Deegan Chapter 2_okee

download Deegan Chapter 2_okee

of 8

description

Akuntansi keuangan adalah sebuah proses yang melibatkan pengumpulan dan pemrosesan informasi keuangan untuk membantu dalam pembuatan berbagai keputusan oleh banyak pihak eksternal terhadap organisasi.

Transcript of Deegan Chapter 2_okee

PengantarAkuntansi keuangan adalah sebuah proses yang melibatkan pengumpulan dan pemrosesan informasi keuangan untuk membantu dalam pembuatan berbagai keputusan oleh banyak pihak eksternal terhadap organisasi. Pihak-pihak ini berbeda-beda dan termasuk investor dan investor potensial, pemberi pinjaman, pemasok, pegawai/pekerja, pelanggan, pemerintah, Pihak-pihak yang mampu melakukan review atau analis keuangan, dan media. Akuntansi keuangan terkait dengan ketentuan dari informasi kepada berbagai pihak yang tidak dilibatkan dalam pekerjaan sehari-hari dari organisasi. Karena begitu banyak pihak eksternal dari perusahaan, dengan kemungkinan permintaan dan kebutuhan informasi yang sangat berbeda, tidaklah mungkin untuk menghasilkan laporan yang akan memuaskan kebutuhan tiap pihak secara spesifik (laporan yang ditujukan untuk kebutuhan informasi spesifik sering disebut sebagai spesial-purpose reports). Proses dari akuntansi keuangan menghasilkan laporan yang dianggap menjadi laporan keuangan pada semua tujuan.Akuntansi keuangan cenderung menjadi diatur dengan kuat di sebagian besar negara, dengan berbagai penentuan standar akuntansi bagaimana transaksi dan kejadian tertentu seharusnya diakui, diukur dan diungkapkan. Laporan yang dihasilkan, seperti laporan posisi keuangan, laporan kinerja perusahaan, laporan arus kas, dan catatan pendukung, secara langsung dipengaruhi oleh berbagai standar akuntansi setempat. Ketika standar akuntansi yang ada berubah, atau standar akuntasi yang baru telah telah dikeluarkan, ini secara khusus akan memiliki pengaruh pada beberapa hal (seperti pendapatan, beban, aset dan kewajiban) yang termasuk dalam laporan yang disediakan kepada publik.Idealnya, pengguna dari laporan keuangan memiliki pengetahuan yang cukup tentang berbagai standar akuntansi karena tanpa pengetahuan tersebut menjadi sulit (atau boleh jadi mendekati tidak mungkin) untuk menginterpretasikan apa gambaran sesungguhnya dari laporan. Sebagai contoh, profits adalah hasil dari penerapan aturan dan ketentuan tertentu. Banyak yang terkandung dalam standar akuntansi. Karena aturan-aturan ini berubah (seperti yang sering mereka lakukan), rangkaian yang sama dari transaksi akan menghasilkan pengukuran yang berbeda dari profits dan net aset. Situasi seperti ini memberikan pertanyaan: haruskah pembaca laporan keuangan diharapkan memahami akuntansi keuangan? jawabannya adalah iya, walaupun banyak pengguna dari laporan keuangan (termasuk banyak direktur perusahaan dan analis keuangan) memiliki pengetahuan yang sangat sedikit mengenai akuntansi.Seluruh dunia, berbagai badan akuntansi profesional telah menyatakan secara khusus bahwa pengguna laporan keuangan butuh beberapa level pengetahuan dari akuntansi keuangan supaya mereka mengerti dengan baik tentang laporan keuangan. Apabila kita mereview sebuah laporan tahunan dari perusahaan yang terdaftar di bursa efek, kita akan segera menyadari bagaimana membingungkannya sebuah dokumen yang dibaca dengan pengetahuan akuntansi yang terbatas (dan apabila kita jujur, banyak dari kita dengan kualifikasi formal dalam akuntansi juga akan memiliki problem interpretasi banyak hal dalam akuntansi). Sayangnya, banyak pembaca dari laporan keuangan memandang profits dan assets sebagai jumlah objektif yang rumit yang mana tidak mendasari kepada berbagai pertimbangan profesional. Oleh karena itu, walaupun pengguna mungkin tidak memahami beberapa deskripsi dari metode akuntansi yang digunakan, mereka percaya bahwa mereka mengerti apa arti dari profits dan net assets. Seperti yang kita ketahui, bagaimanapun, hasil akuntansi akan sangat tergantung pada metode akuntansi khusus yang digunakan, maupun pada berbagai pertimbangan profesional yang dibuat. Tergantung pada siapa yang menyusun laporan akuntansi, pengukuran laba dan net aset dapat sangat berbeda-beda.Review dari laporan keuangan tahunan akan mengindikasikan bahwa banyak perusahaan menyediakan pernyataan yang penting pada bagian awal laporan. Seringkali, Ikhtisar tahun jamak yang diberikan dalam jumlah angka profit, return on assets, earning per share, dividend yield, dan net assets backing per share. Dengan menyoroti informasi tertentu, manajemen dapat dianggap sedikit membantu pembaca akuntansi unntuk fokus pada hal-hal yang utama. Bagaimanapun, sisi buruknya adalah bahwa perusahaan memilih informasi untuk disorot (yaitu pengungkapan sukarela) dan hasilnya, banyak informasi penting lainnya mungkin terabaikan.Akuntansi keuangan dapat dibedakan dengan akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen fokus pada penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan pihak-pihak yang bekerja di dalam organisasi (yaitu untuk internal sebagai kebalikan dari pengguna eksternal) dan ini sebagian besar tidak diatur. Walaupun kita akan menjumpai bahwa sebagian besar negara-negara memiliki standar akuntansi yang banyak dimana seringkali diberikan kekuatan hukumnya, hal yang sama tidak terjadi pada akuntansi manajemen. Karena akuntansi manajemen terkait dengan ketentuan dari informasi unntuk pihak-pihak di dalam organisasi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak perlunya menjaga kebutuhan dan hak informasi mereka. Hak informasi pihak luar yang tidak terlibat dalam manajemen sehari-hari yang pada sebuah entitas yang harus dilindungi. Akuntansi manajemen menghasilkan infomasi seperti proyeksi arus kas, anggaran penjualan, kebutuhan produksi, kebutuhan persediaan dan seterusnya. Saat akuntansi manajemen cenderung fokus ke hal-hal masa depan (seperi contoh, untuk proyeksi hasil masa depan, dengan strategi khusus yang ada) akuntansi keuangan cenderung historikal. Karena laporan keuangan sering digunakan sebagai sumber informasi untuk pihak-pihak bermaksud mentransfer sumber daya ke organisasi, ini penting untuk diperdebatkan bahwa kepastian aturan yang ditetapkan pada sebuah tempat untuk mengendalikan bagaimana informasi seharusnya disusun. Yaitu (mengadopsi pro-regulation perspective), untuk melindungi kepentingan dari pihak eksternal terhadap perusahaan, beberapa regulasi terkait informasi akuntansi dibutuhkan. Sekarang kita secara singkat meninjau sejarah dari praktek akuntansi dan regulasi terkait.

