Degradasi Air
-
Upload
cahaya-hati -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Degradasi Air
-
8/12/2019 Degradasi Air
1/3
1. DEGRADASI AIR ADALAHDegradasi airadalah suatupenurunan kualitasair,baik berupa penurunan kualitas fisis, kualitas secara kimia,
kualitas berdasarkan bakteriologis dalam air, maupun kualitas berdasarkan radioaktivitas dalam air, serta
bisa juga berupapenurunan kuantitasair.
2. FENOMENA DEGRADASI AIRFenomena-fenomena yang menunjukkan telah terjadinya degradasi air,antara lain;
Ketimpangan debit air
Pada musim hujan, debit air melampaui batas, sehingga banjir terjadi dimana-mana. Sebaliknya,
ketika memasuki musim kemarau, terjadi kekeringan yang berkepanjangan.
Tercemarnya air oleh bakteri E. colli
Di pemukiman padat penduduk, tidak sedikit masyarakat yang menempatkan septi tank berdekatan
dengan sumur. Hal ini mengakibatkan air sumur tersebut tercemar oleh bakteri E. colli.
Air sumur yang rasanya asam
Dewasa ini banyak dijumpai air sumur yang berwarna kekuningan, berbau karat, dan rasanya agak
asam.
Degradasi Air Tanah Dangkal Akibat Air Lindi (Leachate) di Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Putri
Cempo Surakarta.
Karakteristik sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo sebagian besar adalah
sampah organik, yaitu terdiri dari 81% sampah organik basah yang biodegradable. Kandungan
sampah organik yang tinggi mengakibatkan jumlah air lindi (leachate) hasil peluruhan sampah juga
semakin tinggi. Sistem open dumping dan tidak adanya penanganan air lindi mengakibatkan air lindi
langsung merembes ke lapisan tanah di bawahnya dan mencemari air tanah di sekitar TPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air tanah di Desa Sulurejo dan Randusari sudah tercemar dan
tidak layak dikonsumsi. Parameter kualitas air tanah yang melebihi baku mutu air kelas I PPRI No.82
tahun 2001 di antaranya adalah padatan total terlarut (71,00-76,00 mg/L), BOD (4,06-48,54 mg/L),COD (13,03-86,79 mg/L), besi (0,87 mg/L), dan Coliform fecal (1750-2400 MPN/100 mL), dan nilai DO
kurang dari baku mutu air kelas I (< 6 mg/L). Tingkat degradasi kualitas air tanah dangkal ditentukan
dengan Metode Indeks Pencemaran (IP). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tujuh sumur di
lokasi penelitian tergolong cemar ringan dengan nilai IP berkisar antara 1,1153 sampai 4,115.
-
8/12/2019 Degradasi Air
2/3
3. PENYEBAB DEGRADASI AIR
Penyebab degradasi air banyak sekali, antara lain ;
Pembangunan pemukiman di sekitar DAS, serta pembuangan limbah ke DAS Kurangnya perawatan sumber air Penggundulan hutan Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk.
Sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.
Deterjen
Sampah organik
Limbah industri anorganik (berbentuk gas, cair dan padat)
. Penyebab degradasi airBerbagai faktor penyebab berkurangnya debit air bersih,antara lain;
a. Kekeringan,
Saat ini banyak fenomena kekeringan yang melanda sejumlah daerah. Kekeringan bisa merupakan akibat
dari ulah manusia ataupan karena kondisi geografisnya. Dari ulah manusia
b. Praktik illegal logging yang tidak terkendali,
Illegal logging merupakan praktek penebangan pohon secara liar tanpa di imbangi dengan penanaman
kembai. Keuntungan yang di peroleh pelaku illegal logging ini meman sangatlah besar,namun mereka tidak
menyadari bahwa sesungguhnya akibat yang di timbulkan jauh lebih besar dari pada keuntungan yang di
peroleh. Saat hujan turun air tersebut tidak akan diserap oleh tanah karena tanah tersebut tidak mempunyai
akar sehingga akan terus mengalir. Tidak jarang juga mengakibatkan banjir bandang. Illegal logging
umumnya terjadi di daerah perbukitan sehingga ini salah satu factor penyebab berkurangnya debit air
khususnya di perkotaan.
c. Pengelolaan sumber-sumber air bersih yang tidak benar.
Sungai merupakan salah satu sumber air bersih bagi manusia. Namun saat ini air bersih tersebut telah
berubah menjadi air keruh karena sungai yang tadinya bersih saat ini menjadi berbagai pusat aktifitas
manusia. Kita bisa melihat masyarakat di sepanjang bantaran sungai, khusunya di perkotaan. Mereka
menggunakan sungai tersebut sebagai tempat mandi,tempat buangan (sampah/kotoran),mencuci bahkan
untuk konsumsi sehari-haripun menggunakan air tersebut. Maka di sadari ataupun tidak air tersebut telah
tercemar oleh bahan-bahan kimia dari sabun yang mereka gunakan.
d. Proses industrialisasi.
Yang mencemari lingkungan sekitar yang berdampak kepada surutnya pasokan air bersih di suatu daerah
ataupun timbulnya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor adalah masalah limbah industrialisasi.
Sampai saat ini ternyata masih banyak perusahaan-perusahaan yang membuang limbah pabriknya dengandialirkan ke sungai. Ini tidak saja berakibat pada berkurangnya pasokan air bersih tapi juga berdampak pada
kesehatan masyarakat yang akan teranggu. Kita bisa membayangkan bagaimana kalau sampai bahan kimia
dari limbah pabrik tersebut masuk kedalam tubuh kita dan kalau sudah begitu siapa yang akan bertangung
jawab?
e. Faktor budaya,
Dimana budaya konsumtif dan tidak menghormati lingkungan membuat banyak daerah yang menjadi
resapan air telah beralih fungsi menjadi gedung-gedung perkantoran, perumahan dan pertokoan elit. Pada
dasarnya tanah yang bagus adalah tanah yang mengandung unsur-unsur hara sehingga mampu menyerap
air. Tapi di perkotaan saat ini tanah sudah sulit ditemui,karena semua sudah beralih menjadi jalan-jalan yang
dilapisi dengan semen(beton-beton).
Namun, krisis air bersih di perkotaan umumnya berbentuk tercemarnya sungai-sungai oleh limbah rumah
tangga dan industri. Padahal air sungai itu dijadikan bahan baku pengolahan air kotor oleh Perusahaan Air
-
8/12/2019 Degradasi Air
3/3
Minum (PAM) menjadi air bersih. Semakin tercemar air baku yang ada, semakin mahal biaya pengolahannya.
Situasi ini memaksa masyarakat membayar lebih mahal air bersih yang mereka gunakan.