Data

7
DATA Madu telah menjadi bagian gaya hidup masyarakat. Karena manfaatnya yang beragam, madu dapat dikonsumsi langsung, sebagai pelengkap makanan, bahkan masker wajah untuk menjaga kecantikan para wanita. Madu dihasilkan oleh lebah melalui proses regurgitasi dan evaporasi. Dalam madu terkandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh. Rasa manis madu dikarenakan kandungan gulanya yang tinggi. 82 % kandungan pada madu adalah gula dengan rincian 38.2% fruktosa, 31% glukosa, sekitar 9% terdiri dari sukrosa, maltosa, isomaltosa, maltulosa, dan lain-lain. Selain gula, madu juga mengandung berbagai protein dan asam amino. Vitamin seperti vitamin B, riboflavin, asam folat, asam pantotenat, vitamin B6 dan vitamin C juga terkandung dalam madu. Tak ketinggalan mineral seperti kalsium, besi, seng, kalium, fosfor, magnesium, selenium, kromium dan mangan. Flavonoid yang merupakan antioksidan juga terkandung dalam madu dan masih banyak senyawa lainnya. Banyak manfaat yang diberikan oleh madu untuk kesehatan tubuh, diantarnya adalah untuk menambah stamina tubuh, sebagai antioksidan serta dapat digunakan untuk pemanis sebagai pengganti gula. Manfaat tersebut mungkin sudah banyak orang yang mengetahui, namun tahukah kamu jika madu juga mempunyai manfaat untuk menyembuhkan luka dan menghilangkan bekas luka? Salah satu penelitian terbaru pada pertengahan tahun 2012 oleh para ilmuwan dari Cardiff Metropolitan University Wales menemukan bahwa madu dapat mengatasi infeksi pada luka kronis, dan juga dapat menghambat pergerakan bakteri di dalam luka. Berdasarkan beberapa riset madu dapat menghambat lebih dari 80 jenis bakteri. Salah satunya adalah bakteri Streptococcus pyrogenes. Selain itu, dalam penelitian juga ditemukan bahwa madu dapat membunuh bakteri pada luka sekitar 85% dalam waktu 2 jam serta dapat menghambat pembentukan biofilm saat terjadi luka. Adanya pembentukan biofilm ini dapat mengakibatkan obat-obat yang diberikan tidak dapat menembus luka.

description

Data

Transcript of Data

DATA Madu telah menjadi bagian gaya hidup masyarakat. Karena manfaatnya yang beragam, madu dapat dikonsumsi langsung, sebagai pelengkap makanan, bahkan masker wajah untuk menjaga kecantikan para wanita.Madu dihasilkan oleh lebah melalui proses regurgitasi dan evaporasi. Dalam madu terkandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh. Rasa manis madu dikarenakan kandungan gulanya yang tinggi. 82 % kandungan pada madu adalah gula dengan rincian 38.2% fruktosa, 31% glukosa, sekitar 9% terdiri dari sukrosa, maltosa, isomaltosa, maltulosa, dan lain-lain. Selain gula, madu juga mengandung berbagai protein dan asam amino. Vitamin seperti vitamin B, riboflavin, asam folat, asam pantotenat, vitamin B6 dan vitamin C juga terkandung dalam madu. Tak ketinggalan mineral seperti kalsium, besi, seng, kalium, fosfor, magnesium, selenium, kromium dan mangan. Flavonoid yang merupakan antioksidan juga terkandung dalam madu dan masih banyak senyawa lainnya.Banyak manfaat yang diberikan oleh madu untuk kesehatan tubuh, diantarnya adalah untuk menambah stamina tubuh, sebagai antioksidan serta dapat digunakan untuk pemanis sebagai pengganti gula. Manfaat tersebut mungkin sudah banyak orang yang mengetahui, namun tahukah kamu jika madu juga mempunyai manfaat untuk menyembuhkan luka dan menghilangkan bekas luka?Salah satu penelitian terbaru pada pertengahan tahun 2012 oleh para ilmuwan dariCardiff Metropolitan University Walesmenemukan bahwa madu dapatmengatasi infeksi pada luka kronis, dan juga dapat menghambat pergerakan bakteri di dalam luka. Berdasarkan beberapa riset madu dapat menghambat lebih dari 80 jenis bakteri. Salah satunya adalah bakteriStreptococcus pyrogenes.Selain itu, dalam penelitian juga ditemukan bahwa madu dapat membunuh bakteri pada luka sekitar 85% dalam waktu 2 jam serta dapat menghambat pembentukan biofilm saat terjadi luka. Adanya pembentukan biofilm ini dapat mengakibatkan obat-obat yang diberikan tidak dapat menembus luka.Tidak hanya untuk menyembuhkan luka, tetapi madu juga dapat digunakan untuk menghilangkan bekas luka. Cara yang dapat dilakukan juga tidak sulit, yaitu dengan hanya mengoleskan madu pada bekas luka beberapa kali dalam sehari secara rutin.Manfaat madu untuk pengobatan luka memang belum familiar dan masih sedikit diaplikasikan dalam dunia kesehatan. Karena selain harus dilakukan berbagai uji dan penelitian lebih mendalam, madu lebih dikenal untuk terapi beberapa penyakit dengan cara diminum. Oleh karena itu, dapat dilakukan penelitian ataupun studi lebih lanjut untuk meyakinkan khasiat madu tersebut dan dapat mulai mengenalkan madu kepada masyarakat sebagai alternatif penyembuhan luka.