Gambaran Perkembangan dan regulasi praktek akuntansiBagian ini membahas perkembangan peraturan akuntansi di yurisdiksi di mana peran utama rekening keuangan telah untuk membantu keputusan investasi yang dibuat oleh investor eksternal di pasar modal yang dikembangkan. Seperti yang akan kita lihat dalam Bab 4, peran utama offinancial akuntansi di banyak negara Eropa secara historis berbeda dengan peran berdasarkan pasar modal ini. Namun, dengan meningkatnya globalisasi bisnis dan pasar modal, peran akuntansi keuangan oleh perusahaan-perusahaan besar di semua negara Eropa sekarang terutama difokuskan pada penyediaan informasi ke ibukota. Pasar, dan peraturan dikembangkan selama periode waktu yang panjang di pasar modal ekonomi didominasi (dengan jumlah besar pemegang saham external) sekarang berlaku untuk sebagian besar perusahaan Uni Eropa (UE).Sementara praktek akuntansi keuangan dapat ditelusuri kembali selama ratusan tahun, peraturan akuntansi keuangan di sebagian besar pasar modal ekonomi didominasi (seperti Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Kanada) umumnya dimulai pada abad kedua puluh. Dalam bagian ini kurangnya regulasi di hari-hari awal mungkin karena fakta bahwa sampai abad terakhir ada pemisahan terbatas antara kepemilikan dan pengelolaan badan usaha dan, dengan demikian, kebanyakan sistem akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada pemilik / manager. Pada abad terakhir ada peningkatan derajat pemisahan antara kepemilikan dan manajemen di banyak negara, dan dengan peningkatan pemisahan ini datang kecenderungan meningkat untuk mengatur pengungkapan akuntansi.

