Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

6
Definisi Hukum Menurut Para Ahli Posted on Februari 16, 2009 by Putra  Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi hukum. Berikut ini definisi Hukum menu rut para a hli : - Menurut Tullius Cicerco (Romawi) dala ³ De Legibus´:   Hukum adalah akal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri manusia untuk menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.  - Hugo Grotius (Hugo de Grot) dalam ³ De Jure Belli Pacis´ (Huku m Perang dan Damai), 1625:  Hukum adalah aturan tentang tindakan moral yang mewajibkan apa yang benar . - J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH mengatakan bah wa :  Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib.  - Thomas Hobbes dalam ³ Leviathan´, 1651:  Hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah dan memaksakan perintahnya kepada orang lain.  - Rudolf v on Jh ering dalam ³ Der Zweck Im Recht´ 1877-1882:   Hukum adalah keseluruhan peraturan yang memaksa yang berlaku dalam suatu Negara  - Mochtar Kusumaatmadja dalam ³Hukum, Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional (1976:15):  P engertian hukum yang memadai harus tidak hanya memandang hukum itu sebagai suatu  perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencakup lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.  J adi kesimpul an yang didapatkan dari apa yang dikemukakan oleh a hli di atas dap at kiranya disimpulkan bahwa ilmu hukum pada dasarnya adalah menghimpun dan mensist ematisasi bahan-bahan hukum dan memecahkan masalah -masalah. Setidak-tidaknya ada sembilan arti hukum yang dipahami oleh masyarakat, yaitu: (i) hukum sebagai ilmu pengetahuan; (ii) hukum sebagai disiplin; (iii) hukum sebagai kaedah; (iv) hukum sebagai tata hukum; (v) huk um sebagai petugas; (vi) huku m sebagai keputusan pengua sa; (vii) huk um sebagai

Transcript of Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

Page 1: Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

8/6/2019 Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-hukum-menurut-para-ahli-hukum 1/6

Definisi Hukum Menurut Para Ahli

Posted on Februari 16, 2009 by Putra

 Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi 

dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi hukum.

Berikut ini definisi Hukum menurut para ahli :

- Menurut Tullius Cicerco (Romawi) dala ³ De Legibus´: 

 Hukum adalah akal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri manusia untuk menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.  

- Hugo Grotius (Hugo de Grot) dalam ³ De Jure Belli Pacis´ (Hukum Perang dan

Damai), 1625:

 Hukum adalah aturan tentang tindakan moral yang mewajibkan apa yang benar . - J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH mengatakan bahwa :

 Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah lakumanusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib.  

- Thomas Hobbes dalam ³ Leviathan´, 1651:

 Hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah dan

memaksakan perintahnya kepada orang lain. 

- Rudolf von Jhering dalam ³ Der Zweck Im Recht´ 1877-1882: 

 Hukum adalah keseluruhan peraturan yang memaksa yang berlaku dalam suatu Negara 

- Mochtar Kusumaatmadja dalam ³Hukum, Masyarakat dan Pembinaan Hukum

Nasional (1976:15):

 P engertian hukum yang memadai harus tidak hanya memandang hukum itu sebagai suatu

 perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi

harus pula mencakup lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan

hukum itu dalam kenyataan.

 J adi kesimpulan yang didapatkan dari apa yang dikemukakan oleh ahli di atas dapat 

kiranya disimpulkan bahwa ilmu hukum pada dasarnya adalah menghimpun dan

mensistematisasi bahan-bahan hukum dan memecahkan masalah-masalah.

Setidak-tidaknya ada sembilan arti hukum yang dipahami oleh masyarakat, yaitu: (i) hukum sebagai

ilmu pengetahuan; (ii) hukum sebagai disiplin; (iii) hukum sebagai kaedah; (iv) hukum sebagai tata

hukum; (v) hukum sebagai petugas; (vi) hukum sebagai keputusan penguasa; (vii) hukum sebagai

Page 2: Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

8/6/2019 Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-hukum-menurut-para-ahli-hukum 2/6

proses pemerintahan; (viii) hukum sebagai perikelakuan yang teratur; dan (ix) hukum sebagai jalinan

nilai-nilai.