Pemberian madu secara topical mampu menyembuhkan luka akibat tindakan bedah vulva pada pasien penderita kanker vulva. Penelitian dilakukan oleh Cavanagh dkk. (1970) pada 12 pasien. Pasien diberi madu yang diaspirasikan pada perban steril, setelah 3-8 minggu diperoleh hasil yang mengagumkan. Madu mampu menyembuhkan luka pada vulva sekaligus menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri yang mengontaminasi luka pada vulva, yakniP.mirabilis,P.aeruginosa, E.coli, Enterobacter, S.faecalis, S.aureus, danClostridium perfringens.Efem (1993) meneliti kemampuan madu sebagai penyembuh luka akibat gangrene, dan luka akibat diabetes mellitus pada pasien di Afrika. Madu diberikan secara topika sebanyak 15-30 ml sekali sehari. Luka gangrene dan luka diabetic sembuh dan membaik diikuti dengan tidak ditemukannya bakteri-bakteri yang sebelumnya ada di sekitar luka, yakniP.pyocyenea, E.coli, S.aureus,P.mirabilis, coliform. Klebsiella, Sterptococcus faecalis, dan Streptococcus pyogenes.Luka setelah operasi cesar juga tak luput dari penelitian para ahli dan dipublikasikan dalam Australia NZ Journal of Obstetrics & Gynaecology. Madu diaplikasikan dengan perban pada luka bekas operasi. Ditemukan kemampuan madu sebagai penyembuh luka bekas operasi Caesar akan membuka peluang penggunaan madu dalam klinik.Kemampuan madu sebagai penyembuh luka dibandingkan dengan intraSite Gel. Penelitian dilakukan pada pekerja tambang emas dengan luka yang dangkal. Ditemukan lama penyembuhan pada luka tersebut tidak berbeda antara penggunaan madu dengan IntraSite Gel. Pada penyembuhan luka dengan madu, 27% subjek merasakan efek samping berupa gatal-gatal, sementara dengan IntraSiteGel sebanyak 31% subjek juga mengalami gatal-gatal. Selain itu, ditemukan adanya penghematan biaya dengan penggunaan madu dibandingkan dengan pemakaian IntraSite GelSU : http://madunabila.blogspot.com/2012/12/khasiat-madu-berdasarkan-penelitian.html Madu selama berabad-abad telah digunakan untuk perawatan luka dan borok. Madu berisi glukosa dan enzim yang disebut oksidase glukosa. Pada kondisi yang tepat, oksidase glukosa dapat memecah glukosa madu menjadi hidrogen peroksida, zat yang bersifat antiseptik kuat. Madu dalam kemasan tidak dapat melakukan reaksi ini. Untuk menjadi aktif dan mengurai glukosa madu, oksidase glukosa memerlukan lingkungan dengan pH 5,5-8,0 dan natrium. PH madu murni yang berkisar antara 3,2 dan 4,5 terlalu rendah untuk mengaktifkan enzim. Kulit dan cairan tubuh (misalnya darah) memiliki pH relatif tinggi dan mengandung natrium sehingga memberikan kondisi yang tepat untuk pembentukan hidrogen peroksida.SU: http://mustakim.staff.ub.ac.id/sample-page/7-manfaat-madu-untuk-kesehatan/ Manfaat madu sebagai penyembuh lukaSejak puluhan ribu tahun lalu, madu banyak digunakan untuk mengobati beragam jenis penyakit, antara lain penyakit lambung dan batuk. Tidak hanya itu, banyak pula penelitian yang mengaitkan manfaat madu dengan berbagai terapi tropikal untuk penyembuhan luka, seperti luka bakar, infeksi, luka pasca-operasi, dan luka ulkus, baik luka ulkus kaki, dekubitus, maupun ulkus kaki diabet.Menurut Haryanto, peneliti madu sebagai obat penyembuh luka, sampai saat ini telah banyak hasil penelitian yang melaporkan bahwa madu efektif untuk perawatan luka, baik secara klinis maupun laboratorium. Madu sangat efektif digunakan sebagai terapi tropikal pada luka melalui peningkatan jaringan granulasi dan kolagen serta periode epitelisasi secara signifi