Definisi

19
KONSEP DAKWAH KAMPUS BERBASIS KOMPETENSI (DKBK) Disusun oleh : -Tim Penyusun DKBK Jama’ah Shalahuddin UGM-

description

KONSEP DAKWAH KAMPUS BERBASIS KOMPETENSI (DKBK) Disusun oleh : -Tim Penyusun DKBK Jama’ah Shalahuddin UGM-. Definisi. Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi atau bisa dikatakan Dakwah Akademis/Dakwah ’Ilmy merupakan bagian dari strategi Dakwah untuk mencapai kemenangan Islam secara ’ alamiyah . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Definisi

Page 1: Definisi

KONSEP DAKWAH KAMPUS

BERBASIS KOMPETENSI (DKBK)

Disusun oleh :

-Tim Penyusun DKBK Jama’ah Shalahuddin UGM-

Page 2: Definisi

Definisi

Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi atau bisa dikatakan Dakwah Akademis/Dakwah ’Ilmy merupakan bagian dari strategi Dakwah untuk mencapai kemenangan Islam secara ’alamiyah.

Pada awal penggagasannya, konsep DKBK bertujuan untuk back up akademis kader dakwah,namun dalam perkembangannya diharapkan tidak hanya berkontribusi pada back up akademis kader dakwah tetapi juga mampu memperkuat posisi dakwah thulabby.

Dakwah akademis merupakan bagian dari pelebaran sayap dakwah kampus. Artinya, dakwah akademis tidak bertujuan untuk membentuk kader yang memiliki core competency dan kualifikasi kader dakwah akademis saja tetapi bertujuan untuk membentuk kader yang syamil.

Page 3: Definisi

Latar Belakang

Akademis merupakan ranah dakwah yang sangat potensial dalam menyokong kejayaan Islam secara alamiyah.

Tuntutan dakwah secara visioner menghajatkan aktivis dakwah memiliki kompetensi tidak hanya aspek syar’iyah diniyah saja tetapi juga aspek ‘ilmy dan profesionalisme di bidangnya masing-masing.

Dakwah memerlukan gerak yang terpola dan bersifat progressif, tidak sekedar amal yang tidak beraturan, sehingga adanya konsep Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi bisa dijadikan manhaj amali (rencana operasional) bagaimana dakwah akademis itu berjalan.

Page 4: Definisi

Urgensi Agar dakwah tidak hanya diminati oleh segelintir orang saja,

perlu inovasi dakwah kampus dalam rangka memperluas syiar Islam sekaligus menjawab kebutuhan kader-kader dengan potensi mereka masing-masing dan mewadahinya dalam wasilah dakwah kampus akademis

Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi hadir untuk menjembatani 2 pilar: ADK yang kurang teroptimalkan potensi akademisnya dan Mad’u yang berpotensi akademis tapi belum bergerak bersama roda dakwah

Fungsi amal thulaby, yakni mensuplai alumni kampus yang berafiliasi terhadap Islam sekaligus mampu berkontribusi terhadap masyarakat sesuai kompetensi bidang keilmuannya

Page 5: Definisi

Visi

Optimalisasi peran sayap dakwah akademis

dalam menyokong kemenangan dakwah

Islam

Page 6: Definisi

MisiMencetak kader da’wah kampus yang berakhlaq

mulia, berwawasan luas serta profesional di bidangnya.

Membangun kultur ilmiah kader-kader da’wah dalam setiap aktivitasnya.

Melakukan pewarnaan (shibgoh) terhadap lingkungan akademis kampus sesuai dengan fikroh islam.

Memberikan kontribusi riil kepada masyarakat luas

Page 7: Definisi

FUNGSI

Fungsi back up akademisTidak sama dengan fungsi back up IP, akan tetapi lebih merupakan fungsi yang diimplementasikan untuk memotivasi ADK agar berkomitmen dan peduli terhadap disiplin ilmunya serta tidak mengalami disorientasi akademis.

Fungsi riset/back up analisisMerupakan usaha untuk mengubah paradigma, persepsi dan asumsi menjadi nilai yang dapat dievaluasi dan dipertanggungjawabkan melalui berbagai aktivitas riset kader.

Page 8: Definisi

Sarana aktualisasi kader ammah (pra kader dakwah)Diharapkan mampu membuka pintu-pintu recruitmen (tajnid) yang dapat menarik tipologi semua mahasiswa.

Fungsi ekspansi dakwahDakwah sayap ‘ilmy diharapkan melahirkan wasilah dakwah dengan menyelenggarakan berbagai aktivitas pengkajian keilmuan dan penelitian sehingga mampu memperkokoh kompetensi anggotanya.

Jembatan antara dakwah kampus-dakwah profesiDiharapkan mampu membekali ADK menuju ranah profesi (mihani) dengan berbagai sarana pemenuhan kompetensi keilmuan.

