Dedak Padi Sebagai Pakan Ikan

7
DEDAK PADI SEBAGAI PAKAN IKAN Potensi Fisik dan Kimia Padi adalah makanan pokok penduduk di Asia dan beberapa negara di Afrika dan Amerika Latin (sekitar dua pertiga dari populasi penduduk dunia). Asiamenghasilkan dan mengkonsumsi sekitar 90% dari produksi dan konsumsi beras dunia (Juliano, 1985a and Juliano, 1972). Produksi padi di Indonesiapada tahun 2004 diperkirakan sebesar 51.2 juta ton gabah kering giling (GKG) (www.appi.co.id). Padi mempunyai komposisi, 70-72% endosperma, 20% sekam padi, 7-8.5% dedak padi, dan 2-3% embrio (Ju and Vali, 2005). Dedak padi ini adalah hasil samping dari pabrik penggilingan padi untuk memproduksi beras, yaitu bagian luar (kulit ari) beras yang dibuang pada waktu dilakukan (pemutihan) beras. Dengan asumsi bahwa produksi padi ini konstan hingga tahun 2008, maka akan dihasilkan sekitar 4.1 juta ton dedak padi (kandungan dedak sekitar 8%) setiap tahunnya. Pemanfaatan dedak padi di Indonesia sampai saat ini adalah sebagai pakan ikan dan ternak. Hal ini dikarenakan kandungan yang terkandung dalam dedak padi yang mempunyai nilai gizi yang tinggi seperti lipid, protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan juga serat. Selain sebagai pakan ikan dan ternak, dedak padi ini menyimpan banyak potensi kalau dilihat dari komposisinya. Misal Kandungan lipid (minyak) dalam dedak padi sekitar 15-23%. Dimana di klaim oleh masyarakat Jepang bahwa minyak dedak padi (rice bran oil) mengandung nutrisi yang sangat tinggi atau dikenal sebagai

Transcript of Dedak Padi Sebagai Pakan Ikan

Page 1: Dedak Padi Sebagai Pakan Ikan

DEDAK PADI SEBAGAI PAKAN IKAN

Potensi Fisik dan Kimia

Padi adalah makanan pokok penduduk di Asia dan beberapa negara di Afrika dan Amerika Latin

(sekitar dua pertiga dari populasi penduduk dunia). Asiamenghasilkan dan mengkonsumsi

sekitar 90% dari produksi dan konsumsi beras dunia (Juliano, 1985a and Juliano, 1972).

Produksi padi di Indonesiapada tahun 2004 diperkirakan sebesar 51.2 juta ton gabah kering

giling (GKG) (www.appi.co.id). Padi mempunyai komposisi, 70-72% endosperma, 20% sekam

padi, 7-8.5% dedak padi, dan 2-3% embrio (Ju and Vali, 2005). Dedak padi ini adalah hasil

samping dari pabrik penggilingan padi untuk memproduksi beras, yaitu bagian luar (kulit ari)

beras yang dibuang pada waktu dilakukan (pemutihan) beras. Dengan asumsi bahwa produksi

padi ini konstan hingga tahun 2008, maka akan dihasilkan sekitar 4.1 juta ton dedak padi

(kandungan dedak sekitar 8%) setiap tahunnya. Pemanfaatan dedak padi di Indonesia sampai

saat ini adalah sebagai pakan ikan dan ternak. Hal ini dikarenakan kandungan yang terkandung

dalam dedak padi yang mempunyai nilai gizi yang tinggi seperti lipid, protein, karbohidrat,

vitamin, mineral dan juga serat.