kan, ujar pria yang tengah menempuh jenjang master di Departemen Perawatan Klinik, Universitas Kanazawa, Jepang, itu. Selain mampu meningkatkan jaringan granulasi, tambah Haryanto, cairan manis kental itu bisa meningkatkan kontraksi pada luka. Keefektifan madu sebagai bahan terapi tropikal salah satunya disebabkan tingginya kandungan nutrisi di dalam madu. Hal tersebut sebenarnya sudah dikenal luas di dunia pengobatan dan kesehatan. Haryanto menjelaskan pada dasarnya kandungan dan sifat madu berbeda-beda, dan hal tersebut bergantung pada sumber madu.Biasanya madu dibedakan jenisnya berdasarkan bahan yang dikonsumsi lebah. Apabila lebah lebih dominan mengonsumsi salah satu jenis bunga, madu yang dihasilkan diberi nama sesuai nama tumbuhan yang bunganya menjadi sumber pakan lebah tersebut. Hal itulah yang membedakan rasa dan warna madu. Biasanya lebah setia terhadap salah satu jenis bunga yang lebih dulu di dapatinya. Hewan itu baru akan berpindah mengonsumsi jenis bunga lain jika kebutuhan pakannya tidak terpenuhi.Warna madu yang beragam dipengaruhi oleh bahan yang dikonsumsi lebah. Karenanya, di pasaran kerap dijumpai madu yang berwarna kuning bening, oranye, cokelat, bahkan hitam pekat. Selain warnanya yang bervariasi, rasa madu bermacam-macam. Ada yang manis, manis agak keasam-asaman, manis wangi, dan ada pula yang rasanya manis kepahitan-pahitan. Selain warna dan rasa, sumber pakan lebah memengaruhi kandungan nutrisi dalam madu.Meski kandungan nutrisi pada madu berbeda-beda, secara umum madu mengandung 40 persen glukosa, 40 persen fruktosa, serta 20 persen air dan asam amino, vitamin biotin, asam nikotinin, asam folit, asam pentenoik, proksidin, tiamin, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, dan kalium.Madu juga mengandung zat antioksidan dan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai senyawa yang bisa menetralisasi radikal bebas. Senyawa- senyawa itulah yang sangat mendukung madu untuk digunakan sebagai bahan terapi tropikal perawatan luka. Salah satu jenis madu yang cukup dikenal masyarakat untuk digunakan sebagai perawatan luka ialah madu manuka honey. Madu itu efektif digunakan sebagai bahan terapi tropikal karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi serta sifatnya yang memang cocok untuk menyembuhkan luka.SU : http://perjalanan-dunia.blogspot.com/2013/09/madu-untuk-kesehatan-kecantikan-dan.html Menyembuhkan Penyakit DiabetesMeskipun mengandung banyak zat gula,madu berkhasiat mengobati gejala penyakitgula dan komplikasinya.Sesungguhnya, mengonsumsi zat-zat kimiaselain gula berguna untuk membersihkanmakanan dan minuman bagi para pasiendiabetes, seperti zat sokrol yang rasanyaenak. Akan tetapi, zat tersebut memiliki efeksamping bagi tubuh. Oleh sebab itu, banyakpara ilmuwan berusaha meneliti zat lainselain sokrol dan gula putih (gula tebu).Banyak para ilmuwan menyebutkan bahwapara pasien diabetes jika mengonsumsimadu akan mengalami perubahan di dalamhati menjadi gula hewan/gula otot(glikogen). Setelah itu, biasanya tubuh akanmendapatkan manfaat secara alami. Terdapatperbedaan besar antara gula hewan/gula ototdengan gula anggur (glukosa). Disebutkanbahwa gula buah (sukrosa) membentuk sebagianbesar madu (45%).Pada tahun 1953, para ilmuwan Jerman:Karneim dan kawan-kawannya menyatakanbahwa50% gula buah (sukrosa) di dalamtubuh akan berubah menjadi zat glikogenyang bermanfaat bagi pasien diabetes. Kenyataanini sampai kepada para ilmuwanEropa, seperti Hatsnison, Amoes, danToebys. Mereka