Definisi Hukum Ekonomi

17
Definisi Hukum Ekonomi Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Jadi, Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan di mana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang- barang maupun jasa). Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Hukum berfungsi untuk mengatur dan membatasi kegiatan ekonomi denganharapan pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan kepentingan masyarakat. Jadi, Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Dalam hal ini, Hukum Ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat. Atau juga, Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat. Selain itu Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Hukum Ekonomi di bedakan menjadi 2 ,yaitu : 1. Hukum ekonomi pembangunan , adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara Nasional. 2. Hukum Ekonomi social , adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai cara-cara pembangian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan martabat kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia Indonesia. Menurut Sunaryati Hartono, hukum ekonomi adalah penjabaran hukum ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi social, sehingga hukum ekonomi

description

kg

Transcript of Definisi Hukum Ekonomi

Page 1: Definisi Hukum Ekonomi

Definisi Hukum Ekonomi

Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”Jadi, Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan di mana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa). Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Hukum berfungsi untuk mengatur dan membatasi kegiatan ekonomi denganharapan pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan kepentingan masyarakat. Jadi, Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.

Dalam hal ini, Hukum Ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.  Atau juga, Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat. Selain itu Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian.

Hukum Ekonomi di bedakan menjadi 2,yaitu :

1. Hukum ekonomi pembangunan, adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara Nasional.2. Hukum Ekonomi social, adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai cara-cara pembangian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan martabat kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia Indonesia.

Menurut Sunaryati Hartono, hukum ekonomi adalah penjabaran hukum ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi social, sehingga hukum ekonomi tersebut mempunyai 2 aspek yaitu :1. Aspek pengaturan usaha-usaha pembangunan ekonomi2. Aspek engaturan usaha-usaha pembagian hasil pembangunan ekonomi secara serta merata diantara seluruh lapisan masyarakat.pembangunan dan hukum ekonomi sosial sehingga hukum tersebut mempunyai dua aspek berikut:

1. Aspek pengaturan usaha-usaha pembangunan ekonomi.2. Aspek pengaturan usaha-usaha pembangunan hasil dan pembangunan ekonomi secaramerata di seluruh lapisan masyarakat. Hukum ekonomi Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu :

a) Hukum Ekonomi PembangunanHukum ekonomi pembangunan adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukummengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional,b) Hukum Ekonomi SosialHukum ekonomi sosial adalah yang menyangkut peraturan pemikiran hukum mengenaicara-cara pembegian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam HAM manusia Indonesia. Namun ruang lingkup hukum ekonomi tidak dapat diaplikasikan sebagai satu bagian darisalah satu

Page 2: Definisi Hukum Ekonomi

cabang ilmu hukum, melainkan merupakan kajian secara interdisipliner dan multidimensional. Atas dasar itu, hukum ekonomi menjadi tersebar dalam pelbagai peraturan undang-undangyang bersumber pada pancasila dan UUD 1945.Sementara itu, hukum ekonomi menganut azas, sebagi berikut :a) Azas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan TME. b) Azas manfaat.c) Azas demokrasi pancasila.d) Azas adil dan merata.e) Azas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan.f) Azas hukum.g) Azas kemandirian.h) Azas Keuangan.i) Azas ilmu pengetahuan.j) Azas kebersamaan, kekeluargaan, keseimbangan, dan kesinambungan dalam kemakmuranrakyat.k) Azas pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.l) Azas kemandirian yang berwawasan kenegaraan.Dengan demikian, dalam era globalisasi membuat dunia menjadi satu sehingga batas-batas Negara dalam pengertian ekonomi dan hukum menjadi kabur. Oleh karena itu, pertimbangantentang apa yang berkembang secara internasional menjadi begitu penting untuk dijadikan dasar-dasar hukum ekonomi. 

