DEFINISI

3
DEFINISI Filariasis (penyakit kaki gajah) ialah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing tersebut hidup di kelenjar dan saluran getah bening sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang dapat menimbulkan gejala akut berupa peradangan kelenjar dan saluran getah bening (adenolimfangitis) terutama di daerah pangkal paha dan ketiak tetapi dapat pula di daerah lain. Peradangan ini disertai demam yang timbul berulang kali dan dapat berlanjut menjadi abses yang dapat pecah dan menimbulkan jaringan parut . ETIOLOGI Penyebab dari penyakit filariasis adalah infeksi dari cacing microfilaria yang merupakan cacing nematoda, parasit yang tergabung dalam superfamilia filarioidea. Cacing filaria dapat diklasifikasikan sesuai dengan habitat dari cacing dewasa pada host. Kelompok subkutan termasuk didalamnya Loa loa, Onchocerca volvulus, dan Mansonella streptocerca. Kelompok limfatik termasuk di dalamnya Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Sedangkan yang terdapat dalam rongga serosa adalah Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi. Vektor dari penyakit filariasis adalah lebih dari 73 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Aedes, Culex dan Mansonia yang dapat mendukung perkembangan cacing filaria. vektor penyebaran penyakit filariasis itu terdiri dari 2 jenis,yaitu vektor filariasis limfatik dan filariasis non limfatik. EPIDEMIOLOGI Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 tercatat sebanyak 1.553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 kabupaten 26 provinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Pada tahun 2005 WHO memperkirakan 120 juta penduduk dunia telah terinfeksi, dan 1 milyar penduduk (20%) berisiko terinfeksi filariasis.

description

definisi

Transcript of DEFINISI

DEFINISIFilariasis (penyakit kaki gajah) ialah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing tersebut hidup di kelenjar dan saluran getah bening sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang dapat menimbulkan gejala akut berupa peradangan kelenjar dan saluran getah bening (adenolimfangitis) terutama di daerah pangkal paha dan ketiak tetapi dapat pula di daerah lain. Peradangan ini disertai demam yang timbul berulang kali dan dapat berlanjut menjadi abses yang dapat pecah dan menimbulkan jaringan parut .ETIOLOGI

Penyebab dari penyakit filariasis adalah infeksi dari cacing microfilaria yang merupakan cacing nematoda, parasit yang tergabung dalam superfamilia filarioidea. Cacing filaria dapat diklasifikasikan sesuai dengan habitat dari cacing dewasa pada host. Kelompok subkutan termasuk didalamnya Loa loa, Onchocerca volvulus, dan Mansonella streptocerca. Kelompok limfatik termasuk di dalamnya Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Sedangkan yang terdapat dalam rongga serosa adalah Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi.

Vektor dari penyakit filariasis adalah lebih dari 73 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Aedes, Culex dan Mansonia yang dapat mendukung perkembangan cacing filaria. vektor penyebaran penyakit filariasis itu terdiri dari 2 jenis,yaitu vektor filariasis limfatik dan filariasis non limfatik.

EPIDEMIOLOGI

Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 tercatat sebanyak 1.553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 kabupaten 26 provinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Pada tahun 2005 WHO memperkirakan 120 juta penduduk dunia telah terinfeksi, dan 1 milyar penduduk (20%) berisiko terinfeksi filariasis.

Di Asia Tenggara diperkirakan 700 juta penduduk berisiko dan 60 juta orang telah terinfeksi filariasis. Sedangkan menurut data, Sampai tahun 2008, dilaporkan jumlah kasus kronis filariasis secara kumulatif sebanyak 11.699 kasus di 378kabupaten/kota dan sebanyak 316 Kabupaten/Kota dari 471 Kabupaten/Kota telah terpetakan secara epidemiologis endemis filariasis sampai dengan tahun 2008 Berdasarkan hasil pemetaan didapat prevalensi mikrofilaria di Indonesia 19% dari seluruh populasi Indonesia yang berjumlah 220 juta orang, berarti terdapat 40 juta orang didalam tubuhnya mengandung microfilaria (Depkes, 2008).

Di Jawa Barat tahun 2009, kasus filariasis ditemukan ada sekitar 980 orang penduduk Jawa Barat menderita penyakit kaki gajah dengan jumlah kasus terbanyak di Kecamatan Banjaran, Soreang dan Majalaya Kabupaten Bandung yang jumlahnya mencapai 450 orang.

Lokasi Penyebaran Filariasis

Daerah endemis filariasis tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia termasuk Asia, Afrika, China, Pasifik dan sebagian Amerika.

Di Indonesia kasus filariasis telah dilaporkan terjadi di berbagai daerah antara lain di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Papua, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Tangerang dan lebih 17 Kabupaten di Jawa Barat. Di Indonesia penyakit ini tersebar luas hampir di seluruh provinsi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia, filariasis ditemukan di berbagai daerah dataran rendah yang berawa dengan hutan-hutan belukar yang umumnya didapat di pedesaan di luar Jawa-Bali. Selain di pedesaan, filariasis juga ditemukan di perkotaan Filariasis yang menyerang daerah perkotaan yaitu filariasis brancofti dan ditularkan melalui vektor nyamuk Culex quinquefasciatus sedangkan di daerah pedesaan filariasis ditularkan oleh Anopheles spp., Aedes spp., dan Mansonia spp.

Morbiditas dan Mortalitas

Penyakit filariasis jarang bersifat fatal, namun konsekuensi dari infeksinya dapat menyebabkan masalah individu maupun masalah social ekonomi dari penderitanya. WHO telah menyatakan bahwa filariasis limfatik sebagai penyebab kedua terbesar di dunia setelah lepra dalam hal menyebabkan kecacatan. Morbiditas filariasis pada manusia dihasilkan dari reaksi microfilaria atau cacing dewasa di berbagai bagian tubuh.