DEFINISI KECERDASAN INTERPERSONAL Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan individu dalam menjalin...
-
Upload
pertamatama -
Category
Documents
-
view
2.303 -
download
4
Transcript of DEFINISI KECERDASAN INTERPERSONAL Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan individu dalam menjalin...
A. Kecerdasan Interpersonal
1. Pengertian Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan intrapersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka
terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk mengenali berbagai
kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Peserta didik
semacam ini senang melakukan instropeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun
kelemahannya, kemudian mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya
cenderung menyukai kesunyian dan kesendirian, merenung, dan berdialog dengan
dirinya sendiri.
Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan individu dalam menjalin
relasi dengan orang lain. Individu yang cerdas secara interpersonal memiliki
kemampuan untuk mempersepsikan dan menangkap perbedaan-perbedaan mood,
tujuan, motivasi, dan perasaan-perasaan orang lain. Termasuk dalam hal ini
adalah kemampuan untuk membedakan berbagai tanda interpersonal. Kecerdasan
untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan
temperamen orang lain.
Kecerdasan Interpersonal (bisa juga dikatakan sebagai kecerdasan social),
diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan
relasi, membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua
belah pihak berada dalam situasi menang-menang atau menguntungkan. Individu
yang cerdas secara interpersonal mampu untuk mengerti dan menjadi peka
terhadap perasaan, suasana hati, intense (maksud dan keinginan), motivasi, watak,
temperament orang lain, dan menanggapinya secara layak. Kepekaan akan
ekspresi wajah, suara, isyarat dari orang lain juga masuk dalam inteligensi ini.
Kecerdasan interpersonal merujuk pada spectrum yang merentang dari
secara instan merasa keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan
pikirannya. Individu cerdas secara interpersonal tergolong sabar dalam
mendengarkan komunikasi dari lawan bicaranya, meskipun kadang ia tak
mengerti topik pembicaraannya. Reaksinya menunjukkan bahwa ia ingin
menghargai lawan bicaranya. Individu tergolong orang yang tak menyukai konflik
terbuka dengan orang lain. Ia banyak mengalah dan lebih mengutamakan untuk
menjaga harmoni dalam berhubungan. Kadang ia tak enak hati (jawa=sungkan)
untuk berterus terang atas keperluannya, sehingga ia menunggu waktu yang tepat
untuk menyampaikannya. Ada individu yang memiliki kecerdasan interpersonal
yang tinggi tetapi gejala perilakunya nampak kurang pandai menjalin relasi.
Sesungguhnya individu ini memiliki karakter lambat panas terhadap orang yang
baru dikenalnya. Individu cenderung menyampaikan sesuatu yang ada disekitar
untuk membuka pembicaraan. “hujan terus dalam minggu ini” pernyataan
pembuka komunikasi ini disampaikan ketika sedang hujan pada hari itu.
a. Dimensi-Dimensi Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Interpersonal ini mempunyai tiga dimensi utama, yaitu a) social
sensitivity, b) social insight, dan c) social communication (Anderson, 1999).
Perlu di ingat bahwa ketiga dimensi tersebut merupakan satu kesatuan yang
utuh dan ketiganya saling mengisi satu sama lainnya. Kecerdasan
interpersonal ini merupakan kecerdasan yang lebih bersifat cristalized
menurut konsep yang dikemukakan oleh Cattel (Azwar, 1973). Berikut ini tiga
dimensi kecerdasan interpersonal :
1) Social Sensitivity (sensitivitas sosial).
Kemampuan untuk mampu merasakan dan mengamati reaksi-reaksi atau
perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun non
verbal. Anak yang memiliki sensivitas yang tinggi akan mudah memahami
dan menyadari adanya reaksi-reaksi tertentu dari orang lain, entah reaksi
tersebut positif ataupun negatif.
2) Social Insight
Kemampuan seseorang untuk memahami dan mencari pemecahan masalah
yang efektiff dalam satu interaksi sosial, sehingga masalah-masalah
tersebut tidak menghambat apalagi menghancurkan relasi sosial yang telah
di bangun. Di dalamnya juga terdapat kemampuan dalam memahami
situasi sosial dan etika sosial sehingga anak mampu menyesuaikan dirinya
dengan situasi tersebut. Fondasi dasar dari social insight ini adalah
berkembangnya kesadaran diri anak secara baik. Kesadaran diri yang
berkembang ini akan membuat anak mampu memahami keadaan dirinya
baik keadaan internal maupun eksternal seperti menyadari emosi-
emosinya yang sedang muncul, atau menyadari penampilan cara
berpakaiannya sendiri, cara berbicaranya dan intonasi suaranya.