Aspek Lain dari Hukum EkonomiAspek dalam hukum ekonomi adalah semua yang berpengaruh dalam kegiatan ekonomi antara lain adalah pelaku dari kegiatan ekonomi yang jelas mempengaruhi kejadian dalam ekonomi, komoditas ekonomi yang menjadi awal dari sebuah kegiatan ekonomi, kemudian aspek-aspek lain yang mempengaruhi hukum ekonomi itu sendiri seperti contoh yang ada di atas, yaitu kurs mata uang, aspek lain yang berhubungan seperti politik dan aspek lain dalam hubungan ekonimi yang sangat kompleks. Selain aspek dalam hukum ekonomi ada juga norma dalam hukum ekonomi yang juga sudah digambarkan dalam berbagai contoh yang sudah disebutkan di atas, dimana jika suatu aspek ekonomi itu mengalami suatu kejadian yang menjadi sebab maka norma ekonomi itu berlaku untuk menjadikan bagaimana suatu sebab mempengaruhi kejadian lain yang menjadi akibat dari kejadian pada sebab tersebut. Dapat diartikan bahwa norma hukum ekonomi adalah aturan-aturan yang berlaku dalam hukum ekonomi tersebut.Sunaryati Hartono mengatakan bahwa hukum ekonomi adalah penjabaran ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi sosial sehingga hukum tersebut mempunyai dua aspek berikut: Aspek pengaturan usaha – usaha pembangunan ekonomi. Aspek pengaturan usaha – usaha pembangunan hasil dan pembangunan ekonomi secara merata di seluruh lapisan masyarakat.

Hukum ekonomi Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu :a. Hukum Ekonomi PembangunanHukum ekonomi pembangunan adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara – cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional.b. Hukum Ekonomi SosialHukum ekonomi sosial adalah yang menyangkut peraturan pemikiran hukum mengenai cara – cara pembegian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam HAM manusia Indonesia.Namun ruang lingkup hukum ekonomi tidak dapat diaplikasikan sebagai satu bagian dari salah satu cabang ilmu hukum, melainkan merupakan kajian secara interdisipliner dan multidimensional.Atas dasar itu, hukum ekonomi menjadi tersebar dalam pelbagai peraturan undang –undang yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945. Sementara itu, hukum ekonomi menganut azas,sebagi berikut:

1. Azas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan TME.2. Azas manfaat.3. Azas demokrasi pancasila.

Page 3: Definisi Hukum Ekonomi

4. Azas adil dan merata.5. Azas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan.6. Azas hukum.7. Azas kemandirian.8. Azas Keuangan.9. Azas ilmu pengetahuan.10. Azas kebersamaan, kekeluargaan, keseimbangan, dan kesinambungan dalam kemakmuran rakyat.11. Azas pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.12. Azas kemandirian yang berwawasan kenegaraan.

Dengan demikian, dalam era globalisasi membuat dunia menjadi satu sehingga batas – batas Negara dalam pengertian ekonomi dan hukum menjadi kabur. Oleh karena itu, pertimbangan tentang apa yang berkembang secara internasional menjadi begitu penting untuk dijadikan dasar – dasar hukum ekonomi.

Hukum ekonomi dalam era sekarang ini memiliki fungsi memfasilitasi kegiatan ekonomi dan perdagangan untuk kesjahteraan masyarakat, sedangkan hubungan hukum dalam hal ini adalah hukum pidana terhadap aktivitas ekonomi adalah bagaimana hukum pidana dalam hal ekonomi tersebut menjadi hal yang berfungsi mencegah perilaku penyimpangan dalam bidang ekonomi yang merugikan masyarakat dan bangsa dalam pelaksanaan globalisasi ekonomi. Sehingga dengan hukum pidana dalam hal ekonomi ini mencegah semua tindakan atau aktivitas yang merugikan masyarakat, karena saat ini masyarakat lebih memperhatikan dan lebih takut akan hukum pidana sebagai konsekuensi dari suatu perbuatan yang menyimpang. Diharapkan dengan adanya hukum yang mengatur kegiatan ekonomi maka akan didapatkan kegiatan ekonomi yang tidak menyimpang dan tetap memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan bangsa.

Hubungan hukum dan ekonomi pada era sekarang ini bisa dibilang sangat penting karena hukum dapat dijadikan sebagai kontrol alam semua tindakan ekonomi yang berlangsung di Negara ini. Karena tanpa kontrol hukum yang jelas, kegiatan ekonomi dapat dijadikan suatu kegiatan yang menyimpang dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan juga merugikan negara.

