Database 2014

15
Database ©2014, Ali Sadiyoko. Disarikan dari : Fathansyah, ‘BASIS DATA’, Informatika, Bandung , 1999.

Transcript of Database 2014

Database

©2014, Ali Sadiyoko.

Disarikan dari : Fathansyah, ‘BASIS DATA’, Informatika, Bandung , 1999.

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Definisi

Definisi ’database’ 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasikan sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan informasi.

3. Kumpulan file/ tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Operasi Dasar pada Database

• Create database = pembuatan basis data baru. • Drop database = penghapusan basis data. • Create table = pembuatan file/ tabel baru ke suatu basis data. • Drop table = penghapusan file/ tabel dari suatu basis data. • Insert data = penambahan/ pengisian data baru ke sebuah

file/ tabel. • Retrieve/ search data = pengambilan data dari sebuah file/

tabel. • Update data = pengubahan data pada sebuah file/ tabel. • Delete data = penghapusan data dari sebuah file/ tabel.

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Objektif/ Tujuan Database

Beberapa tujuan yang harus dipenuhi dalam merancang database adalah : 1. Kecepatan dan kemudahan (speed & ease) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (space) 3. Keakuratan (accuracy) 4. Ketersediaan (availability) 5. Kelengkapan (completeness) 6. Keamanan (security) 7. Kebersamaan pemakaian (shareability)

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Relational Database

Pada database relasional, data akan ‘disebar’ (dipilah-pilah) ke dalam berbagai tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur (disebut sebagai baris data, row, record) dan kolom (seing juga disebut sebagai field). Di setiap pertemuan baris dan kolom itulah, item-item data (satuan terkecil) ditempatkan. Suatu aturan / ‘rule’ tertentu dipasang untuk menghubungkan tabel-tabel tersebut. Untuk memberi ilustrasi model database relasional, akan diberikan contoh dari sebuah basis data sederhana yang berkaitan dengan pendidikan (akademik) perguruan tinggi. Basis data ini terdiri dari 3 tabel, yaitu tabel Mahasiswa, Dosen dan Kuliah (Tabel MDK). Hal pembentukan tabel yang efisien dapat dilewati terlebih dulu. Yang diketahui adalah, data sudah tersedia (dalam bentuk cetakan/ hardcopy) dan siap diimplementasikan.

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Relational Database

Tabel Mahasiswa

Tabel Dosen

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Relational Database

Tabel Kuliah

Tabel Dosen

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Relational Database

Relasi Antar Tabel Setelah terbentuk tabel-tabel dasar, maka perlu dibuat suatu aturan yang menghubungkan tabel-tabel tersebut. Tabel-tabel dasar tersebut dapat saling dihubungkan dengan sebuah tabel baru (misalnya Tabel Nilai), seperti yang terlihat di bawah ini: Tabel Nilai

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Relational Database

Tabel Nilai

• Tabel Nilai di atas merepresentasikan adanya relasi antara tabel Kuliah dengan tabel Mahasiswa, untuk menunjukkan mata kuliah yang diambil oleh seorang mahasiswa dan nilai yang diperoleh.

• Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah atau tidak mengikuti kuliah apapun.

• Satu mata kuliah dapat diikuti oleh beberapa mahasiswa. • 3 mata kuliah sudah mempunyai data indeks nilai dan ada 1 mata kuliah (‘Basis

Data’) yang belum mempunyai data nilai. • Tabel ini belum dapat langsung diimplementasikan dalam software database

(PARADOX, DBASE, ACCESS, ORACLE dsb).

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Relational Database

Data Dosen dan Kuliah dapat dihubungkan untuk membentuk tabel Jadwal, sebagai berikut : (alternatif 1) Presentasi tabel Jadwal di atas mempunyai kelemahan, yaitu : lebar kolom untuk waktu dan tempat akan sia-sia (tidak efisien) untuk mata kuliah yang hanya dilaksanakan 1 kali/minggu dan sulit untuk melakukan operasi pengubahan data (field waktu).

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Relational Database

Alternatif kedua, mata kuliah yang 2 kali/minggu dinyatakan dalam 2 baris : Kelemahan alternatif 2 ini adalah : data nama dosen akan disimpan berulang-ulang untuk mata kuliah yang dilaksanakan 2 kali/minggu.

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Relational Database

Alternatif ketiga, mata kuliah yang 2 kali/minggu dinyatakan dalam 2 kolom terpisah : Kelemahan alternatif 3 ini adalah : kolom WAKTU_2 dan RUANG_2 akan sia-sia untuk mata kuliah yang dilaksanakan hanya dalam 1 kali/ minggu. Yang manakah dari ketiga alternatif ini yang paling efisien ? atau adakah

alternatif lain yang lebih baik ?

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Relational Database

Dari ilustrasi di slide sebelumnya, maka pembentukan basis data yang baik tentu saja menjadi penting. Basis data perkuliahan pada ilustrasi ini masih sederhana, sehingga kebutuhan akan adanya basis data yang baik belum begitu terasa. Namun bila kita harus membuat sebuah sistem informasi yang besar dan kompleks, maka efisiensi tabel menjadi sangat penting ■.

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Kesimpulan

Basis data yang baik akan mempunyai karakteristik dan keuntungan seperti : Struktur basis data (tabel-tabel dan relasi antar tabel) yang lebih

kompak. Struktur masing-masing tabel yang lebih efisien dan sistematik. Kebutuhan ruang penyimpanan data (memory sekunder) yang lebih

efisien. Semakin kecil (efisien) ukuran tabel, makin cepat operasi basis data yang

dilakukan. Efisiensi akan ditandai dengan redundansi data yang optimal (catatan :

dalam basis data relasional, redundansi data tidak mungkin dihindari). Optimalnya redundansi ini akan dapat meningkatkan integritas data, karena upaya penjalaran perubahan data dari sebuah tabel ke tabel-tabel yang lainyang berhubungan akan bisa dibuat minimal.

Tidak ada ambiguitas data di semua tabel dalam basis data.

[A. Sadiyoko, 2014] Kuliah Sistem Informasi – Database

Kesimpulan

Perancangan basis data diperlukan, agar kita dapat memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pengolahan. Untuk itu dapat dilakukan :

Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui, atau

Langsung membuat model Entity-Relationship.

Referensi :

1. Fathansyah, ‘BASIS DATA’, Informatika, Bandung , 1999.