Selain sebagai pakan ikan dan ternak, dedak padi ini menyimpan banyak potensi kalau dilihat

dari komposisinya. Misal Kandungan lipid (minyak) dalam dedak padi sekitar 15-23%. Dimana di

klaim oleh masyarakat Jepang bahwa minyak dedak padi (rice bran oil) mengandung nutrisi

yang sangat tinggi atau dikenal sebagai “hearth oil” dibanding jenis minyak lainnya seperti

minyak kedelai, minyak kelapa sawit dll. Hal ini dikarenakan tingginya kandungan bioactive

compounds seperti phytosterols, tocopherols, tocotrienols, dan juga oryzanol. Dimana

bioactive compounds yang terdapat dalam minyak dedak padi ini sangat bagus untuk

kesehatan, misalnya dapat menurunkan kandungan kolesterol, sebagai antioksidan dll. Untuk

mendapatkan minyak dari dedak padi dapat dilakukan melalui proses ekstraksi dengan

menggunakan hexane. Pada sekitar tahun 1970-an di Karawang terdapat satu pabrik minyak

dedak ini, tetapi sekarang tidak berproduksi lagi, karena kesulitan bahan baku. Bukannya ini

merupakan hal yang ironis dimanaIndonesia merupakan Negara penghasil padi tapi kita

Page 2: Dedak Padi Sebagai Pakan Ikan

kesulitan mendapatkan dedak. Di India, sampai sekarang minyak dedak ini diproduksi dan

digunakan sebagai minyak goreng.

Bila dedak dibiarkan dalam keadaan aselinya, maka ketengikan akan cepat terjadi, karena

terdapatnya enzim lipase (pemecah lemak) yang sangat aktif, yang akan mneghidrolisa TG

menjadi FFA. Oleh karena itu enzim tersebut harus diinaktifkan (dedaknya distabilkan). Cara

yang umum dilakukan untuk hal ini adalah melalui pemasakan ekstruksi menggunakan

alat extruder atau dengan cara menyimpannya pada suhu rendah (0-15oC). Produk dedak padi

yang telah dipasarkan di Amerika Serikat mempunyai spesifikasi sebagai berikut : kadar lemak

minimum 16 persen, kadar protein minimum 13 persen, kadar serat makanan maksimum 20

persen, kadar abu maksimum 10 persen, kadar air maksimum 12 persen, kadar asam lemak

bebas maksimum 4 persen, kadar silika maksimum 0,1 persen, dan kalsium karbonat

maksimum 2 persen.

Mengingat bahan mentahnya banyak terdapat di Indonesia serta murah harganya,

pengembangan produk dari dedak kiranya dapat dilakukan. Jangan samapi kita harus

mengimpornya dari luar negeri.

Banyaknya dedak padi yang dihasilkan tergantung pada cara pengolahannya. Sebanyak 14,44%

dedak kasar, 26,99% dedak halus, 3% bekatul dan 1-17% menir dapat dihasilkan dari berat

gabah kering. Dedak padi dapat digunakan sebagai pakan ikan ataupun campuran dalam

pembuatan pelet, pemakaian dedak padi dalam pelet umumnya sampai 25% dari campuran

kosentrat. Kelebihan penambahan dedak padi dapat menyebabkan ransum mengalami

ketengikan selama penyimpanan. Bulk desinty dedak padi yang baik adalah 337,2-350,7 g/l.

Dedak padi yang berkualitas baik protein rata-rata dalam bahan kering adalah 12,4%, lemak

13,6% dan serat kasar 11,6%. Kandungan protein Dedak padi lebih berkualitas dibandingkan

dengan jagung. Dedak padi kaya akan thiamin dan sangat tinggi dalam niasin.

Page 3: Dedak Padi Sebagai Pakan Ikan

Kandungan dan Jenis Dedak Padi menurut kelasnya

Dedak padi merupakan hasil sisa dari penumbukan atau penggilingan gabah padi. Dedak

tersusun dari tiga bagian yang masing masing berbeda kandungan zatnya. Ketiga bagian

tersebut adalah :

Kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral

Selaput perak yang kaya akan protein dan vitamin B1, juga lemak dan mineral.

Lembaga beras yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat yang mudah dicerna.

Berhubung dedak merupakan campuran dari ketiga bagian tersebut diatas maka

nilai/martabatnya selalu berubah-ubah tergantung dari proporsi bagian-bagian tersebut.