Asas-asas hukum ekonomi indonesia :a) Asas manfaatb) Asas keadilan dan pemerataan yang berperikemanusiaan.c) Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan.d) Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan.e) Asas usaha bersama atau kekeluargaanf) Asas demokrasi ekonomi.g) Asas membangun tanpa merusak lingkungan.Dasar hukum ekonomi Indonesia : a) UUD 1945b) Tap MPRc) Undang-Undangd) Peraturan Pemerintahe) Keputusan Presidenf) Sk Menterig) Peraturan DaerahRuang lingkup hukum ekonomi :Ruang lingkup hukum ekonomi jika didasarkan pada klasifikasi internasional pembagiannya sbb:a) Hukum ekonomi pertanian atau agraria, yg di dalamnya termasuk norma-norma mengenai pertanian, perburuan, peternakan, perikanan dan kehutanan.b) Hukum ekonomi pertambangan.

Page 4: Definisi Hukum Ekonomi

c) Hukum ekonomi industri, industri pengolahan.d) Hukum ekonomi bangunan.e) Hukum ekonomi perdagangan, termasuk juga norma-norma mengenai perhotelan dan pariwisata.f) Hukum ekonomi prasarana termasuk gas, listrik air, jalan.g) Hukum ekonomi jasa-jasa, profesi dokter, advokad, pembantu rumah tangga, tenaga kerja.h) Hukum ekonomi angkutan.i) Hukum ekonomi pemerintahan termasuk juga pertahanan dan keamanan (hankam) dll.

Sumber Hukum Ekonomi :a) Meliputi:perundang-undangan;perjanjian;traktat;jurisprudensi; kebiasaan dan pendapat sarjana (doktrin)b) Tingkat kepentingan dan penggunaan sumber-sumber hukum. Hal ini sangat tergantung pada kekhususan masing-masing masalah hukum atau sistem hukum yang dianut di suatu negara.Fungsi Hukum Ekonomi dalam Pembangunan :a) Sebagai sarana pemeliharaan ketertiban dan keamananb) Sebagai sarana pembangunanc) Sebagai sarana penegak keadiland) Sebagai sarana pendidikan masyarakatKeempat fungsi tersebut dapat diterapkan dalam hukum ekonomi yang merupakan suatu sistem hukum nasional yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat .Tugas Hukum Ekonomi :a) Membentuk dan menyediakan sarana dan prasarana hukumb) Peningkatan pembangunan ekonomic) Perlindungan kepentingan ekonomi wargad) Peningkatan kesejahteraan masyarakate) Menyusun & menerapkan sanksi bagi pelanggarf) Membantu terwujudnya tata ekonomi internasional baru melalui sarana & pranata hukumTujuan Hukum :Dengan adanya hukum di Indonesia maka tiap perkara dapat di selesaikan melaui proses pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan ketentuan hokum yang berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri.

Contoh Kasus Hukum dalam Ekonomi :a) Jika harga sembako atau sembilan bahan pokok naik maka harga-harga barang lain biasanya akan ikut merambat naik. b) Jika nilai kurs dollar amerika naik tajam maka banyak perusahaan yang modalnya berasal dari pinjaman luar negeri akan bangkrut. c) Semakin tinggi bunga bank untuk tabungan maka jumlah uang yang beredar akan menurun dan terjadi penurunan jumlah permintaan barang dan jasa secara umum.d) Apabila pada suatu lokasi berdiri sebuah pusat pertokoan hipermarket yang besar dengan harga yang sangat murah maka dapat dipastikan peritel atau toko-toko kecil yang berada di sekitarnya akan kehilangan omset atau mati gulung tikar.e) Jika nilai kurs dollar amerika naik tajam maka banyak perusahaan yang modalnya berasal dari pinjaman luar negeri akan bangkrut.f) Turunnya harga elpiji / lpg akan menaikkan jumlah penjualan kompor gas baik buatan dalam negeri maupun luar negeri.

