DEBY

11
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan Pendidikan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Pekanbaru - Rumbai adalah menciptakan Mahasiswa terampil yang profesional dan berkompeten di bidang ketekniksipilan. Tugas Besar managemen proyek merupakan syarat bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah managemen proyek sebagai aplikasi dalam perkuliahan. Dimana penyusunannya dilaksanakan dengan persyaratan akademis semi Skripsi yaitu mahasiswa secara perlahan-lahan diajarkan dalam aturan-aturan pembuatan skripsi. Pada penyusunan Tugas Besar ini pokok bahasan yang akan diketengahkan adalah mengenai bagaimana tahapan dalam membuat sebuah rencana anggaran biaya. Keberhasilan suatu konstruksi sangat ditentukan oleh perencanaan yang baik, selebihnya oleh pelaksanaannya di lapangan, dimana kualitas suatu konstruksi ditentukan oleh cara atau sistem perencanaannya. Menurut Wulfram (2002), Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction management). Kedua hal tersebut saling terkait satu sama lain dan

description

ok

Transcript of DEBY

7

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSalah satu tujuan Pendidikan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Pekanbaru - Rumbai adalah menciptakan Mahasiswa terampil yang profesional dan berkompeten di bidang ketekniksipilan. Tugas Besar managemen proyek merupakan syarat bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah managemen proyek sebagai aplikasi dalam perkuliahan. Dimana penyusunannya dilaksanakan dengan persyaratan akademis semi Skripsi yaitu mahasiswa secara perlahan-lahan diajarkan dalam aturan-aturan pembuatan skripsi. Pada penyusunan Tugas Besar ini pokok bahasan yang akan diketengahkan adalah mengenai bagaimana tahapan dalam membuat sebuah rencana anggaran biaya. Keberhasilan suatu konstruksi sangat ditentukan oleh perencanaan yang baik, selebihnya oleh pelaksanaannya di lapangan, dimana kualitas suatu konstruksi ditentukan oleh cara atau sistem perencanaannya.Menurut Wulfram (2002), Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction management). Kedua hal tersebut saling terkait satu sama lain dan bersinergi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan proyek. Konsekuensi dari karakteristik proyek sipil adalah timbulnya kebutuhan akan suatu teknik atau manajemen yang lebih fleksibel sehingga dapat diaplikasikan ke berbagai jenis proyek. Dengan demikian, teknik manajemen harus disesuaikan untuk membentuk manajemen baru yang sesuai dengan kondisi dan situasi masing-masing proyek. Maka dari itu laporan yang penulis buat ini adalah mengenai aplikasi secara langsung bagaimana dalam mengerjakan sebuah rencana anggaran biaya dan tahapan yang harus disusun dalam sebuah pembuatan kurva S. Sehingga penulis dapat secara langsung mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dalam penyusunan sebuah rencana anggaran biaya.

1.2 Identifikasi MasalahDari latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat diidentifikasi berbagai masalah, yaitu :1. Bagaimana tahapan rencana anggaran biaya pada sebuah perkerjaan jalan?2. Bagaimana tahapan rencana anggaran biaya pada sebuah pekerjaan gedung?3. Bagaimana tahapan rencana anggaran biaya pada sebuah pekerjaan irigasi?4. Bagaimana tahapan rencana anggaran biaya pada sebuah pekerjaan drainase?5. Bagaimana tahapan rencana anggaran biaya pada sebuah pekerjaan jembatan?

1.3 Batasan MasalahSetelah teridentifikasi berbagai masalah, maka batasan masalah pada tugas besar ini adalah bagaimana merencanakan anggaran biaya hingga gambaran persen komulatif biaya (kurva S) pada sebuah perkerjaan jalan.

1.4 Rumusan MasalahRumusan masalah pada tugas besar ini adalah apakah anggaran biaya dan gambaran persen komulatif biaya (kurva S) pada sebuah perkerjaan jalan dapat direncanakan dengan detail dan terkoordinir?

1.5 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari tugas besar ini adalah sebagai aplikasi secara langsung terhadap mata kuliah manajemen proyek tentang bagaimana tahapan pembuatan rencana anggaran biaya hingga gambaran persen komulatif biaya (kurva S) pada sebuah perkerjaan proyek. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari tugas besar ini adalah:1. Dapat mengetahui tahapan dalam pembuatan RAB.2. Dapat memahami sedemikian rupa jumlah sumber daya yang digunakan dalam melaksanakan sebuah proyek.3. Dapat mengetahui kendala-kendala yang terlibat dalam sebuah proyek rekayasa sipil.

BAB IITINJAUAN PUSATAKA2.1 Manajemen ProyekManajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek. Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja.Menurut Wulfram (2002), Karakteristik proyek konstruksi dapat dipandang dalam tiga dimensi, yaitu unik, melibatkan sejumlah sumber daya, dan membutuhkan organisasi. Kemudian, proses penyelesaiannya harus berpegang pada tiga kendala (triple constrain): sesuai spesifikasi yang ditetapkan, sesuai time schedule, dan sesuai biaya yang direncanakan. Ketiganya diselesaikan secara simultan. Ciri-ciri tersebut di atas menyebabkan industri jasa konstruksi berbeda dengan industri lainnya. Manajemen Konstruksi pada umumnya akan meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material serta manjemen tenaga kerja. Pada prinsipnya, dalam manajemen konstruksi, manajemen tenaga kerja merupakan salah satu hal yang akan lebih ditekankan. Hal ini disebabkan manajemen perencanaan hanya berperan sekitar 20% dari rencana kerja proyek.