Ius est ars aequi et boni, begitu jawab CELSUS ketika ditanyakan padanya arti hukum. Hukum

adalah seni (dalam menerapkan) nilai kebaikan dan kepatutan.

PAUL SCHOLTEN dalam karya terkenalnya Algemeen Deel menyebut aktivitas hakim sebagai

rechtsverfijning atau proses penghalusan hukum yang pada akhirnya juga terkenal sebagai

rechtsvinding alias penemuan hukum. Artinya, di samping hukum positif yang tertulis dan

terwadahkan, di bawah institusi kekuasaan manusia, sebenarnya selalu pula ada hukum kodrati yang

akan menjadi nilai penguji terakhir. Nilai penguji terakhir yang juga mesti dipertimbangkan hakim

dalam putusannya kasus per kasus, kondisi per kondisi.

Di dalam Ethica Nicomachea, ARISTOTELES menggambarkan keadilan sebagai capaian tertinggi dari

penerapan nilai-nilai etika. Apa makna keadilan menurutnya? ARISTOTELES membagi keadilan ke

dalam dua hal (1) keadilan integral dan (2) keadilan spesifik.

Keadilan integral memuat nilai-nilai yang berlaku umum, sedang keadilan spesifik berhubungan

dengan hasrat dan keinginan seseorang untuk menggapai kenikmatan yang sifatnya parsial.

 

Seperti apakah keadilan integral itu? Mengenai hal ini, tidak banyak yang dituliskan oleh

ARISTOTELES dalam Ethica Nicomachea. Namun, sedikit banyak dapat disarikan, bahwa keadilan

integral adalah apa yang semua orang dalam sebuah masyarakat tertentu anggap sebagai norma

yang tak terbantahkan keberlakuannya.

Di kemudian hari, seorang filosof hukum, H.L.A. HART membagi hukum di dalam bukunya The

Concept of Law ke dalam dua bagian (1) norma-norma primer dan (2) norma-norma sekunder.

Segala hal yang berhubungan dengan moral itulah yang dimaksud HART dengan norma-norma

primer, seperti misalnya harus ada larangan untuk membunuh.

Karya HART memang lahir dari analisa kritis atas pemikiran filosof hukum positivis, seperti JOHN

AUSTIN yang menguraikan hukum sebagai suatu perangkat penghukum yang didukung oleh suatu

kekuasaan tertentu.

Kenyataannya, apa yang dikukuhkan sebagai satu standar moral dalam hukum positif, belum tentu

sejalan dengan norma-norma moral yang bersumber dari hukum kodrati. Contoh: hukum yang

dipakai oleh pemerintahan Nazi Jerman.

Sebenarnya, kembali pada konsep hukum menurut PAUL SCHOLTEN, pada hakekatnya keberadaanhukum yang terwadahkan sekalipun, juga harus selalu mengalami proses penghalusan dan

penyempurnaan.

Artinya, hukum tidak hanya bisa bersandar pada kekuasaan manusia yang statis saja. Hukum juga

harus mampu mengikuti dinamika yang timbul akibat dari adanya hukum kodrati. Mengalir dari satu

ruang ke ruang yang lain, dari satu waktu ke waktu yang lain.

Page 3: Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

8/6/2019 Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-hukum-menurut-para-ahli-hukum 3/6

Beberapa Definisi Hukum 

A pril 14, 2008

Membaca beberapa literatur utamanya yang terkait dengan Ilmu Hukum, maka akan kita

temukan beberapa definisi/pengertian tentang ³hukum´, dan definisi tentang ³hukum´ itu

dapat pula kita temui dari kamus, ensiklopedi ataupun dari suatu aturan perundang-undangan. 

Untuk melihat apa yang dimaksud dengan hukum, berikut akan diurai definisi ³hukum´ dari

 beberapa aliran pemikiran dalam ilmu hukum yang ada, sebab timbulnya perbedaan tentang

sudut pandang orang tentang apa itu ³hukum´ salah satunya sangat dipengaruhi oleh aliran

yang melatarbelakanginya. 