Page 5: Definisi Hukum Ekonomi

(1) Hukum ekonomi kurang tepat. Sifat hukum ekonomi adalah bahwa mereka kurang tepat dibandingkan dengan hukum ilmu alam seperti Fisika, Kimia, Astronomi, dll Seorang ekonom tidak dapat memprediksi dengan pasti untuk apa yang akan terjadi di masa depan dalam ekonomi domain. Dia hanya bisa mengatakan seperti apa yang mungkin terjadi dalam waktu dekat. Ini alasan mengapa hukum-hukum ekonomi tidak sama persis seperti yang dilakukan oleh ilmu alam adalah sebagai berikut:

Pertama, ilmu alam menangani kasus tersebut yang tak bernyawa. Sementara ekonomi, kita prihatin dengan orang yang diberkahi dengan kebebasan atau ia dapat bertindak dengan cara apapun yang dia suka. Tidak ada yang bisa memprediksi dengan nya tindakan kepastian masa depan. Unsur ketidakpastian dalam hasil perilaku manusia dalam membuat hukum ekonomi kurang tepat dari hukum-hukum ilmu alam.

Kedua, dalam ilmu ekonomi sangat sulit untuk mengumpulkan data faktual di mana hukum-hukum ekonomi harus didasarkan. Bahkan jika data yang dikumpulkan itu bisa berubah setiap saat karena perubahan mendadak pada selera masyarakat atau sikap mereka.

Ketiga, ada banyak faktor yang tidak diketahui mana yang mempengaruhi tentu saja diharapkan tindakan dan dengan demikian dapat dengan mudah memalsukan prediksi ekonomi. Dr Marshall telah mengabdikan satu bab dalam bukunya yang terkenal "Prinsip Ekonomi" dalam membahas sifat hukum ekonomi. Dia menulis, bahwa hukum ekonomi yang harus diperbandingkan dengan hukum pasang surut daripada dengan yang sederhana dan tepat hukum gravitasi.Alasan untuk membandingkan hukum-hukum ekonomi dengan hukum pasang surut oleh Marshall adalah bahwa hukum pasang juga tidak tepat. Munculnya pasang tidak dapat diprediksi secara akurat. Ini hanya dapat dikatakan bahwa air pasang diperkirakan akan meningkat pada waktu tertentu. Ini mungkin atau mungkin tidak naik. angin yang kuat dapat mengubah arah ke sisi yang berlawanan. Mereka bukannya meningkat dapat jatuh. Begitu juga halnya dengan hukum ekonomi.

(2) Hukum ekonomi adalah dasarnya hipotesis. Ekonomi undang-undang,Seligman menulis, pada dasarnya hipotetis. Mereka adalah benar dalam kondisi tertentu tertentu. Jika kondisi ini terpenuhi, kesimpulan yang diambil dari mereka akan benar dan tepat sebagai orang-orang hukum ilmu fisika. Dari pernyataan bahwa hukum ekonomi yang hipotetis, kita tidak boleh menyimpulkan bahwa, mereka tidak berguna atau nyata. Unsur hipotesis juga ada dalam hukum ilmu fisika. Ambil contoh, hukum gravitasi. Hal ini menyatakan bahwa tubuh cenderung-jatuh ke tanah tetapi tubuh tidak dapat jatuh segera. jatuh mereka mungkin dihambat oleh tekanan atmosfir. Begitu juga halnya dengan hukum Ekonomi. Ambil contoh, hukum mengurangi utilitas marjinal . Ini menyatakan, hal-hal lain makhluk sama, manfaat tambahan yang seseorang berasal dari kenaikan saham tertentu tentang suatu hal berkurang dengan setiap kenaikan saham yang ia sudah memiliki, tapi ini tidak mungkin terjadi. Pemanfaatan unit tambahan mungkin meningkat karena perubahan mendadak dalam mode, selera, dll Satu-satunya perbedaan antara hukum ekonomi dan hukum-hukum ilmu fisika adalah bahwa unsur hipotesis di bekas lebih permanen dibandingkan dengan nanti . Dalam kata-kata Samuelson menulis "Meskipun perkiraan karakter hukum ekonomi, itu diberkati dengan prinsip-prinsip berlaku banyak".