Menurut kelas nilainya, dedak dibagi menjadi empat kelas, yaitu:

Dedak Kasar

Adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan sedikit pecahan lembaga beras dan daya

cernanya relatif rendah. Analisa kandungan nutrisi: 10.6% air, 4.1% protein, 32.4% bahan

ekstrak tanpa N, 35.3% serat kasar, 1.6% lemak dan 16% abu serta nilai Martabat Pati 19

Sebenarnya dedak kasar ini sudah tidak termasuk sebagai bahan makanan penguat (konsentrat)

sebab kandungan serat kasarnya relatif terlalu tinggi (35.3%)

Dedak halus biasa

Merupakan hasil sisa dari penumbukan padi secara tradisional (disebut juga dedak kampung).

Dedak halus biasa ini banyak mengandung komponen kulit gabah, juga selaput perak dan

pecahan lembaga beras. Kadar serat kasarnya masih cukup tinggi akan tetapi sudah termasuk

dalam golongan konsentrat karena kadar serat kasar dibawah 18%. Martabat Pati nya termasuk

rendah dan hanya sebagian kecil saja yang dapat dicerna. Analisa nutrisi: 16.2% air, 9.5%

protein, 43.8% bahan ekstrak tanpa N, 16.4% serat kasar, 3.3% lemak dan 10.8% abu serta nilai

Martabat Pati (MP) nya 53

Page 4: Dedak Padi Sebagai Pakan Ikan

Dedak lunteh

Merupakan hasil ikutan dari pengasahan/pemutihan beras (slep ataupolishing beras). Dari

semua macam dedak, dedak inilah yang banyak mengandung protein dan vitamin B1 karena

sebagian besar terdiri dari selaput perak dan bahan lembaga, dan hanya sedikit mengandung

kulit. Di beberapa tempat dedak ini disebut juga dedak murni. Analisa nutrisi: 15.9% air, 15.3%

protein, 42.8% bahan ekstrak tanpa N, 8.1% serat kasar, 8.5% lemak, 9.4% abu serta nilai MP

adalah 67.

Bekatul

Merupakan hasil sisa ikutan dari pabrik pengolahan khususnya bagian asah/slep/polish. Lebih

sedikit mengandung selaput perak dan kulit serta lebih sedikit mengandung vitamin B1, tetapi

banyak bercampur dengan pecahan-pecahan kecil lembaga beras (menir). Oleh sebab itu masih

dapat dimanfaatkan sebagai makanan manusia sehingga agak sukar didapat.

Analisa nutrisi: 15% air, 14.5% protein, 48.7% lemak dan 7.0% abu serta nilai MP adalah 70.

Dalam perdagangan harus cukup teliti dan waspada karena dedak sering dipalsukan dengan

mencampur kulit gabah (dedak kasar) yang telah digiling halus ke dalam dedak halus, lunteh

atau bekatul.

Spesifikasi Persyaratan Mutu Dedak Padi

N

o

Komposisi Mutu I Mutu II Mutu III

1

2

3

4

5

6

7

Air (%) Maksimum

Protein Kasar (%) minimum

Serat Kasar (%) maksimum

Abu (%) maksimum

Lemak (%) maksimum

Asam Lemak Bebas (%)

terhadap lemak maksimum

Ca (%)

12

12

11

11

15

5

0,04 - 0,3

12

10

14

13

20

8

0,04 - 0,3

12

8

16

15

20

8

0,04 - 0,3

Page 5: Dedak Padi Sebagai Pakan Ikan

8

9

10

P (%)

Alfatoxin (ppb) maksimum

Silica (%) maksimum

0,6 - 1,6

50

2

0,6 - 1,6

50

3

0,6 - 1,6

50

4

Cara Pengemasan

Dedak Padi sebagai bahan baku pakan ikan dikemas dalam wadah yang tidak mempengaruhi

isinya dan tertutup rapat. Pada label dituliskan antara lain nama produk, berat bersih dan nama

produsen/perusahaan.