DEFINIS1
-
Upload
baiqhulhizatilamni -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of DEFINIS1
TATALAKSANA
Cholinesterase inhibitor (donepezil, rivastigmine, dan galantamine) dan N-metil-d-aspartat
antagonis reseptor memantine adalah satu-satunya pengobatan untuk penyakit Alzheimer yang
telah disetujui oleh FDA (Mayeux, 2010).
Obat Dosis Efek samping Keterangan
Donepezil 5 mg/hari sebelum tidur dengan atau tanpa makanan selama 4 sampai 6 minggu; 10 mg/hari setelahnya
Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, insomnia
Tersedia dalam dosis tunggal
Rivastigmine (Exelon)
3 mg sehari, pada pagi dan malam hari disertai dengan makan;dosis ditingkatkan 3 mg / hari setiap 4 minggu, dengan maksimal dosis harian 12 mg
Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, ganguan pencernaan, pusing, mengantuk, sakit kepala dan diaphoresis.Mual, muntah, kehilangan
Tersedia dalam bentuk patch
Galantamine (Razadyne)
8 mg sehari, diminum pada pagi dan malam hari dan disertai dengan makanan; dosis ditingkatkan sebesar 4 mg setiap 4 minggu, dengan dosis harian maksimal 16- 24 mg
Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, diare, pusing, sakit kepala, kelelahan
Tersedia dalam kapsul lepas lambat
Memantin (Namenda)
5 mg / hari dengan atau tanpa makanan; dosis ditingkatkan sebesar 5 mg setiap minggu, dengan dosis harian maksimum 20 mg
Konstipasi, pusing, sakit kepala
Sering digunakan sebagai tambahan untuk cholinesterase inhibitor; tidak dianjurkan untuk pengobatan pada tahap awal
Strategi Pengobatan Yang Lain
Penggunaan obat NSAID, terapi estrogen, vitamin antioksidan, atau statin dapat
digunakan untuk pencegahan penyakit Alzheimer, namun hasi dari percobaan secara acak
adalah tidak konsisten atau negatif. Demikian pula, efikasi untuk terapi komplementer (misalnya,
ginkgo biloba, asetil-L-karnitin, lesitin, huperzine A, piracetam, kurkumin, periwinkle, dan
phosphatidylserine) belum dapat dibuktikan. Pelatihan kognitif dan terapi rehabilitasi yang
digunakan untuk mengatasi hilangnya memori dan fungsi intelektual lainnya tidak menunjukkan
efek yang signifikan (Mayeux, 2010).
Manajemen Gejala Psikiatri
Gejala perilaku dan kejiwaan biasanya meningkatkan seiring dengan perkembangan
penyakit. Namun, depresi dan kecemasan sering bahkan di awal penyakit Alzheimer. Dalam
sebuah penelitian, 25% dari pasien dengan penyakit Alzheimer dilaporkan telah di diagnosis
depresi pada saat atau sebelum timbulnya gejala . serotonin- selektif reuptake inhibitor yang
umum digunakan dan trisiklik antidepresan umumnya dihindari, karena efek antikolinergiknya
dapat menyebabkan atau memperburuk gejala kebingungan pada pasien (Mayeux, 2010).
Psikosis yang ditandai dengan halusinasi dan delusi dapat terjadi namun jarang pada
pasien dengan penyakit Alzheimer. terjadinya agitasi, delusi, halusinasi, dan iritabilitas pada
awal perjalanan penyakit juga menimbulkan kemungkinan diagnosis alternatif, seperti dementia
dengan badan Lewy. Pengobatan dengan konvensional atau agen antipsikotik atipikal mungkin
membantu, tetapi obat tersebut harus digunakan dengan hati-hati karena efek samping yang
potensial (misalnya, parkinsonisme, tanda-tanda ekstrapiramidal, sedasi, dan kebingungan)
(Mayeux, 2010)
Mayeux R, 2010. Early Alzheimer's Diseases. N Eng J Med 2010, 362; 2194-2201