(3) Ekonomi hukum kualitatif atau kuantitatif. Hukum ekonomi bersifat kualitatif.Mereka tidak benar-benar dinyatakan dalam istilah kuantitatif. Mereka mengatakan arah perubahan yang diharapkan daripada jumlah perubahan. Misalnya, sesuai dengan hukum permintaan , kuantitas yang

Page 6: Definisi Hukum Ekonomi

diminta berbanding terbalik dengan harga. Kami tidak mengatakan bahwa 10% kenaikan harga akan menyebabkan jatuh% 30 m kuantitas yang diminta.

(4) Berlaku pada rata-rata di normal kondisi. hukum ekonomi tidak berhubungan dengan individu tertentu, perusahaan, dll komoditas Dibutuhkan unit ekonomi rata-rata dan menetapkan perilaku ekonomi.

(5) Hukum ekonomi lebih tepat daripada hukum-hukum ilmu-ilmu sosial lainnya. Kita mengakui bahwa hukum ekonomi tidak 100% tepat. Mereka adalah, bagaimanapun, lebih tepat daripada hukum-hukum dari setiap ilmu pengetahuan sosial lainnya.

Page 7: Definisi Hukum Ekonomi

1.      Pengertian Kontrak Kontrak atau contracts (dalam bahasa inggris) dan overeenkomst (dalam bahasa belanda) dalam pengertian yang lebih luas sering dinamakan juga dengan istilah perjanjian. Kontrak adalah Peristiwa di mana dua orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu perbuatan tertentu, biasanya secara tertulis.Para pihak yang bersepakat mengenai hal-hal yang diperjanjikan, berkewajiabn untuk menaati dan melaksanakannya, sehingga perjanjian tersebut menimbulkan hubungan hokum yang disebut perikatan (verbintenis).

 2.      Syarat Sahnya KontrakMenurut Pasal 1320 KUH Perdata Kontrak adalah sah bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Syarat Subjektif, syarat ini apabila dilanggar maka kontrak dapat dibatalkan, meliputi :

1. Kecakapan untuk membuat kontrak (dewasa dan tidak sakit ingatan);

2. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya.

3.b. Syarat Objekif, syarat ini apabila dilanggar maka kontraknya batal demi hokum, meliputi :

1. Suatu hal (objek) tertentu;

2. Sesuatu sebab yang halal (kuasa).

 3.      Asas dalam BerkontrakMenurut Pasal 1338 Ayat (1) KUH Perdata menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Dari bunyi pasal tersebut jelas sangat jelas terkandung asas :

1. Konsensualisme, adalah perjanjian itu telah terjadi juka telah consensus antara pihak-pihak yang

mengadakan kontrak;

2. Kebebasan berkontrak, artinya seseorang bebas untuk  mengadakan perjanjian, bebas mengenai

apa yang diperjanjikan, bebas pula menentukan bentuk kontraknya;

3. Pacta sunt servanda, artinya kontrak itu merupakan undang-undang bagi pihak yang

membuatnya (mengikat).Di samping itu, beberapa asas lain dalam standar kontrak :

1. Asas Kepercayaan

2. Asas Persamaan Hak

3. Asas Moral

4. Asas Keseimbangan

5. Asas Moral

6. Asas Kepatutan

7. Asas Kebiasaan

8. Asas Kepastian Hukum

Page 8: Definisi Hukum Ekonomi

 4.      Asas dalam BerkontrakMengenai sumber hukum kontrak yang bersumber dari undang-undang dijelaskan :

1. Persetujuan para pihak (kontrak);

2. Undang-undang, selanjutnya yang lahir dari UU ini dapat dibagi :

Undang-undang saja

UU karena suatu perbuatan, selanjutnya yang lahir dari UU karena suatu perbuatan dapat dibagi :

3. Yang dibolehkan (zaakwaarnaming);4. Yang berlawanan dengan hukum, misalnya seorang karyawan yang membocorkan rahasia perusahaan, meskipun dalam kontrak kerja tidak disebutkan, perusahaan dapat saja menuntut karyawan tersebut karena perbuatan itu oleh UU termasuk perbuatan yang melawan hukum (onrechtsmatige daad), untuk hal ini dapat dilihat pasal 1356 KUH Perdata.  