Ketergantungan pada Pembukuan double entry Awal dari sistem akuntansi dan pembukuan double entry , mirip dengan sistem yang kita gunakan sekarang, telah ditelusuri kembali ke abad tiga belas dan abad keempat belas di Italia Utara dimana Salah satu deskripsi yang masih hidup paling awal dari sistem akuntansi double entry oleh biarawan Fransiskan Luca Pacioli sebagai bagian dari karyanya yang paling terkenal berjudul Summa de Arithmetica, geometrica, Proportioniet Proportionalita, diterbitkan di Venice pada 1494. Sebuah tinjauan dari karya ini menunjukkan bahwa sistem kita saat akuntansi double entry sangat mirip dengan yang berkembang ratusan tahun yang lalu. Debit dan kredit, yang seperti kita sekarang tahu berasal beberapa abad yang lalu, telah, selama berabad-abad, terbukti menjadi kutukan dari banyak mahasiswa akuntansi. Jadi, apakah kita benar-benar membutuhkannya? Mengapa tidak bisa kita hanya menggunakan bilangan positif dan negatif? Sebagai contoh, jika kita membayar upah, mengapa tidak bisa kita hanya menempatkan angka positif di bawah upah kolom dan angka negatif di bawah kolom kas? Jawaban sederhana untuk ini tampaknya bahwa angka negatif yang tidak benar-benar digunakan dalam matematika sampai abad ketujuh belas. Oleh karena itu, rekening-t itu dirancang untuk memecahkan masalah ini dengan kenaikan berada di satu sisi, dan di sisi lain menurun. Tapi mengapa menjaga rekening-t, sekarang kita menerima keberadaan angka negatif? Merenungi masalah ini, Hendriksen dan Van Breda (1992, hal 51.) menyatakan : Penulis buku teks masih menjelaskan bagaimana debet ditemukan di sebelah kiri dan kredit di sebelah kanan dan mengajar siswa dengan pengurangan oleh oposisi technique yang dibuat usang dalam aritmatika tiga abad yang lalu. Programmer kemudian setia berusaha untuk mencerminkan ini ide abad pertengahan di layar komputer modern. Seperti yang akan kita lihat dalam bab-bab berikutnya, ada banyak kritik dari sistem akuntansi keuangan kita. Misalnya, ada kecenderungan meningkat terhadap pandangan bahwa akuntansi keuangan harus mencerminkan berbagai konsekuensi sosial dan lingkungan dari keberadaan pelaporan entitas.

Perkembangan awal badan profesionalSementara akuntansi dan akuntan telah ada selama ratusan tahun, itu tidak sampai abad kesembilan belas dimana akuntan Inggris dan Amerika Serikat bersatu untuk membentuk asosiasi profesional. Menurut Goldberg (1949), Masyarakat Akuntan dibentuk di Edinburgh pada 1854, yang kemudian diikuti oleh sejumlah badan yang lain, termasuk Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales (ICAEW) yang didirikan pada tahun 1880. Menurut Mathews dan Perera (1996, p.16), dari tahun-tahun awal, ICAEW sangat prihatin dengan reputasi anggotanya dan asa mengakibatkan kondisi yang ditetapkan untuk masuk, termasuk pemeriksaan pendidikan umum. Di Amerika Serikat American Association Akuntan Publik dibentuk pada tahun 1887 (Goldberg, 1949). Asosiasi ini melanjutkan untuk membentuk dasar American Institute Akuntan Publik (AICPA) tersebut. Sementara anggota dari badan-badan ini sering dipanggil untuk melakukan audit dalam keadaan tertentu, dan sementara perusahaan yang umumnya diperlukan untuk mempersiapkan laporan akuntansi tunduk pada berbagai undang-undang perusahaan dan persyaratan bursa.

