Definisi Fitness to Be Detained

5
Definisi fitness to be detained Fitness to be detained adalah kelayakan seseorang untuk diperiksa/ditahan yang didasarkan pada kondisi fisik dan psikis/mental nya, apakah orang tersebut layak dimata kesehatan atau tidak, harus dapat dibuktikan oleh dokter/tenaga kesehatan yang terkait Seorang tahanan yang sudah dijatuhi hukuman berhak untuk mendapatkan penyediaan layanan kesehatan sama seperti di luar tahanan. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan kelayakan kesehatan seseorang untuk ditahan. Penting untuk memastikan bahwa orang tersebut aman dan sehat. Beberapa orang yang sudah membutuhkan layanan kesehatan misalnya seperti orang yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang, insulin yang terus menerus dan lain sebagainya. terapi yang mereka butuhkan akan dilanjutkan di dalam tahanan. Sama seperti keadaan diluar tahanan. dokter yang ingin melakukan pemeriksaan harus mendapatkan informed consent dari pasien tersebut dengan keadaan pasien tersebut tidak ada paksaan dari polisi. Penilaian yang dilakukan untuk kesehatan kelayakan tahanan serupa dengan pemeriksaan klinis umum. Seperti mengetahui riwayat penyakit pasien, riwayat pengobatan pasien, juga dilakukan pemeriksaan klinis pasien. Ditanyakan riwayat spesifik pada penyakit asma, diabetes, epilepsy, dan jantung. Juga riwayat kejiwaan pasien perlu diketahui sebelum masuk tahanan. Pada

description

definisi berdasarkan hukum

Transcript of Definisi Fitness to Be Detained

Page 1: Definisi Fitness to Be Detained

Definisi fitness to be detained

Fitness to be detained adalah kelayakan seseorang untuk diperiksa/ditahan yang

didasarkan pada kondisi fisik dan psikis/mental nya, apakah orang tersebut layak dimata

kesehatan atau tidak, harus dapat dibuktikan oleh dokter/tenaga kesehatan yang terkait

Seorang tahanan yang sudah dijatuhi hukuman berhak untuk mendapatkan penyediaan

layanan kesehatan sama seperti di luar tahanan. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan

kelayakan kesehatan seseorang untuk ditahan. Penting untuk memastikan bahwa orang tersebut

aman dan sehat. Beberapa orang yang sudah membutuhkan layanan kesehatan misalnya seperti

orang yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang, insulin yang terus menerus dan lain

sebagainya. terapi yang mereka butuhkan akan dilanjutkan di dalam tahanan. Sama seperti

keadaan diluar tahanan. dokter yang ingin melakukan pemeriksaan harus mendapatkan informed

consent dari pasien tersebut dengan keadaan pasien tersebut tidak ada paksaan dari polisi.

Penilaian yang dilakukan untuk kesehatan kelayakan tahanan serupa dengan pemeriksaan

klinis umum. Seperti mengetahui riwayat penyakit pasien, riwayat pengobatan pasien, juga

dilakukan pemeriksaan klinis pasien. Ditanyakan riwayat spesifik pada penyakit asma, diabetes,

epilepsy, dan jantung. Juga riwayat kejiwaan pasien perlu diketahui sebelum masuk tahanan.

Pada gangguan kejiwaan seringkali membuat seorang individu tidak layak untuk ditahan.

Prosedur ini dilakukan ketika tahanan pertama kali datang ke kantor polisi dengan

keadaan menderita suatu penyakit atau dalam kondisi cedera. Maka perlu dilakukan pemeriksaan

fisik dan mental secara keseluruhan dan didiskusikan dengan sersan tahanan tentang hasil

pemeriksaan. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan tahanan tersebut dalam kondisi penyakit atau

cedera yang dapat menyebabkan keadaan kritis atau berat maka tahanan tidak layak ditahan dan

akan dilakukan perawatan sampai tahanan sembuh terlebih dahulu.

Seperti pada kasus apabila tahanan mempunyai keluhan tertentu maka akan diperiksa dari

tanda-tanda vital, mental, dilihat juga riwayat penyakit pasien. Pada pasien tahanan kasus

korupsi tersebut dikatakan bahwa dia menderita penyakit jantung yang telah lama dideritanya,

penyakit liver, dan penyakit pada lutut kanannya (osteocondritis genu) sehingga mengalami

hambatan saat berjalan. Maka dilakukan pemeriksaan penunjang untuk membantu melihat