3) Social Communication.
Penguasaan keterampilan komunikasi sosial merupakan kemampuan
individu untuk menggunakan proses komunikasi dalam menjalin dan
membangun hubungan interpersonal yang sehat. Dalam proses
menciptakan, membangun dan mempertahankan relasi sosial, maka
seseorang membutuhkan sarananya. Tentu saja sarana yang digunakan
adalah melalui proses komunikasi, yang mencakup baik komunikasi
verbal, non verbal maupun komunikasi melalui penampilan fisik.
Keterampilan komunikasi yang yang harus dikuasai adalah keterampilan
mendengarkan afektif, keterampilan berbicara efektif, keterampilan public
speaking dan keterampilan menulis secara efektif (Anderson, 1999).
b. Identifikasi Kecerdasan Interpersonal
1. Biasanya mempunyai kemampuan yang baik dalam
mengetahui dan memahami orang lain/temannya baik dalam minat,
keinginan atau motivasinya.
2. Biasanya bersikap ekstrovert dan bisa bersifat
kharismatik karena dapat meyakinkan orang lain serta cukup diplomatis.
3. Menyukai perdamaian, keharmonisan, kerjasama dan
tidak menyukai konfrontasi.
4. Kemampuan dalam memandang/menilai sesuatu
dengan kacamata orang lain.
5. Mampu berempati dengan orang lain dan mengetahui
perasaan orang lain, maksudnya serta motivasinya.
6. Mampu mengorganisasi sesuatu hal dengan baik, walau
kadang-kadang ada kemampuan untuk memanipulasi.
7. Mampu memakai bahasa verbal dan non verbal untuk
membuka pintu komunikasi dengan pihak lain.
8. Mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial
baru secara efektif
9. Mampu berempati dengan orang lain atau memahami
orang lain secara total.
10. Mampu mempertahankan relasi sosialnya secara efektif
sehingga tidak musnah dimakan waktu dan senantiasa berkembang
semakin intim/mendalam/penuh makna. .
11. Mampu menyadari komunikasi verbal maupun non
verbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan kata lain sensitive
terhadap perubahan sosial dan tuntutan-tuntutannya.
12. Mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam relasi
sosialnya dengan pendekatan win-win solution serta yang paling penting
adalah mencegah munculnya masalah dalam relasi sosialnya
13. Memiliki keterampilan komunikasi yang mencakup
keterampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif dan menulis secara
efektif. Termasuk di dalamnya mampu menampilkan penampilan fisik
yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya. .
14. Pandai menunjukkan empati pada orang lain.
15. Memiliki banyak teman..
16. Dikagumi oleh teman-temannya.
17. Dapat berteman dengan baik dengan orang-orang
sebaya ataupun orang dewasa.
18. Mampu bekerjasama dengan orang lain.
19. Peka terhadap perasaan orang lain
c. Cara Mengasah Kecerdasan Interpersonal
1. Berikan selalu reward atas keberhasilan siswa dalam
pencapaian suatu tahap tertentu.
2. Angkatlah ia sebagai juru bicara bagi teman-temannya.
3. Tunjuklah ia sebagai tempat curhat bagi teman-
temannya.
4. Selalu ikutkan dalam setiap kompetisi dan lomba
berpidato.
5. Bila memungkinkan seminggu sekali tampilkan siswa
berpidato tentang apa saja di depan kelasnya.
6. Mendorong anak untuk berani bertemu dengan orang
lain, sebagai contoh, biarkan anak melakukan pembayaran di
supermarket..
7. Mendorong anak untuk mengunjungi teman-teman dan
menciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan mereka.
8. Mendorong anak untuk melakukan pengamatan
terhadap bahasa tubuh dan ekspresi orang lain serta mendiskusikan
tentang apa yang diamati dan makna dari bahasa tubuh tersebut sehingga
ia menjadi peka terhadap perasaan dan emosi orang lain.
9. Melakukan diskusi tentang karakter para pemain film
setelah menonton film atau membaca buku.
10. Mencari tokoh idola dan mengidentifikasikan mengapa
anak menjadi individu menjadi idolanya.