Kodifikasi awal pada aturan akuntansiPada bagian awal abad kedua puluh ada pekerjaan yang terbatas yang dilakukan untuk menyusun prinsip akuntansi tertentu atau aturan. Pada dasarnya, akuntan menggunakan aturan-aturan yang mereka sadari dan yang mereka (mudah-mudahan) yakini yang paling tepat untuk keadaan tertentu. Ada keseragaman sangat terbatas antara metode akuntansi yang diadopsi oleh organisasi yang berbeda, sehingga menciptakan masalah komparabilitas jelas. Sekitar tahun 1920-an sejumlah orang melakukan penelitian yang berusaha untuk mengamati praktek dan untuk mengidentifikasi konvensi akuntansi yang diterima secara umum. Artinya, mereka berusaha untuk menggambarkan 'apakah, bukan dengan asumsi posisi normatif berkaitan dengan 'apa yang seharusnya'. Dengan hanya menggambarkan praktek saat ini, para peneliti memberikan diri mereka kemungkinan terbatas untuk benar-benar meningkatkan prosedur akuntansi. Mathews dan Perera (1996, hal 20.) menyatakan :Hal ini menyebabkan siklus praktek-teori-praktek dan cenderung menghambat kemajuan akuntansi, karena tidak ada pertimbangan nilai dilakukan sehubungan dengan praktek-praktek yang diamati. Dengan kata lain, tidak ada kesempatan untuk memeriksa secara kritis apa yang sedang dilakukan sebelum generasi akuntan berikutnya yang dibuat dengan cara yang sama.Peneliti awal yang memberikan deskripsi rinci dari konvensi yang ada akuntansi termasuk Paton (1922); Paton dan Littleton (1940); Sanders, Hatfield dan Moore (1938); dan Gilman (1939). Studi ini dijelaskan hal-hal seperti doktrin konservatisme, konsep materialitas, konsistensi, asumsi entitas, dan prinsip pencocokan.Banyak dari karya awal yang dilakukan untuk menetapkan aturan akuntansi tertentu dan doktrin dilakukan di Amerika Serikat. Pada tahun 1930 profesi akuntansi di Amerika Serikat bekerja sama dengan New York Stock Exchange (NYSE) untuk mengembangkan daftar prinsip akuntansi secara luas digunakan. Menurut Zeff (1972), publikasi THII adalah salah satu dokumen yang paling penting sejarah Iiithe regulasi akuntansi dan menetapkan dasar untuk kodifikasi dan penerimaan prinsip akuntansi yang berlaku umum. NYSE diminta profesi akuntansi untuk mengkompilasi dokumen seperti yang khawatir bahwa banyak perusahaan yang menggunakan berbagai metode akuntansi (biasanya dirahasiakan)

Perkembangan aturan pengungkapanDi Amerika Serikat itu tidak sampai 1934 bahwa pengungkapan spesifik informasi keuangan yang dibutuhkan oleh organisasi dicari untuk perdagangan sekuritas mereka. Securities Exchange Act of 1934, sebagaimana diberikan oleh Komisi Bursa Efek (SEC), ditetapkan pengungkapan informasi keuangan tertentu. SEC diberikan kewenangan untuk menetapkan prinsip akuntansi dan praktek pelaporan. Namun, itu memungkinkan profesi akuntansi untuk mengambil alih aktivitasnya. Dalam upaya untuk meyakinkan SEC bahwa hal itu bisa mengidentifikasi praktik akuntansi yang dapat diterima, American Institute Akuntan (salah satu pendahulu dari AICPA) dirilis, pada tahun 1938, sebuah studi oleh Sanders, Hatfield dan Moore yang berjudul Pernyataan prinsip akuntansi.Pada tahun 1938 SEC menyatakan (dalam Akuntansi Series Rilis No.4) bahwa ia hanya akan menerima laporan keuangan yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dari profesi akuntansi yang memberikan banyak kekuatan untuk profesi. Pada bagian, ASR No.4 menyatakan: Dalam kasus di mana laporan keuangan yang disampaikan ke Komisi ..., disusun di sesuai dengan prinsip akuntansi yang ada substansi dukungan otoritatif. Laporan keuangan tersebut akan dianggap salah atau tidak akurat meskipun pengungkapan yang terdapat dalam sertifikat akuntan atau dalam catatan kaki ke pernyataan yang menyediakan hal-hal yang material dalam kasus di mana ada perbedaan dari pendapat antara Komisi dan pendaftar untuk prinsip-prinsip yang tepat akuntansi yang harus diikuti, pengungkapan akan diterima sebagai pengganti koreksi laporan keuangan itu sendiri, hanya jika poin yang terlibat adalah seperti yang ada substansial dukungan otoritatif untuk praktek diikuti oleh pendaftar dan posisi komisi belum pernah dinyatakan dalam aturan, peraturan, atau lainnya rilis dari Komisi, termasuk pendapat yang diterbitkan akuntan utamanya.Sementara pernyataan di atas mengindikasikan bahwa SEC adalah untuk memungkinkan akuntansi professional menentukan praktik yang dapat diterima, banyak menganggap bahwa SEC juga memperingatkan profesi akuntansi yang harus mengambil memimpin otoritatif dalam mengembangkan standar akuntansi, jika SEC akan mengambil alih peran (Zeff, 1972). Pembangunan oleh profesi akuntansi dari standar akuntansi wajib adalah fenomena yang relatif baru Di Inggris itu tidak sampai tahun 1970, ketika Standar Akuntansi Komite Pengarah didirikan (kemudian menjadi komite Standar Akuntansi dan kemudian Dewan Standar Akuntansi), bahwa akuntan Inggris harus sesuai dengan standar akuntansi wajib yang dikembangkan secara profesional. Sebelum kali ini ICAEW telah merilis serangkaian 'rekomendasi' untuk anggota.

