Definisi

4
Sorgum Sorgum ( Sorghum bicolor L. Moench ) termasuk ke dalam famili gramineae dan sub famili panicoideae berasal dari Afrika. Tanaman ini mulaidikenal di Indonesia sejak tahun 1925. Sorghum dikenal di Indonesia dengannama yang berbeda-beda, seperti cantel di Jawa Tengah dan Jawa Timur, jagungcantrik di Jawa Barat dan batara tojeng di Sulawesi Selatan. Sorghum mulai berkembang baik sejak tahun 1973, terutama di Demak, Kudus, Grobogan,Purwodadi, Lamongan, dan Bojonegoro (Rufaizah, Ummi, 2011). Ahza (1998) menyatakan bahwa biji sorgum dapat di olah menjadi tepung maupunberas dan bermanfaat sebagai bahan subsitutsi terigu.Volume impor terigu dan beras cukup besardengan harga yang cukup besar dengan harga yang terus meningkat. Oleh kerena itupengembangan sorgum cukup prospektif dalam upaya menyediakan sumber karbohidrat lokal,sebagai bahan baku perusahaan pizza, kue kering dan mie maupun digunakan sebagai subsitusi beras. Suarni (2004) mengatakan bahwa sorgum mempunyai potensi cukup besar sebagaibahan pangan, namun pemanfaatannya belum berkembang karena pengupasan biji sorgum cukup sulit dilaksanakan. Di Indonesia, biji sorgum digunakan sebagai bahan makanan substiusi beras,namun kandungan taninnya cukup tinggi (0,40-3,60). Kadungan biji dari sorgum No Zat gizi Jumla h 1 Vitamin B1 4,4 mg 2 Protein 11 g 3 Zat besi 0,38 mg 4 Kalsium 28 mg 5 Fosfor 287 mg 6 Lemak 3,3 mg 7 Karbohidrat 73 g

Transcript of Definisi

SorgumSorgum ( Sorghum bicolor L. Moench ) termasuk ke dalam famili gramineae dan sub famili panicoideae berasal dari Afrika. Tanaman ini mulaidikenal di Indonesia sejak tahun 1925. Sorghum dikenal di Indonesia dengannama yang berbeda-beda, seperti cantel di Jawa Tengah dan Jawa Timur, jagungcantrik di Jawa Barat dan batara tojeng di Sulawesi Selatan. Sorghum mulai berkembang baik sejak tahun 1973, terutama di Demak, Kudus, Grobogan,Purwodadi, Lamongan, dan Bojonegoro (Rufaizah, Ummi, 2011).Ahza (1998) menyatakan bahwa biji sorgum dapat di olah menjadi tepung maupunberas dan bermanfaat sebagai bahan subsitutsi terigu.Volume impor terigu dan beras cukup besardengan harga yang cukup besar dengan harga yang terus meningkat. Oleh kerena itupengembangan sorgum cukup prospektif dalam upaya menyediakan sumber karbohidrat lokal,sebagai bahan baku perusahaan pizza, kue kering dan mie maupun digunakan sebagai subsitusi beras.Suarni (2004) mengatakan bahwa sorgum mempunyai potensi cukup besar sebagaibahan pangan, namun pemanfaatannya belum berkembang karena pengupasan biji sorgum cukup sulit dilaksanakan. Di Indonesia, biji sorgum digunakan sebagai bahan makanan substiusi beras,namun kandungan taninnya cukup tinggi (0,40-3,60).Kadungan biji dari sorgumNoZat giziJumlah

1Vitamin B14,4 mg

2Protein11 g

3Zat besi0,38 mg

4Kalsium28 mg

5Fosfor287 mg

6Lemak3,3 mg

7Karbohidrat73 g

Sumber: Suarni (2004)Tepung sorgum adalah tepung yang berasal dari biji sorgum. Proses pembuatan tepungdari bahan serealia seperti sorgum dan jagung mirip dengan proses pembuatan tepung beras.Diawali dengan perendaman bahan dalam air sampai bahan tersebut cukup lunak, dilanjutkandengan proses penirisan, penggilangan, pengayakan, dan pengeringan. Bahan yang digunakanadalah biji lepas kulit atau pipilan (Suarni, 1996).