Page 9: Definisi

Membangun Dakwah Kampus Akademis

A. Membangun karakter kader dakwah akademisBrain image kader DK Akademis yang dibangun ialah:

CerdasCerdas bagi kader DK Akademis maksudnya memiliki tradisi/kultur ilmiah yang tinggi dan dengannya mampu mengantarkan proyek dakwah yang diampu pada tujuan yang hendak dicapai. Kecerdasan juga menjadi kunci keberhasilan bagi solusi terbaik. Kecerdasan tidak selalu berkorelasi dengan IPK, akan tetapi bagi kader DK Akademis hal ini menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan.

Page 10: Definisi

KreatifKondisi dormansi tercipta akibat rutinitas yang begitu-begitu saja, terlalu banyak berkutat dengan masalah-masalah internal sehingga cenderung mematikan potensi-potensi kreatif. Kreatif disini maksudnya inovatif dalam menciptakan manuver-manuver DK Akademis. Melibatkan segenap unsur yang terkait, dengan tetap bisa mewujudkan visi dan misi.

ProgresifPerubahan kondisi lingkungan dakwah berjalan dengan cepat. Kemampuan menyesuaikan metode, bentuk dan kemasan dakwah adalah kunci keberhasilan mencapai kesuksesan dakwah. Progresif disini berarti memiliki tradisi berorientasi ke depan

Page 11: Definisi

Profesional

Dimaksudkan bahwa kader DK Akademis memiliki tradisi kerja teratur, disiplin dan berhasil guna.

Kontributif

Merupakan bentuk partisipasi kader sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya dengan memberikan prestasi terbaik bagi kemajuan dakwah Islam. Misalnya berpartisipasi dalam berbagai riset, pemberdayaan masyarakat, KKN dan sebagainya.

Page 12: Definisi

B. Membangun wasilah dakwah akademis Pembentukan kelompok studi ADK (Universitas / Fakultas) Pengembangan kelompok dengan pengukuhan visi dan misi

dakwah Ilmy. Membentuk bidang khusus di bawah LDK (Departemen,

Divisi, BSO, dll.) yang melakukan fungsi pengkajian berbasis keilmuan.

Legalisasi bidang khusus yang ada dibawah LDK menjadi lembaga studi independent

Membangun relasi dengan lembaga formal yang sudah terbentuk tapi belum memiliki agenda dakwah

Page 13: Definisi

C. Membangun relasi/ jaringan Lembaga-lembaga keilmuan di setiap Universitas,

seperti: Pusat-pusat Studi Dosen-dosen yang berafiliasi terhadap Islam Organisasi-organisasi kemahasiswaan yang berbasis

keilmuan, seperti:

– Kelompok Studi Universitasbersifat lembaga keilmuan di tingkat

Universitasbersifat interdisiplineranggota berasal dari berbagai jurusan di

Universitas

Page 14: Definisi

– Kelompok Studi Fakultas lembaga keilmuan di tingkat fakultas bersifat interdisipliner anggota berasal dari berbagai jurusan di

fakultas tersebut

– Kelompok Studi Spesifik lembaga keilmuan di tingkat fakultas, yang

mempelajari ilmu spesifik pengkajian bersifat aplikatif kenggotaan berdasarkan minat keilmuan

mahasiswa dalam satu fakultas

Page 15: Definisi

– Himpunan Mahasiswa Jurusan.lembaga keilmuan di tingkat jurusan.bersifat monodisipliner.lembaga legal di fakultas.keanggotaan bersifat langsung (otomatis)

dan berasal dari satu jurusan.terdiri dari semua himpunan mahasiwa

jurusan dan prodi.

Page 16: Definisi

– Forum AsistenForum asisten muslim yang fokus dalam bidang asistensi keilmuan sebagai bagian

dari dakwah akademisTerdiri dari : asisten praktikum,

labolatorium, dan asisten dosen.

– Jaringan Mahasiswa NasionalJaringan mahasiwa di tingkat nasional berdasarkan disiplin ilmu tertentu.

Mahasiswa-mahasiswa yang sering berprestasi dalam lomba-lomba keilmuan.

Page 17: Definisi

D. Membangun pola koordinasi antar wasilah dakwah akademis

konsolidasi, tukar pendapat, penyamaan persepsi, perumusan langkah menuju kemajuan bersama

penyelenggaraan acara-acara keilmuan secara kolektif penggalangan isu strategis yang berkaitan dengan

bidang keilmuan secara kolektif E. Memberikan kontribusi riil kepada masyarakat

Pengkajian dan penelitian yang dilakukan oleh sayap dakwah akademis diorientasikan untuk memberikan solusi riil terhadap masyarakat, misalnya dengan mengadakan aktivitas KKN, desa binaan, dll.

Page 18: Definisi

Khatimah

Demikian konsep Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi ini kami susun. Semoga bisa mempermudah gerak dakwah kampus dalam mengembangkan sayap dakwahnya dan menyongsong kemenangan islam Semoga bermanfaat….

Page 19: Definisi

“Mereka yang dididik Islam lebih lurus jalannya, lebih kuat tekadnya, lebih mampu memikul tanggungjawab, lebih serius dalam mengambil dan melaksanakan sesuatu. Sebab, mereka punya hati nurani sebagai penjaga, punya agama sebagai sandaran dan punya Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan”

(Sayid Quthb)