Pemikiran untuk mengatur praktik akuntansiSeperti yang ditunjukkan di atas, walaupun laporan akuntansi telah ada selama ribuan tahun, regulasi adalah fenomena yang lumayan baru. Pergerakan awal untuk regulasi akuntansi diperkenalkan di Amerika sekitar 1930 dan diikuti kejadian Depresi Hebat (Great Depression). Benar atau tidaknya diperlihatkan bahwa permasalahan yang melekat pada akuntansi menyebabkan banyaknya keputusan investasi yang buruk dan tidak memiliki informasi secara cukup (Ray, 1960; Boer, 1994). Jelas, ini mungkin akan sangat tidak fair untuk menyalahkan kejadian seperti Great Depression pada akuntansi tetapi kejadian tersebut memicu keinginan publik untuk informasi yang dihasilkan oleh perusahaan untuk menjadi subjek regulasi yang lebih luas.Pada sebagian negara maju ada banyak standar akuntansi yang melindungi berbagai hal secara luas, tetapi benarkah kita membutuhkan semua regulasi ini? Ada dua pihak yang memberikan argumen terkait penting tidaknya regulasi. Pihak pertama adalah yang menganggap regulasi penting dengan alasan: Pasar informasi tidak efisien dan tanpa regulasi hanya sebagian informasi yang penting yang akan diproduksi. Saat pendukung free-market mungkin berpendapat bahwa pasar secara rata-rata adalah efisien, argumen seperti ini mengabaikan hak dari investor individu, yaitu pihak yang dapat kehilangan simpanan mereka akibat dari pengungkapan informasi yang tidak diatur. Pihak yang menuntut informasi seringkali dapat melakukannya karena kekuasaan atas sumber daya yang langka. Pihak dengan kekuasaan terbatas (sumber daya terbatas) biasanya jadi tidak dapat memperoleh informasi tentang perusahaan, walaupun perusahaan itu mungkin mempengaruhi dari keberadaan mereka. Investor membutuhkan perlindungan dari kecurangan organisasi yang dapat menghasilkan informasi menyesatkan, yang mana karena asimetri informasi, tidak dapat diketahui terjadi kecurangaan ketika digunakan. Regulasi membuat penggunaan metode yang seragam oleh entitas yang berbeda, hingga meningkatkan komparabilitas.

Pihak kedua adalah pihak yang menganggap regulasi tidak penting, dengan alasan: Informasi akuntansi adalah seperti barang lainnya, dan orang-orang (pengguna laporan keuangan) akan dipersiapkan untuk membayarnya untuk tiap tingkatan penggunaannya. Ini akan menjadikan pemenuhan informasi yang optimal oleh entitas. Pasar modal membutuhkan informasi, dan tiap organisasi yang gagal untuk menyediakan informasi akan dihukum oleh pasarketiadaan informasi akan dianggap sebagai bad news. Karena pengguna informasi keuangan sebenarnya tidak menanggung biaya dari produksi informasi, regulasi akan menyebabkan kelebihan supply informasi (pada biaya perusahaan yang memproduksi) karena pengguna akan cenderung menekankan kebutuhan atas informasi.