Kue semprongKue semprong merupakan salah satu makanan tradisional populer bagi masyarakat Indonesia. Kue semprong yang dikehendaki konsumen umumnya yang memiliki rasa yang tidak terlalu manis, gurih, aroma wangi, renyah, tekstumya tidak terlalu keras maupun lunak, renyah, tekstur permukaan yang halus dengan warna kuning kecoklatan yang menarik (Tarsidi, 1999).Santan kelapa merupakan komponen adonan yang penting dalam pembuatan kue semprong karena berfungsi untuk memperoleh tekstur, rasa dan aroma tertentu. Untuk memperoleh hasil santan yang terbaik, maka perbandingan air dengan kelapa adalah satu bagian kelapa dan satu bagian air (Anjaya dkk, 1996).Produk olahan berbasis tepung sorgumDalam bentuk tepung, sorgum dapat diolah menjadi aneka kue basah dan kue kering serta makanan tradisional. Kue basah yang dimaksud ialah aneka cake dan bolu, sedangkan makanan tradisional basah, antara lain ialah klepon, jenang, nagasari, dan wingko. Kue kering yang dimaksud ialah aneka cookies, kue gapit dan simping. Tepung sorgum berpeluang sebagai substitusi dalam pembuatan produk makanan berbasis terigu. Kemampuan substitusinya terhadap terigu untuk pembuatan roti mencapai 20-25%, untuk cake 40-50% dan kue kering 70-80%. Untuk menghasilkan mie basah yang baik, penggunaan tepung sorgum dapat mencapai 20%. Adanya kemampuan substitusi tersebut akan menghemat penggunaan dan impor tepung terigu, kandungan proteinnya juga hampir sama, namun lebih tinggi dari tepung ubi-ubian dan garut.Tepung sorgum juga bisa diolah menjadi sirup. Prinsip pengolahannya yaitu menggunakan si stem hidrolisis parsial, kemudian dilakukan netralisasi dan pemekatan sampai tingkat tertentu. Hidrolisis pati dapat memakai katalisator asam, katalisator enzim maupun kombinasi keduanya. Penggunaan enzim untuk menghidrolis pati, membutuhkan kondisi proses yang lebih mudah, mengurangi pembentukan hasil sampingan, sehingga biaya pemurnian menjadi lebih murah. Energi yang dibutuhkan pun lebih rendah. Pembuatan sirupnya dilakukan secara enzimatis dalam dua tahap, yakni tahap pencairan dan sakharifikasi. Proses pencairan adalah suatu proses pencairan granula pati akibat penyerapan. Sedang sakarifikasi adalah pemecahan pati menjadi molekul-molekul yang lebih kecil

DAFTAR PUSTAKAAhza, A.B. 1998. Aspek pengetahuan material dan diversifikasi produk sorgum sebagai substitutor terigu/pangan alternatif. Dalam Laporan Loka karya Sehari Prospek Sorgum sebagai Bahan Substitusi Terigu. Jakarta:PT. ISM Bogasari Flour Mills.Rufaizah, Ummi. 2011. Pemanfaatan Tepung Sorghum (Sorghum bicolor L moench) pada Pembuatan Snack bar Tinggi Serat Pangan dan Sumber Zat Besi Untuk Remaja Puteri. Bogor:Institut Pertanian Bogor.Suarni. 1999. Studi Komposisi Kimia Tepung Sorgum Sebagai Bahan Subtitusi Terigu. Tesis Pasca Sarjana. Makasar: Univesitas Hasanudin.Suarni. 2000. Pembuatan Mie Tepung Sorgum sebagai Bahan Substitutor Terigu Alternatif. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna. Bandung:Kerja Sama Jurusan TeknologiPertanian Fakultas Pertanian UNPAD, UPT BPT Tepat Guna, LIPI, PERTETA Cabang bandung.Anjaya, C., C. Nurwitri, M. Arlina dan Adawiyah. 1996. Pengaruh Cara Ekstraksi, Antioksidan dan Bahan Pemutih terhadap Umur Simpan Santan Cair dalam Kemasan KantonR Rebus ("Retort Pouclf'). Buletin Teknologi dan industri