Page 9: Definisi Hukum Ekonomi

Pengertian Hukum Ekonomi Internasional

- Ilmu yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia, problematika ekonomi dipelajari dalam ruang lingkup internasional, artinya masalah alokasi dianalisis dalam hubungan antar pelaku ekonomi satu negara dengan negara lain.

- Louis Henkin,” Segala hukum internasional dan perjanjian internasional tentang transaksi ekonomi yang telah melewati batas wilayah negara atau memiliki implikasi terhadap lebih dari satu negara, seperti kegiatan-kegiatan yang meliputi perdagangan barang, dana, orang, teknologi, atau pesawat terbang, maupun hal-hal yang tidak berwujud.”

- J.H Jackson,” Hukum yang memiliki subyek hukum yang mengandung elemen internasional dan ekonomi dalam suatu hubungan integral dan tidak memerlukan pembatasan yang jelas antara hukum ekonomi internasional dan hukum internasional publik.”

- Secara sederhana dapat diartikan sebagai hukum yang mengatur kegiatan dan fenomena ekonomi di dunia internasional.

Ruang Lingkup Hukum Ekonomi Internasional

1. HEI Privat (menekankan pada kontrak)

- Para pihaknya adalah persoon (natuur persoon dan recht persoon) yang berasal dari dua atau lebih negara atau lokasi bisnis yang berbeda, yang melakukan kegiatan ekonomi (loan, trade, investment, sales contract)

- Sumber hukum:

a.) Kontrak yang dibuat para pihak

b.) Hukum perdata nasional masing-masing pihak

c.) Hukum perdata internasional

2. HEI Publik (menekankan pada kebijakan negara atau organisasi ekonomi internasional)

- Para pihak :

a.) Negara (State)

b.) Organisasi internasional (WTO, IMF, World Bank, ADB dsb.)

c.) Persoon (natuur dan recht persoon – perusahaan internasional dan NGO) yang terkena dampak dari kebijakan yang dibuat oleh negara dan organisasi ekonomi internasional.

- Sumber hukum :

a.) Konvensi / kesepakatan internasional di bidang ekonomi, baik bilateral maupun mulilateral

b.) Hukum kebiasaan internasional

Page 10: Definisi Hukum Ekonomi

c.) Prinsip atau asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara

d.) Kontrak yang dibuat antara organisasi ekonomi internasional dengan negara atau organisasi ekonomi internasional dengan recht persoon

e.) Yurisprudensi dan doktrin

f.) Resolusi

g.) Keputusan-keputusan

h.) Pedoman Perilaku

Tujuan dan Peran Hukum Ekonomi Internasional

- Tujuan HEI :

1.) Tujuan ekonomis, mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia

2.) Mengembangkan proses pembangunan negara berkembang

3.) Mengharmoniskan nilai-nilai dalam mewujudkan tujuan ekonomi internasional

- Peran HEI :

1.) Membatasi atau mengatur tindakan-tindakan negara agar tidak merugikan kepentingan negara atau warga negara lain.

2.) Mewujudkan ketertiban dalam hubungan ekonomi internasional antar pelaku.

3.) Menciptakan kepastian hukum dalam hubungan ekonomi internasional

4.) Melindungi para pihak terutama pihak yang lemah

5.) Mengubah perilaku negara, melalui prinsip, dan kaidah hukum ekonomi internasional

Subyek Hukum Ekonomi Internasional

1. Negara

2.Organisasi Ekonomi Internasional

3.Perusahaan Mulit-Nasional

4.Individu

5.Non Goverment Organization

Sumber Hukum dari Hukum Ekonomi Internasional

1. Perjanjian Internasional

Page 11: Definisi Hukum Ekonomi

- Fungsi :

a.) Membentuk ketentuan HEI yang belum pernah ada

b.) Merumuskan kembali ketentuan HEI yang sudah ada dan biasanya dalam bentuk hukum kebiasaan internasional / menguatkan daya ikat.

c.) Merubah ketentuan HEI yang lama, mengikuti perkembangan HEI.

