DATA_DAN_ANALISIS.doc;filename= UTF-8''DATA DAN ANALISIS

5
DATA DAN ANALISIS Sebelum dilakukan fertilisasi in vitro, terlebih dahulu dilakukan preparasi oosit dari mencit betina. Jika telah ditemukan adanya oosit, dilakukan preparasi spermatozoa yang berasal dari vas deferens mencit jantan. Pada praktikum ini, oosit diisolasi dari ovarium mencit betina dengan cara memencet ovarium sampai oosit keluar dari folikel. Ovarium tersebut ditetesi dengan ringer mamalia. Pada gambar disamping anak panah menunjukkan oosit yang berhasil

description

data dan analisis fertilisasi

Transcript of DATA_DAN_ANALISIS.doc;filename= UTF-8''DATA DAN ANALISIS

Page 1: DATA_DAN_ANALISIS.doc;filename= UTF-8''DATA DAN ANALISIS

DATA DAN ANALISIS

Sebelum dilakukan fertilisasi in

vitro, terlebih dahulu dilakukan

preparasi oosit dari mencit

betina. Jika telah ditemukan

adanya oosit, dilakukan

preparasi spermatozoa yang

berasal dari vas deferens mencit

jantan.

Pada praktikum ini, oosit

diisolasi dari ovarium mencit

betina dengan cara memencet

ovarium sampai oosit keluar

dari folikel. Ovarium tersebut

ditetesi dengan ringer mamalia.

Pada gambar disamping anak

panah menunjukkan oosit yang

berhasil diisolasi dari ovarium

mencit betina.

Oosit dan spermatozoa berada

dala media maturasi TCM 199.

Dalam pengamatan, dapat

dilihat bahwa spermatozoa yang

telah dilepaskan akan berenang

menuju oosit. Terlihat bahwa

banyak spermatozoa bergerak di

sekeliling oosit.

Tanda panah menunjukkan

distribusi spermatozoa yang

berada di sekeliling ovarium.

Spermatozoa tersebut

Page 2: DATA_DAN_ANALISIS.doc;filename= UTF-8''DATA DAN ANALISIS

menggunakan tekanan ekor

untuk bergerak.

Terlihat terdapat 1 spermatozoa

yang berusaha menembus oosit.

Spermatozoa tersebut

menggunakan kepalanya untuk

menembus. Spermatozoa

tersebuut berusaha untuk

membuahi oosit. Sedangkan

spermatozoa yang lain masih

berenang bebas di sekitar oosit.

Sperma yang berhasil

membuahi oosit akan

meninggalkan ekornya. Pada

pengamatan terlihat bahwa salah

satu spermatozoa tersebut

berusaha memasukkan kepala

spermatozoa ke dalam oosit.

PEMBAHASAN

Pada praktikum fertilisasi in vitro, hewan coba yang digunakan adalah

mencit jantan dan betina. Mencit betina awalnya di dislokasi dan di bedah,

kemudian diambil sel telurnya. Sel telur tersebut di berikan ringer mamalia dan di

tusuk hingga oosit dari folikelnya keluar. Setelah oosit terisolasi, kemudian

menyediakan spermatozoa dari mencit jantan. Pembedahan dilakukan pada mencit

jantan, lalu spermatozoa dari vas deferens diambil dan diiberikan ringer mamalia

agar tetap bertahan hidup. Setelah didapatkan oosit dan spermatozoa dari mencit,

dilakukan pembuatan media TCM-199, media ini merupakan medium kultur

Tissue culture medium-199 (TCM199) yang digunakan untuk mengganti fungsi

nutritif di cairan folikel dalam fertilisasi in vitro karena media  TCM-199

Page 3: DATA_DAN_ANALISIS.doc;filename= UTF-8''DATA DAN ANALISIS

mengandung suplementasi serum, cairan folikel, dan hormon FSH dan LH

(Wattimena et al., 2005).

Proses fertilisasi in vitro harus memiliki empat komponen dasar dalam

medium yaitu: medium dasar, serum, aditif dan sistem penyangga (Smith,1990).

Tissue Culture Medium (TCM-199) adalah suatu media yang bagus untuk

pematangan oosit secara normal. Pemilihan TCM-199 ini sebagai medium dasar

untuk in vitro maturation, karena di dalamnya mengandung biokimia seperti asam

amino, vitamin, glukosa dan garam anorganik yang berperan dalam

perkembangan oosit selama fertilisasi in vitro.

Langkah selanjutnya yaitu mengamati pergerakan spermatozoa dalam

medium. Spermatozoa