Page 2: Definisi Fitness to Be Detained

keadaan pasien saat memasuki tahanan dengan dilakukannya pemeirksaan penunjang. Untuk

melihat keadaan jantung pasien dapat menggunakan EKG, pemeriksaan enzim yang berperan

seperti CK/CPK (Creatin Posfo Kinase), CKMB (Creatin kinase Label M dan B), Troponin I dan

T, bisa dibantu juga dengan melakukan Rontgen thorax AP. Untuk melihat keadaan fungsi hati

pasien dilakukan pemeriksaan enzim SGOT dan SGPT. Dilakukan juga rontgen region genu

dextra untuk melihat keadaan lutut kanan dimana sesuai dengan keluhan tahanan tersebut

sulitberjalan. Apabila memang dari hasil pemeriksaan pasien memerlukan pengobatan terlebih

dahulu seperti yang telah dikatakan sebelumnya maka pasien berhak menjalankan pengobatan

kemudian sesuai dengan peraturan yang berlaku pasien kembali kedalam tahanan.

Definisi fitness to be stand trial

Kapasitas yang harus dimiliki seseorang untuk dapat dikatakan kompeten memberikan

kesaksian di pengadilan adalah mampu mengamati, mengingat dan berkomunikasi tentang

peristiwa yang dipertanyakan, serta memahami sifat dan dampak dari sumpah yang

diucapkannya (be capable of observing, remembering, and communicating about events in

question, understand the nature of an oath).

Kompetensi yang lebih tinggi kualitasnya harus dimiliki oleh seseorang yang akan

diinterogasi sebagai tersangka (competence to be interviewed, competence to be detained)

ataupun diperiksa di sidang pengadilan sebagai terdakwa (competence to stand trial). Perasaan

moral masyarakat menyatakan bahwa individu yang tidak dapat memahami sifat dan obyektif

persidangan yang melawannya, tidak mampu berkonsultasi dengan penasehat hukumnya dan

tidak mampu membantu persiapan pembelaan atas dirinya, dianggap tidak layak untuk diadili.

Fitness To Stand Trial adalah jenis penilaian oleh hakim apakah terdakwa layak atau

tidak untuk diadili. Penilaian ini dilakukan berdasarkan kompetensiterdakwa yang dilihat dari

kesehatan mentalnya yaitu dapat atau tidaknya memberikan pernyataan-pernyataan. Penilaian ini

Page 3: Definisi Fitness to Be Detained

dapat membantu proses peradilan dalam putusan apakah terdakwa dapat diadili atau tidak. Ada

tiga proses yang digunakan dalam penilaian:

1. Proses pertama, hakim akan menentukan apakah terdakwa perlu dikirim ke psikiater dengan

mendengar pernyataan dari pengacara terdakwa dan terdakwa.

2. Proses kedua, psikiater akan menilai terdakwa dengan melakukan wawancara dan

menyiapkan laporan hasil wawancara tentang kejiwaan terdakwa. Hal ini bisa dilakukan di

ruang sidang maupun rumah sakit jiwa.

3. Proses ketiga, keputusan hakim untuk menentukan apakah terdakwa layak untuk di adili atau

tidak dengan pertimbangan dari laporan psikater dan pengacara terdakwa.

Jika putusan hakim bahwa terdakwa tidak layak diadili ini berarti terdakwa tidak mampu

diadili oleh karena gangguan mental, yang berarti:

Terdakwa tidak mampu memahami bahwa ia berada di ruang sidang, dan siapa saja orang-

orang yang ada diruang sidang dan mengapa mereka ada disana, atau

Terdakwa tidak mampu memahami apa yang dituduhkan kepada ia, apa ia bersalah atau

tidak, apa yang terjadi jika ia mengaku bersalah dan apa yang terjadi jika ia memberitahu

kebeneran di pengadilan, atau

Terdakwa tidak mampu berkomunikasi dengan pengacara mereka dalam hal apa yang ia

ingin lakukan dalam kasus tersebut.

Pada terdakwa yang mengalami gangguan mental mereka akan diberikan pilihan untuk dilakukan

perawatan atau pengobatan selama penilaian oleh hakim masih berlanjut. Jika terdakwa

melakukan tindakan pidana sebelum adanya gangguan mental maka terdakwa tetap akan diadili

sesuai kasusnya. Pada kasus yang didapat, tidak diketahui adanya gangguan mental sehingga

terdakwa masih dapat berkomunikasi dengan normal.

Daftar Pustaka

1. Ciccone JR. Competence to stand trial: efforts to clarify the concept and improve clinical

evaluations of criminal defendants. Current Opinion in Psychiatry 1999.

Page 4: Definisi Fitness to Be Detained

2. Peel M. Assesing fitness to detain in police custody. Nursing standard 2015 Nov; 30:43-

9.