 

2. Hukum kebiasaan internasional

- Lahir karena dua faktor, yaitu :

a.) Adanya suatu tindakan yang berulang-ulang dan terus menerus

b.) Masyarakat internasional memandang tindakan tersebut sebagai sesuatu yang mengikat

- Fungsi utamanya adalah untuk merumuskan atau menampung kebutuhan-kebutuhan masyarakat internasional yang belum dituangkan dalam bentuk kesepakatan atau perjanjian.

- Contoh : Pacta Sunt Servanda, Freedom of the High Seas, Reciprocityi

 

3. Prinsip-prinsip hukum umum

- Fungsi :

a.) Sebagai dasar pembentukan norma hukum

b.) Sebagai pedoman pelaksana norma-norma hukum

c.) Melengkapi norma hukum yang sudah ada

- Contoh : Good Faith (Itikad baik dalam perundingan dan melaksanakan perjanjian), prinsip tanggung jawab negara (manakala suatu negara melakukan tindakan-tindakan yang merugikan negara lain, maka negara tersebut bertanggung jawaban atas tindakan dan akibatnya), dll.

4.Yurisprudensi dan doktrin

5. Resolusi

6. Keputusan-keputusan

7. Pedoman perilaku

Perangkat aturan yang mengatur hubungan bisnis internasional yang disusun oleh negara, organisasi antar pemerintah juga oleh perusahaan swasta serta organisasi internasional.

Page 12: Definisi Hukum Ekonomi

Prinsip Hukum Ekonomi Internasional

1. Minimum Standards

- Kewajiban negara untuk sedikitnya memberikan jaminan perlindungan kepada pedagang atau pengusaha asing atau harta miliknya

2. Reciprocity / Identical Treatment

- Perlakuan timbal balik (negara A mengenakan pajak kepada negara B sebesar 5%, begitu juga sebaliknya)

3. Prinsip Non-Diskriminasi

A. National Treatment

- Produk dan investor asing (legal) harus diperlakukan sama dengan produk dan investor nasional.

B. Most Favoured Nation (MFN)

- Semua / sesama negara anggota suatu perjanjian internasional haruslah diperlakukan sama oleh anggota yang lain, tidak boleh ada diskriminasi.

4. Kewajiban menahan diri untuk tidak merugikan negara lain

- Peraturan ini mensyaratkan kepada negera anggota GATT, suatu kewajiban untuk menahan diri dan tidak memberikan subsidi-subsidi tertentu pada tahap awal produksi bagi produknya.

- Contoh : Dumping, proteksionisme, dll.

5. Klausul penyelamat

- Tindakan penangguhan pelaksaan kewajiban internasional untuk menyelamatkan ekonomi / industri di dalam negerinya.

- Hanya boleh dilakukan, dengan syarat :

a.) Hanya bersifat temporer

b.) Negara yang bersangkutan harus memberikan notifikasi kepada organisasi ekonomi internasional

c.) Harus bersedia dimonitor organisasi ekonomi tersebut untuk melihat kapan berakhirnya safeguard.

 

7. Prefensi negara sedang berkembang

- Mensyaratkan perlunya suatu kelonggaran atas aturan-aturan hukum tertentu bagi negara berkembang (khususnya ketika berhubungan dengan negara-negara maju)

- Contoh : Pengurangan bea masuk terhadap produk-produk negara berkembang di negara maju.

Page 13: Definisi Hukum Ekonomi

 

8. Penyelesaian sengketa secara damai

9. Kedaulatan negara atas kekayaan alam, kemakmuran dan kehidupan ekonominya

10. Kerja sama internasional

- Tanggung jawab kolektif dan solidaritas untuk pembangunan dan kesejahteraan bagi semua negara

11. Transparansi

- Setiap kebijakan ekonomi yang diambil oleh negara anggota organisasi ekonomi internasional harus bisa diketahui secara transparan anggota-anggota lainnya.

- Setiak kebijakan ekonomi tersebut harus diinformasikan terhadap organisasi ekonomi internasional untuk diregistrasikan, sehingga tidak dapat berubah seenaknya.

- Perubahan kebijakan ekonomi negara anggota harus dapat diketahui dan dapat dimonitor organisasi ekonomi internasional.