Aliran Sosiologis

Roscoe Pound, memaknai hukum dari dua sudut pandang, yakni:

1. Hukum dalam arti sebagai tata hukum (hubungan antara manusia dengan individu lainnya,

dan tingkah laku para individu yang mempengaruhi individu lainnya, atau tata sosial, atau

tata ekonomi). 2. Hukum dalam arti selaku kumpulan dasar-dasar kewenangan dari putusan-putusan

 pengadilan dan tindakan administratif (harapan-harapan atau tuntutan-tuntutan oleh manusia

sebagai individu ataupun kelompok-kelompok manusia yang mempengaruhi hubunganmereka atau menentukan tingkah laku mereka). 

Hukum bagi Rescoe Pound adalah sebagai ³Realitas Sosial´ dan negara didirikan demikepentingan umum & hukum adalah sarana utamanya. 

Jhering: Law is the sum of the condition of social life in the widest sense of the term, as

secured by the power of the states through the means of external compulsion (Hukum adalah

sejumlah kondisi kehidupan sosial dalam arti luas, yang dijamin oleh kekuasaan negara

melalui cara paksaan yang bersifat eksternal). 

Bellefroid: Stelling recht is een ordening van het maatschappelijk leven, die voor een

 bepaalde gemeenschap geldt en op haar gezag is vastgesteid (Hukum yang berlaku di suatumasyarakat mengatur tata tertib masyarakat dan didasarkan atas kekuasaan yang ada di dalam

masyarakat itu). 

Aliran RealisHolmes: The prophecies of what the court will do« are what I mean by the law (apa yang

diramalkan akan diputuskan oleh pengadilan, itulah yang saya artikan sebagai hukum). 

Llewellyn: What officials do about disputes is the law it self (apa yang diputuskan oleh

seorang hakim tentang suatu persengketaan, adalah hukum itu sendiri). 

Salmond: Hukum dimungkinkan untuk didefinisikan sebagai kumpulan asas-asas yangdiakui dan diterapkan oleh negara di dalam peradilan. Dengan perkataan lain, hukum terdiri

dari aturan-aturan yang diakui dan dilaksanakan pada pengadilan. 

Aliran AntropologiSchapera: Law is any rule of conduct likely to be enforced by the courts (hukum adalah

setiap aturan tingkah laku yang mungkin diselenggarakan oleh pengadilan). 

Page 4: Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

8/6/2019 Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-hukum-menurut-para-ahli-hukum 4/6

Gluckman: Law is the whole reservoir of rules on which judges draw for their decisions(hukum adalah keseluruhan gudang-aturan di atas mana para hakim mendasarkan

 putusannya). 

Bohannan: Law is that body of binding obligations which has been reinstitutionalised within

the legal institution (hukum adalah merupakan himpunan kewajiban-kewajiban yang telah

dilembagakan kembali dalam pranata hukum). 

Aliran Historis

Karl von Savigny: All law is originally formed by custom and popular feeling, that is, by

silently operating forces. Law is rooted in a people¶s history: the roots are fed by the

consciousness, the faith and the customs of the people (Keseluruhan hukum sungguh-

sungguh terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui pengoperasian

kekuasaan secara diam-diam. Hukum berakar pada sejarah manusia, dimana akarnya

dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan dan kebiasaan warga negara.

Aliran Hukum Alam

Aristoteles: Hukum adalah sesuatu yang berbeda daripada sekedar mengatur dan

mengekspressikan bentuk dari konstitusi; hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku parahakim dan putusannya di pengadilan dan untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar . 

Thomas Aquinas: Hukum adalah suatu aturan atau ukuran dari tindakan-tindakan, dalam hal

mana manusia dirangsang untuk bertindak atau dikekang untuk tidak bertindak . 

Jhon Locke: Hukum adalah sesuatu yang ditentukan oleh warga masyarakat pada umumnya

tentang tindakan-tindakan mereka, untuk menilai/mengadili mana yang merupakan perbuatan

yang jujur dan mana yang merupakan perbuatan yang curang. 

Emmanuel Kant: Hukum adalah keseluruhan kondisi-kondisi dimana terjadi kombinasiantara keinginan-keinginan pribadi seseorang dengan keinginan-keinginan pribadi orang lain,

sesuai dengan hukum-hukum tentang kemerdekaan. 

