan lidah kering
Kulit kering
Sakit kepala ringan
Kurang atau tidak buang air kecil
Haus.
Jika cepat mendapatkan perawatan, dehidrasi sedang hingga berat bisa menjadi serius
dan mengancam jiwa seseorang. Dehidrasi juga bisa merupakan gejala dari kondisi serius lain
yang mendasarinya, seperti diabetes Tipe I atau gagal ginjal. Segeralah minta bantuan medis
jika seseorang mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut ini:
Tingkat kesadaran atau kewaspadaan menurun
Nyeri atau perasaan tidak nyaman pada dada (palpitasi)
Bingung
Pusing
Bayi tidak bisa atau tidak merespon makanan
Sedikit air mata saat menangis, terutama pada bayi
Kelemahan atau kram otot
Mual dan muntah
Tidak buang air kecil, atau air seni berwarna kuning gelap, coklat atau berwarna teh
Mata cekung
Ubun-ubun cekung (titik lembut pada kepala bayi)
Bayi terlihat lemah.
Penyebab Dehidrasi
Dehidrasi dapat disebabkan karena kurangnya minum air atau cairan. Dehidrasi juga
bisa merupakan dampak dari suatu kondisi yang menyebabkan tubuh kehilangan banyak
cairan, seperti diare yang berlebihan, luka bakar serius, demam, dan berada di elevasi
(ketinggian tanah) tinggi. Dehidrasi juga merupakan gejala dari beberapa penyakit, gangguan
atau kondisi yang mendasarinya, seperti defisiensi aldosteron (hormon yang diproduksi
kelenjar adrenal), diabetes Tipe I, dan gagal ginjal.
Minum air sejatinya adalah untuk mengganti cairan yang hilang karena aktivitas
sehari-hari atau karena fungsi normal tubuh, seperti hilangnya kelembaban karena proses
pernapasan, kemih dan berkeringat. Cairan dalam tubuh bisa hilang karena beberapa kondisi
berikut:
Mengonsumsi alkohol dan intoksikasi (keracunan)
Suhu/cuaca yang sangat panas
Olahraga yang menyebabkan keringat banyak keluar, seperti maraton dan sepakbola
Perdarahan
Berada di elevasi tinggi
Tingkat kelembaban rendah.
Dehidrasi juga bisa disebabkan karena suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya
banyak cairan karena terlalu sering berkemih, kondisi-kondisi itu antara lain:
Diabetes
Ketoasidosis diabetik
Hyperosmolar hyperglycemic nonketotic syndrome (HHNS)
Pengobatan dengan obat diuretik seperti furosemide (Lasix).
Juga banyak kondisi atau gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan dehidrasi
karena muntah atau diare. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
Infeksi bakteri atau virus pada saluran pencernaan, seperti keracunan
makanan ataugastroenteritis
Gangguan makan (bulimia atau anoreksia)
Gastroesophageal reflux disease (GERD)
Radang usus (termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulserativa)
Influenza
Morning sickness selama kehamilan.
Faktor Risiko Dehidrasi
Para ahli kesehatan telah mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapat membuat
seseorang rentan terkena dehidrasi. Faktor-faktor risiko tersebut adalah:
Berusia lanjut (lebih dari 65 tahun)
Diabetes
Diare, demam atau muntah
Penyakit, gangguan atau kondisi kesehatan yang membuat pengeluaran urin menjadi
berlebih, seperti diabetes
Penggunaan narkoba
Anak-anak usia enam tahun ke bawah.
Untuk menurunkan risiko terkena dehidrasi, seseorang harus cukup minum air atau
hidrasi yang baik. Pada umumnya, dehidrasi dapat dicegah dengan minum air sekitar 8 gelas
per hari. Jika Anda memiliki suatu penyakit, gangguan atau kondisi yang menyebabkan Anda
kehilangan banyak cairan, segeralah minta bantuan medis dan taati perawatannya.
Komplikasi dehidrasi
Komplikasi terkait dehidrasi dapat berbeda-beda dan bersifat progesif, hal ini
tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Karena dehidrasi dapat disebabkan oleh
penyakit serius, tidak adanya pengobatan akan mengakibatkan komplikasi menjadi lebih
serius dan menyebabkan kerusakan permanen. Jadi sangat penting bagi penderita dehidrasi
sedang hingga berat untuk mendapatkan bantuan medis. Setelah penyebab dehidrasi yang
mendasarinya sudah ditemukan, taati rencana pengobatannya demi menurunkan risiko
komplikasi potensial seperti di bawah ini:
Kerusakan otak
Aritmia jantung (irama jantung abnormal)
Koma
Ketidakseimbangan elektrolit
Gagal ginjal
Syok
Pengobatan Dehidrasi
Langkah pertama untuk mengatasi dehidrasi adalah dengan mencegahnya. Untuk
orang dewasa, minumlah minimal 8 gelas air setiap hari. Pada sebagian orang, kebutuhan
minum air akan lebih besar, seperti pada atlet atau orang-orang yang tinggal di dataran tinggi
atau di tempat yang bersuhu tinggi dan beriklim kering. Untuk para atlet, sangat disarankan
untk mengonsumsi minuman elektrolit.
Ketika dehidrasi sudah berkembang, pengobatan yang tepat akan memberikan hasil
yang baik, sekaligus meminimalisir kemungkinan komplikasi yang serius. Pengobatan
dehidrasi akan tergantung dari penyebab, adanya penyakit lain, usia dan beberapa faktor
lainnya.
Pengobatan dehidrasi ringan
Dehidrasi ringan dapat diatasi dengan minum cairan sedikit-sedikit namun dengan
interval yang pendek (sering). Untuk bayi dan anak-anak yang muntah atau diare, berikan
rehidrasi oral seperti oralit, yang mana oralit juga sangat dianjurkan ketika terjadi muntah dan
diare. Semua minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan minuman soda harus
dihindari. Kafein akan memperburuk dehidrasi karena menyebabkan peningkatan potensi
buang air kecil.
Pengobatan dehidrasi sedang hingga berat
Dehidrasi sedang hingga berat biasanya membutuhkan rawat inap dan perawatan
intensif di rumah sakit. Cairan intravena diberikan berikut penggantian cairan elektrolit.
Elektrolit dan parameter penting lainnya, seperti tanda-tanda vital harus dipantau secara
kontinyu. Untuk kasus dehidrasi yang komplikasinya sampai mengancam jiwa seperti gagal
ginjal dan syok hipovolemik, maka diperlukan tindakan-tindakan penunjang kehidupan.
Referensi:
Dehydration. Medline Plus, a service of the National Library of Medicine National
Institutes of Health. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000982.htm.
Dehydration. PubMed Health, a service of the NLM from the NIH.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001977/.
What is Dehydration? KidsHealth.org.
http://kidshealth.org/teen/safety/first_aid/dehydration.html.
Tierney LM Jr., Saint S, Whooley MA (Eds.) Current Essentials of Medicine (4th
ed.). New York: McGraw-Hill, 2011.