Ketika regulasi diperkenalkan, ada berbagai teori teori yang ada untuk menjelaskan siapa yang diuntungkan oleh regulasi tersebut. Public interest theory yang mengemukakan bahwa regulasi ditujukan untuk melindungi publik. Perlindungan ini mungkin dibutuhkan sebagai akibat dari ketidakefisienan pasar. Public interest theory mengasumsikan bahwa badan regulator (biasanya pemerintah) sebagai pengadil yang netral dari kepentingan publik dan tidak membiarkan kepentingan pribadi sendiri mempengaruhi pada proses pembuatan peraturan.Perspektif berbeda dari regulasi disediakan oleh capture theory dimana menyatakan bahwa walaupun regulasi sering dikemukakan untuk melindungi publik, mekanisme pengaturan regulasi seringkali terkontrol setelahnya (captured) sehingga jadi melindungi kepentingan kelompok tertentu dalam masyarakat, biasanya pihak-pihak yang memiliki aktivitas yang paling dipengaruhi oleh regulasi.

Peranan penilaian proffessional di akuntansi keuanganSaat perlakuan akuntansi dari berbagai transaksi dan kejadian telah diatur, banyak sekali perlakuan akuntansi terkait tansaksi dan kejadiaan lainnya yang belum diatur. Banyak pertimbangan yang harus dibuat. Inti dari proses akuntansi adalah sebuah harapan bahwa akuntan seharusnya objektif dan bebas dari bias ketika melakukan tugas mereka. Informasi yang dihasilkan haruslah faitfully represent berdasarkan transaksi dan kejadiannya dan haruslah neutral dan verifiable.Pada chapter 7 dan 8 dijelaskan berbagai perspektif teori dikemukakan untuk menjelaskan mengapa metode akuntansi tertentu digunakan oleh entitas pelaporan. Konsisten dengan perspektif objektivitas melihat organisasi terjadi paling baik dengan metode akuntansi tertentu yang memberi gambaran terbaik dari kinerja utamanya. Melihat perspektif efisiensi dimana menegaskan bahwa perbedaan karakteristik organisasi menjelaskan mengapa perusahaan yang berbeda menggunakan metode akuntansi yang berbeda (Jensen and Meckling, 1976).

Seberapa kuat seorang akuntan?Akuntan seringkali menjadi korban dari lelucon kejam. Mereka seringkali digambarkan kecil, individu lemah dengan keahlian sosial yang rendah. Ini sering digambarkan dalam program dan film di televisi. Beberapa film lain juga demikian, seperti nerd accountant di Ghostbusters, bumbling accountant di Lethal Weapon 2 dan 3. Ini hanya dua dari sekian banyak film yang memberi gambaran jelek bagi akuntan. Saat akuntan digambarkan sedemikian rupa, kita dapat melihat pula bahwa akuntan sesungguhnya adalah individu yang berkuasa. Pernyataan tersebut berdasarkan beberapa perspektif: Output dari proses akuntansi (seperti profit atau net asset backing per share) mempengaruhi dalam banyak keputusan seperti apakah menginvestasi atau meminjamkan dana kepada sebuah entitas, apakah melobi untuk menaikkan upah berdasarkan laba, apakah melobi pemerintah untuk intervensi karena pelaporan laba yang berlebihan, dan lainnya. Banyak transfer dana meningkat akibat dari laporan yang dihasilkan oleh akuntan melalui proses akuntansi. Karena akuntansi sangat percaya terhadap pertimbangan profesional, pertimbangan dari akuntan dapat langsung berdampak pada kekayaan berbagai pihak. Ada juga perspektif dimana akuntan, dalam menyediakan informasi yang objektif untuk pihak berkepentingan dapat menyediakan atau mengtransfer ke mereka sumber dari kekuatan penggerak mengubah perilaku perusahaan. Dengan penekanan tertentu pada atribut kinerja (seperti profits), akuntan dapat cenderung memberi legitimasi kepada organisasi dimana sebaliknya bukan dianggap sebagai legitimasi.