Aliran Positivis

Jhon Austin: Hukum adalah seperangkat perintah, baik langsung ataupun tidak langsung,

dari pihak yang berkuasa kepada warga masyarakatnya yang merupakan masyarakat politik 

yang independen, dimana otoritasnya merupakan otoritas tertinggi. 

Blackstone: Hukum adalah suatu aturan tindakan-tindakan yang ditentukan oleh orang-orang

yang berkuasa bagi orang-orang yang dikuasi, untuk ditaati. 

Hans Kelsen: Hukum adalah suatu perintah memaksa terhadap tingkah laku manusia«

Hukum adalah kaidah-kaidah primer yang menetapkan sanksi-sanksi. 

Page 5: Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

8/6/2019 Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-hukum-menurut-para-ahli-hukum 5/6

R. Soeroso, SH Definisi hukum secara umum : himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuanuntuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang sertamempunyai sifat memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.

Unsur-unsur yang terkandung dalam definisi hukum sebagai berikut :1. peraturan dibuat oleh yang berwenang

2. tujuannya mengatur tata tertib kehidupan masyarakat3. mempunyai ciri memerintah dan melarang4. bersifat memaksa dan ditaati 

Abdulkadir Muhammad, SH

Hukum : segala  peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mem punyai sanksi yang tegas terhadap

pelanggarnya. 

Drs. C.S.T. Kansil, SH Hukum itu mengadakan ketata-tertiban dalam pergaulan manusia, sebagai keamanan dan ketertiban

terpelihara. 

J.C.T. Simor angkir, SH dan Woerjono Sastropr anoto, SHHukum itu ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusiadalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran-pelanggaran yang dikenai tindakan-tindakan hukum tertentu. 

Plato 

Hukum merupakan peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat. 

Ar istoteles 

Hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim.

E. Utrecht Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup -  perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalamsuatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat oleh karena itupelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah/penguasa itu. 

Sebabnya hukum ditaati orang menurut Utrecht, yaitu: 

1. Karena orang merasakan bahwa peraturan dirasakan sebagai hukum. Mereka benar berkepentingan akan berlakunya peraturan tersebut. 

2. Karena orang harus menerimanya supaya ada rasa ketentraman. Penerimaan rasional itu sebagaiakibat adanya sanksi-sanksi hukum supaya tidak mendapatkan kesukaran, orang memilih untuk taatsaja pada peraturan hukum karena melanggar hukum mendapat sanksi hukum.

3. Karena masyarakat menghendakinya. Dalam kenyataannya banyak orang yang tidak menanyakanapakah sesuatu menjadi hukum/belum. Mereka tidak menghiraukan dan baru merasakan danmemikirkan apabila telah melanggar hingga merasakan akibat pelanggaran tersebut. Mereka baru

merasakan adanya hukum apabila luas kepentingannya dibatasi oleh peraturan hukum yang ada. 

4. Karena adanya paksaan (sanksi) sosial. Orang merasakan malu atau khawatir dituduh sebagaiorang yang asosial apabila orang melanggar suatu kaidah sosial/hukum.

Sedangkan tujuan hukum itu sendiri menurut:

1. Apeldoor n adalah mengatur tata tertib dalam masyarakat secara damai dan adil. 

2. Prof. Soebekti, tujuan hukum adalah mengabdi tujuan negara yang intinya mendatangkan

kemakmuran dan kebahagiaan rakyatnya. 

Page 6: Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

8/6/2019 Definisi Hukum Menurut Para Ahli Hukum

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-hukum-menurut-para-ahli-hukum 6/6

Satjipto Rahardjo Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menelaah hukum. Ilmu hukum mencakup dan membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum. 

J.B. Daliyo Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang objeknya hukum. Ilmu hukum akan

mempelajari semua seluk beluk mengenai hukum, misalnya mengenai asal mula, wujud, asas-

asas, sistem, macam pembagian, sumber-sumber, perkembangan, fungsi dan kedudukan

hukum di dalam masyarakat.