2.2 Tahapan Kegiatan Dalam Proyek KonstruksiKegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Di samping itu, di dalam kegiatan konstruksi terdapat suatu rangkaian yang berurutan dan berkaitan. Biasanya rangkaian tersebut dimulai dari lahimya suatu gagasan yang muncul dari suatu kebutuhan, pemikiran kemungkinan keterlaksanaannya, keputusan untuk membangun dan pembuatan penjelasan yang lebih rinci tentang rumusan kebutuhan tersebut, penuangan dalam bentuk rancangan awal, pembuatan rancangan yang lebih rinci dan pasti, persiapan administrasi untuk pelaksanaan pembangunan dengan memilih calon pelaksana, kemudian pelaksanaan pembangunan pada lokasi yang telah disediakan, serta pemeliharaan dan persiapan penggunaan bangunan tersebut. Kegiatan membangun berakhir pada saat bangunan tersebut mulai digunakan (Wulfram, 2002). Berbagai aspek yang harus dikaji dalam setiap tahap merupakankerangka dasar dari proses konstruksi. Aspek ini terbagi menjadi empatkelompok utama, yaitu:1. Aspek Fungsionala. Konsep umumb. Pola operasionalc. Program tata ruang dan lain sebagainya2. Aspek Lokasi dan lapangana. Iklimb. Topografic. Jalan masukd. Prasaranae. Formalitas hukum dan lain sebagainya3. Aspek Konstruksia. Prinsip rancanganb. Standart teknisc. Ketersediaan bahan bangunand. Metoda membangune. Dan keselamatan operasi

4. Aspek Operasionala. Administrasi proyekb. Arus kasc. Kebutuhan perawatand. Kesehatane. Dan keselamatan kerja

2.3 Tahapan Study KelayakanTahap ini bertujuan meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkannya layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungannya.Kegiatan yang dilaksanakan pada study kelayakan ini adalah :1. Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.2. Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaat langsung ataupun tidak langsung.3. Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial.4. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan.

2.4 Tahap PerancanganTahap perancangan (design) ini bertujuan melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metoda konstruksi, dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat. Tahap ini juga mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi, serta melengkapi semua dokumen tender. Kegiatan estimasi pada umurnnya dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi. Berdasarkan gambar rencana, dapat diketahui kebutuhan material yang nantinya akan digunakan, sedangkan berdasarkan spesifikasi dapat diketahui kualitas bangunannya. Penghitungan kebutuhan material dilakukan secara teliti dan konsisten kemudian ditentukan harganya. Dalam melakukan kegiatan estimasi, seorang estimator harus memahami proses konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan alat, karena faktor tersebut dapat memengaruhi biaya konstruksi. Selain faktor-faktor tersebut diatas, terdapat faktor lain yang sedikit banyak ikut memberi kontribusidalam pembuatan perkiraan biaya, yaitu:1. Produktifitas tenaga kerja2. Ketersediaan material3. Ketersediaan peralatan4. Cuaca5. Jenis kontrak6. Masalah kualitas7. Etika8. Sistem pengendalian9. Kemampuan manajemen

Seorang estimator harus berusaha mengidentifikasikan sebanyak mungkin bagian - bagian yang mengandung risiko atau ketidakpastian dalam estimasinya. Beberapa cara untuk mengidentifikasi dalam proyek adalah:1. Mempelajari semua dokumen yang berhubungan dengan proyek, termasuk dokumen yang direferensikan dalam dokumen kontrak.2. Melakukan tinjauan ke lokasi proyek sebelum penawaran.3. Membuat jadwal konstruksi sebelum penawaran.4. Menyelidiki kemampuan keuangan dan etika bisnis pemilik proyek.5. Memilih sub kontraktor dan supplier yang tepat.6. Mengikuti rapat penjelasan pekerjaan.7. Mengidentifikasi rekasi masyarakat terhadap proyek.8. Mendapatkan kepastian bahwa sumber daya memang tersedia untuk pembangunan proyek.9. Membuat daftar hal-hal yang sesungguhnya tentang proyek.10. Membuat strategi untuk mendapatkan proyek tersebut.11. Mengidentifikasi persyaratan-persyaratan pemerintah.2.5 Penyusunan Rencana Anggaran BiayaKegiatan estimasi dalam proyek konstruksi dilakukan dengan tujuan tertentu tergantung dari siapa pihak yang membuatnya. Pihak owner membuat estimasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sejelasjelasnyatentang biaya yang harus disediakan untuk merealisasikan proyeknya, hasil estimasi ini disebut OE (Owner Estimate) atau EE (Engineer Estimate). Pihak kontraktor membuat estimasi dengan tujuan untuk kegiatan penawaran terhadap proyek konstruksi. Tahap-tahap yang sebaiknya dilakukan untuk menyusun anggaran biayaadalah sebagai berikut:1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar menyediakan bahan/material konstruksi secara kontinu.2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di daerah lokasi proyek dan atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi proyek.3. Melakukan perhitungan analisa bahan dan upah dengan menggunakan analisa yang diyakini baik oleh si pembuat anggaran. Dalam tulisan ini, digunakan perhitungan berdasarkan analisa BOW (Burgelijke Openbare Werken) .4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil analisa satuan pekerj aan dan daftar kuantitas pekerjaan.5. Membuat rekapitulasi

2.5.1 Harga satuan dasar tenaga dan bahanHarga satuan tenaga dan bahan untuk pekerjaan perkerasan lentur dapat dilihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2