menyebutkan bahwa maduobat adalah bahan pembersih makanan danminuman terbaik. Pemberian madu kepadapasien diabetes sebanyak 20 gram saat berbukapuasa, 20 gram setelah waktu zhuhur,tanpa perubahan apa pun pada pengobatanharian mereka, tidak akan meningkatkankadar gula darah. Madu yang digunakanharus alami, bukan sebaliknya.Madu terbaik bagi penderita diabetesadalah madu musim panas karena lebah padasaat itu mengonsumsi manisan bunga tanpagula putih. Adapun lebah musim dingin,mengonsumsi gula putih karena minimnyabunga pada musim dingin. Dua tokoh ilmuwan,Strews dan Ruzenfeld, menyatakan bahwagula yang berbeda akan menghasilkanhasil yang beragam. Mengonsumsi gula buahyang sesuai dengan tubuh pasien, lebih baikdibandingkan gula anggur (glukosa) dan gulaputih (gula tebu). Hal itu disebutkan pada bukuTraete Biologie de Ladeille di tahun 1968.Pada tahun1971, di Negara Kakuta,wilayah Wisconsin, Amerika, tersebar kisahinsinyur Amerika penderita diabetes.Setiap pengobatannya selalu mengalami kegagalankarena komplikasi penyakit. Paratetangga menasihatinya untuk mengonsumsimadu sebagai zat pembersih makanandan minumannya. Dia disarankan untukmenghindari gula putih. Dia menyerahkanurusannya kepada para dokter. Akan tetapi,mereka menolaknya dan mengatakan bahwamadu akan menambah buruk keadaannya.Meskipun dicegah, dia tetap mengonsumsimadu sebagai bagian dari makanan danminumannya. Dia mengatakan bahwa setelahmengonsumsi madu sebagai bahan pembersihmakanan dan minumannya disertaipenjagaan (controling), kadar gula di dalamdarahnya menurun drastis dan keadaannyajuga semakin membaik.Ketika hal itu dipublikasikan, dua orangberkebangsaan Amerika (suami istri) yangmenderita diabetes beralih mengonsumsibanyak madu dan buah. Pada akhirnya, sepasangsuami-istri tersebut sembuh dari penyakitdiabetes. Dengan demikian, jelaslahbahwa mengonsumsi madu dan banyak buahsangat bermanfaat bagi penderita diabetes.Dengan judul RihlatunIlallahiwaRasulihi (Rihlah menuju Allah Swt. DanRasul-Nya) pada majalah Hadharatul Islam(Peradaban Islam), jilid lima, edisi tiga, Dr.Musthafa Sibai menyebutkan pengalamanpribadinya ketika sembuh dari penyakit diabetesdengan menggunakan madu. Tidakhanya itu, dia menjaga makanan dengan memakanbuah segar. Nyatalah sudah kebenaranhadits Rasulullah saw. yang mulia berikutini.Hendaklah kalian menggunakan duapenyembuh ini, AI Quran dan madu.Berikut ini firman Allah Swt. di dalamnya terdapat obat yangmenyembuhkan bagi manusia. (QS AnNahl, 16: 69)Beliau mengatakan bahwa setelah limabulan sejak mulai menggunakan aturan inidalam pengobatan, kadar gula pada salurankantong kemih menghilang dengan sempurna.Kadar gula darahnya berkurang drastis hingga mendekati batas alami.Tokoh pertama yang menyatakan manfaatmadu adalah Defedoerf dari Rusia padatahun1915M. Dia menyebutkan bahwa gulamadu lebih utama dibandingkan dengan gulalainnya sebagai makanan para penderitadiabetes. Gula madu mencegah zat asam padadarah. Para ilmuwan Rusia menemukan zatpada madu yang melakukan aktivitas insulindan bekerja menyembuhkan kadar gula.Seorang ilmuwan Universitas Otawa,Kanada, menetapkan bahwa zat ini merupakansalah satu zat alkohol yang terdapatdi dalam madu. Akan tetapi, mereka tidakmengenalnya lebih jauh. Di dalam madu,tersusun zat yang memotivasi aktivitas selpenghasil insulin. Insulin sendiri, secaraalami dihasilkan di pankreas.SU : http://mustakim.staff.ub.ac.id/2012/01/05/keistimewaan-madu-dalam-menyembuhkan-penyakit/comment-page-1/